biofar optalmik nu bner
TRANSCRIPT
7/23/2019 Biofar Optalmik Nu Bner
http://slidepdf.com/reader/full/biofar-optalmik-nu-bner 1/24
A. Anatomi dan fisiologi mata
Mata manusia secara umum terbagi atas segmen anterior dan posterior. Segmen anterior yaitu
kornea, konjungtiva, iris, badan siliari, cairan humor, dan lensa. Sedangkan bagian posterior
yaitu sclera, koroid, retina dan humor viterous. Kornea merupakan membran transparan
multilayer yang terletak paling luar pada bagian mata, tidak disuplai darah dan mendapatkan
nutrisi yang diperoleh dari humor aquos dan kapiler limbal. Kornea manusia terdiri atas 5
lapisan, yaitu corneal epitelium, membran bowman, stroma, membran descemet, endotelium.
Humor aquor merupakan cairan yang terdapat pada segmen anterior pada mata, merupakan
sumber nutrisi terbesar untuk lensa dan kornea. ris merupakan bagian berwarna dari mata,
terdiri atas sel epitel berpigmen dan otot sirkular. !agian tengan dari iris adalah pupil. S"ingter
iris dan otot dilator membantu dalam menyesuaikan ukuran pupil yang mengatur jumlah cahaya
yang masuk ke mata badan siliari, otot berbentuk cincin yang menempel pada iris terdiri dari otot
siliari. Kontraksi dan relaksasi dari otot ciliary mengontrol bentuk lensa. #ensa adalah unit
kristal dan "leksibel yang terdiri dari lapisan jaringan tertutup dalam kapsul. konjungtiva adalah
membran mukosa yang melapisi bagian dalam kelopak mata yang jelas dan menyebar dari permukaan anterior sclera hingga limbus. Hal ini mem"asilitasi pelumasan mata karena adanya
mukus dan tear "ilm. Sclera adalah selubung putih sekitar bola mata dan disebut $ bagian putih
mata $. ni bertindak sebagai perisai utama untuk melindungi organ internal. Sclera ini
disandingkan dengan jaringan vaskular dikenal sebagai koroid, yang terdapat di antara retina dan
sclera. Koroid menyediakan nutrisi ke sel%sel "otoreseptor di retina. &etina adalah sensori
multilayer,jaringan sensiti" terhadap cahaya yang melapisi bagian dalam mata, berisi jutaan
"otoreseptor atau elemen "otosensiti" yang menangkap cahaya dan mengkonversi nya menjadi
impuls listrik. mpuls ini menjalar di sepanjang sara" optik ke otak , di mana mereka diubah
menjadi gambar. Humor vitreous adalah 'at seperti jelly atau matriks hidrogel , didistribusikan
antara retina dan lensa.
Mata adalah struktur bola dengan dinding terdiri dari tiga lapisan( bagian terluar sclera, bagian
tengah lapisan koroid, ciliary tubuh dan iris dan bagian dalam sara" lapisan jaringan retina.
Sclera adalah lapisan berserat keras yang melindungi jaringan dalam pada mata bagian putih
kecuali area transparan pada bagian depan dan kornea memungkinkan cahaya untuk masuk ke
mata
#apisan koroid, terletak di sclera, mengandung banyak pembuluh darah yang dimodi"ikasi pada
depan mata sebagai iris berpigmen bagian berwarna dari mata )biru, hijau, coklat, cokelat, atau
abu%abu*.
7/23/2019 Biofar Optalmik Nu Bner
http://slidepdf.com/reader/full/biofar-optalmik-nu-bner 2/24
1. Struktur kornea
Kornea terletak pada bagian depan mata yang menyampaikan gambar ke bagian belakang sistem
sara". Kornea dewasa memiliki radius sekitar +%mm yang mencakup sekitar seperenam dari
total luas permukaan bola mata yang merupakan jaringan pembuluh darah yang menyediakan
nutrisi dan oksigen yang dipasok melalui cairan lakrimal dan cairan hmor dan juga dari
pembuluh darah yang terletak diantara kornea dan sklera.
7/23/2019 Biofar Optalmik Nu Bner
http://slidepdf.com/reader/full/biofar-optalmik-nu-bner 3/24
Kornea terdiri dari 5 lapisan, yaitu epitel, bowman, stroma, membran descemet, dan endotelium,
yang merupakan jalur utama permeasi obat pada mata. -pitel terbuat dari 5 hingga lapisan sel.
-pitel skuamosa )5% lapisan sel* dengan ketebalan sekitar 5/%0// um dan waktu turnover sekitar
satu lapisan sel setiap hari. Sel%sel basal dikemas dengan tight junction untuk membentuk tidak
hanh ya penghalang yang e"ekti" untuk partikel debu dan kebanyakan mikroorganisme, dan juga
untuk penyerapan obat. jalur transelular atau paracellular adalah jalur utama untuk absorbsi obat
di epitel kornea. 1bat lipo"ilik memilih rute transelular sedangkan yang hidro"ilik memilih jalur
paracellular untuk penetrasi )di"usi pasi" atau di"usi melalui intraseluler pada sel*. Membran !owmanadalah lembar homogen acellular dengan tebal 203
4m yang terletak di antara membran basal
Stroma, atau substania propria, mengandung air sekitar 5 dan sekitar 6//%65/ lamellaekolagen.
2. Konjungtiva
Konjungtiva melindungi mata dan juga terlibat dalam pembentukan dan pemeliharaan precorneal
tear "ilm. Konjungtiva adalah membran transparan tipis terletak pada permukaan bagian dalam
kelopak mata. Molekul%molekul sampai 6/./// 7a bisa menyeberangi conjuctiva, sementarakornea membatasi masuknya molekul yang berukuran lebih besar dari 5/// 7a.
a. Sistem drainase nasolacrimal
Sistem drainase 8asolachrymal terdiri dari tiga bagian( sistem sekresi, sistem distributi" dan
sistem ekskresi. !agian sekresi terdiri dari kelenjar lakrimal yang mensekresikan air mata,menyebar di permukaan okular oleh kelopak mata dengan adanya kedipan. Sistem sekresi
dirangsang oleh kedipan dan perubahan suhu karena adanya evaporasi air mata dan re"luks
secretors yang memiliki sara" parasimpatis e"eren yang kemudian disekresikan sebagai respon
pengaruh emosional, misalnya keadaan menangis.Sistem distributi" terdiri dari kelopak mata dan
meniskus air mata yang menyebarkan air mata di atas permukaan okular dengan berkedip,
sehingga mencegah kering pada mata.
