binder1 small

26
petunjuk rekonstruksi bangunan tahan gempa dan lingkungan yang berkelanjutan (versi 1) ikatan arsitek indonesia daerah istimewa yogyakarta 2006

Upload: jon-putra

Post on 12-Jun-2015

878 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Binder1 Small

petunjuk rekonstruksibangunan tahan gempa

dan lingkungan yang berkelanjutan(versi 1)

ikatan arsitek indonesiadaerah istimewa yogyakarta2006

Page 2: Binder1 Small

1.1

pendahuluan p e n d a h u l u a ndasar pemikiranPhilosophy

Gempa berkekuatan 5,9 skala Richter 27 Mei 2006 lalu. telah mengentak Jogja dan Klaten Sangat cepat, demikian-lah proses keruntuhan rumahnya yang ternyata dominan dialami warga Bantul, Klaten dan sekitarnya yang dekat dengan episentrum gempa.

Selain faktor karakteristik pusat gempa yang dangkal dan dekat dengan permukiman, sehingga mempunyai daya rusak yang tinggi, ada satu faktor lagi yang sangat dominan: kualitas bangunan. Terutama menjadi karakter Bantul, ban-gunan di sini sebagian besar adalah arsitektur vernakular, atau dalam bahasa teknis sering disebut non-engineered building. Ini adalah “arsitektur tanpa arsitek” yang dibangun berdasar pengetahuan lokal plus sedikit mengadaptasi pen-getahuan dari luar (misalnya teknik membangun modern). Namun, proses internalisasi cara membangun modern ini diiringi dengan kemampuan penyerapan dan memahami prinsip struktur dan konstruksi yang terkadang salah atau “seadanya” karena faktor lain (baca: ekonomi).

Rumah bata dengan perekat tanah atau campuran kapur dengan sedikit semen, dibangun setengah bata, tanpa per-kuatan beton yang adekuat adalah konstruksi yang jamak dipakai di daerah ini. Struktur dan dimensi kayu yang se-benarnya hanya untuk bentang kecil “dipaksakan” untuk bentang dan lebar ruangan yang seharusnya didukung oleh struktur yang lebih kompleks (misalnya kuda-kuda modern). Terlebih lagi, perawatan bangunan yang minimal menjadikan rayap dan kelembaban menggerogoti kekua-tan struktur rumah-rumah itu. Juga, “mitos” bahwa rumah tradisional adalah rumah yang tahan gempa menjadikan pengetahuan faktual akan kelemahan struktur, material bangunan, dan kesalahan dalam pembangunan terabaikan dalam pengetahuan lokal itu. Dua hal ini, karakter gempa dan kerapuhan bangunan, menjadikan gempa 27 Mei ke-marin sangat mematikan.

Page 3: Binder1 Small

SIMPAN BUKU PEDOMAN INI DI

TEMPAT YANG MUDAH ANDA TE-

MUKAN.

SEBARKAN INFOMASI DARI BUKU

INI DENGAN FOTOKOPI ATAU

ALAT DUPLIKASI APAPUN. TIDAK

ADA HAK CIPTA UNTUK BUKU INI.

p e n d a h u l u a nmengapa buku pedoman? Why Guide Book?

Faktor karakter gempa adalah fenomena yang tidak dapat ditolak. Tetapi faktor kekuatan bangunan adalah kunci agar gempa dapat diminimalisir dampaknya. Melihat kondisi di atas, pengetahuan lokal yang terkandung dalam bangu-nan vernakular kita harus direvisi dan didampingi dengan pengetahuan modern tentang cara-cara membangun ban-gunan tahan gempa. Sebenarnya pengetahuan ini telah banyak dan menjadi sebuah knowledge base (basis penge-tahuan) yang sangat komprehensif.

Diseminasi pengetahuan lantas menjadi proses paling menentukan. Di sinilah kolaborasi antar berbagai elemen masyarakat arsitektur mengambil peran. Jogja-Jateng Ar-chQuick Response (JAR) adalah sebuah jaringan kerja yang melibatkan jurusan arsitektur di perguruan tinggi di Yogyakarta (Akademi Teknik Arsitektur YKPN, Universitas Atma Jaya, Universitas Duta Wacana, Universitas Gadjah Mada, Universitas Islam Indonesia, Universitas Teknologi Yogyakarta dan Universitas Widya Mataram serta Ikatan Arsitek Indonesia

Melalui JAR tersebut, brosur dan panduan pembangunan rumah, “klinik arsitektur”, konsultasi radio, tabloid, majalah dan koran, serta media elektronik menjadi media penye-baran pengetahuan dan ketrampilan membangun bangu-nan tahan gempa sebagai wujud sumbangsih masyarakat arsitektur.

Sudah saatnya kita menyadari bahwa kompleksitas tata lingkungan binaan kita sudah sangat tinggi. Hanya dengan terus memodernisir pengetahuan itu, dan menjadikannya sebagai bagian dari pengetahuan lokal, lingkungan binaan kita akan cukup aman sebagai habitat hidup manusia.

Seluruh KontributorJogja Jateng ArchQuick Response

lembar ini didukung oleh:lembaga bantuan arsitekturjurusan arsitektur universitas islam indonesiayogyakarta

Page 4: Binder1 Small

daftar isiTable of Contents

1. Pendahuluan 1.1 Tentang pedoman ini 1.2 Daftar isi dan cara membaca 1.3 Tentang gempa1.4 Bersiap terhadap gempa

2. Pedoman Perbaikan dan Perkuatan Bangunan Pasca Gempa 2.1 Menilai kekuatan bangunan 2.2 Perbaikan bangunan bata 2.3 Perbaikan bangunan kayu 2.4 Perbaikan bangunan beton bertulang

3. Pedoman Dokumentasi dan Restorasi Bangunan Cagar Budaya 3.1 Mengapa bangunan cagar budaya penting? 3.2 Menilai bangunan pasca gempa 3.3 Cara Dokumentasi 3.4 Perbaikan Bangunan Rusak 3.5 Perkuatan Bangunan

4. Model Bangunan Tahan Gempa 4.1 Prinsip 4.2 Bangunan bata 4.3 Bangunan kayu 4.4 Bangunan beton bertulang

5. Skema Pendampingan 5.1 Jaringan kerja 5.2 Prosedur pendampingan 5.3 Apa yang dilakukan masyarakat?

6. Lampiran dan Catatan 6.1 Kit bencana untuk keluarga 6.2 Formulir-formulir pelengkap 6.3 Untuk Catatan Anda

1.2

daftar isi dan cara membacadaftar isi dan cara membaca p e n d a h u l u a n

Page 5: Binder1 Small

p e n d a h u l u a nbacalah pedoman iniRead me

Pedoman ini disusun berdasar prinsip „kartu.“ Setiap beberan lembaran merupakan satu informasi komprehensif yang mudah untuk dipahami.

