berita negara republik indonesia - semarangsatudata.semarangkota.go.id/adm/file/...tabel 1 no. jenis...

24
BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.1839, 2014 KEMENKES. Operasional Kendaraan Dinas. Pengusulan. Pengadaan. Pemeliharaan. Standar. Prosedur. PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 86 TAHUN 2014 TENTANG STANDAR, PROSEDUR PENGUSULAN PENGADAAN, SERTA PEMELIHARAAN DAN OPERASIONAL KENDARAAN DINAS DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN KESEHATAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa dalam rangka menjamin terlaksananya tertib administrasi dan tertib pengelolaan barang milik negara, khususnya kendaraan dinas, diperlukan adanya persamaan persepsi dan langkah-langkah secara integral dan menyeluruh dari unsur-unsur yang terkait dengan pengelolaan barang milik negara dengan memperhatikan asas fungsional, kepastian hukum, transparansi, efisiensi, akuntabilitas dan kepastian nilai; b. bahwa dalam rangka melaksanakan ketentuan mengenai kendaraan dinas sebagaimana diatur dalam Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 7 Tahun 2014 tentang Perencanaan dan Penganggaran Bidang Kesehatan, perlu dibentuk standar, prosedur www.peraturan.go.id

Upload: others

Post on 27-Nov-2020

1 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA - Semarangsatudata.semarangkota.go.id/adm/file/...Tabel 1 No. JENIS KENDARAAN KAPASITAS/ ISI SILINDER (MAKSIMAL) 1. Bus Roda 6 3.000 - 7.000 cc 2

BERITA NEGARAREPUBLIK INDONESIA

No.1839, 2014 KEMENKES. Operasional Kendaraan Dinas.Pengusulan. Pengadaan. Pemeliharaan. Standar.Prosedur.

PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA

NOMOR 86 TAHUN 2014

TENTANG

STANDAR, PROSEDUR PENGUSULAN PENGADAAN, SERTAPEMELIHARAAN DAN OPERASIONAL KENDARAAN DINAS

DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN KESEHATAN

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA,

Menimbang : a. bahwa dalam rangka menjamin terlaksananya tertibadministrasi dan tertib pengelolaan barang miliknegara, khususnya kendaraan dinas, diperlukanadanya persamaan persepsi dan langkah-langkahsecara integral dan menyeluruh dari unsur-unsuryang terkait dengan pengelolaan barang milik negaradengan memperhatikan asas fungsional, kepastianhukum, transparansi, efisiensi, akuntabilitas dankepastian nilai;

b. bahwa dalam rangka melaksanakan ketentuanmengenai kendaraan dinas sebagaimana diatur dalamPeraturan Menteri Kesehatan Nomor 7 Tahun 2014tentang Perencanaan dan Penganggaran BidangKesehatan, perlu dibentuk standar, prosedur

www.peraturan.go.id

Page 2: BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA - Semarangsatudata.semarangkota.go.id/adm/file/...Tabel 1 No. JENIS KENDARAAN KAPASITAS/ ISI SILINDER (MAKSIMAL) 1. Bus Roda 6 3.000 - 7.000 cc 2

2014, No.1839 2

pengusulan pengadaan, serta pemeliharaan danoperasional kendaraan dinas di lingkunganKementerian Kesehatan;

c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimanadimaksud dalam huruf a dan huruf b, perlumenetapkan Peraturan Menteri Kesehatan tentangStandar, Prosedur Pengusulan Pengadaan, sertaPemeliharaan dan Operasional Kendaraan Dinas diLingkungan Kementerian Kesehatan;

Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentangKeuangan Negara (Lembaran Negara RepublikIndonesia Tahun 2003 Nomor 47, TambahanLembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4286);

2. Undang-Undang Nomor 39 Tahun 2008 tentangKementerian Negara (Lembaran Negara RepublikIndonesia Tahun 2008 Nomor 166, TambahanLembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4916);

3. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentangAparatur Sipil Negara (Lembaran Negara RepublikIndonesia Tahun 2014 Nomor 6, Tambahan LembaranNegara Republik Indonesia Nomor 5494);

4. Peraturan Pemerintah Nomor 6 Tahun 2006 tentangPengelolaan Barang Milik Negara/Daerah (LembaranNegara Republik Indonesia Tahun 2006 Nomor 20,Tambahan Lembaran Negara Republik IndonesiaNomor 4609) sebagaimana telah diubah denganPeraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2008(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008Nomor 78, Tambahan Lembaran Negara RepublikIndonesia Nomor 4855);

5. Peraturan Pemerintah Nomor 45 Tahun 2013 tentangTata Cara Pelaksanaan Anggaran Pendapatan danBelanja Negara (Lembaran Negara Republik IndonesiaTahun 2013 Nomor 103, Tambahan Lembaran NegaraRepublik Indonesia Nomor 5423);

6. Peraturan Presiden Nomor 54 Tahun 2010 tentangPengadaan Barang/Jasa Pemerintah sebagaimanatelah diubah beberapa kali terakhir dengan denganPeraturan Presiden Nomor 70 Tahun 2012 (LembaranNegara Republik Indonesia Tahun 2012 Nomor 155);

www.peraturan.go.id

Page 3: BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA - Semarangsatudata.semarangkota.go.id/adm/file/...Tabel 1 No. JENIS KENDARAAN KAPASITAS/ ISI SILINDER (MAKSIMAL) 1. Bus Roda 6 3.000 - 7.000 cc 2

2014, No.18393

7. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 96/PMK.06/2007tentang Tata Cara Pelaksanaan Penggunaan,Pemanfaatan, Penghapusan dan PemindahtangananBarang Milik Negara;

8. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor1144/Menkes/Per/VIII/2010 tentang Organisasi danTata Kerja Kementerian Kesehatan (Berita NegaraRepublik Indonesia Tahun 2013 Nomor 585)sebagaimana telah diubah dengan Peraturan MenteriKesehatan Nomor 35 Tahun 2013 (Berita NegaraRepublik Indonesia Tahun 2013 Nomor 741);

9. Peraturan Kepala Lembaga Kebijakan PengadaanBarang/Jasa Pemerintah Nomor 4 Tahun 2011tentang Pedoman Penetapan Acuan Harga PerkiraanSendiri (HPS) Kendaraan Pemerintah;

10. Peraturan Menteri Keuangan Nomor226/PMK.06/2011 tentang Perencanaan KebutuhanBarang Milik Negara (Berita Negara RepublikIndonesia Tahun 2011 Nomor 855);

