biodas 2 - pertemuan 4

42
SISTEM EKSKRESI HEWAN NOVITA HIDAYATUN NUFUS, S.Si.,MP BIOLOGI DASAR 2

Upload: ahmad-mahakam

Post on 15-Jan-2016

35 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

Biodas 2 - Pertemuan 4

TRANSCRIPT

Page 1: Biodas 2 - Pertemuan 4

SISTEM EKSKRESI HEWAN

NOVITA HIDAYATUN NUFUS, S.Si.,MP

BIOLOGI DASAR 2

Page 2: Biodas 2 - Pertemuan 4

SISTEM EKSKRESI Ekskresi berarti pengeluaran zat buangan atau zat sisa

hasil metabolisme yang berlangsung dalam tubuh organisme

• Vertebrata : Ginjal, Paru-paru,

Kulit, Hati

• Invertebrata : Nefridium, Sel Api,

Buluh Malphigi.

ALAT EKSKRESI

PERAN membantu memelihara homeostasis dengan:

1.Melakukan osmoregulasi

2.Mengeluarkan sisa metabolisme,

3.Mengatur konsentrasi sebagian

besar penyusun cairan tubuh.

Page 3: Biodas 2 - Pertemuan 4

SISTEM EKSKRESI

Hasil pembongkaran zat makanan yang bermolekul

kompleks yang sudah tidak berguna lagi bagi tubuh

Sisa metabolisme antara lain, CO2, H20, NHS, zat

warna empedu, dan asam urat.

ZAT SISA METABOLISME

Page 4: Biodas 2 - Pertemuan 4

SISTEM EKSKRESI ZAT SISA METABOLISME

A. KARBON DIOKSIDA dan AIR

• Merupakan sisa oksidasi atau sisa pembakaran zat makanan

yang berasal dari karbohidrat, lemak dan protein.

• Tidak berbahaya bila kadarnya tidak berlebihan.

• Walaupun CO2 berupa zat sisa namun sebagian masih dapat

dipakai sebagai dapar (penjaga kestabilan PH) dalam darah.

• Demikian juga H2O dapat digunakan untuk berbagai

kebutuhan, misalnya sebagai pelarut.

Page 5: Biodas 2 - Pertemuan 4

SISTEM EKSKRESI ZAT SISA METABOLISME

B. Amonia (NH3)

Hasil pemecahan protein, dan bermacam-macam

garam, melalui proses deaminasi atau proses

pembusukan mikroba dalam usus.

Merupakan zat yang beracun bagi sel.

Harus dikeluarkan dari tubuh.

JikA untuk sementara disimpan dalam tubuh, zat

tersebut akan dirombak menjadi zat yang kurang

beracun, yaitu dalam bentuk urea.

Page 6: Biodas 2 - Pertemuan 4

SISTEM EKSKRESI ZAT SISA METABOLISME

C. Zat Warna Empedu

Adalah sisa hasil perombakan sel darah merah yang

dilaksanakan oleh hati dan disimpan pada kantong

empedu.

Zat inilah yang akan dioksidasi jadi urobilinogen yang

berguna memberi warna pada tinja dan urin.

Page 7: Biodas 2 - Pertemuan 4

SISTEM EKSKRESI ZAT SISA METABOLISME

D. Asam Urat

merupakan sisa metabolisme yang mengandung

nitrogen (sama dengan amonia) dan mempunyai daya

racun lebih rendah dibandingkan amonia, karena daya

larutnya di dalam air rendah

Page 8: Biodas 2 - Pertemuan 4

SISTEM EKSKRESI PADA AVERTEBRATA

Page 9: Biodas 2 - Pertemuan 4

Protozoa memiliki alat

ekskresi berupa vakuola

berdenyut (vakuola

kontraktil) yang berfungsi

sebagai osmoregulasi.

Permukaan tubuh Protozoa

berfungsi untuk

mengeluarkan CO2 dengan

cara difusi

PROTOZOA

Page 10: Biodas 2 - Pertemuan 4

Sistem ekskresi pada cacing pipih, misalnya Planaria, merupakan suatu sistem Protonefridium

Sistem Protonefridium merupakan suatu sistem yang tersusun atas dua saluran longitudinal yang memanjang sejajar pada tiap bagian lateral tubuh

Dari saluran tersebut terbentuk banyak cabang ke seluruh bagian tubuh cacing

Setiap cabang berakhir pada sel-sel api (solenosit) beserta salurannya tersebut disebut Protonefridium.

