berburu untung di tenor panjang pasar sun...

1
Bisnis Indonesia, 31 Juli 2017

Upload: vuongnhan

Post on 14-Mar-2019

217 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

14 Senin, 31 Juli 2017

�PASAR SUN RUPIAH

Berburu Untung di Tenor PanjangJAKARTA — Minat investor terhadap surat

utang negara bertenor panjang kian mening-kat seiring dengan kondisi fundamental ekono-mi dalam negeri yang kuat dan gejolak global

yang relatif terkendali.

Emanuel B. [email protected]

I Made Adi Saputra, analis ob-ligasi MNC Sekuritas, mengatakanpenurunan yield SUN tenor panjang sepanjang tahun ini relatif lebihlambat dibandingkan dengan tenor-tenor pendek. Hal ini menyebabkanyield surat utang panjang masihjauh lebih tinggi dibandingkan

dengan tenor pendek.Berdasarkan data IBPA, penu-

runan yield obligasi pemerintah secara year to date hingga Kamis (27/7), untuk tenor 1 tahun hingga 9 tahun berkisar antara 87,51 bps hingga 105,15 bps.

Untuk tenor 10 tahun hingga 30 tahun, penurunan yield rata-rata lebih rendah, antara 61,19 bps hingga 95,03 bps.

Posisi yield obligasi pemerintahuntuk tenor di bawah 10 tahun kini berkisar antara 4,27%—7,06%,sedangkan untuk tenor 10 tahun ke atas posisi yield lebih tinggi dengan kisaran antara 7,14%hingga 7,89%.

Made mengatakan, potensi yield yang tinggi ini di tengah kondisi ekonomi yang stabil menyebabkan banyak investor meminati SUNtenor panjang. Lagi pula, dengan kondisi yield yang masih tinggi,potensi capital gain karena pe-

ningkatan harga masih lebih besar.“Karena untuk tingkat penurunan

yield yang sama, kenaikan hargapada tenor yang panjang akanlebih tinggi,” katanya, pekan lalu.

Dalam dua lelang Surat UtangNegara (SUN) pada Juli pun terlihatpenawaran terbesar investor adalah pada seri-seri bertenor panjang. Kondisi yang tidak jauh berbeda terjadi pula di pasar sekunder. Padahal, pada awal tahun minatinvestor lebih besar pada seri-seritenor pendek.

PERSEPSI POSITIFMade menilai, persepsi yang

semakin positif terhadap stabilitas pasar surat utang Indonesia kiandiperkuat oleh data-data perekono-mian Amerika yang tidak sesuaidengan harapan serta kecenderung-

an sejumlah bank sentral globaluntuk lebih akomodatif dalamkebijakan pengetatan moneter.

Ramdhan Ario Maruto, Associate Director Fixed Income AnugerahSekuritas Indonesia, mengatakan seri tenor pendek relatif lebih stabil dibandingkan dengan tenor panjang, sehingga tenor pendek cenderung diincar ketika volatilitas pasar tinggi.

Minat investor yang kian me-ningkat terhadap pasar surat utangnegara berkembang, termasuk Indo-nesia, lantas mendorong imbal hasildi seri-seri tenor pendek semakin menurun sepanjang tahun ini.

Kini, investor mulai meminatiseri-seri tenor panjang setelah mengamati kecenderungan pasarlebih stabil. Hal ini juga didorongoleh keyakinan terhadap prospek

surat utang pemerintah Indonesiasetelah penetapan peringkat layak investasi oleh S&P serta data-dataperekonomian dalam negeri yangmenunjukkan posisi fundamental yang kuat.

“Kondisi seperti ini artinya mar-ket menganggap makro ekonomi kita stabil dan mereka juga meng-harapkan tingkat return yang lebihtinggi dengan masuk di lelang seri bertenor panjang,” katanya.

Anup Kumar, senior fi xed in-come analyst Maybank Indonesia, mengatakan bahwa SUN tenorpanjang umumnya diincar per-usahaan asuransi jiwa. Namun, aktifnya permintaan di pasar boleh jadi juga didorong oleh investor sektor lain yang memang meng-agendakan perolehan keuntungan investasi jangka pendek.

�REFINANCING

JSMR LunasiUtang ke SMI

JAKARTA — Penge-lola jalan tol milik ne-gara, PT Jasa Marga(Persero) Tbk., melu-nasi fasilitas pinjaman dari PT Sarana MultiInfrastruktur (Perse-ro) senilai Rp1,08triliun setelah sehari sebelumnya berhasil mengantongi pinjaman Rp1 triliun.

Berdasarkan lapor-an keuangan persero-an per 30 Juni 2017,transaksi itu dicatat sebagai peristiwa se-telah tanggal periode pelaporan.

Emiten berkode sa-ham JSMR itu menda-patkan pinjaman Rp1 triliun yang terdiri dari pinjaman dari PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.senilai Rp650 miliardan dari PT Bank May-bank Indonesia Tbk. senilai Rp350 miliarpada 17 Juli 2017.