Secara umum terdapat 5 kolom yaitu:1. Kolom pendahuluan (paling kiri) yang beri-

si informasi penting materi apa yang dib-ahas di dalam lembar yang bersangkutan. Kadang dalam kolom ini ada pengertian dasar yang harus dipahami terlebih dahu-lu agar tidak timbul salah tafsir atau salah pengertian.

2. Kolom penjelasan teknis, di bagian kiri ko-lom ini adalah informasi teknis yang terkait dengan tema informasi yang disampaikan.

3. Kolom ini juga dimaksudkan sebagai tem-pat bagi penjelasan teknis namun diuta-makan bagi penjelasan yang merupakan prosedur.

4. Kolom di kanan atas (abu-abu) adalah ko-lom informasi rujukan.

5. Kolom kanan bawah (merah) adalah ko-lom “prinsip“ yang merupakan kesimpulan dari lembar yang bersangkutan.

Anda boleh mencopi buku pedoman ini. Bila Anda mencopi dalam bentuk A3 maka pe-doman ini akan menjadi leafl et yang dapat ditempel di dinding. Gunakan metode ini untuk memberi pendampingan, pengarahan atau pedoman kerja di lapangan.

DI KOLOM INI ANDA AKAN MEN-

DAPATKAN PRINSIP, PERINGATAN

/ AMAR, STANDARD, ATAU IN-

FORMASI LAIN YANG MERUPA-

KAN KESIMPULAN DARI URAIAN

DI HALAMAN SEBELUMNYA.

DI BAGIAN INI ANDA AKAN

MENDAPATI BERBAGAI INFORMA-

SI YANG DAPAT MENJADI BAHAN

RUJUKAN MULAI DARI NOMOR

TELEPON PENTING HINGGA IN-

FORMASI BAHAN BANGUNAN

lembar ini didukung oleh:lembaga bantuan arsitekturjurusan arsitektur universitas islam indonesiayogyakarta

Page 6: Binder1 Small

tentang gempa p e n d a h u l u a n

1.3

Page 7: Binder1 Small

p e n d a h u l u a n

1.

Page 8: Binder1 Small

sebelum bencanaPreparatedness

Persiapan mengantisipasi bencana gempa ada-lah tindakan yang bijaksana. Gempa sampai saat ini belum dapat diprediksi secara tepatdan akan datang dengan tiba-tiba. Berikut adalah upaya untuk bersiap menghadapi ben-cana gempa ini.

PERSIAPAN KELUARGA 1. Perkuat perabot yang berat dan mungkin

roboh dan mengahalangi jalan evakuasi dengan dibaut di dinding.

2. Perhatikan penyimpanan barang berharga (komputer dll(komputer dll(komputer . di dalam kompartemen/meja yang kuat.

3. Letakkan perabotan / hiasan dinding / lukisan berat paling tinggi 1,5 meter atau setinggi anak Anda atau diklem di dinding dengan kuat.

4. Persiapkan lampu darurat yang otomatis menyala ketika listrik padam.

5. Letakkan gas Elpiji pada tempat yang terbuka dan diklem di dinding agar tidak mudah terguling.

6. Letakkan barang yang mudah terbakar di ruang terpisah.

7. Bila Anda memakai mesin pemanas air, klem alat Anda dengan baut hingga me-nembus dinding dan bukan hanya dengan pfi ser.

8. Periksa menara air, bila tanki air berada di dalam rumah (di atap), pindahkan di tempat yang lebih aman, karena beban air akan menambah beban puntiran ketika gempa yang dapat mengakibatkan kegaga-lan struktur bangunan.

9. Buatlah “KIT BENCANA“ di keluarga Anda, latih prosedur menghadapi bencana, kenalkan anak-anak pada bencana tanpa harus menjadikannya sesuatu yang mena-kutkan.

1.4

menyiapkan diri terhadap gempamenyiapkan diri terhadap gempa p e n d a h u l u a nketika gempaOn earthquake

JANGAN LAKUKAN 1. Jangan panik dan berusaha lari. 2. Jangan langsung lari ke luar bangunan bila anda di

dalam bangunan.3. Jangan gunakan lift bila anda di bangunan tinggi.4. Jangan berdesakan di gang yang sempit, tangga atau

koridor.5. Jangan berteriak histeris karena akan memancing

kepanikan.

LAKUKAN1. Tetap tenang. 2. Tutupi kepala dengan apa saja yang dapat melindungi

(bantal, helm, nampan dll) dan lindungi mata dengan siku tangan.

3. Cari tempat aman misalnya di kolong meja yang kuat dan bawah kusen pintu (hati-hati ketika di kusen pin-tu karena pintu dapat saja menutup dengan keras).

4. Hindari dekat dengan perabot yang roboh (almari, kabinet, jendela kaca dll).

5. Sangat beresiko untuk lari ketika goncangan masih terjadi. Titik paling rawan adalah ketika anda menca-pai pintu luar karena dinding dapat saja Anda panik dan tidak dapat membuka pintu ketika plafon atau genteng jatuh dan Anda tidak terlindung.

6. Seandainya bangunan mulai roboh, lakukan evakuasi!7. Bagi yang telah berada di luar rumah, hindari benda-

benda yang jatuh (bilboard, genteng, kawat listrik dll).

PERHATIKAN1. Cidera sebagian besar disebabkan oleh jatuhan

elemen bangunan yang bukan struktural (genteng, plafon dll) dan dinding luar.

2. Dinding ruang dalam adalah bagian yang relatif amandibanding dinding luar.

3. Perhatikan seandainya ada kebakaran atau konsleting linstrik.

4. Perhatikan diri sendiri dahulu dan kemudian meno-long orang lain.

5. Jangan langsung menelepon kecuali untuk meminta bantuan untuk menghindari overload jaringan telepon, overload jaringan telepon, overload

Page 9: Binder1 Small

LATIHLAH PROSEDUR KESELA-MATAN DIRI KETIKA GEMPA SETI-DAKNYA 2X SETAHUN.

UTAMAKAN ANAK-ANAK AGAR MENGERTI DAN MENJADI RESPON “REFLEK“ KETIKA GEMPA TERJADI.

PAHAMI “RUANG AMAN“ DI RUMAH ANDA.

