berharga negara bagi sembako premium rp115,87 triliun

1
Koran Aspirasi Rakyat HARIAN TERBIT Selasa, 15 Juni 2021 Edisi: 11802 | Thn. XLVIII 11 EKONOMI Mendag Beberkan Peluang dan Ancaman Perdagangan Online Lintas Negara ISTIMEWA Menkeu Sri Mulyani mencontohkan sembako kategori premium seperti Beras Shirataki atau Basmati hingga Daging Wagyu dan Kobe. SRI MULYANI: TARIF PPN BERLAKU BAGI SEMBAKO PREMIUM per kilogram atau Rp200 ribu per kilogram, ini kan berarti bisa mengklaim sama-sama sembako,” ujar Sri Mulyani. “Ada daging sapi Wagyu, Kobe, yang perkilonya itu bisa Rp3 juta atau Rp5 juta. Ada yang daging biasa yang dikonsumsi masyarakat se- kilonya sekarang mungkin Rp90 ribu. Jadi kan bumi langit jadi dalam hal ini,” tambah Sri Mulyani. Sri Mulyani melanjutkan bahwa fenomena munculnya produk-produk yang very high end, namun tetap termasuk dalam sembako itulah yang pemerintah coba untuk se- imbangkan. “Justru pajak itu mencoba untuk meng-adress isu keadilan karena diversi- fikasi dari masyarakat kita sudah begitu sangat beragam,” tutur Sri Mulyani. Ia menekankan suatu ba- rang tidak akan dapat dipun- gut pajak jika tidak menjadi objek, karenanya sembako akan masuk dalam objek pa- jak. Namun, pemerintah akan menerapkan skema multitarif, sehingga sembako yang biasa dikonsumsi masyarakat luas tidak akan dipungut pajak. “Bisa dipajaki dengan di- bebaskan pajaknya, DTP, bisa tarifnya dinol-kan, itu versus yang tarifnya lebih tinggi, makanya itu kita sampaikan dalam PPN multi-tarif. Jadi objeknya benar, kalau tidak menjadi obyek pajak no mat- ter what gak bisa dipajakin,” ujar Sri Mulyani. Lebih lanjut, ia menyam- paikan detail mengenai pun- gutan PPN akan dibahas se- cara benar dan komprehensif bersama DPR nantinya. “Kita nanti akan membahas seizin pimpinan DPR, bahwa RUU itu dibahasnya secara benar baik dan komprehensif. Di dalam RUU KUP nanti akan kita sampaikan,” katanya. Terpisah, Direktur Pe- nyuluhan, Pelayanan, dan Hubungan Masyarakat Direk- torat Jenderal Pajak Kemen- terian Keuangan Neilmaldrin Noor mengungkap alasan pemerintah dalam memper- luas objek kena Pajak Per- tambahan Nilai (PPN). “Kami mempertimbangkan untuk memperluas basis pengenaan PPN tetap dengan memperha- tikan dengan kondisi yang ada saat ini,” katanya. Neil menyatakan peme- rintah ingin menciptakan sistem pemungutan PPN yang lebih efisien dan less distortion mengingat dis- torsi ekonomi terjadi seiring adanya tax incidence se- hingga harga produk dalam Jakarta, HanTer - Menteri Keuangan (Menkeu), Sri Mul- yani menekankan pihaknya tidak berencana untuk me- mungut Pajak Pertambahan Nilai (PPN) sembako murah dan juga tidak akan dibahas dalam Revisi Undang-Undang Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan (RUU KUP). “Poinnya adalah kita tidak memungut PPN sembako (murah), kita tidak memungut dan apakah dalam RUU KUP nanti apakah akan ada. Untuk yang itu tidak dipungut itu aja, clear, very clear di situ,” ujar Menkeu Sri Mulyani saat rapat kerja dengan Komis XI DPR RI di Jakarta, Senin (14/6/2021). Menkeu Sri Mulyani membenarkan bahwa sem- bako akan menjadi objek pajak, namun pemerintah hanya akan menyasar produk- produk premium yang juga termasuk dalam kategori sem- bako. Menkeu mencontohkan dengan Beras Shirataki atau Basmati hingga Daging Wag- yu dan Kobe. “Jadi kalau dilihat har- ganya (beras) Rp10 ribu per kilogram sampai Rp50 ribu ILUSTRASI BI Beli Surat Berharga Negara Rp115,87 Triliun Awal Pekan, Rupiah Ditutup Melemah ke Posisi Rp14.203 melanggar asas-asas per- dagangan yang ada. Mendag mengakui te- ngah memperbaiki aturan perdagangan agar tidak terjadi kecurangan yang merugikan UMKM dalam negeri atas praktik perda- gangan lintas negara. Ia pun mengaku tengah me- lakukan perbaikan aturan bersama Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki soal hal tersebut. “Saya akan perbaiki aturannya supaya