Sehari sesudahnya atau 18 Juli 2017, JSMRmelunasi fasilitas pin-jaman dari PT Sara-na Multi Infrastruktur(Persero) senilai Rp1,08triliun.

Berdasarkan laporan keuangan itu, kewa-jiban jangka pendek JSMR sebesar Rp15,18 triliun dan kewajiban jangka panjang sebesar Rp32,77 triliun. Deng-an demikian, secara keseluruhan jumlah

kewajiban Jasa MargaRp47,95 triliun.

Posisi ekuitas Jasa Marga sendiri sebesarRp17,85 triliun. Apa-bila jumlah kewajiban dibandingkan dengan ekuitas, rasionya sebe-sar 2,7:1. Sebagai salah satu strategi, Jasa Mar-ga menetapkan batas rasio utang terhadapekuitas sebesar 5:1.

Selain itu, untuk mendukung rencanainvestasi, JSMR jugaberencana untuk men-cari sumber pendanaan baru selain utang bank. JSMR menjajaki pilihan sekuritisasi aset dan pe-nerbitan obligasi proyek.

Sekretaris Perusaha-an Jasa Marga AgusSetiawan memaparkan sekuritisasi aset dengan target dana Rp2 triliunitu berbasis pendapatan dari ruas tol Jagorawi pada masa mendatang atau future revenue base securities.

“Yang mana saatini masih dalam pro-ses fi nalisasi registrasi ke OJK,” papar Agusmelalui keterangan ter-tulis, akhir pekan lalu.

Sementara itu, per-usahaan juga tengah menyiapkan obligasiproyek yang sedang dalam tahap persiapandan konsultasi denganlembaga terkait. (Yodie

Hardiyan)

�KINERJA KUARTAL I/2017

BIPI Cetak Untung

JAKARTA — PT Bena kat Integra Tbk. (BIPI) sukses memba-likkan keadaan dari rugi bersih sebesarUS$1,94 juta pada kuartal I/2016 men-jadi l aba bersih sebe-sar US$12,7 juta pada kuartal I/2017.

Corporate Secretary BIPI Remanja Dyah In-tansuri mengatakan, operasional perusaha-an di PT Mitratama Perkasa (MP) dan PTNusa Tambang Pratama (NTP) secara konsis-ten telah memberikan kontribusi yang positif terhadap pertumbuhan perseroan.

Dia mengungkapkan, pada kuartal I/2017,kontribusi bagian lababersih dari MP dan NTPsetelah pajak US$31,9juta, yang meningkatUS$10,9 juta diban-dingkan dengan kuartal I/2016. Pertumbuhan tersebut, seiring denganperbaikan efi sien dan pola kerja manajemenyang lebih efektif.

“Kontribusi tersebut selanjutnya memberi-kan dampak positif terhadap peningkatan laba neto perseroan menjadi US$12,7 juta pada triwulan pertama 2017, dari sebelumnyarugi sebesar US$1,9 juta pada triwulan

pertama 2016,” kata-nya melalui keterangan resmi, Minggu (30/7).

BIPI mengendalikan kedua perusahaan ter-sebut melalui anak usahanya PT Astrindo Mahakarya Indonesia.MP dan NTP membe-rikan pelayanan peng-hancuran batu bara, tempat penimbunan batu bara, conveyor, dan pelabuhan batu bara untuk eksportirbatu bara terbesarIndonesia yakni PTKaltim Prima Coal (KPC) dan PT Arutmin Indonesia (Arutmin) sesuai dengan kontrak penyewaan aset jang-ka panjang. Adapun,kapasitas yang dimilikioleh kedua anak peru-sahaan tersebut secara keseluruhan mencapai72 juta ton per tahun.

Sejak akhir tahun lalu, perseroan me-mang ingin memfokus-kan diri di subsektor batu bara kendati BIPI tidak akan meninggal-kan bisnis minyak dan gas bumi. Pada 2015, BIPI menjual 20% sa-ham PT Benakat Oil ke PT Intera.

Kini, 23,44% saham di Benakat Oil masih berproses untuk dijualke PT Mitra Investin-do Tbk. (MITI). (Lukas

Hendra)

�Penurunan yield SUN tenor panjang sepanjang tahun ini relatif lebih lambat dibandingkan dengan tenor pendek.

M A R K E T PerdaganganKeuanganProperti InfrastrukturPertanian Pertambangan Industri Dasar Aneka Industri ManufakturInd. Konsumsi

28/7/2017 28/7/2017 28/7/2017 28/7/2017 28/7/2017 28/7/2017 28/7/2017 28/7/2017 28/7/2017 28/7/20171.742,43 1.501,05 609,80 1.363,31 2.498,43 488,61 1.207,81 971,45 923,44 1.465,94 0,95% 1,68% 0,01% 1,29% 0,36% 1,24% 1,13% 0,26% 0,20% 0,00%

Bisnis Indonesia, 31 Juli 2017