11. Peraturan Menteri Keuangan Nomor113/PMK.05/2012 tentang Perjalanan Dinas DalamNegeri Bagi Pejabat Negara, Pegawai Negeri, danPegawai Tidak Tetap (Berita Negara RepublikIndonesia Tahun 2012 Nomor 678);

12. Keputusan Menteri Keuangan Nomor 59/KMK.6/2013Tentang Tabel Masa Manfaat Dalam RangkaPenyusutan Barang Milik Negara Berupa Aset TetapPada Entitas Pemerintah Pusat;

13. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 7 Tahun 2014tentang Perencanaan dan Penganggaran BidangKesehatan (Berita Negara Republik Indonesia Tahun2014 Nomor 40);

14. Peraturan Menteri Keuangan Nomor136/PMK.02/2014 tentang Petunjuk Penyusunan danPenelahaan Rencana Kerja dan Anggaran KementerianNegara/Lembaga (Berita Negara Republik IndonesiaTahun 2014 Nomor 943);

MEMUTUSKAN:

Menetapkan : PERATURAN MENTERI KESEHATAN TENTANGSTANDAR, PROSEDUR PENGUSULAN PENGADAAN,SERTA PEMELIHARAAN DAN OPERASIONAL

www.peraturan.go.id

Page 4: BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA - Semarangsatudata.semarangkota.go.id/adm/file/...Tabel 1 No. JENIS KENDARAAN KAPASITAS/ ISI SILINDER (MAKSIMAL) 1. Bus Roda 6 3.000 - 7.000 cc 2

2014, No.1839 4

KENDARAAN DINAS DI LINGKUNGAN KEMENTERIANKESEHATAN.

Pasal 1

Dalam Peraturan Menteri ini yang dimaksud dengan:

1. Kendaraan dinas adalah kendaraan yang disediakan bagi pejabatselama yang bersangkutan memangku jabatan tersebut dan ataupegawai yang melaksanakan tugas dan fungsi kedinasan di lingkunganKementerian Kesehatan.

2. Kendaraan operasional adalah kendaraan roda 2, roda 4, roda 6,termasuk kategori khusus yang merupakan sarana penunjangpenyelenggaraan pelayanan pemerintahan, bukan fasilitas dan hakpribadi untuk para Penyelenggara Negara serta hanya dipergunakan dilingkungan kantor.

3. Kendaraan operasional kantor adalah kendaraan roda 2, roda 4, roda 6yang merupakan sarana penunjang penyelenggaraan pelayananpemerintahan dalam rangka pelaksanaan tugas dan fungsi dilingkungan kantor.

4. Kendaraan operasional khusus/lapangan adalah kendaraan roda 2,roda 4, roda 6 yang merupakan sarana penunjang penyelenggaraanpelayanan pemerintahan dalam rangka pelaksanaan tugas dan fungsikhusus/lapangan.

5. Standar kendaraan dinas adalah pedoman/ketentuan yang dipakaisebagai ukuran baku untuk kendaraan dinas.

6. Prosedur pengusulan kendaraan dinas adalah pengaturan atau rambu-rambu pengusulan pengadaan kendaraan dinas sebagai ketentuan bagiseluruh Satuan Kerja di lingkungan Kementerian Kesehatan dalammenyusun kertas kerja Rencana Kerja dan Anggaran KementerianNegara/ Lembaga (RKAKL) termasuk output/suboutput/komponen/sub komponen kegiatan yang di batasi.

7. Pemeliharaan dan operasional kendaraan dinas adalah upaya yangdilakukan untuk mempertahankan kendaraan dinas agar tetap dalamkondisi normal dan siap pakai sesuai dengan peruntukannya.

Pasal 2

Pengaturan Standar, Prosedur Pengusulan Pengadaan, serta Pemeliharaandan Operasional Kendaraan Dinas di Lingkungan Kementerian Kesehatanbertujuan untuk memberikan pedoman bagi setiap satuan kerja pada unitutama Kementerian Kesehatan maupun unit pelaksana teknis vertikalKementerian Kesehatan di daerah dalam melakukan pengusulanpengadaan, serta pemeliharaan dan operasional kendaraan dinas yangbersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara agar

www.peraturan.go.id

Page 5: BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA - Semarangsatudata.semarangkota.go.id/adm/file/...Tabel 1 No. JENIS KENDARAAN KAPASITAS/ ISI SILINDER (MAKSIMAL) 1. Bus Roda 6 3.000 - 7.000 cc 2

2014, No.18395

penggunaannya dapat dilakukan secara tertib, efektif, terbuka,transparan, adil/tidak diskriminatif, dan akuntabel dalam upayameningkatkan efisiensi, penghematan, dan kedisiplinan penggunaankendaraan dinas.

Pasal 3

Ruang lingkup pengaturan Standar, Prosedur Pengusulan Pengadaan,Pemeliharaan dan Operasional Kendaraan Dinas di LingkunganKementerian Kesehatan meliputi:

a. standar kendaraan dinas di lingkungan Kementerian Kesehatan;

b. prosedur pengusulan pengadaan kendaraan dinas di lingkunganKementerian Kesehatan;

c. pemeliharaan dan operasional kendaraan dinas di lingkunganKementerian Kesehatan; dan

d. tertib penggunaan Kendaraan Dinas dan Operasional.

Pasal 4

Standar, Prosedur Pengusulan Pengadaan, Pemeliharaan, dan OperasionalKendaraan Dinas di Lingkungan Kementerian Kesehatan sebagaimanatercantum dalam Lampiran yang merupakan bagian tidak terpisahkan dariPeraturan Menteri ini.

Pasal 5

Peraturan Menteri ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan.

Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengundanganPeraturan Menteri ini dengan penempatannya dalam Berita NegaraRepublik Indonesia.

