bersih diri - kemenagjuga sih,” ujar ibu dua anak ini. bu alya, tidak memasarkan produknya lewat...

68
1 MPA 346 / Juli 2015 Bersih Diri di Hari Fitri Indahnya Nyanyian Takdir Sang Rektor Keajaiban Belajar ‘Ngaji Sambil Sekolah’ Airmata Ramadhan Pengungsi Rohingya Mengelompokkan Siswa Sesuai Potensi yang Dimiliki Memaknai Kitab Kuning Menggunakan Bahasa Inggris Prof. Dr. Moh. Nasih, SE, MT, Ak, CMA, CA. MTsN Aryojeding Tulungagung PP . Puncak Darussalam Pamekasan ISSN : 0215-3289 NO. 346 / RAMADHAN-SYAWAL / 1436 H / JULI 2015 / TH. XXXXI

Upload: others

Post on 26-Feb-2020

5 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Bersih Diri - Kemenagjuga sih,” ujar ibu dua anak ini. Bu Alya, tidak memasarkan produknya lewat media sosial ataupun membuka gerai mengingat usaha ini hanya musiman. Ditambah lagi,

1MPA 346 / Juli 2015

Bersih Diridi Hari Fitri

Indahnya Nyanyian TakdirSang Rektor

Keajaiban Belajar‘Ngaji Sambil Sekolah’

Airmata RamadhanPengungsi Rohingya

Mengelompokkan SiswaSesuai Potensi yang Dimiliki

Memaknai Kitab KuningMenggunakan Bahasa Inggris

Prof. Dr. Moh. Nasih, SE, MT, Ak, CMA, CA.

MTsN Aryojeding Tulungagung

PP. Puncak Darussalam Pamekasan

ISS

N :

0215

-328

9N

O. 3

46 /

RA

MA

DH

AN

-SYA

WA

L / 1

436

H /

JULI

201

5 / T

H. X

XX

XI

Page 2: Bersih Diri - Kemenagjuga sih,” ujar ibu dua anak ini. Bu Alya, tidak memasarkan produknya lewat media sosial ataupun membuka gerai mengingat usaha ini hanya musiman. Ditambah lagi,

2 MPA 346 / Juli 2015

Page 3: Bersih Diri - Kemenagjuga sih,” ujar ibu dua anak ini. Bu Alya, tidak memasarkan produknya lewat media sosial ataupun membuka gerai mengingat usaha ini hanya musiman. Ditambah lagi,

3MPA 346 / Juli 2015

Kontak dan Pendapat ----------------- 4Teropong ------------------------------- 5Lensa Utama --------------------------- 6Lensa Khusus --------------------------14Inspirasi --------------------------------18Cahaya Hati ----------------------------19Tafsir Maudlu’i -------------------------24Figur ------------------------------------26Bilik Santri -----------------------------27

Media informasi, komunikasi, dan edukasi, Kantor Wilayah Kementerian Agama

Provinsi Jawa Timur

MPA 346 / JULI 2015

Pemimpin Umum:H. Mahfudh Shodar

Wakil Pemimpin Umum/Pemimpin Redaksi:H. Musta’in

Wakil Pemimpin Redaksi:H. Ramin Abd. Wahid

Staf Ahli:H. Husnul Maram, H. Ach. Faridul Ilmi,

H. Supandi, H. Mas’ud, H. M. Syakur, H. M. Fachrur Rozi

Dewan Redaksi:H. Ramin Abd. Wahid, H. Abd. Hadi AR

H. Athor Subroto, H. Hartoyo H. Ahmad Husein AR

Sekretaris Redaksi:Machsun ZainSyaikhul Hadi

Bendahara:Ahmad Hidayatullah

Staf: Khusnul Khotimah

Distribusi/Tata Usaha:Husnul Khotimah

Staf: Sukardjito

Litbang:Hj. Hikmah Rahman

Staf RedaksiEditor:

Choirul Mustofa Reporter:

M. Hisyam, Suprianto, Dedy Kurniawan Anni Athi’ah dan Feri Ariya Santi

Design-Layout: Mey Sutrisno, Muhammad Munief

Korektor: Rasmanna Rahiem

Khoththot: M. Midzhar

Koresponden:Berkedudukan di setiap Kankemenag

Kab/Ko se-Jawa Timur.

Alamat Redaksi:Jl. Raya Juanda No. 26 Sidoarjo,

Telp. 031 - 8680490, Fax. 031 - 8680490

e-mail: [email protected]

Diterbitkan Oleh:Kantor Wilayah Kementerian Agama

Provinsi Jawa Timur.

Dicetak oleh: PT. Antar Surya Jaya,Jl. Rungkut Industri III/68 & 70 SIER Surabaya,

Telp. (031) 8475000 (2200-2203)Fax. : 031-8470600

Isi di luar tanggung jawab percetakan

Untuk menghasilkan sebuah tulisan yang menarik, seorang reporter memang kerapkali harus rela menempuh perjalanan yang menantang dan berbahaya. Tak terkecuali bagi reporter kami Sri Mukti di Pamekasan yang pada edisi

kali ini meliput Pondok Pesantren Puncak Darussalam di Desa Potoan Daja Kec. Palengaan.

Pesantren itu terletak sekitar 25 Km sebelah utara dari Kantor Kemenag Pa-me kasan. Separo lebih perjalanan yang harus ditempuhnya, merupakan dae rah pegunungan dengan jalanan terjal berkelok. Meski dalam kondisi tengah me-ngandung tiga bulan, nyatanya tak menyurutkan langkahnya untuk menyusuri jalan yang hanya bisa dilewati satu mobil saja itu.

Itu pun berupa jalan tanah yang dipadatkan dengan tambahan bongkahan batu kapur. Selain waspada dengan jalan licin nan berdebu, wanita yang menjadi reporter MIMBAR sejak tahun 2014 itu harus ekstra hati-hati, karena jalan menuju puncak bukit yang dikelilingi Pohon Jati itu pun tak memiliki batas pagar jalan. Belum lagi semak belukar yang tajam menutupi hampir separo jalanan.

Tapi usaha perempuan yang juga menjadi Penyuluh Agama Islam Madya Kankemenag Pamekasan itu terbayar lunas, saat menyaksikan pemandangan alam yang memesona dari atas puncak bukit. Hasil liputan yang dilakukannya bersama reporter MIMBAR Kanwil Kemenag Prov. Jatim Dedy Kurniawan itu, dapat Anda baca di rubrik Bilik Santri.

Dan seperti biasanya, kami juga menyuguhkan beragam liputan menarik lainnya, seperti kisah pengungsi Rohingya dalam mengarungi Bulan Ramadhan di bumi pengungsian yang bisa anda simak di rubrik Lazuardi. Liputan yang tak kalah menarik juga kami tampilkan pada rubrik Insprasi, dimana para siswa PG-RA el-Rahmah Pagesangan Surabaya yang tak sekedar jago membaca al-Qur’an saja, tapi juga telah menguasai ilmu tajwid dan gharaib. Bahkan di usianya yang masih belia itu, merekapun rata-rata telah mengkhatamkan al-Qur’an.

Pembaca yang budiman, pada rubrik Liputan Khusus, kami juga memiliki banyak informasi penting, seperti tentang maraknya peredaran daging Babi dan ragam kemasan panganan ilegal lainnya. Untuk itu reporter kami sengaja mewancarai Kepala Balai Besar pengawasan Obat-obatan dan Makanan (BBPOM) Jawa Timur, agar kita lebih hati-hati dan teliti lagi sebelum membeli. Kami juga beruntung dapat mewancarai Prof. Dr. H. Suroso Imam Zadjuli, SE, Guru Besar Ekonomi Islam Unair Surabaya yang telah menggagas berdirinya Pasar Syariah Az-Zaitun 1 Surabaya.

Seperti biasa, kami juga menampilkan kisah menarik di rubrik Ta’aruf yang kali ini mengangkat sosok Rektor Unair yang baru saja dilantik, serta tulisan penting lainnya di rubrik kesayangan Anda.

Tak lupa, kami juga mengucapkan selamat menunaikan ibadah puasa, sekaligus memohon maaf lahir bathin dalam menyambut Hari Raya Idul Fitri 1436 H.

Liputan Khusus ------------------------29Ta’aruf ----------------------------------34Edukasi ---------------------------------40Serambi Madrasah ---------------------42Lintas Peristiwa ------------------------51Pesona ----------------------------------58LAA Remaja ----------------------------59Lazuardi --------------------------------61Dunia Islam ----------------------------66

Reporter MPA Kab. Pamekasan Sri Mukti tengah menikmati indahnya pesona alam dari atas bukit di Gazebo PP. Puncak Darussalam

Page 4: Bersih Diri - Kemenagjuga sih,” ujar ibu dua anak ini. Bu Alya, tidak memasarkan produknya lewat media sosial ataupun membuka gerai mengingat usaha ini hanya musiman. Ditambah lagi,

4 MPA 346 / Juli 2015

Entrepreneurship

Bisnis Kue Kering Lebaranyang Menjanjikan

Kebutuhan terhadap suatu jenis produk meningkat pesat pada waktu tersebut. ”Calon penjual harus jeli

menangkap pasar dalam kesempatan yang besar, namun dalam waktu yang singkat”, kata pakar wirausaha Cahyadi Joko Sukmono. Sesuai namanya, bisnis musiman ini tidak bersifat permanen. Untuk itu, pelakunya harus pandai menganalisis waktu bermula dan berakhirnya. ”Trend-nya sangat cepat, paling hanya satu atau dua bulan”, tambahnya. Beberapa bisnis yang bisa Anda pilih, antara lain bisnis hidangan berbuka (takjil), aneka kue kering lebaran, dan busana lebaran. Dalam kesempatan ini, kami akan mengangkat ”bisnis kue kering lebaran”.

Bagi orang yang berjiwa usahawan, lebaran akan mejadi momentum spesial. Pasalnya, dalam kesempatan ini, mereka bisa memasarkan produk atau jasa yang dicari-cari konsumen. Adalah Bu Alya Sigma (37 tahun), salah satunya. Sejak 2007, ia kerap menjual kue kering khas lebaran. Ratusan stoples ia buat saat Ramadhan. Pesanan akan bertambah saat menjelang Idul Fitri. ”Tahun lalu telah terjual sekitar 500-an stoples”, katanya.

Kue kering menjadi pilihan Bu Alya lantaran dari tahun ke tahun kebutuhan itu selalu ada. Ia menganggap berjualan kue kering lebih mudah, ketimbang bisnis pakaian, yang menuntut penjualnya harus mengetahui model yang sedang nge-trend. Kue kering dari tahun ketahun tak jauh berbeda. Paling hanya beberapa macam kue

yang baru. ”Tahun ini misalnya, ada banana - cake seperti yang dari Jepang. Namun selebihnya masih sama seperti tahun lalu”, jelasnya. Kue kering buatan Bu Alya, merupakan kue kering khas lebaran. Ada nastar, kastangel, kue putri salju, kue coklat, dan semprit. Beda kelebihannya adalah, Bu Alya sangat memperhatikan kualitas serta rasa produknya. ”Saya tidak silau terhadap kuantitas atau banyaknya jumlah pesanan, yang penting kualitasnya harus tetap nomor satu”, tambah pemilik Humaira’s Cake ini.

Penjualan kue kering buatan Bu Alya, awalya hanya dilakukan dari mulut ke mulut. Semula hanya dari saudara dan tetangga dekat saja yang memesan. Seiring perjalanan waktu, makin banyak orang yang memesan, bahkan sekarang pesanan tambah meningkat. Menjadi pelaku bisnis kue-lebaran juga punya tantangan, tidak langsung mulus begitu saja. Harus ulet dan gigih agar dapat bersaing dengan pelaku lain yang cukup banyak. Bu Alya bersyukur karena pelanggannya cukup loyal dari tahun ketahun. ”Sebelum Ramadahan tiba, saya sudah ada pesanan lebih dari 200 stoples untuk diantar menjelang lebaran”, katanya.

Konsumen setianya memang terbiasa memesan terlebih dahulu untuk kemudian diambil beberapa hari sebelum Idul Fitri datang. Konsumen Humaira’s Cake, khawatir Bu Alya menutup orderan karena terlampau banyak pesanan. Biasanya, satu atau dua pekan sebelum lebaran ia sudah menutup

orderan. ”Tapi, tergantung kesanggupan saya juga sih,” ujar ibu dua anak ini.

Bu Alya, tidak memasarkan produknya lewat media sosial ataupun membuka gerai mengingat usaha ini hanya musiman. Ditambah lagi, tanpa kedua media tersebut, ia sudah cukup kewalahan memenuhi pesanan. Sebagian hambatan yang sangat dirasakan oleh perempuan yang berdomisili di Jatinegara Jakarta Timur, akhir-akhir ini adalah melonjaknya harga bahan baku. ”Ini yang membuat harga kue kering menjadi mahal. Bukan karena kami mengambil untung besar, tetapi karena harga bahan-bahannya naik”, jelasnya. Modal yang digunakan bisnis ini cukupan, namun ia tidak mau menyebutkan secara detail. ”Yang jelas diatas Rp. 5 juta”, tambahnya. Berdasarkan pengalamannya, berapapun modal yang terpakai, pasti akan tertutup oleh keuntungan yang diperoleh. Harga kue keringnya beragam, bergantung pada jenis kue dan ukuran stoplesnya.

Bu Alya juga biasanya menyediakan stok kue kering untuk pembeli yang datang mendadak. Tetapi jumlahnya tidak banyak agar tidak mubadzir. Kalaupun stok kue masih bersisa hingga lebaran, biasanya dimanfaatkan untuk hidangan kue lebaran dirumah sendiri. ”Maklum, kuenya tanpa campuran bahan pengawet sehingga daya tahannya tidak bisa terlalu lama”, ujar perempuan yang belajar membuat kue secara autodidak ini. Anda tertarik? Silahkan mencoba! (diolah dari leisure suplemen republika juni 2015) : •Ahar

Bisnis musiman, seperti disaat Ramadhan dan Lebaran ini, hanya cocok dijalankan oleh merekayang mampu dan jeli melihat peluang. Mengingat bisnis tersebut hanya dikerjakan pada waktu tertentu.

Bisnis macam ini biasanya berulang setiap tahun dan mengikuti trend.

Page 5: Bersih Diri - Kemenagjuga sih,” ujar ibu dua anak ini. Bu Alya, tidak memasarkan produknya lewat media sosial ataupun membuka gerai mengingat usaha ini hanya musiman. Ditambah lagi,

Ash-Shiyam merupakan jurus jitu untuk mengasah jiwa dan mengen-dalikan hawa nafsu. Manusia

tidak akan mampu mengemban tugasnya sebagai hamba Allah sebelum ia berhasil mengendalikan nafsu. Seseorang akan mudah melakukan pelanggaran ter-hadap larangan Allah ketika ia diper-budak hawa nafsunya.

Rasulullah Saw bersabda bahwa ash-Shiyam adalah junnah –perisai. Bagi pasukan di medan tempur perisai ini berfungsi melindungi bagi yang empunya dan menahan serangan senjata lawan. Ada dua macam lawan atau musuh yang menyerang. Eksternal, musuh dari luar berupa godaan-godaan yang mendorong orang berperilaku negatif. Satu lagi, internal –musuh dari dalam- adalah hawa nafsu yang harus ditaklukan. Keduanya musuh dari dalam maupun musuh dari luar dapat ditanggulangi dengan perisai puasa ini.

Setelah menjalani pelatihan dalam madrasah Ramadhan, seorang mukmin akan meningkat keimanannya dan diterima taubatnya. Keyakinan bahwa dosa-dosanya telah terampuni membuat seseorang makin percaya diri dalam menapak tangga-tangga pendakian menuju kehidupan yang lebih baik atas ridho Allah.

Kembali ke �trah menjadi tonggak baru bagi seseorang untuk bangkit. Pengalaman lama yang buruk telah dihapus. Kini lembaran baru siap diukir dengan tinta emas. Hatinya gembira karena taubatnya telah diterima. Mereka merasakan kebahagiaan dihari �tri. Sebagaimana janji Allah bahwa orang yang berpuasa akan memetik dua kegembiraan. Pertama ketika berbuka dan kedua ketika bertemu dengan Allah Swt kelak di akhirat.

Idul Fitri, kembali kepada �trah. Fitrah yang bermakna asal kejadian juga mempunyai arti potensi diri yang dibawa sejak lahir. Potensi dasar ini meliputi keimanan atau �trah beragama. Pada dasarnya semua orang mempunyai kecenderungan mempercayai adanya Sang Pencipta. Bila ada orang menyatakan

tidak percaya kepada Tuhan atau Atheis, sebenarnya orang tersebut mengingkari �trahnya sendiri.

Potensi lainnya adalah akal. Potensi yang menjadi akar kecerdasan ini membedakan antara makhluk yang yang bernama manusia dengan lainnya. Secara pisik manusia serupa dengan binatang. Yang membedakannya adalah akalnya. Sehingga ada yang mengatakan Al-Insanu hayawanunnathiq –manusia adalah binatang yang berakal. Maka agamapun diperuntukkan bagi orang-orang yang berakal secara sempurna. Bagi orang yang tidak sempurna akalnya, misalnya gangguan jiwa atau orang yang sedang tidur, maka ia bebas dari tuntutan hukum (syari’at). Termasuk dalam ruang lingkup potensi ini adalah talenta lainnya atau yang lazim disebut dengan multiple intelligences.

Lebih lanjut, termasuk ke dalam �trah

pula adalah dorongan ingin tahu sesuatu (curiosity), kesukaan terhadap hal-hal yang indah, keinginan memiliki harta, meraih kedudukan yang tinggi dan mencintai lawan jenis.

Islam adalah agama yang datang untuk melindungi �trah manusia. Dalam konsep Maqashidusy-syari’ah terdapat lima hal (�trah manusia). Kelima hal itu adalah agama, akal, jiwa, harta dan keturunan. Dalam istilah agama kelima hal trsebut meliputi hifdzu al-din,hifdzu al-aql, hifdzu al-nafs, hifdu al-maql dan hifdzu al-nasl. Konsep ini kini dijadikan acuan dat HAM versi Islam.

Dengan demikian, kembali ke �trah, berarti menjadikan potensi dasar ini sebagai modal untuk pengembangan diri menjadi insan berkualitas, baik secara pisik, psikhis, maupun spiritual. Mereka inilah yang berhasil memperoleh derajat taqwa. • RAW

5MPA 346 / Juli 2015

Kembali ke FitrahMenjadi Insan Berkualitas

Teropong

Page 6: Bersih Diri - Kemenagjuga sih,” ujar ibu dua anak ini. Bu Alya, tidak memasarkan produknya lewat media sosial ataupun membuka gerai mengingat usaha ini hanya musiman. Ditambah lagi,

6 MPA 346 / Juli 2015

Untungnya ada Ramadhan yang bisa dijadikan wahana untuk mengem-balikan kemuliaan ma nusia. Di

bulan inilah manusia dilatih untuk bisa mengekang hawa nafsunya. Sebab inti dari puasa Ramadhan adalah pengendalian potensi buruk manusia tersebut. “Dengan bisa mengendalikan hawa nafsunya, niscaya manusia bisa kembali menjadi jati dirinya yang mulia yakni manusia yang bertaqwa,” tandas Sekretaris MUI Jawa Timur ini.

Menurut Wakil Ketua Ikatan Dai Area Lokalisasi (IDIAL) MUI Jatim ini, agar tujuan mulia tersebut dapat tercapai, maka Ramadhan harus dimanfaatkan sebagai medium muhasabah atau mawas diri. Apalagi puasa Ramadhan tak sekedar meninggalkan makan dan minum saat siang hari atau sekedar menggeser waktu makan saja. Intisari puasa yakni menghindari sesuatu yang tidak beguna dan menghindar perbuatan maksiat yang berlumurkan dosa. Maka, bagi siapa saja yang berhasil melampauinya, dialah �gur atau sosok yang berhak menyandang gelar al-‘Aidin (orang yang kembali kepada �trah atau jati dirinya) dan juga prediket al-Faizun atau orang yang beruntung.

Agar mampu merengkuh titel al-‘Aidin dan al-Faizin, ayah Ahmad Za’im Watsiq Billah inipun berbagi tips. Pertama, adalah selalu mawas diri dan bermuhasabah. Kedua, terus menjaga diri dari terjerumus ke dalam kekelaman perbuatan maksiat dan dosa. Lalu ketiga adalah senantiasa menghiasi segala aktivitas dengan memper-banyak amal dan senantiasa berdzikir.

Bagi yang tak mampu menggapainya, maka dia harus rela masuk klasi�kasi orang yang merugi. Artinya puasa yang ditunaikannya hanya mendapatkan rasa lapar dan dahaga saja. Dan secara syariat dia sekedar menggugurkan kewajiban saja dan jauh dari predikat hamba yang muttaqin.

Adapun hakikat sosok muttaqin, bagi lelaki kelahiran Jombang 14 Januari 1969 ini, adalah �gur yang memiliki rasa peduli dan empati yang tinggi terhadap lingkungan sosial di sekitarnya. Maka tak heran jika di bulan yang di dalamnya diturunkan al-Qur’an ini, juga diwajibkan mengeluarkan zakat �trah. Yakni zakat individu yang berfungsi sebagai pembersih jiwa bagi yang mengeluarkannya.

Bagi penerimanya merupakan bagian dari berbagi sebagai perwujudan rasa empati. Maka tak mengherankan jika zakat �trah harus diberikan sebelum shalat idul �tri. Tujuannya adalah agar semua orang betul-betul ikut merasakan kegembiraan hari kemenangan. “Betapa Islam itu mengajarkan kita menjadi orang yang bertaqwa, yakni orang yang tidak egois atau mementingkan diri sendiri,” urai suami Enik Jam’iyani ini menjelaskan.

Pribadi Thuma’ninahMemaknai Puasa yang Tak Sekedar Tradisi

Pribadi yang �tri adalah cerminan pribadi mulia. Inilah kesejatian dan �trah manusia.Namun seiring berjalannya waktu, ternyata manusia mengalami banyak degradasi.Bahkan al-Qur’an mensinyalir, bahwa manusia tidak lebih mulia daripada hewan.

“Sebab manusia tidak bisa lagi mengendalikan hawa nafsunya,” tutur Ainul Yaqin serius.

Ainul YaqinSekretaris MUI Jawa Timur

(Wakil Ketua Ikatan Dai Area Lokalisasi(IDIAL) MUI Jatim.)

Page 7: Bersih Diri - Kemenagjuga sih,” ujar ibu dua anak ini. Bu Alya, tidak memasarkan produknya lewat media sosial ataupun membuka gerai mengingat usaha ini hanya musiman. Ditambah lagi,

7MPA 346 / Juli 2015

Ajaran paling inti lagi dari Ramadhan, adalah tentang kejujuran. Salah satu contohnya adalah saat siang hari di saat tidak ada orang yang mengetahui, orang yang berpuasa senantiasa menjaga puasanya dengan tidak membatalkannya. Menurut penulis buku “Bunga Rampai Petunjuk Produk Halal” dan “Menolak Liberalisme Islam” ini, bahwa Islam itu menjunjung tinggi nilai kejujuran. Sebab jujur adalah pangkal dari segalanya.

Imam al-Ghazali berpendapat, bahwa nilai sebuah kejujuran itu lebih tinggi dari pada keikhlasan. “Sebab jujur merupakan pangkal dan ikhlas adalah akibat,” tukasnya. “Andaikan ajaran kejujuran ini mampu teraplikasikan dalam kehidupan di luar Ramadhan, tentu tidak akan ada lagi kebohongan demi kebohongan serta dampak yang diakibatkannya,” imbuh auditor LPPOM MUI Jatim ini.

Bagi Prof. Dr. H. Fasichul Lisan, Apt, momen Ramadhan memang harus mampu menghadirkan nilai baru. ”Kita harus mampu menghidupkan nilai yang lebih bersih dan nilai yang lebih lembut,” tandasnya. “Agar itu tercapai, maka seseorang harus menjadi pribadi yang thuma’ninah,” imbuhnya menambahkan.

Pribadi thuma’ninah, menurut mantan Rektor Universitas Airlanga ini, adalah sosok yang hidup secara wajar dan sederhana. Artinya bukan �gur yang senantiasa memaksakan diri dan berlebih-lebihan. Ajaran agama dan nilai luhur budaya kita mengajarkan hal itu. “Kalau tidak punya ya secukupnya saja. Kalau kita niat pamer pasti akan mendatangkan masalah nantinya,” simpulnya. “Lebih bahaya lagi kalau sudah menjurus pada sikap berlomba-lomba untuk saling menunjukkan kelebihan,” ujar lelaki kelahiran Malang 31 Desember 1946 ini mengingatkan.

Oleh karena itu, lanjutnya, harus

dikembalikan lagi pada pesan puasa sebagai manusia bertakwa. Maka sudah seharusnya mampu melembutkan hati. Sebab jika hati lembut, tentu hidup pasti akan jauh lebih baik. “Apakah perlu tiap kali puasa ataupun lebaran suguhan makanan di rumah harus beda dan berlebih-lebihan? Kalau berbeda akhirnya ya mengada-ada” sindirnya.

“Lan ta ran itulah kita harus senantiasa mem ber sihkan jiwa atau tazkiyatun nafs,” ucap mantan Ketua Majelis Pendidikan Tinggi PW Muhammadiyah Jatim ini menghimbau.

Sebagai seorang akademisi, mantan Rektor Universitas Bangkalan ini merasa masygul kala menyaksikan perkembangan politik nasional. Betapa di momen Ramadhan masih saja disuguhkan antraksi beberapa kelompok yang getol berbicara tentang kebenaran. Padahal dengan kebenaran saja tak cukup untuk menciptakan sebuah harmoni. Masih ada unsur lain yang harus diperhatikan, yakni kebaikan dan keindahan. “Kalau kita bicara kebenaran saja, yang ada justru mencari benar sendiri-sendiri,” katanya menyayangkan.

Jika ukuran hidup hanya sekedar salah-benar, tentu dalam memandang sesuatu selalu hitam putih. Ini rawan menimbulkan perpecahan di kalangan masyarakat. Berbeda jika yang dipakai tolok ukur adalah kebaikan. “Apalagi kalau juga dikaitkan dengan keindahan hidup, kerukunan, keguyuban dan kesatuan. Ini tentu menjadi jauh lebih penting dalam menyikapi semua peristiwa hidup,” tandasnya.

Kalau semua sudah terlalu sibuk mencari kebenaran sendiri tanpa mengindahkan unsur lain, justru akan melupakan pen-tingnya membangun optimisme kolektif. Hal tersebut, tutur Guru Besar Unair Surabaya ini, sangat penting untuk membangun masa depan. “Bayangkan jika yang terbentuk adalah pesimisme kolektif. Saya tidak bisa membayangkan akan menjadi apa bangsa ini. Sebab isinya adalah orang mengeluh saja dan lupa kalau ada AllahYang Maha Kasih dan Maha Sayang,” ucapnya terheran-heran.

Salah satu cara membangun optimisme kolektif, adalah dengan cara menyebarkan

Prof. Dr. H. Fasichul Lisan, AptMantan Rektor Universitas Airlangga

(Ketua Majelis Pendidikan TinggiPW Muhammadiyah Jatim)

Page 8: Bersih Diri - Kemenagjuga sih,” ujar ibu dua anak ini. Bu Alya, tidak memasarkan produknya lewat media sosial ataupun membuka gerai mengingat usaha ini hanya musiman. Ditambah lagi,

UtamaLensa

8 MPA 346 / Juli 2015

berita baik dan prestasi yang menginspirasi. Mantan Kepala Divisi SDM ICMI Jatim ini juga menghimbau media agar mengurangi konten pemberitaan negatif dan memperbanyak pemberitaan yang positif. Sebab sudah saatnya prinsip ‘bad news is good news’ berganti ‘good news is good news’. “Ini penting dalam rangka membangkitkan energi baru,” tegasnya.

Oleh karenanya, sambung Drs. H. M. Wahyudi Indrajaya, Idul Fitri patutlah dirayakan. Sebab Idul Fitri identik dengan kemenangan yang diperoleh lantaran telah menjalani puasa sebulan penuh di Bulan Ramadhan. Dalam keterangan sebuah Hadits, Nabi SAW tak melarang kaum Muslimin bergembira sambil “menari” menyambut Idul Fitri.

Rasulullah SAW pernah bersabda: “Lishshoimi farhataani, farhatun ‘inda�irah wafarhatun ‘inda liqaa-a robbi.” Bagi orang berpuasa itu ada dua kegemberiaan. Pertama, ketika dia tengah berbuka – termasuk saat menyambut hari raya. Dan yang kedua, tatkala bertemu dengan Tuhannya di padang mahsyar saat hari penghisaban. “Orang-orang Mukmin itu bergembira karena saat dihisab Allah mereka telah melaksanakan puasa,” paparnya.

Sayangnya, masih ada umat Islam yang salah memahami arti kemenangan di Hari Raya Idul Fitri. Dalam kenyataannya, praktek konsumerisnya lebih menonjol. Idul Fitri lebih identik dengan membuat atau membeli kue, membeli pakaian baru dan berkunjung ke berbagai macam tempat rekreasi. “Yang demikian itu bukanlah yang dimaksud dengan kemenangan di Hari Raya Idul Fitri. Jika itu yang terjadi, maka Idul Fitri justru menjadi awal kekalahan dan kehancuran,” tegas lelaki kelahiran 14 Februari 1952 ini. “Puasa itu mengajarkan kita untuk prihatin, bukan malah mengumbar sisi konsumerisme,” ungkapnya.

Menurut anak pasangan Usman dan Hj. Siti Muniroh ini, telah ada pergeseran pemahaman yang berkembang di masyarakat tentang makna puasa sebagai ibadah berubah sekedar menjadi sebuah tradisi. “Hal ini semacam ada miss leading, salah arah,” terangnya.

Memang tak mudah mengubah kerangka berpikir. Apalagi sebuah tradisi yang sudah berlangsung ratusan tahun di Indonesia. Tapi kaum Muslimin perlu diingatkan supaya tidak melupakan hal-hal yang bersifat keagamaan. “Ini agar nilai kesederhanaan di dalam puasa

tercermin saat merayakan hari raya,” tutur suami Hj. Richwatun ini.

Di sinilah diperlukan peran penting seorang ibu untuk memberikan pengertian dan pencerahan. Menurutnya, sosok ibu memiliki peran sentral untuk membangun mindset, etos dan kultur – termasuk mengubah gaya konsumerisme. Dalam zakat �trah, terkandung ajaran agar kita menyisihkan sebagian dari persediaan makanan kita kepada fakir miskin. “Mestinya belanja untuk perayaan lebaran haruslah disisihkan sebagian untuk mereka yang nasibnya kurang baik,” paparnya.

Alhasil, tradisi atau mindset dan gaya hidup sangat dipengaruhi ibu. Jika ibu bisa menata mindset, mengontrol dan membimbing emosi anaknya, maka puasa bisa menjadi momentum sang ibu untuk mendidik putra-putrinya. “Bulan Ramadhan adalah bulan ibu, bukan bulan Desember,” ujar ayah Nadia Amelia ini menjelaskan.

Dirinya berharap, agar kaum Muslimin dapat mengubah pemahaman puasa sebagai tradisi agar kembali pada pemahaman ibadah. Begitu juga dengan makna zakat �trah. “Jadi istilahnya dari agama untuk meneguhkan agama, kemudian dampak lanjutannya memperbaiki social behavior (perilaku sosial),” terangnya.

Dalam Islam, lanjutnya, antara ibadah dan akhlak harus menjadi satu. Antara ibadah dan social behavior, ada keterkaitan yang kuat. Ibadah ritual harus

memberikan dampak pada perilaku sosial. “Ini kan disimbolkan dengan puasa yang disempurnakan dengan zakat �trah,” ujarnya. “Jadi, tidak sempurna ibadah seseorang tanpa diikuti amal shaleh. Akan jadi kesempurnaan kalau antara ibadah ritual dan amal shaleh menyatu menjadi dua sisi koin yang saling melengkapi,” tambah pria yang pernah menjadi anggota DPR RI tahun 1999-2004 ini.

Ibadah ritual dan amal shaleh adalah sebuah kesatuan yang tidak bisa berdiri sendiri. Bukan dipadukan, tapi re�eksi pantulannya. Ibarat lampu, maka harus bercahaya. Kalau ada lampu tapi tidak bercahaya, berarti lampunya rusak. “Lampu itu ibarat agama, sinarnya adalah amal shaleh,” ujarnya. “Jadi kalau ada orang beribadah tapi tidak beramal shaleh, tentu ada yang konslet di situ,” tandasnya.

Agar tidak konslet, maka agama itu harus dipahami sebagai rahmat bagi dirinya maupun masarakat. Baik secara spiritual maupun yang jasmaniah. Baik dimensi akhlak, maupun ekonomi, dimensi agama maupun politik, sehingga Islam melahirkan kebaikan. “Umat Islam harus konsisten dan istiqamah, bahwa Islam adalah agama menjadi rahmat. Dengan pemahaman rah matan lil ‘alamin, maka kita akan me-ngedepankan akal sehat dan bukan ke ke-rasan atas nama Tuhan,” tegasnya.

Laporan: Suprianto, Dedy Kurniawan, Feri Aria Santi (Surabaya).

Drs. H. M. Wahyudi Indrajaya

Ketua Majelis Tabligh PW Muhammadiyah Jatim

Page 9: Bersih Diri - Kemenagjuga sih,” ujar ibu dua anak ini. Bu Alya, tidak memasarkan produknya lewat media sosial ataupun membuka gerai mengingat usaha ini hanya musiman. Ditambah lagi,

9MPA 346 / Juli 2015

Memenej ZakatMengubah Penerima Menjadi Pemberi Zakat

Dalam sebuah Hadits dijelaskan, bahwa Islam ditegakkan atas lima pilar. Salah satunya adalah zakat yang merupakan kewajiban vertikal sekaligus horisontal. Disamping sebagai kewajiban, zakat juga mengandung nilai hubungan antar sesama manusia. “Saat seseorang menunaikan zakat, pada hakekatnya mengandung

nilai hubungan manusia dengan sesama manusia lainnya,” ulas Drs. H. Kasno Sudariyanto, M.Ag.

Dalam dimensi zakat sebagai kewajiban, lanjut Sekretaris Badan Amil Zakat (BAZ) Provinsi Jatim

ini, pada hakekatnya Allah SWT menguji seseorang terhadap rezeki yang telah diberikanNya. Bahwa sebagian dari rezeki tersebut tersirat hak orang lain. “Bagi Muslim yang berkewajiban menunaikan zakat mal, maka dia bertugas untuk menyampaikan hak orang lain yang dititipkan kepadanya,” paparnya.

Maka bagi seseorang yang batas nishabnya telah memenuhi tetapi dia tidak mau mengeluarkan zakatnya, itu sama halnya dia tengah mengambil hak orang lain. Dengan bahasa lain, dia telah merampas hak orang lain. “Ini lebih kejam dari korupsi. Sebab kalau korupsi itu mengambil harta negara, tapi orang yang tak membayar zakat itu mengambil hak orang miskin,” katanya membandingkan.

Menurut dosen �lsafat Fak. Ushuluddin UIN Sunan Ampel Surabaya ini, zakat seharusnya dikelola badan atau lembaga resmi yang disahkan pemerintah. Jika pendistribusian zakat tak dikelola dengan sistem, tujuan zakat untuk kesejahteraan fakir miskin tak akan optimal. Sebab setiap orang hanya akan memberikan kepada yang dekat saja. Sedangkan kalau melalui lembaga, tentu akan lebih terdistribusi kepada yang membutuhkan. “Lembaga atau badan pengelola zakat harus dikelola dengan sistem yang profesional, amanah dan akuntabel,” tegasnya.

Untuk itulah, undang-undang zakat yaitu UU No. 23 tahun 2011 harus dite-rapkan. Inti UU tersebut, bahwa zakat harus dikelola oleh lembaga yang amanah. Dan lembaga ini harus mempunyai da�ar mustahiq dan muzakki. “Nah.. jika lembaganya sudah berjalan baik, tentu zakat akan terkelola dengan baik pula. Maka zakat sebagai instrumen pengentasan kemiskinan akan berjalan secara efektif,” paparnya.

Drs. H. Kasno Sudariyanto, M.Ag.

Sekretaris Badan Amil Zakat (BAZ) Provinsi Jatim(Dosen Filsafat Fak. Ushuluddin UIN Sunan Ampel Surabaya)

Oleh karenanya, semua pihak hen-daknya mendukung agar UU zakat tersebut bisa diimplementasikan. Sebab kalau zakat masih dikelola sendiri-sendiri, maka undang-undang tersebut tak akan berjalan efektif. Sebagai akibatnya, pengentasan kemisikinan masih jauh untuk dapat direalisasikan.

Untuk mengoptimalkan pengelolaan zakat, ujar Direktur Idarah Masjid Al-Akbar Surabaya ini, UU tersebut juga mengakomodir LAZ (Lembaga Amil

Zakat) yang ada di ormas-ormas. LAZ tersebut akan bersinergi dengan BAZ. Semisal LAZISNU, LAZISMU atau lembaga ormas lain, juga diberi wewenang untuk mengelola zakat anggotanya. Baik pengumpulan maupun penyalurannya. “Jadi posisi BAZNAS itu hanya menjadi koordinator dari lembaga-lembaga amil zakat yang ada,” jelasnya.

Untuk itulah, bersinergi dengan pemerintah – dalam hal ini Kementerian Agama – harus terus digalakkan. Sinergi

Page 10: Bersih Diri - Kemenagjuga sih,” ujar ibu dua anak ini. Bu Alya, tidak memasarkan produknya lewat media sosial ataupun membuka gerai mengingat usaha ini hanya musiman. Ditambah lagi,

10 MPA 346 / Juli 2015

tersebut bisa berupa lokakarya atau pelatihan untuk mengenalkan UU zakat. Ini juga untuk meningkatkan kemampuan lembaga-lembaga zakat yang ada di ormas-ormas. “Ini penting sebagai langkah dalam proses sosialisasi UU zakat no. 23 tahun 2011,” tandasnya.

Sudariyanto sangat menyayangkan, bahwa potensi zakat di Jawa Timur yang mencapai 15,5 triliun rupiah setiap tahun hanya bisa terhimpun tak sampai satu persennya. Penyebab utamanya, karena masih dikelola sendiri-sendiri. Di sisi lain, kesadaran masyarakat untuk membayar zakat memang masih rendah. “Selama ini mereka seolah hanya mengenal zakat �trah saja,” keluhnya.

Padahal seorang PNS yang punya penghasilan sekitar 4 juta rupiah perbulan, maka dia sudah berkewajiban menunaikan zakat. Sebab orang yang berkewajiban zakat itu jika dirinya mempunyai uang setara dengan 58,5 gram emas. Jadi PNS yang dalam satu tahun penghasilannya sekitar 40 juta, maka dia sudah berkewajiban menunaikan zakat.

Oleh karenanya, BAZNAS menyaran-kan agar penghasilan kotor itu yang diku-rangi 2,5 persen. Sebab dengan dikurangi 2,5 persen, maka yang dimakan atau yang dibelanjakan untuk baju sekolah anaknya sudah dikeluarkan zakatnya. Jadi sudah memakai harta yang bersih dan itu akan membawa keberkahan.

Kita harus yakin, bahwa dengan zakat harta kita menjadi berkah. Sebab tidak akan kekurangan orang yang menunaikan zakat terhadap penghasilannya. Sementara ini, banyak orang yang merasa ghorim atau banyak hutang. Padahal uangnya digunakan untuk membayar kreditan mobil, sepeda motor, kreditan gelang, atau bahkan akik. “Pemahaman ini salah. Itu bukan ghorim tapi boros,” tegasnya.

Oleh karenanya, untuk sosialisasi dan pemahaman zakat kepada masyarakat harus terus digalakkan. Untuk itulah, dibutuhkan sinergi antar lembaga yang ada. Seperti BAZNAS, YDSF, Sabilillah, Nurul Hayat, LAZNU, LAZMU dan LAZ yang lainnya. “Jika semua sudah bersinergi, maka peta kemiskinan dan pembayar zakat akan jelas sehingga kesejahteraan mustahiq lewat pemberdayaan zakat akan tercapai,” simpulnya.

Menurut Dr. KH. Muhammad Zakki, M.Si, zakat merupakan salah satu dari lima rukun Islam yang mempunyai status dan fungsi yang penting dalam syariat Islam. Selain sebagai pembersih harta benda

dan jiwa manusia, zakat juga berfungsi mengurangi kemiskinan. “Maka sudah seharusnya dana zakat itu dikelola dengan profesional agar pentasarufannya tepat sasaran,” ujarnya.

Menurut pengamatan Pengasuh PP Mukmin Mandiri Waru Sidoarjo ini, saat ini penyaluran zakat umumnya masih bersifat konvensional yakni konsumtif. Artinya masih difokuskan pada pemenuhan kebutuhan sehari-hari semata. “Kini saatnya memikirkan terobosan pengelolaan zakat agar lebih produktif. Dan zakat produktif menjadi sebuah keniscayaan lantaran tuntutan zaman,” tandasnya.

Agar dana zakat lebih produktif, maka bisa dimanfaatkan sebagai modal kapital untuk pembiayaan beberapa bidang usaha. Dari usaha yang dikembangkan tersebut, tentu dana akan bisa berlipat ganda dan akhirnya bisa ditasarufkan ke lebih banyak lagi penerima zakat. “Andai masing-masing Muslim di Jawa Timur mengeluarkan dana 100 ribu rupiah, tak mustahil lima rumah sakit senilai 20 milyar mampu dibeli,” katanya menyontohkan.

Keuntungannya tentu bisa dimak-simalkan untuk menyantuni para mustahiq zakat. Selain itu, fasilitas rumah sakit juga bisa dimanfaatkan untuk memberikan jaminan kesehatan bagi mereka. “Coba banyangkan jika seluruh dana zakat mampu dimaksimalkan, tentu bisa memberikan dampak yang luar biasa,” imbuh Pengasuh Program Ngaji Sugeh JTV ini mengingatkan.

Dengan hitungan sederhana tersebut, dirinya menyeruhkan agar dana zakat

diarahkan pada bidang usaha yang lebih produktif. Namun penulis Buku Mem-bumikan Syariat Islam – bersama Prof. Dr. HM. Ridlwan Nasir, MA – ini menyadari, jika sesuatu yang baru memang membutuhkan pihak yang memulai sebagai pelopor. “Saya kira BAZ bisa memulainya. Dengan support pemerintah, ulama’ dan masyarakat bukan mustahil itu dapat dilakukan. Jika ini berhasil, tentu akan menjadi kekuatan ekonomi umat Islam,” katanya optimis.

Meski demikian, tak menutup kemung-kinan pengelolaan zakat produktif dilakukan lembaga penghimpun zakat yang ada saat ini. “Biarkan lembaga pengumpul dana zakat melakukan tupoksinya. Kalau mereka bisa mengumpulkan dana jamaahnya menjadi lebih produktif, itu juga akan menjadi kekuatan yang luar biasa,” tegasnya.

Pengurus Gabungan Eksportir Kopi Indonesia (GAEKI) Jawa Timur ini mengingatkan, bahwa modal yang paling mendasar untuk mewujudkan gerakan zakat produktif adalah mindset. Selain itu, keyakinan dan kemauan kaum Muslimin untuk berfikir jauh melompati zaman juga diperlukan. “Jika prasyarat itu kita miliki, tak penting lagi siapa nantinya yang mengelola. Tak masalah yang mengelola pihak swasta atau pemerintah,” ulasnya.

Selain dana zakat bisa dimanfaatkan untuk usaha produktif, dana tersebut juga bisa dialokasikan sebagai penyertaan modal bagi penerima zakat. “Pemberian modal ini harus bebas agunan. Dan perlu ada pendampingan yang intensif. Sebab mengubah penerima zakat menjadi wajib zakat itu butuh kerja keras,” tandasnya.

Bagi yang wajib zakat, tutur H. Muhammad Azhar, SPdI, haruslah mengetahui bahwa setiap benda yang digunakan sebagai alat produksi wajib dizakati. Misalkan saja rumah atau mobil yang disewakan. Hasil uang sewa inilah yang wajib dizakati. “Jadi sesuatu jika dikomersilkan, wajib ditunaikan zakat produktif,” terangnya. “Tapi jika rumah dan mobil itu hanya dimanfaatkan sebagai tempat tinggal dan alat transportasi sehari-hari tentu tidak wajib zakat,” imbuhnya menggarisbawahi.