Sel api hanya berperan mengekskresikan air dan air dikeluarkan melalui lubang (nefridiopor).

Cacing Pipih

Page 11: Biodas 2 - Pertemuan 4

Sistem ekskresi pada cacing tanah berupa sistem nefridium

Setiap segmen tubuh cacing tanah mengandung sepasang nefridium disebelah kiri dan kanan, kecuali pada tiga segmen pertama dan satu segmen terakhir

Setiap nefridium terdiri atas 3 bagian:1. Nefrostoma, yaitu corong bersilia

yang terdapat pada rongga tubuh semu (pseudoselom)

2. Saluran atau pipa halus yang berliku, disebut duktus ekskretorius. Bagian akhir dari saluran ini membesar dan ujung akhir saluran ini berakhir pada nefridiopor (lubang nefridia)

3. Nefridiopor, merupakan lubang tempat muara sisa metabolisme, terletak pada permukaan ventral tubuh cacing.jumlahnya tiap segmen sepasang

Annelida

Page 12: Biodas 2 - Pertemuan 4

Sistem ekskresi pada

serangga, misalnya

belalang, berupa pembuluh

malphigi

Pembuluh-pembuluh

malphigi merupakan serabut

seperti benang halus

berwarna putih kekuningan

dalam jumlah banyak

Pangkalnya melekat pada

ujung anterior dinding usus

dan ujungnya menuju

rongga tubuh ke segala arah

Serangga (Insecta)

Page 13: Biodas 2 - Pertemuan 4

SISTEM EKSKRESIPADA VERTEBRATA

(MANUSIA)

Page 14: Biodas 2 - Pertemuan 4

Alat ekskresi manusia berupa:

1. Ginjal2. Paru-paru,3. Hati 4. Kulit

Sistem Ekskresi pada Manusia

Page 15: Biodas 2 - Pertemuan 4

Ginjal (buah pinggang manusia)

berbentuk seperti kacang merah,

berwarna keunguan, dan berjumlah 2

buah.

Ginjal terletak di daerah pinggang, di

sebelah kiri dan kanan tulang

belakang

Berat ginjal diperkirakan 0,5% dari

berat badan, dan panjangnya ± 10 cm.

Setiap menit 20-25% darah dipompa

oleh jantung yang mengalir menuju

ginjal.

1. GINJAL

a. Struktur Ginjal

Page 16: Biodas 2 - Pertemuan 4

a. Struktur Ginjal Ginjal terdiri dari 3 daerah, yaitu kulit ginjal

(korteks), sumsum ginjal (medulla), dan rongga ginjal (pelvis).  

Ginjal

Korteks

Medula

Pelvis

Nefron

Tubulus

Badan MalpighiSimpai Bowman

Glomerulus

Distal

Henle

Proksimal

Page 17: Biodas 2 - Pertemuan 4

Ginjal terdiri dari tiga bagian utama yaitu: a. korteks (bagian luar) b. medulla (sumsum ginjal) c. pelvis renalis (rongga ginjal).

Page 18: Biodas 2 - Pertemuan 4

Bagian korteks ginjal mengandung banyak sekali nefron ± 100 juta

sehingga permukaan kapiler ginjal menjadi luas, akibatnya

perembesan zat buangan menjadi banyak.

Setiap nefron terdiri atas badan Malphigi dan tubulus (saluran) yang

panjang.

Pada badan Malphigi terdapat kapsul Bowman yang bentuknya seperti

mangkuk atau piala yang berupa selaput sel pipih. Kapsul Bowman

membungkus glomerulus.

Glomerulus berbentuk jalinan kapiler arterial. Tubulus pada badan

Malphigi adalah tubulus proksimal yang bergulung dekat kapsul

Bowman yang pada dinding sel terdapat banyak sekali mitokondria.

Tubulus yang kedua adalah tubulus distal.

a. Struktur Ginjal

1. GINJAL

Page 19: Biodas 2 - Pertemuan 4

Pada rongga ginjal bermuara pembuluh

pengumpul.