Ditetapkan di Jakartapada tanggal 10 November 2014

MENTERI KESEHATAN

REPUBLIK INDONESIA,

NILA FARID MOELOEK

Diundangkan di Jakartapada tanggal 1 Desember 2014

MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA

REPUBLIK INDONESIA,

YASONNA H. LAOLY

www.peraturan.go.id

Page 6: BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA - Semarangsatudata.semarangkota.go.id/adm/file/...Tabel 1 No. JENIS KENDARAAN KAPASITAS/ ISI SILINDER (MAKSIMAL) 1. Bus Roda 6 3.000 - 7.000 cc 2

2014, No.1839 6

LAMPIRANPERATURAN MENTERI KESEHATANNOMOR 86 TAHUN 2014

TENTANG

STANDAR, PROSEDUR PENGUSULANPENGADAAN, SERTA PEMELIHARAAN DANOPERASIONAL KENDARAAN DINAS DILINGKUNGAN KEMENTERIAN KESEHATAN

STANDAR, PROSEDUR PENGUSULAN PENGADAAN, SERTAPEMELIHARAAN DAN OPERASIONAL KENDARAAN DINAS DI

LINGKUNGAN KEMENTERIAN KESEHATAN

BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Dalam rangka pelaksanaan penyelenggaraan pemerintahan diperlukansuatu tata kelola yang baik dengan tujuan untuk mewujudkan GoodGovernance dengan cara pengelolaan Barang Milik Negara (BMN) yangtransparan dan akuntabel melalui sistem pengelolaan keuangannegara. Pengelolaan keuangan negara sebagaimana dimaksud dalamUndang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 perludilaksanakan secara profesional, terbuka, dan bertanggung jawabuntuk sebesar-besarnya kemakmuran rakyat, yang diwujudkan dalamAnggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN). Oleh karena itu,Menteri/Pimpinan Lembaga adalah Pengguna Anggaran/PenggunaBarang Kementerian Negara/Lembaga yang dipimpinnya. SelakuPengguna Anggaran/Pengguna Barang/Menteri/Pimpinan Lembagamemiliki beberapa kewenangan, diantaranya menunjuk KuasaPengguna Anggaran/Pengguna Barang, menggunakan Barang MilikNegara (BMN), menetapkan Pejabat yang bertugas melakukanpengelolaan BMN, serta mengawasi pelaksanaan anggaran.

Biro Umum sebagai salah satu satuan kerja yang berada di bawahlingkungan Sekretariat Jenderal Kementerian Kesehatan mempunyaitugas melaksanakan pengelolaan urusan tata usaha, keprotokolan,rumah tangga, keuangan dan gaji Sekretariat Jenderal. Dalammelaksanakan tugas, Biro Umum menyelenggarakan fungsidiantaranya pengelolaan urusan rumah tangga Kementerian Kesehatankhususnya terkait dengan pengusulan pengadaan kendaraan dinaspejabat dan kendaraan operasional kantor di lingkungan KementerianKesehatan (Kantor Pusat), termasuk memberikan dukungan tidak

www.peraturan.go.id

Page 7: BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA - Semarangsatudata.semarangkota.go.id/adm/file/...Tabel 1 No. JENIS KENDARAAN KAPASITAS/ ISI SILINDER (MAKSIMAL) 1. Bus Roda 6 3.000 - 7.000 cc 2

2014, No.18397

langsung terhadap pengusulan pengadaan dan tertib penggunaankendaraan dinas pejabat dan kendaraan operasional bagi satuan kerjavertikal Kementerian Kesehatan di daerah (UPT).

Untuk menjamin terlaksananya tertib administrasi dan tertibpengelolaan BMN, diperlukan adanya kesamaan persepsi dan langkahsecara integral dan menyeluruh dari unsur-unsur yang terkait dalampengelolaan BMN sehingga dengan demikian perlu disusun suatupetunjuk pelaksanaan yang mengatur mengenai “Standar, ProsedurPengusulan Pengadaan, serta Pemeliharaan dan Operasional KendaraanDinas di Lingkungan Kementerian Kesehatan ”.

BAB II

STANDAR KENDARAAN DINAS DAN OPERASIONAL

A. KETENTUAN KENDARAAN DINAS

Setiap tahun melalui Peraturan Menteri Keuangan diatur mengenaiStandar Biaya Pengadaan Kendaraan Dinas Pejabat, KendaraanOperasional Kantor dan/atau Lapangan Roda 4, KendaraanOperasional Bus, dan Kendaraan Operasional Kantor dan/atauLapangan Roda 2, termasuk pembiayaann.

Di lingkungan Kementerian Kesehatan sejak tahun 2010 ketentuantentang standar kendaraan dinas juga telah diatur namun hanyauntuk jenis roda 4, yaitu melalui surat Sekretaris Jenderal NomorKR.01.01/V/1068/2010 tentang Penataan Kendaraan Dinas R.4.Pengadaan kendaraan dinas tersebut tidak mengesampingkan standarbiaya yang dikeluarkan dari Kementerian Keuangan. Besarankapasitas CC untuk kendaraan dinas R.4 sebagai berikut :

1. Eselon I : 2000 – 2500 CC

2. Eselon II : 1800 – 2000 CC

3. Kendaraan Operasional : 1500 – 2000 CC

Kendaraan dinas dan/atau operasional diharuskan mengikutiInstruksi Presiden terkait penghematan energi serta mempedomaniketentuan peraturan perundang-undangan yang mengatur unsur-unsur efisiensi, penghematan, dan displin kerja.

B. STANDAR KENDARAAN DINAS DI LINGKUNGAN KEMENKES

Sebagai pengganti dan penyempurnaan atas surat Sekretaris JenderalNomor KR.01.01/V/1068/2010 tentang Penataan Kendaraan DinasR.4, maka dalam Peraturan Menteri ini diatur kembali mengenaistandar kendaraan dinas di lingkungan Kementerian Kesehatan.

1. Kendaraan Dinas

www.peraturan.go.id

Page 8: BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA - Semarangsatudata.semarangkota.go.id/adm/file/...Tabel 1 No. JENIS KENDARAAN KAPASITAS/ ISI SILINDER (MAKSIMAL) 1. Bus Roda 6 3.000 - 7.000 cc 2

2014, No.1839 8

No. JABATANJENIS

KENDARAAN

KAPASITAS/ ISISILINDER

(MAKSIMAL)

1. Menteri Sedan, JeepDiatur oleh

Sekretariat Negara

2. Wakil Menteri Sedan 2.500 – 3.000 cc

3. Eselon I Sedan, Jeep 2.500 – 3.000 cc

4. Eselon IISedan atau

Minibus2.000 cc

5. OperasionalSedan atau

Minibus1.300 - 1.500 cc

Standar Kendaraan Dinas Menteri ditentukan dan diadakan olehSekretaris Negara. Ketentuan mengenai kendaraan dinas pejabatWakil Menteri dilaksanakan sesuai ketentuan peraturanperundang-undangan.

a. Kelengkapan Kendaraan Menteri Kesehatan (Menkes)/WakilMenteri Kesehatan (Wamenkes)/Pejabat Eselon I

Di samping Standar Kendaraan yang sudah ditentukan makakepada Pejabat Negara setingkat Menteri dan Pejabat setingkatWamenkes serta Pejabat Eselon I setingkat SekretarisJenderal/Inspektur Jenderal/Direktur Jenderal/Kepala Badansebagai kelengkapan kendaraan dinas dapat dilengkapi denganlampu strobo, TV berlangganan, alat kebersihan, cermin, danlain-lain sesuai kebutuhan. Selain itu Kendaraan Dinas Menkesdan Wamenkes harus memiliki Nomor Polisi Khusus (RI dariSekretariat Negara, hitam, merah, merah warna hitam).

b. Tenaga Pengemudi

Tenaga Pengemudi hanya diperuntukkan bagi Pejabat Eselon Idan Eselon II.

