biologi

12
Biologi - Percobaan 7 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Genetika merupakan ilmu pengetahuan dasar bagi ilmu serapan, misalnya pemuliaan tanaman dan hewan, masalah penyakit dan kelainan pada tubuh manusia. Beberapa istilah yang sering digunakan dalam bidang genetika ini seperti : gen,genotif, fenotif, resesif, dominan, alela, homozigot, heterozigot, dan alel (Abbas, 1997). Salah satu aspek yang penting pada organisme hidup adalah kemampuannya untuk melakukan reproduksi dan dengan demikian dapat melestarikan jenisnya. Pada organisme yang yang berbiak secara seksual, individu beru adalah hasil kombinasi informasi genetik yang disumbangkan oleh dua gamet yang berbeda yang berasal dari kedua parentalnya. Gen adalah zarah penentu sifat individu yang terletak pada lokus tertentu pada kromosom dan mempunyai pasangan yang disebut alel (Eurtis, 1989). Genetika merupakan ilmu pengetahuan dasar bagi ilmu serapan, misalnya pemuliaan tanaman dan hewan, masalah penyakit dan kelainan pada tubuh manusia. Beberapa istilah yang sering digunakan dalam bidang genetika ini seperti : gen, genotif, fenotif, resesif, domonan, alela, homozigot dan heterozigot (Abbas, 1997).

Upload: octa-tirandha

Post on 28-Dec-2015

5 views

Category:

Documents


1 download

DESCRIPTION

biologi sel

TRANSCRIPT

Page 1: biologi

Biologi - Percobaan 7

BAB I

PENDAHULUAN

1.1.      Latar Belakang

Genetika merupakan ilmu pengetahuan dasar bagi ilmu serapan, misalnya pemuliaan

tanaman dan hewan, masalah penyakit dan kelainan pada tubuh manusia.  Beberapa istilah yang

sering digunakan dalam bidang genetika ini seperti : gen,genotif, fenotif, resesif, dominan, alela,

homozigot, heterozigot, dan alel (Abbas, 1997).

Salah satu aspek yang penting pada organisme hidup adalah kemampuannya untuk

melakukan reproduksi dan dengan demikian dapat melestarikan jenisnya. Pada organisme yang

yang berbiak secara seksual, individu beru adalah hasil kombinasi informasi genetik yang

disumbangkan oleh dua gamet yang berbeda yang berasal dari kedua parentalnya. Gen adalah

zarah penentu sifat individu yang terletak pada lokus tertentu pada kromosom dan mempunyai

pasangan yang disebut alel (Eurtis, 1989).

   Genetika merupakan ilmu pengetahuan dasar bagi ilmu serapan, misalnya pemuliaan

tanaman dan hewan, masalah penyakit dan kelainan pada tubuh manusia. Beberapa istilah yang

sering digunakan dalam bidang genetika ini seperti : gen, genotif, fenotif, resesif, domonan,

alela, homozigot dan heterozigot (Abbas, 1997).

   Golongan darah pada manusia bersifat herediter yang ditentukan oleh alel ganda.

Golongan darah seseorang dapat mempunyai arti yang penting dalam suatu kehidupan. Suatu

sistem penggolongan yang umum dikenal dalam sistem A, B, O. Pada tahun 1990 dan 1901

Landstainer menemukan bahwa penggumpalan darah (aglutinasi) kadang-kadang terjadi apabila

eritrosit seseorang dicampur dengan serum darah orang lain, sedangkan pada orang lain lagi,

campuran tersebut tidak mengakibatkan penggumpalan darah (Solomon, 1993).

   Golongan darah pada manusia dapat dikelompokkan berdasarkan beberapa golongan,

yaitu golongan darah A, B, O, golongan darah MN dan rhesus. Penggolongan darah itu

berdasarkan atas ada tidaknya antigen antibodi tertentu di dalam darahnya (Kimball, 1999).

Antigen dan antibodi yang dikandung oleh darah seseorang dengan penggolongan darah

tertentu adalah :

Page 2: biologi

Golongan Antigen Zat Anti

A

B

AB

O

_

_

_

maupun

B

A

A+B

         _

Tabel 1. Kandungan antigen dan antibodi dalam darah

Golongan darah AB dapat menerima donor dari semua golongan darah, karena itu

golongan darah AB disebut resipien universal. Sedangkan golongan darah O dapat mendonorkan

darahnya kepada semua golongan darah, karena itu golongan darah O disebut donor universal

(Kimball, 1999).