Menurut Direktur Zakat, Infaq, Shadaqah (ZIS) dan Usaha Nurul Hayat ini, adapun besaran zakat produktif yang wajib dikeluarkan sebesar lima persen. Besaran ini diqiyaskan dengan zakat pertanian yang pengairannya menggunakan irigasi. Hal ini berbeda dengan prosentase zakat niaga dan profesi yang hanya sebesar 2,5 persen.

Meskipun definisi zakat produktif sudah jelas, tapi pengalaman Nurul Hayat sebagai lembaga penghimpun dana umat punya fakta lain. Dirinya benar-benar merasakan masih minimnya kesadaran masyarakat untuk menunaikannya. Bukan

Dr. KH. Muhammad Zakki, M.SiPengasuh PP Mukmin Mandiri Waru Sidoarjo.

Page 11: Bersih Diri - Kemenagjuga sih,” ujar ibu dua anak ini. Bu Alya, tidak memasarkan produknya lewat media sosial ataupun membuka gerai mengingat usaha ini hanya musiman. Ditambah lagi,

11MPA 346 / Juli 2015

lantaran masyarakat tidak mau menge-luarkan zakat produktif, akan tetapi faktor ketidaktahuan tentang zakat produktiflah yang menjadi penyebabnya

Dirinya menyadari, bahwa memang tak semudah membalikkan tangan mengu-bah orang untuk mengeluarkan zakat. Jadi dibutuhkan sosialisasi dan usaha penyadaran yang sifatnya terus mene-rus dan berkelanjutan. Jika semua mau mengeluarkan zakat, bisa dipastikan capaian pengumpulan zakat bisa lebih besar lagi.

Meski demikian, dalam tahun 2014 lalu Yayasan Nuhur Hayat mampu menghimpun dana sebasar 36 milyar. Dan pada tahun 2015 ini, yayasan amil zakat infaq dan shadaqah ini menargetkan 48 milyar dana umat yang dikumpulkan. “Jadi tiap bulan kita menargetkan dana yang terkumpul sebesar 4 milyar. Dan Alhamdulillah itu terlampaui,” ungkapnya bangga.

Terkait pendistribusian dana zakat, tutur Ustad Azhar – panggilan karib H. Muammad Azhar, hingga saat ini belum ada aturan ketat tentang peruntukannya antara yang komsumtif dan produktif. “Jadi kita pilah mana penerima zakat yang memang mendesak untuk diberikan pemenuhan kebutuhan konsumtif dengan segera. Misalnya fakir miskin. Bayangkan, untuk makan saja susah,” paparnya.

Sedangkan yang menjadi target penyaluran zakat bersifat produktif, adalah kelompok mustahiq yang memliki usaha. Untuk mereka akan diberdayakan dengan pemberian dana stimulan. Dengan dana tersebut diharapkan unit usaha yang tadinya

lemah bisa menjadi kuat dan besar. Sehingga tak menutup kemungkinan mereka yang tadinya sebagai mustahiq (penerima zakat) berubah menjadi muzakki (wajib zakat).

Dalam program Pilar Mandiri Nurul Hayat memberikan modal kerja, pendampingan dan pelatihan kepada mustahiq binaan hingga mereka bisa menjalankan usahanya sendiri. Salah satu sasarannya adalah Komunitas Abang Becak di Surabaya. Ada sembilan wilayah sebaran Abang Becak yang menjadi target program Nurul Hayat. Satu wilayah rata-rata anggotanya 400-500 orang. Jadi total ada sekitar 4.500 orang. Tak hanya pemberian modal melalui BMT Nurul Hayat, mereka juga dijamin kesehatannya dengan adanya klinik kesehatan gratis di masing-masing zona. Tak hanya itu, setiap bulan mereka juga dibina dalam forum “Majlis Taklim Abang Becak”.

Dari para Abang Becak yang tadinya

menyewa, kini becaknya menjadi milik sendiri. Tak sedikit pula dari mereka yang kini beralih profesi sebagai sopir profesional setelah mendapatkan dana stimulan untuk kursus mengemudi. Bahkan ada salah satu Abang Becak binanan yang selain menarik becak juga menjadi satpam perumahan, serta memiliki usaha tambal ban dan warung kopi.

Keberhasilan program inilah yang mengantarkan Nurul Hayat didapuk oleh Gubernur sebagai pemenang program Pro Poor Award 2010; yakni program pengentasan kemiskinan di Jawa Timur. Tak cukup itu, pada tahun 2014 lalu, Nurul Hayat juga dinobatkan oleh Kementerian Sosial RI sebagai Lembaga Sosial Terbaik tingkat Nasional.

Laporan: Muhammad Hisyam, Suprianto, M. Tajuddin Nurcholis

(Surabaya).

H. Muammad Azhar,Direktur Zakat, Infaq, Shadaqah (ZIS) dan Usaha Nurul Hayat.

Page 12: Bersih Diri - Kemenagjuga sih,” ujar ibu dua anak ini. Bu Alya, tidak memasarkan produknya lewat media sosial ataupun membuka gerai mengingat usaha ini hanya musiman. Ditambah lagi,

12 MPA 346 / Juli 2015

Maka di tahun 1974, H. Mahmuji selaku Kepala Desa Putukrejo menebar ide brilian. Dirinya

berinisiatif menggerakkan gerakan sadar zakat di lingkungan desanya. Lalu dirang-kullah semua elemen masyarakat baik ulama’, perangkat desa dan tokoh-tokoh masyarakat. Lantas dibentuklah MUAD, yakni Musyawarah Ulama’ Umara’ Aghniya’ Desa Putukrejo, yang kemudian menyepakati terbentuknya Badan Zakat, Infaq dan Shodaqah (BAZIS) yang bertugas mengumpulkan dan menyalurkan ZIS di kalangan warga.

Semula yang dikumpulkan hanyalah hasil panen padi. Lantaran dari tahun ke tahun yang diberikan meningkat, kemudian ditingkatkan hasil pengumpulan ZIS dan pentasyarufannya. Dari tanaman palawija lantas dikembangkan pada tanaman tebu. Sebab Desa Putukrejo juga dikenal sebagai salah satu desa penghasil tebu terbesar di Kecamatan Gondanglegi. “Setiap panen dikeluarkanlah zakatnya dengan cara membayar langsung pada petugas yang telah ditunjuk pemerintah desa,” papar H. Mursyid.

Keberadaan BAZIS makin kuat setelah keluar surat keputusan Kepala Desa Pu tuk-rejo. Semua komponen masyarakat dili-batkan, sehingga mereka mengerti betul me kanisme dan penyaluran ZIS itu benar-benar tepat sasaran. Antara ulama’ dan umaro’ juga harus berjalan beriringan dan ti dak bisa berjalan sendiri-sendiri. “Ini agar kesejahteran umat lebih meningkat,” ujar pria kelahiran Malang 27 Nopember 1952 ini menegaskan.

Dengan wilayah desa seluas 350 hektar dan lahan pertanian palawija seluas 50 hektar, tentu membutuhkan tenaga operasional yang cukup terlatih agar ZIS terkelola secara benar dan optimal. Maka direkrutlah tenaga yang mumpuni dan memenuhi syarat baik secara syar’i maupun administrasi. Mereka diberikan pelatihan secara khusus tentang zakat, serta tata cara

penghitungan dan pengelolaannya. “Itu berlangsung hingga saat ini,” tukasnya.

Mereka juga dibekali dengan kartu tarikan, yang di dalamnya juga dicantukan besaran tabel zakat yang harus dikeluarkan sesuai dengan hasil panen. Dari zakat yang dikeluarkan di tempat panen atau lahan pertanian tersebut, lalu disetor langsung ke gudang BAZIS.

Menurut Ketua BAZIS Desa Putukrejo ini, jika hasil panen sudah dibawah pulang biasanya mereka akan berpikir ulang untuk mengeluarkan ZISnya. Alasannya macam-macam. Bisa karena besaran ongkos, modal yang sudah dikeluarkan, atau karena internal keluarga, dan seterusnya. “Sedangkan untuk hasil panen tebu, BAZIS bekerja sama dengan KUD. Sebab aturan penyetoran panen tebu ke pabrik gula dengan cara kolektif,” ungkap Pengawas KUD Gondanglegi ini.

Pengelolaan yang Produktif Survei Kelayakan Penerima Zakat

Sejarah inovasi pengelolaan zakat, bisa dirunut dari Desa Putukrejo Gondanglegi Kabupaten Malang.Bermula dari keprihatinan para ulama’ dan tokoh masyarakat terhadap kondisi fakir miskin yang cukup

berjibun di desa tersebut. Padahal hasil panenan tanaman setiap tahunnya cukup apik. Jika hal itudapat dikelola dengan baik, tentu akan dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

H. MursyidKetua BAZIS Desa Putukrejo.

Page 13: Bersih Diri - Kemenagjuga sih,” ujar ibu dua anak ini. Bu Alya, tidak memasarkan produknya lewat media sosial ataupun membuka gerai mengingat usaha ini hanya musiman. Ditambah lagi,

13MPA 346 / Juli 2015

Bagi mereka yang tak mau mengeluarkan zakatnya, tutur Ketua Badan Pengelola Saluran Air Bersih Sumber Sira Desa Putukrejo ini, maka pasokan air melalui saluran irigasi desa akan dihentikan. Itu dilakukan sepanjang yang bersangkutan tak mau membayarkan zakat pertaniannya. “Ini agar kita semua sama-sama mau memahami kewajiban untuk mengeluarkan zakat.,” tandasnya.

Dari zakat yang terkumpul tersebut, kemudian diwujudkan dengan pem-bangu nan penggilingan padi. Dengan begitu hasilnya bisa disalurkan kepada fakir miskin. Juga ada program dengan memberikan modal kepada para tengkulak, agar memiliki modal yang lebih besar sehingga omzetnya lebih besar lagi.

Termasuk pemberian modal kerja untuk pedagang kecil, lembaga pendidikan berupa ATK, Fakir miskin berupa pemberian mesin jahit, sepeda angin, sapi dan membangun rumah dhuafa’. “Pembagian ZIS dilakukan dengan survei kelayakan penerima terlebih dulu, sehingga apa yang diberikan tepat sasaran,” kata Ketua Yayasan Pendidikan Al Khoiriyah Putukrejo ini meyakinkan.

Kini, pengelolaan zakat desa Putukrejo memang tak lagi nyaring terdengar. Namun terobosan yang dilakukannya telah menjadi inspirasi berdirinya lembaga-lembaga pe-nge lolaan zakat di seantero Nusantara. Bah-kan munculnya lembaga-lembaga zakat tersebut jauh lebih maju dan berkembang.

Ambil misal Dompet Dhuafa’ Replu-bika. Lembaga nirlaba milik masyarakat Indonesia ini, berkhidmat mengangkat harkat sosial kemanusiaan kaum dhuafa’ dengan dana ZISWAF (Zakat, Infaq, Shadaqah, Wakaf), serta dana lain yang halal dan legal baik dari perorangan, kelompok, maupun perusahaan/lembaga). “Kelahirannya berawal dari empati kolektif komunitas jurnalis yang banyak berinteraksi dengan masyarakat miskin dan sekaligus kerap jumpa dengan kaum kaya,” ungkap Moch. Rizzqi Aladib bersahaja.

Sejauh ini penyalurannya sudah tepat sasaran, sesuai tuntunan al-Qur’an dan al-hadist; fakir, miskin, amil, mua’alaf, riqab, gharim, � sabilillah dan ibnu sabil. Adapun instrumen yang digunakan untuk penyaluran Dompet Dhuafa, adalah program 7 Sahabat; Sahabat Kemandirian

(program ekonomi), Sahabat Gemilang (program pendidikan), Sahabat Pencerah (program dakwah), Sahabat Sehat (program kesehatan), Sahabat Siaga (program keben-caan dan kemanusian), Sahabat Migran (program migran) dan Sahabat Semesta (program sosial lingkungan).

Menurut Head of Education and Empowerment Program ‘Dompet Dhuafa’ Jawa Timur ini, bantuan yang diberikan kepada para mustahik sering bersifat bantuan langsung. Seperti sembako, bahan pokok makanan sehari-hari, ataupun barang-barang perlengkapan lainnya ketika sigap terhadap bencana alam.

Mengelola zakat yang baik, kata Suami Sri Handayani ini, ketika zakat tersebut dikelola secara produktif. Pengelolaan zakat dengan baik itu dapat diartikan tepat sasaran sesuai 8 asnaf. Sedangkan pe ngelolaan zakat secara produktif dapat diartikan, bahwa dalam penyaluran ban-tuan kepada mustahik ada tahapan dan treatment khusus yang sifatnya tidak cuma-cuma. “Goal besarnya adalah mustahik naik kelas menjadi muzaki,” tandasnya.

Fokus utama Dompet Dhuafa, lanjut pria yang berprofesi sebagai PNS Kementerian Pertanian Staf Karantina Tanaman ini, adalah memberikan bantuan yang bersifat ekonomi mikro. Adapun kriteria mustahik atau penerima manfaat yang menerima

bantuan modal bahwa mereka benar-benar warga yang membutuhkan bantuan dari tangan orang lain.

Di sisi lain, dia punya gambaran dan konsep berwirausaha yang jelas. Ketika seseorang mengajukan permintaan bantuan modal usaha ke Dompet Dhuafa, maka paling utama adalah alur bisnis yang jelas. Misalkan jenis usaha apa yang digelutinya? Bagaimana prospek konsumennya? Bagai-mana manajemen keuagannya? Dan seba-gainya. “Ini guna mengantisipasi dan bentuk pemberdayaan dari Dompet Dhuafa kepada para mustahik yang ingin maju memperbaiki taraf hidupnya,” tegasnya.

Dompet Dhuafa’ ingin lebih me ning-katkan mutu pelayanan kepada masyarakat berupa peningkatan mutu para Amil, peningkatan nilai-nilai program TKP (Tepat sasaran, Kreatif dan Produktif), serta pelaporan yang transparan dan update terhadap penghimpunan dan penyaluran kepada para muzaki.

Ramadhan tahun ini, kegiatan yang diprogramkan Yayasan Dompet Dhuafa berupa ‘Kartu ukhuwah’. Ini merupakan sebuah program unggulan, sebagai bentuk kepedulian kepada para fakir miskin yang paling beresiko tehadap kebutuhan pangan. Bantuannya berupa pemenuhan kebutuhan pokok sehari-hari (food secu-rity) selama 6 bulan berturut-turut, dimu-lai dari bulan Ramadhan.

Ada pula program buka dan saur berkhah. Ini merupakan program yang bersifat ceremonial untuk melaksanakan buka dan saur bersama para kaum dhuafa dan anak-anak yatim/ piatu. Juga ada program bingkisan lebaran. Ini merupakan program yang bersifat carity bagi mitra dan Dompet Dhuafa kepada mustahik dengan model kegiatan penyaluran berupa paket bingkisan lebaran saat jelang hari raya Idul Fitri.

Laporan: Rasmanna Rahiem (Surabaya),

Syaifuddin Ma’arif (Malang).

Moch. Rizzqi AladibHead of Education and Empowerment Program

‘Dompet Dhuafa’ Jawa Timur.

Page 14: Bersih Diri - Kemenagjuga sih,” ujar ibu dua anak ini. Bu Alya, tidak memasarkan produknya lewat media sosial ataupun membuka gerai mengingat usaha ini hanya musiman. Ditambah lagi,

14 MPA 346 / Juli 2015

Embarkasi SurabayaSiap Menyongsong Musim Haji 2015

Acara yang digelar di Wisma Haji ini dihadiri oleh Jajaran Kanwil Kemenag Prov. Jatim, Kanwil

Kemenag Prov. Bali dan Kanwil Kemenag Prov. NTT. Tampak hadir pula Kakanwil Kemenag Prov. Jatim, Sekretaris Ditjen PHU, Kabag Keungan dan Perencanaan Ditjen PHU, Angkasa Pura I, dan Maskapai Saudi Arabia Airline. Rapat kali ini dipimpin langsung oleh Sekretaris Ditjen PHU Kemenag RI mewakili Dirjen PHU yang sedang berada di Saudi Arabia.

Berdasarkan laporan dari masing-masing provinsi, jumlah jamaah haji yang berangkat dari AHES tahun ini sebanyak 27.323 orang. Khusus jamaah asal Jatim berjumlah 26.290 orang. Sedangkan dari Provinsi Bali dan NTT berturut-turut 512 jamaah dan 521 jamaah. Selain itu ada pula TPHI (64 orang), TPIHI (64 orang) dan TKHI (192 orang). Jadi total ada 28.676 orang yang akan berangkat menuju Saudi Arabia melalui Embarkasi Surabaya. Mereka ini nantinya akan terbagi menjadi 64 kloter dengan dua gelombang pemberangkatan.

Menurut H. Khasan Faozi, SE.Ak, M.Si, secara keseluruhan persiapan haji tahun ini sudah mencapai 60 persen lebih. Hal ini meliputi akomodasi, penginapan dan catering. Sementara persiapan transportasi di Saudi saat ini sudah pada tahapan negosisasi �nal dan penandatanganan kontrak. “Itu untuk persiapan di luar negeri. Sedangkan di dalam negeri persiapan itu diantaranya meliputi kesiapan pihak penerbangan dan imigrasi,” bebernya. “Semua ini penting dilakukan demi kelancaran dan kesuksesan ibadah haji di

tahun ini,” imbuhnya serius.Sementara itu, ada yang berbeda terkait

pengurusan paspor haji tahun ini. Menurut Sekretaris Ditjen PHU Kemenag RI ini, penyelesaian pasporing harus dilakukan sendiri oleh Calon Jamaah Haji (CJH) yang masuk nomor porsi berangkat. Data yang dikeluarkan Siskohat awal tahun ini menjadi dasar bagi CJH untuk mengurus paspor. Hal ini berbeda dengan tahun sebelumnya yang seluruh proses pasporing dilakukan oleh Kemenag.

Pihak maskapai penerbangan juga menyatakan kesiapannya menyongsong musim haji tahun ini. Salah satunya adalah

Saudi Arabia Airlaines (SAA) yang ditunjuk untuk menerbangkan seluruh CJH asal Embarkasi Surabaya.

Penerbangan CJH dari Surabaya menuju Madinah akan dilakukan pada 21 Agustus hingga 3 September 2015. Ini adalah pemberangkatan gelombang pertama. Gelom bang kedua, rute penerbangan Surabaya-Jeddah dilakukan pada tanggal 4 September hingga 17 September.

Sedangkan untuk pemulangan ge-lombang pertama dilakukan mulai 28 September – 11 Oktober dengan rute Jeddah-Surabaya. Adapun pemulangan ge lom bang kedua dengan rute Medinah-Surabaya dilangsungkan mulai 12 Oktober hingga 25 Oktober mendatang.

Dan demi kelancaran selama pener-bangan, pihak Angkasa Pura (AP) I mewanti-wanti agar sosialisasi kepada CJH tentang barang bawaan yang tidak diperkenankan dibawa dalam penerbangan lebih dimaksimalkan. Sebab hampir setiap tahun, AP I selalu saja menemukan CJH yang kelebihan barang bawaan hingga masih ditemui barang-barang yang membahayakan penerbangan.

Sementara itu, untuk pesawat Boeng 747 C-400 yang akan menerbangkan seluruh CJH telah disediakan parkir di nomor 4, 5, 7 dan 8. Nantinya akan ada maksimal tiga kali penerbangan dalam sehari.

Melihat pemaparan dari seluruh peserta rapat Pemantapan dan Finalisasi Jadwal pemberangkatan dan Pemulangan Jamaah Haji Embarkasi Surabaya ini, makin meneguhkan optimisme penyelenggaraan haji tahun ini lancar dan sukses. • Pri

Embarkasi Surabaya siap menatap musim haji tahun ini dengan percaya diri. Berbagai persiapan telah dilakukan demi suksesnya pemberangkatan dan pemulangan haji tahun ini. Lantaran alasan itulah pada 9 Juni lalu

dilakukan Rapat Pemantapan dan Finalisasi Jadwal Pemberangkatan dan Pemulangan Jamaah haji.

H. Khasan Faozi, SE.Ak, M.SiSekretaris Ditjen PHU Kemenag RI.

Page 15: Bersih Diri - Kemenagjuga sih,” ujar ibu dua anak ini. Bu Alya, tidak memasarkan produknya lewat media sosial ataupun membuka gerai mengingat usaha ini hanya musiman. Ditambah lagi,

15MPA 346 / Juli 2015

Jumlah ini merupakan peserta terbesar se-Indonesia setelah DKI Jakarta. “Ini tentu progress yang luar biasa. Sebab jika

melihat penda�aran online secara nasional terdapat 1.588 santri,” ujar Dr. H. Ahmad Zayadi, M.Pd bangga.

Menurut Kepala Subdit Pendidikan Diniyah Direktorat PD Pontren Ditjen Pendis Kemenag RI, dari seluruh peserta seleksi se-Indonesia akan dipilih 450 santri. Artinya, sekitar 30% lebih dari total penda�ar yang akan diberikan beasiswa pada PBTQ 2015 ini. “Harapan saya, semoga para peserta seleksi asal Jawa Timur nantinya diterima semuanya,” ucapnya memberikan support.

PBTQ Kementerian Agama-UICCI ini menawarkan dua program berbeda. Yakni program tah�dz kelompok usia18-22 tahun dan program tah�dz kelompok usia 13-18 tahun. Dalam seleksi kali ini, para peserta harus menjalani tes tulis

dan tes lisan sekaligus. Bagi peserta kelompok usia 18-22 tahun

yang dinyatakan lolos dalam seluruh tahapan seleksi akan menjalani pendidikan selama satu tahun di Indonesia, dua tahun di Turki dan pengabdian selam setahun. Adapun bagi peserta seleksi kelompok usia 13-18 tahun yang lulus akan melakoni pendidikan setahun di Indonesia, tiga tahun di Turki.

Lelaki kelahiran Brebes 14 Januari 1970 ini juga menginformasikan bahwa pada 6 Agustus mendatang, Kemenag RI akan melepas 100 santri menuju Turki. Mereka merupakan peserta seleksi yang lolos pada tahun kemarin. Direncanakan, Menteri Agama yang akan melepasnya secara langsung sebagai bentuk penghormatan setinggi-tingginya terhadap santri penghafal al-Qur’an.

Sementara itu, Drs. H. Husnul Maram, MHI mengatakan bahwa saat ini Jawa Timur memiliki tiga pesantren yang ditunjuk Kemenag RI sebagai pelaksana program tah�dz. Yakni Pesantren Sulaimaniyah Surabaya, Pesantren Sulaimaniyah Hi-da yatul Hasan dan satu pesantren di Su-menep. “Ketiganya diperuntukkan bagi santri putra. Dan mudah-mudahan ke de-pan, ada pesantren tah�dz di Jatim yang dikhususkan bagi santri putri,” ucap Kabid PD Pontren Kanwil Kemenag Jatim ini penuh harap. • Pri

Ratusan Santri Jatim MemperebutkanBeasiswa Tahfidz Kemenag

SELEKSI PROGRAM BEASISWA TAHFIDZUL QUR’AN 2015

Seleksi ini diikuti oleh 158 santri putra dan 117 santri putri. Jadi total 275 santri asal Jatimyang ikut ambil bagian merebutkan beasiswa program kerjasama antara

Kementerian Agama RI dan Yayasan Pusat Persatuan Kebudayaan Islam Indonesia-Turki(United Islamic Cultural Centre of Indonesia-Turkey/UICCI).

Drs. H. Husnul Maram, MHI Kabid PD Pontren Kanwil Kemenag Jatim

Page 16: Bersih Diri - Kemenagjuga sih,” ujar ibu dua anak ini. Bu Alya, tidak memasarkan produknya lewat media sosial ataupun membuka gerai mengingat usaha ini hanya musiman. Ditambah lagi,

16 MPA 346 / Juli 2015

Mulai jenjang Madrasah Ibtidaiyah hingga Madrasah Aliyah ikut serta dalam ajang tersebut dengan

11 mata pelajaran yang dilombakan. Lomba diadakan dalam 2 babak, yaitu babak penyisihan dan babak �nal. Babak penyisihan diikuti oleh seluruh peserta, sedangkan babak �nal diikuti oleh 10 besar. Selanjutnya, diambil 6 siswa yang menjadi juara pertama hingga harapan tiga.

Acara pembukaan dilaksanakan di hall Mina dihadiri Kasubbag TU Kanwil Kemenag Prov. Jatim, Kabid Pendma Kanwil Kemenag Prov. Jatim, para Kasi, seluruh Pembimas, Pembantu Rektor UIN Maulana Malik Ibrahim, Kepala Madrasah, dewan guru, juga seluruh peserta KSM. Hall penuh sesak dan terasa tak muat oleh berjubelnya hadirin yang ingin melihat langsung jalannya pembukaan.

Kasubbag TU Kanwil Kemenag Prov. Jatim, Drs. H. Musta’in, M.Ag yang membuka acara tersebut mengatakan, bahwa ajang KSM ini mesti dimanfaatkan secara maksimal. Karena KSM bisa dijadikan salah satu tolok ukur keberhasilan pendidikan di madrasah juga sebagai ajang memotivasi siswa dan guru. Mengingat pada tahun ini beban guru terasa berat, karena adanya gonjang-ganjing perubahan kurikulum serta ujian nasional yang tidak lagi dijadikan patokan kelulusan.”Kegiatan ini hendaknya dijadikan sebagai salah satu

penyemangat menggantikan lemahnya motivasi ujian nasional yang tidak lagi dijadikan patokan kelulusan,” ujarnya.

Di akhir sambutannya, Drs. H. Musta’in berharap agar kesuksesan KSM berdampak pada suksesnya Jatim di tingkat nasional untuk kembali menjadi juara umum. Mengingat pada pagelaran KSM pertama hingga keempat, Jawa Timur selalu menjadi juara umum. “Saya yakin, jika melihat keceriaan wajah anak-anak, pastilah pada KSM tingkat nasional nanti juara umumnya akan tetap diboyong oleh Jawa Timur,” ujarnya meyakinkan yang diiringi tepuk tangan hadirin.

Pada KSM kali ini, para peserta dibagi menjadi dua tempat; di hall Mina dan hall Zaitun. Hall Mina ditempati untuk seleksi tingkat MA, sedangkan hall Zaitun digunakan untuk seleksi tingkat MI dan MTs. Mereka mendapatkan soal-soal yang telah disusun bekerjasama dengan UIN Malik Ibrahim Malang.

Selanjutnya, pada tahap �nal keseluruhan �nalis berlomba di hall Mina untuk memperebutkan juara satu hingga harapan III. Para juara I, II dan III mendapatkan tropi, piagam dan uang pembinaan. Sedangkan juara harapan mendapatkan tropi dan piagam penghargaan. “Juara I dan II akan mendapatkan pemusatan latihan untuk dipersiapkan sebagai duta Jawa Timur di KSM tingkat nasional,” tutur ketua panitia

yang sekaligus Kasi Kesiswaan, Drs. Syamsuri, M.Ag.

Adapun juara pertama pada jenjang MI selengkapnya adalah mapel PAI (Sinta Hidayati dari MIN Bandarkidul Kediri), Matematika (Mohammad Rozi Badrus dari MIN Kanigoro Kediri), dan IPA (Muh Naufal Dzakwan L dari MIN Malang I Malang)

Sedangkan jenjang MTs adalah mapel Matematika (Rizky Maulana Hakim dari MTsN Malang 1 Malang), Biologi (Muhamad Abi Salman A dari MTsN Aryojeding Tulungagung), IPS (Muhamad Azzam Al Haq dari MTs Unggulan Amanatul Ummah Surabaya), Bahasa Inggris (Hudzaifah A�f A N dari MTsN Malang Kota Malang I), PAI (Enda Sartika Sari dari MTsN Tebuireng Jombang) dan Fisika (Muh Halim Sa’id dari MTsN Lawang Kab. Malang)

Sementara pada jenjang MA adalah mapel PAI (Gemilang Surya M dari MAN 3 Malang), Bahasa Arab (Nur Aula Yazid dari MA Darus Salam Nganjuk), Bahasa Inggris (Siti Rochmah Aga D dari MA. Unggulan Amanatul Ummah Surabaya), Matematika (Ahmad Yahya Abdul Aziz dari MAN 3 Malang), Biologi (Saskia Ardine Z dari MAN 3 Malang), Ekonomi (Eka Dewi Pratiwi dari MAN Gondanglegi Malang), Fisika (Alifatush Shabrina dari MAN 3 Malang), Geogra� (Rahma Al�na S dari Kota Kediri), dan Kimia (Nabilah Rohadatul A dari MAN 3 Malang). • Hisyam

Tim Kota Malang MerajaiKompetisi Sains Madrasah (KSM) Jatim Tahun 2015Ajang Kompetisi Sains Madrasah (KSM) Tingkat Jawa Timur yang memasukitahun kelima digelar Bidang Pendidikan Madrasah Kanwil Kemenag Jawa Timurdi Asrama Haji Sukolilo Surabaya. Selama 2 hari, mulai tanggal 14 hingga 15 Juni 2015,seribuan siswa-siswi dari madrasah perwakilan 38 kabupaten/kota se-Jawa Timur berkompetisi untuk menjadi yang terbaik.

KOMPETISI SAINS MADRASAH (KSM) V TINGKAT JAWA TIMUR

Drs. H. Musta’in, M.AgKabag TU Kanwil Kemenag Prov. Jatim.

Page 17: Bersih Diri - Kemenagjuga sih,” ujar ibu dua anak ini. Bu Alya, tidak memasarkan produknya lewat media sosial ataupun membuka gerai mengingat usaha ini hanya musiman. Ditambah lagi,

17MPA 346 / Juli 2015

Ada banyak cabang yang diperlom-bakan dalam even yang diikuti sekitar 1.500 siswa ini. Sesuai buku

Pedoman Pelaksanaan PENTAS PAI ke-2 Jatim, khusus tingkat PAUD/ TK cabang yang dilombakan adalah Lomba Kolase (LK), Lomba Fashion Show Busana Muslim (LFSBM), Parade Puisi (PP), Lomba Pildacil (LP), dan Lomba Tartil Surat-surat Pendek (LTSP). Adapun bagi siswa jenjang SD ada 4 cabang kompetisi yang diikuti. Yakni Musabaqah Tilawatil Qur’an (MTQ), Lomba Pidato PAI (LPP), Musabaqah Hifzhul Qur’an (MHQ), dan Lomba Cerdas Cermat PAI (LCP).

Sementara itu ada 5 cabang yang dikhu-suskan pelajar tingkat SMP yang meliputi Musabaqah Tilawatil Qur’an (MTQ), Lomba Pidato PAI (LPP), Musa baqah Hifzhul Qur’an (MHQ) putra/putri, Lomba Cerdas Cermat PAI (LCP), dan Lomba Kaligra� Islam (LKI). Sedangkan khusus jenjang SMA/SMK, cabang lom banya adalah Musabaqah Tilawatil Qur’an (MTQ) pa/pi, Lomba Pidato PAI (LPP), Lomba Seni Nasyid (LSN), Lomba Debat PAI (LDP), dan Lomba Kreasi Busana (LKB).

Beragamnya cabang lomba ini tentu bukan tanpa alasan. Sebab Pentas PAI ini digelar bertujuan untuk meningkatkan pemahaman dan penghayatan peserta didik terhadap ajaran Islam sehingga dapat diamalkan dalam kehidupan sehari-hari. Gelaran tersebut juga bertujuan untuk menumbuhkembangkan minat, bakat, dan kreativitas di bidang keterampilan dan seni PAI serta memberikan motivasi kepada peserta didik agar lebih bergairah mempelajari dan mencintai PAI.

Dengan siswa berkontribusi dalam pentas PAI ini tentu saja bisa dijadikan tolok ukur sejauh mana tingkat keberhasilan pembinaan Pendidikan Agama Islam. Dan yang terpenting, dengan berkumpulnya siswa seluruh Jawa Timur bisa menjadi

wahana mempererat ukhuwah Islamiyah demi membangun persaudaraan, dan kesatuan bangsa di kalangan siswa.

Dalam sambutannya mewakili Kepala Kanwil Kemenag Prov. Jatim, H. Mas’ud, S.Ag., M.Pd.I mengatakan bahwa para juara dalam even bertemakan “Sportif Berkompetisi, Raih Prestasi, dan Bumikan PAI” ini akan mewakili Jawa Timur dalam Pentas PAI tingkat nasional. Gelaran tingat nasional itu akan dihelat pada Agustus mendatang di Bogor. “Saya berharap semua peserta terbaik bisa mempersiapkan diri dengan sebaik-baiknya,” ujarnya penuh harap.

Lantaran itulah Kabid PAIS Kanwil Kemenag Prov. Jatim ini pun berpesan agar dalam Pentas PAI tingkat nasional nanti, Jawa Timur meraih sukses besar dengan mempertahankan sebagai Juara Umum. • Pri

Jatim Siap Pertahankan Juara Umumdi Pentas PAI Tingkat Nasional

PENTAS PAI II TINGKAT JAWA TIMUR 2015

Kabupaten Jember berjaya. Pasalnya kota Karnaval tersebut berhasil menjadi Juara Umum dalam Pekan Kreativitas dan Seni Pendidikan Agama Islam

(Pentas PAI) II tingkat Jawa Timur. Dalam perhelatan yang digelar di Asrama Haji Surabaya pada 15-16 Juni itu, para kontingen Jember berhasil bersaing

dengan 1.500 siswa dari seluruh kab/Ko di Jatim. Para delegasi berhasil mencatatkan diri juara di beberapa cabang yang dilombakan.

Page 18: Bersih Diri - Kemenagjuga sih,” ujar ibu dua anak ini. Bu Alya, tidak memasarkan produknya lewat media sosial ataupun membuka gerai mengingat usaha ini hanya musiman. Ditambah lagi,

Inspirasi

18 MPA 346 / Juli 2015

Keajaiban Belajar‘Ngaji Sambil Sekolah’

Memang, al-Qur’an sudah menjadi menu wajib harian di lembaga pendidikan yang beralamatkan

di Pagesangan IV No. 23 RT 03 RW 03 Jambangan Surabaya ini. Tiap pagi, para siswa ini disuguhi hidangan belajar membaca al-Qur’an selama satu jam sebelum pembelajaran; yakni mulai pukul 07.00 hingga 08.00 WIB. “Kita sengaja meletakakn pembelajaran al-Qur’an di waktu pagi karena otak anak masih fresh. Sehingga apapun yang dimasukkan pasti efektif,” ujar Siti Fathonah, S.�.I. beralasan.

Untuk tiap kelas mengaji, menurut Kepala PG-RA el-Rahmah ini, agar lebih efektif pihak sekolah menerapkan kelas kecil. Masing-masing pengajar membimbing maksimal 15 siswa dengan kemampuan yang beragam. Tak sekedar berbeda penguasaan membaca, dalam satu kelas tak jarang pula bercampur antara siswa jenjang Raudlatul Athfal dengan murid tingkat Play Group. “Khusus pembelajaran al-Qur’an siswa diklasi�kasikan berdasarkan penguasaan al-Qur’annya, bukan tingkat pendidikannya,” ungkapnya serius.

‘Ngaji sambil sekolah’ rupanya menjadi trade mark lembaga ini. Tak heran jika tiap pagi, suasana mengaji bak pesantren begitu terasa. Jadi tak seperti umumnya sekolah PG-RA yang tiap pagi banyak dijumpai siswa bermain dan berlari-larian. Di sekolah yang beroperasi sejak 2008 silam itu justru yang tampak adalah siswa yang sibuk belajar al-Qur’an. Wajar saja jika selepas RA, para siswa ini mampu mengkhatamkan al-Qur’an dengan baik. Selain itu, mereka juga masih mengantongi hafalan juz 30 pula.

Manfaat lain dengan mampu membaca al-Qur’an dengan baik ternyata kemampuan akademik dan tumbuh kembang siswa baik motorik halus maupun kasar mengikuti. Sehingga sekolah tak perlu bersusah payah mengajarkan baca tulis abjad. Bahkan pihak sekolah yang berbataan langsung dengan wilayah Taman Sidoarjo ini juga tak menganjurkan siswa mendapatkan les tambahan di luar sekolah.

Berdasarkan eksperimen PG-RA yang kini memiliki gedung dua lantai ini, siswa otomatis lancar membaca dan memahami

Kecil-kecil sudah piawai mengaji. Tak sekedar jago membaca al-Qur’an saja,para siswa PG-RA el-Rahmah Pagesangan Surabaya telah menguasai ilmu tajwid dan gharaib.

Bahkan di usianya yang masih belia itu merekapun rata-rata telah mengkhatamkan al-Qur’an.

belajar al-Qur’an,” tukas bu Fat – pangilan karib Siti Fathonah – bangga.

Bahkan dalam hal interakasi sosial siswa tak banyak dijumpai permasalahan berarti. Justru tak jarang dijumpai siswa tadinya rendah semangat belajarnya berubah menjadi lebih giat belajar setelah intens mengaji. Inilah yang menjadikan lembaga pendidikan ini begitu diminati. Terbukti, saat peneriamaan siswa baru dibuka, kuota dua kelas PG dan empat kelas RA langsung terpenuhi dalam dua hari. Padahal waktu penda�aran dibuka pada bulan Januari.

Inilah bukti kepercayaan masyarakat terhadap eksistensi lembaga pendidikan yang kini memiliki unit pendidikan lain seperti TKQ-TPQ, MI Program Tah�dzul Qur’an, Madrasah Diniyah, dan LBB Dynamic English Course cabang Kampung Inggris Pare Kediri ini. “Ke depan kita berharap siswa lulusan kami memiliki hafalan beberapa juz. Sebab kami telah menyiapkan dua tenaga pengajar khusus yang merupakan penghafal al-Qur’an,” pungkas istri Ahmad Faishol Saifullah, S.Ag ini penuh harap. • Suprianto

isi buku maupun koran. Tak hanya itu, siswapun mahir berhitung hingga mudah menyerap kosakata dasar Bahasa Arab dan Inggris. “Subhanallah, inilah bukti keajaiban

Siti Fathonah, S.Th.I.Kepala PG-RA el-Rahmah.

Page 19: Bersih Diri - Kemenagjuga sih,” ujar ibu dua anak ini. Bu Alya, tidak memasarkan produknya lewat media sosial ataupun membuka gerai mengingat usaha ini hanya musiman. Ditambah lagi,

19MPA 346 / Juli 2015

Beberapa hari lagi bulan Ramadhan yang penuh barokah akan meninggal kan kita. Imam Ali

Zainal Abidin, cucu Rasulullah Saw, selalu meninggalkan bulan Ramadhan dengan penuh kesedihan. Dengan perasaan yang berat, Ia terpaksa harus mengu capkan salam perpisahan kepada bulan Ramadhan. Bulan yang menyer-tainya dalam mengabdi kepada Allah Swt. Bulan yang menaburkan harapan para hamba dari ampunan Rabb-nya. Bulan yang di dalamnya para orang shaleh mem bersihkan hati dengan air mata taubat dan penyesalan. Bulan yang di dalamnya ada satu malam yang lebih mulia dari 1.000 bulan.

Ketika bulan Ramadhan meninggalkan kita, maka saat itulah kita ditantang untuk memikul beban berat guna melestarikan kesucian bulan itu. Selama sebulan, Allah swt telah menyaksikan kita bangun dini hari untuk melaksanakan sahur dan mendengarkan rintihan istighfar kita. Maka alangkah malangnya, bila setelah Ramadhan Allah Swt melihat kita malamnya tetidur pulas seperti bangkai tak bergerak bahkan sampai melewati waktu shalat Shubuh. Selama sebulan, lisan kita bergetar dengan dzikir, doa, tadarrus/tadabbur Quran, serta i’tikaf dan memburu lailatul qadar. Maka celakalah kita, bila kita menggunakan lisan yang sama untuk menggunjing, mengum-pat, dan mem�tnah orang lebih-lebih kepada sesama muslim. Selama sebulan, kita dilatih untuk peduli, simpati, dan empati kepada keluarga, permili, kerabat dan sesama, lebih-lebih kepada mereka yang sangat membutuhkan, melalui zakat infaq dan shadaqah. Maka celakalah, bila sesudah itu kita berubah menjadi kikir bin bakhil, menterlantarkan, bahkan menjadi tidak peduli kepada mereka yang berhak. Selama sebulan, kita melaparkan perut dari makanan dan minuman yang halal di siang hari. Relakah kita bila setelah Ramadhan, memenuhi perut kita dengan makanan dan minuman yang haram?.

Pasca Ramadhan ini, kita akan diuji apakah kita akan termasuk orang yang disebut Al-Quran dengan, ”tazakka wa dzakarasma rabbihi fashalla - orang yang membersihkan diri dan dia ingat asma

Rabb-nya, lalu dia shalat” (QS. 87 : 14 – 15) ; atau termasuk orang yang disebut dengan , ”tu’tsirunal hayatad dunya – kamu memilih kehidupan duniawi” (QS. 87 : 16). Nabi Muhammad Saw, telah memperingatkan kita, bahwa ada 2 golongan orang yang melakukan puasa itu, yaitu golongan yang mendapatkan ampunan Allah Swt, sebagaimana sabda beliau, ”Man shaama Ramadhana iimaanan wah tisaaban ghu�ra lahu maa taqddama min danbihi ”, (HR.Ash-Haabu As-Sunan). Dan golongan orang yang hanya memperoleh lapar dan dahaga saja, sebagaimana pesan beliau, ”Rubba min shaaimin laisa lahu min shiyaamihi illaa al-juu’i wal ’athasyi” (HR. Ibnu Khuzaimah).

Apakah kita, termasuk orang yang ”Man shaama Ramadhana iimaanan wah tisaaban” atau orang yang ”laisa lahu min shiyaamihi illaa al-juu’i wal ’athasyi”?. Jawa-bannya harus dibuktikan dengan perilaku kita pasca Ramadhan. Bila kita sangat hati-hati menjaga anggota badan kita dari segala kemaksiatan, bila kita tetap rukuk dan sujud di ujung malam ketika banyak orang tertidur pulas, bila kita sangat peka melihat penderitaan kaum fuqara’ wal masakiin, insya Allah, kita masih tergolong orang-orang yang shaum. Namun, bila hati kita masih dipenuhi kedengkian kepada sesama / kaum mukminin, bila bibir kita masih mengumbar kata cacian dan makian, bila perut kita masih dipadati dengan barang yang haram dan syubhat, bila tangan-tangan kita masih juga bergelimang dengan

penyimpangan dan kedzaliman, bila kita sudah tidak perduli lagi kepada para yatim, fuqara’ wal masakin, maka kita hanyalah ”al-jawa’, yaitu orang-orang yang melaparkan diri saja, tidak lebih dari itu. Al-Quran, menyebut kita dengan ”al-asyqa”, orang-orang yang celaka. (QS. 87 : 11 – 19).

Yaa Allah, dengan berakhirnya bulan Ramadhan dan tibanya Idul Fitri di bulan Syawwal sampai sebelas bulan kedepan, maka jadikanlah kami orang-orang yang takut pada peringatan-Mu, yang selalu memelihara kesucian diri dan mengharapkan akhirat yang lebih baik dan lebih kekal. Marilah kita kuatkan tekad untuk melestarikan amalan shalih yang kita lakukan selama bulan Rama dhan. Tetapkanlah niat kita bahwa kita ingin terus menuju kesempurnaan dengan mengikuti ketentuan dan pe tunjuk Allah Swt. Kita berjanji untuk tidak melupakan ajaran Al-Quran dan peringatan Rasulullah Saw : ”Katakan olehmu Muhammad ; ’Sesungguh-nya aku ini hanya manusia biasa, tetapi aku menerima wahyu bahwa Tuhanmu adalah Tuhan Yang Maha Esa. Barang siapa ingin menemui Tuhannya, hendaklah ia beramal shalih dan dalam ibadah tidak mepersekutukan Allah dengan siapapun”. Taqabballallaahu minnaa wa minkum taqabbal yaa kariem, minal ’aaidzin wal faaiziin kullu ’aamin wa antum bikhairin. Allaahumma amiin. (diolah dari meraih cinta Ilahi j.rakhmat 2008 dan sumber lain): • Ahar

Melestarikan Amalan ShalehPasca Ramadhan

Page 20: Bersih Diri - Kemenagjuga sih,” ujar ibu dua anak ini. Bu Alya, tidak memasarkan produknya lewat media sosial ataupun membuka gerai mengingat usaha ini hanya musiman. Ditambah lagi,

20 MPA 346 / Juli 2015

Kalimat itu, memiliki kekuatan yang sangat luar biasa. Melebihi dahsyatnya musim semi yang

mampu mentrubuskan semilyar daun-daun pohon sejagat raya. Dari dua patah kata itu, mampu melahirkan perubahan yang sangat dahsyat. Mampu merubah dunia dari merah -menjadi hijau. Dari hitam -menjadi putih. Dari jauh -menjadi dekat.

