berita daerah kota depok nomor 14 tahun 2013 … no 14 tahun 2013 tentang... · modal (lembaran...

31
BERITA DAERAH KOTA DEPOK NOMOR 14 TAHUN 2013 PERATURAN WALIKOTA DEPOK NOMOR 14 TAHUN 2013 TENTANG TATA CARA PENGAJUAN IZIN PEMANFAATAN RUANG DAN RENCANA TAPAK (SITE PLAN) DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA DEPOK, Menimbang : a. bahwa dengan pesatnya pembangunan fisik, menumbuhkan konsekuensi bagi Pemerintah Kota Depok untuk mengendalikan, menata dan mengembangkan secara tertib, terarah dan terpadu; b. bahwa untuk pengendalian, penataan, penertiban tata ruang termasuk didalamnya pendirian bangunan perlu adanya ketentuan yang mengatur sehingga perkembangan pembangunan di wilayah Kota Depok sejalan dengan nilai– nilai keindahan dan ketertiban; c. bahwa dengan ditetapkannya Peraturan Daerah Kota Depok Nomor 15 Tahun 2011 tentang Izin Pemanfaatan Ruang, maka perlu dijabarkan Tata cara Pengajuan Izin Pemanfaatan Ruang dan Rencana Tapak (Site Plan); d. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a, huruf b, dan huruf c, perlu menetapkan Peraturan Walikota tentang Tata Cara Pengajuan Izin Pemanfaatan Ruang Dan Rencana Tapak (Site Plan);

Upload: truongkhuong

Post on 12-Mar-2019

213 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: BERITA DAERAH KOTA DEPOK NOMOR 14 TAHUN 2013 … No 14 Tahun 2013 tentang... · Modal (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 67, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia

BERITA DAERAH KOTA DEPOK

NOMOR 14 TAHUN 2013

PERATURAN WALIKOTA DEPOK

NOMOR 14 TAHUN 2013

TENTANG

TATA CARA PENGAJUAN IZIN PEMANFAATAN RUANG DAN

RENCANA TAPAK (SITE PLAN)

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

WALIKOTA DEPOK,

Menimbang : a. bahwa dengan pesatnya pembangunan fisik,

menumbuhkan konsekuensi bagi Pemerintah Kota Depok

untuk mengendalikan, menata dan mengembangkan secara

tertib, terarah dan terpadu;

b. bahwa untuk pengendalian, penataan, penertiban tata ruang

termasuk didalamnya pendirian bangunan perlu adanya

ketentuan yang mengatur sehingga perkembangan

pembangunan di wilayah Kota Depok sejalan dengan nilai–

nilai keindahan dan ketertiban;

c. bahwa dengan ditetapkannya Peraturan Daerah Kota Depok

Nomor 15 Tahun 2011 tentang Izin Pemanfaatan Ruang,

maka perlu dijabarkan Tata cara Pengajuan Izin Pemanfaatan

Ruang dan Rencana Tapak (Site Plan);

d. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud

dalam huruf a, huruf b, dan huruf c, perlu menetapkan

Peraturan Walikota tentang Tata Cara Pengajuan

Izin Pemanfaatan Ruang Dan Rencana Tapak (Site Plan);

Page 2: BERITA DAERAH KOTA DEPOK NOMOR 14 TAHUN 2013 … No 14 Tahun 2013 tentang... · Modal (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 67, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia

2

Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1960 tentang Pokok-Pokok

Agraria (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1960

Nomor 104, Tambahan Lembaran Negara Republik

Indonesia Nomor 2043);

2. Undang-Undang Nomor 51 PRP Tahun 1960 tentang

Larangan Pemakaian Tanah Tanpa Izin yang Berhak atau

Kuasanya (Lembaran Negara Republik Indonesia

Tahun 1960 Nomor 158, Tambahan Lembaran Negara

Republik Indonesia Nomor 2106);

3. Undang-Undang Nomor 3 Tahun 1982 tentang Wajib Daftar

Perusahaan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun

1982 Nomor 7, Tambahan Lembaran Negara Republik

Indonesia Nomor 3214);

4. Undang-Undang Nomor 15 Tahun 1999 tentang

Pembentukan Kotamadya Daerah Tingkat II Depok dan

Kotamadya Daerah Tingkat II Cilegon (Lembaran Negara

Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 49, Tambahan

Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3828);

5. Undang-Undang Nomor 28 Tahun 1999 tentang

Penyelenggaraan Negara yang Bersih dan bebas dari

Korupsi, Kolusi dan Nepotisme (Lembaran Negara Republik

Indonesia Tahun 1999 Nomor 75, Tambahan Lembaran

Negara Republik Indonesia Nomor 3851);

6. Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2002 tentang Bangunan

Gedung (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2002

Nomor 134, Tambahan Lembaran Negara Republik

Indonesia Nomor 4247);

Page 3: BERITA DAERAH KOTA DEPOK NOMOR 14 TAHUN 2013 … No 14 Tahun 2013 tentang... · Modal (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 67, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia

3

7. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang

Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia

Tahun 2004 Nomor 125, Tambahan Lembaran Negara

Republik Indonesia Nomor 4437) sebagaimana telah

beberapa kali diubah terakhir dengan Undang-Undang

Nomor 12 Tahun 2008 tentang Perubahan kedua atas

Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang

Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia

Tahun 2008 Nomor 59, Tambahan Lembaran Negara

Republik Indonesia Nomor 4844);

8. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2007 tentang Penanaman

Modal (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007

Nomor 67, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia

Nomor 4724);

9. Undang-Undang Nomor 26 Tahun 2007 tentang Penataan

Ruang (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007

Nomor 68, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia

Nomor 4725);

10. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2009 tentang

Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup

(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009

Nomor 140, Tambahan Lembaran Negara Republik

Indonesia Nomor 5059);

11. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2011 tentang Perumahan

dan Kawasan Permukiman (Lembaran Negara Republik

Indonesia Tahun 2011 Nomor 7, Tambahan Lembaran

Negara Republik Indonesia Nomor 5188);

Page 4: BERITA DAERAH KOTA DEPOK NOMOR 14 TAHUN 2013 … No 14 Tahun 2013 tentang... · Modal (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 67, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia

4

12. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2011 tentang

Pembentukan Peraturan Perundang-undangan (Lembaran

Negara Republik Indonesia Tahun 2011 Nomor 82,

Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia

Nomor 5234);

13. Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 1997 tentang

Pendaftaran Tanah (Lembaran Negara Republik Indonesia

Tahun 1997 Nomor , Tambahan Lembaran Negara

Republik Indonesia Nomor );

