bintang bola
DESCRIPTION
majalah pendidikan sepak bolaTRANSCRIPT
Gaung masuknya
Timnas pada Final
Liga Suzuki, masih
terasa. Euforia sepak
bola pada masyarakat di seluruh
negeri masih menggema. Disambung
dengan kebijakan Presiden Susilo
Bambang Yudhoyono, agar
perusahaan-perusahaan BUMN yang
telah untung, membina cabang-
cabang olah raga, termasuk cabang
atlet sepak bola.
Termasuk untuk cabang atlet
sepak bola di bina 4 BUMN besar.
Jelas ini merupakan angin segar,
karena meski pembinaan dalam
bentuk sponsor (bukan uang), namun
akan mampu mendorong
perkembangan sepak bola nasional.
Dari dua hal besar tersebut,
penulis bisa mengatakan bahwa saat
ini merupakan timing yang tepat bagi
persepakbolaan nasional untuk
membuka lembaran baru. Hal ini
bertepatan pula dengan adanya
Kongres PSSI pada bulan Maret 2011.
Harapan penulis, siap pun Ketua
Umum PSSI terpilih, sudah waktunya
untuk membuka lembaran baru. Yakni
dengan memanfaatkan semaksimal
mungkin dukungan masyarakat dan
dukungan pemerintah, dengan
menyusun program-program yang
mendasar, terencana, terarah,
terukur, bertarget dan dan berbuah.
Sehingga harapan masyarakat,
yang dealnya adalah tampilnya
Timnas Indonesia di Liga Dunia, bukan
hanya menjadi obsesi belaka. Karena
bila tak pernah terwujud, dampaknya
cukup besar, yakni rasa putus asa,
turunnya rasa percaya diri bangsa,
dan sebagainya, terhadap
kemampuan anak-anak negeri di
kancah olahraga internasional. Dan
turunnya rasa percaya diri ini,
dikhawatirkan juga akan berpengaruh
terhadap bidang-bidang lainnya.
Sebaliknya, bila harapan
masyarakat segera dapat terpenuhi,
maka dukungan pada perkembangan
olahraga persepakbolaan akan cukup
besar. Rasa percaya diri bangsa
menjadi tinggi, demikian juga dengan
cabang-cabang olahraga lainnya.
Contoh kecil adalah, alur
pendidikan persepakbolaan
berjenjang. Mulai dari club-club
binaan sepak bola dan Sekolah Sepak
Bola (SSB) menuju ke club Remaja.
Dan dari Club Remaja (yunior)
menuju Club Profesional (senior).
Demikian juga dari club-club
profesional, menuju ke timnas. Sudah
betulkah sistem pada alur tersebut?
Contoh kecil lagi adalah,
ketersediaan sarana dan prasarana
bagi SSB dan club-club tersebut.
Termasuk juga kurikulum pendidikan,
kualitas pelatih dan sebagainya.
Semua perlu dievaluasi, semua
perlu penataan ulang, semua perlu
perencanaan baru, sehingga kita
benar-benar masuk dalam era baru
persepakbolaan nasional. Dimana
dalam jangka 5-10 tahun ke depan,
harapan masyarakat agar Timnas
Indonesia masuk ke Liga Dunia, bukan
sekadar harapan tanpa ujung.
Dan semoga, terbitnya Tabloid
Pendidikan Sepak Bola “SWABOLA” ini,
bisa memberi warna pada lembaran
baru tersebut. Setidaknya, sedikit
karya dari tim redaksi Swabola,
menjadi bagian dari kemajuan sepak
bola di masa datang. (*)
Oleh: Indra MaulanaDewan Penasehat Swabola
Maniak Bola
Tak lengkap rasanya sebagai
maniak bola jika kita tak tahu infomasi
tentang Bola, semoga dengan adanya
Swabola kita lebih tahu akan berita-
berita bola yang terbaru. Semoga
jaya untuk Swabola!..
Soegi-Surabaya
0812342187xxx
Jawab:
Terima kasih doanya....
Dibutuhkan
Akhirnya ada juga tabloid yang
murni membahas tentang pendidikan
sepak bola. Ini sangat dibutuhkan oleh
para penerus pemain sepak bola
Indonesia. Sebelumnya gak ada tuh
tabloidyang seperti ini. Semoga bisa
survive dan bisa meramaikan dunia
persepakbolaan Indonesia..
Bayu – jakarta Selatan
081985663xxx
Jawab:
Agar survive anda supaya
berlangganan
Kenapa Swabola
Ada tabloid baru nih tentang sepak
bola. Semoga bisa langgeng ya,
sehingga banyak referensi bagi
maniak Gibol Indonesia. cos’ setahuku
nih, banyak tablod muncul
kemudiangak lama ilang dari
peredaran. Terus, kenapa kok
dinamakan Swabola ya? Mohon
penjelasan..thx
Matuliu – Jakarta
085637881xxxx
Jawab:
Swabola artinya Suaranya para gibol
Ada beritanya
Gw paling suka tabloid bola secara
umum secara penulisan, design,
update, ketepatan berita,kolom nya
terisi berita yangb bersifat mendidik.
Yang paling gw suka, jika ada review
pertandingannya.
Saya harap dengan adanya
Swabola, tidak hanya pendidikan
melulu, tapi juga berita bola yang lagi
santer sekarang. Trims..
Dennies-movies Jakarta Pusat
088125644xxx
Jawab:
Dipertimbangkan untuk edisi selanjutnya.
Pendiri:
Heru Setyobo
Dewan Penasihat:
Indra Maulana
Guntur Setiadi SE MM, Iggi H. Achsien
Pemimpin Umum:
Heru Setyobo
Pemimpin Redaksi/Penanggung Jawab:
Moch. Nuruddin Ali
Redaktur Pelaksana:
Miftaful Huda, SE.MP.
Dewan Redaksi:
Prof. DR. Soetriono MP | Dr. Ir. Q
Dadang Ernawanto | DR Herry Agoes
Hernadi Drh MSi | Ir. Nasikin | Nasrudin
Redaksi:
Djauhari Effendy (Jakarta) | Ery
Subiakto (Bandung) | Anwar Musadad
(Tangerang) | Sumarno (Semarang) |
Slamet Subekti (Jogjakarta) | Agus
Yudhi (Surabaya) | I Made Sumarto
(Denpasar) | Arman (Palembang) | Yuli S
(Lampung) |Nindyta R (Riau) | Abd.
Manab (Samarinda) | Arif Rachman
(Banjarmasin) | Sholeh A. (Makasar) |
Subhan Sholeh (Mando)
Fotografer:
Purna Budi Nugraha | Ade Kresna
Artistik & Karikatur:
Blueheart D-Sign | Putra | MB. A.K. A
Broky
Sekretaris Redaksi:
Fita Desiani
Penerbit:
PT. WIJAYA KUSUMA
JARING NUSANTARA
Pemimpin Perusahaan:
Dody Surahman
Wapim Perusahaan:
Ahmad Mustafa
Pemasaran:
� Iklan:
Nurudin | Sholeh
� Distribusi:
Soeminto | Dady | Heru
ALAMAT REDAKSI DAN DISTRIBUTOR
�Jakarta: Jl. Gunung Kelud BA No.19
Jatinegara Baru- Jakarta Timur
Telp. 021- 46830636 | 021- 70932229
�Surabaya: Jl. Brigjend Katamso
No. 85B-87 Waru- Sidoarjo (Jawa Timur)
Telp : 031-8542222 (Hunting), 8551463 |
8541086 | 8541906 | 8669292 | 8531972
Fax : 031- 8543399 | 8549850
E-mail : [email protected]
Harga Per Eksemplar : Rp. 8.500
CARA BERLANGGANAN
Kalau dikota anda tidak ada agen atau toko
buku yang menjual SWABOLA, Anda bisa
berlangganan langsung dengan mengirimkan
biaya berlangganan melalui pos wesel atau
transfer ke Bank BNI a.n. Lima Warna No.
35827361 (BNI cab. Tanjung Perak).
�12 bulan: Rp. 102.000 (12 edisi) ditambah
ongkos kirim pengiriman 12x
�6 bulan Rp. 51.000 (6 edisi) ditambah
ongkos pengiriman 6x
Kirimkan bukti transferan atau resi wesel ke
bagian sirkulasi Majalah SWABOLA, Jl. Brigjend
Katamso 85B-87 Waru – Sidoarjo (Jawa Timur).
Majalah akan dikirim dengan pos biasa ke
alamat Anda setiap awal bulan.
Harga tersebut belum termasuk ongkos kirim.
Ongkos Kirim
Jawa/Madura : Rp. 5000
Sumatera : Rp. 7.500
Kalimantan/Bali : Rp. 7.500
Lombok/NTT/NTB : Rp. 7.500
Sulawesi : Rp. 7.500
Maluku/Irian (Papua) : Rp. 7.500
Haruskan kita
menyerah pada
keadaan yang memberi
fakta bahwa, Indonesia
yang jumlah
penduduknya terbanyak
keempat di dunia,
kesulitan mendapatkan
bibit-bibit unggul, yang
bertebaran di antara
gugusan pulau-pulau di
nusantara ini, untuk
dijadikan bintang
lapangan?.
Sehingga Indonesia tak punya suara
dan nyali, karena tim nasionalnya tak
pernah tampil di liga dunia. Ironis
memang, namun itu sebuah kenyataan.
Padahal Iswadi Idris, pemain legendaris
Indonesia, setahun sebelum meninggal
mengatakan, di Asia tahun 70-an, yang
sudah bisa bicara soal bola adalah
Indonesia dan Thailand, sedang Korea
dan Jepang, belum punya cerita.
Tapi sekarang kenyataannya
berbalik, untuk Asia, Korea dan Jepang
sudah mulai bisa cerita dengan
bangganya. Sementara Indonesia,
diam seribu bahasa….
Berikut hasil wawancara Moch.
Nuruddin Ali, Pimred Swabola dengan
beberapa nara sumber terkait, tentang
peluang anak – anak negeri merumput
di gelanggang internasional.
“Bintang lapangannya dari
naturalisasi tak apa, namun akan lebih
membanggakan kalau bintang
lapangannya berasal dari anak negeri
sendiri,” kata Sudrajat Rasyid, Deputi
III Menegpora, mengawali wawancara.
Menurut Rasyid, mengatakan sudah
saatnya kita mulai berpikir arah
pengembangan atlet sepak bola nasional
menuju ke mana. Kalau memang salah
arah, kita harus segera mengembalikan-
nya, agar bisa menuju arah yang betul.
Di ingatkan oleh Rasyid, banyak
orang, termasuk orang asing
mengatakan, bahwa banyak bakat yang
dimiliki oleh anak negeri. Itu juga kita
sadari. Dan saat ini, hampir di setiap
kota, memiliki Sekolah Sepak Bola
(SSB) dan klub sepak bola, baik yang
dibiayai pemkab (pemerintah
kabupaten) maupun perusahaan
swasta, juga adanya fans-fans klub di
masing-masing kota yang cukup fanatik.
Dari situ, dapat kita catat bahwa,
cabang atlet olah raga cukup mendapat
tempat di masyarakat. Pembibitan
sepak bola wahananya juga sudah ada,
yakni SSB yang berterbaran. Pemain
amatir, cukup banyak, dan pemain
professional, juga banyak.
Namun ketika ngomong prestasi,
nanti dulu. Karena menurut Rasyid,
bakat dan potensi saja tidaklah cukup,
harus ada sekolah atau pusat latihan,
tempat menggembleng anak-anak
berbakat tersebut.
Tentunya tidak seperti saat ini, SSB
muncul bak jamur, namun hanya sesaat,
pada musim depan, sudah berguguran.
Bahkan ada yang “mati tak mau, hidup
pun segan. ”Karena support pendanaan
masing-masing SSB, lemah. Hanya
bertumpu pada pembayaran siswa dan
pendonor yang tak begitu kuat.
Sarana dan Prasarana
Ditegaskan oleh Rasyid, program
dan pola latihan, harus dirancang
secara sistemik dan sistimatis,
berjenjang, berkesinambungan dan
terarah. Selain itu, metode teknik
latihan tak hanya olah gerak saja,
namun juga harus mampu
mengembangkan spirit dan pada
akhirnya menciptakan prestasi.
Dan agar pelatihan bisa berjalan
baik, maka sarana dan prasarana pun
harus memenuhi sarat. Seperti luas
lapangan yang memadai, tempat
latihan olah kemampuan individu yang
baik, berbagai macam alat peraga juga
harus tersedia. Semaksimal mungkin,
sarana dan alat peraga berdasarkan
ala kadarnya.
Dengan adanya lapangan, alat
peraga yang memadai, maka latihan
bisa dilakukan dengan jadwal yang
tepat. Dan yang penting, bisa untuk
mempraktikkan dari teori-teori yang
didapat di ruang kelas.
Dia katakan, ada korelasi, antara
latihan dengan latih tanding dan juga
kompetisi yang sebenarnya. Dan
aktualisasi masalah latihan, harus
menunjukkan grafik yang meningkat. Hal
ini bisa didapatkan bila dilakukan pada
anak didik dengan umur sedini mungkin.
Di samping bibit yang memenuhi
syarat, lapangan dan prasarana yang
memadai, juga pelatih yang mumpuni
dan bersertifikat.
Secara umum, menurut Sudrajat,
ada faktor-faktor yang perlu diperhatikan
untuk para pelatih antara lain;
1. Kemampuan pelatih. Untuk
mencapai atlet berprestasi tingkat
regional, ya harus oleh pelatih terbaik
tingkat regional. Untuk melatih atlet
nasional, ya harus oleh pelatih standar
nasional, demikian juga untuk kelas
internasional.
2. Pelatihnya harus memiliki
standar kualifikasi yang tinggi.
3. Metode pelatihan yang
dipergunakan, akan sangat
Munculkan Bintang Lapangan dari Anak Negeri
Saatnya Persepakbolaan Nasional
Sudrajat RasyidSutiyoso Guntur Setiadi
menentukan sebuah prestasi.
Terutama antara teori dan praktik
harus nyambung.
4. Infra strukturnya harus
memadai untuk pelaksanaan teori
maupun praktik. Ukuran lapangan,
garis permainan, ukuran gawang dan
juga ukuran serta berat bola.
5. Keseimbangan antara teori dan
praktik, harus diukur hasilnya melalui
latih tanding, kompetisi. Bila perlu ada
pelatihan di luar negeri.
Bagimana dengan atlet sepak bola
nasional kita saat ini? Menurut
Sudrajat, sebuah prestasi nasional
maupun internasional, harus melalui
satu mata rantai sistem.
Sat ini masyarakat mendukung
perkembangan persepakbolaan. “Ini
merupakan timing yang tepat, bagi
persepakbolaan nasional untuk mulai
take off. Dan dibutuhkan suatu
komitmen kolektif, agar kita dipandang
oleh mata dunia,” katanya.
Dan satu hal lagi, bahwa
pembinaan sepak bola, tidak hanya
pemerintah dalam hal ini Kementrian
Pemuda dan Olahraga, namun oleh
semua elemen masyarakat. “Harus ada
dukungan kolektif,” katanya.
Suport Pendanaan
Senada dengan Sudrajat, Sutiyoso,
mantan Gubernur DKI Jaya, kepada
Swabola mengatakan setuju dengan
faktor-faktor yang disebutkan oleh
Rasyid. Menurutnya memang benar,
saat ini saatnya persepakbolaan
nasional bangkit.
“Mumpung dukungan masyarakat
cukup besar. Sehingga untuk membang-
kitkannya takkan sulit,” kata Sutiyoso.
Di samping itu, Sutiyoso
membandingkan dengan atlet
menembak. Dimana pada atlet ini
penggemarnya terbatas dan untuk
dibuat mendatangkan dana, sulit.
Beda dengan sepak bola, karena
penggemarnya banyak, umum dan
mendunia, maka untuk dibuat
mendatangkan dana, mudah.
Menurut Sutiyoso, yang pernah
menjadi ketua pada sebuah bidang olah
raga atlet, dan banyak memunculkan
juara, mengatakan bahwa perlu langkah
terobosan yang konkrit, mendasar,
terencana, terukur, bertarget dan jelas
arah dan tujuannya.
Menurut Sutiyoso, untuk mencapai
harapan masyarakat agar
persepakbolaan bisa mengharumkan
nama bangsa hingga ke liga dunia,
perlu waktu 5-10 tahun. “Tapi meski
lama, tapi harapan masyarakat sudah
pasti kapan dapat terpenuhi. Daripada
saat ini, harapan tinggal harapan,
sementara SSB mati enggan -hidup tak
mau, klub-klub nasional ya begitu-
begitu saja, sementara para
pengurusnya, baik di tingkat klub
kabupaten hingga di PSSI, selalu
ramai,” kata Sutiyoso.
Terobosan dan langkah konkrit
menurut Bang Yos (panggilan akrab
Sutiyoso) misalnya bagaimana?
Menurut Sutiyoso pemerintah daerah,
pemerintah propinsi dan pemerintah
pusat, secara bersama, bagi tugas
memberi anggaran untuk
keberlangsungan Sekolah Sepak Bola
(SSB) di daerah-daerah.
Dari SSB - SSB tersebut, harus ada
jenjangnya, mulai usia 10, 11, 12 dan
seterusnya. Juga harus dilakukan latih
tanding dari masing-masing SSB,
kemudian latih tanding antar SSB. Dari
sini akan muncul pemain-pemain
berbakat, yang bisa direkrut oleh klub-
klub kabupaten.
Pusat Latihan Nasional
Kemudian dari pusat, yakni PSSI
mengambil misalnya masing-masing
propinsi 5 pemain terbaik, maka akan
terkumpul sekitar 150 pemain. Sebanyak
150 pemain ini, kemudian dimasukkan ke
pusat latihan
sepak bola nasional.
Di pusat latihan sepak bola nasional
ini, maka anak-anak berbakat ini hanya
diberi dua pekerjaan pokok, yakni
sekolah sepak bola (latihan dan teori),
serta sekolah formal sesuai tingkatan,
yang gedung sekolahannya telah
disediakan jadi satu kompleks dengan
pusat latihan.
“Saya yakin para orang tua yang
anaknya direkrut, disekolahkan sepak
bola dan sekolah formal secara gratis,
bila perlu diberi bea siswa, akan rela
melepaskan, bahkan mungkin sebaliknya,
akan bangga,” kata Sutiyoso.
Dan dalam perjalanan waktu, dari
150 siswa tersebut, akan terseleksi
menjadi 100, kemudian 50 hingga
setidaknya menghasilkan dua
kesebelasan handal.
“Dan system pendidikan berjenjang
tersebut dilakukan setiap tahun,
sehingga kita tak akan kehabisan
bintang-bintang lapangan dari tahun ke
tahun,” kata Sutiyoso.
Agar konsep tersebut berjalan,
harus ada kesepakatan nasional.
Sehingga masalah tak tersedianya
lapangan sepak bola, gedung sekolah,
pendanaan, sponsor ship dan
seterusnya, bisa diatasi, baik oleh
pemerintah daera, provinsi, dan pusat.
Demikian juga partisipasi perusahaan-
perusahaan swasta maupun BUMN.
Apakah kebijakan Presiden SBY
yang menugaskan BUMN membina
atlet, termasuk sepak bola merupakan
hal yang konkrit? Diakui oleh
Sutiyoso, hal itu baik. Namun
hanya sebatas bantuan
pendanaan.
Jangan bergerak
terlalu jauh, misalnya
ikut mendikte atau
mensekenario
pertandingan , dan
seterusnya. “Jadi
bantu pendanaan,
dan serahkan pada
professional
persepak bolaan. Kan
nanti ada audit public,”
katanya.
Selain itu, PSSI harus
juga selektif untuk memilih
pelatih. Bila perlu pelatih-
pelatih itu juga ada sekolahannya,
dan di akreditasi. “Jadi pelatih memiliki
sertifikat berjenjang. Kalau tingkat D -
jadi pelatih sekolah-sekolah SD-SMA,
sertifikasi C boleh jadi pelatih klub lokal,
sertifikasi B pelatih regional dan
sertifikasi A pelatih nasional (timnas).
Pada kesempatan tersebut,
Sutiyoso juga sempat menyinggung
mengenai carut-marut para pengurus
sepak bola, baik di level kabupaten,
propinsi maupun psat. Menurutnya,
carut-marutnya kepengurusan karena
mereka lupa, bahwa mengurus sepak
bola adalah pengabdian.
Namun ketika seseorang mencari
‘hidup’ atau mencari ‘agenda’ selain
kemajuan sepak boal, maka dipastikan
carut marutlah persepakbolaan
nasional.
“Jadi mengurus sepak bola, niat
awalnya harus di tata. Menurut saya,
niatnya harus tulus ikhlas memajukan
persepakbolaan dimana kepengurusan
tersebut bergerak,” kata Sutiyoso.
Sutiyoso juga cukup mengenal
model pengurus semacam ini. Ia juga
sempat mengatakan betapa beratnya
membiayai, mengatur Persija, saat ia
menjabat Gubernur DKI Jaya.
“Coba Tanya diri sendiri, niat saya
jadi pengurus sepak bola itu apa. Kalau
bukan untuk kemajuan klub sepak bola,
sebaiknya tahu dirilah,” katanya.
Sementara itu, Guntur Setiadi SE
MM, seorang pemerhati sepak bola
nasional mengatakan, bahwa instruksi
presiden agar BUMN memiliki
kepedulian terhadap cabang-cabang
olahraga nasional, merupakan langkah
maju, termasuk bagi atlet sepak bola.
Untuk itu, ia berharap, perusahaan-
perusahaan multinasional dan nasional
yang merasa beruntung, untuk turut
serta menghidupkan olah raga,
terutama sepak bola. Baik itu klub sepak
bola Desa, Kecamatan atau Kabupaten.
“Partisipasinya, selain sumbangsih
kepada bangsa dan Negara, secara tidak
langsung juga untuk kebaikan perusahaan
itu sendiri. Perusahaan yang ikut
membiayai klub sepak bola yang dicintai
masyarakat di daerahnya, otomatis
perusahaan itu juga akan dicintai oleh
masyarakat setempat,” kata Guntur. (*)
Fajar Junaedi:
Sepakbola
Harus Dikelola
Profesional
SEPAK BOLA merupakan
industri yang harus dikelola se-
cara profesional dengan
manajemen modern yang
mengandalkan pendanaan
pada sponsor, pemilik klub
maupun saham. Artinya, tak
selayaknya mengandalkan
dana APBD.
“Namun, di Indonesia ba-
nyak klub sepak bola yang ber-
gantung dengan dana Anggaran
Pendapatan dan Belanja Daerah
(APBD). Padahal, penggunaan
uang rakyat di APBD untuk klub
sepak bola rentan terhadap
penyalahgunaan dan korupsi,”
kata pengamat sepak bola Fajar
Junaedi.
Menurut Junaedi, pengelo-
laan klub sepak bola secara
profesional akan berimbas
pada manajemen. Hal itu bukan
hanya diarahkan untuk meraih
prestasi di atas lapangan hijau,
tetapi juga keuntungan
ekonomi dari penjualan tiket,
hak siar, sponsor, dan penjualan
pemain.
“Hal itu seperti yang sudah
dilaksanakan di klub-klub
sepak bola di berbagai ne-
gara. Jika memang dari awal
sebuah klub berlaga dalam
kompetisi yang berlabel pro-
fesional, konsekuensinya ada-
lah manajemen yang dija-
lankan juga harus profesional,
bukan manajemen yang
mengandalkan bantuan
APBD,” katanya.
Menurut dosen Universitas
Muhammadiyah Yogyakarta itu,
penggunaan APBD rawan
terhadap korupsi. Padahal,
sepak bola adalah “fair play”
yang harus bersih dari korupsi.
Namun, banyak klub peserta
kompetisi sepak bola Liga Su-
per Indonesia (LSI) yang
diselenggarakan PSSI masih
menggunakan dana APBD untuk
membiayai operasional dan
kontrak pemain.
“Klub peserta liga hanya bisa
berjalan dan mengikuti kom-
petisi tersebut dengan `so-
kongan` pemerintah melalui
gelontoran dana APBD dalam
jumlah besar,” kata sutradara
dan produser film dokumenter
sepak bola berjudul “Derby
Mataram” dan “Arema, Agama
Kedua” itu.(gatot)
TAHUN 2010-2011 menjadi
momen penting bagi dunia sepak-
bola di tanah air. Termasuk Persa-
tuan Sepakbola Seluruh Indonesia
(PSSI). Tahun 2010 seolah dunia
sepakbola bangkit dari kubur kala
Timnas Indonesia menapak keja-
yaan mengalahkan musuh-musuh-
nya meski hasil akhirnya Indonesia
hanya meraih posisi runner up.
Publik sepakbola di tanah air seolah
bersatu mendukung Timnas
Indonesia yang memang didukung
pemain-pemain tangguh dan brilian.
Dunia pun berdecak kagum pada
publik bola di Indonesia.
Tapi, sekali lagi, masalah di luar
sepakbola sendiri, kembali merecoki
dunia olahraga paling ngetop ini.
Kekalahan Timnas di Stadion Bukit
Djalil Kuala Lumpur Malaysia dituding
ada permainan suap. Kasus ini tengah
jadi perbincangan hangat. Khusus-
nya menjelang Kongres Pemilihan
Pengurus PSSI 2011-2015 di Pulau
Bintan, Riau, 19 Maret mendatang.
Tentu saja kasus itu menampar
para petinggi PSSI yang sekarang
dikomandani Nurdin Halid. Belum
lagi kasus dugaan korupsi yang
tengah diadili di Pengadilan Negeri
Samarinda. Kejari setempat malah
menilai Ketum PSSI Nurdin Halid dan
Direktur PT Liga Indonesia Andi
Darussalam disebut hakim Penga-
dilan Negeri Samarinda telah me-
nerima uang Rp 100 juta dan Rp 80
juta. Untuk menyelidikinya, Kejari
Samarinda menilai keduanya bisa
diperiksa di Kejagung, Jakarta, dan
tidak perlu ke Samarinda.
“Kalau orang yang nantinya akan
diperiksa tidak harus di sini
(Samarinda). Kita ini juga berkantor
di Gedung Bundar (Kejagung),” kata
Kepala Kajari Samarinda Sugeng
Purnomo kepada wartawan di
kantornya, Jl M Yamin, Samarinda,
Selasa (8/2) lalu.
Yang jelas, Kejari akan terus me-
nyelidiki penerima 35 pembayaran
fiktif dana APBD Samarinda 2007/
2008 senilai Rp 1,78 miliar, yang
dikorupsi terpidana Aidil Fitri. Dan
mengingat Nurdin dan Andi akan
hadir dalam Kongres PSSI di Bintan,
19 maret 2011, Sugeng menilai hal
itu bukan menjadi penghambat ke-
jaksaan untuk meminta keterangan
dari kedua orang tersebut. “Kita ti-
dak ada urusannya dengan
Kongres,” ujar Sugeng.
Begitulah kondisi PSSI saat ini
yang runyam. Hal itu sempat
membuat kesal Agum Gumelar.
Mantan Ketua Umum PSSI periode
1999-2003 itu menyebut pengurus
PSSI sekarang sebagai orang-orang
yang sudah mati rasa. “Udah pada
mati rasa,” kata Agum.
Lebih lanjut Agum mengaku
kesal dengan ulah para pengurus
PSSI, terutama Ketua Umum PSSI
Nurdin Halid, yang tutup kuping ter-
hadap maraknya kritikan dan keca-
man dari para pecinta sepak bola
Indonesia. Agum, kemudian memin-
ta ketulusan dan kejujuran hati Nur-
din Halid dkk untuk menerima semua
kritikan dari penggemar Timnas yang
ditujukan kepada PSSI. Menurut
Agum, masukan masyarakat itu ada-
lah salah satu bentuk upaya pem-
benahan bagi PSSI.
“PSSI itu itu organisasi yang
besar. Organisasi itu punya tugas
mulia, punya misi yang mulia, untuk
perjuangan bangsa bukan sekadar
sepak bola. Jadi harus punya
kepengurusan yang solid, yang
mantap, yang dipercaya oleh
seluruh stakeholder,” katanya.
Agum juga mengaku pernah
mendengar di dalam tubuh PSSI
terjadi praktik perjudian. Namun,
mantan Ketua Umum KONI Pusat ini
menegaskan bahwa hal tersebut
harus dibuktikan terlebih dulu. “Ya,
saya tidak tahu. Saya juga men-
dengar, tapi perlu juga pembuktian.
Saya dengar juga begitu. Tapi, ya,
silakan dibuktikan,” tandas Agum.
Calon-calon Ketum
Menjelang Kongres, Nurdin Halid
sekarang terus digoyang. Para calon
penggantinya juga bermunculan.
Mereka juga tokoh tangguh yang
bisa mengancam kursi Nurdin. Arus
paling kuat datang dari dua tokoh:
Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD)
George Toisutta dan bos Medco yang
juga pendiri Liga Premier Indonesia
(LPI) Arifin Panigoro. Kedua tokoh
ini siap maju dalam pemilihan ketua
umum PSSI mendatang.
