biologi reproduksi cumi-cum1 sepioteuthis lessoniana ... · bobot tubuh, biometik, hubungan bobot...

25
BIOLOGI REPRODUKSI CUMI-CUM1 ( Sepioteuthis lessoniana LESSON, 1830 ) OLEH : SHARIFUDDIN BIN ANDY OMAR PROGRAM PASCA SARJANA INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2002

Upload: vanhanh

Post on 27-Mar-2019

218 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: BIOLOGI REPRODUKSI CUMI-CUM1 Sepioteuthis lessoniana ... · bobot tubuh, biometik, hubungan bobot tubuh - panjang mantel, faktor kondisi, dan ... the effect of salinity on capsule

BIOLOGI REPRODUKSI CUMI-CUM1 ( Sepioteuthis lessoniana LESSON, 1830 )

OLEH :

SHARIFUDDIN BIN ANDY OMAR

PROGRAM PASCA SARJANA

INSTITUT PERTANIAN BOGOR

2002

Page 2: BIOLOGI REPRODUKSI CUMI-CUM1 Sepioteuthis lessoniana ... · bobot tubuh, biometik, hubungan bobot tubuh - panjang mantel, faktor kondisi, dan ... the effect of salinity on capsule

ABSTRAK

SHARIFUDDIN BIN ANDY OMAR Biologi Reproduksi Cumi-cumi (Sepioteuthis lessoniana Lesson, 1830). Dibimbing oleh MOZES R TOELIHERE, MUHAMMAD EIDMAN, MOCHAMAD ICHSAN EFFENDIE, dan EDWARD DANAKUSUMAH.

Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui beberapa aspek biologi reproduksi cumi-cumi S. lessoniana, dan terbagi atas lima bagian, yaitu: (a) aspek-aspek biologi, yang meliputi distribusi ukuran berdasarkan panjang mantel dan bobot tubuh, biometik, hubungan bobot tubuh - panjang mantel, faktor kondisi, dan studi kebiasaan makan; (b) aspek-aspek reproduksi, yang meliputi nisbah kelamin, ukuran pada saat pertama kali matang kelamin, morfologi dan histologi gonad, indeks reproduksi, fekunditas, dan distibusi diameter telur; (c) pengaruh suhu terhadap perkembangan kapsul telur, meliputi perkembangan kapsul telur, laju pertumbuhan, lama inkubasi, dan daya tetas; (d) pengaruh salinitas terhadap perkembangan kapsul telur, meliputi perkembangan kapsul telur, laju pertumbuhan, lama inkubasi, dan daya tetas; dan (e) perkembangan embrio. Rangkaian penelitian tersebut di atas dilaksanakan sejak bulan Mei 2000 sampai bulan Mei 200 1 di Instalasi Penelitian dan Pengkajian Teknologi Pertanian (IP2TP), Bojonegara, Cilegon, Banten. Dalam penelitian ini, beberapa data baru dalam biologi reproduksi cumi-cumi diberikan dan histologi gonad S. lessoniana ditampilkan untuk pertama kali.

Selama penelitian dilakukan, diperoleh 591 ekor cumi-cumi berkelamin jantan dan 302 ekor curni-cumi berkelamin betina. Kisaran ukuran panjang mantel cumi-cumi jantan adalah 25.53 - 267.38 mm dengan bobot tubuh berlusar 2.92 - 787.70 g. Cumi-cumi betina memiliki panjang mantel berkisar 34.14 - 217.72 rnm dengan bobot tubuh 5.21 - 554.10 g. Kebanyakan curni-cumi yang tertangkap berukuran kecil, baik pada cumi-cumi jantan maupun betina. Berdasarkan hasil pengukuran dan perhitungan 33 parameter biometrik yang dilakukan pada tubuh cumi-cumi jantan dan betina, hperoleh hanya satu parameter yang berbeda nyata (P < 0.05), yaitu indeks lebar gladius. Hasil pengukuran keempat lengan cumi-cumi jantan dan betina dapat dberikan dalam bentuk formula: 3 > 4 > 2 > 1. Hubungan panjang mantel - bobot tubuh yang diperoleh adalah: W = 0.0008 L 5066 (r = 0.9945, untuk cumi-cumi jantan) dan W = 0.0004 L 2 6342 (r = 0.9939, untuk cumi-cumi betina). Nilai koefisien regresi ( b ) yang diperoleh dari masing-masing persamaan regresi berbeda dengan tiga (tipe pertumbuhan alometrik negatif), menunjukkan bahwa hampir seluruh sampel yang diperoleh memiliki pertambahan bobot tubuh yang tidak secepat pertambahan panjang mantelnya. Curni-cumi jantan memilil faktor kondisi relatif yang berkisar dari 0.0294 hingga 7.9258, sedangkan yang betina dari 0.0434 hingga 4.0127. Kandungan isi perut dapat diklasifikasikan dalarn empat kelompok, yaitu kelompok ikan, kelompok krustase, kelompok moluska, dan kelompok tak dikenal.

Page 3: BIOLOGI REPRODUKSI CUMI-CUM1 Sepioteuthis lessoniana ... · bobot tubuh, biometik, hubungan bobot tubuh - panjang mantel, faktor kondisi, dan ... the effect of salinity on capsule

Secara keseluruhan, jumlah cumi-cumi jantan dan betina yang diperoleh adalah 59 1 dan 302 ekor, sehingga nisbah kelamin jantan dan betina mendekati 2 : 1. Ukuran terkecil cumi-cumi jantan mencapai matang kelamin adalah pada kisaran panjang mantel 80 - 89 mm dengan bobot tubuh 41 - 60 g, sedangkan cumi-cumi betina pada kisaran 120 - 129 mm dengan bobot tubuh 12 1 - 140 g. Baik cumi-cumi jantan maupun cumi-cumi betina dibedakan atas empat tingkat kematangan gonad berdasarkan morfologi gonad dan organ asesori. Sedangkan secara histologi, cumi- cumi jantan dibedakan atas tiga tingkat dan cumi-cumi betina atas empat tingkat. Rataan nisbah gonad - somatik bulanan cumi-cumi jantan berkisar 0.1696 - 0.7562 dan cumi-cumi betina berkisar 0.0300 - 3.0681, rataan nisbah nidamental- somatik berlusar 0.0240 - 2.7045, dan rataan indeks gonad cumi-cumi jantan dan betina berturut-turut adalah 0.0013 - 0.0062 dan 0.0003 - 0.0204. Fekunditas (fekunditas parsial individu) berkisar dari 175 hingga 1347 butir telur untuk cumi-curni dengan ukuran panjang mantel berkisar 19.93 - 200.27 mrn. Fekunditas relatif individu (jurnlah telur per gram bobot tubuh) berkisar 0.81 - 4.74 dengan rataan untuk semua ukuran 2.29 butir telurtg bobot tubuh. Hubungan antara fekunditas - panjang mantel memenuhi persamaan: F = 1.1842 PM ( r = 0.2506), antara fekunditas - bobot tubuh: F = -70.1393 + 2.59 13 BW (r = 0.5958) dan antara fekunditas - bobot gonad: F = 255.0093 + 29.1109 GW (r = 0.6882). Hubungan linier antara fekunditas - bobot tubuh dan antara fekunditas - bobot gonad mengindikasikan bahwa jumlah telur di dalam ovarium meningkat secara proporsional terhadap kedua variabel tersebut. Modus distribusi fiekuensi diameter telur pada TKG I[ adalah pada kisaran 0.51 - 1.00 mm, TKG HI pada kisaran 2.51 - 3.00 rum, dan TKG IV pada kisaran 4.51 - 5.00 mm. Cumi-cumi S. lessoniana termasuk tipe uniseasonal-iteroparous.