7/23/2019 Biofar Optalmik Nu Bner
http://slidepdf.com/reader/full/biofar-optalmik-nu-bner 4/24
!agian ekskretoris dari sistem drainase 8asolachrymal terdiri dari puncta lakrimal, bagian superior,
bagian in"erior dan kanalikuli( kantung air mata, dan saluran nasochrymal. 9ada manusia, dua puncta
adalah bukaan dari kanikuli lakrimal yang terletak di tempat yang tinggi dikenal sebagai papilla
lakrimal. air mata dalam jumlah besar akan terabsorbsi oleh mebran mukosa, dan hanya sebagian
yang mencapai rongga hidung.
A.1 Anatomi dan Fisiologi Kelopak Mata
Kelopak mata atau sering disebut palpebra mempunyai "ungsi melindungi bola mata dari trauma,
serta mengeluarkan sekresi kelenjarnya yang membentuk "ilm air mata di depan kornea. Kelopak
mata merupakan pelindung mata yang paling baik dengan membasahi mata dan melakukan
penutupan mata bila terjadi rangsangan dari luar.
Kelopak mempunyai lapis kulit yang tipis pada bagian depan sedangkan di
bagian belakang ditutupi selaput lendir tarsus yang disebut konjungtiva tarsal. 9ada kelopak mata
terdapat beberapa bagian antara lain( kelenjar sebasea, kelenjar keringat atau kelenjar Moll,
kelenjar 'eis pada pangkal rambut bulu mata, serta kelenjar Meibom pada tarsus. Kelopak mata
bisa terjadi kelainan yaitu lago"talmos )mata tidak menutup bola mata*, ptosis )kelopak mata
tidak bisa dibuka*.
A.2 Anatomi dan Fisiologi Sistem Lakrimalis
Sistem sekresi air mata atau lakrimal terletak di daerah temporal bola mata. Sistem ekskresi
mulai pada pungtum lakrimalis, kanalikuli lakrimal, sakus lakrimal yang terletak di bagian depan
rongga orbita, air mata dari duktus lakrimal akan mengalir ke dalam rongga hidung di dalam
meatus in"erior.
A.3 Anatomi dan Fisiologi Konjungtiva
Konjungtiva atau selaput lendir mata adalah membran yang menutupi sklera dan kelopak bagian
belakang. Konjungtiva mengandung kelenjar musin yang bersi"at membasahi bola mata terutama
kornea dihasilkan oleh sel :oblet. ;erdapat tiga bagian konjungtiva yaitu ( konjungtiva tarsal
7/23/2019 Biofar Optalmik Nu Bner
http://slidepdf.com/reader/full/biofar-optalmik-nu-bner 5/24
yang menutup tarsus, konjungtiva bulbi membungkus bulbi okuli serta menutupi sklera, dan
konjungtiva "orniks sebagai tempat peralihan konjungtiva tarsal dengan konjungtiva bulbi.
A.3 Anatomi dan Fisiologi Bola Mata
a. Sklera
Sklera merupakan jaringan ikat yang kenyal dan memberikan bentuk pada mata serta bagian
putih pada bola mata yang bersama kornea sebagai pembungkus dan pelindung isi bola mata.
Kekakuan tertentu pada sklera mempengaruhi tekanan bola mata.
. Kornea
Merupakan selaput bening mata dan bagian terdepan dari sklera yang bersi"at transparan
sehingga memudahkan sinar masuk ke dalam bola mata. Kornea berperan meneruskan dan
mem"okuskan cahaya ke dalam bola mata. 9embiasan terkuat dilakukan oleh kornea, dimana 3/
dioptri dari 5/ dioptri pembiasan sinar masuk kornea dilakukan oleh kornea. Kornea terdiri dari
beberapa lapis jaringan yang menutup bola mata bagian depan yaitu epitel, membran bowman,
stroma, membran descement dan endotel. Sara" sensoris yang mempersara"i kornea yaitu sara"
siliar longus, sara" nasosiliar, sara" ke < sara" siliar longus berjalan suprakoroid yang masuk ke
dalam stroma kornea menembus membran !owman dan melepaskan selubung Schwannya.
c. Bilik!ilik dalam mata
!ola mata mempunyai 6 bilik yaitu, bilik mata depan yang merupakan ruangan dibatasi oleh
kornea, iris, lensa dan pupil serta berisi humor aquos yang membawa makanan untuk jaringan
mata sebelah depan. Kemudian bilik mata belakang yang paling sempit pada mata.
d. "umor A#uos
Humor aquos atau cairan mata merupakan bagian
dari mata yang dihasilkan
oleh badan siliar masuk ke bilik mata melalui pupil serta
ber"ungsi memberikan
7/23/2019 Biofar Optalmik Nu Bner
http://slidepdf.com/reader/full/biofar-optalmik-nu-bner 6/24
makanan dan oksigen untuk mempertahankan kornea dan lensa.
e. $vea
=vea merupakan lapis vaskuler di dalam bola mata yang banyak mengandung pembuluh darah
yaitu ( iris, badan siliar, koroid. ris atau selaput pelangi mempunyai kemampuan mengatur
secara otomatis masuknya sinar ke dalam bola mata. !adan siliar mengandung otot untuk
melakukan akomodasi sehingga lensa dapat mencembung dan merupakan susunan otot
melingkar dan mempunyai sistem ekskresi di belakang limbus. Koroid itu sendiri lapis tengah
pembungkus bola mata yang banyak mengandung pembuluh darah dan memberikan makan lapis
luar retina.
f. %upil
9upil pada anak%anak pupil berukuran kecil karena belum berkembangnya sara" simpatis. 1rang
dewasa ukuran pupil sedang, dan orang tua pupil mengecil akibat rasa silau yang dibangkitkan
oleh lensa yang sklerosis. 9ada waktu tidur pupil mengalami pengecilan akibat dari
berkurangnya rangsangan simpatis dan kurang rangsangan hambatan miosis. Mengecilnya pupil
ber"ungsi untuk mencegah aberasi kromatis pada akomodasi.
g. &etina
&etina atau selaput jala merupakan
bagian mata
yang mengandung
reseptor dan akan meneruskan rangsangan
cahaya yang
diterimanya berupa
7/23/2019 Biofar Optalmik Nu Bner
http://slidepdf.com/reader/full/biofar-optalmik-nu-bner 7/24
bayangan. 7alam retina terdapat makula lutea atau bintik kuning yang merupakan bagian kecil
dari retina dan area sensiti" paling rentan pada siang hari.