Dukungan untuk George Toisutta
malah terus mengalir. Mulai dari
Panglima TNI, Menegpora Andi
Mallarangeng hingga mantan
Wapres Jusuf Kalla. Toisutta juga
resmi mendeklarasikan pencalonan-
nya dalam sebuah acara di Jakarta
beberapa waktu lalu.
Acara itu dihadiri oleh beberapa
pengurus klub-klub ISL dan LPI,
antara lain Persib Bandung, PSM
Makasar, PSMS Medan, dan Jakarta
1928. Dalam acara tersebut ter-
dapat manifesto yang ditandata-
ngani oleh 18 pemprov, pengurus
klub, dan pejabat PSSI yang menya-
takan dukungan kepada Toisutta.
Toisutta juga telah mendapat
restu dari Panglima TNI Laksamana
Agus Suhartono dan mantan Wakil
Presiden Jusuf Kalla. “Saya tumbuh
sebagai tentara dan saya tak pernah
mundur ketika ada tantangan. Saya
tak pernah menghindar ketika ada
amanah,” ujar Toisutta di Markas
Besar TNI, Jakarta, Selasa (1/2).
“Saya akan berusaha melakukan
dengan sebaik-baiknya amanah ini.
Saya maju untuk perbaikan prestasi
dan kejayaan PSSI. Selama ini kita
hanya pernah dengar cerita tentang
kejayaan sepak bola di masa lalu.
Mudah-mudahan kejayaan itu bisa
kita kembalikan,” ujar Toisutta.
Majunya Toisutta semakin me-
ramaikan bursa calon ketum PSSI.
Sebelumnya, nama-nama seperti
pendiri Liga Primer Indonesia, Arifin
Panigoro, dan mantan Menteri
Pemuda dan Olahraga, Adhyaksa
Dault, juga disebut-sebut akan maju
sebagai penantang Nurdin Halid
dalam pemilihan kursi ketua umum
pada 19 Maret mendatang.
Namun sampai penutupan pen-
daftaran 5 Februari 2011 lalu, bakal
calon Ketua Umum PSSI periode
2011-2015 akhirnya mengerucut pada
tiga nama. Yaitu incumbent Nurdin
Halid, KSAD Jenderal TNI George
Toisutta, dan Wakil Ketua PSSI saat
ini Nirwan Dermawan Bakrie.
Sampai penutupan penyerahan
formulir pencalonan pukul 00.00 WIB
dari 100 anggota PSSI yang memiliki
suara di kongres empat tahunan 19
Maret mendatang di Bintan
Kepulauan Riau, hanya 93 anggota
yang mengembalikan formmulir.
Tujuh anggota tidak menggunakan
haknya untuk mengajukan calon
Ketum, Waketum, dan Anggota Exco.
Dari total 93 anggota itu, 81
mencalonkan Nurdin Halid kembali
menjadi Ketum PSSI. Sebanyak 12
anggota mencalonkan George Toi-
sutta, dan 2 anggota mencalonkan
Nirwan Dermawan Bakrie. “Jika
ditotal memang jumlahnya 95
anggota. Itu terjadi karena ada dua
anggota yang mencalonkan dua or-
ang,” kata Sekjen Nugraha Besoes
dalam press conference di kantor
PSSI. “Biar nanti tim verisikasi yang
mengurus,” lanjutnya.
Bebas Politik
Sesaat menjelang penutupan
pendaftaran calon Ketua Umum
PSSI, perkumpulan Save Our Soc-
cer menyatakan, pencalonan Ketua
Umum PSSI harus mengutamakan
calon yang bebas dari politik dan par-
tai. Menurut Koordinator Jambore
Perubahan Sepak Bola Indonesia
(JPSI), Richard Achmad Sugiyanto,
selama ini PSSI lebih mirip partai
daripada persatuan sepak bola.
“PSSI bukan Persatuan Sepak
Bola Seluruh Indonesia, tapi partai
sepak bola seluruh Indonesia. Se-
lama ini sepak bola hanya dijadikan
lumbung korupsi dan menampuk
kekuasaan, calon Ketua Umum PSSI
harus bebas dari partai dan politik,
kalau tidak demikian, dunia bola In-
donesia tidak akan profesional,” kata
Richard dalam jumpa pers Save Our
Soccer di kantor Kontras, Menteng,
Kamis (3/2) lalu.
Kriteria calon Ketua Umum PSSI
juga disebutkan anggota ICW, Apung
Widadi, yang hadir dalam jumpa
pers tersebut. “Pertama, pengurus
ke depan harus orang yang tidak
tersandung korupsi. Selain itu, calon
Ketua Umum PSSI tidak pernah
melanggar HAM,” ujar Apung.
Calon Ketua Umum PSSI, lanjut
Apung, harus yang profesional dan
mengenal dunia bola dengan baik.
Kemudian, yang terpenting, para
calon tidak mempunyai kepentingan
khusus dalam sepak bola, terutama
kepentingan politik maupun
kepentingan partai.(gatot)
JELANG KONGRES PEMILIHAN PENGURUS PSSI DI PULAU BINTAN 19 MARET
Cegah PSSI Jadi ‘Partai
Sepakbola Seluruh Indonesia’
Faktor- Faktor
Kesuksesandalam Sepak Bola
Sebagai pemain maupun
pelatih, ada beberapa faktor yang
menentukan kesusesan pemain
dalam usahanya dalam bermain
sepak bola yang terampil. Faktor-
faktornya adalah sebagai berikut :
A. Faktor Genetik
Ilmu genetika atau
pengetahuan ilmiah mengenai
pewarisan Genes dari satu
generasi ke generasi berikutnya
mengajarkan bahwa kemampuan
fisik dan postur tubuh seseorang
banyak dipengaruhi oleh
genesdari orang tuanya.
Dengan demikian postur tubuh
yang kelewat kecil ataupun besar
dapat berpengaruh buruk
terhadap ketrampilan seseorang
dalam bermain bola. Apalagi
seorang pemain berpostur tubuh
sangat kecil, maka ia akan mudah
dijatuhkan, kesulitan menjangkau
bola-bola atas, dan sebagainya.
Di lain pihak, apabila pemain
terlalu tinggi maka ia akan
kesulitan bergerak dengan lincah,
sulit menguasai teknik individu,
dan lain sebagainya.
Sebagai contoh, orang dengan
tinggi 191 cm, ditinjau dari sisi
teknik bermain hal ini tentu tidak
mendukung. Apabila pemain lain
hanya membutuhkan waktu yang
singkat untuk menguasai trik
tertentu, maka orang itu
membutuhkan waktu dan
kemauan yang lebih.
Sebaliknya, pemain Indonesia
pada umumnya merasa tinggi
badannya kurang mendukung
karena berpostur pendek, maka
jangan kawatir. Banyak pemain
kelas dunia yang berpostur
pendek. Romario misalnya,
penyerang tersubur di Brazil
sepanjang sejarah bersama Pele
ini memiliki tinggi badan yang
sangat pendek. Begitu juga
dengan Diego Maradonna, Owen,
Haeesler, Littbarski, dan masih
banyak lagi pemain yang
berkualitas dengan postur tubuh
pendek. Haeesler dan Littbarski
berpostur pendek sampai-sampai
Franz Beckenbauer, pelatih
Jerman di piala dunia 1990
berkelakar “Haeesler dan
Littbarski tidak akan sekamar,
siapa nanti yang akan membuka
gagang pintunya?”
Memang berat bagi seorang
pemain yang pendek untuk
berhasil. Haeesler sempat ditolak
tiga kali saat mengikuti seleksi
dengan Herta BSC Berlin. Baru
pada kali keempat Haeesler
diterima. Sekarang, siapa tidak
kenal Haeesler si gelandang
mungil asal Jerman yang lincah
itu.
Jadi, walaupun anda atau
pemain anda berpostur tubuh
kecil, jangan putus asa. Sebab,
masih banyak faktor lain yang
menentukan keberhasilan
seorang pemain diluar faktor
genetik.
B. Faktor Kedisplinan
Faktor ini adalah faktor
terpenting dalam perkembangan
seorang pemain. Tanpa kemauan
untuk memiliki tingkat kedisplinan
yang tinggi didalam berlatih dan
menerapkan latihan/ajaran yang
diberikan, tidak mungkin pemain
bisa mencapai potensinya.
a. Kultur atau Budaya
Bangsa
Sebagaian bangsa-
bangsa dunia berwatak keras dan
memiliki naluri disiplin yang
tinggi. Sementara sebagaian
yang lain tidak memiliki sejarah
kedisplinan yang tinggi. Inggris,
Jerman, Swedia, Norwegia,
misalnya tergolong sukses
didalam kancak sepak bola
Internasional, ini karena
warganya mempunyai kedisplinan
yang tinggi.
b. Didikan Orang Tua
Enggan tidaknya seseorang
menjunjung disiplin tinggi juga
tergantung didikan orang tua.
Bentuk pendidikan kedisiplinan
yang diterapkan semasa kecil
hingga dewasa sangat
berpengaruh terhadap kamauan
pemain menjalankan latihan
dengan tekun dan serius.
c. Pengaruh Lingkungan
Selain orang tua, masih ada
orang lain disekitar pemain yang
sangat berpengaruh terhadap
seberapa jauh tingkat kedisiplinan
yang dimiliki. Teman, saudara,
guru, rohaniawan, pelatih
berpengaruh besar
terhadap
pembentukan
watak pemain.
Oleh karena itu,
sebagai seorang
pelatih, anda
memiliki tanggung
jawab yang besar
untuk
mengajarkan
prinsip-prinsip
kehidupan yang
benar seperti;
kejujuran, fair play,
pantang menyerah,
juga disiplin.
d. Watak Masing
– Masing Pribadi
Bagaimanapun juga
setiap orang memiliki
ciri khas
kepribadian yang terlepas dari
pengaruh lingkungan, didikan
orang tua, dan kultur bangsanya.
Watak dasar inilah yang juga
menentukan mampu tidaknya
individu menerapkan gaya hidup
penuh disiplin.
C. Faktor Latihan
Faktor inilah yang
menonjolkan peran seorang
pelatih dengan jelas sekali.
Pemain perlu diarahkan untuk
berlatih dengan benar. Di sinilah
peran pelatih dibutuhkan secara
nyata. Dengan program yang
terarah pelatih membentuk baik
tim maupun individu.
Di usia yang relatif lanjut
dalam dunia sepak bola (18 tahun
keatas), fungsi pelatih lebih
tertuju kepada pembentukan tim.
Lain halnya denga pelatih usia
muda. Pelatih pemain berusia 18
tahun ke bawah dapat
membentuk tim dan masing-
masing pemain. Pelatih pelatih
Indonesia yang menangani
pemain dewasa masih sering
terpaksa memoles teknik individu
pemainnya karena program
latihan pemain muda tidak
terpadu dan jelas di negara yang
penuh potensi besar ini.
Minimnya pelajaran dasar
bermain bola baik secara tim
maupun secara individu pada
masa kecil menyebabkan banyak
pemain profesonal Indonesia,
bahkan pemain nasional
sekalipun, masih sering
kecolongan dalam penempatan
posisi, lemah dalam pergerakan
tanpa bola dan lain sebagainya.
Situasi memprihatinkan ini bisa
kita ubah bersama.
D. Faktor Keberuntungan
Diakui atau tidak faktor
keberuntungan memainkan peran
yang besar dalam kehidupan.
Begitu juga dunia sepak bola
tidak luput dengan aroma
keberuntungan di dlam
menggapai kesuksesan. Sering
kita dapatkan contoh contoh
dimana seorang pemain yang
sebenarnya memiliki potensi yang
tinggi tidak berhasil bermain di
level yang tinggi.
Karena tidak terpantau oleh
pemandu bakat atau karena juga
tidak memiliki koneksi
mengakibatkan banyak pemain
berkualitas tinggi gagal
menggapai kesuksesan.
Akan tetapi, sedikit banyak
keberuntungan itu bisa
dipaksakan. Artinya pelatih dan
pemain harus aktif mencari
perhatian dari tokoh-tokoh sepak
bola setempat. Rajin-rajinlah
memperluas jaringan dengan
sebanyak mungkin orangb yang
berkecimpung di dunia sepak
bola. Sebuah pepatah Jerman
bunyinya demikian : “
keberuntungan datang bagi
mereka yang berusaha”. Pepatah
lain di Indonesia yang sering kita
dengar dan patut dipahami
adalah : “Berdoa dan
berusahalah”.
Berikut anjuran bagi pelatih
dalam mendidik pemain agar
mencapai kesuksesan :
· Canangkan pentingnya
kedisplinan
· Anjurkan makan
makanan yang bergizi, hidup
sehat, dan istirahat yang cukup
· Jadila contoh yang baik.
Anda sendiri harus jujur, fair dan
disiplin yang tinggi. Agar anak
didik anda melakukan hal yang
sama. Bagaimana seorang
pelatih bisa berharap didengar
oleh pemainnya saat
mengkhotbahkan anti suap
misalnya, padahal dirinya sendiri
menyuruh pemainnya untuk
mencuri umur. Untuk poin ini
yang bis dijadikan panutan
adalah Otto Rehagel, pelatih
yunani saat ini. Impian dia
adalah sewaktu waktu menjadi
pelatih kepala timnas Jerman.
Impian ini bisa saja jadi
kenyataan karena setelah sukses
menjuarai piala eropa 2004 di
Portugal, Rehagel ditawari
pelatih timnas Jerman. Rehagel
menolak, walau hatinya terasa
teriris-iris. Rehagel menjelaskan
ia tidak bisa meninggalkan
Yunani karena harus
menyelesaikan kontraknya.
Bagaimana bisa saya
meninggalkan Yunani, karena
seumur hidup saya selalu
menekankan kepada pemain
pentingnya menghargai kontrak
yang sudah disepakati bersama.
· Luaskan wawasan anda
sebagai pelatih. Never stop
learning. Jangan pernah berhenti
belajar. Setiap pelatih mempunyai
kelebihan yang bisa kita pelajari.
Jangan angkuh, baca buku-buku
dan internet berkualitas
mengenai ilmu kepelatihan.
Hadirilah konferensi atau seminar
kepelatihan sesering mungkin.
· Buatlah program yang
terarah. Canangkan gol jangka
panjang dan pendek berdasarkan
kelemahan dan kelebihan materi
pemain yang anda asuh.
SESUAI dengan namanya,
“Sepak Bola”, maka kaki sebagai ang-
gota tubuh utama dalam permainan
ini, harus memiliki kekuatan, kece-
patan, kelincahan dan juga kelen-
turan. Untuk itu, perlu latihan-latihan
secara terjadwal dan disiplin keras.
Mulai edisi ini dan selanjutnya,
redaksi akan menurunkan tulisan
dan gambar-gambar, yang bisa
dipakai sebagai acuan para calon
pemain, baik yang tergabung dalam
sekolah sepak bola (SSB) maupun
yang sifatnya berlatih bersama
dalam satu club.
Keterangan dan gambar-gambar
berikut, berfungsi sebagai alat
peraga, sehingga calon pemain
dapat gambaran dengan jelas, untuk
selanjutnya menerapkannnya dalam
latihan-latihan.
Sebarapakah dosis latihan untuk
masing-masing calon pemain? Hal
ini perlu diperhatikan hal-hal sebagai
berikut;
� Tujuan pengajaran
� Sudah berapa lama anak didik
belajar main sepakbola.
� Umur / tingkat perkembangan
anak didik.
� Kondisi jasmani anak didik
� Sejauh mana motivasi anak
didik untuk bermain sepakbola
Pokok-pokok inilah yang menen-
tukan jenis latihan-latihan yang dipilih,
tingkat kesulitan dan dan berapa ba-
nyak pengulangan dilakukan, berapa
lama total waktu latihan dan berapa
lama waktu istirahat yang diberikan.
Berikut adalah gambar-gambar
demonstrasi untuk melatih kekuatan
kaki calon pemain.
Keterangan:
Pakailah bola senam untuk latihan
ini. Menghadaplah ke dinding, untuk
kemudian, doronglah bola senam ke
dinding dengan sisi kaki sebelah
dalam. Lakukan berulang-ulang, dan
berganti-ganti antara kaki kiri dan
kanan.
Ingat. Bola harus didorong, jangan
ditendang. Hal ini karena, untuk melatih
otot-otot kaki, perlu kaki mendorong
obyek, bukan kekuatan kinetik ayunan
(menendang).
Upayakan dalam mendorong bola
senam, bola dapat mengena tembok
dan memantul kembali hingga bisa
menyentuh kaki pemain. Kemudian
kekuatan mendorong ditambah dan
jarak dengan tembok pun ditambah.
Demikian seterusnya.
Latihan 1:
Keterangan:
Pakailah alat peraga, yakni
tiang-tiang yang di tata
berbaris dengan jarak
tertentu. Setelah itu, pemain
berlatih dengan menggiring
bola senam (dribbling)
berbelok-belok melewati
gawang.
Ingat, tubuh harus pada
posisi antara tiang dan bola.
Artinya, dari tiang yang satu
dengan tiang berikutnya,
jarak tubuh tak jauh, atau
rapat.
Latihan ini selain untuk
melatih kekuatan kaki, juga
untuk melatih kelincahan kaki.
Dalam penerapannya adalah
mampu menggiring bola
dengan melalui lawan-lawan
yang diibaratkan dengan
tiang.(Bersambung)
Latihan 8:
Latihan 2:
Latihan 4:
Latihan 5:
Latihan 6:
Latihan 7:
Keterangan:
Dilakukan oleh dua
orang. Dua orang ter-
sebut mendorong bola
senam, dengan saling
mengoper. Tetap
kedua orang men-
dorong (mengoper)
bola senam dengan
cara mendorong, bu-
kan menendang. Dan
tetap menggunakan
sisi dalam kaki, baik
kaki kiri, maupun
kanan.
Jarak dengan te-
man berlatih, harus
berubah-ubah jaraknya. Hal ini penting agar besar-kecil kekuatan
dorongan kaki bisa dilakukan, sesuai dengan jarak oper.
Perhatikan, ujung kaki yang menyentuh bola, diangkat.
Bola tidak boleh ditendang, melainkan didorong. Akan lebih
baik, selain jarak dengan teman berlatih berubah-ubah,
tempat latihan juga bergerak, ke kiri atau ke kanan.
Keterangan:
Sangkutkan tungkai pada ban karet yang diikat pada sebuah
tiang. Lalu ayunkan kaki beberapa kali ke samping. Usahakan,
kaki yang satu tegak lurus. Untuk tahap awal, tangan bisa
berpegangan, namun bila sudah terbiasa dan mendapatkan
tingkat keseimbangan, usahakan tangan tak berpegangan. Hal
ini agar kekuatan kaki didapatkan secara murni. Bukan ada
tahanan pada tangan, sehingga kaki bisa diayunkan.
Ingat, kaki yang diikat
karet, saat berayun ke
samping harus tetap
lurus. Lakukan berkali-
kali dengan kedua kaki.
Kekuatan (daya molor)
karet, supaya dibuat se-
cara meningkat. Misalnya,
pertama memakai karet
satu lembar, setelah kuat
ditambah satu lembar
menjadi dua lembar.
Kemudian ditingkatkan lagi
menjadi tiga lembar, dan
seterusnya.
Keterangan:
Hampir sama
dengan latihan ke
4. Yakni kait ujung
karet pada tiang,
dan ujung
satunya pada
tungkai kaki kita.
Belakangi tiang,
lalu tarik ban
karet dengan kaki
terantang lurus, ke depan dan belakang (seperti sedang menendang
bola).
Lakukan berulang kali, pada kaki kiri dan kanan. Jika ban karet
karet kemudian menjadi lemas, maka berdirilah agak jauh dari tiang.
Latihan ini akan membuat kaki lebih kuat untuk berayun dan
mennedang bola ke depan, baik dengan kaki kiri maupun kanan.
Keterangan:
Pakailah alat peraga halang
rintang berupa gawang ukuran
selutut kaki. Buatlah agar gawang
mini tersebut berdiri dan dalam
jumlah banyak. Bariskan gawang
mini, dengan jarak tertentu.
Setelah itu baru dibuat latihan.
Doronglah bola senam masuk
gawang, lalu pemain lari mengejar
bola melalui samping gawang.
Demikian seterusnya. Lakukan
berulang kali, dengan kecepatan
semakin di tingkatkan.
Latihan ini, selain untuk
kekuatan kaki, juga kelincahan
gerakan pemain. Ingat, bola jangan
ditendang, melainkan di dorong.
Keterangan:
Pada latihan ini, tetap memakai halang rintang berupa gawang mini.
Kali ini, bola dicongkel dan di dorong hingga melompati gawang mini.
Selanjutnya pemain mengejar bola dengan melalui samping gawang
mini. Kemudian mencongkel bola lagi, demikian seterusnya.
Lakukan berulang kali, dengan kecepatan ditambah. Akan semakin
bagus bila, kecepatan tinggi, teknik mencongkel dan mendorong
pas, sehingga tidak merobohkan halang rintang.
Ingat, teknik mencongkel, sebelum dilompatkan, bola senam
ditahan di punggung kaki, baru kemudian di dorong ke atas.
Keterangan:
Latihan kembali di depan dinding dengan bola senam.
Congkel dan dorong bola senam dengan punggung kaki ke
arah dinding. Latihan berulang-ulang, dengan ketinggian bola
berfariasi, demikian juga dengan jarak kaki dengan dinding
yang berubah-ubah.
Latihan ini akan membuat otot-otot kaki yang berfungsi
mendongkrak / mengangkat, akan makin kuat. Sedang variasi
ketinggian dan jarak, akan melatih diri pemain, mampu mengukut
seberapa kekuatan yang harus dikeluarkan untuk melambungkan
bola dengan jarak tertentu.
Agar latihan bisa berkelanjutan, congkel dan dorong bola
kedinidng, sehingga pantulannya bisa ditangkap kembali oleh
dengan tangan.
Latihan 3:
� JOKO MALIS MUSTAFA
Bagi Anda pemerhati dan
penggemar sepak bola tahun 1970-
an hingga 1980-an, pasti mengenal
nama Joko Malis Mustofa (54), stri-
ker timnas yang cukup melegenda.
Beberapa kejuaraan ia raih bersama
timnya.
Di usianya yang mulai senja, kip-
rahnya di dunia sepak bola, masih
all out. Kini ia mengabdikan diri se-
bagai Ketua Pelatih Klub Persiwangi
Banyuwangi.
Di sela kesibukannya, ia masih
menyempatkan diri menemui Swa-
tani di rumahnya, tepatnya di jalan
KH. Wakhid Hasyim 76 Jombang.
“Silahkan masuk. Syukur mas,
anda bisa bertemu dengan saya.
Karena saya baru aja nyampek dari
Surabaya. Apa yang bisa saya
bantu?” katanya mengawali pembi-
caraan.
Sosok kelahiran Surabaya, 30
September 1957 ini, memulai debut
karirnya sejak umur 14 tahun. “Saya
mulai tertarik dengan sepak bola
sejak saya masih kecil. Awalnya ya
dari sepak bola jalanan. Dulu saya
main sepak bola di Taman Bungkul,
dulu itu lapangan mas dan juga di
daerah sekitarnya” katanya.
“Pada umur 15 tahun (U-15),
saya ikut klub PSAD tahun 1973. Dari
situ saya sering ikut kompetisi klub
yunior Persebaya dan mendapat
juara I (1974). Lalu menjadi senior
di klub PSAD satu tahun kemudian.
Itu semua berkat kekompakan tim.
Karena sepak bola merupakan
permainan yang mengandalkan tim
yang solid, itu yang terus saya
tekankan pada pemain yang saya
latih sampai sekarang,” tuturnya.
“ Saya pemain striker dalam
setiap pertandingan, namun
terkadang ditaruh pada posisi gelan-
dang penyerang. Dan setiap per-
tandingan, selalu mendapatkan jua-
ra. Semenjak ikut pertandingan
Suratin Cup di Persebaya Junior (Jua-
ra I), saya langsung dipilih sebagai
pemain nasional junior dengan 5 or-
ang lainnya,” katanya antusias. Ia
bercerita bahwa di sana ia digem-
bleng dengan disiplin yang tinggi
untuk dijadikan pemain-pemain han-
dal skala Nasional pada waktu itu.
Pertandingan demi pertandi-
ngan ia lalui dengan juara, prestasi-
pun ia kumpulkan, baik skala nasio-
nal maupun internasional. Pada ta-
hun 1988, ia mulai dipercaya untuk
dijadikan pelatih pertama kali de-
ngan membentuk dan menangani
klub BPD Jateng. Selanjutnya, ia di-
minta untuk dijadikan pelatih di dae-
rah lain, seperti Klub Gelora Dewata
(Bali), Klub Mitra Surabaya, peman-
du bakat (asosiasi sepak bola Mo-
jokerto-Jombang) dan masih banyak
lagi yang lain.
Suami dari Sufie Ethika SH.
(notaris, red.) mengaku telah men-
jalani pendidikan kepelatihan “A” Li-
cence Up Grading Nasional, dimana
ini merupakan pendidikan tertinggi
sebagai pelatih, yang sudah bisa
menjadi ketua pelatih skala Super Li-
ga (skala Nasional,red.). Sedangkan
untuk skala Internasional masih ada
tahapan pendidikan pelatihan lagi.
Sekarang Joko Malis menjabat
sebagai ketua pelatih klub Persiwa-
ngi, Banyuwangi. Sebelumnya, ta-
hun 2006, saya memegang Persmin
Minahasa. Dari situ saya lebih dike-
nal lagi oleh masyarakat karena ke-
berhasilan dalam membawa Per-
smin Juara III kompetisi Divisi Utma
Djarum Super XII.
Persepakbolaan Indonesia
“Sepak bola sebenarnya sangat
kompleks, banyak unsur di dalam-
nya. Ada pelatih, pemain, para pe-
ngurus, pendanaan, pemerintah,
dan lain-lain. Dari sini memang di-
perlukan adanya kolaborasi antar
semua unsur yang ada, otomatis
memerlukan kerjasama yang baik
diantara semua unsur tersebut,”
katanya menjelaskan.
“Maka kita harus menjaga rasa
kekompakan itu, mengesampingkan
rasa, antara ’like and dislike’ dan ha-
rus lebih profesional. Ini menurut sa-
ya masih berat untuk dilaksanakan di
Indonesia. Kenapa begitu, misalnya
mendatangkan pemain dan terutama
pelatih dari asing. Tujuan utamanya
adalah agar terjadi transfer ilmu dari
mereka, permainan lebih semarak
dan mendatangkan sponsor.”
“Namun yang perlu ditekankan
lagi, pelatih yang dari luar negeri
lebih profesional dan obyektif di-
bandingkan pelatih Indonesia. Kare-
na terkadang dikhawatirkan masih
adanya rasa ke-suku-an, lebih me-
mihak klub lain, dan lain sebagainya.
Seperti Ridl, yang sekarang menjadi
pelatih timnas Indonesia, sudah
cukup baik membawa Indonesia ma-
suk ke semi final. Diharapkan ke de-
pan bisa juara pada saat Sea Games
2011,” katanya menambahkan.
PSSI vs LPI
Ketika ditanya gonjang-ganjing
dengan munculnya LPI, Djaka
menolak untuk mengomentarinya.
“ Saya nggak bisa berkomentar
banyak tentang masalah ini (PSSI vs
LPI,red.). karena bukan wewenang
saya. Mungkin saya hanya sedikit
cerita tentang masalahnya LPI dan
PSSI. Berdasarkan informasi yang
saya terima, LPI didirikan tujuannya
untuk memperbaiki sepak bola
nasional. Kata-kata itu yang mungkin
bagi PSSI kurang berkenan,” kata
bapak tiga anak ini.
Masalah lainnya yaitu, selama ini
tidak adanya kekompakan, ketidak-
sejalanan visi dan misi antara para
pengurus, pelatih dengan PSSI. Se-
hingga banyak para pengurus dan
pelatih berpindah dari PSSI ke LPI.
Ada perbedaan antara PSSI dan
LPI. Untuk PSSI pendanaan berasal
dari APBD, sponsor dan donatur. Se-
dangkan LPI dana berasal dari salah
satu pengusaha di Indonesia (Arifin
Panigoro, red.) dengan sistem
subsidi dan sponsor. Untuk PSSI,
ada tahapan /tingkatan untuk divisi.
Sedangkan LPI hanya 1 kompetisi
sudah dianggap cukup profesional.
SSB
Awal bermain sepak bola yang
baik adalah sejak dini. Kalau di luar
negeri, sepak bola mulai dikenalkan
sejak masih umur 8 tahun. Sedang-
kan di Indonesia, dimulai pada umur
10 tahun.
Mereka hanya dikenalkan dan
dibebaskan bermain sesukanya, agar
menumbuhkan rasa suka dan
menyenangi sepak bola. Baru umur
12 tahun, mulai dikenalkan tentang
aturan dalam permainan sepak bola.