Lama inkubasi pada penelitian suhu berkisar 13 - 21 hari dan yang tersingkat ditemukan pada perlakuan suhu 32°C. Daya tetas tertinggi (98%) dicapai pada perlakuan suhu 30°C. Persamaan regresi antara suhu dan lama inkubasi adalah: D =

0.1042 T' - 6.6917 T + 119.95 (r = 0.9835), sedangkan antara daya tetas dan suhu adalah: H = - 3.4375 T~ + 191.9 T - 2574.1 (r = 0.9468 )

Pada penelitian perlakuan salinitas, diperoleh lama inkubasi tersingkat pada perlakuan salinitas 32% (14 hari), sedangkan daya tetas tertinggi ditemukan pada perlakuan salinitas 30% (97%). Korelasi antara salinitas dan lama inkubasi memenh persamaan: D = 0.08 1 1 s2 - 4.75 74 S + 84.652 (r = 0.9 102), sedangkan antara salinitas dan daya tetas adalah: H = - 0.7937 s2 + 45.75 1 S - 561.49 (r =

0.8776 ). Perkembangan embrio berlangsung selarna 16 hari pada suhu sekitar 27 -

28°C. Beberapa paralarva telah nampak pada hari ke-13 atau ke-14. Ukuran panjang mantel paralarva berkisar 5.29 - 6.20 dengan bobot tubuh berlusar 0.014 - 0.032 g. Pada awal masa hidupnya, paralarva bersifat planktonik dan kemudian berubah dengan cara membentuk kelompok-kelompok kecil setelah berumur 10 hari. Selama pemeliharaan (sekitar 10 hari) diberikan Mesopodopsis spp. sebagai makanan.

Page 4: BIOLOGI REPRODUKSI CUMI-CUM1 Sepioteuthis lessoniana ... · bobot tubuh, biometik, hubungan bobot tubuh - panjang mantel, faktor kondisi, dan ... the effect of salinity on capsule

ABSTRACT

SHARIFUDDIN BIN ANDY OMAR Reproductive Biology of the Big Fin Squid (Sepioteuthis lessoniana Lesson, 1830). Under the direction of MOZES R TOELIHERE, MUHAMMAD EIDMAN, MOCHAMAD ICHSAN EFFENDIE, and EDWARD DANAKUSUMAH

The big fin squid Sepioteuthis lessoniana Lesson, 1830, together with Sepiella inermis and Loligo spp., constitute the most commercial squid species in Indonesia. The big fin squid occurs in coastal waters of eastern Sumatra, northern Java, around Lombok Island, North Sulawesi, South Sulawesi, Moluccas, and Papua (West Irian). There have been several reports on the biology and culture of S. lessoniana in Indonesia, e.g. spawning season, feeding studies, fecundity, and stocking density, however, it seems that information of reproductive biology of this squid is still lacking.

The objectives of this study were to document some biological and reproductive aspects of the big fin squid (S. lessoniana). The investigation was carried out in the following five studies: (a) biological studies (mantle length and body weight frequency distribution, biometric, mantle length and body weight relationship, condition factor, and feeding studies; (b) reproductive studies (sex ratio, size at the first maturity, morphology and histology of testis and ovary, reproduction index, fecundity, and egg diameter distribution; (c) the effect of temperature on capsule development (development of egg capsules, growth rate of egg capsules, incubation period, and hatchability); (d) the effect of salinity on capsule development (development of egg capsules, growth rate of egg capsules, incubation period, and hatchability); and (e) embryonic development. The research was conducted from May 2000 to May 2001 at the Bojonegara Research Station for Coastal Aquaculture, Cilegon, Banten. In the present study, new data on reproductive biology are given and gonad histology of S. lessoniana is described for the first time in Indonesia.

The ranges of squid mantle length (ML) were 25.53 to 267.38 mm in males and 34.14 to 217.72 rnm in females. Body weight (BW) of males ranged from 2.92 to 787.70 g and females ranged from 5.21 to 554.10 g. Both males and females were predominant in smaller size groups of mantle length and body weight. Morphometrically, gladius width index of males and females showed significant differences. The mantle length and body weight relationship was determined for males and females separately as: B W = 0.0008 ML ' (r = 0.9945, males) and B W = 0.0004 ML 26342 (r = 0.9939, females). Both b values were highly significant different from the isometric value 3 indicating allometric ( b < 3, negative allometric), thus weight increases relatively slower than length. Ponderal index of males ranged from 0.0294 to 7.9258 and females 0.0434 to 4.6127. The stomach contents of squid were generally classified into fishes, crustaceans, mollusks, and unidentified materials. Even though fishes and crustaceans were equally common for

Page 5: BIOLOGI REPRODUKSI CUMI-CUM1 Sepioteuthis lessoniana ... · bobot tubuh, biometik, hubungan bobot tubuh - panjang mantel, faktor kondisi, dan ... the effect of salinity on capsule

all sizes, there was a tendency towards increase in the number of squids containing fishes but the occurrence of crustaceans decreased as the size increased.

The overall sex ratio of male to female squid was determined to be approximately 2 : 1. Of the 893 squids sectioned, 66% were males and 34% females. Males matured at a smaller size (80 to 89 mm ML) compared with -the females (120 to 129 mm ML). Morphologically, both male and female were divided into four stages of maturity. Based on the hstological observation of the testis, the male maturity was divided into three stages, while the female was divided into four stages based on the histological observation of ovary. Monthly average gonad-somatic ratio of females ranges from 0.0300 to 3.068 1 and males from 0.1696 to 0.7562, the ranges of nidamental-somatic ratio were 0.0240 to 2.7045, and the ranges of gonad index of males and females were 0.0013 to 0.0062 and 0.0003 to 0.0204, respectively. Fecunhty (individual partial fecundity) ranged from 175 to 1347 eggs for the squids of 19.93 to 200.27 mm MI,. Individual relative fecundity ranges from 0.81 to 4.74 with the averages for all sizes is 2.29 eggslg BW. The relationship between fecundity (F) and mantle length (ML) was apparently parabolic and could be expressed by the equation of: F = 1.1842 ML "loo ( r = 0.2506). A linear relationship was obtained between fecundity and body weight (BW) and between fecundity and gonad weight (GW). The regression equations for these relationships are F = -70.1393 + 2.5913 BW (r = 0.5958) and F = 255.0093 + 29.1109 GW (r = 0.6882), respectively. The linear relationship of fecundity to body weight and fecundity to gonad weight indicated that in S. lessoniana the number of eggs in the ovaries increased in proportion to these two variables. The modes of frequency distribution of egg diameter were 0.51 to 1.00 mm, 2.5 1 to 3.00 mm, and 4.51 to 5.00 mm for stage II, 111, and IV ovary, respectively.

