biology radiology

31
7/23/2019 Biology Radiology http://slidepdf.com/reader/full/biology-radiology 1/31 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Tubuh terdiri dari berbagai macam organ seperti hati, ginjal, paru dan lainnya. Setiap organ tubuh tersusun atas jaringan yang merupakan kumpulan sel yang mempunyai fungsi dan struktur yang sama. Sel sebagai unit fungsional terkecil dari tubuh dapat menjalankan fungsi hidup secara lengkap dan sempurna seperti pembelahan, pernafasan, pertumbuhan dan lainnya. Sel terdiri dari dua komponen utama, yaitu sitoplasma dan inti sel (nucleus). Sitoplasma mengandung sejumlah organel sel yang berfungsi mengatur berbagai fungsi metabolisme penting sel. Inti sel mengandung struktur biologis yang sangat kompleks yang disebut kromosom yang mempunyai peranan penting sebagai tempat penyimpanan semua informasi genetika yang berhubungan dengan keturunan atau karakteristik dasar manusia. Kromosom manusia yang  berjumlah 2 pasang mengandung ribuan gen yang merupakan suatu rantai  pendek dari !"# (!eoo$yribonucleic acid) yang memba%a suatu kode informasi tertentu dan spesifik. Karena tubuh manusia terdiri dari banyak organ, dan setiap organnya terdiri dari sel&sel khusus, maka radiasi ionisasi berpotensi dapat mempengaruhi operasi normal dari sel&sel ini. !alam pembahasan makalah ini, kita akan membahas potensi efek biologis dan resiko karena radiasi pengion tersebut sebagai dasar pengetahuan mengenai efek radiasi terhadap fungsi biologis pada tubuh manusia. Seperti telah diketahui bah%a sumber radiasi mempunyai sifat tidak dapat dirasakan oleh panca indra manusia dan dapat merugikan bagi kesehatan dan lingkungan apabila dalam pemanfaatanya tidak sesuai dengan peraturan yang berlaku. 'ntuk mengatasi sifat&sifat radiasi tersebut hingga bermanfaat  bagi kehidupan manusia diperlukan suatu pengetahuan khusus untuk menanganinya.

Upload: adzkannisa-shalihah

Post on 18-Feb-2018

242 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Biology Radiology

7/23/2019 Biology Radiology

http://slidepdf.com/reader/full/biology-radiology 1/31

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Tubuh terdiri dari berbagai macam organ seperti hati, ginjal, paru dan

lainnya. Setiap organ tubuh tersusun atas jaringan yang merupakan kumpulan

sel yang mempunyai fungsi dan struktur yang sama. Sel sebagai unit fungsional

terkecil dari tubuh dapat menjalankan fungsi hidup secara lengkap dan

sempurna seperti pembelahan, pernafasan, pertumbuhan dan lainnya. Sel terdiri

dari dua komponen utama, yaitu sitoplasma dan inti sel (nucleus). Sitoplasma

mengandung sejumlah organel sel yang berfungsi mengatur berbagai fungsi

metabolisme penting sel. Inti sel mengandung struktur biologis yang sangat

kompleks yang disebut kromosom yang mempunyai peranan penting sebagai

tempat penyimpanan semua informasi genetika yang berhubungan dengan

keturunan atau karakteristik dasar manusia. Kromosom manusia yang

 berjumlah 2 pasang mengandung ribuan gen yang merupakan suatu rantai

 pendek dari !"# (!eoo$yribonucleic acid) yang memba%a suatu kode

informasi tertentu dan spesifik.

Karena tubuh manusia terdiri dari banyak organ, dan setiap organnya

terdiri dari sel&sel khusus, maka radiasi ionisasi berpotensi dapat mempengaruhi

operasi normal dari sel&sel ini. !alam pembahasan makalah ini, kita akan

membahas potensi efek biologis dan resiko karena radiasi pengion tersebut

sebagai dasar pengetahuan mengenai efek radiasi terhadap fungsi biologis pada

tubuh manusia.

Seperti telah diketahui bah%a sumber radiasi mempunyai sifat tidak 

dapat dirasakan oleh panca indra manusia dan dapat merugikan bagi kesehatan

dan lingkungan apabila dalam pemanfaatanya tidak sesuai dengan peraturan

yang berlaku. 'ntuk mengatasi sifat&sifat radiasi tersebut hingga bermanfaat

 bagi kehidupan manusia diperlukan suatu pengetahuan khusus untuk 

menanganinya.

Page 2: Biology Radiology

7/23/2019 Biology Radiology

http://slidepdf.com/reader/full/biology-radiology 2/31

  Sebagaimana sifat yang tidak dapat dirasakan sama sekali oleh panca

indra manusia, maka untuk menentukan ada tidaknya radiasi diperlukan

kegiatan pengukuran dosis radiasi dengan teknik pegukurannya yang didasarkan

 pada pengukuran ionisasi yang disebabkan oleh radiasi dalam gas, terutama

udara. !alam proteksi radiasi, metode pengukuran dosis radasi ini dikenal

degan sebutan dosimetri radiasi.

1.2 Rumusan Masalah

a. agaimanakah efek yang terjadi akibat penggunaan sinar radiasi secara

umum b. agaimana reaksi sinar&* terhadap tubuh sebagai efek yang pertama kali

terjadi

c. agaimana efek radiasi yang terjadi pada organ dan jaringand. agaimana efek radiasi yang terjadi pada sel

e. agaimana efek radiasi yang terjadi pada !"# sel

f. #pa itu jaringan radiosensiti+e dan tidak radiosensiti+eg. #pa perbedaan dari kesensitifitasan jaringan terhadap radiasi

h. agaimana klasifikasi efek secara biologis

i. #pakah dosimetri itu

 j. #da berapa jenis dosimetri yang digunakank. #da berapa macam perhitungan dosis radiasi

l. agaimana cara menghitung dosis yang diterima operator, pasien, sertamasyarakat, dan lingkungan dari pesa%at sinar&$

1.3 Tujuan

Tujuan dari penulisan makalah mengenai biologi radiasi ini adalah untuk dapat

memahami bagaimana efek biologis yang terjadi akibat paparan dari sinar 

radiasi dan memahami apa itu dosimetri radiasi.

BAB II

PEMBAHAAN

2.1 E!ek "ang Terja#$ Ak$%at Penggunaan $nar Ra#$as$ e&ara Umum

Page 3: Biology Radiology

7/23/2019 Biology Radiology

http://slidepdf.com/reader/full/biology-radiology 3/31

iologi radiasi adalah studi yang mempelajari efek dari ionisasi radiasi

 pada makhluk hidup. 'ntuk mempelajari ilmu ini dibutuhkan pengetahuan

 berbagai tingkat organisme dalam sistem biologis. Interaksi a%al antara ionisasi

radiasi dan materi pada tingkat elektron berlangsung saat - &  detik setelah

terpapar. erubahan ini menghasilkan modifikasi pada molekul biologi dalam

 beberapa detik sampai dengan beberapa jam. Selanjutnya perubahan molekular 

dapat memungkinkan terjadinya perubahan dalam sel dan organisme yang

 bertahan selama berjam&jam, decade, atau mungkin sampai generasi

selanjutnya. #pabila dalam satu indi+idu telah cukup terjadi kematian pada sel

dapat menyebabkan luka atau kematian pada indi+idu tersebut. #pabila terjadi

modifikasi pada sel, maka dapat menyebabkan kanker, atau kelainan padaketurunan.

/fek biologis dari radiasi ionisasi dapat dibagi menjadi dua kategori

yaitu efek deterministik dan efek stokastik . /fek deterministik adalah efek 

dimana tingkat keparahan respon setara atau proporsional dengan dosis. /fek 

ini yang biasanya berupa cell killing   terjadi saat dosis cukup besar. /fek 

deterministik mempunyai batas dosis dimana respon tidak terlihat. 0ontoh dari

efek deterministik adalah perubahan oral   setelah terapi radiasi.

