bintang bola

32

Upload: doddy-rachmansjah

Post on 09-Mar-2016

364 views

Category:

Documents


17 download

DESCRIPTION

majalah pendidikan sepak bola

TRANSCRIPT

Page 1: bintang bola
Page 2: bintang bola
Page 3: bintang bola

Gaung masuknya

Timnas pada Final

Liga Suzuki, masih

terasa. Euforia sepak

bola pada masyarakat di seluruh

negeri masih menggema. Disambung

dengan kebijakan Presiden Susilo

Bambang Yudhoyono, agar

perusahaan-perusahaan BUMN yang

telah untung, membina cabang-

cabang olah raga, termasuk cabang

atlet sepak bola.

Termasuk untuk cabang atlet

sepak bola di bina 4 BUMN besar.

Jelas ini merupakan angin segar,

karena meski pembinaan dalam

bentuk sponsor (bukan uang), namun

akan mampu mendorong

perkembangan sepak bola nasional.

Dari dua hal besar tersebut,

penulis bisa mengatakan bahwa saat

ini merupakan timing yang tepat bagi

persepakbolaan nasional untuk

membuka lembaran baru. Hal ini

bertepatan pula dengan adanya

Kongres PSSI pada bulan Maret 2011.

Harapan penulis, siap pun Ketua

Umum PSSI terpilih, sudah waktunya

untuk membuka lembaran baru. Yakni

dengan memanfaatkan semaksimal

mungkin dukungan masyarakat dan

dukungan pemerintah, dengan

menyusun program-program yang

mendasar, terencana, terarah,

terukur, bertarget dan dan berbuah.

Sehingga harapan masyarakat,

yang dealnya adalah tampilnya

Timnas Indonesia di Liga Dunia, bukan

hanya menjadi obsesi belaka. Karena

bila tak pernah terwujud, dampaknya

cukup besar, yakni rasa putus asa,

turunnya rasa percaya diri bangsa,

dan sebagainya, terhadap

kemampuan anak-anak negeri di

kancah olahraga internasional. Dan

turunnya rasa percaya diri ini,

dikhawatirkan juga akan berpengaruh

terhadap bidang-bidang lainnya.

Sebaliknya, bila harapan

masyarakat segera dapat terpenuhi,

maka dukungan pada perkembangan

olahraga persepakbolaan akan cukup

besar. Rasa percaya diri bangsa

menjadi tinggi, demikian juga dengan

cabang-cabang olahraga lainnya.

Contoh kecil adalah, alur

pendidikan persepakbolaan

berjenjang. Mulai dari club-club

binaan sepak bola dan Sekolah Sepak

Bola (SSB) menuju ke club Remaja.

Dan dari Club Remaja (yunior)

menuju Club Profesional (senior).

Demikian juga dari club-club

profesional, menuju ke timnas. Sudah

betulkah sistem pada alur tersebut?

Contoh kecil lagi adalah,

ketersediaan sarana dan prasarana

bagi SSB dan club-club tersebut.

Termasuk juga kurikulum pendidikan,

kualitas pelatih dan sebagainya.

Semua perlu dievaluasi, semua

perlu penataan ulang, semua perlu

perencanaan baru, sehingga kita

benar-benar masuk dalam era baru

persepakbolaan nasional. Dimana

dalam jangka 5-10 tahun ke depan,

harapan masyarakat agar Timnas

Indonesia masuk ke Liga Dunia, bukan

sekadar harapan tanpa ujung.

Dan semoga, terbitnya Tabloid

Pendidikan Sepak Bola “SWABOLA” ini,

bisa memberi warna pada lembaran

baru tersebut. Setidaknya, sedikit

karya dari tim redaksi Swabola,

menjadi bagian dari kemajuan sepak

bola di masa datang. (*)

Oleh: Indra MaulanaDewan Penasehat Swabola

Maniak Bola

Tak lengkap rasanya sebagai

maniak bola jika kita tak tahu infomasi

tentang Bola, semoga dengan adanya

Swabola kita lebih tahu akan berita-

berita bola yang terbaru. Semoga

jaya untuk Swabola!..

Soegi-Surabaya

0812342187xxx

Jawab:

Terima kasih doanya....

Dibutuhkan

Akhirnya ada juga tabloid yang

murni membahas tentang pendidikan

sepak bola. Ini sangat dibutuhkan oleh

para penerus pemain sepak bola

Indonesia. Sebelumnya gak ada tuh

tabloidyang seperti ini. Semoga bisa

survive dan bisa meramaikan dunia

persepakbolaan Indonesia..

Bayu – jakarta Selatan

081985663xxx

Jawab:

Agar survive anda supaya

berlangganan

Kenapa Swabola

Ada tabloid baru nih tentang sepak

bola. Semoga bisa langgeng ya,

sehingga banyak referensi bagi

maniak Gibol Indonesia. cos’ setahuku

nih, banyak tablod muncul

kemudiangak lama ilang dari

peredaran. Terus, kenapa kok

dinamakan Swabola ya? Mohon

penjelasan..thx

Matuliu – Jakarta

085637881xxxx

Jawab:

Swabola artinya Suaranya para gibol

Ada beritanya

Gw paling suka tabloid bola secara

umum secara penulisan, design,

update, ketepatan berita,kolom nya

terisi berita yangb bersifat mendidik.

Yang paling gw suka, jika ada review

pertandingannya.

Saya harap dengan adanya

Swabola, tidak hanya pendidikan

melulu, tapi juga berita bola yang lagi

santer sekarang. Trims..

Dennies-movies Jakarta Pusat

088125644xxx

Jawab:

Dipertimbangkan untuk edisi selanjutnya.

Pendiri:

Heru Setyobo

Dewan Penasihat:

Indra Maulana

Guntur Setiadi SE MM, Iggi H. Achsien

Pemimpin Umum:

Heru Setyobo

Pemimpin Redaksi/Penanggung Jawab:

Moch. Nuruddin Ali

Redaktur Pelaksana:

Miftaful Huda, SE.MP.

Dewan Redaksi:

Prof. DR. Soetriono MP | Dr. Ir. Q

Dadang Ernawanto | DR Herry Agoes

Hernadi Drh MSi | Ir. Nasikin | Nasrudin

Redaksi:

Djauhari Effendy (Jakarta) | Ery

Subiakto (Bandung) | Anwar Musadad

(Tangerang) | Sumarno (Semarang) |

Slamet Subekti (Jogjakarta) | Agus

Yudhi (Surabaya) | I Made Sumarto

(Denpasar) | Arman (Palembang) | Yuli S

(Lampung) |Nindyta R (Riau) | Abd.

Manab (Samarinda) | Arif Rachman

(Banjarmasin) | Sholeh A. (Makasar) |

Subhan Sholeh (Mando)

Fotografer:

Purna Budi Nugraha | Ade Kresna

Artistik & Karikatur:

Blueheart D-Sign | Putra | MB. A.K. A

Broky

Sekretaris Redaksi:

Fita Desiani

Penerbit:

PT. WIJAYA KUSUMA

JARING NUSANTARA

Pemimpin Perusahaan:

Dody Surahman

Wapim Perusahaan:

Ahmad Mustafa

Pemasaran:

� Iklan:

Nurudin | Sholeh

� Distribusi:

Soeminto | Dady | Heru

ALAMAT REDAKSI DAN DISTRIBUTOR

�Jakarta: Jl. Gunung Kelud BA No.19

Jatinegara Baru- Jakarta Timur

Telp. 021- 46830636 | 021- 70932229

�Surabaya: Jl. Brigjend Katamso

No. 85B-87 Waru- Sidoarjo (Jawa Timur)

Telp : 031-8542222 (Hunting), 8551463 |

8541086 | 8541906 | 8669292 | 8531972

Fax : 031- 8543399 | 8549850

E-mail : [email protected]

Harga Per Eksemplar : Rp. 8.500

CARA BERLANGGANAN

Kalau dikota anda tidak ada agen atau toko

buku yang menjual SWABOLA, Anda bisa

berlangganan langsung dengan mengirimkan

biaya berlangganan melalui pos wesel atau

transfer ke Bank BNI a.n. Lima Warna No.

35827361 (BNI cab. Tanjung Perak).

�12 bulan: Rp. 102.000 (12 edisi) ditambah

ongkos kirim pengiriman 12x

�6 bulan Rp. 51.000 (6 edisi) ditambah

ongkos pengiriman 6x

Kirimkan bukti transferan atau resi wesel ke

bagian sirkulasi Majalah SWABOLA, Jl. Brigjend

Katamso 85B-87 Waru – Sidoarjo (Jawa Timur).

Majalah akan dikirim dengan pos biasa ke

alamat Anda setiap awal bulan.

Harga tersebut belum termasuk ongkos kirim.

Ongkos Kirim

Jawa/Madura : Rp. 5000

Sumatera : Rp. 7.500

Kalimantan/Bali : Rp. 7.500

Lombok/NTT/NTB : Rp. 7.500

Sulawesi : Rp. 7.500

Maluku/Irian (Papua) : Rp. 7.500

Page 4: bintang bola

Haruskan kita

menyerah pada

keadaan yang memberi

fakta bahwa, Indonesia

yang jumlah

penduduknya terbanyak

keempat di dunia,

kesulitan mendapatkan

bibit-bibit unggul, yang

bertebaran di antara

gugusan pulau-pulau di

nusantara ini, untuk

dijadikan bintang

lapangan?.

Sehingga Indonesia tak punya suara

dan nyali, karena tim nasionalnya tak

pernah tampil di liga dunia. Ironis

memang, namun itu sebuah kenyataan.

Padahal Iswadi Idris, pemain legendaris

Indonesia, setahun sebelum meninggal

mengatakan, di Asia tahun 70-an, yang

sudah bisa bicara soal bola adalah

Indonesia dan Thailand, sedang Korea

dan Jepang, belum punya cerita.

Tapi sekarang kenyataannya

berbalik, untuk Asia, Korea dan Jepang

sudah mulai bisa cerita dengan

bangganya. Sementara Indonesia,

diam seribu bahasa….

Berikut hasil wawancara Moch.

Nuruddin Ali, Pimred Swabola dengan

beberapa nara sumber terkait, tentang

peluang anak – anak negeri merumput

di gelanggang internasional.

“Bintang lapangannya dari

naturalisasi tak apa, namun akan lebih

membanggakan kalau bintang

lapangannya berasal dari anak negeri

sendiri,” kata Sudrajat Rasyid, Deputi

III Menegpora, mengawali wawancara.

Menurut Rasyid, mengatakan sudah

saatnya kita mulai berpikir arah

pengembangan atlet sepak bola nasional

menuju ke mana. Kalau memang salah

arah, kita harus segera mengembalikan-

nya, agar bisa menuju arah yang betul.

Di ingatkan oleh Rasyid, banyak

orang, termasuk orang asing

mengatakan, bahwa banyak bakat yang

dimiliki oleh anak negeri. Itu juga kita

sadari. Dan saat ini, hampir di setiap

kota, memiliki Sekolah Sepak Bola

(SSB) dan klub sepak bola, baik yang

dibiayai pemkab (pemerintah

kabupaten) maupun perusahaan

swasta, juga adanya fans-fans klub di

masing-masing kota yang cukup fanatik.

Dari situ, dapat kita catat bahwa,

cabang atlet olah raga cukup mendapat

tempat di masyarakat. Pembibitan

sepak bola wahananya juga sudah ada,

yakni SSB yang berterbaran. Pemain

amatir, cukup banyak, dan pemain

professional, juga banyak.

Namun ketika ngomong prestasi,

nanti dulu. Karena menurut Rasyid,

bakat dan potensi saja tidaklah cukup,

harus ada sekolah atau pusat latihan,

tempat menggembleng anak-anak

berbakat tersebut.

Tentunya tidak seperti saat ini, SSB

muncul bak jamur, namun hanya sesaat,

pada musim depan, sudah berguguran.

Bahkan ada yang “mati tak mau, hidup

pun segan. ”Karena support pendanaan

masing-masing SSB, lemah. Hanya

bertumpu pada pembayaran siswa dan

pendonor yang tak begitu kuat.

Sarana dan Prasarana

Ditegaskan oleh Rasyid, program

dan pola latihan, harus dirancang

secara sistemik dan sistimatis,

berjenjang, berkesinambungan dan

terarah. Selain itu, metode teknik

latihan tak hanya olah gerak saja,

namun juga harus mampu

mengembangkan spirit dan pada

akhirnya menciptakan prestasi.

Dan agar pelatihan bisa berjalan

baik, maka sarana dan prasarana pun

harus memenuhi sarat. Seperti luas

lapangan yang memadai, tempat

latihan olah kemampuan individu yang

baik, berbagai macam alat peraga juga

harus tersedia. Semaksimal mungkin,

sarana dan alat peraga berdasarkan

ala kadarnya.

Dengan adanya lapangan, alat

peraga yang memadai, maka latihan

bisa dilakukan dengan jadwal yang

tepat. Dan yang penting, bisa untuk

mempraktikkan dari teori-teori yang

didapat di ruang kelas.

Dia katakan, ada korelasi, antara

latihan dengan latih tanding dan juga

kompetisi yang sebenarnya. Dan

aktualisasi masalah latihan, harus

menunjukkan grafik yang meningkat. Hal

ini bisa didapatkan bila dilakukan pada

anak didik dengan umur sedini mungkin.

Di samping bibit yang memenuhi

syarat, lapangan dan prasarana yang

memadai, juga pelatih yang mumpuni

dan bersertifikat.

Secara umum, menurut Sudrajat,

ada faktor-faktor yang perlu diperhatikan

untuk para pelatih antara lain;

1. Kemampuan pelatih. Untuk

mencapai atlet berprestasi tingkat

regional, ya harus oleh pelatih terbaik

tingkat regional. Untuk melatih atlet

nasional, ya harus oleh pelatih standar

nasional, demikian juga untuk kelas

internasional.

2. Pelatihnya harus memiliki

standar kualifikasi yang tinggi.

3. Metode pelatihan yang

dipergunakan, akan sangat

Munculkan Bintang Lapangan dari Anak Negeri

Saatnya Persepakbolaan Nasional

Sudrajat RasyidSutiyoso Guntur Setiadi

Page 5: bintang bola

menentukan sebuah prestasi.

Terutama antara teori dan praktik

harus nyambung.

4. Infra strukturnya harus

memadai untuk pelaksanaan teori

maupun praktik. Ukuran lapangan,

garis permainan, ukuran gawang dan

juga ukuran serta berat bola.

5. Keseimbangan antara teori dan

praktik, harus diukur hasilnya melalui

latih tanding, kompetisi. Bila perlu ada

pelatihan di luar negeri.

Bagimana dengan atlet sepak bola

nasional kita saat ini? Menurut

Sudrajat, sebuah prestasi nasional

maupun internasional, harus melalui

satu mata rantai sistem.

Sat ini masyarakat mendukung

perkembangan persepakbolaan. “Ini

merupakan timing yang tepat, bagi

persepakbolaan nasional untuk mulai

take off. Dan dibutuhkan suatu

komitmen kolektif, agar kita dipandang

oleh mata dunia,” katanya.

Dan satu hal lagi, bahwa

pembinaan sepak bola, tidak hanya

pemerintah dalam hal ini Kementrian

Pemuda dan Olahraga, namun oleh

semua elemen masyarakat. “Harus ada

dukungan kolektif,” katanya.

Suport Pendanaan

Senada dengan Sudrajat, Sutiyoso,

mantan Gubernur DKI Jaya, kepada

Swabola mengatakan setuju dengan

faktor-faktor yang disebutkan oleh

Rasyid. Menurutnya memang benar,

saat ini saatnya persepakbolaan

nasional bangkit.

“Mumpung dukungan masyarakat

cukup besar. Sehingga untuk membang-

kitkannya takkan sulit,” kata Sutiyoso.

Di samping itu, Sutiyoso

membandingkan dengan atlet

menembak. Dimana pada atlet ini

penggemarnya terbatas dan untuk

dibuat mendatangkan dana, sulit.

Beda dengan sepak bola, karena

penggemarnya banyak, umum dan

mendunia, maka untuk dibuat

mendatangkan dana, mudah.

Menurut Sutiyoso, yang pernah

menjadi ketua pada sebuah bidang olah

raga atlet, dan banyak memunculkan

juara, mengatakan bahwa perlu langkah

terobosan yang konkrit, mendasar,

terencana, terukur, bertarget dan jelas

arah dan tujuannya.

Menurut Sutiyoso, untuk mencapai

harapan masyarakat agar

persepakbolaan bisa mengharumkan

nama bangsa hingga ke liga dunia,

perlu waktu 5-10 tahun. “Tapi meski

lama, tapi harapan masyarakat sudah

pasti kapan dapat terpenuhi. Daripada

saat ini, harapan tinggal harapan,

sementara SSB mati enggan -hidup tak

mau, klub-klub nasional ya begitu-

begitu saja, sementara para

pengurusnya, baik di tingkat klub

kabupaten hingga di PSSI, selalu

ramai,” kata Sutiyoso.

Terobosan dan langkah konkrit

menurut Bang Yos (panggilan akrab

Sutiyoso) misalnya bagaimana?

Menurut Sutiyoso pemerintah daerah,

pemerintah propinsi dan pemerintah

pusat, secara bersama, bagi tugas

memberi anggaran untuk

keberlangsungan Sekolah Sepak Bola

(SSB) di daerah-daerah.

Dari SSB - SSB tersebut, harus ada

jenjangnya, mulai usia 10, 11, 12 dan

seterusnya. Juga harus dilakukan latih

tanding dari masing-masing SSB,

kemudian latih tanding antar SSB. Dari

sini akan muncul pemain-pemain

berbakat, yang bisa direkrut oleh klub-

klub kabupaten.

Pusat Latihan Nasional

Kemudian dari pusat, yakni PSSI

mengambil misalnya masing-masing

propinsi 5 pemain terbaik, maka akan

terkumpul sekitar 150 pemain. Sebanyak

150 pemain ini, kemudian dimasukkan ke

pusat latihan

sepak bola nasional.

Di pusat latihan sepak bola nasional

ini, maka anak-anak berbakat ini hanya

diberi dua pekerjaan pokok, yakni

sekolah sepak bola (latihan dan teori),

serta sekolah formal sesuai tingkatan,

yang gedung sekolahannya telah

disediakan jadi satu kompleks dengan

pusat latihan.

“Saya yakin para orang tua yang

anaknya direkrut, disekolahkan sepak

bola dan sekolah formal secara gratis,

bila perlu diberi bea siswa, akan rela

melepaskan, bahkan mungkin sebaliknya,

akan bangga,” kata Sutiyoso.

Dan dalam perjalanan waktu, dari

150 siswa tersebut, akan terseleksi

menjadi 100, kemudian 50 hingga

setidaknya menghasilkan dua

kesebelasan handal.

“Dan system pendidikan berjenjang

tersebut dilakukan setiap tahun,

sehingga kita tak akan kehabisan

bintang-bintang lapangan dari tahun ke

tahun,” kata Sutiyoso.

Agar konsep tersebut berjalan,

harus ada kesepakatan nasional.

Sehingga masalah tak tersedianya

lapangan sepak bola, gedung sekolah,

pendanaan, sponsor ship dan

seterusnya, bisa diatasi, baik oleh

pemerintah daera, provinsi, dan pusat.

Demikian juga partisipasi perusahaan-

perusahaan swasta maupun BUMN.

Apakah kebijakan Presiden SBY

yang menugaskan BUMN membina

atlet, termasuk sepak bola merupakan

hal yang konkrit? Diakui oleh

Sutiyoso, hal itu baik. Namun

hanya sebatas bantuan

pendanaan.

Jangan bergerak

terlalu jauh, misalnya

ikut mendikte atau

mensekenario

pertandingan , dan

seterusnya. “Jadi

bantu pendanaan,

dan serahkan pada

professional

persepak bolaan. Kan

nanti ada audit public,”

katanya.

Selain itu, PSSI harus

juga selektif untuk memilih

pelatih. Bila perlu pelatih-

pelatih itu juga ada sekolahannya,

dan di akreditasi. “Jadi pelatih memiliki

sertifikat berjenjang. Kalau tingkat D -

jadi pelatih sekolah-sekolah SD-SMA,

sertifikasi C boleh jadi pelatih klub lokal,

sertifikasi B pelatih regional dan

sertifikasi A pelatih nasional (timnas).

Pada kesempatan tersebut,

Sutiyoso juga sempat menyinggung

mengenai carut-marut para pengurus

sepak bola, baik di level kabupaten,

propinsi maupun psat. Menurutnya,

carut-marutnya kepengurusan karena

mereka lupa, bahwa mengurus sepak

bola adalah pengabdian.

Namun ketika seseorang mencari

‘hidup’ atau mencari ‘agenda’ selain

kemajuan sepak boal, maka dipastikan

carut marutlah persepakbolaan

nasional.

“Jadi mengurus sepak bola, niat

awalnya harus di tata. Menurut saya,

niatnya harus tulus ikhlas memajukan

persepakbolaan dimana kepengurusan

tersebut bergerak,” kata Sutiyoso.

Sutiyoso juga cukup mengenal

model pengurus semacam ini. Ia juga

sempat mengatakan betapa beratnya

membiayai, mengatur Persija, saat ia

menjabat Gubernur DKI Jaya.

“Coba Tanya diri sendiri, niat saya

jadi pengurus sepak bola itu apa. Kalau

bukan untuk kemajuan klub sepak bola,

sebaiknya tahu dirilah,” katanya.

Sementara itu, Guntur Setiadi SE

MM, seorang pemerhati sepak bola

nasional mengatakan, bahwa instruksi

presiden agar BUMN memiliki

kepedulian terhadap cabang-cabang

olahraga nasional, merupakan langkah

maju, termasuk bagi atlet sepak bola.

Untuk itu, ia berharap, perusahaan-

perusahaan multinasional dan nasional

yang merasa beruntung, untuk turut

serta menghidupkan olah raga,

terutama sepak bola. Baik itu klub sepak

bola Desa, Kecamatan atau Kabupaten.

“Partisipasinya, selain sumbangsih

kepada bangsa dan Negara, secara tidak

langsung juga untuk kebaikan perusahaan

itu sendiri. Perusahaan yang ikut

membiayai klub sepak bola yang dicintai

masyarakat di daerahnya, otomatis

perusahaan itu juga akan dicintai oleh

masyarakat setempat,” kata Guntur. (*)

Page 6: bintang bola

Fajar Junaedi:

Sepakbola

Harus Dikelola

Profesional

SEPAK BOLA merupakan

industri yang harus dikelola se-

cara profesional dengan

manajemen modern yang

mengandalkan pendanaan

pada sponsor, pemilik klub

maupun saham. Artinya, tak

selayaknya mengandalkan

dana APBD.

“Namun, di Indonesia ba-

nyak klub sepak bola yang ber-

gantung dengan dana Anggaran

Pendapatan dan Belanja Daerah

(APBD). Padahal, penggunaan

uang rakyat di APBD untuk klub

sepak bola rentan terhadap

penyalahgunaan dan korupsi,”

kata pengamat sepak bola Fajar

Junaedi.

Menurut Junaedi, pengelo-

laan klub sepak bola secara

profesional akan berimbas

pada manajemen. Hal itu bukan

hanya diarahkan untuk meraih

prestasi di atas lapangan hijau,

tetapi juga keuntungan

ekonomi dari penjualan tiket,

hak siar, sponsor, dan penjualan

pemain.

“Hal itu seperti yang sudah

dilaksanakan di klub-klub

sepak bola di berbagai ne-

gara. Jika memang dari awal

sebuah klub berlaga dalam

kompetisi yang berlabel pro-

fesional, konsekuensinya ada-

lah manajemen yang dija-

lankan juga harus profesional,

bukan manajemen yang

mengandalkan bantuan

APBD,” katanya.

Menurut dosen Universitas

Muhammadiyah Yogyakarta itu,

penggunaan APBD rawan

terhadap korupsi. Padahal,

sepak bola adalah “fair play”

yang harus bersih dari korupsi.

Namun, banyak klub peserta

kompetisi sepak bola Liga Su-

per Indonesia (LSI) yang

diselenggarakan PSSI masih

menggunakan dana APBD untuk

membiayai operasional dan

kontrak pemain.

“Klub peserta liga hanya bisa

berjalan dan mengikuti kom-

petisi tersebut dengan `so-

kongan` pemerintah melalui

gelontoran dana APBD dalam

jumlah besar,” kata sutradara

dan produser film dokumenter

sepak bola berjudul “Derby

Mataram” dan “Arema, Agama

Kedua” itu.(gatot)

TAHUN 2010-2011 menjadi

momen penting bagi dunia sepak-

bola di tanah air. Termasuk Persa-

tuan Sepakbola Seluruh Indonesia

(PSSI). Tahun 2010 seolah dunia

sepakbola bangkit dari kubur kala

Timnas Indonesia menapak keja-

yaan mengalahkan musuh-musuh-

nya meski hasil akhirnya Indonesia

hanya meraih posisi runner up.

Publik sepakbola di tanah air seolah

bersatu mendukung Timnas

Indonesia yang memang didukung

pemain-pemain tangguh dan brilian.

Dunia pun berdecak kagum pada

publik bola di Indonesia.

Tapi, sekali lagi, masalah di luar

sepakbola sendiri, kembali merecoki

dunia olahraga paling ngetop ini.

Kekalahan Timnas di Stadion Bukit

Djalil Kuala Lumpur Malaysia dituding

ada permainan suap. Kasus ini tengah

jadi perbincangan hangat. Khusus-

nya menjelang Kongres Pemilihan

Pengurus PSSI 2011-2015 di Pulau

Bintan, Riau, 19 Maret mendatang.

Tentu saja kasus itu menampar

para petinggi PSSI yang sekarang

dikomandani Nurdin Halid. Belum

lagi kasus dugaan korupsi yang

tengah diadili di Pengadilan Negeri

Samarinda. Kejari setempat malah

menilai Ketum PSSI Nurdin Halid dan

Direktur PT Liga Indonesia Andi

Darussalam disebut hakim Penga-

dilan Negeri Samarinda telah me-

nerima uang Rp 100 juta dan Rp 80

juta. Untuk menyelidikinya, Kejari

Samarinda menilai keduanya bisa

diperiksa di Kejagung, Jakarta, dan

tidak perlu ke Samarinda.

“Kalau orang yang nantinya akan

diperiksa tidak harus di sini

(Samarinda). Kita ini juga berkantor

di Gedung Bundar (Kejagung),” kata

Kepala Kajari Samarinda Sugeng

Purnomo kepada wartawan di

kantornya, Jl M Yamin, Samarinda,

Selasa (8/2) lalu.

Yang jelas, Kejari akan terus me-

nyelidiki penerima 35 pembayaran

fiktif dana APBD Samarinda 2007/

2008 senilai Rp 1,78 miliar, yang

dikorupsi terpidana Aidil Fitri. Dan

mengingat Nurdin dan Andi akan

hadir dalam Kongres PSSI di Bintan,

19 maret 2011, Sugeng menilai hal

itu bukan menjadi penghambat ke-

jaksaan untuk meminta keterangan

dari kedua orang tersebut. “Kita ti-

dak ada urusannya dengan

Kongres,” ujar Sugeng.

Begitulah kondisi PSSI saat ini

yang runyam. Hal itu sempat

membuat kesal Agum Gumelar.

Mantan Ketua Umum PSSI periode

1999-2003 itu menyebut pengurus

PSSI sekarang sebagai orang-orang

yang sudah mati rasa. “Udah pada

mati rasa,” kata Agum.

Lebih lanjut Agum mengaku

kesal dengan ulah para pengurus

PSSI, terutama Ketua Umum PSSI

Nurdin Halid, yang tutup kuping ter-

hadap maraknya kritikan dan keca-

man dari para pecinta sepak bola

Indonesia. Agum, kemudian memin-

ta ketulusan dan kejujuran hati Nur-

din Halid dkk untuk menerima semua

kritikan dari penggemar Timnas yang

ditujukan kepada PSSI. Menurut

Agum, masukan masyarakat itu ada-

lah salah satu bentuk upaya pem-

benahan bagi PSSI.

“PSSI itu itu organisasi yang

besar. Organisasi itu punya tugas

mulia, punya misi yang mulia, untuk

perjuangan bangsa bukan sekadar

sepak bola. Jadi harus punya

kepengurusan yang solid, yang

mantap, yang dipercaya oleh

seluruh stakeholder,” katanya.

Agum juga mengaku pernah

mendengar di dalam tubuh PSSI

terjadi praktik perjudian. Namun,

mantan Ketua Umum KONI Pusat ini

menegaskan bahwa hal tersebut

harus dibuktikan terlebih dulu. “Ya,

saya tidak tahu. Saya juga men-

dengar, tapi perlu juga pembuktian.

Saya dengar juga begitu. Tapi, ya,

silakan dibuktikan,” tandas Agum.

Calon-calon Ketum

Menjelang Kongres, Nurdin Halid

sekarang terus digoyang. Para calon

penggantinya juga bermunculan.