1.2.      Tujuan

Tujuan dari praktikum ini adalah untuk mengetahui golongan darah seseorang yang

diturunkan dari tetuanya.

  

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

Salah satu aspek yang penting pada organisme hidup adalah kemampuannya untuk

melakukan reproduksi dan dengan demikian dia dapat melestarikan jenisnya. Dalam reproduksi

genetatif, sel-sel gamet yang terdiri atas sel telur dan sel sperma yang berfungsi sebagai mata

rantai penghubung antara induk dan keturunannya, yaitu sebagai pembawa sifat keturunan

(Prawirohartono, 1995).

   Sel telur dan sel sperma memberikan saham yang sama dalam mewariskan sifat

keturunan sifat tersebut kepada keturunannya. Penurunan sifat dari induk kepada keturunannya

dikenal dengan istilah hereditas (Prawirohartono, 1995).

   Genetika merupakan ilmu pengetahuan dasar bagi ilmu terapan, misalnya pemuliaan

tanaman dan hewan, masalah penyakit, dan kelainan tubuh pada manusia yang dapat dipecahkan

dengan bantuan genetika. Ada beberapa istilah yang digunakan dalam bidang genetika yaitu

sebagai berikut : gen, resesif, genotif, fenotif, dominan, alels, homozigot, heterozigot

(Prawirohartono, 1995).

Page 3: biologi

   Golongan darah pada manusia bersifat herediter yang ditentukan oleh alela ganda.

Golongan darah seseorang dapat mempunyai arti penting dalam kehidupan. Sistem

penggolongan yang umum dikenal dalam istilah A, B, O. Pada tahun 1990 dan 1901, Landsteiner

menemukan bahwa penggumpalan darah (aglutinasi) kadang-kadang terjadi apabila eritrosit

seseorang dicampur dengan serum darah orang lain. Pada orang lain lagi, campuran tersebut

tidak mengalami penggumpalan (Prawirohartono, 1995).

Golongan darah pada manusia bersifat herediter yang ditentukan oleh alela ganda.

Golongan darah seseorang dapat mempunyai arti penting dalam kehidupan. Sistem

penggolongan yang umum dikenal dalam istilah A, B, O, tetapi pada tahun 1990 dan 1901, Dr

Landsteiner menemukan antigen (aglutinogen) yang terdapat di dalam sel darah merah dan juga

menemukan antibodi (aglutinin) yang terdapat di dalam plasma darah. Atas dasar macam antigen

yang ditemukan tersebut (Prawirohartono, 1995).

   Untuk mengetahui golongan darah seseorang dapat dilakukan dengan pengujian yang

menggunakan serum yang mengandung aglutinin. Dimana bila darah seseorang diberi serum

aglutinin a mengalami aglutinasi atau penggumpalan berarti darah orang tersebut mengandung

aglutinogen A. Dimana kemungkinan orang tersebut bergolongan darah A atau  AB. Bila tidak

mengalami aglutinasi, berarti tidak menngandung antigen A, kemungkinan darahnya adalah

bergolongan darah B atau O (Kimball, 1999).

   Bila darah seseorang diberi serum aglutinin b mengalami aglutinasi, maka darah orang

tersebut mengandung antigen B, berarti kemungkinan orang tersebut bergolongan darah B atau 

AB. Bila tidak mengalami aglutinasi, kemungkinan darahnya adalah A atau O. Bila diberi serum

aglutinin a maupun b tidak mengalami aglutinasi, kemungkinan darahnya adalah O (Solomon,

1993).

Fungsi penggolongan darah manusia sangat besar manfaatnya, yaitu untuk :

1.                       Proses transfusi darah

2.                       Membantu penyelidikan tindak kriminal

   Transfusi darah adalah pemberian darah dari seseorang yang disebut dengan donor.

Kepada orang yang memerlukan yang disebut dengan resipien. Dalam proses transfusi darah

diusahakan agar aglutinogen pada darah donor tidak berjumpa dengan zat antinya yang terdapat

di dalam plasma darah resipien. Pada umumnya transfusi darah dapat dilakukan dalam keadaan

sebagai berikut : kecelakaan dan tubuh luka parah, tubuh yang terbakar, penyakit kronis,

Page 4: biologi

kekurangan darah yang akut, pada saat tubuh kehilangan banyak darah, misalnya pada waktu

operasi (Prawirohartono, 1995).

