bioetanol fermentasi singkong

3
BIOETANOL DARI FERMENTASI SINGKONG (Manihot utilissima) A. Tujuan Untuk mengetahui cara pembuatan bioetanol dari fermentasi singkong. B. Dasar Teori Salah satu alternatif pengganti bahan bakar fosil adalah dengan bioenergi seperti bioetanol. Bioetanol adalah etanol yang dihasilkan dari biomass atau bahan baku alami melalui proses fermentasi. Fermentasi dapat diartikan sebagai suatu perubahan gradual bahan tertentu oleh enzim, bakteri, jamur dan ragi. Contoh perubahan kimia dari fermentasi meliputi pengasaman susu, fermentasi alkohol serta oksidasi senyawa nitrogen organik. Sumber bioetanol dapat berupa singkong, ubi jalar, tebu, jagung, sorgum biji, sorgum manis, sagu, aren, nipah, lontar, kelapa dan padi. Sumber bioetanol yang cukup potensial dikembangkan di Indonesia adalah singkong ( Manihot utilissima ). Menurut penelitian, kadar gula dan alkohol terdapat pada ubi kayu 11,8% mg untuk kadar gula, dan 2,94% mg untuk kadar alkohol. C. Alat & Bahan 1. Alat a. Baskom b. Kompor

Upload: nurhidayah-salsabila

Post on 25-Nov-2015

42 views

Category:

Documents


6 download

DESCRIPTION

Laporan praktikum proyek

TRANSCRIPT

BIOETANOL DARI FERMENTASI SINGKONG (Manihot utilissima)

A. TujuanUntuk mengetahui cara pembuatan bioetanol dari fermentasi singkong.

B. Dasar TeoriSalah satu alternatif pengganti bahan bakar fosil adalah dengan bioenergi seperti bioetanol. Bioetanol adalah etanol yang dihasilkan dari biomass atau bahan baku alami melalui proses fermentasi. Fermentasi dapat diartikan sebagai suatu perubahan gradual bahan tertentu oleh enzim, bakteri, jamur dan ragi. Contoh perubahan kimia dari fermentasi meliputi pengasaman susu, fermentasi alkohol serta oksidasi senyawa nitrogen organik. Sumber bioetanol dapat berupa singkong, ubi jalar, tebu, jagung, sorgum biji, sorgum manis, sagu, aren, nipah, lontar, kelapa dan padi. Sumber bioetanol yang cukup potensial dikembangkan di Indonesia adalah singkong (Manihot utilissima). Menurut penelitian, kadar gula dan alkohol terdapat pada ubi kayu 11,8% mg untuk kadar gula, dan 2,94% mg untuk kadar alkohol.

C. Alat & Bahan1. Alata. Baskomb. Komporc. Panci Kukusd. Penyaringe. Pisauf. Destilatorg. Wadah fermentasih. Botol kacai. Alkoholmeter2.Bahana. 2 kg singkong b. 16 gr ragi c. Daun pisang secukupnyad. Air secukupnya

D. Prosedur KerjaTahap 1: Pembuatan tape singkong1. Siapkan semua bahan.2. Kupas singkong dan kikis bagian kulit arinya hingga kesat.3. Potong singkong yang telah dikupas sesuai keinginan.4. Cuci hingga bersih singkong yang telah dipotong.5. Masukkan air ke dalam panci hingga terisi seperempatnya lalu panaskan hingga mendidih.6. Setelah air mendidih masukkan singkong ke dalam panci, lalu kukus hingga lunak kurang lebih matang, 7. Setelah matang, angkat singkong lalu taruh di suatu wadah, kemudian didinginkan.8. Setelah dingin, masukkan singkong ke dalam wadah lalu taburi ragi yang telah dihaluskan dengan menggunakan saringan9. Singkong yang telah diberi ragi ini kemudian ditutup kembali dengan daun pisang. Singkong ini harus benar benar tertutup agar mendapatkan hasil yang maksimal.10. Setelah singkong ditutupi dengan daun pisang, diamkan selama 5-7 hari hingga sudah terasa lunak. Saat itulah singkong telah menjadi tape yang mengandung alkohol akibat aktivitas ragi Saccaromyces cereviseae.

Tahap 2: Pembuatan bioetanol1. Tape singkong diperas dengan menggunakan saringan hingga menghasilkan air hasil perasan.2. Masukkan air perasan tape ke dalam destilator, lalu tampung destilat ke dalam botol kaca.3. Ukur kadar etanol yang dihasilkan dengan menggunakan alkoholmeter.