bismillah laporan ta oke

14
EKSPLORASI KEANEKARAGAMAN SPESIES SERANGGA DI KAWASAN TAMAN RONGGOLAWE, SURABAYA Iskhawatun Amanah, Eka A. Astrini, Hendi T. Mawardi, dan Rizky Aprilianti Jurusan Biologi-FMIPA Universitas Negeri Surabaya ABSTRAK Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui keanekaragaman spesies serangga dan kaitannya dengan faktor lingkungan di taman Ronggolawe Surabaya.Taman Ronggolawe Surabaya adalah salah satu contoh yang dapat mewakili ekosistem buatan. Metode yang digunakan adalah metode pengamatan langsung, yaitu dengan mengkoleksi serangga langsung di lokasi dan diidentifikasi di Laboratorium Taksonomi FMIPA Unesa. Hasil yang didapat adalah sebanyak 12 spesies serangga dari 3 ordo yang berbeda, yaitu ordo Lepidoptera, Hymenoptera, dan Diptera. Dari hasil dapat disimpulkan bahwa keanekaragaman serangga tergolong rendah. Hal ini disebabkan oleh beberapa faktor lingkungan seperti vegetasi dan suhu serta kondisi lingkungan yang tercemar di taman Ronggolawe sehingga kurang mendukung pertumbuhan serangga dan menyebabkan kurang beranekaragamnya serangga di taman tersebut. Kata Kunci : Keanekaragaman, Spesies, Serangga, faktor lingkungan, Taman Ronggolawe PENGANTAR Indonesia dikenal sebagai salah satu negara yang memiliki kekayaan jenis tumbuhan dan hewan yang sangat tinggi. Indonesia terletak di kawasan tropik yang mempunyai iklim yang stabil dan secara geografi adalah negara kepulauan yang terletak di antara dua benua yaitu Asia dan Australia (Primack dkk, 1998). Keanekaragaman hayati yang dapat dibanggakan Indonesia salah satunya adalah serangga. Serangga merupakan hewan yang banyak sekali dijumpai pada daerah beriklim tropis sampai hangat. Serangga adalah kelompok organisme dominan di bumi dalam hal taksonomi (>50% dari jenis yang telah dikenal) dan fungsi ekologi. Berdasarkan nilai keanekaragaman dan dominansi yang cukup besar di bumi, maka tidak mengherankan bahwa serangga adalah organisme yang mempengaruhi mahluk hidup lain (termasuk

Upload: iskhawatun-amanah

Post on 23-Oct-2015

148 views

Category:

Documents


1 download

DESCRIPTION

laporan keanekaragaman serangga di kawasan taman ronggolawe

TRANSCRIPT

Page 1: Bismillah Laporan TA Oke

EKSPLORASI KEANEKARAGAMAN SPESIES SERANGGA DI KAWASAN TAMAN

RONGGOLAWE, SURABAYA

Iskhawatun Amanah, Eka A. Astrini, Hendi T. Mawardi, dan Rizky ApriliantiJurusan Biologi-FMIPA Universitas Negeri Surabaya

ABSTRAKTujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui keanekaragaman spesies serangga dan

kaitannya dengan faktor lingkungan di taman Ronggolawe Surabaya.Taman Ronggolawe Surabaya adalah salah satu contoh yang dapat mewakili ekosistem buatan. Metode yang digunakan adalah metode pengamatan langsung, yaitu dengan mengkoleksi serangga langsung di lokasi dan diidentifikasi di Laboratorium Taksonomi FMIPA Unesa. Hasil yang didapat adalah sebanyak 12 spesies serangga dari 3 ordo yang berbeda, yaitu ordo Lepidoptera, Hymenoptera, dan Diptera. Dari hasil dapat disimpulkan bahwa keanekaragaman serangga tergolong rendah. Hal ini disebabkan oleh beberapa faktor lingkungan seperti vegetasi dan suhu serta kondisi lingkungan yang tercemar di taman Ronggolawe sehingga kurang mendukung pertumbuhan serangga dan menyebabkan kurang beranekaragamnya serangga di taman tersebut.

