bilangan euler filsafat sains

Upload: rukmono

Post on 07-Aug-2018

271 views

Category:

Documents


2 download

TRANSCRIPT

  • 8/19/2019 Bilangan Euler Filsafat Sains

    1/45

    1. Bilangan Euler2. Asal-Usul Bilangan   e 

    3. Identitas Euler4. Referensi

    Bilangan Euler(e )

    Rukmono Budi Utomo30115301

    Pengampu: Prof. Taufiq Hidayat

    March 5, 2016

    Rukmono Budi Utomo30115301Pengampu: Prof. Taufiq Hidayat

      Bilangan Euler(e )

    http://find/

  • 8/19/2019 Bilangan Euler Filsafat Sains

    2/45

    1. Bilangan Euler2. Asal-Usul Bilangan   e 

    3. Identitas Euler4. Referensi

    Asal Usul Bilangan Euler   e 

    1   1. Bilangan Euler

    2   2. Asal-Usul Bilangan  e 

    3   3. Identitas Euler

    4   4. Referensi

    Rukmono Budi Utomo30115301Pengampu: Prof. Taufiq Hidayat

      Bilangan Euler(e )

    http://find/

  • 8/19/2019 Bilangan Euler Filsafat Sains

    3/45

    1. Bilangan Euler2. Asal-Usul Bilangan   e 

    3. Identitas Euler4. Referensi

    Asal Usul Bilangan Euler  e 

    Bilangan Euler atau  e  = 2, 7182818284...  merupakan suatukonstanta dalam matematika dan merupakan basis dari logaritmaNatural.

    Rukmono Budi Utomo30115301Pengampu: Prof. Taufiq Hidayat

      Bilangan Euler(e )

    http://find/http://goback/

  • 8/19/2019 Bilangan Euler Filsafat Sains

    4/45

    1. Bilangan Euler2. Asal-Usul Bilangan   e 

    3. Identitas Euler4. Referensi

    Asal Usul Bilangan Euler  e 

    Bilangan Euler atau  e  = 2, 7182818284...  merupakan suatukonstanta dalam matematika dan merupakan basis dari logaritmaNatural.

    Bilangan  e   ini sering juga disebut sebagai konstanta Napier,

    seorang atas ahli matematika Skotlandia yang merumuskankonsep logaritma untuk pertama kali.

    Rukmono Budi Utomo30115301Pengampu: Prof. Taufiq Hidayat   Bilangan Euler(e )

    1 Bil E l

    http://find/http://goback/

  • 8/19/2019 Bilangan Euler Filsafat Sains

    5/45

    1. Bilangan Euler2. Asal-Usul Bilangan   e 

    3. Identitas Euler4. Referensi

    Asal Usul Bilangan Euler  e 

    Bilangan Euler atau  e  = 2, 7182818284...  merupakan suatukonstanta dalam matematika dan merupakan basis dari logaritmaNatural.

    Bilangan  e   ini sering juga disebut sebagai konstanta Napier,

    seorang atas ahli matematika Skotlandia yang merumuskankonsep logaritma untuk pertama kali.

    Sama seperti bilangan  Pi   (π) dan golden rasio (φ), bilangan  e adalah bilangan tak berhingga desimal. Hal ini dikarenakan

    bilangan  e  merupakan hasil limit tak hingga dari fungsif   (x ) = (1 + x )

    1

    x   atau secara matematis dapat dituliskansebagai

    e  = limx →∞1 +

     1

    x x 

    Rukmono Budi Utomo30115301Pengampu: Prof. Taufiq Hidayat   Bilangan Euler(e )

    1 Bil E l

    http://find/

  • 8/19/2019 Bilangan Euler Filsafat Sains

    6/45

    1. Bilangan Euler2. Asal-Usul Bilangan   e 

    3. Identitas Euler4. Referensi

    Asa-Usul Bilangan e 

    Bilangan  e  awalnya ditemukan oleh John Napier padatahun1918, seorang ahli matematika berkebangsaanSkotlandia ketika ia merumuskan konsep logaritma

    Rukmono Budi Utomo30115301Pengampu: Prof. Taufiq Hidayat   Bilangan Euler(e )