14. Peraturan Pemerintah Nomor 16 Tahun 2004 tentang

Penatagunaan Tanah (Lembaran Negara Republik Indonesia

Tahun 2004 Nomor 45, Tambahan Lembaran Negara

Republik Indonesia Nomor 4385);

15. Peraturan Pemerintah Nomor 36 Tahun 2005 tentang

Peraturan Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 28

Tahun 2002 tentang Bangunan (Lembaran Negara Republik

Indonesia Tahun 2005 Nomor 83, Tambahan Lembaran

Negara Republik Indonesia Nomor 4532);

16. Peraturan Pemerintah Nomor 79 Tahun 2005 tentang

Pedoman Pembinaan dan Pengawasan Penyelenggaraan

Pemerintah Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia

Tahun 2005 Nomor 165, Tambahan Lembaran Negara

Republik Indonesia Nomor 4593);

17. Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang

Pembagian Urusan Pemerintahan antara Pemerintah,

Pemerintahan Daerah Provinsi, dan Pemerintahan Daerah

Kabupaten/Kota (Lembaran Negara Republik Indonesia

Tahun 2007 Nomor 82, Tambahan Lembaran Negara

Republik Indonesia Nomor 4737);

Page 5: BERITA DAERAH KOTA DEPOK NOMOR 14 TAHUN 2013 … No 14 Tahun 2013 tentang... · Modal (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 67, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia

5

18. Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 2007 tentang

Organisasi Perangkat Daerah (Lembaran Negara Republik

Indonesia Tahun 2007 Nomor 89, Tambahan Lembaran

Negara Republik Indonesia Nomor 4741);

19. Peraturan Pemerintah Nomor 15 Tahun 2010 tentang

Penyelenggaraan Penataan Ruang (Lembaran Negara

Republik Indonesia Tahun 2010 Nomor 21, Tambahan

Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5103);

20. Peraturan Pemerintah Nomor 27 Tahun 2012 tentang Izin

Lingkungan (Lembaran Negara Republik Indonesia

Tahun 2012 Nomor 48, Tambahan Lembaran Negara

Republik Indonesia Nomor 5285);

21. Peraturan Presiden Nomor 112 Tahun 2007 tentang

Penataan dan Pembinaan Pasar Tradisional, Pusat

Perbelanjaan dan Toko Modern;

22. Keputusan Presiden Nomor 41 Tahun 1996 tentang

Kawasan Industri;

23. Keputusan Presiden Nomor 54 Tahun 2008 tentang Rencana

Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kawasan Jakarta, Bogor,

Depok, Tangerang, Bekasi, Puncak dan Cianjur;

24. Peraturan Menteri Agraria /Kepala Badan Pertanahan

Nasional Nomor 2 Tahun 1999 tentang Izin Lokasi;

25. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 09 Tahun 2009

tentang Penyerahan Prasarana, Sarana dan Utilitas

Perumahan dan Permukiman di Daerah;

26. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 50 Tahun 2009

tentang Pedoman Koordinasi Penataan Ruang Daerah;

Page 6: BERITA DAERAH KOTA DEPOK NOMOR 14 TAHUN 2013 … No 14 Tahun 2013 tentang... · Modal (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 67, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia

6

27. Peraturan Menteri Agraria/Kepala Badan Pertanahan

Nasional Nomor 2 Tahun 2011 tentang Pedoman

Pertimbangan Teknis Pertanahan dalam penerbitan Izin

Lokasi, Penetapan Lokasi dan Izin Perubahan Penggunaan

Tanah;

28. Peraturan Daerah Kota Depok Nomor 03 Tahun 2006

tentang Bangunan dan Izin Mendirikan Bangunan

(Lembaran Daerah Kota Depok Tahun 2006 Nomor 03,

Tambahan Lembaran Daerah Kota Depok Nomor 58);

29. Peraturan Daerah Kota Depok Nomor 07 Tahun 2008

tentang Urusan Pemerintahan Wajib dan Pilihan yang

menjadi Kewenangan Pemerintah Kota Depok (Lembaran

Daerah Kota Depok Tahun 2008 Nomor 07);

30. Peraturan Daerah Kota Depok Nomor 03 Tahun 2011

tentang Penyelenggaraan Perizinan dan Pendaftaran Usaha

Bidang Perindustrian dan Perdagangan (Lembaran Daerah

Kota Depok Tahun 2011 Nomor 03);

31. Peraturan Daerah Kota Depok Nomor 04 Tahun 2011

tentang Izin Pembuangan dan Pemanfaatan Air Limbah

(Lembaran Daerah Kota Depok Tahun 2011 Nomor 04);

32. Peraturan Daerah Kota Depok Nomor 08 Tahun 2008

tentang Organisasi Perangkat Daerah (Lembaran Daerah

Kota Depok Tahun 2008 Nomor 08) sebagaimana telah

beberapa kali diubah terakhir dengan Peraturan Daerah

Kota Depok Nomor 19 Tahun 2012 tentang Perubahan

Ketiga Atas Peraturan Daerah Kota Depok Nomor 08

Tahun 2008 tentang Organisasi Perangkat Daerah

(Lembaran Daerah Kota Depok Tahun 2012 Nomor 19);

Page 7: BERITA DAERAH KOTA DEPOK NOMOR 14 TAHUN 2013 … No 14 Tahun 2013 tentang... · Modal (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 67, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia

7

33. Peraturan Daerah Kota Depok Nomor 15 Tahun 2011

tentang Izin Pemanfaatan Ruang (Lembaran Daerah Kota

Depok Tahun 2011 Nomor 15);

34. Peraturan Walikota Depok Nomor 17 Tahun 2012 tentang

Pengolahan Air Limbah Domestik (Berita Daerah Kota Depok

Tahun 2012 Nomor 17);

35. Peraturan Walikota Depok Nomor 35 Tahun 2012 tentang

Zonasi Pendirian Pasar Tradisional, Pusat Perbelanjaan dan

Toko Modern (Lembaran Daerah Kota Depok Tahun 2012

Nomor 35);

MEMUTUSKAN :

Menetapkan : PERATURAN WALIKOTA TENTANG TATA CARA PENGAJUAN

IZIN PEMANFAATAN RUANG DAN RENCANA TAPAK

(SITE PLAN).

BAB I

KETENTUAN UMUM

Pasal 1

Dalam Peraturan Walikota ini yang dimaksud dengan :

1. Pemerintah Daerah adalah Pemerintah Kota Depok sebagai

unsur penyelenggara pemerintah daerah.

2. Kota adalah Kota Depok.

3. Walikota adalah Walikota Depok.

4. Dinas Tata Ruang dan Permukiman adalah Dinas Tata

Ruang dan Permukiman Kota Depok.

