biodiesel dari minyak kelapa sawit
DESCRIPTION
tugasTRANSCRIPT
Biodiesel dari minyak kelapa sawit..
BIODIESEL
Membuat bahan bakar mesin diesel dari minyak mabati sangatlah mudah, cepat, murah
biayanya, efektif dan ramah lingkungan. Bahan bakar yang komponen utamanya berbasis
minyak tumbuh-tumbuhan ini dinamakan biodiesel. Produk ini hanya digunakan pada mesin-
mesin bakar jenis diesel, untuk mesin bakar yang menggunakan pengapian busi dengan bahan
bakar bensin tidak dapat menggunakan minyak nabati sebagai bahan bakarnya.
Cara membuat biodiesel yang memenuhi persyaratan standart ASTM untuk menggantikan
minyak diesel (Solar BBM) sehingga tidak ada hambatan dan kerusakan mesin dan tanpa
merubah atau menambah system pada mesin. Suatu bahan bakar mesin diesel tidak boleh terlalu
kental supaya pompa ( bospom ) dan nozel bisa bekerja dengan baik sehingga mesin tidak macet
dan tersendat karena suplay bahan bakar dari pompa tidak lancar, dan tidak terjadi pemborosan
serta berasap tebal bila hasil pemompaan dalam bentuk spray kabut dari nozel tidak baik
sehingga pembakaran tidak sempurna , putaran mesin tidak stabil (bergetar) dan tenaga tidak
optimal, juga suatu bahan bakar mesin diesel tidak boleh terlalu encer karena factor pelumasan
pada pompa ( bospom ) dan pada silinder menjadi kurang baik serta bila terlalu encer juga akan
menyebabkan flash point terlalu rendah sehingga mesin akan bergetar dan panas karena bahan
bakar menyala sebelum saatnya.
Bahan bakar diesel dari tanaman atau disebut dengan BIODIESEL sangat mudah dibuat, bahkan
bisa dilaksanakan dalam skala industri rumah tangga, minyak nabati secara langsung bisa
dijadikan bahan bakar diesel, tapi karena tidak memenuhi standart ASTM maka hanya dalam
keadaan darurat saja bisa dipakai, diusahakan jangan memakai bahan yang tidak memenuhi
standart untuk keselamatan dan keawetan mesin.
Diskripsi Bila Ditinjau Dari Sifat Kimia
Biodiesel berbentuk cairan berwarna kuning cerah sampai kuning kecoklatan. Biodiesel
tidak dapat campur dengan air, mempunyai titik didih tinggi dan mepunyai tekanan uap yang
rendah. Biodiesel terdiri dari senyawa campuran methyl ester dari rantai panjang asam-asam
lemak dari minyak tumbuh-tumbuhan yang memiliki flash point 150 °C (300 °F), density 0.88
g/cm³, dibawah density air. Biodiesel tidak memiliki senyawa toksik dan tidak mengandung
sulfur. Biodiesel merupakan bahan bakar yang terdiri dari campuran mono--alkyl ester dari
rantai panjang asam lemak, yang dipakai sebagai alternatif bagi bahan bakar dari mesin diesel
dan terbuat dari sumber terbaharui seperti minyak sayur atau lemak hewan.
Sebuah proses dari transesterifikasi lipid digunakan untuk mengubah minyak dasar
menjadi ester yang diinginkan dan membuang asam lemak bebas. Setelah melewati proses ini,
tidak seperti minyak sayur langsung, biodiesel memiliki sifat pembakaran yang mirip dengan
diesel (solar) dari minyak bumi, dan dapat menggantikannya dalam banyak kasus. Namun, dia
lebih sering digunakan sebagai penambah untuk diesel petroleum, meningkatkan bahan bakar
diesel petrol murni ultra rendah belerang yang rendah pelumas.Dia merupakan kandidat yang
paling dekat untuk menggantikan bahan bakar fosil sebagai sumber energi transportasi utama
dunia, karena ia merupakan bahan bakar terbaharui yang dapat menggantikan diesel petrol di
mesin sekarang ini dan dapat diangkut dan dijual dengan menggunakan infrastruktur sekarang
ini.Penggunaan dan produksi biodiesel meningkat dengan cepat, terutama di Eropa, Amerika
Serikat, dan Asia, meskipun dalam pasar masih sebagian kecil saja dari penjualan bahan bakar.