perda- gangan yang kita kerjakan hari ini tidak ada kecu- rangan-kecurangan. Kita tidak bisa bersaing dengan situasi yang tidak berim- bang. Yang terpenting dari semuanya, perdagangan ini mesti jadi perdagangan an lebih bersifat teknikal, setelah mengalami pengu- atan signifikan pekan lalu, dimana pada hari Jumat ditutup di bawah Rp14.200 untuk pertama kalinya se- lama hampir sebulan ter- akhir,” ujar Rully, Senin (14/6/2021). Selain itu, lanjut Rul- ly, pelaku pasar juga akan mengamati publikasi data neraca perdagangan Indo- nesia untuk Mei 2021 pada Selasa (15/6) besok. “Kami masih melihat akan adanya surplus yang besar pada bu- lan Mei 2021 lalu,” kata Rully. Pada April 2021 Badan Pusat Statistik (BPS) me- lansir neraca perdagangan Indonesia surplus 2,19 mi- liar dolar AS, yang men- jadikan surplus beruntun selama 12 bulan sejak Mei 2020. Indeks dolar yang meng- ukur kekuatan dolar ter- hadap mata uang utama lainnya saat ini berada di level 90,474, turun diban- dingkan posisi penutupan sebelumnya yaitu di posisi 90,555. Imbal hasil obligasi AS tenor 10 tahun saat ini berada di level 1,464 persen, naik tipis dibandingkan po- sisi penutupan sebelumnya 1,462 persen. Melansir Antara, Rupiah pada Senin pagi dibuka me- lemah ke posisi Rp14.200 per dolar AS. Sepanjang hari rupiah bergerak di kisaran Rp14.200 per dolar AS hing- ga Rp14.227 per dolar AS. Sementara itu, kurs Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (JISDOR) Bank Indonesia pada Senin melemah ke po- sisi Rp14.222 dibandingkan posisi pada hari sebelumnya Rp14.206 per dolar AS. Safari negeri tidak dapat bersaing dengan produk impor. Kemudian, dibandingkan dengan negara lain ternyata tarif PPN di Indonesia terma- suk relatif rendah karena rata- rata tarif PPN negara OECD mencapai 19 persen sedang- kan negara BRICS sebesar 17 persen. Selanjutnya, C-effici- ency PPN Indonesia sebesar 0,6 atau 60 persen dari total PPN yang seharusnya bisa di- pungut sedangkan Singapura, Thailand dan Vietnam sudah lebih tinggi 80 persen. Ia menjelaskan terdapat pergeseran kondisi pengenaan perpajakan PPN secara global pada beberapa tahun terakhir yang disebabkan oleh ting- ginya tax expenditure. “Tarif standar PPN di 127 negara yaitu sekitar 15,4 persen dan juga banyak negara yang ke- mudian meninjau ulang tarif PPN dalam rangka menjaga prinsip netralitas,” katanya. Tak hanya itu, Neil menu- turkan pemerintah juga ingin menciptakan keadilan bagi seluruh masyarakat terutama golongan menengah ke bawah yang lebih merasakan dampak pandemi COVID-19. Terlebih lagi, beberapa negara meng- gunakan PPN sebagai salah satu instrumen dalam rangka merespon pandemi COVID-19 untuk mengoptimalkan pene- rimaan negara. “Ini menjadi bahan diskusi pemerintah untuk melihat apakah kita Indonesia bisa menggunakan PPN sebagai salah satu respon untuk menghadapi situasi saat ini,” ujarnya. Danial/Arbi/Ant ISTIMEWA Jakarta, HanTer - Men- teri Perdagangan (Mendag) Muhammad Lutfi menga- takan perdagangan online lintas negara menjadi pe- luang dan ancaman ter- sendiri bagi pelaku usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) dalam negeri. Kendati perdagang- an melalui sistem elek- tronik (PMSE) tidak bisa dielakkan di tengah era global saat ini, ia menilai disrupsi tersebut seharus- nya bisa memberi keun- tungan, serta mendorong terobosan-terobosan baru guna menciptakan pelaku usaha yang tangguh. “Jadi sama (punya peluang dan ancaman). Contoh opportunity (pelu- ang), dari Rp4.600 triliun perdagangan makanan dan minuman di Indonesia, yang online baru (terga- rap) Rp18 triliun. Artinya peluangnya besar sekali. Disrupsi teknologi jadi sesuatu yang tidak bisa di- elakkan,” katanya, dilansir Antara, Senin (14/6/2021). Mendag mencontoh- kan, di tengah panen se- mangka di suatu daerah di Indonesia, ada pelaku UMKM yang memanfaat- kannya untuk bisa meng- ekspor buah tersebut ke Uni