/fek stokastik merupakan efek dimana kemungkinan terjadinya

 perubahan bergantung pada dosis. rinsip efek stokastik adalah all-or-none1

dimana seseorang mempunyai atau tidak mempunyai kondisi tersebut.

0ontohnya, kanker yang disebabkan oleh radiasi adalah efek stokastik karena

semakin sering seseorang terpapar oleh radiasi meningkatkan kemungkinan

terkena kanker tetapi tidak meningkatkan keparahan dari kanker tersebut. /fek 

stokastik dipercaya tidak mempunyai batas dosis.

2.2 Reaks$ $nar'( Terha#a) Tu%uh e%aga$ E!ek "ang Pertama *al$ Terja#$

Ra#$as$ *$m$a

#ksi radiasi pada makhluk hidup terjadi melalui efek langsung (direct )

dan tak langsung (indirect ). Ketika energy photon atau electron sekunder 

Page 4: Biology Radiology

7/23/2019 Biology Radiology

http://slidepdf.com/reader/full/biology-radiology 4/31

mengionisasi makromolekul bilogis, efek tersebut disebut efek langsung

(direct ). Kemungkinan lain, photon bisa diserap oleh air yang ada dalam

organisme, mengionisasi beberapa molekul air yang ada didalamnya. asil ion

membentuk radikal bebas (radiolysis air ) lalu didalamnya berinterasi dan

memproduksi perubahan dalam molekul biologis. 3leh karena perubahan

intermediet yang menyertakan molekul air dibutuhkan untuk merubah molekul

 biologis, bagian dai peristi%a ini diistilahkan sebagai efek tak langsung

(indirect )

E!ek Langsung +D$re&t E!!e&t,

!alam kerusakan secara direct ini, target tertentu dalam sel,

mungkin !"# kromosom atau 4"# dalam inti, mengambil direct hit  dari foton

Sinar&* yang masuk, atau energi tinggi electron yang dikeluarkan, yang

memutuskan ikatan yang relatif lemah antara asam nukleat. /fek kromosom

 berikutnya bisa meliputi5

• Ketidakmampuan untuk menyampaikan informasi

• 4eplikasi abnormal

• Kematian sel

• Kerusakan sementara & !"# berhasil diperbaiki sebelum di+isi sel lebih

lanjut.

6ika radiasi membentur sel somatik, efek pada !"# (dan juga kromosom)

 bisa mengakibatkan keganasan radiasi. 6ika kerusakan pada sel&sel induk 

reproduksi, hasilnya bisa menjadi radiasi kelainan ba%aan.

#pa yang sebenarnya terjadi di dalam sel tergantung pada beberapa faktor,

termasuk5

• 6enis dan jumlah ikatan asam nukleat yang rusak

• Intensitas dan jenis radiasi

• 7aktu antara paparan

• Kemampuan sel untuk memperbaiki kerusakan

Page 5: Biology Radiology

7/23/2019 Biology Radiology

http://slidepdf.com/reader/full/biology-radiology 5/31

• Tahap siklus sel reproduksi ketika iradiasi.

!alam efek direct, molekul bilogis (4, dimana 4 adalah molekul dan

adalah atom hydrogen) menyerap energi dari radiasi ionisasi dan membentuk radikal bebas yang tak stabil (atom atau molekul yang memiliki elektron tak 

 berpasangan dalam kulit +alensi). 8enerasi dari radikal bebas terjadi kurang

dari -&- detik setelah berinteraksi dengan photon. 4adikal bebas sangat reaktif 

dan memiliki hidup yang pendek, dan cepat berubah bentuk kedalam

konfigurasi stabil dengan cara dissosiasi (memisahkan diri) ataupun cross-

linking   (penggabungan dari dua molekul). 4adikal bebas memainkan peran

dominan dalam memproduksi perubahan molekuler dalam molekul biologis.

roduksi radikal bebas 5

4 9 4adiasi Sinar&* 4: 9 9 9 e&

;ang terjadi pada radikal bebas 5

• !issosiasi 5

4: * 9 ;:

• 0ross&linking 5

4: 9 S: 4S

Karena adanya perubahan molekul biologis yang berbeda secara struktur 

dan fungsinya dari molekul yang original, konsekuensi nya adalah adanya

 perubahan biologis pada organisme yang teriradiasi.  Kira-kira sepertiga efek 

biologis dari paparan sinar-X, dihasilkan oleh efek direct. /fek direct ini

merupakan hasil yang paling umum dalam radiasi partikulat seperti neutron dan

 partikel <.

Ra#$-l$s$s a$r

Page 6: Biology Radiology

7/23/2019 Biology Radiology

http://slidepdf.com/reader/full/biology-radiology 6/31

Karena air adalah molekul yang dominan dalam sistem biologis (=-> dari

 berat tubuh). ?aka air sering berpartisipasi dalam interaksi antara foton sinar&$

dan molekul biologis suatu organisme. Serangkaian perubahan kimia

kompleks terjadi di dalam air setelah terpapar pada radiasi pengion. Secara

kolektif reaksi menghasilkan radiolisis air 5

hoton 9 23 : 9 3:

?eskipun radiolysis air merupakan reaksi kompleks, pada keadaan

setimbang, air secara besar&besaran dikon+ersi menjadi hydrogen dan radikal

 bebas hydro$yl. Ketika oksigen yang terlarut ada di dalam air yang teriradiasi,

radikal bebas hydropero$yl, kemungkinan dapat terbentuk 5

: 9 32  32:

4adikal bebas hydropero$yl berperan pada pembentukan hydrogen peroksida

dalam jaringan 5

32: 9 : 232 

32: 9 32: 32 9 232

Kedua radikal pero$yl dan hydrogen peroksida merupakan agen oksidasi dan

memproduksi toksin primer dalam jaringan dengan radiasi pengion.

Page 7: Biology Radiology

7/23/2019 Biology Radiology

http://slidepdf.com/reader/full/biology-radiology 7/31

 

E!ek Tak Langsung +In#$re&t E!!e&t,

/fek indirect adalah efek di mana hidrogen dan radikal bebas hidroksil,

diproduksi oleh aksi radiasi pada air, berinteraksi dengan molekul

organik. Interaksi hidrogen dan radikal bebas hidroksil dengan organik molekul

dapat mengakibatkan pembentukan radikal bebas organik. Sekitar dua pertiga

dari radiasi biologis kerusakan dihasilkan dari efek tidak langsung (indirect 

effect ). 4eaksi tersebut mungkin melibatkan penghapusan hidrogen5

4 9 3: 4: 9 23

4 9 : 4: 9 2

4adikal bebas 3: lebih penting dalam menyebabkan kerusakan.

4adikal bebas organik berupa molekul tak stabil dan berubah menjadi stabil.

erubahan molekul ini memiliki sifat kimia dan biologis yang didapat dari

molekul originalnya.

Page 8: Biology Radiology

7/23/2019 Biology Radiology

http://slidepdf.com/reader/full/biology-radiology 8/31

aik efek direct maupun indirect, keduanya terjadi dalam %aktu -&@  detik.

asil kerusakan bisa memalkan %aktu beberapa jam sampai beberapa decade

agar terlihat dengan jelas.