5. BPMP2T adalah Badan Penanaman Modal dan Pelayanan

Perizinan Terpadu Kota Depok.

Page 8: BERITA DAERAH KOTA DEPOK NOMOR 14 TAHUN 2013 … No 14 Tahun 2013 tentang... · Modal (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 67, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia

8

6. Ruang adalah wadah yang meliputi ruang daratan, ruang

lautan dan ruang udara sebagai satu kesatuan wilayah,

tempat manusia dan makhluk lainnya hidup dan melakukan

kegiatan serta memelihara kelangsungan hidupnya.

7. Rencana Tata Ruang adalah hasil perencanaan tata ruang

berdasarkan aspek administratif dan/atau aspek fungsional

yang telah ditetapkan.

8. Rencana Tata Ruang Wilayah Kota yang selanjutnya disebut

RTRW Kota adalah hasil perencanaan tata ruang wilayah

kota yang telah ditetapkan dengan peraturan daerah.

9. Rencana Detail Tata Ruang yang selanjutnya disebut RDTR

adalah rencana secara terperinci tentang tata ruang wilayah

kota yang dilengkapi dengan peraturan zonasi kota.

10. Rencana tapak atau yang bisa disebut site plan adalah hasil

perencanaan terhadap lahan yang dimohonkan dan berisi

pengaturan ruang yang akan menampung aktivitas kegiatan

yang diusulkan.

11. Ruang Terbuka Hijau yang selanjutnya disebut RTH adalah

area memanjang/jalur dan/atau mengelompok, yang

penggunaannya lebih bersifat terbuka, tempat tumbuh

tanaman, baik yang tumbuh secara alamiah maupun yang

sengaja ditanam.

12. Pemanfaatan ruang adalah upaya untuk mewujudkan

struktur ruang dan pola ruang sesuai dengan rencana tata

ruang melalui penyusunan dan pelaksanaan program

beserta pembiayaannya.

13. Pengendalian pemanfaatan ruang adalah upaya untuk

mewujudkan tertib tata ruang sesuai dengan rencana tata

ruang yang telah ditetapkan.

Page 9: BERITA DAERAH KOTA DEPOK NOMOR 14 TAHUN 2013 … No 14 Tahun 2013 tentang... · Modal (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 67, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia

9

14. Masyarakat adalah perorangan, kelompok, badan hukum

atau usaha, dan lembaga atau suatu organisasi yang

kegiatannya dibidang bangunan, termasuk masyarakat

hukum adat dan masyarakat ahli yang berkepentingan

dengan penyelenggaraan bangunan.

15. Badan adalah sekumpulan orang dan/atau modal yang

merupakan kesatuan, baik yang melakukan usaha maupun

yang tidak melakukan usaha yang meliputi Perseroan

Terbatas, Perseroan Komanditer, Perseroan Lainnya, Badan

Usaha Milik Negara atau Badan Usaha Milik Daerah dengan

nama dan dalam bentuk apapun, firma, kongsi, koperasi

dana pensiun, persekutuan, perkumpulan, yayasan,

organisasi massa, organisasi sosial politik atau organisasi

lainnya, lembaga dan bentuk badan lainnya termasuk

kontrak investasi kolektif dan bentuk usaha tetap.

16. Badan Hukum adalah badan hukum yang didirikan oleh

Warga Negara Indonesia yang kegiatannya dibidang

penyelenggaraan perumahan dan kawasan permukiman.

17. Pemohon adalah perseorangan dan/atau badan hukum.

18. Perseorangan adalah yang berkaitan dengan orang secara

pribadi.

19. Perusahaan adalah badan hukum yang telah memperoleh

izin untuk melakukan penanaman modal di Indonesia sesuai

dengan ketentuan yang berlaku.

20. Izin Lokasi adalah perizinan yang terkait dengan

pemanfaatan ruang yang diberikan kepada perseorangan,

perusahaan atau badan untuk memperoleh tanah yang

diperlukan dalam rangka penanaman modal yang berlaku

pula sebagai izin pemindahan hak dan untuk menggunakan

tanah tersebut guna keperluan usaha penanaman modalnya.

Page 10: BERITA DAERAH KOTA DEPOK NOMOR 14 TAHUN 2013 … No 14 Tahun 2013 tentang... · Modal (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 67, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia

10

21. Izin Pemanfaatan Ruang adalah izin yang diberikan oleh

Pemerintah Daerah kepada orang pribadi atau badan hukum

untuk menggunakan tanah dengan luas tertentu yang

dimaksudkan agar penggunaan tanah sesuai dengan

Rencana Tata Ruang atau setidak-tidaknya tercapai

keserasian dan optimasi pemanfaatan ruang.

22. Izin Mendirikan Bangunan yang selanjutnya disingkat IMB

adalah suatu ijin untuk mendirikan, memperbaiki,

mengubah atau merenovasi suatu bangunan termasuk ijin

bagi bangunan yang sudah berdiri yang dikeluarkan oleh

Walikota.

23. Kawasan adalah wilayah yang batasnya ditentukan

berdasarkan lingkup pengamatan fungsi tertentu.

24. Kawasan Perdagangan dan Jasa adalah kawasan yang

diperuntukkan untuk kegiatan perdagangan dan jasa,

termasuk pergudangan, yang diharapkan mampu

mendatangkan keuntungan bagi pemiliknya dan

memberikan nilai tambah pada satu kawasan perkotaan.

25. Kawasan Peruntukan Industri adalah kawasan tempat

pemusatan kegiatan industri yang dilengkapi dengan

prasarana dan sarana penunjang. Kawasan peruntukan

industri meliputi industri kecil/mikro, industri menengah

dan industri besar.

26. Kawasan Permukiman adalah kawasan yang berfungsi

sebagai tempat tinggal atau lingkungan hunian dan tempat

kegiatan yang mendukung bagi peri kehidupan dan

penghidupan.

27. Perumahan adalah kelompok rumah yang berfungsi sebagai

lingkungan tempat tinggal atau lingkungan hunian yang

dilengkapi dengan prasarana, sarana, dan utilitas.

Page 11: BERITA DAERAH KOTA DEPOK NOMOR 14 TAHUN 2013 … No 14 Tahun 2013 tentang... · Modal (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 67, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia

11

28. Pengembang perumahan yang selanjutnya disebut

pengembang adalah lembaga berbadan hukum

penyelenggara pembangunan perumahan dan permukiman.