    1 Bilangan Euler

    http://find/http://goback/

  • 8/19/2019 Bilangan Euler Filsafat Sains

    7/45

    1. Bilangan Euler2. Asal-Usul Bilangan   e 

    3. Identitas Euler4. Referensi

    Asa-Usul Bilangan e 

    Bilangan  e  awalnya ditemukan oleh John Napier padatahun1918, seorang ahli matematika berkebangsaanSkotlandia ketika ia merumuskan konsep logaritma

    Pada tahun 1647 Saint-Vincent menghitung daerah di bawah

    hiperbola persegi panjang. Saint-Vincent berusahamerumuskan hubungan antara daerah di bawah hiperbolapersegi panjang dengan logaritma hasil penelitian John Napier.

    Rukmono Budi Utomo30115301Pengampu: Prof. Taufiq Hidayat   Bilangan Euler(e )

    1 Bilangan Euler

    http://find/

  • 8/19/2019 Bilangan Euler Filsafat Sains

    8/45

    1. Bilangan Euler2. Asal-Usul Bilangan   e 

    3. Identitas Euler4. Referensi

    Asa-Usul Bilangan e 

    Bilangan  e  awalnya ditemukan oleh John Napier padatahun1918, seorang ahli matematika berkebangsaanSkotlandia ketika ia merumuskan konsep logaritma

    Pada tahun 1647 Saint-Vincent menghitung daerah di bawah

    hiperbola persegi panjang. Saint-Vincent berusahamerumuskan hubungan antara daerah di bawah hiperbolapersegi panjang dengan logaritma hasil penelitian John Napier.

    Pada 1661 Huygens memahami hubungan antara hiperbolapersegi panjang dan logaritma. Huygen memeriksa secaraeksplisit hubungan antara daerah di bawah persegi panjanghiperbola  yx  = 1 dan logaritma.

    Rukmono Budi Utomo30115301Pengampu: Prof. Taufiq Hidayat   Bilangan Euler(e )

    1 Bilangan Euler

    http://find/

  • 8/19/2019 Bilangan Euler Filsafat Sains

    9/45

    1. Bilangan Euler2. Asal-Usul Bilangan   e 

    3. Identitas Euler4. Referensi

    lanjutanHuygens menemukan suatu konstanta sedemikian rupasehingga daerah di bawah hiperbola persegi panjang dari 1sampai konstanta tersebut sama dengan 1. Bilangan tersebutmerupakan cikal bakal munculnya bilangan  e 

    Rukmono Budi Utomo30115301Pengampu: Prof. Taufiq Hidayat   Bilangan Euler(e )

    1. Bilangan Euler

    http://find/

  • 8/19/2019 Bilangan Euler Filsafat Sains

    10/45

    1. Bilangan Euler2. Asal-Usul Bilangan   e 

    3. Identitas Euler4. Referensi

    lanjutanHuygens menemukan suatu konstanta sedemikian rupasehingga daerah di bawah hiperbola persegi panjang dari 1sampai konstanta tersebut sama dengan 1. Bilangan tersebutmerupakan cikal bakal munculnya bilangan  e 

    Pada 1683 Jacob Bernoulli memandang masalah bungamajemuk kontinyu. Bernoulli mencoba untuk menemukanbatas dari suatu fungsi   f   (x ) = (1 +   1

    x )x  untuk  x   cenderung

    membesar dan menuju tak hingga

    e  = limx →∞

    1 +

     1

    Rukmono Budi Utomo30115301Pengampu: Prof. Taufiq Hidayat   Bilangan Euler(e )

    1. Bilangan Euler

    http://find/http://goback/

  • 8/19/2019 Bilangan Euler Filsafat Sains

    11/45

    . Bilangan Euler2. Asal-Usul Bilangan   e 

    3. Identitas Euler4. Referensi

    lanjutanBernoulli menggunakan teorema binomial untuk menunjukkanbahwa batas dari nilai limit tersebut harus terletak antara 2dan 3 sehingga dan merupakan pendekatan atas bilangan  e pertama kalinya

    Rukmono Budi Utomo30115301Pengampu: Prof. Taufiq Hidayat   Bilangan Euler(e )

    1. Bilangan Euler

    http://find/http://goback/

  • 8/19/2019 Bilangan Euler Filsafat Sains

    12/45

    g2. Asal-Usul Bilangan   e 

    3. Identitas Euler4. Referensi

    lanjutanBernoulli menggunakan teorema binomial untuk menunjukkanbahwa batas dari nilai limit tersebut harus terletak antara 2dan 3 sehingga dan merupakan pendekatan atas bilangan  e pertama kalinya

    Jacob Bernoulli juga merupakan orang pertama kalimemahami bahwa fungsi   log  adalah kebalikan dari fungsieksponensial.

