berita acara power plant pt.mjis tidak dapat syncron dengan pln
Post on 09-Oct-2015
51 views
Embed Size (px)
DESCRIPTION
Indra Gunawan (Igun)TRANSCRIPT
Dinas Instrument & Control PT.Meratus Jaya Iron & Steel Halaman : 1 of 13
BERITA ACARA
POWER PLANT GENERATOR LINE #1
PT. MERATUS JAYA IRON & STEEL
TIDAK DAPAT SYNCRON DENGAN PLN
Dilaporkan Oleh :
Indra Gunawan
&
Hasudungan Herman Sihombing
DEPARTEMEN MAINTENANCE
DIVISI INSTRUMENT & CONTROL
PT. MERATUS JAYA IRON & STEEL
JANUARI 2014
Dinas Instrument & Control PT.Meratus Jaya Iron & Steel Halaman : 2 of 13
PENDAHULUAN
Sebelum kami menyampaikan inti berita acara ini ada baiknya kami sampaikan secara garis
besar mengenai beberapa istilah-istilah dan fungsi-fungsi dari Instrument Safety Device dan
mechanical Equipment yang terpasang di pembangkit listrik (Power Plant) PT.Meratus Jaya
Iron & Steel, agar kita sama-sama bisa memahami persoalan-persoalan yang terjadi terutama
di Power Plant PT.Meratus Jaya Iron & Steel diantaranya :
1. DEH (Digital Electro Hydraulic).
adalah peralatan Instrumentasi yang fungsinya untuk :
1.1. Sistem Keselamatan Turbine ketika terjadi fault condition.
1.2. Mengatur frekuensi tegangan agar mengikuti tegangan jaringan pada kondisi
tertentu.
1.3. Dengan cepat dapat menanggulangi perubahan speed Turbine yang cepat sekali
mengalami Over Speed akibat beban distribusi yang berubah-ubah.
(Gbr.1) Control Panel DEH
(PT.MJIS)
Dinas Instrument & Control PT.Meratus Jaya Iron & Steel Halaman : 3 of 13
2. Governor Valve
Governor Valve digunakan sebagai interface antara turbin penggerak dan generator.
Pengaturan putaran turbin sejak turbin mulai bergerak sampai steady state dilakukan
oleh governor, jadi bukan diambil alih oleh governor.
Fungsi utama pengaturan putaran ini adalah untuk menjaga kestabilan sistem secara
keseluruhan terhadap adanya variasi beban atau gangguan pada sistem.
Ada dua mode operasi governor, yaitu :
2.1. Mode droop
Pada mode droop, governor sudah memiliki setting point Pmech (daya
mekanik) yang besarnya sesuai dengan rating generator atau menurut kebutuhan.
Dengan adanya fixed setting ini, output daya listrik generator nilainya tetap dan
adanya perubahan beban tidak akan mengakibatkan perubahan putaran turbin
(daya berbanding lurus dengan putaran).
2.2. Mode Isochronous, set point putaran governor ditentukan berdasarkan
kebutuhan daya listrik sistem pada saat itu (real time). Kemudian melalui internal
proses di dalam governor (sesuai dengan kontrol logic dari manufaktur), governor
akan menyesuaikan nilai output daya mekanik turbin supaya sesuai dengan daya
listrik yang dibutuhkan sistem.
(Gbr.2) HMI (Human Machine Interface) di DCS
Dinas Instrument & Control PT.Meratus Jaya Iron & Steel Halaman : 4 of 13
Pada saat terjadi perubahan beban, governor akan menentukan setting point yang
baru sesuai dengan aktual beban sehingga dengan pengaturan putaran ini
diharapkan frekuensi listrik generator tetap berada di dalam acceptable range
dan generator tidak mengalami out of synchronization.
Seperti halnya peralatan listrik yang lain, governor juga memiliki keterbatasan
kemampuan. Parameter- parameter governor, seperti daya mekanik, gas producer, speed
droop, dll umumnya memiliki nilai batas atas dan batas bawah sesuai spesifikasi dari
pabrik
Di Power Plant PT.Meratus Jaya Iron & Steel, mode operasi Governor Valve yang
digunakan adalah poin no. 2.2. Mode Isochronous
Antara DEH (Digital Electro Hydraulic) dengan Governor Valve terintegrasi, dimana
DEH yang memberikan common signal ke Governor Valve dan signal Feedback juga di
kirimkan oleh Governor Valve ke DEH, begitu seterusnya.
(Gbr.3) Governor Valve (PT.MJIS)
Dinas Instrument & Control PT.Meratus Jaya Iron & Steel Halaman : 5 of 13
3. Synchronizing
Synchronizing adalah memparalelkan kerja 2 buah atau lebih pembangkit listrik untuk
mendapatkan daya sebesar jumlah kemampuan masing-masing pembangkit (dalam hal
ini antara Generator PT.MJIS dengan Generator pembangkit Listrik PLN atau Grid)
namun tentunya dengan syarat syarat yang telah ditentukan, berdasarkan basic
Synchronizing syarat-syarat adalah sebagai berikut :
3.1. Mempunyai tegangan kerja yang sama
3.2. Mempunyai urutan phase yang sama
3.3. Mempunyai frekuensi kerja yang sama
3.4. Mempunyai sudut phase yang sama
(Gbr.4). Exitation-Synchronization panel (PT.MJIS)
Dinas Instrument & Control PT.Meratus Jaya Iron & Steel Halaman : 6 of 13
4. Faceplate Power control (DEH)
Faceplate adalah sebuah system graphic software yang di buat oleh vendor DCS
sehingga dalam menjalankan/eksekusi setiap equipment serta memonitor parameter
cukup dilakukan pada sebuah tampilan window kecil yang muncul di monitor DCS.
