bikimia-trigliserid
TRANSCRIPT
LAPORAN PRAKTIKUM BIOKIMIA KEDOKTERAN BLOK ENDOKRIN DAN METABOLISME
PEMERIKSAAN TRIGLISERIDA(Metode CHOD-PAP)
Oleh :
Nama : Rhatri Aktaria Parisaputri
NIM : G1A007116
Kelompok : 19
Asisten : M. Julian Aldwin
DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONALUNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMAN
FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU-ILMU KESEHATANJURUSAN KEDOKTERAN
PURWOKERTO
2008
LEMBAR PENGESAHAN
Oleh :
Nama : Rhatri Aktaria ParisaputriNIM : G1A007116Kelompok : 19
Disusun untuk memenuhi persyaratan mengikuti ujian praktikum
Biokimia Kedokteran Blok Endokrin dan Metabolisme pada
Fakultas Kedokteran dan Ilmu-ilmu Kesehatan
Jurusan Kedokteran
Universitas Jenderal Soedirman
Purwokerto
Diterima dan disahkan :
Purwokerto, Desember 2008
Asisten
M. Julian Aldwin
(K1A006133)
BAB IPENDAHULUAN
I. Judul Praktikum
Pemeriksaan Trigliserida dengan metode “CHOD-PAP”
II. Tanggal Praktikum
Kamis, 11 Desember 2008
III.Tujuan Praktikum
1. Mahasiswa dapat mengukur kadar trigliserida dengan metode “CHOD-
PAP”
2. Mahasiswa dapat menyimpulkan hasil pemeriksaan kadar trigliserida
darah pada saat praktikum setelah membendingkan dengan nilai normal
3. Mahasiswa dapat melakukan diagnosa dini penyakit apa saja yang
disebabkan oleh peningkatan kadar trigliserida dengan bantuan hasil
praktikum yang dilakukan.
IV. Dasar Teori
Kolesterol adalah komponen membran sel dan pekursor untuk hormon
steroid dan asam empedu yang disintesa oleh sel tubuh dan diserap dengan
makanan. Kolesterol diangkut di dalam plasma melalui lipoprotein, yang disebut
kompleks antara lipid dan apolipoprotein. Ada 4 klas lipoprotein :
1. High Density Lipoprotein (HDL)
2. Low Density Lipoprotein (LDL)
3. Very Low Density Lipoprotein (VLDL)
4. Khilomikron
Sementara LDL berperan dalam pengangkutan kolesterol ke sel di
perifer, HDL bertanggungjawab terhadap pengambilan kembali kolesterol dari
sel. Empat perbedaan klas lipoprotein menunjukan hubungan yang nyata
terhadap atherosklerosis kororner. LDL-cholesterol (LDL-C) menyumbang
pembentukan plak atherosklerotik di dalam intima arteri dan terkait erat dengan
penyakit jantung koroner (PJK) dan berhubungan dengan mortalitas. Pada saat
kolesterol total dalam rentang nilai normal peningkatan konsentrasi LDL-C
menunjukan resiko tinggi. HDL-C mempunyai efek perlindungan dengan
menghambat pembentukan plak dan menunjukan hubungan terbaik dengan angka
kejadian PJK. Pada kenyataannya, nilai HDL-C yang rendah merupakan factor
resiko independen. Penentapan kadar kolesterol total individu yang lebih baik,
maka perlu mengukur HDL-C dan LDL-C sebagai tambahan.
Akhir-akhir ini, beberapa uji coba klinis terkendali menggunakan diet,
perubahan gaya hidup dan atau obat-obat yang berbada (khususnya HMG CoA
reductase inhibitors [statins]) telah menunjukan bahwa rendahnya kadar
koresterol total dan LDL-C mengurangi resiko PJK secara drastis. (Asscalbiass)
V. Metode Pemeriksaan
Metode yag digunakan dalam pemeriksaan adalah ”CHOD-PAP” : enzymatic
photometric test.
VI. Prinsip Praktikum
Kolesterol ditentukan setelah hidrolisa enzimatik dan oksidasi. Indikator
kalorometrik yaitu quinoneimine terbentuk dari 4-aminoantipyrine dan phenol
oleh hidrogen peroksida dengan katalis peroksidase (reaksi trinders).