2.3 en$s )en"ak$t ak$%at ra#$as$

*elenjar T$r-$#

?eskipun kelenjar tiroid tidak teradiasi dengan prosedur penyinaran

dental radiografi yang utama, tetapi terjadi radiasi kelenjar tiroid. Kira&kira

A--- mrads (-,--A 8y) dibutuhkan untuk memproduksi kanker 1 seperti dosis

yang banyak tidak terjadi pada dental radiografi . ?eskipun rata&rata kelenjar 

tiroid terkena kanker tiroid ketika mendapat radiasi sebesar A mrads (-,----A

8y).

umsum Tulang

!aerah ma$ila dan mandibula saat dirontgen dengan dental radiografi

terhitung memiliki presentase yang kecil daripada sumsum tulang . ahaya

kanker (leukimia) dapat langsung terhubung dengan jumlah jaringan yang

teradiasi dalam memproduksi darah dan dosisnya. Beukimia diinduksi oleh@--- mrads (-,--@ 8y) . 4ata&4ata dosis sumsum tulang periapikal saat

melakukan dental radiografi sekitar & mrads (-,----,&-,----, 8y) per 

film. 6adi antara 2---&@--- film tersinar ke dalam tulang yang dapat

menyebabkan leukimia.

?arie 0urie, penemu bahan radioaktif P- dan Ra meninggal pada tahun CD

akibat terserang oleh leukemia. enyakit tersebut besar kemungkinan akibat

 paparan radiasi karena seringnya beliau berhubungan dengan bahan&bahanradioaktif. Sinar&*, atau sinar rontgen, adalah gelombang elektromagnetik di

mana medan listrik dan magnetik berkala +ariabel tegak lurus satu sama lain

dan terhadap arah propagasi. 6adi mereka identik di alam dengan cahaya

tampak dan semua jenis radiasi yang merupakan spektrum elektromagnetik.

Secara umum, sinar * dihasilkan sebagai akibat dari transisi energi elektron

Page 9: Biology Radiology

7/23/2019 Biology Radiology

http://slidepdf.com/reader/full/biology-radiology 9/31

atom disebabkan oleh pemboman dari bahan berat atom tinggi dengan elektron

energi tinggi. Bihat juga radiasi elektromagnetik.

*ul$t

?emiliki jumlah 2@- rads dalam %aktu D hari dapat menyebabkan

erythema atau memerah pada kulit. 'ntuk memproduksi seperti perubahan

lebih dari @-- dental film dalam %aktu D hari yang terkena sinar 

Mata

Bebih dari 2--.--- mrads dibutuhkan untuk menginduksiE menyebabkan

 pembentukan katarak di mata. !osis yang tinggi tidak menjadi pertimbangan

dalam dental radiografi. ?eskipun rata&rata lapisan kornea mendapat dosis kira&

kira A- mrads (-,----A 8y). !alam menggunakan dental radiografi dapat

memberi kesempatan terjadinya katarak, para ahli menyadari bah%a mata

adalah organ yang penting.

2./ E!ek "ang Terja#$ )a#a 0rgan ar$ngan el DNA sel

E!ek "ang Terja#$ )a#a 0rgan #an ar$ngan

4adiosensiti+itas jaringan atau organ ditentukan melalui responnya

terhadap penyinaran. Kehilangan sel dalam jumlah sedang tidak berpengaruh

terhadap fungsi sebagian besar organ. #kan tetapi, jika kehilangan sel dalam

 jumlah besar, semua organisme yang terkena akan menunjukkan akibat

klinisnya. Keparahan perubahan ini bergantung pada dosis dan jumlah

kehilangan sel. !osis dalam daerah terlokalisasi dapat menyebabkan kerusakan

yang dapat diperbaiki. !osis yang sebanding dengan seluruh organisme dapat

mengakibatkan kematian sistem yang paling sensitif dalam tubuh.

E!ek angka Pen#ek 

/fek jangka pendek dari radiasi pada jaringan ditentukan terutama oleh

sensiti+itas sel parenkimnya. 6ika terus berkembang, jaringan (misalnya tulang

sumsum, membran mukosa mulut) yang disinari dengan dosis sedang, sel&sel

Page 10: Biology Radiology

7/23/2019 Biology Radiology

http://slidepdf.com/reader/full/biology-radiology 10/31

yang hilang terutama oleh mitosis berhubungan dengan kematian. Tingkat

kehilangan sel tergantung pada kerusakan pada sel induk ( stem cell) dan tingkat

 proliferasi populasi sel. engaruh penyinaran jaringan tersebut menjadi jelas

relatif cepat sebagai penurunan jumlah sel matang dalam rangkaiannya.

6aringan terdiri dari sel&sel yang jarang atau tidak pernah membagi (misalnya,

otot) menunjukkan sedikit atau tidak ada radiasi yang disebabkan hipoplasia

dalam jangka pendek.

E!ek angka Panjang

/fek deterministik jangka panjang dari radiasi pada jaringan dan organ

sangat tergantung pada sejauh mana kerusakan pada pembuluh darah halus.

Iradiasi kapiler menyebabkan pembengkakan, degenerasi, dan

nekrosis.erubahan ini meningkatkan permeabilitas kapiler dan memperlambat

fibrosis di sekitar pembuluh darah. #kibatnya, penumpukan jaringan parut

fibrosa meningkat sekitar pembuluh, menyebabkan penyempitan dini dan

akhirnya terjadi kerusakan lumen pembuluh darah. Ini mengganggu transportasi

oksigen, nutrisi, dan produk&produk limbah dan menyebabkan kematian dari

semua jenis sel. asil akhirnya adalah  progressive fibroatrophy  dari jaringan

yang teriradiasi.

erubahan progresif seperti atrofi menyebabkan hilangnya fungsi sel

dan mengurangi resistensi dari iradiasi jaringan untuk infeksi dan trauma.

erubahan seluler merupakan dasar untuk radiasi atrofi jangka panjang jaringan

dan organ. Kematian sel&sel parenkim setelah paparan sedang denagn demikian

Page 11: Biology Radiology

7/23/2019 Biology Radiology

http://slidepdf.com/reader/full/biology-radiology 11/31

merupakan hasil () mitosis yang menyebabkan kematian, dengan cepat

membagi sel dalam jangka pendek dan (2) konsekuensi dari fibroatrophy

 progresif pada semua jenis sel dari %aktu ke %aktu.

E!ek "ang Terja#$ )a#a el

E!ek )a#a truktur Intraseluler

/fek radiasi pada struktur intraseluler merupakan hasil dari radiasi yang

disebabkan perubahan dalam makromolekul mereka. ?eskipun perubahan

molekul a%al diproduksi dalam sepersekian detik setelah paparan, perubahan

seluler yang dihasilkan dari paparan moderat memerlukan %aktu minimal

 berjam&jam menjadi jelas. erubahan ini ter%ujud a%alnya sebagai perubahan

struktural dan fungsional dalam organel seluler. erubahan dapat menyebabkan

kematian sel.

 Nukleus

erbagai macam data radiobiologic menunjukkan bah%a inti lebih

radiosensiti+e (dalam hal lethality) daripada sitoplasma, terutama dalam

 pembelahan sel. Sisi sensitif dalam inti adalah !"# dalam kromosom.

 Penyimpangan Kromosom

Kromosom berfungsi sebagai penanda berguna ( useful markers ) untuk 

cedera radiasi (radiation injury ). ?ereka mungkin mudah di+isualisasikan dan

dikuantitasi, dan tingkat kerusakan mereka terkait dengan kelangsungan hidup

sel. enyimpangan kromosom yang diamati dalam sel iradiasi pada saat mitosis

ketika !"# mengembun untuk membentuk kromosom. 6enis kerusakan yang

dapat diamati tergantung pada stadium dari sel dalam siklus sel pada saat

iradiasi.

8ambar 2& menunjukkan tahapan dari siklus sel. 6ika paparan radiasi

terjadi setelah sintesis !"# (yaitu, di 8 2 atau pertengahan dan akhir S), hanya

satu lengan kromosom yang rusak (kelainan kromatid) (8ambar 2&2, #).