Tahapan dalam sepak bola
adalah mulai U-14 sampai U-17. Ke-
mudian U-18 sampai U-23, baru ke-
mudian Senior. Dalam pembuatan
aturan sepak bola telah dilakukan
oleh mantan pemain nasional yang
disebut dengan P3i (Pola Pembinaan
Persepakbolaan Nasional). P3i lebih
ke arah teknis, sedangkan PPSN
(Pola Pembinaan Sepakbola Nasio-
nal) lebih mengarah ke pembinaan
dalam organisasi, sistem, kurikulum/
sylabus, pembinaan dan lain-lain.
Harapan
Joko yang mengaku satu ang-
katan dengan Hadi Ismanto, Riono
Asnan dan Dede Sulaiman ini ber-
harap agar supaya sepak bola Indo-
nesia bisa lebih baik dari sebelumnya
dan berprestasi, terutama di Asean.
Dan Sea Games 2011 nanti diharap-
kan Indonesia bisa menjadi juara. Kita
bisa lihat animo masyarakat pada
saat piala AFF kemarin, mereka be-
gitu antusias sekali dengan pertan-
dingan itu. Ini bukti bahwa masyarkat
mengharapkan prestasi yang diraih
oleh Indonesia dalam Sepak bola.
“ Pemain yang lain seperti Djunaidi
Abdillah, Idris Mawardi dan yang lain-
nya adalah merupakan senior saya.
Kami dulu juga sering bermain dalam
satu tim, mereka semua adalah or-
ang-orang yang luar biasa dan bisa
memberikan semangat bagi para
pemain lainnya” kenangnya.
(Miftakhul Huda)
Hingga Selalu JuaraSang Pengawal TimSang Pengawal Tim
Nama : Drs. Joko Malis MustafaTempat,tgl lahir : Surabaya, 30 September 1957Anak : Suko Wisesa Pratyeka
Jacqueline Marsha MeliskaIntan Triyasmina Atiqa
Alamat : Jl. KH. Wakhid Hasyim 76Jombang
Prestasi dan Penghargaan:1974 : Kompetisi Klub yunior
Persebaya (juara I)1976 : Kompetisi antar klub
Persebya (Juara I)1977 : Kompetisi Nasional Suratin
club Persebya Junior (Juara I)1978 : Kompetisi nasional senior
divisi Utama PersebayaSenior (Juara I)
1979-80 : Kompetisi GalatamaNasional Niac MitraSurabaya (juara I)
1980 : Niac Mitra Tournament pialaAgakhan Dakka-Bangladesh(Juara I)
1980-81 : Kompetisi GalatamaMasional Yanita UtamaNasional Niac MitraSurabaya (Juara I). Prestasisebagai Runner up top Scorer
1981-1982 : Kompetisi GalatamaNasional Yanita Utama Bogor(Juara I) Prestasi sebagaiRunner up top Scorer
1982-83 : Kompetisi GalatamaNasional Yanita Utama Bogor(JuaraI) Prestasi sebagaiRunner up top Scorer
1985 : Kompetisi antar klubNasional, klub suryanagaSurabaya (JuaraI)
1976-1983 : Sebagai pemain nasional dariPSSI junior hingga senior
1979 : Sea Games di Jakarta (Juara II)
Sebagai Pelatih :1988-1989 : Membentuk dan menangani dari awal
klub BPD Jateng1989-1990 : Membentuk dan menangani dari awal
klub Gelora Dewata (Bali)1991-1992 : Menangani klub Mitra Surabaya2002-2004 : Pemandu Bakat (Asosiasi Sepak
bola Mojolerto-Jombang)2003-2004 : Asisten pelatih Tim Nasional PSSI
U-20 Pra Piala Asia
Sebagai Penasehat Teknis dan Manager Teknis :1993-1994 : Persebaya Surabaya Divisi Utama
(Juara III)1995-1996 : klub Mitra Surabaya Ligina II (Juara III)1996-1997 : klub Mitra Surabaya Ligina III (Juara
III). Penghargaan Trophy Tim Fair Play2004 (10 Bln) : Sebagai Asisten Pelatih Peter White,
menangani Timnas U-20 dalam pialaAsia di Malasya
2005 : Pelatih Kepala Klub PersminMinahasa, dalam kompetisi LigaIndonesia Djarum Super XI putaran IRanking 5 dan Putaran II ranking 9. diCopa Dji sam soe I klub Persminmasuk 16 besar. Terakhir bertemu TimPersija Jakarta
2006 : Pelatih Kepala Klub PersminMinahasa, membawa klub PersminJuara III kompetisi divisi UtamaDjarum Super XII, mendapatkanpenghargaan sebagai tim Fair PlayAward 2006. juara wilayah Timur sertarekor selalu menang main di HOME.
2007 : Pelatih Kepala Klub PersminMinahasa, dalam kompetisi LigaIndonesia Djarum Super XIII, putaranI ranking 5 dan putaran II menanganiTim hanya sampai 4 kali tanding.
2007 : Sebagai Asisten Pelatih TimNasional Senior Pra Piala Dunia (PPD)pelatih Kepala Ivan Kolev dariBulgaria.
1993 : Pernah mengikuti pembahasan P3Ibersama pelatih Nasional Senior diCipanas Jabar.
1996 : Sebagai Pengamat PSSI Pra PialaAsia, saat Tim PSSI melakukan TourUji Coba dan TC di kota Genoa, Italia.(Markas Klub Sampdoria, Klub SeriA Italia)
1988 : Pendidikan Kepelatihan S-1 (Nasional)1986 : Pendidikan Terakhir S-1 Sarjana
Ekonomi Manajemen (SE.)2007 : Pendidikan Kepelatihan “C” Licence
Up Grading Nasional2008 : Pendidikan Kepelatihan “B” Licence
Up Grading Nasional2010 : Pendidikan Kepelatihan “A” Licence
Up Grading Nasional
Catatan : Negara-negara yang pernahdikunjungi adalah Singapure,Hongkong, Malaisya, Thailand,Taiwan, Jepang, Korsel, ArabSaudi, Italia, dan Amerika Serikat.
BIODATA
Teknik Permainan Gelandang
Cara ini sangat terkenal di antara para
penggemar walaupun keefektifan yang
sama sebenernya adalah, makin
banyaknya pemain gelandang yang
menyukai tendangan oper langsung,
sehingga mereka mampu menerima dan
mendemonstrasikan ketangkasannya
masing-masing.
Kelincahan pemain gelandang yang
menerima bola dari pemain belakang dan
mengoperkannya pada pemain yang
berposisi untuk mencetak gol, ternyata
lebih mudah dijumpai daripada mereka
yang berkiblat pada permainan Mat-
tehews-Finney-Julinho. Tetapi pada
umumnya, sayap lapangan, dan pada
periode yang panjang permainan ini tak
bermanfaat dan mereka hanya menung-
gu bola datang pada mereka saja.
Dalam permainan masa sekarang
yang penuh aksi ini, setiap pemain dalam
satu tim harus selalu bekerja sama untuk
menjaga kekompakan timnya selama
pertandingan berlangsung.
Bagi penulis, lebih menyukai pemain
gelandang seperti Lato di kedua sayap
jika penulis mampu menemukannya, dan
saya merasa yakin bahwa cukup banyak
tim yang masih tetap saja bermain tanpa
pemain gelandang, namun berhasil jika
para manajer dan
pelatihnya sanggup
menerima resiko-resiko
yang mereka hadapi.
Gelandang seperti Lato
memiliki naluri yang sama
untuk mencetak gol,
demikian juga ambisi
mereka untuk
menggelandang
bola ke tengah la-
pangan dan ke de-
pan. Jadi tak me-
ngherankan sejak
Lato muncul, ma-
ka muncul pula pe-
main gelandang
modern lain se-
perti Jairzinho
yang mampu ber-
aksi dengan baik di
tengah lapangan.
Jika pemain
gelandang alami
ternyata sulit
d i t emukan ,
mengo l a h
s e o r a n g
penyerang
tengah ke
sayap kanan
( d e n g a n
asumsi bahwa
dia pemain
tangguh tenda-
ngan kanan) bisa
menjadi suatu ke-
mungkinan yang
b a i k ,
tentunya setelah melalui latihan. Siapa tahu
dia mampu membuat kejutan hebat.
Hal seperti ini juga memungkinan bagi
sayap kiri. Bagaimanapun juga, Jupp
Heynkes dari tim Borussia Moncheng-
ladbach memanfaatkan sisa masa
karirnya sebagai gelandang sayap kiri, di
mana sebelumnya dia memegang posisi
penyerang tengah.
Dalam perannya yang baru ini
ternyata begitu efektif, sehingga dia men-
jadi pemain sayap tetap untuk tim Jer-
man Barat, di mana dia mencetak sekian
banyak jumlah gol vital. Idealnya, pemain
sayap modern sebaiknya cukup lincah
menghadapi bola. Cukup ahli mengoper-
nya ke belakang jika diperlukan, dan
cukup tangkas untuk tetap tinggal di hada-
pan lawan sehingga lawan harus mampu
menendang sebaik-baiknya dengan kaki
manapun, baik tendangan mendatar
maupun tendangan melambung.
Patahkan Serangan
Tetapi semua ini hanyalah mengupas
permukaan permainan sayap pada
sepakbola modern. Para pemain sayap
harus bertindak lebih banyak jika mereka
ingin berhasil sesuai dengan harapan para
manajer, pelatih dan demi keberhasilan
karirnya sendiri. Jika dia mampu, maka
pemain sayap akan sanggup berbuat
banyak untuk mengembalikan ke-
seimbangan antara serangan dan
pertahanan, yang pada beberapa tahun
belakangan ini terlalu banyak menerima
serangan sehingga permainan
seringkali menjadi tidak be-
gitu memukau lagi.
Sebagai tambahan
untuk meningkatkan
ketangkasan, ke-
ahilan dan ke-
kuatan yang
besar, para
p e m a i n
gelandang
masa kini
harus lin-
cah sela-
ma per-
tandingan
berlang-
s u n g .
Sepert i
semua pe-
nyerang, dia
harus mampu
menjadi pertahanan
sepenuh kemam-
puannya, tetapi da-
lam pandangan
saya, hal-hal ini
sebaiknya di-
beri batasan
sehingga
y a n g
bersang-
PERMAINAN gelandang mulai
diperhatikan kembali sejak kesebelasan
Brazil meraih world cup tahun 1970 de-
ngan pemain Jairzinho sebagai gelan-
dang atau pemain sayap kanan.
Menjelang tahun 1974, hampir semua
tim world cup yang berhasil memiliki
pemain-pemain gelandang yang tangguh,
termasuk para finalis yaitu Johny Rep dan
Robbie Ressenbrink dari kesebelasan
Belanda, Jurgen Grabowski dan Bernd
Holzenbein dari Jerman Barat.
Hal lain yang perlu disorot adalah para
pencetak gol terbesar di world cup tahun
1974, yakni pemain gelandang kanan
Polandia Grzegorz Lato. Pemain gelandang
lain, Polandia menempatkan Robert
Gadicha, seorang pemain tangguh alami
dengan keistimewaan tendangan kanan
di negaranya. Tetapi dalam pertandingan
melawan musuh, ternyata tendangan
kirinya banyak membantu dalam men-
jembatani tendangan rekan-rekannya.
Pada 6 sesi 1975, Real Madrid dari
Spanyol, Borussia Monchengladbach dari
Jerman Barat, dan Manchester United dari
Inggris, berhasil menempatkan dua or-
ang pemain gelandang yang tangguh pada
masing-masing tim.
Banyak tim maupun tim nasional lain
yang sekarang ini mengandalkan ketang-
guhan pemain gelandang kanan tetapnya.
Tetapi pemain gelandang kiri yang me-
miliki tendangan kiri yang efektif, amat sulit
di temukan sampai saat ini. Lebih banyak
manajer dan pelatih yang tidak merasa
ragu untuk menempatkan pemain-pemain
gelandangnya jika mereka memang
memilikinya, dan walaupun kekurangan ini
sudah jelas bahwa pemain gelandang
sudah kembali menjadi mode, tidak
demikian halnya di Inggris.
Gelandang Gaya Baru
Pemain gelandang gaya baru, jauh
dari pemain-pemain seperti Stanley
Matthews dan Tom Finney dari Inggris,
Julinho dan Garrincha dari Brazil pada
tahun 50 an, atau Budai dan Czibor yang
memainkan gelandang dalam kesebe-
lasan Hongaria pada periode 1952-1956.
Pada waktu itu para gelandang me-
nempatkan kedudukan mereka dekat garis
tengah dan menunggu operan bola dari
salah seorang rekan mereka. Kemudian,
tergantung dari caranya bermain, dia
baru mulai beraksi. Beberapa pemain
seperti Mattehews dan Garrincha
maupun Julinho, lebih suka jika bola
dioper ke arah kaki agar bisa segera
dilaksanakan sesegera mungkin.
Modern Yang MenusukModern Yang MenusukPemain gelandang modern
berperan lebih besar daripemain lain. Ia harus
menjelajahi ke daerah tengahmencari kesempatan
mencetak gol, maupunsebagai jembatan
pengoperan bola dari rekan-rekan satu tim.
kutan mampu menahan stamina untuk
mematahkan serangan, dengan kedudukan
yang sesuai bagi dirinya tersebut.
Siap sepanjang pertandingan sebagai
pemain sayap masa kini, sebaiknya Anda
menjaga agar jangan terjadi pelanggaran
dalam penyentuhan garis batas, jika timnya
dalam posisi bertahan. Mencari kesempatan
untuk memberikan tendangan-tendangan
pendek yang mematahkan serangan lawan,
atau ketika dia menerima bola dari sang
penjaga gawang, sebaiknya dia harus
mampu memutar balik situasi permainan.
Secara garis besarnya, tugas untuk
menahan, paling tidak tendangan lawan
dari jarak sekitar lima meter dari dirinya.
Dia juga semestinya mempersiapkan diri
untuk merebut bola dari lawan yang
melewati posisinya sekitar 6 meteran dari
tengah lapangan. Jiak dia memilih untuk
mengejar lawan seperti ini harusnya dia
tak harus mengalah jika permainan di luar
jangkauannya, karena dengan melakukan
hal tersebut dia malah bisa mengacaukan
pertahanan timnya.
Jika pemain sayap gagal merebut
bola, atau gagal dalam menerima bola
yang di peruntunkkan baginya, dia harus
segera mengatasinya dengan segera.
Jika dia tidak berhasil merebut bola, maka
jalan lain ialah menghalangi lawan
perebut bola tersebut, sehingga lawan
tak mampu memberikan pengoperan
yang sempurna.
Di antaranya semuanya, mungkin jika
pemain belakang lawan tersebut. Dengan
cara tersebut dia bisa berharap untuk
menerima operan manapun yang ditujukan
untuk bagian belakang, dan juga akan
berada cukup dekat untuk mentakel
sesegera mungkin bila pemain belakang
diberi kesempatan menerima operan bola.
Tetapi nilai sesungguhnya daripada
pemain sayap modern terletak pada
penyerangan.
Jika sebuah serangan terjadi di sayap
kiri, maka pemain sayap kanan sebaiknya
memasuki serangan untuk menjadi
penyerang tengah dan berusaha
bergerak untuk menjadi pencetak gol dari
yang datang dari arah sebelah kirinya.
Jika serangan terjadi di sebelah kanan,
maka pemain sayap kanan yang
bersangkutan harus menempatkan dirinya
seperti pemain sayap kanan gaya lama,
atau dengan lebih jelas sesuai dengan
posisi di mana dirinya berada pada waktu
tersebut. Hal yang serupa, pemain sayap
kiri akan mulai bertindak pada serangan
yang mulai terjadi di tengah dan
mempersiapkan dirinya untuk masuk ke
dalam juga ada perlunya bila serangan
ini tak memerlukan pemain sayap kiri.
Tentunya akan ada beberapa saat lain
-misalnya jika seorang pemain tengah
menerobos melalui tengah, atau jika pe-
nyerang tengah depan telah menerobos
melalui tengah atau jika penyerangan te-
ngah depan telah menguasai bola, men-
ciptakan keadaan satu lawan satu, dan
sedang mencoba merebut bola untuk
menendang bola – pada saat mana
pemain sayap harus tetap siap
dengan harapan menjaga tidak
terbentuknya posisi bertahan
seperti pemagaran.
Jika seorang pemain sa-
yap kanan (di mana setiap
gerakannya harus dite-
rapkan pada sebelah
kiri) menerima bola
dalam posisi sayap
ortodok, dia akan
berusaha untuk
mengembangkan sebuah serangan
dalam tiga cara utama seperti :
� Dia akan mencoba untuk merebut
dan mengoper bola secara ortodok,
mengarahkan operannya pada
seorang rekan yang berlari ke arah
gawang lawan (lihat gambar 2a) ,
atau memainkan bola sehingga bola
berada di luar jangkauan penjaga
gawang pada seorang rekan se-tim
yang terjauh (lihat gambar 2b).
� Jika tak ada rekan yang mungkin
menerima pengoperan bola dengan
segera, maka pemain sayap,
menggunakan dulu keahlian menahan
bolanya untuk kemungkinan ditendang,
akan berusaha untuk mengembalikan
bola ke belakang sekuatnya. jika
situasi memungkinkan, kemudian dia
akan mencoba memotong bola dan
menendangnya untuk mencetak gol
(lihat gambar 3a) atau akan
memberikan bolanya pada rekan yang
mempunyai posisi baik, setelah
menarik bayangan pemain lawan pada
dirinya (lihat gambar 3b).
� Jika pemain sayap menerima bola da-
lam posisi yang terlalu lebar untuk sege-
ra bertindak, selayaknyalah dia me-
manfaatkan kecepetan dan keahlian un-
tuk mendekati garis gawang. Mungkin
melewati satu atau dua orang rekan
se-tim jika dia menemui barisan pe-
nahan. Dia bisa mengoper bola, jika se-
orang rekan muncul pada posisi yang
menguntungkan, tetapi jika dia telah
melewati semua rekan timnya, dia
harus berhati-hati terhadap segala
sesuatu atau siapa pun di sekililingnya,
sehingga lebih baiklah jika dia me-
ngoper ke belakang secara mendatar
atau dengan melambungkannya bagi
seorang pemain tengah yang datang,
untuk menendang bola dari pinggir
daerah penalti, atau di sekitar daerah
tersebut (lihat gambar 3c).
Ketika fungsi yang biasa dipergunakan
tersebut di atas biasanya dilakukan oleh
para pemain sayap dahulu dan yang kini
dianggap suatu kemewahan. Apa yang
membuat para gelandang pemain sayap
masa kini berbeda ialah mobilitasnya, ka-
rena seharusnya mereka itu mampu tampil
pada saat –saat tak terduga, di mana saja
di sepanjang jalur serangan dari daerah
kanan luar sampai kiri luar, tergantung pada
susunan pemain yang dipilih.
Dada dan Sundulan
D a l a m gambar 4 bola
diarahkan s a m p a i
daerah te- ngah di de-
pan, en- tah ditu-
jukan te-
pat ke
tengah
entah
agak
sedikit
menj-
orok ke
kiri. Pertahanan
ketat be-
rada di
bawah
ang in ,
dia tak
mampu menen-
dang bola dan
memainkan bo-
la ke arah yang
kosong dengan
kepalanya, dada,
atau kaki untuk gelan-
dang kanan 7, membawa bola masuk de-
ngan tangkas untuk segera menendang bola.
Jika serangan berkembang ke arah kiri
lapangan, maka gelandang kanan, seperti
yang telah saya sarankan sebelumnya,
segera masuk dan siap untuk bersikeras
menyerang. Hal ini bisa saja terjadi.
Contohnya jika tendangan bola dari
kiri ditujukan pada pemain terdekat. Ge-
landang kanan lari untuk mengambil bola
dan berusaha untuk mencetak gol sese-
gera mungkin, baik itu melalui sundulan
ataupun oleh kaki (lihat gambar 50).
Kemungkinan lainnya, sebelum dia di
oper, penyerang tengah 9 bisa
menempatkan diri pada posisi yang
menguntungkan, dan gelandang kanan 7
bisa bergerak ke dalam untuk memotong
bola yang ditujukan pada pemain yang
dekat dengan gawang yang memiliki
kemungkinan untuk mencetak gol, seperti
yang terlihat pada gambar 6a.
Dengan sebuah pengoperan lain
yang hampir melintang daerah penalti,
9 dan 7 bisa bekerja sama. Mula-mula
9 berusaha menrima bola, tetapi me-
ninggalkannya untuk mengecoh penahan
sementara pemain 7 segera mengatasi
keadaan dengan segera melakukan ten-
dangan kaki kiri atau jika bola tiba de-
ngan putaran lemah, dia bisa meng-
ontrolnya dengan satu sentuhan dada
atau paha sebelum ditendang, sekali lagi
dengan kaki kiri (lihat gambar 5b).
Jika kesempatan untuk mencetak gol
ke gawang lawan dimulai di tengah la-
pangan atau dari sebelah kanan, ge-
landang kanan 7 mungkin menerima ope-
ran bola dalam posisi yang agak mundur.
Dia tak akan dibiarkan untuk melewatkan
tantangan tersebut terlalu lama, jadi dia
mampu mengontrol bola dan berbalik
sementara penyerang tengah 9 dengan
sigapnya menempatkan diri ke sayap
kanan (lihat gambar 7). Dari posisinya
yang tepat ini, 7 membawa bola sampai
garis tepi kanan untuk 9 dan segera
berlari ke arah gawang lawan dengan
asumsi untuk sesaat memerankan peran
penyerang tengah.
Ketika melatih semua cara ini, Anda
disarankan untuk memulainya dengan
posisi minimum. Katakanlah seorang
penjaga gawang dan seorang back
tengah untuk membayangi penyerang
tengah 9.
Untuk setiap latihan baru, gerakan
sebaiknya langsung saja tanpa ada oposisi
manapun kecuali penjaga gawang. Dan
untuk memulainya, sebaiknya dilakukan
dengan derap ringan. Jika setiap orang
memahami perannya, kecepatan bisa
ditingkatkan secara bertahap dan
akhirnya, jika segala sesuatunya telah
berjalan lancar, oposisi lainnya bisa
ditambahkan.
Perlu diperhatikan, bagaimanapun
juga bahwa tim penyerang yang berlatih
sebaiknya lebih banyak daripada pihak
bertahan, setidak-tidaknya satu orang.
Menggarisbawahi mobilitas peran
gelandang mutakhir, saya telah
memakai sebuah ungkapan kunci:
“posisi awal”. Dengan mengingat
ungkapan ini, 7, 9 dan 11 harus
menempatkan diri pada pembukaan
penempatan pemain begitu permainan
di mulai. Ketiganya sebaiknya mampu
muncul di mana pun sepanjang front
penyerangan dan mempersiapkan
keahlian tertentu untuk segera
memanfaatkan kesempatan
menendang yang bisa muncul setiap
saat. (LMB, Eric C Batty)
BETAPAPUN bagus skill yang
dimiliki para pemain sebuah tim,
semuanya tidak akan banyak berarti
jika tidak didukung dengan taktik dan
strategi yang handal. Sebagaimana
dalam sebuah peperangan, taktik
dan strategi memegang peranan
yang amat menentukan bagi kalah
dan menangnya sebuah tim.
Oleh karena itu, semua pemain
dalam sebuah tim harus memahami
strategi dan taktik yang telah
ditetapkan. Jika tidak demikian,
permainan tim tersebut tidak akan
’menyatu’. Masing-masing pemain
akan bermain sendiri-sendiri tanpa
kerjasama dan koordinasi yang baik.
Berikut ini beberapa hal penting
seputar strategi dan taktik bermain
sepakbola.
1. Ketika tim kita menyerang,
jangan lupakan pertahanan. Tim
yang kuat bukanlah tim yang hanya
hebat dalam menyerang. Lebih dari
itu, kemampuan bertahan sama
pentingnya dengan kemampuan
menyerang.
2. Ketika tim kita kehilangan bola,
maka tim kita harus beralih dari
’menyerang’ menuju ’bertahan’.
Secara umum, jika tim kita bertahan,
maka hendaknya posisi para pemain
saling berdekatan satu sama lain
untuk membentuk pertahanan yang
masif. Adapun jika tim kita
menyerang maka hendaknya posisi
para pemain saling berjauhan untuk
menciptakan ruang-ruang yang lebar
dan untuk menceraiberaikan
pertahanan lawan.
3. Ketika tim kita bertahan
(kehilangan bola), lebih baik jika kita
membayangi lawan-lawan kita
dengan berdiri di belakang mereka
karena mereka nantinya akan
menuju ke arah kita dan agar ia tidak
lepas dari kawalan kita karena kita
bisa terus melihatnya.
4. Menyerang bisa dilakukan
dengan dua cara : A.Serangan
langsung (direct attack) : dilakukan
dengan mengusahakan agar bola
secepat mungkin bisa memasuki
daerah pertahanan lawan, yakni
dengan banyak melakukan umpan ke
arah depan. B.Serangan tidak
langsung (indirect attack) : akan
berlangsung lebih lambat karena kita
akan menggunakan umpan-umpan
ke samping dan ke belakang sembari
mencari celah kelemahan lawan. Jika
para pemain tim kita kurang terampil
dan tidak terlalu mahir dalam umpan-
mengumpan, sebisa mungkin kita
senantiasa menyerang secara
langsung.
5. Jika tim Anda ingin membangun
serangan dari belakang (berarti bola
dari belakang akan ditransfer ke te-
ngah dulu baru kemudian ke depan)
maka tim Anda harus memiliki para
pemain belakang yang cukup terampil
(jika tidak, lawan akan dengan mudah
bisa mencuri bola dari para pemain
belakang tim Anda) dan juga para
pemain tengah yang bisa mengatasi
para pemain tengah lawan.
6. Berdasarkan bagaimana
umpan-umpan dilakukan, terdapat
dua gaya bermain : A. Gaya
menguasai bola (possession style) :
dilakukan dengan melakukan umpan-
umpan pendek dari kaki ke kaki.
Yang perlu diperhatikan ketika
menggunakan gaya bermain ini
adalah untuk tidak lupa bahwa tujuan
utama bermain adalah mencetak gol.
Jangan hanya asyik melakukan
banyak umpan-umpan pendek tetapi
melupakan tujuan utama permainan.
B.Gaya bola-bola panjang (long
passes style). Adalah hal yang
mungkin untuk menggabungkan dua
gaya bermain tersebut. Contohnya
adalah Ajax Amsterdam yang
seringkali menggunakan possession
style di sepertiga tengah lapangan
dilanjutkan dengan secara tiba-tiba
melakukan umpan panjang ke kotak
penalti. Tentu saja, harus ada
penyerang yang sudah siap
menyambut bola panjang tersebut
dan mengeksekusinya.
7. Jika tim Anda bermain dengan
bola-bola panjang (pemain
belakang sering memberikan umpan
panjang langsung ke pemain
depan), usahakan agar tim Anda
tetap melakukan umpan-umpan
pendek di daerah pertahanan
lawan. Jika tidak, tim Anda akan
kesulitan untuk melakukan finishing.
8. Jika pertahanan lawan cende-
rung maju, sangat baik jika tim kita
sering melakukan serangan balik
dengan cepat. Namun jika pertaha-
nan lawan cenderung tetap di bela-
kang dan memelihara kedalaman,
sangat baik jika kita menyerang
dengan umpan-umpan pendek.
9. Dalam serangan mesti terlibat
dua atau tiga orang penyerang : 1)
penyerang pertama, yakni
penyerang yang membawa bola, 2)
penyerang kedua, dan 3) penyerang
ketiga. Penyerang kedua dan
penyerang ketiga hendaknya berlari
kira-kira tiga langkah lebih ke
belakang daripada penyerang
pertama untuk menghindari offside.
10. Ketika tim Anda menyerang,
hendaknya para pemain belakang
juga ikut menekan ke depan
sehingga bisa men-support serangan
dan melakukan pressure terhadap
bola, sekaligus untuk membuat
lawan mudah terperangkap offside.
Tetapi ada syaratnya : para pemain
belakang tersebut mesti memiliki
kecepatan dan stamina yang baik.
Lebih aman lagi jika tim Anda
memiliki seorang sweeper.
11. Ketika tim Anda menyerang
dan memasuki daerah lawan,
sangatlah baik untuk memanfaatkan
lebar lapangan karena hal ini akan
membuat barisan pertahanan lawan
menyebar dan tercerai-berai,
sehingga terciptalah celah-celah untuk
menembus pertahanan mereka.
12. Jika para pemain tim Anda
mahir dalam menguasai bola,
perhatikanlah bahwa di lapangan
biasanya terbentuk dua daerah :
daerah padat dan daerah kosong.
Pancinglah para pemain lawan
untuk membentuk daerah padat dan
menyisakan daerah kosong pada
bagian lapangan yang lain. Lalu,
dengan cara yang sulit diantisipasi,
pindahkanlah bola ke daerah
kosong dan dari sana ciptakanlah
gol ke gawang lawan.