Dua kata itu pula -mampu merubah sifat-sifat manusia -dari arogansi -menjadi toleransi. Dari sombong -menjadi tawazzhu’. Dari bakhil - menjadi dermawan. Dari hati keras -menjadi pemaaf. Dari suka bertengkar -menjadi rukun dan damai. Dari tidak kenal -menjadi saling kenal-mengenal. Dari egois -menjadi saling tolong-menolong. Mampu merubah suasana dari tidak bahagia –menjadi sejahtera dan bahagia. Begitu seterusnya.

Asal kejadian alam -terbentuk dengan atmos�r dan galaksi yang teratur dan sangat sempurna. Satu sama lain memiliki struktur yang rapi. Tidak saling berbenturan. Mereka berjalan sesuai dengan aturan pada porosnya yang kuat. “Dan matahari berjalan ditempat peredarannya. Demikian-

Menjaga Hati

lah ketetapan yang Maha Perkasa lagi Maha Mengetahui [38]. Dan telah Kami tetapkan bagi bulan manzilah-manzilah, sehingga (setelah dia sampai ke manzilah yang terakhir) kembalilah dia sebagai bentuk tandan yang tua [39]. Tidaklah mungkin bagi matahari mendapatkan bulan, dan malampun tidak dapat mendahului siang. Dan masing-masing beredar pada garis edarnya.” [40]. (QS. Yaasin [36]: 38-40)

Begitu teraturnya struktur dan pere-daran tatasurya yang ada di langit. Semuanya tunduk dan patuh pada ketentuan Sang Maha Sutradara. Tak satupun yang berani melintas diluar batas edarnya. Termasuk matahari dan bulan. Mereka berjalan sesuai dengan garis poros dan edarnya masing-masing. Tujuannya, agar jagat raya ini berjalan damai, aman, dan nyaman.

Begitu pula asal kejadian manusia. Anak cucuk Adam ini dijadikan oleh Allah Swt dalam keadaan sebaik-baik ciptaan. Jauh berbeda dengan penciptaan makhluq lainnya, termasuk binatang. “Sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dalam bentuk yang sebaik-baiknya.” (QS. At-Tiin [95]: 4)

Bahkan, bumi dan langit serta seluruh

isinya –yang dikagumi makluq manusia ini -tidak mampu melebihi indahnya manusia. Justeru karena eksistensi manusia, bumi dan langit menjadi tampak lebih indah, lebih bergairah, dan berpotensi besar.

Manusia dilengkapi akal �kiran untuk membangun dan mempercantik dunia seisinya. Manusia, yang mampu mempersatukan dunia Barat dan Timur. Manusia, yang mempertemukan kutup utara dan selatan. Manusia pula, yang menjaga kelestarian alam semesta –sehingga menjadi ramah dan indah. “Ingatlah ketika Tuhanmu ber�rman kepada para malaikat: “Sesungguhnya Aku hendak menjadikan seorang khalifah di muka bumi…” (QS. Al Baqarah [2]: 30)

Dr. Nurcholis Masdjid mengatakan, khalifah yang terkandung dalam ayat tersebut maksudnya adalah wakil Tuhan. Manusia memiliki otoritas yang tinggi untuk mengelola bumi seisinya. Karena, manusia adalah berstatus wakil Tuhan. Sedang Tuhan Allah berkehendak kebaikan kepada seluruh ciptaan-Nya.

Manusia dicipta oleh Allah untuk mengelola keberadaan bumi. Sebagaimana

Idul Fitri, dilihat dari segi bahasa, berasal dari kata Arab. Id dan al-�tri. Id, berasaldari kata ‘aada-ya’uudu-iid = raja’a, kembali. Al-Fitri berasal dari kata �thriy, artinya asli, natural, alami.

Sehingga Idul Fitri mengandung makna kembali menjadi asli-nya atau suci. Teganya,kembali menjadi suci (Kamus Kontemporer Arab Indonesia, attabik ali, a. zuhdi muhdlor).

Page 21: Bersih Diri - Kemenagjuga sih,” ujar ibu dua anak ini. Bu Alya, tidak memasarkan produknya lewat media sosial ataupun membuka gerai mengingat usaha ini hanya musiman. Ditambah lagi,

21MPA 346 / Juli 2015

�rman-Nya: “Dan Dia telah menundukkan untukmu apa yang di langit dan apa yang di bumi semuanya (sebagai rahmat) daripada-Nya. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda (kekuasaan Allah) bagi kaum yang ber�kir.” (QS. Al Jaasiyah [45]: 13)

Juga �rman-Nya lagi: “…dan berbuat baiklah (kepada orang lain) sebagaimana Allah telah berbuat baik kepadamu, dan janganlah kamu berbuat kerusakan di (muka) bumi. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang berbuat kerusakan.” (QS. Al Qashah [28]: 77)

Dari dua ayat tersebut, dapat difahami bahwa bumi dan langit diamanatkan kepada umat mansia untuk dikelola dengan cara sebaik-baiknya -guna mendatangkan kesejahteraan hidupnya.

Idul Fitri, memotivasi umat manusia agar saling menjaga eksistensinya di muka bumi -dalam tatanan yang sebaik-baiknya. Saling menolong dan saling membantu. Sehingga keberadaannya menjadi lebih kokoh dan kuat. Bukan malah sebaliknya, saling bermusuhan dan berebut kekuasaan. Saling bertengkar dan cakar-cakaran. Saling jegal dan gontok-gontokan. Saling benci dan berseteru. Saling memecah dan memutus hubungan. Kalau (terpaksa) berseteru dan berpisah, sebaiknya salah satu berinisiatif - cepat islah, kembali baik. Jangan menunggu ajal akan tiba. Nanti bisa menyesal. Padahal, sesal kemudian, tiada berguna.

Allah Swt telah mengingatkan: “Orang-orang beriman itu sesungguhnya bersaudara. Sebab itu damaikanlah (perbaikilah hu-bungan) antara kedua saudaramu itu, dan takutlah terhadap Allah, supaya kamu men-dapat rahmat.” (QS. Al Hujuraat [49]: 10)

Rahmat itu, bisa berbentuk suasana damai dan tentram. Hubungan satu dengan lainnya terasa indah dan merindukan. Berjalan seiring dan seirama. Makan apa

adanya, yang penting halalan thayyiba. Tidak ada rasa curiga dan mencurigai. Tumbuh perasaan saling percaya satu sama lain. Duduk sama rendah, berdiri sama tinggi. Berakit-rakit kehulu, berenang-renang ketepian. Bersakit-sakit dahulu, bersenang-senang kemudian. Ini secuil makna rahmat bagi kehidupan manusia dijagat raya ini.

Dapat dibayangkan –betapa kering-kerontangnya dunia ini bila tidak ada suasana Idul Fitri. Setahun suntuk hanya bekerja dan bekerja, tidak ada silaturrahmi. Otak dan tenaga diperas sekuat tenaga untuk mendapatkan harta sebanyak-banyaknya. Tak kenal lelah dan payah. Tak kenal santai dan rileks. Kerja keras membanting tulang dan memeras keringat. Tulangnya sendiri dibantingi, dan keringatnya sendiri diperasi, sampai habis. Toh, kepuasan belum tentu kunjung datang. Malah, bisa frustasi dan putus asa yang terjadi.

Idul Fitri, kini menghampiri semua insani. Menawarkan hidup lebih bersih, lebih �trah seperti sedia kala penciptaannya. Wajah manusia tampak berseri-seri. Murah senyum setulus hati. Bak sang surya yang terbit dipagi hari. Menyinari jagat raya

dengan cahaya pagi –menerobos lubuk hati yang paling dalam setiap hari.

Saat bedug ditabuh bertalu-talu, menan dakan Ramadhan telah pergi. Kini, hari berganti menjadi Idul Fitri. Hati menjadi bersih kembali. Mengantarkan umat manusia –bersih dari dosa yang mengotori hati. Lebih terhormat di hadapan Ilahi Rabbi. Idul Fitri, mengantarkan manusia menduduki derajat lebih tinggi. Menjadi suka memberi. Menjaga emosi. Saling memberi dan meminta maaf. Bahkan selalu berbuat kebaikan terhadap sesama. Nabi Saw pernah berpesan: khairun nas anfa’uhum linnas. Sebaik-baik manusia adalah (siapa) yang dapat memberi manfaat kepada orang lain.

Hanya hati bening –yang mampu memposisikan diri seperti itu. Kualitas hati bening ini, harus dijaga dengan baik. Jangan sampai tercemar lagi. Caranya, istiqamahkan gemblengan Ramadhan yang baru lalu -dalam kehidupan sehari-hari. Hindari virus dan penyakit yang berbahaya terhadap eksistensi hati. Dengan demikian, hati akan tetap terjaga dari noda dan daki.

Hadis tersebut di atas -menggambarkan betapa pentingnya hidup ini saling memberi dan menerima dengan sesama. Tentu, semua didasarkan kepada perintah Allah –ta’awwun, saling tolong menolong. Bukan saling mencari untung. Ini pula, produk Ramadhan yang baru lalu. Alumnus bulan suci itu -berijazah taqwa, tattaqun, muttaqin. Lebh dekat dengan Allah. Dijanjikan surga sebagai balasannya.

Tempat kembali bagi muttaqin itu (sangat) jauh berbeda dengan kaum penentang Allah. Sebagaimana disebutkan di dalam Al Qur’an Surah Muhammad ayat 15: “(apakah) perumpamaan (penghuni) jannah yang dijanjikan kepada orang-orang yang bertakwa yang di dalamnya ada sungai-sungai dari air yang tiada berubah rasa dan baunya, sungai-sungai dari air susu yang tidak beubah rasanya, sungai-sungai dari khamar yang lezat rasanya bagi peminumnya dan sungai-sungai dari madu yang disaring; dan mereka memperoleh di dalamnya segala macam buah-buahan dan ampunan dari Rabb mereka, sama dengan orang yang kekal dalam Jahannam dan diberi minuman dengan air yang mendidih sehingga memotong ususnya?” (QS. Muhammad [47]: 15)

Tentu, tempat kembali muttaqin sangat jauh berbeda dengan kaum penentang. Kaum muttaqin, mendapat fasilitas yang menyenangkan. Sedang kaum penentang, mendapat tempat yang sangat buruk dan menyengsarakan. Na’udzu billahi min dzalik. Menggapai sisa Ramadhan dengan didukung peningkatan ibadah di bulan Syawwal, menjadikan seseorang lebih tinggi posisinya –menjadi muttaqin. Tidak ada lain tempat kembalinya, kecuali surga. Semoga. • AS

Orang-orang beriman itu sesungguhnya bersaudara. Sebab itu damaikanlah

(perbaikilahhu bungan) antara

kedua saudaramu itu, dan takutlah terhadap

Allah, supaya kamu men dapat rahmat.

Page 22: Bersih Diri - Kemenagjuga sih,” ujar ibu dua anak ini. Bu Alya, tidak memasarkan produknya lewat media sosial ataupun membuka gerai mengingat usaha ini hanya musiman. Ditambah lagi,

22 MPA 346 / Juli 2015

Ada kalanya kitab suci Al Qur’an itu tersimpan rapat-rapat di atas almari yang tinggi. Kadang ditumpukan

buku-buku tak terpakai. Atau di rak kecil dalam mushalla yang tinggi tak terjangkau tangan sampai berdebu, kusam. Penuh sobekan, bukan karena seringnya dibaca, tapi karena telah dimanfaatkan oleh makhluk lain, digrogoti kutu kertas.

Yang lebih ngiris lagi, ada orang yang dengan bangganya menceritakan telah memiliki bermacam-macam model Al Qur’an dari berbagai cetakan dan berbagai ukuran hanya sekedar untuk dikoleksi.

Memang semua itu masih patut disyu-kuri dengan mengucap “Alhamdulillahi robbil alamin…” karena sebagian rizqi dari Allah masih digunakan untuk membeli Al Qur’an walaupun hanya sekedar sebagai pajangan atau koleksi. Atau Al Qur’an digu-na kan sebagai jimat keselamatan rumah atau sebagai menakut-nakuti jin dan syetan, sehingga Al Qur’an itu hanya disimpan dan dipajang saja.

Ada yang lebih memprihatikan jika ada orang Islam yang tidak memiliki Al Qur’an, karena merasa belum perlu dan belum mampu untuk membeli. Alasannya apa? untuk memenuhi kebu-tu han makan saja belum mencukupi -bagaimana mau membeli sesuatu yang masih belum diperlukan…

Memang pada umumnya seorang muslim akan merasa senang dan nyaman, ketika sudah ada Al Qur’an dirumahnya karena Al Qur’an itu dianggap sebagai jimat penyelamat. Mereka berkata “Alhamdulillah... dirumah ini sudah ada Al Qur’an. Hati ini rasanya nyaman. Tetapi perlu direnungkan ucapan “Alhamdulillah” itu, sesungguhnya memiliki Al Qur’an itu juga tidak cukup berhenti sekedar ucapan saja. Karena, rasa senang dan nyaman hanya akan terasa dilahir saja. Rasa itu tidak akan

Sinari Bumi IndonesiaDengan Al-Qur’an

pernah sampai ke hati jika Al Qur’an hanya disimpan dan dilipat.

Hakekat ungkapan syukur adalah berbuat atau melakukan sesuatu tidak cukup hanya diucapkan. Jika Al qur’an itu dijadikan jimat, maka jimat tidak akan berfungsi jika disimpan dan tidak pernah dimanfaatkan. Maka manfaatkan Al Qur’an sebagai pedoman dan pegangan hidup, walau sekedar membacanya.

Seandainya Al Qur’an bisa bicara, maka Al Qur’an akan berkata “ Aku adalah petunjuk jalanmu… Aku adalah penuntunmu…. Aku adalah penerangmu….Aku adalah penenang hatimu… dan Aku adalah syafaat bagimu di akhirat nanti… Aku sangat bagus… indah...dan tidak meragukan... kagumilah aku, milikilah aku dengan membuka dan membacaku... jangan meragukan diriku meskipun dirimu belum tahu semua isiku”.

Penegasan ini tercantum dalam surat Al Baqarah [2] ayat 2:

“Kitab (Al Quran) ini tidak ada keraguan padanya; petunjuk bagi mereka yang bertaqwa.”(QS. Al-Baqarah [2]: 2)

Kalau surat Al Baqarah ayat 2 telah menegaskan bahwa Al Qur’an itu jelas tidak meragukan, kenapa..? Ada saja orang yang masih merasa ragu untuk menyempatkan waktu untuk membacanya. Atau ragu untuk mendapatkan petunjuk darinya..?? Padahal... setiap waktu selalu mengucapkan: ihdinashirathal mustaqiim…“Ya Allah... tunjukkanlah kami jalan yang lurus…” Inilah salah satu do’a yang selalu dipanjatkan dalam setiap shalat seseorang.

Sebenarnya Allah telah mempersiapkan

jawaban itu jauh sebelum hamba Nya meminta. Karena Allah Maha Mengetahui segala apa yang akan diminta hamba Nya. Bagaimana jawaban Allah.....? telah tertulis dalam surat Al Muzammil ayat 4,

“Atau lebih dari seperdua itu. dan bacalah Al Quran itu dengan perlahan-lahan”.

Inilah… Saya (Allah) turunkan Al Qur’an sebagai petunjuk bagi orang-orang yang bertaqwa (QS. Al-Baqarah [2]: 2) yaitu dengan cara membacanya (QS. Al-Muzammil [73]: 4), jangan hanya disimpan saja. Bahkan Nabi Muhammad SAW bersabda :

“Bacalah Al Qur’an karena sesungguhnya ia akan memberikan syafaat di hari qiamat bagi (orang yang suka membacanya)”.

Bukankah setiap muslim selalu menyebut kitab sucinya dengan Al Qur’an, yang artinya “bacaan sempurna”. Menurut Prof. Dr. Quraisy Shihab dalam buku Wawasan Al Qur’an dengan bahasa yang tegas “tiada satu bacaanpun sejak manusia mengenal baca tulis pada lima ribu tahun yang lalu yang dapat menandingi Al Qur’an”. Inilah bacaan yang sesungguhnya bahwa Al Qur’an menjadi bacaan yang tepat dan mujarab. Semua orang Islam pasti mengakuinya, tetapi tidak semua meyakininya sehingga banyak yang tidak sempat membacanya. Jika mencari “kesem-patan”, maka setiap akti�tas apapun itu tidak

Oleh : Zulin Nihayati, S.Ag, M.PdI *)

Dalam kehidupan sehari-hari, akan tampak ketika kita bersilaturrahim ke rumah saudara, ke rumah tetangga, ataupun ke rumah teman. Di rumah-rumah itu terlihat kitab suci Al Qur’an terpajang dan tertata rapi di atas meja, di rak buku atau di dalam almari yang terletak di ruang tamu. Tampak Al Qur’an itu bersampul

bagus… indah dan terlihat sangat bersih. Bahkan kertasnya yang berwarna warni tampak rapi seperti tak pernah atau belum tersentuh oleh tangan. Atau bahkan sebaliknya terlihat sangat kusut karena penyebab lain.

Page 23: Bersih Diri - Kemenagjuga sih,” ujar ibu dua anak ini. Bu Alya, tidak memasarkan produknya lewat media sosial ataupun membuka gerai mengingat usaha ini hanya musiman. Ditambah lagi,

23MPA 346 / Juli 2015

akan pernah ada, yang pasti ada mau atau tidak mau untuk menyempatkan waktu dan menyempatkan diri membaca Al Qur’an itu.

Tidaklah tepat jika seseorang berbicara percuma membaca Al Qur’an jikalau tidak tahu/faham arti dan isinya: Kenapa itu tidak tepat..?, karena Al Qur’an diturunkan kepada Nabi Muhammad yang “ummi” (tidak bisa baca tulis). Quraisy Shihab dalam wawasan Al Qur’an membangkitkan semangat kita “Tiada bacaan semacam Al Qur’an yang bisa dibaca oleh ratusan juta orang yang tidak mengerti artinya, tidak dapat menulis aksaranya, bahkan mampu dihafal oleh orang dewasa, remaja ataupun anak-anak. Semua yang dilakukan itu mendapatkan ketenangan dan penerang jalan hidupnya. Al Qur’an layaknya sebuah permata yang memancarkan cahaya yang berbeda-berbeda sesuai sudut pandang dan kemampuannya masing-masing”. Dengan bahasa itu, maka Allah benar-benar Maha Adil telah memberi pahala yang berlipat kepada orang yang mau membaca Al Qur’an meskipun gagap dalam membacanya.

Dalam kehidupan nyata telah banyak dibuktikan bagaimana dunia kedokteran yang canggih dengan tehnologinya tetapi orang yang diberi cobaan sakit sudah jenuh ke dokter jalan satu-satunya akan lari ke Al Qur’an. Merasa jenuh problem keduniawian akan lari juga ke Al Qur’an. Maka, Al Qur’an bukanlah dan janganlah dianggap jalan terakhir saja. Perlu ditanamkan dalam hati bahwa Al Qur’an itu adalah jalan pertama, yang harus dilakukan agar mempermudah jalan terakhir.

Realialisasi dan Implikasiya dimulai dalam keluarga yang menghiasi rumah-rumahnya dengan acara program membaca dan hataman Al Qur’an minimal dalam waktu satu bulan. Tiga puluh juz dibagi tiga Anggota keluarga yang terdiri ayah, Ibu dan satu anak. Masing-masing sepuluh juz, maksimal sehari satu halaman. Apalagi yang jumlah keluarga lebih dari tiga orang bisa dua atau tiga hataman dalam satu bulan.

Di lembaga pendidikan, di Instansi-instansi juga disemarakkan dengan program hataman minimal satu bulan sekali. Semua itu akan mudah dilakukan dengan adanya kemauan menyempatkan diri dan waktu. Jika seperti itu adanya, maka terciptalah “Rumahku Sorgaku”, keluarga yang sakinah mawaddah warahmah.

Syair Gus Dur juga telah mengingatkan kita: “Al Qur’an Qadim, wahyu minulyo, Tanpa ditulis iso diwoco, Iku wejangan guru waskito, Den tancepake ing njero dodo”…. “Uripe ayem rumongso aman, Dununge roso tondo yen iman, Sabar nrimo najan pas pasan, kabeh tinakdir saking pengeran”,...

”Ayo nglakoni sekabehane, Allah kang bakal ngangkat drajate, senajan asor toto dhohire, ananging mulyo maqam drajate”. Semua yang di syairkan Gus Dur itu

merupakan hasil dari semua orang yang mau membaca Al Qur’an. Al Qur’an itu telah ada sejak jaman dahulu, dan Al Qur’an itu mulya, dengan membaca Al Qur’an, hidupnya terasa tenang, aman, sabar, nriman, ikhlas, yakin semua hidupnya telah ditata oleh Allah, derajatnya di angkat menjadi orang yang mulya.

Keluarga muslim harus mampu melakukan hal itu. Keluarga harus berse-mangat menyinari rumahnya dengan Al Qur’an mulai detik ini, agar tercipta generasi-generasi Qur’ani yang mampu membenahi generasi muda yang akhlaqnya makin memprihatinkan seperti pergaulan yang bebas tanpa batas. Mereka tidak bisa membedakan halal dan haram.

Secara bersama-sama keluarga mem-buat program tiada hari tanpa membaca Al Qur’an, untuk menyinari bumi pertiwi Indonesia ini dengan Al Qur’an. Sehingga menjadi negeri yang “baldatun thoyyibatun warobbun ghafuur”, yaitu negeri Indonesia yang makmur yang selalu mendapatkan ampunan dari Allah.

Implikasi membaca Al Qur’an dalam pendidikan, merujuk pada tiga kecerdasan IQ, EQ, SQ sebagai sasaran utama yang harus secara bersama-sama diasah dan ditingkatkan. Kunci utamanya berpusat pada kecerdasan iman. Kecerdasan iman dapat dibangun dengan membiasakan membaca Al Qur’an yang dapat mengasah dan mencerdaskan tiga panca indra yang dapat meningkatkan tiga keceradan tersebut (IQ, EQ, SQ).

Bagaimana proses membaca Al Qur’an terhadap tiga panca indra tersebut untuk meningkatkan intelegensi, mengendalikan emosi dan meningkatkan spiritual se-seorang? Dalam membaca Al Qur’an ada tiga panca indra yang berperan secara bersama-sama dan terpadu. Peran tiga

panca indra itu tidak akan pernah ditemui secara bersama dan terpadu dalam akti�tas yang lain kecuali akti�tas dalam membaca Al Qur’an.

Cerita orang membaca Al Qur’an itu dibaca dalam hati hanya terjadi pada orang-orang yang memiliki keterbatasan alias cacat panca indranya. Pada orang yang normal ada tiga panca indra yang berperan dalam membaca Al Qur’an yaitu: 1. Lisan : mengucap dengan benar, hati-

hati dan penuh kesabara. 2. Mata : mencermati yang dibaca, mengo-

reksi kebenaran dan kesalahan.3. Telinga : mendengarkan ketepatan ba-

caan dengan jeli dan seksama.

Ketiga panca indra itu memiliki jalinan urat yang saling bersambung yang bekerja bersama, saling mendukung dan terpadu, yang berpusat ke otak manusia, maka akan mengasah dan mencerdaskan iman untuk mencapai kecerdasan intelektual, emosional, dan spiritualnya. Hasil dari panca indra lisan, Mata dan telinga yang digunakan dalam membaca Al Qur’an akan terkontrol yang dapat meningkatkan iman seseorang dengan adanya “Rasa tulus” sebagai karakternya. Dengan membiasakan membaca Al Qur’an itu mau atau tidak mau, suka atau tidak suka, repot atau tidak repot, harus menyempatkan waktu dan diri dengan tulus ikhlas. Karena itulah pilihan satu-satunya kitab yang dapat menjadi petunjuk dan penerang hidup terhadap keimanan kita kepada Allah SWT.

Agar tugas hidup dapat dijalani dengan tertib, rajin, terarah dan teratur. Berwudlu pasti akan dilakukan setiap kali seseorang akan menyentuh Al Qur’an dan ucapan ta’awud itu pasti dibaca “A’udzubillaahiminasysyaithaanirrojiim” (Aku berlindung kepada Allah dari godaan syetan yang terkutuk) ketika hendak membaca Al Qur’an. Sehingga seseorang akan terlatih dan terus terlatih untuk suci lahir maupun batinnya, cermat bacaannya, khusuk jiwanya. Maka dengan mudah petunjuk Allah akan masuk dalam qalbunya (hati).

lKita baca Al-Qur’an agar pikiran jernih

dan terang, hidup kejalan yang luruslKita pelajari Al-Qur’an agar tentram

dan temukan nilai-nilai..lKita hayati... kita amalkan... agar me-

ning katnya iman dan taqwa

“Ya Allah berikanlah rahmat kepada kami dengan Al Qur’an, dan jadikanlah Al Qur’an bagi kami sebagai penuntun, cahaya (nur), petunjuk, dan rahmat”.

Amin ya mujibassailin.

(Guru PAI Di SMKSultan Agung I Tebuireng, Jombang )

Page 24: Bersih Diri - Kemenagjuga sih,” ujar ibu dua anak ini. Bu Alya, tidak memasarkan produknya lewat media sosial ataupun membuka gerai mengingat usaha ini hanya musiman. Ditambah lagi,

24 MPA 346 / Juli 2015

(Al-Quran=>Hadis=>Ijtihad)

ONTOLOGIS - MAHA

Catatan: Hingga kini manusia hanya mampu melihat sejauh 14 milyar tahun cahaya. Jarak bintang terjauh yang bisa diamati dari bumi= 14 000 000 000 tahun cahaya= sama dengan 300 000 X60X60X24X30X12X 14 000 000 000 Kilo meter.

Allah ber�rman:

“Maha suci Allah yang menjadikan di langit gugusan-gugusan bintang” (Al-Furqan:61).

Kata (buruj/gugusan bintang) mem-per li hatkan akan keajaiban hakiki dalam Al-Quran.

06

Maudlu’i Kontemporer

Pengasuh :Prof. Imam Muchlas, MA

NO. NAMA BENDALANGIT JUMLAH ISI/BINTANG KETERANGAN1 TATA SURYA 10 PLANET MARS,VENUS, DSB2 BIMA SAKTI 250 000 000 000 3 ALAM SEMESTA 300 MILYAR GALAKSI BIMASALTI DSB4 ANDROMEDA 400BILYUNXMATAHARI 5 NEBULA KUMPULAN GALAKSI GRUPGALAKSI6 HIMPUNAN NEBULA SEJUMLAH NEBULA 7 GRUP NEBULA SEMUA HIMPUNANNEBULA 8 GUCI SEMUA GRUP NEBULA 9 ALAM SEMESTA JUMLAH SEMUA GUCI 300MILYARGALAKSI

NO. BENDA ANGKASA KELILING & VOLUME DIAMETER X 2 JARI21 BUMI 40 000 KILOMETER 2 MATAHARI 1.391.980 KM3 ANTARES 804.672.000 KM.4 BIMA SAKTI 100 000 TC. KM5 ANDROMEDA 2000 000 TC KM6 ANDROMEDA 400 BILYUNXMASA-MATAHARI 7 ALAM SEMESTA JUMLAH SEMUA GUCI 300 MILYAR GALAKSI

NO BENDA ANGKASA DIAMETER1 MATAHARI 1.391.980 KM2 ANTARES 80.672.000 KM.3 BIMA SAKTI 100 000 TC. KM4 NEBULA 50X10PANGKAT 14 TC.KM5 BUMI 12.756 KM

Sistem Tata Surya & Satlet Pengekor

Besar & Volume, keliling, Garis Tengah, Jari-jari

Struktur Kosmik

Jari-jari alam semesta adalah 50 x 10 pangkat 58 Tc; Artinya 50×10 pangkat 58 TcKm).Berapa banyak-kah angka ini? Ini dia angkanya=50X10 nolnya 58 buah X 9.460.800.000.000).

*) Baca Al-Quran [Al Baqarah 255] Tc= 9.460.800.000.000 km~ http://syiarislam.wordpress.com;http://www.alphadad.net~ http://www.bcssa.orghttp://apod.nasa.

Tc=Satu tahun cahaya yaitu tahun cahaya= sama dengan 300 000 X60X60X24X30X12 sama dengan 9.460.800.000.000 km.(http://www.geschool.net/1217493/blog/post)

J ika dunia ini begitu luas, maka Allah menegaskan bahwa akhirat itu lebih baik dan lebih kekal. Jauh lebih luas lagi

dari dunia! Allah berr�rman (Qs2a255):“Allah, tidak ada Tuhan (yang berhak

disembah) melainkan Dia Yang Hidup kekal lagi terus menerus mengurus (makhluk-Nya); tidak mengantuk dan tidak tidur. Kepunyaan-Nya apa yang di langit dan di bumi. Tiada yang dapat memberi syafa’at di sisi Allah tanpa izin-Nya? Allah mengetahui apa-apa yang di hadapan mereka dan di belakang mereka, dan mereka tidak mengetahui apa-apa dari ilmu Allah melainkan apa yang dikehendaki-Nya. Kursi Allah meliputi langit dan bumi. Dan Allah tidak merasa berat memelihara keduanya, dan Allah Maha Tinggi lagi Maha Besar” (Al Baqarah 255). (http://syiarislam.wordpress.com;).

Keliling bumi ada 40.000 km, ini

sangat besar bagi kita, tetapi terlalu kecil dibanding dengan Matahari yang diameter (lebar) matahari 1.391.980 km. Jika bumi “dimasukkan” ke dalam matahari, ada 1,3 juta bumi yang bisa masuk. Saat ini bumi sudah tidak bisa dibandingkan dengan Antares yang diameternya 804.672.000 Km.

Lebih jelas lagi, jika diameter galaksi Bimasakti panjangnya 100.000 tahun cahaya (tc); maka arti angka ini ialah bahwa jari-jari Bima Sakti ialah 50.000 Tc. Hal ini juga berarti bahwa jari-jari Nebula adalah 50 x 10 pangkat 14 tc. (50X10 pangkat 14 Tahun CahayaKm); Selanjutnya jari-jari Himpunan Nebula menjadi 50X10 pangkat 25 Tc Km. Jari-jari Group Nebula adalah 50X10 pangkat 36 Tc.Km). Jari-jari guci adalah 50X10 pangkat 47 TcKm. Jari-jari alam semesta adalah 50 X 10 pangkat 58 Tc.Km;

Dari Blue Print yang sangat idealGerak Lalu lintas Tata surya Galaksi yang

berjumlah milyaran masing-masing dengan anggotanya yang mengisi alam semesta ini penciptaannya tidak terjadi secara acak-acakan, tetapi ia merupakan bangunan melalui Blur Print perencanaan yang sangat rinci jelimet sekali sekaligus merupakan bangunan yang kokoh dan terlalu besar, yang panjangnya mencapai ratusan juta tahun cahaya! Karena kata “Burujan” (gugusan bintang Al-Quran s25a61 di atas) jelas memberi petunjuk kepada keagungan bangunan yang kokoh dan sangat besar sekali dan inilah yang kita lihat sesungguhnya pada galaksi kosmik yang terdiri dari jutaan galaksi dan masing-masing galaksi terdiri dari miliaran bintang!!! Karena itu memaksa kita untuk merenungkan kepada keagungan Allah Yang Maha Pencipta Maha Kuasa ini: s38a27, S3a191:

Page 25: Bersih Diri - Kemenagjuga sih,” ujar ibu dua anak ini. Bu Alya, tidak memasarkan produknya lewat media sosial ataupun membuka gerai mengingat usaha ini hanya musiman. Ditambah lagi,

25MPA 346 / Juli 2015

Bersambung...

38:27. Dan Kami tidak menciptakan langit dan bumi dan apa yang ada antara keduanya tanpa hikmah. Yang demikian itu adalah anggapan orang-orang ka�r, maka celakalah orang-orang ka�r itu karena mereka akan masuk neraka “(S 38 Shad 27).

@ Luas Alam SemestaSetelah Bumi terwujud maka Tata Surya

(solar system) dengan 1 bintang (matahari) dengan 10 planetnya, Yupiter dsb.

Tata surya ini terletak di dalam galaksi Bima-Sakti yang memiliki lebih dari 200 milyar bintang.

Galaksi berasal dari Nebula, karena itu kumpulan galaksi disebut Nebula. (ingat, jumlah galaksi mencapai 300 miliar galaksi-ini yang baru ditemukan, berapa lagi yang belum!!!)l Kumpulan nebula disebut Himpunan

Nebula.l Kumpulan himpunan nebula disebut

Group Nebula.l Kumpulan group nebula disebut Guci.l Kumpulan guci inilah yang menjadi

alam semesta. Subhanallah, Maha SuciAllah!!!!Maha

Besar Engkau Ya Allah !Allah ber�rman terurai di atas:Allah Ta’ala itu Ontologis Maha,

artinya tidak ada apapun juga yang dapat mengalahkan sifat wajib Allah yang 20 maupun 99 nama Al-Asmaul Husna yang serba Maha dan Mutlak Maha.

Ahli pikir Mu’tazilah menyatakan bahwa Allah itu hanya mempunyai satu sifat yaitu Mutlak Maha Esa, sedangkan ulama Asy’ariyah berpendapat bahwa Allah itu mempunyai sifat 20, yaitu: (1) Wujud=Ada. (2). Qidam= Lebih dahulu. (3) Baqa’ = Kekal.… s/d.... (20). Mutakalliman : Yang Ber�rman.

Al-Asmaul Husna disebut-sebut Allah dalam Al-Quran dalam s.7a180, s17a110 dan s20a8 dan dengan singkat Allah menyebutnya dalam s59a22-24, kemudian dicatat oleh Bukhari dalam hadis no.2531 dan dirinci 99 nama itu satu persatu oleh Tirmidzi dalam hadis no. 3429. Allah menyebut Al-Asmaul Husna beberapa saja, yaitu:(1) Maha Mengetahui yang gaib dan yang

indrawi.(2) Maha Memberi, banyak-banyak,

dengan kasih sayang.(3) Maha Suci, bersih dari sifat negative,

kotor, salah, jelek, jahat.

(4) Maha Menang, tidak terkalahkan, Maha Kuasa, Maha Agung.

(5) Yang Menciptakan, Yang Mengadakan, Yang Memelihara, Yang Mendidik, yang Menyempurnakan

(6) Maha Bijaksana, Yang Terbaik.

Secara ontologis maka prioritas sifat Bijaksana dapat dibandingkan, dari yang bijaksana, sangat bijaksana, benar-benar sangat bijaksana, Allah itu Maha Bijaksana (Demikian juga sifat dalam seluruh sifat yang 20 dan 99 Asmaul Husna

Tidak ada apa-apa kecuali Allah ”

Maka kita yakin bahwa sifat Allah itu Mutlak Maha mengalahkan daya kemampuan seluruh makhluk di jagad raya. Allah menegaskannya dalam Al-Quran:”(S.42 Asy-Syura 11). S.112 Al-Ikhlash 1-4).”(S.79 An-Nazi’at 27-30). s.21 Al-Ambiya` 22 atau S.6 Al-An’am 103.

BAB TIGASkala prioritas paling idealMasalah ke-3: Bagaimana seharusnya

manusia melihat sifat Allah yang Ontologis-Maha itu? Jawaban hipotetis: Manusia wajarnya suka mengabdi kepada Allah, meyembah, bertasbih mensucikan dan meng-Esa-kan Allah dengan Tauhid yang sesungguhnya, khususnya mem-prioritaskan atau mendahulukan Allah menga lahkan seluruh peringkat di bawah Allah dalam seluruh masalah yang diha-dapi oleh manusia.

Dalam kehidupan sehari-hari kita menga lami dan menghayati situasi mau-pun kondisi yang bobotnya bertingkat-tingkat. Maka masalah manakah yang diprioritaskan lebih dahulu, berturut-turut manakah prioritas ke-2, kemudian prioritas ke-3 dan seterusnya.

Skala Prioritas yang sangat ideal ialah mendahulukan perintah Allah, nomer kedua hadis Rasulullah dan ketiga Ijtihad akal. Secara rinci mendetail ketiga tingkat ini masing-masing terbagi ke dalam tingkat prioritas nilai kebenaran yang lebih kritis, maka lebih tinggi nilainya diprioritaskan lebih utama mengalahkan yang nilainya lebih rendah.

(1) Skala Prioritas yang IslamiBerikut adalah tingkat prioritas kebe-

naran yang ada di dalam Al-Quran, hadis menurut akal maupun logika. Sehingga yang dinamakan prioritas yang ideal ialah mendahulukan dan memprioritaskan da-lil yang teringgi mengalahkan dalil yang klasnya lebih rendah, yaitu sebagai berikut:

Ad 1:Tingkat-tingkatdalil Al-Quran

Berdasarkan Al-Quran s4a59, hadis

riwayat Tirmidzi no.1249 dan Abu Dawud no.3119, penentuan prioritas ketaatan yang ke-1 ialah taat kepada Al-Quran, jika tidak ada dalam Al-Quran bergeser ke prioritas ke-2 Taat kepada Hadis Rasul Saw lalu jika di dalam hadis tidak diketemukan lalu bergeser ke prioritas ke-3 Ijtihad akal.

Hadis Mu’dz ibnu Jabal ini menjadi asas landasan prioritas ijtihad mencari dalil Syar’i prioritas ke-3, yaitu:

Arinya: “Dari Mu’adz bahwa Rasulullah Saw.yelah mengutus Mu’adz ke Yaman. Beliau bertanya: “Bagaimana anda menetapkan masalah” Mu’adz menjawab: “Dengan Kitab Allah” Beliau bertanya: “Jika dalam Al-Quran tidak ada? Dia menjawab:”Dengan Sunnah Rasulillah Saw. Beliau bertanya: “Jika tidak ada dalam Sunnah? Dia menjawab: “Aku berijtihad dengan penda patku” Beliau bersabda: “Segala puji bagi Allah yang telah menepatkan utusan Rasulullah Saw.”

(HR Turmudzi no.1249 dan Abu Dawud No. 3119).

Ad 1: Sumber pertama :Al-QuranAbu Zahrah dalam Ushulul Fiqhnya

(tth.90) mencatat bahwa cara menetapkan skala-proritas yang lebih jeli dan rinci sekali ialah melalui pilihan utama kemudian ke-2, ke-3 dan seterusnya dapat dilakukan melalui penelitian atas lafal nash, Dan usaha penelitian terhadap lafal ada 8 tingkat prioritas:

i. Al-Muhkam nash yang paling jelas (hanya satu arti)ii. Al-Mufassar maksudnya lebih jelasiii. An-Nash maksudnya cukup jelasiv. Azh-Zhahir maksudnya jelasv. Al-Kha�yyu maksudnya yang samar-samarvi. Al-Musykil maksudnya lebih tersembunyivii. Al-Mujmal maksudnya sangat kaburviii. Al-Mutasyabih maksudnya tak dapat diketahui.

Ad 2: Sumber kedua ialah hadis(Taat kepada Rasulullah)a. Hadis yang paling banyak sumber

primernya atau saksi yang menyaksikan peristiwa terjadinya hadis itu banyak sekali didahulukan menjadi prioritas utama mengalahkan yang saksinya sedikit kurang dari sumber riwayat tersebut ada 5 tingkat prioritas, yaitu:

1) Mutawatir, yaitu hadis yang saksinya terlalu banyak.

Page 26: Bersih Diri - Kemenagjuga sih,” ujar ibu dua anak ini. Bu Alya, tidak memasarkan produknya lewat media sosial ataupun membuka gerai mengingat usaha ini hanya musiman. Ditambah lagi,

26 MPA 346 / Juli 2015

Sebagai nahkoda baru di Sub Bagian Kepegawaian Ortala Kanwil Kemenag Prov. Jatim, Syaikul Hadi, S.Ag., M.Fil.I memimpikan

adanya perubahan besar. Ini didasarkan pada makin tingginya tuntutan masyarakat dan birokrasi saat ini. “Jadi.. pembaharuan dan perbaikan menjadi sebuah keniscayaan,” tandasnya.

Selain itu, momentum zona integritas, wilayah birokrasi bersih dan melayani juga menjadi salah satu dasar dari perubahan yang harus dilakukan. Apalagi jika mengacu pada lima budaya kerja Kementerian Agama saat ini; integritas, profesionalitas, inovasi, tanggung Jawab dan keteladanan. “Jadi apapun yang kita kerjakan dalam menjalankan tugas harus mengacu ke sana,” tukas suami Yuli Rahmawati, SH ini serius.

Sebagai langkah awal, mantan Kepala Seksi Produk Halal, Pembinanan Syariah dan Sistem Informasi pada Bidang Urais dan Pembinaan Syariah Kanwil Kemenag Jatim inipun mencanangkan dua hal sebagai prioritas kerjanya; perbaikan kualitas layanan dan peningkatan akurasi data. “Terkait layanan misalnya, kita harus memberikan layanan yang lebih santun dan sepenuh hati. Baik layanan kepada eksternal maupun internal,” ucap mantan penghulu di Jombang dan Sidoarjo ini.

Dr. M. Amir Sholehuddin, M.Pd.I memulai karirnya sebagai guru. Setelah lulus dari IAIN Sunan Ampel Malang Fak. Tarbiyah

jurusan Tadris Matematika di tahun 1992, dirinya mengajar MI, MTs dan Aliyah sebagai GTT. Lalu pada tahun 1988 menjadi CPNS Guru Matematika MTsN Dawarblandong.

Setelah berselang lima tahun dirinya diangkat menjadi Kepala MAK Al Ihsan Sooko hingga tahun 2005. Di tahun inilah dirinya dipromosikan sebagai Kasi Mapenda Kankemenag Kab. Mojokerto. Lantas dipercaya menjadi Kasi URAIS sejak tahun 2011 sampai dengan tahun 2013. Kemudian menjabat Kasi BIMAS Islam hingga tanggal 15 Mei 2015. Sebab pada tanggal inilah dirinya diamanahi jabatan Kepala Kankemenag Kota Madiun.

Bagi pria kelahiran Mojokerto 7 Maret 1967 ini, apapun posisi yang ditempati yang penting dirinya mampu memberikan manfaat bagi semua. “Saya ingin menjadi pemimpin yang sanggup memegang amanah dan bisa berbuat adil, serta memberikan kasih sayang kepada seluruh bawahan saya,” tukasnya bersahaja.

Suami Hj. Marlik, M.PdI yang dikaruniai dua anak ini memiliki motto kerja “menjaga tradisi

Diapun tak menampik jika selama ini layanan di di Sub Bagian Kepegawaian Ortala sudah bagus. Tapi lagi-lagi seiring waktu bergulir tuntutan dari masyarakat dan birokrasi semakin kompleks. Apalagi, terkadang masyarakat yang dilayani itu tidak mau tahu dengan masalah apa yang dihadapi oleh masing-masing tingkatan terkait dengan pelayanan itu. “Biasanya kita kembalikan kepada SOP yang ada. SOP inilah sebagai acuan kita dalam mewujudkan pelayanan yang lebih tepat waktu, lebih tertib dan lebih baik,” ujar alumni Fakultas Syariah IAIN Syarif Hidayatullah Jakarta dan Magister Filsafat Islam IAIN Sunan Ampel Surabaya ini menggarisbawahi.

Sekedar perbandingan, di bebe rapa instansi seperti BKN dan

Penga dilan Tinggi Agama, layanan kepegawaiannya sudah satu pintu dan begitu canggih.

Hal ini karena ditunjang dengan TI yang lebih baik. Tak heran jika lelaki

kelahiran Jombang 15 Juli 1975 inipun berangan-angan kelak Kanwil Kemenag Prov. Jatim

memiliki anjungan data kepegawaian mandiri. Dari sana

lalu ditampilkan dalam bentuk visualisasi data. “Dengan

itu tentu masyarakat bisa mengontrol dan mengawasi

kinerja kita,” terang ayah tiga anak ini meyakinkan.