Saraf 'ang ada di mata
Sara" optikus, membawa gel. Sara" yang dihasilkan didalam retina ke otak.
Sara" #akrimalis, merangsang pembentukan air mata oleh kelenjar air mata.
Sara" lainnya, menghantarkan sensasi ke bag. Mata yang lain dan mrangsang otot pada tulang
orbita.
(. %emulu) dara) 'ang mele*ati agian mata
>rteri opthalmika dan arteri retinalis menyalurkan darah ke mata kiri dan mata kanan, sedangkan
darah dari mata dibawa oleh vena opthalmika dan vena retinalis. 9embuluh darah ini masuk dan
keluar melalui mata bagian belakang. >rteri inilah juga yang akan menyalurkan darah ke cabang
arteri lainnya ?
>rteri retina sentralis,
>rteri lakrimalis,
>rteri siliaris posterior longa dan brevis, atau
>rteri palpebralis.
)@ Hogan, michael. 0A3A*
+. Karakteristik ,rgan Mata
7/23/2019 Biofar Optalmik Nu Bner
http://slidepdf.com/reader/full/biofar-optalmik-nu-bner 8/24
Kornea tidak mempunyai pembuluh darah tetapi banyak mengandung akan ujung sara". Ketika
sediaan topikal diberikan untuk mata, akan terpapar pertama kali oleh kornea dan konjungtiva,
mewakili hambatan utama untuk penetrasi obat. -pitelium dan endotelium dari kornea banyak
mengandung lipid, sehingga menjadi penghalang untuk senyawa yang larut dalam air. Stroma
adalah lapisan hidro"ilik mengandung +/ sampai / air, menjadi penghalang untuk senyawa
yang tidak larut dalam air. Sklera mengandung banyak pembuluh darah yang mensuplai darah ke
jaringan anterior pada mata. Konjungtiva dan permukaan kornea dilumasi oleh sebuah lapisan
cairan yang disekresikan oleh kelenjar air mata dan konjungtiva. Kelenjar lakrimal menghasilkancairan yang disebut dengan air mata. Kelenjar sebaceous menghasilkan cairan berminyak yang
akan tersebar dilapisan mata.
-. %enggunaan ,at dengan &ute Melalui Mata
7ibandingkan dengan pemberian obat rute yang lain,penghantaran obat melalui mata harus
mengatasi tantangan penting yang ditimbulkan oleh berbagai hambatan okular. !anyak hambatanyang terkait dengan anatomi dan "isiologi mata membuatnya menjadi tantangan untuk
memberikan dosis yang tepat pada tempat yang sesuai. Kemajuan yang signi"ikan telah dibuat
untuk mengoptimalkan penghantaran obat yang terlokalisasi pada mata, sehingga rute yang
sekarang terkait dengan teknik pemberian obat yang sangat canggih. !eberapa teknologi ini unik
untuk mata dan banyak juga ditemukan di rute pengiriman lainnya.
!ioavailabilitas sistem pengiriman obat mata tradisional seperti tetes mata sangat buruk karena
mata dilindungi oleh serangkaian mekanisme pertahanan yang kompleks yang membuatnya sulit
untuk mencapai konsentrasi obat yang e"ekti" dalam area target mata. >natomi dan "isiologi mata
adalah salah satu sistem yang paling kompleks dan unik dalam tubuh manusia. #achrymasi,
drainase e"ekti" oleh sistem nasolakrimalis, bagian dalam dan luar barrier blood retinal,
impermeabilitas kornea, dan ketidakmampuan struktur non%kornea lainnya untuk menyerap
Senyawa membuat mata sangat tahan terhadap 'at%'at asing. Meskipun hambatan%hambatan ini
membuat mata terlindungi dari invasi senyawa asing, patogen dan partikulat yang
membahayakan mata, tapi dilain hal ini merupakan tantangan untuk sistem penghantaranobat
melalui mata.
F. Mekanisme $mum %erpinda)an ,at Melalui Kornea Mata 1. ingkat ,rgan
Rate-limiting membrane untuk kebanyakkan obat adalah epithelium kornea yang beraksi ganda
sebagai penghalang )barrier* untuk penetrasi dan sebagai reservoir untuk obat.
The rate-limiting barrier untuk kebanyakan obat tampaknya berada pada lapisan dua sel bagian
atas dari epithelium. Stroma adalah rate-limiting untuk obat%obat yang sangat larut lemak
)Malhorta and Majumdar, 6//0*.
7/23/2019 Biofar Optalmik Nu Bner
http://slidepdf.com/reader/full/biofar-optalmik-nu-bner 9/24
2. ingkat Sel
Molekul%molekul kecil, contohnya seperti ? air, metanol, etanol, propanol, dan butanol, mudah
melintasi kornea diasumsikan melalui pori%pori berair. Konstanta permeabilitas mereka sangat
besar. Senyawa larut air melintasi kornea melalui rute paraselular. Konstanta permeabilitasadalah konstanta partisi paling kecil. 9eptida, ion%ion, dan senyawa muatan lainnya tampaknya
berpenetrasi ke kornea melalui rute paraselular. Bat%'at yang memiliki kelarutan ganda lebih
mudah melintasi kornea. Bat%'at larut lemak mudah melewati membran selular yang membatasi.
Mereka tidak bisa berpenetrasi dalam proporsi konsentrasi mereka)Malhorta and Majumdar,
6//0*.
/. Faktor!faktor formulasi 'ang mempengaru)i proses iofarmasetik sediaan optalmik
1. Faktor Fisiologi
Hilangnya obat dari area precorneal adalah e"ek dari drainase sekresi air mata, absorpsi
non%korneal, dan kecepatan proses absorpsi korneal. Secara kolekti" proses ini menyebabkan
waktu kontak kornea yang khas sekitar 6%3 menit pada manusia, untuk memberikan larutan dan
bioavailbilitas ocular kurang dari 0/ )Malhorta and Majumdar, 6//0*.
a. Faktor %rekorneal
Caktor prekorneal yang menyebabkan hilangnya obat adalah ?