VII. Alat dan Bahan
A. Alat Praktikum :
1. Spuit 3 cc
2. Torniquet
3. Plakon
4. Eppendorf
5. Sentrifugator
6. Tabung reaksi 3 ml
7. Rak tabung reaksi
8. Mikropipet (10 μl – 100 μl)
9. Nikropipet (100 μl – 1000 μl)
10. Yellow tip
11. Blue tip
12. Kuvet
13. Spektrofotometer
B. Bahan Praktikum :
1. Sampel (serum)
2. Reagen trigliserid
VIII. Cara Kerja
1. Persiapan sampel
a. Diambil darah probandus sebanyak 3 cc dengan menggunakan spuit.
b. Darah simasukkan ke dalam tabung eppendorf dan disentrifugasi dengan
kecepatan 4000 rpm selama 10 menit, kemudian diambil serumnya untuk
sampel
2. Sampel (serum) sebanyak 10 μl kemudian dicampur dengan reagen trigliserid
sebanyak 1000 μl.
3. Campuran diinkubasi selama 15 menit dalam suhu ruangan (20-25˚ C),
kemudian diukur pada spektrofotometer dengan panjang gelombang 546 nm.
IX. Nilai Normal
Nilai normal trigliserid : < 200 mg/dl
BAB II
HASIL DAN PEMBAHASAN
I. Hasil Pengamatan
Identitas Probandus:
Nama : Amalia Anita H
Umur : 19 tahun
Jenis kelamin : Perempuan
II. Hasil Pengamatan
+ inkubasi ( menit)
inkubasi (20 menit)
1000 µl reagen Trigliserid 10µl serum diukur padaspektrofotometerλ 546
a. Hasil
Kadar tligiserid serum probandus: 110 mg/dl
b. Reaksi
Triglierida LPL Gliserol + asam lemak
Gliserol + ATP GK Gliserol 3-P + ADP
Gliserol 3-P + O2 GPO dyhidroxyaceton phospate + H2O2
2H2O2 + aminoantipyrine + chloro phenol POD quinoneimine + HCl +
4H2O
III. Pembahasan
Pada percobaan pemeriksaan kadar kolesterol darah dengan
menggunakan reagen CHOD, didapatkan hasil bahwa kadar kolesterol darah
probandus adalah 110 mg/dl. Nilai tersebut masih dapat dikatakan normal
mengingat kadar glukosa darah normal adalah < 200 mg/dl.
Trigliserida merupakan lemak utama di dalam tubuh yang sangat erat
kaitannya dengan kolesterol, di mana keduanya mempunyai hubungan yang tidak
dapat dipisahkan dalam proses metabolism. Trigliserida merupakan lemak darah
yang secara khusus berada pada lapis kedua low-density lipoprotein atau LDL,
yang dikenal sebagai kolesterol "jahat" karena perannya dalam memicu serangan
jantung dan stroke. Obat penurun kolesterol yang dikenal sebagai 'statin' memang
dapat mengurangi LDL, tapi obat itu seringkali tak mampu menurunkan
trigliserida lemak darah yang diperoleh dari makanan yang dikonsumsi dan lemak
dalam tubuh.
Trigliserida dibentuk di hati dari gliserol dan lemak yang berasal dari
makanan dengan rangsangan insulin atau ada kelebihan kalori akibat asupan yang
berlebihan. Konsumsi alkohol, makanan manis, santan, dan karbohidrat secara
berlebihan akan meningkatkan kadar trigliserida.
Trigliserida sendiri adalah faktor risiko independen penyakit jantung,
yang merupakan penyebab utama kematian di AS. Trigliserida dan lemak lain
biasanya diukur setelah orang berpuasa selama delapan sampai 12 jam.
Penelitian di Denmark yang dimuat Journal of the American Medical
Association, Borge Noerdestgaard dari Copenhagen University Hospital
menganalisis kadar trigliserida tanpa harus berpuasa untuk melihat seberapa baik
mereka dapat meramalkan risiko stroke. Misalnya, orang yang berusia 55 tahun
atau lebih dengan kadar trigliserida tertinggi --di atas 443 ml/dl memiliki 17
persen risiko stroke dalam waktu 10 tahun. Sementara orang dengan kadar
trigliserida paling rendah, 89 persen per deciliter, memiliki resiko sebesar 3
persen untuk terserang stroke.