Page 12: Biology Radiology

7/23/2019 Biology Radiology

http://slidepdf.com/reader/full/biology-radiology 12/31

 "amun, jika radiasi diinduksi terjadi sebelum !"# telah direplikasi (yaitu, di 8

atau a%al S), kerusakan bermanifestasi pada kedua lengan kromosom

(kelainan kromosom) pada mitosis berikutnya (8ambar 2&2, ). Istirahat yang

 paling sederhana yang diperbaiki oleh proses biologis dan tidak dikenali.

8ambar 2& mengilustrasikan beberapa bentuk umum dari penyimpangan

kromosom akibat perbaikan yang salah. embentukan cincin (8ambar 2&, #)

dan dicentrics (8ambar 2&, ) yang mematikan sebagai sel tidak dapat

menyelesaikan mitosis. Translokasi (8ambar 2&, 0) mengakibatkan

ketimpangan distribusi bahan kromatin ke sel anak atau mereka mencegah

 penyelesaian mitosis berikutnya. enyimpangan kromosom telah terdeteksi

dalam limfosit darah perifer pasien terkena prosedur diagnostik medis. Selainitu, korban yang selamat dari bom atom iroshima dan "agasaki telah

menunjukkan penyimpangan kromosom pada limfosit beredar lebih dari dua

decade setelah paparan radiasi. Frekuensi penyimpangan umumnya sebanding

dengan dosis radiasi yang diterima.

Page 13: Biology Radiology

7/23/2019 Biology Radiology

http://slidepdf.com/reader/full/biology-radiology 13/31

 

Page 14: Biology Radiology

7/23/2019 Biology Radiology

http://slidepdf.com/reader/full/biology-radiology 14/31

E!ek )a#a Re)l$kas$ el

4adiasi terutama merusak sistem sel membelah dengan cepat, seperti kulit

dan mukosa usus dan jaringan hematopoietik. Iradiasi populasi sel tersebut akan

menyebabkan berkurangnya ukuran jaringan iradiasi sebagai akibat dari

keterlambatan mitosis (penghambatan perkembangan sel&sel melalui siklus sel)

dan kematian sel (biasanya selama mitosis). Kematian reproduksi pada populasi

sel kehilangan kemampuan untuk pembelahan mitosis. Tiga mekanisme

kematian reproduksi adalah kerusakan !"#, efek pengamat, dan apoptosis.

 Kerusakan sam !eoksiribonukleat

Kematian sel disebabkan oleh kerusakan !"#, yang pada gilirannya

menyebabkan penyimpangan kromosom, yang menyebabkan sel mati selama

 beberapa mitosis pertama setelah penyinaran. Ini adalah tingkat replikasi sel

dalam berbagai jaringan, dan dengan demikian tingkat kematian reproduksi,

yang menyumbang radiosensiti+ity berbagai jaringan. Ketika populasi perlahan

membagi sel diiradiasi, dosis yang lebih besar dan inter+al %aktu yang lebih

lama diperlukan untuk induksi efek deterministik daripada ketika sistem sel

membelah dengan cepat terlibat.

 "fek Pengamat

Sel yang rusak oleh radiasi rilis ke molekul lingkungan mereka yang

membunuh sel&sel di dekatnya. Ini efek pengamat telah ditunjukkan untuk 

kedua partikel < dan sinar&* dan penyebab penyimpangan kromosom,

membunuh sel, mutasi gen, dan karsinogenesis.

 poptosis

#poptosis, juga dikenal sebagai kematian sel terprogram, terjadi selama

embriogenesis normal. Sel mengumpulkan, menarik diri dari tetangga mereka,

dan memadatkan inti kromatin. Ini pola karakteristik, berbeda dari nekrosis,

dapat disebabkan oleh radiasi di kedua jaringan normal dan dalam beberapa

tumor. #poptosis sangat umum di jaringan hemopoietic dan limfoid.

Page 15: Biology Radiology

7/23/2019 Biology Radiology

http://slidepdf.com/reader/full/biology-radiology 15/31

 Pemulihan

emulihan sel dari kerusakan !"# dan efek pengamat melibatkan

 perbaikan enGimatik untai tunggal istirahat !"#. Karena perbaikan ini, total

dosis yang lebih tinggi diperlukan untuk mencapai tingkat tertentu sel

membunuh ketika beberapa fraksi yang digunakan (misalnya, dalam terapi

radiasi) daripada ketika total dosis yang sama diberikan dalam paparan singkat

tunggal. Kerusakan kedua untai !"# di tempat yang sama biasanya mematikan

ke sel.

E!ek "ang terja#$ )a#a DNA el

erubahan pada ?olekul iologi

Asam Nukleat

eberapa dekade terakhir telah memperlihatkan perkembangan apresiasi

untuk peran krusial dari asam nukleat dalam menentukan fungsi selular. Telah

 jelas bah%a kehancuran pada molekul asam deoksiribonukleat (!"#)

merupakan mekanisme utama kematian sel akibat radiasi, mutasi, dan

karsinogenesis. 4adiasi menghasilkan sejumlah perbedaan tipe dari perubahan

 pada !"#, yaitu5

• Kerusakan dari salah satu atau kedua untai !"#

• #ross-linking   untai !"# dalam heliks, ke untai !"# lain, atau ke

 protein

• erubahan atau kehilangan basa

• 8angguan pada ikatan hidrogen antara untai !"#

Page 16: Biology Radiology

7/23/2019 Biology Radiology

http://slidepdf.com/reader/full/biology-radiology 16/31

Tipe yang paling penting pada kehancuran !"# yaitu kerusakan single

dan double strand. Kebanyakan untai tunggal kerusakan adalah konsekuensi

kecil biologis sebagai patah berdiri adalah diperbaiki menggunakan untai kedua

utuh sebagai template. "amun, misrepair untai dapat mengakibatkan mutasi dan

efek konsekuen biologis. Kerusakan untai ganda terjadi ketika kedua untai

molekul !"# hancur pada lokasi yang sama atau dalam beberapa pasang basa.

!alam hal ini perbaikan sangat rumit oleh kurangnya dari template untai utuh

dan misrepair   umum. Kerusakan untai ganda diyakini bertanggung ja%ab

dalam kebanyakan pembunuhan sel dan karsinogenesis serta mutasi.

Pr-te$n

Iradiasi protein dalam larutan biasanya menyebabkan perubahan dalam

struktur sekunder dan tersiernya akibat terganggunya rantai samping atau

kerusakan ikatan hidrogen atau disulfida. erubahan tersebut menyebabkan

denaturasi. Struktur utama dari protein biasanya tidak berubah signifikan.

Iradiasi dapat juga menyebabkan cross-linking  antarmolekul dan intramolekul.

Ketika enGim yang teriradiasi, efek biologis radiasi dapat menjadi diperkuat.

?isalnya, inakti+asi dari molekul enGim menghasilkan kegagalan untuk 

mengubah banyak molekul substrat menjadi produknya. 6adi banyak molekul

selanjutnya akan terpengaruh, meskipun hanya sejumlah kecil yang a%alnya

rusak. !osis radiasi yang diperlukan untuk menginduksi jumlah signifikan

denaturasi protein (atau inakti+asi enGim) jauh lebih tinggi daripada yang

dibutuhkan untuk menginduksi perubahan seluler kotor atau kematian sel. !ata

tersebut menunjukkan bah%a perubahan radiasi dalam struktur protein dan

fungsi bukanlah penyebab utama dari radiasi efek setelah penyerapan dosis

sedang (2 sampai D8;) pada radiasi.