The shortest incubation period was found at 32OC (13 to 17 days). Highest hatching rate was observed at 30°C (98%). The relationship between incubation period on water temperature was: D = 0.1042 T~ - 6.6917 T + 119.95 (r = 0.9835). Moreover, the relationship between hatching rate and water temperature was following the equation: H = -3.4375 T~ + 191.9 T - 2574.1 (r = 0.9468 ).

In salinity experiments, the shortest incubation period was found at 32%0 (14 days). Highest hatchability was observed at 30%0 (97%). The regression of incubation period on salinity and of hatchability on salinity were D = 0.081 1 s2 - 4.7574 S + 84.652 (r = 0.9102) and H = -0.7937 s2 + 45.751 S - 561.49 (r = 0.8776 ), respectively.

In the present research, embryonic development takes 16 days in aquaria at approximately 27 to 28OC. Usually, hatching begins on the 1 3 ~ or 1 4 ~ day, when a few of hatchlings appear, and continues for 3 to 9 days. The size of newly hatched larvae (paralarvae) was expressed as the mean mantle length varied between 5.29 and 6.20 mm, while the average body weight ranged from 0.014 to 0.032 g. The paralarvae change their living behaviour from planktonic larvae to small schooling after ten days of age. The main food item of paralarvae during rearing is Mesopodopsis spp.

Page 6: BIOLOGI REPRODUKSI CUMI-CUM1 Sepioteuthis lessoniana ... · bobot tubuh, biometik, hubungan bobot tubuh - panjang mantel, faktor kondisi, dan ... the effect of salinity on capsule

SURAT PERNYATAAN

Dengan ini saya menyatakan bahwa disertasi yang be rjudul:

BIOLOGI REPRODUKSI CUMI-CUM1

( Sepioteuthis lessoniana LESSON, 1830 )

adalah benar merupakan hasil k q a saya sendlri dan belurn pernah dipublikasikan.

Semua sumber data dan informasi yang digunakan telah dinyatakan secara jelas dan

dapat diperiksa kebenarannya.

Bogor, Juni 2002.

u s-& BIN ANDY OMAR

Page 7: BIOLOGI REPRODUKSI CUMI-CUM1 Sepioteuthis lessoniana ... · bobot tubuh, biometik, hubungan bobot tubuh - panjang mantel, faktor kondisi, dan ... the effect of salinity on capsule

BIOLOGI REPRODUKSI CUMI-CUM1 ( Sepioteuthis lessoniana LESSON, 1830 )

OLEH:

SHARIFUDDIN BLN ANDY OMAR

Disertasi sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar

Doktor pada Program Studi Biologi Reproduksi

PROGRAM PASCA SARJANA

INSTITUT PERTANIAN BOGOR

2002

Page 8: BIOLOGI REPRODUKSI CUMI-CUM1 Sepioteuthis lessoniana ... · bobot tubuh, biometik, hubungan bobot tubuh - panjang mantel, faktor kondisi, dan ... the effect of salinity on capsule

Judul Disertasi

Nama

N R P

Program Studi

: Biologi Reproduksi Cumi-cumi (Sepioteuthis lessoniana LESSON, 1830)

: Sharifuddin Bin Andy Omar

: 985079

: Biologi Reproduksi

Menyetuj ui,

1. Komisi Pembimbing

Prof.Dr. Mozes R. Toelihere, M.Sc. Ketua

I pbp%b 'I/ J% / .*' \

I FroEDr. H. Moch. Ichsan Effendie. M. Sc.

Anggota

9.

Dr.Ir. Edward Danakusurnah, M. Sc. Anggota

Mengetahui,

2. Ketua Program Studi Biologi Reproduksi,

c C e m ~ ~ b * ,, %A s A ~ b * 9 J E : r I ?on? Tanggal Lulus: 5 Juni 2002 &--+

Page 9: BIOLOGI REPRODUKSI CUMI-CUM1 Sepioteuthis lessoniana ... · bobot tubuh, biometik, hubungan bobot tubuh - panjang mantel, faktor kondisi, dan ... the effect of salinity on capsule

RIWAYAT HIDUP

Penulis merupakan anak sulung dari ltujuh bersaudara, pasangan Andy Omar bin Andy We110 (almarhum) dan Hj. Sarintan binte Moch. Thayyeb, dilah~rkan di Singapore pada tanggal 23 Februari 1959. I'endidikan Sekolah Dasar diselesaikan pada tahun 1971 di SD Frater Thamrin Makassar, Sekolah Menengah Pertama di SMP Frater Thamrin Makassar pada tahun 1974, dan Sekolah Menengah Atas di SMA Katolik Cendrawasih Makassar pada tahun 1977. Pada tahun 1978, penulis melanjutkan studi di Fakultas Sains dan Teknologi, Universitas Hasanuddin, Makassar, pada Jurusan Teknik Perkapalan. Tahun 1979, penulis memasuki Jurusan Perikanan, Fakultas Ilmu-ilmu Pertanian, Universitas Hasanuddin, dan menyelesaikan studi pada tahun 1985. Setelah bekerja selama beberapa lama di perusahaan swasta, penulis diangkat sebagai staf pengajar pada Yurusan Perikanan, Fakultas Peternakan dan Perikanan, Universitas Hasanuddin, tahun 1989.

Tahun 1994 penulis memperdalam ilmu dalam bidang ekologi kelautan pada Institute of Biological Sciences, Department of Ecology and Genetics, Universiy of Aarhus, Denmark, dengan memanfaatkan beasiswa dari pemerintah Denmark (Danish International Development Agency, DANIDA). Gelar Master of Science diperoleh pada bulan Februari 1996. Pada tahun 1998 penulis kembali memperoleh beasiswa pendidikan pascasarjana dari Departemen Pendidikan Nasional Republik Indonesia untuk melanjutkan studi di Program Doktor pada Program Studi Biologi Reproduksi, Program Pascasarjana Institut Pertanian Bogor.

