bipolar disorder

19
Neurobiology of bipolar disorder HUSSEINI K MANJI, 1 JORGE A QUIROZ, 1 JENNIFER L PAYNE, 1 JASKARAN SINGH, 1 BARBARA P LOPES, 1 JENILEE S VIEGAS, 1 and CARLOS A ZARATE 1

Upload: nurullasmi

Post on 28-Sep-2015

219 views

Category:

Documents


1 download

DESCRIPTION

jiwa

TRANSCRIPT

  • Neurobiology of bipolar disorderHUSSEINI K MANJI,1 JORGE A QUIROZ,1 JENNIFER L PAYNE,1 JASKARAN SINGH,1 BARBARA P LOPES,1 JENILEE S VIEGAS,1 and CARLOS A ZARATE1

  • Gangguan bipolar (GB) merupakan gangguan jiwa yang bersifat episodik dan ditandai oleh gejala-gejala manik, hipomanik, depresi, dan campuran, biasanya rekuren serta dapat berlangsung seumur hidup.

  • Neurotransmitter monoamine terdistribusi >> sistem limbik regulasi tidur, selera makan, timbulnya hasrat seksual, fungsi endokrin, dan situasi emosional ( takut & marah).Gambaran klinis dari BD gangguan prilaku, irama sirkadian, neurofisiologi tidur, neuroendokrin dan regulasi biokimiawi otak.

  • Studi postmortem peningkatan NE pada area korteks dan thalamusStudi in vivo ditemukan metabolit NE,yakni 3-methoxy-4-hydroxyphenylglycol (MHPG) depresi unipolar >> depresi bipolar,Manik >> depresi

  • Pada pasien BD, studi-studi menunjukkan kadar serotonin(5-HIAA) di dalam CSF pada pasien mania menunjukkan hasil yang bervariasi dan tidak menentu.

  • Defisiensi sistem DA merupakan kandidat utama yang terkait dengan patofisiologi depresiPeningkatan aktivitas dopamin mania dan gejala delusionalPeningkatan kadar dopamin pada mania sangat efektif dilawan dengan pemberian obat antipsikotik dg mekanisme kerja menghambat dopamin.

  • Glutamate neurotransmiter eksitatorik utama dalam proses kognisi, belajar, dan memori.Pasien BD telah diketahui memiliki kadar glutamat dan laktat yang tinggi terutama pada area korteks prefrontal dorsolateral.

  • GABA merupakan neurotransmitter inhibitor pada CNS.GABA menginhibisi prilaku agresif dan impulsif yang sering terjadi pada pasien BD terutama pada saat episode manik.Penurunan GABA penurunan aktivitas inhibisi pada korteks pasien BD mania.Obat2 gol. Mood stabilizer meningkatkan availibilitas dan efikasi GABA menurunkan prilaku agresif dan impulsif

  • Stress berkepanjangan maupun pemberian glukokortikoid jangka panjang atrofi dan kematian sel saraf pada hipokampus hewan coba (hewan pengerat dan primata)

    Pada manusia, studi MRI penurunan volume hipokampus pada penderita Cushing disease dan post-traumatic stress disorder/PTSD (dimana kondisi tersebut juga terjadi hiperkortisolemia)

  • Jalur pengiriman impuls memiliki banyak reseptor hormon, termasuk :glucocorticoid, thyroid, dan gonadal steroids.Efek biokimiawi yang terjadi dapat menjelaskan timbulnya manifestasi klinis pada pasien gangguan mood berupa perubahan mood.Misalnya, seringkali onset terjadinya BD pada usia pubertas, periode post partum, kondisi hipotoroid dan pemberian glukokortikoid eksogen.

  • Studi otak postmortem peningkatan kadar stimulasi protein G (Gs) disertai peningkatan aktivitas stimuli adenilil siklase (AC) pada post reseptor sinap pada BD.Ion lithium (dlm dosis terapi) tidak mempengaruhi fungsi protein G secara langsungDari penelitian diduga bahwa pengaruh didapatkan pada pemberian lithium jangka panjang.

  • PKC mediator sinyal intraseluler utama yg mebangkitkan sinyal stimulasi eksternal sel melalui bbrp reseptor neurotransmitter ( muscarinic M1, M3, M5 receptors, noradrenergic 1 receptors, metabotropic glutamatergic receptors, dan serotonergic 5-HT2A receptors)

    PKC menginduksi hidrolisis pada berbagai membran fosfolipid.

  • Rasio ikatan antara membran platelet-aktivitas PKC sitosol meningkat pada pasien mania. Dari studi post mortem didapatkan peningkatan kadar isoenzim PKC pada korteks pasien BD.Lithium (jangka panjang) menghambat aktivitas PKC, terbukti dengan menurunnya kadar substrat PKC pada hipokampus.Tamoxifen (non-steroidal antiesterogen) PKC inhibitor Sehingga dapat digunakan sebagai terapi antimania.

  • Manji HK. Neurobiology and bipolar disorder: beyond the synapse.Adv Stud Med. 2006;6(6A):S417-S429.Semeniken KR, Duds B. Bipolar Disorder: Diagnosis, Neuroanatomical and Biochemical Background. In: Juruena MF. Clinical, Research and Treatment Approaches to Affective Disorders. Intech;2012 p.167-180Manji HK et al. The underlying neurobiology of bipolar disorder. World Psychiatry. 2003 October; 2(3): 136146