biodiversitas kupu-kupu superfamili papilionoidea ... ruslan dan dwi andayaningsih 135 tabel 1....

7
ISBN 978-602-14989-0-3 BioETI Biodiversitas kupu-kupu superfamili Papilionoidea (LEPIDOPTERA) di Hutan Kota Arboretum Wanawisata Pramuka Cibubur, Jakarta HASNI RUSLAN DAN DWI ANDAYANINGSIH Fakultas Biologi, Universitas Nasional, Jalan Sawo Manila Pejaten, Pasar Minggu, Jakarta 12520, Indonesia email: [email protected] ABSTRACT Perbedaan habitat kupu-kupu berpengaruh pada perubahan kelimpahan dan keanekaragaman kupu-kupu. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mempelajari biodiversitas kupu-kupu superfamili Papilionoidea berdasarkan dua habitat yang berbeda yaitu di habitat terbuka dan tertutup. Penelitian dilakukan pada Juli dan Agustus 2013 dengan menggunakan metode purposive sampling. Pada masing-masing habitat dibuat tiga plot yang berukuran 100 x 100 m. Data yang diperoleh kemudian dianalisis menggunakan indeks keanekaragaman Shannon- Wiener dengan uji Hutchenson, Indeks kemerataan, Indeks kesamaan, Kelimpahan relatif dan frekuensi kehadiran. Berdasarkan hasil penelitian, terdapat 46 spesies kupu-kupu dan 352 individu kupu-kupu yang dikelompokkan menjadi 4 famili, yaitu Lycaenidae (1 spesies), Nymphalidae (29 spesies), Papilionidae (7 spesies), dan Pieridae (9 spesies). Keanekaragaman kupu-kupu yang tinggi terdapat di habitat terbuka ( H= 3.35). Indeks similaritas spesies kupu-kupu di habitat terbuka dan tertutup adalah 64% . Indeks kemerataan di habitat terbuka dan tertutup sama, dengan nilai 0,90, yang tergolong tinggi. Famili Nymphalidae memiliki jumlah yang tinggi dalam spesies dan individu di habitat terbuka dan habitat tertutup. Spesies kupu-kupu yang memiliki Indeks Nilai Penting berdasarkan kelimpahan dan frekuensi relatif secara keseluruhan terdapat pada spesies : Doleschallia bisaltide, Euploea mulciber, Junonia hedonia, Junonia iphyta, Papilio memnon, Apias olferna, Papilio demolion, Eurema hecabe, dan Leptosia nina. Sedangkan spesies kupu-kupu yang memiliki indeks nilai penting (INP) tertinggi di habitat terbuka dan tertutup adalah Eurema hecabe. Secara keseluruhan faktor lingkungan yang didapat di habitat terbuka dan di habitat tertutup hampir sama. Keragaman kupu-kupu di habitat sangat dipengaruhi oleh kondisi vegetasi sebagai sumber pakan, tempat berlindung, dan tempat berkembang biak. Key words: Arboretum, Keanekaragaman, kupu-kupu, Papilionoidea, Jakarta Pendahuluan Hutan kota memiliki fungsi yang sangat penting dalam menjaga keseimbangan lingkungan di kawasan perkotaan, seperti sebagai daerah resapan air, penyedia udara bersih perkotaan, pelestarian keanekaragaman hayati, dan nilai estetika bagi perkotaan. Selain fungsi-fungsi tersebut, hutan kota juga memiliki fungsi lain yang mungkin belum banyak dikembangkan, seperti fungsi edukasi dan pariwisata. Hutan kota dapat menjadi sarana pendidikan bagi masyarakat perkotaan untuk belajar mengenai lingkungan, ekologi, dan keanekaragaman hayati (biodiversitas). Kupu-kupu merupakan salah satu keanekaragaman hayati yang banyak dikenal, karena bentuk dan warnanya yang indah dan beragam. Kupu-kupu sering bertebangan diantara dedaunan dan di sekitar bunga untuk mencari makan. Kupu-kupu menyukai tempat- tempat yang bersih dan sejuk dan tidak terpolusi oleh insektisida, asap, bau yang tidak sedap dan lain-lain (Triplehorn and Johnson 2005). Karena sifatnya yang demikian, maka kupu-kupu menjadi salah satu serangga yang dapat digunakan sebagai bioindikator terhadap perubahan ekologi. Makin tinggi keragaman spesies kupu-kupu di suatu tempat menandakan lingkungan tersebut masih baik (Odum, 1993). Dengan mengenal biodiversitas khususnya kupu-kupu diharapkan masyarakat dapat untuk menjaga lingkungan di sekitarnya. Pendirian hutan kota sebagai daerah pariwisata diharapkan juga dapat memberdayakan masyarakat di sekitar hutan kota, dan menjadi salah satu sumber pemasukan bagi wilayah perkotaan. Meskipun demikian, ternyata fungsi edukasi dan pariwisata ini belum banyak diaplikasikan di banyak hutan kota di Indonesia, termasuk di DKI Jakarta. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui biodiversitas Kupu-kupu superfamili Papilionoidea (Lepidoptera) di Hutan Kota Arboretum Wanawisata Pramuka Cibubur, Jakarta.