2. ar$ngan Ra#$-sens$t$e #an T$#ak Ra#$-sens$t$e

Sel yang berbeda dari berbagai organ dari satu indi+idu yang sama dapat

memiliki respons yang berbeda terhadap penyinaran (irradiation). erbedaan ini

Page 17: Biology Radiology

7/23/2019 Biology Radiology

http://slidepdf.com/reader/full/biology-radiology 17/31

diketahui oleh radiobiologis asal rancis ergonie dan Tribondeau pada tahun

C-A a%al. ?ereka meneliti bah%a sel yang paling radiosensiti+e adalah sel

yang5

. ?emiliki tingkat mitosis yang tinggi

2. ?engalami banyak mitosis berjangka panjang

. Sangat primitifEsederhana dalam diferensiasi

0iri&ciri sel tersebut adalah benar, tetapi pengecualian untuk limfosit

dan oosit, dimana sangat radiosensiti+e meskipun diferensiasinya tinggi dan

mitosisnya rendah.

Sel mamalia dapat dibagi menjadi @ kategori dalam radiosensti+itasnya

 berdasarkan penelitian histologis pada kematian sel dini, yaitu5

. Vegetative intermitotic cell   adalah yang paling radiosensiti+e.

?ereka membagi secara teratur, memiliki mitosis berjangka panjang,

dan tidak mengalami diferensiasi antara mitosis. Ini adalah sel induk 

yang mempertahankan sifat primitif mereka dan yang fungsinya

adalah untuk menggantikan diri mereka sendiri. 0ontohnya termasuk 

sel prekursor a%al, seperti dalam rangkaian spermatogenik atau

erythroblastic, dan sel basal membran mukosa mulut.

2.  Differentiating intermitotic cell   tidak terlalu radiosensiti+e

dibandingkan dengan vegetative intermitotic cell karena tidak terlalu

sering membagi selnya. ?ereka membagi secara teratur, meskipun

mereka mengalami beberapa diferensiasi antara di+isi. 0ontoh kelas

ini meliputi membagi dan mereplikasi sel antara dari enamel epitelium

 bagian dalam dari gigi yang sedang berkembang, sel dari seri

hematopoietik yang sedang berada pada tahap diferensiasi,spermatosit, dan oosit.

.  Multipotential connective tissue cell   memiliki radiosensiti+e yang

menengah. ?ereka membagi dengan tidak teratur, biasanya sebagai

respons terhadap permintaan sel yang lebih banyak, dan juga mampu

 berdiferensiasi terbatas. 0ontohnya adalah sel endotel +askular,

fibroblas, dan sel mesenkim.

Page 18: Biology Radiology

7/23/2019 Biology Radiology

http://slidepdf.com/reader/full/biology-radiology 18/31

D.  Reverting postmitotic cell   biasanya radioresisten atau tidak 

radiosensiti+e dikarenakan jarang membagi. iasanya juga khusus

dalam fungsi. 0ontohnya termasuk sel&sel asinar dan duktus dari

kelenjar ludah dan pankreas serta sel parenkim hati, ginjal, dan tiroid.@. Fixed postmitic cell   adalah yang paling resistenEpaling tidak 

radiosensiti+e terhadap aksi langsung radiasi. Sel ini adalah yang

 paling mudah dibedakan, dan ketika telah matang akan menjadi tidak 

mudah membelah. 0ontoh dari sel ini meliputi neuron, otot lurik, sel

epitel skuamosa yang telah dibedakan dan dekat dengan permukaan

membran mukosa oral dan eritrosit. 

2.4 Per%e#aan *esens$t$!$tasan ar$ngan terha#a) Ra#$as$

2.5 *las$!$kas$ E!ek e&ara B$-l-g$s

Secara biologis efek radiasi dapat diklasifikasikan sebagai berikut5

. erdasarkan jenis sel yang terkena paparan radiasi

Sel dalam tubuh manusia terdiri dari sel genetik dan sel somatik. Sel

genetik adalah sel telur pada perempuan dan sel sperma pada laki&laki,

sedangkan sel somatik adalah sel&sel lainnya yang ada dalam tubuh.

erdasarkan jenis sel, maka efek radiasi dapat dibedakan menjadi5

a. E!ek 6enet$k +n-n's-mat$k, atau e!ek )e7ar$san

#dalah efek yang dirasakan oleh keturunan dari indi+idu yang terkena

 paparan radiasi. 

Page 19: Biology Radiology

7/23/2019 Biology Radiology

http://slidepdf.com/reader/full/biology-radiology 19/31

 b. E!ek -mat$k  

#dalah efek radiasi yang dirasakan oleh indi+idu yang terpapar radiasi.

7aktu yang dibutuhkan sampai terlihatnya gejala efek somatik sangat

 ber+ariasi sehingga dapat dibedakan atas5• E!ek segera adalah kerusakan yang secara klinik sudah dapat

teramati pada indi+idu dalam %aktu singkat setelah indi+idu tersebut

terpapar radiasi, seperti epilasi (rontoknya rambut), eritema

(memerahnya kulit), luka bakar dan penurunan jumlah sel darah.

Kerusakan tersebut terlihat dalam %aktu hari sampai mingguan

 pasca iradiasi.

• E!ek tertun#a merupakan efek radiasi yang baru timbul setelah

%aktu yang lama (bulananEtahunan) setelah terpapar radiasi, sepertikatarak dan kanker.

2. erdasarkan dosis radiasi

ila ditinjau dari dosis radiasi (untuk kepentingan proteksi radiasi),

efek radiasi dibedakan menjadi5

a. E!ek t-kast$k  #dalah efek yang penyebab timbulnya merupakan fungsi dosis

radiasi dan diperkirakan tidak mengenal dosis ambang. /fek ini terjadi

sebagai akibat paparan radiasi dengan dosis yang menyebabkan

terjadinya perubahan pada sel. 4adiasi serendah apapun selalu terdapat

kemungkinan untuk menimbulkan perubahan pada sistem biologik, baik 

 pada tingkat molekul maupun sel. !engan demikian radiasi dapat pula

tidak membunuh sel tetapi mengubah sel, sel yang mengalami

modifikasi atau sel yang berubah ini mempunyai peluang untuk lolos

dari sistem pertahanan tubuh yang berusaha untuk menghilangkan sel

seperti ini. Semua akibat proses modifikasi atau transformasi sel ini

disebut efek stokastik yang terjadi secara acak. /fek stokastik terjadi

tanpa ada dosis ambang dan baru akan muncul setelah masa laten yang

lama. Semakin besar dosis paparan, semakin besar peluang terjadinya

efek stokastik, sedangkan tingkat keparahannya tidak ditentukan oleh

 jumlah dosis yang diterima. ila sel yang mengalami perubahan adalah

sel genetik, maka sifat&sifat sel yang baru tersebut akan di%ariskan

Page 20: Biology Radiology

7/23/2019 Biology Radiology

http://slidepdf.com/reader/full/biology-radiology 20/31

kepada turunannya sehingga timbul efek genetik atau pe%arisan.

#pabila sel ini adalah sel somatik maka sel&sel tersebut dalam jangka

%aktu yang relatif lama, ditambah dengan pengaruh dari bahan&bahan

yang bersifat toksik lainnya, akan tumbuh dan berkembang menjadi

 jaringan ganas atau kanker.