•Pri

Syaikhul Hadi, S.Ag., M.Fil.I.

Dr. M. Amir Sholehuddin, M.Pd.I

Ingin Melayani dengan Santun dan Sepenuh Hati

Ingin Menjadi Pemimpin yang Adil dan Amanah“Ini agar sesuai dengan perkembangan zaman. Cara yang lama tidak salah.. sudah sesuai zamanya waktu itu. Dan cara yang baru sesuai dengan zaman yang sekarang,” paparnya.

Alumnus S2 UNISMA Malang ini sejak kecil memang gemar berorganisasi. Ketika sekolah sudah didapuk menjadi Ketua OSIS baik di MTs maupun di MAN. Ketika kuliah dipercaya sebagai Sekretaris KOSMA Tadris Matematika dan Ketua Gudep Pramuka IAIN Sunan Ampel Malang.

Di kampungnya lelaki yang telah menye-lesaikan S3nya di UNTAG Surabaya jurusan Ilmu Ekonomi ini juga pernah menjadi Sekretaris RW, Bendahara Masjid Daarut Taubah, sebagai Ketua Karang Taruna, menjadi Ketua BKM Sejahtera Abadi di tingkat Kabupaten, Ketua IPNU Kab Mojokerto, Ketua ISNU, Pengurus BKRMI, Ketua DMI dan Ketua IPHI.

Penggemar berbagai olahraga ini juga suka berkoperasi sejak belia. Di Kantor Kemenag Kab. Mojokerto dia dipercaya sebagai pengawas KPRI Dwi Tunggal selama tiga periode. Disamping itu juga menjadi Ketua KPRI Keluarga (Koperasi guru-guru dan satker) selama tiga periode. • Agung

lama yang masih baik dan mengambil cara baru yang lebih baik”. Sehingga program-program yang berjalan baik di Kemenag Kota Madiun tetap dilanjutkan. Namun juga ada program-program yang caranya diubah agar berjalan lebih baik lagi.

Page 27: Bersih Diri - Kemenagjuga sih,” ujar ibu dua anak ini. Bu Alya, tidak memasarkan produknya lewat media sosial ataupun membuka gerai mengingat usaha ini hanya musiman. Ditambah lagi,

27MPA 346 / Juli 2015

Memaknai Kitab KuningMenggunakan Bahasa Inggris

PP. Puncak Darussalam Pamekasan

Kyai Abdul Hannan TibyanPengasuh PP. Puncak Darussalam

Sebidang tanah di puncak bukit sebelah utara Pondok Pesantren Banyuanyar itu adalah hadiah pemberian mertuanya –

Kyai Haji Syamsul Ari�n yang merupakan Pengasuh Pesantren Banyuanyar. Jaraknya sejauh 2 Km dari Pesantren Banyuanyar. Untuk sampai ke sana, harus menempuh perjalanan melintasi jalanan setapak yang terjal dan dikitari pohon jati, serta semak belukar yang tajam.

Anak pertama pasangan Kyai Ahmad Tibyan dan Qona’ah ini memang mengakrabi dunia sepi nan sunyi. Hal itu selaras dengan hobinya yang suka melukis. Dari atas puncak bukit itu, pemandangan alamnya memang tampak memesona. Suami Ruqayyah itu pun mulai membangun rumah dan mushalla kecil. “Pikiran saya dulu, kalau tempat ini jadi kantor akan bagus. Rumah ini jadi seperti villa,” ucap pria yang sempat sukses berbisnis Toserba dengan nama Syarikah Al-Barokah (SBR) ini girang.

Tepat pada 22 Juni 2005, rumah itu mulai ditempati. Tapi seperti kebiasaan orang Madura, anak seorang kyai selalu dititipi santri untuk diajari mengaji. Mulanya dirinya sempat menolak, karena sejak semula memang tak ada niatan untuk

membangun pesantren. Selain karena sulit mendapatkan air, dirinya juga tengah fokus pada dunia bisnisnya. “Tapi ya ada juga yang nekat nitip anak ke sini,” tambah ayah empat anak ini sambil senyum dikulum.

Fasilitas yang serba terbatas, ternyata tak menyurutkan niat orangtua untuk menitipkan anaknya belajar mengaji. Santri yang semula hanya berjumlah empat anak ini pun kian hari makin bertambah. Dunia bisnis yang lama digelutinya pun mulai terbengkalai. Toserba yang dimilikinya akhirnya jatuh bangkrut karena ditipu oleh karyawannya sendiri. Akhirnya semua yang dimiliki ia jual. “Gagal saya jadi orang kaya,” kata alumni pesantren Al-Is’af Kalaban Guluk-Guluk Sumenep ini diiringi tawa lepas.

Hamparan cita-citanya untuk membangun kantor bisnis di atas puncak bukit pun sirna, karena jalan takdir yang harus dilaluinya berkata lain. Sebagai anak dan menantu seorang kyai, garis nasibnya pun membawanya pada alur hidup yang sama dengan pendahulunya. “Sejak saat itu, saya mulai serius berniat membangun pesantren,” ujar alumni pesantren Sidogiri Pasuruan itu.

Sempat tiga tahun merintis kelas jauh dengan Pesantren Banyuanyar di tingkat MTs sejak tahun 2007, dirinya pun menda�arkan secara resmi lembaga pendidikan Puncak Darussalam pada tahun 2010. Sejak itu, perkembangan pesantren kian maju pesat. Santri yang datang pun banyak dari luar Madura. Ada dari Surabaya, Jember, Banyuwangi, hingga Jakarta, Bandar Lampung maupun Kalimantan.

Tak ada syarat khusus ataupun seleksi untuk menjadi santri. Pesantren juga tidak menerima mutasi dari sekolah lain. “Anak yang nyantri dan sekolah di Puncak Darussalam harus memulai dari awal,” terangnya. “Kami lebih mementingkan proses. Karena manusia itu memang diciptakan dengan beragam karakter dan kemampuan,” tambah alumni pesantren Al Anwar Sarang Rembang ini.

Sistem pendidikan pesantren dan sekolah formal dibikin saling terintegrasi. Jadi anak yang ingin sekolah di lembaga formal Puncak Darussalam wajib mondok di pesantren. “Kalau hanya sekolah saja, maka target kompetensi yang kami inginkan tidak akan tercapai,” tegasnya.

Bagaimana menjawab tantangan zaman global dari ruang yang sepi? Inilah yang ingin dibuktikan oleh Kyai Abdul Hannan Tibyan saat memutuskan

untuk mendirikan Pondok Pesantren Puncak Darussalam di atas bukit Desa Potoan Daja Kecamatan Palengaan Pamekasan. “Setiap orang besar selalu berangkat dari tempat yang sepi, seperti halnya Rasulullah Muhammad SAW yang mengawalinya

dari Goa Hira,” terang pria kelahiran Pamekasan, 10 Februari 1969 ini.

Gedung PP. Puncak Darussalam Pamekasan.

Page 28: Bersih Diri - Kemenagjuga sih,” ujar ibu dua anak ini. Bu Alya, tidak memasarkan produknya lewat media sosial ataupun membuka gerai mengingat usaha ini hanya musiman. Ditambah lagi,

28 MPA 346 / Juli 2015

Waktu pembelajaran di sekolah formal terkesan cukup singkat karena dilaksanakan pukul 07.30 hingga pukul 11.15. Hal ini dikarenakan materi seperti olah raga, agama, maupun seni budaya sudah include pada materi pesantren. “Tapi sebenarnya waktu belajar santri sangat panjang, mulai dari shalat tahajud pukul 03.30 hingga pukul 22.30 saat doa bersama menjelang tidur malam hari,” paparnya.

Uniknya, pembelajaran di pesantren ini tak hanya dilakukan di dalam kelas saja. Banyak pembelajaran dilakukan di alam terbuka. Pada jam-jam tertentu bahkan banyak terlihat para santri duduk di bawah pohon rindang untuk berteduh sambil membawa kitab, maupun kamus untuk menghafal vocab. Tak jarang diskusi pun mereka lakukan di halaman terbuka itu. Aktivitas belajar para santri juga terlihat di mushola. Bahkan menjelang waktu shalat, tiap santri tampak sibuk sendiri-sendiri untuk menambah hafalannya sambil menunggu iqamah.

Sistem pendidikan dan metodologi pengajaran yang diterapkan di pesantren ini memang jauh berbeda dengan pendidikan salaf pada umumnya. Di tahun pertama, para santri hanya difokuskan memperdalam al-Qur’an dan basic keagamaan – terutama pada penguasaan kitab kuning. Seperti lazimnya pesantren salaf, model ngajinya juga menerapkan sistem bandongan dan sorogan. “Untuk bisa naik ke kelas selanjutnya, para santri wajib fasih membaca dan menguasai materi al-Qur’an dan Kitab Al-Iktisyaf yang merupakan kitab Nahwu karangan Kyai Hayyan sendiri. Kitab itu terdiri dari dua jilid kitab. “Al-Iktisyaf merupakan metodologi pembelajaran tata bahasa Arab dengan cepat, praktis dan kontemporer,” terangnya.

Pada tahun kedua, mulai ada pen ju-rusan minat keilmuan santri. Di pesantren ini terdapat tiga kawasan untuk mengasah

keilmuan tertentu. Mereka menyebutknya sebagai markas. “Ada Mar kas Tah�dz al-Qur’an, Markas Ba hasa Arab dan Markas Bahasa Inggris,” te rang nya. “Para santri boleh memilih skill keilmuan yang ingin mereka kem bangkan sesuai keinginannya,” tam bahnya.

Santri hafal al-Qur’an dan fasih berbahasa Arab, barangkali sudah lazim di pesantren. Sebagaimana lazimnya di pesantren lain, membaca kitab kuning identik dengan pemakanaan menggunakan pegon bahasa daerah seperti Jawa atau Madura, serta penjelasannya dengan bahasa Indonesia. Tapi di Markas Bahasa Inggris yang dikenal dengan istilah Darussalam Wall for International Language Student (DARWIS), para santri yang sudah mulai duduk di Kelas 2 Tsanawiyah, memaknai kitab kuning dengan menggunakan Bahasa Inggris. Pemakaian Bahasa Inggris juga wajib dilakukan pada saat melakukan presentasi dan diskusi. Jadi tak aneh jika anak-anak yang masih berusia belia itu telah fasih berkomunikasi dengan bahasa asing.

Sistem pembelajaran di pesantren ini menggunakan model bimbingan. Tiap ustadz membimbing rata-rata 5-10 santri, sehingga tiap santri dapat di-kontrol perkembangan keilmuan, iba-dah, psikologi maupun jasmaniahnya. Sehingga meski memulai belajar kitab dalam waktu bersamaan, tiap santri bisa mengkhatamkannya dalam waktu yang berbeda. “Tergantung seberapa lama ma-sing-masing santri bisa menguasai tiap-tiap materi pembelajaran,” terangnya.

Mereka yang khatam duluan, di per-bolehkan mengikuti materi lainnya pada ustadz yang lain. Jadi semakin pandai san-tri, semakin cepat dan kian banyak pula ilmu yang dapat dia pelajari dari banyak ustadz. Begitu juga dengan para santri yang

sudah dianggap lulus pada satu markas, boleh pindah ke markas yang lain untuk memperdalam skill keilmuan yang lain.

Meski demikian, jangan berharap mendapatkan kenaikan kelas dengan cara yang mudah. Untuk naik kelas, santri harus lulus ujian materi pesantren dan sekolah. Jika salah satu tidak lulus, maka santri tidak naik dan dia harus mengulang. “Kami mengharamkan guru ngarang nilai di sini. Kalau ketahuan, dia akan dikeluarkan,” tegasnya. “Sebab tidak ada yang bisa dibangun di atas kebohongan,” tandasnya.

Bagi santri yang telah menempuh target tertentu, bakal didelegasikan untuk mengikuti maupun mengisi seminar dengan menggunakan bahasa Internasional. Berinteraksi dengan masyarakat luar dan menguji pemahaman keilmuan mereka, serta melakukan studi komparatif sebagai latihan sebelum terjun ke dunia dakwah yang sesungguhnya. “Mereka yang lulus, juga ada kewajiban pengabdian selama setahun. Mereka dikirim untuk mengajar di pesantren yang membutuhkan,” paparnya.

Ke depan, kyai yang pernah nyantri kepada Sayyid Muhammad bin Alawi Al-Maliki saat bekerja di Arab Saudi ini ingin memiliki kawasan khusus Tah�dz al-Qur’an. Saat ini dirinya tengah me-ngembangkan metode Tahqiq da lam satu tahun untuk mereka yang me-ngambil kelas Tah�dz. Sementara untuk Markas Bahasa Arab dan Inggris, ingin disatukannya dalam satu Markas, agar tiap siswa nantinya mampu menguasai dua bahasa. “Ke depannya lagi, kami ber harap para santri di sini bisa hafal Qur’an dan menguasai dua bahasa,” ucapnya.

Dari tempat sepi di puncak bukit itu, Kyai Hannan mendesain bangunan pondok semenarik mungkin sehingga orang yang datang ke pesantren ini seakan tengah berwisata ke puncak villa. Dari ruang sunyi ini pula, Kyai Hannan ingin menyemai jiwa para santrinya dengan pribadi shidiq, amanah, tabligh dan fathanah. “Retorikanya begini, siapa sih yang mau dibohongi, siapa sih yang mau dikhianati, siapa yang mau dicuekin, siapa sih yang mau dibodohi,” ujarnya. “Jadi kalau orang itu jujur, amanah, cerdas dan memiliki ide yang bisa diberikan kepada orang lain, maka apa yang tidak bisa ia capai,” tambahnya.

Menurutnya, zaman itu berjalan cepat, karena kita melihatnya memang terlalu lambat. Kalau hati seseorang itu besar, maka dunia itu seperti sejengkal saja. “Oleh karena itu, perbesar ruang jiwa dan lakukan usaha maksimal, maka akan muncul sebuah keberhasilan yang dibaca oleh dunia meski harus kita mulai dari ruang sepi. Dalam bahasa al-Qur’an, walladziina jaahadu �ina lanahdiyannahum subulanaa,” tandasnya.•

Dedy Kurniawan, Sri Mukti

Markas DARWIS saat menggelar diskusi Bahasa Inggris.

Page 29: Bersih Diri - Kemenagjuga sih,” ujar ibu dua anak ini. Bu Alya, tidak memasarkan produknya lewat media sosial ataupun membuka gerai mengingat usaha ini hanya musiman. Ditambah lagi,

Liputan Khusus

29MPA 346 / Juli 2015

Tapi sayangnya, banyak yang melihat tanah hanya dari unsur legalitas saja dengan mengindahkan faktor

historisnya. “Orang hanya melihat tanah sebagai lahan kosong yang tak memiliki nilai sejarah,” ujar Ferry Mursyidan Baldan dalam Seminar Nasional Pra Muktamar ke-33 Nahdlatul Ulama pada 6-7 Juni 2015 di Aula Bir Ali Asrama Haji Surabaya.

Menurut Menteri Agraria dan Tata Ruang ini, ada rahasia di balik hubungan tanah dan masyarakat. Sebab ada ikatan emosional yang begitu erat masyarakat atas tanahnya. Jika ditelisik lebih jauh, ternyata ada dimensi religiusitas di sana. “Jangan ada pihak yang mencerabut akar masyarakat dari tanahnya,” imbuhnya mewanti-wanti. “Agar hubungan masyarakat atas tanahnya tidak tercerabut tentu harus dilindungi dengan penerbitan serti�kat,” tukasnya menawarkan solusi.

Sayangnya, kesadaran ini masih minim. Sehingga tak heran jika banyak muncul sengketa atas kepemilikan tanah. Tanah-tanah wakaf pun kini banyak yang beralih fungsi karena diserobot oleh pihak tertentu. Bahkan banyak pula muncul gugatan terhadap tanah-tanah wakaf meski sudah berpuluh tahun dimanfaatkan untuk kegiatan keumatan.

Islamic Development Bank menilai kelemahan umat Islam Indonesia dengan ber bagam organsiasi kemasyarakatan adalah tidak teradministrasikannya aset-asetnya. Padahal, menurut Kepala Badan

Pertanahan Nasional itu, dengan aset organisasi yang teradministrasi nantinya bisa menjadi modal dasar untuk menye-barluaskan visi misi dakwah. Dengan ini pula akan menjamin terjaganya marwah sebuah organisasi.

Prof. Dr. H. Mahasin, MA membeberkan data bahwa dari 4,1 triliun m2 aset wakaf yang tersebar di 435. 395 lokasi, hanya 66,99 persen yang telah terserti�kasi. Dan dari 33 persen yang belum terserti�kasi tersebut, tujuh persennya saat ini sedang berproses di kantor BPN. Sementara 18 persennya masih di tingkat KUA. “Ke depan, ini harus kita dituntaskan agar tidak memunculkan persoalan di kemudian hari,” ajaknya.

Sebab menurut Dirjen Bimas Islam ini, wakaf memiliki potensi yang luar biasa dalam menyejahterakan umat. Dengan catatan, jika aset wakaf mampu dikelola dengan professional dan lebih produktif. “Tapi, jangan pernah berharap memaksimalkan pemanfaatan aset wakaf jika persoalan serti�kasi saja belum tuntas,” tandasnya.

Ketua Badan Wakaf Indonesia, KH. Muhammad Ma�uh Basyuni, SH menga-mini bahwa Wakaf memiliki potensi yang sangat besar untuk memfasilitasi kegiatan keagaman dan menyejahterakan umum seperti pengentasan kemiskinan dan pembangunan sumber daya manusia. “Ini merupakan pranata keagamaan Islam yang telah hidup dan dilaksanakan muslim

Indonesia sejak lama bahkan sebelum merdeka,” ucapnya.

Mantan Menteri Agama ini pun membe berkan fakta sejarah bahwa saat Khalifah Umar bin Khattab berkeinginan untuk menyerahkan tanahnya yang subur di Khaibar agar dimanfaatkan masyarakat di sekitarnya, Rasulullah mencegahnya. Nabi Muhamamd SAW justru menganjurkan agar tanah tersebut dikelola dengan baik kemudian hasilnya didermakan kepada masyarakat. “Jadi spirit wakaf adalah produktivitas demi kesejahteraan,” tandasanya.

Pada masa Kekhalifahan Turki Utsmani, optimalisasi aset wakaf bahkan mampu menyupport anggaran belanja negara. Dari wakaf pula mampu dihadirkan beragam kemudahan di sektor pendidikan, kesehatan dan pelayanan publik lainnya. Sementara itu di Mesir, wakaf produktif Universitas al-Azhar menjadi sumber utama dalam membiayai operasional kampus dan pemberian beasiswa mahasiswa dari seluruh dunia.

Sayangnya, aset dan potensi wakaf di Indonesia ini belum diberdayakan dengan baik dan dikelola secara pro-duktif. Agar menjadikan wakaf lebih produktif, menurut mantan ketua Satgas TKI ini, sudah menjadi sebuah keharusan harta wakaf dikelola dengan manajemen korporasi. “Dengan pola seperti ini, pasti harta akan memberikan manfaat yang lebih nyata,” tandasnya. • Suprianto

Manajemen KorporasiDemi Optimalkan Aset Wakaf

Man laisa lahu ardl laisa lahu tarikh. Wa man laisa lahu tarikh, laisa lahu dzakirah.Inilah penggalan pribahasa Arab yang menunjukkan begitu pentingnya kepemilikan atas tanah.

Sebab di atas tanah itulah sejarah tengah berproses.

Page 30: Bersih Diri - Kemenagjuga sih,” ujar ibu dua anak ini. Bu Alya, tidak memasarkan produknya lewat media sosial ataupun membuka gerai mengingat usaha ini hanya musiman. Ditambah lagi,

30 MPA 346 / Juli 2015

Sepintas pasar tradisional di jalan Kutisari Selatan XIII Surabaya itu tak ubahnya dengan pasar tradisional lainnya.Namun ada yang unik dari namanya; “Pasar Syariah Az-Zaitun 1”. Pasar Syariah yang digagas pertama kali

oleh Prof. Dr. H. Suroso Imam Zadjuli, SE ini diresmikan langsung Menteri Koperasi danUKM Syarifuddin Hasan pada 6 Rajab 1431 H atau 19 Juni 2010 silam.

Membangun Ekonomi Umatdengan Pasar Syariah

Liputan Khusus

Pasar syariah tersebut berdiri di atas area tanah sekitar 800 meter persegi. Tanah itu merupakan milik pribadi Prof.

Suroso – demikian ia karib disapa. “Saya pakai untuk PKL dengan sewa yang sangat murah. Sebab kalau mereka bayar satu atap Rp 70 juta jelas tidak mampu,” ujar lelaki kelahiran Madiun 13 Juni 1944 ini serius.

Lebih dari 200 pedagang di pasar syariah az-Zaitun, dengan 120 stand berukuran 2x2 m dan 80 pedagang los berukuran 1x1m.  Terdapat los sembako, konveksi, daging, sayuran dan buah, serta los makanan yang tertata rapi. Harga sewanyapun murah. Hanya Rp 5 ribu perhari untuk stand dan Rp. 1000 untuk los.

Karena pasar mengikuti  syariah Islam, maka hitung-hitungan sewanyapun harus berbasis syariah pula. Akuntan dan penghi-tungannya juga harus sesuai syariah. Direktur  Center for International Islamic Eco nomic Studies Fakultas Ekonomi dan Bisnis Unair Surabaya ini menjelaskan secara rinci perhitungan sewa selama tiga tahun.

Dalam tiga tahun ada 1.093 hari – karena ada tahun kabisatnya. Namun perhi-tungannya dibulatkan ke bawah menjadi 1.000 hari. “Jika akuntansinya non syariah tentu dibulatkan ke atas,” terangnya. “Dengan demikian yang dihitung sewa hanya 1000 hari, sedangkan yang 93 hari gratis,” paparnya.

Jadi, selama tiga bulan para pedagang dipersilakan berjualan lebih dulu. Baru setelah itu mulai mencicil biaya sewa. “Dan itu tidak ada uang muka, nggak ada uang kunci. Jualan dulu, baru tahun pertama mulai bayar 2 juta untuk sewa stand. Di tahun kedua dan ketiga 1,5 juta. Soal listrik dan air urunan,” terang Rektor Universitas Kebangsaan Bandung ini.

Persyaratan yang harus dipenuhi pedagang, diantaranya barang yang dijual

harus halal dan thoyyibah. Baik dari segi zat maupun maknawiyahnya. Tidak boleh menjual barang haram seperti daging babi, miras maupun barang haram lainnya. Barang yang dijual juga harus didapat pedagang dengan cara halal, tidak boleh hasil curian, penipuan maupun cara haram lainnya.

Dalam bertransaksi, para pedagang juga harus jujur. Dalam mengukur, menimbang dan menghitung harus tepat. Penjual, dagangan dan tempatnya harus bersih. Juga tak boleh ada persaingan yang mematikan sesama pedagang. “Jadi menganut sistem persaudaraan (brotherhood system). Kerja-sama di antara pedagang tidak boleh saling memangsa. Jika ada yang membantu peda-gang lainnya menjual barangnya, sistemnya konsinyasi,” terangnya.

Selain itu, harus pula bebas dari praktek klenik. Tidak boleh merokok, meski masih boleh menjual. Harganyapun mesti murah meriah. “Nah, agar pedagang bisa menjual dengan harga murah, maka kami

mengenakan biaya sewa yang seringan mungkin,” tuturnya.

Sistem pasar syariah ini jelas berbeda dengan pasar pada umumnya yang menerapkan sistem kapitalis. Dalam ilmu ekonomi konvensional dikenal selalu mempertimbangkan Business Feasibility Study (Studi Kelayakan Bisnis). Ada banyak variabel yang dipertimbangkan. Salah satunya adalah perhitungan untung rugi. “Sementara dalam Islam, Feasibility Studynya hanya satu saja, yaitu berkehidupan untuk akhirat,” tukas penerima Syari’ah Award 2002 ini.

Sabda Rasulullah SAW: “Man ahya ardlon mayyitatan fahiya lahu” (Barangsiapa yang menghidupkan tanah mati, maka tanah itu miliknya). “Ini kan sama artinya dengan barangsiapa yang mendayagunakan lahan yang tak terpakai untuk orang lain, maka manfaat kehidupan lahan itu untuknya,” simpulnya.

Menurutnya, pendirian pasar syariah merupakan antitesis dari sistem pasar konvensional yang ada. Keberadaan pasar syariah untuk membentengi  ekonomi umat dari kepungan franchise-franchise  yang tengah tumbuh pesat di masyarakat. “Bayangkan, saya sendiri saja bisa membangun pasar syariah, masak pemerintah tidak bisa,” tukasnya. “Dana yang dikeluarkan pemerintah untuk kasus Century senilai 6,7 Triliun, mestinya bisa digunakan membangun 3.350 Pasar Syariah,” tambahnya mem-bandingkan.

Itu artinya, setiap provinsi akan mendapat 100 Pasar Syariah dan tiap Kota/Kabupaten ada 8 Pasar Syariah. “Itu belum dana kasus BLBI maupun Freeport. Jika pemerintah serius membangun pasar syariah, rakyat Indonesia akan makmur,” tandasnya. • Dedy Kurniawan

Prof. Dr. H. Suroso Imam Zadjuli, SEGuru Besar Ilmu Ekonomi Islam Unair Surabaya

Page 31: Bersih Diri - Kemenagjuga sih,” ujar ibu dua anak ini. Bu Alya, tidak memasarkan produknya lewat media sosial ataupun membuka gerai mengingat usaha ini hanya musiman. Ditambah lagi,

Liputan Khusus

31MPA 346 / Juli 2015

Data dari BPOM RI menunjukkan, sepanjang tahun 2012 lalu telah menemukan sejumlah 67.471

kemasan pangan ilegal. Angka tersebut naik tajam pada tahun berikutnya menjadi 163.850 kemasan. Yang mencengankan lagi, di tahun 2014 jumlah produk pangan ilegal dan tak layak konsumsi kian melonjak drastis menjadi 1.324.059 kemasan dengan total nilai keekonomisannya mencapai Rp. 52.962.360.000. Tentu ini sebuah jumlah yang sangat fantastis. Dari temuan tersebut sudah banyak pelaku usaha yang mendapatkan sanksi mulai teguran, penghentian opera-sioanl usaha, hingga proses penuntutan atau projustitia di pengadilan.

Menurut Kepala Balai Besar pengaasa Obat-obatan dan Makanan (BBPOM) Jawa Timur ini, banyaknya temuan produk pangan berbahaya selama ini bukan berarti lemahnya sistem pengawasan pemerintah. Sebab selain melakukan pengawasan rutin sepanjang tahun, Badan POM melalui Balai Besar POM maupun Balai POM di seluruh Indonesia juga melakukan intensi�kasi pengawasan di bulan-bulan tertentu seperti menjelang Ramadhan, Idul Fitri, Natal dan Tahun Baru. “Tapi jangan diartikan pengawasan yang pemerintah lakukan itu hanya momentum ini saja lho.. Diwaktu-waktu tersebut pengawasan justru lebih diintensi�an dan cakupannya diperluas lagi,” ujarnya serius.

Adapun pengawasan yang dilakukan BPOM beserta instansi terkait telah menyisir seluruh jaringan sarana produksi, distribusi, hingga riteller yang bersentuhan langsung dengan konsumen. Diantaranya menyidak toko, pasar tradisional, super-market, hypermarket, serta para pembuat dan penjual parsel. Ini dilakukan demi

memberikan jaminan keamaan bagi masyarakat. Sebab menjelang hari raya dan hari besar keagaman permintaan terhadap produk pangan olahan sangat tinggi. “Besarnya permintaan biasanya diikuti dengan adanya produk pangan yang tidak memenuhi syarat. Seperti pangan ilegal, kedaluwarsa, maupun rusak yang juga ikut meningkat,” bebernya.

Terbukti dari hasil pengawasan yang dilakukan mulai 25 Mei hingga 9 Juni lalu di seluruh Indonesia, BPOM RI telah menemukan 11.370 kemasan produk pangan tidak memenuhi syarat (TMS). Produk pangan TMS tersebut terdiri dari pangan tanpa izin edar (TIE) sebanyak 6.043 kemasan. Sementara pangan kadaluwarsa sejumlah 4.510 kemasan. Dan pangan rusak berjumlah 817 kemasan. Total nilai keekonomisan diperkirakan mencapai lebih dari 450 juta rupiah.

Jangan pernah kesampingkan petuah ‘Teliti Sebelum membeli’. Sebab jargon singkat ini tak sekedar deretahkata tanpa makna. Apalagi ditengah maraknya peredaran produk pangan ilegal dan tak layak konsumsi saat ini.

“Untain kata itu justru menjadi jurus ampuh agar tak tertipu dengan produk pangan yang membahayakan kesehatan,”ucap I Gusti Ngurah Bagus Kusuma Dewa, S.Si, Apt., MPPM serius.

“Teliti Sebelum Tertipu!”Peredaran Produk Pangan Ilegal

I Gusti Ngurah Bagus Kusuma Dewa,S.Si, Apt., MPPM

Kepala Balai Besar pengawasan Obat-obatan danMakanan (BBPOM) Jawa Timur

Permasalahan keamanan obat dan makanan sejatinya bukan sekedar tugas dan tanggung jawab pemerintah. Ada dua komponen yang tak kalah penting lagi, yakni para pelaku usaha dan masyarakat. Ibarat lingkaran, lingkaran paling inti adalah para pelaku usaha dan lingkaran paling luar dan paling besar adalah masyarakat. Sedangkan pemerintah merupakan lingkaran yang berada di tengah-tengah. Meski demikian, peme rintah dan produsen tetap wajib memberikan perlindungan dan jaminan produk pangan yang beredar di pasaran. Di samping itu, sudah saatnya kini masyarakat atau konsumen lebih bijak dalam memilih produk.

BBPOM Jatimpun memberikan tips agar masyarakat atau konsumen terhindar dari produk pangan berbahaya. Pertama, baca label sebelum membeli. Artinya konsumen harus mencermati produk mulai dari izin edar hingga masa kadaluarsanya sebelum dibeli ataupun dikonsumsi. Dan kedua, ajak dialog penjual terhadap produk yang dijajakan. “Ini langkah ampuh di tengah banyaknya makanan maupun jajanan siap saji terutama menu berbuka puasa,” tukas Bagus Kusuma Dewa menghimbau.

Alhasil, jika mendapati produk yang mencurigakan, mayarakat atau konsumen jangan pernah ragu untuk melaporkannya ke instansi terkait di masing-masing kabupaten/kota. Atau bisa juga mendatangi Unit Layanan Pengaduan Konsumen (ULPK) BBPOM Jatim di line telpon (031) 5048833 dan email; [email protected]. Untuk mendapatkan informasi terkait obat dan makanan bisa bisa juga mengakses www. bpom.go.id. • Suprianto

Page 32: Bersih Diri - Kemenagjuga sih,” ujar ibu dua anak ini. Bu Alya, tidak memasarkan produknya lewat media sosial ataupun membuka gerai mengingat usaha ini hanya musiman. Ditambah lagi,

32 MPA 346 / Juli 2015

Agar antrean jamaah tak kian meman-jang, Kemenag RI menge luarkan Peraturan Menteri Agama (PMA)

Nomor 29 tahun 2015. Dalam PMA tersebut, pemerintah memprioritaskan haji bagi jamaah yang belum pernah berhaji. Menurut Kabid PHU Kanwil Kemenag Prov. Jatim ini, pemberlakuan ketentuan tersebut demi memenuhi asas pemerataan dan keadilan bagi masyarakat.

Menurut lelaki kelahiran 30 Januari 1962 ini, pemerintah masih memberikan kesempatan bagi yang sudah berhaji untuk menda�ar lagi setelah masa 10 tahun berselang dari pemberangkatan haji terakhir. Meski demikian, pembatasan penda�aran haji lebih dari sekali tak berlaku bagi pembimbing.

Adapun batas minimum penda�aran haji juga disinggung dalam PMA 29/2025 tersebut. Dalam pasal 4 ayat 1b disebutkan, bahwa batas minimal calon penda�ar haji adalah 12 tahun. Asumsinya, dalam usia tersebut calon jamah haji sudah memiliki identitas yang sah. “Meski belum memiliki KTP, setidaknya selain akte kelahiran, dia sudah memiliki ijazah baik TK/RA maupun SD/MI. Dengan adanya ijazah tersebut setidaknya ada bukti pendukung yang kuat,” bebernya menjelaskan.

Sementara itu, perubahan kebijakan juga menyentuh terkait alur penda�aran haji sehingga prosesnya lebih e�sien baik waktu maupun biaya. Calon Jamaah Haji (CJH) cukup langsung ke Bank Penerima

Setoran (BPS) BPIH. Dengan membawa nomor validasi dari pihak bank dan beberapa dokumen persyaratan menuju kantor Kemenag untuk memperoleh Surat Penda�aran Pergi Haji (SPPH). Pada saat itulah CJH mendapatkan nomor porsi haji.

Ini berbeda dengan periode sebelumnya, di mana jamaah sebelum menyetorkan dana dan mendapatkan nomor porsi di BPS, terlebih dahulu CJH harus menda�arkan diri di Kantor Kemenag masing-masing. Setelah mengantongi nomor porsi dari bank mereka harus kembali lagi ke Kantor Kemenag.

Jika dibandingkan dengan sebelumnya, tentu alur penda�aran tersebut jauh lebih sederhana dan lebih bisa terawasi. Karena yang mengeluarkan nomor porsi adalah Kemenag sendiri. “Jamaah juga lebih irit biaya dan waktu karena tidak perlu bolak balik dari Kankemenag - Bank - Kankemenag,” tutur Pak Sakur – pangilan karib Drs. HM. Sakur, M.Si – sambil melepas senyum.

Sesuai PMA No 28 Tahun 2015, pelunasan BPIH tahap pertama dimulai pada 1-30 Juni kemarin. Pelunasan tahap I ini diperuntukkan bagi jamaah haji yang telah memiliki nomor porsi dan masuk dalam alokasi kuota provinsi atau kabupaten/kota tahun 1436H/2015M. Jika kuota jamaah haji tidak terpenuhi, pembayaran BPIH dibuka kembali tahap II pada 7 – 13 Juli 2015.

Seperti disebutkan dalam siaran pers Kemenag No: SJ/B.VIII/3/HM.00/010/2015, pengisian sisa kuota ini diperuntukan bagi calon jamaah dengan ketentuan urutan prioritas yakni jamaah tahap pertama yang mengalami kegagalan sistem pada saat pelunasan, jamaah lunas tunda yang sudah berstatus haji, serta jamaah yang nomor porsinya masuk alokasi Tahun 1436H/2015M dan sudah berstatus haji.

Selain itu, jamaah haji lansia dan penggabungan suami-istri dan anak-orang tua yang terpisah, juga termasuk yang bisa melakukan pelunasan pada tahap dua. Dengan catatan usia jamaah lansia sudah 75 tahun per tanggal 21 Agustus 2015 dan sudah terda�ar sebagai haji reguler paling lambat 1 Januari 2013. Jamaah lansia seperti ini dapat didampingi satu orang pendamping baik dari pihak istri, suami, anak kandung ataupun adik kandung. Dengan syarat pendamping tersebut juga sudah menda�ar haji reguler dalam provinsi yang sama paling lambat 1 Januari 2013.

Dalam siaran pers Kemenag tersebut juga disebutkan, bahwa jika sampai tanggal 13 Juli kuota jamaah haji tidak terpenuhi, maka sisa kuota haji dikembalikan ke masing-masing provinsi dan atau kabupaten/kota. Selanjutnya kuota ini diisi sesuai dengan nomor urut porsi berikutnya sampai dengan sepuluh hari kerja sebelum penutupan proses pemvisaan di Kedutaan Besar Arab Saudi. • Suprianto

Pembatasan Pendaftaran HajiLebih dari Sekali

Bisa membayangkan da�ar haji tahun ini berangkat tahun 2043? Itulah yang dialami warga di Kabupaten Wajo.Menurut data SISKOHAT Ditjen Penyelenggaraan Haji dan Umrah disebutkan, bahwa antrean jamaah haji

terlama terjadi di salah satu kabupaten di Provinsi Sulawesi Selatan tersebut yakni 28 tahun.“Kalau Jawa Timur da�ar tunggu saat ini adalah 18 tahun,” ujar Drs. HM. Sakur, M.Si.

Liputan Khusus

Drs. HM. Sakur, M.Si.Kabid PHU Kanwil Kemenag Prov. Jatim

Page 33: Bersih Diri - Kemenagjuga sih,” ujar ibu dua anak ini. Bu Alya, tidak memasarkan produknya lewat media sosial ataupun membuka gerai mengingat usaha ini hanya musiman. Ditambah lagi,

33MPA 346 / Juli 2015

Liputan Khusus

Bencana lumpur di Kabupaten Sidoarjo, Jawa Timur, ini sendiri bermula dari kebocoran proses

pengeboran yang dilakukan PT Lapindo Brantas Inc. pada 29 Mei 2006 silam. Meski sudah sembilan tahun berselang, tapi masih saja menyisakan beragam persoalan. Selain masalah penghentian lumpur, pembuangan lumpur, ancaman tanggul jebol hingga persoalan nasib warga terdampak. “Kini tinggal bagaimana kita, apakah larut dengan musibah ini atau mengubahnya menjadi berkah,” ucap Dr. Eng. Januarti Jaya Ekaputri.

Beberapa penelitian telah dilakukan. Menurut riset Direktur Konsorsium Geopolimer Indonesia (Korogi) itu, ternyata kandungan lumpur panas Sidoarjo ini mengejutkan. Sebab, lumpur ini bisa dijadikan bahan pengganti semen. Karena di dalamnya mengandung geopolimer. Dosen ITS Surabaya ini juga menjelaskan bahwa dengan reaksi polimerisasi daya ikat lumpur makin kuat. Bahkan ikatannya lebih kuat jika dibandingkan dengan semen biasa. Itu bisa terjadi jika material lumpur tersebut diaktivasi. Sebab ditengarai lumpur lapindo ini juga mengandung 40 persen silica. Silica sendiri merupakan bahan dasar semen portland.

Doktor lulusan Universitas Tokyo ini meyakinkan bahwa dengan memproduksi semen dengan bahan lumpur Lapindo ini kapasitas produksinya bisa menyamai produksi Semen Rembang di Jawa Tengah. Bahkan dengan melihat volume lumpur saat ini cukup untuk masa produksi 15-20 tahun ke depan. “Dengan kapasitas produksi 600

juta ton m3 per tahun, dalam tujuh tahun seluruh biaya investasi sudah kembali,” jelas mantan Dosen Universitas Islam Indonesia Yogyakarta ini menjamin.

Tak heran jika ada beberapa perusahaan yang sempat melirik peluang bisnis ini. Tapi tentu saja tidak mudah, sebab akan dihadapkan pada permasalahan pemilik hak lumpur saat ini. Dengan benderangnya pemilik atas lumpur ini, para pengusaha ini bisa secepatnya menginvestasikan modalnya. Dengan demikian, selain memberikan manfaat ekonomi, dengan sendirinya volume lumpur bisa dikurangi. Dan pemerintah tidak perlu lagi bersusah payah mengalirkannya ke laut melalui

Kali Porong. “Saya kira ini solusi cerdas dalam memperlakukan suatu bencana ini,” tukas peraih penghargaan Semen Tiga Roda Architectural Design Award bersama dua koleganya.

Selain bisa dimanfaatkan sebagai bahan dasar semen, ternyata lumpur juga bisa digunakan sebagai bahan keramik, beton ringan hingga baterai. Tapi ini semua untuk skala industri. Bagi warga pun bisa dengan mudah memanfaatkannya untuk menghasilkan nilai tambah ekonomi seperti membuat tembikar, batu bata maupun merchandise. “Sudah saatnya kita tidak menjual kesedihan atas musibah. Tapi mari menjual karya yang bermanfaat,” ajaknya bersemangat. • Suprianto

9 TAHUN LUMPUR SIDOARJO

Mengubah Musibah Menjadi BerkahEntah sampai kapan Lumpur Panas Sidoarjo akan terus menyembur ke permukaan.

Sebab hingga saat ini, tidak ada yang bisa memastikan berapa volume material lumpuryang masih berada di perut bumi itu. Para ahli hanya mampu menebak-nebak saja

bahwa lumpur diperkirakan akan habis 20 hingga 27 tahun mendatang.

Dr. Eng. Januarti Jaya EkaputriDirektur Konsorsium Geopolimer Indonesia (Korogi)

Page 34: Bersih Diri - Kemenagjuga sih,” ujar ibu dua anak ini. Bu Alya, tidak memasarkan produknya lewat media sosial ataupun membuka gerai mengingat usaha ini hanya musiman. Ditambah lagi,

34 MPA 346 / Juli 2015

Indahnya Nyanyian Takdir

Sang Rektor

Prof. Dr. Moh. Nasih, SE, MT, Ak, CMA, CA.Rektor Universitas Airlangga Surabaya

Garis takdir tak selalu beriring dengan cita. Itulah yang dirasakan Dr. Moh. Nasih, SE, MT, Ak, CMA, CA. yang pernah memendam angan sebagai seorang diplomat agar bisa keliling luar negeri. Impian menjadi seorang dokter hingga arsitek pun harus terancam kandas karena orangtuanya lebih menginginkanya kuliah di IAIN Surabaya selepas lulus SMA. “Saya ya, nurut saja, meski masih memendan mimpi lain,” ucapnya lugas.

Ta’aruf

Entah kebetulan atau saking kuatnya niat, saat menuju ke IAIN Sunan Ampel Surabaya – kini UIN Surabaya,

ternyata penda�aran sudah tutup sehari sebelumnya. Akhirnya, lelaki kelahiran Gresik 6 Agustus 1965 ini pun mengikuti Sipenmaru – kini SBMPTN – dan memilih beberapa prodi seperti Kedokteran, Teknik Sipil dan Akuntansi. “Saya tidak diterima di Fakultas Kedokteran dan Teknis Sipil. Justru saya diterima di jurusan Akuntansi Unair,” tutur bungsu dari enam bersaudara ini sambil melepas senyum.

Meski tak sesuai dengan keingian, Nasih sadar tidak bisa melawan takdir. Dia pun hanya bisa melakoninya dengan enjoy. Apalagi tak ada yang bisa mengelak dari kenyataan ketentuan ilahi. “Sejak itu, saya tak terlalu berani menggambar asa yang melangit. Yang terpenting apa yang ada di depan mata itu, yang harus dilakukan dengan sebaik-baiknya dan sepenuh hati,” tuturnya bersemangat. “Sebab tak ada nyanyian seindah takdir,” imbuh Magister bidang Teknik dan Manajemen Industri Institut Teknologi Bandung ini puitis.

Inilah sesungguhnya ajaran sekaligus cer minan prilaku keduaorangtuanya yang hidup di desa. Jamak diketahui orang desa itu tak memiliki angan yang mulu-muluk. Mereka begitu ikhlas dan konsisten menjalani kehidupannya dengan tetap menjaga nilai-nilai ajaran agama. Sebagai bagian dari masyarakat desa, Nasih kecil pun belajar langsung bagaimana pola hidup orangtuanya.

Bahkan urusan rumah pun keluarganya tidak terlalu menganggapnya sesuatu yang prestise sehingga harus membuatnya besar nan mewah demi mendapatkan kenyamanan seluruh anggota keluarga. Meski rumah kecil dengan kamar yang terbatas, justru inilah nilai efekti�tas yang dipegangi orang desa. Sebab, saat anak usia enam tahun umumnya sudah dikirim ke pesantren. Mereka baru pulang ketika sudah merampungkan pendidikannya. Dan setelah menikah mereka pun otomatis

membuat rumah sendiri-sendiri. Jadi memang rumah besar justru tidak

efektif sebab pada akhirnya hanya para orang tua saja yang tinggal. Jadi tak mengherankan, meski dengan enam orang anak, orangtuanya hanya mem buatkan rumah sederhana dengan kamar yang terbatas. “Orangtua saya lebih memen ting kan pendidikan dari pada soal rumah,” tandas Doktor bidang Akuntansi Unair ini kagum.