Upload: trinhhanh

Post on 12-Apr-2018

215 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Biodiversitas kupu-kupu superfamili Papilionoidea ... Ruslan dan Dwi Andayaningsih 135 Tabel 1. Jumlah famili, genus, spesies, individu, indeks keragaman, nilai kemerataan kupu-kupu

ISBN 978-602-14989-0-3 BioETI

Biodiversitas kupu-kupu superfamili Papilionoidea(LEPIDOPTERA) di Hutan Kota Arboretum WanawisataPramuka Cibubur, JakartaHASNI RUSLAN DAN DWI ANDAYANINGSIH

Fakultas Biologi, Universitas Nasional, Jalan Sawo Manila Pejaten, Pasar Minggu, Jakarta 12520, Indonesiaemail: [email protected]

ABSTRACTPerbedaan habitat kupu-kupu berpengaruh pada perubahan kelimpahan dan keanekaragaman kupu-kupu. Tujuan daripenelitian ini adalah untuk mempelajari biodiversitas kupu-kupu superfamili Papilionoidea berdasarkan dua habitat yangberbeda yaitu di habitat terbuka dan tertutup. Penelitian dilakukan pada Juli dan Agustus 2013 dengan menggunakanmetode purposive sampling. Pada masing-masing habitat dibuat tiga plot yang berukuran 100 x 100 m. Data yangdiperoleh kemudian dianalisis menggunakan indeks keanekaragaman Shannon- Wiener dengan uji Hutchenson, Indekskemerataan, Indeks kesamaan, Kelimpahan relatif dan frekuensi kehadiran. Berdasarkan hasil penelitian, terdapat 46spesies kupu-kupu dan 352 individu kupu-kupu yang dikelompokkan menjadi 4 famili, yaitu Lycaenidae (1 spesies),Nymphalidae (29 spesies), Papilionidae (7 spesies), dan Pieridae (9 spesies). Keanekaragaman kupu-kupu yang tinggiterdapat di habitat terbuka ( H= 3.35). Indeks similaritas spesies kupu-kupu di habitat terbuka dan tertutup adalah 64% .Indeks kemerataan di habitat terbuka dan tertutup sama, dengan nilai 0,90, yang tergolong tinggi. Famili Nymphalidaememiliki jumlah yang tinggi dalam spesies dan individu di habitat terbuka dan habitat tertutup. Spesies kupu-kupu yangmemiliki Indeks Nilai Penting berdasarkan kelimpahan dan frekuensi relatif secara keseluruhan terdapat pada spesies :Doleschallia bisaltide, Euploea mulciber, Junonia hedonia, Junonia iphyta, Papilio memnon, Apias olferna, Papiliodemolion, Eurema hecabe, dan Leptosia nina. Sedangkan spesies kupu-kupu yang memiliki indeks nilai penting (INP)tertinggi di habitat terbuka dan tertutup adalah Eurema hecabe. Secara keseluruhan faktor lingkungan yang didapat dihabitat terbuka dan di habitat tertutup hampir sama. Keragaman kupu-kupu di habitat sangat dipengaruhi oleh kondisivegetasi sebagai sumber pakan, tempat berlindung, dan tempat berkembang biak.

Key words: Arboretum, Keanekaragaman, kupu-kupu, Papilionoidea, Jakarta

Pendahuluan

Hutan kota memiliki fungsi yang sangatpenting dalam menjaga keseimbanganlingkungan di kawasan perkotaan, sepertisebagai daerah resapan air, penyedia udarabersih perkotaan, pelestarian keanekaragamanhayati, dan nilai estetika bagi perkotaan. Selainfungsi-fungsi tersebut, hutan kota jugamemiliki fungsi lain yang mungkin belumbanyak dikembangkan, seperti fungsi edukasidan pariwisata. Hutan kota dapat menjadisarana pendidikan bagi masyarakat perkotaanuntuk belajar mengenai lingkungan, ekologi,dan keanekaragaman hayati (biodiversitas).

Kupu-kupu merupakan salah satukeanekaragaman hayati yang banyak dikenal,karena bentuk dan warnanya yang indah danberagam. Kupu-kupu sering bertebangandiantara dedaunan dan di sekitar bunga untukmencari makan. Kupu-kupu menyukai tempat-tempat yang bersih dan sejuk dan tidakterpolusi oleh insektisida, asap, bau yang tidak

sedap dan lain-lain (Triplehorn and Johnson2005). Karena sifatnya yang demikian, makakupu-kupu menjadi salah satu serangga yangdapat digunakan sebagai bioindikator terhadapperubahan ekologi. Makin tinggi keragamanspesies kupu-kupu di suatu tempat menandakanlingkungan tersebut masih baik (Odum, 1993).

Dengan mengenal biodiversitaskhususnya kupu-kupu diharapkan masyarakatdapat untuk menjaga lingkungan di sekitarnya.Pendirian hutan kota sebagai daerah pariwisatadiharapkan juga dapat memberdayakanmasyarakat di sekitar hutan kota, dan menjadisalah satu sumber pemasukan bagi wilayahperkotaan. Meskipun demikian, ternyata fungsiedukasi dan pariwisata ini belum banyakdiaplikasikan di banyak hutan kota di Indonesia,termasuk di DKI Jakarta. Penelitian inibertujuan untuk mengetahui biodiversitasKupu-kupu superfamili Papilionoidea(Lepidoptera) di Hutan Kota ArboretumWanawisata Pramuka Cibubur, Jakarta.