13. Agar tim Anda bisa melakukan
serangan balik (counter attack),
pastikan bahwa ketika pertahanan tim
Anda terdesak, masih ada satu atau
dua orang penyerang tim Anda yang
tetap berada di tengah lapangan atau
bahkan lebih ke depan lagi,
tergantung pada posisi bek lawan.
14. Ketika bola dikuasai oleh lawan
di sekitar gawang kita, kita harus
melakukan pressure terhadap bola
sehingga serangan mereka bisa kita
patahkan atau setidak-tidaknya kita
hambat. Adapun ketika lawan
menguasai bola di daerah pertahanan
mereka, kita juga harus melakukan
pressure terhadap bola sehingga kita
bisa merebut dan menguasai bola
untuk kemudian mencetak gol.
Hendaknya para pemain depan tim
kita senantiasa berusaha untuk bisa
Strategi Dan Taktik
Bertahan dan Ciptakan Gol
tetap bersiap agak jauh dari gawang
untuk bersiap melakukan serangan
balik. Sementara itu, pertahanan
dikatakan rata (flat) jika hanya
memiliki satu lapis pertahanan saja.
Ketika menerapkan pertahanan yang
rata, dengan mudah kita bisa
menciptakan perangkap offside.
Kelima: Jika Anda adalah last
defender, setidak-tidaknya hambatlah
(ulur-ulurlah) pergerakan lawan
sambil menunggu teman-teman
Anda membantu pertahanan.
Keenam: Ketika menghadang
lawan, sebisa mungkin Anda tetap
tegak dan seimbang, karena
seringkali lawan melakukan manuver
yang menuntut Anda untuk tetap bisa
mengejar dan menghadangnya.
Ketujuh: Ketika menghadang
lawan, Anda tidak harus bisa merebut
bola darinya. Setidak-tidaknya, Anda
bisa menghalanginya untuk bisa
mengumpan kepada temannya atau
Anda bisa mempersempit ruang
geraknya untuk menusuk ke daerah
pertahanan Anda. Demikian pula,
bayangilah setiap pemain lawan
yang potensial untuk diberi umpan.
Kedelapan: Jika Anda
menghadang atau membayangi
penyerang lawan yang sedang
membawa bola di sepertiga
pertahanan Anda, bayangilah ia
secara longgar (jangan terlalu dekat
kepadanya) karena jika Anda terlalu
dekat maka ia akan lebih mudah
lepas dari Anda.
Kesembilan: Dalam keadaan
yang sangat berbahaya dan genting,
seorang defender disarankan untuk
melakukan sapu bersih (clearing).
Kesepuluh: Seorang defender
harus berusaha sebisa mungkin un-
tuk tidak terjatuh atau mati langkah.
Jadikan sliding tackle sebagai pilihan
terakhir, karena jika Anda melakukan
sliding tackle maka Anda terjatuh
sehingga akan sulit jika ternyata bola
tidak berhasil Anda curi sementara
lawan masih berdiri tegak.
Kesebelas: Hendaknya tim
Anda selalu mengantisipasi sera-
ngan balik lawan.
Keduabelas: Menciptakan
perangkap offside juga termasuk
bagian dari bertahan.(*)
mencuri bola yang sedang dikuasai
oleh para pemain belakang lawan.
Jika hal itu berhasil dilakukan, peluang
mencetak gol cukuplah besar.
15. Dalam permainan, tim kita
harus menentukan formasi
bermainnya. Kita menentukan
formasi tertentu untuk memastikan
adanya support, depth, width, dan
field coverage baik dalam serangan
ataupun pertahanan. Setiap pemain
mesti bertanggung jawab atas posisi
atau daerahnya. Sebagai contoh,
seorang pemain sebelah kanan
jangan sampai berada terlalu jauh
di sebelah kiri lapangan (kecuali kalau
ada cross over, itupun untuk
sementara waktu saja), karena akan
menyebabkan kekosongan di
daerahnya. Setiap pemain harus
memainkan posisinya dengan baik
dan mempercayai teman-temannya
untuk memainkan posisi mereka
masing-masing. Penentuan formasi
tim hendaknya didasarkan pada : 1)
kemampuan (keterampilan) para
pemain tim kita, 2) kecepatan dan
daya tahan para pemain tim kita, 3)
panjang dan lebar lapangan, 4)
kekuatan dan kelemahan tim lawan.
Teknik Menembak
Semua orang tahu, tujuan akhir
sepakbola adalah mencetak gol.
Dalam pertandingan, permainan
yang menawan kadangkala terasa
tak bermakna kalau ternyata harus
berakhir dengan kalah jumlah gol.
Pendek kata, semua yang
dilakukan dalam sepakbola, baik itu
mengumpan, menggiring, meng-
gocek, men-sliding dan sebagainya,
hanyalah untuk satu muara: gol.
Untuk bisa mencetak gol, Anda harus
menembak (shooting). Kemampuan
menembak harus dimiliki oleh semua
pemain, tak peduli apapun posisinya
(kecuali kiper barangkali). Khusus
untuk striker atau forward,
kemampuan dan nalurinya untuk
menembak dan mencetak gol harus
lebih hebat di atas pemain-pemain
lainnya. Bagaimana kita menembak?
Berikut ini tips singkatnya.
Pertama: Kapanpun Anda
memiliki peluang untuk menembak,
tembaklah. Namun janganlah punya
kecenderungan untuk selalu tergesa-
gesa menembak. Maksudnya, sa-
ngatlah baik jika Anda menunda tem-
bakan karena peluangnya kecil dan
mengolah bola terlebih dahulu untuk
menciptakan peluang yang lebih baik.
Kedua: Menembak tidak harus
dari dekat gawang. Menembak
daerah pertahanan kita. Cara
bertahan ini bisa dikatakan hemat
energi. 2.Man-to-man defense (per-
sonal defense), yang dilakukan
dengan cara menempel
(mengawal) beberapa pemain
lawan secara individual, ketika tim
lawan sedang menguasai bola dan
bola memasuki daerah kita. Kita bisa
menempeli dua atau tiga penyerang
lawan, atau bahkan hanya
menempeli satu orang penyerang
lawan yang dianggap paling
membahayakan. Seorang penempel
(marker) haruslah seorang yang
mahir mengumpan (buat apa bisa
merebut bola tetapi kemudian tidak
bisa mengumpankannya secara
baik), pandai membaca keadaan,
mahir melakukan tackling, berfisik
kuat, dan memahami posisi timnya
(sehingga tahu kapan harus
menekan bola kedalam dan kapan
harus menekan bola keluar). Jika
Anda menempel seorang lawan,
bisa juga Anda meminta teman kita
untuk ganti menempel sang lawan
tersebut ketika sang lawan tersebut
mendekat ke teman kita tersebut.
Kedua: Ketika bertahan,
usahakan untuk selalu berada
diantara lawan dan gawang Anda.
Tutuplah gawang Anda.
Ketiga: Bagi seorang defender,
terutama last defender, yang harus
menjadi perhatiannya adalah bola,
bukan gerakan tubuh lawan.
Sampai-sampai muncul ungkapan
: ”Lawan boleh lewat asalkan
bolanya tidak lewat”.
Keempat: Bertahan hendaknya
dilakukan secara berlapis, sehingga
jika lawan bisa melewati seorang de-
fender akan ada defender lainnya
yang sudah siap menghadang.
Pertahanan dikatakan tebal (deep)
jika memiliki banyak lapis per-
tahanan. Semakin tebal pertahanan
tim kita berarti semakin baik.
Demikian pula, jika tim kita
kehilangan bola maka hendaknya
sejumlah pemain segera berlari ke
belakang untuk membentuk lapis-la-
pis pertahanan. Akan tetapi, tidak
kemudian semua pemain berlari
mendekati gawangnya. Mesti ada
para pemain tengah dan depan yang
dengan keras dari luar kotak besar
adalah salah satu cara terbaik untuk
mencetak gol.
Ketiga: Sasaran tembak yang
paling baik adalah keempat sudut
gawang, terutama kedua sudut
atasnya. Bahkan, dengan menembak
pada keempat sudut tersebut, Anda
bisa melakukan spekulasi tembakan
jarak jauh sekencang-kencangnya.
Keempat: Menembak yang pal-
ing baik adalah jika dilakukan dari
arah depan gawang (karena sudut
tembaknya besar). Oleh karena itu,
jika Anda berada di arah samping
gawang, Anda bisa melakukan
crossing kepada teman Anda yang
berada di depan gawang.
Kelima: Ketika ada pemain tim
kita yang melakukan tembakan,
pastikan ada satu atau dua orang
dari tim kita yang bersiap-siap di
sekitar gawang kalau-kalau ada
bola muntah dari kiper. Namun
jangan terlalu dekat karena bola
bisa jadi akan muntah ke belakang
mereka. Disamping juga ketika itu
mereka bisa menutup ruang tembak
bagi teman-teman mereka sendiri.
Lagipula, berlari ke depan itu lebih
mudah dan lebih cepat daripada
berlari balik ke belakang.
Tehnik Bertahan
Tim sepakbola amatir biasanya
paling lemah dalam urusan bertahan
(defending). Yang demikian ini
karena mereka lebih banyak tahu
tentang cara menyerang daripada
cara bertahan. Mereka hanya
beranggapan bahwa sepakbola
adalah bagaimana menyerang
dengan menawan. Kebanyakan
mereka tidak punya perhatian yang
besar terhadap seni bertahan.
Ini berbeda dengan tim-tim
sepakbola profesional yang sangat
memperhatikan pertahanan. Bahkan,
sebagian diantara mereka tidak
segan-segan menerapkan sepakbola
’antifootball’ (yakni dengan cara
bertahan total sampai-sampai seolah-
seolah melupakan serangan) karena
tidak ingin kalah dari lawannya (mini-
mal kosong-kosong). Bagaimanakah
bertahan itu? Berikut ini beberapa
catatan penting seputar seni bertahan.
Pertama: Dalam sepakbola,
ada dua cara utama untuk bertahan
: 1.Mark-the-ball defense (zonal
defense, block defense), yang
prinsipnya adalah menciptakan
pagar (block) atau lapis-lapis de-
fender terhadap bola yang sedang
dikuasai lawan dan memasuki
DUNIA persepakbolaan di tanah
air tak bisa dilepaskan dari nama
besar Persebaya. Bukan karena aksi
para suporter bonekmania-nya saja
tapi klub sepakbola asal Kota
Pahlawan ini sudah melegenda dan
melahirkan nama-nama besar yang
pernah merumput secara nasional.
Sejak zaman dulu hingga sekarang.
Tapi sebagai sebuah klub tentu
saja mengalami dinamika dalam
manajemennya. Namun demikian
Persebaya mampu menghadapi
tantangan tersebut hingga bisa men-
jadi klub profesional yang siap
menjadi kebanggaan arek Surabaya.
Apalagi saat klub ini mulai
berevolusi manajemen. Dari klub plat
merah milik pemerintah menjadi klub
plat hitam milik swasta. Meski
demikian brand dan home base klub
ini akan tetap berada di Surabaya
siapa pun nanti pemiliknya.
Adalah pengusaha minyak dan
gas (Migas) nasional, Arifin Panigoro,
yang bakal mengakuisisi Persebaya.
Dia memiliki 70% saham Persebaya.
Sebesar 20% saham lain berada di
tangan klub-klub anggota Persebaya
dan 10% lain dimiliki Saleh Ismail
Mukadar, Ketua Umum Persebaya
sekarang.
Dengan demikian, sesuai tuntutan
zaman, Persebaya pun akan mela-
kukan transformasi menuju klub pro-
fesional seperti halnya perusahaan
–perusahaan swasta lain. Sebagai
klub profesional, mau tak mau,
ketergantungan pada kucuran dana
APBD Pemkot Surabaya ke depan
mesti dipangkas habis. Memang tak
ada salah bila Persebaya mem-
peroleh kucuran APBD tapi bukan hal
jelek pula bila Persebaya di bawah
sokongan dana pihak swasta asal
mampu meraih kejayaannya. Tentu
saja asal aksi permainan para pe-
mainnya cantik menawan hingga
membuat publik kepincut dengannya.
Lalu apakah Persebaya benar-
benar memasuki era baru sebagai
klub profesional. Era sebagai klub
yang didanai kalangan swasta yang
tak bergantung lagi kepada kucuran
dana publik. Era di mana per-
timbangan teknis-olahraga menjadi
kerangka acuan utama, bukan
pertimbangan nonteknis-politis. Era
di mana perburuan prestasi tim
menjadi taruhan bagi manajemen
pengelolanya. Era di mana Persebaya
harus menjaga reputasi dan prestasi
agar selalu dicintai publik bola dan
membuat Kota Pahlawan semakin
kuat dengan imej sebagai pahlawan
di lapangan bola?
Semua proses yang sedang di-
lakukan manajemen sekarang me-
nuju ke sana. Upaya-upaya tanpa
kenal lelah pun tengah dilakukan
untuk mewujudkan impian bersama
warga Surabaya itu.
Ya Persebaya dan Kota Surabaya
merupakan satu kesatuan tak ter-
pisahkan. Karena itu pelepasan
sebagian besar saham Persebaya ke
pemilik grup Medco harus disertai
pula dengan ikatan yuridis dan ko-
mitmen bahwa klub ini tak akan ber-
ganti nama dan bergeser home base-
nya ke daerah lain. Jangan sampai
nasib Persebaya seperti Mitra Su-
rabaya yang sekarang berpindah ke
Kutai Kertanegara di Kaltim. Atau pun
Pelita Jaya Jakarta yang sekarang
berhome base di Purwakarta Jabar.
Persebaya adalah klub besar
dengan nama dan reputasi besar
pula. Kompetisi sepakbola nasional
(baik LSI maupun Divisi Utama) tan-
pa Persebaya terasa hambar. Klub
ini memiliki ghirah dan kesejarahan
yang kuat di mata pendukung fa-
natiknya maupun kompetisi sepak-
bola nasional. Maka kompetisi se-
pakbola nasional tanpa Persebaya
terasa seperti makanan tanpa ga-
ram. Aura kompetisi sepakbola na-
sional itu terasa kurang greget tan-
pa klub ini.
Kini publik bola, tak hanya di
Surabaya, beharap tim Persebaya
makin baik performance-nya setelah
dirundung gonjang-ganjing internal
dan eksternal yang cukup keras.
Termasuk soal kepemimpinan Saleh
Ismail Mukadar di Persebaya yang
berseberangan dengan kepemim-
pinan PSSI di bawah Nurdin Halid.
Saleh pun sempat terkena sanksi 3
tahun oleh PSSI akibat sepakter-
jangnya yang kritis atas kebijakan
PSSI. Tapi, posisi Saleh Mukadar toh
tetap eksis dan mampu survive
hingga sekarang kendati goyangan
atas kepemimpinannya di Persebaya
tak kunjung berhenti. Yang terakhir
Saleh Mukadar didemo sebagian
pendukung Persebaya, yang tak
menginginkan Persebaya menjadi
klub plat hitam alias dimiliki swasta.
Tapi dengan cita-cita yang baik
semua masalah bisa diselesaikan
dengan baik pula.
Terlepas siapa pemilik dan
pengelola Persebaya kelak yang
mendesak dilakukan tim ini adalah
mengukir prestasi bagus. Kendati
mewujudkan target itu bukan hal
mudah. Apalagi, kompetisi sepakbola
nasional ditengarai kental dengan hal-
hal nonteknis dan sulit dipahami
dengan nalar rasional.
Misalnya, laga terakhir Persebaya
versus Persik Kediri di ajang LSI tahun
lalu, sampai ditunda 3 kali. Pertama,
pertandingan bakal dihelat di Stadion
Brawijaya Kediri ternyata batal. Lalu
lokasi pertandingan dipindahkan ke
Stadion Mandala Krida Yogyakarta
dengan hasil akhir batal pula.
Akhirnya, laga dihelat di Stadion
Jakabaring Palembang, Sumsel. Tim
Persebaya tak datang dan ternyata
dinyatakan kalah WO. Untuk itu,
sejatinya saat batal laga di Yogyakarta,
Rusdy
Bahalwan:
Bola dan
dakwah
DUNIA profesi melahirkan orang-
orang hebat yang selalu dibanjiri
puja-puji. Salah satunya dunia
sepakbola. Dan yang hebat dari dunia
ini antara lain Rusdy Bahalwan.
Pria ini lahir di Surabaya, 7 Juni
1947, dari pasangan Ali Bahalwan
dan Rugaiyah Baadillah. Rusdy
menamatkan sekolah di SMAN 6,
tahun 1966. Kemudian diterima di
Fakultas Ekonomi Universitas Air-
langga (Unair), 1967. Saat kuliah
di Unair, waktu Rusdy banyak diha-
biskan untuk sepakbola. Ia sampai
bolak-balik Surabaya-Jakarta untuk
mengikuti training camp (TC) tim
nasional. Pada akhirnya Rusdy me-
milih keluar dari Unair dan mene-
kuni kariernya di sepakbola.
Rusdy menikahi gadis Medan
bernama Ramadhani. Perkenalan-
nya dengan Ramadhani juga tak bisa
dilepaskan dari sepakbola. Kedua-
nya saling mengenal ketika Rusdy
membela Persebaya dalam turna-
men Piala Marah Halim yang ber-
langsung di Medan pada 1976. Dari
perkawinannya itu, mereka dikaru-
niai tiga orang anak, Irfan Bahalwan,
Khaira Imandina Bahalwan, dan Ikh-
wannurdin Bahalwan. Ketiga anak-
nya itu kini telah beranjak dewasa.
Pendidikan agama yang diajar-
kan orangtuanya telah membawa
Rusdy menjadi pelatih sekaligus
ustad. Meski bergelut di bidang
olahraga, Rusdy selalu memberikan
suntikan rohani bagi para pemain
binaannya.
“Sengaja saya selipkan pesan-
pesan moral agar persepakbolaan
kita makin maju, serta jauh dari ero-
si yang merusak,” ucap mantan
aktivis Indonesian Moslem Student
Association (IMSA) Jatim ini.
Pola pembinaan bernapas aga-
ma itu diwujudkan Rusdy dalam tin-
dakan nyata. Salah satunya, bila su-
buh menjelang, Rusdy tak segan
mengetuk pintu kamar-kamar pe-
mainnya yang beragama Islam un-
tuk melaksanakan shalat berjamaah.
Dari situ kemudian dilanjutkan deng-
an kultum (kuliah tujuh menit).
Kebersamaan ini akhirnya memba-
wa Rusdy sebagai sosok yang ber-
sahaja di mata pemainnya.
Hal ini pun diakui Mustaqim, man-
tan pemain tim nasional yang sempat
jadi asisten Rusdy. Mustaqim selalu
meniru dengan mempraktikkan ke-
giatan shalat subuh berjamaah itu
sampai ia menjadi pelatih.
Rusdy selalu berkata lantang,
“Seorang pemain yang sengaja
melepas bola agar timnya kalah, itu
berarti telah berbuat dosa. Pelatih
yang sengaja menginstruksikan pe-
mainnya mencederai pemain bin-
tang lawan, juga telah berbuat do-
LEGENDA
Persebaya Menuju Klub
Profesional & Mandiri
Persebaya Menuju Klub
Profesional & Mandiri
seharusnya Persebaya juga mengantongi
kemenangan WO. Tapi kenyataannya tidak.
Ya inilah kompetisi sepakbola nasional kita.
Kadangkala ada keputusan yang tak bisa
dipahami dengan akal sehat. Yang jelas tim
ini tetap harus menghadapi kondisi jagat
persepakbolaan nasional yang kadang kurang
kondusif tersebut.
Tentu saja semuanya tergantung pada
stakehoders Persebaya sendiri. Semua sta-
keholders Persebaya mesti membangun se-
mangat ukhuwah. Kalau tidak, maka sangat
mudah bagi kekuatan eksternal untuk meng-
intervensi dan mengobok-obok rumah tang-
ga Persebaya. Namun sebaliknya bila selalu
solid, akan mudah mewujudkan cita-cita
warga bola bahwa Persebaya layak menjadi
klub profesional dan mandiri.(gatot)
PERSEBAYA didirikan oleh Paijo dan
M. Pamoedji pada 18 Juni 1927. Pada awal
berdirinya, Persebaya bernama Soerab-
haiasche Indonesische Voetbal Bond (SIVB).
Pada saat itu di Surabaya juga ada klub
bernama Sorabaiasche Voebal Bond (SVB).
Bonden (klub) ini berdiri pada tahun 1910
dan pemainnya adalah orang-orang Belan-
da yang ada di Surabaya.
Pada tanggal 19 April 1930, SIVB
bersama dengan VIJ Jakarta, BIVB Bandung
(sekarang Persib Bandung), MIVB (sekarang
PPSM Magelang), MVB (PSM
Madiun), VVB (Persis Solo),
PSM (PSIM Yogyakarta)
turut membidani kelahiran
Persatuan Sepakbola Se-
luruh Indonesia (PSSI)
dalam pertemuan yang
diadakan di Societeit Ha-
diprojo Yogyakarta. SIVB
dalam pertemuan tersebut
diwakili oleh M. Pamoedji.
Setahun kemudian kom-
petisi tahunan antar kota/per-
serikatan diselenggarakan.
SIVB berhasil masuk final
kompetisi perserikatan pada tahun
1938 meski kalah dari VIJ Jakarta.
Ketika Belanda kalah dari Jepang pada
1942, prestasi SIVB yang hampir semua
pemainnya pribumi dan sebagian kecil
keturunan Tionghoa melejit dan kembali
mencapai final sebelum dikalahkan oleh
Persis Solo. Akhirnya pada tahun 1943 SIVB
berganti nama menjadi Persibaja (Persatuan
Sepak Bola Indonesia Soerabaja). Pada era
ini Persibaja diketuai oleh Dr. Soewandi. Kala
itu, Persibaja berhasil meraih gelar juara
pada tahun 1950, 1951 dan 1952.
Tahun 1960, nama Persibaja diubah
menjadi Persebaya (Persatuan Sepak Bola
Surabaya). Pada era perserikatan ini,
prestasi Persebaya juga istimewa. Persebaya
adalah salah satu raksasa perserikatan
selain PSMS Medan, PSM Makassar, Persib
Bandung maupun Persija Jakarta. Dua kali
Persebaya menjadi kampiun pada tahun
1978 dan 1988, dan tujuh kali menduduki
peringkat kedua pada tahun 1965, 1967,
1971, 1973, 1977, 1987, dan 1990.
Prestasi gemilang terus terjaga ketika PSSI
menyatukan klub Perserikatan dan Galatama
dalam kompetisi bertajuk Liga Indonesia sejak
1994. Persebaya merebut gelar juara Liga In-
donesia pada tahun 1997. Bahkan Persebaya
berhasil mencetak sejarah sebagai
tim pertama yang dua kali menjadi
juara Liga Indonesia ketika pada
tahun 2004 klub yang juga
berjuluk Green Force kembali
merebut gelar juara. Kendati
berpredikat sebagai tim klasik
sarat gelar juara, Green
Force juga sempat me-
rasakan pahitnya
terdegradasi pada
tahun 2002 lalu. Pil
pahit yang langsung ditebus
dengan gelar gelar juara
Divisi I dan Divisi Utama pada
dua musim selanjutnya.
Persebaya juga dikenal sebagai klub
yang sering menjadi penyumbang pemain
ke tim nasional baik yunior maupun senior.
Mulai era 70-an sampai 90-an. Sederet na-
ma tenar yang kini menjadi arsitek tim-tim
sepakbola Indonesia, seperti Rudy Keltjes,
Riono Asnan, Yusuf Ekodono, Syamsul Arifin,
Subangkit, Mustaqim, Eri Irianto, Bejo
Sugiantoro, Anang Makruf, Hendro Kartiko,
Uston Nawawi, Chairil Anwar, dan Mursyid
Effendi merupakan sebagian pemain timnas
hasil binaan Persebaya. Terakhir, nama-
nama seperti Mursyid Efendi, Anang Makruf,
Bejo Sugiantoro menjadi pilar timnas Indo-
nesia di SEA Games Thailand 1996.
Salah satu yang cukup dikenang adalah
Eri Irianto, pemain timnas era-90an yang
meninggal dunia pada tanggal 3 April 2000
setelah tiba tiba menderita sakit saat Per-
sebaya menghadapi PSIM dalam pertan-
dingan Liga Indonesia 1999/2000. Eri Irianto
meninggal di rumah sakit pada malam hari-
nya. Nama Eri kemudian dipakai sebagai na-
ma Wisma/Mess Persebaya yang diresmikan
pada tanggal 25 April 1993.
Selain itu, dalam perjalanannya, Perse-
baya beberapa kali mengalami kejadian
kontroversial. Saat menjuarai Kompetisi Per-
serikatan pada tahun 1988, Persebaya per-
nah memainkan pertandingan yang terkenal
dengan istilah sepakbola gajah karena
mengalah kepada Persipura 0-12, untuk
menyingkirkan saingan mereka PSIS Se-
marang yang pada tahun sebelumnya
memupuskan impian Persebaya di final
kompetisi perserikatan.
Pada Liga Indonesia 2002, Persebaya
melakukan aksi mogok tanding saat meng-
hadapi PKT Bontang dan diskors pengu-
rangan nilai. Kejadian tersebut menjadi salah
satu penyebab terdegradasinya Persebaya
ke divisi I. Tiga tahun kemudian, Persebaya
menggemparkan publik sepakbola nasional
saat mengundurkan diri pada babak delapan
besar lantaran tidak adanya jaminan
keselamatan bagi suporternya yang ingin
mendukung mereka di Jakarta sebagai
tempat digelarnya pertandingan.
Imbas kejadian tersebut, tim Bajul Ijo ini
harus kembali ke level Divisi I di kompetisi
selanjutnya. Namun aksi tersebut dibayar tun-
tas dengan merebut mahkota juara yang
otomatis melenggang ke Liga Indonesia 2007.
Sayangnya, di musim kompetisi 2007/2008,
Persebaya terjerembab di papan bawah yang
membuat peluang lolos ke kompetisi perdana
Indonesia Super League 2008/2009 tertutup.
Namun kini Persebaya segera bangkit lagi
untuk menyongsong kembali kejayaannya di
lapangan bola.(gatot)
Jejak Sang Bajol Ijo
sa. Begitu juga manajer yang me-
ngatur skor akhir pertandingan, ser-
ta wasit yang karena sesuatu hal
lantas memihak pada salah satu tim,
termasuk perbuatan dosa. Karena
itu, semua yang telah saya sebutkan
di atas harus kita tinggalkan mana
kala sepakbola kita mau maju, dan
tidak terancam bubar,” tutur dia.
Soal ketidakberesan dalam se-
pakbola ini, Rusdy tergolong paling
getol bersikap. Pernah suatu ketika,
ada seorang pemain binaannya yang
kecanduan obat-obatan terlarang.
Pemain ini sangat terkenal. Dia juga
menjadi langganan tim nasional.
Rusdy tahu itu semua. Beberapa kali
ia peringatkan, namun kelakuannya
tak berubah. Akhirnya, dia pun
segera mengambil keputusan
memecat pemain itu, meski publik
akhirnya mencerca dia lantaran sang
pemain dianggap pemain hebat.
“Bagi saya moral itu penting. Dan
lagi, saya memecat pemain itu ka-
rena ingin menyelamatkan dia. Ka-
lau sampai dia tak dipecat karena
ketahuan menyimpang, kariernya
akan habis,” ucap Rusdy kukuh yang
merahasiakan nama pemain itu.
Di mata Rusdy, kunci sukses
membina pemain harus menerap-
kan tiga hal, yakni menjauhi tangan-
tangan kotor, mentalnya baik, dan
istiqamah. Selain itu, dalam ber-
tanding Rusdy selalu menanamkan
prinsip tak mudah menyerah. Biar
waktu sedetik pun tersisa, peluang
itu masih terbuka.
“Kalau kita ingin maju, ber-
usahalah semaksimal mungkin
mengikuti instruksi pelatih. Jangan
pernah berpikir untuk kalah dalam
pertandingan, walaupun lawan
yang dihadapi mempunyai kemam-
puan lebih baik,” saran dia.
Tak berlebihan kiranya, Rusdy
telah meletakkan dasar bermain
bola yang brilian. Kalau saya boleh
menyebut, Rusdy mencoba membo-
yong sepakbola profetik, yang
mencitrakan moral kenabian. Ini
dianggapnya juga berdakwah de-
ngan lebih mengedepankan etos
dan kepedulian terhadap kemanu-
siaan. Bukan semata-mata memen-
tingkan materialisme dan keglamo-
ran dunia selebritis sepakbola.
Sepakbola profetik yang diusung
Rusdy adalah yang mencerminkan
wajah humanis yang diwujudkan
lewat pembaruan sosial dan budaya
yang santun dan menjadi setiap
tingkah laku sebagai ibadah.