0. 9ergantian air mata yang normal
>ir mata mencuci dengan kecepatan kira%kira 0 permenit, kecuali selama
periode tidur atau selama anastesi. <olume normal air mata hanya + mikroliter,
jadi obat yang menghilang besar )Malhorta and Majumdar, 6//0*.
6. 7rainase larutan yang diberikan
>rea prekorneal bisa menampung kira%kira D/ mikroliter, termasuk air mata
pada saat mata tidak berkedip. <olume berkurang menjadi 0/ mikroliter ketika mata
berkedip. 1leh karena itu, kelebihan volume yang diberikan baik tumpahan atau
kecepatan saluran dari mata ke saluran nasokrimal dengan absorpsi ke dalam
sirkulasi sistemik. 7rainase dari larutan yang diberikan jauh dari mata adalah
penyebab hilangnya obat dan karenanya mempengaruhi aktivitas biologis obat pada
mata. Kecepatan drainase berhubungan dengan volume larutan obat yang diberikan
dan peningkatan seiring dengan meningkatnya volume. Kecepatan drainase dari
volume yang diberikan meningkatkan kecepatan sebanding dengan volume cairan
7/23/2019 Biofar Optalmik Nu Bner
http://slidepdf.com/reader/full/biofar-optalmik-nu-bner 10/24
pada mata lebih dari volume normal lakrimal. Kecepatan drainase 0// kali lebih
cepat dari kecepatan absorpsi )Malhorta and Majumdar, 6//0*.
D. 9engikatan protein
>ir mata umumnya mengandung /.+ protein dan level protein meningkat
dengan adanya in"eksi atau in"lamasi. ;idak seperti darah, dimana kompleks
protein%obat berlanjut ke sirkulasi, air mata digantikan secara cepat jadi
memindahkan kedua bentuk bebas dan terikat dari obat )Malhorta and
Majumdar, 6//0*.
3. >bsorpsi obat tidak produkti"
Setelah pemberian, obat diabsorpsi ke dalam kornea dan konjungtiva. #uas
area konjungtiva 0+ kali dari luas kornea dengan 6%D/ kali permeabilitas yang
lebih besar terhadap banyak obat. Semua jaringan absorpsi yang lain dirasakan
sebagai kehilangan yang tidak produkti" ketika target jaringan adalah bagian
dalam mata )Malhorta and Majumdar, 6//0*.
. Faktor Memran
Caktor membran termasuk area yang tersedia untuk absorpsi, ketebalan,
porosity, dan tortuosity )si"at berliku%liku* kornea dan kesimbangan
lipo"ilikEhidro"ilik. Kornea terdiri dari tiga lapisan yaitu epithelium, stroma, dan
endothelium )Malhorta and Majumdar, 6//0*.
0. -pithelium
Studi permeabilitas pada kornea mengindikasikan lapisan paling luar
dari epithelium sebagai yang menentukan penilaian utama barrier
)penghalang* untuk penetrasi untuk obat larut air dan larut lemak. Karena
epithelium larut lemak, porositas yang rendah dan secara relati" tortuositas
dan ketebalan tinggi, penetrasi obat yang cepat harus memiliki koe"isien
partisi lebih dari 0 untuk mencapai kecepatan penetrasi. Falaupun
epithelium dan endothelium adalah lipo"ilik, pengukuran permeabilitas air
dari tiap lapisan mengindikasikan endothelium lebih permeable 6.+ kali
dari epithelium )Malhorta and Majumdar, 6//0*.
6. -ndhothelium
7/23/2019 Biofar Optalmik Nu Bner
http://slidepdf.com/reader/full/biofar-optalmik-nu-bner 11/24
9enetrasi non elektrolit melalui endothelium terjadi secara utama
melalui ruang intraseluler )Malhorta and Majumdar, 6//0*.
D. Stroma
Stroma pada dasarnya merupakan aseluler, hidro"ilik, porositas tinggi,
dan tortuosity yang rendah tapi karena ini merupakan A/ dari ketebalan
kornea, stroma signi"ikan pada kontribusi keseuruhan terhadap resistensi.
-pithelium sebagai penentu penilaian barrier untuk senyawa hidro"ilik dan
stroma untuk senyawa lipo"ilik. Ketika nilai absolut dibandingkan senyawa
lipo"ilik ditemukan memiliki koe"isien permeabilitas yang lebih besar
)Malhorta and Majumdar, 6//0*.
%enetrasi kornea dapat ditingkatkan dengan cara 0
a. 9enyesuaian keasaman sehingga pH sediaan memungkinkan untuk
menghasilkan partikel tidak terionisasi secara optimal.
b. 9enggabungan peningkat absorbansi ke dalam komposisi sediaan.
c. 9roduksi prodrug atau pasangan ion.
)Masteikova. -t al. 6//3*.
Karena dual kemampuan untuk mengakhiri aktivitas "armakologi obat inheren
akti" dan untuk mengubah obat akti" untuk menjadi gugus akti" mereka, metabolisme
obat di mata merupakan aspek aksi obat yang penting. 1bat yang mengalami degradasi
secara oksidasi atau reduksi sedikit dimetabolisme di mata dibandingkan dengan obat
yang didegradasi secara hidrolisis )Malhorta and Majumdar, 6//0*
2. Faktor Fisiokimia
Caktor "isiokimia adalah penentu terbesar untuk di"usi pasi" melintasi kornea.
a. Koefisien partisi
Koe"isien partisi adalah parameter untuk menentukan status yang cepat dari potensi
penetrasi obat ke membran biologis yang berbeda. Korelasi hubungan koe"isien partisi
dengan permeabilitas membantu untuk mendesain obat%obat opthalmik yang
permeabilitasnya optimal. 1bat yang hdiro"ilik )log koe"isien partisi G /*, epithelium
memberikan persentase yang besae dari resistensi ke penetrasi kornea. =ntuk obat
lipo"ilik dengan log koe"isien partisi 0.%6.5, stroma berkontribusi dengan persentase
7/23/2019 Biofar Optalmik Nu Bner
http://slidepdf.com/reader/full/biofar-optalmik-nu-bner 12/24
yang signi"ikan terhadap resistensi. Keseimbangan lipo"ilikEhidro"ilik yang optimal pada
struktur molekul dari penetrant harus dicapai untuk menghasilkan e"ek penetrasi yang cepat
melalui barrier lipo"ilik dan hidro"ilik di kornea )Malhorta and Majumdar, 6//0*.