Page 2: Biodiversitas kupu-kupu superfamili Papilionoidea ... Ruslan dan Dwi Andayaningsih 135 Tabel 1. Jumlah famili, genus, spesies, individu, indeks keragaman, nilai kemerataan kupu-kupu

Hasni Ruslan dan Dwi Andayaningsih 133

BAHAN DAN METODE

A. Waktu dan lokasi penelitianPenelitian dilakukan pada bulan Juli - Agustus2013 bertempat di hutan kota Hutan kotaCibubur dikenal dengan nama “ArboretumWanawisata Pramuka Cibubur”. Secarageografis terletak pada 6˚20̍ 01̎ Lintang Selatandan 106˚703̍1̎ Bujur Timur. Berdasarkanadministrasi pemerintahannya, kawasan initermasuk ke dalam wilayah Jakarta Timur,Kecamatan Cipayung dan Kelurahan Cibuburdan terletak tidak jauh dari jalan tol Jagorawi.Identifikasi dilakukan di Laboratorium ZoologiUNAS.

Gambar 1. Lokasi pengamatan kupu-kupu di HutanKota ArboretumTerbuka : Plot 1(a), Plot 2(c),Plot 3(b)

a

Gambar 2. Lokasi pengamatan kupu-kupu di Hutan KotaArboretum Tertutup : Plot 1 (a), Plot 2 (c), Plot 3(b)

B. Alat dan BahanAlat yang akan digunakan yaitu : Jaringserangga, kertas papilot, gunting, papanperentang, pinset, gunting, jarum pentul, jarumserangga, kotak koleksi, altimeter, termometer,hygrometer, anemometer, luxmeter, kamera,oven listrik dan GPS (37-500 C). Bahan yangakan digunakan dalam penelitian ini adalahalkohol 70 %, kertas label, kertas papilot dankapur barus.

Gambar 3. Alat dan bahan yang digunakan dalampenelitian : 4in1 envireonment tester(a), Jaring serangga (b), Pinset (c),Kertas papilot (d), Kapur barus (e)

C. Cara Kerja1. Pengamatan keanekaragaman kupu-kupuPengamatan kupu-kupu dilakukan denganmetode purposive sampling. Pengamatan kupu-kupu dilakukan di 6 plot yang sudahditentukan. Pengamatan dilakukan di pagi hari(09:00-12:00) dan siang hari (13:00-16:00).Selama pengamatan kupu-kupu dilakukanpengukuran parameter lingkungan, meliputikelembaban udara (%), suhu udara (oC),intensitas cahaya, kecepatan angin danketinggian tempat (m dpl) dan jenis tumbuhanyang ada pada plot tersebut.2. Preservasi dan Identifikasi Kupu-KupuSampel kupu-kupu yang dibawa keLaboratorium Zoologi Fakultas BiologiUniversitas Nasional untuk diopset. Diopsetdengan cara menusuk bagian toraknyamenggunakan jarum serangga di atas sterofoam.Sampel diatur sedemikian rupa sehingga sayapterentang dengan baik, begitu pula dengan

Hasni Ruslan dan Dwi Andayaningsih 133

BAHAN DAN METODE

A. Waktu dan lokasi penelitianPenelitian dilakukan pada bulan Juli - Agustus2013 bertempat di hutan kota Hutan kotaCibubur dikenal dengan nama “ArboretumWanawisata Pramuka Cibubur”. Secarageografis terletak pada 6˚20̍ 01̎ Lintang Selatandan 106˚703̍1̎ Bujur Timur. Berdasarkanadministrasi pemerintahannya, kawasan initermasuk ke dalam wilayah Jakarta Timur,Kecamatan Cipayung dan Kelurahan Cibuburdan terletak tidak jauh dari jalan tol Jagorawi.Identifikasi dilakukan di Laboratorium ZoologiUNAS.

Gambar 1. Lokasi pengamatan kupu-kupu di HutanKota ArboretumTerbuka : Plot 1(a), Plot 2(c),Plot 3(b)

a

Gambar 2. Lokasi pengamatan kupu-kupu di Hutan KotaArboretum Tertutup : Plot 1 (a), Plot 2 (c), Plot 3(b)

B. Alat dan BahanAlat yang akan digunakan yaitu : Jaringserangga, kertas papilot, gunting, papanperentang, pinset, gunting, jarum pentul, jarumserangga, kotak koleksi, altimeter, termometer,hygrometer, anemometer, luxmeter, kamera,oven listrik dan GPS (37-500 C). Bahan yangakan digunakan dalam penelitian ini adalahalkohol 70 %, kertas label, kertas papilot dankapur barus.

