web viewuntuk pengamanan arus lebih (over current protection), arus lebih ini biasanya disebabkan...
TRANSCRIPT
BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dunia semakin modern. Itulah kata yang tepat
diungkapkan pada dunia masa sekarang ini, dimana semuanya
serba modern dan canggih, kecanggihan tersebut tidak
terlepas dari peranan listrik didalamnya. Tingkat kebutuhan
akan energi listrik yang semakin meningkat mengharuskan
penyaluran energi listrik harus semakin dikembangkan.
Dalam penyaluran Energi listrik tentu harus
memperhatikan faktor keselamatan baik pada sistem itu
sendiri, maupun pada manusia sebagai operator. Hal yang
sangat penting pada kasus ini yakni penempatan pembumian
pada sistem atau jaringan distribusi tenaga listrik.
Pembumian merupakan penghubungan suatu titik sirkit
listrik atau suatu penghantar yang bukan bagian dari sirkit
listrik dengan bumi menurut cara tertentu (Hasrul Bakri, S.Pd
2009)
Terdapat dua jenis pembumian pada sistem tenaga listrik,
yaitu:
1. Pembumian Sistem
2. Pembumian Peralatan.
1
Pembumian sistem adalah pembumian pada sistem
tenaga listrik ke bumi dengan cara tertentu. Sedangkan
pembumian peralatan merupakan pembumian bagian
konduktif terbuka peralatan yang pada waktu normal tidak
bertegangan.
Penempatan peralatan pembumian pada jaringan
distribusi pada khususnya bertujuan untuk mengamankan
terjadinya tegangan yang melebihi tegangan nominal sistem
(tegangan lebih) baik yang disebabkan dari dalam sistem,
maupun dari luar sistem, dan untuk mengamankan terjadinya
arus lebih yang kemungkinan dapat terjadi.
Pada pengamanan tegangan lebih, penyebab dari dalam
sistem itu sendiri yakni biasanya terjadi pada proses
pensaklaran (switching) yang merupakan proses penutupan
dan pembukaan saklar, yang dimana pada kasus ini tegangan
akan cepatnya naik, akan tetapi akan hilang dalam sekejap.
Sedangkan penyebab dari luar sistem contohnya terjadinya
sambaran petir pada sistem tersebut. Sambaran petir yang
terjadi yang dimana tegangannya sangat besar jauh melebihi
tegangan sistem, apabila mengenai sistem bisa dibayangkan
jika sistem tersebut tidak dilengkapi pengaman, tentunya
sistem tersebut akan mengalami kerusakan yang parah. Tentu
2
hal ini juga membahayakan manusia yang berada
disekitarnya.
Prinsip kerja dari sitem pembumian sebagai pengaman
tegangan lebih ini, tegangan lebih yang tejadi akan dialirkan
ketanah melalui suatu peralatan tertentu.
Untuk pengamanan arus lebih (Over Current Protection),
arus lebih ini biasanya disebabkan karena adanya hubungan
yang illegal terhadap dua aliran yang berbeda dengan kata
lain hubungan singkat. Contohnya bertemunya aliran
penghantar fasa dengan aliran penghantar netral dalam
kondisi bertegangan, atau bertemunya penghantar fasa
dengan fasa yang tidak sejenis misalnya fasa R dengan S pada
sistem 3 fasa. Hubungan singkat yang terjadi menyebabkan
arus pada penghantar menjadi sangat tinggi dan tentuunya
bersifat merusak.
Akibat yang dapat ditimbulkan dari arus lebih ini yakni
dapat menyebabkan kebakaran yang tentunya bersifat
merugikan bagi kita semua. Maka dengan itu sangat penting
untuk penempatan pengaman khususnya pengaman dalam
bentuk pembumian.
Prinsip kerja dari sistem pembumian sebagai pengaman
arus lebih ini, arus lebih yang tejadi akan dialirkan ketanah
melalui suatu peralatan tertentu.
3
Sistem pembumian di Negara – Negara maju dengan
Indonesia mungkin agak memiliki perbedaan. Di Negara –
Negara maju pembumian yang dilakukan untuk menghindari
tegangan lebih yang disebabkan penyebab eksternal seperti
petir jarang dilakukan. Ini dikarenakan sistem kelistrikan
termasuk saluran distribusi berada dalam terowongan yang
tidak munkin terkena petir. Di Indonesia bentuk jaringan
distribusi masih mengandalkan saluran udara dan
memungkinkan terkenanya sambaran petir. Khususnya
didaerah Sulawesi selatan, adanya pembumian terhadap
jaringan distribusi sangat dibutuhkan, mengingat banyaknya
faktor alam yang dapat menyebabkan gangguan pada saluran
distribusi.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah dikemukakan diatas
maka rumusan masalah yang akan diangkat untuk paper ini
ialah:
1. Apakah yang dimaksud dengan sistem pembumian
2. Apakah tujuan diharuskannya adanya pembumian jaringan
distribusi
3. Apakah macam dari sistem pembumian jaringan distribusi
4
4. Elektroda – Elektroda apakah yang digunakan untuk
pembumian pada jaringan distribusi
C. Tujuan Penulisan
Tujuan penulisan paper ini ialah:
1. Untuk mengetahui apakah sistem pembumian itu
2. Untuk mengetahui tujuan dilakukannya pembumian pada
jaringan distribusi
3. Untuk mengetahui macam – macam atau jenis dari sistem
pembumian jaringan distribusi
4. Untuk mengetahui bagaimanakah pengaruh keadaan tanah
terhadap pembumian jaringan distribusi
5. Untuk mengetahui elektroda – elektroda yang digunakan
untuk pembumian jaringan distribusi.