Kata Kunci : Keanekaragaman, Spesies, Serangga, faktor lingkungan, Taman Ronggolawe

PENGANTAR

Indonesia dikenal sebagai salah satu negara yang memiliki kekayaan jenis tumbuhan dan

hewan yang sangat tinggi. Indonesia terletak di kawasan tropik yang mempunyai iklim yang

stabil dan secara geografi adalah negara kepulauan yang terletak di antara dua benua yaitu Asia

dan Australia (Primack dkk, 1998). Keanekaragaman hayati yang dapat dibanggakan Indonesia

salah satunya adalah serangga. Serangga merupakan hewan yang banyak sekali dijumpai pada

daerah beriklim tropis sampai hangat.

Serangga adalah kelompok organisme dominan di bumi dalam hal taksonomi (>50% dari

jenis yang telah dikenal) dan fungsi ekologi. Berdasarkan nilai keanekaragaman dan dominansi

yang cukup besar di bumi, maka tidak mengherankan bahwa serangga adalah organisme yang

mempengaruhi mahluk hidup lain (termasuk manusia). Serangga mempunyai respon yang cepat

terhadap perubahan lingkungan sehingga berguna untuk indikator perubahan lingkungan

(Schowalter, 2006). Keberadaan komunitas serangga pada suatu ekosistem alami maupun buatan

diyakini dapat menggambarkan keadaan ekosistem tersebut. Semakin bervariasi jenis serangga

yang terdapat pada suatu wilayah, maka semakin stabil ekosistem pada wilayah itu. Salah satu

ekosistem buatan yang terdapat di perkotaan adalah taman.

Taman Ronggolawe merupakan taman di kota Surabaya yang bertempat di jalan

Ronggolawe yang ramai kendaraan. Taman ini didominansi oleh pohon- pohon yang tinggi

terutama pohon sono, dan terdapat beberapa pohon mahoni, kelapa, dan bambu. Tanaman

berbunga yang mendominasi di taman tersebut ialah melati cina, selain itu terdapat dadap dan

Page 2: Bismillah Laporan TA Oke

bunga tasbih. Taman ini juga dilengkapi dengan area bermain anak seperti ayunan, jungkat-

jungkit, dan juga lapangan sepak bola. Pada sisi sebelah timur dan selatan dari taman terdapat

tempat pembuangan sampah dan juga tempat parkir yang beralih fungsi menjadi tempat mencuci

kendaraan bermotor.

Berdasarkan uraian di atas, maka sangat menarik untuk dilakukan penelitian mengenai

keanekaragaman spesies serangga dan faktor-faktor lingkungan yang mempengaruhi

keanekaragamnnya di Taman Ronggolawe Surabaya.

METODE PENELITIAN

Penelitian ini merupakan jenis penelitian eksploratif. Penelitian dilakukan selama 4 bulan

dari bulan September sampai Desember 2013 meliputi pengambilan sampel serangga di lokasi

dan identifikasi serangga di laboratorium. Pengambilan sampel dilakukan dari tanggal 15

September-26 Oktober 2013 sebanyak lima kali di taman Ronggolawe Surabaya. Pengambilan

sampel dilakukan pada pukul 08.00 - 10.00 WIB dan 14.30-16.00 saat serangga aktif beraktifitas.

Identifikasi serangga dilaksanakan dari bulan November- Desember 2013 di Laboratorium

Taksonomi Avertebrata Jurusan Biologi, Fakultas Matematika Dan Ilmu Pengetahuan Alam

Universitas Negeri Surabaya.

Alat yang digunakan dalam penelitian ini adalah jaring ikan, toples, dan kamera digital.

Bahan yang digunakan ialah formalin dan klorofom. Objek penelitian adalan semua jenis

serangga yang ada di Taman Ronggolawe Surabaya dan sasaran dalam penelitian ini adalah

keanekaragaman spesies serangga yang dipengaruhi oleh faktor-faktor lingkungan di taman ini.

Pengamatan dilakukan dengan metode pengamatan langsung dengan cara pengambilan

sampel serangga di tempat penelitian dengan bantuan jaring serangga. Serangga yang diperoleh

dimasukkan kedalam toples untuk proses pembiusan. Setelah itu, dilakukan fiksasi dan

dimasukkan ke dalam kotak inventaris serangga. Serangga yang diperoleh diidentifikasi sampai

dengan tingkat spesies. Data yang diperoleh dimasukkan dalam tabel pengamatan kemudian di

analisis. Selain pengambilan sampel serangga, juga dilakukan pengamatan terhadap komponen

biotik (keadaan tanaman dan serangga yang ada ditanaman tersebut), dan lingkungan tersebut

sering dilewati manusia atau tidak.