Gambar 3. Alat dan bahan yang digunakan dalampenelitian : 4in1 envireonment tester(a), Jaring serangga (b), Pinset (c),Kertas papilot (d), Kapur barus (e)

C. Cara Kerja1. Pengamatan keanekaragaman kupu-kupuPengamatan kupu-kupu dilakukan denganmetode purposive sampling. Pengamatan kupu-kupu dilakukan di 6 plot yang sudahditentukan. Pengamatan dilakukan di pagi hari(09:00-12:00) dan siang hari (13:00-16:00).Selama pengamatan kupu-kupu dilakukanpengukuran parameter lingkungan, meliputikelembaban udara (%), suhu udara (oC),intensitas cahaya, kecepatan angin danketinggian tempat (m dpl) dan jenis tumbuhanyang ada pada plot tersebut.2. Preservasi dan Identifikasi Kupu-KupuSampel kupu-kupu yang dibawa keLaboratorium Zoologi Fakultas BiologiUniversitas Nasional untuk diopset. Diopsetdengan cara menusuk bagian toraknyamenggunakan jarum serangga di atas sterofoam.Sampel diatur sedemikian rupa sehingga sayapterentang dengan baik, begitu pula dengan

Hasni Ruslan dan Dwi Andayaningsih 133

BAHAN DAN METODE

A. Waktu dan lokasi penelitianPenelitian dilakukan pada bulan Juli - Agustus2013 bertempat di hutan kota Hutan kotaCibubur dikenal dengan nama “ArboretumWanawisata Pramuka Cibubur”. Secarageografis terletak pada 6˚20̍ 01̎ Lintang Selatandan 106˚703̍1̎ Bujur Timur. Berdasarkanadministrasi pemerintahannya, kawasan initermasuk ke dalam wilayah Jakarta Timur,Kecamatan Cipayung dan Kelurahan Cibuburdan terletak tidak jauh dari jalan tol Jagorawi.Identifikasi dilakukan di Laboratorium ZoologiUNAS.

Gambar 1. Lokasi pengamatan kupu-kupu di HutanKota ArboretumTerbuka : Plot 1(a), Plot 2(c),Plot 3(b)

a

Gambar 2. Lokasi pengamatan kupu-kupu di Hutan KotaArboretum Tertutup : Plot 1 (a), Plot 2 (c), Plot 3(b)

B. Alat dan BahanAlat yang akan digunakan yaitu : Jaringserangga, kertas papilot, gunting, papanperentang, pinset, gunting, jarum pentul, jarumserangga, kotak koleksi, altimeter, termometer,hygrometer, anemometer, luxmeter, kamera,oven listrik dan GPS (37-500 C). Bahan yangakan digunakan dalam penelitian ini adalahalkohol 70 %, kertas label, kertas papilot dankapur barus.

Gambar 3. Alat dan bahan yang digunakan dalampenelitian : 4in1 envireonment tester(a), Jaring serangga (b), Pinset (c),Kertas papilot (d), Kapur barus (e)

C. Cara Kerja1. Pengamatan keanekaragaman kupu-kupuPengamatan kupu-kupu dilakukan denganmetode purposive sampling. Pengamatan kupu-kupu dilakukan di 6 plot yang sudahditentukan. Pengamatan dilakukan di pagi hari(09:00-12:00) dan siang hari (13:00-16:00).Selama pengamatan kupu-kupu dilakukanpengukuran parameter lingkungan, meliputikelembaban udara (%), suhu udara (oC),intensitas cahaya, kecepatan angin danketinggian tempat (m dpl) dan jenis tumbuhanyang ada pada plot tersebut.2. Preservasi dan Identifikasi Kupu-KupuSampel kupu-kupu yang dibawa keLaboratorium Zoologi Fakultas BiologiUniversitas Nasional untuk diopset. Diopsetdengan cara menusuk bagian toraknyamenggunakan jarum serangga di atas sterofoam.Sampel diatur sedemikian rupa sehingga sayapterentang dengan baik, begitu pula dengan

Page 3: Biodiversitas kupu-kupu superfamili Papilionoidea ... Ruslan dan Dwi Andayaningsih 135 Tabel 1. Jumlah famili, genus, spesies, individu, indeks keragaman, nilai kemerataan kupu-kupu

Hasni Ruslan dan Dwi Andayaningsih 134

pengaturan kepala, antena, kaki danabdomennya. Agar posisi tetap, dapatdigunakan kertas minyak dan jarum pentul.Sampel dikeringkam selama tujuh sampai 15hari didalam oven listrik suhu 35-500C. Setelahkering sampel dikeluarkan dan disimpandidalam kotak spesimen yang telah diberi kapurbarus. Sampel diberi label dan identifikasi.Spesimen diidentifikasi sampai tingkatspesiesberdasarkan D’ Abrera (2005), danPeggie and Amir (2006).

D. Analisis dataData yang diperoleh akan dianalisis sebagaiberikut:1. Keanekaragaman jenis kupu-kupuKeanekaragaman jenis kupu-kupu dihitungdengan menggunakan indeks keanekaragamanShannon-Wiener (H’) dengan rumus berikut

Keterangan:H’ = Indeks Keanekaragaman Shannon-WienerPi = Proporsi kelimpahan jenisni = Jumlah individu ke-iN = Jumlah total individu

Kriteria nilai indeks keanekaragaman jenis berdasarkanShannon-Wiener adalah sebagai berikut :Nilai H ≤ 1,5 : Keanekaragaman rendahNilai H >1,5 – 3,5 : Keanekaragaman sedangNilai H > 3,5 : Keanekaragaman tinggi

Untuk membedakan nilai indeks keanekaragaman padakedua hutan digunakan uji Hutchinson yang dilengkapidengan uji t :