. Kelarutan
Kecepatan penetrasi maksimum dicapai oleh permeating obat ke kornea adalah"aktor multiplikati" dari koe"isien permeabilitas dan kelarutan air mata. @ika kelarutan
obat rendah, konsentrasinya pada lapisan air mata perkorneal mungkin dibatasi dan oleh
karena itu kecepatan absorpsi mungkin tidak cukup tinggi untuk mencapai konsentrasi
yang adekuat untuk aktivitas terapetik )Malhorta and Majumdar, 6//0*.
c. Konstanta onisasi
pKa dari obat%obat yang dapat terionisasi adalah "aktor penting pada penetrasi
korneal. 7erajat ionisasi mempengaruhi luas di"usi yang melewati membran. !anyak
obat%obatan adalah asam dan basa lemah dan oleh karena itu sebagian terionisasi pada
pH "isiologis. &ata%rata pH air mata adalah +.6 dan pKa dari obat sekitar 0 atau 6 dari
nilai tersebut, penetrasi kornea akan lebih karena proporsi yang besar dari dosis yang
diadministrasikan akan dalam bentuk tidak terionisasi. !entuk ionisasi dari obat sedikit
larut lemak, jika "raksi ini terlalu besar, kecepatan penetrasi kornea mungkin tidak
cukup untuk menghasilkan e"ek terapeutik pada mata )Malhorta and Majumdar, 6//0*.
d. Berat Molekul
!erat molekul berhubungan dengan kekuatan di"usional akti" selama permeasi
korneal. =ntuk molekul kecil, koe"isien di"usi berhubungan terbalik dengan akar
kuadrat dari berat molekul. Molekul besar, koe"isien di"usi berhubungan terbalik dengan
akar pangkat tiga dari berat molekul. 9erubahan berat molekul menunjukkan hubungan
terbalik terhadap permeabilitas )Malhorta and Majumdar, 6//0*.
7/23/2019 Biofar Optalmik Nu Bner
http://slidepdf.com/reader/full/biofar-optalmik-nu-bner 13/24
e. %engikatan Melanin
Kehadiran melanin dapat mengubah disposisi obat mata. nteraksi dengan pigmen
ini dapat mengubah ketersediaan obat bebas di tempat yang ditargetkan. Sehingga
pengikatan melanin akan menurunkan aktivitas "armakologis. Melanin dalam jaringan
okular terdapat pada uvea dan &9-. Melanin mengikat radikal bebas dan obat dengan
elektrostatik dan ikatan van der waals atau dengan trans"er muatan sederhana. 7apat
disimpulkan bahwa semua obat lipo"ilik mengikat melanin. 1bat yang terikat dengan
melanin biasanya tidak bisa berikatan dengan reseptor sehingga memerlukan pemberian
dosis yang lebih besar. Keberadaan melanin dalam koroid dan &9- mempengaruhi
tingkat penyerapan obat ke dalam retina dan vitreous transscleral atau pemberian obat
sistemik ):aundana. -t al. 6/0/*.
(. Faktor Formulasi
1. Konsentrasi
9eningkat penetrasi kornea bisa dicapai dengan peningkatan konsentrasi larutan
obat, untuk meningkatkan hasil terapi. 9eningkatan konsentrasi akan menghasilkan
larutan yang hipertonis, yang berpotensi tidak nyaman dan bisa menginduksi
peningkatan lakrimasi yang bisa mempercepat kecepatan drainase dan mengurang
persentase absorpsi )Malhorta and Majumdar, 6/00*.
2. onisitas
;onisitas adalah kemampuan larutan untuk memvariasikan ukuran dan bentuk sel
dengan mengubah jumlah air dalam sel. )@ames, 6//*
7/23/2019 Biofar Optalmik Nu Bner
http://slidepdf.com/reader/full/biofar-optalmik-nu-bner 14/24
;onisitas adalah istilah yang sering dipertukarkan dengan osmolaritas dan
osmolalitas. Sebenarnya, tonisitas menggambarkan e"ek dari larutan terhadap
volume sel. #arutan isotonik tidak mempunyai e"ek terhadap volume sel,
sedangkan larutan hipotonik dan hipertonik akan meningkatkan dan menurunkan
volume sel.
#arutan dengan tekanan osmotic lebih rendah daripada cairan tubu)/,A
larutan 8al* disebut hipotonik. Sedangkan, larutan dengan tekanan osmotik
yang lebih besar dari cairan "isiologis disebut hipertonik.
#arutan hipertonik yang ditambahkan ke dalam system tubuh cendrung akan
menarik air dari jaringan tubuh dan membawanya ke dalam larutan, dalam usaha
mengencerkan dan membentuk keseimbangan konsentrasi. Suatu injeksihipertonik dapat menyebabkan sel darah menciut pada alirannya, pada mata
larutan akan menarik air menuju tempat di mana larutan tadi dikenakan.
Sebaliknya, bila larutan hipotonik mungkin menimbulkan hemolisis sel darah
merah, atau lintasan air dari tempat pemakaian obat mata melalui jaringan pada
mata.
7/23/2019 Biofar Optalmik Nu Bner
http://slidepdf.com/reader/full/biofar-optalmik-nu-bner 15/24
!atas%batas isotonisitas suatu larutan untuk mata berupa natrium klorida
atau ekuivalensinya berkisar antara /,%6,/ tanpa rasa tidak nyaman pada
mata. 8al tidak
dapat dipakai untuk membentuk tekanan osmotic dalam larutan. >sam borat
dengan konsentrasi 0,A membentuk tekanan osmotic yang sama dengan yang
dibentuk oleh /,A 8al. Semua 'at terlarut dalam larutan untuk mata, melarut
termasuk bahan%bahan pembantu, bahan akti" dan penunjang tekanan osmotic
dari larutan. )>nsel,0AA*. ontoh larutan sotonik ? >tropin Sul"at, asam borat,
klorobutanol )hidrat*, dan lainnya.