2. Kendaraan Operasional Kantor dan/atau Lapangan Roda 4 danBus Roda 6

www.peraturan.go.id

Page 9: BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA - Semarangsatudata.semarangkota.go.id/adm/file/...Tabel 1 No. JENIS KENDARAAN KAPASITAS/ ISI SILINDER (MAKSIMAL) 1. Bus Roda 6 3.000 - 7.000 cc 2

2014, No.18399

Tabel 1

No. JENIS KENDARAANKAPASITAS/ ISI

SILINDER (MAKSIMAL)

1. Bus Roda 6 3.000 - 7.000 cc

2. Pickup Roda 4 2.000 cc

3. Minibus Roda 4 1.300 – 1.500 cc

3. Kendaraan Operasional Kantor dan/atau Lapangan Roda2/Khusus

Tabel 2

No.JENIS

KENDARAAN

KAPASITAS/ ISISILINDER

(MAKSIMAL)KETERANGAN

1. Bebek 110 - 125 cc Modifikasi dandesain tambahandisesuaikandengankebutuhanprogram

2. Trail / Sport 125 - 250 cc

Ketentuan tentang Standar Kendaraan Dinas Operasionaldan/atau Lapangan sebagaimana tabel 1 dan tabel 2 dapatdiusulkan oleh masing-masing satuan kerja unit utama setelahmelalui kajian, analisa kebutuhan, dan bersifat sangat selektifserta memenuhi asas kepatutan, keadilan danmempertimbangkan ketersediaan anggaran.

www.peraturan.go.id

Page 10: BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA - Semarangsatudata.semarangkota.go.id/adm/file/...Tabel 1 No. JENIS KENDARAAN KAPASITAS/ ISI SILINDER (MAKSIMAL) 1. Bus Roda 6 3.000 - 7.000 cc 2

2014, No.1839 10

BAB III

PROSEDUR PENGUSULAN DAN PENGADAAN

KENDARAAN DINAS DAN OPERASIONAL KANTOR

A. PERSYARATAN PERENCANAAN PENGADAAN

Ketentuan pengusulan pengadaan kendaraan dinas setiap tahundikeluarkan petunjuk oleh Kementerian Keuangan sebagai ketentuanbagi seluruh Kementerian/Lembaga dalam menyusun Kertas KerjaRencana Kerja dan Anggaran Kementerian Negara/Lembaga (RKA-K/L.) Lazimnya pengusulan kendaraan dinas termasuk output/suboutput/komponen/sub komponen kegiatan yang dibatasi, kecuali:

1. Kendaraan fungsional seperti Ambulan untuk rumah sakit, Cellwagon untuk rumah tahanan, dan kendaraan roda dua untukPetugas lapangan.

2. Pengadaan kendaraan bermotor untuk Satuan kerja baru yangsudah ada ketetapan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara danReformasi Birokrasi dan dilakukan secara bertahap sesuai danayang tersedia.

3. Penggantian kendaraan operasional yang benar-benar rusak beratsehingga secara teknis tidak dapat dimanfaatkan lagi.

4. Penggantian kendaraan yang rusak berat yang secara ekonomismemerlukan biaya pemeliharaan yang besar untuk selanjutnyaharus dihapuskan dari daftar inventaris dan tidak diperbolehkandialokasikan biaya pemeliharaannya (didukung oleh berita acarapenghapusan/pelelangan).

5. Kendaraan roda 4 dan atau roda 6 untuk keperluan antar jemputpegawai dapat dialokasikan secara selektif. Usulan pengadaankendaraan bermotor memperhatikan asas efisiensi dan kepatutan.Kendaraan yang diadakan dan merupakan penggantian kendaraanyang dihapuskan harus sama jenis (kapasitas cc) maupunfungsinya dengan kendaraan yang dihapuskan.

6. Pengadaan Kendaraan Dinas dapat mengikuti ketentuan yangtercantum dalam Surat Edaran Lembaga Kebijakan PengadaanBarang/Jasa Pemerintah Republik Indonesia Nomor 1 Tahun 2013tentang Pengadaan Barang/Jasa dengan Sistem E-Purchasing danperaturan perundang-undangan mengenai Pedoman PenetapanAcuan Harga Perkiraan Sendiri (HPS) Kendaraan Pemerintah

www.peraturan.go.id

Page 11: BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA - Semarangsatudata.semarangkota.go.id/adm/file/...Tabel 1 No. JENIS KENDARAAN KAPASITAS/ ISI SILINDER (MAKSIMAL) 1. Bus Roda 6 3.000 - 7.000 cc 2

2014, No.183911

B. TATA CARA ATAU PROSEDUR PENGUSULAN

1. Satuan kerja Kantor Pusat

a.Ketentuan Umum

Pengadaan Kendaraan Dinas Operasional dan/atau LapanganRoda 4 dan Bus Roda 6 dan Kendaraan Dinas Operasionaldan/atau Lapangan Roda 2/Khusus dilakukan oleh masing-masing Satuan Kerja Unit Utama sesuai ketentuan yang berlaku.Oleh karena itu dalam pedoman ini tidak diatur mengenaipengadaan Kendaraan Jenis ini. Sementara itu pengadaanKendaraan Dinas Pejabat dan Operasional dilakukan oleh BiroUmum melalui Bagian Rumah Tangga, terkecuali khusus untukkendaraan Menteri Kesehatan diperoleh melalui KantorSekretariat Negara.

b. Tata Cara Pengusulan Pengadaan Kendaraan Dinas Pejabat danOperasional

1) Mekanisme dan Jadwal Waktu

Seluruh usulan Pengadaan Kendaraan Dinas Pejabat danOperasional harus dibuat tertulis oleh Sekretaris DirektoratJenderal/Sekretaris Badan/Sekretaris InspektoratJenderal/Kepala Pusat/Kepala Biro/Sekretaris KonsilKedokteran Indonesia dan disampaikan kepada SekretarisJenderal melalui Kepala Biro Umum. Mekanisme usulan darimasing-masing Satuan kerja di Lingkungan DirektoratJenderal/Badan/Inspektorat Jenderal disampaikan kepadaSekretaris Unit Utamanya.