?aka dari itu dapat disimpulkan ciri&ciri efek stokastik adalah5

• Tidak mengenal dosis ambang

• Timbul setelah melalui masa tenang yang lama

• Keparahannya tidak bergantung pada dosis radiasi

• Tidak ada penyembuhan spontan

• /fek ini meliputi 5 kanker, leukemia (efek somatik), dan penyakit

keturunan (efek genetik). b. E!ek Determ$n$st$k  (non&stokastik)

#dalah efek yang kualitas keparahannya ber+ariasi menurut dosis

dan hanya timbul bila dosis ambang dilampaui. /fek ini terjadi karena

adanya proses kematian sel akibat paparan radiasi yang mengubah

fungsi jaringan yang terkena radiasi. /fek ini dapat terjadi sebagai akibat

dari paparan radiasi pada seluruh tubuh maupun lokal. /fek 

deterministik timbul bila dosis yang diterima di atas dosis

ambang $threshold dose) dan umumnya timbul beberapa saat setelahterpapar radiasi. Tingkat keparahan efek deterministik akan meningkat

 bila dosis yang diterima lebih besar dari dosis ambang yang ber+ariasi

 bergantung pada jenis efek. ada dosis lebih rendah dan mendekati dosis

ambang, kemungkinan terjadinya efek deterministik dengan demikian

adalah nol. Sedangkan di atas dosis ambang, peluang terjadinya efek ini

menjadi -->.

#dapun ciri&ciri efek non&stokastik adalah5

• ?empunyai dosis ambang

• 'mumnya timbul beberapa saat setelah radiasi

• #danya penyembuhan spontan (tergantung keparahan)

• Tingkat keparahan tergantung terhadap dosis radiasi

• /fek ini meliputi 5 luka bakar, sterilitas E kemandulan, katarak (efek 

somatik)

Page 21: Biology Radiology

7/23/2019 Biology Radiology

http://slidepdf.com/reader/full/biology-radiology 21/31

!ari penjelasan di atas dapat disimpulkan bah%a efek genetik 

merupakan efek stokastik, sedangkan efek somatik dapat berupa stokastik 

maupun deterministik (non&stokastik).

/fek radiasi secara biologis terhadap manusia dapat dilihat dari bagan

 berikut5

 

2.8 De!$n$s$ D-s$metr$

!osimetri merupakan kegiatan pengukuran dosis radiasi dengan teknik 

 pengukurannya yang didasarkan pada pengukuran ionisasi yang disebabkan

oleh radiasi gas, terutama udara. !alam proteksi radiasi, metode pengukuran

dosis radiasi ini dikenal dengan sebutan dosimetri radiasi. Selama

 perkembangannya, besaran yang dipakai dalam pengukuran jumlah radiasi

selalu didasarkan pada jumlah ion yang terbentuk dalam keadaan tertentu atau

 pada jumlah energi radiasi yang diserahkan kepada bahan.

2.9 en$s D-s$metr$ "ang D$gunakan

. aparan

Page 22: Biology Radiology

7/23/2019 Biology Radiology

http://slidepdf.com/reader/full/biology-radiology 22/31

aparan adalah kemampuan radiasi sinar * atau gamma yang

menimbulkan ionisasi di udara pada +olume tertentu. Satuan paparan

adalah coulombEkilogram (0Ekg) menurut Satuan Internasional.

Sedangkan menurut satuan lama adalah 4ontgent (4). 0Ekg adalah

 besar paparan yang dapat menyebabkan terbentuknya muatan listrik 

sebesar coulomb pada suatu elemen +olume udara yang mempunyai

massa kg. Baju paparan adalah paparan per satuan %aktu. Satuan laju

 paparan menurut Satuan Internasional adalah 0oulombEkilogram&jam).

Sedangkan menurut satuan lama adalah 4ontgentE jam (4Ejam).

2. !osis Serap (!)

!osis serap adalah energy rata&rata yang diserap bahan per satuanmassa bahan tersebut. Satuan dosis serap menurut Satuan Internasional

adalah jouleE kg atau gray (8y), sedangkan menurut satuan lama adalah

4adiation #bsorbed !ose (rad). gray (8y) H -- rad. !osis serap

 berlaku untuk semua jenis radiasi dan semua jenis bahan yang dilalui.

Baju dosis serap adalah besar dosis serap per satuan %aktu. Satuan dosis

serap menurut Satuan Internasional adalah jouleEkg.jam (8yEjam),

sedangkan satuan dosis serap menurut satuan lama adalah radEjam.

. !osis /ki+alen ()!osis eki+alen merupakan perkalian dosis serap dan factor bobot

radiasi. Faktor bobot radiasi adalah besaran yang merupakan kuantisasi

radiasi untuk menimbulkan kerusakan pada jaringanE organ. Satuan

dosis eki+alen menurut Satuan Internasional adalah Sie+ert (S+),

sedangkan satuan dosis eki+alen menurut satuan lama adalah 4adiation

/ui+alen ?en (4em). !imana Sie+ert (S+) adalah -- rem. !osis

serap yang sama tetapi berasal dari jenis radiasi yang berbeda ternyata

memberikan akibat atau efek yang berbeda pada system tubuh makhluk 

hidup. ?akin besar daya ionisasi, makin tinggi tingkat kerusakan

 biologi yang ditimbulkannya. esaran yang merupakan jumlah radiasi

untuk menimbulkan kerusakan pada jaringan atau organ dinamakan

Faktor bobot radiasi (7r). Baju dosis eki+alen adalah dosis eki+alen per 

Page 23: Biology Radiology

7/23/2019 Biology Radiology

http://slidepdf.com/reader/full/biology-radiology 23/31

satuan %aktu. Satuan laju dosis eki+alen menurut Satuan Internasional

adalah sie+ertEjam (S+E jam, sedangkan laju dosis eki+alen menurut

satuan lama adalah 4adiation /ui+alen ?enE jam (4emE jam).

D. !osis /ki+alen /fektif (/)

!osis efektif adalah besaran dosis yang memperhitungkan

sensitifitas organ atau jaringan. Tingkat kepekaan organEjaringan tubuh

terhadap efek stokastik akibat radiasi disebut factor bobot

organEjaringan tubuh (7t). dosis efektif merupakan hasil perkalian dosis

eki+alen dengan bobot jaringanE organ. ada penyinaran seluruh tubuh

sedemikian sehingga setiap organ menerima dosis eki+alen yang sama,

ternyata efek biologi pada setiap organ tersebut. /fek radiasi yang

diperhitungkan adalah efek stokastik.@. !osis kolektif 

!osis kolektif adalah dosis eki+alen atau dosis efektif yang

digunakan apabila terjadi penyinaran pada sejumlah besar populasi

 penduduk. enyinaran ini biasanya muncul akibat kecelakaan nuklir 

atau kecelakaan radiasi. Simbol besaran untuk dosis untuk dosis kolektif 

adalah ST dengan satuan sie+ert&man (S+&man). !alam hal ini perlu

diperhitungkan distribusi dosis radiasinya dan distribusi populasi yang

terkena penyinaran.

2.1: Ma&am'Ma&am Perh$tungan D-s$s Ra#$as$

. aparanaparan pada mulanya merupakan besaran untuk menyatakan

intensitas sinar&* yang dapat menghasilkan ionisasi di udara dalam jumlah

tertentu. erdasarkan definisi tersebut, maka paparan (*) dapat

dirumuskan dengan5

* H dJ E dm

!engan dJ adalah jumlah muatan elektron yang timbul sebagai akibat

interaksi antara foton dengan atom&atom udara dalam +olume udara

 bermassa dm. esaran paparan ini mempunyai satuan 0oulomb per 

kilogram&udara (0.kg&) dan diberi nama khusus roentgen, disingkat 4.

