NamaKelurahan

Kel. Kuningan Kec. Semarang UtaraKota Semarang

Latar Belakang

Kelurahan Kuningan adalah salah satu Kawasan Kumuh di Kecamatan Semarang Utara Kota Semarang, kawasan kumuh ini tertuang di SK Walikota Semarang No. 050/801/2014 tentang Penetapan Lokasi Lingkungan Perumahan dan Permukiman Kumuh Kota Semarang, Kelurahan Kuningan dengan jumlah penduduk miskin ± 1.433 jiwa memiliki permasalahan utama terkait dengan permukiman adalah permasalahan genangan air rob dan tidak berfungsinya drainase, selain itu permasalahan minimnya sarana dan prasarana persampahan dan sanitasi yang layak dan sehat berdampak juga akan rendahnya kualitas permukiman di Kelurahan Kuningan.

Kelurahan Kuningan Kota Semarang

Pemerintah berupaya melakukan peningkatan kualitas permukiman pada Kelurahan Kuningan melalui program NUSP-2 yang telah dilaksanakan sejak 2015. Pada program NUSP-2, Infrastruktur permukiman yang telah terbangun antara lain adalah jalan lingkungan, drainase dan Prasarana persampahan, selain itu Pemerintah Kota Semarang dan juga didukung oleh kesadaran masyarakat melalui APBD dan Swadaya masyarakat dalam upaya peningkatan kualitas permukiman di Kelurahan Kuningan, infrastruktur yang terbangun dari APBD dan Swadaya Masyarakat adalah Jalan lingkungan, Drainase, TPA, Sanitasi dan Sistem maupun prasarana Persampahan.

Salah satu pembelajaran positif dari penanganan permukiman kumuh di Kelurahan Kuningan adalah dengan adanya keterpaduan dalam rangka penanganan permukiman kumuh di Kelurahan Kuningan melalui program pemerintah pusat, pemerintah daerah, selain itu adanya gerakan dari masyarakat Kelurahan Kuningan akan penyelesaian

permukiman kumuh, melalui kesadaran bersama dan semangat gotong royong dalam memperbaiki kondisi permukiman disekitarnya.

Keterpaduan dan semangat Kegotong Royongan di kawasan kumuh Kelurahan Kuningan khususnya di RT 05 RW IX dan RT 05 RW X dapat mempercepat penyelesaian persoalan permukiman kumuh, hal positif tersebut dapat menjadi pembelajaran untuk kawasan-kawasan kumuh lainya yang memiliki karakteristik sama dengan Kelurahan Kuningan.

Sumber Pembiaya

an

Peningkatan Kualitas Permukiman Kumuh di Kelurahan Kuningan dilaksanakan secara terpadu dengan melalui beberapa sumber pembiayaan yaitu : (i) Loan ADB 3122-INO (NUSP-2) Tahun 2015 sebesar Rp. 1.000.000.000,- (kegiatan skala lingkungan berupa pembangunan jalan lingkungan dan saluran drainase); Tahun 2016 sebesar Rp. 1.000.000.000,- (kegiatan skala lingkungan berupa pembangunan jalan lingkungan dan saluran drainase) serta sebesar Rp. 2.291.122.000,- (kegiatan skala kawasan berupa pembangunan Drainase, Motor Sampah dan Jalan Akses); (ii) APBD Kota Semarang sebesar Rp. 2.000.000.000 untuk pembangunan MCK, Drainase, Jalan Lingkungan dan Pembangunan Talud; (iii) Swadaya Masyarakat Kelurahan Kuningan sebesar Rp. 60.000.000,- (kegiatan Sarana Persampahan, Pekerjaan Pengecatan Jalan dan Drainase, Lampu Penerangan, Tong Sampah dan Pot-Pot Tanaman.