Tujuan pengenalan faceplate Power control (DEH) pada turbine di PT.Meratus Jaya
Iron & Steel adalah supaya Seorang operator DCS dapat:
4.1. Mengetahui system pengontrolan beban turbine dengan PLN.
4.2. Mengontrol pengaturan kinerja Governor Valve untuk pengoperasian load
operation mulai dari 0%,25%,50%,75% dan 100%.
4.3. Mengetahui Supply Steam Super Heater yang diumpankan ke turbine dan
seterusnya untuk mengerakkan system generator.
4.4. Mengetahui Syncronisasi voltage
4.5. Mengetahui Syncronisasi frequency
4.6. Mengetahui seberapa nilai Transfer load (MW) ke PLN
(Gbr.5). Faceplate DEH Power Plant (PT.MJIS)
Dinas Instrument & Control PT.Meratus Jaya Iron & Steel Halaman : 7 of 13
ANALISAN INSTRUMENTASI
Bersama dengan Berita Acara ini kami dari team Instrument & Control menyampaikan
bahwa :
1. Pada tanggal 28 Januari 2014 jam: 02:00 s/d jam 05:00 (sekitar 3 Jam) terjadi masalah
di power plant PT.Meratus Jaya Iron & Steel.
2. Informasi yang di terima team I&C bahwa supply listrik power plant PT.MJIS tidak
dapat Synchron dengan PLN sehingga tidak bisa mengirim power 20KV grid PLN.
3. Indikasi Problem yang terbaca di faceplate DCS untuk Valve Control (Governor Valve)
terjadi Alarm.
4. Setelah di reset dari faceplate DCS, 5 detik kemudian muncul indikasi alarm isolated
net run.
5. Setelah di lakukan pengecheckan team I&C MJIS (Bpk.Herman & Bpk.Alfian) bersama
team Licun (Mr. zu) menemukan adanya perubahan nilai Parameter untuk settingan
Valve Control (Governor Valve) Low Limit 20.00%, Padahal yang seharunya adalah
0.00%, hal inilah yang menyebakan supply listrik power plant PT.MJIS tidak dapat
sinkron dengan PLN, analisa ini diperkuat dengan cara membandingkan setting
parameter antara DEH #1 dengan DEH#2 (line#1 dengan Line#2).
Action yang dilakukan :
1. Menyamakan nilai parameter antara DEH #1 dengan DEH #2
2. Bersama team Shandong (Mr.Zu) di kembalikan lagi setingan parameter Valve Control
(Governor Valve) Low Limit set yang 20,00% menjadi 0,00%.
3. Kemudian bersama team proses (Bpk.Zainal) mencoba melakukan Syncron dengan PLN
dan ternyata berhasil.
Dinas Instrument & Control PT.Meratus Jaya Iron & Steel Halaman : 8 of 13
Dibawah ini kami lampirkan gambar perubahan setingan controller yang terjadi di DCS
power plant sebagai data pendukung berita acara ini :
(Gbr.6). HMI Speed Control
(Gbr.7). Faceplate power control
Dinas Instrument & Control PT.Meratus Jaya Iron & Steel Halaman : 9 of 13
(Gbr.8). Setingan Power Control yang dirubah Valve Control Low Limit set 20.00%
control
(Gbr.9). Indikasi Valve Low Limit Set yang dirubah menjadi 20.00%
Dinas Instrument & Control PT.Meratus Jaya Iron & Steel Halaman : 10 of 13
(Gbr.10). Indikasi Valve Low Limit Set yang dikembalikan setting Parameter-nya
menjadi 00.00%
(Gbr.11). Indikasi Valve Low Limit Set yang dikembalikan setting Parameter-nya
menjadi 00.00%
Dinas Instrument & Control PT.Meratus Jaya Iron & Steel Halaman : 11 of 13
KESIMPULAN
1. Kejadian Pada tanggal 28 Januari 2014 jam: 02:00 s/d jam 05:00 (sekitar 3 Jam)
dimana power plant PT.MJIS tidak dapat Synchron dengan PLN, MURNI
disebabkan oleh adanya perubahan parameter proses yang tidak terdata, sehingga
menyebabkan power plant PT.MJIS tidak bisa mengirim power 20KV grid PLN,
karena setingan ini dapat dirubah dari computer DEH yang ada di ruangan operator.
2. Saat kejadian team I&C MJIS melakukan pengecheckan system di control panel
DEH, namun tidak menemukan kerusakan ataupun malfunction dari system
tersebut.
3. Setting Parameter yang ada di Power Plant merupakan setting parameter yang
dibuat oleh vendor saat pertama kali komisioning.
4. Berdasarkan desain control System DEH seharunya bisa secara Auto operasi,
namun sejak awal project di operasikan secara manual, hal ini bisa menyebabkan
kerusakan akibat human error, karena membutuhkan monitoring yang terus
menerus serta antisipasi secara cepat pada saat terjadi perubahan Load, keterangan
tambahan yang kami dapatkan dari manual book vendor DEH yang menyatakan
system ini bekerja Auto :
In comparison with traditional hydraulic control system, digital electric hydraulic
control system is used as regulator f