HASIL

Hasil penelitian menunjukkan bahwa di kawasan taman Ronggolawe Surabaya dapat

ditemukan 12 spesies serangga dengan 3 ordo dan 8 famili.

Page 3: Bismillah Laporan TA Oke

Tabel 1. Spesies serangga ordo Lepidoptera di kawasan taman Ronggolawe

No Family Genus Spesies Jumlah1 Papilionidae Graphium Graphium agamemnon 112 Papilionidae Graphium Graphium sarpedon 13 Nymphalidae Phaedyma Phaedyma columella 54 Nymphalidae Junonia Junonia atlites 15 Pieridae Delias Delias periboea 14

Tabel 2. Spesies serangga ordo Hymenoptera di kawasan taman Ronggolawe

Tabel 3. Spesies serangga ordo Diptera di kawasan taman Ronggolawe

Keterangan : * = perpohon.

Gambar 1. Perbandingan jumlah individu pada setiap spesies serangga di Taman Ronggolawe.

PEMBAHASAN

Berdasarkan hasil yang diperoleh dapat diketahui bahwa keanekaragaman serangga di

taman Ronggolawe rendah jika dibandingkan dengan keanekaragaman serangga di taman lain.

Dari 29 0rdo kelas insekta hanya ditemukan 3 ordo saja. Rendahnya keanekaragaman di taman

Graphium ag

amem

non

Graphium sa

rped

on

Phaedym

a columell

a

Junonia atl

ites

Delias

periboea

Apis anden

iform

is

Lasius f

uliginosu

s

Oechophyll

a smara

gdina

Lucili

a seri

cata

Musca domesti

ca

Rhynciu

m haemorrh

oidale

Delta s

p0

20406080

Perbandingan Jumlah individu pada Setiap Spesies Serangga

spesies

jum

lah

No Family Genus Spesies Jumlah1 Apidae Apis Apis andeniformis 152 Formicidae Lasius Lasius fuliginosus > 503 Formicidae Oechophylla Oechophylla smaragdina ± 30*4 Vesphidae Rhyncium Rhyncium haemorrhoidale 55 Vesphidae Delta Delta sp 1

No Family Genus Spesies Jumlah1 Calliphoriadea Lucilia Lucilia sericata > 502 Muscidea Musca Musca domestica > 50

Page 4: Bismillah Laporan TA Oke

tersebut disebabkan oleh beberapa faktor lingkungan baik biotik maupun abiotik. Faktor biotik

yang dapat mempengaruhi keanekaragaman serangga ialah vegetasi di taman tersebut. Menurut

Subekti (2008) dalam jurnal “Keanekaragaman Jenis Serangga di Hutan Tinkomoyo Kota

Semarang, Jawa tengah” mengemukakan bahwa keanekaragaman vegetasi sangat diperlukan

oleh serangga sebagai sumber makanan atau sebagai sarang. Oleh karena itu, suatu vegetasi

dapat menentukan jenis serangga yang akan menghuninya. Taman Ronggolawe didominasi oleh

pohon- pohon yang tinggi terutama pohon sono, dan terdapat beberapa pohon mahoni, kelapa,

dan bambu. Tanaman berbunga yang mendominasi di taman tersebut ialah melati cina, selain itu

terdapat beberapa dadap dan bunga tasbih. Dari grafik diatas dapat diketahui bahwa semut

rangrang ditemukan dalam jumlah banyak. Banyaknya semut yang ditemukan berhubungan

dengan jumlah pohon yang banyak di taman tersebut. Semut ini menghuni pohon-pohon sono,

mahoni dan kelapa. Tanaman berbunga yang ada di taman tersebut kurang beranekaragam dan

tidak berbau. Beberapa jenis serangga diantaranya mempunyai ketertarikan tersendiri terhadap

suatu warna dan bau, misalnya terhadap warna-warna bunga. Akan tetapi ada juga yang tidak

menyukai bau tertentu (Bioindikator, 2013). Keadaan tanaman berbunga yang kurang

beranekaragam menyebabkan serangga khususnya kupu-kupu dan lebah ditemukan dalam

jumlah sedikit karena tanaman berbunga merupakan sumber makanan bagi mereka. Bunga dadap

yang ada di taman ini menarik lebah terutama dari spesies Apis andeniformis.