Adapun soal pendidikan, agama sangat ditekankan. Beruntung pendidikan agama

Page 35: Bersih Diri - Kemenagjuga sih,” ujar ibu dua anak ini. Bu Alya, tidak memasarkan produknya lewat media sosial ataupun membuka gerai mengingat usaha ini hanya musiman. Ditambah lagi,

35MPA 346 / Juli 2015

sudah didapatkanya sejak dini dari sang Bapak. Meski demikian, sang ayah masih mewajibkannya mengaji ke guru lain. Bahkan tak jarang, sang bapak sendiri sambil mengayuh sepeda mengantarnya mengaji. “Memang soal pendidikan agama, ayah sangat disiplin,” kenangnya.

Meski demikian, umumnya bocah tentu saja tak bisa lepas dari kenakalan-kenakalan. Suatu hari, dia pernah bermain dadu dengan taruhan uang. Sebagai bocah, kala itu dia tidak begitu paham arti judi. Semuanya baginya hanya permainan belaka demi untuk mencari kesenangan. Tapi sesampai di rumah, sang ayah yang tak ingin dirinya terjerumus lebih jauh, langsung meng hu kumnya setelah mendapatkan laporan dari tetangganya. Sejak itu dia mulai sadar bahwa permainan yang ada unsur judinya itu dilarang agama.

Tak heran jika, selepas menyelesaikan studi di Madrasah Ibtidaiyah Tarbiyatul Athfal Panceng Gresik tahun 1979 sang ayah menginginkannya nyantri di Pesantren Darusalam Gontor. Tapi itupun urung terjadi, lantaran dia lebih memilih melanjutkan pendidikannya di SMP Negeri Babat, Lamongan sambil menumpang di rumah saudaranya. Memang rumah orangtuanya jauh di daerah Panceng Gresik. “Inginnya sih sambil sekolah bisa ikut ngaji di Pesantren Langitan,” ujar pengurus Lajnah Kajian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (LAKESDAM) PWNU Jatim beralasan.

Orangtuanya memang sangat memberi-kan kebebasan penuh dalam hal pendidikan. Inilah keuntungan yang begitu dia rasakan. Maka selepas lulus SMP, dia pun lagi-lagi bebas memilih sekolah. akhirnya dia menempuh pendidikan Sekolah Menengah Persiapan Pembangunan Negeri – kini SMAN 2 – Lamongan. Saat inilah dia harus memberanikan diri untuk indekos.

Yang menarik, tempat indekosnya ini berupa kamar yang menyatu dengan gedung mushalla. Di sinilah dia begitu intens ikut

mendalami ilmu kitab kuning di sela waktu studinya. Tak hanya itu, selain aktif kegiatan mushalla dia juga turut bergabung dalam organisasi Jam’iyatul Muballighin. Di sini diapun banyak menimba ilmu karena banyak bergaul dengan tokoh agama dan ulama.

Agaknya suasana kehidupan mushalla tak bisa dilepaskan dari kehidupannya. Sebab saat aktif kuliah di Jurusan Akuntasi Fakultas Ekonomi Unair Surabaya pun dia lebih asyik berkegiatan dan tinggal di masjid kampus. Selain membantu kebersihan dan menata shof masjid, dia masih bisa mengajari anak-anak mengaji. “Ada kenik-matan tersendiri yang saya rasakan di masjid. Selain banyak mendapatkan ilmu, saya niatkan untuk ngalap berkah,” ucapnya sambil melepas tawa renyah.

Keberkahan itupun kian menampakkan wujudnya, saat dia membutuhkan pekerjaan selepas lulus kuliah. Secara tak sengaja di masjid Kampus Unair dia bertemu seorang teman yang menginfokan pembukaan penda�aran dosen di kampusnya. Dia pun dinyatakan lolos sebagai tenaga dosen di almamaternya tersebut. Dua tahun berselang, tepatnya tahun 1994 hingga 2002, Guru Besar

Fakultas Ekonomi Unair ini didapuk sebagai Staf Pusat Pengkajian dan Pengembangan Manajemen (P3M) FE Unair.

Sejak itu, karir di almamater anggota Masyarakat Ekonomi Syariah (MES) Jawa Timur terus melesat. Setelah setahun menjabat Sekretaris 2 Jurusan Akuntansi FE, pada 2003 didaulat sebagai Ketua Laboratorium Pengembangan Akuntansi Perpajakan dan Sistem Informasi (PAPSI) FE Unair. Lalu pada 2007 dirinya menjabat sebagai Direktur Keuangan Universitas Airlangga Surabaya. Ketua Program Doktoral Ilmu Ekonomi Islam PPS Unair dijalaninya selama setahun, sebelum didaulat sebagai Wakil Rektor II Unair pada tahun 2011 silam. Hingga akhirnya pada 16 Juni lalu, ayah dua anak ini dilantik sebagai Rektor Unair untuk masa pengabdian lima tahun mendatang.

Selain faktor barakah, ternyata pengurus Rabithah Ma’ahidil Islamiyah (RMI) PBNU ini masih begitu terngiang akan pesan orangtuanya; bahwa hidup itu harus dijalani laksana air yang terus mengalir ke muara. Bahkan orangtuanya mewanti-wanti agar tidak terlalu ngoyo menjalani hidup. “Jangan lah mengorbankan orang lain demi meraih keuntungan pribadi,” ucap ayah dari M Fatah Fatihudin dan M Nathiq Ulman ini menirukan pesan orangtuanya.

Selain petuah, ada sesuatu yang sangat dikagumi dari sikap hidup orang-tuanya. Sebagai guru agama yang hanya mengandalkan hasil dari bercocok tanam di sawah, ternyata setiap hari Jum’at datang, orangtuanya selalu menyediakan uang sepuluh rupiah. Uang koin ini lalu dimasukkan di kaleng masjid saat menjalani shalat jum’at. Inilah ajaran semangat berbagi yang luar bisa dari orangtuanya. “Ternyata berbagi itu tidak harus menunggu kaya. Kapanpun dan situasi apapun kita harus bisa berbagai. Karena sedikit nilainya bagi kita, bisa jadi besar manfaatnya bagi orang lain,” pungkas Suami Triyani Purnamasari ini. •Suprianto

Ada kenik matan tersendiri yang saya rasakan di masjid. Selain banyak mendapatkan ilmu, saya niatkan untuk ngalap berkah.

Page 36: Bersih Diri - Kemenagjuga sih,” ujar ibu dua anak ini. Bu Alya, tidak memasarkan produknya lewat media sosial ataupun membuka gerai mengingat usaha ini hanya musiman. Ditambah lagi,

36 MPA 346 / Juli 2015

Perubahan-perubahan dalam tata nan kehidupan yang mampu memun-culkan sikap radikal. Radikalisme

secara bahasa berarti paham atau aliran yang menginginkan perubahan atau pemba haruan sosial dan politik dengan cara kekerasan atau drastis. Esensi radikalisme adalah konsep sikap jiwa dalam mengusung perubahan. Sementara itu radikalisme menurut pengertian lain adalah inti dari perubahan itu cenderung menggunakan kekerasan yang dicerminkan pada pema-haman masyarakat yang lebih melihat pada kenyataan-kenyataan yang terjadi.

Yang dimaksud dengan radikalisme adalah gerakan yang berpandangan kolot dan sering menggunakan kekerasan dalam mengajarkan keyakinan mereka. Sementara Islam merupakan agama kedamaian yang mengajarkan sikap berdamai dan mencari perdamaian dan kesejateraan. Islam tidak pernah membenarkan praktek penggunaan kekerasan dalam menyebarkan agama, paham keagamaan serta paham politik, yang bertujuan melemahkan dan mengubah tatanan kemapanan dan menggantinya dengan gagasan baru.

Lukman Hakim Saifuddin (Menag RI pada kabinet kerja) mengatakan dengan bernada meluruskan bahwa radikalisme terlanjur dianggap sebagai ideologi kelompok penebar teror. Tak heran jika penganut paham ini seringkali di cap sebagai teroris. Padahal, jika merujuk pada makna kata radikal sendiri sangat jauh

dari anggapan tersebut. Radikal tak berarti identik dengan kekerasan dan teror. Sebab radikal itu artinya mengakar. Maka kita perlu memaknai ulang radikalisme yang terlanjur dipersepsi salah.

Memahami RadikalismeBerbagai isu-isu yang memicu lahirnya

mengenai istilah radikalisme Islam meru-pakan tantangan baru bagi umat Islam untuk menjawabnya. Isu radikalisme Islam ini sebenarnya sudah lama mencuat di permukaan wacana multinasional, sehingga melahirkan isu pemahaman Islam garis kiri dan Islam garis kanan yang sengaja dihembuskan oleh orang atau golongan yang tidak bertanggung jawab untuk merusak kemapanan yang rahmatan lil’alamiin. Entah dari mana sumbernya sehinga isu santer tentang Islam radikal atau ada juga yang mengatakan Islam fundamentalis. Padahal Islam itu hanya satu yaitu Islam yng diberikan oleh Allah SWT sebagai rahmatan lil’alamiin dngan pembawa risalah-Nya pamungkas para nabi yaitu Rasulullah SAW.

Sehubungan dengan istilah radikal, menurut hemat penulis, pemaknaan

Dewasa ini para pengamat Barat mulai banyak yang menyoroti Dunia Islam terutama dalam percaturan politik banyak terjadi perubahan. Lebih-lebih dengan banyak terjadinya aneka ragam pergolakan di berbagai belahan bumi yang pada

umumnya dihuni oleh umat Islam, baik yang mayoritas maupun minoritas.

Radikalisme dan Tasamuhdalam Pelukan Pendidikan Rumah Spiritual

Oleh :Ali Fauzi *)

Edukasi

istilah yang cukup populis ini perlu disoal secara kritis. Karena istilah ini menjadi kebiasaan umum untuk dilekatkan pada wilayah yang sangat penting dalam kehidupan keagamaan. Lihat saja betapa mudahnya ungkapan terlontar seperti misalnya “Islam radikal”.

Istilah “radikal” sebagai ciri, sifat atau karakteristik berpikir �lsafati. Istilah “radikal” (Inggris: radic) mengacu pada kata “radix” (Latin) yang memiliki arti “akar”. Jadi sebenarnya istilah “radikal” secara etimologis adalah kata sifat yang menunjuk pada “kedalaman”. Pada dimensi dasar yang bernilai re�eksif (perenungan). Makanya dalam konteks �lsafat, kecenderungan berpikir radikal diandaikan sebagai syarat untuk menggapai makna-makna yang universal.

Ketika kata “radikal” ini dibawa pada konteks gerakan-gerakan agama, sayangnya hal ini malah menjadi distortif. Ini tampak ketika frasa “kelompok radikal” (dalam beragama) dimaknai sebagai kelompok-kelompok yang punya karakteristik arogan, keras kepala, kaku dan a-kultural. Kelom-pok-kelompok ini pun acapkali dilihat berpotensi kuat menjadi gerakan terorisme.

Page 37: Bersih Diri - Kemenagjuga sih,” ujar ibu dua anak ini. Bu Alya, tidak memasarkan produknya lewat media sosial ataupun membuka gerai mengingat usaha ini hanya musiman. Ditambah lagi,

37MPA 346 / Juli 2015

Jelas, pemaknaan seperti ini adalah menyesatkan. Karena yang dimaksudkan radikal dalam pemaknaan ini sebenarnya tidak menunjuk sifat mendasar, akar atau hakikat, namun lebih kepada manifestasi penafsiran (agama).

Tuduhan-tuduhan dan propaganda Barat atas Islam sebagai agama yang menopang gerakan radikalisme telah menjadi retorika internasional. Bahkan isu dan sekaligus kenyataan yang terjadi sekarang ini (tahun 2015) tentang ISIS yang ada di Syiria dan Irak. Bahkan ditengarai bahwa isu ISIS ini sebagai salah satu propaganda yang sangat serius dengan menelisik ke dalam Islam dengan bertopeng Islam, tetapi perilakunya tidak menggambarkan Islam. Sungguh naïf. Sehingga memunculkan statemen unik dan lucu bahwa ISIS itu bukan hanya kepajangan dari Islamic State of Iraq and Syria. Tetapi adaplesetan sebagai kepanjangan dari Ikut Sana Ikut Sini. Artinya organisasi yang tidak berpendirian dan tidak beridentitas kebenaran tetapi lebih berorientasi pada kepentingan sesaat dengan mengikut arahan dan panduan barat. Karena kalau kita melihata sepak terjang mereka diluar batas kemanusian dan merusak Islam.

Dalam pemahaman dan analisis Ketua Pengurus Besar Nahdatul Ulama (PBNU), Ahmad Bagja, radikalisme muncul karena adanya rasa ketidakadilan yang terjadi di dalam masyarakat. Kondisi tersebut bisa saja disebabkan oleh negara maupun kelompok lain yang berbeda paham, juga keyakinan. Pihak yang merasa diperlakukan secara tidak adil, lalu melakukan perlawanan. Radikalisme tak jarang menjadi pilihan bagi sebagian kalangan umat Islam untuk merespons sebuah keadaan. Bagi mereka, radi ka lisme merupakan sebuah pilihan untuk menyelesaikan masalah. Namun seba gian kalangan lainnya, menentang radi-kalisme dalam bentuk apapun.

Sentilan menarik dan tajam KH. Mushthafa Bisri (Gus Mus) juga merasa heran kenapa gerakan Islam radikal seperti kelompok Negara Islam di Irak dan Suriah (ISIS) ternyata ada pengikutnya di Indonesia. “ISIS payu (terjual) di Indonesia itu keterlaluan,” kata Gus Mus.Gus Mus juga heran munculnya orang-orang di televisi yang dengan gampang dilabeli ustad.

Bahkan, kata Gus Mus, mereka ini menya lah gunakan nama Alloh untuk melakukan kerusakan. Meski berjubah ingin meniru Nabi Muhammad, mereka justru mengka�rkan orang yang sudah Islam. Bukan seperti perjuangan para Walisongo yang mengislamkan orang yang belum Islam, Gus Mus menegaskan. Gus Mus berpendapat meniru Nabi Muhammad tidaklah dengan cara memakai jubah, surban, dan berjenggot. Sebab, kata Gus Mus, orang-orang Arab yang memusuhi

Nabi Muhammad juga memakai surban dan jubah, seperti Abu Jahal. “Jika pakai jubah tapi wajahnya selalu marah, maka itu bukan mengikuti Nabi Muhammad SAW, tetapi mengikuti Abu Jahal,” kata Gus Mus.

Seorang Cendekiawan Muslim Indo-nesia, Nazaruddin Umar, mengatakan radi kalisme sebenarnya tak ada dalam sejarah Islam. Sebab selama ini Islam tak menggunakan radikalisme untuk berin-teraksi dengan dunia lain. “Dalam seja-rahnya, Nabi selalu mengajarkan umatnya untuk bersikap lemah lembut” tegasnya. Ini berarti, bahwa penyebaran ajaran Islam yang diemban oleh Nabi Muhammad SAW dilakukan dengan cara yang santun dan lemah lembut. Nabi mengajarkan untuk memberikan penghormatan kepada orang lain meski mereka adalah orang yang memiliki keyakinan yang berbeda.

TasamuhDr Yusuf al-Qaradhawi dalam Ghair

al-Muslimin �i al-Mujtama’ Al-Islami yang memaknai konsep tasamuh dalam beberapa hal. Tasamuh adalah keyakinan terhadap kemuliaan manusia, apapun agamanya, kebangsaannya dan kerukunannya. Selain itu, tasamuh juga berarti keyakinan bahwa Allah SWT memerintahkan untuk berbuat adil dan mengajak kepada budi pekerti mulia meskipun kepada orang musyrik.

Prulalisme yakni sebuah kerangka dimana ada interaksi beberapa kelompok-kelompok yang menunjukkan rasa saling menghormat dan toleransi satu sama lain. Pluralitas (kemajemukan) manusia adalah kenyataan yang telah menjadi kehendak Tuhan. Jika dalam kitab suci disebutkan

bahwa manusia diciptakan berbangsa-bangsa dan bersuku-suku agar mereka saling mengenal dan menghargai. Maka prulalitas ini meningkat menjadi prulalisme, yaitu suatu sistem nilai yang memandang secara positif-optimis terhadap kemajemukan itu sendiri, dengan menerimanya sebagai kenyataan dan berbuat sebaik mungkin berdasarkan kenyataan itu.

Pendidikan Rumah SpiritualGerakan radikalisme sesungguhnya

bukan sebuah gerakan yang muncul begitu saja tetapi memiliki latar belakang yang sekaligus menjadi faktor pendorong munculnya gerakan radikalisme. Diantara faktor-faktor itu adalah pertama, faktor-faktor sosial-politik. Kedua, faktor emosi keagamaan. Ketiga, faktor kultural Keem-pat, faktor ideologis anti westernisme. Kelima, faktor kebijakan pemerintah.

Islam sangat membenci aksi kedhali man apa pun bentuknya. Karena Islam senantiasa menga jarkan dan memerintahkan kepada umatnya untuk menjunjungtinggi keda-maian, persahabatan, dan kasih sayang (rahmatan lil ‘alamin). Bahkan al-Qur’an menyatakan, bahwa orang yang melakukan aksi kezhaliman termasuk golongan orang yang merugi dalam kehidupannya. Di dunia akan di cap sebagai pelaku kejahatan dan di akhirat kelak akan dimasukkan ke dalam api neraka Jahannam. Allah Swt. ber�rman dalam surah Al-Kah� [18]: 103-106, Katakanlah: “Apakah akan Kami berita-hukan kepadamu tentang orang-orang yang paling merugi perbuatannya?” Yaitu orang-orang yang telah sia-sia perbuatannya dalam kehidupan dunia ini, sedangkan mereka menyangka bahwa mereka berbuat sebaik-baiknya.

Bulan suci Ramadhan yang penuh rahmah (kasih sayang) dan magh�roh (ampunan) sudah sampai di penghujung. Umat Islam mulai bersiap menyambut hari Idul Fitri. Hari dimana manusia diyakini kembali pada �trah kemanusiaannya. Sesungguhnya Idul Fitri merupakan momen yang pas bagi umat Islam untuk berpikir kembali tentang satu ajaran yang paling fundamen dalam Islam, yakni toleransi atau tasamuh. Ajaran ini penting untuk dicerna kembali karena sejarah bangsa Indonesia selalu diwarnai dengan berbagai hubungan kon�iktual dan kekerasan.

Idul Fitri, disamping sebagai petanda untuk mengakhiri ibadah puasa, juga saat yang tepat untuk berintrospeksi diri tentang relasi yang telah dibangun oleh umat Islam dan sejauhmana nilai toleransi sudah ditegakkan. Dengan demikian, Idul Fitri adalah cerita tentang ujian keimanan di dunia nyata yang bisa jadi merupakan medan pertarungan antara keadilan dan ketidakadilan.

Disinilah signi�kansi pengembangan

Edukasi

Islam sangat membenci aksi kedhali man apa pun bentuknya. Karena Islam senantiasa menga-jarkan dan memerintahkan kepada umatnya untuk menjunjungtinggi keda maian, persahabatan, dan kasih sayang (rahmatan lil ‘alamin).

Page 38: Bersih Diri - Kemenagjuga sih,” ujar ibu dua anak ini. Bu Alya, tidak memasarkan produknya lewat media sosial ataupun membuka gerai mengingat usaha ini hanya musiman. Ditambah lagi,

38 MPA 346 / Juli 2015

Edukasisikap toleran terhadap sesama. Karena disadari atau tidak, manusia pastilah akan berinteraksi dengan manusia yang lain. Dengan demikian, ada rambu-rambu yang menjadi kesepakatan dan harus dihormati oleh berbagai pihak. Dan hal itu bisa kita introspeksikan dari berbagai hari raya keagamaan, termasuk Idul Fitri.

Idul Fitri dan toleransi memiliki hubungan yang cukup erat sebagai wujud dari pengamalan keagamaan yang otentik. Otentisitas ajaran agama itu dapat kita lihat bahwa setiap amalan yang bersifat vertikal mestilah berdampak pada tegaknya nilai-nilai kemanusiaan. Salah satu �trah manusia yang seringkali tertutupi oleh tabiat buruknya adalah semangat untuk menghargai perbedaan atau sikap toleran.

Keterkaitan antara dua variabel itu terlihat jelas, karena agama selalu dikelilingi oleh persoalan dialog dan kon�ik, inklu si�tas dan eksklusi�tas, perdamaian dan keke rasan serta toleransi dan fanatisme. Agar Idul Fitri dapat menjadi cerminan ibadah yang berimplikasi pada pemenuhan dan pengembangan nilai kemanusiaan univer sal maka bersikap toleran merupakan harga mati yang tidak bisa ditawar-tawar lagi.

Toleransi berarti sikap membolehkan atau membiarkan ketidaksepakatan dan tidak menolak pendapat, sikap, ataupun gaya hidup yang berbeda dengan pendapat, sikap dan gaya hidup sendiri. Sikap toleran tidak hanya terhadap hal yang secara spiritual dan moral berbeda, tetapi juga terhadap ideologi dan prilaku politik yang bertentangan. Atas dasar ini, maka toleransi menuntut kita untuk menerima orang lain dan mempersilakan perbuatan mereka meski kita sangat tidak setuju.

Secara umum, wacana toleransi cukup akrab dalam etika perbedaan pendapat (internal) dan dalam perbandingan agama (eksternal). Wujud dari sikap toleran dalam menghadapi perbedaan madzhab atau pendapat dalam satu agama adalah dengan tidak memaksakan pendapatnya dianut oleh orang lain. Sementara dalam konteks perbedaan agama, maka sikap toleran mendapat justi�kasi Qur’anik dalam semisal ayat “Bagimu Agamamu, Bagiku Agamaku” atau ayat “Tidak ada paksaan dalam beragama”.

Berikutnya, implementasi dari sikap toleransi dalam beragama bisa berwujud dalam model penyelesaian kon�ik tanpa kekerasan (non violence con�ict resolution). Penyelesaian kon�ik haruslah bersifat kompromistik bukan konfrontatif. Umat beragama yang telah mencapai titik kede-wasaan sejatinya terus menerus berpegang pada dalil ini. Karena jika sikap konfrontatif terus dipelihara, maka kekerasan akan dinilai sebagai realita keseharian.

Menurut hemat penulis sebagai rumah spiritual, Ramadhan dan Idul Fitri bisa

kita lihat dalam dua wajah, syari’at dan hakikat. Secara syari’at Ramadhan dan Idul �tri kerapkali dijadikan simbol sebagai pendadaran dan kemenangan sebagai fase baru dalam kehidupan manusia. Ramadhan dan Idul Fitri bisa ditemukan oleh siapapun yang dengan ikhlas melaksanakan puasa sebulan penuh, bahkan bagi yang tidak berpuasa sekalipun. Idul Fitri tetaplah Idul Fitri yang tidak pernah lepas dari kemeriahannya. Tidak demikian halnya dengan puasa secara hakikat. Ramadhan dan Idul Fitri hakikatnya adalah wahana pendadaran untuk menuju gerbang kehidu-pan baru umat Islam.

Kehidupan baru tersebut adalah masa di mana manusia, mengakui dan menga-malkan ajaran-ajaran hidup yang berasal dari spirit ilahiyyah. Ajaran tentang kasih dan perdamaian adalah satu dari sekian ajaran yang merupakan pancaran dari spirit

ketuhanan tersebut. Level ini hanya mungkin bisa ditemukan oleh orang yang telah mencapai tingkat the highest consciousness, yakni kesadaran hati nurani untuk sampai pada tahap kesadaran bahwa puasa adalah satu bentuk disclosure; pengalaman akan kehadiran Tuhan pada dirinya.

Manusia yang sudah mampu mengenali hakikat dari sebuah peribadatan, akan selalu menampilkan sikap rabbaniyyah dalam kehidupannya. Berbeda dengan mereka yang puasa secara syari’at. Kalau kita masih melihat ada kejanggalan dalam perilaku manusia seperti kebiasaan mementingkan kepentingan pribadi, bertindak korup, semena-mena terhadap orang lain, maka manusia tersebut barulah mencapai ting-katan syari’at, belum hakikat.

Dengan demikian, Ramadhan dan Idul Fitri akan sangat bermakna jika menjadi pintu awal bagi terbangunnya sikap toleran antar manusia. Mereka yang mampu menemukan tentang arti kemenangan yang hakiki, akan sumringah memancarkan “wajah Tuhan” dalam aktivitas kehidupan manusia. Salah satu wajah Tuhan tersebut adalah sifat kasih sayang kepada manusia. Ini artinya bahwa toleransi tak lain adalah pancaran cahaya Tuhan yang diperuntukan kepada manusia untuk kemudian disebarkan kepada sesamanya. Sehingga radikalisme dan tasamuh akan terengkuh dalam pelukan pendidikan spiritual, yang berimbas pada kedamaian, kasih saying dengan tidak ada anarkhisme dan menumpahkan darah. Momentum Idul Fitri dipahami sebagai momentum pembinaan karakter individual yang berefek pada karakter sosial. Wallohu a’lam bishshawab.

*) DPK GPAI Kemenagpada SMP Negeri 4 Lumajang

Radikalisme adalah gerakan yang berpandangan kolot dan sering menggunakan kekerasan dalam mengajarkan keyakinan mereka. Sementara Islam merupakan agama kedamaian yang mengajarkan sikap berdamai dan mencari perdamaian dan kesejateraan.

Page 39: Bersih Diri - Kemenagjuga sih,” ujar ibu dua anak ini. Bu Alya, tidak memasarkan produknya lewat media sosial ataupun membuka gerai mengingat usaha ini hanya musiman. Ditambah lagi,

39MPA 346 / Juli 2015

Seperti kita ketahui, pembentukan Konferensi Asia Afrika memberikan dampak positif terhadap negara-

negara tertindas di wilayah Asia Afrika untuk menentang kolonialisme, untuk mewujudkan aspirasi rakyat dalam bentuk kemerdekaan. Menuntut untuk diisi dengan materiil, ethis dan moril. Sebab kemerdekaan tanpa etika dan moral adalah semata imitasi, tiruan hampa dari apa yang kita cita-citakan (Soekarno, 1955).

Kenyataannya, pada era globalisasi ini kolonialisme muncul dalam bentuk modern, yaitu penguasaan ekonomi, penguasaan material dan penguasaan intelek tual. Berbagai macam penguasaan tersebut dilakukan tidak hanya oleh sekelompok orang asing, akan tetapi juga oleh bangsa kita sendiri dalam bentuknya masing-masing. Penguasaan intelektual atau kolonialisme intelektual jelas memberikan efek negatif terhadap dunia pendidikan.

Sebagai contoh, kita dapat melihat adanya penggunaan bahan ajar tereko-mendasi di suatu lembaga pendidikan dengan tujuan memberikan keuntungan bagi pihak-pihak tertentu. Walaupun nantinya hanya digunakan sebagai bahan ajar sampingan saja. Sehingga bagi pendidik yang tidak dilandasi penguasaan materi pembelajaran yang memadai, akan mengacaukan pengejawantahannya pada peserta didik. Tanpa mereka sadari bahwa dunia pendidikan memiliki peran yang sangat besar terhadap kemajuan bangsa.

Pada dasarnya, pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab (Undang-Undang Nomor 20 tahun 2003).

Berdasarkan fungsi dan tujuan pendi-dikan nasional, maka pendidikan nasional mulai dari tingkat dasar sampai dengan perguruan tinggi harus diselenggarakan secara sistematis untuk mencapai tujuan tersebut. Selain itu, tidak dapat terlepas dari pembentukan karakter peserta didik sehingga nantinya akan mampu bersaing, beretika, bermoral, sopan santun, dan berakhlak pada saat berinteraksi dengan masyarakat.

Lembaga pendidikan sebagai tempat pembentukan karakter peserta didik

Masa depan Bangsa Indonesia sangat ditentukan oleh kemampuan anak

bangsa ini dalam mengelola keragaman suku, budaya, ras dan agama yang ada,

karena Indonesia adalah salah satu negara multikultural terbesar di dunia. Kebenaran dari pernyataan ini dapat

dilihat dari kondisi sosio-kultur maupun geogra�s yang begitu beragam dan

sangat luas. Ada sekitar 300 suku yang menggunakan hampir 200 bahasa yang berbeda. Diperkirakan ada sekitar 82,2%

penduduk terdiri dari 14 kelompok etnik utama dengan anggota lebih dari satu juta orang. Ada yang berpendapat terdapat lebih dari 1.128 suku bangsa,

budaya dan bahasa yang hidup di tanah air ini, dengan Jumlah pulau 17.508 yang terbentang diatas nusantara.

Oleh :Dahlan Efendi, S.Ag, M.Pd.I. *)

Edukasi

Pendidikan Agama IslamRahmatan Lil ‘Alamin

(Ikhtiar Menolak Faham Fundamentalisme, Radikalisme dan Terorisme)

Page 40: Bersih Diri - Kemenagjuga sih,” ujar ibu dua anak ini. Bu Alya, tidak memasarkan produknya lewat media sosial ataupun membuka gerai mengingat usaha ini hanya musiman. Ditambah lagi,

40 MPA 346 / Juli 2015

Edukasidituntut untuk meningkatan intensitas dan kualitas pelaksanaannya. Tuntutan tersebut didasarkan pada fenomena sosial yang berkembang saat ini, yakni meningkatnya kenakalan remaja di masyarakat mulai dari tawuran, pengeroyokan, pencurian, perampokan dan tindakan asusila sebagai dampak dari kolonialisme intelektual dalam kemajuan teknologi yang tidak dilandasi dengan pendidikan karakter yang memadai. Oleh karena itu lembaga pendidikan sebagai wadah resmi pem-binaan generasi muda diharapkan dapat meningkatkan peranannya dalam pem-bentukan kepribadian peserta didik di samping keluarga dan masyarakat.

Peran Pendidikdalam Pendidikan Karakter

Menurut dokumen Desain Induk Pendidikan Karakter terbitan Kementerian Pendidikan Nasional, pendidikan karakter dide� nisikan sebagai pendidikan nilai, pendi dikan budi pekerti, pendidikan moral, pendidikan watak, yang bertujuan mengem bangkan kemampuan peserta didik untuk mengambil keputusan yang baik, memelihara apa yang baik, dan mewujudkan kebaikan itu dalam kehi-dupan sehari-hari dengan sepenuh hati. Dalam pendidikan karakter di sekolah, semua komponen (stakeholders) harus dili-batkan, termasuk komponen-komponen pendi dikan itu sendiri, yaitu isi kurikulum,

proses pembelajaran dan penilaian, kualitas hubungan, penanganan atau pengelolaan mata pelajaran, pengelolaan sekolah, pelaksanaan aktivitas atau kegiatan ekstra kurikuler, pemberdayaan sarana prasarana, pembiayaan, dan etos kerja seluruh warga dan lingkungan sekolah.

Terlepas dari berbagai kekurangan dalam praktik penyelenggaraan pendidikan, apabila ditinjau dari standar nasional pendidikan, tujuan pendidikan dapat dicapai dengan baik. Pembinaan karakter juga termasuk dalam materi yang harus diajarkan dan dikuasai serta direalisasikan oleh peserta didik dalam kehidupan sehari-hari. Permasalahannya, pendidikan karakter di sekolah baru menyentuh pada tingkatan pengenalan norma atau nilai-nilai dan belum sepenuhnya berada pada tingkatan internalisasi serta tindakan nyata dalam kehidupan sehari-hari.

Seperti kita ketahui, pengimple men-tasian pendidikan karakter bukan hanya sebatas norma dan aturan yang tertera di atas kertas, diperlukan juga suatu tindakan dalam bentuk keteladanan dalam pengimplementasiannya. Pendidik tidak hanya sebatas menyampaikan materi pada buku-buku, tapi juga dituntut untuk bertanggung jawab terhadap materi yang disampaikan. Oleh karena itu, diperlukan tindakan khusus terhadap bahan ajar yang akan diberikan kepada peserta didik.

Sesungguhnya setiap pendidik yang

Pada dasarnya, pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab

(Undang-Undang Nomor 20 tahun 2003).

Page 41: Bersih Diri - Kemenagjuga sih,” ujar ibu dua anak ini. Bu Alya, tidak memasarkan produknya lewat media sosial ataupun membuka gerai mengingat usaha ini hanya musiman. Ditambah lagi,

41MPA 346 / Juli 2015

Edukasimengajar haruslah sesuai dengan tujuan utuh pendidikan. Tujuan utuh pendidikan jauh lebih luas dari misi pengajaran yang dikemas dalam Kompetensi Dasar (KD). Rumusan tujuan yang berdasarkan pandangan behaviorisme dan menghafal saja sudah tidak dapat dipertahankan lagi. Para pendidik harus dapat membuka diri dalam mengembangkan pendekatan rumusan tujuan, sebab tidak semua kualitas manusia dapat dinyatakan terukur berdasarkan hafalan tertentu. Oleh karena itu, menurut (Hasan, 2000) pemaksaan suatu pengembangan tujuan didalam kompetensi dasar tidak dapat dipertahankan lagi bila hanya mengacu pada hafalan semata.

Selanjutnya, �omas Lickona menga-takan bahwa seorang anak hanyalah wadah di mana seorang dewasa yang bertanggung jawab dapat diciptakan. Karenanya, mem-per siapkan anak adalah sebuah strategi investasi manusia yang sangat tepat. Sudah terbukti bahwa periode yang paling efektif untuk membentuk karakter anak adalah sebelum usia 10 tahun.

Diharapkan pembentukan karakter pada periode ini akan memiliki dampak yang akan bertahan lama terhadap pembentukan moral anak. Sebagai contoh, jika seorang anak dibiasakan melaksanakan sholat lima waktu sedari kecil, maka anak tersebut akan menjadikan sholat lima waktu sebagai sebuah kebiasaan. Sangatlah wajar jika kita mengharapkan keluarga sebagai pelaku utama dalam mendidik dasar–dasar moral pada anak dalam bentuk keteladanan.

Akan tetapi banyak anak, terutama anak-anak yang tinggal di daerah miskin, tidak memperoleh pendidikan moral dari orang tua mereka. Kondisi sosial-ekonomi yang rendah berkai tan dengan berbagai perma salahan, seperti kemiskinan, penganggu ran, tingkat pendi dikan rendah, kehidupan bersosial yang rendah, biasanya berkaitan juga dengan tingkat stres yang tinggi dan lebih jauh lagi berpengaruh terhadap pola asuhnya. Disinilah peran aktif dari dunia pendidikan diperlukan.

Pendidikan Karakterdalam Keterpaduan Pembelajaran

Pendidikan karakter bangsa dalam keterpaduan pembelajaran dengan semua mata pelajaran sasaran integrasinya adalah materi pelajaran, prosedur penyampaian, serta pemaknaan pengalaman belajar para peserta didik. Menurut Joni dalam Santoso (2013) penyampaian pembelajaran secara eksklusif dengan pendekatan ekspositorik hendaknya dikembangkan kepada pendekatan yang lebih beragam seperti diskoveri dan inkuiri. Kegiatan pembelajaran yang ditandai oleh pelibatan aktif para peserta didik baik secara

intelektual (bermakna) maupun secara emosional (dihayati kemanfaatannya) akan lebih responsif terhadap upaya mewujudkan tujuan utuh pendidikan. Dengan adanya variasi dalam pembelajaran, maka pelaksa-naan skenario pembelajaran yang di dalamnya terkait pendidikan karakter bangsa akan lebih bermakna.

Penempatan pendidikan karakter bangsa diintegrasikan dengan semua mata pelajaran tidak berarti tanpa konsekuensi. Oleh karena itu, diperlukan adanya komitmen untuk disepakati dan disikapi secara seksama sebagai konsekuensi logis. Komitmen tersebut antara lain adalah hasil belajar atau pengalaman dari sebuah pembelajaran dalam pendidikan karakter dapat berdampak langsung dan tidak langsung. Selain itu, dalam penilaian hasil belajar, pendidik diharapkan untuk selalu mengukur kemampuan peserta didik dalam semua ranah. Dengan penilaian seperti itu maka akan tergambar sosok utuh peserta didik sebenarnya. Misalkan seorang peserta didik yang menempuh ujian matematika secara tertulis, maka penilaian sebenarnya bukan hanya meliputi kemampuan menger-jakan soal-soal matematika. Akan tetapi juga dinilai kemampuan pendidikan karakternya, yaitu kejujuran dengan tidak menyontek atau bertanya kepada teman.

KesimpulanUntuk mengatasi permasalahan dalam

pendidikan karakter yang bertujuan sebagai pelindung terhadap berbagai bentuk kolo-

nia lisme intelektual saat ini, dibutuhkan peran pemerintah serta lembaga pendi-dikan. Keduanya diharapkan dapat beker-jasama dalam usaha mensinergikan ketiga dimensi pengembangan kecerdasan ganda yaitu IQ (intelektual), EQ (emo-sional), dan SQ (spiritual) sebagai dasar dari pengembangan pendidikan karakter. Peme rintah sebagai pembuat kebi ja-kan kurikulum, kepala sekolah sebagai pengambil kebijakan-kebija kan yang tepat dan proporsional agar tercipta suasana sekolah yang kondusif dan religius.

Sedangkan bagi pendidik, diharapkan untuk lebih meningkatkan loyalitas serta perannya sebagai tauladan bagi para peserta didik. Pendidik juga diharapkan lebih meningkatkan wawasan dan pengetahuan keilmuan yang bersifat religius supaya bisa menjadi pendidik yang ideal dalam penerapan pendidikan berbasis kecerdasan ganda. Selebihnya, kreati�tas dan keaktifan dalam menerapkan sistem pembelajaran yang berbasis kecerdasan ganda juga diharapkan dari seorang pendidik. Mampu membuat inovasi-inovasi dalam proses pembe lajaran karena pendidik dituntut untuk menjadi pembimbing bukan hanya sekedar instruktur dalam mengarahkan peserta didik untuk melakukan hal-hal yang positif sehingga lembaga pendidikan akan lebih bermakna keberadaannya.

*) Guru Bahasa Inggris DPKpada MA Bustanul Muta’allimin,

Kota Blitar.

Page 42: Bersih Diri - Kemenagjuga sih,” ujar ibu dua anak ini. Bu Alya, tidak memasarkan produknya lewat media sosial ataupun membuka gerai mengingat usaha ini hanya musiman. Ditambah lagi,

42 MPA 346 / Juli 2015

Falsafah itulah yang menginspirasi Drs. Muhammad Dopir. M.Pd.I untuk mengajari peserta didiknya

sesuai potensinya masing-masing. Dengan begitu para siswa-siswi akan lebih mudah dikembangkan. Oleh karenanya, setiap siswa baru di MTsN Aryojeding Rejotangan Tulungagung selalu diadakan tes potensi.

Lantaran potensi setiap anak tak sama, mereka akan memperoleh perlakuan dari pihak sekolah yang berbeda pula. Ini bukan untuk mendiskriminasikan anak, melainkan untuk mengoptimalkan potensi yang ada. Mereka akan dikelompokkan dalam kelas masing-masing sesuai potensi yang mereka punyai. Tentu ini akan memudahkan bagi guru maupun siswa sendiri dalam proses pembelajaran.

Bagi Kepala MTsN Aryojeding ini, untuk mengembangkan potensi anak diperlukan pendekatan dan strategi pembelajaran yang berbeda pula. Langkah kongkretnya, identi�kasi potensi anak sudah dilakukan pada masa awal anak akan

masuk madrasah yang terkenal dengan sebutan MADSARETA ini. Potensi anak diindenti�kasi dari nilai raport atau juga prestasi-prestasi yang dimilikinya pada jenjang sekolah dasar.

Selain itu, anak-anak juga disodori angket untuk diisi. Dari sinilah akan tergambar potensi mereka sehingga anak tersebut bisa dikelompokkan sesuai potensi masing-masing. Bagi anak-anak kinestetik, mereka akan dikumpulkan pada kelompok kinestetik. Begitu juga untuk anak-anak yang memiliki kecenderungan musikal, mereka akan masuk ke dalam kelompok musikal.

Namun demikian, juga dipertim-bangkan dengan melihat sepak terjang mereka pada saat Masa Orientasi Siswa (MOS). “MOS di sini tidak hanya sekedar mengenalkan lingkungan atau materi-materi yang lain, tapi yang penting adalah mendeteksi potensi siswa,” ujarnya.

Kini dalam satu angkatan sudah ada 4 dari 10 kelas yang teridenti�kasi dan terkelompokkan sesuai potensinya. Pada

tahun ajaran 2015-2016 ini ditargetkan seluruh kelas. Sebab dengan model pengelompokkan tersebut, ternyata mem-beri dampak positif bagi siswa. Terlihat dari keberhasilan raihan para siswa di beberapa ajang kejuaraan. Baik pada tingkat kabupaten maupun tingkat provinsi.

Pada saat memberikan pengayaan, juga memudahkan bagi guru lantaran kesamaan potensi mereka. Dalam hal kebersamaanpun begitu pula. Ketika ada perlombaan olahraga di tingkat kabupaten misalnya, sudah dapat diprediksi bahwa kelompok kelas kinestetik akan kosong. Sebab mereka secara bersama-sama mengikuti perlombaan olahraga tersebut. “Begitupun saat masuk kelas, tak ada yang ketinggalan.. semuanya masuk mengikuti pelajaran,” tutur alumnus IAIN Malang ini menjelaskan.

Untuk itulah, pihak madrasah memfasilitasinya dengan membentuk club-club. Ini demi mewadahi potensi mereka. Club-club tersebut terhimpun dalam OTC (Olimpiade Training Center). Disamping

Mengelompokkan SiswaSesuai Potensi yang Dimiliki

MTsN Aryojeding Tulungagung

Mengajari bebek terbang, sama sulitnya dengan mengajari burung berenang – meski keduanya sama-sama punya sayap.Akan menjadi mudah jika mengajari bebek berenang dan mengajari burung terbang.

Dewan Guru - Dengan ghiroh yang tak pernah padam memberikan yang terbaik kepada anak didiknya.

Page 43: Bersih Diri - Kemenagjuga sih,” ujar ibu dua anak ini. Bu Alya, tidak memasarkan produknya lewat media sosial ataupun membuka gerai mengingat usaha ini hanya musiman. Ditambah lagi,

43MPA 346 / Juli 2015

ada club Matematika, club Fisika dan club Biologi, juga ada club Agama dan club Bahasa Inggris. Disamping itu juga ada club bagi yang hobi berolahraga. Seperti club lari, club lompat, club voli dan club futsal. Ada pula PMR, Pramuka dan kegiatan ekstrakurikuler lainnya.

Guru pembimbing club-club tersebut juga sangat menentukan keberhasilan pengembangan potensi mereka. Itulah pasalnya, guru-guru pembimbing adalah sosok yang potensial pula. Bahkan beberapa diantaranya sudah bertaraf nasional. Guru pembimbing olahraga misalnya. Diantara mereka sudah pernah meraih juara di tingkat nasional.

Dengan pengalaman semacam itu, tentu akan mudah mengetahui potensi tersembunyi pada setiap anak sehingga mudah mengembangkannya. “Yang paling getol mencari potensi anak adalah guru-guru di bidang olahraga dan pramuka,” paparnya.

Potensi di atas terbukti berhasil mengerek bendera MTsN Aryojeding di berbagai kejuaraan. Disamping pernah meraih juara 1 Olimpiade MIPA se Jawa Bali – yang diselenggarakan SMAN 1 Blitar, juga menyabet juara III Olimpiade Matematika Tingkat Nasional yang diadakan SMA Pasiad. Pernah pula menyabet juara 1 mapel Biologi dan juara harapan II mapel

IPS di ajang KSM tingkat Prov. Jawa Timur. Termasuk juara 1 Olimpiade MIPA tingkat Karesidenan Kediri di MAN 3 Kediri, serta juara 1 Olimpiade Agama Tingkat Prov. Jawa Timur.

Sementara di sisi non akademik, kejuaraan yang pernah diraih meliputi; juara III lompat jauh pada Pekan Olah raga UNESA CUP, juara II lari 400 m dan juara III lari 100 m pada Aksioma tingat Jawa Timur. Juga juara 1 Bola Voli tingkat kabupaten di SMA Campurdarat Tulungagung, serta Juara 1 KIR se-Karesidenan Kediri di MAN 1 Tulungagung.

Untuk memotivasi para pemenang, madrasah ini menyediakan sejumlah hadiah penghargaan. Ada uang tunai yang langsung diberikan Kepala Madrasah dari dana pribadinya. Mulai uang sebesar 750 ribu bagi juara II di tingkat provinsi hingga 2,5 juta bagi siswa yang meraih juara I di tingkat nasional.