    Rukmono Budi Utomo30115301Pengampu: Prof. Taufiq Hidayat   Bilangan Euler(e )

    1. Bilangan Euler

    http://find/

  • 8/19/2019 Bilangan Euler Filsafat Sains

    13/45

    g2. Asal-Usul Bilangan   e 

    3. Identitas Euler4. Referensi

    lanjutanBernoulli menggunakan teorema binomial untuk menunjukkanbahwa batas dari nilai limit tersebut harus terletak antara 2dan 3 sehingga dan merupakan pendekatan atas bilangan  e pertama kalinya

    Jacob Bernoulli juga merupakan orang pertama kalimemahami bahwa fungsi   log  adalah kebalikan dari fungsieksponensial.

    Pada tahun 1683 Leibniz menulis surat kepada Huygens danmemberikan suatu notasi atas konstanta dari penelitianHuygens yakni  b  (dan bukan  e )

    Rukmono Budi Utomo30115301Pengampu: Prof. Taufiq Hidayat   Bilangan Euler(e )

    1. Bilangan Euler

    http://find/

  • 8/19/2019 Bilangan Euler Filsafat Sains

    14/45

    2. Asal-Usul Bilangan   e 3. Identitas Euler

    4. Referensi

    lanjutan

    Notasi  b  Leibniz bertahan sampai dengan tahun1731 sampaiakhirnya notasi  e  muncul dan menggantikan  b  dalam sebuahsurat Euler kepada Goldbach.

    Rukmono Budi Utomo30115301Pengampu: Prof. Taufiq Hidayat   Bilangan Euler(e )

    1. Bilangan Euler2 A l U l Bil

    http://find/

  • 8/19/2019 Bilangan Euler Filsafat Sains

    15/45

    2. Asal-Usul Bilangan   e 3. Identitas Euler

    4. Referensi

    lanjutan

    Notasi  b  Leibniz bertahan sampai dengan tahun1731 sampaiakhirnya notasi  e  muncul dan menggantikan  b  dalam sebuahsurat Euler kepada Goldbach.

    Pada tahun 1748 Euler menerbitkan salah satu karya

    fenomenalnya yang berjudul   Introductio di analysininfinitorum. Dalam karya tersebut Euler menunjukkan bahwa

    e  = 1 +  1

    1! +

      1

    2! +

      1

    3! + · · ·

    atau dalam bentuk limit dapat dituliskan sebagai

    e  = limx →∞

    1 +

     1

    Rukmono Budi Utomo30115301Pengampu: Prof. Taufiq Hidayat   Bilangan Euler(e )

    1. Bilangan Euler2 A l U l Bil

    http://find/

  • 8/19/2019 Bilangan Euler Filsafat Sains

    16/45

    2. Asal-Usul Bilangan   e 3. Identitas Euler

    4. Referensi

    lanjutan

    Banyak yang menanyakan mengapa Euler mengemukakansimbol  e  untuk menggantikan notasi  b  Libniz.

    Rukmono Budi Utomo30115301Pengampu: Prof. Taufiq Hidayat   Bilangan Euler(e )

    http://find/

  • 8/19/2019 Bilangan Euler Filsafat Sains

    17/45

  • 8/19/2019 Bilangan Euler Filsafat Sains

    18/45

    1. Bilangan Euler2 Asal-Usul Bilangan e

  • 8/19/2019 Bilangan Euler Filsafat Sains

    19/45

    2. Asal-Usul Bilangan   e 3. Identitas Euler

    4. Referensi

    lanjutan

    Banyak yang menanyakan mengapa Euler mengemukakansimbol  e  untuk menggantikan notasi  b  Libniz.