3. Surfaktan Surface Active Agent
Sur"aktan merupakan suatu molekul yang sekaligus memiliki gugushidro"ilik dan gugus lipo"ilik sehingga dapat mempersatukan campuran yang
terdiri dari air dan minyak. Sur"aktan adalah bahan akti" permukaan. >kti"itas
sur"aktan diperoleh karena si"at ganda dari molekulnya. Molekul sur"aktan
memiliki bagian polar yang suka akan air )hidro"ilik* dan bagian non polar yang
suka akan minyakElemak )lipo"ilik*. !agian polar molekul sur"aktan dapat
bermuatan positi", negati" atau netral. Si"at rangkap ini yang menyebabkan
sur"aktan dapat diadsorbsi pada antar muka udara%air, minyak%air dan 'at padat%
air, membentuk lapisan tunggal dimana gugus hidro"ilik berada pada "ase air dan
rantai hidrokarbon ke udara, dalam kontak dengan 'at padat ataupun terendam
dalam "ase minyak. =mumnya bagian non polar )lipo"ilik* adalah merupakan
rantai alkil yang panjang, sementara bagian yang polar )hidro"ilik* mengandung
gugus hidroksil. )@atmika, 0AA*
Klasi"ikasi sur"aktan berdasarkan muatannya dibagi menjadi empat
golongan yaitu?
• Sur"aktan anionik yaitu sur"aktan yang bagian alkilnya terikat pada suatu
anion. ontohnya adalah garam alkana sul"onat, garam ole"in sul"onat,
garam sul"onat asam lemak rantai panjang.
• Sur"aktan kationik yaitu sur"aktan yang bagian alkilnya terikat pada
suatu kation. ontohnya garam alkil trimethil ammonium, garam dialkil%
7/23/2019 Biofar Optalmik Nu Bner
http://slidepdf.com/reader/full/biofar-optalmik-nu-bner 16/24
dimethil ammonium dan garam alkil dimethil ben'il ammonium.
• Sur"aktan nonionik yaitu sur"aktan yang bagian alkilnya tidak bermuatan.
ontohnya ester gliserin asam lemak, ester sorbitan asam lemak, ester
sukrosa asam lemak, polietilena alkil amina, glukamina, alkil
poliglukosida, mono alkanol amina, dialkanol amina dan alkil amina
oksida.
• Sur"aktan am"oter yaitu sur"aktan yang bagian alkilnya mempunyai
muatan positi" dan negati". ontohnya sur"aktan yang mengandung asam
amino, betain, "os"obetain.
Sediaan optalmik menggunakan sur"aktan nonionic
• Surfaktan nonionic
#ebih banyak dipilih karena resiko toksiknya rendah. @umlah
sur"aktan yang digunakan dalam "ormulasi harus ditentukan dengan baik
karena jika jumlahnya terlalu banyak akan menyebabkan iritasi, akan
terjadi "oming selama proses manu"aktur dan saat produk dikocok, dan
terjadi interaksi dengan eksipien lain. ontoh? ester gliserin asam lemak,
ester sorbiton asam lemak, ester sukrosa asam lemak. 9enambahan
sur"aktan dalam "ormula akan menambah kecepatan pelarutan bahan
obatnya.
Si"at dari sur"aktan adalah menambah kelarutan senyawa organic
dalam system berair, hal ini dikarenakan adanya e"ek pembahasan dan
solubilisasi senyawa dalam misel dari sur"aktan.
Caktor yang mempengaruhi e"ektivitas sur"aktan dalam membantu pelarutan obat dalam media air ?
a. Struktur sur"aktan ? makin besar bagian hidro"obik dari sur"aktan ,
maka makin besar pengaruhnya tehadap kelarutan obat dalam air
b. Suhu ? pelarutan meningkat dengan kenaikan suhu
c. -lektrolit
7/23/2019 Biofar Optalmik Nu Bner
http://slidepdf.com/reader/full/biofar-optalmik-nu-bner 17/24
d. Senyawa organik
4. $kuran partikel
9eningkatan ukuran partikel pada suspensions ophthalmic akanmeningkatkan bioavaibilitas. Kekurangan? pada ukuran partikel I 0/
Jm)diameter* menyebabkan rasa tidak nyaman dan peningkatan sekresi air
mata. )#oren'o et al, 6// ( >li et al, 6//( Filson et al, 6//0*.
a. Mikroemulsi
Mikroemulsi adalah disperse air dan minyak yang di"asilitasi oleh
kombinasi oleh sur"aktan dan kosur"aktan dengan cara mengurangitegangan antar muka. 7itandai dengan stabilitas termodinamika yang
tinggi, ukuran tetesan kecil)sekitar 0//nm* dan penampilan yang jelas.
9enampilan transaparan, ukuran berkisar dari 0//%0/// angstrom.
7iman"aatkan untuk meningkatkan peresapan dikornea. Cormulasi ini
memberikan pelepasan obat diperpanjang sehingga mengurangi "rekuensi
pemberian obat.
b. 8anosuspensi
7ide"inisikan sebagai koloid submicron yang kelarutannya buruk
tergantung dari media disperse dan dapat distabilkan oleh sur"aktan.
8anosuspensi terdiri dari pembawa koloid seperti resin polimer yang
inert di alam. 7i gunakan untuk membantu meningkatkan kelarutan obat
dan juga bioavaibilitasnya. ;idak seperti mikroemulsi, nanosuspensi ini
non iritasi.
c. 8anopartikel
7ide"inisikan sebagai partikel dengan diameter kurang dari 0 Jm
terdiri dari biodegradable atau non polimer terurai secara hayati, lipid,
"os"olipid atau logam. 9enyerapan dan distribusi nanopartikel tergantung
pada ukurannya.