Selain faktor biotik , keadaan lingkungan abiotik dari Taman Ronggolawe Surabaya yang

dipengaruhi letak dan posisi dari taman tersebut juga mempengaruhi. Taman Ronggolawe yang

terletak di jalur hijau pada Jalan Gunungsari Surabaya, secara langsung berakibat pada suhu

yang sedikit lebih tinggi dari taman lain yang tidak berdekatan dengan jalan raya. Suhu akan

mempengaruhi aktivitas serangga, penyebaran, pertumbuhan, dan perkembangbiakan serangga.

Menurut Bioindikator (2013) setiap spesies serangga mempunyai jangkauan suhu masing-masing

dimana ia dapat hidup, dan pada umumya jangkauan suhu yang efektif adalah suhu minimum.

Serangga memiliki kisaran suhu tertentu untuk kehidupannya. Diluar kisaran suhu tersebut

serangga dapat mengalami kematian. Efek ini terlihat pada proses fisiologis serangga, dimana

pada suhu tertentu aktivitas serangga tinggi dan akan berkurang (menurun) pada suhu yang lain.

Umumnya kisaran suhu yang efektif adalah 15ºC (suhu minimum), 25ºC suhu optimum dan

45ºC (suhu maksimum). Pada suhu yang optimum kemampuan serangga untuk melahirkan

keturunan besar dan kematian (mortalitas) sebelum batas umur akan sedikit.

Selain suhu, kondisi lingkungan yang tercemar oleh asap-asap kendaraan dan adanya

tempat pembuangan sampah yang menimbulkan bau busuk serta tercemarnya air akibat adanya

Page 5: Bismillah Laporan TA Oke

tempat pencucian kendaraan juga merupakan faktor yang dapat mempengaruhi keanekaragaman

di taman ini. Udara yang kurang bersih akibat tercemar karbondioksida dari pembakaran

kendaraan dan bau yang tidak sedap serta pencemaran air tidak mendukung perkembangan

serangga terutama yang sensitif terhadap pencemaran. Hal tersebut berdampak pada kurang

beranekargamnya serangga karena hanya beberapa jenis serangga yang mampu bertahan dengan

keadaan demikian. Serangga ordo Odonata memerlukan air untuk perkembangan larvanya,

sehingga keberadaannya dapat digunakan sebagai bioindikator. Dalam penelitian kami, tidak

ditemukan adanya serangga ordo Odonata yang menandakan bahwa lingkungan taman

Ronggolawe telah tercemar.

Grafik di atas menunjukkan bahwa lalat ditemukan melimpah karena serangga ini

mempunyai ketertarikan dengan bau-bau busuk. Menurut Suraini (2010), untuk mempertahankan

kehidupannya, lalat mempunyai daya tarik terhadap bau-bau yang busuk yang menuntunnya

untuk mencari tempat-tempat yang kotor untuk mencari sesuatu yang dapat dimakannya.

Tempat-tempat kotor yang disukai lalat diantaranya adalah tempat-tempat pembuangan sampah,

kotoran-kotoran yang berasal dari saluran air yang meluap, tumpukan feses yang dibuang

sembarangan, kakus dan tempat-tempat kotor lainnya.

SIMPULAN DAN SARAN

Keanekaragaman serangga di Taman Ronggolawe Surabaya tergolong rendah. Hal ini

dibuktikan dengan macam jenis serangga yang ditemukan sedikit, yaitu 5 jenis kupu-kupu, 2

jenis semut, 2 jenis lalat, dan 3 jenis lebah. Hal ini dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu

vegetasi, suhu, dan lingkungan yang tercemar. Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan maka

perlu diperbaikinya kondisi taman dengan penataan taman yang baik, meliputi penanaman

tumbuhan yang lebih bervariasi, pemindahan tempat pembuangan sampah dan pengembalian

fungsi lahan parkir. Selain hal tersebut, perlu adanya metode yang lebih baik dalam pengambilan

data jumlah individu sehingga data yang diperoleh lebih akurat dalam menunjukkan tingkat

keanekaragaman spesies serangga.

KEPUSTAKAAN

Primack, R.B., Supriatna, J., Indrawan, M., dan Kramadibrata, P. 1998. Biologi Konservasi. Jakarta: Yayasan Obor Indonesia.

Rhizali, Akhmad. 2000. Keragaman Serangga dan Peranannya Pada Daerah Persawahan di Taman Nasional Gunung Halimun, Desa Malasari, Kabupaten Bogor, Jawa Barat. Skripsi. Tidak dipublikasikan. Bogor : Institut Pertanian Bogor.