  

BAB III

METODE PRAKTIKUM

3.1.       Waktu dan Tempat

Praktikum dilaksanakan pada pukul 08.00 WITA,hari rabu, tanggal 25 November 2009.

Bertempat di Laboratorium biologi dasar 1, Lab. Dasar FMIPA UNLAM. Banjarbaru.

3.2.       Alat dan Bahan

Alat yang digunakan adalah objek glass, jarum franke atau blood lanset, tusuk gigi yang

bersih dan kering, kaca pembesar atau mikroskop.

Bahan yang digunakan adalah darah manusia, serum anti A dan anti B, serta kapas dan

alkohol 70%.

3.3.       Proseder Kerja

1)        Disiapkan objek glass dan diberi tanda untuk serum anti A dan serum anti B berdampingan.

2)        Dibersihkan bagian jari tangan yang akan ditusuk dengan kapas beralkohol 70%. Kemudian

ditusuk dengan blood lanset dan diteteskan pada masing-masing bagian objek glass.

3)        Ditambahkan 2 tetes serum pada masing-masing tetes darah, yang satu dengan anti A dan yang

lain dengan anti B. Kemudian dicampurkan / diratakan dengan baik hingga membentuk

gambaran oval.

4)        Diamati dan ditentukan golongan darahnya.

  

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1.       Hasil

Dari praktikum yang telah dilakukan, didapat hasil sebagai berikut :

Page 5: biologi

No Gol. Darah

Anti A Anti B Keterangan

 1. A

Anti A : MenggumpalAnti B : Tidak menggumpal

2. B

Anti A : Tidak menggumpalAnti B :  Menggumpal

3. AB

Anti A : MenggumpalAnti B :  Menggumpal

4. O Anti A : Tidak  menggumpalAnti B : Tidak menggumpal

Page 6: biologi

4.2.       Pembahasan

Darah adalah cairan yang terdapat pada semua makhluk hidup (kecuali tumbuhan) tingkat

tinggi yang berfungsi mengirimkan zat-zat dan oksigen yang dibutuhkan oleh jaringan tubuh,

mengangkut bahan-bahan kimia hasil metabolisme, dan juga sebagai pertahanan tubuh terhadap

virus atau bakteri.

Darah pada manusia  berfungsi untuk mengangkut oksigen yang diperlukan oleh sel-sel di

seluruh tubuh. Darah juga menyuplai jaringan tubuh dengan nutrisi, mengangkut zat-zat sisa

metabolisme, dan mengandung berbagai bahan penyusun sistem imun yang bertujuan

mempertahankan tubuh dari berbagai penyakit. Hormon-hormon dari sistem endokrin juga

diedarkan melalui darah.

Darah manusia berwarna merah, antara merah terang apabila kaya oksigen sampai merah tua

apabila kekurangan oksigen. Warna merah pada darah disebabkan oleh hemoglobin, protein

pernapasan (respiratory protein) yang mengandung besi dalam bentuk heme, yang merupakan

tempat terikatnya molekul-molekul oksigen.

Darah juga mengangkut bahan bahan sisa metabolisme, obat-obatan dan bahan kimia asing

ke hati untuk diuraikan dan ke ginjal untuk dibuang sebagai air seni.

Darah terdiri daripada beberapa jenis korpuskula yang membentuk 45% bagian dari darah.

Bagian 55% yang lain berupa cairan kekuningan yang membentuk medium cairan darah yang

disebut plasma darah.

a)        Korpuskula darah terdiri dari:

  Sel darah merah atau eritrosit (sekitar 99%).

       Eritrosit tidak mempunyai nukleus sel ataupun organela, dan tidak dianggap sebagai sel dari segi

biologi. Eritrosit mengandung hemoglobin dan mengedarkan oksigen. Sel darah merah juga

berperan dalam penentuan golongan darah. Orang yang kekurangan eritrosit menderita penyakit

anemia.

  Keping-keping darah atau trombosit (0,6 - 1,0%)

       Trombosit bertanggung jawab dalam proses pembekuan darah.