    Ada yang berpendapat bahwa notasi  e  yang dikemukakan olehEuler merupakan huruf awal dari namanya, namun ada jugayang berpendapat bahwa huruf  e  yang dikemukakan oleh

    Euler merupakan singkatan dari   eksponensial .Faktanya notasi  e   lebih dikenal dengan bilangan Euler baikkarena notasi  e  tersebut muncul dari surat yang ditulisnyakepada Golbach tahun 1731 atau karena Euler yang pertama

    kali merumuskan bentuk matematis  e  dalam karya   Introductio di analysin infinitorum  miliknya

    Jikapun ada yang mengenalnya sebagai bilangan JohnNapieritu, hal demikian dikarenakan atas jasanyamemperkenalkan konsep logaritma pertama kali.

    Rukmono Budi Utomo30115301Pengampu: Prof. Taufiq Hidayat   Bilangan Euler(e )

    1. Bilangan Euler2. Asal-Usul Bilangan e

    http://find/

  • 8/19/2019 Bilangan Euler Filsafat Sains

    20/45

    2. Asal Usul Bilangan   e 3. Identitas Euler

    4. Referensi

    Identitas EulerEuler merumuskan suatu hubungan persamaan fenomenal yakni

    e i θ = cos θ + i  sin θ

    Rukmono Budi Utomo30115301Pengampu: Prof. Taufiq Hidayat   Bilangan Euler(e )

    1. Bilangan Euler2. Asal-Usul Bilangan   e 

    http://find/

  • 8/19/2019 Bilangan Euler Filsafat Sains

    21/45

    g3. Identitas Euler

    4. Referensi

    Identitas EulerEuler merumuskan suatu hubungan persamaan fenomenal yakni

    e i θ = cos θ + i  sin θ

    Bukti  Menurut Euler

    e  = limx →∞

    1 +

     1

    Rukmono Budi Utomo30115301Pengampu: Prof. Taufiq Hidayat   Bilangan Euler(e )

    1. Bilangan Euler2. Asal-Usul Bilangan   e 

    http://find/

  • 8/19/2019 Bilangan Euler Filsafat Sains

    22/45

    g3. Identitas Euler

    4. Referensi

    Identitas EulerEuler merumuskan suatu hubungan persamaan fenomenal yakni

    e i θ = cos θ + i  sin θ

    Bukti  Menurut Euler

    e  = limx →∞

    1 +

     1

    Analog dengan hal tersebut

    e x  = limn→∞

    1 +

     x 

    n

    n

    Rukmono Budi Utomo30115301Pengampu: Prof. Taufiq Hidayat   Bilangan Euler(e )

    1. Bilangan Euler2. Asal-Usul Bilangan   e 

    http://find/

  • 8/19/2019 Bilangan Euler Filsafat Sains

    23/45

    3. Identitas Euler4. Referensi

    lanjutan

    Rukmono Budi Utomo30115301Pengampu: Prof. Taufiq Hidayat   Bilangan Euler(e )

    1. Bilangan Euler2. Asal-Usul Bilangan   e 

    http://find/

  • 8/19/2019 Bilangan Euler Filsafat Sains

    24/45

    3. Identitas Euler4. Referensi

    lanjutan

    Untuk  x  = z  diperoleh

    e z  = limn→∞

    1 +

     z 

    n

    n

    Rukmono Budi Utomo30115301Pengampu: Prof. Taufiq Hidayat   Bilangan Euler(e )

    1. Bilangan Euler2. Asal-Usul Bilangan   e 

    3 Id i E l

    http://find/

  • 8/19/2019 Bilangan Euler Filsafat Sains

    25/45

    3. Identitas Euler4. Referensi

    lanjutan

    Untuk  x  = z  diperoleh

    e z  = limn→∞

    1 +

     z 

    n

    nkarena  z  = x  + iy  adalah suatu fungsi   imaginer , maka diperolehbentuk

    e x +iy  = limn→∞

    1 +

     x  + iy 

    n

    n

    Rukmono Budi Utomo30115301Pengampu: Prof. Taufiq Hidayat   Bilangan Euler(e )