Di dalam darah hanya ada 3 jenis lemak dasar, yaitu kolesterol,
trigliserida dan fosfolipid. Oleh karena sifat lemak yang tidak dapat larut dalam
air (sedangkan darah kita terdiri dari air sebagai komponen utama), maka 3
bentuk lemak tersebut harus bercampur dengan zat pelarut untuk dapat beredar
dalam darah. Zat tersebut adalah suatu jenis protein yang disebut Apoprotein
(disngkat Apo). Senyawa lemak (gabungan dari 3 jenis lemak diatas) yang
bergabung dengan Apo membentuk lipoprotein (LP). Jadi LP adalah kolesterol +
trigliserida + fosfolipid + Apo.
Lipoprotein (LP) berbeda dalam ukuran, densitas, komposisi lemak
dan komposisi Apo. Perbedaan tersebut membuat terdapat beberapa jenis LP yaitu
HDL, LDL, IDL, VLDL, kilomikron dan Lp(a). Jadi harus dimengerti bahwa
istilah HDL atau LDL dll itu adalah suatu bentuk gabungan kolesterol, trigliserid,
fosfolipid dan protein HDL (high density lipoprotein) adalah bentuk LP yang
memiliki komponen kolesterol paling sedikit. Dibentuk di usus dan hati, HDL ini
akan menyerap kolesterol bebas dari pembuluh darah, atau bagian tubuh lain
seperti sel makrofag, kemudian membawanya ke hati, hal inilah yang membuat
HDL dijuluki kolesterol baik.
VLDL (very low density LP) adalah LP yang dibentuk di hati yang
kemudian akan diubah di pembuluh darah menjadi LDL (low density LP). Bentuk
LP ini memiliki komponen kolesterol paling banyak dan akan membawa
kolesterol tersebut ke jaringan seperti dinding pembuluh darah. trigliserida (TG)
adalah salah satu bentuk dari 3 lemak dasar manusia. Tidak seperti kolesterol
yang disimpan dalam jaringan hati atau dinding pembuluh darah, TG akan
disimpan dalam sel lemak dibawah kulit (yang menjadikan six pack abs sangat
sulit diperoleh). Apa artinya bila kadar TG tinggi?apakah berbahaya?. Kadar TG
yang tinggi akan merubah metabolisme VLDL menjadi suatu bentuk large VLDL.
Bentuk L-VLDL ini akan menjadi LDL yang sangat mudah teroksidasi dan
merusak HDL yang pada akhirnya akan memperberat kandungan kolesterol
pembuluh darah.
Bila kadar kolesterol di pembuluh darah tinggi, hal ini akan membuat
diameter pembuluh darah menjadi sempit, (analogikan dengan selang air yang
dinding dalamnya tertutup oleh lumut, maka aliran air tidak akan lancar). Pada
keadaan yang berat dimana terjadi sumbatan total dari pembuluh darah maka akan
terjadi kerusakan organ, misalkan bila pembuluh koroner yang tertutup, maka
terjadi serangan jantung, atau bila pembuluh darah otak yang tertutup akan terjadi
stroke. HDL akan membawa kolesterol bebas dari pembuluh darah ke hati
sehingga diameter pembuluh akan melebar, sedangkan bila kadar VLDL dan LDL
tinggi maka akan terjadi hal sebaliknya yang akan memperberat penyempitan
pembuluh darah.
Trigliserida merupakan ester dari alkohol gliserol dengan asam lemak.
Pada lemak alami, proporsi molekul triasilgliserol yang mengandung residu asam
lemak yang sama pada ketiga posisi ester sangatlah kecil. Hampir seluruhnya
merupakan asil gliserol campuran. Trigliserida ditransport dalam limfe intestinal
dan plasma pada pusat lipoprotein besar; kilomikron merupakan 86% trigliserida,
VLDL merupakan 55% trigliserida. Jadi dapat dikatakan trigliserida merupakan
unsur lipid yang dominan pada kilomikron dan VLDL. Kadar normal dari
trigliserida adalah kurang dari (<) 165 mg/dl. Peningkatan kadar trigliserida ini
dapat disebabkan bila kita mengkonsumsi kalori berlebihan, yaitu lebih besar
daripada kebutuhan kita. Peningkatan ini dapat dipengaruhi oleh diet.