Rongga ginjal dihubungkan oleh ureter

(berupa saluran) ke kandung kencing

(vesika urinaria) yang berfungsi sebagai

tempat penampungan sementara urin

sebelum keluar tubuh.

Dari kandung kencing menuju luar tubuh

urin melewati saluran yang disebut uretra

1. GINJAL

a. Struktur Ginjal

Page 20: Biodas 2 - Pertemuan 4

Gbr. Struktur dalam (anatomi) ginjal

Page 21: Biodas 2 - Pertemuan 4
Page 22: Biodas 2 - Pertemuan 4

Ada 3 Tipe Ginjal, yaitu:1. Tipe Protonefros

• Ginjal ini muncul pada saat embrio• Bentuk bersegmen• Terletak jauh ke arah rongga tubuh• Setiap unit memiliki 1 nefrostoma yang bermuara

ke dalam selom• Tidak memiliki glomerulus

2. Tipe Mesonefros• Ginjal tipe ini berkembang secara segmental di

tengah rongga tubuh• Beberapa nefrostoma bermuara ke dalam selom

tetapi ekskresinya dilakukan oleh glomerulus

Page 23: Biodas 2 - Pertemuan 4

2. Tipe Mesonefros

• Pada ikan dan amphibi, ginjal ini berfungsi terus sampai dewasa

• Pada aves, reptil, dan mamalia, ginjal ini timbul setelah protonerfos dan berfungsi hanya selama fase embrio kemudian menghilang

3. Tipe Metanefros• Ginjal tipe ini tidak bersegmen• Tidak memiliki nefrostoma• Jumlah glomerulusnya banyak

Page 24: Biodas 2 - Pertemuan 4

1. Penyaringan (filtrasi)

• Terjadi pada kapiler glomerulus yakni kapiler darah yang

bergulung-gulung di dalam kapsul Bowman.

• Pada glomerulus terdapat sel-sel endotelium sehingga

mempermudah penyaringan

• Selain penyaringan, di glomelurus terjadi pula pengikatan kembali

sel-sel darah, keping darah, dan sebagian besar protein plasma.

Bahan-bahan kecil terlarut dalam plasma, seperti glukosa, asam

amino, natrium, kalium, klorida, bikarbonat, garam lain, dan urea

melewati saringan dan menjadi bagian dari endapan

• Hasil penyaringan ini berupa filtrat glomerulus (urin primer)

1. GINJAL

b. Pembentukan Urine

Page 25: Biodas 2 - Pertemuan 4

2. Penyerapan Kembali (Reabsorpsi) Volume urin manusia hanya 1% dari filtrat glomerulus. Oleh

karena itu, 99% filtrat glomerulus akan direabsorbsi secara aktif pada tubulus kontortus proksimal dan terjadi penambahan zat-zat sisa serta urea pada tubulus kontortus distal.

Substansi yang masih berguna seperti glukosa dan asam amino dikembalikan ke darah. Sisa sampah kelebihan garam, dan bahan lain pada filtrat dikeluarkan dalam urin.

Setelah terjadi reabsorbsi maka tubulus akan menghasilkan urin sekunder yang komposisinya sangat berbeda dengan urin primer.

Pada urin sekunder, zat-zat yang masih diperlukan tidak akan ditemukan lagi. Sebaliknya, konsentrasi zat-zat sisa metabolisme yang bersifat racun bertambah, misalnya ureum dari 0,03 % dalam urin primer dapat mencapai 2% dalam urin sekunder.

Gula dan asam mino meresap melalui peristiwa difusi, sedangkan air melalui peristiwa osmosis.

Reabsorbsi air terjadi pada tubulus proksimal dan tubulus distal.

1. GINJAL

b. Pembentukan Urine

Page 26: Biodas 2 - Pertemuan 4

2. Augmentasi

Augmentasi adalah proses penambahan zat sisa dan

urea yang mulai terjadi di tubulus kontortus distal.