Peta Keterpaduan Program Penanganan Kumuh Kelurahan Kuningan

Manfaat Peningkatan kualitas permukiman melalui Program NUSP-2 dan program-program dukungan APBD maupun dari gerakan gotong royong masyarakat Kelurahan Kuningan telah memberikan manfaat sebagai berikut: Mengatasi genangan pada permukiman; Memberikan akses dan kemudahan mobilisasi bagi warga; Memberikan akses dan kemudakan dalam mendapatkan fasilitas air bersih dan

sanitasi yang layak Sejumlah warga memiliki rumah yang layak dan sehat; Memberikan kemudahan akses pembuangan sampah bagi lingkungan; Memberikan ruang publik bagi warga untuk dapat melakukan aktivitas sosial.

Selain manfaat yang diperoleh dari pembangunan infrastruktur, Program NUSP-2 ini juga telah meningkatkan kapasitas sosial warga setempat. Pendekatan pemberdayaan masyarakat telah memberikan wadah bagi kaum perempuan untuk dapat telibat dalam pengambilan keputusan terhadap peningkatan kualitas permukiman. Selain itu, kesadaran warga untuk hidup bersih dan sehat juga timbul karena penyediaan prasarana dan sarana sanitasi dan persampahan di lingkungan permukimannya. Diharapkan keberlanjutan peningkatan kualitas permukiman dapat terjaga karena warga peduli terhadap lingkungannya, selain itu juga memberikan pembelajaran kepada wilayah sekitarnya untuk dapat minimal mencontoh keterpaduan yang dilakukan dalam rangka penanganan permasalahan permukiman di kawasan permukiman kumuh.

Cerita Warga

Ibu Karni (48) Ketua RT 05 RW IX

Ibu Karni (48) adalah ketua RT 05 RW IX Kelurahan Kuningan, beliau sangat aktif didalam kegiatan-kegiatan yang bersifat sosial dan aktif di berbagai kelembagaan, selain sebagai penggerak PKK beliau juga merupakan contoh warga yang peduli terhadap lingkungan terutama di lingkungan RT 01 RW IX, beliau memberikan semangat dan contoh bagaimana mengelola infrastruktur yang sudah terbangun menjadi tampak indah dan awet, salah satunya dengan menggerakkan warganya untuk mengecat tutup saluran drainase dan jalan paving yang terbangun, selain tampak indah dan asri dengan tambahan pot-pot tanaman, lingkungan RT 05 RW IX menjadi lingkungan yang layak dan contoh bagi lingkungan yang lainya, setiap 2 minggu sekali ibu karni mengajak warganya untuk melakukan hal-hal yang positif diantaranya membersihkan lingkunganya, kemudian juga menyarankan warganya untuk selalu hidup bersih dan sehat.

Bapak Bibit Haryanto (58) Ketua RW 10

Bapak Bibit Haryanto (58) adalah Ketua RW X di Kelurahan Kuningan, karena rambut putihnya atau ketegasan dan sifat peduli terhadap lingkungan sekitar beliau lebih dikenal dengan Pak Ganjarnya Kelurahan Kuningan, bapak dua anak ini sangat terbuka kepada masyarakat apabila dibutuhkan, sampai-sampai masalah kebocoran air pun beliau sendiri yang menangani langsung, di dalam program NUSP-2 beliau yang merancang dan mengelola diskusi dengan masyarakat sekitar terkait dengan masalah dan kebutuhan yang ada, terbukti dengan sentuhan tangan beliau sekarang ini kawasan RT 05 RW X sudah terbebas genangan dan memiliki akses yang baik, beliau merancang sistem saluran drainase sehingga simpul-simpul penyebab genangan dapat terselesaikan, tidak sampai situ saja, pak ganjarnya kelurahan kuningan ini juga mendorong warganya untuk dapat berkontribusi berupa swadaya masyarakat berupa Cat dan Pot Tanaman, tujuanya agar mempercantik lingkunganya, dengan pengecatan tutup drainase dan jalan paving, kemudian memasang beberapa pot tanaman hias di depan rumah atau diatas saluran drainase, sekarang ini lingkungan RT 05 RW X tampak bersih, indah dan ceria, ini simbol atau menggambarkan dari warganya yang ceria dan bersiap untuk terbebas dari permasalahan permukiman.