Var H’ = ∑ ( ) (∑ ) −Keterangan :Var = Varians yaitu perbedaan keanekaragaman jenisantar hutanS = Jumlah spesies satu hutan

Uji ini menggunakan uji “t” dengan peluang 95%(=0.05). Rumus-rumus yang digunakan berdasarkanMagurran (1987) adalah :

t = √df = ( )

Hipotesis :t hit < t tabel, tolak Ho (terdapat perbedaan yangbermakna)t hit > t tabel, terima Ho (tidak terdapat perbedaanbermakna)

2. Indeks Kemerataan Spesies

Keterangan :H’= Indeks Keanekaragaman Shannon-WienerS = Jumlah spesies yang ditemukan (kekayaan jenis)

3. Indeks kesamaan jenis antar habitat(Indeks Sorensen)Indeks kesamaan jenis antar habitat dihitunguntuk mengetahui kesamaan komunitas padadua tipe habitat yang dihitung berdasarkan jenisyang ditemukan.Indeks yang digunakan adalahIndeks Sorensen (IS). Adapun rumus IndeksSorensen (IS) adalah sebagai berikut :

Keterangan :a = Jumlah jenis pada tipe habitat Ab = Jumlah jenis pada tipe habitat Bj = Jumlah jenis yang ditemukan pada keduatipe habitat tersebut (Magguran 1988)

4. Kelimpahan, Frekuensi dan Indeks NilaiPenting(INP)( Fachrul, 2012):Nilai kelimpahan relatif (KR) ditetapkanmenggunakan rumus,= Jumlah individu suatu JenisJumlah individu seluruh spesies 100%Nilai frekuensi Relatif (FR) ditetapkanmenggunakan rumus,= Frekuensi individu suatu jenisJumlah frekuensi seluruh jenis 100%Indeks Nilai Penting kupu-kupu didapatkandengan rumus, INP = KR + FR

HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Komposisi kupu-kupuPenelitian Biodiversitas Kupu-kupu SuperfamiliPapilionoidea (Lepidoptera) di hutan kotaArboretum Wanawisata Pramuka Cibubur,Jakarta ditemukan 4 famili , 21 genus, 46spesies dengan total individu 352 individu.Jumlah spesies kupu-kupu bervariasi antar tipehabitat berdasarkan kondisi vegetasi. Jumlahspesies kupu-kupu pada tipe habitat terbukaterdiri dari 4 famili, 21 genus, 41 spesies(241individu); pada tipe habitat vegetasitertutupterdiri dari 4famili, 17 genus, 27 spesies(111 individu) (Tabel 1).

H’ = -∑ pi ln pi dengan pi =

E =

IS = x 100%

Page 4: Biodiversitas kupu-kupu superfamili Papilionoidea ... Ruslan dan Dwi Andayaningsih 135 Tabel 1. Jumlah famili, genus, spesies, individu, indeks keragaman, nilai kemerataan kupu-kupu

Hasni Ruslan dan Dwi Andayaningsih 135

Tabel 1. Jumlah famili, genus, spesies, individu,indeks keragaman, nilai kemerataankupu-kupu yang ditemukan di HutanKota Arboretum Cibubur

TaksonTipe Habitat

TotalTerbuka TertutupFamili 4 4 4Genus 21 17 25Spesies 41 27 46individu 241 111 352H 3.35 2.99 3.36E 0.90 0.90 0.87

Berdasarkan tipe habitat yaitu habitat terbukadan tertutup, didapatkan variasi komposisikupu-kupu yang didapat (Tabel 1). Perbedaanjumlah individu dan spesies yang didapat padatiap habiat diperkirakan karena perbedaanvegetasi dan keadaan lingkungan yangmempengaruhi ketersediannya suatu tumbuhanyang menjadi pakan larva dari spesies padaindividu tersebut (Clark et al., 1996). Selain itudapat juga dipengaruhi oleh sinar matahariyang lebih banyak masuk di habitat terbukadibandingkan dengan habitat tertutup. MenurutPanjaitan (2011), kupu-kupu lebih menyukaitempat terbuka atau tempat yang memilikitutupan kanopi yang tidak terlalu rapat, karenamerupakan adaptasi kupu-kupu yang selalumembutuhkan sinar matahari untuk berjemur.Dolia (2006) menerangkan bahwa tutupankanopi mempengaruhi keragaman kupu-kupudi suatu habitat.

Pada Tabel 2 kupu-kupu yang didapatterdiri dari 4 famili: Lycaenidae, Nymphalidae,Papilionidae, Pieridae. Nymphalidaemerupakan famili memiliki jumlah spesiespaling banyak bila dibanding dengan familiyang lain. Hal ini disebabkan familiNymphalidae merupakan salah satu familiterbesar jumlahnya di dalam ordo Lepidoptera(Triplehorn and Johnson, 2005). Banyaknyajumlah spesies famili ini disebabkan juga olehtersedianya banyak spesies tumbuhan sebagaimakanan larvanya seperti Acanthaceae(Asystacia intrusa), Asteraceae (Synedrellanodiflora, Chromolaena odorata, Ageratumconyzoides, Vernonia cinerea, Wedelia triloba),

Poaceae (Imperata cylindrica, Elusin indica,Themeda arguens, Centotheca lappacea). Halini sesuai dengan yang dikemukan oleh Peggiedan Amir (2006) sedangkan famili Lycaenidaedi dapatkan dengan jumlah spesies yang sedikit,hal ini disebabkan oleh ukuran yang kecilsehingga sulit untuk ditangkap.

