best practice nusp-2 kelurahan kemang agung kota palembang

9
Nama Kelurahan Kel. Kemang Agung Kec. Kertapati Kota Palembang Latar Belakang Kelurahan Kemang Agung merupakan salah satu permukiman kumuh berdasarkan SK Walikota Palembang No. 546 Tahun 2015. Kelurahan Kemang Agung berada pada kawasan pusat Kota Palembang yang meliputi 305,44 Ha dengan jumlah luasan kumuh 34,31 ha, yang tersebar 5 RW (RW 1, 2, 4 dan 5) serta 21 RT (RT 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9, 10, 11, 12, 16, 17, 18, 19, 21, 23, 24 dan 28) Kelurahan Kemang Agung memiliki tingkat kepadatan penduduk rata-rata pada seluruh kawasan permukiman kumuh adalah sebesar 298 jiwa/hektar dengan tingkat kepadatan bangunan rata-rata sebesar 110 – 120 unit/hektar. Permasalahan utama pada kelurahan ini adalah karena lokasi kelurahan ini berada di bantaran Sungai Musi sehingga terjadi genangan hampir di semua kawasan ketika sedang terjadi air pasang sehingga perlu di bangun sistem jaringan saluran drainage yang terintegrasi dengan saluran utama menuju Sungai Musi. Permasalahan sampah dan sanitasi juga menjadi krusial untuk di tangani di perlukan peran semua stake holder ditingkat kota, keamatan, kelurahan sampai tingkat RT, untuk menangani sampah di lokasi ini di samping penyediaan sarana dan perasana persampahan juga harus dilakukan penyuluhan perubahan perilaku masyarakat di lokasi kumuh, sedangkan permasalahan sanitasi dalam penangananya tidak serta merta hanya menyediakan septick tank maupun IPAL, dikarenakan lokasi pasang surut air serta banyaknya bangunan model panggung, perlu penanganan yang khusus dan kreatif dalam menangani permasalahan sanitasi, persamalahan kumuh lainya juga diperlukan penanganan antara lain adalah perbaikan jalan di beberapa lokasi, penambahan lampu penerangan jalan, pembangunan septi tank kumunal, penghijauan, RTH , Kolam retensi serta penguatan ekonomi masarakat. Melalui Program NUSP-2 sejak 2015, pemerintah dalam mendukung program bebas kumuh berupaya melakukan peningkatan kualitas permukiman pada Kelurahan Kemang Agung. Masyarakat berperan sebagai pelaku utama dalam pembangunan lingkungannya, mulai dari perencanaan hingga pemeliharaan. Harapanya dengan peran aktif masyarakat selain mendorong keterlibatan Mayarakat (semua warga dan khususnya warga miskin dan kaum perempuan) juga mendorong kontribusi melalui swadaya masyarakat maupun pengelolaan dan pemeliharaan sehingga investasi yang sudah terbangun melalui Program NUSP-2 ini selain dapat bermanfaat juga terpelihara dengan baik. Pada Program NUSP-2 di Kelurahan Kemang Agung Infrastruktur yang dibangun antara lain adalah jalan lingkungan, Jembatan dan pengaman jalan, saluran

Upload: bagus-ardian

Post on 15-Apr-2017

101 views

Category:

Government & Nonprofit


5 download

TRANSCRIPT

Page 1: Best Practice NUSP-2 Kelurahan Kemang Agung Kota Palembang

NamaKelurahan

Kel. Kemang AgungKec. KertapatiKota Palembang

Latar Belakang Kelurahan Kemang Agung merupakan salah satu permukiman kumuh berdasarkan SK Walikota Palembang No. 546 Tahun 2015.

Kelurahan Kemang Agung berada pada kawasan pusat Kota Palembang yang meliputi 305,44 Ha dengan jumlah luasan kumuh 34,31 ha, yang tersebar 5 RW (RW 1, 2, 4 dan 5) serta 21 RT (RT 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9, 10, 11, 12, 16, 17, 18, 19, 21, 23, 24 dan 28) Kelurahan Kemang Agung memiliki tingkat kepadatan penduduk rata-rata pada seluruh kawasan permukiman kumuh adalah sebesar 298 jiwa/hektar dengan tingkat kepadatan bangunan rata-rata sebesar 110 – 120 unit/hektar.