Emirat Arab (UEA) yang tengah mengalami musim panas. “Dia tahu semangka itu laku di UEA karena lagi musim panas, 43 derajat di sana. Jadi mereka jual, taruh kotak bagus, begi- tu masuk UEA langsung pajang di supermarket. Itu menghasilkan sales (penjualan) seminggu Rp2 miliar sekali shipment (pe- ngiriman),” katanya. Peluang tersebut, tentu harus terus dimanfaatkan melalui keberadaan mar- ketplace (lokapasar) oleh para UMKM. Namun, ia mengingatkan, meski ada peluang, tetap tidak boleh melakukan kegiatan yang Jakarta, HanTer - Ni- lai tukar (kurs) rupiah yang ditransaksikan an- tarbank di Jakarta pada Senin (14/6/2021), ditu- tup melemah jelang rilis data neraca perdagangan Mei 2021. Rupiah di- tutup melemah 14 poin atau 0,1 persen ke po- sisi Rp14.203 per dolar AS dibandingkan posisi pada penutupan per- dagangan sebelumnya Rp14.189 per dolar AS. Analis pasar uang Bank Mandiri Rul- ly Arya mengatakan, sepanjang pekan ini memang pasar akan menunggu pengumum- an hasil rapat Komite Pasar Terbuka Federal atau FOMC Amerika Serikat (AS) pada 15 - 16 Juni 2021. “Namun pelemahan hari ini kemungkin- yang bermanfaat. Karena harus bermanfaat, arti- nya mesti fair (adil). Jadi bukan free trade (perda- gangan bebas) tapi fair trade (perdagangan adil),” katanya. Di sisi lain, pemerin- tah Indonesia pun tidak pernah akan melakukan proteksi karena hal itu bukan solusi yang tepat. Pemerintah menilai kola- borasi dan persaingan yang adil justru akan membuat produk Indonesia bisa me- nang di pasar global. Mendag juga menga- takan pemerintah akan terus memperkuat UMKM, mulai dari mendorong para pelaku UMKM bisa memi- liki izin formal sehingga bisa memperbesar usaha hingga menyokong usaha UMKM itu sendiri. Danial Jakarta, HanTer - Bank Indonesia (BI) telah membeli Surat Berharga Negara (SBN) di pasar perdana un- tuk APBN 2021 senilai Rp115,87 triliun hingga 8 Juni 2021, yang terdiri dari Rp40,41 triliun me- lalui lelang utama dan Rp75,46 triliun melalui lelang tambahan (GSO). “Tahun lalu ada Rp473,4 triliun, tahun ini Rp115 triliun, ini salah satu koordinasi dengan KSSK bagaimana mone- ter mendukung fiskal tapi lebih dari itu juga men- dukung KSSK karena ini menambah likuiditas,” kata Gubernur Bank In- donesia Perry Warjiyo saat Raker bersama Ko- misi XI DPR RI di Ja- karta, Senin (14/6/2021). Melalui pembelian SBN tersebut, lanjut Gu- bernur Bank Indonesia Perry Warjiyo, likuiditas perbankan sangat long- gar yang tercermin pada rasio alat likuid terhadap dana pihak ketiga yang tinggi yakni 33,67 per- sen dan pertumbuhan dana pihak ketiga sebe- sar 10,94 persen. Kemudian likuiditas perekonomian juga me- ningkat yang tercermin pada uang beredar dalam arti sempit dalam (M1) yang tumbuh 17,4 persen dan dalam arti luas (M2) yang tumbuh 11,5 persen (yoy) pada April 2021. Perry Warjiyo juga mengatakan bahwa Bank Indonesia telah menam- bah likuiditas (quantita- ve easing) di perbankan sebesar Rp93,42 triliun per 8 Juni 2021, sehingga total injeksi likuiditas ke pasar uang dan per- bankan sejak tahun 2020 mencapai 819,9 triliun atau 5,30 persen PDB. “Jadi dari sisi stabilitas moneter itu kelihatan dari inflasi yang terken- dali likuiditas juga long- gar,” ujar Perry Warjiyo. Adapun, melansir Antara, Menteri Ke- uangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati ber- sama Bank Indonesia telah menandatangani Surat Keputusan Bersa- ma (SKB) I dan II. Sri Mulyani menuturkan penandatanganan SKB kedua melengkapi SKB pertama tertanggal 16 April 2020 terkait Bank Indonesia yang diperbo- lehkan untuk membeli SBN di pasar perdana. “(SKB) pertama BI akan menjadi standby buyer untuk pasar primer dari bond kita,” ujarnya. Sementara pada SKB kedua, pemerintah dan BI mengambil langkah burden sharing yang di- dasarkan pada kelompok penggunaan pembiaya- an untuk public goods/ benefit dan non-public goods/benefit. Safari ILUSTRASI