Hasil penelitian menunjukkan nilai indekssimilaritas antara habitat terbuka dan habitattertutup sebesar 64%. Kemiripan yang besarantara habitat terbuka dan habitat tertutupmenggambarkan bahwa kedua habitat tersebutmemiliki tingkat kesamaan spesies kupu-kupuyang tinggi. Hal tersebut kemungkinandisebabkan oleh kesamaan beberapa vegetasi dihabitat terbuka dan habitat tertutup.B. Indeks Keanekaragaman danKemerataan spesies

Keanekaragaman spesies berdasarkan nilaiindeks keanekaragaman spesies Shannon-Wiener (H’). Nilai tersebut berbeda padamasing- masing lokasi yang kemudian dilihatkorelasinya mengunakan indeks Hutchinson.Berdasarkan hasil perhitungan, indekskeanekaragaman spesies di dua habitat berkisarantara 2.99 – 3.35, Indeks keanekeragamanspesies ini tegrolong sedang (Magguran 1988)

Berdasarkan hasl uji Hutchinson, indekskeanekaragaman spesies kupu-kupu diantarahabitat terbuka dan tertutup terdapat perbedaanyang bermakna. Adanya perbedaan tersebut,disebabkan oleh adanya perbedaan jenistumbuhan di habitat penelitian. Beberapa jenistumbuhan yang ada di habitat terbuka dantertutup dapat di lihat pada lampiran (1 & 2).Pada waktu pengamatan di habitat terbukalebih banyak ditemukan vegetasi yangberbungga dibandingkan dengan di habiattertutup. Perbedaan nilai ini dapat jugadisebabkan oleh perbedaan kondisi mikrokedua lingkungan tersebut, misalnya intensitascahaya matahari, suhu, kelembaban dankecepatan angin. Pada habitat terbuka,intensitas cahaya lebih banyak masukdibandingkan di habitat tertutup.

Page 5: Biodiversitas kupu-kupu superfamili Papilionoidea ... Ruslan dan Dwi Andayaningsih 135 Tabel 1. Jumlah famili, genus, spesies, individu, indeks keragaman, nilai kemerataan kupu-kupu

Hasni Ruslan dan Dwi Andayaningsih 136

Tabel 2. Kelimpahan relatif (%) dan frekuensi ditemukan kupu-kupu (%) di Hutan KotaArboretum Cibubur

Famili Spesies Terbuka FR KR Tertutup FR KRLycaenidae Euchrysops cnejus 2 1.20 0.83 0 - -Nymphalidae Amathusia phidipus

Cirrochroa tycheCupha erymathisDoleschallia bisaltideElynnias nesaeEuploea climenaEuploea euniceEuploea mulciberEuploea phaenaretaHypolimnas bolinaIdiopsis juventaJunonia almanaJunonia atlitesJunonia erigoneJunonia hedoniaJunonia iphytaJunonia orithriyaMelanithis ledaModuza procrisMycalesis horsfeldiMycalesis janardanaMycalesis mineusNepthis hylasPhaedyma columellaPhalanta phalantaPolyura hebeYpthima baldusYpthima horsfeldiYpthima philomela

001112112124853371062022722316237

--

3.613.611.201.201.203.612.413.613.612.412.412.413.612.411.20

-2.411.202.411.202.412.411.203.611.202.412.41

--

4.564.980.410.410.834.981.663.322.071.241.242.904.152.490.83

-0.830.832.900.830.831.240.412.490.831.242.90

11680008111003790107420303000

2.082.084.176.25

---

6.252.082.082.08

--

4.176.254.17

-2.08

-2.084.174.17

-4.17

-4.17

---

0.900.905.417.21

---

7.210.900.900.90

--

2.706.318.11

-0.90

-6.313.601.80

-2.70

-2.70

---

Papilionidae

Graphium agamemnonGraphium dosonGraphium sarpedonPapilio demoleusPapilio demolionPapilio memnonPapilio polytes

42107163

2.412.411.20

-2.413.612.41

1.660.830.41

-2.906.641.24

2051791

4.17-

4.172.084.176.252.08

1.80-

4.500.906.318.110.90

Pieridae Apias olfernaCaptosila pomonaCaptosila pyrantheDelias hypareteEurema alithaEurema blandaEurema hecabeEurema sariLeptosia nina

193102824619

3.612.411.20

-2.413.613.612.413.61

7.881.240.41

-0.833.329.962.497.88

0001011107

---

2.08-

2.086.25

-4.17

---

0.90-

0.909.91

-6.31

241 111

Tabel 3. Indeks Similaritas (%) kupu-kupu yangditemukan di Hutan Kota Arboretum CibuburJakarta

Tipe Habitat Terbuka TertutupTerbuka - 0.64

Nilai indeks kemerataan spesiesberdasarkan habitat terbuka dan tertutup,menunjukan nilai yang hampir sama yaitu 0,90.Nilai ini dapat menunjukan bahwa nilaikemerataan spesies yang didapat mendekati 1.Artinya, kemerataan spesies kupu-kupu dihabitat terbuka dan tertutup hampir merata.