Jadwal waktu penyampaian usulan pengadaan kendaraandinas pejabat dan operasional diterima oleh Kepala BiroUmum selambat-lambatnya pada setiap tanggal 15 Marettahun berjalan dan/atau sebelum dikeluarkannya PaguIndikatif Anggaran oleh Kementerian PerencanaanPembangunan Nasional/Bappenas dan KementerianKeuangan dan/atau sebelum dilakukannya Trilateral Meetingantara Bappenas–Kementerian Keuangan–KementerianKesehatan.

Apabila Satuan kerja telah membuat Analisa Kebutuhanperlu mengusulkan Pengadaan Kendaraan Dinas Pejabat danOperasional yang baru, namun sampai batas waktudikeluarkannya Pagu Indikatif belum sampai pada tahapanRisalah Lelang, maka Satuan kerja yang bersangkutan tetapdapat mengajukan usulan Pengadaan kepada SekretarisJenderal melalui Biro Umum.

Bagan Alur Proses Pengajuan Usulan Pengadaan KendaraanDinas Pejabat dan Operasional/SOP sebagai berikut:

www.peraturan.go.id

Page 12: BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA - Semarangsatudata.semarangkota.go.id/adm/file/...Tabel 1 No. JENIS KENDARAAN KAPASITAS/ ISI SILINDER (MAKSIMAL) 1. Bus Roda 6 3.000 - 7.000 cc 2

2014, No.1839 12

www.peraturan.go.id

Page 13: BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA - Semarangsatudata.semarangkota.go.id/adm/file/...Tabel 1 No. JENIS KENDARAAN KAPASITAS/ ISI SILINDER (MAKSIMAL) 1. Bus Roda 6 3.000 - 7.000 cc 2

2014, No.183913

www.peraturan.go.id

Page 14: BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA - Semarangsatudata.semarangkota.go.id/adm/file/...Tabel 1 No. JENIS KENDARAAN KAPASITAS/ ISI SILINDER (MAKSIMAL) 1. Bus Roda 6 3.000 - 7.000 cc 2

2014, No.1839 14

www.peraturan.go.id

Page 15: BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA - Semarangsatudata.semarangkota.go.id/adm/file/...Tabel 1 No. JENIS KENDARAAN KAPASITAS/ ISI SILINDER (MAKSIMAL) 1. Bus Roda 6 3.000 - 7.000 cc 2

2014, No.183915

www.peraturan.go.id

Page 16: BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA - Semarangsatudata.semarangkota.go.id/adm/file/...Tabel 1 No. JENIS KENDARAAN KAPASITAS/ ISI SILINDER (MAKSIMAL) 1. Bus Roda 6 3.000 - 7.000 cc 2

2014, No.1839 16

2) Persyaratan Usulan

Surat Usulan Pengadaan Kendaraan Dinas Pejabat danOperasional yang disampaikan oleh masing-masingSekretaris Direktorat Jenderal/Sekretaris Badan/ SekretarisInspektorat Jenderal/Kepala Pusat/Kepala Biro/SekretarisKonsil Kedokteran Indonesia kepada Sekretaris Jenderalmelalui Biro Umum harus dilampirkan persyaratan sebagaiberikut :

a) Usulan pengadaan yang ditandatangani KPA disertaispesifikasi dan peruntukannya (TOR, RAB dan DataDukung lainnya/analisa kebutuhan);

b) Risalah lelang/penghapusan kendaraan yangditandatangani oleh Satker Penjual (pemilik kendaraanyang akan dilelang), Panitia Lelang dan disahkan olehKepala Kantor Pelayanan Kekayaan Negara dan Lelang(KPKNL);

c) Bila satuan kerja belum dapat melampiri Risalah Lelangsebagaimana huruf (b) di atas pada saat Pagu Indikatifmaka untuk sementara dapat melampirkan UsulanPenghapusan yang ditandatangani oleh KepalaSatker/KPA serta SK Tim/Panitia Penghapusan dan/ atauanalisa kebutuhan;

d) Bila satuan kerja tidak dapat melampirkan Risalah Lelangsebagaimana huruf (b) di atas maka harus melampirkananalisa kebutuhan dan SK berdirinya Satker untukSatker yang baru berdiri dan/ atau laporan hasil auditdengan tujuan tertentu (kehilangan kendaraan) untukSatker yang mengalami kehilangan kendaraan dinas;

e) Daftar inventaris/BMN kendaraan yang dimilikiberdasarkan SIMAK BMN.

2. Satuan kerja Vertikal di Daerah

a. Pengadaan Kendaraan Dinas Pejabat dan Operasional dilingkungan Satuan kerja vertikal Kementerian Kesehatan didaerah dilakukan oleh masing-masing Satuan kerja denganpersetujuan oleh Unit Utama Eselon I terkait;

b. Pengadaan sebagaimana dimaksud huruf a tidak bolehbertentangan dengan standar Kendaraan Dinas yang sudahdiatur dalam Bab II, Pemeliharan dan Operasional Bab IV danTertib Penggunaan Kendaraan Dinas Pejabat dan OperasionalBab V. Hasil pengadaan kendaraan dinas oleh masing-masingSatuan kerja secara berjenjang harus dilaporkan kepada

www.peraturan.go.id

Page 17: BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA - Semarangsatudata.semarangkota.go.id/adm/file/...Tabel 1 No. JENIS KENDARAAN KAPASITAS/ ISI SILINDER (MAKSIMAL) 1. Bus Roda 6 3.000 - 7.000 cc 2

2014, No.183917

Sekretaris Jenderal dengan tembusan Kepala Biro Keuangandan Barang Milik Negara, Kepala Biro Umum, serta Kepala BiroPerencanaan dan Anggaran;

c.Kendaraan dinas akan dilakukan pengadministrasian olehmasing-masing satuan kerja selaku Kuasa Pengguna Barang(UAKPB) sesuai peraturan perundang-undangan yang berlaku.

C. DISTRIBUSI

Distribusi Kendaraan Dinas Pejabat dan Operasional dilakukan olehBiro Umum akan diserahkan kepada Sekretaris UnitUtama/Pusat/Biro/Sekretaris Konsil Kedokteran Indonesia palinglambat setelah 10 (sepuluh) hari sejak kendaraan diterima Biro Umummelalui Penyedia. Penyerahan Kendaraan dilakukan menggunakanBerita Acara Serah Terima (BAST) Sementara, setelah Buku PemilikKendaraan Bermotor (BPKB) ASLI diterima kemudian dibuatkan BAST.

Distribusi Kendaraan Dinas Pejabat dan Operasional dilakukan olehmasing-masing Sekretaris Unit Utama/Pusat/Biro/ Sekretaris KonsilKedokteran Indonesia sesuai kebutuhan satuan kerja Pengusul.