Pertumbuhan SPBU membuat semakin banyaknya penyediaan biodiesel kepada konsumen dan
juga pertumbuhan kendaraan yang menggunakan biodiesel sebagai bahan bakar.Biodiesel
merupakan suatu nama dari Alkyl Ester atau rantai panjang asam lemak yang berasal dari
minyak nabati maupun lemak hewan. Biodiesel dapat digunakan sebagai bahan bakar pada mesin
yang menggunakan diesel sebagai bahan bakarnya tanpa memerlukan modifikasi mesin.
Biodiesel tidak mengandung petroleum diesel atau solar.
Biodiesel adalah senyawa mono alkil ester yang diproduksi melalui reaksi tranesterifikasi
antara trigliserida (minyak nabati, seperti minyak sawit, minyak jarak dll) dengan metanol
menjadi metil ester dan gliserol dengan bantuan katalis basa. Biodiesel mempunyai rantai karbon
antara 12 sampai 20 serta mengandung oksigen. Adanya oksigen pada biodiesel membedakannya
dengan petroleum diesel (solar) yang komponen utamanya hanya terdiri dari hidro karbon. Jadi
komposisi biodiesel dan petroleum diesel sangat berbeda.
Biodiesel secara nyata dapat mengurangi pencemaran, mengurangi hidrokarbon yang
tidak terbakar,karbonmonoksida, sulfat, polisiklikaromatik hidrokarbon, dan hujan asam.
Sifat - sifat yang terdapat di biodiesel yaitu :
1. Dapat Diperbarui (Renewable)
2. Mudah terurai oleh bakteri (Biodegradable)
3. Ramah Lingkungan
4. Menurunkan emisi (CO, CO2, SO2)
5. Menghilangkan asap hitam
6. Sifat pelumasan lebih bagus
7. Digunakan oleh mesin diesel
Manfaat dari biodiesel yaitu :
Keuntungan biodesel terhadap mesin adalah
1. Untuk menambah peluasan mesin
2. Menambah ketahanan mesin
3. Mengurangi frekuensi pergaantian mesin
Keuntungan lain dari biodesel adalah sifat emisi yang rendah dan mengandung oksigen sekitar
10-11%
Bahan baku yang digunakan untuk pengolahan biodiesel yaitu
1. Refined Bleached Deodorized Palm Oil (RPO). Merupakan minyak hasil kelapa sawit yang telah
mengalami proses pemurnian di Revinery. Minyak kelapa sawit tersusun atas lemak dan minyak
alam yang terdiri atas trigleserida, digleserida, dan monogleserida, asam lemak bebas, moisture,
pengotor, dan komponen-komponen minor bukan minyak/lemak yang secara umum disusun oleh
senyawa yang tidak dapat tersabunkan.
Asam-asam lemak penyusun minyak/lemak terdiri atas
a. Asam Lemak Jenuh (Saturated Fatty Acid / SFA)
Tidak mengandung ikatan rangkap, dan secara umum penyusun lemak berasal dari sumber
hewani.
