berpikir kritis

Upload: hayyu-dwi-cahyani

Post on 17-Oct-2015

77 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

berpikir kritis

TRANSCRIPT

EFEKTIVITAS PENERAPAN PRETEST DALAM DISKUSI KELOMPOK PBL (Problem-based Learning) TERHADAP KEMAMPUAN KOMUNIKASI DAN BERPIKIR KRITIS MAHASISWA PROGRAM STUDI PENDIDIKAN DOKTER GIGI FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA

EFEKTIVITAS PENERAPAN PRETEST DALAM DISKUSI KELOMPOK PBL (Problem-based Learning) TERHADAP KEMAMPUAN KOMUNIKASI DAN BERPIKIR KRITIS MAHASISWA PSPDG FKUBOleh Hayyu Dwi Cahyani115070401111011LATAR BELAKANGMetode pendidikan tradisional kurang menguntungkan diterapkannya Problem-based Learning yang mengedepankan partisipasi aktif peserta didik, salah satunya di PSPDG FKUB.Penerapan pretest di PSPDG FKUB sekitar tahun 2013 dengan diberikan beberapa standart.Salah satu fungsi tes adalah sebagai motivator dalam pembelajaran, dengan merencanakan secara sistematis sejak pretest sampai posttest , tenaga pendidik dapat membangkitkan siswa untuk tekun belajar secara kontinu (Sukardi,2012;Djaali&Muljono P,2007)Apabila peserta didik telah belajar dengan giat, maka penguasaan materi akan sesuatu yang akan dipelajari dan dibahas dalam suatu forum diskusi akan meningkat dikarenakan peserta didik sudah memiliki dasar pengetahuan dan konsep materi. Penguasaan materi dan informasi yang baik mengenai sesuatu yang akan disampaikan dapat menambah rasa percaya diri pada komunikator (Herijuliati,dkk.2002). Komunikasi dalam belajar mengajar dapat dipengaruhi cara evaluasi belajar siswa yaitu bisa dengan melakukan tes, ujian secara tertulis atau lisan (Majid,2013)Berpikir kritis bisa diterapkan apabila peserta didik berusaha mencari informasi dan penjelasan dengan baik sebanyak mungkin (Ennis,1991)

RUMUSAN MASALAH

Apakah penerapan pretest dalam diskusi kelompok PBL (Problem-Based Learning) efektif dalam meningkatkan kemampuan komunikasi dan berpikir kritis mahasiswa Program Studi Pendidikan Dokter Gigi FKUB?

TUJUAN UMUMUntuk mengevaluasi efektivitas penerapan pretest dalam diskusi kelompok PBL (Problem-Based Learning) di Program Studi Pendidikan Dokter Gigi FKUB.

TUJUAN KHUSUSUntuk mengetahui nilai pretest mahasiswa PSPDG FKUBUntuk mengetahui kemampuan komunikasi mahasiswa PSPSDG FKUBUntuk mengetahui kemampuan berpikir kritis mahasiswa PSPDG FKUB.Untuk menganalisis perbedaan antara kemampuan komunikasi dan berpikir kritis mahasiswa pada pembelajaran metode PBL sebelum dan sesudah diterapkan pretest.

MANFAAT AKADEMIKPenelitian ini dapat dijadikan pedoman atau referensi untuk akademisi lain untuk memahami efektivitas diterapkannya pretest dalam pembelajaran PBL sebagai upaya untuk meningkatkan kemampuan komunikasi dan berpikir kritis mahasiswa.

MANFAAT PRAKTISI Informasi kepada setiap stakeholder di PSPDG UB (DEU), dalam pengembangan evaluasi metode pembelajaran Problem-Based Learning. Selanjutnya hasil penelitian ini dapat menjadi alat evaluasi penerapan pretest untuk tahun selanjutnya.Para penyelenggara pendidikan atau lembaga pendidikan lain bisa menjadikan penelitian ini sebagai referensi untuk menerapkan pretest di dalam metode pembelajaran sebagai upaya untuk meningkatkan komunikasi dan berpikir kritis untuk mahasiswa peserta didik di dalam suatu diskusi.