Dalam percaturan dunia kepe-
latihan, nama Rusdy Bahalwan tidak
bisa dipisahkan dengan tim nasio-
nal, saat menukangi PSSI tahun
1998, di event Piala Tiger dan PSSI
Piala Asia. Bahkan, Rusdy adalah pe-
latih terakhir asli Surabaya yang
mampu mempersembahkan gelar
juara di kancah Liga Indonesia. Saat
Legenda Copa Dji Sam Soe Indone-
sia 2006 berlangsung di Sidoarjo,
Rudi William Keltjes memelopori
para pemain yang terpilih, seperti
Ferrel Hattu, Jaya Hartono, Eddy
Harto, Maman Suryaman dan
Mustaqim untuk datang ke rumah
Rusdy yang baru saja terkena
stroke.
Dan, tahun 2009 lalu, pengu-
saha mantan manajer Persijatim,
sekaligus produser musik Ronny
Tanuwijaya, pernah melakukan
penggalangan dana bagi mantan
pelatih Persebaya Surabaya dan
tim nasional Indonesia Rusdy
Bahalwan yang menderita penyakit
degenerative sejak lima tahun
terakhir.(gatot)
DATA PERSEBAYA
Nama : PERSEBAYA SURABAYAJulukan : BAJOEL IJO, GREEN FORCEDidirikan : 18 JUNI 1927Alamat : Wisma Eri Irianto (Mess
Persebaya) Jl Karanggayam 1,Surabaya
Stadion : STADION GELORA 10NOVEMBER, TAMBAKSARI,SURABAYA
Kapasitas : 30.000 penontonSuporter : Bonekmania
Ketua Umum : H Saleh Ismail Mukadar SHKetua Harian : Drs H Cholid GoromahSekretaris Umum : Drs H Akhmad MunirBendahara : H Hendri SManager Tim : Indah KurniaAsisten Manajer : H Saleh HanifahSekretaris Tim : Supriadi SHBendahara Tim : H Hendry SPelatih : Arcan IueriAsisten Pelatih : - Ibnu Grahan
- Hartono- Kasiyanto
Dokter Tim : dr. Herry SPU : M Toha, SutrisnoMeasseur : Totok S, MatdraiKostum 1 : Hijau-HijauKostum 2 : Putih-Putih
PRESTASIPERSERIKATAN1938 - Runner-up, kalah dari VIJ Jakarta1942 - Runner-up, kalah dari Persis Solo1950 - Juara, menang atas Persib Bandung1951 - Juara, menang atas Persija Jakarta1952 - Juara, menang atas Persija Jakarta1965 - Runner-up, kalah dari PSM Ujungpandang
(sekarang PSM Makassar)1967 - Runner-up, kalah dari PSMS Medan1971 - Runner-up, kalah dari PSMS Medan1973 - Runner-up, kalah dari Persija Jakarta1977 - Runner-up, kalah dari Persija Jakarta1978 - Juara, menang atas PSMS Medan1981 - Runner-up, kalah dari Persiraja Banda Aceh1987 - Runner-up, kalah dari PSIS Semarang1990 - Runner-up, kalah dari Persib Bandung
LIGA INDONESIA1994/1995 - Posisi ke-9, Wilayah Timur1995/1996 - Posisi ke-7, Wilayah Timur1996/1997 - Juara1997/1998 - dihentikan1998/1999 - Runner-up1999/2000 - Posisi ke-6, Wilayah Timur2001 - ?2002 - Degradasi ke Divisi Satu2003 - Juara Divisi Satu, Promosi ke Divisi Utama2004 - Juara2005 - Mundur dalam babak 8 besar (awalnya
diskorsing dua tahun, namun dikurangimenjadi 16 bulan, dan kemudiandikurangi lagi menjadi degradasi ke DivisiSatu)
2006 - Juara Divisi Satu, Promosi ke Divisi Utama2007 - Posisi ke-14, Wilayah Timur (Tidak lolos
ke Super Liga)
LIGA CHAMPIONS ASIA1998 - Babak pertama (masih bernama Piala
Champions Asia)2005 - Babak pertama
Gizi Atlet PenentuKeandalan PemainHindari Karbohidrat Berlemak
SEBAGAIMANA diketahui, timnas sepak-
bola sudah empat kali masuk final namun tidak
pernah sekalipun meraih gelar juara dalam
event sepakbola bergensi di Asia Tenggara itu.
Setidaknya ada tiga cabang keilmuan
yang bisa diterapkan dalam membangun
timnas sepakbola yang mumpuni yakni ilmu
gizi, fisioterapi dan psikoterapi/kesehatan
jiwa. Dari tiga bidang ilmu kesehatan, ilmu
gizi kesmas yang menjadi bagian dari ilmu
kesehatan masyarakat, sementara dua
lainnya berdiri sendiri.
Gizi Atlet
Dalam membangun sebuah tim sepakbola,
faktor gizi para atlet sangat berpengaruh dalam
mencapai prestasi tertinggi. Di negara-negara
modern yang sepakbolanya sangat maju, atlet
sepakbola diberikan menu khusus, pola makan,
pengaturan nutrisi yang menjadi panduan bagi
para atletnya. Biasanya tersedia tim khusus
pengelola makanan atlet sepakbola pada setiap
klub sepakbola dan pusat-pusat sekolah
sepakbola.
Namun banyak atlet sepakbola belum
menyadari hubungan langsung antara asupan
gizi dengan bentuk tubuh, stamina hingga pada
pencegahan kecelakaan dalam latihan.
Padahal kinerja puncak prestasi dapat
ditempuh dengan simultan antara pelatihan
dengan makan berbagai makanan yang
bergizi.
Asupan makanan yang mengandung
karbohidrat yang disimpan dalam tubuh sa-
ngat menguntungkan para atlet sepakbola. Dari
makanan menghasilkan lemak yang menjadi
bahan bakar tubuh dan bermanfaat selama
latihan maupun dalam pertandingan.
Sementara dalam latihan atlet juga
membutuhkan asupan makanan yang
mengandung protein tinggi.
Seorang atlet harus memperhatikan kadar
karbohidrat yang tersimpan dalam tubuhnya.
Karbohidrat menyediakan sekitar 40 hingga
50 persen dari kebutuhan energy tubuh
manusia. Semakin tinggi intensitas olahraga,
maka semakin besar pemanfaatan karbohidrat
yang tersimpan didalam tubuh. Karbohidrat
kompleks berasal dari makanan seperti
kentang, spaghetti, lasagna, sereal dan produk
biji-bijian lainnya, sementara karbohidrat
sederhana terdapat dalam kandungan buah-
buahan, madu, susu, dan gula. Tubuh
menyimpan sejumlah karbohidrat dalam otot
dan hati.
Selama pencernaan, tubuh memecah
karbohidrat menjadi glukosa dan menyim-
pannya dalam otot sebagai glikogen. Keter-
sediaan glikogen otot dan glukosa darah akan
mempengaruhi produksi adenosine triphos-
phate (ATP) selama kerja otot berlangsung
intensif. Sebaliknya bila aktifitas olahraga dalam
intensitas rendah dihasilkan dari sumber
karbohidrat yang rendah pula. Glikogen akan
diubah kembali menjadi glukosa selama latihan
dan digunakan untuk energi. Kemampuan untuk
mempertahankan olahraga berat yang
berkepanjangan secara langsung terkait dengan
tingkat awal glikogen otot. Glikogen yang
tersimpan dalam otot cukup untuk memasok
energi yang dibutuhkan selama kurang lebih
90 menit. Olahraga dengan stamina tinggi
selama 90 menit memungkinkan ruang
penyimpanan glikogen untuk diisi selama dua
hingga tiga hari sebelum pertandingan.
Menurut Didit Damayanti, M.Sc, (Akademi
Gizi Jakarta) jaringan otot merupakan simpanan
glikogen yang utama (400 g; 6,7 MJ), kemudian
hati (70 g; 1,2 MJ) dan glukosa darah (2,5 g;
342 kJ). Jumlah ini dapat bervariasi diantara
individu, dan tergantung faktor seperti intake
atau asupan makanan. Walaupun karbohidrat
bukan satu-satunya sumber energi, namun
karbohidrat lebih dibutuhkan sebagai sumber
energi otot untuk aktifitas fisik yang tinggi.
Kandungan glikogen otot pada individu yang
tidak terlatih diperkirakan
70-110 mmol/kg berat
otot. Di lain pihak atlet
endurance yang
terlatih dengan
diet campuran dengan istirahat sehari, mungkin
mempunyai kandungan glikogen otot 130-230
mmol/kg berat otot.
Namun Olympic Training Center di Colorado,
AS tidak menyarankan konsumsi makanan
karbohidrat tinggi terus-menerus. Ketahanan
atlet pada diet tinggi karbohidrat dapat
berolahraga lebih lama, jadi atlet harus diet
makan rendah karbohidrat tinggi lemak. Kondisi
tubuh hanya menggunakan karbohidrat untuk
bahan bakar, bukan asam lemak yang berasal
dari lemak. Pada kegiatan olahraga secara
terus-menerus tiga sampai empat jam, glikogen
di otot dan hati berada pada posisi maksimal.
Selain asupan makanan, atlet sepakbola
juga membutuhkan nutrisi lain yakni air. Apa-
bila kekurangan air dalam tubuh dapat menye-
babkan dehidrasi sehingga menyebabkan kram
otot dan cepat kelelahan. Atlet sepakbola harus
mengganti kehilangan cairan selama
pertandingan dengan sebanyak mungkin
minum cairan dingin pada interval waktu
tertentu. Cairan dingin lebih cepat diserap dan
membantu menurunkan suhu tubuh.
Untuk latihan ringan, sekitar setengah dari
pengeluaran energi total berasal dari
metabolisme asam lemak karena lemak juga
menyediakan bahan bakar tubuh. Jika
pertandingan berlangsung lebih dari satu jam,
tubuh dapat menggunakan sebagian besar
lemak untuk energi. Menggunakan lemak
sebagai bahan bakar tergantung pada durasi
pertandingan dan kondisi atlet.
Atlet sepakbola terlatih menggunakan lemak
untuk energi lebih cepat daripada atlet yang tidak
terlatih. Pada atlet terlatih, lemak dapat ber-
kontribusi sebanyak 75 persen dari kebutuhan
energi selama pertandingan. Sebenarnya tingkat
metabolisme lemak dapat dipercepat dengan
menelan kafein sebelum dan selama pertan-
dingan, namun memiliki efek negative seperti
insomnia, gelisah dan telinga berdengung.
Sumber Energi
Protein juga menyediakan energy bagi tubuh,
selain karbohidrat dan lemak. Latihan dapat
meningkatkan kebutuhan seorang atlet untuk
protein, tergantung pada jenis dan frekuensi
latihan. Protein tambahan tersimpan sebagai
lemak. Sebuah laporan penelitian menyebutkan
bahwa asupan protein 10 hingga 12 persen dari
total kalori. Atlet sepakbola terlatih disarankan
makan antara 1,6-1,7 gram protein per kg berat
badan perhari. Diet bervariasi akan memberikan
lebih dari cukup protein untuk meningkatkan
asupan kalori. Namun kelebihan protein dapat
menyebabkan dehidrasi.
Pembentukan otot atlet sepakbola banyak
ditentukan oleh asupan makanan yang meng-
andung protein dan latihan pembentukan otot
itu sendiri. Beberapa makanan yang
mengandung protein tinggi adalah ikan, ayam,
telur, daging dan beberapa sumber protein
lainnya. Namun makanan yang mengandung
protein tinggi juga menyediakan lemak tinggi.
Lemak hewani akan berprotensi menyebabkan
kegemukan dan penyakit jantung. Sementara
latihan pembentukan otot sebagai sumber en-
ergy dalam tubuh membutuhkan proporsi
makanan yang mengandung 15 persen protein
dan 60 persen karbohidrat dari total energi tubuh.
Menurut Dr. M.A. Husaini dari Puslitbang
Gizi Departemen Kesehatan, kebutuhan akan
protein bervariasi antar atlet. Menurut Angka
Kecukupan Konsumsi Zat-zat Gizi, seseorang
membutuhkan 1 gram protein per kg berat
badan, tetapi ada atlet yang membutuhkan
lebih banyak, misalnya seorang pelari yang
sedang berlatih intensif, atau seseorang yang
sedang berdiet yang mengkonsumsi rendah
kalori, atau seorang pemula yang baru mulai
berlatih. Di bawah ini diilustrasikan anjuran
konsumsi protein: (a) Atlet berlatih ringan: 1,0
gram protein/kg berat badan; (b) Atlet yang
rutin berlatih: 1,2 gram protein/kg berat
badan; (c) Atlet remaja (sedang tumbuh): 1,5
gram protein/kg berat badan; (d) Atlet yang
memerlukan otot: 1,5 gram protein/kg berat
badan. Untuk menghitung berapa banyak pro-
tein yang dibutuhkan sangat mudah. Mula-
mula, anda mengidentifikasi diri termasuk
golongan atlet yang mana, misalnya termasuk
atlet yang secara rutin berlatih. Umur anda
25 tahun, dan berat badan 70 kg. Maka anda
setiap hari sesungguhnya membutuhkan
sebanyak 70 x 1,2 g protein = 84 g protein.
Protein nabati juga dapat menjadi pilihan
karena kualitas protein nabati sama tingginya
dengan kualias protein hewani. Protein nabati
bersumber dari tumbuh-tumbuhan seperti
kacang-kacangan, termasuk tahu dan tempe
yang memiliki bahan dasar kacang kedele.
Banyak yang menganggap kelebihan protein
hewani karena faktor kandungan asam-asam
amino yang lebih komplit. Namun dengan
konsep menu seimbang yakni hidangan
makanan yang beragam kekurangan asam
amino pada protein nabati dapat ditutupi dari
makanan lainnya yang memiliki kelebihan-
kelebihan asam amino.
Protein bersama karbohidrat dan lemak
merupakan sumber energi dalam tubuh. Selain
berfungsi untuk pembentukan otot, protein
juga berfungsi untuk pembentukan sel-sel
darah merah dan pertahanan tubuh terhadap
penyakit. Proporsi makanan yang mengandung
protein dalam tubuh idealnya sebanyak 15
persen dari total kalori yang dikonsumsi karena
protein berfungsi sebagai sumber energi
ketika karbohidrat sudah tidak mencukupi.
Pemanfaatan ilmu gizi kesmas dalam
membangun timnas sepakbola merupakan
keniscayaan bila ingin mencapai puncak
prestasi tertinggi pada level internasional.
Kecendungan melemahnya stamina atlet
timnas sepakbola pada menit-menit akhir
pertandingan menandakan ada masalah
dalam asupan gizi yang berpengaruh pada
kemampuan yang menurun selama
bertanding.(Miftachul Huda)
Kita mengenal Negara
Amerika latin yang mela-
hirkan banyak mega bintang
sepak bola, yakni Brazil dan
Argentina. Juga Negara-
negara sekitarnya. Kok
bisa? Sebuah pertanyaan,
yang harus kita cari jawa-
bannya, untuk kemudian
kita jadikan cermin.
Yang jelas, sejak 1930-
an, permainan sepak bola di
kedua negara ini, sangat
digemari. Bahkan sebagian
pengamat menilai, permai-
nan sepak bola sudah menjadi bagian dari budaya
Brazil dan Argentina. Meski pada kenyataannya,
sepakbola merupakan permainan yang sifatnya
universal dan mendunia.
Bagaimana dengan Indonesia? Fakta me-
nunjukkan, saat ini sepak bola di tanah air sudah
sangat digemari oleh masyarakat, dari pelosok
desa hingga perkotaan. Tinggal menciptakan
situasi yang lebih kondusif, maka stigma sepak
bola sebagai bagian dari budaya bangsa yang
‘universal’, akan tercipta.
Dari sini, akan tumbuh subur pemain-pemain
sepak bola alami. Yang untuk kemudian, tinggal
menggemblengnya di kawah candra dimuka,
yakni tempat-tempat pendidikan sepak bola.
Yang lulusannya, sudah merupakan bibit unggul.
Dari pemikiran tersebut, maka faktor
‘pendidikan’ merupakan satu hal yang tak bisa
dilepas dari proses terbentuknya bintang-bintang
lapangan masa depan. Karena melalui pendidikan,
maka kita bisa melakukan asah-asuh, kepada
siswa yang nota benenya para calon pemain.
Bahkan dengan pendidikan sepak bola yang
bermutu, kita juga mampu mendorong ter-
ciptanya situasi yang kondusif bagi perkem-
bangan sepak bola nasional. Artinya, masyarakat
pun memiliki wacana yang benar dan luas
tentang sepak bola. Sehingga langkah-langkah
para stake holder bidang persepakbolaan, akan
dapat difahami dan dimaklumi, bahkan didorong
oleh masyarakat.
Dari pemikiran tersebut, maka tim redaksi
SWA Grup (termasuk penulis) memandang
perlu adanya media yang konsern terhadap
pendidikan persepakbolaan nasional. Maka
lahirlah Tabloid Pendidikan Sepak Bola
“SWABOLA” ini, yang terbit bulanan.
Di tabloid ini, kita akan mendapatkan
pengetahuan mengenai kenapa mencintai bola,
teknik melatih kemampuan individu, teknik ber-
main individu dan mengarah ke tim, teknik
bermain tim, teknik menyerang, teknik bertahan.
Termasuk juga trik memilih formasi dan strategi.
Tak hanya itu, wacana-wacana lain seperti dunia
pelatihan, perwasitan, dan juga sisi-sisi lain di
persepak bolaan nasional dan internasional.
Pendek kata, mereka yang sebelumnya tak
terlalu banyak tentang sepak bola, dengan
berlangganan Tabloid SWABOLA, maka minimal
wacana persepakbolaan akan terbuka. Termasuk
anak-anak, remaja-remaja, baik di tingkat RT, RW,
Desa, Kecamatan hingga Perkotaan.
Kenapa saya katakan layak ‘berlangganan’,
karena materi pengetahuan sepak bola
tersebut, tidak mungkin dimuat dalam satu edisi.
Namun berkelanjutan. Meski secara teori
terbatas, namun praktik di lapangan, ilmu teknik
persepakbolaan, bisa berkembang terus.
Harapan tim redaksi, sedikit karya kami
melalui Tabloid SWABOLA ini, bisa memotivasi
para anak negeri untuk memahami dan berlatih
sepak bola dengan baik dan benar. Yang pada
akhirnya, terkristalisasi, sehingga muncul bibit-
bibit unggul, yang padaakhirnya menjadi Mega
Bintang Sepak Bola, seperti halnya David
Backham, Lionel Messi dan lain-lainnya.
Selamat membaca.
Riset teranyar menunjukkan, bermain
sepakbola lebih baik pengaruhnya bagi
kesehatan ketimbang olahraga lari atau
angkat beban. Faktor intensitas dan variasi
gerakan dalam sepakbola, seperti menen-
dang, berlari, menggiring dan berputar
membuat olahraga ini lebih unggul.
Riset juga menyatakan, sepakbola five-
a- side (satu tim lima orang) seperti futsal
lebih mendatangkan manfaat ketimbang
permainan bola skala penuh. Dengan tim
beranggotakan lima, para pemain dituntut
bergerak lebih lincah.
Keunggulan sepakbola terungkap setelah
Prof Peter Krustrup dan timnya dari Univer-
sitas Kopenhagen melakukan tinjauan riset
dan melakukan studi tentang olahraga. Ia
bilang, permainan stop-start alamiah dan
berkelanjutan dalam sepakbola dapat
membangun kebugaran jangka panjang
selain juga efektif membakar lemak.
Dengan begitu, risiko seseorang meng-
idap penyakit jantung akan berkurang,
karena aktivitas ini membuat tekanan da-
rah dan kolesterol menurun. Sepakbola
juga cara yang baik untuk menurunkan
berat badan, menurut laporan studi yang
melibatkan 50 ilmuwan di tujuh negara itu.
“Sepakbola lebih baik ketimbang angkat
berat dan sama baiknya – jika tidak lebih
baik – ketimbang berlari oleh karena
manfaatnya untuk jantung,” ungkap Prof
Krustrup.
Berdasarkan hasil riset, ia bahkan
mengklaim sepakbola dapat direkomen-
dasikan sebagai bagian dari terapi gang-
guan jantung seperti tekanan darah tinggi.
“Sepakbola lebih kuat pergaruhnya
terhadap sejumlah faktor kardiovaskular
seperti pengambilan oksigen, fungsi
jantung, tensi darah, kolesterol dan massa
lemak, dibanding latihan beban dan berlari.
Kurang gerak adalah faktor risiko penting
bagi timbulnya penyakit jantung, tetapi
suatu hal baru bahwa olahraga menye-
nangkan seperti sepakbola efektif meng-
obati tekanan darah tinggi, “ ujarnya.
Salah satu dari riset tersebut meneliti
47 pria pengidap tekanan darah tinggi yang
diminta berolahraga selama satu jam dua
kali seminggu selama tiga bulan. Respon-
den dibagi dua kelompok yakni yang ber-
main bola dan olahraga lari. Mereka yang
bermain bola ternyata mengalami penu-
runan tensi rata-rata sebesar kelompok lari.
Dua kelompok ini pun mengalami
jumlah penurunan berat yang sama, tetapi
kelompok sepakbola mengalami penurunan
kadar kolesterol. Studi lain menemukan
bahwa sepakbola juga meningkatkan
kepadatan tulang dua kali lebih besar
ketimbang lari.
Riset ini sedianya akan dipublikasikan
dalam Scandinavian Journal of Medicine
and Science in Sports. Para peneliti beren-
cana melakukan studi lanjutan apakah
sepakbola lebih sehat ketimbang per-
mainan bola lainnya seperti bola basket
atau voli.(Gatot S)
Sepakbola Olahraga
Paling Baik Bagi Kesehatan
Kolom Redaksi
Kenapa Harus Tabloid
Pendidikan Sepak Bola?
Oleh:Moch. Nuruddin AliPemimpin Redaksi
Juga Bisa Bentuk
Tubuh IdealBERMAIN sepakbola, selain sebagai
olahraga terbaik, ternyata bisa membantu
kaum wanita mendapatkan bentuk tubuh
ideal, sehat dan bugar. Bahkan, menurut
penelitian, manfaat olahraga ini masih lebih
besar dibandingkan berlari.
Penelitian terhadap manfaat permainan
ini bagi wanita dilakukan Associate Profes-
sor Peter Krustrup dari University of
Copenhagen. Studi dilakukan karena
banyak wanita mengeluh, karena kesulitan
mendapatkan olahraga yang cocok dengan
kehidupan mereka. Terutama, ketika
aktivitas sehari-hari begitu menyita waktu
sehingga seakan-akan tidak punya
kesempatan menyehatkan badan.
Penelitian ini dilakukan sekitar dua
tahun terhadap 100 wanita pramenopause
yang tak terlatih. Mereka dibagi ke dalam
tiga kelompok, yakni sepakbola, berlari,
dan kelompok kontrol, dikutip dari laman
Times Of India.
Hasil penelitian menunjukkan interaksi
sosial dan kesenangan yang didapat
dengan bermain bola, akan membuat
mereka terus melakukannya secara
reguler dibandingkan olahraga lari.
Walaupun memang berlari merupakan
salah satu olahraga paling fleksibel.
“Yang sangat menarik adalah motivasi
bermain sepak bola berbeda dari pelari,”
kata Profesor Laila Ottesen.
Profesor Laila Ottesen melanjutkan,
“Para pelari termotivasi oleh ide untuk
meningkatkan kesehatan. Tapi para pemain
sepakbola terfokus pada permainan itu
sendiri dan termotivasi oleh interaksi sosial
dan bersenang-senang dengan orang lain.”
Kombinasi antara interaksi sosial,
kesenangan, dan gerak badan yang didapat
dari bermain sepak bola inilah yang
dikatakan lebih baik dari hanya berlari.
Penelitian juga menunjukkan bahwa
para pemain sepakbola menunjukan pal-
ing banyak keuntungan. “Saat bermain
sepakbola, para wanita memiliki denyut
jantung tinggi dan melakukan banyak sprint,
menendang dan menangani, membuat
sepakbola sebagai integrasi efektif baik
untuk kedua cardio dan latihan kekuatan,”
kata Professor Peter Krustrup.(Gatot S)
DI ERA sepakbola modern,
profesi pelatih selalu menjadi
sorotan utama dalam kiprah
pencapaian prestasi suatu tim.
Tuntutan industri sepakbola yang
menginginkan prestasi setiap saat,
membuat melatih tergolong
pekerjaan dengan tingkat stressing
tinggi.
Tak heran, keberhasilan dan
kegagalan, bak dua sisi mata uang
yang tipis. Fabio Capello di pecat
dari Madrid setelah menjuarai La
Liga. Chelsea mendepak Avram
Grant, setelah berhasil jadi finalis
Liga Champion. Suatu yang tidak
pernah terjadi sebelumnya.
Singkat kata, pelatih adalah profesi
paling menantang dalam dunia
kerja.
Bagaimana dengan pelatih tim
usia muda? Apakah pelatih tim usia
muda juga menghadapi tekanan
dan tingkat stress tinggi? Jawaban-
nya bergantung pada seberapa
serius ia melatih. Buat pelatih yang
hanya datang meneriaki pemain
lalu pulang, melatih adalah profesi
mudah. Tak perlu stress, yang
penting latihan berjalan.
Sebaliknya, pelatih yang
mengidamkan pemainnya bisa
meningkat, pekerjaan pelatih amat
melelahkan. Buat pelatih jenis ini,
kesalahan kecil bisa menjadi
masalah serius. Raga boleh 2 jam
di lapangan , tetapi pikiran 24 jam
tercurah ke lapangan. Kalau anda
sering stress akibat ini, anda adalah
seorang pelatih yang handal.
Pelatih tim usia muda memb-
utuhkan profesionalisme, juga
menuntut dedikasi dan loyalitas. Ini
terjadi, sebab pelatih tim usia muda
bergerak dalam pembentukan
karakter pesepakbolaan tangguh.
Artinya, pelatih perlu memper-
hatikan faktor-faktor di luar la-
pangan. Jadi, ia harus juga ber-
peran menjadi sahabat, guru,
manajer, bahkan konsultan.
Fungsi pelatih tim usia muda.
� Melatih
� Memberi perhatian
� Mengajar
� Mengorganisir
� Memberi contoh
� Meningkatkan
Kesuksesan latihan tidak diukur
dengan banyaknya jumlah atau
lamanya durasi latihan. Sukses
adalah saat latihan berhasil
meningkatkan kemampuan pemain
sesuai dengan topiknya. Tidak perlu
terlalu banyak atau lama durasinya,
asal efektif dan efesien, maka
latihan akan mencapai hasil
maksimal.
Organisasi RapiProgram latihan adalah faktor
utama kesuksesan latihan. Jika
pelatih bekerja tanpa program,
dipastikan organisasi latihan tidak
akan efisien. Contoh riil adalah
oelatih tidak memasang peralatan
dari awal hingga akhir. Akhirnya, di
tengah latihan, pemain menjadi
bosan karena banyak menunggu
dan mengantri.
Untuk itu, pastikan pelatih selalu
membuat program. Pelatih juga
harus hadir lebih awal dari jam
latihan. Mulailah memasang pera-
latan hingga tuntas. Organisasi rapi
membuat latihan efesien, dimana
perpindahan antar sesi berlang-
sung cepat. Peralatan yang telah
tertata rapi akan menambah
motivasi para pemain.
Pengaturan BolaHal lain yang perlu diperhatikan
adalah, penempatan bola. Secara
naluriah, anak-anak sangat
terobsesi dengan bola. Akibatnya,
saat tiba di lapangan, pemain
selalu menendangbola tanpa arah.
Ini jelas tidak baik, mengingat
organisasi yang tersusun menjadi
kacau dan celakanya bisa membuat
pemain cedera.
Memberikan penjelasan adalah
solusi terbaik. Biasakan pemain
tidak mengambil bola yang telah
disusun. Rangsang mereka untuk
memulai ltihan dengan membuat
lingkaran dan main kucing-kucingan
santai. Kegembiraan dalam per-
mainan ini sangat efektif untuk
meningkatan gairah sebelum
latihan dimulai.
Pelatih PembelajarProfesi melatih bukan sekadar
pekerjaan biasa, tetapi juga pelaj-
aran hidup. Untuk itu setiap pelatih
harus memiliki mentalitas nol. Arti-
nya selalu merasa belum tahu dan
belajar tentang hal-hal baru.
Untuk ranah formal, pembela-
jaran bisa di lakukan dengan ikut
kursus kepelatihan PSSI dan AFC.
Apapun latar belakang pelatih,
kursus adalah keharusan. Pengala-
man sebagai pemain atau sarjana
olahraga bisa jadi bekal pelatih,
tetapi ilmu utama melatih ada di
kursus formal.
Belajar dari PermainanPengembangan diri pelatih juga
perlu dilakukan secara informal.
Sarana belajar informal paling efektif
adalah pemain itu sendiri. Nonton
sepakbola level dunia sambil corat-
coret hal-hal positif dari permainan
mereka adalah refrensi tercanggih.
Penajaman bisa dilakukan
dengan refrensi penunjang lainnya.