Upload: others

Post on 21-Oct-2021

8 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Berharga Negara BAGI SEMBAKO PREMIUM Rp115,87 Triliun

Koran Aspirasi RakyatHARIAN TERBIT

Koran Aspirasi RakyatERBIT

Selasa, 15 Juni 2021Edisi: 11802 | Thn. XLVIII

11EKONOMI

Mendag Beberkan Peluang dan Ancaman Perdagangan Online Lintas Negara

ISTIMEWA

Menkeu Sri Mulyani mencontohkan

sembako kategori premium seperti Beras Shirataki

atau Basmati hingga Daging

Wagyu dan Kobe.

SRI MULYANI: TARIF PPN BERLAKU BAGI SEMBAKO PREMIUM

per kilogram atau Rp200 ribu per kilogram, ini kan berarti bisa mengklaim sama-sama sembako,” ujar Sri Mulyani.

“Ada daging sapi Wagyu, Kobe, yang perkilonya itu bisa Rp3 juta atau Rp5 juta. Ada yang daging biasa yang dikonsumsi masyarakat se-kilonya sekarang mungkin Rp90 ribu. Jadi kan bumi langit jadi dalam hal ini,” tambah Sri Mulyani.

Sri Mulyani melanjutkan bahwa fenomena munculnya produk-produk yang very high end, namun tetap termasuk dalam sembako itulah yang pemerintah coba untuk se-imbangkan. “Justru pajak itu mencoba untuk meng-adress isu keadilan karena diversi-fikasi dari masyarakat kita sudah begitu sangat beragam,” tutur Sri Mulyani.

Ia menekankan suatu ba-

rang tidak akan dapat dipun-gut pajak jika tidak menjadi objek, karenanya sembako akan masuk dalam objek pa-jak. Namun, pemerintah akan menerapkan skema multitarif, sehingga sembako yang biasa dikonsumsi masyarakat luas tidak akan dipungut pajak.

“Bisa dipajaki dengan di-bebaskan pajaknya, DTP, bisa tarifnya dinol-kan, itu versus yang tarifnya lebih tinggi, makanya itu kita sampaikan dalam PPN multi-tarif. Jadi objeknya benar, kalau tidak menjadi obyek pajak no mat-ter what gak bisa dipajakin,” ujar Sri Mulyani.