29. Persil adalah sebidang tanah yang diatasnya tidak terdapat

bangunan atau terdapat bangunan sebagai tempat tinggal

atau tempat kegiatan lainnya milik pribadi atau Badan

termasuk parit, selokan, pagar, riol dan lain sebagainya;

30. Jalan adalah jalur yang direncanakan atau digunakan untuk

lalu lintas kendaraan dan orang.

31. Lahan adalah bidang tanah untuk maksud pembangunan

fisik.

32. Prasarana adalah kelengkapan dasar fisik lingkungan yang

memungkinkan lingkungan perumahan dan permukiman

dapat berfungsi sebagaimana mestinya.

33. Sarana adalah fasilitas penunjang yang berfungsi untuk

penyelenggaraan dan pengembangan kehidupan ekonomi,

sosial, dan budaya.

34. Utilitas adalah sarana penunjang untuk pelayanan

lingkungan, yang membutuhkan pengelolaan berkelanjutan

dan profesional agar dapat memberikan pelayanan memadai

kepada masyarakat.

35. Penyerahan prasarana, sarana, dan utilitas adalah

penyerahan berupa tanah dengan bangunan dan/atau tanah

tanpa bangunan dalam bentuk aset dan tanggung jawab

pengelolaan dari pengembang kepada pemerintah daerah.

36. Rumah adalah bangunan gedung yang berfungsi sebagai

tempat tinggal yang layak huni, sarana pembinaan keluarga,

cerminan harkat dan martabat penghuninya, serta aset bagi

pemiliknya.

Page 12: BERITA DAERAH KOTA DEPOK NOMOR 14 TAHUN 2013 … No 14 Tahun 2013 tentang... · Modal (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 67, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia

12

37. Rumah susun adalah bangunan gedung bertingkat yang

dibangun dalam suatu lingkungan yang terbagi dalam

bagian-bagian yang distrukturkan secara fungsional dalam

arah vertikal maupun horizontal dan merupakan satuan-

satuan yang masing-masing dapat dimiliki dan digunakan

secara terpisah terutama untuk tempat hunian yang

dilengkapi dengan bagian bersama, benda bersama, dan

tanah bersama.

38. Satuan Ruang Parkir, yang selanjutnya disebut SRP adalah

ukuran luas efektif untuk meletakkan kendaraan (mobil

penumpang, bus/truk, atau sepeda motor) termasuk ruang

bebas dan lebar buka pintu. Untuk hal-hal tertentu bila

tanpa penjelasan, SRP adalah SRP mobil penumpang.

39. Right of Way, yang selanjutnya disebut ROW adalah ruang

milik jalan yaitu sejalur tanah tertentu di luar ruang manfaat

jalan yang masih menjadi bagian dari ruang milik jalan yang

dibatasi oleh tanda batas ruang milik jalan yang

dimaksudkan untuk memenuhi persyaratan keluasan

keamanan penggunaan jalan antara lain untuk pelebaran

ruang manfaat jalan pada masa yang akan datang.

BAB II

RUANG LINGKUP

Pasal 2

Ruang Lingkup yang diatur dalam Peraturan Walikota ini yaitu :

a. Tata cara pengajuan Izin Pemanfaatan Ruang (IPR);

b. Tata cara pengajuan rencana tapak (site plan).

Page 13: BERITA DAERAH KOTA DEPOK NOMOR 14 TAHUN 2013 … No 14 Tahun 2013 tentang... · Modal (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 67, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia

13

BAB III

TATA CARA PENGAJUAN IZIN PEMANFAATAN RUANG (IPR)

Bagian Kesatu

Umum

Pasal 3

(1) Setiap orang pribadi atau badan yang akan memanfaatkan

ruang untuk kegiatan tertentu terlebih dahulu harus

memperoleh IPR dari Walikota atau pejabat yang ditunjuk.

(2) IPR berlaku selama lokasi tersebut dipakai sesuai dengan

pemanfaatannya dan tidak bertentangan dengan kepentingan

umum.

(3) IPR disahkan oleh Walikota atau pejabat yang ditunjuk.

(4) IPR merupakan syarat mutlak untuk mendapatkan Izin

Mendirikan Bangunan (IMB).

Pasal 4

(1) Objek IPR adalah orang pribadi atau badan yang melakukan

kegiatan pemanfaatan ruang sesuai dengan fungsi bangunan

yang diajukan.

(2) Fungsi bangunan sebagaimana dimaksud pada ayat (1)

meliputi :

a. fungsi hunian;

b. fungsi keagamaan;

c. fungsi sosial budaya;

d. fungsi usaha; dan

e. fungsi khusus.

(3) Fungsi hunian sebagaimana dimaksud pada ayat (2) huruf a

antara lain meliputi:

a. rumah tinggal tunggal;

b. rumah tinggal deret;

Page 14: BERITA DAERAH KOTA DEPOK NOMOR 14 TAHUN 2013 … No 14 Tahun 2013 tentang... · Modal (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 67, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia

14

c. rumah tinggal sementara; dan

d. rumah susun.

(4) Fungsi keagamaan sebagaimana dimaksud pada ayat (2)

huruf b, antara lain meliputi :

a. Masjid, langgar/mushola;

b. gereja;

c. pura;

d. vihara;dan

e. kelenteng, lithang.

(5) Fungsi sosial budaya sebagaimana dimaksud pada ayat (2)

huruf c, antara lain meliputi :

a. pendidikan;

b. kebudayaan;

c. pelayanan kesehatan;

d. laboratorium; dan

e. pelayanan umum.

(6) Fungsi usaha sebagaimana dimaksud pada ayat (2) huruf d

antara lain meliputi:

a. perkantoran;

b. perdagangan dan jasa;

c. industri;

d. wisata dan rekreasi;

e. terminal; dan

f. penyimpanan.

(7) Fungsi khusus sebagaimana dimaksud pada ayat (2) huruf e

antara lain meliputi:

a. bangunan untuk reaktor nuklir;

b. instalasi militer; dan

c. bangunan lain yang mempunyai resiko bahaya tinggi.

Page 15: BERITA DAERAH KOTA DEPOK NOMOR 14 TAHUN 2013 … No 14 Tahun 2013 tentang... · Modal (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 67, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia

15

Pasal 5

(1) Bangunan yang memiliki 2 (dua) atau lebih fungsi bangunan,

maka fungsi bangunan yang dipergunakan adalah fungsi

bangunan utama.

(2) Apabila bagian bangunan yang memiliki fungsi berbeda tidak

melebihi 10% dari luas lantai dari suatu tingkat bangunan,

dan bukan laboratorium, klasifikasinya disamakan dengan

klasifikasi bangunan utamanya.