Kedepan, ujar Muhammad Dopir, akan dilaksanakan program tah�dz yang diagendakan pada RKMT 2015-2016. Semula memang masih terfokus pada tah�dz juz ‘amma dan asma’ul husna. Program tersebut ternyata mendapatkan apresiasi yang luar biasa dari wali murid. Mereka meminta agar program ini ditindaklanjuti guna menyambung hafalan anak-anak.

Untuk mendukung program tersebut, tak tanggung-tanggung ada seratus siswa pilihan beserta guru yang dikirim ke La Raiba Hani�da Jombang. Di sini mereka mendalami tah�dz metode cepat. Keseratus siswa inilah, yang nantinya diproyeksikan untuk menyebarkan hafalannya kepada teman-teman mereka. “Seratus siswa ini berkewajiban untuk mendesiminasikan ke seribu siswa lainnya,” ungkap bapak dua anak ini bangga.

Keberhasilan program tah�dz tersebut, setidaknya sudah mulai terlihat pada kegiatan class meeting yang diikuti seluruh siswa. Dalam 5 hari saja, para siswa sudah mampu menghafal asmaul husna ditambah dengan 2 surat juz ‘Amma secara sempurna. Keberhasilan ini cukup menggembirakan dan menimbulkan optimisme untuk memenuhi target minimal alumninya mampu menghafal juz ‘Amma dan asma’ul husna.

Target tersebut sangat mungkin terpenuhi, mengingat panjangnya waktu yang tersedia. Apalagi kebanyakan anak sudah hafal surat-surat yang biasa dipakai untuk tarawaih “Jika ini sukses, kita akan tambah dengan surat-surat favorit; seperti ar-Rahman, al-Mulk, al-Waqi’ah dan surah Yasin,” tegas Kepala Madrasah yang murah senyum ini meyakinkan. • Hisyam, Siti Fatimah

Juara di KSM Jatim - Salah satu siswa menjuarai mapel Biologi di KSM Jatim, didampingi Kepala Madrasah Drs. Muhammad Dopir, M.Pd.I. (kiri)

Tim Pramuka - Tim Pramuka MADSARETA Tulungagung mengukir prestasi dengan menjuarai berbagai kejuaraan

Tim Bola Voly - Di banyak ajang selalu diperhitungkanlawan dan menjadi ikon MADSARETA Tulungagung.

Program Tahfidz - Salah satu siswa dites saat class meeting sekaligus soft launching program tahfidz

Page 44: Bersih Diri - Kemenagjuga sih,” ujar ibu dua anak ini. Bu Alya, tidak memasarkan produknya lewat media sosial ataupun membuka gerai mengingat usaha ini hanya musiman. Ditambah lagi,

44 MPA 346 / Juli 2015

Ma’asyiral Muslimin sidang jamaah jumah yang berbahagia,Marilah kita tidak bosan-bosan bersyu kur dan bersyukur kehadirat Allah SWT, atas segala rahmat, nikmat dan

karunia-Nya kepada kita. Sesungguhnya Allah SWT sedikitpun tidak pernah bosan untuk mencurahkan kasih sayang-Nya kepada kita. Rasa syukur di samping kita ungkapkan dengan lisan, yang lebih utama adalah dengan meningkatkan amal kebajikan.

Ma’asyiral Muslimin Rahimakumullah,Dalam kesempatan ini saya berwasiat, wasiat ini saya tujukan kepada diri sendiri, dan kepada seluruh jamaah

jum’at yang berbahagia, yaitu marilah kita bertaqwa kepada Allah SWT dengan melaksanakan perintah-perintah-Nya, dan meninggalkan larangan-larangan-Nya. Dengan begitu, kita akan menjadi manusia yang berbahagia, �d diini wad dunya wal akhirah. Allah SWT ber�rman dalam surat Ali Imran 102 :

Artinya : “Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah sebenar-benar takwa kepada-Nya; dan janganlah sekali-kali kamu mati melainkan dalam keadaan beragama Islam “ (QS. Ali Imran [3]: 102)

Ma’asyiral Muslimin Rahimakumullah,Apabila kita bertafakkur, ber�kir dengan �kiran jernih tentang betapa besar Rahmat dan Nikmat Allah SWT,

pasti kita akan sampai pada suatu kesimpulan bahwa Rahmat dan Nikmat Allah itu teramat besar, dan tidak dapat kita hitung satu demi satu.

Kita lahir dengan panca indera lengkap, bahkan sebelum dilahirkan, Allah SWT telah memasang organ tubuh, ada paru-paru, ada jantung. Sejak dipasang, tidak pernah sekejap saja mereka lalai dari kewajiban mereka. Jantung

Oleh : H. Ahmad Hartoyo

Puasa danKesalehan Sosial

Page 45: Bersih Diri - Kemenagjuga sih,” ujar ibu dua anak ini. Bu Alya, tidak memasarkan produknya lewat media sosial ataupun membuka gerai mengingat usaha ini hanya musiman. Ditambah lagi,

45MPA 346 / Juli 2015

mengalirkan darah ke seluruh tubuh kita, paru-paru mengatur pernafasan kita. Semua itu diberikan oleh Allah secara Cuma-Cuma, gratis tanpa biaya. Bahkan itu diberikan Allah sebelum kita dituntut untuk menger jakan apapun.

Di samping organ tubuh, Allah SWT menyediakan apa saja yang ada di bumi untuk kemaslahatan manusia, tumbuh-tumbuhan, binatang, udara, air, sinar matahari. Semuanya disediakan oleh Allah untuk manusia. Allah SWT ber�rman dalam surat al-Jatsiyah 13 :

Artinya : “ dan Dia telah menundukkan untukmu apa yang di langit dan apa yang di bumi semuanya, (sebagai rahmat) dari-Nya. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda (kekuasaan Allah) bagi kaum yang ber�kir “ (QS. Al-Jatsiyah [45]: 13)

Ma’asyiral Muslimin Rahimakumullah,

Itulah sifat Rahmaniyah Allah SWT, bahkan seandainya seorang manusia ketika sampai pada usia taklif, sudah terkena kewajiban, maka jika ia berbuat kebajikan, akan diberi Allah pahala, bahkan berlipat ganda ! begitu besar kasih sayang Allah SWT.

Rasulullah SAW sendiri mengajarkan agar kita berlaku kasih sayang terhadap sesama manusia. Hal itu sebagai imple-mentasi pengamalan sifat Rahmaniyah Allah SWT. Orang yang mau berlaku demikian, niscaya Allah akan semakin mengasihi kita. Rasulullah SAW bersabda dalam sebuah hadits :

Artinya : “ Sayangilah orang-orang yang ada di bumi, supaya engkau disayangi oleh yang ada di langit (yakni para Malaikat) “ (HR �abrani)

Ma’asyiral Muslimin Rahimakumullah,

Alhamdulillah, saat ini kita sedang menunaikan puasa Ramadhan, bahkan hampir berakhir. Kita laksanakan semata-mata karena Allah SWT dan mengharap ridha-Nya. Semoga apa yang menjadi dambaan kita, benar-benar tercapai, yakni memperoleh ridha dan magh�rah-Nya. Amin ya Rabbal alamin.

Di antara hikmah puasa, adalah agar kita mempunyai sifat kasih sayang kepada sesama. Terutama mereka yang ada dalam kondisi tidak mampu. Hal itu dapat kita ketahui, seperti orang yang tidak mampu berpuasa ia harus membayar �dyah, yakni memberi makan kepada orang miskin. Orang yang terkena ka�arat, maka di antaranya ia harus memberi makan 60 orang miskin. Bahkan pada akhir pelaksanaan ibadah puasa, kita wajib membayar zakat �trah, yang berupa makanan pokok.

Ma’asyiral Muslimin Rahimakumullah,

Kita memahami tujuan terpenting puasa kita adalah meningkatnya taqwa. Jika kita perhatikan beberapa ayat al-Qur’an, kita mengetahui bahwa orang-orang yang bertaqwa antara lain memiliki sifat kasih sayang terhadap sesama. Allah SWT ber�rman : Ali Imron 133-135

Artinya : “dan bersegeralah kamu kepada ampunan dari Tuhanmu dan kepada surga yang luasnya seluas langit dan bumi yang disediakan untuk orang-orang yang bertakwa. (yaitu) orang-orang yang mena�ahkan (hartanya), baik di waktu lapang maupun sempit, dan orang-orang yang menahan amarahnya dan mema’a�an (kesalahan) orang. Allah menyukai orang-orang yang

berbuat kebajikan. dan (juga) orang-orang yang apabila mengerjakan perbuatan keji atau Menganiaya diri sendiri, mereka ingat akan Allah, lalu memohon ampun terhadap dosa-dosa mereka dan siapa lagi yang dapat mengampuni dosa selain dari pada Allah? dan mereka tidak meneruskan perbuatan kejinya itu, sedang mereka mengetahui “ (QS. Ali Imron [3]: 133-135)

Dalam ayat ini dijelaskan bahwa sorga disediakan bagi orang-orang yang bertaqwa, lalu siapa Muttaqin itu, dan bagaimana pula ciri-ciri mereka? Pertama, orang-orang yang menfakahkan hartanya, baik di waktu lapang maupun sempit. Mena�ahkan harta di sini termasuk untuk kepentingan umum, membantu fakir miskin, menolong orang yang butuh pertolongan, dan sebagainya.

Ma’asyiral Muslimin Rahimakumullah,

Kedua, mampu menahan amarah. Menahan marah ini erat kaitannya dengan sifat Rahamaniyah Allah SWT, yang dianjurkan oleh baginda Nabi agar kita meneladaninya. Beliau SAW juga pernah menegaskan, orang yang perkasa bukanlah mereka yang mampu mengalahkan musuh di medan laga. Tetapi justru mereka yang mampu meredam amarah.

Sering kita lihat, akibat fatal hanya karena seseorang tidak mampu menguasai amarahnya, ketika sadar baru ia menyesal! Tidak ada seorangpun yang senang kena marah, meskipun salah. Tetapi orang yang bersalah, akan menaruh hormat jika ia disadarkan dari kesalahannya dengan cara bijaksana, tidak dengan kemarahan.

Ketiga, mau memaa�an kesalahan orang lain. Ini juga termasuk implementasi sifat rahmaniyah Allah SWT yang harus kita amalkan dalam kehidupan sehari-hari.

Ma’asyiral Muslimin Rahimakumullah,

Demikianlah, tiga dari lima kunci pokok agar seseorang dapat menjadi insan muttaqin, yang ternyata erat kaitannya dengan sifat Rahmaniyah Allah SWT, yang kita dianjurkan oleh Rasulullah SAW untuk melakukannya.

Page 46: Bersih Diri - Kemenagjuga sih,” ujar ibu dua anak ini. Bu Alya, tidak memasarkan produknya lewat media sosial ataupun membuka gerai mengingat usaha ini hanya musiman. Ditambah lagi,

46 MPA 346 / Juli 2015

KlinikTulang kita bentuknya bermacam-

macam, dari yang “tidak berbentuk” , yang pipih, ataupun yang seperti pipa. Oleh satu dan lain penyebab tulang ini dapat “patah”. Model patahnya dapat bermacam-macam, tergantung pada bentuk tulang maupun juga penyebabnya. Misalnya saja tulang yang berbentuk pipa, jika tertekuk dapat mengalami patah “ringan” seibarat kayu muda yng tertekuk; patahnya hanya berupa retak pada sisi yang tertekan, ataupun retak terpuntir, tidak sampai merusak pada sisi yang lain.

Keadaan seperti ini terjadi jika kekuatan yang menekuk tulang ini tidak terlalu kuat. Jika tertekannya cukup kuat, tulang dapat benar-benar patah ataupun bahkan terpatah-patah. Jika tertekuknya tulang itu disertai dengan “tarikan”, maka ketika tulang itu tertarik balik saja ada “daging” (ataupun jaringan lain) yang kemudian menyisipi celah antar ujung patahan tulang itu; kadang-kadang yang menyisipi itu disertai dengan pembuluh darah yang dapat robek oleh tusukan ujung patahan yang biasanya runcing itu sehingga terjadilah perdarahan.

Yang lebih “ruwet” (complicated) lagi jika penyebab patah tulang itu cukup kuat sehingga ujung patahan tulang itu sampai menusuk dan merobek daging maupun jaringan di ujung patahan tulang itu, bahkan ujung patahan tulang itu dapat menyembul ke permukaan kulit.

Jika sudah sedemikian ini masalahnya menjadi sangat berbahaya karena di samping perdarahan yang terjadi di situ mungkin sekali terjadi infeksi oleh kuman yang ada di kulit ataupun di lingkungan yang kotor di sekitar luka. Jika infeksi ini menyerang tulang, tidak mustahil terjadi osteomyelitis (infeksi tulang dan sumsumnya) yang sangat sulit disembuhkan karena obat antibiotika yang diberikan sulit mencapai kedalaman tulang akibat sedikitnya aliran darah ke situ; darah adalah sarana transportasi untuk membawa antibiotika ke dalam jaringan tubuh, termasuk tulang. Sedikitnya aliran darah ini pula yang mengakibatkan

Pengasuh :dr. H Rasyid M Tauhid-al-Amien, MSc., DipHPEd., AIF.

Akibat dari patah tulang dapat “sebentar”, tetapi dapat pula berkepanjangan, dan menjadi sangat mengganggu.Risiko gangguan akan lebih berat pada orang lanjut usia ketimbang pada mereka yang muda usia.

Untuk menghindari akibat buruk yang berkepanjangan, penanganannya perlu dengan benar.

gejala itu diikuti dengan pening hebat, mual-mual, pingsan, ataupun sampai meninggal.

Dari gambaran sederhana itu mudah ita fahami bahwa peluang terjadi patah tulang itu memang sangat banyak, dengan akibat yang bermacam-macam.

DiagnosaSetiap patah tulang akan menimbulkan

rasa nyeri; hebat ataukah tidaknya tergantung pada tulang mana yang mengalami patah tulang, serta seberapa parahnya. Tidak jarang cukup sulit untuk memastikan ada atau tidaknya patah tulang, karena tulang kering yang terbentur kaki meja saja sudah menimbulkan nyeri hebat; oleh karena itu yang paling baik untuk memastikannya adalah dengan pembuatan foto ronsen atas tulang yang dicurigai mengalami patah tulang itu. Kadang-kadang “patah tulang” itu demikian halus sehingga tak tampak dengan ronsen “biasa”; oleh untuk kasus ini diperlukan “foto” MRI (magnetic resonance imaging) untuk melihatnya.

Untuk patah tulang yang “sederhana” maka dugaan adanya patah tulang didasarkan pada adanya sejumlah tanda-tandanya; ini meliputi misalnya nyeri hebat (ketika ditarik maupun ditekan), hilangnya fungsi (tak dapat bergerak), bengkak, bentuk berubah (tidak lurus lagi), kulit memerah-hitam (ada perdarahan dalam), jika ditekan terasa ada gesekan (crepitation, kreteg-kreteg).

Pengobatan Hindari memburuknya patah tulang

karena salah tindakan ataupun “perto-longan”; daerah bagian patah tulang jangan banyak digerakkan agar ujung tulang yang patah itu tidak merusak jaringan kiri-kanannya. Serahkan pertolong lanjut pada ahlinya; sebaiknyalah penderita dibawa ke rumah sakit untuk penanganan yang benar, memastikan adanya patah tulang dan melakukan tindak lanjutnya.

Pada prinsipnya sedapat mungkin “ujung” patahan tulang itu dipertemukan kem bali agar terjadi persambungan kembali

lambatnya penyembuhan patah tulang kecilnya pasokan zat gizi.

“Patah tulang” dapat juga berupa tero-beknya tulang oleh tarikan otot yang sangat kuat (karena mendapat beban yang berat), ataupun tercabut oleh tarikan ligament (tali sendi) ketika terkilir (keseleo, Jw).

Untuk tulang “yang tak berbentuk” jika patah maka lain lagi akibatnya. Semisal ruas-ruas tulang belakang adanya kekuatan yang membebaninya dapat menyebabkan tulang menjadi terjepit seperti kerupuk yang terinjak. Tulang yang terjepit ini akan ”berubah bentuk”; jika jadi menonjol dapat menekan sumsum tulang belakang, padahal ini adalah berkas syaraf (spinal cord). Jika tidak terlalu parah, tekanan ini merangsang syaraf di situ dan memunculkan rasa nyeri yang hebat. Tidak jarang gangguan pada sumsum belakang ini disertai hilang rasa atau “sekedar” semutan yang parah, ataupun juga kelumpunan otot di daerah yang lebih rendah dari tulang yang terjepit itu, sehingga misalnya menjadi tidak mampu lagi menggerakkan kaki maupun mengendalikan kencing maupun berak.

Jika tulang tengkorak yang terkena benturan ataupun pukulan, maka tulang yang pipih itu akan “patah” tertekuk ke dalam, menekan struktur yang di bawahnya. Akibatnya sangat tergantung pada di daerah mana patahan itu terjadi; jika tekukan tulang itu terjadi di puncak kepala “tepat” di tengah-tengah, maka pengaruhnya “tidak” seberapa” parah karena “hanya” menekan “pembuluh darah” besar (sinus sagitalis centralis). Jika tekukan tulang itu di tempat lain, maka tidak mustahil tekukan itu mengenai dan merangsang jaringan otak, yang akibatnya tergantung pada otak mana dan yang berfungsi apa. Misalnya jika otak yang terganggu itu berfungsi motoris (untuk pengatur gerak) maka penderita dapat mengalami kejang-kejang; kalaulah yang terganggu itu yang berfungsi sensoris penglihatan, penderita dapat merasa mata berkunang-kunang ataupun seperti melihat kembang api besar. Jika disertai perdarahan di rongga tengkorak maka tidak mustahil

Patah TulangBiasanya Mengganggu

Page 47: Bersih Diri - Kemenagjuga sih,” ujar ibu dua anak ini. Bu Alya, tidak memasarkan produknya lewat media sosial ataupun membuka gerai mengingat usaha ini hanya musiman. Ditambah lagi,

47MPA 346 / Juli 2015

ujung tulang yang terpisah itu; selanjutnya untuk memudahkan persambungan kem bali itu kedua ujung tulang itu perlu diusa hakan agar tidak bergeser-geser. Untuk itulah dilakukan immobilisasi, misalnya dengan “membungkus” daerah pertautan tulang itu dengan gips. Untuk tulang panjang yang patah sederhana dan terputus, setelah tulang ditata dan digips tulang itu juga ditarik dengan katrol agar peluang timbulnya nyeri berkurang, semisal ketika kedua ujung tulang itu berbenturan; tarikan ini dihentikan jika pada foto ronsen nantinya sudah mulai tampak “callous” (tanda-tanda terjadinya pengerasan pada persambungan tulang). Gips barulah dibuka setelah pengerasan persambungan tulang itu sudah mampu mempertahankan beban.

Tindakan-tindakan pada patah tulang dilakukan dengan menggunakan pati rasa atau pembiusan (biasanya pembiusan umum); ini karena semua tindakan itu akan disertai dengan timbulnya rasa nyeri. Bahkan sebelum tindakan itu kadang-kadang diberikan suntikan morphin sebagai penghilang nyeri yang kuat; sesudah tindakan itu sering kali masih juga diberi obat penghilang nyeri. Untuk pemulihan tulang maka vitamin D dan pil zat kapur (Kalk) biasanya diberikan selama pengobatan; vitamin C dan B-kompleks juga diberikan karena secara umum pertumbuhan jaringan untuk pemulihan memerlukan keduanya. Konon ada juga obat-obat tradisional yang dianggap mempercepat tersambungnya tulang patah. Antibiotika biasanya diberikan pada patah tulang terbuka ataupun seusai menjalani tindakan operasi.

Tergantung pada letak dan macam patah tulang itu, maka cara immobilisasi yang dilakukan juga dapat bermacam-macam. Misalnya saja gips tidak dapat dipasang pada patah tulang iga; maka imobilisasinya dilakukan dengan melekatkan plester lebar di luar titik patahan. Patah tulang leher ditolong dengan membuat “cincin” seludang penyangga kepala. Tulang jari yang patah cukup di�ksasi dengan verban yang dililitkan pada jari yang patah beserta beberapa jari di kiri-kanannya; posisinya dipertahankan yang “nyaman wajar” dengan bantuan rangka kawat yang dibengkokkan.

Jika tulang yang patah itu tidak lagi sederhana, maka tindakan operasi kadang-kadang harus dilakukan. Misalnya jika pertemuan ujung patahan terlalu jauh atau mengakibatkan tulang menjadi “tidak mungkin lurus” lagi, ataupun pada foto tampak adanya serpihan patahan tulang. Serpihan patahan tulang harus dibuang, sebab jika tidak maka tulang itu nantinya akan “dibuang” oleh tubuh dengan menyerapnya (jika kecil) atau “mendorong” keluar sedikit demi sedikit sebagai sequester, yang akhirnya muncul di permukaan kulit seibarat nanah yang harus dikeluarkan dari bisul.

Untuk menata agar tulang dapat “lurus”

dalam waktu tiga pekan, pada orang dewasa kesembuhan itu belum tentu telah tercapai dalam waktu tiga bulan.

PencegahanSeperti juga pada bagian tubuh yang

lain, tubuh akan menyesuaikan diri dengan keperluan. Untuk menghindari patah tulang kita perlu menyadari bahwa tulang kita termasuk mudah patah apalagi pada usia tua, terutama pada kaum ibu yang sudah menua (menopause, mati haid). Untuk memperkuat tulang maka tulang harus dilatih dengan pembebanan, untuk olah raga ataupun kerja. Dalam setiap kegiatan orang harus berhati-hati agar tidak terjadi kesalahan yang menimbulkan patah tulang, misalnya jangan suka memukul meja dengan tangan di saat marah. Hindari mengangkat beban dari lantai dengan membungkuk, angkatlah beban itu dari posisi jongkok karena paha lebih kuat ketimbang tulang belakang.

PenutupKehati-hatian mutlak diperlukan untuk

menghindari patah tulang. Kehati-hatian dalam penanganan mutlak diperlukan untuk menghindari akibat buruk lanjutan yang berkepanjangan, yaitu gangguan fungsi untuk bekerja. Upayakan melakukan tindakan yang terbaik; sebaiknyalah ke rumah sakit.

Semoga uraian di atas bermanfaat.

ataupun cepat tersambung dilakukan operasi untuk “memotong” bagian tulang yang mengganggu kemudian menguatkan sambungan itu dengan plat lalu disekrup di bagian luar tulang; untuk meluruskan tulang ini dapat juga dipasang pasak panjang (pen) memanjang di dalam tulang. Bahan yang digunakan untuk plat, sekrup, maupun pen itu adalah bahan anti karat (stainless steel) yang terbuat dari bahan-bahan yang “tidak mengganggu” tubuh. Dulu, plat ataupun pen itu “harus” diambil jika tulang sudah tersambung baik, maka keduanya harus diambil karena diperlukan untuk digunakan pada penderita lain; kini pengambilan itu dianggap perlu jika keberadaannya mengganggu, misalnya jika memunculkan nyeri jika bagian tubuhnya yang patah itu terbentur sedikit saja.

Ruas tulang belakang yang remuk terjepit sebaiknya dibuang dengan operasi; memulihkan ruas yang remuk itu perlu waktu yang lama, apalagi jika tekanan beban itu juga mengakibatkan meleset atau bergesernya tulang rawan bantalan antar ruas itu, yang juga dapat menekan sumsum belakang itu. Tindakan operasi yang dilakukan ini juga untuk mempercepat hilangnya nyeri maupun gejala syaraf yang lain akibat dari penekanan oleh tulang belakang ataupun tulang rawan bantalan yang tergencet itu. Pada operasi ini setelah tulang dan tulang rawan yang menjadi batalan antar ruas itu dibuang, ruas tulang di atasnya ditautkan dengan tulang yang dibawahnya dengan menggunakan “benang kawat” agar kedua tulang kuat menyatu.

Tidak jarang penderita patah tulang yang dibawa berobat ke “sangkal putung” (dukun patah tulang), terutama di daerah yang jauh dari sarana kesehatan besar. Dulu dukun seperti ini mengobati sesuai dengan “ilmu” yang dimilikinya. Oleh karena itu kadang-kadang dukun hanya melakukan imobilisasi dengan membungkus tulang yang patah itu menggunakan kulit pohon yang kaku (misalnya kulit pohon kapuk randu) dengan memberikan “bobok” dari berbagai macam tanaman (herbal) sebagai obat luar ataupun diminumkan. Sebagian dari ramuan ini ada yang punya khasiat(?) sebagai penghilang nyeri ataupun penenang sehingga penderita tidak terlalu merasakan kesakitan ketika diberi perlakukan oleh si dukun. Sejalan dengan kemajuan zaman, ada juga dukun yang “tidak mau gagal” dengan hanya mau melayani penderita yang telah menjalani pembuatan foto ronsen oleh dokter; dia hanya melayani yang dia yakin dapat menyembuhkannya (baca: patah tulang sederhana), sedangkan untuk yang sulit pasen “diperintahkan” untuk kembali ke dokter.

Pertautan tulang merupakan proses biologis yang perlu waktu; pada orang muda jauh lebih cepat ketimbang pada orang lanjut usia. Jika pada anak-anak kesembuhan patah tulang dapat dicapai

Puasa bukanlah masa istirahat; kegiatan kerja produktif harus tetap berlangsung. Sumber energi

kerja bukanlah hanya dari hasil pencernaan makanan yang baru dimakan, tetapi juga dari cadangan yang telah ada dalam tubuh, terutama lemak. Rasa “tak enak” (lemah) pada hakikatnya lebih dipengaruhi oleh akibat kosongnya lambung dan semangat.1. Makan sahurlah di akhir waktunya.2. Makan sahur dengan memenuhi syarat “4-Sehat

5-Sempurna”.3. Makanan sahur sebaiknya yang kasar (jangan

berupa bubur), dengan cukup banyak sayur (agar makanan lebih lama tertahan di dalam lambung), tanpa kekurangan lemak dan protein.

4. Cukupi kebutuhan air dengan minum cukup air atau makanan berkuah sejak berbuka; kurang air akan melemahkan tubuh, memudahkan emosional.

5. Segeralah berbuka dengan makanan ringan yang mudah dicerna (yang manis; misalnya kurma, pisang, kolak). Cukupilah kebutuhan gizi nantinya belakangan saja tanpa harus terburu-buru.

6. Lakukanlah pekerjaan dalam tingkat ringan (aerobic, yang membakar lemak); cadangan energi yang berupa lemak ini “tak terbatas”. Pada tingkat ini tubuh tidak banyak mengeluarkan keringat, tak mudah lemah atau “haus” oleh kekurangan air.

7. Hindari kelemahan dini dengan menghindari kerja berat (anaerobic, yang akan banyak membakar cadangan karbohidrat dalam tubuh); cadangan ini (terutama glikogen di liver) biasanya sudah habis sekitar lohor.

8. Mudahkan pembakaran lemak dengan bersikap ceria; sikap ini meningkatkan tersedianya hormon adrenalin yang memudahkan pemecahan lemak untuk dibakar.

9. Segarnya tubuh seusai minum ketika maghrib tiba adalah karena “kesegaran jiwa”; bahan yang baru saja disantap itu belum terserap!

KIAT KUAT BERPUASA

Page 48: Bersih Diri - Kemenagjuga sih,” ujar ibu dua anak ini. Bu Alya, tidak memasarkan produknya lewat media sosial ataupun membuka gerai mengingat usaha ini hanya musiman. Ditambah lagi,

48 MPA 346 / Juli 2015

Islam is founded on the realization of the One Supreme God, a realization which necessarily leads to the observance of certain fundamental acts that are elaborated further by the religion. �e following fundamentals are basic to Islam and provide a sound overview of the religion:1. Iman (faith) : the literal meaning of Iman is to believe in or to have faith in something. �at is, to accept Islam with conviction.

�is deep faith is attainable through realization alone. Hence it would be proper to say that faith is a discovery and that there is no discovery greater than the discovery of God.

2. Islam (Surrender to God). Islam means to submit or to surrender with a full realization of God. Man abandons his ego, his freedom, and surrenders himself before God completely. In all matters of life he obeys God’s commandments. He begins to lead a restrained life instead of a permissive one. �is is what is called Islam.

3. Dhikr (Remembrance). Dhikr means to remember in Islamic terminology it means to remember God. When man discovers God, the Creator, the Almighty. Who will reward as well as punish for our good and bad deeds, it is inevitable that the thought of God comes to dominate one’s mind. At all times and in all situations one remembers God. �is remembrance is known as dhikr. When a person has reached this stage, this is a sure indication that he has found God with all His attributes.

4. Salat (Prayer). Salat means prayer. It forms the most important part of Islamic worship. It is obligatory for a Muslim to o�er prayer �ve times a day. Besides this, Na�l (voluntary prayer) may be said at other times. �e spirit of solah is khusu’ which means submission. Salat is intended to inculcate a deep sense of submission in a believer, which is expressed externally by his physical bowing in the postures of ruku and sujud.

5. Sawm (fasting). �e literal meaning of sawm is abstinence. Sawm is a form of worship which has to be observed annually, in the month of Ramadhan. �e outward form of sawm is abstinence from eating and drinking from morning till sunset. �e inner state of sawm is renunciation of all things that god has forbidden directly or indirectly. When a man fasts, observing all these aspects of fasting, spirituality is produced within him. He comes to experience closeness with God.

WHAT IS ISLAM (1)

A. Reading (Wacana)

B. Vocabulary (Kosakata)Fundamentals : DasarInstruction : Ajaran

C. Dialogue

ZOO

Son : Mom, are we going to the zoo today ?Mother : Yes, honey, today we are going to the zooSon : Why we have to visit zoo ?Mother : Because there are many interesting animal.

You can learn about animalSon : Oh really ? How about tiger mom? Are they

in the zoo?Mother : Of course. �ere are some kinds of tigers in

the zoo Son : What is it?Mother : Sumatran tiger. Java tiger, white tiger and

Benggala tiger even there are some little in the zoo. You can see all that tigers

Son : Oh, that is great, I’d love to see it. How about other animals?

Mother : �ere are not only tiger in the zoo, We can see other animals. For example, gira�e, rhinoceros, hippopotamus, and monkeys

Son : I think we should go there immediatelyMother : Let’s go to the zooAt the zooMother : We should buy the ticket, before we enter

the zooSon : Okay, let’s buy two ticketsMother : How much is the ticket, sir?Zoo Ticket Seller : 20 thousand rupiah, for adult and 10

thousand rupiah, for children. How many do you want to buy?

Mother : one ticket for adult, and one ticket for children, please

Zoo Ticket Seller : Here are the tickets, one ticket for adult, and one for children

Mother : I give you 50 thousand rupiahZoo Ticket Seller : Okay, this is your changes. 20 thousand

rupiah, thank you and enjoy your time at the zoo

Mother : Yes, I will. �ank youMother : We had to buy two tickets, and we can enter

the zoo. What is the �rst animal we should see son?

Son : Maybe we should see tigersMother : Look at that tiger? �ey look so strong and

wildSon : Oh I see. What does the tiger eat mom?M : Tiger eats meat. �ey like meat very muchS : How about if we see other animal mom?M : What animal do you want to see again?S : I want to see HippopotamusM : Come on, we go to Hippopotamus stableS : Mom, looks at that Hippopotamus! Why

they always stay in the water?M : Water is the best place for Hippopotamus.

�ey are like to stay in the water to keep they body temperature down and to keep their skin from drying out

S : Hippopotamus looks very big and heavyM : Hippopotamus adult weight ranged bet-

ween 1500-1800 kg. �ey are the fourth largest mammals in the world a�er whales, elephants and rhinoceroses.

S : What kind of animal are they?M : �ey are herbivore animal and mammalian,

and eat grass as their main source of food. Hippopotamus is like to gather with others. �ey can live in the water or on land.

S : I get it mom. �ey are really interesting animal and I like them much

M : Where do you want to go again son?S : I think it’s enough for today mom. We should go home now.M : OK next time we will visit this zoo again

and see another animals.

Pengasuh :Drs. Ahmad Busyairi Mansur, MM

Page 49: Bersih Diri - Kemenagjuga sih,” ujar ibu dua anak ini. Bu Alya, tidak memasarkan produknya lewat media sosial ataupun membuka gerai mengingat usaha ini hanya musiman. Ditambah lagi,

49MPA 346 / Juli 2015

Pengasuh :Ustd. Faiz Abdur Rozak

1. Manusia, 2. Hewan, 3. Tumbuhan, 4. Benda Mati, 5. Tempat, 6. Waktu, 7. Sifat, dan 8. Nama Waktu (Seperti: Bulan, Tahun, Hari, Pagi, Sore, Malam, dsb).

Terjemah dan Uraian dan Perbandingan dengan Tata Bahasa Indonesia, - Insya ALLAH akan diuraikan pada edisi berikutnya (Bulan Agustus 2015).

Kosakata

Page 50: Bersih Diri - Kemenagjuga sih,” ujar ibu dua anak ini. Bu Alya, tidak memasarkan produknya lewat media sosial ataupun membuka gerai mengingat usaha ini hanya musiman. Ditambah lagi,

50 MPA 346 / Juli 2015

KAB. BLITAR – Fungsi sosial dari lembaga zakat sebagai salah satu instrumen untuk melepaskan manusia dari

JOMBANG – Dihadiri Kasubbag TU Kankemenag Kab. Jombang, para Kasi, Kepala MIN/MTs/MAN, dan Ketua Pokjawas, sebanyak 18

Kepala KUA Sutojayan, H. Muchtarom, S.Pd.I menyerahkan hewan ternak dariUPZ Kemenag Kab. Blitar kepada salah seorang mustahiq.

Suasana kemeriahan penyelenggaraan Pekan Olahraga dan Seni Antar Santri Diniyah Takmiliyah (PORSADIN) pertama Kab. Tulungagung.

Kakankemenag Kab. Jombang berpesan agar 18 pejabat yang dilantikmenjadi pemimpin yang bersih, berwibawa dan berdisiplin.

Unit Pengumpul Zakat (UPZ) Bergeliat dengan Program Pengentasan Kemiskinan

Sebanyak 18 Pejabat di Lingkungan Kankemenag Kab. Jombang Dilantik

kemiskinan hidup, menjadi program yang terus digalakkan oleh UPZ Kemenag Kabupaten Blitar. Untuk memaksimalkannya, UPZ sejak beberapa bulan lalu terus berupaya untuk secara aktif turut serta dalam program pengentasan kemiskinan dengan memberikan bantuan modal usaha yang berupa modal pengembangan perdagangan, dan juga berupa hewan-hewan ternak untuk dikembangbiakkan.

Dengan disertai pesan-pesan untuk terus berusaha mengembangkan bantuan zakat produktif yang diberikan, pihak UPZ yang diwakili oleh Kepala KUA Sutojayan, H. Muchtarom, S.Pd.I menyerahkan bantuan berupa dua ekor kambing kepada seorang mustahiq warga Desa Pandanarum Sutojayan, (19/5)

Meskipun bantuan tersebut bisa dibilang tidak seberapa nilainya, tapi penyerahan bantuan ini diharapkan mampu membawa perubahan pada tingkat ekonomi mustahiq. Sehingga ke depan sang mustahiq tidak terus menjadi orang yang selalu menerima zakat, tetapi selanjutnya ia mampu mengubah nasibnya untuk bisa menjadi muzakki. •Aya

pejabat beserta isteri dilantik oleh Kakankemenag Kab. Jombang. Pelantikan ini diadakan di aula Kankemenag Kab. Jombang, (13/5).

Dalam kesempatan sambutannya, Drs. H. Barozi, M.Pd.I memberikan selamat kepada pejabat yang baru dilantik agar bertanggung jawab. Dan sebagai pemimpin haruslah bersih, bebas korupsi dan berwibawa serta disiplin dalam mentaati peraturan yang berlaku di Kementerian Agama sehingga terwujudnya masyarakat Indonesia taat beragama, rukun, cerdas, mandiri dan sejahtera.

Di antara pejabat yang dilantik adalah Drs. H. Pancahadi Siswasusila, M.Si (Pengawas Sekolah Madya Pendais pada SLTP/SMA/K), Drs. Tafsirin, M. MPd (Pengawas Sekolah Madya Pendais pada SLTP/ SMA/K), Drs. Sundusin (Pengawas Sekolah Madya Pendais pada SLTP/SMA/K), Drs. Fathoni (Pengawas Sekolah Madya Pendais pada SLTP/SMA/K), Drs, H. Imam Thohari (Pengawas sekolah Madya Pendais pada TK/RA/SD/MI), Drs. Ahmad Mudzakkir (Kepala MAN Genukwatu), dan Dra. Erma Rahmawati (Kepala MAN 5 Jombang). •Tts

TULUNGAGUNG – Bertempat di Madin Mambaul Hikam Ketanon Kedungwaru, Bupati Tulungagung Sahri Mulyo, SE, M.Si. membuka Pekan Olahraga dan Seni Antar Santri Diniyah Takmiliyah (PORSADIN) I se-Kab. Tulungagung, (6/6).

Dalam sambutannya, Bupati berharap agar kegiatan ini dapat meningkatkan tali silaturahmi antar santri se-Kab. Tulungagung sehingga bisa terwujud Tulungagung yang ayem tentrem mulyo lan tinoto.

Sementara Ketua Panitia Porsadin I H. Supriono, S.Sos, M.M berharap agar Porsadin bisa menjadi agenda rutin Forum Komunikasi Diniyah Takmiliyah (FKDT) Tulungagung. “Sehingga memudahkan kita mempersiapkan wakil Tulungagung di tingkat Provinsi,” tuturnya

Porsadin I diikuti 634 santri dari 19 kecamatan selama 3 hari. Melombakan futsal, bola voli dan atletik untuk kategori olahraga. Untuk kategori seni mempertandingkan puisi Islami, tahfidz, pidato 3 bahasa, cerdas cermat diniyah, kaligrafi, sholawat ala Habib Syech, baca kitab kuning, dan murotal wal imla’.

Pembukaan meriah diiringi penyulutan kembang api, bazaar, dan pentas seni tari dan grup band dari RA, MI, dan MTs. •Fat

Jaring Bibit Atlet dan Seniman, Kankemenag Kab. Tulungagung Gelar Porsadin

Lintas Peristiwa

Page 51: Bersih Diri - Kemenagjuga sih,” ujar ibu dua anak ini. Bu Alya, tidak memasarkan produknya lewat media sosial ataupun membuka gerai mengingat usaha ini hanya musiman. Ditambah lagi,

51MPA 346 / Juli 2015

BANYUWANGI – Di hadapan PNS di lingkungan Kankemenag Kab. Banyuwangi, Kakanwil Kemenag Provinsi Jatim H. Mahfudh Shodar

NGANJUK – Terkait dengan dilantiknya Kakankemenag Kab. Nganjuk Drs. H. Ngudiono, M.Ag.MM di Kanwil Kemenag Prov.

Suasana kekeluargaan mewarnai acara pisah sambut Kankemenag Kab. Nganjuk yang baru Drs. H. Barozi, M.Pd.I dari Drs. H. Ngudiono, M.Ag., MM.

Kakankemenag Kab. Tulungagung memberikan semangat kepada timyang akan berjuang di PENTAS PAI tingkat Provinsi di Surabaya.

Kakanwil Kemenag Provinsi Jawa Timur Drs. H. Mahfudh Shodar, M.Ag.,memberikan arahan dan wejangan di depan ASN Kab. Banyuwangi.

Kakanwil Kemenag Prof. Jatim Berikan Pembinaan di Kemenag Banyuwangi

Bupati Nganjuk Hadiri Acara Pisah Sambut Kakankemenag Kab. Nganjuk yang Baru

memberikan arahan dalam kegiatan Pembinaan dan Pengembangan PNS Demi Terwujudnya Aparatur Sipil Negara yang Handal, Profesional dan Bermoral, (23/5). Kegiatan di aula ini diikuti oleh seluruh Kepala Madrasah, Kepala KUA, dan pejabat di lingkungan Kankemenag Kab. Banyuwangi. Selain Kakanwil, Kabag TU Kanwil Kemenag Prov. Jatim, H. Mustain juga hadir dalam rangkaian menghadiri acara pembukaan MTQ tingkat Provinsi Jawa Timur ke-26 tahun 2015.

Kakanwil Mahfud Shodar memberikan materi tentang Pembinaan Mental dan Moral Aparatur Sipil Negara (ASN), sedangkan H. Mustain Kabag TU menyampaikan materi Pola Pikir Aparatur Sipil Negara sebagai Pelayan Masyarakat.

Menurut Kakankemenag Banyuwangi H. Santoso salah satu tujuan kegiatan ini adalah mewujudkan ASN yang handal, profesional, dan bermoral. Juga untuk menciptakan ASN yang mempunyai etos kerja yang tinggi, berakhlaq mulia. Selain itu, seluruh ASN diharapkan dapat meningkatkan mutu pelayanan, terutama pola pikir ASN sebagai pelayan masyarakat. •Yasin

Jatim yang beralih tugas di Kankemenag Kota Blitar digantikan Kakankemenag Kab. Jombang Drs. H.Barozi, M.Pd.I., diadakan pisah sambut. (26/5). Acara ini digelar di aula lantai dua dan dihadiri 250 undangan terdiri dari Wabup, Muspida, Ormas, Dinas terkait, pengawas, kepala Madrasah, kepala KUA, dan pegawai di lingkungan Kankemenag Kab. Nganjuk.

Drs. H.Ngudiono, M.Ag.MM berterima kasih kepada Wabup Kab. Nganjuk yang berkenan hadir dan memohon maaf apabila selama bertugas di Kemenag Kab. Nganjuk banyak kekurangan. Semoga Kakankemang Kab. Nganjuk yang baru akan lebih baik dari sebelumnya.

Sementara itu, Drs. H. Barozi, M.Pd.I mengajak seluruh jajaran Kemenag Kab. Nganjuk agar saling berkoordinasi, memberikan bantuan dan dukungan serta meningkatkan kedisiplinan, sehingga Kemenag Kab. Nganjuk semakin lebih baik.

Sedangkan Bupati Nganjuk yang diwakili KH.Abdul Wakhid Badrus, M.Pd.I selaku Wabup Kab. Nganjuk berharap agar tetap terjalin kerjasama yang baik antara Kemenag dengan Pemda. •Nur

TRENGGALEK – Ada pemandangan ber beda di halaman Kankemenag Kab. Trenggalek, (11/6). Kalau biasanya pagi hari dipe-nuhi karyawan yang akan apel, tapi hari itu banyak dipenuhi siswa-siswi yang berseragam dan beratribut TK/PAUD, SD, SMA serta didampingi oleh guru pembimbing masing-masing.

Didahului dengan laporan Ketua Panitia Aminuddin Khamil M.Pd.I., Ketua MGMP SMP yang mewakili Kasi PAIS melaporkan bahwa peserta Pentas PAI Prov. Jatim tahun 2015 yang akan diberangkatkan ke Surabaya adalah peserta didik PAUD/TK, SD, SMP, SMA/SMK dari seluruh Kecamatan di Kabupaten Trenggalek. Adapun cabang lomba yang diikuti meliputi lomba kolase, busana muslim, parade puisi, pildacil, tartil untuk TK dan PAUD. Sedangkan cabang lomba untuk tingkat SD/SMP/SMA meliputi MTQ, Pidato PAI, MHQ cerdas cermat, kaligrafi.

Pembina upacara pelepasan, Kakan kemenag Kab. Trenggalek, Drs. Imam Muchlis menyampaikan apresiasinya atas semangat dari sekolah yang telah menjadi perwakilan Kabupaten Trenggalek. Dengan yel yel penyemangat, Kakankemenag mengucapakan

selamat kepada para peserta perwakilan yang akan berangkat ke tingkat provinsi. •SM

Kakankemenag Kab. Trenggalek Suntik Semangat Tim Pentas PAI Kab. Trenggalek

Lintas Peristiwa

Page 52: Bersih Diri - Kemenagjuga sih,” ujar ibu dua anak ini. Bu Alya, tidak memasarkan produknya lewat media sosial ataupun membuka gerai mengingat usaha ini hanya musiman. Ditambah lagi,

52 MPA 346 / Juli 2015

LEPAS SAMBUT KAKANKEMENAGKAB. SITUBONDO

SITUBONDO – Bertempat di aula Kanke-menag Kab. Situbondo, berlangsung acara Le-pas Sambut Kankemenag Kab. Situbondo, (3/5). Dari Drs. H. Moh. Bakri, M.Pd.I (Kepala Keme-nag lama) kepada, Drs. H.M. Nur Sjamsudin, AM. M.Si. (Kepala Kemenag yang baru ).