D. Mamfaat Penulisan
1. Sebagai syarat kelulusan pada mata kuliah Distribusi
Tenaga Listrik
2. Sebagai bahan bacaan bagi yang berminat
mengembangkan dan mengkaji pengetahuan khususya
pada pembumian ketenaga listrikan.
3. Untuk melatih kemampuan dalam penulisan karya ilmiah
4. Guna menambah wawasan dalam bidang kelistrikan,
terkhusus pada pembumian ketenaga listrikan.
5
6
BAB II
PEMBAHASAN
Sistem pembumian pada jaringan distribusi digunakan
sebagai pengaman langsung terhadap peralatan dan manusia
bila terjadinya gangguan tanah atau kebocoran arus akibat
kegagalan isolasi dan tegangan lebih pada peralatan jaringan
distribusi. Petir dapat menghasilkan arus gangguan dan juga
tegangan lebih dimana gangguan tersebut dapat dialirkan ke
tanah dengan menggunakan sistem pembumian/pentanahan.
Sistem pembumian adalah suatu tindakan pengamanan
dalam jaringan distribusi yang langsung rangkaiannya
ditanahkan dengan cara mentanahkan badan peralatan instalasi
yang diamankan, sehingga bila terjadi kegagalan isolasi,
terhambatlah atau bertahannya tegangan sistem karena
terputusnya arus oleh alat-alat pengaman tersebut.
Agar sistem pentanahan dapat bekerja secara efektif,
harus memenuhi persyaratan sebagai berikut:
1. Membuat jalur impedansi rendah ketanah untuk pengamanan
personil dan peralatan menggunakan rangkaian yang efektif.
2. Dapat melawan dan menyebarkan gangguan berulang dan
arus akibat surja hubung (surge current)
7
3. Menggunakan bahan tahan terhadap korosi terhadap
berbagai kondisi kimiawi tanah. Untuk meyakinkan
kontinuitas penampilan sepanjang umur peralatan yang
dilindungi.
4. Menggunakan sistem mekanik yang kuat namun mudah
dalam pelayanannya.
Secara umum tujuan dari sistem pembumian adalah dan
grounding pengaman adalah sebagai berikut:
1. Mencegah terjadinya perbedaan potensial antara bagian
tertentu dari instalasi secara aman.
2. Mengalirkan arus gangguan ke tanah sehingga aman bagi
manusia dan peralatan
3. Mencegah timbul bahaya sentuh tidak lansung yang
menyebabkan tegangan kejut.
Sistem pembumian dapat dibagi 2 :
1. Pembumian/pentanahan sistem (Pentanahan netral),
Fungsinnya
a. Melindungi peralatan / saluran dari bahaya kerusakan yang
diakibatkan oleh adanya gangguan fasa ke tanah
b. Melindungi peralatan / saluran dari bahaya kerusakan
isolasi yang diakibatkan oleh tegangan lebih
c. Untuk keperluan proteksi jaringan
d. Melindungi makhluk hidup terhadap tegangan langkah
8
2. Pembumian/pentanahan umum (Pentanahan peralatan),
fungsinya
a. Melindungi makhluk hidup dari tegangan sentuh
b. Melindungi peralatan dari tegangan lebih
Pada sistem pentanahan netral terbagi beberapa bagian:
1. Pentanahan langsung
2. Pentanahan dengan tahanan
3. Pentanahan dengan reaktansi
4. Pentanahan Petersen coil
Gambar sistem Netral yang tidak diketanahkan
Gambar Pentanahan netral lansung
9
Gambar pentanahan titik netral dengan tahanan
Gambar pentanahan netral dengan reaktansi
Sistem JTM 20 kV sampai dengan 29 kV harus selalu
ditanahkan karena kemungkinan gagal sangat besar oleh
tegangan lebih transien yang dikaitkan oleh busur tanah.
Tindakan pengamanan harus dilakukan sebaik-baiknya
agar tegangan sentuh yang terlalu tinggi akibat dari kegagalan
10
isolasi tidak terjadi dan membahayakan manusia serta peralatan
itu sendiri.
Pada pentanahan peralatan tegangan sentuh yang sering
adalah tegangan sentuh tidak lansung. Tegangan sentuh tidak
lansung adalah tegangan sentuh pada bagian konduktor terbuka
perlengkapan atau instalasi listrik yang menjadi bertegangan
akibat kegagalan isolasi (PUIL 2000).
