bermain peran
DESCRIPTION
ASSTRANSCRIPT
BERMAIN PERAN
Skenario 1
Gatot, Seorang siswa mengemukakan kepada konselor bahwa di rumah dianggap sebagai ank yang bandel
oleh ornag tua dan saudara-saudarannya di rumah ia merasa terisolasi dan tidak ada orang bisa diajak bicara
mengenai masalahnya, baik yang dirumah maupun sekolah. Orang tuanya sibuk sekali dan seolah-olah tidak
ada waktu untuk berbincang-bincang dengannya. Disekolah ia sebenarnya banyak teman tetapi banyak
diantara mereka kerjanya Cuma belajar saja dan tidak mau diajak menjadi ‘ anak agaul’. Ia sangat kesal
dengan keadaan anak-anak yang bersikap sebagai ‘banci’ seperti itu sehingga ia bolos. Akhir-akhir ini ia
sering terlibat perkelahian antara pelajar. Hal ini sudah diketahui oleh guru BP dan diancam untuk
dikeluarkan dari sekolah kalau tidak mengubah kelakuannya.
Skenario 2
Desi, seorang siswa SMU menghadap konselor dan mengemukakan bahwa ia akhir - akhir ini sering
mengalami kesulitan untuk mengikuti pelajaran disekolah. Ia merasakan kesulitan untuk konsentrasi dan
daya ingatnya juga berkurang. Tadinya Desi adalah siswa yang pandai dan ia merasa bahwa sebetulnya tidak
sulit untuk mengikuti pelajaran disekolah tetapi daya tangkapnya seolah – olah berkurang. Keadaan di
rumah sejak setahun memang agak berubah karena ayahnya jarang tidur dirumah dan ibundanya sering
menangis. Desi sebenarnya juga agak bingung karena tadinya ia sangat dekat dengan ayahnya tetapi
sekarang kalau ia berusaha bebicara dengannya maka ia menghindar. Kabarnya ayahnya mempunyai
hubungan dengan wanita lain. Desi merasa sangat sedih dan merasa mau mati saja kalau ayah memang
sudah tidak peduli lagi kepadanya. Ia sudah memikirkan untuk bunuh diri tetapi takut dosa.
Skenario 3
Ratna, seorang siswa datang ke puskesmas dan mengemukakan bahwa ia sudah dua kali mengalami
keterlambatan haid dan ada kemungkinan mengalami kehamilan. Sebelum itu Ratna memang pernah
mangadakan hubungan intim dengan pacarnya. Sebetulnya ia tidak bersedia melakukan hubungan itu
namun ia terhanyut oleh rayuan pacarnya sehingga ia melakukannya juga. Ratna merasa bersalah,
manenyesal dan merasa takut bahwa ia betul – betul mengalami kehamilan. Ratna masih ingin sekolah dan
melanjutkan pelajaran. Saat ini Ratna tidak bisa konsentrasi belajar dan sulit tidur. Ratna tidak berani untuk
menceriterakan kepada orang tuanya atau anggota keluarga yang lain. Ia juga tidak berani menceriterakan
keadaannya kepada pacarnya karena ia takut ditinggalkan. Ia berharap bahwa dokter dipuskesmas dapat
menolong dirinya untuk mengakhiri kehamilannya.
Skenario 4
Krisna, seorang siswa datang ke puskesmas dan mengemukakan bahwa sejak beberapa waktu yang lalu ia
mempunyai kebiasaan untuk menggunakan ‘putauw’, minum alkohol dan minum obat-obatan lainnya. Hal
ini dilakukan karena ia sering mersa gagal dan putus asa mengahadapi pelajaran disekolah. Ia juga sering
diejek oleh teman-teman karena tubuhnya sangat kurus. Selain itu juga merasa hubungan antara dirinya
dengan orang tuanya sangat buruk. Krisna merasa dirinya seolah-olah dikucilkan dari pergaulan, ia merasa
rendah diri, tidak berguna dan putus asa. Untuk mengatasi permasalahannya, ia bergabung dengan teman-
teman kemudian sama-sama menggunakan putauw, alkohol dan obat penenang. Pada saat ini ia sangat
kebingungan karena tidak punya uang dan terancam akan dikeluarkan dari sekolah.