7/23/2019 Biofar Optalmik Nu Bner
http://slidepdf.com/reader/full/biofar-optalmik-nu-bner 18/24
5. Bentuk
sediaan
a. larutan
#arutan yang steril ditujukan untuk mata. Selain steril, preparat tersebut memerlukan
kewaspadaan seperti agen antimikroba, osmolaritas, bu""er, viskositas, dan kemasan yang
tepat. Faktu kontak larutan ophtalmik topical meningkat dengan "ormulasi viskositas
hingga 6/ cp )sentipose*. Kenaikan lebih lanjut mengakibatkan robek dan re"le berkedip
untuk mendapatkan kembali viskositas asli dari cairan lakrimal )0,/5%5,A+ cp*. 9oli
sintesis, seperti polivinil alcohol)9<>*, polivinil pirolidon)9<9*, polietilen glikol)9-:*,
asam poliakrilat)9>>* dan turunan selulosa bias digunakan sebagai peningkat viskositas
karena kompatibilitas "isiologis dan si"at "isikokimia yang memuaskan.
b. Suspensi 1bat mata
Suspensi obat mata digunakan lebih sedikit daripada larutan. Suspense
optalmik digunakan untuk meningkatkan waktu kontak kornea sehingga
memberikan kerja lepas lambat yang lebih lama. Suspensi di perlukan ketika
bahan akti" tidak larut dalam pembawa yang diinginkan atau tidak stabil
dalam bentuk larutan.
Suspensi obat mata harus mempunyai cirri%ciri sterilitas yang sama yang
dimiliki oleh larutan yaitu terhadap pengawetan, isotonisitas, pendaparan,
viskositas dan pengemasan. Suspense obat mata harus mempunyai kualitas
sedemikian rupa, sehingga partikel yang disuspensikan tidak menggumpal
menjadi satu jika disimpan. Suspensi harus dikocok sebelum dipakai dan
partikel%partikelnya harus menyebar merata ke seluruh pembawa. Suspensi
untuk mata dikemas dalam wadah dengan jenis penetes yang sama dengan
yang dipakai pada larutan untuk mata.
c. Salep Mata
7asar salep untuk salep mata harus tidak mengiritasi mata dan harus
memungkinkan di"usi bahan obat ke seluruh mata yang dibasahi karena
7/23/2019 Biofar Optalmik Nu Bner
http://slidepdf.com/reader/full/biofar-optalmik-nu-bner 19/24
sekresi cairan mata. 7asar salep harus bertitik lebur mendekati suhu tubuh.
ontoh dasar salep mata yaitu? sampuran dari petrolatum dan cairan
petrolatum)minyak mineral*.
Keuntungan utama suatu salep untuk mata adalah penambah waktu
hubungan antara obat dengan mata. Faktu kontak antara obat dengan mata,
dua sampai empat
kali lebih besar dipakai salep dibandingkan jika dipakai larutan garam.
Kekurangan adalah kaburnya pandangan yang terjadi begitu dasar salep
meleleh dan menyebar melalui lensa mata. ontoh? salep Mata >tropin
Sul"at, Salep Mata Kloram"enikol, salep Mata Klortetrasiklin Hl, salep mata
deksametason 8a Cos"at, dan lainnya.
d. -mulsi
=mumnya dibuat dengan melarutkan atau mendispersikan bahan akti" ke
dalam "ase minyak, menambah emulsi"ying yang cocok. Setiap "ase biasanya
disterilkan sebelum atau selama pengisian ke wadah. !entuk sediaan yang
dihasilkan harus mengandung tetesan minyak kecil dan seragam.
Kelarutan air yang terbatas dari 'at obat adalah alasan untuk
mengmbangjan emulsi mata. Bat obat ditambahkan ke tahap di mana ia dapat
larut pada awal proses manukatur, atau ditambahkan setelah emulsi dibuat
dengan proses disperse yang cocok.
e. :el
;erdiri dari polimer mukoadhesi" untuk mata. 9olimer ini memperpanjang
waktu kontak obat dengan jaringan biologi sehingga meningkatkan bioavaibilitasocular. 9olimer memainkan peran penting dalam kinetika pelepasan obat dari
bentuk sediaan. ontoh? karboksimetilselulosa, karbopol, polycarbophil, dan
natrium alginate.
". Sisipan pada Mata (Ophthaalmic Inserts)
7/23/2019 Biofar Optalmik Nu Bner
http://slidepdf.com/reader/full/biofar-optalmik-nu-bner 20/24
Suatu macam alat dengan system 1=S-&; )>l'a 9harmaceuticals*.
=nit inserts dirancang supaya siap melepaskan jumlah obat yang telah
ditetapkan dan diperhitungkan sebelumnya, sehingga kemungkinan
pengurangan pemakaian dosis oleh sipasien, menjamin pengobatan waktumalam, dan menyajikan cara yang lebih dapat di terima oleh pasien.
6. Sterilisasi dan %enggunaan %enga*et
Sediaan optalmik harus steril dan bila mungkin ditambahkan pengawet yang
cocok untuk menjamin sterilitas selama pemakaian. #arutan untuk mata yang
dimaksudkan untuk digunakan selama operasi atau pada mata yang terkena
trauma, umumnya tidak mengandung bahan pengawet, karena hal ini
menyebabkan iritasi pada jaringan di dalam mata. #arutan ini biasanya dikemas
dalam wadah untuk dosis tunggal dan semua larutan yang tidak dipakai harus
dibuang. )>nsel,H. 0AA*.
#arutan untuk mata disterilkan dengan uap air mengalir dalam otokla".
Metode ini mahal, memakan waktu dan boros. ara lain, yaitu metode saringan
bakteri. Saringan bakteri digunakan untuk menghindari pemakaian panas.
Sterilisasi dengan saringan bakteri tidak dapat menjamin seperti otokla".
Sterilisasi dengan "iltrasi , pembuatan larutan steril dengan melewatkan melalui
syringe tetap dengan penyaring mikroba)atas bantuan Millipore orporation*.
ara lain , yaitu Menambahkan 'at kimia obat untuk menghilangkan kuman yg
dimasukkan kedalam air destilasi yg mendidih atau botol pada air destilasi steril
yg komersial atau larutan isotonik yg mengandung garam atau dididihkan atau
larutan ba""er steril. 9engawet yang digunakan harus kompatibel dengan 'at
akti" dan 'at tambahan yang lain.
7. %endaparan p"
7apar mungkin digunakan dalam suatu larutan untuk mata karena salah satu
atau semua alasan, yaitu? 0. untuk mengurangi ketidaknyamanan pasien, 6.