    1. Bilangan Euler2. Asal-Usul Bilangan   e 

    3 Id tit E l

    http://find/

  • 8/19/2019 Bilangan Euler Filsafat Sains

    26/45

    3. Identitas Euler4. Referensi

    lanjutan

    Untuk  x  = z  diperoleh

    e z  = limn→∞

    1 +

     z 

    n

    nkarena  z  = x  + iy  adalah suatu fungsi   imaginer , maka diperolehbentuk

    e x +iy  = limn→∞

    1 +

     x  + iy 

    n

    natau dapat ditulis

    e x +iy  = limn→∞

    1 +

     x 

    n

     + i 

     y 

    n

    n· · · (∗1)

    Rukmono Budi Utomo30115301Pengampu: Prof. Taufiq Hidayat   Bilangan Euler(e )

    1. Bilangan Euler2. Asal-Usul Bilangan   e 

    3 Identitas Euler

    http://find/

  • 8/19/2019 Bilangan Euler Filsafat Sains

    27/45

    3. Identitas Euler4. Referensi

    lanjutan

    Rukmono Budi Utomo30115301Pengampu: Prof. Taufiq Hidayat   Bilangan Euler(e )

    1. Bilangan Euler2. Asal-Usul Bilangan   e 

    3 Identitas Euler

    http://find/

  • 8/19/2019 Bilangan Euler Filsafat Sains

    28/45

    3. Identitas Euler4. Referensi

    lanjutanDari (∗1) dapat diperoleh

    e x +iy  = limn→∞

     1 +

     x 

    n

     + i 

     y 

    n

    n

    atau dapat dituliskan kembali sebagai

    Rukmono Budi Utomo30115301Pengampu: Prof. Taufiq Hidayat   Bilangan Euler(e )

    http://find/

  • 8/19/2019 Bilangan Euler Filsafat Sains

    29/45

    1. Bilangan Euler2. Asal-Usul Bilangan   e 

    3. Identitas Euler

  • 8/19/2019 Bilangan Euler Filsafat Sains

    30/45

    3. Identitas Euler4. Referensi

    lanjutanDari (∗1) dapat diperoleh

    e x +iy  = limn→∞

     1 +

     x 

    n

     + i 

     y 

    n

    n

    atau dapat dituliskan kembali sebagai

    e x +iy  = limn→∞

    1 +

    2x 

    n  +

     x 2

    n2 +

     y 2

    n2

    n2

    pada akhirnya akan diperoleh

    e x +iy  = e  limn→∞1+

    2x n +

    x 2

    n2 +

    y 2

    n2

    n2

    Rukmono Budi Utomo30115301Pengampu: Prof. Taufiq Hidayat   Bilangan Euler(e )

    1. Bilangan Euler2. Asal-Usul Bilangan   e 

    3. Identitas Euler

    http://find/http://goback/

  • 8/19/2019 Bilangan Euler Filsafat Sains

    31/45

    4. Referensi

    lanjutanDari (∗1) dapat diperoleh

    e x +iy  = limn→∞

     1 +

     x 

    n

     + i 

     y 

    n

    n

    atau dapat dituliskan kembali sebagai

    e x +iy  = limn→∞

    1 +

    2x 

    n  +

     x 2

    n2 +

     y 2

    n2

    n2

    pada akhirnya akan diperoleh

    e x +iy  = e  limn→∞1+

    2x n +

    x 2

    n2 +

    y 2

    n2

    n2

    atau  |e x +iy | = e 

    Rukmono Budi Utomo30115301Pengampu: Prof. Taufiq Hidayat   Bilangan Euler(e )

    1. Bilangan Euler2. Asal-Usul Bilangan   e 

    3. Identitas Euler

    http://find/

  • 8/19/2019 Bilangan Euler Filsafat Sains

    32/45

    4. Referensi

    lanjutan

    Dengan mengingat kordinat polar  z n = r n(cos θ + i  sin),tanθ =   y 

    x   atau  θ = arctan y 

    x   dan berdasarkan Teorema  De 

    Moivre  diperoleh  z n = r n(cos nθ + i  sin nθ), dan  arg (z n) = nθatau  arg (z n) = n arctan   y 

    Rukmono Budi Utomo30115301Pengampu: Prof. Taufiq Hidayat   Bilangan Euler(e )