b. Asam Lemak tak Jenuh (Unsaturated Fatty Acid / UFA)
Mengandung ikatan rangkap, secara umum penyusun lemak berasal dari sumber nabati dan
terdiri atas;
Mono - Unsaturated Fatty Acid / MUFA
Poly - Unsaturated Fatty Acid / PUFA
Tabel Komposisi Asam Lemak Minyak Kelapa Sawit
No Asam Lemak Rumus Persen KomposisiBerat
MolekulTitik Didih
1 Asan Laurat ( 12 : 0 ) 0,0 – 0,4 200,32 180˚C
2 Asam Miristat ( 14 : 0 ) 0,6 – 1,7 228,38 250˚C
3 Asam Palmitat (16 : 0 ) 41,1 – 47,0 256,43 271˚C
4 Asam Stearat ( 18 : 0 ) 3,7 – 5,6 284,49 232˚C
5 Asam Oleat (18 : 1 ) 38,2 – 43,6 282,47 260˚C
6 Asam Linoleat ( 18 : 2 ) 6,6 – 11,9 280,45 176˚C
7 Asam Linoleat ( 18 : 3 ) 0,0 – 0,6 278,44 180˚C
Dari tabel diatas asam lemak yang paling dominan adalah asam palmitat dan asam oleat. Selain
asam lemak yang disebut dalam tabel, minyak kelapa sawit juga memiliki kandungan minor
dalam jumlah sedikit. Antara lain adalah karoten, vitamin E, sterol, fosfolipid, glikolipid, terpen,
dan hidrokarbon alifatik.
2. Methanol (CH3OH) merupakan senyawa alkohol yang digunakan sebagai pereaksi yang akan
memberikan gugus alkil kepada rantai trigliserida dalam reaksi biodiesel.
3. Sodium Methylate (NaOCH3) digunakan sebagai katalis (zat yang digunakan untuk
mempercepat reaksi),merupakan katakis basa karena mengandung alkalinity 30%.
4. Phosporic Acid (H3PO4) digunakan sebagai zat yang akan mengurangi kadar sabun dalam
biodiesel,mengikat getah - getah (gum) dalam biodiesel,bersifat asam dengan kadar (>85%)
5. Hydrocloric Acid (HCl) digunakan dalam proses Reacrification I, berfungsi untuk memisahkan
Fatty matter di dalam Heavy Phase (Glycerine - water - methanol) dengan kadar (>30%).
6. Caustic soda ( NaOH ) ini digunakan untuk penetral pembentukan glyserin
DESKRIPSI PROSES
Transesterification Section
Transesterifikasi adalah proses mengeluarkan gliserin dari minyak dan mereaksikan asam
lemak bebasnya dengan alkohol (misalnya metanol) menjadi alkohol ester (Fatty Acid Methyl
Ester/FAME), atau yang biasa disebut biodiesel.
Agar reaksi ini dapat bereaksi maksimal maka kita gunakan methanol berlebih dan katalis
cair yaitu sodium methylate. Pencampuran reaksi ini terjadi antara suhu 60-65 0C, secara actual
kita mereaksikannya pada suhu 62 0C. untuk menjaga suhu ini agar tetap stabil maka fluida
dimasukkan terlebih dulu ke exchanger dan untuk menghasilkan reaksi yang homogen maka kita
gunakan mixer kemudian fluida kita pompa ke reactor (coulum). Methanol dan sodium methylat
kita dosing sebelum mixer, inilah yang dinamakan dosing stage-1. Dalam reaktor akan terbentuk
phasa ringan (ligh phase) dan phasa berat (heavy phase) dimana pemisahannya terjadi secara
gravitasi. Phasa berat yang terbentuk akan dialirkan ke tangki heavy phase sementara phasa
ringannya akan dimasukkan ke separator-1 dengan putaran 4500 rpm sehingga heavy phase yang
masih terikat (mengemulsi) di ligh phase dapat dipisahkan. Ligh phase yang dihasilkan dari
separator dialirkan ke coulum 3 dan 4 sementara heavy phasenya dimasukkan ke tangki heavy
phase. Namun sebelum masuk ke coulum 3 dan 4 kita dosing lagi methanol dan sodium
methylate (dosing stage-2) yang bertujuan untuk mereaksikan minyak (RPO) yang belum
bereaksi. Dalam hal ini suhu reaksi juga sangat penting untuk diperhatikan. Dalam coulum 3 dan
4 ini pemisahan ligh phase dan heavy phase juga terjadi secara gravitasi. Ligh phase yang
dihasilkan dari coulum-4 kemudian dimasukkan ke seperator-2 dimana fungsinya sama pada
separator-1 yaitu memisahkan kembali phasa berat yang ada dari biodiesel.