Selma mengikuti Program Doktor, penulis menyajikan karya ilmiah be rjudul Incubation period and hatching rate of the big fin squid, Sevioteuthis lessoniana, in dlflerent temperatures pada The JSPS International Symposium on Fisheries Science in Tropical Area yang diselenggarakan pada tanggal 21 - 25 Agustus 2000 di Bogor. Karya ilmiah ini telah dimuat pada "The Proceedings of the JSPS-DGHE International Symposium on Fisheries Science in Tropical Area", halaman 525-528. Pada tanggal 28 September hlngga 8 Oktober 2000, penulis mengikuti Eleventh Internatlonal Tropical Marine Mollusc Prcgramme Congress and Workshop di Kodaikanal, Rameswaran dan Tuticorin, India, dan menyajikan karya ilrniah berjudul Incubation period and hatching rate of big fin squid, Sevioteuthis lessoniana, in salinities of 24 to 38%. Karya ilmiah ini diterbitkan pada jurnal "Phuket Marine Biological Center Special Publication No. 25", halaman 139-143. Kedua karya ilmiah tersebut merupakan bagian dan program doktc)r penulis. Sebuah artikel lain yang juga merupakan bagian dari program doktor penulis be rjudul: Hubungan bobot - panjang dun faktor kondisi cumi-cumi (Sepioteuths lessoniana Lesson, 1830) akan diterbitkan oleh Jurnal Ilmu-ilmu Perairan dan Perikanan Indonesia pada bulan Desember 2002.

Penulis menikah dengan Harliah Andi Harun, SE. pada tanggal 23 Juli 1989. Saat ini penulis telah dikaruniai tiga orang anak, yaitu Mohammad Ikhwan (29 Maret 1990), Maghfirah (1 8 Nopember 1993), dan Muthrnainnah (22 April 1997).

Page 10: BIOLOGI REPRODUKSI CUMI-CUM1 Sepioteuthis lessoniana ... · bobot tubuh, biometik, hubungan bobot tubuh - panjang mantel, faktor kondisi, dan ... the effect of salinity on capsule

PRAKATA

Pertama-tama penulis mengucapkan puji syukur ke hadirat Allah SWT atas rakhmat, taufik, dan hidayah yang diberikan sehingga penelitian dan penulisan hasil penelitian ini dapat diselesaikan. Tema penelitian yang telah dilakukan sejak bulan Mei 2000 hingga bulan Mei 2001 di perairan Teluk Banten adalah biologi reproduksi dengan judul Biologi Reproduksi Cumi-cumi (Sepioteuthis lessoniana Lesson, 1830).

Agar pembenihan dan pemeliharaan cumi-cumi (S. lessoniana) dapat berhasil, pengetahuan biologi reproduksi cumicumi tersebut perlu diketahui. Untuk itu, penulis mengharapkan penelitian ini dapat memberikan infonnasi dasar tentang biologi reproduksi. Disertasi ini memuat d m bagian yang merupakan pengembangan dari artikel yang telah diterbitkan, yaitu Incubation period and hatching rate of the big fin squid, Se~ioteuthis lessoniana, in diferent temperatures pada "The Proceedings of the JSPS-DGHE International Symposium on Fisheries Science in Tropical Area", halaman 525-528 (bagian dari penelitian suhu), clan Incubation period and hatching rate of bigfin squid, Se~ioteuthis lessoniana, in salinities of 24 to 38% pada jurnal "Phuket Marine Biological Center Special Publication No. 25", halaman 139-143 (bagian dari penelitian salinitas). Sebuah artikel lain yang berjudul: Hubungan bobot - panjang dun faktor kondisi cumi-cumi (Se~ioteuthis lessoniana Lesson, 1830) aka. diterbitkan oleh Jurnal Ilmu-ilmu Perairan dan Perikanan Indonesia pada bulan Desember 2002.

Ucapan terima kasih dan penghargaan yang sangat besar penulis sampaikan kepada yang terhormat Bapak Prof. Dr. Moies R. Toelihere, MSc., sebagai ketua Komisi Pembimbing, Bapak Prof. Dr. H. Muhammad Eidman, M.Sc., Bapak Prof. Dr. H. Mochamad Ichsan Effendie, M.Sc., dan Bapak Dr. Ir. Edward Danakusurnah, M.Sc., masing-masing sebagai Anggota ~ o m i i i Pembimbing yang telah banyak memberi saran, pengarahan, dan bantuan selama penulisan hasil penelitian ini.

Terima kasih juga penulis sampaikan kepada Rektor Universitas Hasanuddin, Dekan Fakultas Ilmu Kelautan dan Perikanan Universitas Hasanuddin, Rektor Institut Pertanian Bogor, Direktur Program Pascasarjana IPB, dan Ketua Program Studi Biologi Reproduksi PPS-IPB, yang telah memberi kesempatan kepada penulis untuk mengikuti pendidikan pascasarjana di IPB. Kepada Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Departemen Pendidikan Nasional, Yayasan Orbit, Yayasan Latimojong, Yayasan Supersemar, Yayasan Aji Dharma Bhakti, dan Danish International Development Agency (DANIDA, Denmark), penulis ucapkan terima kasih atas bantuan dana pendidikan dan penelitian yang diberikan. Juga penulis ingin menyatakan terima kasih kepada staf pengajar Program Studi Biologi Reproduksi dan staf Instalasi Penelitian dan Pengkajiarl Teknologi Pertanian di Bojonegara, Cilegon (Pak Pramu, Pak Sofyan, Pak Cece, dan Pak Nasrudin), serta adik-adik mahasiswa Arif Budiman dan Edi Siswanto, yang telah membantu selama pelaksanaan penelitian, baik di lapangan maupun di dalam laboratoriurn. Tentunya tak lupa penulis ucapkan terima kasih kepada Ibu Ir. Murniarti Brodjo, h4.Si. yang

Page 11: BIOLOGI REPRODUKSI CUMI-CUM1 Sepioteuthis lessoniana ... · bobot tubuh, biometik, hubungan bobot tubuh - panjang mantel, faktor kondisi, dan ... the effect of salinity on capsule

telah membantu mengidentifikasi jenis-jenis makanan cumi-cumi S. lesson~unu, serta kepada Bapak Dr. Ir. Atmadja Hardjamulia, MS dan Bapak Dr. Ir. Ridwan Affandi, DEA, yang telah membantu penulis dalam histologi gonad. Terima kasih kepada Bapak Ir. Fredinan Yulianda, M.Sc. penulis ucapkan atas diskusi dan bantuan yang tak terlupakan sejak awal penulisan proposal hingga selesainya penulisan disertasi ini.