Abidin, Zainal. 2010. Studi Keanekaragaman Serangga di Vegetasi Savana Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TN-BTS). Skripsi. Tidak dipublikasikan. Malang : Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim.

Page 6: Bismillah Laporan TA Oke

Subekti, Niken, 2008. Keanekaragaman Jenis Serangga di Hutan Tinkomoyo Kota Semarang, Jawa tengah. Jurnal. Diakses pada tanggal 10 Desember 2013 dari http:// www.doaj.org/doaj? func=search&template=&uiLanguage=en&query=niken+subekti&filter=media%3A%22journal%22&filter=media%3A%22article%22 .

Kusuma, F. D. 2006. Keanekaragaman Serangga di Ekosistem Mangrove: Studi Kasus Hutam Mangrove di Kawasan Pesisir Angke Kapuk, Jakarta Utara. Jurnal. Diakses 10 Desember 2013 dari http:// www. repository.ipb.ac.id/bitstream/handle/.../Cover.pdf .

Schowalter, T. D. 2006. Insect Ecology: an Ecosystem Approach, 2 nd Ed. Diakses 10 Desember dari http:// www.luq.lternet.edu/data/lterdb96/metadata/lterdb96.htm .

Bioindikator, 2013. Keanekaragaman Serangga ( Saduran Dari Berbagai Sumber). Diakses pada 10 Desember 2013 dari http://garudabioindikator.blogspot.com/2013/05/keanekaragaman-serangga-saduran.html.

Suraini, 2010. Jenis - Jenis Lalat (Diptera) dan Bakteri Enterobacteriaceae Yang Terdapat di Tempat Pembuangan Akhir Sampah (TPA) Kota Padang. Jurnal. Diakses pada 11 Desember 2013 dari http://pasca.unand.ac.id/id/wp-content/uploads/2011/09/jenis-jenis-lalat-diptera-dan-bakteri-enterobacteriaceae-yang-terdapat-di-tempat-pembuangan-akhir-sampah-tpa-kota-padang.pdf.

Lampiran 1Klasifikasi dan deskripsi serangga.

Page 7: Bismillah Laporan TA Oke

NO GAMBAR KLASIFIKASI1

Dorsal Ventral

Kingdom : AnimaliaFilum : ArthropodaKelas : InsectaOrdo : Lepidoptera Famili : Papilionidae Genus : GraphiumSpesies : Graphium agamemnon

Deskripsi :Panjang tubuh 3.5 cm,lebar tubuh 0.5 cm. Panjang sayap 4.2 cm,lebar sayap 4.5 cm Sayap depan dan belakang berwarna dasar hitam dan terdapat spot atau bintik berwarna hijau. Sayap bagian belakang memanjang seperti ekor

2.

Dorsal Ventral

Kingdom : AnimaliaFilum : ArthropodaKelas : InsectaOrdo : LepidopteraFamili : NymphalidaeGenus : PhaedymaSpesies : Phaedyma columella

Deskripsi:Memiliki panjang tubuh 3.5 cm dan lebar tubuh 0.5 cm. Warna tubuh coklat . Terdapat 2 pasang sayap dengan panjang 4.5 cm dan lebar 3.3 cm. Warna sayap coklat tua dan terdapat bintik atau spot berwarna putih. Spot terdapat pada tepi sayap dan berukuran kecil,juga terdapat spot berwarna putih pada bagian kepala dan dada . pada bagian ventral warna tubuh coklat dan terdapat spot putih.

3

Dorsal

Kingdom : Animalia Filum : ArthropodaKelas : InsectaOrdo : LepidopteraFamili : PapilionidaeGenus : GraphiumSpesies : Graphium sarpedon

Deskripsi: Panjang tubuh 3.5 cm dan lebar 0.5 cm dengan. Memiliki 2 pasang sayap berwarna hitam dengan corak hijau berbentuk oval,corak semakin besar saat menuju arah tubuhnya.

4.

Dorsal

Kingdom : AnimaliaFilum : ArthropodaKelas : InsectaOrdo : LepidopteraFamili : NymphalidaeGenus : JunoniaSpesies : Junonia atlites

Deskripsi :Panjang tubuh 2.5 cm dan lebar 0.3 cm ,warna tubuh hitam dan memiliki sayap dengan panjang 3 cm dan lebar 3 cm berjumlah 2 pasang. Warna sayap coklat muda dengan pola lingkaran kecil dan banyak pada ujung sayap.