1. p e n d a h u l u a n

ruang amanSafe area

Pahami rumah Anda untuk mendapatkan „ruang aman“ dalam kondisi gempa. Karakter struktural rumah Anda akan sangat menentukan daerah aman dan daerah rawan.Namun demikian secara umum, ada beberapa ruang aman yang dapat menjadi patokan. Semakin Anda cepat Anda dapat mencapai ruang aman semakin sedikit ke-mungkinan mendapat cidera. Ruang aman di dalam rumah adalah sebagai berikut:> di bawah meja (kolong) yang kuat, termasuk pula di

bed bawah tempat tidur tingkat yang cukup kuat.> di bawah kusen pintu (hati-hati jangan terjepit daun

pintu).> apabila rumah Anda berstruktur dinding dengan

penguat beton bertulang, menempel dinding dalam bangunan (pemisah antar ruang, bukan dinding pemi-sah bangunan dengan ruang luar) adalah daerah yang relatif aman dibanding dinding keliling rumah. Demi-kian pula dengan di ruangan yang berdinding empat sisi yang tidak terlalu besar. Perhatikan apabila mulai goyah dan runtuh untuk segera evakuasi.

area bahayaDangerous area

Ruangan atau area yang berbahaya perlu dikenali se-hingga dapat dihindari ketika terjadi gempa.

> area jatuhan kabel listrik> area luncuran atau rontokan genting, baliho, pot

gantung dari bangunan> area rubuhan dinding bangunan (terutama bangunan

yang kualitasnya tidak baik)> dekat dengan kaca (misalnya jendela kaca)> koridor sempit berdinding menerus (apalagi dinding

tidak diperkuat dengan beton bertulang)> dekat dengan sumber api (gas elpiji, kompor, bensin

dll).

telepon rujukan penting(gunakan bila keadaan darurat daja)RSU. Dr. Sardjito 587 333RSU. Panti Rapih 514 845RSU. Bethesda 562 246RSU. PKU 512 653RSU.D Bantul 367 381RSUD Sleman 868 437RSUD Kulon Progo 773 169RSUD Gunung Kidul 391 288RSUD Kodya Yk 371 195RSU DKT Yogyakarta 555 402RS Mata Yap 584 423PMI (Ambulance) 452 118PMI (Pelayanan Ambulance) 412 118PLN (Pelayanan Pelanggan) 515 595

lembar ini didukung oleh:lembaga bantuan arsitekturjurusan arsitektur universitas islam indonesiayogyakarta

Page 10: Binder1 Small

Pada bab ini Anda dapat menemukan berbagai persoalan kerusakan bangunan akibat gempa dan penyelesaian kasus-kasus kerusakan ter-tentu. Perhatikan tipe kerusakan, cara perbai-kan dan cara perkuatannya agar rumah anda lebih aman terhadap gempa.

perbaikan Repairing

Semua langkah yang dimaksudkan untuk men-gembalikan kekuatan struktur bangunan yang hilang karena gempa ke keadaan semula. Contoh dari langkah ini diantaranya adalah menambal dinding retak, menambal keretakan dengan „stitching“ dengan baja (Jawa: sopak), grouting (suntik) dengan semen atau bahan perekat lain yang lebih kuat.

perkuatanSeismic Strengthening / retrofi tting

Adalah semua langkah untuk meningkatkan ke-tahanan terhadap gempa pada suatu bangunan yang telah jadi. Contoh perkuatan adalah membuat sabuk ta-han gempa, mengurangi kelemahan bangunan, menghilangkan massa yang terkonsentrasi (ter-lalu besar di bagian atas misalnya), menambah dinding geser (shear walls), menambah kolom, perkuatan struktur atap dan lantai, memperku-at hubungan antara atap, dinding dan pondasi dll.

Adalah jauh lebih murah untuk mem-bangun bangunan tahan gempa dibandingkan dengan melakukan perbaikan setelah terjadi gempa ataupun perkuatan setelah bangu-nan jadi.

Bangunan Tahan Gempa lebih mahal kurang lebih 10% daripada yang ti-dak tahan gempa. Tetapi perbaikan akan membutuhkan biaya 2 - 3 kali lipat dari biaya itu. Bila perkuatan juga dilakukan maka biaya akan membengkak menjadi 4 - 8 kali lipat! (Arya, 2000).

2perbaikan danperbaikan dan perkuatan p e r b a i k a n d a n p e r k u a t a n

3 langkah sebelum perbaikan atau perkuatanPre-evaluation

3 tipe bangunanTypes of building structure

Bangunan modern pun tak luput dari kerusakan. Massa yang terlalu besar di bagian atas tanpa

didukung oleh kolom yang diperkuat sangat rentan terhadap gempa.

lembar ini didukung oleh:lembaga bantuan arsitekturjurusan arsitektur universitas islam indonesiayogyakarta

Keadaan sebelum dan setelah gempa

Bangunan tradisional yang terawat dan benar pemasangan strukturnya mempunyai kemungkinan besar untuk selamat dari

gempa gempa.

Namun dengan perawatan yang buruk dan kesalahan pema-sangan struktur, sulit selamat dari gempa gempa.

Bangunan non-teknis, walaupun baru, sering tidak cukup menghadapi gempa karena kesalahan kecil

pada penulangannya. Gambar pertama menunjuk-kan hubungan antara kolom dan balok atau slof

yang patah karena mungkin sekali tidak dirangkai dengan “besi tulangan penyaluran“. Gambar kedua menunjukkan dinding yang runtuh campuran yang

tidak adekuat dan tidak dilengkapi angkur antara pasangan batu bata dan rangka beton bertulang-

nya.Bila teknik-teknik ini dipakai mungkin rumah terse-

but ini selamat dari gempa.

Page 11: Binder1 Small

perbaikan Repairing

perkuatanSeismic Strengthening / retrofi tting

Adalah jauh lebih murah untuk mem-bangun bangunan tahan gempa dibandingkan dengan melakukan perbaikan setelah terjadi gempa ataupun perkuatan setelah bangu-nan jadi.

Bangunan Tahan Gempa lebih mahal kurang lebih 10% daripada yang ti-dak tahan gempa. Tetapi perbaikan akan membutuhkan biaya 2 - 3 kali lipat dari biaya itu. Bila perkuatan juga dilakukan maka biaya akan membengkak menjadi 4 - 8 kali lipat! (Arya, 2000).

2 p e r b a i k a n d a n p e r k u a t a n

3 langkah sebelum perbaikan atau perkuatanPre-evaluation

SATUlakukan pengecekan sebelum melakukan perbaikan atau perkuatan. Periksa hal-hal berikut: • Lokasi bangunan. Bila lokasi berada di lereng, di pinggir sungai, di tanah yang telah rekah maka Anda harus me-manggil konsultan untuk memastikan kondisi aman.• Jenis material yang dipakai di bangunan untuk memasti-kan ketersediaan bahan yang sama atau lebih baik.• Periksa pondasi, jika pondasi telah rusak perbaikan mungkin membutuhkan biaya besar, keahlian dan alat khusus. • Periksa secara detail bagian-bagian yang rusak terutama pada elemen struktur seperti kolom, balok, struktur atap. Lebih baik berkonsultasi dengan ahli (arsitek, sipil atau geoteknik terdekat) untuk mendapatkan gambaran peny-elesaian masalahnya.

DUAPeriksa tingkat kesulitan, tenaga yang tersedia dan biaya yang diperkirakan harus disediakan. Utamakan bagian-ba-gian yang paling rawan dan prioritas.