Mereka juga tokoh tangguh yang

bisa mengancam kursi Nurdin. Arus

paling kuat datang dari dua tokoh:

Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD)

George Toisutta dan bos Medco yang

juga pendiri Liga Premier Indonesia

(LPI) Arifin Panigoro. Kedua tokoh

ini siap maju dalam pemilihan ketua

umum PSSI mendatang.

Dukungan untuk George Toisutta

malah terus mengalir. Mulai dari

Panglima TNI, Menegpora Andi

Mallarangeng hingga mantan

Wapres Jusuf Kalla. Toisutta juga

resmi mendeklarasikan pencalonan-

nya dalam sebuah acara di Jakarta

beberapa waktu lalu.

Acara itu dihadiri oleh beberapa

pengurus klub-klub ISL dan LPI,

antara lain Persib Bandung, PSM

Makasar, PSMS Medan, dan Jakarta

1928. Dalam acara tersebut ter-

dapat manifesto yang ditandata-

ngani oleh 18 pemprov, pengurus

klub, dan pejabat PSSI yang menya-

takan dukungan kepada Toisutta.

Toisutta juga telah mendapat

restu dari Panglima TNI Laksamana

Agus Suhartono dan mantan Wakil

Presiden Jusuf Kalla. “Saya tumbuh

sebagai tentara dan saya tak pernah

mundur ketika ada tantangan. Saya

tak pernah menghindar ketika ada

amanah,” ujar Toisutta di Markas

Besar TNI, Jakarta, Selasa (1/2).

“Saya akan berusaha melakukan

dengan sebaik-baiknya amanah ini.

Saya maju untuk perbaikan prestasi

dan kejayaan PSSI. Selama ini kita

hanya pernah dengar cerita tentang

kejayaan sepak bola di masa lalu.

Mudah-mudahan kejayaan itu bisa

kita kembalikan,” ujar Toisutta.

Majunya Toisutta semakin me-

ramaikan bursa calon ketum PSSI.

Sebelumnya, nama-nama seperti

pendiri Liga Primer Indonesia, Arifin

Panigoro, dan mantan Menteri

Pemuda dan Olahraga, Adhyaksa

Dault, juga disebut-sebut akan maju

sebagai penantang Nurdin Halid

dalam pemilihan kursi ketua umum

pada 19 Maret mendatang.

Namun sampai penutupan pen-

daftaran 5 Februari 2011 lalu, bakal

calon Ketua Umum PSSI periode

2011-2015 akhirnya mengerucut pada

tiga nama. Yaitu incumbent Nurdin

Halid, KSAD Jenderal TNI George

Toisutta, dan Wakil Ketua PSSI saat

ini Nirwan Dermawan Bakrie.

Sampai penutupan penyerahan

formulir pencalonan pukul 00.00 WIB

dari 100 anggota PSSI yang memiliki

suara di kongres empat tahunan 19

Maret mendatang di Bintan

Kepulauan Riau, hanya 93 anggota

yang mengembalikan formmulir.

Tujuh anggota tidak menggunakan

haknya untuk mengajukan calon

Ketum, Waketum, dan Anggota Exco.

Dari total 93 anggota itu, 81

mencalonkan Nurdin Halid kembali

menjadi Ketum PSSI. Sebanyak 12

anggota mencalonkan George Toi-

sutta, dan 2 anggota mencalonkan

Nirwan Dermawan Bakrie. “Jika

ditotal memang jumlahnya 95

anggota. Itu terjadi karena ada dua

anggota yang mencalonkan dua or-

ang,” kata Sekjen Nugraha Besoes

dalam press conference di kantor

PSSI. “Biar nanti tim verisikasi yang

mengurus,” lanjutnya.

Bebas Politik

Sesaat menjelang penutupan

pendaftaran calon Ketua Umum

PSSI, perkumpulan Save Our Soc-

cer menyatakan, pencalonan Ketua

Umum PSSI harus mengutamakan

calon yang bebas dari politik dan par-

tai. Menurut Koordinator Jambore

Perubahan Sepak Bola Indonesia

(JPSI), Richard Achmad Sugiyanto,

selama ini PSSI lebih mirip partai

daripada persatuan sepak bola.

“PSSI bukan Persatuan Sepak

Bola Seluruh Indonesia, tapi partai

sepak bola seluruh Indonesia. Se-

lama ini sepak bola hanya dijadikan

lumbung korupsi dan menampuk

kekuasaan, calon Ketua Umum PSSI

harus bebas dari partai dan politik,

kalau tidak demikian, dunia bola In-

donesia tidak akan profesional,” kata

Richard dalam jumpa pers Save Our

Soccer di kantor Kontras, Menteng,

Kamis (3/2) lalu.

Kriteria calon Ketua Umum PSSI

juga disebutkan anggota ICW, Apung

Widadi, yang hadir dalam jumpa

pers tersebut. “Pertama, pengurus

ke depan harus orang yang tidak

tersandung korupsi. Selain itu, calon

Ketua Umum PSSI tidak pernah

melanggar HAM,” ujar Apung.

Calon Ketua Umum PSSI, lanjut

Apung, harus yang profesional dan

mengenal dunia bola dengan baik.

Kemudian, yang terpenting, para

calon tidak mempunyai kepentingan

khusus dalam sepak bola, terutama

kepentingan politik maupun

kepentingan partai.(gatot)

JELANG KONGRES PEMILIHAN PENGURUS PSSI DI PULAU BINTAN 19 MARET

Cegah PSSI Jadi ‘Partai

Sepakbola Seluruh Indonesia’

Page 7: bintang bola

Faktor- Faktor

Kesuksesandalam Sepak Bola

Sebagai pemain maupun

pelatih, ada beberapa faktor yang

menentukan kesusesan pemain

dalam usahanya dalam bermain

sepak bola yang terampil. Faktor-

faktornya adalah sebagai berikut :

A. Faktor Genetik

Ilmu genetika atau

pengetahuan ilmiah mengenai

pewarisan Genes dari satu

generasi ke generasi berikutnya

mengajarkan bahwa kemampuan

fisik dan postur tubuh seseorang

banyak dipengaruhi oleh

genesdari orang tuanya.

Dengan demikian postur tubuh

yang kelewat kecil ataupun besar

dapat berpengaruh buruk

terhadap ketrampilan seseorang

dalam bermain bola. Apalagi

seorang pemain berpostur tubuh

sangat kecil, maka ia akan mudah

dijatuhkan, kesulitan menjangkau

bola-bola atas, dan sebagainya.

Di lain pihak, apabila pemain

terlalu tinggi maka ia akan

kesulitan bergerak dengan lincah,

sulit menguasai teknik individu,

dan lain sebagainya.

Sebagai contoh, orang dengan

tinggi 191 cm, ditinjau dari sisi

teknik bermain hal ini tentu tidak

mendukung. Apabila pemain lain

hanya membutuhkan waktu yang

singkat untuk menguasai trik

tertentu, maka orang itu

membutuhkan waktu dan

kemauan yang lebih.

Sebaliknya, pemain Indonesia

pada umumnya merasa tinggi

badannya kurang mendukung

karena berpostur pendek, maka

jangan kawatir. Banyak pemain

kelas dunia yang berpostur

pendek. Romario misalnya,

penyerang tersubur di Brazil

sepanjang sejarah bersama Pele

ini memiliki tinggi badan yang

sangat pendek. Begitu juga

dengan Diego Maradonna, Owen,

Haeesler, Littbarski, dan masih

banyak lagi pemain yang

berkualitas dengan postur tubuh

pendek. Haeesler dan Littbarski

berpostur pendek sampai-sampai

Franz Beckenbauer, pelatih

Jerman di piala dunia 1990

berkelakar “Haeesler dan

Littbarski tidak akan sekamar,

siapa nanti yang akan membuka

gagang pintunya?”

Memang berat bagi seorang

pemain yang pendek untuk

berhasil. Haeesler sempat ditolak

tiga kali saat mengikuti seleksi

dengan Herta BSC Berlin. Baru

pada kali keempat Haeesler

diterima. Sekarang, siapa tidak

kenal Haeesler si gelandang

mungil asal Jerman yang lincah

itu.

Jadi, walaupun anda atau

pemain anda berpostur tubuh

kecil, jangan putus asa. Sebab,

masih banyak faktor lain yang

menentukan keberhasilan

seorang pemain diluar faktor

genetik.

B. Faktor Kedisplinan

Faktor ini adalah faktor

terpenting dalam perkembangan

seorang pemain. Tanpa kemauan

untuk memiliki tingkat kedisplinan

yang tinggi didalam berlatih dan

menerapkan latihan/ajaran yang

diberikan, tidak mungkin pemain

bisa mencapai potensinya.

a. Kultur atau Budaya

Bangsa

Sebagaian bangsa-

bangsa dunia berwatak keras dan

memiliki naluri disiplin yang

tinggi. Sementara sebagaian

yang lain tidak memiliki sejarah

kedisplinan yang tinggi. Inggris,

Jerman, Swedia, Norwegia,

misalnya tergolong sukses

didalam kancak sepak bola

Internasional, ini karena

warganya mempunyai kedisplinan

yang tinggi.

b. Didikan Orang Tua

Enggan tidaknya seseorang

menjunjung disiplin tinggi juga

tergantung didikan orang tua.

Bentuk pendidikan kedisiplinan

yang diterapkan semasa kecil

hingga dewasa sangat

berpengaruh terhadap kamauan

pemain menjalankan latihan

dengan tekun dan serius.

c. Pengaruh Lingkungan

Selain orang tua, masih ada

orang lain disekitar pemain yang

sangat berpengaruh terhadap

seberapa jauh tingkat kedisiplinan

yang dimiliki. Teman, saudara,

guru, rohaniawan, pelatih

berpengaruh besar

terhadap

pembentukan

watak pemain.

Oleh karena itu,

sebagai seorang

pelatih, anda

memiliki tanggung

jawab yang besar

untuk

mengajarkan

prinsip-prinsip

kehidupan yang

benar seperti;

kejujuran, fair play,

pantang menyerah,

juga disiplin.

d. Watak Masing

– Masing Pribadi

Bagaimanapun juga

setiap orang memiliki

ciri khas

Page 8: bintang bola

kepribadian yang terlepas dari

pengaruh lingkungan, didikan

orang tua, dan kultur bangsanya.

Watak dasar inilah yang juga

menentukan mampu tidaknya

individu menerapkan gaya hidup

penuh disiplin.

C. Faktor Latihan

Faktor inilah yang

menonjolkan peran seorang

pelatih dengan jelas sekali.

Pemain perlu diarahkan untuk

berlatih dengan benar. Di sinilah

peran pelatih dibutuhkan secara

nyata. Dengan program yang

terarah pelatih membentuk baik

tim maupun individu.

Di usia yang relatif lanjut

dalam dunia sepak bola (18 tahun

keatas), fungsi pelatih lebih

tertuju kepada pembentukan tim.

Lain halnya denga pelatih usia

muda. Pelatih pemain berusia 18

tahun ke bawah dapat

membentuk tim dan masing-

masing pemain. Pelatih pelatih

Indonesia yang menangani

pemain dewasa masih sering

terpaksa memoles teknik individu

pemainnya karena program

latihan pemain muda tidak

terpadu dan jelas di negara yang

penuh potensi besar ini.

Minimnya pelajaran dasar

bermain bola baik secara tim

maupun secara individu pada

masa kecil menyebabkan banyak

pemain profesonal Indonesia,

bahkan pemain nasional

sekalipun, masih sering

kecolongan dalam penempatan

posisi, lemah dalam pergerakan

tanpa bola dan lain sebagainya.

Situasi memprihatinkan ini bisa

kita ubah bersama.

D. Faktor Keberuntungan

Diakui atau tidak faktor

keberuntungan memainkan peran

yang besar dalam kehidupan.

Begitu juga dunia sepak bola

tidak luput dengan aroma

keberuntungan di dlam

menggapai kesuksesan. Sering

kita dapatkan contoh contoh

dimana seorang pemain yang

sebenarnya memiliki potensi yang

tinggi tidak berhasil bermain di

level yang tinggi.

Karena tidak terpantau oleh

pemandu bakat atau karena juga

tidak memiliki koneksi

mengakibatkan banyak pemain

berkualitas tinggi gagal

menggapai kesuksesan.

Akan tetapi, sedikit banyak

keberuntungan itu bisa

dipaksakan. Artinya pelatih dan

pemain harus aktif mencari

perhatian dari tokoh-tokoh sepak

bola setempat. Rajin-rajinlah

memperluas jaringan dengan

sebanyak mungkin orangb yang

berkecimpung di dunia sepak

bola. Sebuah pepatah Jerman

bunyinya demikian : “

keberuntungan datang bagi

mereka yang berusaha”. Pepatah

lain di Indonesia yang sering kita

dengar dan patut dipahami

adalah : “Berdoa dan

berusahalah”.

Berikut anjuran bagi pelatih

dalam mendidik pemain agar

mencapai kesuksesan :

· Canangkan pentingnya

kedisplinan

· Anjurkan makan

makanan yang bergizi, hidup

sehat, dan istirahat yang cukup

· Jadila contoh yang baik.

Anda sendiri harus jujur, fair dan

disiplin yang tinggi. Agar anak

didik anda melakukan hal yang

sama. Bagaimana seorang

pelatih bisa berharap didengar

oleh pemainnya saat

mengkhotbahkan anti suap

misalnya, padahal dirinya sendiri

menyuruh pemainnya untuk

mencuri umur. Untuk poin ini

yang bis dijadikan panutan

adalah Otto Rehagel, pelatih

yunani saat ini. Impian dia

adalah sewaktu waktu menjadi

pelatih kepala timnas Jerman.

Impian ini bisa saja jadi

kenyataan karena setelah sukses

menjuarai piala eropa 2004 di

Portugal, Rehagel ditawari

pelatih timnas Jerman. Rehagel

menolak, walau hatinya terasa

teriris-iris. Rehagel menjelaskan

ia tidak bisa meninggalkan

Yunani karena harus

menyelesaikan kontraknya.

Bagaimana bisa saya

meninggalkan Yunani, karena

seumur hidup saya selalu

menekankan kepada pemain

pentingnya menghargai kontrak

yang sudah disepakati bersama.

· Luaskan wawasan anda

sebagai pelatih. Never stop

learning. Jangan pernah berhenti

belajar. Setiap pelatih mempunyai

kelebihan yang bisa kita pelajari.

Jangan angkuh, baca buku-buku

dan internet berkualitas

mengenai ilmu kepelatihan.

Hadirilah konferensi atau seminar

kepelatihan sesering mungkin.

· Buatlah program yang

terarah. Canangkan gol jangka

panjang dan pendek berdasarkan

kelemahan dan kelebihan materi

pemain yang anda asuh.

Page 9: bintang bola

SESUAI dengan namanya,

“Sepak Bola”, maka kaki sebagai ang-

gota tubuh utama dalam permainan

ini, harus memiliki kekuatan, kece-

patan, kelincahan dan juga kelen-

turan. Untuk itu, perlu latihan-latihan

secara terjadwal dan disiplin keras.

Mulai edisi ini dan selanjutnya,

redaksi akan menurunkan tulisan

dan gambar-gambar, yang bisa

dipakai sebagai acuan para calon

pemain, baik yang tergabung dalam

sekolah sepak bola (SSB) maupun

yang sifatnya berlatih bersama

dalam satu club.

Keterangan dan gambar-gambar

berikut, berfungsi sebagai alat

peraga, sehingga calon pemain

dapat gambaran dengan jelas, untuk

selanjutnya menerapkannnya dalam

latihan-latihan.

Sebarapakah dosis latihan untuk

masing-masing calon pemain? Hal

ini perlu diperhatikan hal-hal sebagai

berikut;

� Tujuan pengajaran

� Sudah berapa lama anak didik

belajar main sepakbola.

� Umur / tingkat perkembangan

anak didik.

� Kondisi jasmani anak didik

� Sejauh mana motivasi anak

didik untuk bermain sepakbola

Pokok-pokok inilah yang menen-

tukan jenis latihan-latihan yang dipilih,

tingkat kesulitan dan dan berapa ba-

nyak pengulangan dilakukan, berapa

lama total waktu latihan dan berapa

lama waktu istirahat yang diberikan.

Berikut adalah gambar-gambar

demonstrasi untuk melatih kekuatan

kaki calon pemain.

Keterangan:

Pakailah bola senam untuk latihan

ini. Menghadaplah ke dinding, untuk

kemudian, doronglah bola senam ke

dinding dengan sisi kaki sebelah

dalam. Lakukan berulang-ulang, dan

berganti-ganti antara kaki kiri dan

kanan.

Ingat. Bola harus didorong, jangan

ditendang. Hal ini karena, untuk melatih

otot-otot kaki, perlu kaki mendorong

obyek, bukan kekuatan kinetik ayunan

(menendang).

Upayakan dalam mendorong bola

senam, bola dapat mengena tembok

dan memantul kembali hingga bisa

menyentuh kaki pemain. Kemudian

kekuatan mendorong ditambah dan

jarak dengan tembok pun ditambah.

Demikian seterusnya.

Latihan 1:

Page 10: bintang bola

Keterangan:

Pakailah alat peraga, yakni

tiang-tiang yang di tata

berbaris dengan jarak

tertentu. Setelah itu, pemain

berlatih dengan menggiring

bola senam (dribbling)

berbelok-belok melewati

gawang.

Ingat, tubuh harus pada

posisi antara tiang dan bola.

Artinya, dari tiang yang satu

dengan tiang berikutnya,

jarak tubuh tak jauh, atau

rapat.

Latihan ini selain untuk

melatih kekuatan kaki, juga

untuk melatih kelincahan kaki.

Dalam penerapannya adalah

mampu menggiring bola

dengan melalui lawan-lawan

yang diibaratkan dengan

tiang.(Bersambung)

Latihan 8:

Latihan 2:

Latihan 4:

Latihan 5:

Latihan 6:

Latihan 7:

Keterangan:

Dilakukan oleh dua

orang. Dua orang ter-

sebut mendorong bola

senam, dengan saling

mengoper. Tetap

kedua orang men-

dorong (mengoper)

bola senam dengan

cara mendorong, bu-

kan menendang. Dan

tetap menggunakan

sisi dalam kaki, baik

kaki kiri, maupun

kanan.

Jarak dengan te-

man berlatih, harus

berubah-ubah jaraknya. Hal ini penting agar besar-kecil kekuatan

dorongan kaki bisa dilakukan, sesuai dengan jarak oper.

Perhatikan, ujung kaki yang menyentuh bola, diangkat.

Bola tidak boleh ditendang, melainkan didorong. Akan lebih

baik, selain jarak dengan teman berlatih berubah-ubah,

tempat latihan juga bergerak, ke kiri atau ke kanan.

Keterangan:

Sangkutkan tungkai pada ban karet yang diikat pada sebuah

tiang. Lalu ayunkan kaki beberapa kali ke samping. Usahakan,

kaki yang satu tegak lurus. Untuk tahap awal, tangan bisa

berpegangan, namun bila sudah terbiasa dan mendapatkan

tingkat keseimbangan, usahakan tangan tak berpegangan. Hal

ini agar kekuatan kaki didapatkan secara murni. Bukan ada

tahanan pada tangan, sehingga kaki bisa diayunkan.

Ingat, kaki yang diikat

karet, saat berayun ke

samping harus tetap

lurus. Lakukan berkali-

kali dengan kedua kaki.

Kekuatan (daya molor)

karet, supaya dibuat se-

cara meningkat. Misalnya,

pertama memakai karet

satu lembar, setelah kuat

ditambah satu lembar

menjadi dua lembar.

Kemudian ditingkatkan lagi

menjadi tiga lembar, dan

seterusnya.

Keterangan:

Hampir sama

dengan latihan ke

4. Yakni kait ujung

karet pada tiang,

dan ujung

satunya pada

tungkai kaki kita.

Belakangi tiang,

lalu tarik ban

karet dengan kaki

terantang lurus, ke depan dan belakang (seperti sedang menendang

bola).

Lakukan berulang kali, pada kaki kiri dan kanan. Jika ban karet

karet kemudian menjadi lemas, maka berdirilah agak jauh dari tiang.

Latihan ini akan membuat kaki lebih kuat untuk berayun dan

mennedang bola ke depan, baik dengan kaki kiri maupun kanan.

Keterangan:

Pakailah alat peraga halang

rintang berupa gawang ukuran

selutut kaki. Buatlah agar gawang

mini tersebut berdiri dan dalam

jumlah banyak. Bariskan gawang

mini, dengan jarak tertentu.

Setelah itu baru dibuat latihan.

Doronglah bola senam masuk

gawang, lalu pemain lari mengejar

bola melalui samping gawang.

Demikian seterusnya. Lakukan

berulang kali, dengan kecepatan

semakin di tingkatkan.

Latihan ini, selain untuk

kekuatan kaki, juga kelincahan

gerakan pemain. Ingat, bola jangan

ditendang, melainkan di dorong.

Keterangan:

Pada latihan ini, tetap memakai halang rintang berupa gawang mini.

Kali ini, bola dicongkel dan di dorong hingga melompati gawang mini.

Selanjutnya pemain mengejar bola dengan melalui samping gawang

mini. Kemudian mencongkel bola lagi, demikian seterusnya.

Lakukan berulang kali, dengan kecepatan ditambah. Akan semakin

bagus bila, kecepatan tinggi, teknik mencongkel dan mendorong

pas, sehingga tidak merobohkan halang rintang.

Ingat, teknik mencongkel, sebelum dilompatkan, bola senam

ditahan di punggung kaki, baru kemudian di dorong ke atas.

Keterangan:

Latihan kembali di depan dinding dengan bola senam.

Congkel dan dorong bola senam dengan punggung kaki ke

arah dinding. Latihan berulang-ulang, dengan ketinggian bola

berfariasi, demikian juga dengan jarak kaki dengan dinding

yang berubah-ubah.

Latihan ini akan membuat otot-otot kaki yang berfungsi

mendongkrak / mengangkat, akan makin kuat. Sedang variasi

ketinggian dan jarak, akan melatih diri pemain, mampu mengukut

seberapa kekuatan yang harus dikeluarkan untuk melambungkan

bola dengan jarak tertentu.

Agar latihan bisa berkelanjutan, congkel dan dorong bola

kedinidng, sehingga pantulannya bisa ditangkap kembali oleh

dengan tangan.

Latihan 3:

Page 11: bintang bola

� JOKO MALIS MUSTAFA

Bagi Anda pemerhati dan

penggemar sepak bola tahun 1970-

an hingga 1980-an, pasti mengenal

nama Joko Malis Mustofa (54), stri-

ker timnas yang cukup melegenda.

Beberapa kejuaraan ia raih bersama

timnya.

Di usianya yang mulai senja, kip-

rahnya di dunia sepak bola, masih

all out. Kini ia mengabdikan diri se-

bagai Ketua Pelatih Klub Persiwangi

Banyuwangi.

Di sela kesibukannya, ia masih

menyempatkan diri menemui Swa-

tani di rumahnya, tepatnya di jalan

KH. Wakhid Hasyim 76 Jombang.

“Silahkan masuk. Syukur mas,

anda bisa bertemu dengan saya.

Karena saya baru aja nyampek dari

Surabaya. Apa yang bisa saya

bantu?” katanya mengawali pembi-

caraan.

Sosok kelahiran Surabaya, 30

September 1957 ini, memulai debut

karirnya sejak umur 14 tahun. “Saya

mulai tertarik dengan sepak bola

sejak saya masih kecil. Awalnya ya

dari sepak bola jalanan. Dulu saya

main sepak bola di Taman Bungkul,

dulu itu lapangan mas dan juga di

daerah sekitarnya” katanya.

“Pada umur 15 tahun (U-15),

saya ikut klub PSAD tahun 1973. Dari

situ saya sering ikut kompetisi klub

yunior Persebaya dan mendapat

juara I (1974). Lalu menjadi senior

di klub PSAD satu tahun kemudian.

Itu semua berkat kekompakan tim.

Karena sepak bola merupakan

permainan yang mengandalkan tim

yang solid, itu yang terus saya

tekankan pada pemain yang saya

latih sampai sekarang,” tuturnya.

“ Saya pemain striker dalam

setiap pertandingan, namun

terkadang ditaruh pada posisi gelan-

dang penyerang. Dan setiap per-

tandingan, selalu mendapatkan jua-

ra. Semenjak ikut pertandingan

Suratin Cup di Persebaya Junior (Jua-

ra I), saya langsung dipilih sebagai

pemain nasional junior dengan 5 or-

ang lainnya,” katanya antusias. Ia

bercerita bahwa di sana ia digem-

bleng dengan disiplin yang tinggi

untuk dijadikan pemain-pemain han-

dal skala Nasional pada waktu itu.

Pertandingan demi pertandi-

ngan ia lalui dengan juara, prestasi-

pun ia kumpulkan, baik skala nasio-

nal maupun internasional. Pada ta-

hun 1988, ia mulai dipercaya untuk

dijadikan pelatih pertama kali de-

ngan membentuk dan menangani

klub BPD Jateng. Selanjutnya, ia di-

minta untuk dijadikan pelatih di dae-

rah lain, seperti Klub Gelora Dewata

(Bali), Klub Mitra Surabaya, peman-

du bakat (asosiasi sepak bola Mo-

jokerto-Jombang) dan masih banyak

lagi yang lain.

Suami dari Sufie Ethika SH.

(notaris, red.) mengaku telah men-

jalani pendidikan kepelatihan “A” Li-

cence Up Grading Nasional, dimana

ini merupakan pendidikan tertinggi

sebagai pelatih, yang sudah bisa

menjadi ketua pelatih skala Super Li-

ga (skala Nasional,red.). Sedangkan

untuk skala Internasional masih ada

tahapan pendidikan pelatihan lagi.

Sekarang Joko Malis menjabat

sebagai ketua pelatih klub Persiwa-

ngi, Banyuwangi. Sebelumnya, ta-

hun 2006, saya memegang Persmin

Minahasa. Dari situ saya lebih dike-

nal lagi oleh masyarakat karena ke-

berhasilan dalam membawa Per-

smin Juara III kompetisi Divisi Utma

Djarum Super XII.

Persepakbolaan Indonesia

“Sepak bola sebenarnya sangat

kompleks, banyak unsur di dalam-

nya. Ada pelatih, pemain, para pe-

ngurus, pendanaan, pemerintah,

dan lain-lain. Dari sini memang di-

perlukan adanya kolaborasi antar

semua unsur yang ada, otomatis

memerlukan kerjasama yang baik

diantara semua unsur tersebut,”

katanya menjelaskan.

“Maka kita harus menjaga rasa

kekompakan itu, mengesampingkan

rasa, antara ’like and dislike’ dan ha-

rus lebih profesional. Ini menurut sa-

ya masih berat untuk dilaksanakan di

Indonesia. Kenapa begitu, misalnya

mendatangkan pemain dan terutama

pelatih dari asing. Tujuan utamanya

adalah agar terjadi transfer ilmu dari

mereka, permainan lebih semarak

dan mendatangkan sponsor.”

“Namun yang perlu ditekankan

lagi, pelatih yang dari luar negeri

lebih profesional dan obyektif di-

bandingkan pelatih Indonesia. Kare-

na terkadang dikhawatirkan masih

adanya rasa ke-suku-an, lebih me-

mihak klub lain, dan lain sebagainya.

Seperti Ridl, yang sekarang menjadi

pelatih timnas Indonesia, sudah

cukup baik membawa Indonesia ma-

suk ke semi final. Diharapkan ke de-

pan bisa juara pada saat Sea Games

2011,” katanya menambahkan.

PSSI vs LPI

Ketika ditanya gonjang-ganjing

dengan munculnya LPI, Djaka

menolak untuk mengomentarinya.

“ Saya nggak bisa berkomentar

banyak tentang masalah ini (PSSI vs

LPI,red.). karena bukan wewenang

saya. Mungkin saya hanya sedikit

cerita tentang masalahnya LPI dan

PSSI. Berdasarkan informasi yang

saya terima, LPI didirikan tujuannya

untuk memperbaiki sepak bola

nasional. Kata-kata itu yang mungkin

bagi PSSI kurang berkenan,” kata

bapak tiga anak ini.

Masalah lainnya yaitu, selama ini

tidak adanya kekompakan, ketidak-

sejalanan visi dan misi antara para

pengurus, pelatih dengan PSSI. Se-

hingga banyak para pengurus dan

pelatih berpindah dari PSSI ke LPI.

Ada perbedaan antara PSSI dan

LPI. Untuk PSSI pendanaan berasal

dari APBD, sponsor dan donatur. Se-

dangkan LPI dana berasal dari salah

satu pengusaha di Indonesia (Arifin

Panigoro, red.) dengan sistem

subsidi dan sponsor. Untuk PSSI,

ada tahapan /tingkatan untuk divisi.

Sedangkan LPI hanya 1 kompetisi

sudah dianggap cukup profesional.

SSB

Awal bermain sepak bola yang

baik adalah sejak dini. Kalau di luar

negeri, sepak bola mulai dikenalkan

sejak masih umur 8 tahun. Sedang-

kan di Indonesia, dimulai pada umur

10 tahun.

Mereka hanya dikenalkan dan

dibebaskan bermain sesukanya, agar

menumbuhkan rasa suka dan

menyenangi sepak bola. Baru umur

12 tahun, mulai dikenalkan tentang

aturan dalam permainan sepak bola.

Tahapan dalam sepak bola

adalah mulai U-14 sampai U-17. Ke-

mudian U-18 sampai U-23, baru ke-

mudian Senior. Dalam pembuatan

aturan sepak bola telah dilakukan

oleh mantan pemain nasional yang

disebut dengan P3i (Pola Pembinaan

Persepakbolaan Nasional). P3i lebih

ke arah teknis, sedangkan PPSN

(Pola Pembinaan Sepakbola Nasio-

nal) lebih mengarah ke pembinaan

dalam organisasi, sistem, kurikulum/

sylabus, pembinaan dan lain-lain.

Harapan

Joko yang mengaku satu ang-

katan dengan Hadi Ismanto, Riono

Asnan dan Dede Sulaiman ini ber-

harap agar supaya sepak bola Indo-

nesia bisa lebih baik dari sebelumnya

dan berprestasi, terutama di Asean.

Dan Sea Games 2011 nanti diharap-

kan Indonesia bisa menjadi juara. Kita

bisa lihat animo masyarakat pada

saat piala AFF kemarin, mereka be-

gitu antusias sekali dengan pertan-

dingan itu. Ini bukti bahwa masyarkat

mengharapkan prestasi yang diraih

oleh Indonesia dalam Sepak bola.

“ Pemain yang lain seperti Djunaidi

Abdillah, Idris Mawardi dan yang lain-

nya adalah merupakan senior saya.

Kami dulu juga sering bermain dalam

satu tim, mereka semua adalah or-

ang-orang yang luar biasa dan bisa

memberikan semangat bagi para

pemain lainnya” kenangnya.

(Miftakhul Huda)

Hingga Selalu JuaraSang Pengawal TimSang Pengawal Tim

Nama : Drs. Joko Malis MustafaTempat,tgl lahir : Surabaya, 30 September 1957Anak : Suko Wisesa Pratyeka

Jacqueline Marsha MeliskaIntan Triyasmina Atiqa

Alamat : Jl. KH. Wakhid Hasyim 76Jombang

Prestasi dan Penghargaan:1974 : Kompetisi Klub yunior

Persebaya (juara I)1976 : Kompetisi antar klub

Persebya (Juara I)1977 : Kompetisi Nasional Suratin

club Persebya Junior (Juara I)1978 : Kompetisi nasional senior

divisi Utama PersebayaSenior (Juara I)

1979-80 : Kompetisi GalatamaNasional Niac MitraSurabaya (juara I)

1980 : Niac Mitra Tournament pialaAgakhan Dakka-Bangladesh(Juara I)

1980-81 : Kompetisi GalatamaMasional Yanita UtamaNasional Niac MitraSurabaya (Juara I). Prestasisebagai Runner up top Scorer

1981-1982 : Kompetisi GalatamaNasional Yanita Utama Bogor(Juara I) Prestasi sebagaiRunner up top Scorer

1982-83 : Kompetisi GalatamaNasional Yanita Utama Bogor(JuaraI) Prestasi sebagaiRunner up top Scorer

1985 : Kompetisi antar klubNasional, klub suryanagaSurabaya (JuaraI)

1976-1983 : Sebagai pemain nasional dariPSSI junior hingga senior

1979 : Sea Games di Jakarta (Juara II)

Sebagai Pelatih :1988-1989 : Membentuk dan menangani dari awal

klub BPD Jateng1989-1990 : Membentuk dan menangani dari awal

klub Gelora Dewata (Bali)1991-1992 : Menangani klub Mitra Surabaya2002-2004 : Pemandu Bakat (Asosiasi Sepak

bola Mojolerto-Jombang)2003-2004 : Asisten pelatih Tim Nasional PSSI

U-20 Pra Piala Asia

Sebagai Penasehat Teknis dan Manager Teknis :1993-1994 : Persebaya Surabaya Divisi Utama

(Juara III)1995-1996 : klub Mitra Surabaya Ligina II (Juara III)1996-1997 : klub Mitra Surabaya Ligina III (Juara

III). Penghargaan Trophy Tim Fair Play2004 (10 Bln) : Sebagai Asisten Pelatih Peter White,

menangani Timnas U-20 dalam pialaAsia di Malasya

2005 : Pelatih Kepala Klub PersminMinahasa, dalam kompetisi LigaIndonesia Djarum Super XI putaran IRanking 5 dan Putaran II ranking 9. diCopa Dji sam soe I klub Persminmasuk 16 besar. Terakhir bertemu TimPersija Jakarta

2006 : Pelatih Kepala Klub PersminMinahasa, membawa klub PersminJuara III kompetisi divisi UtamaDjarum Super XII, mendapatkanpenghargaan sebagai tim Fair PlayAward 2006. juara wilayah Timur sertarekor selalu menang main di HOME.

2007 : Pelatih Kepala Klub PersminMinahasa, dalam kompetisi LigaIndonesia Djarum Super XIII, putaranI ranking 5 dan putaran II menanganiTim hanya sampai 4 kali tanding.

2007 : Sebagai Asisten Pelatih TimNasional Senior Pra Piala Dunia (PPD)pelatih Kepala Ivan Kolev dariBulgaria.

1993 : Pernah mengikuti pembahasan P3Ibersama pelatih Nasional Senior diCipanas Jabar.

1996 : Sebagai Pengamat PSSI Pra PialaAsia, saat Tim PSSI melakukan TourUji Coba dan TC di kota Genoa, Italia.(Markas Klub Sampdoria, Klub SeriA Italia)

1988 : Pendidikan Kepelatihan S-1 (Nasional)1986 : Pendidikan Terakhir S-1 Sarjana

Ekonomi Manajemen (SE.)2007 : Pendidikan Kepelatihan “C” Licence

Up Grading Nasional2008 : Pendidikan Kepelatihan “B” Licence

Up Grading Nasional2010 : Pendidikan Kepelatihan “A” Licence

Up Grading Nasional

Catatan : Negara-negara yang pernahdikunjungi adalah Singapure,Hongkong, Malaisya, Thailand,Taiwan, Jepang, Korsel, ArabSaudi, Italia, dan Amerika Serikat.

BIODATA

Page 12: bintang bola

Teknik Permainan Gelandang

Cara ini sangat terkenal di antara para

penggemar walaupun keefektifan yang

sama sebenernya adalah, makin

banyaknya pemain gelandang yang

menyukai tendangan oper langsung,

sehingga mereka mampu menerima dan

mendemonstrasikan ketangkasannya

masing-masing.

Kelincahan pemain gelandang yang

menerima bola dari pemain belakang dan

mengoperkannya pada pemain yang

berposisi untuk mencetak gol, ternyata

lebih mudah dijumpai daripada mereka

yang berkiblat pada permainan Mat-

tehews-Finney-Julinho. Tetapi pada

umumnya, sayap lapangan, dan pada

periode yang panjang permainan ini tak

bermanfaat dan mereka hanya menung-

gu bola datang pada mereka saja.

Dalam permainan masa sekarang

yang penuh aksi ini, setiap pemain dalam

satu tim harus selalu bekerja sama untuk

menjaga kekompakan timnya selama

pertandingan berlangsung.

Bagi penulis, lebih menyukai pemain

gelandang seperti Lato di kedua sayap

jika penulis mampu menemukannya, dan

saya merasa yakin bahwa cukup banyak

tim yang masih tetap saja bermain tanpa

pemain gelandang, namun berhasil jika

para manajer dan

pelatihnya sanggup

menerima resiko-resiko

yang mereka hadapi.

Gelandang seperti Lato

memiliki naluri yang sama

untuk mencetak gol,

demikian juga ambisi

mereka untuk

menggelandang

bola ke tengah la-

pangan dan ke de-

pan. Jadi tak me-

ngherankan sejak

Lato muncul, ma-

ka muncul pula pe-

main gelandang

modern lain se-

perti Jairzinho

yang mampu ber-

aksi dengan baik di

tengah lapangan.

Jika pemain

gelandang alami

ternyata sulit

d i t emukan ,

mengo l a h

s e o r a n g

penyerang

tengah ke

sayap kanan

( d e n g a n

asumsi bahwa

dia pemain

tangguh tenda-

ngan kanan) bisa

menjadi suatu ke-

mungkinan yang

b a i k ,

tentunya setelah melalui latihan. Siapa tahu

dia mampu membuat kejutan hebat.

Hal seperti ini juga memungkinan bagi

sayap kiri. Bagaimanapun juga, Jupp

Heynkes dari tim Borussia Moncheng-

ladbach memanfaatkan sisa masa

karirnya sebagai gelandang sayap kiri, di

mana sebelumnya dia memegang posisi

penyerang tengah.

Dalam perannya yang baru ini

ternyata begitu efektif, sehingga dia men-

jadi pemain sayap tetap untuk tim Jer-

man Barat, di mana dia mencetak sekian

banyak jumlah gol vital. Idealnya, pemain

sayap modern sebaiknya cukup lincah

menghadapi bola. Cukup ahli mengoper-

nya ke belakang jika diperlukan, dan

cukup tangkas untuk tetap tinggal di hada-

pan lawan sehingga lawan harus mampu

menendang sebaik-baiknya dengan kaki

manapun, baik tendangan mendatar

maupun tendangan melambung.

Patahkan Serangan

Tetapi semua ini hanyalah mengupas

permukaan permainan sayap pada

sepakbola modern. Para pemain sayap

harus bertindak lebih banyak jika mereka

ingin berhasil sesuai dengan harapan para

manajer, pelatih dan demi keberhasilan

karirnya sendiri. Jika dia mampu, maka

pemain sayap akan sanggup berbuat

banyak untuk mengembalikan ke-

seimbangan antara serangan dan

pertahanan, yang pada beberapa tahun

belakangan ini terlalu banyak menerima

serangan sehingga permainan

seringkali menjadi tidak be-

gitu memukau lagi.

Sebagai tambahan

untuk meningkatkan

ketangkasan, ke-

ahilan dan ke-

kuatan yang

besar, para

p e m a i n

gelandang

masa kini

harus lin-

cah sela-

ma per-

tandingan

berlang-

s u n g .

Sepert i

semua pe-

nyerang, dia

harus mampu

menjadi pertahanan

sepenuh kemam-

puannya, tetapi da-

lam pandangan

saya, hal-hal ini

sebaiknya di-

beri batasan

sehingga

y a n g

bersang-

PERMAINAN gelandang mulai

diperhatikan kembali sejak kesebelasan

Brazil meraih world cup tahun 1970 de-

ngan pemain Jairzinho sebagai gelan-

dang atau pemain sayap kanan.

Menjelang tahun 1974, hampir semua

tim world cup yang berhasil memiliki

pemain-pemain gelandang yang tangguh,

termasuk para finalis yaitu Johny Rep dan

Robbie Ressenbrink dari kesebelasan

Belanda, Jurgen Grabowski dan Bernd

Holzenbein dari Jerman Barat.

Hal lain yang perlu disorot adalah para

pencetak gol terbesar di world cup tahun

1974, yakni pemain gelandang kanan

Polandia Grzegorz Lato. Pemain gelandang

lain, Polandia menempatkan Robert

Gadicha, seorang pemain tangguh alami

dengan keistimewaan tendangan kanan

di negaranya. Tetapi dalam pertandingan

melawan musuh, ternyata tendangan

kirinya banyak membantu dalam men-

jembatani tendangan rekan-rekannya.

Pada 6 sesi 1975, Real Madrid dari

Spanyol, Borussia Monchengladbach dari

Jerman Barat, dan Manchester United dari

Inggris, berhasil menempatkan dua or-

ang pemain gelandang yang tangguh pada

masing-masing tim.

Banyak tim maupun tim nasional lain

yang sekarang ini mengandalkan ketang-

guhan pemain gelandang kanan tetapnya.

Tetapi pemain gelandang kiri yang me-

miliki tendangan kiri yang efektif, amat sulit

di temukan sampai saat ini. Lebih banyak

manajer dan pelatih yang tidak merasa

ragu untuk menempatkan pemain-pemain

gelandangnya jika mereka memang

memilikinya, dan walaupun kekurangan ini

sudah jelas bahwa pemain gelandang

sudah kembali menjadi mode, tidak

demikian halnya di Inggris.

Gelandang Gaya Baru

Pemain gelandang gaya baru, jauh

dari pemain-pemain seperti Stanley

Matthews dan Tom Finney dari Inggris,

Julinho dan Garrincha dari Brazil pada

tahun 50 an, atau Budai dan Czibor yang

memainkan gelandang dalam kesebe-

lasan Hongaria pada periode 1952-1956.

Pada waktu itu para gelandang me-

nempatkan kedudukan mereka dekat garis

tengah dan menunggu operan bola dari

salah seorang rekan mereka. Kemudian,

tergantung dari caranya bermain, dia

baru mulai beraksi. Beberapa pemain

seperti Mattehews dan Garrincha

maupun Julinho, lebih suka jika bola

dioper ke arah kaki agar bisa segera

dilaksanakan sesegera mungkin.

Modern Yang MenusukModern Yang MenusukPemain gelandang modern

berperan lebih besar daripemain lain. Ia harus

menjelajahi ke daerah tengahmencari kesempatan

mencetak gol, maupunsebagai jembatan

pengoperan bola dari rekan-rekan satu tim.

Page 13: bintang bola

kutan mampu menahan stamina untuk

mematahkan serangan, dengan kedudukan

yang sesuai bagi dirinya tersebut.

Siap sepanjang pertandingan sebagai

pemain sayap masa kini, sebaiknya Anda

menjaga agar jangan terjadi pelanggaran

dalam penyentuhan garis batas, jika timnya

dalam posisi bertahan. Mencari kesempatan

untuk memberikan tendangan-tendangan

pendek yang mematahkan serangan lawan,

atau ketika dia menerima bola dari sang

penjaga gawang, sebaiknya dia harus

mampu memutar balik situasi permainan.

Secara garis besarnya, tugas untuk

menahan, paling tidak tendangan lawan

dari jarak sekitar lima meter dari dirinya.

Dia juga semestinya mempersiapkan diri

untuk merebut bola dari lawan yang

melewati posisinya sekitar 6 meteran dari

tengah lapangan. Jiak dia memilih untuk

mengejar lawan seperti ini harusnya dia

tak harus mengalah jika permainan di luar

jangkauannya, karena dengan melakukan

hal tersebut dia malah bisa mengacaukan

pertahanan timnya.

Jika pemain sayap gagal merebut

bola, atau gagal dalam menerima bola

yang di peruntunkkan baginya, dia harus

segera mengatasinya dengan segera.

Jika dia tidak berhasil merebut bola, maka

jalan lain ialah menghalangi lawan

perebut bola tersebut, sehingga lawan

tak mampu memberikan pengoperan

yang sempurna.

Di antaranya semuanya, mungkin jika

pemain belakang lawan tersebut. Dengan

cara tersebut dia bisa berharap untuk

menerima operan manapun yang ditujukan

untuk bagian belakang, dan juga akan

berada cukup dekat untuk mentakel

sesegera mungkin bila pemain belakang

diberi kesempatan menerima operan bola.

Tetapi nilai sesungguhnya daripada

pemain sayap modern terletak pada

penyerangan.

Jika sebuah serangan terjadi di sayap

kiri, maka pemain sayap kanan sebaiknya

memasuki serangan untuk menjadi

penyerang tengah dan berusaha

bergerak untuk menjadi pencetak gol dari

yang datang dari arah sebelah kirinya.

Jika serangan terjadi di sebelah kanan,

maka pemain sayap kanan yang

bersangkutan harus menempatkan dirinya

seperti pemain sayap kanan gaya lama,

atau dengan lebih jelas sesuai dengan

posisi di mana dirinya berada pada waktu

tersebut. Hal yang serupa, pemain sayap

kiri akan mulai bertindak pada serangan

yang mulai terjadi di tengah dan

mempersiapkan dirinya untuk masuk ke

dalam juga ada perlunya bila serangan

ini tak memerlukan pemain sayap kiri.

Tentunya akan ada beberapa saat lain

-misalnya jika seorang pemain tengah

menerobos melalui tengah, atau jika pe-

nyerang tengah depan telah menerobos

melalui tengah atau jika penyerangan te-

ngah depan telah menguasai bola, men-

ciptakan keadaan satu lawan satu, dan

sedang mencoba merebut bola untuk

menendang bola – pada saat mana

pemain sayap harus tetap siap

dengan harapan menjaga tidak

terbentuknya posisi bertahan

seperti pemagaran.

Jika seorang pemain sa-

yap kanan (di mana setiap

gerakannya harus dite-

rapkan pada sebelah

kiri) menerima bola

dalam posisi sayap

ortodok, dia akan

berusaha untuk

mengembangkan sebuah serangan

dalam tiga cara utama seperti :

� Dia akan mencoba untuk merebut

dan mengoper bola secara ortodok,

mengarahkan operannya pada

seorang rekan yang berlari ke arah

gawang lawan (lihat gambar 2a) ,

atau memainkan bola sehingga bola

berada di luar jangkauan penjaga

gawang pada seorang rekan se-tim

yang terjauh (lihat gambar 2b).

� Jika tak ada rekan yang mungkin

menerima pengoperan bola dengan

segera, maka pemain sayap,

menggunakan dulu keahlian menahan

bolanya untuk kemungkinan ditendang,

akan berusaha untuk mengembalikan

bola ke belakang sekuatnya. jika

situasi memungkinkan, kemudian dia

akan mencoba memotong bola dan

menendangnya untuk mencetak gol

(lihat gambar 3a) atau akan

memberikan bolanya pada rekan yang

mempunyai posisi baik, setelah

menarik bayangan pemain lawan pada

dirinya (lihat gambar 3b).

� Jika pemain sayap menerima bola da-

lam posisi yang terlalu lebar untuk sege-

ra bertindak, selayaknyalah dia me-

manfaatkan kecepetan dan keahlian un-

tuk mendekati garis gawang. Mungkin

melewati satu atau dua orang rekan

se-tim jika dia menemui barisan pe-

nahan. Dia bisa mengoper bola, jika se-

orang rekan muncul pada posisi yang

menguntungkan, tetapi jika dia telah

melewati semua rekan timnya, dia

harus berhati-hati terhadap segala

sesuatu atau siapa pun di sekililingnya,

sehingga lebih baiklah jika dia me-

ngoper ke belakang secara mendatar

atau dengan melambungkannya bagi

seorang pemain tengah yang datang,

untuk menendang bola dari pinggir

daerah penalti, atau di sekitar daerah

tersebut (lihat gambar 3c).

Ketika fungsi yang biasa dipergunakan

tersebut di atas biasanya dilakukan oleh

para pemain sayap dahulu dan yang kini

dianggap suatu kemewahan. Apa yang

membuat para gelandang pemain sayap

masa kini berbeda ialah mobilitasnya, ka-

rena seharusnya mereka itu mampu tampil

pada saat –saat tak terduga, di mana saja

di sepanjang jalur serangan dari daerah

kanan luar sampai kiri luar, tergantung pada

susunan pemain yang dipilih.

Dada dan Sundulan

D a l a m gambar 4 bola

diarahkan s a m p a i

daerah te- ngah di de-

pan, en- tah ditu-

jukan te-

pat ke

tengah

entah

agak

sedikit

menj-

orok ke

kiri. Pertahanan

ketat be-

rada di

bawah

ang in ,

dia tak

mampu menen-

dang bola dan

memainkan bo-

la ke arah yang

kosong dengan

kepalanya, dada,

atau kaki untuk gelan-

dang kanan 7, membawa bola masuk de-

ngan tangkas untuk segera menendang bola.

Jika serangan berkembang ke arah kiri

lapangan, maka gelandang kanan, seperti

yang telah saya sarankan sebelumnya,

segera masuk dan siap untuk bersikeras

menyerang. Hal ini bisa saja terjadi.

Contohnya jika tendangan bola dari

kiri ditujukan pada pemain terdekat. Ge-

landang kanan lari untuk mengambil bola

dan berusaha untuk mencetak gol sese-

gera mungkin, baik itu melalui sundulan

ataupun oleh kaki (lihat gambar 50).

Kemungkinan lainnya, sebelum dia di

oper, penyerang tengah 9 bisa

menempatkan diri pada posisi yang

menguntungkan, dan gelandang kanan 7

bisa bergerak ke dalam untuk memotong

bola yang ditujukan pada pemain yang

dekat dengan gawang yang memiliki

kemungkinan untuk mencetak gol, seperti

yang terlihat pada gambar 6a.

Dengan sebuah pengoperan lain

yang hampir melintang daerah penalti,

9 dan 7 bisa bekerja sama. Mula-mula

9 berusaha menrima bola, tetapi me-

ninggalkannya untuk mengecoh penahan

sementara pemain 7 segera mengatasi

keadaan dengan segera melakukan ten-

dangan kaki kiri atau jika bola tiba de-

ngan putaran lemah, dia bisa meng-

ontrolnya dengan satu sentuhan dada

atau paha sebelum ditendang, sekali lagi

dengan kaki kiri (lihat gambar 5b).

Jika kesempatan untuk mencetak gol

ke gawang lawan dimulai di tengah la-

pangan atau dari sebelah kanan, ge-

landang kanan 7 mungkin menerima ope-

ran bola dalam posisi yang agak mundur.

Dia tak akan dibiarkan untuk melewatkan

tantangan tersebut terlalu lama, jadi dia

mampu mengontrol bola dan berbalik

sementara penyerang tengah 9 dengan

sigapnya menempatkan diri ke sayap

kanan (lihat gambar 7). Dari posisinya

yang tepat ini, 7 membawa bola sampai

garis tepi kanan untuk 9 dan segera

berlari ke arah gawang lawan dengan

asumsi untuk sesaat memerankan peran

penyerang tengah.

Ketika melatih semua cara ini, Anda

disarankan untuk memulainya dengan

posisi minimum. Katakanlah seorang

penjaga gawang dan seorang back

tengah untuk membayangi penyerang

tengah 9.

Untuk setiap latihan baru, gerakan

sebaiknya langsung saja tanpa ada oposisi

manapun kecuali penjaga gawang. Dan

untuk memulainya, sebaiknya dilakukan

dengan derap ringan. Jika setiap orang

memahami perannya, kecepatan bisa

ditingkatkan secara bertahap dan

akhirnya, jika segala sesuatunya telah

berjalan lancar, oposisi lainnya bisa

ditambahkan.

Perlu diperhatikan, bagaimanapun

juga bahwa tim penyerang yang berlatih

sebaiknya lebih banyak daripada pihak

bertahan, setidak-tidaknya satu orang.

Menggarisbawahi mobilitas peran

gelandang mutakhir, saya telah

memakai sebuah ungkapan kunci:

“posisi awal”. Dengan mengingat

ungkapan ini, 7, 9 dan 11 harus

menempatkan diri pada pembukaan

penempatan pemain begitu permainan

di mulai. Ketiganya sebaiknya mampu

muncul di mana pun sepanjang front

penyerangan dan mempersiapkan

keahlian tertentu untuk segera

memanfaatkan kesempatan

menendang yang bisa muncul setiap

saat. (LMB, Eric C Batty)

Page 14: bintang bola

BETAPAPUN bagus skill yang

dimiliki para pemain sebuah tim,

semuanya tidak akan banyak berarti

jika tidak didukung dengan taktik dan

strategi yang handal. Sebagaimana

dalam sebuah peperangan, taktik

dan strategi memegang peranan

yang amat menentukan bagi kalah

dan menangnya sebuah tim.

Oleh karena itu, semua pemain

dalam sebuah tim harus memahami

strategi dan taktik yang telah

ditetapkan. Jika tidak demikian,

permainan tim tersebut tidak akan

’menyatu’. Masing-masing pemain

akan bermain sendiri-sendiri tanpa

kerjasama dan koordinasi yang baik.

Berikut ini beberapa hal penting

seputar strategi dan taktik bermain

sepakbola.

1. Ketika tim kita menyerang,

jangan lupakan pertahanan. Tim

yang kuat bukanlah tim yang hanya

hebat dalam menyerang. Lebih dari

itu, kemampuan bertahan sama

pentingnya dengan kemampuan

menyerang.

2. Ketika tim kita kehilangan bola,

maka tim kita harus beralih dari

’menyerang’ menuju ’bertahan’.

Secara umum, jika tim kita bertahan,

maka hendaknya posisi para pemain

saling berdekatan satu sama lain

untuk membentuk pertahanan yang

masif. Adapun jika tim kita

menyerang maka hendaknya posisi

para pemain saling berjauhan untuk

menciptakan ruang-ruang yang lebar

dan untuk menceraiberaikan

pertahanan lawan.

3. Ketika tim kita bertahan

(kehilangan bola), lebih baik jika kita

membayangi lawan-lawan kita

dengan berdiri di belakang mereka

karena mereka nantinya akan

menuju ke arah kita dan agar ia tidak

lepas dari kawalan kita karena kita

bisa terus melihatnya.

4. Menyerang bisa dilakukan

dengan dua cara : A.Serangan

langsung (direct attack) : dilakukan

dengan mengusahakan agar bola

secepat mungkin bisa memasuki

daerah pertahanan lawan, yakni

dengan banyak melakukan umpan ke

arah depan. B.Serangan tidak

langsung (indirect attack) : akan

berlangsung lebih lambat karena kita

akan menggunakan umpan-umpan

ke samping dan ke belakang sembari

mencari celah kelemahan lawan. Jika

para pemain tim kita kurang terampil

dan tidak terlalu mahir dalam umpan-

mengumpan, sebisa mungkin kita

senantiasa menyerang secara

langsung.

5. Jika tim Anda ingin membangun

serangan dari belakang (berarti bola

dari belakang akan ditransfer ke te-

ngah dulu baru kemudian ke depan)

maka tim Anda harus memiliki para

pemain belakang yang cukup terampil

(jika tidak, lawan akan dengan mudah

bisa mencuri bola dari para pemain

belakang tim Anda) dan juga para

pemain tengah yang bisa mengatasi

para pemain tengah lawan.

6. Berdasarkan bagaimana

umpan-umpan dilakukan, terdapat

dua gaya bermain : A. Gaya

menguasai bola (possession style) :

dilakukan dengan melakukan umpan-

umpan pendek dari kaki ke kaki.

Yang perlu diperhatikan ketika

menggunakan gaya bermain ini

adalah untuk tidak lupa bahwa tujuan

utama bermain adalah mencetak gol.

Jangan hanya asyik melakukan

banyak umpan-umpan pendek tetapi

melupakan tujuan utama permainan.

B.Gaya bola-bola panjang (long

passes style). Adalah hal yang

mungkin untuk menggabungkan dua

gaya bermain tersebut. Contohnya

adalah Ajax Amsterdam yang

seringkali menggunakan possession

style di sepertiga tengah lapangan

dilanjutkan dengan secara tiba-tiba

melakukan umpan panjang ke kotak

penalti. Tentu saja, harus ada

penyerang yang sudah siap

menyambut bola panjang tersebut

dan mengeksekusinya.

7. Jika tim Anda bermain dengan

bola-bola panjang (pemain

belakang sering memberikan umpan

panjang langsung ke pemain

depan), usahakan agar tim Anda

tetap melakukan umpan-umpan

pendek di daerah pertahanan

lawan. Jika tidak, tim Anda akan

kesulitan untuk melakukan finishing.

8. Jika pertahanan lawan cende-

rung maju, sangat baik jika tim kita

sering melakukan serangan balik

dengan cepat. Namun jika pertaha-

nan lawan cenderung tetap di bela-

kang dan memelihara kedalaman,

sangat baik jika kita menyerang

dengan umpan-umpan pendek.

9. Dalam serangan mesti terlibat

dua atau tiga orang penyerang : 1)

penyerang pertama, yakni

penyerang yang membawa bola, 2)

penyerang kedua, dan 3) penyerang

ketiga. Penyerang kedua dan

penyerang ketiga hendaknya berlari

kira-kira tiga langkah lebih ke

belakang daripada penyerang

pertama untuk menghindari offside.

10. Ketika tim Anda menyerang,

hendaknya para pemain belakang

juga ikut menekan ke depan

sehingga bisa men-support serangan

dan melakukan pressure terhadap

bola, sekaligus untuk membuat

lawan mudah terperangkap offside.

Tetapi ada syaratnya : para pemain

belakang tersebut mesti memiliki

kecepatan dan stamina yang baik.

Lebih aman lagi jika tim Anda

memiliki seorang sweeper.

11. Ketika tim Anda menyerang

dan memasuki daerah lawan,

sangatlah baik untuk memanfaatkan

lebar lapangan karena hal ini akan

membuat barisan pertahanan lawan

menyebar dan tercerai-berai,

sehingga terciptalah celah-celah untuk

menembus pertahanan mereka.

12. Jika para pemain tim Anda

mahir dalam menguasai bola,

perhatikanlah bahwa di lapangan

biasanya terbentuk dua daerah :

daerah padat dan daerah kosong.

Pancinglah para pemain lawan

untuk membentuk daerah padat dan

menyisakan daerah kosong pada

bagian lapangan yang lain. Lalu,

dengan cara yang sulit diantisipasi,

pindahkanlah bola ke daerah

kosong dan dari sana ciptakanlah

gol ke gawang lawan.

13. Agar tim Anda bisa melakukan

serangan balik (counter attack),

pastikan bahwa ketika pertahanan tim

Anda terdesak, masih ada satu atau

dua orang penyerang tim Anda yang

tetap berada di tengah lapangan atau

bahkan lebih ke depan lagi,

tergantung pada posisi bek lawan.

14. Ketika bola dikuasai oleh lawan

di sekitar gawang kita, kita harus

melakukan pressure terhadap bola

sehingga serangan mereka bisa kita

patahkan atau setidak-tidaknya kita

hambat. Adapun ketika lawan

menguasai bola di daerah pertahanan

mereka, kita juga harus melakukan

pressure terhadap bola sehingga kita

bisa merebut dan menguasai bola

untuk kemudian mencetak gol.

Hendaknya para pemain depan tim

kita senantiasa berusaha untuk bisa

Strategi Dan Taktik

Bertahan dan Ciptakan Gol

Page 15: bintang bola

tetap bersiap agak jauh dari gawang

untuk bersiap melakukan serangan

balik. Sementara itu, pertahanan

dikatakan rata (flat) jika hanya

memiliki satu lapis pertahanan saja.

Ketika menerapkan pertahanan yang

rata, dengan mudah kita bisa

menciptakan perangkap offside.

Kelima: Jika Anda adalah last

defender, setidak-tidaknya hambatlah

(ulur-ulurlah) pergerakan lawan

sambil menunggu teman-teman

Anda membantu pertahanan.

Keenam: Ketika menghadang

lawan, sebisa mungkin Anda tetap

tegak dan seimbang, karena

seringkali lawan melakukan manuver

yang menuntut Anda untuk tetap bisa

mengejar dan menghadangnya.

Ketujuh: Ketika menghadang

lawan, Anda tidak harus bisa merebut

bola darinya. Setidak-tidaknya, Anda

bisa menghalanginya untuk bisa

mengumpan kepada temannya atau

Anda bisa mempersempit ruang

geraknya untuk menusuk ke daerah

pertahanan Anda. Demikian pula,

bayangilah setiap pemain lawan

yang potensial untuk diberi umpan.

Kedelapan: Jika Anda

menghadang atau membayangi

penyerang lawan yang sedang

membawa bola di sepertiga

pertahanan Anda, bayangilah ia

secara longgar (jangan terlalu dekat

kepadanya) karena jika Anda terlalu

dekat maka ia akan lebih mudah

lepas dari Anda.

Kesembilan: Dalam keadaan

yang sangat berbahaya dan genting,

seorang defender disarankan untuk

melakukan sapu bersih (clearing).

Kesepuluh: Seorang defender

harus berusaha sebisa mungkin un-

tuk tidak terjatuh atau mati langkah.

Jadikan sliding tackle sebagai pilihan

terakhir, karena jika Anda melakukan

sliding tackle maka Anda terjatuh

sehingga akan sulit jika ternyata bola

tidak berhasil Anda curi sementara

lawan masih berdiri tegak.

Kesebelas: Hendaknya tim

Anda selalu mengantisipasi sera-

ngan balik lawan.

Keduabelas: Menciptakan

perangkap offside juga termasuk

bagian dari bertahan.(*)

mencuri bola yang sedang dikuasai

oleh para pemain belakang lawan.

Jika hal itu berhasil dilakukan, peluang

mencetak gol cukuplah besar.

15. Dalam permainan, tim kita

harus menentukan formasi

bermainnya. Kita menentukan

formasi tertentu untuk memastikan

adanya support, depth, width, dan

field coverage baik dalam serangan

ataupun pertahanan. Setiap pemain

mesti bertanggung jawab atas posisi

atau daerahnya. Sebagai contoh,

seorang pemain sebelah kanan

jangan sampai berada terlalu jauh

di sebelah kiri lapangan (kecuali kalau

ada cross over, itupun untuk

sementara waktu saja), karena akan

menyebabkan kekosongan di

daerahnya. Setiap pemain harus

memainkan posisinya dengan baik

dan mempercayai teman-temannya

untuk memainkan posisi mereka

masing-masing. Penentuan formasi

tim hendaknya didasarkan pada : 1)

kemampuan (keterampilan) para

pemain tim kita, 2) kecepatan dan

daya tahan para pemain tim kita, 3)

panjang dan lebar lapangan, 4)

kekuatan dan kelemahan tim lawan.

Teknik Menembak

Semua orang tahu, tujuan akhir

sepakbola adalah mencetak gol.

Dalam pertandingan, permainan

yang menawan kadangkala terasa

tak bermakna kalau ternyata harus

berakhir dengan kalah jumlah gol.

Pendek kata, semua yang

dilakukan dalam sepakbola, baik itu

mengumpan, menggiring, meng-

gocek, men-sliding dan sebagainya,

hanyalah untuk satu muara: gol.

Untuk bisa mencetak gol, Anda harus

menembak (shooting). Kemampuan

menembak harus dimiliki oleh semua

pemain, tak peduli apapun posisinya

(kecuali kiper barangkali). Khusus

untuk striker atau forward,

kemampuan dan nalurinya untuk

menembak dan mencetak gol harus

lebih hebat di atas pemain-pemain

lainnya. Bagaimana kita menembak?

Berikut ini tips singkatnya.

Pertama: Kapanpun Anda

memiliki peluang untuk menembak,

tembaklah. Namun janganlah punya

kecenderungan untuk selalu tergesa-

gesa menembak. Maksudnya, sa-

ngatlah baik jika Anda menunda tem-

bakan karena peluangnya kecil dan

mengolah bola terlebih dahulu untuk

menciptakan peluang yang lebih baik.

Kedua: Menembak tidak harus

dari dekat gawang. Menembak

daerah pertahanan kita. Cara

bertahan ini bisa dikatakan hemat

energi. 2.Man-to-man defense (per-

sonal defense), yang dilakukan

dengan cara menempel

(mengawal) beberapa pemain

lawan secara individual, ketika tim

lawan sedang menguasai bola dan

bola memasuki daerah kita. Kita bisa

menempeli dua atau tiga penyerang

lawan, atau bahkan hanya

menempeli satu orang penyerang

lawan yang dianggap paling

membahayakan. Seorang penempel

(marker) haruslah seorang yang

mahir mengumpan (buat apa bisa

merebut bola tetapi kemudian tidak

bisa mengumpankannya secara

baik), pandai membaca keadaan,

mahir melakukan tackling, berfisik

kuat, dan memahami posisi timnya

(sehingga tahu kapan harus

menekan bola kedalam dan kapan

harus menekan bola keluar). Jika

Anda menempel seorang lawan,

bisa juga Anda meminta teman kita

untuk ganti menempel sang lawan

tersebut ketika sang lawan tersebut

mendekat ke teman kita tersebut.

Kedua: Ketika bertahan,

usahakan untuk selalu berada

diantara lawan dan gawang Anda.

Tutuplah gawang Anda.

Ketiga: Bagi seorang defender,

terutama last defender, yang harus

menjadi perhatiannya adalah bola,

bukan gerakan tubuh lawan.

Sampai-sampai muncul ungkapan

: ”Lawan boleh lewat asalkan

bolanya tidak lewat”.

Keempat: Bertahan hendaknya

dilakukan secara berlapis, sehingga

jika lawan bisa melewati seorang de-

fender akan ada defender lainnya

yang sudah siap menghadang.

Pertahanan dikatakan tebal (deep)

jika memiliki banyak lapis per-

tahanan. Semakin tebal pertahanan

tim kita berarti semakin baik.

Demikian pula, jika tim kita

kehilangan bola maka hendaknya

sejumlah pemain segera berlari ke

belakang untuk membentuk lapis-la-

pis pertahanan. Akan tetapi, tidak

kemudian semua pemain berlari

mendekati gawangnya. Mesti ada

para pemain tengah dan depan yang

dengan keras dari luar kotak besar

adalah salah satu cara terbaik untuk

mencetak gol.

Ketiga: Sasaran tembak yang

paling baik adalah keempat sudut

gawang, terutama kedua sudut

atasnya. Bahkan, dengan menembak

pada keempat sudut tersebut, Anda

bisa melakukan spekulasi tembakan

jarak jauh sekencang-kencangnya.

Keempat: Menembak yang pal-

ing baik adalah jika dilakukan dari

arah depan gawang (karena sudut

tembaknya besar). Oleh karena itu,

jika Anda berada di arah samping

gawang, Anda bisa melakukan

crossing kepada teman Anda yang

berada di depan gawang.

Kelima: Ketika ada pemain tim

kita yang melakukan tembakan,

pastikan ada satu atau dua orang

dari tim kita yang bersiap-siap di

sekitar gawang kalau-kalau ada

bola muntah dari kiper. Namun

jangan terlalu dekat karena bola

bisa jadi akan muntah ke belakang

mereka. Disamping juga ketika itu

mereka bisa menutup ruang tembak

bagi teman-teman mereka sendiri.

Lagipula, berlari ke depan itu lebih

mudah dan lebih cepat daripada

berlari balik ke belakang.

Tehnik Bertahan

Tim sepakbola amatir biasanya

paling lemah dalam urusan bertahan

(defending). Yang demikian ini

karena mereka lebih banyak tahu

tentang cara menyerang daripada

cara bertahan. Mereka hanya

beranggapan bahwa sepakbola

adalah bagaimana menyerang

dengan menawan. Kebanyakan

mereka tidak punya perhatian yang

besar terhadap seni bertahan.

Ini berbeda dengan tim-tim

sepakbola profesional yang sangat

memperhatikan pertahanan. Bahkan,

sebagian diantara mereka tidak

segan-segan menerapkan sepakbola

’antifootball’ (yakni dengan cara

bertahan total sampai-sampai seolah-

seolah melupakan serangan) karena

tidak ingin kalah dari lawannya (mini-

mal kosong-kosong). Bagaimanakah

bertahan itu? Berikut ini beberapa

catatan penting seputar seni bertahan.

Pertama: Dalam sepakbola,

ada dua cara utama untuk bertahan

: 1.Mark-the-ball defense (zonal

defense, block defense), yang

prinsipnya adalah menciptakan

pagar (block) atau lapis-lapis de-

fender terhadap bola yang sedang

dikuasai lawan dan memasuki

Page 16: bintang bola

DUNIA persepakbolaan di tanah

air tak bisa dilepaskan dari nama

besar Persebaya. Bukan karena aksi

para suporter bonekmania-nya saja

tapi klub sepakbola asal Kota

Pahlawan ini sudah melegenda dan

melahirkan nama-nama besar yang

pernah merumput secara nasional.

Sejak zaman dulu hingga sekarang.

Tapi sebagai sebuah klub tentu

saja mengalami dinamika dalam

manajemennya. Namun demikian

Persebaya mampu menghadapi

tantangan tersebut hingga bisa men-

jadi klub profesional yang siap

menjadi kebanggaan arek Surabaya.

Apalagi saat klub ini mulai

berevolusi manajemen. Dari klub plat

merah milik pemerintah menjadi klub

plat hitam milik swasta. Meski

demikian brand dan home base klub

ini akan tetap berada di Surabaya

siapa pun nanti pemiliknya.

Adalah pengusaha minyak dan

gas (Migas) nasional, Arifin Panigoro,

yang bakal mengakuisisi Persebaya.

Dia memiliki 70% saham Persebaya.

Sebesar 20% saham lain berada di

tangan klub-klub anggota Persebaya

dan 10% lain dimiliki Saleh Ismail

Mukadar, Ketua Umum Persebaya

sekarang.

Dengan demikian, sesuai tuntutan

zaman, Persebaya pun akan mela-

kukan transformasi menuju klub pro-

fesional seperti halnya perusahaan

–perusahaan swasta lain. Sebagai

klub profesional, mau tak mau,

ketergantungan pada kucuran dana

APBD Pemkot Surabaya ke depan

mesti dipangkas habis. Memang tak

ada salah bila Persebaya mem-

peroleh kucuran APBD tapi bukan hal

jelek pula bila Persebaya di bawah

sokongan dana pihak swasta asal

mampu meraih kejayaannya. Tentu

saja asal aksi permainan para pe-

mainnya cantik menawan hingga

membuat publik kepincut dengannya.

Lalu apakah Persebaya benar-

benar memasuki era baru sebagai

klub profesional. Era sebagai klub

yang didanai kalangan swasta yang

tak bergantung lagi kepada kucuran

dana publik. Era di mana per-

timbangan teknis-olahraga menjadi

kerangka acuan utama, bukan

pertimbangan nonteknis-politis. Era

di mana perburuan prestasi tim

menjadi taruhan bagi manajemen

pengelolanya. Era di mana Persebaya

harus menjaga reputasi dan prestasi

agar selalu dicintai publik bola dan

membuat Kota Pahlawan semakin

kuat dengan imej sebagai pahlawan

di lapangan bola?

Semua proses yang sedang di-

lakukan manajemen sekarang me-

nuju ke sana. Upaya-upaya tanpa

kenal lelah pun tengah dilakukan

untuk mewujudkan impian bersama

warga Surabaya itu.

Ya Persebaya dan Kota Surabaya

merupakan satu kesatuan tak ter-

pisahkan. Karena itu pelepasan

sebagian besar saham Persebaya ke

pemilik grup Medco harus disertai

pula dengan ikatan yuridis dan ko-

mitmen bahwa klub ini tak akan ber-

ganti nama dan bergeser home base-

nya ke daerah lain. Jangan sampai

nasib Persebaya seperti Mitra Su-

rabaya yang sekarang berpindah ke

Kutai Kertanegara di Kaltim. Atau pun

Pelita Jaya Jakarta yang sekarang

berhome base di Purwakarta Jabar.

Persebaya adalah klub besar

dengan nama dan reputasi besar

pula. Kompetisi sepakbola nasional

(baik LSI maupun Divisi Utama) tan-

pa Persebaya terasa hambar. Klub

ini memiliki ghirah dan kesejarahan

yang kuat di mata pendukung fa-

natiknya maupun kompetisi sepak-

bola nasional. Maka kompetisi se-

pakbola nasional tanpa Persebaya

terasa seperti makanan tanpa ga-

ram. Aura kompetisi sepakbola na-

sional itu terasa kurang greget tan-

pa klub ini.

Kini publik bola, tak hanya di

Surabaya, beharap tim Persebaya

makin baik performance-nya setelah

dirundung gonjang-ganjing internal

dan eksternal yang cukup keras.

Termasuk soal kepemimpinan Saleh

Ismail Mukadar di Persebaya yang

berseberangan dengan kepemim-

pinan PSSI di bawah Nurdin Halid.

Saleh pun sempat terkena sanksi 3

tahun oleh PSSI akibat sepakter-

jangnya yang kritis atas kebijakan

PSSI. Tapi, posisi Saleh Mukadar toh

tetap eksis dan mampu survive

hingga sekarang kendati goyangan

atas kepemimpinannya di Persebaya

tak kunjung berhenti. Yang terakhir

Saleh Mukadar didemo sebagian

pendukung Persebaya, yang tak

menginginkan Persebaya menjadi

klub plat hitam alias dimiliki swasta.

Tapi dengan cita-cita yang baik

semua masalah bisa diselesaikan

dengan baik pula.

Terlepas siapa pemilik dan

pengelola Persebaya kelak yang

mendesak dilakukan tim ini adalah

mengukir prestasi bagus. Kendati

mewujudkan target itu bukan hal

mudah. Apalagi, kompetisi sepakbola

nasional ditengarai kental dengan hal-

hal nonteknis dan sulit dipahami

dengan nalar rasional.

Misalnya, laga terakhir Persebaya

versus Persik Kediri di ajang LSI tahun

lalu, sampai ditunda 3 kali. Pertama,

pertandingan bakal dihelat di Stadion

Brawijaya Kediri ternyata batal. Lalu

lokasi pertandingan dipindahkan ke

Stadion Mandala Krida Yogyakarta

dengan hasil akhir batal pula.

Akhirnya, laga dihelat di Stadion

Jakabaring Palembang, Sumsel. Tim

Persebaya tak datang dan ternyata

dinyatakan kalah WO. Untuk itu,

sejatinya saat batal laga di Yogyakarta,

Rusdy

Bahalwan:

Bola dan

dakwah

DUNIA profesi melahirkan orang-

orang hebat yang selalu dibanjiri

puja-puji. Salah satunya dunia

sepakbola. Dan yang hebat dari dunia

ini antara lain Rusdy Bahalwan.

Pria ini lahir di Surabaya, 7 Juni

1947, dari pasangan Ali Bahalwan

dan Rugaiyah Baadillah. Rusdy

menamatkan sekolah di SMAN 6,

tahun 1966. Kemudian diterima di

Fakultas Ekonomi Universitas Air-

langga (Unair), 1967. Saat kuliah

di Unair, waktu Rusdy banyak diha-

biskan untuk sepakbola. Ia sampai

bolak-balik Surabaya-Jakarta untuk

mengikuti training camp (TC) tim

nasional. Pada akhirnya Rusdy me-

milih keluar dari Unair dan mene-

kuni kariernya di sepakbola.

Rusdy menikahi gadis Medan

bernama Ramadhani. Perkenalan-

nya dengan Ramadhani juga tak bisa

dilepaskan dari sepakbola. Kedua-

nya saling mengenal ketika Rusdy

membela Persebaya dalam turna-

men Piala Marah Halim yang ber-

langsung di Medan pada 1976. Dari

perkawinannya itu, mereka dikaru-

niai tiga orang anak, Irfan Bahalwan,

Khaira Imandina Bahalwan, dan Ikh-

wannurdin Bahalwan. Ketiga anak-

nya itu kini telah beranjak dewasa.

Pendidikan agama yang diajar-

kan orangtuanya telah membawa

Rusdy menjadi pelatih sekaligus

ustad. Meski bergelut di bidang

olahraga, Rusdy selalu memberikan

suntikan rohani bagi para pemain

binaannya.

“Sengaja saya selipkan pesan-

pesan moral agar persepakbolaan

kita makin maju, serta jauh dari ero-

si yang merusak,” ucap mantan

aktivis Indonesian Moslem Student

Association (IMSA) Jatim ini.

Pola pembinaan bernapas aga-

ma itu diwujudkan Rusdy dalam tin-

dakan nyata. Salah satunya, bila su-

buh menjelang, Rusdy tak segan

mengetuk pintu kamar-kamar pe-

mainnya yang beragama Islam un-

tuk melaksanakan shalat berjamaah.

Dari situ kemudian dilanjutkan deng-

an kultum (kuliah tujuh menit).

Kebersamaan ini akhirnya memba-

wa Rusdy sebagai sosok yang ber-

sahaja di mata pemainnya.

Hal ini pun diakui Mustaqim, man-

tan pemain tim nasional yang sempat

jadi asisten Rusdy. Mustaqim selalu

meniru dengan mempraktikkan ke-

giatan shalat subuh berjamaah itu

sampai ia menjadi pelatih.

Rusdy selalu berkata lantang,

“Seorang pemain yang sengaja

melepas bola agar timnya kalah, itu

berarti telah berbuat dosa. Pelatih

yang sengaja menginstruksikan pe-

mainnya mencederai pemain bin-

tang lawan, juga telah berbuat do-

LEGENDA

Persebaya Menuju Klub

Profesional & Mandiri

Persebaya Menuju Klub

Profesional & Mandiri

Page 17: bintang bola

seharusnya Persebaya juga mengantongi

kemenangan WO. Tapi kenyataannya tidak.

Ya inilah kompetisi sepakbola nasional kita.

Kadangkala ada keputusan yang tak bisa

dipahami dengan akal sehat. Yang jelas tim

ini tetap harus menghadapi kondisi jagat

persepakbolaan nasional yang kadang kurang

kondusif tersebut.

Tentu saja semuanya tergantung pada

stakehoders Persebaya sendiri. Semua sta-

keholders Persebaya mesti membangun se-

mangat ukhuwah. Kalau tidak, maka sangat

mudah bagi kekuatan eksternal untuk meng-

intervensi dan mengobok-obok rumah tang-

ga Persebaya. Namun sebaliknya bila selalu

solid, akan mudah mewujudkan cita-cita

warga bola bahwa Persebaya layak menjadi

klub profesional dan mandiri.(gatot)

PERSEBAYA didirikan oleh Paijo dan

M. Pamoedji pada 18 Juni 1927. Pada awal

berdirinya, Persebaya bernama Soerab-

haiasche Indonesische Voetbal Bond (SIVB).

Pada saat itu di Surabaya juga ada klub

bernama Sorabaiasche Voebal Bond (SVB).

Bonden (klub) ini berdiri pada tahun 1910

dan pemainnya adalah orang-orang Belan-

da yang ada di Surabaya.

Pada tanggal 19 April 1930, SIVB

bersama dengan VIJ Jakarta, BIVB Bandung

(sekarang Persib Bandung), MIVB (sekarang

PPSM Magelang), MVB (PSM

Madiun), VVB (Persis Solo),

PSM (PSIM Yogyakarta)

turut membidani kelahiran

Persatuan Sepakbola Se-

luruh Indonesia (PSSI)

dalam pertemuan yang

diadakan di Societeit Ha-

diprojo Yogyakarta. SIVB

dalam pertemuan tersebut

diwakili oleh M. Pamoedji.

Setahun kemudian kom-

petisi tahunan antar kota/per-

serikatan diselenggarakan.

SIVB berhasil masuk final

kompetisi perserikatan pada tahun

1938 meski kalah dari VIJ Jakarta.

Ketika Belanda kalah dari Jepang pada

1942, prestasi SIVB yang hampir semua

pemainnya pribumi dan sebagian kecil

keturunan Tionghoa melejit dan kembali

mencapai final sebelum dikalahkan oleh

Persis Solo. Akhirnya pada tahun 1943 SIVB

berganti nama menjadi Persibaja (Persatuan

Sepak Bola Indonesia Soerabaja). Pada era

ini Persibaja diketuai oleh Dr. Soewandi. Kala

itu, Persibaja berhasil meraih gelar juara

pada tahun 1950, 1951 dan 1952.

Tahun 1960, nama Persibaja diubah

menjadi Persebaya (Persatuan Sepak Bola

Surabaya). Pada era perserikatan ini,

prestasi Persebaya juga istimewa. Persebaya

adalah salah satu raksasa perserikatan

selain PSMS Medan, PSM Makassar, Persib

Bandung maupun Persija Jakarta. Dua kali

Persebaya menjadi kampiun pada tahun

1978 dan 1988, dan tujuh kali menduduki

peringkat kedua pada tahun 1965, 1967,

1971, 1973, 1977, 1987, dan 1990.

Prestasi gemilang terus terjaga ketika PSSI

menyatukan klub Perserikatan dan Galatama

dalam kompetisi bertajuk Liga Indonesia sejak

1994. Persebaya merebut gelar juara Liga In-

donesia pada tahun 1997. Bahkan Persebaya

berhasil mencetak sejarah sebagai

tim pertama yang dua kali menjadi

juara Liga Indonesia ketika pada

tahun 2004 klub yang juga

berjuluk Green Force kembali

merebut gelar juara. Kendati

berpredikat sebagai tim klasik

sarat gelar juara, Green

Force juga sempat me-

rasakan pahitnya

terdegradasi pada

tahun 2002 lalu. Pil

pahit yang langsung ditebus

dengan gelar gelar juara

Divisi I dan Divisi Utama pada

dua musim selanjutnya.

Persebaya juga dikenal sebagai klub

yang sering menjadi penyumbang pemain

ke tim nasional baik yunior maupun senior.

Mulai era 70-an sampai 90-an. Sederet na-

ma tenar yang kini menjadi arsitek tim-tim

sepakbola Indonesia, seperti Rudy Keltjes,

Riono Asnan, Yusuf Ekodono, Syamsul Arifin,

Subangkit, Mustaqim, Eri Irianto, Bejo

Sugiantoro, Anang Makruf, Hendro Kartiko,

Uston Nawawi, Chairil Anwar, dan Mursyid

Effendi merupakan sebagian pemain timnas

hasil binaan Persebaya. Terakhir, nama-

nama seperti Mursyid Efendi, Anang Makruf,

Bejo Sugiantoro menjadi pilar timnas Indo-

nesia di SEA Games Thailand 1996.

Salah satu yang cukup dikenang adalah

Eri Irianto, pemain timnas era-90an yang

meninggal dunia pada tanggal 3 April 2000

setelah tiba tiba menderita sakit saat Per-

sebaya menghadapi PSIM dalam pertan-

dingan Liga Indonesia 1999/2000. Eri Irianto

meninggal di rumah sakit pada malam hari-

nya. Nama Eri kemudian dipakai sebagai na-

ma Wisma/Mess Persebaya yang diresmikan

pada tanggal 25 April 1993.

Selain itu, dalam perjalanannya, Perse-

baya beberapa kali mengalami kejadian

kontroversial. Saat menjuarai Kompetisi Per-

serikatan pada tahun 1988, Persebaya per-

nah memainkan pertandingan yang terkenal

dengan istilah sepakbola gajah karena

mengalah kepada Persipura 0-12, untuk

menyingkirkan saingan mereka PSIS Se-

marang yang pada tahun sebelumnya

memupuskan impian Persebaya di final

kompetisi perserikatan.

Pada Liga Indonesia 2002, Persebaya

melakukan aksi mogok tanding saat meng-

hadapi PKT Bontang dan diskors pengu-

rangan nilai. Kejadian tersebut menjadi salah

satu penyebab terdegradasinya Persebaya

ke divisi I. Tiga tahun kemudian, Persebaya

menggemparkan publik sepakbola nasional

saat mengundurkan diri pada babak delapan

besar lantaran tidak adanya jaminan

keselamatan bagi suporternya yang ingin

mendukung mereka di Jakarta sebagai

tempat digelarnya pertandingan.

Imbas kejadian tersebut, tim Bajul Ijo ini

harus kembali ke level Divisi I di kompetisi

selanjutnya. Namun aksi tersebut dibayar tun-

tas dengan merebut mahkota juara yang

otomatis melenggang ke Liga Indonesia 2007.

Sayangnya, di musim kompetisi 2007/2008,

Persebaya terjerembab di papan bawah yang

membuat peluang lolos ke kompetisi perdana

Indonesia Super League 2008/2009 tertutup.

Namun kini Persebaya segera bangkit lagi

untuk menyongsong kembali kejayaannya di

lapangan bola.(gatot)

Jejak Sang Bajol Ijo

sa. Begitu juga manajer yang me-

ngatur skor akhir pertandingan, ser-

ta wasit yang karena sesuatu hal

lantas memihak pada salah satu tim,

termasuk perbuatan dosa. Karena

itu, semua yang telah saya sebutkan

di atas harus kita tinggalkan mana

kala sepakbola kita mau maju, dan

tidak terancam bubar,” tutur dia.

Soal ketidakberesan dalam se-

pakbola ini, Rusdy tergolong paling

getol bersikap. Pernah suatu ketika,

ada seorang pemain binaannya yang

kecanduan obat-obatan terlarang.

Pemain ini sangat terkenal. Dia juga

menjadi langganan tim nasional.

Rusdy tahu itu semua. Beberapa kali

ia peringatkan, namun kelakuannya

tak berubah. Akhirnya, dia pun

segera mengambil keputusan

memecat pemain itu, meski publik

akhirnya mencerca dia lantaran sang

pemain dianggap pemain hebat.

“Bagi saya moral itu penting. Dan

lagi, saya memecat pemain itu ka-

rena ingin menyelamatkan dia. Ka-

lau sampai dia tak dipecat karena

ketahuan menyimpang, kariernya

akan habis,” ucap Rusdy kukuh yang

merahasiakan nama pemain itu.

Di mata Rusdy, kunci sukses

membina pemain harus menerap-

kan tiga hal, yakni menjauhi tangan-

tangan kotor, mentalnya baik, dan

istiqamah. Selain itu, dalam ber-

tanding Rusdy selalu menanamkan

prinsip tak mudah menyerah. Biar

waktu sedetik pun tersisa, peluang

itu masih terbuka.

“Kalau kita ingin maju, ber-

usahalah semaksimal mungkin

mengikuti instruksi pelatih. Jangan

pernah berpikir untuk kalah dalam

pertandingan, walaupun lawan

yang dihadapi mempunyai kemam-

puan lebih baik,” saran dia.

Tak berlebihan kiranya, Rusdy

telah meletakkan dasar bermain

bola yang brilian. Kalau saya boleh

menyebut, Rusdy mencoba membo-

yong sepakbola profetik, yang

mencitrakan moral kenabian. Ini

dianggapnya juga berdakwah de-

ngan lebih mengedepankan etos

dan kepedulian terhadap kemanu-

siaan. Bukan semata-mata memen-

tingkan materialisme dan keglamo-

ran dunia selebritis sepakbola.

Sepakbola profetik yang diusung

Rusdy adalah yang mencerminkan

wajah humanis yang diwujudkan

lewat pembaruan sosial dan budaya

yang santun dan menjadi setiap

tingkah laku sebagai ibadah.

Dalam percaturan dunia kepe-

latihan, nama Rusdy Bahalwan tidak

bisa dipisahkan dengan tim nasio-

nal, saat menukangi PSSI tahun

1998, di event Piala Tiger dan PSSI

Piala Asia. Bahkan, Rusdy adalah pe-

latih terakhir asli Surabaya yang

mampu mempersembahkan gelar

juara di kancah Liga Indonesia. Saat

Legenda Copa Dji Sam Soe Indone-

sia 2006 berlangsung di Sidoarjo,

Rudi William Keltjes memelopori

para pemain yang terpilih, seperti

Ferrel Hattu, Jaya Hartono, Eddy

Harto, Maman Suryaman dan

Mustaqim untuk datang ke rumah

Rusdy yang baru saja terkena

stroke.

Dan, tahun 2009 lalu, pengu-

saha mantan manajer Persijatim,

sekaligus produser musik Ronny

Tanuwijaya, pernah melakukan

penggalangan dana bagi mantan

pelatih Persebaya Surabaya dan

tim nasional Indonesia Rusdy

Bahalwan yang menderita penyakit

degenerative sejak lima tahun

terakhir.(gatot)

DATA PERSEBAYA

Nama : PERSEBAYA SURABAYAJulukan : BAJOEL IJO, GREEN FORCEDidirikan : 18 JUNI 1927Alamat : Wisma Eri Irianto (Mess

Persebaya) Jl Karanggayam 1,Surabaya

Stadion : STADION GELORA 10NOVEMBER, TAMBAKSARI,SURABAYA

Kapasitas : 30.000 penontonSuporter : Bonekmania

Ketua Umum : H Saleh Ismail Mukadar SHKetua Harian : Drs H Cholid GoromahSekretaris Umum : Drs H Akhmad MunirBendahara : H Hendri SManager Tim : Indah KurniaAsisten Manajer : H Saleh HanifahSekretaris Tim : Supriadi SHBendahara Tim : H Hendry SPelatih : Arcan IueriAsisten Pelatih : - Ibnu Grahan

- Hartono- Kasiyanto

Dokter Tim : dr. Herry SPU : M Toha, SutrisnoMeasseur : Totok S, MatdraiKostum 1 : Hijau-HijauKostum 2 : Putih-Putih

PRESTASIPERSERIKATAN1938 - Runner-up, kalah dari VIJ Jakarta1942 - Runner-up, kalah dari Persis Solo1950 - Juara, menang atas Persib Bandung1951 - Juara, menang atas Persija Jakarta1952 - Juara, menang atas Persija Jakarta1965 - Runner-up, kalah dari PSM Ujungpandang

(sekarang PSM Makassar)1967 - Runner-up, kalah dari PSMS Medan1971 - Runner-up, kalah dari PSMS Medan1973 - Runner-up, kalah dari Persija Jakarta1977 - Runner-up, kalah dari Persija Jakarta1978 - Juara, menang atas PSMS Medan1981 - Runner-up, kalah dari Persiraja Banda Aceh1987 - Runner-up, kalah dari PSIS Semarang1990 - Runner-up, kalah dari Persib Bandung

LIGA INDONESIA1994/1995 - Posisi ke-9, Wilayah Timur1995/1996 - Posisi ke-7, Wilayah Timur1996/1997 - Juara1997/1998 - dihentikan1998/1999 - Runner-up1999/2000 - Posisi ke-6, Wilayah Timur2001 - ?2002 - Degradasi ke Divisi Satu2003 - Juara Divisi Satu, Promosi ke Divisi Utama2004 - Juara2005 - Mundur dalam babak 8 besar (awalnya

diskorsing dua tahun, namun dikurangimenjadi 16 bulan, dan kemudiandikurangi lagi menjadi degradasi ke DivisiSatu)

2006 - Juara Divisi Satu, Promosi ke Divisi Utama2007 - Posisi ke-14, Wilayah Timur (Tidak lolos

ke Super Liga)

LIGA CHAMPIONS ASIA1998 - Babak pertama (masih bernama Piala

Champions Asia)2005 - Babak pertama

Page 18: bintang bola

Gizi Atlet PenentuKeandalan PemainHindari Karbohidrat Berlemak

SEBAGAIMANA diketahui, timnas sepak-

bola sudah empat kali masuk final namun tidak

pernah sekalipun meraih gelar juara dalam

event sepakbola bergensi di Asia Tenggara itu.

Setidaknya ada tiga cabang keilmuan

yang bisa diterapkan dalam membangun

timnas sepakbola yang mumpuni yakni ilmu

gizi, fisioterapi dan psikoterapi/kesehatan

jiwa. Dari tiga bidang ilmu kesehatan, ilmu

gizi kesmas yang menjadi bagian dari ilmu

kesehatan masyarakat, sementara dua

lainnya berdiri sendiri.

Gizi Atlet

Dalam membangun sebuah tim sepakbola,

faktor gizi para atlet sangat berpengaruh dalam

mencapai prestasi tertinggi. Di negara-negara

modern yang sepakbolanya sangat maju, atlet

sepakbola diberikan menu khusus, pola makan,

pengaturan nutrisi yang menjadi panduan bagi

para atletnya. Biasanya tersedia tim khusus

pengelola makanan atlet sepakbola pada setiap

klub sepakbola dan pusat-pusat sekolah

sepakbola.

Namun banyak atlet sepakbola belum

menyadari hubungan langsung antara asupan

gizi dengan bentuk tubuh, stamina hingga pada

pencegahan kecelakaan dalam latihan.

Padahal kinerja puncak prestasi dapat

ditempuh dengan simultan antara pelatihan

dengan makan berbagai makanan yang

bergizi.

Asupan makanan yang mengandung

karbohidrat yang disimpan dalam tubuh sa-

ngat menguntungkan para atlet sepakbola. Dari

makanan menghasilkan lemak yang menjadi

bahan bakar tubuh dan bermanfaat selama

latihan maupun dalam pertandingan.

Sementara dalam latihan atlet juga

membutuhkan asupan makanan yang

mengandung protein tinggi.

Seorang atlet harus memperhatikan kadar

karbohidrat yang tersimpan dalam tubuhnya.

Karbohidrat menyediakan sekitar 40 hingga

50 persen dari kebutuhan energy tubuh

manusia. Semakin tinggi intensitas olahraga,

maka semakin besar pemanfaatan karbohidrat

yang tersimpan didalam tubuh. Karbohidrat

kompleks berasal dari makanan seperti

kentang, spaghetti, lasagna, sereal dan produk

biji-bijian lainnya, sementara karbohidrat

sederhana terdapat dalam kandungan buah-

buahan, madu, susu, dan gula. Tubuh

menyimpan sejumlah karbohidrat dalam otot

dan hati.

Selama pencernaan, tubuh memecah

karbohidrat menjadi glukosa dan menyim-

pannya dalam otot sebagai glikogen. Keter-

sediaan glikogen otot dan glukosa darah akan

mempengaruhi produksi adenosine triphos-

phate (ATP) selama kerja otot berlangsung

intensif. Sebaliknya bila aktifitas olahraga dalam

intensitas rendah dihasilkan dari sumber

karbohidrat yang rendah pula. Glikogen akan

diubah kembali menjadi glukosa selama latihan

dan digunakan untuk energi. Kemampuan untuk

mempertahankan olahraga berat yang

berkepanjangan secara langsung terkait dengan

tingkat awal glikogen otot. Glikogen yang

tersimpan dalam otot cukup untuk memasok

energi yang dibutuhkan selama kurang lebih

90 menit. Olahraga dengan stamina tinggi

selama 90 menit memungkinkan ruang

penyimpanan glikogen untuk diisi selama dua

hingga tiga hari sebelum pertandingan.

Menurut Didit Damayanti, M.Sc, (Akademi

Gizi Jakarta) jaringan otot merupakan simpanan

glikogen yang utama (400 g; 6,7 MJ), kemudian

hati (70 g; 1,2 MJ) dan glukosa darah (2,5 g;

342 kJ). Jumlah ini dapat bervariasi diantara

individu, dan tergantung faktor seperti intake

atau asupan makanan. Walaupun karbohidrat

bukan satu-satunya sumber energi, namun

karbohidrat lebih dibutuhkan sebagai sumber

energi otot untuk aktifitas fisik yang tinggi.

Kandungan glikogen otot pada individu yang

tidak terlatih diperkirakan

70-110 mmol/kg berat

otot. Di lain pihak atlet

endurance yang

terlatih dengan

diet campuran dengan istirahat sehari, mungkin

mempunyai kandungan glikogen otot 130-230

mmol/kg berat otot.

Namun Olympic Training Center di Colorado,

AS tidak menyarankan konsumsi makanan

karbohidrat tinggi terus-menerus. Ketahanan

atlet pada diet tinggi karbohidrat dapat

berolahraga lebih lama, jadi atlet harus diet

makan rendah karbohidrat tinggi lemak. Kondisi

tubuh hanya menggunakan karbohidrat untuk

bahan bakar, bukan asam lemak yang berasal

dari lemak. Pada kegiatan olahraga secara

terus-menerus tiga sampai empat jam, glikogen

di otot dan hati berada pada posisi maksimal.

Selain asupan makanan, atlet sepakbola

juga membutuhkan nutrisi lain yakni air. Apa-

bila kekurangan air dalam tubuh dapat menye-

babkan dehidrasi sehingga menyebabkan kram

otot dan cepat kelelahan. Atlet sepakbola harus

mengganti kehilangan cairan selama

pertandingan dengan sebanyak mungkin

minum cairan dingin pada interval waktu

tertentu. Cairan dingin lebih cepat diserap dan

membantu menurunkan suhu tubuh.

Untuk latihan ringan, sekitar setengah dari

pengeluaran energi total berasal dari

metabolisme asam lemak karena lemak juga

menyediakan bahan bakar tubuh. Jika

pertandingan berlangsung lebih dari satu jam,

tubuh dapat menggunakan sebagian besar

lemak untuk energi. Menggunakan lemak

sebagai bahan bakar tergantung pada durasi

pertandingan dan kondisi atlet.

Atlet sepakbola terlatih menggunakan lemak

untuk energi lebih cepat daripada atlet yang tidak

terlatih. Pada atlet terlatih, lemak dapat ber-

kontribusi sebanyak 75 persen dari kebutuhan

energi selama pertandingan. Sebenarnya tingkat

metabolisme lemak dapat dipercepat dengan

menelan kafein sebelum dan selama pertan-

dingan, namun memiliki efek negative seperti

insomnia, gelisah dan telinga berdengung.

Sumber Energi

Protein juga menyediakan energy bagi tubuh,

selain karbohidrat dan lemak. Latihan dapat

meningkatkan kebutuhan seorang atlet untuk

protein, tergantung pada jenis dan frekuensi

latihan. Protein tambahan tersimpan sebagai

lemak. Sebuah laporan penelitian menyebutkan

bahwa asupan protein 10 hingga 12 persen dari

total kalori. Atlet sepakbola terlatih disarankan

makan antara 1,6-1,7 gram protein per kg berat

badan perhari. Diet bervariasi akan memberikan

lebih dari cukup protein untuk meningkatkan

asupan kalori. Namun kelebihan protein dapat

menyebabkan dehidrasi.

Pembentukan otot atlet sepakbola banyak

ditentukan oleh asupan makanan yang meng-

andung protein dan latihan pembentukan otot

itu sendiri. Beberapa makanan yang

mengandung protein tinggi adalah ikan, ayam,

telur, daging dan beberapa sumber protein

lainnya. Namun makanan yang mengandung

protein tinggi juga menyediakan lemak tinggi.

Lemak hewani akan berprotensi menyebabkan

kegemukan dan penyakit jantung. Sementara

latihan pembentukan otot sebagai sumber en-

ergy dalam tubuh membutuhkan proporsi

makanan yang mengandung 15 persen protein

dan 60 persen karbohidrat dari total energi tubuh.

Menurut Dr. M.A. Husaini dari Puslitbang

Gizi Departemen Kesehatan, kebutuhan akan

protein bervariasi antar atlet. Menurut Angka

Kecukupan Konsumsi Zat-zat Gizi, seseorang

membutuhkan 1 gram protein per kg berat

badan, tetapi ada atlet yang membutuhkan

lebih banyak, misalnya seorang pelari yang

sedang berlatih intensif, atau seseorang yang

sedang berdiet yang mengkonsumsi rendah

kalori, atau seorang pemula yang baru mulai

berlatih. Di bawah ini diilustrasikan anjuran

konsumsi protein: (a) Atlet berlatih ringan: 1,0

gram protein/kg berat badan; (b) Atlet yang

rutin berlatih: 1,2 gram protein/kg berat

badan; (c) Atlet remaja (sedang tumbuh): 1,5

gram protein/kg berat badan; (d) Atlet yang

memerlukan otot: 1,5 gram protein/kg berat

badan. Untuk menghitung berapa banyak pro-

tein yang dibutuhkan sangat mudah. Mula-

mula, anda mengidentifikasi diri termasuk

golongan atlet yang mana, misalnya termasuk

atlet yang secara rutin berlatih. Umur anda

25 tahun, dan berat badan 70 kg. Maka anda

setiap hari sesungguhnya membutuhkan

sebanyak 70 x 1,2 g protein = 84 g protein.

Protein nabati juga dapat menjadi pilihan

karena kualitas protein nabati sama tingginya

dengan kualias protein hewani. Protein nabati

bersumber dari tumbuh-tumbuhan seperti

kacang-kacangan, termasuk tahu dan tempe

yang memiliki bahan dasar kacang kedele.

Banyak yang menganggap kelebihan protein

hewani karena faktor kandungan asam-asam

amino yang lebih komplit. Namun dengan

konsep menu seimbang yakni hidangan

makanan yang beragam kekurangan asam

amino pada protein nabati dapat ditutupi dari

makanan lainnya yang memiliki kelebihan-

kelebihan asam amino.

Protein bersama karbohidrat dan lemak

merupakan sumber energi dalam tubuh. Selain

berfungsi untuk pembentukan otot, protein

juga berfungsi untuk pembentukan sel-sel

darah merah dan pertahanan tubuh terhadap

penyakit. Proporsi makanan yang mengandung

protein dalam tubuh idealnya sebanyak 15

persen dari total kalori yang dikonsumsi karena

protein berfungsi sebagai sumber energi

ketika karbohidrat sudah tidak mencukupi.

Pemanfaatan ilmu gizi kesmas dalam

membangun timnas sepakbola merupakan

keniscayaan bila ingin mencapai puncak

prestasi tertinggi pada level internasional.

Kecendungan melemahnya stamina atlet

timnas sepakbola pada menit-menit akhir

pertandingan menandakan ada masalah

dalam asupan gizi yang berpengaruh pada

kemampuan yang menurun selama

bertanding.(Miftachul Huda)

Page 19: bintang bola

Kita mengenal Negara

Amerika latin yang mela-

hirkan banyak mega bintang

sepak bola, yakni Brazil dan

Argentina. Juga Negara-

negara sekitarnya. Kok

bisa? Sebuah pertanyaan,

yang harus kita cari jawa-

bannya, untuk kemudian

kita jadikan cermin.

Yang jelas, sejak 1930-

an, permainan sepak bola di

kedua negara ini, sangat

digemari. Bahkan sebagian

pengamat menilai, permai-

nan sepak bola sudah menjadi bagian dari budaya

Brazil dan Argentina. Meski pada kenyataannya,

sepakbola merupakan permainan yang sifatnya

universal dan mendunia.

Bagaimana dengan Indonesia? Fakta me-

nunjukkan, saat ini sepak bola di tanah air sudah

sangat digemari oleh masyarakat, dari pelosok

desa hingga perkotaan. Tinggal menciptakan

situasi yang lebih kondusif, maka stigma sepak

bola sebagai bagian dari budaya bangsa yang

‘universal’, akan tercipta.

Dari sini, akan tumbuh subur pemain-pemain

sepak bola alami. Yang untuk kemudian, tinggal

menggemblengnya di kawah candra dimuka,

yakni tempat-tempat pendidikan sepak bola.

Yang lulusannya, sudah merupakan bibit unggul.

Dari pemikiran tersebut, maka faktor

‘pendidikan’ merupakan satu hal yang tak bisa

dilepas dari proses terbentuknya bintang-bintang

lapangan masa depan. Karena melalui pendidikan,

maka kita bisa melakukan asah-asuh, kepada

siswa yang nota benenya para calon pemain.

Bahkan dengan pendidikan sepak bola yang

bermutu, kita juga mampu mendorong ter-

ciptanya situasi yang kondusif bagi perkem-

bangan sepak bola nasional. Artinya, masyarakat

pun memiliki wacana yang benar dan luas

tentang sepak bola. Sehingga langkah-langkah

para stake holder bidang persepakbolaan, akan

dapat difahami dan dimaklumi, bahkan didorong

oleh masyarakat.

Dari pemikiran tersebut, maka tim redaksi

SWA Grup (termasuk penulis) memandang

perlu adanya media yang konsern terhadap

pendidikan persepakbolaan nasional. Maka

lahirlah Tabloid Pendidikan Sepak Bola

“SWABOLA” ini, yang terbit bulanan.

Di tabloid ini, kita akan mendapatkan

pengetahuan mengenai kenapa mencintai bola,

teknik melatih kemampuan individu, teknik ber-

main individu dan mengarah ke tim, teknik

bermain tim, teknik menyerang, teknik bertahan.

Termasuk juga trik memilih formasi dan strategi.

Tak hanya itu, wacana-wacana lain seperti dunia

pelatihan, perwasitan, dan juga sisi-sisi lain di

persepak bolaan nasional dan internasional.

Pendek kata, mereka yang sebelumnya tak

terlalu banyak tentang sepak bola, dengan

berlangganan Tabloid SWABOLA, maka minimal

wacana persepakbolaan akan terbuka. Termasuk

anak-anak, remaja-remaja, baik di tingkat RT, RW,

Desa, Kecamatan hingga Perkotaan.

Kenapa saya katakan layak ‘berlangganan’,

karena materi pengetahuan sepak bola

tersebut, tidak mungkin dimuat dalam satu edisi.

Namun berkelanjutan. Meski secara teori

terbatas, namun praktik di lapangan, ilmu teknik

persepakbolaan, bisa berkembang terus.

Harapan tim redaksi, sedikit karya kami

melalui Tabloid SWABOLA ini, bisa memotivasi

para anak negeri untuk memahami dan berlatih

sepak bola dengan baik dan benar. Yang pada

akhirnya, terkristalisasi, sehingga muncul bibit-

bibit unggul, yang padaakhirnya menjadi Mega

Bintang Sepak Bola, seperti halnya David

Backham, Lionel Messi dan lain-lainnya.

Selamat membaca.

Riset teranyar menunjukkan, bermain

sepakbola lebih baik pengaruhnya bagi

kesehatan ketimbang olahraga lari atau

angkat beban. Faktor intensitas dan variasi

gerakan dalam sepakbola, seperti menen-

dang, berlari, menggiring dan berputar

membuat olahraga ini lebih unggul.

Riset juga menyatakan, sepakbola five-

a- side (satu tim lima orang) seperti futsal

lebih mendatangkan manfaat ketimbang

permainan bola skala penuh. Dengan tim

beranggotakan lima, para pemain dituntut

bergerak lebih lincah.

Keunggulan sepakbola terungkap setelah

Prof Peter Krustrup dan timnya dari Univer-

sitas Kopenhagen melakukan tinjauan riset

dan melakukan studi tentang olahraga. Ia

bilang, permainan stop-start alamiah dan

berkelanjutan dalam sepakbola dapat

membangun kebugaran jangka panjang

selain juga efektif membakar lemak.

Dengan begitu, risiko seseorang meng-

idap penyakit jantung akan berkurang,

karena aktivitas ini membuat tekanan da-

rah dan kolesterol menurun. Sepakbola

juga cara yang baik untuk menurunkan

berat badan, menurut laporan studi yang

melibatkan 50 ilmuwan di tujuh negara itu.

“Sepakbola lebih baik ketimbang angkat

berat dan sama baiknya – jika tidak lebih

baik – ketimbang berlari oleh karena

manfaatnya untuk jantung,” ungkap Prof

Krustrup.

Berdasarkan hasil riset, ia bahkan

mengklaim sepakbola dapat direkomen-

dasikan sebagai bagian dari terapi gang-

guan jantung seperti tekanan darah tinggi.

“Sepakbola lebih kuat pergaruhnya

terhadap sejumlah faktor kardiovaskular

seperti pengambilan oksigen, fungsi

jantung, tensi darah, kolesterol dan massa

lemak, dibanding latihan beban dan berlari.

Kurang gerak adalah faktor risiko penting

bagi timbulnya penyakit jantung, tetapi

suatu hal baru bahwa olahraga menye-

nangkan seperti sepakbola efektif meng-

obati tekanan darah tinggi, “ ujarnya.

Salah satu dari riset tersebut meneliti

47 pria pengidap tekanan darah tinggi yang

diminta berolahraga selama satu jam dua

kali seminggu selama tiga bulan. Respon-

den dibagi dua kelompok yakni yang ber-

main bola dan olahraga lari. Mereka yang

bermain bola ternyata mengalami penu-

runan tensi rata-rata sebesar kelompok lari.

Dua kelompok ini pun mengalami

jumlah penurunan berat yang sama, tetapi

kelompok sepakbola mengalami penurunan

kadar kolesterol. Studi lain menemukan

bahwa sepakbola juga meningkatkan

kepadatan tulang dua kali lebih besar

ketimbang lari.

Riset ini sedianya akan dipublikasikan

dalam Scandinavian Journal of Medicine

and Science in Sports. Para peneliti beren-

cana melakukan studi lanjutan apakah

sepakbola lebih sehat ketimbang per-

mainan bola lainnya seperti bola basket

atau voli.(Gatot S)

Sepakbola Olahraga

Paling Baik Bagi Kesehatan

Kolom Redaksi

Kenapa Harus Tabloid

Pendidikan Sepak Bola?

Oleh:Moch. Nuruddin AliPemimpin Redaksi

Juga Bisa Bentuk

Tubuh IdealBERMAIN sepakbola, selain sebagai

olahraga terbaik, ternyata bisa membantu

kaum wanita mendapatkan bentuk tubuh

ideal, sehat dan bugar. Bahkan, menurut

penelitian, manfaat olahraga ini masih lebih

besar dibandingkan berlari.

Penelitian terhadap manfaat permainan

ini bagi wanita dilakukan Associate Profes-

sor Peter Krustrup dari University of

Copenhagen. Studi dilakukan karena

banyak wanita mengeluh, karena kesulitan

mendapatkan olahraga yang cocok dengan

kehidupan mereka. Terutama, ketika

aktivitas sehari-hari begitu menyita waktu

sehingga seakan-akan tidak punya

kesempatan menyehatkan badan.

Penelitian ini dilakukan sekitar dua

tahun terhadap 100 wanita pramenopause

yang tak terlatih. Mereka dibagi ke dalam

tiga kelompok, yakni sepakbola, berlari,

dan kelompok kontrol, dikutip dari laman

Times Of India.

Hasil penelitian menunjukkan interaksi

sosial dan kesenangan yang didapat

dengan bermain bola, akan membuat

mereka terus melakukannya secara

reguler dibandingkan olahraga lari.

Walaupun memang berlari merupakan

salah satu olahraga paling fleksibel.

“Yang sangat menarik adalah motivasi

bermain sepak bola berbeda dari pelari,”

kata Profesor Laila Ottesen.

Profesor Laila Ottesen melanjutkan,

“Para pelari termotivasi oleh ide untuk

meningkatkan kesehatan. Tapi para pemain

sepakbola terfokus pada permainan itu

sendiri dan termotivasi oleh interaksi sosial

dan bersenang-senang dengan orang lain.”

Kombinasi antara interaksi sosial,

kesenangan, dan gerak badan yang didapat

dari bermain sepak bola inilah yang

dikatakan lebih baik dari hanya berlari.

Penelitian juga menunjukkan bahwa

para pemain sepakbola menunjukan pal-

ing banyak keuntungan. “Saat bermain

sepakbola, para wanita memiliki denyut

jantung tinggi dan melakukan banyak sprint,

menendang dan menangani, membuat

sepakbola sebagai integrasi efektif baik

untuk kedua cardio dan latihan kekuatan,”

kata Professor Peter Krustrup.(Gatot S)

Page 20: bintang bola

DI ERA sepakbola modern,

profesi pelatih selalu menjadi

sorotan utama dalam kiprah

pencapaian prestasi suatu tim.

Tuntutan industri sepakbola yang

menginginkan prestasi setiap saat,

membuat melatih tergolong

pekerjaan dengan tingkat stressing

tinggi.

Tak heran, keberhasilan dan

kegagalan, bak dua sisi mata uang

yang tipis. Fabio Capello di pecat

dari Madrid setelah menjuarai La

Liga. Chelsea mendepak Avram

Grant, setelah berhasil jadi finalis

Liga Champion. Suatu yang tidak

pernah terjadi sebelumnya.

Singkat kata, pelatih adalah profesi

paling menantang dalam dunia

kerja.

Bagaimana dengan pelatih tim

usia muda? Apakah pelatih tim usia

muda juga menghadapi tekanan

dan tingkat stress tinggi? Jawaban-

nya bergantung pada seberapa

serius ia melatih. Buat pelatih yang

hanya datang meneriaki pemain

lalu pulang, melatih adalah profesi

mudah. Tak perlu stress, yang

penting latihan berjalan.

Sebaliknya, pelatih yang

mengidamkan pemainnya bisa

meningkat, pekerjaan pelatih amat

melelahkan. Buat pelatih jenis ini,

kesalahan kecil bisa menjadi

masalah serius. Raga boleh 2 jam

di lapangan , tetapi pikiran 24 jam

tercurah ke lapangan. Kalau anda

sering stress akibat ini, anda adalah

seorang pelatih yang handal.

Pelatih tim usia muda memb-

utuhkan profesionalisme, juga

menuntut dedikasi dan loyalitas. Ini

terjadi, sebab pelatih tim usia muda

bergerak dalam pembentukan

karakter pesepakbolaan tangguh.

Artinya, pelatih perlu memper-

hatikan faktor-faktor di luar la-

pangan. Jadi, ia harus juga ber-

peran menjadi sahabat, guru,

manajer, bahkan konsultan.

Fungsi pelatih tim usia muda.

� Melatih

� Memberi perhatian

� Mengajar

� Mengorganisir

� Memberi contoh

� Meningkatkan

Kesuksesan latihan tidak diukur

dengan banyaknya jumlah atau

lamanya durasi latihan. Sukses

adalah saat latihan berhasil

meningkatkan kemampuan pemain

sesuai dengan topiknya. Tidak perlu

terlalu banyak atau lama durasinya,

asal efektif dan efesien, maka

latihan akan mencapai hasil

maksimal.

Organisasi RapiProgram latihan adalah faktor

utama kesuksesan latihan. Jika

pelatih bekerja tanpa program,

dipastikan organisasi latihan tidak

akan efisien. Contoh riil adalah

oelatih tidak memasang peralatan

dari awal hingga akhir. Akhirnya, di

tengah latihan, pemain menjadi

bosan karena banyak menunggu

dan mengantri.

Untuk itu, pastikan pelatih selalu

membuat program. Pelatih juga

harus hadir lebih awal dari jam

latihan. Mulailah memasang pera-

latan hingga tuntas. Organisasi rapi

membuat latihan efesien, dimana

perpindahan antar sesi berlang-

sung cepat. Peralatan yang telah

tertata rapi akan menambah

motivasi para pemain.

Pengaturan BolaHal lain yang perlu diperhatikan

adalah, penempatan bola. Secara

naluriah, anak-anak sangat

terobsesi dengan bola. Akibatnya,

saat tiba di lapangan, pemain

selalu menendangbola tanpa arah.

Ini jelas tidak baik, mengingat

organisasi yang tersusun menjadi

kacau dan celakanya bisa membuat

pemain cedera.

Memberikan penjelasan adalah

solusi terbaik. Biasakan pemain

tidak mengambil bola yang telah

disusun. Rangsang mereka untuk

memulai ltihan dengan membuat

lingkaran dan main kucing-kucingan

santai. Kegembiraan dalam per-

mainan ini sangat efektif untuk

meningkatan gairah sebelum

latihan dimulai.

Pelatih PembelajarProfesi melatih bukan sekadar

pekerjaan biasa, tetapi juga pelaj-

aran hidup. Untuk itu setiap pelatih

harus memiliki mentalitas nol. Arti-

nya selalu merasa belum tahu dan

belajar tentang hal-hal baru.

Untuk ranah formal, pembela-

jaran bisa di lakukan dengan ikut

kursus kepelatihan PSSI dan AFC.

Apapun latar belakang pelatih,

kursus adalah keharusan. Pengala-

man sebagai pemain atau sarjana

olahraga bisa jadi bekal pelatih,

tetapi ilmu utama melatih ada di

kursus formal.

Belajar dari PermainanPengembangan diri pelatih juga

perlu dilakukan secara informal.

Sarana belajar informal paling efektif

adalah pemain itu sendiri. Nonton

sepakbola level dunia sambil corat-

coret hal-hal positif dari permainan

mereka adalah refrensi tercanggih.

Penajaman bisa dilakukan

dengan refrensi penunjang lainnya.

Internet menjadi sobat utama

pelatih masa kini. Di tengah era

informasi, cakap komputer menjadi

wajib hukumnya. Biasakan juga

untuk selau banyak membaca. Dari

situ cakrawala dan wawasan kita

akan berkembang.

Terakhir, layaknya belajar

berenang, kita bisa setelah menye-

bur ke kolam. Pelatih harus berani

memakai ilmunya di lapangan.

Pelatih yang jarang melatih akan

kehilangan sentuhan ilmunya. Jangan

takut sala, tetapi harus berani salah.

Dari kesalahan, kita akan belajar dan

berkembang jadi pelatih handal.

Catatan Sebagai NyawaDalam sepakbola, mencatat

bisa menjadi kunci. Keakuratan

dalam mencatat pertandingan

adalah referensi langkah-langkah

apa yang harus diambil pelatih

untuk meraih kemenangan.

Analisa pertandingan terdiri dari

2 jenis. Jenis yang pertama

dilakukan terhadap tim yang akan

menjadi lawan tim kita. Analisa

kedua dilakukan oleh tim pelatih

Persiapan Menjadi Pelatih Handalsepanjang pertandingan. Analisa ini

berguna bagi pelatih untuk

memberikan instruksi spontan

selama pertandingan berjalan.

Khusus analisa pertandingan babak

pertama ini, akan menjadi bahan

untuk briefing saat waktu jeda

berlangsung.

Sedang, analisa pertandingan

babak kedua akan menjadi bahan

untuk evaluasi pertandingan. Dari

analisa pertandingan tim, biasanya

pelatih kemudian dapat membuat

program mingguan untuk dapat

sukses pada pertandingan

selanjutnya.

Format CatatanFormat catatan analisa bisa

beragam, bergantung dari ke-

biasaan pelatih. Secara umum,

ada tiga hal yang mutlak ter-

cantum dalam anal isa per-

tandingan. Pertama, data

pertandingan seperti tim yang

bermain, lokasi stadion, cuaca

dan formasi. Kedua, momen

penting sepanjang pertandingan.

Ketiga, problem tim saat menye-

rang, bertahan dan transisi.

Rui Faria, asisten Jose Mourinto

di Chelsea mempunyai kebiasaan

membagi kertas menjadi 6 bagian.

Kolom kiri dan kanan atas untuk

mencatat momen penting babak

pertama dan kedua. Kolom kiri

tengah untuk ‘Saat Menyerang’.

Sedangkan kolom kanan untuk ‘

Saat Bertahan’. Dua kolom di bawah

dipakai untuk ‘Transisi Positif’ dan

‘Transisi Negatif’.

Mulailah MencatatSelalu mencatat analisa

pertandingan saat tim kita bermain

adalah kebiasaan berharga. Meski

harus di akui bahwa mencatat

analisa pertandingan bukanlah

kebiasaan yang mudah untuk

dijalankan. Besarnya tekanan dan

tingginya tensi pertandingan,

membuat pelatih sering lupa untuk

mencatat. Pelatih sering tenggelam

dalam emosi pertandingan,

sehingga sepanjang pertandingan

hanya berteriak-teriak tanpa arah.

Pelatih yang tidak mencatat

dipastikan akan mengalami kesulitan

dalam member briefing dan mem-

buat evaluasi. Jadi tak ada gunanya

lagi sekedar berteriak-teriak tanpa

arah sepanjang pertandingan. Mu-

lailah mencatat analisa pertandingan

dan raih hasil idaman.�

Tim handal ditopang olehpara pemain handal. Para

pemain handal dicetak oleh pelatihhandal”

Jenjang

Lisensi

Kepelatihan

di IndonesiaLisensi Pro

AFCLisensi A

AFCLisensi B

AFC

Lisensi DPSSI

Lisensi CAFC

D C B A PRO

Page 21: bintang bola

Mengenal Peranan Wasit

Dalam Pertandingan Sepak Bola

Peraturan FIFA Pasal 17:

Pemain Harus

Hormati WasitBerdasarkan undang-undang FIFA

menyangkut aturan permainan, terutama

pasal 17, dijabarkan mengenai tata cara

menghormati wasit. Baik itu dalam

menerima keputusan wasit maupun ketika

memprotes apa yang diputuskan wasit.

Sering mengamati pertandingan EPL, Serie

A, La Liga, Liga Champions, hingga Piala Dunia?

Apabila kita teliti pasti mendapati sebuah

fenomena bagaimana seorang wasit (dan asisten

wasit) adalah “raja” selama 2 X 45 menit.

Jangankan disentuh, menggertak atau

mengejek wasit pun bisa berbuah kartu. Kalau

pun lolos dari kartu, rekaman pertandingan

bisa membuat pemain yang bersangkutan

dikenai hukuman atau skorsing.

Beberapa musim yang lalu, Liga Inggris

membuat sebuah program kampanye “Re-

spect the Referee”. Banyak pelajaran positif

dari kampanye tersebut yang dapat kita ambil

dan terapkan pada kompetisi sepakbola kita.

Peraturan sepakbola pada semua per-

tandingan di bawah naungan FIFA (termasuk

kompetisi domestik) adalah sama dan meru-

pakan sebuah standar baku, tidak berbeda

antar negara, federasi, dan benua.

Yang berbeda adalah kultur (budaya)

sepakbola dan kualitas pelaku sepakbolanya.

Kultur sepakbola Inggirs dan Italia berbeda, pun

demikian dengan kultur sepakbola Eropa

dengan Amerika Latin. Sepakbola Indonesia?

Jangan ditanya, terlalu jauh perbedaannya.

Pelatih Timnas Indonesia U16 asal Uruguay,

Cesar Payovic Perez, pernah mengamati salah

satu pertandingan divisi utama Liga Indonesia

dan terheran-heran ketika menurut pandangan

dia ada sedikitnya 8 kartu merah yang

seharusnya dikeluarkan oleh wasit, tapi hal

tersebut tidak dilakukan.

Pemain yang kasar dan belum mengerti

aturan, wasit yang belum mengerti aturan

atau di bawah tekanan, atau faktor-faktor

non teknis lainnya?

Kita bisa melihat dan merasakan bagaimana

wasit dan asisten wasit bertugas seperti di

bawah tekanan (atau pesanan?). Pemberian

kartu kuning dan merah yang janggal, wasit

belum paham kondisi advantage, asisten wasit

juga masih ragu-ragu dalam memutuskan ac-

tive offside atau passive offside, dan beberapa

aturan baru lainnya.

Pemandangan yang jauh dari kesan aturan

sepakbola memang masih sering kita jumpai di

kompetisi kita. Seperti pernah dikutip dari harian

Jawa Pos, nyaris sepanjang musim, pemanda-

ngan itu seakan tak pernah lepas dari kompetisi

Liga Indonesia. Aktor utamanya tentu saja para

pemain yang merumput di atas lapangan.

Lucunya, tak jarang protes itu dilakukan dengan

cara berlebihan. Misalnya, dengan memegang

badan wasit. Atau, aksi yang paling kasar dengan

menendang dan memukul wasit.

Mengenai hal tersebut, pelatih Persipura

Jayapura asal Malaysia, Raja Isa, turut prihatin,

“Jangankan memukul, memegang wasit saja

sudah tindakan yang salah. Sepertinya, pemain

Indonesia banyak yang tidak tahu dengan

undang-undang FIFA menyangkut aturan

permainan, terutama pasal 17.”

Dalam pasal 17 dijabarkan mengenai tata

cara mengormati wasit. Baik itu dalam

menerima keputusan wasit maupun ketika

memprotes apa yang diputuskan wasit. Demi

kemajuan sepak bola Indonesia, Raja Isa

menyarankan PSSI untuk melakukan pe-

nyuluhan kepada pemain sebelum kompetisi.

Tentu saja, penyuluhan yang bersinggungan

dengan segala peraturan sepak bola. Para

pemain diberi pelajaran dan pemahaman

mengenai peraturan sepak bola.(*)

Seperti kita ketahui, pada setiap

pertandingan sepak bola, di tingkat

kompetisi apa pun, selalu

membutuhkan seorang wasit untuk

memimpin jalannya pertandingan.

Dalam arti, sebagai penengah

pertandingan, dengan keputusan-

keputusan yang obyektif.

Difinisi wasit adalah, seseorang yang

ditunjuk sebagai pengambil keputusan di

dalam suatu pertandingan. Begitu juga

dengan sepak bola. Wasit sepak bola,

memiliki peranan yang sangat besar. Ia dapat

menjadi penengah yang baik maupun

bencana bagi tim yang dirugikan.

Di dalam pertandingan sepak bola, wasit

ikut berlari untuk mengatur jalannya

pertandingan. Ia memiliki wewenang penuh

dalam mengambil keputusan di lapangan

saat pertandingan berlangsung.

Wasit, dibantu oleh 2 orang hakim garis

di sebelah kanan dan kiri lapangan. Selain

itu, ia berhak mengambil keputusan secara

mutlak, baik itu sesuai dengan hakim garis

maupun tidak.

Peranan Wasit

Di dalam menjalankan tugasnya, wasit

harus berada di tengah-tengah, antara tim

yang bertanding. Ia juga harus menjauhi

sikap keberpihakan pada salah satu tim.

Dengan demikian, pertandingan dapat

berjalan dengan baik tanpa adanya tim

yang dirugikan.

Berikut ini adalah beberapa peranan

wasit dalam pertandingan sepak bola:

� Sebagai pengatur jalannya

pertandingan

Wasit bertugas untuk memberi instruksi

atas dimulainya suatu pertandingan. Wasit

juga bertugas mengatur jalannya pertan-

dingan sepak bola selama 45 menit pada

kedua babak.

� Sebagai pengambil keputusan.

Di dalam pertandingan sepak bola,

banyak hal-hal yang harus diputuskan oleh

wasit. Keputusan yang salah bisa merugikan

tim yang bertanding. Keputusan wasit bisa

menjadi penentu menang kalahnya suatu

tim. Saat terjadi pelanggaran misalnya,

wasit wajib menentukan seberapa berat

pelanggaran tersebut. Apakah pelanggaran

perlu diganjal dengan kartu kuning atau

kartu merah. Semua itu menjadi keputusan

mutlak seorang wasit.

� Sebagai penengah

Saat pertandingan tidak berjalan

kondusif dan kerasnya adu fisik antara dua

tim yang bertanding, wasit harus bisa

menenangkannya. Begitu juga halnya saat

terjadi pertentangan atas suatu hal, ia

harus menjadi penengah agar tidak terjadi

konflik yang lebih jauh lagi.

� Mencegah terjadinya kecurangan

Ada kalanya sebuah tim sepak bola

bermain secara curang untuk memperoleh

kemenangan. Saat itulah, ia harus bisa

melihat secara jeli berbagai aksi kecurangan

dan mencegah niat jahat tim yang

bersangkutan. Banyak cara curang yang bisa

dilakukan, misalnya berpura-pura cidera,

pura-pura jatuh di kotak penalti, bermain

kasar secara tersembunyi dan cara curang

lainnya. Jika itu terjadi, ia harus secara tegas

memberi ganjaran kepada pemain yang

melakukan hal-hal curang tersebut.

Begitu besarnya peranan wasit dalam

pertandingan sepak bola, oleh karena itu,

diperlukan pribadi-pribadi yang sangat

berkualitas dalam memimpin sebuah

pertandingan sepak bola.

Meskipun seorang wasit sepak bola

memilik peranan yang sangat besar,

namun ia juga kerap menjadi sasaran

emosi pemain dan penonton. Tindakan

tersebut tentu tidak dibenarkan.

Sepantasnyalah tim yang bertanding

dan penonton bisa menghargai wasit

dengan segala keputusannya. Karena

dalam pertandingan olahraga sportivitas

sangat dijunjung tinggi.(*)

Page 22: bintang bola

Okto Maniani,Penampilan gemilang tim

nasional Indonesia di ajang AFF

Cup ini ditandai dengan

regenerasi pemain inti di

beberapa lini. Salah satu yang

regenarsi terbaik tersebut

terdapat dalam diri Oktovianus

Maniani, putra Papua yang

bermain cemerlang di lini depan

tim Merah-Putih.

Oktovianus Maniani dilahirkan

di Jayapura, Papua, 20 tahun

silam. Karir pria mungil yang

akrab disapa Okto ini di kancah

nasional dimulai pada tahun 2008

lalu. Ia terpilih sebagai salah satu

pemain yang mewakili Papua di

ajang PON 2008. Namun bakat

Okto membuat dirinya mampu

melejit meninggalkan sesama

rekan-rekannya alumni PON 2008

seperti Titus Bonay, Alan

Aronggear, David Lali dan Frendy

Mofu.

Sebelumnya, Okto pernah

membela timnas U15. Dirinya pun

pernah memperkuat Persipura

U18 dan U21 di usia 15 tahun.

Pada tahun 2009, Okto

memulai karir klub nya dengan

membela PSMS Medan. Namun

karena masih terlalu ‘hijau’ saat

itu, pemain berukuran mini ini tak

mampu berbuat banyak. PSMS

pun terdegradasi setelah

ditaklukkan Persebaya Surabaya

di babak playoff tim papan

bawah. Pada paruh kedua musim

itu, Okto sempat membela

Persidafon Dafonsoro, namun

dirinya dipecat karena mangkir

latihan. Akhirnya Okto hengkang

ke Persitara Jakarta Utara.

Namun lagi-lagi dewi fortuna

belum memihaknya di klub

tersebut. Persitara juga

terdegradasi dari Indonesian

Super League.

Namun bakat dan kemampuan

Okto memikat sebuah klub papan

atas Indonesian Super League.

Klub tersebut adalah Sriwijaya FC

yang dilatih mantan pelatih

timnas, Ivan Kolev. Di sini karir

Okto kian bersinar, dan membuat

pelatih timnas saat ini, Alfred

Riedl, tertarik untuk

memanggilnya membela Merah-

Putih.

Keputusan tersebut tak salah,

Okto tampil impresif sebagai

sayap kiri timnas. Posisinya pun

nyaris tak tergantikan. Bahkan di

dua pertandingan awal Piala AFF,

Okto tak pernah digantikan dan

bermain penuh selama 90 menit.

Tak hanya itu, ia pun

memberikan kontribusi bagi 2

kemenangan dahsyat timnas.

Uniknya, kontribusi Okto selalu

menjadi penutup di dua

pertandingan itu. Pada saat

melawan Malaysia, umpan

silangnya sukses disambar Irfan

Bachdim dan membawa Indone-

sia memimpin dengan skor 5-1.

Di pertandingan melawan Laos,

Okto yang mencetak gol dengan

aksi individunya yang menawan

dan Indonesia menang dengan

skor telak 6-0.

Sosok Okto mengingatkan

Indonesia akan penampilan Boas

Salossa. Bukan hanya permainan,

secara fisik pun dirinya

menyerupai bintang Papua yang

tidak dipanggil di ajang AFF

karena masalah indisipliner

tersebut. Terlebih pada ajang

AFF, Okto mencukur habis

rambutnya.

Okto merupakan pemain

sayap kiri yang ganas. Dribel dan

kecepatannya membuat pemain

bertahan lawan seringkali

pontang panting mengejarnya.

Tidak hanya itu, ia juga dikenal

rajin melakukan pressing dan

memiliki marking yang bagus

untuk ukuran pemain sayap

murni. Dalam hal kengototan,

Okto bisa jadi mengungguli Boas.

10 Pemain Potensial Asia

Berkat penampilan gemilang

bersama timnas Indonesia di

Piala AFF 2010. Gelandang lincah,

Oktovianus Maniani akhirnya

masuk daftar 10 Pemain Potensial

di Asia.

Berdasarkan daftar 10

potential players in Asia yang

ditulis oleh kolomnis olahraga

ESPN, John Duerden, seperti

dirilis situs ESPNsoccernet.com,

Minggu (02/01), Okto berada

dengan pemain muda berbakat

lain dalam kawasan Asia.

Duerden sangat terkesimah

melihat aksi Okto yang bermain di

sayap kiri timnas Indonesia.

Berkat skill individu hebat dan

kecepatan yang luar biasa,

Duerden akhirnya memasukan

nama Sriwijaya FC itu sebagai

salah satu pemain muda berbakat

Asia.

Okto bukan satu-satunya

pesepakbola dari kawasan Asia

Tenggara yang masuk daftar

tersebut. Terdapat pula kiper

muda Thailand, Kawin

Thammasatchanan. Penjaga

gawang berusia 20 tahun itu

gagal tampil di Piala AFF karena

mengalami cedera.

Selama berkiprah di Piala AFF,

Okto enam kali tampil sebagai

pemain utama. Sayangnya,

dalam laga final kedua melawan

Malaysia, pemain berusia 20

tahun itu gagal tampil akibat

terkena akumulasi kartu kuning.

10 Pemain Potensial Asia

versi John Duerden:

1. Deng Zhuoxiang (Shandong,

Cina)

2. Ismail Matar (Al Wahda, Uni

Emirat Arab)

3. Koo Ja Cheol (Jeju United,

Korea Selatan)

4. Kawin Thamsatchanan

(Muang Thong United, Thai-

land)

5. Yasser Al Qahtani (Al Hilal,

Arab Saudi)

6. Oktovianus Maniani (Sriwijaya

FC, Indonesia)

7. Karim Ansarifard (Saipa, Iran)

8. Jungo Fujimoto (Shimizu S-

Pulse, Jepang)

9. Alexander Geynrikh

(Pahktakor, Uzbekistan)

10.Firas Al-Khatib (Al Qadsia,

Suriah).

Masuk Timnas Lagi

Sementara itu, berita paling

anyar, Oktovianus Maniani,

dipilih penggemar sepakbola

tanah air sebagai pemain yang

paling diunggulkan untuk masuk

Timnas U-23 SEA Games 2011.

Selain Okto, kiper Arema

Malang, Kurnia Mega menjadi

pemain terfavorit ketiga setelah

Stefano Lilipaly.

Pemilihan calon pemain

Timnas U-23 ini untuk mencari

pemain berbakat dua

kompetisi sekaligus. Pra-

Olimpiade 2012 dan Sea

Games 2011. Tidak hanya ke

pemain lokal, seleksi juga

diramaikan dengan kehadiran

para pemain asing keturunan

Indonesia. Proses seleksi

berlangsung selama sepuluh

hari di lapangan C, Senayan,

Jakarta.

Hasil poling sementara

terhadap 60 pemain, Oktovianus

Maniani menempati urutan atas

sebagai pemain paling diminati

memperkuat timnas U-23 dengan

perolehan sementara 2599

pemilih.

Ini terbukti, kehadiran Okto

Maniani untuk memperkuat

timnas sangat diharapkan.

Padahal, pemain kelahiran Papua,

27 Oktober 1990 ini nyaris

didepak gara-gara tidak disiplin.

Dipromosikan ke Eropa

Deputi Bidang Teknis Badan

Tim Nasional (BTN) PSSI, Iman

Arif akan mempromosikan dua

punggawa timnas Indonesia,

Irfan Bachdim dan Oktovianus

Maniani, ke klub-klub Eropa,

tahun depan.

Irfan dan Okto menjadi tulang

punggung timnas Indonesia saat

berlaga di Piala AFF 2010.

Bahkan, keduanya sukses

menyumbang satu gol saat tim

Merah Putih melumat Laos 6-0

pada laga kedua Grup A di

Stadion Utama Gelora Bung

Karno, Senayan, Sabtu 4

Desember 2010.

Mengilapnya permain Irfan

(22 tahun) dan Okto (20 tahun)

membuat keduanya berpeluang

mencicipi pentas sepakbola di

Eropa. Iman Arif mengaku akan

coba mempromosikan striker

Persema Malang dan winger

Sriwijaya FC tersebut ke klub-

klub Eropa.(Vv-Bola/hud)

Okto Maniani,Bintang Sayap Kiri dari Anak Negeri

Page 23: bintang bola

� Versi Forbes

Terkaya Di Dunia10 Pemain Sepak Bola

Sudah bukan rahasia lagi,

pemain sepak bola profesional,

memiliki “harga” yang tercermin

dari pendapatan bulanan atau

tahunan dari klub dimana dia

bernaung dan juga dari nilai

harga ketika ia di transfer (dibeli)

oleh klub lain.

Persepakbolaan profesional

Indonesia pun sudah mengarah

ke situ. Bahkan, saat ini klub-klub

milik sebuah kota di tanah air,

juga telah melakukan transfer

pemain, tidak hanya dari antar

klub dalam negeri, namun juga

mentransfer pemain dari luar

negeri.

Sehingga Anda yang calon

pemain, tak ada salahnya

memiliki salah satu motivasi

dengan pendekatan pemasukan,

di samping motivasi-motivasi

dasar lainnya.

Berikut adalah 10 pemain

sepak bola terkaya di dunia versi

majalah Forbes untuk posisi

tahun 2010 (tahun 2011 belum

dilakukan penilaian), yang

disusun berdasarkan urutan nilai

pundi-pundi uangnya.

BERIKUT DAFTAR 10 PESEPAKBOLA TERKAYA VERSI FORBES

No. Nama Klub Nilai Kekayaan

1. David Beckham LA Galaxy •30 M2. Cristiano Ronaldo Real Madrid •22 M3. Ricardo Kaka Real Madrid •17,5 M4. Ronaldinho Flamengo •17,5 M5. Thierry Henry New York Red Bull •16 M6. Lionel Messi Barcelona •14 M7. Frank Lampard Chelsea •12 M8. John Terry Chelsea • 11 M9. Zlatan Ibrahimovic Milan • 11 M10. Steven Gerrard Liverpool •10,5 M

1. David Beckham

David Beckham sekali lagi

dinobatkan oleh majalah AS,

Forbes sebagai pesepakbola

dengan penghasilan tertinggi.

Sisanya diisi para pemain

Premier

League dan

La Liga.

Mantan

kapten

Inggris 35

tahun ini

berpenghasilan

sekitar 30

juta euro atau Rp 357,6

miliar per tahun. Ini

didapatkan dari gaji di klub

MLS, Los Angeles Galaxy dan

kontrak sponsor Adidas.

Sayangnya, peluang Becks

menambah penghasilan

terganggu dengan

kemungkinan besar ia absen

di Piala Dunia 2010 Afrika

Selatan, akibat cedera

tendon Achilles.

2. Cristiano Ronaldo

Megastar Real Madrid,

Cristiano Ronaldo menyusul

dalam daftar Forbes. CR9

mempunyai penghasilan 22

juta euro setahun. Nyaris

setengah dari penghasilan

Ronaldo berasal dari kontrak

dengan sponsor Nike.

Winger Portugal ini

dikontrak Los Merengues,

musim panas

lalu, dari

Manchester

United selama

enam tahun

senilai 11 juta

euro tahun

ini. Kontrak

Ronaldo naik

25 persen di

tahun kedua

dan seterusnya.

Cristiano Ronaldo dos

Santos Aveiro (lahir di Funchal,

Madeira, Portugal, 5 Februari

1985; umur 25 tahun) adalah

seorang pemain sepak bola asal

Portugal. Ia dikenal sebagai

pemain sayap dari Manchester

United dari 2003-2009 sebelum

pindah ke Real Madrid pada 1

Juli 2009 dengan memecahkan

rekor transfer sebesar 80 juta

poundsterling menjadikannya

sebagai pemain termahal dalam

sejarah sepak bola. Ia biasa

bermain sebagai sayap kiri atau

kanan serta penyerang tengah.

Ia mulai dipanggil ke Timnas

Portugal sejak tahun 2003.

3. Ricardo Kaka

Ricardo Kaka melengkapi

daftar tiga besar dengan

penghasilan 17,5 juta euro per

tahun.

Kaká menandatangani

kontrak dengan São Paulo pada

usia 15 tahun

dan

memimpin tim

juniornya pada

kemenangan

‘Copa de

Juvenil’. Ia

memulai

debutnya di

São Paulo FC

tahun 2001 ketika di berusia 18

tahun. Pada musim pertama, ia

mengoleksi 12 gol dalam 27

pertandingan dan 10 gol dalam

22 pertandingan di musim

berikut.

Pada usia 17 tahun, ketika

ia masih dalam tim junior, Sao

Paulo berniat menjual Kaká ke

tim dari Liga divisi 1 Turki,

Gaziantepspor. Transaksi tidak

terjadi, karena manajer

Gaziantepspor, Nurullah Saðlam,

dan dewan pengurus tim itu

menolak untuk membayar

$1.5m untuk pemuda 17 tahun

itu. Setelah bergabung dengan

tim senior São Paulo FC,

penampilan Kaká menarik

perhatian klub-klub Eropa.

Dia bergabung dengan AC

Milan dengan bayaran US $8.5

m, jumlah yang dianggap

sedikit oleh pemilik klub Silvio

Berlusconi.

5. THIERRY HENRY

Kapten Prancis dan penyerang Barcelona, Thierry

Henry berada di posisi 5 dengan penghasilan 16 juta

euro setahun. Penghasilan Henry bisa berlipat jika

rumor kepindahannya ke MLS menyusul Beckham di

akhir musim ini benar adanya. Henry selama ini

dihubungkan dengan New York Red Bulls.

Pemain Terbaik FIFA dan peraih Ballon d’Or

(Terbaik Eropa) 2009, Lionel Messi berada di posisi 6

dengan penghasilan 14 juta euro. Thierry Daniel

Henry, lahir 17 Agustus 1977; umur 32 tahun)

adalah pemain sepak bola yang berasal dari Prancis.

6. LIONEL MESSI

Lionel Andrés Messi (lahir di Rosario, 24 Juni

1987; umur 22 tahun) adalah seorang pemain sepak

bola asal Argentina. Posisinya adalah penyerang. Saat

ini ia memperkuat FC Barcelona di La Liga (Liga

Spanyol). Kemampuannya sering membuatnya

dijuluki sebagai “Diego Maradona baru”.

Pada awalnya pemain bertinggi badan 169 cm ini

beraksi di klub Grandoli, klub asuhan Jorge Messi

yang tak lain adalah ayahnya Messi. Kemudian ia

beralih ke Newell’s Old Boys. Namun klub ini tidak sanggup membayar

biaya terapi hormon yang mencapai 500.000 pounds perbulannya.

7. FRANK LAMPARD

Frank Muryono Lampard Jr.,

(lahir di Romford, Inggris, 20

Juni 1978; umur 31 tahun)

adalah seorang pesepak bola

Inggris yang bermain bersama

Chelsea setelah sebelumnya

bergabung dengan West Ham

United dan Swansea City.

Lampard

adalah

gelandang

serang yang

dikenal

karena

tendangan

jauhnya yang

keras dan

keterampilannya

menghasilkan gol dari daerah

tengah lapangan. Lampard lahir

di Romford, Havering, Inggris.

Ia adalah putra dari Frank

Lampard Sr. yang juga mantan

pesepak bola Inggris dan

pernah memenangkan Piala FA

sebanyak dua kali selama

bergabung dengan West Ham

United. Silsilah keluarganya

juga tersambung dengan

keluarga pesepak bola terkenal

lainnya, yaitu keluarga

Redknapp.

8. JOHN TERRY

John George Terry lahir di

Barking, London Timur, Inggris

pada tanggal 8 Desember

1980, pria

bertinggi

tubuh 188

cm berposisi

sebagai bek

tengah yang

kuat dan

ber-tackle

keras di klub

sepak bola

Liga Utama

Chelsea F.C.. Di klub tersebut

ia memegang ban kapten tim.

Bersama Frank Lampard

dan Petr Cech ia

mengantarkan Chelsea F.C.

menjuarai Premier League

tahun 2005 setelah klub

tersebut terakhir kali juara 50

tahun yang lalu tepatnya

tahun 1955 dan juara Liga

Utama Inggris tahun 2006 dan

juga Piala Liga tahun 2005.

Terry saat ini tinggal di

Oxshott, Surrey dengan

tunangannya, Toni Poole.

Mereka mengharapkan

kelahiran anak kembar mereka

bulan Juni mendatang.

9. ZLATAN IBRAHIMOVIC

Zlatan Ibrahimoviã (lahir 3 Oktober 1981 di

Malmö, Skåne län, Swedia) adalah pemain sepak

bola Swedia yang memperkuat Inter Milan di Seri A

Italia sejak Agustus 2006. Posisinya adalah

penyerang. Ia berdarah Bosnia dan Kroasia serta

bertinggi tubuh 192 cm. Ia telah memperkuat tim

nasional Swedia di ajang Piala Dunia 2002 dan 2006

dan Piala Eropa 2004.

10. STEVEN GERRARD

Steven George Gerrard (lahir di Whiston, Inggris, 30 Mei

1980; umur 29 tahun) adalah seorang pemain sepak bola asal

Inggris. Pria beringgi tubuh 188 cm ini bermain di Liverpool F.C.

sejak tahun 1997 (meskipun debut profesionalnya baru terjadi

pada 19 November 1998) sebagai pemain pengganti Vegard

Heggem pada babak kedua saat liverpool bertanding melawan

Blackburn Rovers.

Walaupun ia berposisi sebagai gelandang di klub sepak bola

tersebut, sebenarnya ia dapat bermain di posisi mana saja seperti penyerang,

gelandang ataupun bek. Bisa dibilang pemain ini berposisi serba bisa kecuali

posisi kiper sepertinya halnya legenda sepak bola Irlandia Utara dan Manchester

United yaitu George Best.(*, Miftachul Huda)

4. RONALDINHO

Ronaldinho (nama asli: Ronaldo Assis de Moreira; lahir di

Porto Alegre, 21 Maret 1980; umur 30 tahun) adalah seorang

pemain sepak bola berkebangsaan Brasil yang sejak Juli 2008

membela tim AC Milan. Tinggi badannya sekitar 180 cm. Ia

mendapatkan gelar pemain terbaik dunia versi Fédération

Internationale de Football Association pada tahun 2004 dan 2005.

Ia merupakan pemain dengan penghasilan tertinggi melampaui

David Beckham dari LA Galaxy. Namun akumulasi pendapatan, ia

pada posisi 4, hampir sama dengan Kaka.

Page 24: bintang bola

London – Swabola:

Wayne Rooney sedang mencoba

memulihkan kembali hubungannya dengan

Coleen. Striker Manchester United ini pun

mengajak istrinya untuk melakukan bulan

madu keduanya di Praha.

Dalan satu bulan terakhir Rooney memang

sedang diterpa isu yang tidak sedap. Striker

Inggris ini dikabarkan sempat berselingkuh

dengan seorang wanita panggilan ketika sang

istri sedang berbadan dua.

Rooney pun mengungkapkan bahwa

pemberitaan tersebut membuatnya

terluka. Sedangkan saat istri, Collen pun

dikabarkan telah memaafkan Rooney demi

sang putra yang belum genap berusia

setahun, Kai Rooney.

Kini Rooney tampaknya sedang

mencoba merajut kembali hubungannya

dengan Coleen. Keduanya sedang menuju

Praha dan telah meninggalkan bandara

Heathrow, Minggu (3/10/2010) malam.

“Wayne ingin perjalanan ini sebagai

bulan madu keduanya. Mereka setuju me-

ninggalkan bayi mereka dengan keluarga

Coleen hari sehingga mereka dapat berdua

dan mengingat rasanya jatuh cinta,” kata

sumber seperti dilansir dailymail.

Kedua memang tidak mau berjalan

berdampingan saat tiba di airport. Namun

Rooney tentu sangat berharap perjalanan

ke Praha tersebut membuatnya istrinya

bisa memaafkan kesalahannya.

Jadi Aktor

Sementara itu, sutradara terkenal

Alejandro Gonzalez Inarritu, berpendapat,

setelah pension dari sepakbola, Wayne

Rooney, ada profesi baru yang bisa

dilakoni striker Manchester United itu:

yakni jadi aktor.

Itulah pendapat. Sutradara asal

Meksiko itu, yang menganggap suami

Coleen tersebut punya bakat akting dan

natural di depan kamera.

“Saya bilang ke dia, ‘Saya akan tawari

peranh kalau kamu sudah lebih tua dan

saat kamu sudah selesai di sepakbola’.

Prospek karirnya di Hollywood bagus. Saya

yakin,” kata Inarritu di The Sun.

Inarritu sudah kenal Rooney beberapa

lama. Pasalnya, sutradara film Babel

(2006) dan Biutiful (2010) itu pernah

membesut Rooney dalam iklan apparel

Nike, salah satunya di mana Rooney tampil

dengan jenggot tebal.

“(Akting) Wayne natural. Dia datang

dari jalanan dan dia punya daya tarik

seorang pejuang yang bisa membuatnya

sukses di film,” lanjut Inarritu yang pernah

masuk nominasi Oscar 2007 itu.

Bila kelak benar-benar terjun di dunia

akting, Rooney akan mengikuti jejak

seniornya di MU, Eric Cantona, dan juga

mantan kapten Wimbledon, Vinnie

Jones.(hud)

Irfan Bachdim

Model Pocari

Sweat

Jakarta – Swabola :

Tahun ini Pocari Sweat menggelar ajang

Futsal Championship 2011 pada tanggal 29

Januari - 1 Mei 2011. Pertandingan futsal

antar SLTA ini akan berlangsung di 10 kota

di Indonesia untuk memperebutkan piala

bergilir Menpora dan hadiah tunai Rp200

juta.

Yang menarik dari ajang turnamen

futsal ini adalah, Pocari Sweat

menggandeng Irfan Bachdim sebagai ‘role

model’. Irfan sebagai salah satu atlet muda

berbakat Indonesia diharapkan menjadi

‘role model’ yang tepat.

“Saya sangat mendukung acara ini.

Karena memberikan wadah yang positif

bagi anak-anak muda Indonesia. Saya

berharap ini dapat memupuk fair play dan

disiplin,” ujar Bachdim.

Menurut Product Marketing Manager

Pocari Sweat, R. Suhendar, dengan

penyelenggaraan turnamen futsal ini,

diharapkan dapat memicu semangat anak-

anak Indonesia untuk mengembangkan

bakatnya dan terus berprestasi dalam

bidang olahraga.

Irfan bahkan menambahkan, dirinya

akan berusaha hadir dalam pertandingan

yang digelar, untuk memacu semangat

anak-anak muda, meski tidak setiap

pertandingan dapat dia ikuti.

“Saya akan menyesuaikan jadwal

dengan klub. Kalau memang

memungkinkan, saya akan datang

memberi dukungan pada anak-anak

yang berlaga di ajang ini,” imbuh

pemain yang pernah ditolak dua kali

oleh klub Indonesia.

Ketika disinggung mengenai durasi

kontrak dan berapa nominalnya, Irfan

enggan memberitahu dan terlihat

menutup-nutupi. “Masalah kontrak itu

urusan manager saya,” tutupnya singkat.

Pada kesempatan ini, Irfan juga enggan

memberikan komentar mengenai tidak

terpilihnya dia dalam skuad Timnas merah

putih. Menurut Irfan, untuk saat ini dia hanya

fokus untuk membela klubnya, Persema, di

Liga Primer Indonesia. (Zon, din)

Irfan Bachdim saat mencetak gol untuk Persemadi LPI/Reuters

Pada tanggal 19 Maret 2011 mendatang,

PSSI akan melakukan kongres di Pulau

Bintan, Riau, salah satu agendanya yaitu

pemilihan Ketua Umum PSSI. Kepala Staf

TNI Angkatan Darat (KSAD) Jenderal George

Toisutta dikabarkan akan mencalonkan diri

pada Kongres tersebut.

Menyikapi kabar ini, Panglima TNI

Laksamana Agus Suhartono mengaku baru

mengetahui kabar itu. Namun jika benar, dia

mengatakan siap mendukung koleganya itu.

“Saya baru tahu,” kata Agus singkat.

Terkait boleh atau tidaknya Toisutta

mencalonkan diri jadi Ketum PSSI? Agus

tidak akan memberikan larangan. Dia justru

mengaku akan memberikan dukungan.

“Lho, boleh.. Wong saya Ketua Umum

Ski Air (Persatuan Ski Air Seluruh Indone-

sia/PSASI). Boleh, tidak masalah,” tegasnya.

Lebih lanjut, Agus Suhartono juga

menegaskan bila TNI secara institusi tidak

melarang Toisutta jadi Ketum PSSI. “Oh

jelas, kalo memang itu diminta,” tutupnya.

Seperti diketahui, masa jabatan Nurdin

Halid memang akan berakhir pada tahun

ini. Sejumlah nama yang dikabarkan siap

menggantikan posisinya juga sudah

bermunculan. Sebut saja, pengusaha

nasional yang sekaligus penggagas Liga

Primer Indonesia, Arifin Panigoro, Nirwan

Bakrie dan Kapolri Timur Pradopo.

Sementara itu, untuk persyaratan calon

Ketum PSSI, setiap kandidat diketahui harus

minimal sudah 5 tahun aktif dalam

kepengurusan PSSI. Tak hanya itu, mereka

juga harus mendapat minimal 50 persen

plus satu dukungan dari pemilik hak suara

untuk bisa ditetapkan sebagai calon Ketum

PSSI yang baru. (Dtkc, din)

TNI Dukung KSAD Pimpin PSSI

London – Swabola:

Kepindahan Fernando

Torres ke Chelsea memecah-

kan rekor transfer Inggris.

Transfer tersebut bahkan

melampaui transfer Andy

Carroll ke Liverpool yang

disebut-sebut juga cukup

“wah”.

Harga 35 juta

poundsterling yang diajukan

Liverpool untuk mendapatkan

Carroll bisa jadi membuat

sebagian orang menaikkan

alis. Carroll dinilai belum teruji

matang. Ia memang tajam di

Premier League musim ini,

tapi ia bukanlah Torres yang

sudah biasa bermain di

kompetisi Eropa atau dunia

bersama tim nasional.

Tapi keputusan Liverpool

bisa dimengerti. Dengan

waktu bursa transfer yang

sangat mepet, mereka butuh

pengganti Torres yang

beberapa jam lalu sudah

setengah jalan menuju Stam-

ford Bridge. Liverpool pun

mau tak mau harus merogoh

kocek dalam-dalam.

Newcastle pun beruntung bisa

menjual mahal Carroll.

Harga transfer tersebut

sempat disebut-sebut bakal

menjadi pembelian termahal

di Inggris. “Rekor transfer

Inggris telah disepakati antara

Newcastle United dan Liverpool

untuk striker The Magpies

Andy Caroll,” demikian kete-

rangan yang dilansir dari situs

resmi Newcastle.

Sebelumnya angka tertinggi

yang harus dikeluarkan oleh

klub Inggris untuk memboyong

pemain terjadi pada Septem-

ber 2008. Ketika itu Manches-

ter City menyerahkan uang

sebesar 32,5 juta pound-

sterling kepada Real Madrid

guna memboyong Robinho.

Tapi, rekor itu musnah

d e n g a n

sendir inya

ketika Torres

akhirnya resmi

be rgabung

dengan Chelsea. Tak disebutkan

secara resmi berapa nilai trans-

fer El Nino, tapi media-media

Inggris menyebut angka 45 juta

pounds.(*)

Torres Pecahkan Rekor Transfer Inggris

Page 25: bintang bola

Saat ini futsal telah menjadi

olahraga yang sangat digemari di

beberapa kota besar di Indonesia

seperti di Indonesia, seperti Jakarta,

Yogyakarta, Malang, Surabaya,

Bandung, Medan, Palembang, dan

Makassar.

Berbeda dengan sepak bola yang

butuh lapangan besar, pemain banyak,

sangat tergantung cuaca, dan tidak

bisa dimainkan di malam hari kecuali di

stadion besar. Maka futsal menjadi salah

satu alternatif lain dari sepak bola. Istilah

futsal sendiri diambil dari bahasa Spanyol

atau Portugis ‘Futbol atau Futebol’

yang berarti sepak bola, dan dari bahasa

Perancis atau Spanyol, kata” SALon

atau SALa” yang artinya dalam ruangan.

Jadi futsal berarti bermain sepak bola

di dalam ruangan.

Futsal ini juga bukan lahir di Eropa

seperti sepakbola, tapi justru

diciptakan oleh Juan Carlos Cerlani di

Montevideo, Uruguay pada tahun

1930. Pemain futsal terdiri dari 5 or-

ang pemain, termasuk penjaga

gawangnya. Tapi Brazil tidak setuju

dengan sejarah futsal versi FIFA,

karena menurut mereka futsal

diciptakan di Brasil atau tepatnya

dijalanan di San Paulo. Saat itu belum

ada aturan baku tentang futsal.

Kemudian petinggi sepakbola Brazil

menciptakan aturan pertama dari

permainan futsal di tahun 1936 yang

nantinya menjadi aturan baku di futsal

sekarang.

Peraturan dalam Futsal :

Lapangan Futsal

1. Ukuran : panjang 25-42 x

lebar 15-25 m.

2. Garis batas : garis selebar 8cm,

yakni garis sentuh disisi

gawangdi ujung-ujung dan

garis melintang tengah

lapangan, 3m lingkar tengah,

tak ada tembok penghalang

atau papan.

3. Daerah Pinalti : busur

berukuran 6 m dari setiap pos

4. Garis Pinalti: 6 m dari titik

tengah garis gawang

5. Garis Pinalti kedua : 12 m dari

titik tengah garis gawang

6. Zona pergantian : daerah 6

m (3 m dari setiap sisi garis

tengah lapangan) pada sisi

tribun dari pelemparan

7. Gawang : tinggi 2 m x lebar 3

m.

8. Permukaan daerah pelem-

paran : halus dan rata

Bola

1. Ukuran #4

2. Keliling berdiameter : 62 –64

cm

3. Berat : 390 – 430 gram

4. Lambungan : 55-65 cm pada

pantulan pertama.

5. Bahan : kulit atau bahan yang

cocok lainnya (yaitu tak

berbahaya)

6. Tekanannya sama dengan

0,4-0,6 atmosfir (400-600 g/

cm³).

Jumlah Pemain

1. Jumlah pemain maksimal

untuk memulai pertandingan

5 orang, salah satunya

penjaga gawang.

2. Jumlah pemain minimal untuk

mengakhiri pertandingan : 2

3. Jumlah pemain cadangan

maksimal 7 orang.

4. Batas jumlah pergantian

“pergantian melayang” (semua

pemain kecuali penjaga

gawang boleh memasuki dan

meninggalkan lapangan kapan

saja; pergantian penjaga

gawang dapat dilakukan jika

bola tak sedang dimainkan dan

dengan persetujuan wasit).

Prosedur Pergantian Pemain

Pergantian dapat dilakukan

sewaktu waktu selama bertandingan

berlangsung dengan mengikuti per-

aturan yang dikeluarkan FIFA, kon-

fedarasi atau asosiasi. Jumlah pergantian

pemain selama pertandingan

berlangsung tidak dibatasi. Seorang

pemain yang telah diganti dapat masuk

kembali ke dalam lapangan untuk

menggantikan pemain lainnya.

Pergantian pemain dapat dilakukan

pada saat bola di dalam atau diluar

permainan dengan mengikuti

persyaratan sbb:

1. Pemain yang mau meninggalkan

lapangan harus melakukannya di

daerah pergantiannya sendiri.

2. Pemain yang ingin memasuki

lapangan harus melakukannya

pada daerah pergantiannya

sendiri, tetapi dilakukan setelah

pemain yang diganti telah

melewati batas lapangan.

3. Pergantian pemain sangat

brgantung pada kewenangan

wasit, apakah dipanggil untuk

bermain atau tidak

4. Pergantian dianggap sah ketika

pemain pengganti telah masuk

lapangan, diaman saat itu pemain

tersebut telah menjadi pemain

aktif dan pemain yang digantikan

telah keluar dan berhenti menjadi

pemain aktif.

5. Penjaga gawang boleh berganti

tempat dengan pemain lainnya.

Perlengkapan Pemain

Kaos bernomor, celana pendek,

kaos kaki, pelindung lutut, dan alas

kaki bersolkan karet.

Lama Permainan

1. Lama permainan dua babak 20

menit, waktu diberhentikan

ketika bola berhenti dimainkan.

Waktu dapat diperpanjang

untuk tendangan pinalti.

2. Time Out: 1 per regu per

babak, tak ada dalam waktu

tambahan.

3. Waktu pergantian babak

maksimal 10 menit.

Teknik permainan Futsal

Ada banyak perbedaan mendasar

dalam hal pola permainan dan

pengaturan serangan antara futsal

dengan sepakbola, tapi keduanya

sama-sama membutuhkan stamina,

mental, dan strategi yang prima.

Pola permainan dalam futsal ba-

nyak didominasi permainan kaki ke

kaki, maksudnya pengaturan dalam

bertahan, maupun menyerang lebih

banyak dilakukan dengan umpan um-

pan pendek, mengingat ukuran lapa-

ngan lebih kecil dibanding lapangan

sepak bola. Dengan pola seperti ini

skill dan kekompakan tim terutama

dalam mengolah bola, pergerakan

kaki yang cepat, lincah, bergerak tan-

pa bola (foot work), mengumpan,

stamina, ketangguhan, akselerasi,

menjaga pertahanan, dan menye-

rang ke daerah lawan sangat diper-

lukan daripada mengandalkan ke-

kuatan fisik semata.

Para pemain futsal juga dituntut

banyak melakukan improvisasi dan

mampu berpikir cepat di dalam per-

ubahan permainan yang terus mengalir.

Ada beberapa hal yang menjadi

fokus utama dalam menciptakan pola

permainan bagus.

1. Penguasaan Terhadap Bola

Untuk melatih penguasaan bola

tahap pertama adalah dengan men-

fokuskan pada kekuatan dan kelin-

cahan dalam pergerakan kaki, war-

ming up juga sangat diperlukan. La-

kukan sesering mungkin dribling untuk

menselaraskan pergerakan kaki dan

arah bola, bisa dilakukan dengan variasi

zig zag. Selain itu untuk bermain futsal

sangat penting berlatih memberikan

umpan/passing, mengontrol bola,

shooting dan menyundul bola.

2. Komposisi Pemain

Untuk membentuk tim yang

bagus, cermati skill tiap pemain dalam

hal penguasaan bola, pengaturan

serangan dan menyerang. Tempatkan

pemain yang memiliki model

pergerakan kakinya yang tidak terlalu

panjang.

Hal ini bisa lebih berguna untuk

menghambat laju pergerakan bola

lawan. Sebaliknya, tipe pemain dengan

pergerakan panjang lebih bisa

dimanfaatkan sebagai penyerang.

Untuk pemain tengah dibutuhkan

sosok yang memiliki kemampuan me-

ngatur serangan dan yang lebih di-

utamakanadalah kemampuan stamina

yang paling prima, mengingat posisinya

memungkinkan melakukan

penyerangan dan bertahan.

3. Teknik dan Pola Permainan

Jumlah pemain futsal bisa dilaku-

kan 5 atau 6 orang termasuk penjaga

gawang. Penempatan pemain yang

pas menurut karakter dan gaya per-

mainan masing-masing posisi akan

lebih menyeimbangkan pola dalam

bertahan maupun menyerang, ada-

pun posisi yang bisa diterapkan seba-

gai berikut :

a. Pola 1 – 2 – 2

Sebenarnya posisi ini sudah digu-

nakan sejak tahun 1950-an. Dengan

pola ini 1 orang penjaga gawang, 2

orang bertahan dan 2 orang

menyerang. Pada saat bertahan posisi

semua berada di daerah sendiri dengan

pola : dua pemain belakang bertugas

mengamankan area pertahanan dan

dua pemain bertugas melakukan

penyerangan. Sehingga sangat jarang

terjadi perubahan posisi dan lebih statis

dengan tempo sedang.

Pengatur serangan yakni bola bisa

dimainkan kedua posisi tersebut guna

mencari celah untuk shooting bola ke

gawang lawan.

b. Pola 1 – 1 – 3

Pola ini bisa diterapkan dengan

catatan posisi 1 bek bisa menjaga dan

mampu membantu penyerangan,

tentunya kapasitas bek ini tdaik hanya

kuat mempertahankan area gawang

dan mengantisipasi serangan lawan,

namun juga mempunyai skill dalam

pengaturan serangan sehingga 3

penyerang bisa mengobrak abrik

pertahanan lawan.

c. Pola 1 – 1 – 2 – 1

Pola ini menjadikan posisi bek yang

menggantung dibelakang dua pemain

tengah. Hal ini bertujuan supaya si bek

tunggal tersebut bisa menghalau

dengan lugas serangan-serangan yang

kemungkinan lolos dari pertahanan

sektor gelandang.

Skill yang dimiliki oleh bek tunggal

ini harus benar-benar prima, mampu

membaca pergerakan bola dan

serangan lawan. Disamping itu juga

memiliki fisik yang kuat, mengingat posisi

antara bek tunggal dengan gelandang

sejajar, dimana pada posisi ini akan

menghalau serangan baik dari kiri

maupun kanan dan tentunya kerjasama

dan kekompakan dengan posisi

gelandang sangat diperlukan.

d. Pola 1 – 4

Pola permainan ini diciptakan oleh

tim-tim eropa, terutama Spanyol, tapi

dua penyerang tengah bisa masuk ke

area caster atau sebagai penjajah di

posisi sayap kanan, kiri, tengah dan

belakang. Keempat pemain ini secara

konstan melakukan penyerangan dan

bertahan total. (repro, Miftachul

Huda)

Yok... Merasakan

Demam FutsalDemam Futsal

Page 26: bintang bola

HARI itu, hari Minggu, 6 Februari

2011, mereka berlatih mulai pukul

06.00 hingga pukul 09.00 WIB. Me-

reka berlatih dengan semangat ting-

gi, meski postur tubuh mereka kecil-

kecil dan beragam.

”Seusia mereka, postur tubuh

belum bisa dilihat. Nanti kalau sudah

sunat (khitan), umur sekitar 10-12

tahun, posturnya mulai kelihatan. Mana

yang pendek, mana yang gemuk dan

mana yang tinggi,” kata Hariyanto, salah

seorang pelatih Sekolah Sepak Bola

(SSB) Bulog Jatim kepada Swabola.

Kerjasama SSB Belanda

SSB Bulog Jatim yang didirikan sejak

1987, gedungnya sekolahnya ada di

belakang kantor Bulog Jatim, Jl A. Yani.

Sedang untuk lapangannya, ada dua.

Satu di belakang kantor Bulog Jatim, Jl

A. Yani dan satu lagi di belakang Gudang

Bulog Buduran Sidoarjo.

Untuk lapangan di Jl A Yani, untuk

melatih siswa usia (U) 6 hingga 13 tahun.

Sedang di Buduran, untuk melatih siswa

U 13-16 tahun. Untuk saat ini, jumlah

siswa di Bulog A. Yani Surabaya sekitar

150 siswa, sedang di Bulog Buduran

Sidoarjo sekitar 40 siswa.

Meski siswanya cukup banyak,

namun yang aktif latihan, naik turun

jumlahnya. Ini disebabkan waktu ujian

sekolah atau acara keluarga.

Berapakah SPP-nya? Dikatakan

oleh Hariyanto sebesar Rp 40.000 per

bulan.

Kelebihan SSB Bulog Jatim ini adalah,

ada kerjasama dengan SSB Belanda

yakni D Dan Cos. Jenis kerjasamanya

adalah saling tukar menukar materi

pengajaran, dan bila ada yang ingin

meningkatkan kualitas sepak bola

anaknya, wali murid bisa menyekolahkan

ke D Dan Cos.

Secara kelompok, SSB ini dibagi

berdasarkan usia, yakni;

1. U 6-8 untuk kelas anak-anak

supaya mengenal dan mencintai

bola.

2. U 9-10 untuk kelas dengan

kurikulum modul 1

3. U11-12 untuk kelas dengan

kurikulum melanjutkan modul 1

dan masuk modul 2.

4. U13-16 untuk kelas dengan

kurikulum melanjutkan modul 2

dan masuk modul 3

5. U15-16 untuk kelas dengan

kurikulum melanjutkan modul 3

dan menyelesaikan modul 4.

Tapi pengelompokan anak belajar

tersebut tidak berlaku ‘harga mati’.

Maksudnya, apabila ada anak meski

usianya baru 10 tahun tapi kemam-

puannya sudah baik, bisa dimasukkan

ke kelompok U 11-12. Apalagi kalau

postur tubuhnya mendukung.

Kurikulum

Dijelaskan oleh Hariyanto, Modul

1 hingga Modul 4 membahas dan

berlatih antara lain;

Tentang bal feeling; Dasar-dasar

bola; Pengenalan bola; Pengenalan

Sepak Bola; Permainan Sepak Bola;

Pengembangan dasar bola (pussing,

dribling, shooting, dll); Per posisi;

Kerjasama lini; Teknik individu; Teknik

individu dan tim; Teknik bermain tim.

Sedang frekwensi pelatihan dalam

satu minggu 3 kali. Murid bisa memilih

paket hari. “Yang jelas, kami para

pelatih setiap hari, selama seminggu,

melakukan pelatihan. Siswa yang

memilih paket harinya, misalnya ambil

hari Minggu, Selasa dan Jumat,” jelas

Hariyanto.

Pada dasarnya, pada pelajaran

Modul 1 dan 2, kita tugasnya mencetak

pemain. Sedang pada pelajaran Modul

3-4, tugas kita sudah mulai mencetak

tim,” kata Hariyanto.

Dikatakan oleh Hariyanto, para

manajer club-club yunior banyak yang

nongkrongi siswa-siswanya saat latih

tanding, atau bahkan saat latihan. Dan

tak jarang, mereka kemudian merekrut

anak-anak didiknya untuk masuk ke

clubnya.

“Padahal mereka rata-rata masih

menyelesaikan Modul 2 atau Modul 3.

Modul 4 belum selesai,” katanya.

Para lulusan SSB Bulog Jatim, ke-

banyakan tersalurkan ke Persebaya.

“Kalu Persebaya tak ambil, biasanya

diambil oleh club-club remaja dari kota-

kota lain. Bahkan tak jarang dari luar

pulau,” katanya.

Saat ini, sudah banyak lulusan SSB

Bulog Jatim yang menjadi pemain pada

klub sepak bola nasional. Bahkan saat

ini ada dua pemain yang disekolahkan

ke Uruguay oleh PSSI, yakni Zaenal

dan Ozy.

Eks Persebaya

Kelebihan lainnya dari SSB Bulog

Jatim adalah, para pelatihnya mayoritas

adalah eks pemain Persebaya pilihan.

Disamping itu, semua pelatih juga wajib

mengantongi sertifikat kepelatihan, yakni

D Licence dan C Licence.

“Selain itu, setiap tahun SSB

mengirim para pelatih secara bergantian

untuk mengikuti diklat ke PSSI atau

ke forum-forum pelatih sepak bola

lainnya,” katanya.

Selain sebagai tempat untuk

memanen bibit, SSB Bulog Jatim juga

menjadi tempat untuk Kuliah Kerja

Nyata (KKN) beberapa perguruan

tinggi. Terutama dari Universitas Negeri

Surabaya yang memang memiliki

fakultas olah raga.

Dikatakan oleh Hariyanto, SSB

Bulog Jatim di latih oleh 11 pelatih

berpengalaman. Mereka antara lain;

1. Budi Santoso (Koordinator)

2. Hariyanto

3. Ridwan

4. Ro’is

5. Usman

6. Mudjib

7. Suko

8. Asbari

9. Hasan Abas

10. Choirul

11. Kamto

Pada kesempatan tersebut

Hariyanto berharap agar SSB Bulog

Jatim bisa diperhitungkan oleh

masyarakat, sehingga siswanya tetap

banyak. Kedua, meski sudah

diperkuat oleh Bulog, namun bila ada

sponsor ship yang peduli pada SSB,

tak ada salahnya ikut berpartisipasi

guna meningkatkan kualitas SSB

Bulog Jatim.

“Ya sedikit karya kami, semoga

bisa memberikan sumbangsih dan

mewarnai dunia persepakbolaan di In-

donesia,” kata hariyanto mengakhiri

wawancara, karena siswanya

menunggu untuk berlatih. (Moch.

Nuruddin)

B a g i S S B y a n g i n g i n d i m u a t d a l a m h a l a m a n P r o f i l S S B i n i , s i l a h k a n m e n g h u b u n g i r e d a k s i .

� SSB Bulog Jatim

Lapangannya

sebagian becek, karena

malamnya hujan

mengguyur Surabaya

Selatan. Tak kurang dari

150 anak, usia 6 tahun

hingga 13 tahun, berlatih

sepak bola. Mereka

terbagi dalam empat

kelompok, dimana

masing-masing

kelompok ada satu

instruktur. Sementara

orang tua mereka,

duduk-duduk di dua sisi

lapangan yang teduh.

Siswa Belum Tuntas Latihan

Sudah Dijemput Liga-liga Yunior

Siswa Belum Tuntas Latihan

Sudah Dijemput Liga-liga Yunior

Page 27: bintang bola

Mantan bintang Real Madrid dan Inter Milan Luis Figo menyambangi Indonesia untuk mewakili Madrid dalamkontrak kerjasama dengan Dua Kelinci, awal Februari 2011. Dalam kedatangannya kali ini, Figo juga mmberikancoaching clinic kepada bibit-bibit muda Indonesia (Foto: Achmad Fordaus/Okz)

Safri Umri Siap

Buktikan Talenta

dari Aceh

Jakarta – Swabola :

Sepak bola di Aceh sama dengan

perkembangan olahraga itu di

belahan Indonesia lainnya. Antu-

siasme tinggi terhadap sepak bola

memang dimiliki wilayah negeri ini

yang memiliki julukan Negeri

Serambi Mekah.

Dari Aceh, nama sejumlah nama

pesepak bola mencuat seperti

kapten sekaligus playmaker tim

nasional (timnas) Indonesia era

1990-an Fachri Husaini. Lalu ada bek

kanan milik Persija Ismed Sofyan

yang juga mantan punggawa

timnas. Selain dua nama itu, ada

juga Suheri Daud, striker yang

beberapa musim lalu sempat masuk

seleksi timnas U-23.

Dan, yang paling tenar adalah

Irwansyah, penyerang yang

kabarnya ikut hilang jadi korban

bencana tsunami Aceh pada akhir

2004. Era paling baru sekarang di

timnas, utamanya skuad muda

Merah Putih, ada seorang pemain

berbakat berdarah Aceh. Pemain ini

adalah Safri Umri. Punggawa

Persiraja Banda Aceh ini masuk

daftar komposisi timnas U-23 untuk

Pra-Olimpiade 2012 di bawah

asuhan Pelatih Alfred Riedl. Ke-

banggaan diakui pemuda kelahiran

12 Februari 1990 ini.(fit, Sdo, din)

PSM Lindas

Aceh United

Makassar – Swabola:

Laga kandang perdana

PSM Makassar dalam

kompetisi Liga Primer

Indonesia berbuah manis.

Menjamu Aceh United di

Stadion Mattoanging,

Makassar, akhir Januari

2011, PSM menang 3-0.

Permainan kedua tim pada

menit-menit pertama hingga

sekitar menit ke-20 berjalan

lambat. Pola PSM yang turun

dengan formasi 4-3-3 terlihat

beradaptasi mengikuti pola

permainan lawannya.

Akibatnya tak ada peluang

signifikan yang dapat menjadi

gol di kedua belah pihak.

Walaupun, pada menit ke-

8 satu gol pemain PSM

Marwan Sayedeh sempat

tercipta di dalam gawang

lawannya, namun gol ini

dianulir wasit Muhammad

Taufik karena Marwan

dianggap berada dalam posisi

off-side.

Pasukan Ramang Junior

menciptakan gol dari tiga

orang pemainnya. Gol

pertama dari kaki pemain

tengah mereka, Kwon

Jun, pada menit ke-28

yang memanfaatkan

kemelut di depan

gawang Aceh

United yang

dijaga Herman

Batak.

Gol kedua

berasal dari

pemain depan

Rahmat.

Heading

pemain

bernomor

punggung 77 ini

mencetak gol pada

menit ke-35. Rahmat

memanfaatkan umpan

lambung rekannya

Fandi Eddy, pemain

belakang PSM.

Gol terakhir PSM

pada pertandingan

ini diciptakan kaki

Marwan Sayedeh

pada menit ke-39.

Marwan, pemain

asal Suriah ini

memanfaatkan

umpan Rahmat dan

Satrio yang berada

di depan gawang.

Posisi 3-0 atas PSM

berakhir hingga akhir

pertandingan.(Ozn,

hud)

Bandung – Swabola:

Marquee Player Bandung FC Lee

Hendrie, bergabung. Eks pemain

Aston Villa ini dipastikan ikut serta

dalam latihan Bandung FC yang

rencananya akan digelar di Lapangan

UPI Bandung Selasa sore nanti.

Hendrie sendiri masih masih

dalam fase adaptasi cuaca dan

kondisi tim. Pelatih Nandar

Iskandar mengaku gembira

apabila eks pemain Aston

Villa ini bisa melihat Bandung

FC berlatih.

Menurut Nandar, kehadi-

ran Hendrie diharapkan bisa

membawa suasana tim ke

arah positif. “Akan sangat

gembira kalau Hendrie

sudah bisa gabung, saya

ingin kehadirannya memotivasi para

pemain agar bisa secepatnya me-

lupakan rangkaian kekalahan kita,”

ungkap Nandar.

Hendrie saat ini masih berada di

Jakarta. Sebelumnya,Jumat lalu,

Hendrie sudah meninjau lokasi latihan

di Lapangan PPI di Jalan Cisokan dan

homebase pertandingan Bandung FC

di Stadion Siliwangi Bandung. Hendrie

memperlihatkan wajah yang

semringah dan ini menandakan tidak

ada masalah dengan lokasi latihan

maupun pertandingan.

“Yang pasti, mungkin nanti Hen-

drie tak akan langsung latihan, Ia

akan diajak terlebih dahulu untuk per-

kenalan. Lebih bagus dan gembira

apabila dia bisa berlatih dengan kita,”

ucap Nandar. (Zon, hud)

Lee Hendrie Mulai Berlatih Besok

Jakarta – Swabola

Diego Michiels lolos seleksi

tim nasional (timnas) U-23

Indonesia. Pemain yang

masih berpaspor Belanda

itu bisa masuk skuad

muda Merah Putih, tapi

masih ada masalah yang

menyertainya.

Pemain keturunan

Indonesia ini, menurut Pelatih

Alfred Riedl memenuhi

standar yang diinginkannya.

Sang arsitek langsung

mengumumkan Diego lolos

masuk timnas U- 23 selepas

latihan rutin.

“Kami ingin pertahankan

Diego untuk pertandingan Pra-

Olimpiade hingga SEA Games

2011. Tapi, ini masih agak sulit

karena masalah kontrak dengan

klubnya di Belanda. Namun,

masalah itu sudah bukan

tanggung jawab saya lagi,

karena akan diurus BTN (Badan

Tim Nasional),” kata Riedl.

Pemain yang berposisi

sebagai pemain bertahan ini

masih menyisakan satu

setengah musim masa kontrak

dengan klubnya. Pemain ini

merupakan salah satu amunisi

utama Go Ahead Eagles,

kontestan Eerste Divisie atau

Divisi II Belanda.

Jadi, hal inilah yang

menjadi persoalan bagi

persiapan pasukan muda

Merah Putih yang akan

melakoni training camp (TC)

jangka panjang. “Mungkin

akan sulit untuk Diego bisa

terus berada di sini. Karena

masalah kontraknya dengan

klubnya masih amat panjang,”

cetus pria asal Austria ini.

Menanggapi hal tersebut,

pemain keturunan kedua

setelah Ruben Warbanaran

yang dinyatakan siap

membela timnas U-23, Diego

sangat senang.Namun, dia

masih bingung menentukan

sikap, semua terkait

kontraknya kini.

”Saya tak menyangka

akan lolos dalam proses

penyeleksian ini. Pelatih ingin

saya bertahan. Tapi, saat ini

yang menjadi masalah adalah

kontrak saya dengan klub,”

tutur Diego.(fit, din)

Page 28: bintang bola

Kartu Merah,

Fenomena Langka

Di Gajayana

Malang - Swabola

Pertandingan antara Persema Malang

menjamu Batavia Union di Stadion Gaja-

yana Malang mencatat sejarah baru. Untuk

pertama kalinya pemain tuan rumah men-

dapat kartu merah atau kartu kuning kedua.

Itu merupakan fenomena langka, dan

bahkan tak seorang pun di kubu Laskar

Ken Arok ingat kapan terakhir kali tuan

rumah mendapat kartu merah. Tapi

begitulah, wasit Viator Ambarita telah

mengawalinya.

Lebih istimewa lagi kartu merah

diacungkan ke pemain yang baru menjalani

debut Han Sang Min. Pada menit 10 ia

sudah menerima kartu kuning dan ia

kembali mengulangi pelanggaran pada

menit 24. Tindakan bodoh bagi Han, tapi

cerdas bagi wasit Viator.

Sebenarnya kartu kuning ganda bagi

pemain Korea Selatan ini terlihat kasar.

Namun melihat gaya permainan striker

tersebut yang membahayakan lawan,

keputusan wasit sangat masuk akal. Pelatih

Timo Scheunemann mengakui kartu

merah itu mengejutkan karena tak pernah

terjadi sebelumnya.

“Tim yang mendapat kartu merah jelas

tidak senang. Tapi saya bisa menerima

keputusan itu. Memang kartu kuning

pertama agak berlebihan, tapi secara

umum wasit sangat fair memimpin

pertandingan,” tutur Timo Scheunemann

yang tak terlalu reaksioner.

Malah keberania wasit memberikan

kartu merah kepada pemain tuan rumah,

menurutnya sebuah sinyal bagus bagi

perwasitan Indonesia. Sebab sebelumnya

wasit terkesan menguntungkan tuan rumah

dan nyaris tak pernah mengusir pemain

tanpa alasan yang jelas.

Sekaligus, kata Timo, kartu merah itu

menjadi indikator bahwa wasit menem-

patkan kedua tim dalam posisi yang sama

dalam pertandingan, terlepas siapa yang

berstatus pemilik kandang. “Begitulah

seharusnya wasit dan saya senang ada

perubahan,” sambung pelatih kelahiran

Pare, Kediri, ini.

Timo sendiri menyambut gembira

mulai terlihatnya semangat IPL dalam

mengubah kepemimpinan wasit. Kendati

masih ada pandangan miring publik yang

menganggap wasit tidak becus karena

merugikan tuan rumah. Dikatakannya, itu

hanya pandangan publik yang subjektif

dalam menilai kinerja wasit.

Namun Timo yakin secara perlahan

publik bola bakal bisa merasakan

perubahan kepemimpinan wasit. “Mungkin

di pertandingan itu supporter Persema

marah karena wasit memberikan kartu

merah. Itu wajar. Yang penting wasit sudah

memberikan contoh bagaimana memimpin

pertandingan yang benar,” tandas Timo.

Pujian untuk wasit memang kerap

muncul di pertandingan LPI. Pengadil

yang berupaya menciptakan pertandingan

yang objektif pada akhirnya membuat

kedua kubu yang bertanding tidak rewel

dan mulai bisa belajar menerima

kakalahan. (Zon, acf, hud)

Malang – Swabola

Akhir pekan ini Arema FC bakal meladeni

tamu istimewa, Persipura Jayapura. Sebuah

tugas berat bagi tim asuhan Miroslav Janu

karena sang tamu memang mempunyai

kualitas istimewa musim ini.

Mutiara Hitam, julukan Persipura,

nangkring di puncak klasemen dengan 25

poin. Stabilitas performa tim yang diarsteki

Jacksen F Tiago tersebut sulit terkejar tim

lain, bahkan sang juara bertahan Arema FC.

Nah, pertemuan di Stadion Kanjuruhan

6 Februari nanti menjadi kesempatan emas

Singo Edan untuk mengurangi kesenjangan

angka. Jika mampu memenangi laga, maka

perbedaan poin hanya tiga karena kini

Arema mempunyai 19 angka.

Manager-Coach Arema FC Miroslav

Janu mengakui dirinya bakal membuat

persiapan khusus untuk menghadapi

Mutiara Hitam. Selama sepekan ke depan

ia bakal memantau dan menjaga kondisi

pemainnya secara ekstra.

Menurut pelatih asal Republik Ceska ini,

Persipura adalah salah satu tim yang

berpeluang menjuarai Indonesia Super

League (ISL) musim ini. Hanya tim dengan

permainan stabil dan konsentrasi penuh

yang bisa menggagalkan upaya Persipura.

“Persipura punya pemain bagus dan

mereka sangat kuat. Kita harus

mengeluarkan kemampuan maksimal

untuk mengalahkan mereka,” kata Miro

kemarin. Dirinya juga menyebut sejumlah

pemain yang berkontribusi mengangkat

performa timnya.

Selain Boaz Solossa, pemain ber-

pengaruh lainnya adalah Ian Louis Kabes

dan Zah Rahan. Dari lini per lini kekuatan

milik Jacksen F Tiago dan Miroslav Janu

nyaris setara. Hanya saja Arema sedikit

berkurang kekuatan setelah mundurnya

sang kapten Pierre Njanka.

Namun Miro tak terlalu risau karena

nyatanya Laonard Tupamahu dan Purwaka

bisa menjadi duet center back tangguh.

Kekuatan mereka sudah teruji dengan

menahan imbang Persib Bandung dan

Sriwijaya FC di partai tandang.

“Bisa lihat sendiri tak ada masalah

dengan mundurnya Njanka. Tapi kita tetap

butuh pemain baru karena kompetisi masih

panjang,” urainya. Miro bakal mendesain

timnya seefektif mungkin, yakni bagus

dalam bertahan sekaligus menyerang.

Kecepatan yang dimiliki Boaz maupun

Kabes memang harus mendapat perhatian

khusus. Wajar jika Miro tak hanya kon-

sentrasi menyerang, namun juga mem-

perhatikan khusus kinerja lini pertahanan.

Sebelum menghadapi Persipura, kemarin

Arema mendatangkan pemain anyar Roman

Golian. Pemain berpaspor Slovakia tersebut

berposisi center back dan diproyeksikan

mengganti pos yang ditinggal Njanka. Namun

belum ada kepastian soal nasib rekan Ro-

man Chmelo ini karena kemarin sore baru

bergabung dengan latihan Singo Edan di

Stadion Kanjuruhan. (SI, din)

Pelatih Arema Miroslav Janu (merah) saat memimpin sesi latihan/Koran SI

Aceh United: Kami

Kekurangan Striker

Makassar – Swabola:

Ambisi Aceh United menang di kan-

dang PSM pupus sudah. PSM menang

mutlak 3-0 dalam laga di Stadion Mat-

toanging Makassar, Minggu (30/1/2011).

Tentang kekalahan ini, Chief Execu-

tive Officer (CEO) Aceh United, Ari Wi-

bowo mengakuinya. Dalam konferensi

pers usai laga tandang itu, Ari mengung-

kapkan pihaknya kekurangan stok striker.

Menurut Ari, pihaknya hanya mampu

menurunkan satu orang striker pada laga

melawan PSM. Padahal stok striker di

Aceh United hanya ada dua orang. “Kami

hanya mampu menurunkan Alamsyah.

Sedangkan yang satunya Andika

Yudistira Lubis belum bisa. Dia masih

cedera,” jelas Ari.

Ari mengemukakan, Aceh United

sedang proses negosiasi guna me-

nambah striker baru. Pekan depan, stri-

ker U-20 asal Perancis akan segera ber-

gabung. “Namanya Alvin. Semoga ke-

hadirannya dapat memperkuat lini

depan tim kami,” ujarnya.

Kekalahan dari Tim Juku Eja diakui Ari.

Menurutnya, PSM memang unggul dalam

materi pemain dan strategi. “PSM layak

menang dalam pertnadingan ini. Kami

pun masih proses tahap adaptasi inter-

nal pemain. Tak ada kesempatan Train-

ing Camp (TC) sebelum kompetisi ini

berlangsung,” pungkasnya.(Zon, hud)

Jakarta – Swabola:

Entah dari mana kabar

atau lebih tepatnya rumor

soal kepindahan Bambang

’Bepe’ Pamungkas dari

Persija Jakarta muncul.

Tapi, dua hari lalu striker

yang identik dengan no-

mor punggung 20 ini me-

nolak isu kepindahan itu.

Ya, selepas Persija me-

ngalahkan Persijap Jepara

dua hari lalu, saat jumpa

pers seorang reporter

mempertanyakan tentang

tawaran ke Bepe. Tawaran

itu berupa misi transfer yang

kabarnya siap dilakukan klub

PSM Makassar yang ber-

main di Liga Primer Indone-

sia (LPI) untuk mendatang-

kan pemain asal Salatiga ini.

Bahkan, ada kabar yang

beredar kalau suami Tri-

buana Tungga Dewi itu jika

mau pindah dapat tawaran

kontrak hingga Rp2 miliar.

Sayang, semua kabar ter-

sebut langsung ditepis

Bepe.

Sang ikon Macan Kema-

yoran pun mengakui tak

ada tawaran apa pun yang

datang kepadanya. “Tidak

ada tawaran yang masuk

ke saya. Saya komit serta

nyaman dan akan tetap

menjalani kontrak sesuai

persetujuan awal dengan

Persija. Jadi, isu tentang

adanya tawaran dari PSM

sama sekali tidak pernah

ada,” tutur Bepe. Bepe juga

berpendapat, sebagai

pemain profesional,

sampai saat ini dia hanya

mau bermain di kompetisi

yang secara resmi berada

di bawah naungan FIFA.

Menurut Bepe, LPI be-

lum tentu akan menghasil-

kan kompetisi yang bagus

walau dirinya pun

menyatakan Indonesia Su-

per League (ISL) juga

belum bisa dibilang baik.

Bepe memang enggan

berkomentar banyak soal

kualitas LPI. Tapi, ISL yang

kini menaunginya bersama

Persija dan berada di

bawah PSSI, menurut dia,

juga bukan kompetisi yang

sudah berjalan bagus.

“Kalau ibarat pigura, sa-

ya hanya mau ada di da-

lamnya. Saya hanya mau

bermain di kompetisi resmi

FIFA. LPI belum tentu me-

nawarkan yang terbaik wa-

laupun memang ISL juga

masih semrawut,” tandas

penyerang yang pernah

main di klub semi pro

Belanda, EHC Norad, itu.

Hubungan Bepe dengan

Persija memang sangat

erat. Bahkan, boleh dibilang

kalau separuh lebih karier

ayah tiga anak ini di

lapangan hijau jadi milik

klub yang didukung suporter

Jakmania itu.(Ozn, din)

Bepe Masih setia Pada Macan Kemayoran

Page 29: bintang bola

Lawan Milan, Lazio

Akhiri Sejarah Buruk

Roma – Swabola:

Allenatore Lazio Edoardo Reja

tak akan menginstruksikan para

pemainnya menerapkan pola

bertahan saat menghadapi AC

Milan. Sejarah buruk di San Siro

wajib diakhiri.

Rossoneri kembali kedatangan

tamu besar, Rabu (2/1/2011) dini

hari WIB. Pasukan Massimiliano

Allegri ditantang Lazio. Zlatan

Ibrahimovic dkk boleh di atas

angin lantaran masih kukuh

sebagai Capolista.

Tapi, kondisi itu tak membuat

Reja gentar. Membawa skuad

terbaiknya, Reja tak mengusung

misi mempermalukan Rossoneri

di hadapan publiknya.

“Kami harus datang ke sana

dan mencoba mencetak gol,

meski akan kembali ke Roma

dengan kekalahan. Jika hanya

menunggu Milan untuk

menyerang, maka kami akan

kalah,” papar Reja.

San Siro merupakan tempat

yang angker bagi Lazio. Pasalnya,

Tommaso Rocchi cs tak pernah

merebut kemenangan di markas

Milan dalam 21 tahun terakhir.

“Jika ingin membuat masalah

di Milan, kami harus lebih intens

menyerang karena mereka

bermain lebih baik daripada

kami,” imbuh Reja, seperti

dilansir Football-Italia, Selasa (1/

2/2011).(Go, din)

Cesena – Swabola :

Davide Santon mengaku terkejut

mengetahui dirinya dilepas Inter Milan ke

Cesena sebagai pemain pinjaman.

Bek belia Italia memang masuk dalam

bagian transfer Nerazzurri yang sukses

memboyong Yuto Nagatomo. Santon

dipinjamkan ke Cesena enam bulan ke depan,

dengan opsi mempermanenkan statusnya di

akhir musim.

Sebenarnya, Santon sempat menolak

meninggalkan Giuseppe Meazza dan memilih

memperjuangkan tempatnya di bawah

Leonardo Araujo. Namun, jelang penutupan

bursa transfer musim dingin, juara bertahan

Serie A justru melepas Santon.

Kendati kecewa dengan keputusan klub,

pemain kelahiran 20 tahun silam bertekad akan

kembali berkostum Biru-Hitam.

“Saya kecewa dengan diri sendiri. Saya

baru tahu malam kemarin, tapi sempat tak

yakin dengan apa yang terjadi,” papar Santon.

“Sekarang saya akan bermain di Cesena.

Target saya adalah kembali ke Inter, Juni

mendatang,” tegasnya, seperti dilansir Goal,

Selasa (1/2/2011).(Dtk, din)

Liverpool – swabola:

Liverpool suskes mendapatkan dua

striker pengganti Fernando Torres.

Setelah mendatangkan Luiz Suarez,

Liverpool kini sudah mendapatkan

tanda tangan Andy Carroll.

Newcastle United sebelumnya

sudah sepakat dengan penawaran

yang diberikan kubu Liverpool, meski

sempat menolak tawaran pertama

sebesar 30 juta poundsterling.

Akhirmya, The Magpies setuju dengan

nilai sebesar 41 juta euro atau 35 juta

poundsterling. Nilai ini merupakan

rekor terbesar Newcastle dalam

menjual pemain.

“Andy Carroll suudah resmi pindah

dari Newcastle United ke Liverpool FC

dan menandatangani kontrak selama

lima setengah musim. Carroll berada

di Anfield hingga 2016,” tulis situs

resmi Newcastle, Selasa (1/2/2011).

“Ini adalah rekor penjualan

terbesar Newcastle sepanjang

sejarah. Kesepakatan selanjutnya

tinggal melengkapi pemeriksaan

medis. Andy Carroll akan

menggunakan nomor peninggalan

Torres, nomor 9.”

Pemain 22 tahun tersebut akan

menjadi duet baru di lini depan The

Reds bersama Luis Suarez. Carroll

sudah menjaringkan 11 gol di 19 laga

Premier League dengan mencetak

satu hattrick ke gawang Aston Villa,

Agustus lalu.(Go, din)

Jual Carroll, Rekor Terbesar Newcastle

Andy Carroll tiba di pusat latihan Liverpool, Melwood (daylife)

Santon Berobsesi

Balik ke Inter

Roma – Swabola:

Klub besar Eropa masih punya

daya tarik besar bagi

perusahaan raksasa Timur

Tengah yang ingin

menginvestasikan dananya

dengan membeli klub Eropa. AS

Roma salah satunya, ditawar

perusahaan Abu Dhabi, Aabar.

Aabar Fund bersedia

memberikan tawaran sebesar

150 juta euro, untuk mengambil

alih kepemilikan saham

Giallorossi. Demikian laporan di

media Italia, Selasa (1/2/2011).

Kantor berita Ansa.it,

melaporkan bahwa usulan

akuisisi akan dilakukan melalui

perusahaan Claraz SA yang

berbasis di Luxembourg. Dibantu

juga oleh oleh firma hukum DLA

Piper. Sumber terdekat AS Roma

menyebutkan bahwa tawaran

tersebut berkisar antara 140-150

juta euro.

Selain Aabar, seorang pengusaha

di Roma Gianpaolo Angelucci, juga

ingin mengambil alih klub ibukota

Italia tersebut.

Semua tawaran yang telah

disampaikan akan dipelajari

keluarga Sensi sebagai pemilik klub,

UniCredit dan profesor Attilio

Zimatore. Mereka bersama-sama

akan mengevaluasi tawaran.(Ozn,

din)

Perusahaan Abu Dhabi

Tawar AS Roma

Page 30: bintang bola

ROONEY memulai karirnya bersama

klub Everton, bergabung dengan tim muda

mereka pada usia sepuluh tahun dan

kemudian terus naik pangkat setelah itu.

Dia membuat debut profesional

pada tahun 2002 dan gol pertamanya

membuatnya menjadi pencetak gol

termuda dalam sejarah Liga Premier

pada saat itu.

Dia bisa dengan cepat menjadi bagian

dari tim utama Everton, menghabiskan

dua musim di klub Merseyside.

Sebelum awal Musim 2004-05 ia

pindah ke Manchester United seharga

£ 25.6 juta dan menjadi pemain kunci

tim utama mereka.

Sejak itu, ia telah

memenangkan Liga Premier

sebanyak tiga kali, Liga Champi-

ons musim 2007-08 dan juga

Piala Liga.

Rooney membuat debut tim

nasional Inggris pada tahun

2003 dan di Euro 2004 dia

menjadi pencetak gol

termuda di kompetisi

tersebut.

Dia sering dipilih untuk

masuk timnas Inggris dan juga

tampil di Piala Dunia 2006.

Rooney Mulai Kehilangan

Tempat di Skuad Utama

Pelatih United, Sir Alex Ferguson

menjelaskan dirinya mengalami

kesulitan untuk mengembalikan Rooney

ke performa terbaiknya. Penyerang

United ini gagal mengulang sukses tahun

lalu yang menjadi puncak performanya.

Sejauh ini Rooney hanya mencetak

tiga gol sekalipun Sir Alex selalu memberi

kesempatan starter kepadanya. Badai

cedera, isu perselingkuhan sampai kabar

hengkangnya dari United nampaknya

berpengaruh banyak kepada perfor-

manya di lapangan.

Performa buruk, membuat Rooney

terancam kehilangan tempat di skuad

utama, dan penyerang rekrutan baru asal

Meksiko, Javier Hernandez menjadi kan-

didat kuat pengganti Rooney. Hernandez

mencetak gol penyama kedudukan kala

melawan Blackpool, setelah masuk

menggantikan Rooney di babak kedua.

“Pada pertandingan melawan Black-

pool, kami berusaha menempatkan

Rooney bermain melebar ke samping dan

sekalipun dia melakukan perannya dengan

baik dalam pertandingan itu. Permai-

nannya serasa tidak menyatu dengan tim

di babak pertama,” Sir Alex menjelaskan.

“Kemudian kami memindahkan posi-

sinya ke tengah, tetapi kami masih dalam

keadaan tertinggal setelah 20 menit

babak kedua. Karenanya kami harus

melakukan sesuatu dan berspekulasi.”

“Memasukkan Chicharito (Hernan-

dez) adalah sebuah spekulasi. Tetapi

begitu dia masuk, dia langsung meng-

gebrak dan membuat repot kiper lawan.”

“Tak lama kemudian dia mencetak

gol penyama kedudukan. Jadi dia mem-

bawa perubahan berarti,” pungkas Sir

Alex. (bola/mac)

Tentang Wayne Rooney

Wayne Rooney mulai bermain

sepak bola di tim Klub Everton U-19

pada tahun 2000. Wayne Rooney mulai

menarik perhatian ketika bermain di FA

Youth Cup di tahun 2002 dimana

Rooney mencetak 8 gol dalam 8 per-

mainan. Wayne Rooney memulai debit

profesionalnya dengan Everton di tahun

2004. Dua tahun kemudian Rooney pin-

dah ke Manchester United dengan

transfer senilai 49 juta poundsterling,

dan menjadikan Rooney sebagai pe-

main termahal di negaranya.

Prestasi dan Catatan Karir Sepak

Bola Profesional Wayne Rooney

Wayne Rooney bergabung dengan

Tim Nasional Inggris pada usia 17 tahun

dan menjadi pemain termuda yang

pernah bermain di Tim Nasional

Inggris. Rooney kemudian juga menjadi

pencetak gol termuda dalam sejarah

Tim Nasional Inggris waktu melawan

Macedonia pada kualifikasi Euro 2004.

Lepas dari kesuksesannya, Wayne

Rooney juga dikenal karena tem-

peramennya. Rooney mengumpulkan 12

kartu kuning selama musim 2003-2004.

Perilakunya di lapangan juga menye-

babkan Asosiasi Sekolah Sepak Bola

Inggris batal menjadikan Rooney sebagai

pemain tamu, karena mereka mengang-

gap Rooney bukan contoh yang baik untuk

pemain muda.

Wayne Rooney lahir di Croxteth,

Liverpool. Sebagai anak kecil, Rooney

bermimpi untuk bisa menjadi bagian dari

tim favoritnya Everton.

Ketika bermain dengan klub

Copplehouse, Rooney banyak terinspirasi

dengan pemain idolanya di Everton

Duncan Ferguson.

Everton

Pada 19 Oktober 2001, Rooney

membuat sejarah di Liga Primer. Pada

pertandingan Everton melawan Arse-

nal, Rooney mencetak gol di menit-

menit terakhir dan memenangkan

Everton. Gol itulah yang mendongkrak

popularitas Rooney. Gol itu juga

menjadikan Wayne Rooney sebagai

pemain termuda yang pernah

mencetak gol di Liga Primer saat itu.

Pada tahun 2002, Rooney juga

mendapatkan penghargaan BBC Sports

Young Personality of the Year.

Di Everton, Wayne Rooney bermain

tanpa kontrak karena umurnya yang

baru 16 tahun. Dia harus berumur 17

tahun untuk dapat menandatangani

kontrak, jadi dia terus bermain dengan

bayaran 80 pounds per minggu.

Manchester United

Wayne Rooney bergabung dengan

Manchester United pada bulan Septem-

ber 2004. Pada pertandingan

pertamanya bersama MU tanggal 28

September 2004, Rooney mencetak

hattrick dan memberikan kemenangan

bagi MU 6-2 atas Fenerbahce. Wayne

Rooney juga mencetak dua gol pada

pertandingan final English Cup

melawan Wigan Athletic. Gol intu

membawa kemenangan bagi MU 4-0

dan di kejuaraan inilah Wayne Rooney

menerima gelar juaranya yang pertama

di karir sepak bola profesionalnya.

26 November 2006, Wayne Rooney

menandatangani perpanjangan kontrak

selama dua tahun, untuk kontrak yang

mestinya berakhir pada 2010. Sehingga

memastikan bahwa Manchester United

menjadi rumah bagi Rooney sampai

dengan 2012. Pelatih Manchester United,

Sir Alex Ferguson menggambarkan

Wayne Rooney sebagai “pemain muda

terbaik yang pernah saya temui”.

profil biografi karir sepak bola

wayne rooney manchester united

Wayne Rooney mengawali musim

2006-2007 dengan kurang bagus.

Sepuluh pertandingan berlalu tanpa

mencetak gol. Namun tampaknya

semua kembali membaik lagi ketika

pertandingan melawan Bolton, dimana

Wayne Rooney mencetak hattrick.(dari

beberapa sumber oleh Miftachul

Huda)

Wayne RooneyWayne Rooneypasang surut

Page 31: bintang bola
Page 32: bintang bola