Bagan Alir Proses Transesterifikasi
Washing & Drying Section
Biodiesel yang dihasilkan dari separator-2 dialirkan ke mixer lalu ke seperator 3 dan 4.
Dalam tahap ini akan kita lakukan washing untuk pemurnian PME. Untuk pemurnian PME ini
kita gunakan dosing phosporic acid dengan menjaga PH air pencuci adalah 2. Pemurnian crude
metil ester dilakukan dengan dua tahap pencucian, yang disebut dengan methode counter
current.Maksud dari aliran counter current disini adalah air pencuci separator final (sep # 4) yang
merupakan heavy phase digunakan kembali untuk air pencuci separator # 3,namun disini harus di
jaga PH separator final 3 - 4. Tujuan ditambahkan air pencuci adalah untuk menghentikan reaksi
dan mengikat gum-gum maupun methanol yang terkandung dalam biodiesel. setelah itu phase
ringan yang berasal dari separator 4 dialirakan ke tangki PME (PME intermedite tank). Dari
tangki ini kita pompakan ke vacum dryer dengan temperaturnya berkisar antara 135 oC-137 oC.
Untuk mendapatkan temperatur tersebut maka kita masukkan terlebih dahulu ke heat exchanger
yang bertujuan untuk memudahkan vacum menarik uap air dalam biodiesel itu sendiri.
Selain itu vacum juga berfungsi untuk menguragi kadar methanol dan soap dalam metil
ester. Setelah dari PME dryer minyak biodiesel dipompakan ke economizer lalu didinginkan
dalam exchanger cooler dan kemudian di timbun ke tangki biodiesel (PME Storage Tank)
Rectyfication Section
Pada proses ini heavy phase yang berasal dari fase berat keluaran separator berupa
glyserin-metahanol-air dialirkan ke reaktor mixer tetapi sebelumnya ditambahkan HCl supaya
terjadi netralisasi dari sodium methylate didalam campuran dan menjaganya dalam kondisi asam
(PH 3-4),di dalam reaktor mixer dijamin terjadinya reaksi yang Sempurna, kemudian campuran
ini dialirkan ke split box (fatty acid separator) yang terdiri dari beberapa ruang sebagai tempat
untuk pemisahan fatty acid. Fatty acid yang berada pada lapisan atas dialirkan ke kolom fatty
matter dengan tekanan vacum dimana hasil fatty matter dialirkan ketangki penampungan akhir
TK90151-90152. Dari split box setelah terpisah dari fatty acid, glyserin metahnol dan air
dialirkan kekolom distilasi yang sebelumnya di injeksikan dengan caustic soda (sodium
hydroxide) untuk menjaga kondisi netral PH 6-7, pada kolom distilation ini suhu top dijaga 65 C
dan bottom 107 C dimana uap metahnol yang keluar dari top kolom di kondensasi ketangki
methanol sementara dan sebagaian ada yang dijadikan refluks dan di alirkan ketangki raw
material untuk digunakan kembali pada tahap transesterification section, produk bottom berupa
glyserin dan air recovery dipompa ketangki crude glyserin sementara.
Glyserin - Water Evaporation Section
Pada section ini crude gliserin diproses didalam evaporator dimana evaporator yang
digunakan disini adalah triple efek untuk menghilangkan kadar air yang ada didalam crude
gliserin sehingga dapat dihasilkan crude gliserin sebesar 80%. Hal ini juga sangat dipengaruhi
oleh suhu maka dalam proses ini disetting suhu maksimum 145 0C ini pun tergantung flow dari
crude gliserin tersebut.multi effect evaporator yang terdiri dari beberapa pemisahan bagian yang
dilengkapi dengan sistem cairan sirkulasi digunakan untuk mengkonsentrasikan glycerin-
air,dimana hasil produk gliserin ini disimpan ditangki penyimpanan sementara sebelum adanya
pengapalanterhadap konsumen.