Menurut Efendi (2009), jika nilai kemerataanspesies semakin besar, maka penyebaranspesies kupu-kupu tersebut merata sehinggatidak ditemukan spesies kupu-kupu yangmendominasi.C. Indeks Nilai Penting Kupu-kupuBiodiversitas kupu-kupu berdasarkan habitatdapat dilihat dari nilai kelimpahan relatf danfrekuensi relatif. Nilai kelimpahan relatiftertinggi secara keseluruhan terdapat padaspesies Apias olferna, Eurema hecabe, Leptosianina, Junonia iphyta, Papilio memnon, dannilai frekuensi tertinggi yang didapat, di

Page 6: Biodiversitas kupu-kupu superfamili Papilionoidea ... Ruslan dan Dwi Andayaningsih 135 Tabel 1. Jumlah famili, genus, spesies, individu, indeks keragaman, nilai kemerataan kupu-kupu

Hasni Ruslan dan Dwi Andayaningsih 137

habitat terbuka dan tertutup terdapat padaspesies Cupha erymathis, Doleschalliabisaltide, Euploea mulciber, Hypolimnasbolina, Idiopsis juventa, Junonia hedonia,Polyura hebe, Papilio memnon, Apias olferna,Eurema blanda, Eurema hecabe, Leptosia nina(Tabel 4 dan Tabel 5).

Tabel 4. Spesies dari kupu-kupu dengan kelimpahanrelatif tertinggi di Hutan Kota ArboretumCibubur, Jakarta

FamiliTipe Habitat Seluruh kawasanTerbuka Tertutup

Apias olfernaEurema hecabeLeptosia ninaJunonia iphytaPapilio memnon

7.889.957.882.486.63

0 5.399.90 9.946.30 7.388.10 4.268.10 7.10

Tabel 5. Spesies dari kupu-kupu dengan frekuensikehadiran tertinggi di Hutan Kota ArboretumCibubur, Jakarta

FamiliTipe Habitat Seluruh kawasanTerbuka Tertutup

Cupha erymathis 3.61 4.16 3.81Doleschallia bisaltide 3.16 6.25 4.58Euploea mulciber 3.16 6.25 4.58Hypolimnas bolina 3.61 2.08 3.05Idiopsis juventa 3.61 2.08 3.05Junonia hedonia 3.61 6.25 4.58Polyura hebe 3.61 4.16 3.81Papilio memnon 3.61 6.25 4.58Apias olferna 3.61 0 2.29Eurema blanda 3.61 2.08 3.05Eurema hecabe 3.61 6.25 4.58Leptosia nina 3.61 4.16 3.81

Berdasarkan kelimpahan relatif danfrekuensi relatif kupu-kupu dapat dijadikansebagai penilaian indeks nilai penting.Berdasarkan analisis diketahui bahwa, INPtertinggi didapatkan pada Eurema hecabe yaitusebesar 13.57 di tempat terbuka dan 16.15 ditempat tertutup (Tabel 6).

Hal ini disebabkan adanya tumbuhan yangdijadikan sumber pakan oleh Eurema hecabetersebut, antara lain Mumisa pudica, Acasiaauriculiformis, Callistemon sp. Sameanasaman (Mimosaceae), Vernonia cinerea,Wedelia triloba, Synedrella nodiflora(Asteraceae) dan Acalypha indica(Euphorbiaceae). Seperti yang diungkapkanoleh Peggie dan Amir (2006) yang mengatakanbahwa Eurema hecabe merupakan spesies

kupu-kupu yang penyebarannya di Indonesiameliputi Sumatra, Jawa, Nusa Tenggara,Kalimantan, Sulawesi, Maluku dan Papua,dengan tanaman pakan dari suku Asteraceae,Mimosaceae, dan Euphorbiaceae.

Tabel 6. Indeks Nilai Penting (berdasarkan kelimpahanrelatif dan frekuensi relatif) kupu-kupu diHutan Kota Arboretum Cibubur, Jakarta

FamiliTipe Habitat Seluruh

kawasanTerbuka TertutupDoleschalliabisaltide 8.59 13.45 10.26Euploea mulciber 8.59 13.45 10.26Junonia hedonia 7.76 12.55 9.40Junonia iphyta 4.89 12.27 7.31Papilio memnon 10.25 14.35 11.68Apias olferna 11.49 0 7.68Papilio demolion 5.31 10.47 7.03Eurema hecabe 13.57 16.15 14.52Leptosia nina 11.49 10.47 11.20

D. Hubungan Faktor LingkunganHasil pengamatan terhadap parameterlingkungan menunjukkan bahwa habitatterbuka memiliki suhu rata-rata 30, 65o C,kelembaban 68,25 %, intensitas cahaya 1130lux dan kecepatan angin 0,78 m/s. Habitattertutup memiliki suhu rata-rata 30, 41o C,kelembaban 69,5 %, intensitas cahaya 1060 luxdan kecepatan angin 0,15 m/s (Tabel 7)

Tabel 7. Hasil pengukuran rata-rata kondisi lingkunganberdasarkan tipe habitat di hutan kotaArboretum Cibubur