Page 24: Biology Radiology

7/23/2019 Biology Radiology

http://slidepdf.com/reader/full/biology-radiology 24/31

2. !osis Serap!osis serap didefinisikan sebagai jumlah energi yang diserahkan oleh

radiasi atau banyaknya energi yang diserap oleh bahan persatuan massa

 bahan itu. 6adi dosis serap merupakan ukuran banyaknya energi yang

diberikan oleh radiasi pengion kepada medium. ?eskipun dosis serap

semula didefinisikan untuk penggunaan pada suatu titik tertentu, namun

untuk tujuan proteksi radiasi digunakan pula untuk menyatakan dosis rata&

rata pada suatu jaringan. Secara matematis, dosis serap (!) dirumuskan

dengan5

!engan d/ adalah energi yang diserap oleh medium bermassa dm dan

memiliki satuan 6.kg&. !alam sistem SI besaran dosis serap diberi satuan

khusus, yaitu 8ray. !engan5

8y H 6, kg&

. !osis /kui+alen

!alam proteksi radiasi, besaran dosimetri yang lebih berguna karena

 berhubungan langsung dengan efek biologi adalah dosis ekui+alen. esaran

dosis ekui+alen lebih banyak digunakan berkaitan dengan pengaruh radiasi

terhadap tubuh manusia atau sistem biologi lainnya. !alam konsep dosis

ekui+alen ini, radiasi apapun jenisnya asal nilai dosis ekui+alennya sama

akan menimbulkan efek biologi yang sama pula terhadap jaringan tertentu.

!alam hal ini ada suatu faktor yang ikut menentukan dalam perhitungan

dosis ekui+alen, yaitu kualitas radiasi yang mengenai jaringan. Kualitas

radiasi ini mencakup jenis dan energi dari radiasi yang bersangkutan.

!osis ekui+alen pada dalam organ T yang menerima penyinaran

radiasi 4 (T.4) ditentukan melalui persamaan5

T.4 H %4 . !T.4 !engan !T.4 adalah dosis serap yang dirata&ratakan untuk daerah organ

atau jaringan T yang menerima radiasi 4, sedangkan %4 adalah faktor 

 bobot dari radiasi 4. Satuan dosis eui+alen yaitu Sie+ert disingkat dengan

S+. Sebelumnya dosis ekui+alen diberi satuan 4em (4oentgen eui+alent

man atau mammal).

Page 25: Biology Radiology

7/23/2019 Biology Radiology

http://slidepdf.com/reader/full/biology-radiology 25/31

D. !osis /fektif 

ubungan antara peluang timbulnya efek biologi tertentu akibat

 penerimaan dosis ekui+alen pada suatu jaringan juga bergantung pada

organ atau jaringan yang tersinari. 'ntuk menunjukan keefektifan radiasidalam menimbulkan efek tertentu pada suatu organ diperlukan besaran

 baru yang disebut besaran dosis efektif. esaran ini merupakan penurunan

dari besaran dosis ekui+alen yang dibobot. Faktor pembobot dosis

ekui+alen untuk organ T disebut faktor bobot jaringan, %T. "ilai %T dipilih

agar setiap dosis ekui+alen yang diterima seragam di seluruh tubuh

menghasilkan dosis efektif yang nilainya sama dengan dosis ekui+alen

yang seragam itu. 6umlah faktor bobot jaringan untuk seluruh tubuh sama

dengan satu.

!osis efektif dalam organ T, / yang menerima penyinaran radiasi

dengan dosis ekui+alen T ditentukan melalui persamaan5

/ H %T . T

@. !osis Keseluruhan

!igunakan untuk menghitung dosis efektif total dalam suatu populasi

 penelitian atau dari suatu sumber radiasi.!osis keseluruhan H dosis efektif (/) $ populasi

SI unit5 man&sie+ert (man&s+)

A. !osis 4ata&4ata

!osis rata&rata adalah pengukuran dosis per unit %aktu, contoh dosis

 per jam. Ini lebih sering digunakan dan lebih mudah diukur daripada

contoh yang lain seperti batasan total dosis pertahun.

o erhitungan jumlah dosis tahunan dari berbagai sumber radiasi

Setiap orang mengalami paparan berbagai radiasi ion dari lingkungan

tempat tinggalnya. Sumber&sumber radiasi tersebut antara lain5

. 4adiasi yang berasal dari alam

2. 4adiasi buatan!osis radiasi per indi+idu di Inggris adalah 2 mS+Eth, sedangkan di

#merika adalah ,A mS+Eth. 8ambaran ini sangat berguna dalam

mempertimbangkan jumlah dosis untuk radiologi diagnostik.

o !osis khusus yang terdapat pada radiologi diagnostic

Page 26: Biology Radiology

7/23/2019 Biology Radiology

http://slidepdf.com/reader/full/biology-radiology 26/31

?erupakan dosis efektif yang dipakai untuk beberapa pemeriksaan di

kedokteran gigi, dikarenakan penggunaan alat dan penerima gambar 

yang berbeda&beda.

ariasi dosis didasarkan pada5L k yang digunakan dalam alat

L  bentuk dan ukuran sinar 

L kecepatan film yang digunakan

L  jaringan target

2.11 Pengh$tungan #-s$s "ang #$ter$ma -)erat-r )as$en serta mas"arakat #an

l$ngkungan #alam )esa7at s$nar ;

Pr-teks$ Ra#$as$

engertian proteksi radiasi dimaksudkan agar seseorang menerima

atau terkena dosis radiasi sekecil mungkin, usaha ini berarti tidak mencegah

atau menahan suatu radiasi dalam hal tersebut,, dari pesa%at rontgen gigi

terhadap penderita, operator, dan lingkungan di sekitar ruang radiasi. !engan

demikian, maka pengertian proteksi radiasi, hanyalah suatu usaha penjagaan

adanya sinar radiasi dari pesa%at roentgen khususnya pesa%at roentgen gigi,

agar radiasi tersebut sedapat mungkin tidak mengenai dan membahayakan

manusia yang terkena radiasi.

!osis asien

enyinaran sinar * pada kulit dan jaringan diba%ahnya tergantung pada

 berbagai factor termasuk kepekaan film, tegangan dan pemfilteran.

enggunaan tegangan yang lebih tinggi akan memperkecil dosis pada kulit,

tetapi tidak selalu mengubah dosis total pada jaringan. emberian atau

 penambahan filter yang cukup akan mengurangi sinar * berenergi rendah

yang tidak bermanfaat sehingga memperkecil dosis pada kulit. Kemungkinan

memperpanjang %aktu penyinaran, dapat diterima bila digunakan filter 

Page 27: Biology Radiology

7/23/2019 Biology Radiology

http://slidepdf.com/reader/full/biology-radiology 27/31

tambahan yang sesuai. enyinaran&penyinaran yang tidak perlu pada kelenjar 

gondok dan timus (pada anak&anak) demikian pula penyinaran yang tidak 

diinginkan pada susmsum tulang, mata dan kelenjar gondok (orang de%asa)

harus dihindarkan dengan menggunakan kolimator, dan teknik radiografi yang

 baik.

eberapa ketentuan dosis batas dari ahan International

4angkuman dosis batas untuk perseorangan

3rgan dan 6aringan

!osis maksimal yang diiGinkan

'ntuk orang

de%asa yang bekerja dengan

sinar radiasi

!osis batas untuk 

masyarakat

8onad, sumsum

tulang merah

@ 4em per th -,@ 4em per th

Kulit, tulang, tiroid - 4em per th 4em per th

Tangkai atasEba%ah =@ 4em per th =.@ 4em per th

3rgan tunggal

lainnya

@ 4em per th ,@ 4em per th

!ata roteksi 4adiasi yang terpilih

enyinaran utama pada dosis genetic pendudukE masyarakat atau dosis radiasi

genetic umum yang diterima sehari

4adiasi alamiah 2@ m4emEth (m4em per hari)

rosedur radiodiagnosa @@ m4emEth

4adioterapi - m4emEth

ekerjaan pemotretan @ m4emEth

#lat buatan manusia (T,

computer, dst)