Bagian Kedua

Tata Cara dan Persyaratan Pengajuan IPR

Pasal 6

(1) Setiap orang atau badan mengajukan permohonan IPR secara

tertulis kepada Walikota melalui Kepala OPD yang menangani

bidang Perizinan.

(2) Untuk permohonan IPR fungsi hunian non tunggal, pemohon

harus berbadan hukum.

Pasal 7

Permohonan IPR diajukan dengan melampirkan persyaratan

umum sebagai berikut :

a. fotokopi surat bukti kepemilikan/penguasaan tanah, yang

berupa sertifikat/girik/surat bukti penguasaan tanah;

b. fotokopi Surat Pemberitahuan Pajak Terutang (SPPT) dan

Surat Tanda Terima Setoran (STTS) Pajak Bumi dan

Bangunan (PBB) terakhir;

c. fotokopi Kartu Tanda Penduduk yang masih berlaku;

d. Surat Kuasa (bermaterai) apabila permohonan pengurusan

izin dilakukan oleh bukan pemilik lahan;

e. persetujuan warga;

Page 16: BERITA DAERAH KOTA DEPOK NOMOR 14 TAHUN 2013 … No 14 Tahun 2013 tentang... · Modal (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 67, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia

16

f. dokumen pengelolaan lingkungan;

g. denah lokasi tanah/rute jalan menuju lokasi;

h. foto lokasi yang dimohon;

i. Akta Pendirian Perusahaan/Yayasan dan perubahannya bagi

pemohon yang berbadan hukum;

j. NPWP bagi pemohon yang berbadan hukum.

Pasal 8

Persetujuan warga sebagaimana dimaksud dalam Pasal 7

huruf e, diatur sebagai berikut :

a. Untuk bangunan rumah tinggal tunggal, dimintakan

persetujuan warga yang berbatasan langsung dengan lokasi

bangunan dimohon dan diketahui oleh Ketua RT dan

Ketua RW setempat.

b. Untuk bangunan selain rumah tinggal tunggal, dimintakan

persetujuan warga yang berbatasan langsung dengan lokasi

bangunan dimohon dan diketahui oleh Ketua RT, Ketua RW,

Kepala Kelurahan dan Kepala Kecamatan setempat.

Pasal 9

Selain Persyaratan Umum sebagaimana dimaksud dalam Pasal 7,

terdapat persyaratan khusus atau tertentu untuk hal-hal sebagai

berikut :

a. permohonan untuk bidang tanah yang tidak melampirkan

surat tanah dalam bentuk sertifikat harus melampirkan

gambar ukur tanah yang dimohon dan berita acara

penegasan batas tanah;

Page 17: BERITA DAERAH KOTA DEPOK NOMOR 14 TAHUN 2013 … No 14 Tahun 2013 tentang... · Modal (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 67, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia

17

b. permohonan untuk bidang tanah dengan status tanah girik

harus melampirkan :

1. berita acara penegasan batas tanah yang ditandatangani

oleh pemohon dan pemilik tanah yang berbatasan dengan

tanah dimohon;

2. fotokopi dokumen yang dilegalisir oleh Kepala Kelurahan

setempat, berupa :

a) girik;

b) surat pernyataan tidak sengketa;

c) Surat penguasaan fisik secara sporadik;

d) surat keterangan riwayat tanah.

c. permohonan untuk bidang tanah dengan surat tanah lebih

dari satu harus melampirkan peta rincik dan daftar surat

tanah;

d. permohonan untuk bidang tanah yang tidak memiliki akses

jalan, harus melampirkan surat pernyataan dari pemilik

tanah yang dipakai untuk jalan diketahui oleh RT/RW

setempat dan fotocopy surat tanah yang menjadi akses jalan

tersebut;

e. Permohonan untuk bidang tanah dengan akses jalan melalui

sungai/saluran harus melampirkan rekomendasi teknis

jembatan dari OPD yang membidangi Sumber Daya Air;

f. permohonan untuk bidang tanah yang terdapat dalam

kavling perumahan harus melampirkan fotokopi rencana

tapak (site plan) perumahan;

Page 18: BERITA DAERAH KOTA DEPOK NOMOR 14 TAHUN 2013 … No 14 Tahun 2013 tentang... · Modal (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 67, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia

18

g. permohonan untuk bidang tanah dengan nama pemohon dan

nama pemilik tanah sesuai surat tanah yang berbeda, namun

masih dalam hubungan keluarga inti, harus melampirkan

kartu keluarga, surat pernyataan tidak keberatan

pengurusan IPR atas nama salah satu dari ahli waris dan

surat pernyataan tidak sengketa dari pihak yang

bersangkutan;

h. permohonan untuk bidang tanah fungsi keagamaan wajib

melampirkan rekomendasi dari Forum Kerukunan Umat

Beragama (FKUB).

Pasal 10

Tata cara permohonan IPR sebagaimana dimaksud dalam

Pasal 5, sebagai berikut :

a. pemohon mengajukan permohonan IPR dengan melampirkan

persyaratan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 7 dan/atau

Pasal 9 kepada Kepala OPD yang membidangi Perizinan;

b. terhadap permohonan sebagaimana dimaksud dalam huruf a,

dilakukan pemeriksaan administrasi terhadap kelengkapan

persyaratan pengajuan IPR;

c. dalam hal berkas permohonan dinyatakan lengkap secara

administrasi, selanjutnya didaftarkan di loket pendaftaran

dan dibuatkan tanda terima berkas;

d. setelah berkas didaftarkan, dilakukan pemeriksaan dan

penelitian oleh Tim teknis, dan dilanjutkan dengan

peninjauan lapangan (survei);

e. berdasarkan hasil peninjauan lapangan sebagaimana

dimaksud dalam huruf d dituangkan dalam Berita Acara

Hasil Peninjauan Lapangan;

Page 19: BERITA DAERAH KOTA DEPOK NOMOR 14 TAHUN 2013 … No 14 Tahun 2013 tentang... · Modal (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 67, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia

19

f. berdasarkan Berita Acara Hasil Peninjauan Lapangan

sebagaimana dimaksud pada huruf e, dilakukan

penggambaran/pemetaan terhadap obyek yang dimohon;

g. hasil pemeriksaan teknis, peninjauan lapangan dan

penggambaran/pemetaan sebagai dasar untuk menerima

atau menolak permohonan IPR yang dituangkan dalam

Rekomendasi;

h. apabila berdasarkan hasil Rekomendasi, permohonan IPR

ditolak, maka dibuatkan surat jawaban penolakan

permohonan kepada pemohon dengan disertai alasan

penolakan oleh Walikota atau pejabat yang ditunjuk;

i. apabila berdasarkan hasil Rekomendasi, permohonan IPR

diterima, maka IPR disahkan oleh Walikota atau pejabat yang

ditunjuk;

j. dokumen IPR yang disahkan sebagaimana dimaksud pada

huruf i, diberikan kepada pemohon dan selanjutnya dijadikan

sebagai salah satu persyaratan dalam pengajuan siteplan dan

IMB.