  Sel darah putih atau leukosit (0,2%)

       Leukosit bertanggung jawab terhadap sistem imun tubuh dan bertugas untuk memusnahkan

benda-benda yang dianggap asing dan berbahaya oleh tubuh, misal virus atau bakteri. Leukosit

Page 7: biologi

bersifat amuboid atau tidak memiliki bentuk yang tetap. Orang yang kelebihan leukosit

menderita penyakit leukimia, sedangkan orang yang kekurangan leukosit menderita penyakit

leukopenia.

b)        Plasma darah pada dasarnya adalah larutan air yang mengandung :-

  Albumin

  Bahan pembeku darah

  Immunoglobin (antibodi)

  Hormon

  Berbagai jenis protein

  Berbagai jenis garam

Pada percobaan yang telah dilakukan dapat dibahas mengenai cara mengetahui golongan

darah yaitu dengan menetesi serum anti A dan serum anti B.  Hasil yang ditunjukkan berbeda-

beda untuk setiap golongan darah yaitu pada golongan darah A setelah diberi serum anti A

terjadi penggumpalan, tetapi ketika diberi serum anti B tidak menggumpal.  Hal ini  dikarenakan

pada golongan darah A hanya memiliki zat anti B, sehingga apabila ditetesi dengan zat anti A

akan terjadi penggumpalan dan apabila ditetesi dengan anti B darah tidak akan menggumpal,

penggumpalan yang terjadi menunjukkan  identitas dari golongan darah tersebut yaitu golongan

darah A, sebab terjadi pertemuan zat anti yang berbeda dari darah yang diperiksa dengan zat anti

yang diberikan sewaktu percobaan

Pada golongan darah B setelah ditetesi zat anti A tidak terjadi penggumpalan, karena

golongan darah B mempunyai antigen dan zat anti A, sehingga ketika golongan darah B

ditetesi dengan zat anti B darah justru menggumpal.

Pada golongan darah O ketika ditetesi dengan zat anti A tidak terjadi penggumpalan darah. 

Hal yang sama terjadi pula ketika ditetesi dengan zat anti B.  Hal ini dikarenakan golongan darah

O hanya mempunyai antigen (maupun ), dan tidak mempunyai zat anti atau tidak mempunyai

aglutinogen.  Sehingga apabila ditetesi dengan zat anti A maupun zat anti B tidak akan terjadi

penggumpalan darah.  Golongan darah O dapat mendonorkan darahnya ke semua golongan

darah karena tidak mempunyai zat anti, sehingga disebut donor universal.

Pada golongan darah AB yang ditetesi dengan zat anti A, darah tersebut menggumpal,

begitu pula ketika darah tersebut ditetesi  dengan zat anti B.  Hal ini disebabkan oleh karena

golongan darah AB tidak mempunyai antigen dan mempunyai zat anti A dan B, sehingga apabila

Page 8: biologi

diberi zat anti A maupum zat anti B, golongan darah AB akan tetap menggumpal. Golongan

darah AB dapat menerima semua golongan darah karena tidak mempunyai antigen, sehingga

disebut resipien universal.

BAB V

PENUTUP

5.1.       Kesimpulan

Dari hasil praktikum kali ini dapat diambil kesimpulan sebagai berikut :

1.      Untuk mengetahui golongan darah seseorang dapat diketahui dengan cara meneteskan zat anti A

dan zat anti B  pada darah yang ingin diketahui.

2. Golongan darah A mempunyai antigen dan zat anti B.

3. Golongan darah B mempunyai antigen dan zat anti A.

4. Golongan darah AB tidak memiliki antigen, tetapi memiliki zat anti A dan zat anti B.

5. Golongan darah O memiliki kedua antigen (dan ), tetapi tidak mempunyai zat anti,

sehingga dapat mendonorkan darah kesemua golongan darah.

5.2.       Saran

Sebelum melakukan praktikum terlebih dahulu harus mengetahui tujuan dan dasar-dasar teori

praktikum. Dalam pengamatan yang akan dilakukan pada praktikum hendaknya lebih sabar dan

teliti sehingga kita dapat menghasilkan pengamatan yang baik dan sempurna sesuai dengan apa

yang kita kehendaki.

 DAFTAR PUSTAKA

Abbas, Mohammad, dkk. 1997. Biologi Cetakan Ketiga. Yudhistira. Jakarta.

Eurtis, M. J. 1989. Dasar-dasar genetika. Universitas Indonesia: Jakarta.

Kimball, J. W. 1999. Biologi Umum. Erlangga, Jakarta

Prawirohartono, Slamet. 1995. Sains Biologi. Bumi Aksara. Jakarta

Solomon,  et. al. 1993. Biology. Savders-Collage Publishing: Fort wort.