BAB IV

PEMELIHARAAN DAN OPERASIONAL

Pemeliharaan dan Operasional Kendaraan Dinas Pejabat dan Operasionaldilakukan untuk mempertahankan kendaraan dinas agar tetap dalamkondisi normal dan siap pakai sesuai dengan peruntukannya.Pemeliharaan dan Operasional Kendaraan Dinas sebaiknya menghitungmasa manfaat kendaraan sebagai aset tetap sebagaimana diatur dalamperaturan perundang-undangan mengenai Tabel Masa Manfaat DalamRangka Penyusutan Barang Milik Negara Berupa Aset Tetap pada EntitasPemerintah Pusat.

A. SATUAN BIAYA

1.Pengadaan Kendaraan Dinas

Satuan biaya untuk pengadaan kendaraan dinas yang terdiri ataskendaraan dinas pejabat, kendaraan operasional kantor dan/ ataulapangan roda 4 (empat), kendaraan operasional bus, kendaraanoperasional kantor dan/ atau lapangan roda 2 (dua) ditetapkansetiap tahun melalui Peraturan Menteri Keuangan dalam bentukStandar Biaya Masukan.

Satuan biaya pengadaan kendaraan dinas merupakan biaya yangdigunakan untuk perencanaan kebutuhan biaya pengadaankendaraan dinas guna menunjang pelaksanaan tugas dan fungsiKementerian Kesehatan.

Dalam hal kebutuhan kendaraan dinas yang telah dipenuhi melalui

www.peraturan.go.id

Page 18: BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA - Semarangsatudata.semarangkota.go.id/adm/file/...Tabel 1 No. JENIS KENDARAAN KAPASITAS/ ISI SILINDER (MAKSIMAL) 1. Bus Roda 6 3.000 - 7.000 cc 2

2014, No.1839 18

mekanisme sewa kendaraan, maka menurut ketentuan yangtercantum dalam Peraturan Menteri keuangan tentang Standar BiayaMasukan bahwa pengadaan melalui pembelian tidak diperkenankanlagi. Ketentuan ini tidak berlaku bila mana Satuan kerja yangbersangkutan akan melakukan pengadaan kendaraan dinas padatahun berikutnya agar pengalokasian biaya sewa ditiadakan.

2.Pemeliharaan dan Operasional Kendaraan Dinas

Satuan biaya pemeliharaan dan operasional kendaraan dinas pejabatdigunakan untuk mempertahankan kendaraan dinas agar tetapdalam kondisi normal dan dan siap pakai sesuai denganperuntukkannya termasuk biaya bahan bakar. Satuan biaya tersebutbelum termasuk biaya pengurusan Surat Tanda Nomor Kendaraan(STNK) yang besarannya mengacu pada ketentuan yang berlaku.

Kendaraan dinas dalam lingkungan kantor Kementerian Kesehatanadalah kendaraan yang digunakan hanya terbatas dalam lingkungankantor Kementerian Kesehatan. Khusus untuk kendaraan dinas yangpengadaannya bersumber dari sewa, satuan biaya tersebut hanyadiperuntukkan untuk bahan bakar.

B. PENERAPAN KONSEP KAPITALISASI

Penerapan Konsep Kapitalisasi dalam Pemeliharaan Kendaraan Dinasterkait dengan jenis Belanja Modal. Untuk mengetahui apakah suatubelanja dapat dimasukkan sebagai belanja modal atau tidak, makaperlu diketahui definisi aset tetap atau aset tetap lainnya dan kriteriakapitalisasi aset tetap.

Aset tetap mempunyai ciri-ciri/karakteristik sebagai berikut: berwujud,akan menambah aset pemerintah, mempunyai masa manfaat lebih darisatu tahun, nilainya material (di atas nilai kapitalisasi). Sedangkan ciri-ciri aset tetap lainnya adalah, akan menambah aset pemerintah,mempunyai masa manfaat lebih dari satu tahun, nilainya relatifmaterial (di atas nilai kapitalisasi).

Berdasarkan penjelasan di atas, dapat disimpulkan bahwa suatubelanja dapat dikategorikan sebagai belanja modal jika :

1. Pengeluaran tersebut mengakibatkan adanya perolehan aset tetapatau aset tetap lainnya yang demikian menambah aset pemerintah;

2. Pengeluaran tersebut melebihi batasan minimal kapitalisasi asettetap atau aset tetap lainnya yang telah ditetapkan oleh pemerintah;

3. Perolehan aset tetap tersebut dimaksudkan untuk dipakai dalamoperasional pemerintahan, bukan untuk dijual atau diserahkan kemasyarakat.

Dalam kaitan konsep harga perolehan menetapkan bahwa seluruhpengeluaran yang mengakibatkan tersedianya aset siap pakai maka

www.peraturan.go.id

Page 19: BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA - Semarangsatudata.semarangkota.go.id/adm/file/...Tabel 1 No. JENIS KENDARAAN KAPASITAS/ ISI SILINDER (MAKSIMAL) 1. Bus Roda 6 3.000 - 7.000 cc 2

2014, No.183919

seluruh pengeluaran tersebut masuk ke dalam belanja modal.Pengeluaran tersebut memenuhi batasan minimal kapitalisasi (relatifmaterial) aset tetap/aset tetap lainnya.

Di samping belanja modal untuk perolehan aset tetap dan aset tetaplainnya, belanja untuk pengeluaran-pengeluaran sesudah perolehanaset tetap atau aset tetap lainnya dapat juga dimasukkan sebagaiBelanja Modal. Pengeluaran tersebut dapat dikategorikan sebagaibelanja modal jika memenuhi persyaratan bahwa pengeluaran tersebutmengakibatkan bertambahnya masa manfaat, kapasitas, kualitas danvolume aset yang telah dimiliki.

Berikut disampaikan contoh pengeluaran yang masuk dalam kategoriBelanja Barang (52) dan Belanja Modal (53) terkait konsep kapitalisasi.

Tabel 1.