    1. Bilangan Euler2. Asal-Usul Bilangan   e 

    3. Identitas Euler

    http://goforward/http://find/http://goback/

  • 8/19/2019 Bilangan Euler Filsafat Sains

    33/45

    4. Referensi

    lanjutan

    Dengan mengingat kordinat polar  z n = r n(cos θ + i  sin),tanθ =   y 

    x   atau  θ = arctan y 

    x   dan berdasarkan Teorema  De 

    Moivre  diperoleh  z n = r n(cos nθ + i  sin nθ), dan  arg (z n) = nθatau  arg (z n) = n arctan   y 

    berdasarkan hal tersebut, persamaan (∗1) dapat dituliskan

    kembali sebagai

    arg

    e x +iy 

     = limn→∞

    n

    arctan

    y n

    1 +   x 

    n

    Rukmono Budi Utomo30115301Pengampu: Prof. Taufiq Hidayat   Bilangan Euler(e )

    1. Bilangan Euler2. Asal-Usul Bilangan   e 

    3. Identitas Euler4 f

    http://find/

  • 8/19/2019 Bilangan Euler Filsafat Sains

    34/45

    4. Referensi

    lanjutan

    Dengan mengingat kordinat polar  z n = r n(cos θ + i  sin),tanθ =   y 

    x   atau  θ = arctan y 

    x   dan berdasarkan Teorema  De 

    Moivre  diperoleh  z n = r n(cos nθ + i  sin nθ), dan  arg (z n) = nθatau  arg (z n) = n arctan   y 

    berdasarkan hal tersebut, persamaan (∗1) dapat dituliskan

    kembali sebagai

    arg

    e x +iy 

     = limn→∞

    n

    arctan

    y n

    1 +   x 

    n

    atau

    arg

    e x +iy 

     = limn→∞

    n

    arctan   y 

    n+x y 

    n+x 

      y n+x 

      · · · (∗2)

    Rukmono Budi Utomo30115301Pengampu: Prof. Taufiq Hidayat   Bilangan Euler(e )

    http://find/

  • 8/19/2019 Bilangan Euler Filsafat Sains

    35/45

    1. Bilangan Euler2. Asal-Usul Bilangan   e 3. Identitas Euler

    4 Referensi

  • 8/19/2019 Bilangan Euler Filsafat Sains

    36/45

    4. Referensi

    lanjutan

    karena

    limt →∞

    arctan   1

    t 1

      = lim

    t →∞

      1

    1 +   1t 2

    yang menghasilkan nilai 1, maka diperoleh

    arg

    e x +iy 

     = limn→∞

    ynn+x 

    Rukmono Budi Utomo30115301Pengampu: Prof. Taufiq Hidayat   Bilangan Euler(e )

    http://find/

  • 8/19/2019 Bilangan Euler Filsafat Sains

    37/45

    1. Bilangan Euler2. Asal-Usul Bilangan   e 3. Identitas Euler

    4 Referensi

  • 8/19/2019 Bilangan Euler Filsafat Sains

    38/45

    4. Referensi

    lanjutanDengan mengingat bahwa  z  = r (cos θ + i  sin θ) dengan  r  = |z |dan  θ = arg (z ), diperolehz  = |z |[cos(arg (z ) + i  sin(arg (z ))]...(∗4)

    Rukmono Budi Utomo30115301Pengampu: Prof. Taufiq Hidayat   Bilangan Euler(e )

    1. Bilangan Euler2. Asal-Usul Bilangan   e 3. Identitas Euler

    4. Referensi

    http://find/

  • 8/19/2019 Bilangan Euler Filsafat Sains

    39/45

    4. Referensi

    lanjutanDengan mengingat bahwa  z  = r (cos θ + i  sin θ) dengan  r  = |z |dan  θ = arg (z ), diperolehz  = |z |[cos(arg (z ) + i  sin(arg (z ))]...(∗4)

    ambil  z  = e x +iy 

    , sehingga (∗4) dapat dituliskan kembalisebagai  z  = |e x +iy |[cos(arg (e x +iy ) + i  sin(arg (e x +iy ))]...(∗5)

    Rukmono Budi Utomo30115301Pengampu: Prof. Taufiq Hidayat   Bilangan Euler(e )