Beberapa artikel telah penulis terima dari Dr. Alan J. Kohn (Department of Zoology, University of Washington, Seattle, Washington, United States of America), Dr. Anuwat Nateewathana (Fisheries Scierlce Museum, Department of Fisheries, Bangkok, Thailand), Jaruwat Nabhitabhata (Kayong Coastal Aquaculture Station, Ta- pong, Rayong Province, Thailand), Dr. John W. Forsythe (National Resource Center for Cephalopods, Marine Biomedical Institute, University of Texas Medical Branch, Galveston, Texas, United States of America), Jrsrgen Kristensen Hylleberg, Ph.D. (Institute of Biological Sciences, Department of Ecology and Genetics, University of Aarhus, Aarhus, Denmark), Dr. Kelly Selman (Department of Anatomy and Cell Biology, College of Medicine, University of Florida, Gainesville, Florida, United States of America), Dr. Marek R. Lipinski (Department of Environmental Affairs and Tourism, Marine and Coastal Management, South Africa), Michael Bech, M.Sc. (Institute of Biological Sciences, Department of Ecology and Genetics, University of Aarhus, Aarhus, Denmark), Dr. Michael 'Vecchione (National Marine Fisheries Service Systematics Laboratory, National Museum of Natural History, Washington, United States of America), Dr. Sigurd von Bole* (Universitd Pierre et Marie Curie, C.N.R.S., Laboratoire Arago, Banyuls-swMer, France), Dr. Susumu Segawa (Laboratory of Invertebrate Zoology, Department of Aquatic Bioscience, Tokyo University of Fisheries, Minato, Tokyo, Japan), Dr. Tomas Cedhagen (Institute of Biological Sciences, Department of Ecology and Genetics, University of Aarhus, Aarhus, Denmark), dan Yuzuru Ikeda, Ph.D. (Riken Brain Science Institute, Wako- shl, Saitama, Japan). Juga kepada Bapak Ir. Machluddin Arnin Mannaga, MS. dan Ir. Usman, MS (Balai Penelitian Perikanan Budidaya Pantai, Maros), serta Ibu Dr. Ir. Yunizar Ernawati, MS. Untuk itu penulis merlgucapkan banyak terima kasih.

Kepada istri tercinta Harliah Andi Harun, SE, penulis sampaikan ucapan terima kasih yang khusus atas kesetiaan dan dukungan yang senantiasa diberikan, Juga kepada putra-putri Iwan, Firah, dan Muthi, yang selalu mendoakan agar ayahandanya sukses dalam pendidikan. Kasih sayang serta doa tulus ibunda Hj. Sarintan binte Moch. Thayyeb dan Hj. Fahirah Arsyad yang senantiasa mengiringi langkah penulis, semoga dibalas oleh Allah SWT. Kepada Kak Saadiah dan adik-adik Salma, Ahrnad, Syaiful, Syahnl, Adam, SE:, dan Ir. Abraham, MM, terima kasih penulis ucapkan atas bantuan dana dan doanya. Demikian pula atas bantuan dana dari Pamanda H. Andi Patonangi Wello, terima kasih penulis sampaikan.

Akhirnya kepada semua rekan-rekan sepondokan di Purbasari dan Gunung Batu (Ir. Sayuti Mas'ud, M.Si; Ir. Rindham Latief, M.Si.; Tr. Widodo, M.Si.; Ir. Rustanari), rekan-rekan mahasiswa Program Studi Biologi Reproduksi Institut Pertanian Bogor (Dr. Ir. Sukendi, M.Si.; Ir. Isdrajad Setyobudiandi, M.Sc.; Drs. Eddy

Page 12: BIOLOGI REPRODUKSI CUMI-CUM1 Sepioteuthis lessoniana ... · bobot tubuh, biometik, hubungan bobot tubuh - panjang mantel, faktor kondisi, dan ... the effect of salinity on capsule

Soekendarsi, M.Sc.; Drs. Agung Pramana, M Si; Ir. Surya Natal, M.Si.; Ir. Jaswandi, M.Si.) dan Syamsir, serta semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu, penulis ucapkan terima kasih.

Pada kesempatan ini, penulis juga tidak lupa mengucapkan terima kasih yang tulus kepada rekan Fitri Anggraeni Suhiln~an atas dorongan moril yang sering diberikan. Atas bantuan anda, penulis memperoleh beberapa kemudahan untuk berkomunikasi dengan para peneliti Cephalopoda lainnya di luar negeri. Juga kepada Pak Gatot Supriadi, terima kasih atas ban- gambar-gambar yang sangat menarik, dan Pak Ranta atas bantuan pembuatan preparat histolops.

Tulisan ini penulis sadari masih jauh dari kesempurnaan, namun penulis dengan hati terbuka bersedia menerima segaWa kritikan yang tentunya dapat penulis manfaatkan pada tulisan-tulisan selanjutnya. Ilengan segala keterbatasannya, semoga tulisan ini dapat memberikan manfaat kepada para pembacanya.

Wassalam.

Bogor, Juni 2002. Penulis,

Page 13: BIOLOGI REPRODUKSI CUMI-CUM1 Sepioteuthis lessoniana ... · bobot tubuh, biometik, hubungan bobot tubuh - panjang mantel, faktor kondisi, dan ... the effect of salinity on capsule

DAFTAR IS1

Halaman

DAFTAR TABEL .................................................................... xvii

DAFTAR GAMBAR ................................................................ xix

DAFTAR LAMP IRAN ............................................................ xxii

............................................................... Latar Belakang ......................................................... Perurnusan Masalah

............................................................. Tujuan Penelitian ...................................................................... Hipotesis

............................................................ Manfaat Penelitian

..................................................................... Taksonomi . . 9 Desknpsi ....................................................................... 11 Habitat dan Daerah Penyebaran ............................................ 16 Kebiasaan Makan ............................................................. 17 Pertumbuhan .................................................................. 17 Aspek Reproduksi Cumi-cumi .............................................. 21

....................................... Anatomi Sistem Reproduksi Dimorfisme Seksual .................................................

........................................ W a n Saat Matang Gonad ......................................................... Spennatofora

...................................... Fekunditas dan Kapsul Telur .......................................... Tingkah Laku Reproduksi

................................................... Indeks Reproduksi ......................................................... Vitelogenesis

.............................................. Perkembangan Embrio Pengaruh Lingkungan Terhadap Perkembangan Kapsul

................................................................... Telur

Page 14: BIOLOGI REPRODUKSI CUMI-CUM1 Sepioteuthis lessoniana ... · bobot tubuh, biometik, hubungan bobot tubuh - panjang mantel, faktor kondisi, dan ... the effect of salinity on capsule

xiv

Halaman

MATERI DAN METODA PENELITI AN ..................................... 58

Lokasi dan Waktu Penelitian ................................................ 58

Aspek Biologi Cumi.cumi ................................................... 58

Pengambilan Sampel dan P e r l h n Cumi.cumi ................ 58 Biometrik ............................................................. 60 Hubungan Bobot Tubuh - Panjang Mantel ...................... 63 Faktor Kondisi ....................................................... 64 Studi Kebiasaan Makan ............................................. 65