Contoh pengeluaran biaya pemeliharaan yang termasuk BelanjaBarang dan Belanja Modal (khusus untuk Belanja Modal sudah tidak

termasuk kategori belanja operasional)

NO URAIAN KLASIFIKASI

1Pembelian oli, bensin, service/tuneup

BelanjaBarang

2Biaya Pengurusan STNK/ BPKB Belanja

Barang

3Pembelian accu mobil dinas Belanja

Barang

4Penggantian kompresor Belanja

Barang

5Penggantian ban mobil/motor Belanja

Barang

6 Overhaul kendaraan dinas Belanja Modal

7 Pembelian tape mobil Belanja Modal

8 Pembelian AC Mobil Belanja Modal

www.peraturan.go.id

Page 20: BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA - Semarangsatudata.semarangkota.go.id/adm/file/...Tabel 1 No. JENIS KENDARAAN KAPASITAS/ ISI SILINDER (MAKSIMAL) 1. Bus Roda 6 3.000 - 7.000 cc 2

2014, No.1839 20

C. PEMBIAYAAN

Pengalokasian biaya untuk pengadaan kendaraan dinas pejabat danoperasional yang kewenangannya menjadi tusi Biro Umumsebagaimana yang diatur dalam pedoman ini ditampung dalam DIPASatker Biro Umum. Sedangkan pengadaan kendaraan khusus(termasuk ambulan) dan roda 2 dan/ atau kendaraan dinas pejabatdan operasional Satker vertikal Kemenkes di daerah pembiayaannyadialokasikan ke dalam DIPA Satker Unit Utama masing-masing.

Bagi Satker yang mengusulkan kendaraan dinas pejabat danoperasional untuk tahun anggaran berikutnya melalui Satker BiroUmum (dan sudah disetujui oleh pimpinan atau Catatan Hasil Reviu(CHR) oleh Aparat Pengawasan Instansi Pemerintah/Itjen) maka Satkeryang bersangkutan dapat mengalokasikan biaya pemeliharaan danoperasional kendaraan tersebut ke dalam DIPA Satker masing-masingpada tahun anggaran yang akan datang.

D. AKSESORIS KENDARAAN DINAS PEJABAT DAN OPERASIONALKANTOR

1. Untuk penambahan aksesoris dapat dilakukan sepanjang tidakbersifat kemewahan dan bersifat urgensi;

2. Aksesoris yang dapat diadakan seperti TV, GPS, Radar, dan lain-lain;

3. Anggaran pengadaan aksesoris kendaraan dinas pejabat danoperasional dialokasikan dalam DIPA masing-masing satuankerja/Unit Utama.

BAB V

TERTIB PENGGUNAAN KENDARAAN DINAS PEJABAT

DAN OPERASIONAL KANTOR

Telah ditetapkan peraturan perundang-undangan yang mengaturberbagai langkah-langkah terkait dengan kebijaksanaan peningkatanefisiensi, penghematan, dan disiplin kerja Aparatur Pemerintah. Lebihlanjut ditegaskan bahwa keberhasilan pelaksanaan peraturan initergantung kepada komitmen untuk memberikan keteladan, panutan,sikap mental, prilaku, tekad, semangat, ketaatan disiplin aparaturpemerintah, peran aktif masyarakat dan penegakan hukum dengansangsi yang tegas kepada pelanggar.

A. PENGERTIAN

1.Aparatur Sipil Negara yang selanjutnya disingkat ASN

adalah profesi bagi pegawai negeri sipil dan pegawai pemerintahdengan perjanjian kerja yang bekerja pada instansi pemerintah.

www.peraturan.go.id

Page 21: BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA - Semarangsatudata.semarangkota.go.id/adm/file/...Tabel 1 No. JENIS KENDARAAN KAPASITAS/ ISI SILINDER (MAKSIMAL) 1. Bus Roda 6 3.000 - 7.000 cc 2

2014, No.183921

2.Pegawai Aparatur Sipil Negara yang selanjutnya disebut PegawaiASN

adalah pegawai negeri sipil dan pegawai pemerintah denganperjanjian kerja yang diangkat oleh pejabat pembina kepegawaiandan diserahi tugas dalam suatu jabatan pemerintahan ataudiserahi tugas negara lainnya dan digaji berdasarkan peraturanperundang-undangan.

3.Pegawai Negeri Sipil yang selanjutnya disingkat PNS

adalah warga negara Indonesia yang memenuhi syarat tertentu,diangkat sebagai Pegawai ASN secara tetap oleh pejabat pembinakepegawaian untuk menduduki jabatan pemerintahan.

4.Efisiensi

Adalah kemampuan Sumber Daya Manusia Aparatur Negarauntuk melaksanakan kegiatan umum pemerintahan danpembangunan, dengan memperhatikan usaha panghematan atassumber daya, untuk mengoptimalkan produk, atau kombinasikeduanya, yang dapat dilakukan baik melalui peningkatanmetode kerja, penggunaan teknologi maupun peningkatanefektivitas manajemen.

5.Disiplin

Adalah sikap mental Sumber Daya Manusia Aparatur Negarayang tercermin dalam perbuatan dan perilaku pribadi ataukelompok, berupa kepatuhan dan ketaatan terhadap aturankerja, hukum dan norma kehidupan bermasyarakat, berbangsa,dan bernegara yang dilakukan secara sadar.

6.Penghematan

Adalah mencegah pemakaian prasarana dan sarana peralatankerja secara berlebih-Iebihan sehingga biaya pekerjaan yangbersangkutan menjadi mahal.

B. ASAS - ASAS

1. Hemat, berarti penggunaan kendaraan dinas operasional tepatsasaran dan tepat guna untuk dimanfaatkan pada kegiatan yanglebih utama.

2. Efektif, berarti penggunaan kendaraan dinas operasional sesuaidengan kebutuhan yang telah ditetapkan dan dapat memberikanmanfaat yang sebesar-besarnya sesuai dengan sasaran yangditetapkan Pemerintah.

3. Efisien, berarti penggunaan kendaraan dinas operasional harusdiusahakan dengan menggunakan dana dan daya yang sehemat-hematnya untuk mencapai sasaran yang ditetapkan dalamwaktu sesingkat-singkatnya dan dapat dipertanggungjawabkan.

www.peraturan.go.id

Page 22: BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA - Semarangsatudata.semarangkota.go.id/adm/file/...Tabel 1 No. JENIS KENDARAAN KAPASITAS/ ISI SILINDER (MAKSIMAL) 1. Bus Roda 6 3.000 - 7.000 cc 2

2014, No.1839 22

4. Berkeadilan (fairness), berarti penggunaan kendaraan dinasoperasional tidak mengutamakan hubungan kekerabatan,pertemanan, atau kedekatan melainkan harus adil danberdasarkan pada kebutuhan yang sebenarnya.

5. Lugas/tegas, berarti penggunaan kendaraan dinas operasionalharus jujur dan tanpa pilih kasih serta pelaksanaannya sesuaiaturan yang telah ditetapkan.