Lebih lanjut, ia menyam-paikan detail mengenai pun-gutan PPN akan dibahas se-cara benar dan komprehensif bersama DPR nantinya. “Kita nanti akan membahas seizin pimpinan DPR, bahwa RUU

itu dibahasnya secara benar baik dan komprehensif. Di dalam RUU KUP nanti akan kita sampaikan,” katanya.

Terpisah, Direktur Pe-nyuluhan, Pelayanan, dan Hubungan Masyarakat Direk-torat Jenderal Pajak Kemen-terian Keuangan Neilmaldrin Noor mengungkap alasan pemerintah dalam memper-luas objek kena Pajak Per-tambahan Nilai (PPN). “Kami mempertimbangkan untuk memperluas basis pengenaan PPN tetap dengan memperha-tikan dengan kondisi yang ada saat ini,” katanya.

Neil menyatakan peme-rintah ingin menciptakan sistem pemungutan PPN yang lebih efi sien dan less distortion mengingat dis-torsi ekonomi terjadi seiring adanya tax incidence se-hingga harga produk dalam

Jakarta, HanTer - Menteri Keuangan (Menkeu), Sri Mul-yani menekankan pihaknya tidak berencana untuk me-mungut Pajak Pertambahan Nilai (PPN) sembako murah dan juga tidak akan dibahas dalam Revisi Undang-Undang Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan (RUU KUP).

“Poinnya adalah kita tidak memungut PPN sembako (murah), kita tidak memungut dan apakah dalam RUU KUP nanti apakah akan ada. Untuk yang itu tidak dipungut itu aja, clear, very clear di situ,” ujar Menkeu Sri Mulyani saat rapat kerja dengan Komis XI DPR RI di Jakarta, Senin (14/6/2021).

Menkeu Sri Mulyani membenarkan bahwa sem-bako akan menjadi objek pajak, namun pemerintah hanya akan menyasar produk-produk premium yang juga termasuk dalam kategori sem-bako. Menkeu mencontohkan dengan Beras Shirataki atau Basmati hingga Daging Wag-yu dan Kobe.

“Jadi kalau dilihat har-ganya (beras) Rp10 ribu per kilogram sampai Rp50 ribu

ILUSTRASI

BI Beli Surat Berharga Negara Rp115,87 Triliun

Awal P ekan, Rupiah Ditutup Melemah ke Posisi Rp14.203

melanggar asas-asas per-dagangan yang ada.

Mendag mengakui te-ngah memperbaiki aturan perdagangan agar tidak terjadi kecurangan yang merugikan UMKM dalam negeri atas praktik perda-gangan lintas negara. Ia pun mengaku tengah me-lakukan perbaikan aturan bersama Menteri Koperasi

dan UKM Teten Masduki soal hal tersebut.

“Saya akan perbaiki aturannya supaya perda-gangan yang kita kerjakan hari ini tidak ada kecu-rangan-kecurangan. Kita tidak bisa bersaing dengan situasi yang tidak berim-bang. Yang terpenting dari semuanya, perdagangan ini mesti jadi perdagangan

an lebih bersifat teknikal, setelah mengalami pengu-atan signifi kan pekan lalu, dimana pada hari Jumat ditutup di bawah Rp14.200 untuk pertama kalinya se-lama hampir sebulan ter-akhir,” ujar Rully, Senin (14/6/2021).

Selain itu, lanjut Rul-ly, pelaku pasar juga akan mengamati publikasi data neraca perdagangan Indo-nesia untuk Mei 2021 pada Selasa (15/6) besok. “Kami masih melihat akan adanya surplus yang besar pada bu-lan Mei 2021 lalu,” kata Rully.

Pada April 2021 Badan Pusat Statistik (BPS) me-lansir neraca perdagangan Indonesia surplus 2,19 mi-liar dolar AS, yang men-jadikan surplus beruntun selama 12 bulan sejak Mei 2020.

Indeks dolar yang meng-

ukur kekuatan dolar ter-hadap mata uang utama lainnya saat ini berada di level 90,474, turun diban-dingkan posisi penutupan sebelumnya yaitu di posisi 90,555. Imbal hasil obligasi AS tenor 10 tahun saat ini berada di level 1,464 persen, naik tipis dibandingkan po-sisi penutupan sebelumnya 1,462 persen.