Aspek Reproduksi Cumi.cumi ............................................. 66

Nisbah Kelamin dan Tingkat Kematangan Gonad .............. 66 Pengamatan Histologi Testis dan Ovarium ....................... 67 Indeks Reproduksi .................................................... 69 Fekunditas ............................................................ 70

Pengaruh Suhu Terhadap Perkembangan Kapsul Telur ................. 71

Bahan ................................................................... 71 Wadah ................................................................. 72 Kelompok Perlakuan ................................................ 73 Peubah yang Diuj i ................................................... 73

............ Pengaruh Salinitas Terhadap Perkembangan Kapsul Telur

.................................................................. Bahan ................................................................. Wadah

................................................ Kelompok Perlakuan ................................................... Peubah yang Diuj i

....................................................... Perkembangan Embrio

.................................................................... Kualitas Air

............................................................... Analisis Statistik

Page 15: BIOLOGI REPRODUKSI CUMI-CUM1 Sepioteuthis lessoniana ... · bobot tubuh, biometik, hubungan bobot tubuh - panjang mantel, faktor kondisi, dan ... the effect of salinity on capsule

HASIL DAN PEMBAHASAN ....................................................

Distribusi Ukuran Panjang Mantel dan Bobot .......... 81 Biometrik

.

85 Hubungan Bobot Tubuh Panjang Mantel 90 Faktor Kondisi 92 Studi Kebiasaan Makanan 93

8 1

Aspek Biologi Cumi.cumi ................................................... 81

Nisbah Kelamin dan Ukuran Pertama Kali Mata g Gonad .... ................................. !

98 Perkembangan Testis Cumi-cumi

............................. 102

Perkembangan Ovarium Cumi.cumi 105 Indeks Reproduksi ................................................... 115 Fekunditas ............................................................. 122

....................................... Penyebaran Diameter Telur 124

Aspek Reproduksi Cumi.cumi ............................................. 98

Pengaruh Suhu Terhadap Perkembangan Kapsul Telur

............ Pengaruh Salinitas Terhadap Perkembangan Kapsul Tel 139

................. 128

Kapsul Telur .......................................................... Perkembangan Kapsul Telur ....................................... Laju Pertumbuhan Seketika ........................................ Laju Pertumbuhan Harian .........................................

.................................... Lama Inkubasi dan Daya Tetas

128 129 129 133 134

Perkembangan Kapsul Telur ....................................... Laju Pertumbuhan Seketika ........................................ Laju Pertumbuhan Harian ......................................... Lama Inkubasi dan Daya Tetas ...................................

139 142 142 146

Perkembangan Embrio .......................................................

.................. Kualitas Air

149

.......................................................... Spermatofora ...................................................... Kapsul Telur

Perkembangan Telur .................................................

149 ... 151

153

Page 16: BIOLOGI REPRODUKSI CUMI-CUM1 Sepioteuthis lessoniana ... · bobot tubuh, biometik, hubungan bobot tubuh - panjang mantel, faktor kondisi, dan ... the effect of salinity on capsule

PEMBAHASAN UMUM ...........................................

KESPMPULAN DAN SARAN .....................................

Kesimpulan .................................................... Saran .............................................................

DAFTAR PUSTAKA ................................................

xvi

Halaman

Page 17: BIOLOGI REPRODUKSI CUMI-CUM1 Sepioteuthis lessoniana ... · bobot tubuh, biometik, hubungan bobot tubuh - panjang mantel, faktor kondisi, dan ... the effect of salinity on capsule

No.

I .

2.

3.

4.

5.

6.

7.

8.

9.

10.

DAFTAR TABEL

Teks

Sepioteuthis lessoniana Lesson, 1 830. Kriteria penilai; kembangan testis dan ovarium curni-cumi.. .............

Sepioteuthis lessoniana Lesson, 1 830. Rataan, simpan baku, dan kisaran beberapa hasil pengukuran clan inde

................................. cumi-cumi jantan (n = 20).

Sepioteuthis lessoniana Lesson, 1830. Rataan, simpan; baku, dan kisaran beberapa hasil penpkuran clan inde

................................. cumi-curni betina (n = 10).

Sepioteuthis lessoniana Lesson, 1 830. Persamaan hub1 ............. bobot tubuh - panjang mantel cumi-cumi..

Sepioteuthis lessoniana Lesson, 1 830.. Faktor kondisi I

cumi-cumi jantan dan betina berdasarkan tingkat kemi gonad. .........................................................

Sepioteuthis lessoniana Lesson, 1 830. Analisis kebiasi makanan cumi-cumi pada berbagai kelompok ukuran 1

....................................................... mantel..

Sepioteuthis lessoniana Lesson, 1830. Distribusi tingk kematangan gonad berdasarkan ukuran panjang mante

............................. cumi-cumi jantan dan betina..

Sepioteutlzis lessoniana Lesson, 1830. Distribusi tingk kematangan gonad berdasarkan bobot tubuh (g) cumi-c

........................................... jantan dan betina..

Sepioteuthis lessoniana Lesson, 1 830. Distribusi cumi, jantan dan betina berdasarkan tingkat kematangan gon

Sepiofeuthis Iessonianu Lesson, 1 830. Laj u pertumbuh seketika (%) panjang kapsul dan bobot kapsul cumi-CL

............................... pada setiap perlakuan suhu..

per- ......

I

pads .......

1

pada .......

;an .......

ltif ngan .......

L

ljang .......

nm) .......

ni .......

mi ......

I

......

Halaman

68

Page 18: BIOLOGI REPRODUKSI CUMI-CUM1 Sepioteuthis lessoniana ... · bobot tubuh, biometik, hubungan bobot tubuh - panjang mantel, faktor kondisi, dan ... the effect of salinity on capsule

No. Teks Halaman

1 1. Sepioteuthis lessoniana Lesson, 1830. Laju pertumbuhan harian relatif (%) panjang kapsul dan bobot kapsul cumi-cumi

........................................ pada setiap perlakuan suhu..

12. Sepioteuthis lessoniana Lesson, 1830. Lama inkubasi dan daya tetas telur cumi-curni pada setiap perlakuan suhu.. ........

13. Sepioteuthis lessoniana Lesson, 1 830. Laju perturnbuhan seketika (%) panjang kapsul dan bobat kapsul cumi-cumi

..................................... pada setiap perlakuan salinitas..

14. Sepioteuthis lessoniana Lesson, 1830. Laju perturnbuhan harian relatif (%) panjang kapsul dan bobot kapsul cumi-cumi

..................................... pada setiap perlakuan salinitas..

15. Sepioteuthis lessoniana Lesson, 1 830. Lama inkubasi dan daya tetas telur cumi-cumi pada setiap perlakuan salinitas ......