TINJAUAN PUSTAKAPROBLEM-BASED LEARNINGDefinisi adalah suatu pendekatan pembelajaran yang menggunakan masalah dunia nyata sebagai suatu konteks bagi peserta didik untuk belajar tentang cara berpikir kritis dan keterampilan pemecahan masalah, serta untuk memperoleh pengetahuan dan konsep yang esensial dari materi kuliah atau materi pelajaran (Sudarman,2007).Sikap dan Ketrampilan Umum dalam PBL: Kerja sama tim, Ketua kelompok, Mendengarkan, Menghargai pendapat teman, Berpikir kritis, Belajar mandiri dan penggunaan berbagai sumber, Kemampuan presentasi (Nursalam,2008)

Karakteristik PBLPengajuan pertanyaan atau masalahKeterkaitan dengan disiplin ilmu lainMenyelidiki masalah autentikMemamerkan hasil kerjaKolaborasi

Langkah PBL (Sudarman,2007)

Konsep dasar untuk memastikan mahasiswa mendapat kunci utama materi, diberikan oleh fasilitator secara garis besarPendefinisian masalah setelah diberikan skenario permasalahan, mahasiswa melakukan brainstorming, seleksi pendapat, dan diharapkan mahasiswa memiliki gambaran yang jelas tentang apa yang mereka perlu ketahuiPembelajaran mandiri mahasiswa mencari sumber dalam bidang yang relevanPertukaran pengetahuan setelah mendapat sumber untuk pendalaman materi, mahasiswa berdiskusi dan bertukar pendapatPenilaian penilaian dilakukan dengan memadukan aspek-aspek (pengetahuan, kecakapan dan sikap)DEFINISI

Cum artinya dengan atau bersama Umus artinya satu.Cum + umus kata benda communio yang mempunyai makna kebersamaan, persatuan.Dari kata communio dibentuk kata kerja comunicare yang berarti membagi sesuatu dengan seseorang, tukar menukar, membicarakan sesuatu dengan orang, memberitahukan sesuatu kepada seseorang, bercakap-cakap, bertukar pikiran, berhubungan atau berteman. (Hardjana,2007)KOMUNIKASI1. Komunikator2. Pesan yang disampaikanPrinsip design pesan agar pesan dapat disampaikan dengan baik : Kesiapan dan motivasiAlat penarik perhatianPartisipasi aktif siswaPengulanganUmpan balikMenghindari materi yang tidak relevan3. Komunikan4. Konteks5. Sistem penyampaian(Wardani,2005)Kejelasan dan ketepatan bahasa dan informasi harus jelas dan tepat , sehingga mudah diterima dan dipahamiRespect dibangun dari sikap menghargai sesama individuEmpathy memiliki kemampuan untuk mendengarkan atau mengerti terlebih dahulu sebelum didengarkan dan dimengerti oleh orang lainKeterbukaan anggota kelompok menanggapiKomunikasi menggunakan bahasa verbal maupun nonverbal agar tidak menimbulkan kesalahan presepsi(Majid,2013;Wiryanto,2004;Naim,2011)KOMPONEN kOMUNIKASIASPEK KOMUNIKASI EFEKTIFNiat Niat merupakan hal yang mendasar dari sumber, yaitu mengenai sesuatu yang ingin disampaikan. Penguasaan materi/informasi yang baik mengenai sesuatu yang akan disampaikan menambah rasa percaya diri pada komunikator.Minat (attention) orang yang ingin menyampaikan pesan atau informasi harus dapat membaca situasi, serta memperhatikan orang yang akan diajak berkomunikasi.Pandangan / persepsi komunikator memperhatikan siapa yang dituju, latar belakang pendidikan, tingkat sosial, dan pekerjaan sehingga dapat menyamakan pandangan/persepsiLekat Pesan harus melekat dan diingat oleh komunikanLibat keterlibatan atau tingkat partisipasi dari orang yang diajak berkomunikasi. Hal ini dapat dilakukan dengan diskusi dan tanya jawab.(Herijulianti,dkk.2002)Dasar KomunikasiDEFINISIsuatu sikap mau berpikir secara mendalam tentang masalah-masalah dalam hal-hal yang berada dalam jangkauan pengalaman seseorang