Melansir Antara, Rupiah pada Senin pagi dibuka me-lemah ke posisi Rp14.200 per dolar AS. Sepanjang hari rupiah bergerak di kisaran Rp14.200 per dolar AS hing-ga Rp14.227 per dolar AS. Sementara itu, kurs Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (JISDOR) Bank Indonesia pada Senin melemah ke po-sisi Rp14.222 dibandingkan posisi pada hari sebelumnya Rp14.206 per dolar AS.

Safari

negeri tidak dapat bersaing dengan produk impor.

Kemudian, dibandingkan dengan negara lain ternyata tarif PPN di Indonesia terma-suk relatif rendah karena rata-rata tarif PPN negara OECD mencapai 19 persen sedang-kan negara BRICS sebesar 17 persen. Selanjutnya, C-effi ci-ency PPN Indonesia sebesar 0,6 atau 60 persen dari total PPN yang seharusnya bisa di-pungut sedangkan Singapura, Thailand dan Vietnam sudah lebih tinggi 80 persen.

Ia menjelaskan terdapat pergeseran kondisi pengenaan perpajakan PPN secara global pada beberapa tahun terakhir yang disebabkan oleh ting-ginya tax expenditure. “Tarif standar PPN di 127 negara yaitu sekitar 15,4 persen dan juga banyak negara yang ke-mudian meninjau ulang tarif PPN dalam rangka menjaga prinsip netralitas,” katanya.

Tak hanya itu, Neil menu-turkan pemerintah juga ingin menciptakan keadilan bagi seluruh masyarakat terutama golongan menengah ke bawah yang lebih merasakan dampak pandemi COVID-19. Terlebih lagi, beberapa negara meng-gunakan PPN sebagai salah satu instrumen dalam rangka merespon pandemi COVID-19 untuk mengoptimalkan pene-rimaan negara. “Ini menjadi bahan diskusi pemerintah untuk melihat apakah kita Indonesia bisa menggunakan PPN sebagai salah satu respon untuk menghadapi situasi saat ini,” ujarnya.

Danial/Arbi/Ant

ISTIMEWA

Jakarta, HanTer - Men-teri Perdagangan (Mendag) Muhammad Lutfi menga-takan perdagangan online lintas negara menjadi pe-luang dan ancaman ter-sendiri bagi pelaku usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) dalam negeri.

Kendati perdagang-an melalui sistem elek-tronik (PMSE) tidak bisa dielakkan di tengah era global saat ini, ia menilai disrupsi tersebut seharus-nya bisa memberi keun-tungan, serta mendorong terobosan-terobosan baru guna menciptakan pelaku usaha yang tangguh.

“Jadi sama (punya peluang dan ancaman). Contoh opportunity (pelu-ang), dari Rp4.600 triliun perdagangan makanan dan minuman di Indonesia, yang online baru (terga-rap) Rp18 triliun. Artinya peluangnya besar sekali. Disrupsi teknologi jadi sesuatu yang tidak bisa di-elakkan,” katanya, dilansir Antara, Senin (14/6/2021).

Mendag mencontoh-kan, di tengah panen se-mangka di suatu daerah di Indonesia, ada pelaku UMKM yang memanfaat-kannya untuk bisa meng-ekspor buah tersebut ke Uni Emirat Arab (UEA) yang tengah mengalami musim panas.

“Dia tahu semangka itu laku di UEA karena lagi musim panas, 43 derajat di sana. Jadi mereka jual, taruh kotak bagus, begi-tu masuk UEA langsung pajang di supermarket. Itu menghasilkan sales (penjualan) seminggu Rp2 miliar sekali shipment (pe-ngiriman),” katanya.