16. Ukuran telur, jumlah telur, dan lama perkembangan ....................... embrionik beberapa spesies Cephalopoda..

Page 19: BIOLOGI REPRODUKSI CUMI-CUM1 Sepioteuthis lessoniana ... · bobot tubuh, biometik, hubungan bobot tubuh - panjang mantel, faktor kondisi, dan ... the effect of salinity on capsule

DAFTAR GAMBAR

No. Teks Halaman

10

13

............................ Sepioteuthis lessoniana Lesson, 1830..

Sepioteutlzis lessoniana Lesson, 1830. Morfologi.. ...............

Sepioteuthis lessoniana Lesson, 1830. Morfologi dan bagian- .......................................................... bagian lengan

.................................... Organ reproduksi Cephalopoda..

Dimorfisme seksual pada Cephalopoda.. ..........................

.......................................................... Spermatofora.

........................ Berbagai posisi kawin pada Cephalopoda..

Sepioteuthis lessoniana Lesson, 1 830. Tingkah laku ............................................................ perkawinan.

....................... Diagram pengaruh hormon kelenjar optik..

Diagram perubahan morfologi di dalam telur Eledone ........................ ...................................... cirrhosa. :.

Lokasi pengarnbilan sampel cumi-cumi dan laboratorium . . .............................................................. penelltian.

................................ Beberapa pengukuran pada cumi-cumi..

Beberapa pengukuran pada gladius dan lengan cumi-cumi.. ....

Sepioteuthis lessoniana Lesson, 1830.. Histogram persentase cumi-curni berdasarkan kelompok ukuran panjang mantel

....................................... dan jenis kelamin selama penelitian

Sepioteuthis lessoniana Lesson, 1 830.. Histogram persentase cumi-cumi berdasarkan kelompok bobot tubuh dan jenis . .

................................................... kelamin selama penelit~an..

Page 20: BIOLOGI REPRODUKSI CUMI-CUM1 Sepioteuthis lessoniana ... · bobot tubuh, biometik, hubungan bobot tubuh - panjang mantel, faktor kondisi, dan ... the effect of salinity on capsule

No.

16.

Teks

Sepioteuthis lessoniunu Lesson, 1830. Morfologi testis cumi- cumi pada berbagai tingkat kematangan gonad.. .....................

Sepioteut1zis lessoniunu Lesson, 1830. Histologi testis cumi- cumi pada berbagai tingkat kematangan gonad.. .....................

Sepioteuthis lessoniunu Lesson, 1830. Histologi ovarium .............................................................. cum1 -cum1

Sepioteuthis lessoniunu Lesson, 1830. Morfologi ovarium ............. cumi-cumi pada berbagai tingkat kematangan gonad..

Sepioteuthis lessonianu Lesson, 1830. Histologi ovarium cumi-cumi pada berbagai tingkat kematangan gonad.. .............

Sepioteuthis lessoniana Lesson, 1830. Kurva nisbah gonad - somatik cumi-cumi jantan dan betina pada setiap waktu pengambilan sampel.. ...........................................................

Sepioteuthis lessoniunu Lesson, 1 830.. Kurva nisbah nidamental - somatik (NSR) dan nisbah gonad - somatik (GSR) curni-cumi pada setiap waktu pengambilan sampel ......

Sepioteuthis lessoniuna Lesson, 1830. Kurva indeks gonad cumi-cumi jantan dan betina pada setiap waktu pengambilan

................................................................................ sampel

Sepioteutlzis lessoniunu Lesson, 1830. K u ~ a fekunditas.. ......

Sepioteutlzis lessoniunu Lesson, 1 830. Histogram sebaran diameter telur cumi-cumi pada TKG IT, TKG III, dan TKG

........................................................................ IV

Sepiotetttlzis lessoniunu Lesson, 1 830. Perkembangan panjang ............................ kapsul cumi-cumi pada berbagai suhu..

Sepioteutlzis lessoniunu Lesson, 1 830. Perkembangan bobot .............................. kapsul curni-cumi pada berbagai suhu

Sepioteut1zi.s lessoniunu Lesson, 1 830. Hubungan antara lama ....................................... inkubasi (hari) dan suhu ("C).

Halaman

104

106

108

110

Page 21: BIOLOGI REPRODUKSI CUMI-CUM1 Sepioteuthis lessoniana ... · bobot tubuh, biometik, hubungan bobot tubuh - panjang mantel, faktor kondisi, dan ... the effect of salinity on capsule

xxi

No.

29.

Teks Halaman

Sepioteuthis lessoniana Lesson,' 1830. Hubungan antara daya tetas (%) dan suhu ("C). . . . . . . . . . . . . . . . . .. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . ...

Sepioteuthis lessoniana Lesson, 1830.. Perkembangan panjang kapsul cumi-cumi pada berbagai salinitas.. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .

Sepioteuthis lessoniana Lesson, 1830. Perkembangan bobot kapsul cumi-cumi pada berbagai salinitas. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .

Sepioteuthis lessoniana Lesson, 1830. Hubungan antara lama inkubasi (hari) dan salinitas (%o). .. . . . .. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .

Sepioteuthis lessoniana Lesson, 1 830. Hubungan antara daya tetas (%) dan salinitas (%o). . . . . . . . . .. . . . . . . . . .. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .

Sepioteuthis lessoniana Lesson, 1830. Spermatofora cumi- cum1 . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .

Sepioteuthis lessoniana Lesson, 1830. Kapsul telur cumi- cumi . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .

Sepioteuthis lessoniana Lesson, 1830. Perkembangan embrio. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .

Ukuran beberapa paralarva curni-cumi pada saat menetas.. . .. .

Sepioteuthis lessoni'ana Lesson, 1830. .Paralarva berumur 10 hari . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .

Page 22: BIOLOGI REPRODUKSI CUMI-CUM1 Sepioteuthis lessoniana ... · bobot tubuh, biometik, hubungan bobot tubuh - panjang mantel, faktor kondisi, dan ... the effect of salinity on capsule

DAFTAR LAMPIRAN

No. Teks Halaman

1. Sepioteuthis lessoniana Lesson, I 830. Distribusi cumi-cumi berdasarkan kelompok ukuran panjang mantel (mm). ........... 197

2. Sepioteuthis lessoniana Lesson, 1 830.Distribusi cumi-cumi berdasarkan kelompok bobot tubuh (g). ............................ 197

3. Sepioteuthis lessoniana Lesson, 1830.Distribusi cumi-cumi berdasarkan kelompok ukuran panjang mantel (mm) pada setiap waktu pengambilan sampel .................................... 198

4. Sepioteuthis lessoniana Lesson, 1830.Distribusi cumi-cumi berdasarkan kelompok bobot tubuh (g) pada setiap waktu pengambilan sampel.. ................................................. 199

5. Sepioteuthis lessoniana Lesson, 1830.Uji-t terhadap beberapa hasil pengukuran dan indeks pada curni-curni jantan dan

................................................................... betina. 200

6. Sepioteuthis lessoniana Lesson, 1830. Uji-t terhadap beberapa hasil pengukuran dan indeks pada curni-cumi jantan di Indonesia dan Thailand.. ............................................. 20 1

7. Sepioteuthis lessonianu Lesson, 1 830. Uji-t terhadap beberapa hasil pengukuran dan indeks pada curni-cumi betina di

............................................. Indonesia dan Thailand..