Bagian Ketiga

Perubahan IPR

Pasal 11

(1) Setiap perubahan pemanfaatan ruang baik yang meliputi

perubahan luas lahan dan/atau alih fungsi pemanfaatan

ruang dan/atau perubahan kepemilikan wajib merevisi IPR

yang diajukan secara tertulis dari Walikota atau pejabat yang

ditunjuk.

Page 20: BERITA DAERAH KOTA DEPOK NOMOR 14 TAHUN 2013 … No 14 Tahun 2013 tentang... · Modal (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 67, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia

20

(2) Tata cara pengajuan perubahan IPR sebagaimana dimaksud

pada ayat (1) mengacu pada ketentuan sebagaimana

dimaksud dalam Pasal 6, Pasal 7, Pasal 8, Pasal 9 dan

Pasal 10 dengan disertai IPR Asli yang diperoleh sebelumnya.

Bagian Keempat

Jangka Waktu Proses Pengesahan IPR

Pasal 12

(1) Jangka waktu proses IPR ditetapkan 14 (empat belas) hari

kerja, terhitung sejak pemohon mendapat nomor pendaftaran

dari OPD yang membidangi Perizinan.

(2) Jangka waktu sebagaimana dimaksud pada ayat (1)

dikecualikan apabila pada saat pemeriksaan teknis dan

peninjauan lapangan terdapat permasalahan.

BAB IV

TATA CARA PENGAJUAN RENCANA TAPAK (SITE PLAN)

Bagian Kesatu

Umum

Pasal 13

Setelah IPR diperoleh, untuk pemanfaatan ruang yang

peruntukannya hunian perumahan lebih dari 3 (tiga) bangunan,

komersial, jasa, perkantoran, pendidikan, industri, dan/atau

sarana ibadah baik perorangan atau badan hukum/badan usaha

wajib membuat Rencana Tapak (Site Plan) yang disahkan

Walikota atau pejabat yang ditunjuk.

Page 21: BERITA DAERAH KOTA DEPOK NOMOR 14 TAHUN 2013 … No 14 Tahun 2013 tentang... · Modal (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 67, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia

21

Bagian Kedua

Tata Cara dan Persyaratan Pengajuan

Rencana Tapak (Site plan)

Pasal 14

Setiap orang atau badan mengajukan permohonan rencana

tapak (site plan) secara tertulis kepada Walikota melalui Kepala

OPD yang membidangi Perizinan.

Pasal 15

(1) Permohonan rencana tapak (site plan) diajukan dengan

melampirkan persyaratan sebagai berikut :

a. fotokopi dokumen IPR yang telah diperoleh;

b. gambar rencana tapak (site plan) yang dibuat dan

ditandatangani oleh pemohon terdiri dari:

1. tata letak; dan

2. tata drainase dan tata hijau.

c. surat pernyataan penyerahan sarana, prasarana dan

utilitas disertai titik koordinat lahan sarana dan taman

yang akan diserahkan bagi kegiatan bangunan hunian

rumah deret/perumahan.

(2) Gambar rencana tapak (site plan) sebagaimana dimaksud

pada ayat (1) huruf b secara umum memuat hal-hal sebagai

berikut :

a. nama objek rencana tapak dan lokasi;

b. nama perusahaan dan alamat;

c. peta orientasi lokasi, arah mata angin dan skala;

d. legenda peta;

e. pemanfaatan ruang/jenis kegiatan;

f. nama pemohon, nama pemeriksa dan nama yang

menyetujui;

Page 22: BERITA DAERAH KOTA DEPOK NOMOR 14 TAHUN 2013 … No 14 Tahun 2013 tentang... · Modal (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 67, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia

22

g. nomor IPR;

h. nomor rekomendasi teknis; dan

i. tanda tangan pejabat yang berwenang.

(3) Khusus untuk Gambar tata letak sebagaimana dimaksud

pada ayat (1) huruf b angka 1 selain memenuhi ketentuan

sebagaimana dimaksud pada ayat (2), memuat juga hal-hal

khusus sebagai berikut :

a. perencanaan tata bangunan meliputi denah, tampak

depan dan tampak samping bangunan, kecuali untuk

bangunan fungsi hunian deret;

b. perencanaan tata kavling khusus untuk bangunan fungsi

hunian deret;

c. sirkulasi yang menggambarkan akses keluar masuk

bangunan dengan penampang jalannya;

d. penataan parkir;

e. perhitungan luas lahan dan prosentasenya untuk efektif

kavling beserta parkir, jalan dan taman; dan

f. titik tempat sampah beserta penampangnya.

(4) Khusus untuk gambar peta tata drainase dan hijau

sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b angka 2 selain

memenuhi ketentuan sebagaimana dimaksud pada ayat (2),

memuat juga hal-hal khusus sebagai berikut :

a. arah aliran dan penampang saluran drainase;

b. penempatan taman/RTH termasuk penempatan pohon;

c. titik septictank beserta penampangnya;

d. titik sumur resapan beserta penampangnya;

e. titik IPAL beserta penampangnya; dan

f. penempatan bak kontrol dan kolam resapan khusus untuk

fungsi bangunan perumahan.

Page 23: BERITA DAERAH KOTA DEPOK NOMOR 14 TAHUN 2013 … No 14 Tahun 2013 tentang... · Modal (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 67, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia

23

(5) Ketentuan khusus sebagaimana dimaksud pada ayat (3) dan

ayat (4) dibuat dengan mengacu pada dokumen lingkungan

yang telah disahkan.

Pasal 16

(1) Rencana tapak (site plan) dicetak pada kertas kalkir ukuran

A1 dengan skala peta yang disesuaikan dengan ukuran

kertas.

(2) Luasan lahan di rencana tapak harus sama dengan luas lahan

yang ada di dokumen IPR.