IV. Aplikasi Klinis
1. Hipertirigliserid
Hipertrigliserid primer disebabkan oleh peningkatan sintesis TG di hati atau
(jarang) gangguan pemecahan kilomikron dan VLDL (hiperlipoproteinemia I),
yang terjadi akibat defisiensi LPL atau ApoCII. Keadaan ini menimbulkan
berbagai predisposisi, misalnya pankreatitis, selain itu HDL juga berkurang
dan resiko aterosklerosis menjadi meningkat.
2. Penyakit Jantung Koroner
Penyakit Arteri Koroner / penyakit jantung koroner (Coronary Artery
Disease) ditandai dengan adanya endapan lemak yang berkumpul di dalam sel
yang melapisi dinding suatu arteri koroner dan menyumbat aliran darah.
Endapan lemak (ateroma atau plak) terbentuk secara bertahap dan tersebar di
percabangan besar dari kedua arteri koroner utama, yang mengelilingi jantung
dan menyediakan darah bagi jantung.
Secara spesifik, faktor-faktor yang meningkatkan resiko terjadinya penyakit
arteri koroner adalah:
a. Diet kaya lemak
b. Merokok
c. Malas berolah raga.
Resiko terjadinya penyakit arteri koroner meningkat pada peningkatan kadar
kolesterol total dan kolesterol LDL (kolesterol jahat) dalam darah.
Jika terjadi peningkatan kadar kolesterol HDL (kolesterol baik), maka resiko
terjadinya penyakit arteri koroner akan menurun.
Makanan mempengaruhi kadar kolesterol total dan karena itu makanan juga
mempengaruhi resiko terjadinya penyakit arteri koroner. Merubah pola
makan (dan bila perlu mengkonsumsi obat dari dokter) bisa menurunkan
kadar kolesterol. Menurunkan kadar kolesterol total dan kolesterol LDL bisa
memperlambat atau mencegah berkembangnya penyakit arteri koroner.
3. Penyakit Stroke
Stroke merupakan penyakit serebrovaskuler mengacu kepada setiap gangguan
neurologik mendadak yang terjadi akibat pembatasan atau terhentinya aliran
darah melalui suplai arteri otak. Pada stroke kadar glukosa darah tinggi karena
kelebihan glukosa dalm darah disimpan dalam bentuk glikogen cadangan
energi. Dan glukosa yang lainya akan diubah menjadi asam lemak dan gliserol
untuk pembentukan trigliserida. Karena glukosa naik, pembentukan trigliserid
naik, terjadi sroke. (IPD, 2006)
BAB III
KESIMPULAN
1. Kadar trigliserid serum probandus pada percobaan adalah normal yaitu 110 mg/dl,
sedangkan nilai normalnya < 200 mg/dl.
2. Kolesterol terdiri atas high density cholesterol (HDL), low density cholesterol (LDL)
dan trigliserida.
3. Trigliserida merupakan lemak darah yang secara khusus berada pada lapis kedua
low-density lipoprotein atau LDL.
4. Aplikasi klinis pada kelainan kadar trigliserida:
a. Hipertrigliserid
b. Penyakit Jantung Koroner
c. Stroke
DAFTAR PUSTAKA
Departemen Ilmu penyakit Dalam. 2006. Dislipidemia. Dalam:Ilmu Penyakit Dalam. Jilid 3.Edisi IV. Jakarta. Fakultas Kedokteran UI: 1926.
Murray, Robert K. 2003. Biokimia Harper. EGC. Jakarta.
William F. Ganong, 2003. Keseimbangan energi, metabolisme dan nutrisi. Dalam: Buku Ajar Fisiologi Kedokteran. edisi 20. Jakarta: EGC. 292-6.
http://probescorian.net/index.php?option=com_content&view=article&id=40:lemak-kolesterol-dan-trigliserida&catid=11:main&Itemid=14
Anonym, 2008. Waspadai Ancaman Trigliserida. Available at: http://cpddokter.com/home/index2.php?option=com_content&do_pdf=1&id=712