8. Sepioteuthis lessoniana Lesson, 1830. Uji-t terhadap beberapa hasil pengukuran dan indeks pada cumi-cumi jantan di

.............................................. Indonesia dan Filipina..

9. Sepioteuthis lessoniuna Lesson, 1 830. Uji-t terhadap beberapa hasil pengukuran dan indeks pada cumi-cumi betina di

.............................................. Indonesia dan Filipina..

10. Sepioteuthis lessonianu Lesson, 1830. Analisis hubungan bobot tubuh - panjang mantel cumi-cu~ni jantan dan

.................................................................. betina.

Page 23: BIOLOGI REPRODUKSI CUMI-CUM1 Sepioteuthis lessoniana ... · bobot tubuh, biometik, hubungan bobot tubuh - panjang mantel, faktor kondisi, dan ... the effect of salinity on capsule

xxiii

No.

11.

Te ks Halaman

Sepioteuthis lessoniuna Lesson, 1830. Analisis uji t terhadap koefisien regresi cumi-cumi jantan dan betina.. .................. 204

Sepioteuthis lessoniana Lesson, 1830. Distribusi cumi-cumi jantan dan betina berdasarkan kelompok faktor kondisi relatif

.......................... pada setiap waktu pengambilan sampel..

Sepioteuthis lessoniana Lesson, 1830. Jenis-jenis organisme ............. makanan yang terdapat di dalam perut cumi-cumi..

Sepioteuthis lessoniana Lesson, 1830. Nisbah kelamin cumi- cumi jantan dan betina berdasarkan waktu pengambilan

................................................................. sampel

Sepioteuthis lessoniana Lesson, 1830. Nisbah kelamin cumi- cumi jantan dan betina berdasarkan tingkat kematangan gonad. ....................................................................

Sepioteuthis lessoniana Lesson, 1830. Distribusi cumi-cumi betina matang gonad berdasarkan kelompok ukuran panjang

................................................................... mantel.

Sepioteuthis lessoniana Lesson, 1830. Distribusi cumi-cumi betina matang gonad pada setiap wakl:u pengambilan

.................................................................. sampel

Sepioteuthis lessoniana Lesson, 1830. Distribusi cumi-cumi jantan dan betina berdasarkan kelompok nisbah gonad - somatik (%) pada setiap waktu pengaxnbilan sampel.. ..........

Sepioteuthis lessoniana Lesson, 1830. Distribusi curni-curni jantan dan betina berdasarkan kelompok ukuran bobot gonad

...................... (g) pada setiap waktu pengambilan sampel..

Sepioteuthis lessoniunu Lesson, 1830. Distribusi cumi-cumi jantan dan betina berdasarkan kelompok nisbah nidamental-

.......... somatik (%) pada setiap waktu pengarnbilan sampel..

Sepioteuthis lessoniana Lesson, 1 830. Distribusi cumi-cumi jantan dan betina berdasarkan kelompok bobot kelenjar

....... nidamental (g) pada setiap waktu pengambilan sampel..

Page 24: BIOLOGI REPRODUKSI CUMI-CUM1 Sepioteuthis lessoniana ... · bobot tubuh, biometik, hubungan bobot tubuh - panjang mantel, faktor kondisi, dan ... the effect of salinity on capsule

xxiv

No. Teks Halaman

22. Sepioteuthis lessoniuna Lesson, 1830. Distribusi cumi-cumi, jantan dan betina berdasarkan kelompok indeks gonad setiap waktu pengambilan sampel.. ........................................ 213

23. Sepioteuthis lessoniuna Lesson, 1830.. Fekunditas parsial individu (butir) dan fekunditas relatif individu (butirlg bobot tubuh) cumi-cumi.. .................................................... 214

24. Sepioteuthis lessoniana Lesson, 1830. Distribusi diameter ....... telur cumi-cumi pada setiap ringkat kematangan gonad.. 215

25. Sepioteuthis lessoniana Lesson, 1830. Analisis ragam laju pertumbuhan seketika panjang kapsul cumi-cumi pada berbagai suhu .........................................................

26. Sepioteuthis lessoniana Lesson, 1830.. Analisis ragam laju pertumbuhan seketika bobot kapsul cumicumi pada berbagai suhu ..................................................................... 216

27. Sepioteuthis Iessoniana Lesson, 1830.. Analisis ragam laju perturnbuhan harian relatif panjang kapsul cumi-cumi pada

......................................................... berbagai suhu..

28. Sepioteuthis lessoniana Lesson, 1830. Analisis ragam laju perturnbuhan harian relatif bobot kapsul cumi-cumi pada

......................................................... berbagai suhu..

29. Sepioteuthis lessoniana Lesson, 1830. Analisis ragam lama ................... inkubasi telur cumi-cumi pada berbagai suhu..

30. Sepioteuthis lessoniana Lesson, 1 830. Analisis ragam daya ........................ tetas telur cumi-curni pada berbagai suhu..

3 1. Sepioteuthis lessoniana Lesson, 1830. Analisis ragam laj u pertumbuhan seketika panjang kapsul cumi-cumi pada ber- . . .

......................................................... bagai salinitas..

32. Sepioteuthis lessoniana Lesson, 1 830.. Analisis ragam laju perturnbuhan seketika bobot kapsul cumi-cumi pada berbagai . . ................................................................ salinitas..

Page 25: BIOLOGI REPRODUKSI CUMI-CUM1 Sepioteuthis lessoniana ... · bobot tubuh, biometik, hubungan bobot tubuh - panjang mantel, faktor kondisi, dan ... the effect of salinity on capsule

xxv

No. Teks Halaman

33. Sepioteuthis lessoniunu Lesson, 1830. Analisis ragam laju pertumbuhan harian relatif panjang kapsul cumi-cumi pada berbagai salinitas.. ..................................................... 220

34. Sepioteuthis lessoniunu Lesson, 1830. Analisis ragam laju pertumbuhan harian relatif bobot kapsul cumi-cumi pada berbagai salinitas ....................................................... 220

35. Sepioteuthis lessoniana Lesson, 1830. Analisis ragam lama inkubasi telur curni-curni pada berbagai salinitas.. ............... 22 1

36 Sepioteuthis lessoniana Lesson, 1830. Analisis ragam daya tetas telur cumi-cumi pada berbagai salinitas.. ................... 22 1