Gambar Pentanahan Netral pada tiang lurus
Gambar pentanahan netral pada tiang akhir
11
Gambar pentanahan netral langsung
Pentanahan Arrester pada tiang lurus
12
Gambar Pentanahan Arrester dan Fuse Cut Out pada tiang
trafo single pole
Gambar pentanahan Arrester dan Fuse Cut Out pada tiang
trafo double pole
Gambar Pentanahan Capasitor Bank pada tiang lurus
13
Gambar sistem pentanahan pada kontruksi opstijg cable
14
Pengaruh keadaan tanah terhadap pembumian yang
dilakukan pada jaringan disribusi menentukan baik tidaknya
proses pembumian yang terjadi yakni semakin rendah tahanan
jenis suatu tanah, maka tanah tersebut semakin cocok untuk
dilakukan pembumian. Faktor – faktor yang biasanya
menyebabkan tinggi rendahnya tahanan jenis tanah yakni:
1. Pengaruh struktur tanah
2. Pengaruh unsur kimia
3. Pengaruh iklim
4. Pengaruh temperatur tanah
Elektroda pembumian adalah penghantar yang ditanam
dalam tanah dam membuat kontak lansung dengan tanah.
Adanya kontak lansung tersebut bertujuan agar diperoleh
pelaluan arus yang sebaik – baiknya apabila terjadi gangguan
sehingga arus tersebut disalurkan ketanah.
Jenis – jenis elektroda yang digunakan dalam pembumian
adalah sebagai berikut:
1. Elektroda batang
Merupakan elektroda dari pipa besi baja profil atau batangan
logam lainnya yang dipancangkan kedalam tanah secara
dalam
15
2. Elektroda bentuk plat
Merupakan elektroda dari plat logam
3. Elektroda bentuk pita
Merupakan logam yang mempunyai penampang yang
berbentuk pita atau juga berbentuk bulat, pita yang dipilin
atau kawat yang dipilin
4. Elektroda lain
Bila persyaratan dipenuhi jaringan air minum dari logam dan
selubung logam besi yang tidak berisolasi yang lansung
ditanamkan kedalam tanah.
16
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
1. Sistem pembumian adalah suatu tindakan pengamanan
dalam jaringan distribusi yang langsung rangkaiannya
ditanahkan dengan cara mentanahkan badan peralatan
instalasi yang diamankan, sehingga bila terjadi kegagalan
isolasi, terhambatlah atau bertahannya tegangan sistem
karena terputusnya arus oleh alat-alat pengaman
tersebut.
2. Tujuan dilakukannya sistem pembumian pada jaringan
distribusi yakni digunakan sebagai pengaman langsung
terhadap peralatan dan manusia bila terjadinya gangguan
tanah atau kebocoran arus akibat kegagalan isolasi dan
tegangan lebih pada peralatan jaringan distribusi.
3. Macam dari sistem pembumian jaringan distribusi yakni
1. Pembumian/pentanahan sistem (Pentanahan netral)
a. Pentanahan langsung
b. Pentanahan dengan tahanan
c. Pentanahan dengan reaktansi
d. Pentanahan Petersen coil
2. Pembumian/pentanahan umum (Pentanahan peralatan)
17
4. Elektroda – Elektroda yang digunakan untuk pembumian pada
jaringan distribusi
1. Elektroda Batang
2. Elektroda Plat
3. Elektroda Pita
4. Elektroda lain
B. Saran
Sungguh penting peranan pembumian pada jaringan
distribusi, saran saya ada baiknya setiap pengaman atau
peralatan pembumian yang terdapat pada jaringan distribusi
dilakukan pengecekan secara berkala, ini untuk menghindari
jangan sampai terdapat kerusakan pada salah satu alat
pembumian dan itu dapat menimbulkan bahaya bagi
lingkungan sekitar.
18
DAFTAR PUSTAKA
Bakri, Hasrul. S.Pd.2009.Instalasi Listrik 1 Seri II.JPTE FT UNM:
Makassar
Darmanto, Nugroho Agus.2006.Analisa Koordinasi OCR-
Recloser.JTE FT
UNDIP: -
Handoko, Susatyo.2006.Analisa Koordinasi OCR-Recloser.JTE FT
UNDIP: -
"
http://www.crayonpedia.org/mw/JARINGAN_DISTRIBUSI_TEG
NGAN_RENDAH_-_SUHADI"
Kadir, Abdul.2006.Distribusi Dan Utilisasi Tenaga
Listrik.UIP:Jakarta
Petra Christian University Library
PUIL 2000
Suhadi.2008.Teknik Distribusi Tenaga Listrik.Direktorat
Pembinaan Sekolah
Kejuruan: Jakarta
Suswanto, Daman.Sistem Distribusi Tenaga Listrik
Wrahatnolo, Try. 2008.Teknik Distribusi Tenaga Listrik.Direktorat
Pembinaan Sekolah Kejuruan: Jakarta
19
20