PEMBUATAN BIODIESEL BERDASARKAN SKALA PRODUKSI
a. skala rumah tangga:
Peralan untuk membuat biodiesel sangat murah dan sangat sederhana seperti:
1. 3 buah drum bekas oli
2. 1 buah elektro motor 1/2 pk baru/bekas
3. 2 poli besi besar dan kecil 20 : 1 atau gear box 20:1
4. 1 batang pengaduk dari besi yang diameternya sama dengan diameter poros elektro motor.
5. 1 meter kain penyaring dan beberapa potong kapas.
6. Pipet tetes
7. Plastik atau gelas ukur
8. Spoon.
9. Plastik/Karet penutup
b. Skala laboratorium:
1. 3 buah labu erlenmeyyer 500 ml
2. Magnetic Stirer
3. Kertas saring Watman ukuran diameter 20 cm secukupnya
4. Pipet tetes
5. Gelas ukur 10 ml dan 50 ml
6. Kantong plastik dan karet untuk penutup
7. Corong
Pembuatan
Minyak nabati supaya tidak pekat pada temperature rendah akan kita esterifikasi menggunakan
senyawa methoksi , senyawa methoksi kita buat dari methanol (spiritus) ditambah dengan NaOH
atau KOH padat , setelah menjadi senyawa methoksi kita campur dengan minyak nabati yang
telah kita siapkan didalam drum untuk menyempurnakan reaksi esterifikasi campuran tersebut
diaduk menggunakan pengaduk elektro motor yang telah kita persiapkan dan diaduk selama 4
jam. Setelah selesai pengadukan disaring dengan kain dan kapas untuk memisahkan kotoran
partikel. Untuk supaya tepat dalam penggunaan senyawa methoksi dalam membuat biodiesel dari
berbagai minyak maka perlu diketahui angka asam dari masing-masing bahan baku. Kebutuhan
senyawa methoksi masing-masing minyak berbeda, terutama minyak bekas.
Perhatian!
• Senyawa methoksi sangat berbahaya bila kena kulit atau mata.
• Methanol adalah bahan beracun , pada pemakaian yang lama akan diserap oleh kulit dan
pernafasan, jangan sampai kena mata, Untuk menghindari percikan direkomendasikan pada
pengadukan untuk menutup drum dengan lembaran karet atau plastic.
• Kostik soda juga sangat berbahaya, bisa membakar kulit, dan korosif terhadap logam dan ada
ledakan bila disiram air.
• Direkomendasikan untuk membuat biodiesel di ruang terbuka atau baik ventilasinya.
Kebutuhan kostik soda untuk membuat biodiesel:
1. Larutkan 1 gram NaOH dalam 1000 ml air ( Larutan Soda )
2. Larutkan I ml . minyak nabati/ minyak bekas dalam 10 ml. isopropyl alcohol ( larutan minyak).
3. Dengan menggunakan pipet tetes mata yang telah dikalibrasi volume (ml) pertetesnya , teteskan
larutan soda kedalam larutan minyak pada wadah gelas sambil diaduk dan hitung tetesan soda
yang telah masuk dalam larutan minyak sampai pH larutan menjadi pH 8-9.
4. Volume tetesan Soda untuk mencapai pH 8-9 dicatat dalam mililiter (ml.) ditambah 3.5 gram
soda untuk katalisasi minyak bekas.
5. Contoh untuk menghitung kebutuhan soda dalam membuat Biodiesel secara batch, (terutama
biodiesel dari minyak bekas ).
• 1 ml minyak ditetrasi dengan larutan Soda 1gr NaOH/ liter air.