Hadir pada acara tersebut, Ketua MUI, Pimpinan Bank Penerima Setoran Haji, tokoh agama, pejabat struktural dan fungsional di lingkungan Kemenag Kab. Situbondo, se-genap pengurus Dharma Wanita Persatuan, Ka. KUA, serta pegawai dan guru di lingkung-an Kemenag Kab. Situbondo.

Dalam sambutannya, Kakankemenag lama Drs. H. Moh. Bakri, M.Pd.I, meny-ampaikan permohonan maaf jika dalam melaksanakan tugas masih banyak keku-rangan dan kekhilafan. Beliau juga berte-rima kasih kepada karyawan/ti Kemenag Situbondo dan seluruh elemen masyarakat Situbondo yang menjalin kerjasama dengan baik. Dan memohon doa restu, agar di tem-pat yang baru dapat melaksanakan tugas dengan baik.

Sementara itu, Kakankemenag yang baru, Drs. H.M. Nur Sjamsudin, AM. M.Si, memohon dukungan dari seluruh kary-awan/ti di lingkungan Kankemenag Kab. Situbondo, untuk dapat bekerja sama dan bersinergi dengan baik. •Liz

PEMBINAAN MANAJEMEN BAGI TPQLAMONGAN – Taman Pendidikan Al Qur’an

(TPQ) sebagai lembaga pendidikan keagamaan perlu mendapat perhatian lebih dari pemerintah, terutama pembinaan manajerial. Untuk mendukung tujuan itu, Kankemenag Kab. Lamongan selenggarakan pembinaan manajemen TPQ yang dilaksanakan di aula setempat Rabu(09/06) lalu.

Dalam sambutan saat membuka acara, Kakankemenag Kab. Lamongan Drs. H. Leksono, M.Pd.I mengharap agar pengelola TPQ dan lembaga pendidikan lain perlu mengedepankan kemampuan intelegensi, emosional, dan, spiritual (IQ, EQ, dan SQ) sebagaimana disarankan para pakar pendidikan. Perlu juga menggunakan prinsip pembelajaran yang menyenangkan.

Ditambahkan, hal yang paling urgen dalam pembelajaran di TPQ adalah pemakaian metode pembelajaran yang sudah dikembangkan para ahli. “Pilihlah methode yang tepat untuk kondisi lapangan, jangan hanya terpaku dengan methode Baghdadiyah, “ harapnya.

Sebelumnya, Kasi PD Pontren Drs. H. Abdul Karim, M.Ag mengatakan, pembinaan manajemen ini merupakan rangkaian pembinaan serupa bagi 125 ustadz/ustadah dan direktur TPQ di wilayah Kec. Lamongan. Acara serupa akan diselenggarakan di wilayah kecamatan lain. •Nsr

SOSIALISASI ZONA INTEGRITAS MENUJU WILAYAH BEBAS DARI KORUPSI DAN WILAYAH BIROKRASI

BERSIH DAN MELAYANI (WBBM)SURABAYA – Pelayanan prima menjadi

sangat dibutuhkan bagi setiap penyelenggara negara untuk menuju wilayah birokrasi bersih dan melayani serta bebas dari tindakan tercela yakni korupsi.

Bertempat di aula Kankemenag Kota Surabaya diselenggarakan acara Sosialisasi Zona Integritas yang dikuti sekitar 150 peserta diantaranya dari Kepala KUA, Penghulu, Penyuluh, Pegawai dan Satker yang ada di lingkungan Kankemenag Kota Surabaya, (9/6).

Dalam sambutannya, Kakankemenag Kota Surabaya Drs. H. Moh. Bakri, M.PdI, mengharapkan agar pegawai meningkatkan pelayanan kepada masyarakat dengan dedikasi tinggi disertai pelayanan paripurna, bebas dari korupsi sehingga terciptalah birokrasi yang bersih dan berwibawa. Di samping itu semangat pengabdian secara tulus harus ditingkatkan, apalagi sudah mendapatkan tunjangan kinerja, sehingga tidak ada alasan lagi untuk bertindak dan berbuat, yang tidak sesuai dengan perundang-undangan yang berlaku.

Pemateri dalam acara sosialisasi itu dari Irjen (Inspektorat Jendral) Kementerian Agama, M. Fahri dan M. Zakiyuddin. •Dori

SISWA TK, SD, SMP, DAN SMA/KMARAKKAN PENTAS PAI

LAMONGAN – Ajang Pekan Keterampilan dan Seni (Pentas) Pendidikan Agama Islam (PAI) tingkat Kabupaten Lamongan, dibuka Kakankemenag Kab. Lamongan di masjid SMAN 1 Lamongan, (28/5). Empat cabang ketrampilan dan seni untuk tiap jenjang pendidikan dilombakan dan diikuti pemenang seleksi serupa di tingkat kecamatan.

Dalam sambutannya, Kakankemenag Kab. Lamongan mengatakan bahwa ajang ini merupakan ajang seleksi bibit berpretasi tingkat kabupaten. Diharapkan para guru selalu memberi bimbingan pada anak untuk memiliki prestasi terbaik. “Namun jangan hanya dengan mengejar prestasi semata, keluhuran akhlaqul karimah tetap kita kedepankan,” pesan Kakankemenag yang disampaikan Kasubag TU Drs. H. M. Rusdi, M.Ag.

H. Abdul Ghofur, M.Ag. selaku Kasi PAIS Kankemenag Kab. Lamongan memerinci cabang yang dilombakan. Tingkat TK adalahh tilawah, pidato, hafidz dan fashion. Tingkat SD melombakan tilawah, pidato, cerdas cermat, dan hafidz. Tingkat SMP adalah tilawah, pidato, cerdas cermat, dan kaligrafi. Sedang tingkat SMA/K melombakan tilawah, pidato, debat PAI, dan nasyid. Pemenang pertama akan ditampilkan pada tingkat Jawa Timur. •Nsr

PEMBINAAN GURU NGAJI JELANGBULAN RAMADHAN

KOTA BLITAR – Guna meningkatkan mutu pendidikan guru mengaji yang berada di Kota Blitar semakin mumpuni dalam mendidik santrinya, Bagian Kesejahteraan Rakyat (Kesra) Kota Blitar membuat gebrakan jelang bulan Ramadhan. Salah satunya adalah dengan melakukan pembinaan bagi guru mengaji madin. Kegiatan ini bertempat di Balai Koesoemo Wicitro Kota Blitar dihadiri 1.096 guru ngaji, (16/6).

Pembinaan ini dibuka oleh Sekretaris Daerah Pemerintah Kota Blitar Drs. H. Santoso, M.Pd.. sekaligus memberi informasi bahwa di bulan Ramadhan Kota Blitar menutup hiburan malam, memberantas miras, narkoba, sepeda motor yang bersuara keras dan petasan. Juga menyarankan guru ngaji yang hadir memberi informasi bahwa tadarusan setelah jam 23 tidak memakai pengeras.

Kegiatan ini menghadirkan nara sumber Kakankemenag Kota Blitar Drs. H. Ngudiono, M.Ag, MM dan dari Dinas Pendidikan Daerah Kota Blitar Pengawas SMA/SMK Drs. H. Sukri Alfi, MM yang dikemas dalam Pembinaan Guru Ngaji untuk Lembaga Pendidikan Non Formal di Wilayah Kota Blitar. Kakankemenag Kota Blitar H. Moh. Mazin, M.Pd.I, selain menjadi nara sumber juga memimpin do’a. •Aswaja

PEMBINAAN ADMINISTRASI PENGADAAN BARANG DAN JASA

BANYUWANGI – Untuk menyamakan presepsi tentang pengelolaan administrasi dalam proses pengadaan barang jasa, sebanyak empat puluh peserta, terdiri dari 19 KTU, 19 bendahara, dan 2 orang staf pengelola di lingkungan Kankemenag Kab. Banyuwangi mengikuti kegiatan Pembinaan Administrasi Pengadaan Barang dan Jasa, (15/6).

Kegiatan yang diselenggarakan di aula itu menghadirkan dua nara sumber, Sufiyanto, S.Pd Analis Barang dan Jasa pada Kankemenag Kab. Banyuwangi, menyam-paikan materi Mekanisme dan Tata Cara Pengadaan Barang dan Jasa. Sedangkan nara sumber kedua Achlis Yusriyanto, SE, MM selaku Perencana yang menyajikan materi Administrasi Pengadaan Barang dan Jasa.

Kakankemenag Kab. Banyuwangi yang diwakili oleh Kasubag TU Zaenal Abidin, S.Ag saat membuka acara mengatakan tujuan kegiatan ini untuk meningkatkan pemahaman peserta mengenai mekanisme dan tata cara pengadaan barang dan jasa.

Dirinya juga menekankan tentang pentingnya menerapkan tata cara pengadaan sesuai dengan peraturan yang berlaku. Disamping itu, Zaenal menambahkan pentingnya tertib administrasi dalam proses pengadaan barang dan jasa. •Yasin

Lintas Peristiwa

Page 53: Bersih Diri - Kemenagjuga sih,” ujar ibu dua anak ini. Bu Alya, tidak memasarkan produknya lewat media sosial ataupun membuka gerai mengingat usaha ini hanya musiman. Ditambah lagi,

PACITAN – Rotasi di KUA Kabupaten Pacitan bergerak lagi. Tidak tanggung-tanggung, 10 dari 12 KUA se-Kabupaten Pacitan dan 3

NGAWI - Seksi PAIS Kankemenag Kab Ngawi adakan kegiatan Pekan Keterampilan dan Seni Pendidikan Agama Islam (Pentas PAI)

Kepala Kankemenag Kab. Pacitan Melantik Pejabat Struktural dan Fungsional

Pekan Keterampilan dan Seni Pendidikan Agama Islam (Pentas PAI) Kabupaten Ngawi

satker mengalami pergeseran pimpinan dan dilantik langsung oleh Kakankemenag Kab. Pacitan H. Ahmad Zuhri, (29/5).

Di antara Kepala KUA yang mengalami mutasi adalah Drs. Imam Barokah (ke Tegalombo), Rokhani, S.Pd.I. (ke Bandar), Fajar Jana, S.Ag. (ke Tulakan), Agus Ma’rufi, SS. (ke Sudimoro), Tuiman, S.Ag. (ke Donorojo), Muhammad Rofiq Fauzi, S.Ag. MSI. (ke Ngadirojo), Drs. Zainal Muttaqin (ke Kebonagung), Heri Siswanto (ke Punung), Drs. Mustaqim (ke Nawangan) dan Drs. Bakhrul Husaeni (ke Arjosari).

Sedangkan 3 pejabat fungsional diantaranya, Khayun, S.Ag. sebagai Kepala MIN Tulakan, Masyhudi, S.PdI. sebagai Kepala MIN Bungur dan Anung Suroto, S.Pd. sebagai Kepala MIN Wonokarto.

Dalam sambutannya Kakankemenag Kab. Pacitan menekankan bahwa mutasi promosi ini terkaji karena kebutuhan organisasi untuk penyegaran dan peningkatan kinerja. Pejabat yang baru dilantik diharap segera melaksanakan tugas dengan menjalin komunikasi yang baik agar bisa segera beradaptasi. •Cros

Tingkat Kabupaten (23-26/5). Kegiatan ini bertempat di 3 lokasi dan diikuti 60 siswa (putra-putri) dalam 3 tingkatan.

Dari ajang ini diperoleh hasil. Pada tingkatan SD/SDLB juara I adalah Nahdiyan Syah S (MTQ Pa), Risma SB (MTQ Pi), Pramudya RB (Pidato PAI Putra), Azzahra SWDP (Pidato PAI Putri), Arifin (MHQ Pa), Nasva F (MHQ Pi), dan SDN Pleset (Cerdas Cermat PAI).

Pada tingkat SMP/SMPLB para juaranya adalah Maherda AD (Pidato PAI Pa), Hasna KH (Pidato PAI Pi), Gemilang MA (MHQ Pa), Radhita DA (MHQ Pi), SMPN 2 Ngawi (Cerdas Cermat PAI), dan Ita Puji L (Kaligrafi),

Tingkat SMA/SMALB/SMK juara pertamanya adalah Ali Munir (MTQ Pa), Devi IC (MTQ Pi), A. Nurwaqid (Pidato PAI Pa), St Nurul K (Pidato PAI Pi), SMAN 1 Ngawi (Seni Nasyid), SMAN 1 Jgrg (Debat PAI), dan Hendika NS (Kreasi Busana Muslimah).

Dan pada tanggal 10 Juni 2015, Kakankemenag Kab. Ngawi, Drs. H. Syahidan, MH melepas para juara menuju Surabaya berlaga di Pentas PAI tingkat Propinsi Jawa Timur. •Guh

Lintas Peristiwa

53MPA 346 / Juli 2015

Kakankemenag Kab. Pacitan melantik dan menyumpah 10 Pejabat Struktural (Kepala KUA) dan 3 Pejabat Fungsional (Kepala MIN)

Para pemenang ajang Pentas PAI Kabupaten Ngawi Tahun 2015yang bersiap berlaga di tingkat Jawa Timur.

Suasana semarak pawai ta’aruf dalam rangka menyemarakkandatangnya bulan suci Ramadhan tahun 1437 H.

KOTA BLITAR – Pada Bulan suci Ramadhan tahun ini, Kankemenag bersama Pemerintah Kota Blitar (Diknas) menggelar upacara song-song Ramadhan, (11/6). Upacara ini bertempat di Pusat Informasi Pariwisata dan Perdagangan (PIPP) Kota Blitar.

Seusai upacara dilanjutkan dengan pawai taaruf yang dilepas Kakankemenag Kota Blitar Drs. H. Ngudiono, M.Ag, MM. yang diikuti sekitar 8000 orang, terdiri dari siswa-siswi lembaga SD/MI, SMP/MTs, SMA/SMK/MA dan Form Komunikasi Muballig Muda (FKM) Kota Blitar beserta santri pondok pesantren dan para pendidik..

Drs. H. Ngudiono, M.Ag, MM mengatakan bahwa dengan kegiatan ini mengingatkan masyarakat muslim khususnya, agara bisa melaksanakan puasa dengan sebaik-baiknya. “Masyarakat diharap secara bersama-sama mewujudkan Kota Blitar terbebas dari miras dan narkoba yang bisa merusak generasi muda yang akan datang,” harapnya.

Pawai ta’aruf dimeriahkan dengan beberapa kelompok drumband binaan Kankemenag Kota Blitar. Sedangkan rute pawai dimulai dari

PIPP Kota Blitar dengan melewati Jl. Hatta ke arah Barat menempuh jarak 10 km dan berakhir di PIPP lagi. •Aswaja

Kemenag dan Diknas Bekerjasama Sambut Ramadhan dengan Gelas Pawai Ta’aruf

Page 54: Bersih Diri - Kemenagjuga sih,” ujar ibu dua anak ini. Bu Alya, tidak memasarkan produknya lewat media sosial ataupun membuka gerai mengingat usaha ini hanya musiman. Ditambah lagi,

54 MPA 346 / Juli 2015

PERNAK-PERNIK RAMADANPAMEKASAN – Menyambut Ramadan

tahun ini, Kankemenag. Kab. Pamekasan mengawalinya dengan himbauan kepada seluruh KUA dan lembaga-lembaga terkait untuk melakukan kegiatan keagamaan dan meneruskan kepada masyarakat melalui masjid-masjid ataupun mushalla.

Sementara untuk karyawan-karyawati Kankemenag dihimbau agar melaksanakan tadarrus setiap pagi sebelum memulai bekerja, shalat dhuhur berjama’ah dan dilanjutkan ceramah agama oleh para muballigh ternama. Kegiatan ini rutin dilaku-kan di Mushalla Al-Ikhlas di lingkungan Kankemenag mulai hari Senin hingga Kamis.

Sedangkan yang berhubungan dengan instansi lain seperti safari Ramadan juga dilaksanakan dengan baik. Para penyuluh tak ketinggalan mengisi bulan penuh berkah ini dengan menjadi imam tarawaih di Lapas II Narkotika dan beberapa instansi yang lain.

Kakankemenag. Drs. Juhedi, M.M.Pd., menegaskan bahwa tujuan puasa adalah membentuk pribadi yang kokoh, iman dan ketakwaan yang kuat serta menyuburkan benih-benih sosial. “Dengan puasa kita tingkatkan disiplin moral dan spiritual serta tumbuhkan rasa kasih sayang sehingga akan terbentuk hakekat pribadi yang fitri”, ungkapnya. •Sri Mukti

PELEPASAN TIM PEKAN KETERAMPILANDAN SENI PAI

SUMENEP – Bertempat di aula al-Ikhlas Kankemenag Kab. Sumenep, digelar acara pelepasan tim yang akan berlaga di Pekan Keterampilan dan Seni PAI di tingkat Provinsi Jawa Timur, (8/6). Tim ini adalah duta Kankemenag Kab. Sumenep dalam ajang Pekan Keterampilan dan Seni PAI di tingkat Provinsi Jawa Timur yang diadakan di Asrama Haji Sukolilo Surabaya selama 2 hari.

Dalam laporanya Kasi PAIS, Drs. H. Mustamik, MH, menyampaikan bahwa jumlah duta yang akan dikirim berjumlah 31 orang. Terdiri dari 7 orang dari tingkat TK, 4 orang dari tingkat SD, 10 orang dari tingkat SMP, 10 dari tingkat SMA. Mereka adalah para juara hasil dari seleksi di tingkat Kabupaten yang telah dilaksanakan beberapa waktu yang lalu.

Acara tersebut juga dihadiri Kakan-kemenag Kab. Sumenep yang diwakili oleh Kasubag TU Drs. H. Jono Hadi, MH yang menghimbau agar mereka yang dikirim ke tingkat provinsi ini menjadi duta yang kreatif, tangkas, dinamis, berkompeten serta dapat menjaga nama baik Kemeneg Kab Sumenep. Beliau juga berharap agar tim ini bisa berlomba dan bisa kembali pulang ke Kemenag Sumenep dengan membawa predikat sebagai juara. •Humasuj

TEST SERTIFIKASI PEMBIMBINGMANASIK HAJIPONOROGO – Sebanyak 17 peserta ikut

test untuk dapat mengikuti sertifikasi calon pembimbing manasik haji di aula lantai I Kankemenag Kab. Ponorogo, (10/6). Mereka berasal dari utusan KBIH,IPHI, KUA, Kantor Kemenang dan unsur Penyuluh Agama Islam.

Materi dalam tes ini terdiri dari menjawab soal tulis berupa pilihan ganda dan dilanjutkan melengkapi portofolio. Bagi peserta yang dinyatakan lulus direncanakan akan diikutkan di Diklat Sertifikasi Calon Pembimbing Manasik di Surabaya. Tentunya yang lulus ini diambil dari mereka yang mendapatkan nilai tertinggi dan portofolio yang memenuhi syarat.

Menurut Kasi PHU Kankemenag Kab. Ponorogo, H. Suntoro, SHI, M.Pdi, bahwa dalam rangka pembinaan dan pelayanan terhadap CJH, pemerintah memperbaiki manajemen pelayanan. Salah satunya dengan menyiapkan pembimbing yang berkualitas dan profesional dalam membimbing para calon jama’ah haji.

Lebih lanjut dikatakannya, bahwa adanya sertifikasi ini bertujuan juga untuk menjadikan jama’ah menjadi lebih mantap bila dibimbing oleh pembimbing yang benar-benar memahami tentang pengetahuan ibadah haji dan profesional di bidangnya. •Ifroh

PENDATAAN DAN INTERVIEW PAI HONORERPAMEKASAN – Bertempat di aula Arafah

Kankemenag Pamekasan, dilaksanakan Pendataan Penyuluh Agama Islam Honorer se-Kabupaten Pamekasan, (13-14/6). Tujuan utama diadakan pendataan dan interview ini adalah menyaring dan menjalin tali silaturahim antar penyuluh agama yang tersebar di seluruh pelosok kecamatan, dan menyamakan persepsi menghadapi maraknya aliran sesat.

Menurut Kasi Bimas Islam, Drs. H. A. Zayyadus Zabidi, M.Si., dalam sambutannya mengatakan, potensi umat Islam yang positif hendaknya menjadi kebanggaan bagi umat Islam. Untuk itu penting sekali persatuan dan kesatuan umat Islam yang kokoh dengan dilandasi nilai kebersamaan. Memberikan penyuluhan kepada masyarakat merupakan tugas yang mulia. Oleh karena itu, tugas tersebut harus dijalankan dengan kesungguhan hati dan istiqamah.

Ditambahkannya, penyuluh agama hendaknya juga bisa memposisikan diri sebagai panutan masyarakat. Oleh karenanya, antara perkataan dan perbuatan harus seirama. “Semoga dengan imbalan yang sangat tidak pantas, penyuluh agama tetap tegar menghadapi cobaan, ikhlas dalam berdakwah dan sabar dalam menghadapi binaannya,” ujarnya. •Sri Mukti

PEMBINAAN BOS BAGI PONPESPENYELENGGARA PROGRAM WAJAR DIKDAS

NGAWI – Ponpes boleh lega karena setelah sekian lama menunggu kucuran dana BOS, kini sedang mencair. Kankemenag melalui Seksi PD. Pontren, mengadakan kegia tan pembinaan BOS di Gedung BP. Al Falah Kankemenag Kab. Ngawi, (10/6). Pembinaan ini menghadirkan para penga-suh, penanggungjawab, bendahara, operator dana BOS di Pondok pesantren, dan pejabat terkait di lingkungan Kankemenag Kabupaten Ngawi.

Pada sambutan acara pembukaan, Kakankemenag Kab. Ngawi, Drs. H. Syahidan, MH. berharap agar para pengelola ponpes berusaha menyatukan persepsi demi kemajuan dan kemaslahatan umat. Dan yang lebih penting, hendaknya tetap menghargai keberadaan kiai.

Kasi PD. Pontren, H. Suroto, S.Ag, M.Pd.I selaku panitia penyelenggara mengatakan, pembinaan ini untuk penertiban administrasi pengelolaan BOS, juga untuk meningkatkan ilmu bagi pengelola agar BOS bisa dipertanggungjawabkan secara baik, benar, dan tepat waktu. Kegiatan ini diikuti 75 orang penge lola BOS wajar dikdas Ula-Wwustho. Materi yang disampaikan berkenaan dengan pan duan prosesi dan pelaporan per-tanggung jawaban pelaksanaan program dan penggu naan BOS. •Guh

EVALUASI PROGRAM DAN PERSIAPAN PENYUSUNAN PAGU INDIKATIF

NGANJUK – Dalam rangka melaksa-nakann tugas pokok dan fungsi di lingkungan Kankemenag Kab. Nganjuk, bertempat di aula dasar dilaksanakan evaluasi pelaksanaan program tahun anggaran 2014 dan pelaksanaan kegiatan tahun anggaran 2015 serta persiapan penyusunan pagu indikatif Kankemenag Kab. Nganjuk tahun anggaran 2016, (21/5). Kegiatan ini diikuti 56 peserta terdiri dari Kepala Madrasah Negeri dan operator Seksi Sekjen dan madrasah.

Luthfiatuz Zuhroh, SE Perencana Kanke-menag Kab. Nganjuk menuturkan bahwa kegiatan ini dalam rangka mening katkan profesionalisme SDM bagi pengemban amanah dan seluruh pejabat sehingga menge tahui perkembangan zaman dan menye suaikan seluruh arah kebijakan dengan kebutuhan yang ada.

Sementara itu, Kakankemenag Kab. Nganjuk yang diwakili oleh Kasubag TU Kankemenag Kab. Nganjuk menegaskan bahwa kegiatan ini diadakan untuk menge-valuasi kinerja tahun anggaran 2014, penyusunan program kerja tahun anggaran 2015 dan penyusunan pagu indikatif tahun anggaran 2016 di masing-masing satker.

Acara ini menghadirkan nara sumber Pipin Harianto, salah satu Staf Renkeu Kanwil Prov. Jatim. •Nur

Lintas Peristiwa

Page 55: Bersih Diri - Kemenagjuga sih,” ujar ibu dua anak ini. Bu Alya, tidak memasarkan produknya lewat media sosial ataupun membuka gerai mengingat usaha ini hanya musiman. Ditambah lagi,

55MPA 346 / Juli 2015

PEMBINAAN MENEGEMEN ZAKAT LIFE REVOLUTION

KOTA PASURUAN – Penyelengara Syariah Kemenag Kota Pasuruan yang bekerja sama dengan Baitul Maal Hidayatulloh, mengadakan pembinaan managemen zakat, (8/6). Kegiatan ini bertempat di LAZ BMH Kota Pasuruan dan dihadiri oleh Kakankemenag Kota Pasuruan yang diwakili oleh Kasubbag TU, Ketua NU, Ketua MUI, LAZMU, LMI dan tokoh masyarakat sekitar.

Dalam sambutannya, Kasubbag TU Mad. Sodiq, M.PdI. menuturkan bahwa sosialisasi ini bertujuan untuk meningkatkan kinerja para pengurus dalam pengelolaan lembaga amil zakat agar tetap guna dan sasaran. Untuk itu, menjadi kewajiban dan tugas pengurus BMH, LAZMU dan lembaga amil zakat yang lain untuk memberikan informasi kepada masyarakat. Kiai juga diharapkan memberikan bimbingan kepada masyarakat sehingga mereka mengetahui fungsi mengeluarkan zakat. Oleh karenanya harus ada kekompakan dan kesadaran bersama.

Menurut Kasubbag TU, ada tiga hal manfaat perolehan zakat. Pertama, tazkiyatun niyat artinya membersikan niat, kedua tazkiyatul amwal artinya membersikan harta benda. Dan yang ketiga tazkiyatun nufus yaitu membersihkan jiwa seseorang bagi orang yang mengeluarkan zakat. •Mdk

PENYULUH AGAMA HARUS MENGERTI METODOLOGI DAN FORMULASI DAKWAHKAB. PROBOLINGGO – Seksi Bimas

Kan ke menag Kab. Probolinggo, melak-sanakan Pem binaaan Tamaddun dan Pem-berdayaan Penyu luh Agama bertempat di aula lantai II, (5/5).

Kasi Bimas Islam Drs. H. A. Wafi, M.Pd. dalam sambutannya meminta para penyuluh untuk terus berdakwah dan bekerja mengacu pada tata aturan penyuluhan yang ada. Sehingga semakin berkualitas dan berdaya.

Saat membuka acara, Kakankemenag Kab. Probolinggo H. Busthami, SH. M.HI memberikan arahan agar penyuluh terus mengarahkan umat ke jalan yang baik dan benar. Sebab di pundak mereka diemban amanah keumatan dan terciptanya generasi penerus nantinya.

Hadir sebagai nara sumber, Dr. H. Muh. Nurhasan, SH. M.Hum mengangkat tema “Dakwah dan Tantangannya dalam Era Globalisasi”. Dalam pema parannya, be liau menekankan agar para penyuluh agama hendaknya tidak hanya mampu menyam paikan materi dakwah, namun harus menguasai perkem bangan keagamaan, sosial dan sejarahnya secara menyeluruh. Formulasi dakwah juga diperlukan sebagai alternatif bagi permasalahan umat. Tidak sekedar mela rang, namun dituntut kreatif dan inovatif dalam meramu dakwah. •Ansori

PLENO DWP BERTAJUK ETIKADALAM PERGAULAN

KAB. PASURUAN – Bertempat di aula Kankemenag Kab. Pasuruan, DWP Kemenag Kab. Pasuruan melaksanakan kegiatan pleno DWP bertajuk Etika Dalam Pergaulan.

Ketua DWP Dra. Hj. Sriyani Barnoto, M.HUM menyampaikan bahwa pergaulan adalah satu cara seseorang untuk berso-sialisasi dengan lingkungannya. Bergaul dengan orang lain menjadi satu kebutuhan yang sangat mendasar. Sungguh menjadi sesuatu yang aneh, jika ada orang yang mampu hidup sendiri. Karena fitrah manusia membutuhkan kehadiran orang lain dalam kehidupannya.

Selanjutnya Ketua DWP menuturkan, kiat-kiat etika dalam pergaulan. Antara lain waktu menghadiri undangan yang perlu diperhatikan adalah menanyakan acara apa, berpakaian rapi, dan cara berbicara. Hindarilah cara bicara yang bisa menimbulkan perselisihan. Berbicaralah yang sesuai dengan siapa kita berbicara. Jika berbicara dengan yang lebih muda, harus lebih menghargai. Berbicaralah sesuai waktu dan kondisi lawan bicara.

Dalam kesempatan ini, Ketua DWP juga mengulas tentang etika pergaulan dengan orang yang berbeda agama, etika dalam makan dan minum, etika duduk, dan etika tertawa serta etika bersalaman. •Fin

WORKSHOP PEMBINAAN KEAGAMAANBAGI PEMBINA EKSTRAKULIKULER PAI

KAB. PASURUAN – Sebanyak 80 guru PAI mengikuti kegiatan Workshop Pembinaan Keagamaan Bagi Pembina Ekstrakulikuler PAI yang dilaksanakan oleh Seksi PAIS Kankemenag Kab. Pasuruan. Kegiatan ini bertempat di aula Kankemenag Kab. Pasuruan.

Kasi PAIS Drs. H. Usman menyampaikan bahwa peserta didik adalah sumber daya insani potensial sebagai kesinambungan pem bangunan bangsa. Oleh karena itu, perlu dikembangkan dan diberdayakan poten-sinya dengan meningkatkan akhlaq mulia, keimanan, dan ketaqwaan terhadap Allah SWT. Ini bisa melalui Pendidikan Agama Islam di sekolah, program peningkatan mutu dan peningkatan profesionalisme pendidik dan pemberdayaan serta pening-katan mutu guru.

Merujuk pada kurikulum yang berlaku, jumlah jam mata pelajaran PAI di sekolah dirasakan kurang. Untuk melengkapi keku-rangan tersebut perlu diciptakan kegiatan ekstrakulikuler PAI di sekolah. Kegiatan tersebut antara lain Pesantren Kilat (Sanlat), Tuntas Baca Tulis Al-Qur’an (TBTQ), Seni Baca Al-Qur’an (Qiro’ah), Jam’iyah Sholawat, Seni Kaligrafi, Khitobah, Pembinaan Da’i Cilik, Pembinaan Bahasa Arab, Nasyid, dan lain-lain. •Fin

MUI, KANKEMENAG DAN POLRES MADIUN KOTABERSILATURRAHIM DENGAN TA`MIR MASJID

KOTA MADIUN – Dalam rangka menyambut bulan suci Ramadhan 1436 H dan tolak ISIS (Islamic State of Irak and Syiria), MUI dan Kankemenag serta Polresta bersi laturrahim dengan 230 takmir masjid se-Kota Madiun di Masjid Polresta Madiun, (15/6).

DR Sutoyo, M.Ag selaku Ketua MUI Kota Madiun dalam sambutannya berpesan pentingnya kewaspadaan menjelang Rama-dhan dan Hari Raya Idul Fitri. Di mana tradisi mudik dan bersilaturrahim jangan sampai disalahfungsikan oleh kelompok ISIS untuk melebarkan sayap, karena Pancasila dan NKRI adalah harga mati.

Sementara, M. Amir Sholehuddin Kakankemenag Kota Madiun memperkenalkan diri sebagai orang baru di Kota Madiun, dan menyambut baik ajang silaturrahmi. Beliau juga mengajak kepada yang hadir agar mengikuti kegiatan ini dengan seksama materi yang disampaikan oleh nara sumber yang selanjutnya diinformasikan kepada jamaah masing-masing. Serta jangan takut dan ragu-ragu apabila mengetahui indikasi kegiatan yang berkaitan dengan ISIS – seperti kegiatan pendeklarasian ISIS – untuk melaporkan kepada Kepolisian terdekat atau melalui call center Polri 110. •AJ

SAMBUT RAMADLAN, DENGAN DONOR DARAHKAB. KEDIRI – Dalam rangka

menyambut datangnya bulan suci ramadlan 1436 H, Kankemenag Kab. Kediri, seperti biasa menggelar kegiatan sosial donor darah bekerjasama dengan PMI yang bertempat di gedung serba guna Kemenag, (4/6). Sebelum memasuki bulan puasa, para PNS yang beragama Islam melakukan donor darah, sedangkan bagi PNS non muslim akan melakukan donor darah pada saat umat muslim menjalankan ibadah puasa.

Kepala Kemenag, H. Suryat, M.Pd.I. menuturkan, memasuki bulan suci Ramadhan, biasanya kebutuhan darah meningkat, untuk kegiatan sosial donor darah ini guna membantu sesama yang membutuhkan.

Kegiatan ini melibatkan 37 PNS di lingkungan Kemenag, baik yang bertugas di Kemenag maupun Satker, dari 52 orang yang mendaftar. Mereka yang tidak dapat mendonor rata-rata karena tekanan darahnya tinggi atau rendah.

Menurut salah seorang petugas PMI, donor darah ini memiliki banyak sekali manfaat. Di antaranya adalah melindungi jantung, menurunkan resiko terkena kanker, membantu menurunkan level zat besi dalam darah, dan keadaan psikologis lebih stabil. Donor darah juga baik bagi kecantikan terutama mencegah penuaan dini. •Alfi

Lintas Peristiwa

Page 56: Bersih Diri - Kemenagjuga sih,” ujar ibu dua anak ini. Bu Alya, tidak memasarkan produknya lewat media sosial ataupun membuka gerai mengingat usaha ini hanya musiman. Ditambah lagi,

56 MPA 346 / Juli 2015

GRESIK – Berkat perjuangan dan do’a seluruh, kafilah Gresik berhasil mempertahankan gelar juara umumnya pada ajang MTQ ke-

LUMAJANG – Pondok Pesantren Terpadu (PESTER) Al-Fauzan Labruk Lor, Lumajang, menggelar acara Launching Budaya Baca

Gresik Juara Umum Lagi di Ajang MTQ Provinsi 2015 di Banyuwangi

Pesantren Terpadu Al-Fauzan Labruk Lor, Gelar Launching Budaya Baca “SMART”

26 tingkat Propinsi Jawa Timur di Banyuwangi yang berlangsung dari tanggal 21 sampai 30 Mei 2015.

Sebelumnya, Drs. H. Qosim. M.Si wakil Bupati Gresik saat melepas kontingen menyampaikan bahwa perjuangan para peserta MTQ semakin berat karena setiap peserta diharapkan bisa tampil maksimal. Sehingga bisa memberikan yang terbaik untuk Gresik yaitu mempertahankan prediket Juara Umum.

Piala bergilir diterima oleh Bupati Gresik, Dr. Ir. H. Sambari Halim Radianto, ST, M. Si. yang diserahkan oleh Wakil Gubernur Jawa Timur. Pada ajang ini Kabupaten Gresik mendapatkan total nilai 116, Sidoarjo 92 dan Malang 71.

Beberapa kejuaraan yang Kabupaten Gresik mendapatkan juara 1 yaitu Tilawah anak-anak putra, Tilawah remaja putra, Tafsir bahasa Indonesia putra, dan Fahmil Qur’an. Sedangkan untuk juara duanya adalah Tilawah remaja putri, Tilawah dewasa putra, Mujawad, khot naskah Al Qur’an putri, khot mushaf Al Qur’an putri, dan dekorasi mushaf Al Qur’an putri. Selebihnya adalah juara 3 dan juara harapan. •Fudlla

“SMART” bertempat di halaman pesantren, (14/6). Launchng ini diresmikan oleh Kakankemenag Kab. Lumajang H. Nuril Huda, S.H.S.Pd.I.MH. dan Kepala Kantor Perpustakaan Kabupaten Lumajang dan dihadiri Muspida, Muspika, DC. USAID Prioritas, Fasilitator Daerah, Pengarang Amtsilati, Kepala Madrasah, Wali santri, Alumni dan Masyarakat. Kegiatan ini merupakan rangkaian kegiatan Wisuda Amtsilati Cabang Lumajang dan pelepasan peserta didik MTs dan MA.

Kepala MTs Al Fauzan Nur Ifadah,SH.MA dalam sambutanya menerangkan bahwa budaya baca “SMART” (So Many Articles for Reeding and Thinking) telah digalakkan di lingkungan Pondok Pester Al Fauzan. Setiap hari selama satu minggu, peserta didik wajib membaca satu buku selama 10 menit pada awal pembelajaran dan di akhir minggu diwajibkan meresensi buku tersebut. Seusai Shubuh, santri juga diwajibkan membaca Al Qur’an kemudian disetorkan setiap Ba’da Maghrib juga membaca kitab kuning selama 20 menit kemudian dibuat resume setiap siang hari. •Ziza

KAB. SIDOARJO – Bermula dan berakhir adalah hal yang alami-ah. Dua tahun lalu, Kankemenag Kabupaten Sidoarjo menyambut ke-hadiran Drs. H. M. Nur Sjamsudin AM, M.Si sebagai Kakankemenag Kabupaten Sidoarjo, hingga akhirnya menunaikan amanatnya pada tanggal 15 Mei 2015.

Sebab pada hari itu, dirinya dilantik sebagai Kakankemenag Ka-bupaten Situbondo. Sedang Kakankemenag Kab. Sidoarjo diamanat-kan kepada H. Achmad Rofi’i, SH., M.Pd.I, yang sebelumnya sebagai Kakankemenag Kota Madiun.

Sebagai tindaklanjutnya, diadakan acara pisah sambut yang dilak-sanakan di aula Kankemenag Kabupaten Sidoarjo dan dihadiri 100 orang terdiri atas Kepala Subbag TU, Kasi dan penyelenggara syariah, 18 kepala KUA, Kepala MTsN dan MIN se-kabupaten, Pengurus DWP Kankemenag dan tamu dari Kota Madiun, (25/5).

Acara diawali pembacaan ayat-ayat Al-Qur’an oleh Drs. H. Mohammad Nur Ibadim SE, MM, laporan panitia pelaksana oleh Drs. H. Suhaji, M.SI (Kasi PD Pontren), sambutan Drs. H. M. Nur

Sjamsudin AM, M.SI, dan sambutan H. Achmad Rofi’i, SH, M.Pd dan ditutup dengan doa yang dibacakan oleh H. Abdul Ghofur, M.Pd (Kepala MTsN Krian). •Ms

Seratusan Undangan Hadiri Pisah Sambut Kakankemenag Kab. Sidoarjo

Lintas Peristiwa

Tim Official MTQ dari Kabupaten Gresik menjadi tulang punggungteraihnya juara umum lagi.

Kakankemenag Kab. Sidoarjo yang lama (kanan)sedang memberikan selamat kepada penggantinya yang baru.

Kakankemenag membubuhkan tandatangannya didampingi Kepala MTs Al-Fauzan menandai launching budaya baca SMART.

Page 57: Bersih Diri - Kemenagjuga sih,” ujar ibu dua anak ini. Bu Alya, tidak memasarkan produknya lewat media sosial ataupun membuka gerai mengingat usaha ini hanya musiman. Ditambah lagi,

57MPA 346 / Juli 2015

WORKSHOP PENYUSUNAN SOPPERJALANAN IBADAH HAJI

KOTA PROBOLINGGO – Kakankemenag Kota Probolinggo, H. Muhammad, S.Sos, M.Pd.I mengatakan, untuk meningkatkan kualitas penyelenggaraan ibadah haji, maka perlu diterapkan standar prosedur operasional (SOP) sehingga pembenahan penyelenggaraan haji dapat berjalan secara konsisten. Begitu ungkap Kakankemenag Kota Probolinggo saat memberikan pengarahan pada “Workshop Penyusunan SOP Perjalanan Ibadah Haji” di Kampoeng Kita, Condong Kabupaten Pro-bolinggo, yang diikuti 40 peserta dari unsur KUA, Penghulu, PAI fungsional, IPHI, MUI, Ormas, ponpes, dan pimpinan KBIH se-Kota Probolinggo, (12/6).

Sementara itu, Kasi PHU Kankemenag Kota Probolinggo, Samsur, S.Ag, M.Pd.I dalam laporannya mengajak kepada stakeholder yang ada untuk memberikan pelayanan yang terukur terhadap CJH dengan berperan aktif dalam penyusunan SOP perjalanan dan pelayanan haji ini.

Sedangkan Kasi Informasi Haji Bidang PHU Kanwil Kemenag Prov. Jawa Timur, Drs. H. Abd. Haris, M.Pd.I, M.HI menjelaskan standar prosedur operasional penyelenggaraan ibadah haji yang meliputi pembinaaan, pelayanan, administrasi dan keuangan serta perlindungan haji. •ARB

PEJABAT DEKAT DENGAN MEDIAKAB. MALANG – Menulis bukanlah

pekerjaan yang sulit. Apalagi kalau itu sudah menjadi kebiasaan. Melihat perkembangan informasi yang cepat dan mudah diakses, tentunya menjadi tantangan tersendiri bagi pejabat untuk menyampaikan informasi berkaitan dengan tupoksinya kepada masyarakat. Tinggal bagaimana cara mengemas dan memilih medianya. Demikian sambutan Kasubbag TU Kankemenag Kabupaten Malang, Drs. H. Imam Turmudi, M.Ag pada acara Pelatihan Jurnalistik Bagi Aparatur Kementerian Agama Kabupaten Malang di aula setempat (4/6).

Lebit lanjut disampaikan bahwa kegiatan semacam ini memberikan manfaat yang besar. Karena dapat menumbuhkan sikap profesional dan mendorong setiap aparatur Kemenag untuk lebih meningkatkan ketrampilan jurnalistik.

Narasumber yang menyampaikan materi adalah Kurniawan Muhammad (Direktur JP Radar Malang) menyampaikan Peranan Pers dan Pertumbuhan Media Massa dan Syaifudin Ma’arif, S.Ag., M.Si (Reporter MPA) menyampaikan Kiat-kiat Menulis Berita. Di Akhir penyampaian materi dilanjutkan sesi tanya jawab untuk menambah pemahaman 40 peserta yang terdiri dari Kepala Madrasah, Kepala KUA, PPAI dan Penyuluh Agama. •Arif

PENYUSUNAN PROGRAM DANRENCANA KEGIATAN

TULUNGAGUNG – Kakankemenag Kab. Tulungagung, H. Damanhuri, M.Ag. meng-himbau kepada Satker untuk menyusun RKA K/L dengan melihat kondisi riil di lapangan dan disesuaikan dengan kebutuhan. Demikian disampaikannya saat membuka Kegiatan Penyusunan Program dan Rencana Kegiatan di aula MAN 1 Tulungagung, (9/6).

Harapan H. Damanhuri, M.Ag. dengan adanya kegiatan ini, ke depan tidak dilakukan banyak revisi dengan adanya penyusunan anggaran yang matang dan dilakukan be-nar. “Jika perencanaan benar, maka action akan benar dan matang, sehingga menyusun LAKIP akan lebih mudah,” tuturnya.

Sementara Kasubbag Renkeu Kanwil Keme-nag Prov. Jawa Timur Dr. Ahmad Hidayatullah, M.Pd yang menjadi narasumber pada kegiatan tersebut mengatakan agar Satker mematuhi aturan-aturan yang ada serta berhati-hati un-tuk menghindari terjadinya masalah di kemu-dian hari. “Aturan lebih penting dari uangnya,” tegasnya.Kegiatan Penyusunan Program dan Rencana Kegiatan ini diikuti oleh KPA, Kepala TU, Bendahara Pengeluaran dan Operator RKA K/L baik dari Subbagian TU, Seksi, Penyeleng-gara Syariah serta Satker di lingkungan Kanke-menag Kab. Tulungagung. •Fat

DWP KANKEMENAG MAGETANSONGSONG RAMADHAN DENGAN

PENCERAHAN KEAGAMAANMAGETAN – Bertempat di aula utama

Kankemenag Kab. Magetan, DWP Kanke-menag Kab. Magetan menyelenggarakan pertemuan rutin dan pengajian dalam rangka memperingati Isra’ Mi’raj Nabi Muhammad SAW sekaligus menyongsong hadirnya bulan Ramadhan 1436 H, (8/6). Pembicara uta-manya adalah Kakankemenag Kab.Magetan, Drs. H. Moch. Amin Mahfud, M.Pd.I.

