biaya satuan pendidikan

Upload: guruh-kartika-widjaja

Post on 03-Jun-2018

213 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 8/12/2019 biaya satuan pendidikan

    1/7

    KOMPILASI POIN-POIN PENTING ATURAN TENTANG

    PEMBIAYAAN PENDIDIKAN

    Pengantar

    Pembiayaan pendidikan adalah persoalan yang sangat dinamis. Di samping secara langsung

    bersentuhan dengan masyarakat, masalah ini juga terkait dengan kebijakan-kebijakan

    Negara. Oleh karena itu, untuk menyikapi secara benar, perlu kiranya kita memahami

    aturan-aturan terkait. Berikut adalah aturan-aturan yang terkait dengan pembiayaan

    pendidikan.

    UU No 20 tahun 2003

    Pasal 12

    PESERTA DIDIK

    (1) Setiap peserta didik pada setiap satuan pendidikan berhak:

    c. mendapatkan beasiswa bagi yang berprestasi yang orang tuanya tidak mampu

    membiayai pendidikannya;

    d. mendapatkan biaya pendidikan bagi mereka yang orang tuanya tidak mampu

    membiayai pendidikannya;

    (2) Setiap peserta didik berkewajiban:

    b. ikut menanggung biaya penyelenggaraan pendidikan, kecuali bagi peserta didikyang dibebaskan dari kewajiban tersebut sesuai dengan peraturan

    perundangundangan yang berlaku.

    BAB VIII

    WAJIB BELAJAR

    Pasal 34

    (2) Pemerintah dan pemerintah daerah menjamin terselenggaranya wajib belajar minimal

    pada jenjang pendidikan dasar tanpa memungut biaya.

    PP NO 47 TAHUN 2008 TTG WAJIB BELAJAR

    BAB VI

    PENJAMINAN WAJIB BELAJAR

    Pasal 9

    (1) Pemerintah dan pemerintah daerah menjamin terselenggaranya program wajib belajar

    minimal pada jenjang pendidikan dasar tanpa memungut biaya.

    (3) Warga negara Indonesia yang berusia di atas 15 (lima belas) tahun dan belum lulus

    pendidikan dasar dapat menyelesaikan pendidikannya sampai lulus atas biayaPemerintah dan/atau pemerintah daerah.

  • 8/12/2019 biaya satuan pendidikan

    2/7

    (4) Warga negara Indonesia usia wajib belajar yang orang tua/walinya tidak mampu

    membiayai pendidikan, Pemerintah dan/atau pemerintah daerah wajib memberikan

    bantuan biaya pendidikan sesuai peraturan perundang-undangan.

    Pasal 10

    (1) Investasi pada lahan, sarana, dan prasarana selain lahan pendidikan pada satuan

    pendidikan dasar pelaksana program wajib belajar yang diselenggarakan oleh

    Pemerintah atau pemerintah daerah menjadi tanggung jawab Pemerintah atau

    pemerintah daerah sesuai kewenangan masing-masing.

    (2) Investasi pada lahan, sarana, dan prasarana selain lahan pendidikan pada satuan

    pendidikan dasar pelaksana program wajib belajar yang diselenggarakan oleh

    masyarakat menjadi tanggung jawab badan hukum penyelenggara satuan pendidikan.

    (3) Biaya operasi pada satuan pendidikan dasar pelaksana program wajib belajar menjadi

    tanggung jawab Pemerintah atau pemerintah daerah sesuai kewenangan masing-masing.

    PP NO 48 TAHUN 2008 TENTANG PENDANAAN PENDIDIKAN

    BAB I

    KETENTUAN UMUM

    Pasal 1

    Dalam Peraturan Pemerintah ini yang dimaksud dengan:

    4. Pendanaan pendidikan adalah penyediaan sumberdaya keuangan yang diperlukan untuk

    penyelenggaraan dan pengelolaan pendidikan.

    Pasal 2

    (1) Pendanaan pendidikan menjadi tanggung jawab bersama antara Pemerintah,

    pemerintah daerah, dan masyarakat.

    (2) Masyarakat sebagaimana dimaksud pada ayat (1) meliputi:

    a. penyelenggara atau satuan pendidikan yang didirikan masyarakat;

    b. peserta didik, orang tua atau wali peserta didik; dan

    c. pihak lain selain yang dimaksud dalam huruf a dan huruf b yang mempunyai

    perhatian dan peranan dalam bidang pendidikan.

    Pasal 3(1) Biaya pendidikan meliputi

    a. biaya satuan pendidikan; a. biaya investasi 1. biaya investasi lahanpendidikan2. biaya investasi selainlahan pendidikan.

    b. biaya operasi 1. biaya personalia 1. gaji pokok bagi pegawai padasatuan pendidikan;2. tunjangan yang melekat padagaji bagi pegawaipada satuan pendidikan;

    3. tunjangan struktural bagipejabat struktural

  • 8/12/2019 biaya satuan pendidikan

    3/7

    padasatuan pendidikan;4. tunjangan fungsional bagipejabat fungsional diluar guru dan dosen;5. tunjangan fungsional atausubsidi tunjanganfungsional bagi guru dan dosen;6. tunjangan profesi bagi gurudan dosen;7. tunjangan khusus bagi gurudan dosen;8. maslahat tambahan bagi gurudan dosen; dan9. tunjangan kehormatan bagidosen yang memilikijabatan profesor atau guru besar.