Internet menjadi sobat utama
pelatih masa kini. Di tengah era
informasi, cakap komputer menjadi
wajib hukumnya. Biasakan juga
untuk selau banyak membaca. Dari
situ cakrawala dan wawasan kita
akan berkembang.
Terakhir, layaknya belajar
berenang, kita bisa setelah menye-
bur ke kolam. Pelatih harus berani
memakai ilmunya di lapangan.
Pelatih yang jarang melatih akan
kehilangan sentuhan ilmunya. Jangan
takut sala, tetapi harus berani salah.
Dari kesalahan, kita akan belajar dan
berkembang jadi pelatih handal.
Catatan Sebagai NyawaDalam sepakbola, mencatat
bisa menjadi kunci. Keakuratan
dalam mencatat pertandingan
adalah referensi langkah-langkah
apa yang harus diambil pelatih
untuk meraih kemenangan.
Analisa pertandingan terdiri dari
2 jenis. Jenis yang pertama
dilakukan terhadap tim yang akan
menjadi lawan tim kita. Analisa
kedua dilakukan oleh tim pelatih
Persiapan Menjadi Pelatih Handalsepanjang pertandingan. Analisa ini
berguna bagi pelatih untuk
memberikan instruksi spontan
selama pertandingan berjalan.
Khusus analisa pertandingan babak
pertama ini, akan menjadi bahan
untuk briefing saat waktu jeda
berlangsung.
Sedang, analisa pertandingan
babak kedua akan menjadi bahan
untuk evaluasi pertandingan. Dari
analisa pertandingan tim, biasanya
pelatih kemudian dapat membuat
program mingguan untuk dapat
sukses pada pertandingan
selanjutnya.
Format CatatanFormat catatan analisa bisa
beragam, bergantung dari ke-
biasaan pelatih. Secara umum,
ada tiga hal yang mutlak ter-
cantum dalam anal isa per-
tandingan. Pertama, data
pertandingan seperti tim yang
bermain, lokasi stadion, cuaca
dan formasi. Kedua, momen
penting sepanjang pertandingan.
Ketiga, problem tim saat menye-
rang, bertahan dan transisi.
Rui Faria, asisten Jose Mourinto
di Chelsea mempunyai kebiasaan
membagi kertas menjadi 6 bagian.
Kolom kiri dan kanan atas untuk
mencatat momen penting babak
pertama dan kedua. Kolom kiri
tengah untuk ‘Saat Menyerang’.
Sedangkan kolom kanan untuk ‘
Saat Bertahan’. Dua kolom di bawah
dipakai untuk ‘Transisi Positif’ dan
‘Transisi Negatif’.
Mulailah MencatatSelalu mencatat analisa
pertandingan saat tim kita bermain
adalah kebiasaan berharga. Meski
harus di akui bahwa mencatat
analisa pertandingan bukanlah
kebiasaan yang mudah untuk
dijalankan. Besarnya tekanan dan
tingginya tensi pertandingan,
membuat pelatih sering lupa untuk
mencatat. Pelatih sering tenggelam
dalam emosi pertandingan,
sehingga sepanjang pertandingan
hanya berteriak-teriak tanpa arah.
Pelatih yang tidak mencatat
dipastikan akan mengalami kesulitan
dalam member briefing dan mem-
buat evaluasi. Jadi tak ada gunanya
lagi sekedar berteriak-teriak tanpa
arah sepanjang pertandingan. Mu-
lailah mencatat analisa pertandingan
dan raih hasil idaman.�
Tim handal ditopang olehpara pemain handal. Para
pemain handal dicetak oleh pelatihhandal”
Jenjang
Lisensi
Kepelatihan
di IndonesiaLisensi Pro
AFCLisensi A
AFCLisensi B
AFC
Lisensi DPSSI
Lisensi CAFC
D C B A PRO
Mengenal Peranan Wasit
Dalam Pertandingan Sepak Bola
Peraturan FIFA Pasal 17:
Pemain Harus
Hormati WasitBerdasarkan undang-undang FIFA
menyangkut aturan permainan, terutama
pasal 17, dijabarkan mengenai tata cara
menghormati wasit. Baik itu dalam
menerima keputusan wasit maupun ketika
memprotes apa yang diputuskan wasit.
Sering mengamati pertandingan EPL, Serie
A, La Liga, Liga Champions, hingga Piala Dunia?
Apabila kita teliti pasti mendapati sebuah
fenomena bagaimana seorang wasit (dan asisten
wasit) adalah “raja” selama 2 X 45 menit.
Jangankan disentuh, menggertak atau
mengejek wasit pun bisa berbuah kartu. Kalau
pun lolos dari kartu, rekaman pertandingan
bisa membuat pemain yang bersangkutan
dikenai hukuman atau skorsing.
Beberapa musim yang lalu, Liga Inggris
membuat sebuah program kampanye “Re-
spect the Referee”. Banyak pelajaran positif
dari kampanye tersebut yang dapat kita ambil
dan terapkan pada kompetisi sepakbola kita.
Peraturan sepakbola pada semua per-
tandingan di bawah naungan FIFA (termasuk
kompetisi domestik) adalah sama dan meru-
pakan sebuah standar baku, tidak berbeda
antar negara, federasi, dan benua.
Yang berbeda adalah kultur (budaya)
sepakbola dan kualitas pelaku sepakbolanya.
Kultur sepakbola Inggirs dan Italia berbeda, pun
demikian dengan kultur sepakbola Eropa
dengan Amerika Latin. Sepakbola Indonesia?
Jangan ditanya, terlalu jauh perbedaannya.
Pelatih Timnas Indonesia U16 asal Uruguay,
Cesar Payovic Perez, pernah mengamati salah
satu pertandingan divisi utama Liga Indonesia
dan terheran-heran ketika menurut pandangan
dia ada sedikitnya 8 kartu merah yang
seharusnya dikeluarkan oleh wasit, tapi hal
tersebut tidak dilakukan.
Pemain yang kasar dan belum mengerti
aturan, wasit yang belum mengerti aturan
atau di bawah tekanan, atau faktor-faktor
non teknis lainnya?
Kita bisa melihat dan merasakan bagaimana
wasit dan asisten wasit bertugas seperti di
bawah tekanan (atau pesanan?). Pemberian
kartu kuning dan merah yang janggal, wasit
belum paham kondisi advantage, asisten wasit
juga masih ragu-ragu dalam memutuskan ac-
tive offside atau passive offside, dan beberapa
aturan baru lainnya.
Pemandangan yang jauh dari kesan aturan
sepakbola memang masih sering kita jumpai di
kompetisi kita. Seperti pernah dikutip dari harian
Jawa Pos, nyaris sepanjang musim, pemanda-
ngan itu seakan tak pernah lepas dari kompetisi
Liga Indonesia. Aktor utamanya tentu saja para
pemain yang merumput di atas lapangan.
Lucunya, tak jarang protes itu dilakukan dengan
cara berlebihan. Misalnya, dengan memegang
badan wasit. Atau, aksi yang paling kasar dengan
menendang dan memukul wasit.
Mengenai hal tersebut, pelatih Persipura
Jayapura asal Malaysia, Raja Isa, turut prihatin,
“Jangankan memukul, memegang wasit saja
sudah tindakan yang salah. Sepertinya, pemain
Indonesia banyak yang tidak tahu dengan
undang-undang FIFA menyangkut aturan
permainan, terutama pasal 17.”
Dalam pasal 17 dijabarkan mengenai tata
cara mengormati wasit. Baik itu dalam
menerima keputusan wasit maupun ketika
memprotes apa yang diputuskan wasit. Demi
kemajuan sepak bola Indonesia, Raja Isa
menyarankan PSSI untuk melakukan pe-
nyuluhan kepada pemain sebelum kompetisi.
Tentu saja, penyuluhan yang bersinggungan
dengan segala peraturan sepak bola. Para
pemain diberi pelajaran dan pemahaman
mengenai peraturan sepak bola.(*)
Seperti kita ketahui, pada setiap
pertandingan sepak bola, di tingkat
kompetisi apa pun, selalu
membutuhkan seorang wasit untuk
memimpin jalannya pertandingan.
Dalam arti, sebagai penengah
pertandingan, dengan keputusan-
keputusan yang obyektif.
Difinisi wasit adalah, seseorang yang
ditunjuk sebagai pengambil keputusan di
dalam suatu pertandingan. Begitu juga
dengan sepak bola. Wasit sepak bola,
memiliki peranan yang sangat besar. Ia dapat
menjadi penengah yang baik maupun
bencana bagi tim yang dirugikan.
Di dalam pertandingan sepak bola, wasit
ikut berlari untuk mengatur jalannya
pertandingan. Ia memiliki wewenang penuh
dalam mengambil keputusan di lapangan
saat pertandingan berlangsung.
Wasit, dibantu oleh 2 orang hakim garis
di sebelah kanan dan kiri lapangan. Selain
itu, ia berhak mengambil keputusan secara
mutlak, baik itu sesuai dengan hakim garis
maupun tidak.
Peranan Wasit
Di dalam menjalankan tugasnya, wasit
harus berada di tengah-tengah, antara tim
yang bertanding. Ia juga harus menjauhi
sikap keberpihakan pada salah satu tim.
Dengan demikian, pertandingan dapat
berjalan dengan baik tanpa adanya tim
yang dirugikan.
Berikut ini adalah beberapa peranan
wasit dalam pertandingan sepak bola:
� Sebagai pengatur jalannya
pertandingan
Wasit bertugas untuk memberi instruksi
atas dimulainya suatu pertandingan. Wasit
juga bertugas mengatur jalannya pertan-
dingan sepak bola selama 45 menit pada
kedua babak.
� Sebagai pengambil keputusan.
Di dalam pertandingan sepak bola,
banyak hal-hal yang harus diputuskan oleh
wasit. Keputusan yang salah bisa merugikan
tim yang bertanding. Keputusan wasit bisa
menjadi penentu menang kalahnya suatu
tim. Saat terjadi pelanggaran misalnya,
wasit wajib menentukan seberapa berat
pelanggaran tersebut. Apakah pelanggaran
perlu diganjal dengan kartu kuning atau
kartu merah. Semua itu menjadi keputusan
mutlak seorang wasit.
� Sebagai penengah
Saat pertandingan tidak berjalan
kondusif dan kerasnya adu fisik antara dua
tim yang bertanding, wasit harus bisa
menenangkannya. Begitu juga halnya saat
terjadi pertentangan atas suatu hal, ia
harus menjadi penengah agar tidak terjadi
konflik yang lebih jauh lagi.
� Mencegah terjadinya kecurangan
Ada kalanya sebuah tim sepak bola
bermain secara curang untuk memperoleh
kemenangan. Saat itulah, ia harus bisa
melihat secara jeli berbagai aksi kecurangan
dan mencegah niat jahat tim yang
bersangkutan. Banyak cara curang yang bisa
dilakukan, misalnya berpura-pura cidera,
pura-pura jatuh di kotak penalti, bermain
kasar secara tersembunyi dan cara curang
lainnya. Jika itu terjadi, ia harus secara tegas
memberi ganjaran kepada pemain yang
melakukan hal-hal curang tersebut.
Begitu besarnya peranan wasit dalam
pertandingan sepak bola, oleh karena itu,
diperlukan pribadi-pribadi yang sangat
berkualitas dalam memimpin sebuah
pertandingan sepak bola.
Meskipun seorang wasit sepak bola
memilik peranan yang sangat besar,
namun ia juga kerap menjadi sasaran
emosi pemain dan penonton. Tindakan
tersebut tentu tidak dibenarkan.
Sepantasnyalah tim yang bertanding
dan penonton bisa menghargai wasit
dengan segala keputusannya. Karena
dalam pertandingan olahraga sportivitas
sangat dijunjung tinggi.(*)
Okto Maniani,Penampilan gemilang tim
nasional Indonesia di ajang AFF
Cup ini ditandai dengan
regenerasi pemain inti di
beberapa lini. Salah satu yang
regenarsi terbaik tersebut
terdapat dalam diri Oktovianus
Maniani, putra Papua yang
bermain cemerlang di lini depan
tim Merah-Putih.
Oktovianus Maniani dilahirkan
di Jayapura, Papua, 20 tahun
silam. Karir pria mungil yang
akrab disapa Okto ini di kancah
nasional dimulai pada tahun 2008
lalu. Ia terpilih sebagai salah satu
pemain yang mewakili Papua di
ajang PON 2008. Namun bakat
Okto membuat dirinya mampu
melejit meninggalkan sesama
rekan-rekannya alumni PON 2008
seperti Titus Bonay, Alan
Aronggear, David Lali dan Frendy
Mofu.
Sebelumnya, Okto pernah
membela timnas U15. Dirinya pun
pernah memperkuat Persipura
U18 dan U21 di usia 15 tahun.
Pada tahun 2009, Okto
memulai karir klub nya dengan
membela PSMS Medan. Namun
karena masih terlalu ‘hijau’ saat
itu, pemain berukuran mini ini tak
mampu berbuat banyak. PSMS
pun terdegradasi setelah
ditaklukkan Persebaya Surabaya
di babak playoff tim papan
bawah. Pada paruh kedua musim
itu, Okto sempat membela
Persidafon Dafonsoro, namun
dirinya dipecat karena mangkir
latihan. Akhirnya Okto hengkang
ke Persitara Jakarta Utara.
Namun lagi-lagi dewi fortuna
belum memihaknya di klub
tersebut. Persitara juga
terdegradasi dari Indonesian
Super League.
Namun bakat dan kemampuan
Okto memikat sebuah klub papan
atas Indonesian Super League.
Klub tersebut adalah Sriwijaya FC
yang dilatih mantan pelatih
timnas, Ivan Kolev. Di sini karir
Okto kian bersinar, dan membuat
pelatih timnas saat ini, Alfred
Riedl, tertarik untuk
memanggilnya membela Merah-
Putih.
Keputusan tersebut tak salah,
Okto tampil impresif sebagai
sayap kiri timnas. Posisinya pun
nyaris tak tergantikan. Bahkan di
dua pertandingan awal Piala AFF,
Okto tak pernah digantikan dan
bermain penuh selama 90 menit.
Tak hanya itu, ia pun
memberikan kontribusi bagi 2
kemenangan dahsyat timnas.
Uniknya, kontribusi Okto selalu
menjadi penutup di dua
pertandingan itu. Pada saat
melawan Malaysia, umpan
silangnya sukses disambar Irfan
Bachdim dan membawa Indone-
sia memimpin dengan skor 5-1.
Di pertandingan melawan Laos,
Okto yang mencetak gol dengan
aksi individunya yang menawan
dan Indonesia menang dengan
skor telak 6-0.
Sosok Okto mengingatkan
Indonesia akan penampilan Boas
Salossa. Bukan hanya permainan,
secara fisik pun dirinya
menyerupai bintang Papua yang
tidak dipanggil di ajang AFF
karena masalah indisipliner
tersebut. Terlebih pada ajang
AFF, Okto mencukur habis
rambutnya.
Okto merupakan pemain
sayap kiri yang ganas. Dribel dan
kecepatannya membuat pemain
bertahan lawan seringkali
pontang panting mengejarnya.
Tidak hanya itu, ia juga dikenal
rajin melakukan pressing dan
memiliki marking yang bagus
untuk ukuran pemain sayap
murni. Dalam hal kengototan,
Okto bisa jadi mengungguli Boas.
10 Pemain Potensial Asia
Berkat penampilan gemilang
bersama timnas Indonesia di
Piala AFF 2010. Gelandang lincah,
Oktovianus Maniani akhirnya
masuk daftar 10 Pemain Potensial
di Asia.
Berdasarkan daftar 10
potential players in Asia yang
ditulis oleh kolomnis olahraga
ESPN, John Duerden, seperti
dirilis situs ESPNsoccernet.com,
Minggu (02/01), Okto berada
dengan pemain muda berbakat
lain dalam kawasan Asia.
Duerden sangat terkesimah
melihat aksi Okto yang bermain di
sayap kiri timnas Indonesia.
Berkat skill individu hebat dan
kecepatan yang luar biasa,
Duerden akhirnya memasukan
nama Sriwijaya FC itu sebagai
salah satu pemain muda berbakat
Asia.
Okto bukan satu-satunya
pesepakbola dari kawasan Asia
Tenggara yang masuk daftar
tersebut. Terdapat pula kiper
muda Thailand, Kawin
Thammasatchanan. Penjaga
gawang berusia 20 tahun itu
gagal tampil di Piala AFF karena
mengalami cedera.
Selama berkiprah di Piala AFF,
Okto enam kali tampil sebagai
pemain utama. Sayangnya,
dalam laga final kedua melawan
Malaysia, pemain berusia 20
tahun itu gagal tampil akibat
terkena akumulasi kartu kuning.
10 Pemain Potensial Asia
versi John Duerden:
1. Deng Zhuoxiang (Shandong,
Cina)
2. Ismail Matar (Al Wahda, Uni
Emirat Arab)
3. Koo Ja Cheol (Jeju United,
Korea Selatan)
4. Kawin Thamsatchanan
(Muang Thong United, Thai-
land)
5. Yasser Al Qahtani (Al Hilal,
Arab Saudi)
6. Oktovianus Maniani (Sriwijaya
FC, Indonesia)
7. Karim Ansarifard (Saipa, Iran)
8. Jungo Fujimoto (Shimizu S-
Pulse, Jepang)
9. Alexander Geynrikh
(Pahktakor, Uzbekistan)
10.Firas Al-Khatib (Al Qadsia,
Suriah).
Masuk Timnas Lagi
Sementara itu, berita paling
anyar, Oktovianus Maniani,
dipilih penggemar sepakbola
tanah air sebagai pemain yang
paling diunggulkan untuk masuk
Timnas U-23 SEA Games 2011.
Selain Okto, kiper Arema
Malang, Kurnia Mega menjadi
pemain terfavorit ketiga setelah
Stefano Lilipaly.
Pemilihan calon pemain
Timnas U-23 ini untuk mencari
pemain berbakat dua
kompetisi sekaligus. Pra-
Olimpiade 2012 dan Sea
Games 2011. Tidak hanya ke
pemain lokal, seleksi juga
diramaikan dengan kehadiran
para pemain asing keturunan
Indonesia. Proses seleksi
berlangsung selama sepuluh
hari di lapangan C, Senayan,
Jakarta.
Hasil poling sementara
terhadap 60 pemain, Oktovianus
Maniani menempati urutan atas
sebagai pemain paling diminati
memperkuat timnas U-23 dengan
perolehan sementara 2599
pemilih.
Ini terbukti, kehadiran Okto
Maniani untuk memperkuat
timnas sangat diharapkan.
Padahal, pemain kelahiran Papua,
27 Oktober 1990 ini nyaris
didepak gara-gara tidak disiplin.
Dipromosikan ke Eropa
Deputi Bidang Teknis Badan
Tim Nasional (BTN) PSSI, Iman
Arif akan mempromosikan dua
punggawa timnas Indonesia,
Irfan Bachdim dan Oktovianus
Maniani, ke klub-klub Eropa,
tahun depan.
Irfan dan Okto menjadi tulang
punggung timnas Indonesia saat
berlaga di Piala AFF 2010.
Bahkan, keduanya sukses
menyumbang satu gol saat tim
Merah Putih melumat Laos 6-0
pada laga kedua Grup A di
Stadion Utama Gelora Bung
Karno, Senayan, Sabtu 4
Desember 2010.
Mengilapnya permain Irfan
(22 tahun) dan Okto (20 tahun)
membuat keduanya berpeluang
mencicipi pentas sepakbola di
Eropa. Iman Arif mengaku akan
coba mempromosikan striker
Persema Malang dan winger
Sriwijaya FC tersebut ke klub-
klub Eropa.(Vv-Bola/hud)
Okto Maniani,Bintang Sayap Kiri dari Anak Negeri
� Versi Forbes
Terkaya Di Dunia10 Pemain Sepak Bola
Sudah bukan rahasia lagi,
pemain sepak bola profesional,
memiliki “harga” yang tercermin
dari pendapatan bulanan atau
tahunan dari klub dimana dia
bernaung dan juga dari nilai
harga ketika ia di transfer (dibeli)
oleh klub lain.
Persepakbolaan profesional
Indonesia pun sudah mengarah
ke situ. Bahkan, saat ini klub-klub
milik sebuah kota di tanah air,
juga telah melakukan transfer
pemain, tidak hanya dari antar
klub dalam negeri, namun juga
mentransfer pemain dari luar
negeri.
Sehingga Anda yang calon
pemain, tak ada salahnya
memiliki salah satu motivasi
dengan pendekatan pemasukan,
di samping motivasi-motivasi
dasar lainnya.
Berikut adalah 10 pemain
sepak bola terkaya di dunia versi
majalah Forbes untuk posisi
tahun 2010 (tahun 2011 belum
dilakukan penilaian), yang
disusun berdasarkan urutan nilai
pundi-pundi uangnya.
BERIKUT DAFTAR 10 PESEPAKBOLA TERKAYA VERSI FORBES
No. Nama Klub Nilai Kekayaan
1. David Beckham LA Galaxy •30 M2. Cristiano Ronaldo Real Madrid •22 M3. Ricardo Kaka Real Madrid •17,5 M4. Ronaldinho Flamengo •17,5 M5. Thierry Henry New York Red Bull •16 M6. Lionel Messi Barcelona •14 M7. Frank Lampard Chelsea •12 M8. John Terry Chelsea • 11 M9. Zlatan Ibrahimovic Milan • 11 M10. Steven Gerrard Liverpool •10,5 M
1. David Beckham
David Beckham sekali lagi
dinobatkan oleh majalah AS,
Forbes sebagai pesepakbola
dengan penghasilan tertinggi.
Sisanya diisi para pemain
Premier
League dan
La Liga.
Mantan
kapten
Inggris 35
tahun ini
berpenghasilan
sekitar 30
juta euro atau Rp 357,6
miliar per tahun. Ini
didapatkan dari gaji di klub
MLS, Los Angeles Galaxy dan
kontrak sponsor Adidas.
Sayangnya, peluang Becks
menambah penghasilan
terganggu dengan
kemungkinan besar ia absen
di Piala Dunia 2010 Afrika
Selatan, akibat cedera
tendon Achilles.
2. Cristiano Ronaldo
Megastar Real Madrid,
Cristiano Ronaldo menyusul
dalam daftar Forbes. CR9
mempunyai penghasilan 22
juta euro setahun. Nyaris
setengah dari penghasilan
Ronaldo berasal dari kontrak
dengan sponsor Nike.
Winger Portugal ini
dikontrak Los Merengues,
musim panas
lalu, dari
Manchester
United selama
enam tahun
senilai 11 juta
euro tahun
ini. Kontrak
Ronaldo naik
25 persen di
tahun kedua
dan seterusnya.
Cristiano Ronaldo dos
Santos Aveiro (lahir di Funchal,
Madeira, Portugal, 5 Februari
1985; umur 25 tahun) adalah
seorang pemain sepak bola asal
Portugal. Ia dikenal sebagai
pemain sayap dari Manchester
United dari 2003-2009 sebelum
pindah ke Real Madrid pada 1
Juli 2009 dengan memecahkan
rekor transfer sebesar 80 juta
poundsterling menjadikannya
sebagai pemain termahal dalam
sejarah sepak bola. Ia biasa
bermain sebagai sayap kiri atau
kanan serta penyerang tengah.
Ia mulai dipanggil ke Timnas
Portugal sejak tahun 2003.
3. Ricardo Kaka
Ricardo Kaka melengkapi
daftar tiga besar dengan
penghasilan 17,5 juta euro per
tahun.
Kaká menandatangani
kontrak dengan São Paulo pada
usia 15 tahun
dan
memimpin tim
juniornya pada
kemenangan
‘Copa de
Juvenil’. Ia
memulai
debutnya di
São Paulo FC
tahun 2001 ketika di berusia 18
tahun. Pada musim pertama, ia
mengoleksi 12 gol dalam 27
pertandingan dan 10 gol dalam
22 pertandingan di musim
berikut.
Pada usia 17 tahun, ketika
ia masih dalam tim junior, Sao
Paulo berniat menjual Kaká ke
tim dari Liga divisi 1 Turki,
Gaziantepspor. Transaksi tidak
terjadi, karena manajer
Gaziantepspor, Nurullah Saðlam,
dan dewan pengurus tim itu
menolak untuk membayar
$1.5m untuk pemuda 17 tahun
itu. Setelah bergabung dengan
tim senior São Paulo FC,
penampilan Kaká menarik
perhatian klub-klub Eropa.
Dia bergabung dengan AC
Milan dengan bayaran US $8.5
m, jumlah yang dianggap
sedikit oleh pemilik klub Silvio
Berlusconi.
5. THIERRY HENRY
Kapten Prancis dan penyerang Barcelona, Thierry
Henry berada di posisi 5 dengan penghasilan 16 juta
euro setahun. Penghasilan Henry bisa berlipat jika
rumor kepindahannya ke MLS menyusul Beckham di
akhir musim ini benar adanya. Henry selama ini
dihubungkan dengan New York Red Bulls.
Pemain Terbaik FIFA dan peraih Ballon d’Or
(Terbaik Eropa) 2009, Lionel Messi berada di posisi 6
dengan penghasilan 14 juta euro. Thierry Daniel
Henry, lahir 17 Agustus 1977; umur 32 tahun)
adalah pemain sepak bola yang berasal dari Prancis.
6. LIONEL MESSI
Lionel Andrés Messi (lahir di Rosario, 24 Juni
1987; umur 22 tahun) adalah seorang pemain sepak
bola asal Argentina. Posisinya adalah penyerang. Saat
ini ia memperkuat FC Barcelona di La Liga (Liga
Spanyol). Kemampuannya sering membuatnya
dijuluki sebagai “Diego Maradona baru”.
Pada awalnya pemain bertinggi badan 169 cm ini
beraksi di klub Grandoli, klub asuhan Jorge Messi
yang tak lain adalah ayahnya Messi. Kemudian ia
beralih ke Newell’s Old Boys. Namun klub ini tidak sanggup membayar
biaya terapi hormon yang mencapai 500.000 pounds perbulannya.
7. FRANK LAMPARD
Frank Muryono Lampard Jr.,
(lahir di Romford, Inggris, 20
Juni 1978; umur 31 tahun)
adalah seorang pesepak bola
Inggris yang bermain bersama
Chelsea setelah sebelumnya
bergabung dengan West Ham
United dan Swansea City.
Lampard
adalah
gelandang
serang yang
dikenal
karena
tendangan
jauhnya yang
keras dan
keterampilannya
menghasilkan gol dari daerah
tengah lapangan. Lampard lahir
di Romford, Havering, Inggris.
Ia adalah putra dari Frank
Lampard Sr. yang juga mantan
pesepak bola Inggris dan
pernah memenangkan Piala FA
sebanyak dua kali selama
bergabung dengan West Ham
United. Silsilah keluarganya
juga tersambung dengan
keluarga pesepak bola terkenal
lainnya, yaitu keluarga
Redknapp.
8. JOHN TERRY
John George Terry lahir di
Barking, London Timur, Inggris
pada tanggal 8 Desember
1980, pria
bertinggi
tubuh 188
cm berposisi
sebagai bek
tengah yang
kuat dan
ber-tackle
keras di klub
sepak bola
Liga Utama
Chelsea F.C.. Di klub tersebut
ia memegang ban kapten tim.
Bersama Frank Lampard
dan Petr Cech ia
mengantarkan Chelsea F.C.
menjuarai Premier League
tahun 2005 setelah klub
tersebut terakhir kali juara 50
tahun yang lalu tepatnya
tahun 1955 dan juara Liga
Utama Inggris tahun 2006 dan
juga Piala Liga tahun 2005.
Terry saat ini tinggal di
Oxshott, Surrey dengan
tunangannya, Toni Poole.
Mereka mengharapkan
kelahiran anak kembar mereka
bulan Juni mendatang.
9. ZLATAN IBRAHIMOVIC
Zlatan Ibrahimoviã (lahir 3 Oktober 1981 di
Malmö, Skåne län, Swedia) adalah pemain sepak
bola Swedia yang memperkuat Inter Milan di Seri A
Italia sejak Agustus 2006. Posisinya adalah
penyerang. Ia berdarah Bosnia dan Kroasia serta
bertinggi tubuh 192 cm. Ia telah memperkuat tim
nasional Swedia di ajang Piala Dunia 2002 dan 2006
dan Piala Eropa 2004.
10. STEVEN GERRARD
Steven George Gerrard (lahir di Whiston, Inggris, 30 Mei
1980; umur 29 tahun) adalah seorang pemain sepak bola asal
Inggris. Pria beringgi tubuh 188 cm ini bermain di Liverpool F.C.
sejak tahun 1997 (meskipun debut profesionalnya baru terjadi
pada 19 November 1998) sebagai pemain pengganti Vegard
Heggem pada babak kedua saat liverpool bertanding melawan
Blackburn Rovers.