Page 8: Bismillah Laporan TA Oke

5.

Dorsal Ventral

Kingdom : AnimaliaFilum : ArthropodaKelas : InsectaOrdo : LepidopteraFamili : PeridaeGenus : DeliasSpesies : Delias poriboea

Deskripsi :Panjang tubuh 3.5 cm dan lebar 0.5 cm dengan warna tubuh hitam. Memiliki sayap depan dan belakang dengan warna putih pada bagian dorsal sayap belakang berwarna putih dan kuning di bagian atas dan hitam di bagian bawah dan terdapat warna orange. Pada bagian ventral terdapat bercak hitam pada bagian tepi .

6.

Dorsal

Kingdom : AnimaliaFilum : ArthropodaKelas : InsectaOrdo : HymenopteraFamili : VespidaeGenus : DeltaSpesies : Delta sp

Deskripsi :Panjang tubuh 3 cm dan lebar 0.5 cm. Memiliki toraks dan abdomen yang dihunbungkan dengan petiolus yang ramping . panjang sayap 1.8 cm dan lebar sayap 0.7 cm. Jumlah sayap satu pasang berwarna bening dan tidak berpola.

7.

Dorsal

Kingdom : AnimaliaFilum : ArthropodaKelas : InsectaOrdo : HymenopteraFamili : VespidaeGenus : RhynciumSpesies : Rhyncium haemorrhoidale

Deskripsi :Panjang tubuh 3.5 cm dan lebar 0.5 cm. warna tubuh coklat. Memiliki sayap dengan panjang 4.5 cm dan lebar 3.3 cm. warna sayap coklat tua dan terdapat spot putih,spot terdapat pada tepi sayap dan berukuran kecil. Spot putih juga terdapat pada bagian kepala dan dada.

8.

Dorsal

Kingdom : AnimaliaFilum : ArthropodaKelas : InsectaOrdo : DipteraFamili : MuscidaeGenus : MuscaSpesies : Musca domestica

Deskripsi :Panjang tubuh 0.75 cm dan lebar 0.5 cm,berwarna hitam keabu-abuan dengan empat garis memanjang pada bagian punggung. Sayap berjumlah sepasang dengan panjang 0.3 cm dan lebar 0.25 cm. sayap berwarna bening dan tidak memiliki ornamen. Mata berwarna merah .

Page 9: Bismillah Laporan TA Oke

9.

Dorsal

Kingdom : AnimaliaFilum : ArthropodaKelas : InsectaOrdo : DipteraFamili : CalliphoridaeGenus : LuciliaSpesies : Lucilia sericata

Deskripsi :Panjang tubuh 1.1 cm lebar 0.5 cm ,tubuh berwarna hijau metalik. Memiliki sepasang sayap. Pada bagian kepala terdapat sepasang mata majemuk berwarna merah.

10.

Dorsal

Kingdom : AnimaliaFilum : InsectaKelas : InsectaOrdo : HymenopteraFamili : FormicidaeGenus : OechophyllaSpesies : Oechophylla smaragdina

Deskripsi:Panjang tubuh 1.2 cm dan lebar 0.2 cm,warna tubuh merah. Bagian perut kedua berhubungan ke tangkai semut,membentuk pinggang sempit di antara mesostoma.

11.

Dorsal

Kingdom : AnimaliaFilum : ArthropodaKelas : InsectaOrdo : HymenopteraFamili : FormicidaeGenus : LaciusSpesies : Lacius fuliginosus

Deskripsi :Panjang tubuh 1 cm dan lebar 0.2 cm ,tubuh berwarna hitam. Bagian perut kedua berhubungan ke tangkai semut membentuk pinggang di antara mesosoma.

12.

Dorsal

Kingdom : AnimaliaFilum : ArthropodaKelas : InsectaOrdo : HymenopteraFamili : ApidaeGenus : ApisSpesies : Apis andreniformis

Deskripsi :Panjang tubuh 1.3 cm dan lebar 0.5 cm. tubuh berwarna hitam dan lurik berwarna kuning.

Lampiran 2.Foto keadaan Taman Ronggolawe Surabaya.

Page 10: Bismillah Laporan TA Oke

Gambar 2. Taman Ronggolawe dekat dengan tempat pembuangan sampah.

Gambar 3. Tempat pencucian kendaraan di area parkir taman Ronggolawe.