-Edward Glaser-Elemen untuk menstimulasi berpikir kritisMerangsang minat siswaMenciptakan diskusi yang bermaknaMemaparkan pikiran, pendapat, dan pandangan orang lainMengembangkan suasana saling percaya dan mendukung

BERPIKIR KRITISKEMAMPUAN PENTING DALAM BERPIKIR KRITISMengenal dan menangani masalah dengan cara yang tepatMemahami dan menggunakan bahasa yang tepat, jelas dan khasMenganalisis dataMenilai fakta dan mengevaluasi pernyataan-pernyataanMenarik kesimpulan-kesimpulan dan kesamaan-kesamaan yang diperlukanMenguji kesamaan-kesamaan dan kesimpulan-kesimpulan yang seseorang ambil(Glaser ct Fisher.2008)POLA BERPIKIR KRITISMencari pernyataan yang jelas dari setiap pernyataan beserta alasan; Berusaha mengetahui informasi dengan baik dengan sumber yang memiliki kredibilitas;Berusaha tetap relevan pada ide utama; Mencari penjelasan sebanyak mungkin apabila memungkinkan; Bersikap secara sistematis dan teratur dengan bagian-bagian dari keseluruhan masalah;

TESDEFINISI Tes diartikan sebagai alat yang dipergunakan untuk mengukur pengetahuan atau penguasaan obyek ukur terhadap seperangkat konten dan materi tertentu. Arikunto (2013).

FUNGSI TESTes dapat berfungsi sebagai alat untuk mengukur prestasi belajar siswaTes berfungsi sebagai motivator dalam pembelajaran. (Djaali, Muljono.2007)MotivasiPerilaku yang terarah pada tujuanUsaha dan EnergiPrakarsa aktivitasKetekunan dan kegigihanPemrosesan kognitifDampak konsekuensiPerforma yang meningkat(Ormord,2008)JENIS TESTes masukTes formatifTes sumatifPretestDilakukan untuk mengetahui tingkat kemampuan yang dimiliki siswa pada awal pelajaran yang diikutinya5. PosttestKerangka Konsep

HIPOTESIS

Penerapan pretest dalam diskusi kelompok PBL (Problem-based Learning) efektif meningkatkan kemampuan komunikasi dan berpikir kritis mahasiswa PSPDG FKUB.

METODE PENELITIAN

DEFINISIOPERASIONALPretest adalah bentuk tes untuk mahasiswa yang diterapkan oleh PSPDG FKUB mulai blok 7 pada angkatan 2011 dan blok 11 pada angkatan 2010.Pretest dilakukan pada setiap skenario sebelum dilaksanakan diskusi kelompok kedua. Pretest diukur menggunakan soal dengan tipe multiple question choice yang dibuat oleh narasumber skenario terkait. Komunikasi adalah cara penyampaian pesan yang berupa materi diskusi oleh mahasiswa PSPDG FKUB pada metode pembelajaran PBL.Diukur dengan borang penilaian proses diskusi yang telah dibuat oleh tim DEU dan pengukuran dilakukan oleh fasilitator diskusi. Kriteria penilaian yang dibuat oleh DEU adalah sebagai berikut: mahasiswa mampu menyatakan pendapat dalam kalimat yang jelas, mendengarkan pendapat orang lain, tidak mendominasi diskusi, menanggapi pendapat orang lain dengan baik dan menanggapi komunikasi nonverbal dengan baik. Skala data yang didapat adalah skala rasio (numerik).Berpikir kritis adalah kemampuan mahasiswa untuk mengumpulkan segala materi diskusi kelompok kemudian menganalisis dan menyampaikan secara sistematis kepada anggota kelompok serta membuat kesimpulan. Diukur dengan borang penilaian proses diskusi yang telah dibuat oleh tim DEU dan pengukuran dilakukan oleh fasilitator diskusi. Kriteria penilaian yang dibuat oleh DEU adalah sebagai berikut: mahasiswa mampu menerapkan hasil belajar mandiri untuk menganalisa masalah dalam pemicu, menarik kesimpulan dengan baik dan menjelaskan materi yang relevan dengan learning issues dan acuan. Skala data yang didapat adalah skala numerikTERIMA KASIH