• Membutuhkan X ml.larutan soda untuk mencapai pH 8-9. Sama dengan X gram / 1000 ml untuk
menetralkan FFA
• Dengan X gram ditambah 3.5 gram NaOH = (X + 3.5 ) gr perliter minyak
C. Skala Industri Kecil
Produksi Biodiesel pada skala industri kecil ( < 10.000 ton/tahun ) yang paling cocok adalah
menggunakann proses batch dan dilanjutkan dengan proses penyulingan untuk mengambil sisa
alkohol, dan proses pemisahan glyserin.
1.Tahap awal biodiesel dibuat pada tangki pencampur dengan mereaksikan minyak nabati
dengan senyawa methoksi untuk membentuk senyawa transesterifikasi.
2. Dalam tangki kedua berikut ini hasil reaksi yang membentuk campuran biodiesel, alkohol, sisa
katalis dan glyserin dinetralkan dengan asam mineral H2SO4. Kemudian dipanaskan saambil
diputar pengaduknya untuk mendestilasi sisa alkohol, uap destilat di lewatkan pendingin untuk
mendapatkan alkohol yang bisa digunakan lagi pada produk berikutnya.
3.Tahap berikutnya adalah pemisahan biodiesel dari glyserin dan garam ( sabun ) dengan cara
mendiamkan 3 jam supaya glyserin dan garam mengendap dan diambil lewat kran yang tersedia
dibagian bawah tangki ( tangki harus berbentuk krucut dibagian bawahnya ).
4. Biodisel yang telah murni dipindah ke tangker penyimpan dan glyserin dimurnikan dari
campuran garam dengan cara mencuci sehingga didapat glyserin 80-90%, larutan garam dalam
air.
Bahan-bahan yang diperlukan:
• 5150 kg minyak tumbuh-tumbuhan
• 510 kg alkohol
• 31 kg NaOH
• 30 kg H2SO4
Utiliti yang diperlukan:
• 100 m3 air pendingin
• 1750 kg steam pada tekanan 400 kPa
• 16 m3 gas N2
• 250 kWh listrik
Kontrol mutu biodiesel:
1. Uji terhadap sisa methanol bebas harus negatip.
2. Uji terhadap sisa methoksi harus negatip.
3. Uji terhadap sisa soda harus negatip
4. Uji terhadap minyak yang tidak teresterifikasi .
5. Kadar air harus negatip
6. dan uji sesuai standart ASTM untuk bahan bakar diesel harus terpenuhi
Untuk formula biodiesel yang dicoba :di LPPT-UGM
• 2.0 liter Minyak bekas
• 0.3 liter methanol
• 11.1 gram soda
Uji Kelayakan Ekonomi
Secara sederhana untuk bisa dilakukan dengan skala industri rumah tangga ( Harga pada saat
percobaan ini dibuat September 2006)
Bila menggunakan :
1. Minyak randu
• 200 liter minyak randu @ Rp.3.000.- Rp. 600.000.-
• 30 liter methanol @ Rp 5.700.- Rp. 171.000.-
• 1.11 kg soda Rp 21.000.-
Rp.792.000.-
230 liter biodiesel dari minyak randu dengan harga Rp 3.440.-/liter
2. Minyak sawit
• 200 lt. m.Sawit @ Rp. 3.800.- Rp.760.000.-
• 30 lt methanol @ Rp5.700,- Rp 171.000.-
• 1 kg soda Rp. 19.000.-
Rp950.000.-
230 liter biodiesel dari minyak sawit dengan harga Rp 4.131,- /liter
Apabila kita mengintensifkan penanaman kelapa sawit hingga 20% / tahun dari kapasitas
produksi CPO sekarang maka pada masa 10 tahun kita jadi eksportir biodiesel dengan harga
minyak diesel di Singapore saat ini sekitar Rp.6.500.-/lt. Perhitungan ekonomi diatas sangat
sederhana untuk home industry dan bila diproduksi secara pabrik akan bayak mendapatkan
effisiensi sehingga profit lebih bagus.