C. ETIKA

1. Kendaraan dinas dan operasional hanya digunakan untukkepentingan dinas yang menunjang tugas pokok dan fungsi.

2. Kendaraan dinas dan operasional dibatasi penggunaannya padahari kerja kantor.

3. Kendaraan dinas dan operasional hanya digunakan di dalamkota

4. Penggunaan kendaraan dinas dan operasional ke luar kota atasijin tertulis pimpinan instansi pemerintah atau pejabat yangditugaskan sesuai kewenangannya/kompetensinya.

5. Kendaraan dinas dan operasional milik negara hanya untuksarana penunjang penyelenggaraan pelayanan pemerintahan,bukan fasilitas dan hak pribadi untuk para penyelenggaranegara.

6. Kendaraan dinas dan operasional dilarang dipergunakan olehpejabat/pengguna di luar ketentuan jam dinas, misalnya harilibur, dan lain-lain, dan/atau dipergunakan untuk plesiran ataukepentingan pribadi;

7. Kendaraan dinas dan operasional dilarang penggunaannya olehbukan pejabat/pengguna yang mendapatkan fasilitas;

8. Kendaraan dinas dan operasional dilarang digunakan/parkirpada tempat-tempat tertentu seperti di halaman losmen, tempatkaraoke, dan tempat lain, terkecuali dalam rangka kedinasan;

9. Kendaraan dinas dan operasional sebaiknya tidak dipergunakanuntuk kegiatan-kegiatan di luar kedinasan seperti mengantaratau menjemput anak ke sekolah/les, berbelanja ke pasar ataumal, dipakai istri pejabat untuk pergi arisan, dipakai sang anakuntuk pergi apel malam minggu (termasuk kendaraan roda 2)dan lain-lain;

10. Pejabat Instansi Pemerintah dan Pegawai Negeri dilarangmenggunakan/menguasai lebih dari 1 (satu) kendaraan dinasjabatan dan/atau operasional. Biaya pemeliharaan termasukpenggunaan bahan bakar agar hemat, tidak diperkenankanmelebihi plafon pemeliharaan dan operasional yang ditetapkan;

www.peraturan.go.id

Page 23: BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA - Semarangsatudata.semarangkota.go.id/adm/file/...Tabel 1 No. JENIS KENDARAAN KAPASITAS/ ISI SILINDER (MAKSIMAL) 1. Bus Roda 6 3.000 - 7.000 cc 2

2014, No.183923

11. Uang transpor pegawai diberikan sepanjang tidak menggunakankendaraan dinas, disertai dengan surat tugas, dan tidak bersifatrutin serta tidak diberikan kepada Pelaksana SPD yangmelakukan rapat dalam komplek perkantoran yang sama.

D. PENGGUNAAN DAN PENARIKAN

1. Penyerahan kendaraan dinas pejabat dan operasional hasilpengadaan Biro Umum kepada Sekretaris UnitUtama/Pusat/Biro/Sekretaris Konsil Kedokteran Indonesiamenggunakan Berita Acara Serah Terima (BAST) Sementarasambil menunggu proses pembuatan Buku Pemilik KendaraanBermotor (BPKB) asli yang dikeluarkan oleh Instansi yangberwenang;

2. Bersamaan dengan penyerahan kendaraan dinas pejabat danoperasional yang baru dari Biro Umum, maka kendaraan dinaspejabat dan operasional wajib dikembalikan/ diserahterimakankepada Biro Umum. Pengaturan pemanfaatan lebih lanjutkendaraan ini diatur oleh Biro Umum;

3. Penunjukan pejabat/pengguna kendaraan dinas pejabat danoperasional angka 1 di atas sebagai pemegang kendaraandinas/penanggungjawab perorangan di lingkungan Satuan kerjaUnit Utama ditetapkan oleh pimpinan satuan kerja selakuKuasa Pengguna Barang (KPB);

4. Mempertimbangkan bahwa kendaraan dinas operasional miliknegara hanya untuk sarana penunjang penyelenggaraanpelayanan pemerintahan, bukan fasilitas dan hak pribadi untukpara penyelenggara negara maka kepada parapejabat/pengguna bila sudah tidak memegang jabatansemula/pindah jabatan/pensiun/dan lain-lain maka palinglama 1 bulan harus mengembalikan kendaraan dimaksudkepada Unit Utama Eselon I melalui Sekretaris/Kuasa PenggunaBarang (KPB) melalui Kepala Bagian/Kepala Subbagian TataUsaha dengan tembusan Biro Umum serta Biro Keuangan danBarang Milik Negara.

E. KEHILANGAN KENDARAAN DINAS

Pengamanan atas kendaraan dinas pejabat dan operasional kantormenjadi tanggung jawab satuan kerja/unit utama penerimakendaraan dinas pejabat dan operasional kantor. Jika satuankerja/unit utama mengalami kehilangan kendaraan dinas, maka:

1. Satuan kerja/Unit Utama harus membuat surat permohonanaudit dengan tujuan tertentu kepada Inspektorat Jenderal yangditandatangan oleh Sekretaris Inspektorat Jenderal/DirektoratJenderal/Badan/Kepala Pusat/Kepala Biro/Sekretaris KonsilKedokteran Indonesia;

www.peraturan.go.id

Page 24: BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA - Semarangsatudata.semarangkota.go.id/adm/file/...Tabel 1 No. JENIS KENDARAAN KAPASITAS/ ISI SILINDER (MAKSIMAL) 1. Bus Roda 6 3.000 - 7.000 cc 2

2014, No.1839 24

2. Inspektorat Jenderal akan melakukan audit dengan tujuantertentu (kehilangan kendaraan);

3. Inspektorat Jenderal akan memberikan rekomendasi terkaitkehilangan kendaraan.

BAB VI

PENUTUP

Dengan telah ditetapkannya Standar, Prosedur Pengusulan Pengadaan,Pemeliharaan, dan Operasional Kendaraan Dinas di LingkunganKementerian Kesehatan diharapkan masing-masing satuan kerja unitutama pusat dan daerah dapat segera memanfaatkannya dalamperencanaan dan penganggaran pengadaan kendaraan dinas.Keberhasilan pelaksanaan pedoman ini tergantung kepada komitmenuntuk memberikan keteladanan, panutan, sikap mental, prilaku,tekad, semangat ketaatan disiplin aparatur pemerintah peran aktifmasyarakat, dan penegakan hukum dengan sangsi yang tegas kepadapelanggar.

Pemberlakuan standar ini akan disesuaikan setiap tahun dan/atausewaktu-waktu sesuai dengan perkembangan dan kondisi perubahanyang selalu bersifat dinamis serta mempertimbangkan berbagai aspeksesuai kebutuhan.

MENTERI KESEHATAN

REPUBLIK INDONESIA,

FARID MOELOEK

www.peraturan.go.id