Peluang tersebut, tentu harus terus dimanfaatkan melalui keberadaan mar-ketplace (lokapasar) oleh para UMKM. Namun, ia mengingatkan, meski ada peluang, tetap tidak boleh melakukan kegiatan yang

Jakarta, HanTer - Ni-lai tukar (kurs) rupiah yang ditransaksikan an-tarbank di Jakarta pada Senin (14/6/2021), ditu-tup melemah jelang rilis data neraca perdagangan Mei 2021. Rupiah di-tutup melemah 14 poin atau 0,1 persen ke po-sisi Rp14.203 per dolar AS dibandingkan posisi pada penutupan per-dagangan sebelumnya Rp14.189 per dolar AS.

Analis pasar uang Bank Mandiri Rul-ly Arya mengatakan, sepanjang pekan ini memang pasar akan menunggu pengumum-an hasil rapat Komite Pasar Terbuka Federal atau FOMC Amerika Serikat (AS) pada 15 - 16 Juni 2021.

“Namun pelemahan hari ini kemungkin-

yang bermanfaat. Karena harus bermanfaat, arti-nya mesti fair (adil). Jadi bukan free trade (perda-gangan bebas) tapi fair trade (perdagangan adil),” katanya.

Di sisi lain, pemerin-tah Indonesia pun tidak pernah akan melakukan proteksi karena hal itu bukan solusi yang tepat. Pemerintah menilai kola-borasi dan persaingan yang adil justru akan membuat produk Indonesia bisa me-nang di pasar global.

Mendag juga menga-takan pemerintah akan terus memperkuat UMKM, mulai dari mendorong para pelaku UMKM bisa memi-liki izin formal sehingga bisa memperbesar usaha hingga menyokong usaha UMKM itu sendiri.

Danial

J a k a r t a , H a n T e r - Bank Indonesia (BI) telah membeli Surat Berharga Negara (SBN) di pasar perdana un-tuk APBN 2021 senilai Rp115,87 triliun hingga 8 Juni 2021, yang terdiri dari Rp40,41 triliun me-lalui lelang utama dan Rp75,46 triliun melalui lelang tambahan (GSO).

“ T a h u n l a l u a d a Rp473,4 triliun, tahun ini Rp115 triliun, ini salah satu koordinasi dengan KSSK bagaimana mone-ter mendukung fi skal tapi lebih dari itu juga men-dukung KSSK karena ini menambah likuiditas,” kata Gubernur Bank In-donesia Perry Warjiyo saat Raker bersama Ko-misi XI DPR RI di Ja-karta, Senin (14/6/2021).

Melalui pembelian SBN tersebut, lanjut Gu-bernur Bank Indonesia Perry Warjiyo, likuiditas perbankan sangat long-gar yang tercermin pada rasio alat likuid terhadap dana pihak ketiga yang tinggi yakni 33,67 per-sen dan pertumbuhan dana pihak ketiga sebe-sar 10,94 persen.

Kemudian likuiditas perekonomian juga me-ningkat yang tercermin pada uang beredar dalam arti sempit dalam (M1) yang tumbuh 17,4 persen dan dalam arti luas (M2) yang tumbuh 11,5 persen (yoy) pada April 2021.

Perry Warjiyo juga mengatakan bahwa Bank Indonesia telah menam-bah likuiditas (quantita-ve easing) di perbankan sebesar Rp93,42 triliun per 8 Juni 2021, sehingga total injeksi likuiditas ke pasar uang dan per-bankan sejak tahun 2020 mencapai 819,9 triliun atau 5,30 persen PDB. “Jadi dari sisi stabilitas moneter itu kelihatan dari infl asi yang terken-dali likuiditas juga long-gar,” ujar Perry Warjiyo.

Adapun, melansir Antara, Menteri Ke-uangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati ber-sama Bank Indonesia telah menandatangani Surat Keputusan Bersa-ma (SKB) I dan II. Sri Mulyani menuturkan penandatanganan SKB kedua melengkapi SKB pertama tertanggal 16 April 2020 terkait Bank Indonesia yang diperbo-lehkan untuk membeli SBN di pasar perdana. “(SKB) pertama BI akan menjadi standby buyer untuk pasar primer dari bond kita,” ujarnya.

Sementara pada SKB kedua, pemerintah dan BI mengambil langkah burden sharing yang di-dasarkan pada kelompok penggunaan pembiaya-an untuk public goods/benefit dan non-public goods/benefi t.

Safari

ILUSTRASI