Pasal 17

Untuk jenis kegiatan bangunan :

a. hunian rumah deret/perumahan;

b. hunian rumah susun;

c. perdagangan/komersial dan jasa;

d. perkantoran;

e. pendidikan;

f. industri;

g. gudang;dan

h. keagamaan/sarana ibadah.

selain memenuhi persyaratan sebagaimana dimaksud dalam

Pasal 15 juga memenuhi ketentuan khusus sebagai berikut :

1. kegiatan hunian rumah deret/perumahan meliputi :

a) pemanfaatan ruang untuk kawasan perumahan wajib

memenuhi ketentuan 60 (enam puluh) persen untuk efektif

kavling dan 40 (empat puluh) persen untuk Prasarana,

Sarana, Dan Utilitas (PSU) dari luas IPR yang diperoleh;

Page 24: BERITA DAERAH KOTA DEPOK NOMOR 14 TAHUN 2013 … No 14 Tahun 2013 tentang... · Modal (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 67, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia

24

b) Dari kewajiban 40 (empat puluh) persen untuk PSU

sebagaimana dimaksud pada huruf a) :

1) minimal 5 (lima) persen dipergunakan sebagai sarana

RTH/taman;

2) minimal 5 (lima) persen dipergunakan sebagai sarana

sosial (tempat ibadah, balai warga, lapangan

olahraga);dan

3) maksimal 30 (tiga puluh) persen dipergunakan sebagai

prasarana jalan dan saluran.

c) lokasi sarana RTH dan sarana sosial harus mudah

dijangkau oleh penghuni perumahan, bukan merupakan

lahan sisa, dapat dimanfaatkan oleh penghuni;

d) ROW jalan minimum 5 (lima) meter dengan saluran

tertutup dan minimal 6 (enam) meter dengan saluran

terbuka;

e) sarana RTH/taman ditanami pohon pelindung dan tidak

dapat dialihfungsikan;

f) setiap kavling harus dilengkapi dengan tempat

pembuangan sampah, septictank, sumur resapan dan

pohon buah;

g) pengembang wajib menyerahkan Prasarana, Sarana dan

Utilitas (PSU) kepada Pemerintah Kota Depok, sesuai

dengan ketentuan perundang-undangan;

h) rencana tapak (site plan) menjadi dasar pemecahan

kavling;

i) pemecahan kavling yang tidak memerlukan rencana tapak

yaitu lahan yang didapat dari tanah waris sesuai jumlah

ahli waris dan lahan yang akses jalan masuknya tidak bisa

dilalui oleh kendaraan roda empat;

Page 25: BERITA DAERAH KOTA DEPOK NOMOR 14 TAHUN 2013 … No 14 Tahun 2013 tentang... · Modal (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 67, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia

25

2. kegiatan hunian rumah susun, meliputi:

a. pembangunan rumah susun harus memperhatikan faktor-

faktor kenyamanan, kesehatan, ekonomis, efisien,

keamanan dan disesuaikan dengan perencanaan

menyeluruh dari perencanaan lingkungan rumah susun;

b. rumah susun harus dilengkapi sarana lingkungan yang

berfungsi untuk penyelenggaraan dan pengembangan

kehidupan ekonomi, sosial dan budaya, termasuk sarana

perniagaan, sarana ibadah, sarana kesehatan, sarana

pemerintahan dan pelayanan umum serta pertamanan

(ketentuan teknis tentang penyediaan sarana prasarana

hunian susun diatur dalam tabel lampiran 1);

c. dilengkapi dengan sarana parkir minimal 1 SRP tiap satu

unit/kamar;

d. dilengkapi dengan alat transportasi bangunan, akses jalan

masuk untuk kendaraan pemadam kebakaran, pintu dan

tangga darurat kebakaran, alat dan sistem alarm

kebakaran, alat pemadam kebakaran, penangkal petir, dan

jaringan-jaringan air bersih, saluran pembuangan air

hujan, saluran pembuangan air limbah, tempat

pewadahan sampah, tempat jemuran, kelengkapan

pemeliharaan bangunan, jaringan listrik, generator listrik,

gas, tempat untuk kemungkinan pemasangan jaringan

telepon dan alat komunikasi lainnya, yang memenuhi

persyaratan teknis; dan

e. mempergunakan fasilitas air bersih yang dikelola oleh

Pemerintah Kota apabila telah tersedia jaringan.

Page 26: BERITA DAERAH KOTA DEPOK NOMOR 14 TAHUN 2013 … No 14 Tahun 2013 tentang... · Modal (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 67, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia

26

3. kegiatan perdagangan/komersial dan jasa meliputi :

a. pendirian pasar tradisional wajib menyediakan areal parkir

paling sedikit seluas kebutuhan parkir 1 (satu) buah

kendaraan roda empat untuk setiap 100 (seratus) meter

persegi luas lantai penjualan;

b. pendirian pusat perbelanjaan dan toko modern termasuk

minimarket wajib menyediakan areal parkir paling sedikit

seluas kebutuhan parkir 1 (satu) unit kendaraan roda

empat untuk setiap 60 (enam puluh) meter persegi luas

lantai penjualan;

c. pendirian hotel wajib menyediakan areal parkir paling

sedikit 1 (satu) unit kendaraan roda empat untuk setiap 2

(dua) unit kamar hotel;

d. lahan parkir dalam 1 (satu) persil dimanfaatkan menjadi

tempat parkir bersama dan tidak boleh di pagar; dan

e. untuk semua kegiatan perdagangan dan jasa, ruang

terbuka hijau (RTH) ditetapkan sesuai dengan ketentuan

peraturan perundang-undangan.

4. Kegiatan perkantoran meliputi :

a. perkantoran harus dilengkapi dengan sarana parkir

minimal 1,5 SRP tiap 100 (seratus) m² luas lantai;

b. lahan parkir dalam 1 (satu) persil dimanfaatkan menjadi

tempat parkir bersama dan tidak boleh di pagar;

c. perkantoran dilengkapi dengan pedestrian, sistem

pemadam kebakaran, tempat ibadah dan pos keamanan;

dan

d. ruang terbuka hijau ditetapkan sesuai dengan ketentuan

peraturan yang berlaku.

Page 27: BERITA DAERAH KOTA DEPOK NOMOR 14 TAHUN 2013 … No 14 Tahun 2013 tentang... · Modal (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 67, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia

27

5. Kegiatan pendidikan meliputi :

a. dilengkapi dengan sarana parkir; dan

b. ketentuan mengenai penyediaan sarana dan prasarana

minimum pada masing-masing tingkat pendidikan

mengikuti peraturan perundang-undangan.

6. Kegiatan industri meliputi :

a. menyediakan ruang terbuka hijau;

b. mempergunakan air baku;

c. penyediaan tempat parkir;

d. kegiatan bongkar muat;

e. instalasi pengolahan limbah;

f. penyediaan tempat sampah sementara;

g. penyediaan hidran;

h. akses jalur evakuasi; dan

i. sarana pendukung lainnya.