Permasalahan utama pada kelurahan ini adalah karena lokasi kelurahan ini berada di bantaran Sungai Musi sehingga terjadi genangan hampir di semua kawasan ketika sedang terjadi air pasang sehingga perlu di bangun sistem jaringan saluran drainage yang terintegrasi dengan saluran utama menuju Sungai Musi. Permasalahan sampah dan sanitasi juga menjadi krusial untuk di tangani di perlukan peran semua stake holder ditingkat kota, keamatan, kelurahan sampai tingkat RT, untuk menangani sampah di lokasi ini di samping penyediaan sarana dan perasana persampahan juga harus dilakukan penyuluhan perubahan perilaku masyarakat di lokasi kumuh, sedangkan permasalahan sanitasi dalam penangananya tidak serta merta hanya menyediakan septick tank maupun IPAL, dikarenakan lokasi pasang surut air serta banyaknya bangunan model panggung, perlu penanganan yang khusus dan kreatif dalam menangani permasalahan sanitasi, persamalahan kumuh lainya juga diperlukan penanganan antara lain adalah perbaikan jalan di beberapa lokasi, penambahan lampu penerangan jalan, pembangunan septi tank kumunal, penghijauan, RTH , Kolam retensi serta penguatan ekonomi masarakat.

Melalui Program NUSP-2 sejak 2015, pemerintah dalam mendukung program bebas kumuh berupaya melakukan peningkatan kualitas permukiman pada Kelurahan Kemang Agung. Masyarakat berperan sebagai pelaku utama dalam pembangunan lingkungannya, mulai dari perencanaan hingga pemeliharaan. Harapanya dengan peran aktif masyarakat selain mendorong keterlibatan Mayarakat (semua warga dan khususnya warga miskin dan kaum perempuan) juga mendorong kontribusi melalui swadaya masyarakat maupun pengelolaan dan pemeliharaan sehingga investasi yang sudah terbangun melalui Program NUSP-2 ini selain dapat bermanfaat juga terpelihara dengan baik. Pada Program NUSP-2 di Kelurahan Kemang Agung Infrastruktur yang dibangun antara lain adalah jalan lingkungan, Jembatan dan pengaman jalan, saluran drainase, dan pembuatan taman – taman mini, MCK dan SAB, dan IPAL komunal.

Selain melalui Program NUSP-2, Pemerintah Kota Palembang dan Propinsi Sumatera Selatan dalam mendukung Program Bebas Kumuh di Kelurahan Kemang Agung juga mengalokasi APBD 2016 utk kegiatan Bedah Rumah (RTLH), pembangunan Jalan Lingkungan, Lampu Penerangan Jalan , IPAB, IPAL komunal dan pembangunan Drainage.

Partispasi mayarakat Keluahan Kemang Agung dalam mendukung pelaksanaan NUSP-2 cukup tinggi terutama sumbangan tenaga dalam bentuk gotong royong, hibah lahan untuk pembangunan IPAL, IPB , sumbang saran serta kepedulian dalam pengawasan pelaksanaan kegiatan.

Sumber Pembiayaan

Peningatan Kualitas Permukiman Kumuh di Kelurahan Kemang Agung dilaksanakan secara terpadu dengan melalui beberapa sumber pembiayaan yaitu : (i) Loan ADB 3122-INO (NUSP-2) sebesar Rp. 1.000.000.000,- (skala Lingkungan) untuk pembangunan jalan lingkungan, saluran drainase, Jembatan, taman mini, kemudian sebesar Rp. 9.450.000.000,- (skala kawasan) untuk pembangunan Drainase dan Jalan; (ii) APBD Kota Palembang sebesar

Page 2: Best Practice NUSP-2 Kelurahan Kemang Agung Kota Palembang

Rp. 425.000.000,- (pemb. IPAL), Rp. 150.000.000,- (IPAB), Rp. 4.000.000.000,- (Bedah Rumah), Drainase Rp. 200.000.000,-, jalan Lingkungan Rp. 200.000.000,-, serta lampu penerangan jalan Rp. 1.000.000.000,-.

Manfaat Peningkatan kualitas permukiman melalui Program NUSP-2 telah memberikan manfaat sebagai berikut:

Mengurangi Jumlah genangan; Memperlancar akses antar RT dan menuju akses jalan utama; Memberikan ruang publik yang layak bagi masyarakat; Memberikan ruang keterlibatan warga miskin dan kaum perempuan; Masyarakat terlibat langsung dalam pelaksanaan kegiatan.

Selain manfaat yang diperoleh dari pembangunan infrastruktur, Program NUSP-2 ini juga telah meningkatkan kapasitas sosial warga setempat, mulai dari tahap persiapan, perencanaan dan pelaksanaan fisik dan timbul kesadaran masyarakat peduli terhadap perbaikan lingkungan mereka .

Dokumentasi

Pemb. Jembatan (Skala Lingkungan)

Jembatan yang sudah terbangun ini sangat dirasakan manfaatnya oleh masyarakat sekitar, baik untuk akses anak-anak ke sekolah, ke Kota atau keperluan lainya, sebelumnya warga sekitar perlu waktu yang lebih sekitar 15-20 menit untuk memutar hanya untuk menuju ke wilayah seberang sungai, selain itu beberapa anak-anak atau warga bertaruh dengan bahaya untuk melintasi sungai tersebut dikarenakan ada titian dari Baja sebagai penghubung.