Walaupun ia berposisi sebagai gelandang di klub sepak bola
tersebut, sebenarnya ia dapat bermain di posisi mana saja seperti penyerang,
gelandang ataupun bek. Bisa dibilang pemain ini berposisi serba bisa kecuali
posisi kiper sepertinya halnya legenda sepak bola Irlandia Utara dan Manchester
United yaitu George Best.(*, Miftachul Huda)
4. RONALDINHO
Ronaldinho (nama asli: Ronaldo Assis de Moreira; lahir di
Porto Alegre, 21 Maret 1980; umur 30 tahun) adalah seorang
pemain sepak bola berkebangsaan Brasil yang sejak Juli 2008
membela tim AC Milan. Tinggi badannya sekitar 180 cm. Ia
mendapatkan gelar pemain terbaik dunia versi Fédération
Internationale de Football Association pada tahun 2004 dan 2005.
Ia merupakan pemain dengan penghasilan tertinggi melampaui
David Beckham dari LA Galaxy. Namun akumulasi pendapatan, ia
pada posisi 4, hampir sama dengan Kaka.
London – Swabola:
Wayne Rooney sedang mencoba
memulihkan kembali hubungannya dengan
Coleen. Striker Manchester United ini pun
mengajak istrinya untuk melakukan bulan
madu keduanya di Praha.
Dalan satu bulan terakhir Rooney memang
sedang diterpa isu yang tidak sedap. Striker
Inggris ini dikabarkan sempat berselingkuh
dengan seorang wanita panggilan ketika sang
istri sedang berbadan dua.
Rooney pun mengungkapkan bahwa
pemberitaan tersebut membuatnya
terluka. Sedangkan saat istri, Collen pun
dikabarkan telah memaafkan Rooney demi
sang putra yang belum genap berusia
setahun, Kai Rooney.
Kini Rooney tampaknya sedang
mencoba merajut kembali hubungannya
dengan Coleen. Keduanya sedang menuju
Praha dan telah meninggalkan bandara
Heathrow, Minggu (3/10/2010) malam.
“Wayne ingin perjalanan ini sebagai
bulan madu keduanya. Mereka setuju me-
ninggalkan bayi mereka dengan keluarga
Coleen hari sehingga mereka dapat berdua
dan mengingat rasanya jatuh cinta,” kata
sumber seperti dilansir dailymail.
Kedua memang tidak mau berjalan
berdampingan saat tiba di airport. Namun
Rooney tentu sangat berharap perjalanan
ke Praha tersebut membuatnya istrinya
bisa memaafkan kesalahannya.
Jadi Aktor
Sementara itu, sutradara terkenal
Alejandro Gonzalez Inarritu, berpendapat,
setelah pension dari sepakbola, Wayne
Rooney, ada profesi baru yang bisa
dilakoni striker Manchester United itu:
yakni jadi aktor.
Itulah pendapat. Sutradara asal
Meksiko itu, yang menganggap suami
Coleen tersebut punya bakat akting dan
natural di depan kamera.
“Saya bilang ke dia, ‘Saya akan tawari
peranh kalau kamu sudah lebih tua dan
saat kamu sudah selesai di sepakbola’.
Prospek karirnya di Hollywood bagus. Saya
yakin,” kata Inarritu di The Sun.
Inarritu sudah kenal Rooney beberapa
lama. Pasalnya, sutradara film Babel
(2006) dan Biutiful (2010) itu pernah
membesut Rooney dalam iklan apparel
Nike, salah satunya di mana Rooney tampil
dengan jenggot tebal.
“(Akting) Wayne natural. Dia datang
dari jalanan dan dia punya daya tarik
seorang pejuang yang bisa membuatnya
sukses di film,” lanjut Inarritu yang pernah
masuk nominasi Oscar 2007 itu.
Bila kelak benar-benar terjun di dunia
akting, Rooney akan mengikuti jejak
seniornya di MU, Eric Cantona, dan juga
mantan kapten Wimbledon, Vinnie
Jones.(hud)
Irfan Bachdim
Model Pocari
Sweat
Jakarta – Swabola :
Tahun ini Pocari Sweat menggelar ajang
Futsal Championship 2011 pada tanggal 29
Januari - 1 Mei 2011. Pertandingan futsal
antar SLTA ini akan berlangsung di 10 kota
di Indonesia untuk memperebutkan piala
bergilir Menpora dan hadiah tunai Rp200
juta.
Yang menarik dari ajang turnamen
futsal ini adalah, Pocari Sweat
menggandeng Irfan Bachdim sebagai ‘role
model’. Irfan sebagai salah satu atlet muda
berbakat Indonesia diharapkan menjadi
‘role model’ yang tepat.
“Saya sangat mendukung acara ini.
Karena memberikan wadah yang positif
bagi anak-anak muda Indonesia. Saya
berharap ini dapat memupuk fair play dan
disiplin,” ujar Bachdim.
Menurut Product Marketing Manager
Pocari Sweat, R. Suhendar, dengan
penyelenggaraan turnamen futsal ini,
diharapkan dapat memicu semangat anak-
anak Indonesia untuk mengembangkan
bakatnya dan terus berprestasi dalam
bidang olahraga.
Irfan bahkan menambahkan, dirinya
akan berusaha hadir dalam pertandingan
yang digelar, untuk memacu semangat
anak-anak muda, meski tidak setiap
pertandingan dapat dia ikuti.
“Saya akan menyesuaikan jadwal
dengan klub. Kalau memang
memungkinkan, saya akan datang
memberi dukungan pada anak-anak
yang berlaga di ajang ini,” imbuh
pemain yang pernah ditolak dua kali
oleh klub Indonesia.
Ketika disinggung mengenai durasi
kontrak dan berapa nominalnya, Irfan
enggan memberitahu dan terlihat
menutup-nutupi. “Masalah kontrak itu
urusan manager saya,” tutupnya singkat.
Pada kesempatan ini, Irfan juga enggan
memberikan komentar mengenai tidak
terpilihnya dia dalam skuad Timnas merah
putih. Menurut Irfan, untuk saat ini dia hanya
fokus untuk membela klubnya, Persema, di
Liga Primer Indonesia. (Zon, din)
Irfan Bachdim saat mencetak gol untuk Persemadi LPI/Reuters
Pada tanggal 19 Maret 2011 mendatang,
PSSI akan melakukan kongres di Pulau
Bintan, Riau, salah satu agendanya yaitu
pemilihan Ketua Umum PSSI. Kepala Staf
TNI Angkatan Darat (KSAD) Jenderal George
Toisutta dikabarkan akan mencalonkan diri
pada Kongres tersebut.
Menyikapi kabar ini, Panglima TNI
Laksamana Agus Suhartono mengaku baru
mengetahui kabar itu. Namun jika benar, dia
mengatakan siap mendukung koleganya itu.
“Saya baru tahu,” kata Agus singkat.
Terkait boleh atau tidaknya Toisutta
mencalonkan diri jadi Ketum PSSI? Agus
tidak akan memberikan larangan. Dia justru
mengaku akan memberikan dukungan.
“Lho, boleh.. Wong saya Ketua Umum
Ski Air (Persatuan Ski Air Seluruh Indone-
sia/PSASI). Boleh, tidak masalah,” tegasnya.
Lebih lanjut, Agus Suhartono juga
menegaskan bila TNI secara institusi tidak
melarang Toisutta jadi Ketum PSSI. “Oh
jelas, kalo memang itu diminta,” tutupnya.
Seperti diketahui, masa jabatan Nurdin
Halid memang akan berakhir pada tahun
ini. Sejumlah nama yang dikabarkan siap
menggantikan posisinya juga sudah
bermunculan. Sebut saja, pengusaha
nasional yang sekaligus penggagas Liga
Primer Indonesia, Arifin Panigoro, Nirwan
Bakrie dan Kapolri Timur Pradopo.
Sementara itu, untuk persyaratan calon
Ketum PSSI, setiap kandidat diketahui harus
minimal sudah 5 tahun aktif dalam
kepengurusan PSSI. Tak hanya itu, mereka
juga harus mendapat minimal 50 persen
plus satu dukungan dari pemilik hak suara
untuk bisa ditetapkan sebagai calon Ketum
PSSI yang baru. (Dtkc, din)
TNI Dukung KSAD Pimpin PSSI
London – Swabola:
Kepindahan Fernando
Torres ke Chelsea memecah-
kan rekor transfer Inggris.
Transfer tersebut bahkan
melampaui transfer Andy
Carroll ke Liverpool yang
disebut-sebut juga cukup
“wah”.
Harga 35 juta
poundsterling yang diajukan
Liverpool untuk mendapatkan
Carroll bisa jadi membuat
sebagian orang menaikkan
alis. Carroll dinilai belum teruji
matang. Ia memang tajam di
Premier League musim ini,
tapi ia bukanlah Torres yang
sudah biasa bermain di
kompetisi Eropa atau dunia
bersama tim nasional.
Tapi keputusan Liverpool
bisa dimengerti. Dengan
waktu bursa transfer yang
sangat mepet, mereka butuh
pengganti Torres yang
beberapa jam lalu sudah
setengah jalan menuju Stam-
ford Bridge. Liverpool pun
mau tak mau harus merogoh
kocek dalam-dalam.
Newcastle pun beruntung bisa
menjual mahal Carroll.
Harga transfer tersebut
sempat disebut-sebut bakal
menjadi pembelian termahal
di Inggris. “Rekor transfer
Inggris telah disepakati antara
Newcastle United dan Liverpool
untuk striker The Magpies
Andy Caroll,” demikian kete-
rangan yang dilansir dari situs
resmi Newcastle.
Sebelumnya angka tertinggi
yang harus dikeluarkan oleh
klub Inggris untuk memboyong
pemain terjadi pada Septem-
ber 2008. Ketika itu Manches-
ter City menyerahkan uang
sebesar 32,5 juta pound-
sterling kepada Real Madrid
guna memboyong Robinho.
Tapi, rekor itu musnah
d e n g a n
sendir inya
ketika Torres
akhirnya resmi
be rgabung
dengan Chelsea. Tak disebutkan
secara resmi berapa nilai trans-
fer El Nino, tapi media-media
Inggris menyebut angka 45 juta
pounds.(*)
Torres Pecahkan Rekor Transfer Inggris
Saat ini futsal telah menjadi
olahraga yang sangat digemari di
beberapa kota besar di Indonesia
seperti di Indonesia, seperti Jakarta,
Yogyakarta, Malang, Surabaya,
Bandung, Medan, Palembang, dan
Makassar.
Berbeda dengan sepak bola yang
butuh lapangan besar, pemain banyak,
sangat tergantung cuaca, dan tidak
bisa dimainkan di malam hari kecuali di
stadion besar. Maka futsal menjadi salah
satu alternatif lain dari sepak bola. Istilah
futsal sendiri diambil dari bahasa Spanyol
atau Portugis ‘Futbol atau Futebol’
yang berarti sepak bola, dan dari bahasa
Perancis atau Spanyol, kata” SALon
atau SALa” yang artinya dalam ruangan.
Jadi futsal berarti bermain sepak bola
di dalam ruangan.
Futsal ini juga bukan lahir di Eropa
seperti sepakbola, tapi justru
diciptakan oleh Juan Carlos Cerlani di
Montevideo, Uruguay pada tahun
1930. Pemain futsal terdiri dari 5 or-
ang pemain, termasuk penjaga
gawangnya. Tapi Brazil tidak setuju
dengan sejarah futsal versi FIFA,
karena menurut mereka futsal
diciptakan di Brasil atau tepatnya
dijalanan di San Paulo. Saat itu belum
ada aturan baku tentang futsal.
Kemudian petinggi sepakbola Brazil
menciptakan aturan pertama dari
permainan futsal di tahun 1936 yang
nantinya menjadi aturan baku di futsal
sekarang.
Peraturan dalam Futsal :
Lapangan Futsal
1. Ukuran : panjang 25-42 x
lebar 15-25 m.
2. Garis batas : garis selebar 8cm,
yakni garis sentuh disisi
gawangdi ujung-ujung dan
garis melintang tengah
lapangan, 3m lingkar tengah,
tak ada tembok penghalang
atau papan.
3. Daerah Pinalti : busur
berukuran 6 m dari setiap pos
4. Garis Pinalti: 6 m dari titik
tengah garis gawang
5. Garis Pinalti kedua : 12 m dari
titik tengah garis gawang
6. Zona pergantian : daerah 6
m (3 m dari setiap sisi garis
tengah lapangan) pada sisi
tribun dari pelemparan
7. Gawang : tinggi 2 m x lebar 3
m.
8. Permukaan daerah pelem-
paran : halus dan rata
Bola
1. Ukuran #4
2. Keliling berdiameter : 62 –64
cm
3. Berat : 390 – 430 gram
4. Lambungan : 55-65 cm pada
pantulan pertama.
5. Bahan : kulit atau bahan yang
cocok lainnya (yaitu tak
berbahaya)
6. Tekanannya sama dengan
0,4-0,6 atmosfir (400-600 g/
cm³).
Jumlah Pemain
1. Jumlah pemain maksimal
untuk memulai pertandingan
5 orang, salah satunya
penjaga gawang.
2. Jumlah pemain minimal untuk
mengakhiri pertandingan : 2
3. Jumlah pemain cadangan
maksimal 7 orang.
4. Batas jumlah pergantian
“pergantian melayang” (semua
pemain kecuali penjaga
gawang boleh memasuki dan
meninggalkan lapangan kapan
saja; pergantian penjaga
gawang dapat dilakukan jika
bola tak sedang dimainkan dan
dengan persetujuan wasit).
Prosedur Pergantian Pemain
Pergantian dapat dilakukan
sewaktu waktu selama bertandingan
berlangsung dengan mengikuti per-
aturan yang dikeluarkan FIFA, kon-
fedarasi atau asosiasi. Jumlah pergantian
pemain selama pertandingan
berlangsung tidak dibatasi. Seorang
pemain yang telah diganti dapat masuk
kembali ke dalam lapangan untuk
menggantikan pemain lainnya.
Pergantian pemain dapat dilakukan
pada saat bola di dalam atau diluar
permainan dengan mengikuti
persyaratan sbb:
1. Pemain yang mau meninggalkan
lapangan harus melakukannya di
daerah pergantiannya sendiri.
2. Pemain yang ingin memasuki
lapangan harus melakukannya
pada daerah pergantiannya
sendiri, tetapi dilakukan setelah
pemain yang diganti telah
melewati batas lapangan.
3. Pergantian pemain sangat
brgantung pada kewenangan
wasit, apakah dipanggil untuk
bermain atau tidak
4. Pergantian dianggap sah ketika
pemain pengganti telah masuk
lapangan, diaman saat itu pemain
tersebut telah menjadi pemain
aktif dan pemain yang digantikan
telah keluar dan berhenti menjadi
pemain aktif.
5. Penjaga gawang boleh berganti
tempat dengan pemain lainnya.
Perlengkapan Pemain
Kaos bernomor, celana pendek,
kaos kaki, pelindung lutut, dan alas
kaki bersolkan karet.
Lama Permainan
1. Lama permainan dua babak 20
menit, waktu diberhentikan
ketika bola berhenti dimainkan.
Waktu dapat diperpanjang
untuk tendangan pinalti.
2. Time Out: 1 per regu per
babak, tak ada dalam waktu
tambahan.
3. Waktu pergantian babak
maksimal 10 menit.
Teknik permainan Futsal
Ada banyak perbedaan mendasar
dalam hal pola permainan dan
pengaturan serangan antara futsal
dengan sepakbola, tapi keduanya
sama-sama membutuhkan stamina,
mental, dan strategi yang prima.
Pola permainan dalam futsal ba-
nyak didominasi permainan kaki ke
kaki, maksudnya pengaturan dalam
bertahan, maupun menyerang lebih
banyak dilakukan dengan umpan um-
pan pendek, mengingat ukuran lapa-
ngan lebih kecil dibanding lapangan
sepak bola. Dengan pola seperti ini
skill dan kekompakan tim terutama
dalam mengolah bola, pergerakan
kaki yang cepat, lincah, bergerak tan-
pa bola (foot work), mengumpan,
stamina, ketangguhan, akselerasi,
menjaga pertahanan, dan menye-
rang ke daerah lawan sangat diper-
lukan daripada mengandalkan ke-
kuatan fisik semata.
Para pemain futsal juga dituntut
banyak melakukan improvisasi dan
mampu berpikir cepat di dalam per-
ubahan permainan yang terus mengalir.
Ada beberapa hal yang menjadi
fokus utama dalam menciptakan pola
permainan bagus.
1. Penguasaan Terhadap Bola
Untuk melatih penguasaan bola
tahap pertama adalah dengan men-
fokuskan pada kekuatan dan kelin-
cahan dalam pergerakan kaki, war-
ming up juga sangat diperlukan. La-
kukan sesering mungkin dribling untuk
menselaraskan pergerakan kaki dan
arah bola, bisa dilakukan dengan variasi
zig zag. Selain itu untuk bermain futsal
sangat penting berlatih memberikan
umpan/passing, mengontrol bola,
shooting dan menyundul bola.
2. Komposisi Pemain
Untuk membentuk tim yang
bagus, cermati skill tiap pemain dalam
hal penguasaan bola, pengaturan
serangan dan menyerang. Tempatkan
pemain yang memiliki model
pergerakan kakinya yang tidak terlalu
panjang.
Hal ini bisa lebih berguna untuk
menghambat laju pergerakan bola
lawan. Sebaliknya, tipe pemain dengan
pergerakan panjang lebih bisa
dimanfaatkan sebagai penyerang.
Untuk pemain tengah dibutuhkan
sosok yang memiliki kemampuan me-
ngatur serangan dan yang lebih di-
utamakanadalah kemampuan stamina
yang paling prima, mengingat posisinya
memungkinkan melakukan
penyerangan dan bertahan.
3. Teknik dan Pola Permainan
Jumlah pemain futsal bisa dilaku-
kan 5 atau 6 orang termasuk penjaga
gawang. Penempatan pemain yang
pas menurut karakter dan gaya per-
mainan masing-masing posisi akan
lebih menyeimbangkan pola dalam
bertahan maupun menyerang, ada-
pun posisi yang bisa diterapkan seba-
gai berikut :
a. Pola 1 – 2 – 2
Sebenarnya posisi ini sudah digu-
nakan sejak tahun 1950-an. Dengan
pola ini 1 orang penjaga gawang, 2
orang bertahan dan 2 orang
menyerang. Pada saat bertahan posisi
semua berada di daerah sendiri dengan
pola : dua pemain belakang bertugas
mengamankan area pertahanan dan
dua pemain bertugas melakukan
penyerangan. Sehingga sangat jarang
terjadi perubahan posisi dan lebih statis
dengan tempo sedang.
Pengatur serangan yakni bola bisa
dimainkan kedua posisi tersebut guna
mencari celah untuk shooting bola ke
gawang lawan.
b. Pola 1 – 1 – 3
Pola ini bisa diterapkan dengan
catatan posisi 1 bek bisa menjaga dan
mampu membantu penyerangan,
tentunya kapasitas bek ini tdaik hanya
kuat mempertahankan area gawang
dan mengantisipasi serangan lawan,
namun juga mempunyai skill dalam
pengaturan serangan sehingga 3
penyerang bisa mengobrak abrik
pertahanan lawan.
c. Pola 1 – 1 – 2 – 1
Pola ini menjadikan posisi bek yang
menggantung dibelakang dua pemain
tengah. Hal ini bertujuan supaya si bek
tunggal tersebut bisa menghalau
dengan lugas serangan-serangan yang
kemungkinan lolos dari pertahanan
sektor gelandang.
Skill yang dimiliki oleh bek tunggal
ini harus benar-benar prima, mampu
membaca pergerakan bola dan
serangan lawan. Disamping itu juga
memiliki fisik yang kuat, mengingat posisi
antara bek tunggal dengan gelandang
sejajar, dimana pada posisi ini akan
menghalau serangan baik dari kiri
maupun kanan dan tentunya kerjasama
dan kekompakan dengan posisi
gelandang sangat diperlukan.
d. Pola 1 – 4
Pola permainan ini diciptakan oleh
tim-tim eropa, terutama Spanyol, tapi
dua penyerang tengah bisa masuk ke
area caster atau sebagai penjajah di
posisi sayap kanan, kiri, tengah dan
belakang. Keempat pemain ini secara
konstan melakukan penyerangan dan
bertahan total. (repro, Miftachul
Huda)
Yok... Merasakan
Demam FutsalDemam Futsal
HARI itu, hari Minggu, 6 Februari
2011, mereka berlatih mulai pukul
06.00 hingga pukul 09.00 WIB. Me-
reka berlatih dengan semangat ting-
gi, meski postur tubuh mereka kecil-
kecil dan beragam.
”Seusia mereka, postur tubuh
belum bisa dilihat. Nanti kalau sudah
sunat (khitan), umur sekitar 10-12
tahun, posturnya mulai kelihatan. Mana
yang pendek, mana yang gemuk dan
mana yang tinggi,” kata Hariyanto, salah
seorang pelatih Sekolah Sepak Bola
(SSB) Bulog Jatim kepada Swabola.
Kerjasama SSB Belanda
SSB Bulog Jatim yang didirikan sejak
1987, gedungnya sekolahnya ada di
belakang kantor Bulog Jatim, Jl A. Yani.
Sedang untuk lapangannya, ada dua.
Satu di belakang kantor Bulog Jatim, Jl
A. Yani dan satu lagi di belakang Gudang
Bulog Buduran Sidoarjo.
Untuk lapangan di Jl A Yani, untuk
melatih siswa usia (U) 6 hingga 13 tahun.
Sedang di Buduran, untuk melatih siswa
U 13-16 tahun. Untuk saat ini, jumlah
siswa di Bulog A. Yani Surabaya sekitar
150 siswa, sedang di Bulog Buduran
Sidoarjo sekitar 40 siswa.
Meski siswanya cukup banyak,
namun yang aktif latihan, naik turun
jumlahnya. Ini disebabkan waktu ujian
sekolah atau acara keluarga.
Berapakah SPP-nya? Dikatakan
oleh Hariyanto sebesar Rp 40.000 per
bulan.
Kelebihan SSB Bulog Jatim ini adalah,
ada kerjasama dengan SSB Belanda
yakni D Dan Cos. Jenis kerjasamanya
adalah saling tukar menukar materi
pengajaran, dan bila ada yang ingin
meningkatkan kualitas sepak bola
anaknya, wali murid bisa menyekolahkan
ke D Dan Cos.
Secara kelompok, SSB ini dibagi
berdasarkan usia, yakni;
1. U 6-8 untuk kelas anak-anak
supaya mengenal dan mencintai
bola.
2. U 9-10 untuk kelas dengan
kurikulum modul 1
3. U11-12 untuk kelas dengan
kurikulum melanjutkan modul 1
dan masuk modul 2.
4. U13-16 untuk kelas dengan
kurikulum melanjutkan modul 2
dan masuk modul 3
5. U15-16 untuk kelas dengan
kurikulum melanjutkan modul 3
dan menyelesaikan modul 4.
Tapi pengelompokan anak belajar
tersebut tidak berlaku ‘harga mati’.
Maksudnya, apabila ada anak meski
usianya baru 10 tahun tapi kemam-
puannya sudah baik, bisa dimasukkan
ke kelompok U 11-12. Apalagi kalau
postur tubuhnya mendukung.
Kurikulum
Dijelaskan oleh Hariyanto, Modul
1 hingga Modul 4 membahas dan
berlatih antara lain;
Tentang bal feeling; Dasar-dasar
bola; Pengenalan bola; Pengenalan
Sepak Bola; Permainan Sepak Bola;
Pengembangan dasar bola (pussing,
dribling, shooting, dll); Per posisi;
Kerjasama lini; Teknik individu; Teknik
individu dan tim; Teknik bermain tim.
Sedang frekwensi pelatihan dalam
satu minggu 3 kali. Murid bisa memilih
paket hari. “Yang jelas, kami para
pelatih setiap hari, selama seminggu,
melakukan pelatihan. Siswa yang
memilih paket harinya, misalnya ambil
hari Minggu, Selasa dan Jumat,” jelas
Hariyanto.
Pada dasarnya, pada pelajaran
Modul 1 dan 2, kita tugasnya mencetak
pemain. Sedang pada pelajaran Modul
3-4, tugas kita sudah mulai mencetak
tim,” kata Hariyanto.
Dikatakan oleh Hariyanto, para
manajer club-club yunior banyak yang
nongkrongi siswa-siswanya saat latih
tanding, atau bahkan saat latihan. Dan
tak jarang, mereka kemudian merekrut
anak-anak didiknya untuk masuk ke
clubnya.
“Padahal mereka rata-rata masih
menyelesaikan Modul 2 atau Modul 3.
Modul 4 belum selesai,” katanya.
Para lulusan SSB Bulog Jatim, ke-
banyakan tersalurkan ke Persebaya.
“Kalu Persebaya tak ambil, biasanya
diambil oleh club-club remaja dari kota-
kota lain. Bahkan tak jarang dari luar
pulau,” katanya.
Saat ini, sudah banyak lulusan SSB
Bulog Jatim yang menjadi pemain pada
klub sepak bola nasional. Bahkan saat
ini ada dua pemain yang disekolahkan
ke Uruguay oleh PSSI, yakni Zaenal
dan Ozy.
Eks Persebaya
Kelebihan lainnya dari SSB Bulog
Jatim adalah, para pelatihnya mayoritas
adalah eks pemain Persebaya pilihan.
Disamping itu, semua pelatih juga wajib
mengantongi sertifikat kepelatihan, yakni
D Licence dan C Licence.
“Selain itu, setiap tahun SSB
mengirim para pelatih secara bergantian
untuk mengikuti diklat ke PSSI atau
ke forum-forum pelatih sepak bola
lainnya,” katanya.
Selain sebagai tempat untuk
memanen bibit, SSB Bulog Jatim juga
menjadi tempat untuk Kuliah Kerja
Nyata (KKN) beberapa perguruan
tinggi. Terutama dari Universitas Negeri
Surabaya yang memang memiliki
fakultas olah raga.
Dikatakan oleh Hariyanto, SSB
Bulog Jatim di latih oleh 11 pelatih
berpengalaman. Mereka antara lain;
1. Budi Santoso (Koordinator)
2. Hariyanto
3. Ridwan
4. Ro’is
5. Usman
6. Mudjib
7. Suko
8. Asbari
9. Hasan Abas
10. Choirul
11. Kamto
Pada kesempatan tersebut
Hariyanto berharap agar SSB Bulog
Jatim bisa diperhitungkan oleh
masyarakat, sehingga siswanya tetap
banyak. Kedua, meski sudah
diperkuat oleh Bulog, namun bila ada
sponsor ship yang peduli pada SSB,
tak ada salahnya ikut berpartisipasi
guna meningkatkan kualitas SSB
Bulog Jatim.
“Ya sedikit karya kami, semoga
bisa memberikan sumbangsih dan
mewarnai dunia persepakbolaan di In-
donesia,” kata hariyanto mengakhiri
wawancara, karena siswanya
menunggu untuk berlatih. (Moch.
Nuruddin)
B a g i S S B y a n g i n g i n d i m u a t d a l a m h a l a m a n P r o f i l S S B i n i , s i l a h k a n m e n g h u b u n g i r e d a k s i .
� SSB Bulog Jatim
Lapangannya
sebagian becek, karena
malamnya hujan
mengguyur Surabaya
Selatan. Tak kurang dari
150 anak, usia 6 tahun
hingga 13 tahun, berlatih
sepak bola. Mereka
terbagi dalam empat
kelompok, dimana
masing-masing
kelompok ada satu
instruktur. Sementara
orang tua mereka,
duduk-duduk di dua sisi
lapangan yang teduh.
Siswa Belum Tuntas Latihan
Sudah Dijemput Liga-liga Yunior
Siswa Belum Tuntas Latihan
Sudah Dijemput Liga-liga Yunior
Mantan bintang Real Madrid dan Inter Milan Luis Figo menyambangi Indonesia untuk mewakili Madrid dalamkontrak kerjasama dengan Dua Kelinci, awal Februari 2011. Dalam kedatangannya kali ini, Figo juga mmberikancoaching clinic kepada bibit-bibit muda Indonesia (Foto: Achmad Fordaus/Okz)
Safri Umri Siap
Buktikan Talenta
dari Aceh
Jakarta – Swabola :
Sepak bola di Aceh sama dengan
perkembangan olahraga itu di
belahan Indonesia lainnya. Antu-
siasme tinggi terhadap sepak bola
memang dimiliki wilayah negeri ini
yang memiliki julukan Negeri
Serambi Mekah.
Dari Aceh, nama sejumlah nama
pesepak bola mencuat seperti
kapten sekaligus playmaker tim
nasional (timnas) Indonesia era
1990-an Fachri Husaini. Lalu ada bek
kanan milik Persija Ismed Sofyan
yang juga mantan punggawa
timnas. Selain dua nama itu, ada
juga Suheri Daud, striker yang
beberapa musim lalu sempat masuk
seleksi timnas U-23.