7. Kegiatan gudang meliputi :

a. menyediakan sarana parkir;

b. menyediakan ruang terbuka hijau;

c. kegiatan bongkar muat;

d. penyediaan tempat sampah sementara;

e. penyediaan hidran;

f. akses jalur evakuasi; dan

g. sarana pendukung lainnya.

8. Kegiatan keagamaan/sarana ibadah meliputi:

a. menyediakan sarana parkir; dan

b. ruang terbuka hijau ditetapkan sesuai dengan ketentuan

peraturan yang berlaku.

Page 28: BERITA DAERAH KOTA DEPOK NOMOR 14 TAHUN 2013 … No 14 Tahun 2013 tentang... · Modal (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 67, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia

28

Pasal 18

Tata cara pengajuan rencana tapak (site plan) sebagaimana

dimaksud dalam Pasal 14 meliputi:

a. pemohon mengajukan permohonan rencana tapak (site plan)

dengan melampirkan persyaratan sebagaimana dimaksud

dalam Pasal 15, Pasal 16 dan/atau Pasal 17 kepada Kepala

OPD yang membidangi Perizinan;

b. terhadap permohonan sebagaimana dimaksud dalam huruf a,

dilakukan pemeriksaan administrasi terhadap kelengkapan

persyaratan pengajuan rencana tapak (site plan);

c. dalam hal berkas permohonan dinyatakan lengkap secara

administrasi, selanjutnya didaftarkan di loket pendaftaran

dan dibuatkan tanda terima berkas;

d. setelah berkas didaftarkan, dilakukan pemeriksaan dan

penelitian oleh Tim teknis dan dilanjutkan dengan

peninjauan lapangan (survei);

e. berdasarkan hasil peninjauan lapangan sebagaimana

dimaksud dalam huruf d dituangkan dalam Berita Acara

Hasil Peninjauan Lapangan;

f. apabila berdasarkan hasil pemeriksaan teknis dan

peninjauan lapangan diperlukan perbaikan terhadap rencana

tapak (site plan) yang diajukan pemohon maka Tim Teknis

menyampaikan kepada pemohon melalui OPD yang

membidangi Perizinan untuk diperbaiki;

g. pemohon yang telah memperbaiki rencana tapak (site plan)

sebagaimana dimaksud pada huruf f, menyampaikan

perbaikan rencana tapak (site plan) kepada Tim Teknis

melalui OPD yang membidangi Perizinan;

Page 29: BERITA DAERAH KOTA DEPOK NOMOR 14 TAHUN 2013 … No 14 Tahun 2013 tentang... · Modal (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 67, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia

29

h. apabila berdasarkan hasil pemeriksaan teknis dan

peninjauan lapangan rencana tapak (site plan) yang diajukan

telah sesuai dengan ketentuan, maka Tim Teknis

mengeluarkan Rekomendasi;

i. berdasarkan rekomendasi dari Tim Teknis sebagaimana

dimaksud pada huruf h, rencana tapak (site plan) disahkan

oleh Walikota atau Pejabat yang ditunjuk.

Bagian Ketiga

Perubahan Rencana Tapak (Site plan)

Pasal 19

(1) Rencana tapak yang telah disahkan dapat diubah dengan

ketentuan sebagai berikut :

a. penambahan luas lahan;

b. perubahan bentuk dan luasan kavling;

c. penambahan atau pengurangan bangunan;

d. perubahan nama objek; dan

e. perubahan dan penggantian lahan PSU, setelah

mendapatkan persetujuan dari warga masyarakat dan tim

teknis, yang lokasinya terintegrasi dengan lokasi

sebelumnya.

(2) Tata cara pengajuan perubahan rencana tapak (site plan)

sebagaimana dimaksud pada ayat (1) mengacu pada ketentuan

sebagaimana dimaksud dalam Pasal 15, Pasal 16, Pasal 17

dan Pasal 18 dengan disertai rencana tapak (site plan) Asli

yang diperoleh sebelumnya.

Page 30: BERITA DAERAH KOTA DEPOK NOMOR 14 TAHUN 2013 … No 14 Tahun 2013 tentang... · Modal (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 67, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia

30

Bagian Keempat

Jangka Waktu Pengesahan Rencana Tapak (Site plan)

Pasal 20

(1) Jangka waktu pengesahan ditetapkan paling lama 14 (empat

belas) hari kerja, terhitung sejak pemohon mendapat nomor

pendaftaran dari OPD yang membidangi Perizinan.

(2) Jangka waktu sebagaimana dimaksud pada ayat (1)

dikecualikan apabila pada saat pemeriksaan teknis dan

peninjauan lapangan rencana tapak (site plan) perlu dilakukan

perbaikan.

BAB V

KETENTUAN LAIN LAIN

Pasal 21

(1) Contoh format dalam pengajuan IPR dan rencana tapak (site

plan) sebagaimana tercantum dalam lampiran Peraturan

Walikota ini.

(2) Contoh format sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dapat

disesuaikan berdasarkan kebutuhan.

BAB VI

KETENTUAN PERALIHAN

Pasal 22

(1) Terhadap IPR yang telah terbit tetapi belum mengajukan

rencana tapak (site plan) sebelum Peraturan Walikota ini

ditetapkan, maka pengajuan rencana tapak (site plan) tetap

dapat diajukan.

(2) Terhadap rencana tapak (site plan) yang sedang diproses pada

saat Peraturan Walikota ini ditetapkan, maka rencana tapak

(site plan) tetap dapat dilanjutkan untuk disahkan.

Page 31: BERITA DAERAH KOTA DEPOK NOMOR 14 TAHUN 2013 … No 14 Tahun 2013 tentang... · Modal (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 67, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia

31

BAB VII

KETENTUAN PENUTUP

Pasal 23

Pada saat Peraturan ini mulai berlaku, maka Keputusan

Walikota Depok Nomor 13 Tahun 2004 tentang Petunjuk

Pelaksanaan Penyelenggaraan Izin Pemanfaatan Ruang dicabut

dan dinyatakan tidak berlaku.

Pasal 24

Peraturan ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan.

Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan

pengundangan Peraturan ini dengan penempatannya dalam

Berita Daerah Kota Depok.

Ditetapkan di Depok

pada tanggal 15 April 2013

WALIKOTA DEPOK,

ttd.

H. NUR MAHMUDI ISMA’IL

Diundangkan di Depok

pada tanggal15 April 2013

SEKRETARIS DAERAH KOTA DEPOK,

ttd.

Hj. ETY SURYAHATI

BERITA DAERAH KOTA DEPOK TAHUN 2013 NOMOR 14