@ m4emEth

!osis perkapita untuk tubuh 2-- m4emEth

Page 28: Biology Radiology

7/23/2019 Biology Radiology

http://slidepdf.com/reader/full/biology-radiology 28/31

2.12 A)akah -rang ham$l %-leh terkena )a)aran ra#$as$<

ada dosis tertentu, paparan sinar&$ pada %anita hamil dapat

menyebabkan keguguran atau cacat pada janin yang dikandungnya, termasuk 

kemungkinan terjadinya kanker pada usia de%asa. ?emang sebagian besar 

 prosedur pemaparan sinar&$ menghasilkan radiasi yang relatif ringan. "amun

sebagai langkah jaga&jaga, penggunaan sinar&$ pada %anita hamil kecuali

 benar&benar perlu, harus dihindari.

ada kasus kehamilan, janin sangat peka terhadap sinar&$ karena sel

tubuh janin masih dalam taraf pembelahan yang sangat cepat. Sinar&$ pada

kondisi dosis tertentu dapat menyebabkan terjadinya keguguran dan cacat

 pada janin. Sinar&$ juga meningkatkan adanya resiko kanker bila janin dapat

lahir dan tumbuh de%asa kelak. !an bayi dalam perut ibu adalah sensitif 

terhadap sinar * karena bayi tersebut sedang mengalami pembelahan sel&sel

secara cepat untuk menjadi jaringan dan organ yang bermacam&

macam.Tergantung pada tingkat paparannya, sinar * yang dipaparkan kepada

%anita hamil dapat berpotensi menimbulkan keguguran, atau cacat janin,

termasuk malformasi, pertumbuhan terlambat, terbentuk kanker pada usia

de%asanya, atau kelainan lainnya. Komisi pengaturan nuklir memberikan

gambaran radiasi 2&A pada janin akan meningkatkan resiko terbentuknya sel

kanker. "amun ada pendapat lain yang mengatakan bah%a tidak terdapat

hubungan yang signifikan antara paparan @ M - rad pada %anita hamil dan

cacat ba%aan. erikut adalah tabel yang merangkum efek sinar&* terhadap

 janin dalam rahim.

2.13 Baga$mana e!ek ra#$as$ se&ara %$-l-g$s terha#a) jan$n<

ada umumnya sinar&$ dapat menyebabkan terjadinya kematian embrio

 bila terjadi pada usia kehamilan &2 minggu. ila ibu hamil terkena sinar&$

 pada usia kehamilan 2&= minggu, ada kemungkinan terjadinya malformasi,

 pertumbuhan terhambat, kanker. ada usia kehamilan antara N hingga D-

Page 29: Biology Radiology

7/23/2019 Biology Radiology

http://slidepdf.com/reader/full/biology-radiology 29/31

minggu, janin dapat mengalami malformasi, pertumbuhan terhambat, kanker,

gangguan pertumbuhan mental.

#danya kecacatan pada bayi secara fisik dapat menyebabkan bayi tumbuhtidak sempurna, gangguan pada masa pertumbuhan, kecacatan, dan bahkan

kematian. ila bayi dapat tumbuh de%asa, kecacatan yang diba%anya sejak 

lahir tentu akan memperngaruhi performa dirinya, misalnya kecerdasan lebih

rendah, kurang berprestasi, kurang percaya diri dan bahkan ketergantungan

mutlak kepada orang lain.

Selama kehamilan, janin akan tumbuh dan berkembang dari hanya satu

sel menjadi banyak sel. roses pembentukan jaringan dan organ tubuh selama

 janin dalam kandungan dikenal dengan istilah organogenesis. roses ini

 berlangsung terutama pada saat kehamilan trisemester pertama dan akan

selesai pada a%al trisemester ke dua atau sekitar A minggu. #danya bahan&

 bahan yang bersifat teratogenik akan menimbulkan gangguan pada sel&sel

tubuh janin yang sedang melakukan proses pembentukkan organ tersebut.

#kibat adanya gangguan tersebut, maka sel tidak dapat tumbuh dan

 berkembang sebagaimana seharusnya dan menimbulkan berbagai cacat lahir 

yang dapat terjadi pada organ luar maupun organ dalam.

ahan teratogenik adalah bahan&bahan yang dapat menimbulkan

terjadinya kecacatan pada janin selama dalam kehamilan ibu. ahan

teratogenik tidak hanya dapat menyebabkan kecacatan fisik. ahan tersebut

 juga dapat menimbulkan kelainan dalam hal psikologis dan kecerdasan. al

ini berhubungan dengan adanya gangguan pada pembentukan sel&sel otak bayi

selama ia dalam kandungan.

'mumnya bahan teratogenik dibagi menjadi kelas berdasarkan

golongan nya yakni bahan teratogenik fisik, kimia dan biologis. ahan

tertogenik fisik adalah bahan yang bersifat teratogen dari unsur&unsur fisik 

misalnya 4adiasi nuklir, sinar gamma dan sinar * (sinar rontgen). ila ibu

terkena radiasi nuklir (misal pada tragedi chernobil) atau terpajan dengan agen

Page 30: Biology Radiology

7/23/2019 Biology Radiology

http://slidepdf.com/reader/full/biology-radiology 30/31

fisik tersebut, maka janin akan lahir dengan berbagai kecacatan fisik. Tidak 

ada tipe kecacatan fisik tertentu pada paparan ibu hamil dengan radiasi, karena

agen teratogenik ini sifatnya tidak spesifik karena mengganggu berbagai

macam organ.

!alam menghindari terpajan agen teratogen fisik, maka ibu sebaiknya

menghindari melakukan foto rontgen apabila ibu sedang hamil. Foto rontgen

yang terlalu sering dan berulang pada kehamilan kurang dari 2 minggu dapat

memberikan gangguan berupa kecacatan lahir pada janin.

ila bayi terlahir dengan cacat fisik yang nampak dan mungkin diperbaiki

atau diterapi dengan cara pembedahan (misalnya bibir sumbing dan kelainan

katub jantung) maka mungkin kecacatan anak dapat tertutup begitu anak 

menginjak de%asa dan mencegah terjadinya gangguan&gangguan yang

mungkin muncul saat bayi de%asa. "amun hingga kini belum ditemukan cara

untuk membalikkan gangguan yang terjadi pada sel&sel otak, maupun kelainan

 pada metabolisme anak sehingga bila sudah terjadi gangguan otak atau

gangguan metabolisme maka akan sulit bagi bayi untuk tumbuh dan

 berkembang dengan baik.

BAB III

*EIMPULAN

embahasan mengenai potensi efek biologis dan risiko karena radiasi

 pengion adalah sebagai dasar pengetahuan mengenai efek radiasi terhadap

fungsi biologis pada tubuh manusia.

Tubuh manusia terdiri dari banyak organ, dan setiap organnya terdiri

dari sel&sel khusus, maka radiasi ionisasi berpotensi dapat mempengaruhi

operasi normal dari sel&sel ini.Sel sebagai unit fungsional terkecil dari tubuh

Page 31: Biology Radiology

7/23/2019 Biology Radiology

http://slidepdf.com/reader/full/biology-radiology 31/31

dapat menjalankan fungsi hidup secara lengkap dan sempurna seperti

 pembelahan, pernafasan, pertumbuhan dan lainnya.4adiasi pengion dalam paparan dan jumlah tertentup ada satu indi+idu

telah cukup terjadi kematian pada sel dapat menyebabkan luka atau kematian pada indi+idu tersebut. #pabila terjadi modifikasi pada sel, maka dapat

menyebabkan kanker, atau kelainan pada keturunan.

DA=TAR PUTA*A

%hite  S0, Pharoah ?6. 2--D. &ral radiology  5 rinciples and Interpretation. @th

ed. "e% !elhi5 ?osby.