Parameter Lingkungan Tipe Habitat

Terbuka Tertutup

Suhu Udara 30.65 30.41

Cahaya 1130 1060

Kelembaban 68.25 69.51Angin 0.78 0.15

Secara keseluruhan faktor lingkungan yangdidapat di habitat terbuka dan di habitattertutup hampir sama. Hal tersebut sesuaidengan hasil penelitian Dolia (2006), kondisimikroiklim di suatu habitat yang meliputi suhu,kelembaban, dan intensitas cahaya tidakberpengaruh terhadap jumlah dan keragamankupu-kupu. Berdasarkan Clark et al., (1996),keragaman kupu-kupu di habitat sangat

Page 7: Biodiversitas kupu-kupu superfamili Papilionoidea ... Ruslan dan Dwi Andayaningsih 135 Tabel 1. Jumlah famili, genus, spesies, individu, indeks keragaman, nilai kemerataan kupu-kupu

Hasni Ruslan dan Dwi Andayaningsih 138

dipengaruhi oleh kondisi vegetasi sebagaisumber pakan, tempat berlindung, dan tempatberkembang biak.

KESIMPULAN

Dari hasil diatas dapat diambil beberapakesimpulan sebagai berikut :

Di kawasan hutan kota Arboretum Cibuburditemukan 4 famili, 21 genus, 46 spesiesdengan total individu 352 individu. kupu-kupuyang termasuk ke dalam 4 famili, yaituLycaenidae (1 spesies), Nymphalidae (29spesies), Papilionidae ( 7 spesies) dan Pieridae(9 spesies). Indeks keanekaragaman kupu-kuputergolong sedang. Habitat terbuka memilikispesies dan jumlah individu lebih tinggi darihabitat tertutup.

Kupu-kupu Nymphalidae banyak ditemukandi habitat terbuka dan tertutup. Spesies kupu-kupu yang paling banyak ditemukan di habitatterbuka dan tertutup adalah Eurema hecabe.Nilai indeks kesamaan spesies kupu-kupu dihabitat terbuka dan tertutup sebesar 64 %. NilaiIndeks keanekaragaman dan kemerataanspesies tinggi didapatkan di habitat terbuka,Berdasarkan uji Hutchinson menunjukanadanya perbedaan yang bermakna diantara duahabitat.

DAFTAR PUSTAKA

Amir M, Noerdjito WA, Kahono S. 2003. Kupu(Lepidoptera). Di dalam: Amir M, KahonoS, editor. Serangga Taman NasionalGunung Halimun Jawa Bagian Barat.Bogor: Biodiversity Conservation ProjectLIPI-JICA. 123-147.

Clark LR, Geigera PW, Hughes RD, Morris RF.1996. The Ecology of Insect Population inTheory Practice. The English LanguageBook Society and Chapmen and Hall.Camberra.

D’Abrera, B. World Buterflies. Hill HousePublisher. Australia. 2005

Dolia J. 2006. Butterfly communities in acoffee-growing landscape: A study inwestern Ghats. Thesis of The Manipal

Academy of Higher Education (DeemedUniversity)

Fachrul, M.F. Metoda Sampling Bioekologi.PT. Bumi Akasara, Jakarta. 2012.

Joshi PC, Arya M. 2007. Butterfly communitiesalong altitudinal gradients in a proctectedforest in the western Himalayas, India. NatHist J Chulalongkorn University. 7: 1-9.

Kevan PG, Baker HG. 1983. Insect as flowervisitors and pollinators. Ann. Rev.

Entomol. 28: 407 – 453.Kristensen NP, Scoble MJ, Karsholt O. 2007.

Lepidoptera phylogeny and systematic:the state of inventorying moth andbutterfly diversity. Zootaxa 1668: 699-747.

Magurran AE. Ecological Diversity and ItsMeasurement. Croom Helm Limited.London. 1988.

Odum EP. Fundamentals of Ecology.Third EdWB Sounders Company Philadelphia.1993.

Panjaitan, R. Komunitas Kupu-kupu SuperFamili Papilionoidea (Lepidoptera) diKawasan Hutan Wisata Alam GunungMeja, Manokwari, Papua Barat. TesisProgram Studi Biosains Hewan. ProgramPasca Sarjana Institut Pertanian Bogor,Bogor. 2011

Peggie D, Amir M. Practical Guide to theButterflies of Bogor Botanical Garden -Panduan Praktis Kupu-kupu di KebunRaya Bogor.Bidang zoologi, pusatpenelitian biologi, LIPI Cibinong danNagao Natural Environment Foundation,Tokyo. 2006.

Rizal S. 2007. Populasi kupu-kupu di kawasanwisata Lubuk Minturun Sumatera Barat.Mandiri 9: 170-184.

Salmah, S. Kupu-kupu di Daerah Aliran Sungai(DAS) Batang Anai. Sumatera NatureStudy Center. Padang 1994

Sembel DT. 1993. A Scientific Approach to theRoles of Butterflies with Special Emphasison Pests of Crops. The Paper Presented atInternational Butterfly Conference, UjungPandang. 11 hlm.

Smart P. 1991. The Illustrated Encyclopedia ofButterfly World in Colour. Paul SmartPress.

Triplehorn CA, Johnson NF.2005. Borror andDelong’s Introduction to the Study ofInsects.Ed ke-7. Belmont: ThomsonBrooks/Cole.

Whalley 1992. Eyewitness guide of butterfliesand moth. Dorling Kindersley. London. 63