    2. biaya nonpersonalia.

    c. bantuan biayapendidikan

    d. beasiswa.

    b. biaya penyelenggaraandan/atau pengelolaanpendidikan; dan

    a. biaya investasi: 1. biaya investasi lahanpendidikan2.biaya investasi selainlahan pendidikan.

    b. biaya operasi 1. biaya personalia 1. gaji pokok;2. tunjangan yang melekat padagaji;3. tunjangan struktural bagi

    pejabat struktural;dan4. tunjangan fungsional bagipejabat fungsional.

    2. biaya nonpersonalia.

    c. biaya pribadi peserta didik.

    BAB IV

    TANGGUNG JAWAB PENDANAAN PENDIDIKAN OLEH MASYARAKAT DI LUAR

    PENYELENGGARA DAN SATUAN PENDIDIKAN YANG DIDIRIKAN MASYARAKAT

    Bagian Kesatu

    Tanggung Jawab Peserta Didik, Orang Tua, dan/atau Wali Peserta Didik

    Pasal 47

    Peserta didik, orang tua, dan/atau wali peserta didik bertanggung jawab atas:

    a. biaya pribadi peserta didik;

    b. pendanaan biaya investasi selain lahan untuk satuan pendidikan bukan pelaksana

    program wajib belajar, baik formal maupun nonformal, yang diperlukan untuk menutupi

    kekurangan pendanaan yang disediakan oleh penyelenggara dan/atau satuan

    pendidikan;

  • 8/12/2019 biaya satuan pendidikan

    4/7

  • 8/12/2019 biaya satuan pendidikan

    5/7

    i. menanggung biaya pengelolaan dan penyelenggaraan pendidikan, kecuali yang

    dibebaskan dari kewajiban;

    Pasal 181

    Pendidik dan tenaga kependidikan, baik perseorangan maupun kolektif, dilarang:

    a. menjual buku pelajaran, bahan ajar, perlengkapan bahan ajar, pakaian seragam, atau

    bahan pakaian seragam di satuan pendidikan;

    b. memungut biaya dalam memberikan bimbingan belajar atau les kepada peserta didik di

    satuan pendidikan;

    Pasal 198

    Dewan pendidikan dan/atau komite sekolah/madrasah, baik perseorangan maupun kolektif,

    dilarang:

    a. menjual buku pelajaran, bahan ajar, perlengkapan bahan ajar, pakaian seragam, atau

    bahan pakaian seragam di satuan pendidikan;

    b. memungut biaya bimbingan belajar atau les dari peserta didik atau orang tua/walinya disatuanpendidikan;

    PP NO 66 TAHUN 2010 TENTANG PERUBAHAN ATAS PP 17 TAHUN 2010

    Pasal 53A

    (3) Satuan pendidikan menengah dan satuan pendidikan tinggi yang diselenggarakan oleh

    Pemerintah atau pemerintah daerah sesuai dengan kewenangan masing-masing wajib

    menyediakan bantuan biaya pendidikan bagi peserta didik berkewarganegaraanIndonesia yang tidak mampu secara ekonomi dan yang orang tua atau pihak yang

    membiayai tidak mampu secara ekonomi.

    (4) Bantuan biaya pendidikan sebagaimana dimaksud pada ayat (3), diberikan kepada paling

    sedikit 20% (dua puluh persen) dari jumlah seluruh peserta didik.

    PERMENDIKBUD NO 60 TAHUN 2011 TENTANG LARANGAN PUNGUTAN BIAYA

    PENDIDIKAN PADA SEKOLAH DASAR DAN SEKOLAH MENENGAH PERTAMA

    Pasal 2

    (1) Biaya pendidikan pada sekolah yang diselenggarakan oleh Pemerintah dan pemerintah

    daerahbersumber dari:

    a. anggaran pendapatan dan belanja negara; dan/atau

    b. anggaran pendapatan dan belanja daerah.

    (2) Biaya pendidikan pada sekolah pelaksana program wajib belajar menjadi tanggung jawab

    Pemerintah dan/atau pemerintah daerah sampai terpenuhinya SNP.

    (3) Pemenuhan biaya pendidikan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dilakukan melalui

    bantuan operasional sekolah.

    Pasal 3

    Sekolah pelaksana program wajib belajar dilarang memungut biaya investasi dan biayaoperasi dari peserta didik, orang tua, atau walinya.

  • 8/12/2019 biaya satuan pendidikan

    6/7

    Pasal 4

    (1) Sekolah yang diselenggarakan oleh masyarakat tidak boleh melakukan pungutan:

    a. yang dikaitkan dengan persyaratan akademik untuk penerimaan peserta didik,

    penilaian hasil belajar peserta didik, dan/atau kelulusan peserta didik; dan

    b. untuk kesejahteraan anggota komite sekolah atau lembaga representasi pemangku

    kepentingan sekolah.