Komposisi urin yang dikeluarkan lewat ureter adalah

96% air, 1,5% garam, 2,5% urea, dan sisa substansi lain,

misalnya pigmen empedu yang berfungsi memberi warm

dan bau pada urin

1. GINJAL

b. Pembentukan Urine

Page 27: Biodas 2 - Pertemuan 4

Pembentukan Urin dalam Ginjal

Page 28: Biodas 2 - Pertemuan 4

Urin yang normal terdiri 96% Air,

2 % urea, dan 2% metabolik lain

Hasil metabolik lain yaitu zat

warna empedu yang memberi

warna kuning pada urin, garam-

garam mineral, vitamin B dan C

yang berlebih dalam darah

1. GINJAL

c. Kandungan Urine

Page 29: Biodas 2 - Pertemuan 4

1. GINJALd. Faktor yang Mempengaruhi Produksi Urine

1. Hormon ADH• Hormon anti diuretik (ADH) yang dihasilkan oleh

kelenjar hipofisis posterior akan mempengaruhi penyerapan air pada bagian tubulus distal karna meningkatkan permeabilitias sel terhadap air.

• Jika hormon ADH rendah maka penyerapan air berkurang sehingga urin menjadi banyak dan encer. Sebaliknya, jika hormon ADH banyak, penyerapan air banyak sehingga urin sedikit dan pekat.

2.Jumlah air yang diminum 3. SarafRangsangan pada saraf ginjal akan menyebabkan penyempitan duktus aferen sehingga aliran darah ke glomerulus berkurang. Akibatnya, filtrasi kurang efektif karena tekanan darah menurun.

4. Hormon insulinApabila hormon insulin kurang (penderita diabetes melitus), kadar gula dalam darah akan dikeluarkan lewat tubulus distal. Kelebihan kadar gula dalam tubulus distal mengganggu proses penyerapan air, sehingga orang akan sering mengeluarkan urin

Page 30: Biodas 2 - Pertemuan 4

1) Nefritis, diakibatkan oleh infeksi bakteri Streptococus pada nefron. Infeksi ini menyebabkan protein dan sel-sel darah keluar bersama urin, serta meningkatnya kadar ureum dalam darah sehingga penyerapan air terganggu dan air akan tertimbun di kaki (kaki membengkak). 

2) Diabetes melitus (kencing manis) diakibatkan oleh kerusakan tubulus ginjal dan kadar gula dalam darah yang tinggi. Peningkatan kadar gula darah diakibatkan oleh produksi hormon insulin yang terhambat sehingga proses pengubahan gula menjadi glikogen terhambat. Akhirnya gula dikeluarkan bersama urin.

GANGGUAN TUBUH KARENA KELAINAN GINJAL

Page 31: Biodas 2 - Pertemuan 4

3) Diabetes insipidus, diakibatkan oleh kekurangan hormon antidiuretik sehingga volume urin yang dihasilkan dapat mencapai 30 kali dari volume urin normal.

4) Albuminuria, diakibatkan oleh kegagalan proses penyaringan protein, sehingga urin mengandung protein. 

5) Batu ginjal, diakibatkan oleh terdapatnya endapan senyawa Ca dan penumpukan asam urat di dalam rongga ginjal atau kandung kemih. Kurang minum atau sering menahan kencing dapat menyebabkan terbentuknya batu ginjal. 

6) Anuria, merupakan kegagalan ginjal karena kerusakan di glomerulus sehingga tidak ada urin yang dihasilkan oleh penderita.

Page 32: Biodas 2 - Pertemuan 4

Paru-paru manusia berjumlah sepasang Fungsi paru-paru adalah sebagai alat

pernafasan dan erat hubungannya dengan sistem ekskresi

CO2 dan air merupakan hasil proses metabolisme di jaringan yang diangkut melalui darah dan akhirnya di bawa ke paru-paru untuk dibuang dengan cara difusi di alveolus

2. Paru-paru

Page 33: Biodas 2 - Pertemuan 4

Paru-paru

Page 34: Biodas 2 - Pertemuan 4

Hati terletak di dalam rongga perut sebelah kanan, tepatnya di bawah diafragma.