Sementara Amin Mahfud dalam cera-mahnya mengajak agar dengan moment isra’ mi’raj ini lebih menyempurnakan sholat lima waktu yang diperintahkan Allah. Sebab kesempurnaan sholat akan membawa kesejukan dan ketenangan hati serta bisa mencegah kita dari perbuatan keji dan mungkar, sholat juga akan menjadi pertanyaan pertama di akherat kelak.

Siti Nur Asiyah Ketua Dharma Wanita Persatuan (DWP) Kankemenag Magetan berharap agar uraian hikmah isra’ mi’raj yang disampaikan bisa diserap dan diamalkan secara maksimal. Paling tidak, mulai bulan Ramadhan dan seterusnya bisa dijaga dan diamalkan secara istiqamah. Sehingga DWP Kemenag Magetan bisa meningkatkan martabatnya sebagai manusia, hamba Allah dan umat Muhammad SAW dan sekaligus martabat sebagai wanita. •Mkd

BUPATI HADIRI WISUDA SISWA-SISWIMTSN 1 SIDOARJO

SIDOARJO – Ada yang istimewa dalam prosesi wisuda siswa-siswi MTsN 1 Sidoarjo. Bupati Sidoarjo H. Saiful Ilah, SH., M.Hum hadir memberi motivasi dalam acara yang diselenggarakan di hall KBIH Rohmatul Ummah An-Nahdliyah ini, (10/6).

Turut hadir, Kakankemenag Kab. Sidoarjo (H. Achmad Rofi’i, SH, M.Pd.I), Kasi Pendma (H. Rohmat Nasrudin, LC, M.Ag), Kepala MTsN 1 Sidoarjo (H. Agus Suwito, S.Ag, M.Pd.I), dan Ketua Pokjawas (H. Zainul Arifin, M.Pd).

Pada kesempatan ini, Bupati Sidoarjo berterima kasih atas jasa dan peran madrasah membantu kualitas pendidikan di Kabupaten Sidoarjo. Bupati juga meminta agar anak-anak yang diwisuda mencintai produk dalam negeri dan meningkatkan SDM. “Dengan SDM yang andal, kita dapat menjadi tuan rumah di negeri sendiri. Kita tidak akan impor guru asing atau barang produk asing. Kalau perlu, kita yang menjual produk kita ke negara asing”, tegas Bupati.

Usai sambutan Bupati, H. Achmad Rofi’i, SH., M.Pd menyampaikan terima kasih atas perhatian Bupati pada pendidikan madrasah di kabupaten Sidoarjo. Sejurus kemudian, Kepala MTsN 1 Sidoarjo naik panggung memulai prosesi wisuda. •Ms

KAKANKEMENAG HADIRI WISUDA MIN KOLORSUMENEP – Bertempat di Hotel Sura-

madu, berlangsung Wisuda dan Anugerah Bintang Prestasi Siswa/i MIN Kolor Sumenep, (16/6). Suasana tampak semarak, ada tawa, canda dan derai air mata. Kakankemenag Kab. Sumenep, Drs. Ec. H. Moh. Shodiq, M.Pd.I. pun menyempatkan menghadirinya.

Kepala MIN Kolor, Samsuri, S.PdI menjelaskan bahwa setiap tahun pene-rimaan siswa baru selalu ada peningkatan, ini semua tidak terlepas dari peran serta dari seluruh stakeholder madrasah, yang selalu bekerja keras demi peningkatan dan mutu lembaga.

Drs. Ec. H. Moh. Shodiq, M.PdI dalam pidato pengarahannya mengatakan bahwa sudah saatnya madrasah saat ini lebih berani lagi dalam hal menjadikan madrasah lebih maju dan berkualitas. Sehingga mampu bersaing dalam hal kualitas peserta didik. Pelayanan dan mutu lembaga harus terus ditingkatkan. Segenap tenaga pendidik serta tenaga kependidikan yang ada harus bekerja seoptimal mungkin guna terwujudnya madrasah yang kredibel. Lulusan madrasah juga harus dapat melanjutkan ke jenjang yang lebih tinggi, karena tidak ada perbedaan antara madrasah dan sekolah dalam meraih masa depan agar lebih baik. •Zarkasy

Lintas Peristiwa

Page 58: Bersih Diri - Kemenagjuga sih,” ujar ibu dua anak ini. Bu Alya, tidak memasarkan produknya lewat media sosial ataupun membuka gerai mengingat usaha ini hanya musiman. Ditambah lagi,

58 MPA 346 / Juli 2015

CARA MEMASAK :1. Panaskan minyak tumis, bawang merah, jahe, cabe merah, dan daun daun

jeruk sampai harum.2. Masukkan hati dan kentang, aduk sampai rata.3. Tambahkan kecap manis saus tiram, merica hitam, garam aduk rata.4. Tuang air sedikit demi sedikit, masak sampai meresap.

CARA MEMBUAT :1. Letakkan dan susun ke dalam mangkuk/gelas saji kiwi,

stroberi, buah naga, anggur, pir, apel mandarin, peach, dan kelengkeng. Tuang susu cair dan sirup coco pandan.

2. Tambahkan susu kental manis dan es serut. Sajikan saat dingin.

Hati Sapi Merica Hitam

Sop Buah Tropical

BAHAN :l400 gr hati sapi goringl2 buah kentang, potong kolak, goringl2 siung bawang putih, memarkan, irisl8 butir bawang merah, irisl2 cm jahe, memarkanl2 buah cabe merah, potong serong

l1 sdm kecap manisl2 sdm saus tiraml½ sdt merica hitanglGaram secukupnyal400 gr airlMinyak untuk menumis

BAHAN :l150 gram kiwi, potong-potongl100 gram stroberi, potong-potongl100 gram buah naga, potong-potongl200 gram anggur merah dan hijaul100 gram pir, potong-potongl100 gram apel, potong-potongl100 gram jeruk mandarin kalenganl100 gram peach kalengan, potong-potongl100 gram kelengkeng kalenganl500 ml susu cairl200 ml sirup coco pandanlSusu kental manis secukupnyalEs serut secukupnya

Page 59: Bersih Diri - Kemenagjuga sih,” ujar ibu dua anak ini. Bu Alya, tidak memasarkan produknya lewat media sosial ataupun membuka gerai mengingat usaha ini hanya musiman. Ditambah lagi,

59MPA 346 / Juli 2015

LAA Remaja

Prestasi agaknya tak bisa menjauh dari sosok M. Jilan Wicaksono. Ba-yang kan saja, di usianya yang masih

belia, seabrek tropy dan medali telah dikoleksinya mulai dari tingkat lokal hingga internasional. Dan uniknya, semua prestasi yang ditorehkan itu berasal dari bidang matematika.

Pada 2013 lalu, siswa kelas V/A MI Ma’arif NU Sampurnan Bungah Gresik ini sudah berhasil meraih lima juara di level berbeda. Sebut saja Juara I Olimpiade Matematika (MITOS) Gresik dan Juara III Olimpiade Matematika. Pada level regional, dia pun masuk sebagai semi �nalis Kompetisi Sains Madrasah (KSM) bidang Matematika tingkat Jawa Timur. Disusul kemudian prestasi nasional dan internasiona. Di ajang tersebut, dia mendapatkan medali emas Kompetisi Matematika Nalaria (NMNR) Nasional di Bogor dan medali perak Kompetisi Matematika Nalaria (NMNR) Internasional di Singapura.

Di tahun 2014 lalu, jejak prestasi putra pasangan Abdul Qodir dan Sumiati ini makin berkibar. Saat masih duduk di bangku kelas IV inilah dia mampu mendapatkan medali emas dalam Kompetisi Matematika Nalaria (NMNR) Internasional di Singa-pura. Bahkan di kejuaraan tersebut, bocah pendiam ini menjadi siswa kelas IV dari Indonesia pertama yang mampu mendapatkan medali emas. “Rasanya terbayar sudah hutang tahun lalu yang hanya mendapatkan medali perak,” ujarnya dengan wajah sumringah.

Seakan tak mampu terbendung lagi. Prestasi siswa kelahiran Gresik 10 Februari 2004 itupun tak berhenti di tahun 2015 ini. Beberapa pretasi yang mampu malambungkan namanya adalah Juara I OSN (Mapel Matematika) Kab. Gresik, Juara I Olimpiade MIPA Ma’arif (Kelas 5) Se-Kab Gresik, Juara II Olimpiade Matematika Se-Jawa Timur dan Juara I KMNR ting-kat Jawa Timur. “Saya bersyukur karena bisa mempersembahkan pres tasi bagi orangtua dan madrasah,” tukas sambil melepas senyum bahagia.

Deretan prestasi ini tentu saja mengundang rasa penasaran tentang kunci keberhasilannya. Tapi ternyata tidak ada kunci sukses yang muluk-muluk dari siswa yang sudah gemar dengan matematika sejak di bangku TK ini. Penyuka buku komik Naruto, Conan, dan Doraemon ini pun belajar seperti biasa. Dia pun tidak menambah porsi belajar dengan les tambahan. “Yang penting itu selalu belajar saja setiap hari,” ujar peraih Bintang Pelajar saat kelas II ini singkat.

Saat menjelang kejuaraan penyuka pivot animator ini

pun tak mengubah jam belajarnya. Tak heran jika dia masih bisa menjalani rutinitasnya secara normal. Dia pun mash bisa ngaji tiap pagi di pesantren Qomaruddin Bungah.

Bahkan dia masih bisa menikmati waktu bermain bola dan game komputer

bersama sang adik. “Di selah-selah main itu,

sudah menjadi kebiasaan saya

sempatkan untuk membuka-buka

buku,” beber pemilik cita-

cita sebagai guru ini

berbagi tips. • Pri

Selalu Belajar Setiap HariM. Jilan Wicaksono

Page 60: Bersih Diri - Kemenagjuga sih,” ujar ibu dua anak ini. Bu Alya, tidak memasarkan produknya lewat media sosial ataupun membuka gerai mengingat usaha ini hanya musiman. Ditambah lagi,

60 MPA 346 / Juli 2015

Kisah Para Pemilik Kebun

Al-Ha�z Isma’il Ibnu Katheer ad-Dimashqi, seorang ahli tafsir al-Quran dan sejarah pernah

menuliskan kisah tentang dua orang pemiliki kebun yang diabadikan dalam al-Qur’an Surat al-Qalam ayat 17-33. Kisah kedua orang pemilik kebun ini beliau rangkum dari berbagai riwayat Sahabat Nabi Saw. dan ahli tafsir lainnya. Kisah ini mungkin dapat menjadi teguran bagi kita untuk senantiasa bershadaqah di jalan Allah Swt.

Dikisahkan pada suatu ketika, dua orang bersaudara mendapat keberuntungan berupa warisan dari mendiang ayahnya yang telah meninggal. Warisan tersebut berupa kebun buah yang amat luas. Semasa hidup, ayah kedua orang itu selalu menyisihkan hasil kebunnya untuk fakir miskin. Maka, sebelum ia wafat, ia menasihatkan kepada kedua anaknya untuk tetap melanjutkan perbuatan baik tersebut. Mereka pun menyanggupinya dan juga telah bersumpah.

Suatu hari, ketika kebun buah yang mereka miliki sudah dapat dipanen, mereka merencanakan siasat yang tidak baik. Keduanya sepakat untuk memanen kebun mereka pada pagi hari buta, agar para fakir miskin tidak mengetahui dan tidak meminta. Rencana ini diabadikan dalam

�rman-Nya, “...Ketika mereka bersumpah bahwa mereka sungguh-sungguh akan memetik (hasil)nya di pagi hari, dan mereka tidak menyisihkan (hak fakir miskin).” (QS. Al-Qalam [68]: 17-18).

Tiada sesuatu pun yang tidak diketahui oleh Allah Swt., termasuk rencana mereka berdua. Maka, pada malam harinya, Allah menurunkan azab kepada mereka berdua. Allah Swt. membakar habis kebun mereka tanpa menyisakan sedikit pun. Allah Swt. ber�rman, “Lalu, kebun itu diliputi malapetaka (yang datang) dari Tuhanmu ketika mereka sedang tidur. Maka, jadilah kebun itu hitam seperti malam yang gelap gulita. (QS. Al-Qalam [68]: 19-20).

Pada pagi harinya, mereka berangkat menuju kebun dengan niat yang buruk. Mereka hendak memanen hasil kebunnya secara sembunyi-sembunyi agar tidak diketahui para fakir miskin. Namun ketika mereka sampai di kebun, mereka terkejut bukan main melihat kondisi kebun mereka yang sudah menjadi kebun arang hitam pekat. Keduanya lantas berkata, “...Sesungguhnya, kita benar-benar orang yang sesat (jalan), bahkan kita dihalangi (dari memperoleh hasil).” (QS. Al-Qalam [68]: 26-27).

Melihat kebunnya binasa tanpa tersisa,

mereka lantas tersadar akan perbuatan mereka yang amat buruk. Mereka menyesali semua yang telah terjadi. Salah seorang dari keduanya pun berkata kepada yang lain, “...Bukankah aku telah mengatakan kepadamu, hendaklah kamu bertasbih (kepada Tuhanmu)?” (QS. Al-Qalam [68]: 28).

Menurut Ibnu Abbas dan Mujahid, keduanya adalah orang yang terbaik di antara kaumnya. Sehingga ketika mereka mendapati bencana demikian menimpa mereka, keduanya kembali kepada kaumnya lalu mengajak untuk bertasbih kepada Allah Swt. Mereka berkata seperti dalam �rman-Nya, “...Maha suci Tuhan kami, sesungguhnya kami adalah orang-orang yang zhalim.” (QS. Al-Qalam [68]: 29).

Dalam hati, mereka amat menyesal. Andai saja waktu dapat mereka kembalikan sebelum malapetaka itu, mereka tidak akan mengingkari nikmat Allah dan enggan untuk bershadaqah. Namun semuanya sudah terlambat. Kebun-kebun mereka telah rata dengan arang yang masih mengepulkan asap hitam. Keduanya pun urung menikmati hasil panennya walau satu biji pun.

*) Mahasiswa Prodi PGMIInstitut Agama Islam Negeri (IAIN)

Jember.

Oleh : Muhammad Rizal B. Firmansyah *)

Page 61: Bersih Diri - Kemenagjuga sih,” ujar ibu dua anak ini. Bu Alya, tidak memasarkan produknya lewat media sosial ataupun membuka gerai mengingat usaha ini hanya musiman. Ditambah lagi,

61MPA 346 / Juli 2015

Lazuardi

Pengungsi RohingyaSetelah terombang-ambing di ganasnya

ombak laut lepas selama tiga bulan, kini hampir seribu Muslim Rohingya

yang berada di Aceh dapat melaksanakan Ramadhan dengan tenang. Namun demikian, bayangan kelam masih sulit tersaput dari kelopak mata mereka.

Betapa tidak, kaum yang terusir oleh kekejaman negaranya sendiri itu telah melewati masa-masa panjang penderitaan. Jiwa mereka tersekap kengerian. Kondisi hidup mereka sangat mengenaskan; kekurangan makanan dan minuman. Berebut makanan adalah keniscayaan yang tak dapat ditampik.

Akibatnya, adalah kenyataan yang tragis. Beberapa nyawa terpaksa melayang sia-sia. Kenyataan yang dialami Sobika Begom teramat pilu. Dia kehilangan paman, istri dan ketiga anaknya gara-gara berebut makan dan minuman. “Jika tahu hidup di perahu sangat kejam, lebih baik saya mati di Myanmar,” keluhnya dengan mata sembab.

Pada saat rasa lapar benar-benar tak dapat ditahan lagi, ada perempuan yang mencoba meminta makanan dan minuman ke kru kapal. Tapi yang didapat justru ancaman akan dilempar ke lautan dengan gelora ombak yang menakutkan.

Tapi apa boleh buat, kata Umahay. Perempuan 25 tahun ini telah kehilangan suami dan tiga anaknya. Dirinya nekat mengikuti perjalanan mengerikan ini demi menemui ayah dan saudara laki-lakinya yang berada di Malaysia. “Lebih baik saya meninggal di laut ketimbang di kampung halaman tak ada lagi yang dapat saya kerjakan,” ungkapnya getir.

Namun takdir justru menghantarnya ke bumi Aceh. Di sini, ada seberkas cahaya menerangi jiwa-jiwa yang keluh. Mereka

merasa sangat bersyukur masyarakat Muslim di sini menerima kehadirannya. Kini mereka bisa menjalani puasa Ramadhan dengan damai.

Seperti yang diungkapkan Mu-hammad Yunus. Dirinya merasakan Ramadhan yang menggembirakan di sini. Dia bersyukur setelah berbulan-bulan terkatung disaput gelombang diatas perahu, kini dia bersama ratusan Muslim lainnya terdampar di bumi Nusantara. “Alhamdulillah, kita diselamatkan dan dibawa ke sebuah negara Muslim,” tutur guru agama yang berusia 35 tahun itu.

Mereka tampak bersukacita bisa menghabiskan bulan suci Ramadhan di Indonesia. Tentu saja itu jauh beda ketika mereka berada di Myanmar. Yunus meninggalkan Myanmar sejak tahun 2012. Ketika itu sekolah Islamnya dihancurkan saat terjadi kekerasan Buddha lokal terhadap warga Rohingya.

Selama masa-masa pelarian, Muslim Rohingya tak bisa menjalani ibadah puasa dengan tenang. Mulanya mereka dilarang azan memakai loud speaker. Lantas dilarang shalat berjamaah di masjid. Kemudian masjid-masjid mereka dihancurkan. Aparat setempat melarang kegiatan keagamaan apapun bentuknya.

Sedangkan di Aceh justru menganggap mereka saudara. “Kami bisa meninkmati hidangan lezat berbuka puasa, dimana kami lama sekali tak bisa merasakannya,” ucapnya penuh haru. “Sementara di negara kami, orang Muslim tak boleh baca al-Qur’an pakai pengeras suara seperti di Aceh,” tutur Yunus ceria sambil menahan guliran airmata.

Selama ini Muslim Rohingya memang hidup dalam kekhawatiran yang panjang. Mereka rata-rata menjalani hidup jauh

dari orang-orang yang dicintai. “Di Aceh ini kami merasa sangat senang sekali. Meski sesungguhnya kami masih menahan rindu terhadap istri dan anak-anak saya di Myanmar,” katanya dengan airmata menitik.

Muhammad Husen, pemuda berusia 29 tahun, juga merasakan sukaduka yang beriring. Dia merasa sangat beramadhan di sini. Namun dirinya masih tak sanggup membendung kenangan hitam Myanmar. “Betapa susahnya menjalani puasa tahun lalu bersama istri dan keempat anaknya di sebuah desa dekat Kota Maungdaw, Myanmar,” ungkapnya getir.

Setiap kali hendak berpulang ke rumah, harus dilakukan secara sembunyi-sembunyi – lantaran dicari-cari polisi – demi untuk menikmati makanan khas saat berbuka puasa; yakni kacang kuda rebus digoreng dengan bawang dan kunyit. “Kami lebih sering berbuka puasa di tempat persembunyian,” ucapnya keluh.

Kini para pengungsi Rohingya tak merasa khawatir lagi. Mereka bisa melakukan puasa Ramadhan dan bebas beribadah tanpa perasaan takut seperti di Myanmar. “Saya akan dapat menamatkan al-Qur’an lagi, bertarawih dan memperbanyak shalat tahajjud,” tukas Rabya Khatun (25 th), yang berhasil kabur dari desanya dekat Kota Sittwe di kawasan Rakhine bersama empat anak dan adiknya pada Pebruari lalu.

Ada harapan besar dalam benak mereka; andai negeri ini dapat menerimanya sepanjang hayat. “Sebab lebih baik kami mati dipangkuan saudara Muslim Aceh, daripada harus menerima siksaan setiap hari dari militer dan aparat pemerintah negara kami!” ungkap seorang pengungsi dengan terbata-bata. • Il/berbagai sumber.

Page 62: Bersih Diri - Kemenagjuga sih,” ujar ibu dua anak ini. Bu Alya, tidak memasarkan produknya lewat media sosial ataupun membuka gerai mengingat usaha ini hanya musiman. Ditambah lagi,

62 MPA 346 / Juli 2015

RAMADHANAhlan Wa Sahlan Yaa Ramadhan Sepenuh bulan yang memancarkan Hikmah, Kurnia serta AmpunanBerlipat-lipat pahala yang dicurahkan Membasahi diri dari pematang perjalanan

Ahlan Wa Sahlan Yaa Ramadhan Setelah sahur, Adzan Subuh dikumandangkan Hati bening, raga ini dikekang habis-habisan Hingga matahari menggantung dipucuk Sampai adzan maghrib telah masuk

Inilah Ramadlan wahai kawanku !Siang berpuasa sebulan penuhMalam shalat tarawih, tadarus bersamaHingar-bingar menuju surga

Ahlan Wa Sahlan Yaa Ramadhan Bulan penuh kesucian Mencuci diri menuju Ridha Ilahi

Akhmad Asy’ariMTs. Darul UlumJl. Toghur Billah Dsn. Pondok LaokDs. Batuputih Kenek, Kec. BatuputihKab. Sumenep Madura 69453

SENANDUNG RAMADHANMentari kembali ke peraduannyaMenjemput senja berganti petangMembawa segurat rembulan Tanda kan datangnya bulan Ramadhan

Kini alam seolah bernyanyiMemetik melodi menyambut bulan suciLantunkan senandung kalam IllahiDengan dendang yang memakau hati

Ada cahaya yang berbinarYang menerangi seluruh alamMemberi jutaan pengampunanBagi insan yang menyambut dengan hati yang lapang

Ramadhan itu datang Mengetuk pintu hati manusiaSambutlah ia bak tamu istimewaRengkuh ia hingga kau tenggelam dalam dekapnya

Saat Ramadhan itu adaDekatkan diri pada sang PenciptaTahanlah lapar dan dahagaBasahi bibir dengan dzikir dan doa

Terima kasih Ya Robbi….Kau pertemukan aku kembaliDengan bulan suci nan fitriHingga aku bisa bersujud lebih lamaBercengkerama dalam lembaran ibadahDan berkubang dalam sungai taubat untuk bersihkan noda

MusyarofahMI Darussalam Jl. Masjid Al-Irsyad,RT 03/RW 05 Pandanarum, Kemlokolegi,Baron, Nganjuk 64394

BERSYUKURLAHsiang ini begitu kakunyamengeras pandang hujamkan segala rasaserupa tipu daya pada kanvas-kanvas hampapercikan kemilau airdalam beberapa genangan

bersyukurlah dengan ajaran Tuhanmuandai engkau tak pandai berucapmaka itulah kesia-siaan

jika hujan saja kau harapmaka jangan dihujat panasyang meradangmenghujam ubun-ubun hingga denyut jantung

Anis Choirun NiswahMAN Lamongan, Jalan Veteran 43Jetis, Lamongan 62211

GORESAN LENTERA PENUH ARTIGoresan lentera penuh artiBaluti luka yang tak kunjung hentiMenari riang penuhi sandiwara mimpiPercikkan nada tuk mulai bernyanyi

Goresan lentera penuh artiHidupkan rasa yang tak pernah berseriMekarkan sari di ujung jemariSalurkan kasih bertajuk pedih

Goresan lentera penuh artiLukiskan cerita sinar mentariTapaki kelam selimuti sunyiBubuhi kelabu bintang berapi

Goresan lentera penuh artiTemani diri dalam kisah pagiMaknai sepi taburkan inspirasiGariskan liku warna pelangi

Goresan lentera penuh artiTeteskan mutiara lambang beraniLambaikan perih usir misteriCiptakan senyum di bibir peri

Sayatan pena di ujung jemaribangunkan sinar tuk kembalibersama indah cerita inidalam goresan lentera penuh arti

Dia Ayu ZulaikhahDsn. Janti RT 03 RW 05 Janti, Jogoroto, Jombang

JALANAN KELAMPanjang tak terputuskanBerliku kesinambunganTempat tuk berjalanYang banyak menimbulkan kesan

Kecelakaan, tabrakan tak membuat goyah dirimu Hujan, terik matahari hanya halangan bagimu Tak sedikitpun goyah dihadapankuDihadapan seorang penjelajah akan dirimu

Aspal hitammu sangatlah muliaPenuntun jiwa – jiwa pengembaraHanya satu tujuan pastiTaklukkan dunia

Ahmad Yusuf Al KhakimSiswa Kelas X – 1 MA Al Amin Mojokerto.

Page 63: Bersih Diri - Kemenagjuga sih,” ujar ibu dua anak ini. Bu Alya, tidak memasarkan produknya lewat media sosial ataupun membuka gerai mengingat usaha ini hanya musiman. Ditambah lagi,

1. KhUSnUL SUfAIKhA JL. JOKO SAMBAng, RT. 01/RW. 06 DS. gUnUng gAngSIR KEC. BEJI KAB. PASURUAn (67154)2. RETnAnIngTyAS, T. KUA yOSOWILAngUn, LUMAJAng (67382)3. MUSThOfA OB MTSn PAROn JL. RAyA 01 PAROn, ngAWI (63253)4. IKA PURWITASARI JL. h.S. SULAIMAn BAngSOngAn, RT 02/02 KAyEnKIDUL KEDIRI (64183)5. DAyInTA AyU LOKA MIn BAnCOng JL. KEnAngA nO. 02, KAB. MADIUn (63157)

JAWABAn TTM nO. 345MEnDATAR :1.RABU 4.BANG 6.ASI 7.GADING 8.UNSURI 11.MAUNG 14.ROS 16.AKRAB 19.BERAPA 22.TERAPI 23.DAU 24.GEMA 25.MING

MEnURUn : 1.RAGAM 2.UJIAN 3.SAGU 4.BIAS 5.GERIK 9.NUSA 10.ULUR 12.ULIR 13.GRUP 15.ABANG 17.KARAM 18.BRING 20.ANDA 21.ATUS

KETENTUAN :1. Jawaban ditulis pada kartu pos dan ditempeli kupon sesuai dengan nomornya.2. Jawaban dikirim ke redaksi MPA paling lambat akhir Juli 2015 (cap pos).3. Peraih hadiah diumumkan pada MPA edisi 347.

PERAIH HADIAH TTM No. 345

BULAN JULI 2015

TTM

MPA

Edisi 346

KUPONNO : 346

DAfTAR PERTAnyAAnMEnDATAR :1. Keinginan besar untuk memperoleh sesuatu4. Jenis ikan laut7. Berjumpa, bertemu8. Orang yang melaksanakan hukuman mati9. Penjelasan, keterangan mengenai sesuatu hal11. Bukan darah daging sendiri12. Benua terbesar14. Perdagangan15. Tidak tenggelam, di permukaan17. Coklat (bhs Inggris)18. Memancing (bhs Inggris)20. Lubang pelepasan, anus22. Surat isian23. Kolam tepi laut untuk memelihara ikan24. Lawan kosong25. Rumusan asas-asas yang menjadi hokum26. Berkenaan dengan hal ikhwal

MEnURUn :1. Busana muslim perempuan2. Orang yang menjadi pujaan3. Unsur kimia yang mempunyai jumlah proton

sama tetapi jumlah netron berbeda4. Kepala Urusan5. Negara berkekuatan amat besar6. Universitas Islam Negeri Sunan Ampel10. Arena adu tinju13. Usaha untuk memencilkan manusia15. Keturunan yang kedua16. Kue kering berisi selai 17. Makanan lunak18. Sumatera Utara19. Terjadi di satu tempat saja, tidak merata21. Nama salah satu Grup Band Indonesia

TTM EDISI 346

63MPA 346 / Juli 2015

Page 64: Bersih Diri - Kemenagjuga sih,” ujar ibu dua anak ini. Bu Alya, tidak memasarkan produknya lewat media sosial ataupun membuka gerai mengingat usaha ini hanya musiman. Ditambah lagi,

64 MPA 346 / Juli 2015

Panggilan : Fifin

Sekolah : SMPN 1 Pamekasan

Alamat : Dsn. Beltok

Ds.Larangan, Badung

Hobi : Membaca

Cita-cita : Dosen

Orangtua : Achmad Muzanni dan Muaminah

Panggilan : Syifa

TTL : Lumajang, 11 Juni 2011

Alamat : Jl. Singojoyo RT 1/RW 3,

Wringinsari Klanting, Sukodono, Lumajang

Hobi : Qiroah/tilawah, Membaca dan Menulis

Cita-cita : Dokter Spesialis

Orangtua : Ali Fauzi dan Cholfiyah

Panggilan : Faza

TTL : Banyuwangi, 19 Oktober 2008

Alamat : Sukorejo Bangorejo Banyuwangi

Sekolah : TK Dewi Sartika Bangorejo

Hobi : Bersepeda

Cita-cita : Menjadi Guru

Orangtua : Shobirin Aziz dan Marfu’ah

Panggilan : Ani

TTL : Pamekasan 14 Februari 2006

Alamat : Dsn. Beltok Ds. Larangan

Badung, Palengaan, Pamekasan

Hobi : Baca Sholawat

Cita-cita : Guru

Orangtua : Achmad Muzanni dan Muaminah

Panggilan : Saskia

TTL : Banyuwangi, 11 Januari 2013

Alamat : Rumping RT 01 / VI

Plampangrejo, Cluring, Banyuwangi

Hobi : Nonton Kartun, Jalan-jalan

Cita-cita : Pendidik

Orangtua : Anang Ma’ruf M, S.Ag dan Siti Mutmainah A.Ma

Panggilan : Kayla

TTL : Sidoarjo, 22 Pebruari 2013

Alamat : Jl. K. Hasan Bajuri

No. 27 RT 02 RW 01 Tambakrejo Waru Sidoarjo

Hobi : Menggambar

Cita-cita : Dokter

Orangtua : Muhammad Masyhud dan Irma Michmidati, S.Pd.I

Page 65: Bersih Diri - Kemenagjuga sih,” ujar ibu dua anak ini. Bu Alya, tidak memasarkan produknya lewat media sosial ataupun membuka gerai mengingat usaha ini hanya musiman. Ditambah lagi,

65MPA 346 / Juli 2015

sampai terluka seperti ini,” sambil me-nunjukkan luka di siku, pergelangan tangan, lutut dan memar di betisnya.

“Waduh banyak sekali Lu,” sambil geleng-geleng. Akhir-akhir ini, Lulu dan Asti memang di sibukkan dengan kegia tan baru mereka. Yups belajar ber-sepeda. Lulu sangat ingin seperti Fina yang bisa bermain kemana-mana dengan bersepeda. Jadilah Lulu meminta bantuan Fina untuk menga jarinya bersepeda setiap pulang sekolah.

Bel pulang pun berbunyi dengan jadwal lebih awal dari biasanya karena hari ini adalah hari jumat. Para siswa dan sisiwi berhamburan keluar ruangan. Lulu sangat senang bukan kepalang. Karena pikirnya ia bisa lebih lama belajar sepeda. Dan benar saja, setelah sampai di rumah ia terburu-buru menyopoti seragamnya lalu memakai baju bermainnya secepat mungkin.

“Lu... kamu tadi tidak sarapan nak. Makan dulu baru bermain,” teriak ibunya dari dapur. “Lulu belum lapar bu,” jawabnya dengan terburu-buru memakai sandal yang telah markir di teras rumahnya.

Langsung saja Lulu berjalan menuju rumah Fina tanpa memperdulikan nasihat ibu dan bunyi perutnya. Sesampainya disana, dilihatnya Fina dan Asti telah

Hari itu adalah hari Jum’at. Sinar mentari pagi begitu terang menyala. Suasana cerah pagi itu tanpak

sebanding dengan cerahnya hati Lulu. Dia begitu semangat melangkahkan kakinya menyusuri jalan setapak menuju sekolah tempatnya menimba ilmu, SDN Mekar Sari. Sementara itu kedua sahabatnya, Fina dan Asti sibuk membenahi tali sepatu masing-masing yang sering terlepas saat berjalan.

Lulu, Fina dan Asti sudah bersahabat semenjak mereka kecil. Mereka selalu bermain dan belajar bersama. Mereka tidak pernah berselisih apalagi bertengkar. Karena masing-masing dari mereka menyadari bahwa mereka saling membutuhkan.

Tepat di depan sebuah ruangan bertuliskan III A, mereka pun berbelok dan masuk ke dalamnya. Lulu meletakkan tasnya di bangku nomor dua dari depan. Sementara Fina dan Asti berada tepat di bangku belakang tempat Lulu duduk.

“Hai Lulu. Bagaimana belajar sepe-danya? Sudah bisa belum?” tanya teman sebangku Lulu.

“Emm.., belum Tia. Untuk mengayuh saja aku masih di tuntun Fina,” paparnya dengan nada kecewa.

“Tidak apa-apa Lu. Dulu saja, aku masih harus terjatuh empat kali baru bisa.Katanya, kalau sudah jatuh pertanda mau bisa Lu,” kata Tia panjang lebar.

“Oh ya?” tanya Lulu bersemangat.“Ya,” jawabnya mantap.“Berarti sebentar lagi aku bisa dong.

Nih.. lihat aku sudah jatuh beberapa kali

Oleh : Luluk Faridah *)

menunggu Lulu di teras depan rumah Fina. Tanpa memperpanjang waktu, Fina mem persilahkan Lulu naik sepedanya.Sementara Fina sendiri menuntunnya. Lulu mengayuh pedal dengan cepat. Belum sam pai di pertigaan jalan, suara sang nenek kini mengiang-ngiang di telinganya.

“Lu... Lulu..!” sayup-sayup suara itu terdengar.

“Ya nek,” sambil menghampiri sang nenek yang tengah berdiri di tepi jalan.

“Tolong belikan nenek garam di warung Bu Mimin. Nanti kembaliannya bisa Lulu ambil,” kata si nenek seraya tersenyum.

“Terimakasih nek,” ucap Lulu kegi-rangan. Dengan sigap Lulu mengajak Fina pergi ke warung yang di maksut. Ia segera naik ke boncengan sepeda. Terik matahari yang membakar tak menghalangi niat Lulu tuk menolong neneknya meski dengan iming-iming uang kembalian yang hendak ia belikan jajan. Pelan tapi pasti, sepeda dengan keranjang ungu itu hampir sampai di tempat tujuan. Fina mengerem sepedanya lalu ban pun terhenti.

’’Bu Mimin…!” teriak Lulu di depan toko. “Ya beli apa?” tanya Bu Mimin yang mulai muncul dari balik barang dagangannya.

’’Garam Bu,” Fina sedang asyik melihat segerombolan anak yang tengah bermain watri ala gotri. Bu Mimin memberikan sebungkus garam pada Lulu. Setelah garam tergenggam di tangan Lulu, tiba-tiba saja Lulu merasa pusing dan semuanya terlihat hitam pekat. Sejenak kemudian ia terjatuh.

Mata Lulu mulai bergerak-gerak lalu sedikit-demi sedikit mulai terbuka. Ia merasa heran karena banyak orang kini mengelilinginya. Suasananya pun tanpak aneh dan tempatnya terlihat asing. Ia mulai sadar di sampingnya ada ayah dan ibunya dengan memasang raut wajah panik. Semua orang di ruangan itupun sama-sama mengucap syukur karena tidak terjadi apapun pada Lulu.

Lulu hanya pingsan sebentar. Sang ibu menjelaskan bahwa ia belum makan sampai sekarang. Itulah penyebab Lulu pingsan. Lulu merasa bersalah karena membuat semua orang khawatir. Dan berjanji akan selalu sarapan serta makan tepat waktu.

*) MA As-Sholchah Pohjentrek

Jl. Raya Warungdowo 22, Pasuruan

Gara-Gara Tidak Sarapan

Page 66: Bersih Diri - Kemenagjuga sih,” ujar ibu dua anak ini. Bu Alya, tidak memasarkan produknya lewat media sosial ataupun membuka gerai mengingat usaha ini hanya musiman. Ditambah lagi,

66 MPA 346 / Juli 2015

SD Barclay Leyton,melarang siswaMuslim-nya berpuasa

Bulan Suci Ramadhan yang jatuh musim panas di belahan bumi Barat, tampaknya menjadi tantangan tersendiri bagi kaum Muslimin untuk berpuasa. Hal ini, rupanya telah mengundang keprihatinan sekolah di London, Inggris. Setidaknya, Siswa Muslim di sebuah Sekolah Dasar (SD) London tidak diizinkan berpuasa selama Ramadhan. Mereka harus mengajukan izin khusus agar bisa berpuasa di sekolah. Laman BBC edisi 12 Juni 2015 merilis, SD Barclay di Leyton, London, meminta siswanya tidak berpuasa. Pihak sekolah mengirim surat kepada para orang tua dari siswa Muslim. Menurut pihak sekolah, dalam musim panas tahun lalu, sejumlah anak jatuh sakit dan pingsan atau tidak mampu belajar saat mereka berpuasa. SD Barclay mengaku, sebelumnya telah mencari pandangan dan bimbingan terkait puasa, bahwa anak-anak belum diwajibkan berpuasa. Pertimbangan sekolah, disamping berkaitan dengan status kewajiban anak dalam berpuasa; juga menyebutkan bahwa puasa tahun ini jatuh pada musim panas dan saat-saat sekolah sibuk menggelar acara olah raga dan karyawisata. Maka, sekolah pun mengusulkan agar para siswa yang ingin menjalankan puasa cukup melakukannya pada akhir pekan.

Kebijakan SD Barclay yang demikian itu, tentu mengundang kritik. Sejumlah orang tua dan pihak terkait menilai bahwa larangan berpuasa itu berlebihan dan mestinya tidak perlu. Salah satunya adalah, mengapa pihak sekolah harus mengirimkan surat resmi kepada para orang tua. Imam sekaligus juru bicara organisasi ”Islam Society of Britain” , Ajmal Masroor, menyatakan bahwa anak-anak memang tidak/belum diwajibkan berpuasa, khususnya untuk anak SD. Tetapi, ”Sebetulnya mudah saja, tinggal berbicara kepada orang tua siswa. Kini, kita punya tambahan sisi negatif lagi tentang masyarakat Muslim – seolah-olah yang kami hadapi masih belum cukup sulit,” ujar Masroor. Sedangkan, menurut Dr.Omer El Hamdoon, Presiden ”Muslim Association of Britain”, kepada majalah Time, menyatakan

bahwa, ”Puasa pada anak-anak merupakan pembelajaran spiritual dengan pandangan yang lebih luas. Seperti membuat agar mereka (ikut) berpikir (dan merasakan) bahwa (masih) banyak anak-anak miskin yang harus terus berpuasa karena memang benar-benar tidak memiliki makanan. Kami percaya, setiap orang tua akan menjaga anaknya dan tidak memaksa dengan cara yang tidak baik”. Setelah mendengar banyak keluhan, pihak SD mengizinkan orang tua yang keberatan untuk bertemu dengan kepala sekolah. Bila di SD Barclay Leyton, London, ada larangan berpuasa bagi siswa Muslimnya dengan pertimbangan musim panas dan padatnya kegiatan sekolah; maka lebih keras dan kejam apa yang terjadi di Daerah Otonomi Oighur, Xinjiang China.

Larangan puasa dan ke masjid bagi siswa dan masyarakat Muslim di Wilayah Xinjiang

Sebagaimana dimuat dalam laman Muslim Village, Sabtu 20 Juni 2015, bahwa Biro pendidikan Kota Tarbaghatay (dikenal se bagai Tacheng dalam bahasa China) bu lan ini telah memerintahkan sekolah-sekolah untuk berkomunikasi kepada para siswa bahwa selama bulan Ramadhan, siswa Muslim tidak boleh berpuasa serta pergi ke masjid dan mengikuti kegiatan-kegiatan keagamaan lainnya. Perintah serupa di-ung gah disitus-situs Biro Pendi dikan Xin-jiang lainnya di sekolah. Para pejabat di da erah Qiemo, pekan ini bertemu dengan pa ra pemimpin agama setempat untuk

Ada Larangan Berpuasadi Wilayah London dan China

Dunia Islam

memberitahu mereka akan ada nya peningkatan inspeksi se lama bulan Ramadhan un-tuk menjaga ’stabilitas sosial’. Ma syarakat di Desa Yili, dekat perbatasan Kazakhstan menya-ta kan, bahwa tiap penjaga mas jid wajib mengecek kartu iden titas jama’ah yang melak sa-nakan shalat di masjid selama Ramadhan ini.

Pemerintah China secara resmi mela rang (bukan hanya pelajar) tetapi juga pega-wai negeri sipil (PNS) dan guru diwilayah Xinjiang yang mayoritas Muslim untuk ber-puasa selama bulan Ra ma-dhan. Pemerintah juga meme-rintahkan restoran tetap buka. ”Tempat kerja yang menjual

makanan akan beroperasi jam normal selama Ramadhan”, kata pembeitahuan yang diunduh pekan lalu di situs negara Food and Drug Administration di Xianjiang Jinghe. Para pejabat di wilayah Bole pun diberitahu, ”Selama Ramadhan, tidak boleh terlibat dalam kegiatan puasa, berjaga, atau kegiatan keagamaan lainnya”.

Partai Komunis China memang me-larang kegiatan puasa di Daerah Oto no-mi Uighur, Xinjiang, sejak beberapa ta hun lalu. Xinjiang berbatasan dengan Mo ngolia di sebelah timur, Rusia di utara, serta Kazakhstan, Kirgistan, Tajikistan, Af gha-nistan, dan Kashmir di barat. Penduduk asli Xinjiang berasal dari ras-ras Turki yang ber agama Islam, terutama suku Uighur dan suku Kazak. Xinjiang meproklamirkan sebagai Republik Tur kestan Timur pada awal 1930-an. Pemeritah China kemudian mendatangkan penduduk dari etnis Han untuk tinggal di Xinjiang guna menekan dominasi etnis Uighur. Namun, identitas etnis Uighur yang beragama Islam tetap ber tahan meski dikekang di bawah re-zim Komunis. Juru bicara ”Konggres Uighur Dunia”, Dixat Rexit, mengatakan, ”Tujuan China melarang puasa adalah untuk memaksa dan menjauhkan Uighur jauh dari budaya Muslim mereka selama bulan Ramadhan”. Selanjutnya beliau me-nambahkan, ”Kebijakan larangan berpuasa adalah sebuah bentuk provokasi yang hanya menciptakan ketidakstabilan dan kon�ik”. (diolah dari hazanah ramadhan republika juni 2015) • Ahar

Page 67: Bersih Diri - Kemenagjuga sih,” ujar ibu dua anak ini. Bu Alya, tidak memasarkan produknya lewat media sosial ataupun membuka gerai mengingat usaha ini hanya musiman. Ditambah lagi,

67MPA 346 / Juli 2015

Seni bantengan yang disuguhkan kontingen Jatim dalam Perkemahanan Pramuka Santri Nusantara di Kalimantan Selatan 1-7 Juni 2015.

Menag RI saat membuka Perkemahan Pramuka Santridi Kalimantan Selatan.

Aksi salah satu peserta Fashion tingkat PAUD-TK dalam Pentas PAI II Jatimdi Asrama Haji Surabaya 15-16 Juni 2015.

Keseruan Lomba Cerdas Cermat tingkat SMP dalam Pentas PAI II Jatimdi Asrama Haji Surabaya 15-16 Juni 2015.

Kabid PD Ponten Kanwil Kemenag Prov. Jatim bersama kontingen Jatim dalam Perkemahan Pramuka Santri Nusantara.

Menag RI saat menerima sertifikat rekor dari MURI.

Suasana pembukaan Pentas PAI II Jatim 2015.

Aksi peserta Kreasi Busana tingat SMA-SMK dalam Pentas PAI II Jatimdi Asrama Haji Surabaya 15-16 Juni 2015.

Page 68: Bersih Diri - Kemenagjuga sih,” ujar ibu dua anak ini. Bu Alya, tidak memasarkan produknya lewat media sosial ataupun membuka gerai mengingat usaha ini hanya musiman. Ditambah lagi,

68 MPA 346 / Juli 2015

pAD

A M

AJA

LAH

INI T

ER

DA

pAT

KU

TIpA

N A

YAT-

AYAT

AL

QU

R’A

N. U

NTU

K IT

U J

AG

A D

AN

SIM

pAN

SE

BA

GA

IMA

NA

ME

STI

NYA

.

“Maka hadapkanlah wajahmu dengan Lurus kepada agama Allah;(tetaplah atas) �trah Allah yang telah menciptakan manusia

menurut �trah itu. tidak ada perubahan pada �trah Allah.(Itulah) agama yang lurus; tetapi kebanyakan manusia tidak mengetahui.”

Masjid Agung Kota Blitar

(QS. Ar-Ruum [30]: 30)