Jalan lingkungan dan pengaman jalan (Skala Lingkungan)

Lingkungan Permukiman di Kelurahan Kemang Agung sekarang sebagian besar telah memiliki akses jalan yang sangat memadai, berkualitas dan ditunjang dengan prasarana pelengkap untuk memperindah lingkungan berupa Pot Tanaman, masyarakat sangat puas atas pembangunan jalan lingkungan di wilayahnya, dahulu warga sangat mengeluh terhadap akses jalan lingkungan yang ada di sekitarnya, selain tergenang dan penuh dengan sampah juga perlu batu maupun kayu sebagai penghubung untuk melintas agar

Page 3: Best Practice NUSP-2 Kelurahan Kemang Agung Kota Palembang

tidak kena genangan air yang becek kena lumpur.

Keterlibatan Perempuan dalam Setiap Kegiatan

Keterlibatan kaum perempuan di wilayah Kelurahan Kemang Agung sangat tinggi, bukan karena mobilisasi atau gerakan khusus untuk pelibatanya, karena memang dari awal perempuan di sana ingin berpartisipasi dan terlibat aktif terutama terkait dengan berbagai pembangunan di kelurahan Kemang Agung, warga khususnya perempuan sudah jengah dengan berbagai kendala dan permasalahan di wilayahnya yang termasuk permukiman kumuh sehingga tergerak untuk berproses baik dari perencanaan sampai dengan pelaksanaan dan perawatanya.

Keterlibatan Perempuan dan Kepuasan Warga dalam Pembangunan Infrastruktur

Dari informasi dan beberapa wawancana dengan warga masyarakat terkait dengan program NUSP-2 yang masuk di kelurahan Kemang Agung dalam rangka penanganan permukiman kumuh, warga termasuk anak-anak sebagian besar merasa puas dan sangat merasakan manfaat dari pembangunan melalui program NUSP-2, baik Jalan Lingkungan, Jembatan dan Drainase, selain memperoleh informasi dari wawancara kepuasan dan kemanfaatan dari warga ini terlihat juga melalui tingkat swadaya dan keterlibatan warga secara langsung dalam proses pelaksanaan pembangunan, selain itu pada saat proses pengecoran jalan ini telah selesai, warga juga ikut langsung merawat beton dengan jalan menyirami beton yang telah di cor sehingga warga berharap dengan cara tersebut infrastruktur yang terbangun tahan lama.

Page 4: Best Practice NUSP-2 Kelurahan Kemang Agung Kota Palembang

Keterpaduan Penanganan Permukiman Kumuh di Kelurahan Kemang Agung Melalui Program IPAB dan IPAL (APBD Kota Palembang)

Didalam proses penanganan permukiman kumuh di Kelurahan Kemang agung, ada beberapa hal yang menarik salah satunya adanya keterpaduan dalam proses penanganan Permukiman Kumuh, dengan berbagai potensi yang ada baik dari sumber pendanaan APBN, APBD Provinsi dan APBD Kota maupun Sumber investasi yang lainya, komponen Stakeholders pembangunan yang ada di kelurahan Kemang Agung berkeyakinan bahwa semakin cepat terselesaikanya persoalan permukiman kumuh di wilayahnya, pola bagi – bagi pendanaan ke seluruh wilayah telah lama di tinggalkan, sekarang pola pembangunan berada di kawasan prioritas di wilayah Kemang Agung, sehingga tampak keterpaduan di dalamnya dan semakin cepat dalam proses penanganan permukiman kumuh.

Cerita Warga Bro Hery (Suheri)

Suheri (42 tahun) sebagai tokoh pemuda dan ketua UPL, beliau berperan besar dalam mendukung Program Pemerintah dalam perbaikan kualitas permukiman kumuh khususnya di kelurahan Kemang Agung, bersama tokoh masyarakat lainnya beliau dapat berinteraksi dengan semua lapisan masyarakat yang ada di kelurahan Kemang Agung terutama dalam mendukung program 100 – 0 – 100, atas perjuangan beliau degan selalu berkoordinasi dengan SKPD di Pemkot Kota Palembang dan legislatif sehingga APBD Kota Palembang Tahun 2015/2016 cukup besar di alokasikan di keluarahan Kemang Agung untuk perbaikan kualitas permukiman kumuh.

Page 5: Best Practice NUSP-2 Kelurahan Kemang Agung Kota Palembang
Page 6: Best Practice NUSP-2 Kelurahan Kemang Agung Kota Palembang
Page 7: Best Practice NUSP-2 Kelurahan Kemang Agung Kota Palembang
Page 8: Best Practice NUSP-2 Kelurahan Kemang Agung Kota Palembang