Hati merupakan kelenjar terbesar di tubuh kita

Hati menghasilkan enzim arginase yang dapat mengubah arginin menjadi ornitin dan urea. Ornitin yang terbentuk dapat mengikat NH3 dan CO2 yang bersifat racun

3. Hati

Page 35: Biodas 2 - Pertemuan 4

Hati

Page 36: Biodas 2 - Pertemuan 4

1. Sebagai organ pengeluaran

2. Sebagai tempat untuk menyimpan gula dalam bentuk

glikogen.

3. Mengubah asam amino berlebih menjadi urea

4. Menetralkan racun yang masuk ke dalam tubuh.

5. Merombak sel darah merah yang rusak menjadi empedu.

Empedu terdiri dari garam empedu (berfungsi mengemulsikan

lemak dalam proses pencernaan) dan zat warna empedu

(bilirubin) yang akan memberi warna pada urin dan feses

(tinja).

6. Mengatur kadar gula dalam darah.

7. Sebagai tempat membuat fibrinogen dan protrombin yang

berperan dalam proses pembekuan darah.

8. Sebagai tempat mengubah pro vitamin A menjadi vitamin A.

Fungsi Hati

Page 37: Biodas 2 - Pertemuan 4

Kulit terdiri dari 3 lapisan, yaitu lapisan kulit ari (epidermis), lapisan kulit jangat (dermis), dan lapisan jaringan ikat bawah kulit.

a. Epidermis

Kulit ari (epidermis) terdiri dari 2 lapisan, yaitu:

1. lapisan tanduk, merupakan lapisan terluar dan terdiri

atas sel-sel mati yang dapat mengelupas.

2. lapisan Malphigi, terdiri atas sel-sel yang hidup yang

mengandung pigmen melanin dan berfungsi melindungi

tubuh dari sengatan matahari.

5. Kulit

Page 38: Biodas 2 - Pertemuan 4
Page 39: Biodas 2 - Pertemuan 4

Kulit jangat (dermis) merupakan lapisan kulit yang terletak di

bawah lapisan kulit ari. Di dalam kulit jangat terdapat:

1. Kelenjar keringat, berfungsi mengeluarkan keringat menuju pori-

pori di permukaan kulit. Keringat terdiri atas air dan garam.

2. Kelenjar minyak, berfungsi menghasilkan minyak agar rambut

dan kulit tidak kering.

3. Pembuluh darah kapiler, memberi zat-zat makanan pada akar

rambut dan sel kulit sehingga sel-sel tersebut tetap hidup.

4. Ujung saraf, terdiri dari ujung saraf peraba (untuk mengenali

rabaan), ujung saraf perasa (untuk mengenali tekanan), dan

ujung saraf suhu (untuk mengenali suhu).

5. Kantong rambut terdiri dari akar rambut dan batang rambut. Di

dekat akar rambut terdapat otot polos yang berfungsi

menegakkan rambut pada saat kedinginan atau merasa takut.

b. Dermis5. Kulit

Page 40: Biodas 2 - Pertemuan 4

Pada jaringan ikat bawah kulit terdapat cadangan lemak yang berfungsi sebagai cadangan makanan dan menjaga suhu tubuh agar tetap hangat.

c. Jaringan Ikat Bawah Kulit

5. Kulit

Page 41: Biodas 2 - Pertemuan 4

1. Sebagai alat pengeluaran.

2. Sebagai pelindung tubuh dari kerusakan akibat benturan (kerusakan

mekanis) maupun kerusakan yang disebabkan oleh zat kimia.

3. Sebagai tempat indera peraba, karena pada kulit terdapat ujung saraf

indera yang dapat merasakan halus, kasar, panas, dingin, dan nyeri.

4. Untuk menyimpan kelebihan lemak.

5. Tempat pembuatan vitamin d dari provitamin d dengan bantuan sinar

matahari.

6. Sebagai pengatur suhu tubuh.

Pengeluaran air melalui kulit berhubungan dengan pengeluaran air

melalui ginjal. Ketika suhu lingkungan kita panas, tubuh akan banyak

mengeluarkan keringat dan jarang buang air kecil. Sebaliknya ketika

cuaca di sekitar kita dingin maka pengeluaran air lebih banyak melalui

ginjal.

Fungsi kulit :5. Kulit

Page 42: Biodas 2 - Pertemuan 4

SEKIANTERIMA KASIH