berat badan ideal dan indeks massa tubuh.docx
TRANSCRIPT
BERAT BADAN IDEAL DAN INDEKS MASSA TUBUH
A. BERAT BADAN IDEAL
Berat badan diukur dalam kilogram, suatu penilaian massa di seluruh dunia meskipun di
beberapa negara seperti Amerika diukur dalam pound. Berat badan merupakan salah satu cara
untuk menentukan kesehatan seseorang.
Berat bdan ideal atau Ideal Body Weight (IBW) peratama kali diperkenalkan oleh dr.
Devine untuk memungkinkan penilaian dosis obat pada pasien obesitas. Berat badan ideal
diyakini sebagai berat badan maksimal untuk seseorang dikatakan sehat yang didasarkan terutama
pada tinggi badan tapi dimodifikasi dengan pengaruh lain, seperti jenis kelamin, usia, derajat, dan
perkembangan otot. Berat badan ideal paling sering diukur dengan rumus Devin dan metode lain
yang digunakan untuk mengukur berat badan ideal dengan dengan menghitung indeks massa
tubuh menggunakan metode Hamwi.
Rumus Berat Badan Ideal yang dikutip dari publikasi di Website Depkes RI adalah bobot
badan ideal (kg) = 90% x {tinggi badan (cm) – 100} x 1 kg, Khusus untuk pria dengan tinggi
badan kurang dari 160 cm dan wanita kurang dari 150 cm, digunakan rumus bobot badan ideal
(kg) = {tinggi badan (cm) – 100} x 1 kg. Interpretasi , seseorang dikatakan underweight bila
bobot badannya kurang dari 90% bobot badan ideal. Tetapi banyak orang menggunakan rumus
yang sangat disederhanakan, yaitu Berat Badan Ideal = (Tinggi Badan – 100) – 10% (Tinggi
Badan – 100)
B. INDEKS MASSA TUBUH
Indeks massa tubuh (IMT) dapat dinilai dari tinggi badan dan berat badan seseorang
dengan berat badan dalam kilogram (kg) dibagi tinggi badan dalam meter (m) yang dikuadratkan
dan tidak terikat pada jenis kelamin. IMT secara signifikan berhubungan dengan kadar lemak
total sehingga dapat dengan mudah mewakili kadar lemak tubuh. Saat ini, IMT secara
internasional diterimasebagai alat untuk mengidentifikasi kelebihan berat badan dan obesitas.
KLASIFIKASI IMT MENURUT DEPKES 1994IMT KLASIFIKASI
<17,0 kekurangan berat badan tingkat berat17,0-18,0 kekurangan berat badan tingkat ringan18,5-25,0 normal25,1-27,0 kelebihan berat badan tingkat ringan
>27,0 kelebihan berat badan tingkat berat
KLASIFIKASI IMT MENURUT WHOIMT KLASIFIKASI
<16 kurang energi protein III16-16,9 kurang energi protein II
17,0-18,5 kurang energi protein I (underweight)18,5-24,9 normal25,0-29,9 kelebihan berat badan30,0-34,9 obesitas I35,0-39,9 obesitas II
>40,0 obesitas III
Untuk menentukan status gizi anak balita (usia 0-60 bulan), nilai IMT-nya harus dibandingkan dengan nilai
IMT standar WHO 2005 (WHO, 2006); sedangkan pada anak dan remaja usia 5-19 tahun nilai IMT-nya harus
dibandingkan dengan referensi WHO/NCHS 2007 (WHO, 2007). Pada saat ini, yang paling sering dilakukan untuk
menyatakan indeks tersebut adalah dengan Z-skor atau persentil.
Z-skor : deviasi nilai seseorang dari nilai median populasi referensi dibagi dengan simpangan baku populasi
referensi.
Persentil : tingkatan posisi seseorang pada distribusi referensi (WHO/NCHS), yang dijelaskan dengan nilai
seseorang sama atau lebih besar daripada nilai persentase kelompok populasi.
Z-skor paling sering digunakan. Secara teoritis, Z-skor dapat dihitung dengan cara berikut :
Nilai IMT yang diukur – Median Nilai IMT (referensi)
Z-Skor = -------------------------------------------------------------
Standar Deviasi dari standar/referensi
Bagaimana klasifikasi status gizinya?. Klasifikasi dapat dilakukan menurut berbagai lembaga. Klasifikasi
WHO agak sedikit berbeda dengan klasifikasi menurut Kementerian Kesehatan RI. Klasifikasi status gizi pada IMT
yang dihitung dengan menggunakan Z-skor menurut WHO dapat dilihat pada Tabel 1 berikut :
Tabel 1. Klasifikasi IMT menurut WHO (1995)
Nilai Z-skor Klasifikasi
z-skor ≥ +2 Overweight (kelebihan berat badan
atau gemuk)
-2 < z-skor < +2 Normal
-3 < z-skor < -2 Kurus
z-skor < -3 Sangat kurus
Klasifikasi menurut Kemenkes RI (2010) dibedakan pada kelompok usia 0-60 bulan dengan kelompok usia 5-
18 bulan. Klasifikasi IMT untuk usia 0-60 bulan disajikan pada Tabel 2, sedangkan klasifikasi IMT untuk anak usia
5-18 tahun disajikan pada Tabel 3.
Tabel 2. Klasifikasi IMT menurut Kemenkes RI 2010 untuk anak usia 0-60 bulan
Nilai Z-skor Klasifikasi
z-skor ≥ +2 Gemuk
-2 < z-skor < +2 Normal
-3 < z-skor < -2 Kurus
z-skor < -3 Sangat kurus
Tabel 3. Klasifikasi IMT menurut Kemenkes RI 2010 untuk anak usia 5-18 tahun
Nilai Z-skor Klasifikasi
z-skor ≥ +2 Obesitas
+1 < z-skor < +2 Gemuk
-2 < z-skor < +1 Normal
-3 < z-skor < -2 Kurus
z-skor < -3 Sangat kurus