    1. Bilangan Euler2. Asal-Usul Bilangan   e 3. Identitas Euler

    4. Referensi

    http://find/

  • 8/19/2019 Bilangan Euler Filsafat Sains

    40/45

    4. Referensi

    lanjutanDengan mengingat bahwa  z  = r (cos θ + i  sin θ) dengan  r  = |z |dan  θ = arg (z ), diperolehz  = |z |[cos(arg (z ) + i  sin(arg (z ))]...(∗4)

    ambil  z  = e x +iy 

    , sehingga (∗4) dapat dituliskan kembalisebagai  z  = |e x +iy |[cos(arg (e x +iy ) + i  sin(arg (e x +iy ))]...(∗5)

    substitusikan (∗2) dan (∗3) pada (∗5), sehingga diperolehe x +iy  = e x (cos y  + i  sin y ) atau  e iy  = (cos y  + i  sin y )

    Rukmono Budi Utomo30115301Pengampu: Prof. Taufiq Hidayat   Bilangan Euler(e )

    1. Bilangan Euler2. Asal-Usul Bilangan   e 3. Identitas Euler

    4. Referensi

    http://find/

  • 8/19/2019 Bilangan Euler Filsafat Sains

    41/45

    lanjutanDengan mengingat bahwa  z  = r (cos θ + i  sin θ) dengan  r  = |z |dan  θ = arg (z ), diperolehz  = |z |[cos(arg (z ) + i  sin(arg (z ))]...(∗4)

    ambil  z  = e x +iy 

    , sehingga (∗4) dapat dituliskan kembalisebagai  z  = |e x +iy |[cos(arg (e x +iy ) + i  sin(arg (e x +iy ))]...(∗5)

    substitusikan (∗2) dan (∗3) pada (∗5), sehingga diperolehe x +iy  = e x (cos y  + i  sin y ) atau  e iy  = (cos y  + i  sin y )

    Dengan mengingat bahwa y 

     = θ

    , maka diperolehe i θ = (cos θ + i  sin θ)Q.E.D

    Rukmono Budi Utomo30115301Pengampu: Prof. Taufiq Hidayat   Bilangan Euler(e )

    1. Bilangan Euler2. Asal-Usul Bilangan   e 3. Identitas Euler

    4. Referensi

    http://find/

  • 8/19/2019 Bilangan Euler Filsafat Sains

    42/45

    Akibat Identitas EulerAkibat dari Identitas Euler menghasilkan persamaan

    e i π + 1 = 0

    Rukmono Budi Utomo30115301Pengampu: Prof. Taufiq Hidayat   Bilangan Euler(e )

    1. Bilangan Euler2. Asal-Usul Bilangan   e 3. Identitas Euler

    4. Referensi

    http://find/

  • 8/19/2019 Bilangan Euler Filsafat Sains

    43/45

    Akibat Identitas EulerAkibat dari Identitas Euler menghasilkan persamaan

    e i π + 1 = 0

    Bukti

    Rukmono Budi Utomo30115301Pengampu: Prof. Taufiq Hidayat   Bilangan Euler(e )

    1. Bilangan Euler2. Asal-Usul Bilangan   e 3. Identitas Euler

    4. Referensi

    http://find/

  • 8/19/2019 Bilangan Euler Filsafat Sains

    44/45

    Akibat Identitas EulerAkibat dari Identitas Euler menghasilkan persamaan

    e i π + 1 = 0

    BuktiDari identitas Euler, dapat ditemukan hubungan sebagai berikute i π = cos π + i  sin π= −1 + 0= −1

    Dengan demikian  e i π + 1 = 0Q.E.D

    Rukmono Budi Utomo30115301Pengampu: Prof. Taufiq Hidayat   Bilangan Euler(e )

    1. Bilangan Euler2. Asal-Usul Bilangan   e 3. Identitas Euler

    4. Referensi

    http://find/

  • 8/19/2019 Bilangan Euler Filsafat Sains

    45/45

    Referensi

    www.id.wikipedia.org(Bilangan Euler )Dikutip tanggal 3 maret 2016 pukul 14.15 wib 

    www.id.wikipedia.org(Identitias Euler )Dikutip tanggal 3 maret 2016 pukul 14.16 wib 

    www.mathematics.blogspot.comDikutip tanggal 5 maret 2016 

    Gazali, Wikaria.  Penurunan Rumus Euler, makalah

    Rukmono Budi Utomo30115301Pengampu: Prof. Taufiq Hidayat   Bilangan Euler(e )

    http://find/