=ntuk menjamin kestabilan obat, D. =ntuk mengawasi aktivitas terapeutik bahan
7/23/2019 Biofar Optalmik Nu Bner
http://slidepdf.com/reader/full/biofar-optalmik-nu-bner 21/24
obat. )>nsel,0AA*
pH air mata normal +,3 memiliki suatu kemampuan dapar. 9emakaian suatu
larutan yang mengandung obat pada mata merangsang aliran air mata mencoba
menetralkan setiap kelebihan ion hydrogen atau hidroksil yang dikenakan pada
mata bersama larutan. Kebanyakan obat yang digunakan untuk mata seperti
garam%garam alkaloid adalah asam lemah dan kemampuan daparnya juga lemah.
Kerja mendapar air mata mampu menetralkan larutan untuk mata, dengan
demikian dapat mencegah tanda%tanda ketidaknyamanan. )>nsel,0AA*.
!eberapa obat seperti pilokarpin hidroklorida dan epineprin barbiturat
sangat bersi"at asam dan melemahkan sapar dari cairan mata. =ntuk
kenyamanan, suatu larutan mata harus mempunyai pH yang sama dengan pH
cairan mata.
=S9 menyediakan "ormula%"ormula untuk pembuatan larutan dapar, yaitu?
>nsel,0AA*
a. 9embawa >sam !orat.
pH dibawah 5,/. 7ibuat dengan melarutkan 0,A gr asam borat kedalam air yang sukup untuk mendapatkan 0// m# larutan. 9embawa ini
cocok untuk garam yang larut dalam air dari 'at obat? benoksinat, kokain,
dibukain, "enile"rin, pilokarpin, piperokain, prokain, proparakain,
tetrakain, dan seng.
b. 9embawa Cos"at sotonik
9embawa ini disesuaikan untuk tonisitas dan pH berkisar antara 5,A%
,/. 7ibuat dengan menggunakan dua larutan persediaan, satu
mengandung ,/ gr mononatrium di"os"at)8aH913*E # dan lainnya
mengandung A,3+ gr dinatrium mono"os"at)8a6H913*E#, sedangkan
beratnya sebagai anhidrat.
7/23/2019 Biofar Optalmik Nu Bner
http://slidepdf.com/reader/full/biofar-optalmik-nu-bner 22/24
8. Agen peningkat viskositas
<iskositas adalah ukuran yang menyatakan kekentalan suatu cairan atau "luida.
Kekentalan merupakan si"at cairan yang berhubungan erat dengan hambatan untuk
mengalir. airan yang mengalir cepat memiliki nilai viskositas kecil. airan yang
mengalir lambat, viskositasnya besar. @adi viskositas tidak lain menentukan
kecepatan mengalirnya suatu cairan.
>gen peningkat viskositas digunakan untuk memperpanjang kontak waktu
mata, sehingga mengurangi tingkat pengeringan dan meningkatkan bioavaibilitas
obat. Man"aat lainnya dari bahan pengental yaitu e"ek pelumas. =ntuk mengetahui
viskositas di uji dengan metode viskometer kapiler, metode rotasi &heometer dan
viscometer rolling ball.
=ntuk menaikkan viskositas ditambahkan metilselulosa sehingga menambah
e"ektivitas terapinya. 9ada umumnya, meltilselulosa tipe 3/// cps viskositas
dipergunakan dalam konsentrasi /,65, dan tipe 65 cps pada konsentrasi 0.
Hidroksipropil metilselulosa dan pilovinil alcohol digunakan sebagai pengental
pada larutan untuk mata. Kadang%kadang larutan metilseluloasa 0 tanpa obat
dipakai sebagai pengganti air mata. <iskositas untuk sediaan mata berkisar 05%65
cp. )>nsel,0AA*
9olimer sintesis peningkat viskositas?
a. 9olivinilalkohol )9<>*
b. 9olivinilpirolidin )9<9*
c. 9olietilen glikol )9-:*
d. >sam poliakrilat )9>>*
9. :aktu kontak tipe -'e ,p)t)almic solution
Faktu kontak % Kornea optimal pada viskositas "ormula 6/)e9*. Kenaikan
viskositas selanjutnya? &e"le mengeluarkan air mata dan berkedip untuk
mendapatkan kembali viskositas asli dari cairan lakrimal)0,/5%5,A+ ep*.
7/23/2019 Biofar Optalmik Nu Bner
http://slidepdf.com/reader/full/biofar-optalmik-nu-bner 23/24
9eningkatan viskositas yang sesuai akan meningkatkan waktu kontak,
bioavaibilitas tinggi dan dosis obat terpenuhi, e"ek obat lebih tahan lama, "rekuensi
pemberian obat dapat direduksi, sehingga kenyamanan dalam pengobatan akan
tercapai.
+AFA& %$SAKA
>nsel,H. 0AA. 9engantar !entuk Sediaan Carmasi, edisi keempat. 9enerjemah? "arida
brahim. @akarta ? =%9ress. Hal 530%55+.
>nsel H% ntroduction to 9harmaceutical dosage "orm. 3th
ed. 9hiladelphia? #ea L
Cebiger, 0A5 ? D60%DD.
7ale S. >ldrich, dkk. 6/0D. 1phthalmic 9reparations. <ol DA.
:audana, &ipal. -t al. ;he >merican >ssociation o" 9harmaceutical Scientist @ournal.
1cular 7rug 7elivery. <ol 06. 8o. D. September 6/0/.
@ames, @oyce. dkk. 6//. 9rinsip%prinsip Sains untuk Keperawatan. @akarta? -rlangga
Medical Series.
#oren'o >, Hiratani H, oncherio >. ontact lens "or drug delivery. >chieving
sustained release with novel systems. >m @ 7rug 7eliv. 6//( 3)D*? 0D0%050. 0?
D6A%D53.
Malhorta, Manjusha and 7. K. Majumdar. ndian @ournal o" -perimental !iology.
9ermeation ;hrough ornea. <ol. DA. @anuary 6//0, pp. 00%63.
Michael @. Hogan, M.7. 0A3A. ;he 9reparation and Sterili'ation o" 1phthalmic Solution.
<ol +0. San Crancisco.
&, Masteikova. -t al. !iological >vailbility o" 1pthalmic 7rugs. 0. ncreasing 7rug
7/23/2019 Biofar Optalmik Nu Bner
http://slidepdf.com/reader/full/biofar-optalmik-nu-bner 24/24
9ermeability in ;he ornea.6//3. Mar(5D)6*?+D%A.
Syamsuni. 6//. Carmasetika 7asar dan Hitungan Carmasi. @akarta ? -: