bengkel kayu2.docx

73
BAB I LANDASAN TEORI 2.1. PENGENALAN BAHAN Kayu adalah bahan konstruksi yang diperoleh dari tumbuhan di alam, yang juga tidak hanya merupakan bahan konstruksi pertama, tetapi juga mungkin yang terakhir dalam suatu konstruksi. Kayu merupakan bahan konstruksi yang dapat diperbaharui. Melihat dan luas dan pentingnya benda-benda yang terbuat dari kayu maka diperlukan keahlian dan tehnik- tehnik tertentu dalam proses pembuatan benda-benda konstruksi kayu tersebut. Konstruksi kayu memiliki kegunaan antara lain sebagai berikut : 1. sebagai konstruksi berat misal : jembatan dan bangunan gedung tinggi 2. sebagai konstruksi sedang misal : bangunan rumah tinggal 3. konstruksi komponen bangunan misal : kusen pintu dan kusen jendela, daun pintu dan jendela dan kuda-kuda 4. konstruksi komponen bangunan misal : meja, lemari, kursi dan lain-lain Ada beberapa hal yang harus diperhatikan dalam pengerjaan konstruksi kayu antara lain : a. industri bangunan 1

Upload: novercaarisanti

Post on 24-Nov-2015

53 views

Category:

Documents


6 download

TRANSCRIPT

PRAKTEK KERJA KAYU

BAB ILANDASAN TEORI

2.1. PENGENALAN BAHANKayu adalah bahan konstruksi yang diperoleh dari tumbuhan di alam, yang juga tidak hanya merupakan bahan konstruksi pertama, tetapi juga mungkin yang terakhir dalam suatu konstruksi. Kayu merupakan bahan konstruksi yang dapat diperbaharui. Melihat dan luas dan pentingnya benda-benda yang terbuat dari kayu maka diperlukan keahlian dan tehnik-tehnik tertentu dalam proses pembuatan benda-benda konstruksi kayu tersebut. Konstruksi kayu memiliki kegunaan antara lain sebagai berikut :1. sebagai konstruksi berat misal : jembatan dan bangunan gedung tinggi2. sebagai konstruksi sedang misal : bangunan rumah tinggal3. konstruksi komponen bangunan misal : kusen pintu dan kusen jendela, daun pintu dan jendela dan kuda-kuda4. konstruksi komponen bangunan misal : meja, lemari, kursi dan lain-lainAda beberapa hal yang harus diperhatikan dalam pengerjaan konstruksi kayu antara lain :a. industri bangunanb. teknologi kayu dan bahan-bahanc. alat-alat pengokohd. pengetahuan alat-alat perkakas dan peralatan mesine. sambungan-sambungan kayuf. konstruksi rangka atap dan rangka dindingg. finshing

Sebagai pengetahuan dasar, ada beberapa hal yang harus diperhatikan guna kesuksesan dalam pelaksanaan industri bangunan bagi ahli teknik seperti :a. pemahaman bahan-bahan bangunan yang digunakanb. pengetahuan praktis tentang konstruksic. pengetahuan tentang pelaksanaand. kemampuan dalam merencaanae. menguasai berbagai peralatan yang diperdagangkan di pasaranKayu untuk keperluan konstruksi mempunyai sifat yang menguntungkan dan merugikan yaitu : keuntungan kayu antara lain :1. Mempunyai daya penahan tinggi terhadap pengaruh listrik dan bahan kimia2. Kekuatan yang tinggi dan berat yang rendah3. Mudah dalam pengerjaan 4. Mudah didapat dalam waktu yang relatif singkat5. Murah dan dapat mudah diganti6. Kayu dapat meredam getaran7. Tidak menghantarkan panas dan listrik8. Mempunyai tekstur yang bagus kerugian-kerugian kayu antara lain :1. Kurang homogen2. Dapat memuai dan menyusut3. Mudah terbakar4. Perawatannya lebih sulit5. Mudah lapuk karena serangga6. Mudah dimakan rayap7. Bersifat kurang awet dalam keadaan tertentu8. Mempunyai cacat-cacat kayu9. Kekuatan kayu tidak seragam walaupun dari jenis pohon yang sama

2.2. TEORI KAYU2.2.1. Persyaratan teknis kayu sesuai dengan kegunaannyaKayu mempunyai sifat yang berbeda-beda seperti tingkat kelenturan, susut muai, berat, dan sifat-sifat lain. Untuk dapat mengatur, menyesuaikan, dan menentukan perlakuan kita terhadap kayu yang akan digunakan, kita harus dapat memperhitungkan untung ruginya, baik secara ekonomis ataupun secara pengerjaannya.2.2.2. Metode pengergajian kayuTujuan dari penggergajian ini yaitu merubah kayu dolk yang panjangnya berkisar 4 5 meter menjadi ukuran-ukuran tertentu.1. Penggergajian langsung (sawing through/tanguncut)Kayu dolk diubah menjadi ukuran papan dengan menggergaji sejajar tanpa memutar kayu dolk.Keuntungannya yaitu cara yang cepat, murah dan mudah.Kerugiannya yaitu papan akan cenderung melengkung.2. Penggergajian memutar (sawing around)Membelah pada kira-kira pada posisi tangensial terhadap lingkaran tahun. Cara ini menyangkut pemutaran dolk selama proses penggergajian.Keuntungannya yaitu tidak mudah pecah ketika dipaku dan tekstur serat kelihatan bagus.Kerugiannya yaitu cenderung untuk melengkung, cacat kayu kelihatan melintang dipermukaan kayu serta penyusutan terjadi pada arah melebar. 3. Penggergajian seperempat (quarter sawing)Penggergajian ini bertujuan untuk mendapatkan papan yang terhidar dari melengkung dan cocok untuk sambungan lidah dan alur.Keuntungannya yaitu kayu sedikit mengalami perlengkungan.Kerugiannya yaitu kayu banyak terbuang oleh penggergajian, cenderung mudah pecah bila dipaku dari permukaan serta tesktur kayu kurang dekoratif.

2.3.2. Tempat atau lokasi kerjaSyarat-syarat tempat atau lokasi kerja :a. KeringTempat pelaksanaan kerja kayu diutamakan tempat yang kering apabila tempat pelaksanaan lembab atau basah bukan tak mungkin dapat menyebabkan dan mempengaruhi bahan yang akan dikerjakan.b. AtapTempat pelaksanaan juga diusahakan untuk memiliki atap agar bahan-bahan dan peralatan yang akan digunakan dapat terjaga dari berbagai kondisi cuaca.c. sumber listrikSumber listrik harus sangat diperlukan terutama untuk menjalankan alat-alat yang berhubungan listrik.d. Alat bantu (K3)Dalam suatu lokasi kerja harus ada kotak k3 yang dalam hal ini sangat penting mengingat bila terjadi suatu kecelakaan.e. Penerangan yang cukupPenerangan sangat membantu dalam pelaksanaan kerja sehingga hasil pekerjaan kita rapi dan baik.f. Sirkulasi udara yang baikDalam lokasi kerja diperlukan udara yang cukup sehingga orang-orang yang bekerja di dalam ruangan tidak sukar atau sesak bernafas sehingga dapst bekerja dengan lancar.g. Tidak menimbulkan suara yang bisingTempat kita bekerja diusahakan untuk tidak mengeluarkan suara bising yang dapat mengganggu lingkungan sekitar.h. Penyedot debuAlat ini sangat diperlukan dalam pekerjaan sehingga udara di dalam ruangan tempat kita bekerja selalu bersih dan tidak mengganggu pernafasan.

MACAM-MACAM CACAT ALAMI DARI POHON

Pecah permukaan

Pecah ujung

Cacat getah dalam

Mata kayu sehat

Mata kayu lepas

Mata kayu busuk

Cacat kayu gubal

MACAM-MACAM CACAT KAYU AKIBATPENGGERGAJIAN DAN PENYUSUTAN

SPRING

BOW

MELENGKUNG

2.3 Komponen Bangunan2.3.1 Kusen pintu dan jendelaKusen adalah tempat lalu lintas keluar masuk bangunan maupun antar ruang dalam bangunan. Kusen itu sendiri terbagi 2 yaitu kusen pintu dan jendela yang dimana keduanya dipasangkan pada dinding tembok. Fungsi kusen itu sendiri antara lain sebagai lubang tempat keluar masuk ruang, penerangan, sirkulasi udara.Kusen dapat dibuat dari alminium, besi ataupun kayu. Pada masa sekarang kusen aluinium lebih banyak dipakai karena memiliki beberapa keuntungandiantaranya yaitu: memiliki berat yang ringan dan tahan api dan dalam pembuatannya kusen ini lebih mudah dan rapi. Kusen aluminium ini banyak digunakan pada bangunan bertingkat dan bersifat komersil karena tidak memberikan daya berat yang besar terhadap bangunan. Tapi dalam pembuatan rumah tinggal kusen kayu lebih banyak dipakai karena bersifat artistic dan alami.Kayu yang banyak dipakai adalah ukuran 6/12 dan 6/15. Sedangkan jenis kayu yang dipakai adalah kayu jati, kayu nangka, kayu kulim, kayu kamper dan sejenisnya.Adapun bagian-bagian kusen yaitu:Ambang atas: berfungsi untuk menahan beban pasangan batu bata diatasnyaTiang: untuk pegangan/tumpuan tempat daun pintu dipasang melaui engselAmbang tengah : jika kusen tersebut digabung dengan lubang ventilasi diatasnyaAmbang bawah : jika kusen tersebut untuk lubang jendela1. Kaki tiang : dibuatdari campuran kedap air ( 1 PC : 2 PS ) setinggi 10-15 cm, berfungsi untuk melindungi bagian bawah dari air atau lembab agar tidak lekas lapuk.2. Sponing : berfungsi untuk merapikan hubungan daun pintu/ daun jendela dengan kusen agar tidak terjadi celah pada pertemuan keduanya. Ukuran sponing dalamnya 1-1,5 cm sedang lebarnya yaitu tebal daun jendela ditambah 3 mm agar tidak terjadi gesekan pada saat pintu / jendela dibuka / ditutup sehingga cat tidak lekas rusak.3. Alur kapur : pada tiang kusen bagian luar yang akan berhubungan dengan tembok dengan jarak dai atas 15 cm dibuat alur berbentuk mulut ikan (V) atau persegi tergantung peralatan yang ada, ukuran alur kapur ini dalamnya 1-1,5 cm lebarnya 1/3 lebar kayu, fungsi dari alur kapur ini untuk memperkuat hubungan antara kusen dan tembok.4. Sponing plesteran : pada sekeliling kusen bagian luar yang akan berhubungan dengan tembok dibuat sponing ukuran 1 x 1 cm yang fungsinya untuk memperindah hubungan antar kusen dengan plesteran tembok, supaya tidak terjadi celah yang tembus jika ada penyusutan, serta untuk memperkokoh kedudukan kusen maupun tembok.5. Angker : fungsinya utuk memperkokoh kedudukan kusen terhadap tembok agar posisinya tidak goyah/ berubah sewaktu dopasang daun pintu/ jendela. Angker ini biasanya dibuat dari besi berdiameter 8-10 mm dengan panjang sama dengan panjang batu bata dan kait setebal batu bata, namun bisa juga dipasang paku yang berukuran 10-12 cm dengan jumlah yang lebih banyak. Angker ini dipasang pada tiang pinggir bagian luar yang berhubungan dengan tembok, angker tersebut dipasang 15 cm dari ambang atas dengan jarak antar angker 50-60 cm. Selain angker yang dipasang pada sisi tiang bagian luar juga dipasang angkert lurus pada ujung bawah taiang untuk memperkokoh hubungan tiang dengan duk (sepatu tiang). Adapun ukuran kusen biasanya dibuat disesuaikan dengan kebutuhan ruangannya atau disesuaikan dengan keadaan komponen bangunan lainnya sehingga tetap serasi. Untuk bangunan rumah tinggal tinggi ksen umumnya 210 cm sedangkan lebarnya sekitar 70-120 cm tergantung fungsinya. Pada pintu utama umumnya 90 cm , apbila lebarnya melebihi 100 cm maka dibuat 2 daun pintu. Sedangkan untuk kusen jendela disesuaikan dengan kusen pintu dan keadaan suatu ruangan tersebut2.4.2 Daun Pintu PanelFungsi daun pintu adalah untuk menutup lobang pada kusen pintu, dengan demikian ukuranya harus menyesuaikan dengan ukuran kusen pintu. Sebagai pedoman untuk menentukan ukuran daun pintu adalah sebagai berikut Lebar daun pintu = lebar kusen + 2 tebal sponing, tebal sponing biasanya diambil 1-1,5 cm. Tinggi daun pintu = tinggi kusen + tebal sponing. Adapun tebal daun pintu (3,5-4) cm agar kaku dan dapat dipasang alat penggantung dan pengunci dengan baik. Apabila kurang dari 3,5 cm alat penggantung akan kelihatan menonjol pada lebar pintu dan apabila lebih dari 4 cm pemasangan kunci menjadi tidak rapi dan pemborosan bahan. Lebar ambang tegak ( tiang pintu ) berkisar ( 10-15 ) cm hal ini agar pemasangan kunci dapat terpasang dengan baik ( tidak tembus ), lebar ambang atas sama dengan ambang tegak sedang ambang bawah (1,5-3 ) kali lebar ambang tegak. Agar bagian dalam tidak terlalu luas, maka sering dibagi menjadi beberapa bagian dengan memasang kisi-kisi ( regel ), ukuran regel lebarnya 6 cm tergantung selera pemakai dan tebalnya sama dengan tebal ambang. Sedang sela-selanya disis dengan panel dengan tebal sama dengan tebal ambang.

Hubungan / sambungan yang sering digunakan pada daun pintu panel adalah sambungan lobang dan pen. Untuk sambungan pada sudut atas yaitu pertemuan antara ambang tegak dengan ambang atas dipakai sambungan lobang dan pen dengan sepat pen dan diverstek, sedangkan untuk hubungan pada sudut bawah yaitu antara ambang tegak dengan ambang bawah dipakai hubungan lobang dan pen dengan dengan sepat pen dan diverstek, apabila ambang bawah cukup lebar maka dapat dipakai dia pen. Untuk hubungan antara ambang dengan regel dapat dipakai sambungan lobang dan pen tersembunyi. Apabila sela-sela ambang tersebut diisi dengan panel maka hubungan antara ambang / regel dengan panel memakai sistem ambang / regel dibuat alur sedangkan panelnya ditirus sehingga masuk kedalam alur tersebut.Untuk memperindah penampilan daun pintu maka ambang maupun regel pada bagian dalam diprofil.

2.4 Perabot ( furniture)A. Konsep Produksi Massal Iklim yang sehat untuk perkembangan konsep Produksi Massal ditentukan dalam kebebasan pendapat, kebebasan gerak individu dan respek manusia terhadap pendidikan digabung dengan suatu pemikiran, perbuatan, dan daya cipta manusia.Bahan baku yang melimpah, tingginya upah kerja, kesiapan pemasaran, dan kurangnya tenaga kerja terlatih yang tersedia sebagai pendorong sejumlah pencipta dan ahli pabrikasi untuk mengembangkan metode produksi yang berciri dengan dupkikasi atau melipat gandakan, serta dalam jumlah komponen besar.

Prinsip dasar dari produksi masal diantaranya :1. merencanakan sesuatu cara pembuatan komponen yang identik/ serupa.2. tergantung pada keakuratan pada antar komponen-komponen.3.ukuran harus akurat.Perkembangan produksi masalSetiap bagian pekerjaan didistribusikan kebawah dengan pengerjaan yang mudah, peralatan khusus dan mesin-mesin dikembngkan dalam melakukan pekerjaan, dan segala sesuatunya direncanakan bergerak mengarah ke produksi akhir.Beberapa hal pokok dari produksi masal adalah :1. Kemampuan saling tukar antar komponen.2. Mengalir/ berpindahnya bahan-bahan baku ke dan dari pekerja, lebih baik dari pada dari pekerja ke bahan-bahan baku.3. Tugas khusus (spesialis) pekerja.4. Efisiensi masih merupakan tulang punggung dari sistem.B. Perencanaan ProduksiPada tahap pelaksanaan, berbagai bagian mulai mengkoordinir tugas dan wewenang masing-masing untuk tahap produksi. Suatu model percontohan dibuat dan diajukan untuk penjajagan pasar, atau perhitungan biaya atau pendanaan, dan untuk memperbaiki detail-detail produksi. Detail-detail produksi ini mencakup pembuatan alat bantu serta mencakup analisa dan diagram alir dari material/ bahan selama proses produksi. Jadwal pelaksanaan direncanakan, jumlah dan penganalisaan pelaksanaan berlanjut hingga jalannya pelaksanaan berlanjut hingga jalannya pelaksanaan produksi menjadi baik.Kegiatan dalam pelaksanaan perencaan produksi dapat dimulai dengan pembagian dari bidang ke dalam berbagai fungsi bagian/ departemen, Rekaya, Persiapan peralatan (tooling), Personalia, dan kontrol kualitas (QC).1. Studi pergerakan (motion study)Studi pergerakan merupakan suatu pekerjaan dari bagian rekayasa/ teknik yaitu suatu analisa langkah kerja dari pelaksanaan pembuatan produksi dengan prinsip utama yaitu sedikit mungkin perpindahan benda kerja dan menentukan langkah kerja yang paling efisien.Dasar-dasar pergerakan tersebut antara lain adalah jangkauan, cara pengambilan, pengangkutan, putaran dan belokan, penimbunan, dan lain-lain.Studi pergerakan juga mencangkup jenis gerakan dan keperluan untuk pergerakan yang dibuat untuk merakit dan operator mesin.Studi ini merupakan salah satu studi yang utama dalam menentukan mal dan alat bantu yang pada mesin di dalam pekaksanaan produksi. Berbagai mal atau alat bantu dapat dibuat untuk mempersingkat waktu dan pergerakan pada operator. Sebagai contoh dalam menggunakan mal atau stoper pada pekerjaan memotong dapat dilakukan tanpa pengukuran.2. Studi waktu (time Studies)Apabila alur gerakan benda kerja yang diperlukan untuk melakukan pekerjaan telah ditentukan, maka dengan mudah kita menghitung waktu pada setiap gerakan atau pengoperasian setiap jenis pekerjaan.Selanjutnya studi waktu dan pergerakan selama proses produksi berarti penentuaan efisiensi pelaksanaan kerja serta mudahnya pengerjaan dari metode yang digunakan. Studi waktu dan pergerakan ini juga dipergunakan :1. untuk menilai efisiensi dari setiap pekerja, diman selanjutnya untuk menentukan tingkat upah kerja mereka.2. untuk menentukan dasar produksi rat-rata dan untuk menetapkan rencana pemberian bonus.Sekali atau lebih studi pergerakan dan studi waktu pada pekerja dapat dipakai untuk mengukur waktu berbagai bentuk pekerjaan dalam pembuatan benda kerja. Pada pelaksanaan awal, benda percobaan seringkali diukur waktunya pada tahap uji coba pelaksanaan. Setiap jenis pengerjaan haruslah diukur waktunya untuk dua orang pekerja atau lebih, atau beberapa kali pengerjaan. Inilah akan memungkinkan hasil pengukuran waktu rata-rata yang memuaskan.3. Diagram alir (flow charts) Studi pergerakan dan studi waktu adalah merupakan alat yang digunakan perencana teknik di pabrik industri dalam pembuatan diagram alir.Diagram alir adalah merupakan Peta Jalan untuk perencanaan rute dan urutan atau langkah kerja menuju bagian perakitan yang dikembangkan untuk produksi masal suatu produk.Diagram alir merupakan kumpulan setiap jenis kegiatan, yaitu termasuk perpindahan, penumpukan/ penyimpanan, pengontolan, dan pos pengemasan yang tercakup dalam pembuatan seluruh produk. Tempet-tempat dimana setiap pengerjaan/ kegiatan seperti pengeboran lubang atau pemotongan bahan yang dilakukan disebut pos-pos.4. Alat bantu dan malAlat bantu dan mal adalah alat yang diperuntukan bagi mesin produksi dan alat bagi operator/ pekerja untuk menempatkan benda kerja dan sebagai sarana untuk melakukan pekerjaan tanpa pengukuran dan mempermudah serta menjamin keamanan kerja.Alat bantu yaitu pengantar khusus yang memegang atau menyokong benda kerja saat melakukan pekerjaan pada suatu mesin atau alat.Mal atau sering disebut sablon tidaklah hanya menyokong atau memegang benda kerja tetapi juga sebagai pengantar pada pemotongan dan pembentukan, bentuk tertentu selama proses pemotongan tersebut. Keuntungan dari penggunaan alat bantu dan mal yaitu :a. menambah kemampuan kerja mesein.b. mempercepat proses produksi.c. mempermudah pengerjaan.d. mempertinggi prestasi dan mutu benda kerja.e. keamanan lebih terjamin.Dasar-dasr pembuatan mal dan alat bantu. Pembuatan mal umumnya berdasarkan tiga faktor yaitu : Keamanan ;Benda kerja berbentuk lengkung atau bagiannya sering hanya dapat dikerjakan dengan menggunakan mal yang menjamin keamanan kerja. Ketepatan ;Mal yang tidak tepat dan pasti hanya pemborosan tenaga karena pengerjaan lanjutan. Adakalanya, kita harus membuang benda kerja kita. Memang ketepatan yang tinggi menuntut biaya yang tinggi pula. Karena itu dalam pembuatan mal kita selalu harus berpedoman setepat mungkin dan menurut kebutuhan.

Efisiensi ;Adakalanya, penggunaan mal dan alat pengantar bisa meniadakan pembelian mesin khusus yang mahal. Misalnya : dengan kita memotong sebuah bentuk pada mesin gergaji lingkaran biasa dengan menggunakan mal yang tepat dan pasti. Selain itu, kita dapat memperluas fungsi suatu mesin dengan ketepatan tinggi untuk produksi masal/ seri dan disamping itu kecepatan pekerjaan bisa ditingkatkan.

C. Persiapan produksi1. Pengadan bahan dan bahan dasarBahan dan bahan dasar yang digunakan tergantung pad jenis-jenis barang yang diproduksi. a. Adapun secara garis besar produksi kayu dapat dibagi menjadi dua bagian pokok yaitu: 1. Jenis barang-barang untuk konstruksi bangunan/ gedung/ Jembatan dsb.2. Barang-barang perabot.Macam-macam barang yang termasuk pada barang untuk konstruksi bangunan/ gedung/ jembatan antara lain : Daun pintu Kusen pintu Daum jendela Rangka jendela Rangka konstruksi jembatan kayu Dll

Barang-barang perabot seperti : Kursi makan Meja makan Kursi tamu Meja tamu Alamari makan Tempat tidur Kitchen set Dll

b. Pelayanan/ PemasaranPelayanan terhadap konsumen dilaksanakan dengan cara :1. Pesan pesanan sesuai dengan keinginan/ selera pemesan pesanan memang sesuai stock yang ada2. Stock suatu pekerjaan yang bersifat yang ada.c. Jenis bahan yang digunakan 1. jenis kayu yang digunakan adalah ; kayu kulim kayu merawan kayu meranti2. bahan lembaran Jenis bahan lembaran yang digunakan adalah ; multipleks tebal (6,9,12,15,18) mm triplek tebal (3,4) mm teakwood tebal 3 mm forikaUkuran panjang multiplek atau teakwood ada dua macam yaitu; ukuran kecil (91,5 x 213,5) cm (3x 7) ukuran besar ( 122 x 244 ) cm ( 4x 8)3. bahan pelengkap yang termasuk bahan pelengkap antar lain :-paku -engsel-sekrup kayu - handel-lem -pengunci-pelat siku -dll

D. Proses produksi1. Pembahanan a. pembahanan kayu, terbatas sampai dengan pembahana bahan kayu menjadi bentuk penggergajian sesuai ukuran dan jumalh kebutuhan.b. pembahanan bahan lembaran, terbatas samapidenagn penyediaan bahan.2. Proses di ruang mesin ( pemesanan pembentukan komponen )a. jenis pekerjaan bangunan b. jenis pekerjaan perabot - pekerjaan seri/ masal -pekerjaan job order 3. Tahap perakitan, meliputi pekerjaan :- perakitan itu sendiri- pengamplasan4. Tahap finishing :Pada tahap finishing, dilampirkan lembar form yang berisi :- no. produk- jumlah produk- finishimg - uraian pekerjaan, bahn yang dipakai, jumlah bahan, jumlah jam kerja Jenis finishing yang dipakai : - politur - melamik2. Kegiatan dalam finishing :Pencampuran bahan finishing ( sending, pewarna, melamik ) oleh saru orang khusu pencampur. Pencampuran dari ( sending, melamik ) dengan hardener olehb penanggung jawab ruang finishing. Pengamplasan Wood filler Sending Pengamplasan Pewarna + (top coat) Pengamplasan akhir Top coat Bagian service5. Tahap ke 5 adalah quality control (QC)Tahap QC bukan lagi dibawah ruangan produksi, tetapi langsung oleh bagian perencanaan dan QC. Apabila sudah lolos oleh QC, maka masuk ke penggudangan barang jadi atau langsung kepengiriman. Penggudangan barang jadi dan pengiriman langsung di bawah naungan kalkulasi.2.6Peralatan Kerja Kayu dengan menggunakan Alat-Alat Tangan2.6.1Tempat tempat kerjaBangku kerja Suatu tempat untuk kerja kayu yang terbuat dari papan yang kokoh dengan tiang-tiang penyangga. Ukuran muka pada bagian muka bangku 40 cm, dibelakang 55-60 cm dan lebar daun 25 cm serta panjag minimum 200 cm.Meja kerjaDigunakan sebagai alat sangga kerja kayu seperti :pergergajian, pengetaman, pengamplasan, pemahatan dan lain-lain.E. Alat ukur dan PenggambaranSiku-siku Biasanya daun dan badannya terbuat dari baja. Sudut yang terbentuk dari keduannya adalah 90 Berfungsi membuat garis-garis menyiku sekeliling kayu, mengecek kesikuan kayu, dan memberi garis melintang serat..F. Alat pemberi goresanBerupa patiot dan kraspen. Patiot berpenampang bulat telur dan diruncingkan seperti pahat. Kraspen terbuat dari kawat baja keras dalam bentuk runcing dan diberi tangkai pemegang dari kayu..Fungsi dari alat tersebut adalah membuat gambar, melukis, dan garis lurus pada permukaan kayu.

G. Perusut ( kruishout )Alat ini terbuat dari kayu dan paku sebagai penggores. Perusut ini digunakan untuk membuat goresan garis sejajar pada benda kerja, baik untuk menentukan ketebalan atau lebar kayu yang akan dibuang. Cara pemakaiannya:Memegang tongkat perusut dengan dijepit oleh telunjuk dari jari tengah sambil blok plane / rumah-rumah perusut ditekan rapat terhadap bidang permukaan kayu yang diberi tanda paring. Terik perusut dari ujung muka kebelakang dengan menekan penggores dalam tekanan yang rata. H. Alat Pemahat.Pahat adalah alat untuk memotong serat kayu dalam beberapa jenis pemotongan yang bermacam-macam. Pahat memiliki bentuk-bentuk yang disesuaikan dengan pekerjaan, antara lain : Pahat tusuk Alat ini berfungsi untuk menusuk kayu. Sudut penajam berkisar antara 30 - 35 atau dapat juga dengan ketentuan lain yaitu dua kali tebal pahat. Sisi penusuk mata pahat dibuat lengkung sedikit, untuk menjaga supaya sudut pahat tidak menusuk kedalam. Ukuran pahat tusuk pada sisi lebarnya dimulai dari " - " dengan kenaikan masing-masing "dan dari " - 2" masing-masing ". Pahat PelubangAlat ini berfungsi untuk membuat lubanglubang yang kecil seperti lubang daun jendela dan pintu. Sudut mata pahat lubang 35 - 40 dan ukuran pahatnya antara 1/16" sampai 3". Pahat kukuDigunakan untuk pekerjaan lengkungan luar dan lengkungan dalam. Bentuk-bentuk pahat kuku, baik yang cembung maupun yang cekung terdiri dari , , dan .

I. Alat alat penunjang lainnya Palu atau martil besiAlat ini berfungsi untuk memukul benda keras, dapat juga digunakan untuk mencabut paku dan lain sebagainya Palu kayu ( mallet )Alat ini berfungsi untuk memukul pahat, untuk perakitan dan pembokaran kontruksi kayu dan penyetelan pasak-pasak stop ( penahan ) pada bangku kerja Penjepit / klemTerdiri dari penjepit bentuk huruf f dan c. Alat ini berfungsi merapatkan penyetelan sambungan pengepres lapisan, dan juga sebagai penjepit kayu.2.5 Peralatan Kerja Kayu dengan menggunakan alat alat Mesin2.5.1Peralatan Tangan Mesin Kerja Kayu Bor Listrik Alat ini digunakan untuk membuat lubang penyekrupan atau pemakuan lubang untuk petak dan membuat lubang lainnya. Mesin ini terdiri dari motor penggerak mata bor dan tombol untuk menjalankannya. Jig SawAlat ini digunakan menggergaji kayu atau papan lapis dengan ketebalan tidak lebih dari 3 cm. Posisi penggergajian tegak lurus atau miring, bentuk lurus atau lengkung dan dilengkapi berbagi jenis pisau gergaji. Mesin ini terdiri dari motor penggerak dengan tenaga listrik berupa gerakan naik turun. Gergaji bundar berlengan Alat ini digunakan untuk memotong, membelah kayu dengan sudut dan arah yang dapat ditentukan. Pada alat ini terdapat pegangan untuk memudahkan dalam pekerjaan konstruksi kayu.

Gergaji Bundar Alat ini digunakan untuk menggergaji kayu tegak lurus atau miring dalam bentuk miring. Ketelitian tergantung gerakan tangan saat menggunakan alat tersebut. Alat ini juga terdapat motor penggerak yang mengerakan mata gergaji bundar. Mesin Amplas Berfungsi menghaluskan permukaan kayu atau papan setelah diketam halus.Papan amplasnya ada yang halus dan ada yang kasar. Mesin RouterAlat ini digunakan untuk membuat profile pada benda kerja agar tampak tidak kaku dan lebih artistik Mesin ketam perataAlat ini digunakan untuk menghaluskan permukaan kayu pada muka I dan muka II. Mesin ketam penebal Alat ini digunakan untuk menghaluskan permukaan kayu pada muka III dan IV, atau sebagai lanjutan pekerjaan ketam perata. Dan juga digunakan untuk menentukan ketebalan kayu yang direncanakan. 2.5.2Peralatan Permanen Mesin Kerja kayuTujuan : Mahasiswa mengetahui peralatan sesuai dengan fungsi kerjanya Mahasiswa dapat mengenal alat-alat yang sesuai dengan kegunaannya pada perkembangan kerja kayu. Mahasiswa dapat mengoperasikan alat-alat dengan baik dan benar.Keselamatan kerja secara umum untuk semua mesin kayu : Periksa aliran listrik dan pastikan semua bagian mesin seperti mur, spidal, pisau, gurdi, pisau girik, atau gergaji pelindung cincin, dan sebagainya, terpasang dengan kuat dan tepat sebelum menggunakan mesin. Pastikan bahwa alat pemotong yang dipakai tajam dan terpasang dengan baik. Laksanakan penyetelan apapun pada mesin yang tidak dijalankan, jangan sekali-kali melakukan penyetelan pada mesin yang sedang diberjalan. Pastikan bahwa alat pengaman terpasang dengan baik. Sebelum mesin dijalankan, periksa bahwa tidak ada orang yang melakukan penyetelan atau perbaikan. Hidupkan mesin dan pilih kecepatan yang baik menurut pekerjaan yang harus diselesikan. Bekerjalah menurut lembaran keselamatan kerja. Apabila terjadi kelainan pada mesin, segera matikan. Setelah selesai memakai mesin, matikan motornya dan tinggalkan mesinnya hanya apabila pemutarannya. Gunakan perlengkapan pekerjaan seperlunya Konsentrasi pikiran pada pekerjaan. Hindari daerah berbahaya dari potongan kayu atau kotoran minyak. Jangan sekali-kali meninggalkan mesin yang sedang berjalan karena dapat mengakibatkan orang lain dapat memegangnya tanpa mengetahui akibatnya. Sebelum menggunakan mesin apakah mesin sudah diamankan.. Jika akan mengganti pisau mesin matikan terlebih dahulu.Adapun mesin-mesin tersebut adalah:1. Radial Arm Saw ( Mesin Gergaji Bundar Berlengan )Kegunaan pokok :Memotong tegak ataupun miringKegunaan lainya : Membuat alur, coakan, sponing, purus, membelah Memotong miring berganda. Pada mesin ini ada tiga buah skala penyetelan : Pada rangka motor menetukan kedudujkan daun gergaji. Pada lengan menetukan jarak pemotongan. Pada tiang menetukan kedudukan terhadap pengantar.Gambar :

2. Circular Saw ( Mesin Gergaji Bundar )Kegunaan pokok : Memotong kayu ( cross cuttting ) Membelah kayu ( ripping) Menggiris kayu ( resawing )Kegunaan lainnya : Membuat sponing; alur; coakan bukit,persegi, dan cekung. Membuat purus Membuat tirus Memotong miring berganda

Kontruksi terdiri dari : Rangka badan Meja Motor dan sumbunya Perlengkapan Penghantar pembelah ( Fence ) Penghantar pemotong ( Miter guard ) Tudung pengaman ( Sefety guard ) Penghantar pembuat purus ( Tenon jig )Ukuran :Ditentukan dengan maximun garis tengah daun gergaji yang dapat di pasang.Kecepatan tergantung dari garis tengah daun gergaji : 3300 rpm untuk diameter 250 mm 3300 rpm untuk diameter 300 mm 2400 rpm untuk diameter 350 mmJenis / type : Gergaji dengan As yang dapat dimirigkan. Meja yang dapat dimiringkan.Macam macam daun gergaji bundar : Daun gergaji pembelah untuk membelah. Daun gergaji potong untuk memotong. Daun gergaji kombinasi untuk memotong dan membelah. Daun gergaji dado terdiri dari dua lembar daun gergaji luar dan beberapa pisau keruk untuk dado, alur, sponing, dan purus. Molding head untuk membuat profil / coakan pada permukaan kayu. Gambar :

3. Mesin Ketam Perata ( Surface Planner )Kegunaan pokok : Mengetam rata dan lurus permukaan kayu. Mengetam rata dan lurus siku-siku sisi tebal kayu . Membuat sponing.Kegunaan lain : Mengetam miring. Mengetam sponing, tirus, coakan. Mengetam kepala kayu. Konstruksi terdiri dari : Rangka badan Meja muka dan belakang Sumbu ketam MotorPerlengkapan : Pengantar Pegatur naik turun Tudung pengamanUkuran : Ditentukan oleh panjang sumbu ketam ( umumnya 9 mm ), putaran antara 3500 rpm 5000 rpm.Jenis / type :Mesin ketam perata tunggal.Mesin ketamperata kombinasi.Gambar :

4. Mesin Ketam Penebal (Thinesser Planner)Kegunaan pokok :Untuk penyelesaian pengetaman yang telah diketam pada mesin ketam perata, menentukan sama tebal, halus dan rata pada permukaan 3 dan 4.Konstruksi terdiri dari : Rangka badan dan motor Meja yang dapat diukut naik turun Sumbu pisau ketam dan batang pengetam Rol penggerek dan anti tendangan balikPerlengkapan : Tudung / tutup pengaman pengarah serbuk Pengatur naik turunmeja tidak otomatis Penghubung otomtis naik turun Skala pemakan pengetaman Alat pengasah pisauUkuran :Maksimum lebar kayu sama dengan lebar meja yang boleh diketam dan minimum panjang kayu ialah jarak antara as ke as roll pada meja. Adapun minimum kayu yang boleh diketam sama dengan profil meja ditambah 5 mm.Menyetel perlengkapan mesin ketam : Pemecah total ( cheaps breaker ) dan penekan kayu harus sama tinggi dengan putaran pisau. Rol penggerak bergigi harus lebih rendah 0,8 - 1,5 mm dari putaran pisau Rol penarik belakang harus lebih dari 0,8 mm 1,6 mm.Gambar :

5. Mesin Gergaji Kecil Tegak (Band Saw)Kegunaan Pokok :Memotong lurus dengan ukuran yang lebih kecilKegunaan lainnya :Membuat alur, memotong miring, dllKonstruksi terdiri dari : Motor dan sumbunya Meja kerja Pengantar Wings Penyiku Rem kaki Mata gergajiUkuran :Sesuai gambar pada benda kerja karena mata gergaji diamGambar :

6. Mesin Pembuat Mal (Wood Working Machinery)Kegunaan Pokok :Membuat mal pada benda kerja dengan ukuran tertentu dan menghasilkan hasil yang maksimalKegunaan lainnya :Membuat alur, sponing, dllKonstruksi Terdiri dari: Motor Wings dan Tiang Penahan benda kerja Wings Pengatur jarak roda gergaji Wings Maju dan Mundur Mata Gergaji Roda gergajiPengantar & Perlengkapan Lainnya Mata Gergaji Kunci Pengatur Roda GergajiUkuranKetentuan Ukuran Roda gergaji Dengan berapa panjang mal yang diinginkan umumnya untuk kusen 3,5 cm.Kecepatan Roda 2000 4000 rpm.Gambar :

7. Mesin Bor Tekan (Hallow Chisel Mortiser)Kegunaan : Membuat lubang bulat Membuat lubang persegi dengan perlengkapan khusus Mengamplas Menggerinda Mengerjakan profil pada pinggiran kayuKonstruksi terdiri dari : Tiang dari baja Meja sebagai alas tempat duduk Meja untuk meletakan kayu pekerjaan MotorPerlengkapan :Bermacam-macam sumbu bor untuk disesuaikan dengan jenis pekerjaan.Mata bor serta kunci pemegangnya.Perlengkapan kunci persegi.

Ukuran :Ketentuan ukuran pada mesin bor ialah jarak dari tiang terhadap titik pusat bor kali dua untuk yang mempunyai meja tak berprofil. Sedang untuk yang berprofil jarak antara sisi profil terhadap pusat mata bornya dua kali. Umumnya jarak ini antara 250 sampai 400 mm dan kecepatan putaran 600 sampai 5000 rpm.

2. FinishingPekerjaan finishing merupakan pekerjaan penentu dalam hal penampilan dari suatu produk pada suatu kegiatan produksi., karena pekerjaan finishing ini bisa meningkatkan nilai dari suatu produk baik dari segi materialnya maupun nilai estetika.Adapun fungsi dari finishing adalah: Memperindah produk kerja kayu Membuat kayu lebih awet dan tahan lama Melindngi kayu dari kerusakan akibat gangguan dari luar secara alamiDalam melakukan finishing ini perlu diketahui jenis jenis finishing yaitu : Finishing dengan cat minyak Finishing dengan politur Finishing dengan melamicUntuk mendapatkan hasil finishing yang berkualitas perlu diperhatikan tahapan-tahapan finishing secara umum. Tapi sebelum melakukan finishing perlu dipehatikan hal-hal yang berkaitan dengan finishing yaitu: Kondisi kayu/ sub struktur kayu yang akan difinishingdan reaksinya terhadap bahan yang akan digunakan untuk finishing tersebut Pengetahuan tentang bahan-bahan finishing yang akan digunakan sehingga tidak akan terjadi kesalahan dalam pencampuran dan dalam penggunaan Sistem/proses/tahapan penggunaan bahan finishing sehingga tidak akan terjadi penempatan lapisan yang salah Aplikasi bahan-bahan finishing pada bahan yang akan difinishing harus dipilih cara yang baik dan memungkinkan (dengan cara dikuas, dispon, disemprot, diskrap, atau kombinasi) Kondisi operasional yaitu cuaca,arah angin, tempat finishing, tempat pengeringan, peralatan yang dipakai dan lainnya Kondisi penempatan yaitu benda kerja yang difinishing akan ditempatkan, misalnya diarea terbuka atau dalam ruangan.Setelah 6 hal diatas dipenuhi barulah proses finishing bisa dilaksanakan . Adapun tahapannya secara umum yaitu: Pekerjaan persiapan permukaan kayu Pekerjaan pengisiaan pori-pori Pekerjaan pewarnaan Pekerjaan pelapisan dasar Pekerjaan pelapisan antarmedia Pekerjaan pelapisan akhir Pekerjaan penyempurnaan/pemolesan permukaanTuntutan hasil finishing yang harus dipenuhi antara lain :a. Tahan terhadap alkohol, air dan asam.b. Tahan terhadap goresan.c. Tahan sinard. Tahan panas.

Penghalang daya lekat bahan finishing :a. Minyak, malam (lilin), damar.b. Bahan pengawet.c. Cat, vernis.d. Kadar air yaang terlalu tinggi.Faktor-faktor yang harus diperhatikan untuk finishing yang baik :a. telitilah warna, serat kayu/finir yang harus diperhatikan.b. Jika kita memfinishing suatu benda kerja yang traansfaran warna kayu berbeda, misalnnya kayu gubal hendaknya harus disamakan dahulu.c. Perubahan warna kayu yang sering disebabkan oleh panas, sinar, air, dan sebagainya, hal ini terjadi pada jenis kayu yang banyak mengandung zat warna, untuk mengatasi hal tersebut biasanya dilakukan penutupan dengan bahan dasar .Tahap-tahap pekerjaan fnishing :a. penguasaan permukaanb. pengisian pori-poric. pelapisan dasard. pelapisan akhire. penyempurnaanPenghalusan dan pembersihan benda kerjaa. PengamplasanPekerjaan ini bertujuan untuk menghaluskan permukaan, memotong serat-serat kayu yang terdiri dan mendangkal lobang pori-pori. Dalam pengamplasan hendaknya kita perhatikan tingkatan dasar halusnya suatu benda kerja juga sebaliknya kita hindarkan goresan-goresan partikel amplas tersebut dan sebaiknya dengan kumparan yang lunak.b. Pembersihan bekas-bekas lem dengan cara menggunakan air hangat, bekas pensil, kapur dan sebagainya.c. Setelah pekerjaan pertama selesai baru dimulai dengan proses finishing.Pemberian warnaPengertian pemberian warna pada kayu ialah mewarnai benda kerja sesuai dengna warna yang diinginkan.