TIGABila akan melakukan perbaikan atau perkuatan sendiri, periksa penjelasan pada bagian ini untuk memastikan masalah yang Anda hadapi ada di dalam Buku Petunjuk ini. Bila tidak ada, mungkin Anda harus memanggil tenaga profesional untuk menanganinya.

3 tipe bangunanTypes of building structurePada Buku Pedoman ini diilustrasikan cara-cara perbaikan dan perkuatan untuk tiga macam bangunan yaitu: • bangunan dengan struktur dominan bata.• bangunan dengan struktur bata dan beton bertulang.• bangunan dengan struktur dominan kayu.Untuk bangunan dengan material kombinasi, Anda harus memeriksa dengan teliti kecocokannya.

Bangunan modern pun tak luput dari kerusakan. Massa yang terlalu besar di bagian atas tanpa

didukung oleh kolom yang diperkuat sangat rentan terhadap gempa.

lembar ini didukung oleh:lembaga bantuan arsitekturjurusan arsitektur universitas islam indonesiayogyakarta

Keadaan sebelum dan setelah gempa

Bangunan tradisional yang terawat dan benar pemasangan strukturnya mempunyai kemungkinan besar untuk selamat dari

gempa gempa.

Namun dengan perawatan yang buruk dan kesalahan pema-sangan struktur, sulit selamat dari gempa gempa.

Bangunan non-teknis, walaupun baru, sering tidak cukup menghadapi gempa karena kesalahan kecil

pada penulangannya. Gambar pertama menunjuk-kan hubungan antara kolom dan balok atau slof

yang patah karena mungkin sekali tidak dirangkai dengan “besi tulangan penyaluran“. Gambar kedua menunjukkan dinding yang runtuh campuran yang

tidak adekuat dan tidak dilengkapi angkur antara pasangan batu bata dan rangka beton bertulang-

nya.Bila teknik-teknik ini dipakai mungkin rumah terse-

but ini selamat dari gempa.

Page 12: Binder1 Small

pemeriksaan kerusakanBuilding Damage Asessment

Langkah-langkah yang diperlukan untuk men-entukan kelayakan huni sebuah bangunan yang terkena dampak gempa. Penilaian ini sangat di-perlukan untuk mengidentifi kasi tindakan apa yang harus dilakukan terhadap bangunan yang rusak tersebut.

Tabel IDENTIFIKASI MANDIRI KERUSAKAN BANGUNAN dimaksudkan untuk membe-ri arahan penilaian kerusakan tersebut secara mandiri walaupun sebaiknya dilakukan oleh pi-hak yang mengerti bangunan. Mintalah bantuan bila anda tidak memahami istilah dan bagian-ba-gian bangunan yang tertera di tabel tersebut.

2.1

pemeriksaan bangunanpemeriksaan bangunan p e r b a i k a n d a n p e r k u a t a n

TABEL IDENTIFIKASI MANDIRI KERUSAKAN BANGUNAN Building Damage Self-AsessmentNO. JENIS KERUSAKAN YA TIDAK1. Apakah penutup atap jatuh atau melorot? 2. Apakah plesteran retak-retak dan jatuh?3. Apakah dinding retak-retak diagonal?4. Apakah terjadi keretakan pada sudut-sudut bukaan (jendela dan pintu)?5. Apakah dinding cenderung terpisah satu bidang dengan bidang lainnya6. Apakah sudut-sudut dinding mengalami retak dan kehancuran?7. Apakah ada dinding yang cenderung runtuh/miring?8. Apakah kerangka atap lepas dari landasannya atau patah sambungannya? 9. Apakah hubungan antara kolom kayu dan blandar yang lepas atau patah?10. Apakah ada kolom yang lepas dari pondasi?11. Apakah sebagian besar kolom miring atau cenderung jatuh? 12. Ada keretakan di ujung-ujung beton (ujung bawah/atas kolom, ujung balok)13. Ada beberapa kolom beton yang pecah hingga tulangannya keluar / putus? 14. Ada pondasi yang retak, bercelah atau amblas?15. Ada bagian besar bangunan yang miring?

JUMLAHKAN JENIS KERUSAKAN

Dikembangkan oleh Lembaga Bantuan Arsitektur Jurusan Arsitektur Universitas Islam Indonesia)

Dinding retak diagonal, plesteran jatuh yang menandakan kerusakan tingkat 2. Bila dinding cenderung mi-ring maka termasuk kerusakan tingkat 3 yang butuh perbaikan serius.

Dinding dengan perkuatan beton bertulang akan lebih kuat menahan gempa. Dinding dapat retak tetapi struktur secara keseluruhan masih utuh yang tidak membahayakan.

Page 13: Binder1 Small

p e r b a i k a n d a n p e r k u a t a n

Kerusakan Deskripsi Langkah Pasca GempaTingkai 0(Grade 0)

Tidak Rusak

Tidak mengalami kerusakan Tidak ada yang perlu dilakukan

Tingkat 1(Grade 1)

Rusak Sangat Ringan

Keretakan kecil di dinding, ada plesteran dinding yang jatuh, ada bagian kecil genteng atap melorot atau lepas.

Bangunan tidak perlu dikosongkan. Per-baikan dapat dilakukan sendiri.

Tingkat 2(Grade 2)

Rusak Ringan

Ada keretakan cukup besar di din-ding namun tidak menyeluruh, ada bagian pasangan tembok yang jatuh. Ada bagian cukup besar penutup atap yang jatuh, kaca pecah tetapi kusen utuh,

Bangunan tidak perlu dikosongkan. Per-baikan segera dilakukan dapat dilakukan sendiri dan tidak terlalu mendesak.

Tingkat 3(Grade 3)

Rusak Sedang

Terdapat celah dan retak di seba-gian besar dinding, ada sebagian ele-men struktur (kolom, dinding luar, kerangka atap) yang rusak. Kemam-puan struktur untuk mendukung beban sudah berkurang

Bangunan harus dikosongkan dan diper-baiki oleh orang yang ahli (tukang). Di-prioritaskan perkuatan di bagian struk-tural, misalnya di bagian kolom atau dinding yang rusak.

Tingkat 4(Grade 4)

Rusak Berat

Timbul celah di banyak bagian di dinding, ada bagian dari dinding yang hancur, bagian-bagian bangu-nan kehilangan kesatuannya (misal-nya: kusen lepas dari dinding, kolom lepas dari balok dan pondasinya, dinding satu lepas dari dinding yang lain).

Bangunan harus dikosongkan. Pertim-bangan untuk perbaikan atau diroboh-kan sangat tergantung pada nilai ban-gunan. Bangunan bernilai sejarah dan budaya misalnya harus diusahakan un-tuk tetap dipertahankan dengan perbai-kan besar yang harus melibatkan tenaga profesional.

Tingkat 5(Grade 5)

Runtuh Bangunan hancur total, atau ada sebagian besar hancur dan sebagian kecil lainnya masih berdiri namun mencapai tingkat kerusakan 4.

Memeriksa apakah struktur pondasi ma-sih dapat dipakai atau tidak. Bila pondasi juga mengalami kerusakan maka diper-lukan perencanaan bangunan baru yang memakai kaidah bangunan tahan gempa

Diadopsi dari Great (Gujarat Relief Engineering Advice Team)

klasifi kasi kerusakanDamage Classifi cation

Bila dari Tabel IDENTIFIKASI MANDIRI KERUSAKAN BANGUNAN Anda mendapati “YA“ kurang dari 5 dan berada di batas area hijau, kemungkinan besar bangunan yang dinilai masih berada di Tingkat Kerusakan 1 atau 2. Namun bila Anda mendapati antara 5 sampai 10 maka kemungkinan besar bangunan cukup rawan dengan Kerusakan 2 sampai 4. Bila lebih dari 10 maka kemungkinan terbesar adalah rusak berat yang ham-pir pasti berada pada Tingkat Kerusakan 4 atau lebih.

TABEL TINGKAT KERUSAKAN BANGUNAN Building Damage Classifi cation

lembar ini didukung oleh:lembaga bantuan arsitekturjurusan arsitektur universitas islam indonesiayogyakarta

Page 14: Binder1 Small

2.2

pemeriksaan kerusakan bangunan perbaikan dan perkuatan Lokasi No: Tanggal: Jam:

1. Data Umum Bangunana. Nama Bangunan :……………………………………………………………..b. Alamat :.…………………………………………………………….c. Nama Pemilik :.…………………………………………………………….d. Kontak Person :.…………………………………………………………….e. Fungsi Bangunan :.…………………………………………………………….f. Jenis Struktur Utama :

� 1.Beton Bertulang � 2. Kayu � 3. Batubata � 4. Campuran….. � 5. Lainnya…...g. Jumlah Lantai :.…………………………………………………………….h. Jenis Pondasi :

� 1. Menerus � 2. Titik (umpak) � 3. Campuran………… � 4. Lainnya……………

i. Tahun/umur bangunan: .……………………………………………………………2. Lampirkan Sketsa Denah dan Potongan3. Pondasi

a. Kondisi Tanah :� 1. Normal � 2. Retak-retak � 3. Bergeser � 4. Hancur

b. Kondisi Pondasi :� 1. Tidak Rusak � 2. Retak2 kecil � 3. Retak2 besar � 4. Lepas � 5. Hancur

4. Struktur Utamaa. Tumpuan pada pondasi:

� 1. Tidak Rusak � 2. Retak2 kecil � 3. Retak2 besar � 4. Lepas � 5. Hancur

b. Struktur Utama:� 1.Beton � 2. Kayu (baja) � 3. Batubata � 4. Campuran….. � 5. Lainnya…...

b.1. Beton Bertulang (baik pada kolom, balok dan pertemuannya) � 1. Tidak Rusak � 2. Retak2 kecil � 3. Retak2 besar � 4. Bata terurai � 5. Runtuh

b.2. Kayu (baja)� 1. Tidak Rusak � 2. Berubahbentuk � 3. Patah Elemen � 4. Bergeser � 5. Runtuh

b.3. Batu-bata � 1. Tidak Rusak � 2. Retak2 kecil � 3. Retak2 besar � 4. Bata terurai � 5. Runtuh

c. Sketsa Kerusakan:5. Struktur Atap

a. Struktur Utama Atap:� 1.Kayu (baja) � 2. Beton � 3. Gunung2 � 4. Campuran….. � 5. Lainnya…...

a.1. Rangka Kayu (baja): � 1. Tidak Rusak � 2. Berubahbentuk � 3. Patah Elemen � 4. Bergeser � 5. Runtuh

a.2. Rangka Beton:� 1. Tidak Rusak � 2. Retak2 kecil � 3. Retak2 besar � 4. Patah � 5. Runtuh

a.3. Gunung-gunung:� 1. Tidak Rusak � 2. Retak2 kecil � 3. Retak2 besar � 4. Bata terurai � 5. Runtuh

b. Sketsa kerusakan:

Page 15: Binder1 Small

2.2

pemeriksaan kerusakan bangunan perbaikan dan perkuatan 6. Komponen Non-Struktural

a. Penutup Atap:� 1.Tidak rusak � 2. 0-10% lepas � 3. 10-50% lepas � 4. 50-100% lepas

b. Lantai:� 1.Tidak rusak � 2. retak kecil � 3. retak besar � 4. hancur

c. Dinding:� 1.Tidak rusak � 2. retak kecil � 3. retak besar � 4. hancur

7. Lainnya:

8. Penilaian:Setelah dilakukan penelitian yang seksama pada bangunan di atas, maka diambil kesimpulan bahwa bangunan ini mengalami tingkat kerusakan:

Catatan: Tingkat kerusakan didasarkan pada lima kategori sebagai berikut

Tingkat Kerusakan RekomendasiKategori 1 : Tidak Rusak – Sangat kecil mengalami kerusakan Bangunan masih dapat dipakai dengan perbaikan kecilKategori 2 : Kerusakan ringan sampai sedang Bangunan memerlukan perbaikan kecil pada sistem struktur

dan perbaikan sedang pada elemen non strukturalKategori 3 : Kerusakan sedang sampai agak berat Bangunan memerlukan perbaikan besar pada sistem strukturKategori 4 : Kerusakan berat sampai sangat berat Bangunan memerlukan perbaikan besar serta tambahan

pada sistem strukturKategori 5 : Kerusakan sangat berat sampai runtuh total Bangunan tidak dapat dipakai lagi

Penilaian tingkat kerusakan ini berdasarkan pada temuan kondisi maksimal yang terpenuhi pada bangunan pada tabel utama berwarna abu-abu di atas. Satu temuan maksimal akan menentukan kategori kerusakannya.

9. Rekomendasi dan catatan

……………………., ………………..2006Peneliti,

Page 16: Binder1 Small

2.2.1

perbaikan bangunan batu bata bangunan batu bata p e r b a i k a n d a n p e r k u a t a nkerusakan pada dindingDamage on Wall

Sangat umum ditemukan kerusakan pada din-ding batu bata berupa keretakan. Bila Anda menemukan kerusakan seperti ini maka Anda dapat menemukan cara perbaikan pada lem-bar ini.

perbaikan keretakan dindingCrack repairing

RETAK KECILUntuk retak kecil yang mempunyai lebar celah antara 0.075 cm dan 0.6 cm), maka Anda da-pat melakukan perbaikan sebagai berikut:1. Plesteran lama disekitar retak dik. Plesteran lama disekitar retak dik. upas, lalu

retak diisi dengan air semen.2. Setelah dinding rapat, dinding diplester

kembali dengan campuran spesi 1 semen banding 3 pasir.

RETAK BESARUntuk retak kecil yang mempunyai lebar celah lebih dari 0.6 cm, maka Anda dapat melakukan perbaikan sebagai berikut:1. Plesteran lama disekitar retak dikupas, lalu

retak diisi dengan air semen.2. Setelah celah rapat, pada bagian bekas re-, pada bagian bekas re-,

takan dipasang kawat anyaman yang dipaku kuat.

3. Setelah itu, dinding diplester kembali den-gan campuran 1 semen banding 3 pasir.

Perbaikan pada dinding den-gan melakukan pengisian bagian yang retak (tidak dalam) dengan adukan semen.

Bila retak cukup besar maka Anda harus melakukan perbaikan dengan menambah kawat ayam pada bagian retak yang telah rapat ditutup dengan semen.

Jenis kerusakan dinding berupa patah pada siar atau patah diagonal.

Page 17: Binder1 Small

p e r b a i k a n d a n p e r k u a t a nperkuatan dindingWall strengthening

Untuk memperkuat dinding, Anda dapat me-lakukan langkah-langkah sebagai berikut:

SATUDengan membuat balok pondasi, balok keliling, dan kolom praktis lengkap dengan angkur-angkur setiap 6 lapis bata ke dinding yang baru. Panjang angkurnya minimal 30 cm.

DUAMenambahkan/menebalkan batu bata pada sisi-sisi luar rumah yang dimaksudkan seba-gai perkuatan kolom bata dan untuk perkua-tan penopang atap.

TIGAMembuat “sabuk gempa“ yaitu menambah-kan kawat ayam yang dililit melingkar dinding bangunan yang kemudian ditutup dengan plesteran.

EMPATSelain dengan perkuatan sabuk gempa, kawat ayam juga dapat digunakan untuk pekuatan di sisi-sisi/jeda antara pintu dengan jendela yang kemudian ditutup kembali dengan plester.

Rujukan1). SNI 03-1727 Tata Cara Perencanaan Pembebanan untuk Rumah dan Gedung 2). SNI 03-1726 Tata Cara Perencanaan Ketahanan Gempa un-tuk Rumah dan Gedung, 3). Pt-T-02-2000-C Tata Cara Perencanaan Rumah Sederhana Tahan Gempa. 4). SNI 03-1726 Tata Cara Perencanaan Ketahanan Gempa un-tuk Rumah dan Gedung,

Material yang dibutuhkan:- Spesi untuk perbaikan retak: 1 se-

men : 3 pasir- Kawat ayam - Angkur besi panjang minimal 30

cm diameter 10 mm.

KETERANGAN1. dinding2. pintu3. jendela4. sabuk gempa5. sambungan antar kawat ayam6. plesteran dalam7. plesteran luar

PERKUATAN SABUK GEMPA

PERKUATAN DINDING DENGAN KAWAT AYAM

KETERANGAN1. pintu2. jendela3. kawat ayam4. sabuk gempa5. sabungan antar kawat ayam

PERKUATAN DENGAN PENEBALAN DINDING BATU BATA

dinding batadinding bata lama

dinding batadinding bata baru baru

dinding bata lama

dinding batadinding bata baru

dinding batabaru

dinding bata lama Penebalan dinding dapat dilakukan di titik-titik tertentu, misalnya setiap 3 meter lari panjang dinding. Antara dinding lama dengan dinding pene-balan harus diangkur / dikunci. Ppenebalan dapat pula dilakukan dari dalam (misalnya di luar untuk lorong antar bangunan).

PERKUATAN DENGAN PE-PE-MASANGAN ANGKUR DIN-NGAN ANGKUR DIN-DING DENGAN RANGKA DING DENGAN RANGKA BETON

Kerusakan seperti ini dapat diperbaiki dengan membuat struktur tambahan beton bertulang (kolom) kemudian dilakukan pengangkuran pada tambalan dinding.

lembar ini didukung oleh:lembaga bantuan arsitekturjurusan arsitektur universitas islam indonesiayogyakarta

Page 18: Binder1 Small

perbaikan kerusakan pada pertemuan din-dingT joint repairing

Apabila Anda menemukan kerusakan pada pertemuan antar dinding (sambungan T) diperlukan perbaikan dan perkuatan sebagai berikut:

SATUBongkar dinding lama secukupnya kurang lebih 60 cm pada titik pertemuan dinding tanpa kolom yang tidak lepas / jatuh untuk dipasang kolom beton ditengahnya.

DUAKolom beton diberi perkuatan dengan me-nambahkan stek angkur besi berdiameter minimal 8 mm, yang berfungsi menyatukan pesambungan dinding (sambungan T).

TIGAStek angkur tersebut dipasang menerus keatas dengan jeda antar batanya 6 bata dan panjang stek yang mengikat bata dihitung dari sisi luar kolom 30 cm.

EMPATKemudian pasang kembali bata baru yang kesemuanya mengikat pada kolom yang ditengah dimana stek memiliki fungsi sebagai pengikat antar dinding bata.

2.2.2

perbaikan bangunan batu bata bangunan batu bata p e r b a i k a n d a n p e r k u a t a n

PRINSIP PERBAIKAN

DETAIL

60 cm60 cm

330 cm0 cm 30 cm

dinding yang di-bongkarbongkar

dinding dinding barubarukolom beton

stek diameter 8

dinding lamadinding lama

60 cm60 cm60 cm

Page 19: Binder1 Small

Rujukan

1). SNI 03-1726 Tata Cara Perencanaan Ketahanan Gempa un-tuk Rumah dan Gedung. 2). SNI 03-1727 Tata Cara Perencanaan Pembebanan untuk Rumah dan Gedung 3). SNI 03-1726 Tata Cara Perencanaan Ketahanan Gempa un-tuk Rumah dan Gedung, 4). Pt-T-02-2000-C Tata Cara Perencanaan Rumah Sederhana Tahan Gempa

Bahan Material :- Spesi 1 semen : 2 pasir- Kolom beton 1 semen : 2 pasir : 3 kerikil- Stek berdiameter minimal 8 mm.- angkur besi panjang minimum 30 cm

2. p e r b a i k a n d a n p e r k u a t a n

perkuatan pada pertemuan dindingT joint strenghthening

Anda dapat melakukan dua langkah perkua-tan.

SATUMemberikan angkur pada kolom beton se-bagai upaya perkuatan untuk mengikat antar pertemuan dinding dengan jarak antar angkur 6 batu bata.

DUAPada ujung dinding (misalnya pada teras seperti pada denah di samping) bata dapat tambahkan kolom tulangan sebelumnya dan kemudian ditimbun dengan semen dan bata kembali.

sambungan antar sudut

sambungan dinding T

Penambahan tulangan pada beberapa jenis per-temuan dinding sebelum ditutup dengan bata dan semen kembali

PERKUATAN DENGAN PERKUATAN DENGAN ANGKURANGKUR

jarak antar angkur ada-jarak antar angkur ada-lah 6 bata.

Dipasang angkur besi sebagai perkuatan

PERKUATAN DENGAN PERKUATAN DENGAN ANGKUR

lembar ini didukung oleh:lembaga bantuan arsitekturjurusan arsitektur universitas islam indonesiayogyakarta

Page 20: Binder1 Small

perbaikan dinding runtuhCollapssing wall repairing

Ada kalanya dinding tidak hanya retak tetapi juga runtuh terutama pada bagi-an dinding batu atau bata dengan spesi kurus (dengan sedikit atau tanpa semen).

Bila runtuh dinding tersebut tidak mempengaruhi sistem struktur secara keseluruhan, maka dapat diperbaiki dan diperkuat dengan langkah sebagai beri-kut:

SATUBersihkanlah terlebih dahulu puing-puing sisa reruntuhan. Sangga/sokong bagian-bagian yang perlu, misalnya rangka atap atau plafond. Bila ada bagian besar dalam satu bidang yang retak atau runtuh, mungkin lebih baik diganti seluruh sisi dinding tersebut.

DUATata kembali letak penempatan dinding dengan memasang bata atau batu dengan perekat campuran semen, pasir, air dan sedikit saja kapur. Usahakan pada saat memasang bata atau batu jangan sampai terjadi siar.

TIGAJangan lupa untuk mengunakan tali pe-lurus yang dipasang diantara dua kolom sebagai panduan supaya pasangan batu atau bata dapat berdiri secara datar dan tegak lurus.

EMPATSelain itu, kita juga dapat memperkuat penempelan bata dengan menambah-kan tulangan berupa kawat ayam yang dipasangkan horisontal pada celah antar bata yang saling menempel.

Sebagian dinding hingga satu sisi retak besar, rusak berat hingga runtuh sebagi-an sedang bangunan secara keseluruhan masih utuh. Kerusa-kan ini dapat diper-baiki dan diperkuat dengan langkah-lang-kah pada halaman ini.

2.2.3

perbaikan bangunan batu bat bangunan batu bata p e r b a i k a n d a n p e r k u a t a n

lembar ini didukung oleh:lembaga bantuan arsitekturjurusan arsitektur universitas islam indonesiayogyakarta

Page 21: Binder1 Small

DETAIL DETAIL PERKUATAN PERKUATAN DINDINGDINDING

Pot. dinding

Bahan Material :1. batu atau bata.2. semen, pasir, sedikit kapur, airsedikit kapur, airsedikit kapur untuk campuran perekat3. tali pelurus4. kawat ayam5. bahan plester memakai 1 semen : 2 pasir

Rujukan

1). SNI 03-1726 Tata Cara Perencanaan Ketahanan Gempa un-tuk Rumah dan Gedung. 2). SNI 03-1727 Tata Cara Perencanaan Pembebanan untuk Rumah dan Gedung 3). SNI 03-1726 Tata Cara Perencanaan Ketahanan Gempa un-tuk Rumah dan Gedung, 4). Pt-T-02-2000-C Tata Cara Perencanaan Rumah Sederhana Tahan Gempa

perkuatan dinding runtuhCollapssing wall strenghtening

Untuk memperkuat dinding yang telah diperbaiki ataupun dinding yang masih utuh untuk menghada-pi gempa dapat dilakukan langkah perkuatan seba-gai berikut:

SATULapisilah dinding batu atau bata anda dengan kawat ayam 50mm x 50 mm yang dipasang vertikal searah dengan dinding sebelum akhirnya diaci/diplester dengan campuran plester 1 semen : 2 pasir.men : 2 pasir.men : 2 pasir

DUAPada ujung kolom ikat salah satu ujung kawat ayam dengan stek diameter minimal 8 mm dengan jeda antar bata adalah 6 bata.

3

keterangan1. kawat ayam 50mm x 50mm2. plester 1 semen : 2 pasir3. ring balk4. stek penyambung kawat5. steek 8 mm penyambung di-area pojok.

PERBAIKAN DAN PERKUA-TAN DINDING YANG RUSAK SPORADIS (TAK BERATURAN)

2. p e r b a i k a n d a n p e r k u a t a n

lembar ini didukung oleh:lembaga bantuan arsitekturjurusan arsitektur universitas islam indonesiayogyakarta

Page 22: Binder1 Small

2.3.1

perbaikan bangunan rangka beton bangunan rangka beton p e r b a i k a n d a n p e r k u a t a n

lembar ini didukung oleh:lembaga bantuan arsitekturjurusan arsitektur universitas islam indonesiayogyakarta

kerusakan umum pada bangunan rangka beton

Gejala umum kerusakan struktur pada bangu-nan beton bertulang akibat gempa utama ter-jadi pada sambungan-sambungan. Seperti ter-lihat pada gambar, sambungan antara kolom dengan balok, kolom/atau balok utama dengan balok lantai dan patahnya kolom. Hal ini bia-saya disebabkan karena kesalahan penulangan atau karena beban gempa yang terlalu besar.

Bila kondisi seperti ini Anda temui, maka per-baikannya dapat dilakukan dengan cara-cara yang dipaparkan di bagian ini.

C

AA

BB C

SATUBersihkan beton yang rusak darikolom / balok sehingga tulangan / balok sehingga tulangan kelihatan. Sangga dengan pendu-kung agar selama proses perbaikan kung agar selama proses perbaikan tidak terjadi lendutan.

DUAPasang papan bekisting pada ba-gian yang rusak atau retak.

TIGACampurkan beton dengan perban-dingan 1 semen : 2 pasir : 3 kerikil.

EMPATCor campuran beton pada kolom yang telah diberi papan bekisting.

LIMATutup pakai papan selama paling ti-dak 14 hari baru kemudian dilepas.

perbaikan detail A

Page 23: Binder1 Small

2. p e r b a i k a n d a n p e r k u a t a n

lembar ini didukung oleh:lembaga bantuan arsitekturjurusan arsitektur universitas islam indonesiayogyakarta

perbaikan detail B / C

UNTUK DETAIL C:sesuaikan bekisting dan tulangan den-gan balok yang yang rusak.

TAHAP 4 Lobangi platTAHAP 5 cor dari sini

TAHAP 6 Buka bekis-ting

Kerusakan

TAHAP 1Pasang penyangga

TAHAP 2Kupas beton dan bersihkan

TAHAP 3Perbaiki tulangan dan pasang bekisting

ganti tulangan rusak, sambung dengan las atau kawat danberi penyaluran minimal 40cm

SATUSATUBeri penyangga (minimal dengan kayu-kayu beru-kuran 6x10 cm). Kemudian susun papan bekis-ting di kolom dan sambungan yang rusak.

DUABersihkan beton/tulangan yang rusak sampai tu-langan kelihatan.Pembobokan hanya bagian yang rusak saja.

TIGAPerbaiki tulangan yang bengkok, ganti tulangan yang rusak atau patah dengan yang baru minimal dengan ukuran tulangan yang lama. Tulangan baru dan lama dapat dirangkai dengan las atau pun kawat.

EMPATBuat lobang di pelat lantai yang dipakai untuk mengecor. Lobang ini kemudian ditutup bersa-maan dengan pengecoran.

LIMACor dengan campuran perbandingan 1 semen : 2 pasir : 3 kerikil.

ENAMTunggu hingga paling tidak 14 hari sebelum be-kisting dibuka.

UNTUK DETAIL C:kerusakan hampir sama hanya di bagi-an balok yang rusak.

Page 24: Binder1 Small

tujuan pendampinganAims

Pendampingan ditujukan untuk memberi fasilitas dan bantuan teknis kepada masyara-kat agar secara swadaya dan swakelola untuk mendapat tempat tinggal/rumah dan lingkun-gannya yang: 1. layak desain (aspek sosial & kultural as-

pek) 2. layak konstruksi tahan gempa 3. legal karena berijin dan jelas status kepe-

milikannya 4. mendapat kemudahan akses pendanaan

(bantuan ataupun swadana).

proses pendampinganProcess 1. Penentuan / penyepakatan Kelompok sa-

saran karena tidak semua wilayah/masya-

4.skema pendampingan skema pendampingan s k e m a p e n d a m p i n g a n

rakat harus didampingi, untuk masyarakat yang sudah mampu bisa untuk melakukan sendiri proses rahabilitasi dan rekonstruk-si.

2. Identifi kasi pendamping / lembaga pe-nyedia pendamping ketersediaan tenaga pendamping dan Lembaga yang memiliki pendamping dan dampingan.

3. Penentuan Kompetensi Pendamping ter-masuk di dalamnya adalah untuk pening-katan kemampuan Pendamping (persiapan, training dll)

3. Identifi kasi teritori: pendampingan akan meliputi beberapa level misalnya lembaga di tingkat kecamatan dan kelurahan/desa. Untuk kondisi-kondisi tertentu tidak menutup kemungkinan suatu wilayah dampingan/Kelurahan akan difasilitasi oleh konsorsium beberapa beberapa lembaga.

4. Koordinasi dengan pemerintah local dan instansui terkait.

skema pendampinganAims

Page 25: Binder1 Small

skema pendampingan s k e m a p e n d a m p i n g a nskema forum pendampinganForum

izin membangun bangunan cepatBuilding Permit

Page 26: Binder1 Small

5organisasi dan relawanorganisasi dan relawan s k e m a p e n d a m p i n g a n UNITED NATIONS DEVELOPMENTPROGRAME - ERTR Emer-gency Response and Transitional RecoveryJl. Kesatria No. 6 Geuceu Komplek, Banda AcehContacts Person: Robin Willison 081396401930 Clarence Shubert 08121056916email : [email protected] : [email protected]

UN. HABITAT – PBBMenara Thamrin Bldg, 14th Floor Jl. Thamrin Kav.3, Jakarta 10250 IndonesiaContacts Person : Anindito Tlp. 08551036153www://unhabitat.org;www.undp.org

IKATAN ARSITEK INDONESIA (IAI)Jl. Jend. Gatot Subroto Kav. 53 Jakartawww.iai.or.idContacts Person : Asfarinal , tlp. 08158792396

IKATAN ARSITEK INDONESIA, IAI - DIYJl. Kemetiran Kidul No. 54 JogjakartaContacts Person: Munichy B. Edrees.

HABITAT FOR HUMANITYJl. Pandega Asih II No 426 JogjakartaContacts Person : Ir. Edward S Tlp. 0811253438www.habitatindonesia.org

COMBINE RESOURCE INSTITUTION Jl. Ngadisurya 26 Jogjakarta JOGJAKARTA telpon 0274 – 418929 Contacts Person : Imam Prakosa 0811256903www.combine.or.id www.saksigemps.org

POSKO UGM Jl. Bulak-sumur A-11 Jogjakarta - IndonesiaContacts Person

CENTER FOR UNIVERSAL DESIGN & DIFFABILITY

CENTER FOR HERITAGE & CONSERVATION UGM – JOGJA JURUSAN TEKNIK SIPIL UNIVERSITAS GADJAH MADAJl. Grafi ka No. 2 Jogjakarta 55281 IndonesiaContacts Person: Nizam .

JARINGAN RELAWAN JOGJAKARTA Jl. Krasak 11 Kotabaru 55224Contacts Person : Eko Prastowo 0811259383www:jogjacare.org

YAYASAN PONDOK RAKYAT JOGJAKARTAJl. Nagan Cor 19 Jogjakarta (0274) 372525Contacts Person: Kusen 081392186027, Yosi 08121578398. www.ypr.or.id

YAYASAN GRIYA MANDIRI JOGJAKARTAJl. Pandu No. 138 RT.9 RW.23 Panggungsari, Ngaglik Sleman. 0274-4463832 Contacts Person: Endah Setyawati081328017566, Wijang Wijanarko 08164271114. email: [email protected]

SUARA KORBAN BENCANA JOGJAKARTAJl. Pangkur No 19, Ganjuran Manukan Condongcatur, Depok, Sleman Jogjakarta. Contacts Person : Tomo 0818260261

LEMBAGA BANTUAN HUKUM JOGJAKARTA Jl. H. Agus Salim No 36 Jogjakarta 55262 Contacts Person : Muh. Irsyad Thamrin 08164266208Email : [email protected]

JURUSAN ARSITEKTUR AKADEMI ARSITEKTUR YKPN YOGYAKARTA

JURUSAN ARSITEKTUR UNIVERSITAS ATMAJAYA Jl. Babarsari 44 Jogjakarta Tlp. 0274 - 487711Contacts Person : Purwanto Hadi 08157920871

JURUSAN ARSITEKTUR UNIVERSITAS GADJAH MADA Jl. Grafi ka No. 2 Jogjakarta 55281 IndonesiaContacts Person: Ikaputra 08156810085Email: [email protected]

JURUSAN ARSITEKTUR UNIVERSITAS ISLAM INDONESIAKampus Terpadu Jl. Kaliurang km 14,4 Sleman JogjakartaContacts Person: Prihatmaji 08164226455 www:uii.ac.id

JURUSAN ARSITEKTUR UNIVERSITAS KRISTEN DUTA WACANA (UKDW)

JURUSAN ARSITEKTUR UNIVERSITAS TEKNOLOGI YOGYAKARTA (UTY)

JURUSAN ARSITEKTUR UNIVERSITAS KRISTEN IMANUEL (UKI) JAKARTA