    (2) Sekolah yang diselenggarakan oleh masyarakat dilarang melakukan pungutan kepada

    peserta didik, orang tua, atau walinya yang tidak mampu secara ekonomis.

    Pasal 5

    (1) Sekolah yang diselenggarakan oleh masyarakat yang menerima bantuan operasional

    tidak boleh memungut biaya operasi.

    (2) Dalam keadaan tertentu jika sekolah sebagaimana dimaksud pada ayat (1) melakukan

    pungutan biaya operasi maka sekolah harus:

    a. memperoleh persetujuan tertulis dari orang tua atau wali peserta didik;b. memperoleh persetujuan tertulis dari komite sekolah;

    c. memperoleh persetujuan tertulis dari kepala dinas pendidikan provinsi dan kepala

    dinas pendidikan kabupaten/kota, sesuai kewenangan masing-masing; dan

    d. memenuhi persyaratan :

    1) perencanaan investasi dan/atau operasi yang jelas dan dituangkan dalam rencana

    strategis, rencana kerja tahunan, serta anggaran tahunan yang mengacu pada SNP;

    2) perencanaan investasi dan/atau operasi diumumkan secara transparan kepada

    pemangku kepentingan sekolah;

    3) perolehan dana disimpan dalam rekening atas nama sekolah;

    4) perolehan dana dibukukan secara khusus oleh sekolah, terpisah dari dana yangditerima dari

    5) penyelenggara sekolah; dan

    6) penggunaan sesuai dengan perencanaan.

    Pasal 6

    (1) Sekolah dasar dan sekolah menengah pertama yang bertaraf internasional tidak boleh

    melakukan pungutan tanpa persetujuan tertulis dari Menteri atau pejabat yang ditunjuk.

    (2) Sekolah dasar dan sekolah menengah pertama yang dikembangkan menjadi bertaraf

    internasional tidak boleh melakukan pungutan tanpa persetujuan tertulis dari

    bupati/walikota atau pejabat yang ditunjuk.

    Pasal 7

    Ketentuan lebih lanjut mengenai persetujuan pungutan biaya selain biaya operasi

    sebagaimana dimaksud dalam Pasal 5 ayat (2) dan persetujuan pungutan sebagaimana

    dimaksud dalam Pasal 6 diatur dengan Peraturan Menteri tersendiri.

    Pasal 8

    Sekolah yang melakukan pungutan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 5 ayat (2) dan Pasal

    6, wajib menyampaikan laporan pengumpulan, penyimpanan, dan penggunaan dana

    kepada:

  • 8/12/2019 biaya satuan pendidikan

    7/7

    a. orang tua atau wali peserta didik, komite sekolah, kepala dinas pendidikan

    kabupaten/kota, dan kepala dinas pendidikan provinsi;

    b. bupati/walikota atau pejabat yang ditunjuk untuk sekolah dasar, sekolah menengah

    pertama, dan sekolah menengah pertama terbuka serta sekolah dasar dan sekolah

    menengah pertama yang dikembangkan menjadi bertaraf internasional;

    c. gubernur atau pejabat yang ditunjuk untuk sekolah dasar luar biasa dan sekolah

    menengah pertama luar biasa; dan

    d. Menteri atau pejabat yang ditunjuk untuk sekolah dasar dan sekolah menengah pertama

    yang bertaraf internasional.

    Pasal 9

    (1) Sekolah yang melakukan pungutan yang tidak sesuai dengan Pasal 3 sampai dengan

    Pasal 5 dan tidak melaporkan sesuai dengan Pasal 8 huruf a dan huruf c dikenai sanksi

    administratif:

    a. pembatalan pungutan;

    b. untuk kepala sekolah berupa:1) teguran tertulis;

    2) mutasi; atau

    3) sanksi administratif lain sesuai ketentuan kepegawaian bagi yang berstatus pegawai

    negeri sipil atau sesuai perjanjian kerja/kesepakatan kerja bersama bagi yang

    berstatus bukan pegawai negeri sipil.

    c. untuk sekolah yang diselenggarakan oleh masyarakat berupa pencabutan ijin

    penyelenggaraan.

    (2) Sekolah dasar dan sekolah menengah pertama bertaraf internasional atau yang

    dikembangkan menjadi bertaraf internasional yang melakukan pungutan tanpa

    persetujuan sesuai dengan Pasal 6 dan tidak melaporkan sesuai dengan Pasal 8 huruf bdan huruf d dikenai sanksi sebagaimana dimaksud pada ayat (1).

    PENUTUP

    Demikianlah sejumlah aturan yang terkait dengan pembiayaan pendidikan. Semoga paparan

    singkat ini bisa menjadi bahan kajian untuk selanjutnya disikapi secara arif di setiap satuan

    pendidikan

    Pengumpul Bahan

    Kasi Kurikulum Bid. Mapenda

    Imam Khoiri