Dan, yang paling tenar adalah
Irwansyah, penyerang yang
kabarnya ikut hilang jadi korban
bencana tsunami Aceh pada akhir
2004. Era paling baru sekarang di
timnas, utamanya skuad muda
Merah Putih, ada seorang pemain
berbakat berdarah Aceh. Pemain ini
adalah Safri Umri. Punggawa
Persiraja Banda Aceh ini masuk
daftar komposisi timnas U-23 untuk
Pra-Olimpiade 2012 di bawah
asuhan Pelatih Alfred Riedl. Ke-
banggaan diakui pemuda kelahiran
12 Februari 1990 ini.(fit, Sdo, din)
PSM Lindas
Aceh United
Makassar – Swabola:
Laga kandang perdana
PSM Makassar dalam
kompetisi Liga Primer
Indonesia berbuah manis.
Menjamu Aceh United di
Stadion Mattoanging,
Makassar, akhir Januari
2011, PSM menang 3-0.
Permainan kedua tim pada
menit-menit pertama hingga
sekitar menit ke-20 berjalan
lambat. Pola PSM yang turun
dengan formasi 4-3-3 terlihat
beradaptasi mengikuti pola
permainan lawannya.
Akibatnya tak ada peluang
signifikan yang dapat menjadi
gol di kedua belah pihak.
Walaupun, pada menit ke-
8 satu gol pemain PSM
Marwan Sayedeh sempat
tercipta di dalam gawang
lawannya, namun gol ini
dianulir wasit Muhammad
Taufik karena Marwan
dianggap berada dalam posisi
off-side.
Pasukan Ramang Junior
menciptakan gol dari tiga
orang pemainnya. Gol
pertama dari kaki pemain
tengah mereka, Kwon
Jun, pada menit ke-28
yang memanfaatkan
kemelut di depan
gawang Aceh
United yang
dijaga Herman
Batak.
Gol kedua
berasal dari
pemain depan
Rahmat.
Heading
pemain
bernomor
punggung 77 ini
mencetak gol pada
menit ke-35. Rahmat
memanfaatkan umpan
lambung rekannya
Fandi Eddy, pemain
belakang PSM.
Gol terakhir PSM
pada pertandingan
ini diciptakan kaki
Marwan Sayedeh
pada menit ke-39.
Marwan, pemain
asal Suriah ini
memanfaatkan
umpan Rahmat dan
Satrio yang berada
di depan gawang.
Posisi 3-0 atas PSM
berakhir hingga akhir
pertandingan.(Ozn,
hud)
Bandung – Swabola:
Marquee Player Bandung FC Lee
Hendrie, bergabung. Eks pemain
Aston Villa ini dipastikan ikut serta
dalam latihan Bandung FC yang
rencananya akan digelar di Lapangan
UPI Bandung Selasa sore nanti.
Hendrie sendiri masih masih
dalam fase adaptasi cuaca dan
kondisi tim. Pelatih Nandar
Iskandar mengaku gembira
apabila eks pemain Aston
Villa ini bisa melihat Bandung
FC berlatih.
Menurut Nandar, kehadi-
ran Hendrie diharapkan bisa
membawa suasana tim ke
arah positif. “Akan sangat
gembira kalau Hendrie
sudah bisa gabung, saya
ingin kehadirannya memotivasi para
pemain agar bisa secepatnya me-
lupakan rangkaian kekalahan kita,”
ungkap Nandar.
Hendrie saat ini masih berada di
Jakarta. Sebelumnya,Jumat lalu,
Hendrie sudah meninjau lokasi latihan
di Lapangan PPI di Jalan Cisokan dan
homebase pertandingan Bandung FC
di Stadion Siliwangi Bandung. Hendrie
memperlihatkan wajah yang
semringah dan ini menandakan tidak
ada masalah dengan lokasi latihan
maupun pertandingan.
“Yang pasti, mungkin nanti Hen-
drie tak akan langsung latihan, Ia
akan diajak terlebih dahulu untuk per-
kenalan. Lebih bagus dan gembira
apabila dia bisa berlatih dengan kita,”
ucap Nandar. (Zon, hud)
Lee Hendrie Mulai Berlatih Besok
Jakarta – Swabola
Diego Michiels lolos seleksi
tim nasional (timnas) U-23
Indonesia. Pemain yang
masih berpaspor Belanda
itu bisa masuk skuad
muda Merah Putih, tapi
masih ada masalah yang
menyertainya.
Pemain keturunan
Indonesia ini, menurut Pelatih
Alfred Riedl memenuhi
standar yang diinginkannya.
Sang arsitek langsung
mengumumkan Diego lolos
masuk timnas U- 23 selepas
latihan rutin.
“Kami ingin pertahankan
Diego untuk pertandingan Pra-
Olimpiade hingga SEA Games
2011. Tapi, ini masih agak sulit
karena masalah kontrak dengan
klubnya di Belanda. Namun,
masalah itu sudah bukan
tanggung jawab saya lagi,
karena akan diurus BTN (Badan
Tim Nasional),” kata Riedl.
Pemain yang berposisi
sebagai pemain bertahan ini
masih menyisakan satu
setengah musim masa kontrak
dengan klubnya. Pemain ini
merupakan salah satu amunisi
utama Go Ahead Eagles,
kontestan Eerste Divisie atau
Divisi II Belanda.
Jadi, hal inilah yang
menjadi persoalan bagi
persiapan pasukan muda
Merah Putih yang akan
melakoni training camp (TC)
jangka panjang. “Mungkin
akan sulit untuk Diego bisa
terus berada di sini. Karena
masalah kontraknya dengan
klubnya masih amat panjang,”
cetus pria asal Austria ini.
Menanggapi hal tersebut,
pemain keturunan kedua
setelah Ruben Warbanaran
yang dinyatakan siap
membela timnas U-23, Diego
sangat senang.Namun, dia
masih bingung menentukan
sikap, semua terkait
kontraknya kini.
”Saya tak menyangka
akan lolos dalam proses
penyeleksian ini. Pelatih ingin
saya bertahan. Tapi, saat ini
yang menjadi masalah adalah
kontrak saya dengan klub,”
tutur Diego.(fit, din)
Kartu Merah,
Fenomena Langka
Di Gajayana
Malang - Swabola
Pertandingan antara Persema Malang
menjamu Batavia Union di Stadion Gaja-
yana Malang mencatat sejarah baru. Untuk
pertama kalinya pemain tuan rumah men-
dapat kartu merah atau kartu kuning kedua.
Itu merupakan fenomena langka, dan
bahkan tak seorang pun di kubu Laskar
Ken Arok ingat kapan terakhir kali tuan
rumah mendapat kartu merah. Tapi
begitulah, wasit Viator Ambarita telah
mengawalinya.
Lebih istimewa lagi kartu merah
diacungkan ke pemain yang baru menjalani
debut Han Sang Min. Pada menit 10 ia
sudah menerima kartu kuning dan ia
kembali mengulangi pelanggaran pada
menit 24. Tindakan bodoh bagi Han, tapi
cerdas bagi wasit Viator.
Sebenarnya kartu kuning ganda bagi
pemain Korea Selatan ini terlihat kasar.
Namun melihat gaya permainan striker
tersebut yang membahayakan lawan,
keputusan wasit sangat masuk akal. Pelatih
Timo Scheunemann mengakui kartu
merah itu mengejutkan karena tak pernah
terjadi sebelumnya.
“Tim yang mendapat kartu merah jelas
tidak senang. Tapi saya bisa menerima
keputusan itu. Memang kartu kuning
pertama agak berlebihan, tapi secara
umum wasit sangat fair memimpin
pertandingan,” tutur Timo Scheunemann
yang tak terlalu reaksioner.
Malah keberania wasit memberikan
kartu merah kepada pemain tuan rumah,
menurutnya sebuah sinyal bagus bagi
perwasitan Indonesia. Sebab sebelumnya
wasit terkesan menguntungkan tuan rumah
dan nyaris tak pernah mengusir pemain
tanpa alasan yang jelas.
Sekaligus, kata Timo, kartu merah itu
menjadi indikator bahwa wasit menem-
patkan kedua tim dalam posisi yang sama
dalam pertandingan, terlepas siapa yang
berstatus pemilik kandang. “Begitulah
seharusnya wasit dan saya senang ada
perubahan,” sambung pelatih kelahiran
Pare, Kediri, ini.
Timo sendiri menyambut gembira
mulai terlihatnya semangat IPL dalam
mengubah kepemimpinan wasit. Kendati
masih ada pandangan miring publik yang
menganggap wasit tidak becus karena
merugikan tuan rumah. Dikatakannya, itu
hanya pandangan publik yang subjektif
dalam menilai kinerja wasit.
Namun Timo yakin secara perlahan
publik bola bakal bisa merasakan
perubahan kepemimpinan wasit. “Mungkin
di pertandingan itu supporter Persema
marah karena wasit memberikan kartu
merah. Itu wajar. Yang penting wasit sudah
memberikan contoh bagaimana memimpin
pertandingan yang benar,” tandas Timo.
Pujian untuk wasit memang kerap
muncul di pertandingan LPI. Pengadil
yang berupaya menciptakan pertandingan
yang objektif pada akhirnya membuat
kedua kubu yang bertanding tidak rewel
dan mulai bisa belajar menerima
kakalahan. (Zon, acf, hud)
Malang – Swabola
Akhir pekan ini Arema FC bakal meladeni
tamu istimewa, Persipura Jayapura. Sebuah
tugas berat bagi tim asuhan Miroslav Janu
karena sang tamu memang mempunyai
kualitas istimewa musim ini.
Mutiara Hitam, julukan Persipura,
nangkring di puncak klasemen dengan 25
poin. Stabilitas performa tim yang diarsteki
Jacksen F Tiago tersebut sulit terkejar tim
lain, bahkan sang juara bertahan Arema FC.
Nah, pertemuan di Stadion Kanjuruhan
6 Februari nanti menjadi kesempatan emas
Singo Edan untuk mengurangi kesenjangan
angka. Jika mampu memenangi laga, maka
perbedaan poin hanya tiga karena kini
Arema mempunyai 19 angka.
Manager-Coach Arema FC Miroslav
Janu mengakui dirinya bakal membuat
persiapan khusus untuk menghadapi
Mutiara Hitam. Selama sepekan ke depan
ia bakal memantau dan menjaga kondisi
pemainnya secara ekstra.
Menurut pelatih asal Republik Ceska ini,
Persipura adalah salah satu tim yang
berpeluang menjuarai Indonesia Super
League (ISL) musim ini. Hanya tim dengan
permainan stabil dan konsentrasi penuh
yang bisa menggagalkan upaya Persipura.
“Persipura punya pemain bagus dan
mereka sangat kuat. Kita harus
mengeluarkan kemampuan maksimal
untuk mengalahkan mereka,” kata Miro
kemarin. Dirinya juga menyebut sejumlah
pemain yang berkontribusi mengangkat
performa timnya.
Selain Boaz Solossa, pemain ber-
pengaruh lainnya adalah Ian Louis Kabes
dan Zah Rahan. Dari lini per lini kekuatan
milik Jacksen F Tiago dan Miroslav Janu
nyaris setara. Hanya saja Arema sedikit
berkurang kekuatan setelah mundurnya
sang kapten Pierre Njanka.
Namun Miro tak terlalu risau karena
nyatanya Laonard Tupamahu dan Purwaka
bisa menjadi duet center back tangguh.
Kekuatan mereka sudah teruji dengan
menahan imbang Persib Bandung dan
Sriwijaya FC di partai tandang.
“Bisa lihat sendiri tak ada masalah
dengan mundurnya Njanka. Tapi kita tetap
butuh pemain baru karena kompetisi masih
panjang,” urainya. Miro bakal mendesain
timnya seefektif mungkin, yakni bagus
dalam bertahan sekaligus menyerang.
Kecepatan yang dimiliki Boaz maupun
Kabes memang harus mendapat perhatian
khusus. Wajar jika Miro tak hanya kon-
sentrasi menyerang, namun juga mem-
perhatikan khusus kinerja lini pertahanan.
Sebelum menghadapi Persipura, kemarin
Arema mendatangkan pemain anyar Roman
Golian. Pemain berpaspor Slovakia tersebut
berposisi center back dan diproyeksikan
mengganti pos yang ditinggal Njanka. Namun
belum ada kepastian soal nasib rekan Ro-
man Chmelo ini karena kemarin sore baru
bergabung dengan latihan Singo Edan di
Stadion Kanjuruhan. (SI, din)
Pelatih Arema Miroslav Janu (merah) saat memimpin sesi latihan/Koran SI
Aceh United: Kami
Kekurangan Striker
Makassar – Swabola:
Ambisi Aceh United menang di kan-
dang PSM pupus sudah. PSM menang
mutlak 3-0 dalam laga di Stadion Mat-
toanging Makassar, Minggu (30/1/2011).
Tentang kekalahan ini, Chief Execu-
tive Officer (CEO) Aceh United, Ari Wi-
bowo mengakuinya. Dalam konferensi
pers usai laga tandang itu, Ari mengung-
kapkan pihaknya kekurangan stok striker.
Menurut Ari, pihaknya hanya mampu
menurunkan satu orang striker pada laga
melawan PSM. Padahal stok striker di
Aceh United hanya ada dua orang. “Kami
hanya mampu menurunkan Alamsyah.
Sedangkan yang satunya Andika
Yudistira Lubis belum bisa. Dia masih
cedera,” jelas Ari.
Ari mengemukakan, Aceh United
sedang proses negosiasi guna me-
nambah striker baru. Pekan depan, stri-
ker U-20 asal Perancis akan segera ber-
gabung. “Namanya Alvin. Semoga ke-
hadirannya dapat memperkuat lini
depan tim kami,” ujarnya.
Kekalahan dari Tim Juku Eja diakui Ari.
Menurutnya, PSM memang unggul dalam
materi pemain dan strategi. “PSM layak
menang dalam pertnadingan ini. Kami
pun masih proses tahap adaptasi inter-
nal pemain. Tak ada kesempatan Train-
ing Camp (TC) sebelum kompetisi ini
berlangsung,” pungkasnya.(Zon, hud)
Jakarta – Swabola:
Entah dari mana kabar
atau lebih tepatnya rumor
soal kepindahan Bambang
’Bepe’ Pamungkas dari
Persija Jakarta muncul.
Tapi, dua hari lalu striker
yang identik dengan no-
mor punggung 20 ini me-
nolak isu kepindahan itu.
Ya, selepas Persija me-
ngalahkan Persijap Jepara
dua hari lalu, saat jumpa
pers seorang reporter
mempertanyakan tentang
tawaran ke Bepe. Tawaran
itu berupa misi transfer yang
kabarnya siap dilakukan klub
PSM Makassar yang ber-
main di Liga Primer Indone-
sia (LPI) untuk mendatang-
kan pemain asal Salatiga ini.
Bahkan, ada kabar yang
beredar kalau suami Tri-
buana Tungga Dewi itu jika
mau pindah dapat tawaran
kontrak hingga Rp2 miliar.
Sayang, semua kabar ter-
sebut langsung ditepis
Bepe.
Sang ikon Macan Kema-
yoran pun mengakui tak
ada tawaran apa pun yang
datang kepadanya. “Tidak
ada tawaran yang masuk
ke saya. Saya komit serta
nyaman dan akan tetap
menjalani kontrak sesuai
persetujuan awal dengan
Persija. Jadi, isu tentang
adanya tawaran dari PSM
sama sekali tidak pernah
ada,” tutur Bepe. Bepe juga
berpendapat, sebagai
pemain profesional,
sampai saat ini dia hanya
mau bermain di kompetisi
yang secara resmi berada
di bawah naungan FIFA.
Menurut Bepe, LPI be-
lum tentu akan menghasil-
kan kompetisi yang bagus
walau dirinya pun
menyatakan Indonesia Su-
per League (ISL) juga
belum bisa dibilang baik.
Bepe memang enggan
berkomentar banyak soal
kualitas LPI. Tapi, ISL yang
kini menaunginya bersama
Persija dan berada di
bawah PSSI, menurut dia,
juga bukan kompetisi yang
sudah berjalan bagus.
“Kalau ibarat pigura, sa-
ya hanya mau ada di da-
lamnya. Saya hanya mau
bermain di kompetisi resmi
FIFA. LPI belum tentu me-
nawarkan yang terbaik wa-
laupun memang ISL juga
masih semrawut,” tandas
penyerang yang pernah
main di klub semi pro
Belanda, EHC Norad, itu.
Hubungan Bepe dengan
Persija memang sangat
erat. Bahkan, boleh dibilang
kalau separuh lebih karier
ayah tiga anak ini di
lapangan hijau jadi milik
klub yang didukung suporter
Jakmania itu.(Ozn, din)
Bepe Masih setia Pada Macan Kemayoran
Lawan Milan, Lazio
Akhiri Sejarah Buruk
Roma – Swabola:
Allenatore Lazio Edoardo Reja
tak akan menginstruksikan para
pemainnya menerapkan pola
bertahan saat menghadapi AC
Milan. Sejarah buruk di San Siro
wajib diakhiri.
Rossoneri kembali kedatangan
tamu besar, Rabu (2/1/2011) dini
hari WIB. Pasukan Massimiliano
Allegri ditantang Lazio. Zlatan
Ibrahimovic dkk boleh di atas
angin lantaran masih kukuh
sebagai Capolista.
Tapi, kondisi itu tak membuat
Reja gentar. Membawa skuad
terbaiknya, Reja tak mengusung
misi mempermalukan Rossoneri
di hadapan publiknya.
“Kami harus datang ke sana
dan mencoba mencetak gol,
meski akan kembali ke Roma
dengan kekalahan. Jika hanya
menunggu Milan untuk
menyerang, maka kami akan
kalah,” papar Reja.
San Siro merupakan tempat
yang angker bagi Lazio. Pasalnya,
Tommaso Rocchi cs tak pernah
merebut kemenangan di markas
Milan dalam 21 tahun terakhir.
“Jika ingin membuat masalah
di Milan, kami harus lebih intens
menyerang karena mereka
bermain lebih baik daripada
kami,” imbuh Reja, seperti
dilansir Football-Italia, Selasa (1/
2/2011).(Go, din)
Cesena – Swabola :
Davide Santon mengaku terkejut
mengetahui dirinya dilepas Inter Milan ke
Cesena sebagai pemain pinjaman.
Bek belia Italia memang masuk dalam
bagian transfer Nerazzurri yang sukses
memboyong Yuto Nagatomo. Santon
dipinjamkan ke Cesena enam bulan ke depan,
dengan opsi mempermanenkan statusnya di
akhir musim.
Sebenarnya, Santon sempat menolak
meninggalkan Giuseppe Meazza dan memilih
memperjuangkan tempatnya di bawah
Leonardo Araujo. Namun, jelang penutupan
bursa transfer musim dingin, juara bertahan
Serie A justru melepas Santon.
Kendati kecewa dengan keputusan klub,
pemain kelahiran 20 tahun silam bertekad akan
kembali berkostum Biru-Hitam.
“Saya kecewa dengan diri sendiri. Saya
baru tahu malam kemarin, tapi sempat tak
yakin dengan apa yang terjadi,” papar Santon.
“Sekarang saya akan bermain di Cesena.
Target saya adalah kembali ke Inter, Juni
mendatang,” tegasnya, seperti dilansir Goal,
Selasa (1/2/2011).(Dtk, din)
Liverpool – swabola:
Liverpool suskes mendapatkan dua
striker pengganti Fernando Torres.
Setelah mendatangkan Luiz Suarez,
Liverpool kini sudah mendapatkan
tanda tangan Andy Carroll.
Newcastle United sebelumnya
sudah sepakat dengan penawaran
yang diberikan kubu Liverpool, meski
sempat menolak tawaran pertama
sebesar 30 juta poundsterling.
Akhirmya, The Magpies setuju dengan
nilai sebesar 41 juta euro atau 35 juta
poundsterling. Nilai ini merupakan
rekor terbesar Newcastle dalam
menjual pemain.
“Andy Carroll suudah resmi pindah
dari Newcastle United ke Liverpool FC
dan menandatangani kontrak selama
lima setengah musim. Carroll berada
di Anfield hingga 2016,” tulis situs
resmi Newcastle, Selasa (1/2/2011).
“Ini adalah rekor penjualan
terbesar Newcastle sepanjang
sejarah. Kesepakatan selanjutnya
tinggal melengkapi pemeriksaan
medis. Andy Carroll akan
menggunakan nomor peninggalan
Torres, nomor 9.”
Pemain 22 tahun tersebut akan
menjadi duet baru di lini depan The
Reds bersama Luis Suarez. Carroll
sudah menjaringkan 11 gol di 19 laga
Premier League dengan mencetak
satu hattrick ke gawang Aston Villa,
Agustus lalu.(Go, din)
Jual Carroll, Rekor Terbesar Newcastle
Andy Carroll tiba di pusat latihan Liverpool, Melwood (daylife)
Santon Berobsesi
Balik ke Inter
Roma – Swabola:
Klub besar Eropa masih punya
daya tarik besar bagi
perusahaan raksasa Timur
Tengah yang ingin
menginvestasikan dananya
dengan membeli klub Eropa. AS
Roma salah satunya, ditawar
perusahaan Abu Dhabi, Aabar.
Aabar Fund bersedia
memberikan tawaran sebesar
150 juta euro, untuk mengambil
alih kepemilikan saham
Giallorossi. Demikian laporan di
media Italia, Selasa (1/2/2011).
Kantor berita Ansa.it,
melaporkan bahwa usulan
akuisisi akan dilakukan melalui
perusahaan Claraz SA yang
berbasis di Luxembourg. Dibantu
juga oleh oleh firma hukum DLA
Piper. Sumber terdekat AS Roma
menyebutkan bahwa tawaran
tersebut berkisar antara 140-150
juta euro.
Selain Aabar, seorang pengusaha
di Roma Gianpaolo Angelucci, juga
ingin mengambil alih klub ibukota
Italia tersebut.
Semua tawaran yang telah
disampaikan akan dipelajari
keluarga Sensi sebagai pemilik klub,
UniCredit dan profesor Attilio
Zimatore. Mereka bersama-sama
akan mengevaluasi tawaran.(Ozn,
din)
Perusahaan Abu Dhabi
Tawar AS Roma
ROONEY memulai karirnya bersama
klub Everton, bergabung dengan tim muda
mereka pada usia sepuluh tahun dan
kemudian terus naik pangkat setelah itu.
Dia membuat debut profesional
pada tahun 2002 dan gol pertamanya
membuatnya menjadi pencetak gol
termuda dalam sejarah Liga Premier
pada saat itu.
Dia bisa dengan cepat menjadi bagian
dari tim utama Everton, menghabiskan
dua musim di klub Merseyside.
Sebelum awal Musim 2004-05 ia
pindah ke Manchester United seharga
£ 25.6 juta dan menjadi pemain kunci
tim utama mereka.
Sejak itu, ia telah
memenangkan Liga Premier
sebanyak tiga kali, Liga Champi-
ons musim 2007-08 dan juga
Piala Liga.
Rooney membuat debut tim
nasional Inggris pada tahun
2003 dan di Euro 2004 dia
menjadi pencetak gol
termuda di kompetisi
tersebut.
Dia sering dipilih untuk
masuk timnas Inggris dan juga
tampil di Piala Dunia 2006.
Rooney Mulai Kehilangan
Tempat di Skuad Utama
Pelatih United, Sir Alex Ferguson
menjelaskan dirinya mengalami
kesulitan untuk mengembalikan Rooney
ke performa terbaiknya. Penyerang
United ini gagal mengulang sukses tahun
lalu yang menjadi puncak performanya.
Sejauh ini Rooney hanya mencetak
tiga gol sekalipun Sir Alex selalu memberi
kesempatan starter kepadanya. Badai
cedera, isu perselingkuhan sampai kabar
hengkangnya dari United nampaknya
berpengaruh banyak kepada perfor-
manya di lapangan.
Performa buruk, membuat Rooney
terancam kehilangan tempat di skuad
utama, dan penyerang rekrutan baru asal
Meksiko, Javier Hernandez menjadi kan-
didat kuat pengganti Rooney. Hernandez
mencetak gol penyama kedudukan kala
melawan Blackpool, setelah masuk
menggantikan Rooney di babak kedua.
“Pada pertandingan melawan Black-
pool, kami berusaha menempatkan
Rooney bermain melebar ke samping dan
sekalipun dia melakukan perannya dengan
baik dalam pertandingan itu. Permai-
nannya serasa tidak menyatu dengan tim
di babak pertama,” Sir Alex menjelaskan.
“Kemudian kami memindahkan posi-
sinya ke tengah, tetapi kami masih dalam
keadaan tertinggal setelah 20 menit
babak kedua. Karenanya kami harus
melakukan sesuatu dan berspekulasi.”
“Memasukkan Chicharito (Hernan-
dez) adalah sebuah spekulasi. Tetapi
begitu dia masuk, dia langsung meng-
gebrak dan membuat repot kiper lawan.”
“Tak lama kemudian dia mencetak
gol penyama kedudukan. Jadi dia mem-
bawa perubahan berarti,” pungkas Sir
Alex. (bola/mac)
Tentang Wayne Rooney
Wayne Rooney mulai bermain
sepak bola di tim Klub Everton U-19
pada tahun 2000. Wayne Rooney mulai
menarik perhatian ketika bermain di FA
Youth Cup di tahun 2002 dimana
Rooney mencetak 8 gol dalam 8 per-
mainan. Wayne Rooney memulai debit
profesionalnya dengan Everton di tahun
2004. Dua tahun kemudian Rooney pin-
dah ke Manchester United dengan
transfer senilai 49 juta poundsterling,
dan menjadikan Rooney sebagai pe-
main termahal di negaranya.
Prestasi dan Catatan Karir Sepak
Bola Profesional Wayne Rooney
Wayne Rooney bergabung dengan
Tim Nasional Inggris pada usia 17 tahun
dan menjadi pemain termuda yang
pernah bermain di Tim Nasional
Inggris. Rooney kemudian juga menjadi
pencetak gol termuda dalam sejarah
Tim Nasional Inggris waktu melawan
Macedonia pada kualifikasi Euro 2004.
Lepas dari kesuksesannya, Wayne
Rooney juga dikenal karena tem-
peramennya. Rooney mengumpulkan 12
kartu kuning selama musim 2003-2004.
Perilakunya di lapangan juga menye-
babkan Asosiasi Sekolah Sepak Bola
Inggris batal menjadikan Rooney sebagai
pemain tamu, karena mereka mengang-
gap Rooney bukan contoh yang baik untuk
pemain muda.
Wayne Rooney lahir di Croxteth,
Liverpool. Sebagai anak kecil, Rooney
bermimpi untuk bisa menjadi bagian dari
tim favoritnya Everton.
Ketika bermain dengan klub
Copplehouse, Rooney banyak terinspirasi
dengan pemain idolanya di Everton
Duncan Ferguson.
Everton
Pada 19 Oktober 2001, Rooney
membuat sejarah di Liga Primer. Pada
pertandingan Everton melawan Arse-
nal, Rooney mencetak gol di menit-
menit terakhir dan memenangkan
Everton. Gol itulah yang mendongkrak
popularitas Rooney. Gol itu juga
menjadikan Wayne Rooney sebagai
pemain termuda yang pernah
mencetak gol di Liga Primer saat itu.
Pada tahun 2002, Rooney juga
mendapatkan penghargaan BBC Sports
Young Personality of the Year.
Di Everton, Wayne Rooney bermain
tanpa kontrak karena umurnya yang
baru 16 tahun. Dia harus berumur 17
tahun untuk dapat menandatangani
kontrak, jadi dia terus bermain dengan
bayaran 80 pounds per minggu.
Manchester United
Wayne Rooney bergabung dengan
Manchester United pada bulan Septem-
ber 2004. Pada pertandingan
pertamanya bersama MU tanggal 28
September 2004, Rooney mencetak
hattrick dan memberikan kemenangan
bagi MU 6-2 atas Fenerbahce. Wayne
Rooney juga mencetak dua gol pada
pertandingan final English Cup
melawan Wigan Athletic. Gol intu
membawa kemenangan bagi MU 4-0
dan di kejuaraan inilah Wayne Rooney
menerima gelar juaranya yang pertama
di karir sepak bola profesionalnya.
26 November 2006, Wayne Rooney
menandatangani perpanjangan kontrak
selama dua tahun, untuk kontrak yang
mestinya berakhir pada 2010. Sehingga
memastikan bahwa Manchester United
menjadi rumah bagi Rooney sampai
dengan 2012. Pelatih Manchester United,
Sir Alex Ferguson menggambarkan
Wayne Rooney sebagai “pemain muda
terbaik yang pernah saya temui”.
profil biografi karir sepak bola
wayne rooney manchester united
Wayne Rooney mengawali musim
2006-2007 dengan kurang bagus.
Sepuluh pertandingan berlalu tanpa
mencetak gol. Namun tampaknya
semua kembali membaik lagi ketika
pertandingan melawan Bolton, dimana
Wayne Rooney mencetak hattrick.(dari
beberapa sumber oleh Miftachul
Huda)
Wayne RooneyWayne Rooneypasang surut