Hasil pewarnaan pada kayu dibagi dua macam :a. Positif : bahwa gelaaap atau terangnya struktur kayu berlawanan yang telah diwarnai tetap sama dengan aslinya.b. Negatif : bahwa terangnya struktur kayu berlawanan dengan aslinya. Bahan-bahan finishing :a. Bahan dasar : cellulosa, getah tumbuh-tumbuhan dan bahan finishing.b. Bahan pencair : thinner, afduner, spritusc. Bahan tambahan : untuk menimbulkan reaksi buram, pelunak sehingga lapisan finishing elastis dan itdak mudah pecah-pecah.d. Bahan sealer : untuk mempermudah pengamplasan zat warna.e. Bahan pengerasMacam-macam bahan finishing :a. catbahan pencair afdunner/terpentin. Bertujuan untuk memberikan warna pada permukaan kayu disamping berfungsi melindungi permukaan kayu dari air dan serangga.b. tek oli bertujuan untuk menonjolkan serat-serat kayu supaya lebih hidup. tek oil ini biasanya digunakan untuk pekerjaan yang sederhana.c. cat duccobahan pencair thinner, sulit dilakukan dengan kuas maka sebaiknya dengan cara disemprot karena proses pengeringannya lebih cepat.d. Pelitur Bahan dasarnya menggunakan bahan cair spritus dengan perbandingan satu ons politur dengan satu liter spritus. Politur tidak tahan panbas aapi dan lakohol.e. vernisbahan dasarnya dari getah dengan menggunakan bahan pencair, afduner. Biasanya digunakan untuk pekerjaan yang sederhana. Vernis tidak tahan terhadap air, panas dan alkohol.

f. vernis duccoBahan dasarnya sama dengan vernis tapi menggunakaan bahan pencair thinner, jenis ini digunakan untuk finishing pori-pori terbuka, hampir menyerupai melamic.g. MelamicBahan dasar dari melamic alkayd dengan bahan pencair thinner, warnanya transfaran,sifatnya buram kilap. Melamic ini terdiri dari beberapa komponen yaitu :a. wood filler yang berfungsi untuk menutup lubang pori-pori sehingga permukaan yang akan difinishing rata. Wood filler ini harus dicampur dengan additive dengan perbandingan 9 : 1.b. Sanding sealer yang berfungsi sebagai memberi daya lekat yang lebih baik pada permukaan kayu dengan bahan finishing berikutnya dan juga mengikat wood filler. Pencampuran sebaiknya dilakukan sekitar - 1 jam sebelum digunakan reaksi pencampuran menjadi rata.c. Clear dan matt clear befungsi sebagai untuk mendapatkan permukaan yang rata, halus danlicin serta mengkilap atau buram. Melamic sebelum dipakai dicampur dahulu dengan hardener dengan menggunakan perbandingan 9 : 1.Macam-macam finishing melamica. Transparan- penguasaan permukaan menggunakan amplas 100-150- melapisi dengan wood sfiller menggunakan skrup- amplas sisa wood filler- (60% sanding sealer + 40% thiner) + 10& hardener, semprot menggunakan spray sum- ( 60% melamic + 40% thiner) + 10% hardener menggunakan spray sumb. pewarnaan langsung- penguasaan permukaan menggunakan amplas 100-150- melapisi dengan wood sfiller menggunakan skrup- amplas sisa wood filler- melapisi wood stain menggunakan spray atau kuas- (60% sanding sealer + 40% thiner) + 10& hardener, semprot menggunakan spray sum- amplas menggunakan amplas 320-400

c. pewarnaan tidak langsung- penguasaan permukaan menggunakan amplas 100-150- melapisi dengan wood sfiller menggunakan skrup- amplas sisa wood filler- (60% sanding sealer + 40% thiner) + 10& hardener, semprot menggunakan spray sum- melapisi wood stain menggunakan spray atau kuas- amplas menggunakan amplas 320-400d. kombinasi- penguasaan permukaan menggunakan amplas 100-150- melapisi dengan wood sfiller menggunakan skrup- amplas sisa wood filler- melapisi wood stain menggunakan spray atau kuas- (60% sanding sealer + 40% thiner) + 10& hardener, semprot menggunakan spray sum- amplas menggunakan amplas 320-400- melapisi wood stain menggunakan sprayProses pengerjaan :a. Politur 1. penguasaan permukaan2. didasari dengna ulasan politur dengan menggunakan kuas3. diamplas4. di pop (dengan menggunakan kaos)5. pemerataan atau penghalusan dengan cara diamplas basah6. di pop lagi lalu perataan dan di pop lagi 7. pelapisan akhir8. mencerahkan9. di kitb. Vernis1. penguasaan permukaan2. dikuas 1 hingga 2 kali

c. cat dengan kuas1. penguasaan permukaan2. cat dasar3. amplas4. plamir5. amplas basahd. cat ducco1. penguasaan permukaan2. cat dasar3. diamplas4. plamir5. amplas basah6. cat duccoe. melamic1. finishing tanpa wood filler penutupan pori-pori mengandalkan pada sanding sealer (menghasilkan warna lebih cerah)2. finishing dengan wood filler harus rata dan halus kemudian wood filler atau tidak serta pengamplasan.3. sanding sealer dengan menggunakan kaos, kuas serta dengan disemprot.Cara kerja dengan piston semprotUntuk pekerjaan finishing dengan menggunakan alat piston semprot kita harus mengetahui teknik dasar penyemprotan dan latihan. Dalam hal ini harus diperhatikan perawatan dan kebersihan piston semprot.Gangguan-gangguan yang menghasilkan penyemprotan tidak baik :a. bahan finishingb. supruyer tersumbatc. fiskositas terlalu tinggid. lubang udara pada tutup tabung tersumbat

Penimbulan yang menyebabkan banyak kabut :a. bahan terlalu cairb. tekanan udara terlalu tinggic. jarak semprotan terlalu jauhPenyebab hasil penyemprotan mengalir :a. bahan terlalu cairb. gerakan tangan terlalu lambatc. jarak semprotan terlalu dekatd. penyemprotan tidak tegak lurus dengan bidang yang disemprotHasil semprotan seperti kulit jeruk :a. bahan pencair tidak cocokb. terlalu tinggi atau rendahnya tekanan udarac. jarak penyemprotand. bahan kuran bercampur atau tidak teraduk dengan baikSyarat-syarat ruang finishing :a. penerangan cukupb. suhu sekitar 30 derajatc. arah udara menuju ke satu arah dengan menggunakan alat penyedot udaraPengetesan hasil finishing :a. reaksi bahan finishingb. rekasi unsur-unsur bahan finishingc. daya kepekaan bahan

BAB IIURAIAN KERJA

Job: 1 (satu)Judul: Membuat Kusen Pintu dan JendelaI. Tujuan Memahami dan menjelaskan fungsi, bagian, cara pengoperasian maupun perawatannya berikut aturan keselamatan kerja dari mesin-mesin kerja kayu dengan benar untuk mesin gergaji bundar berlengan, mesin gergaji budar, mesin ketam perata, mesin ketam penebal, mesin pahat, mesin moulder serta mesin hand router. Menyetel untuk membuat bentuk-bentuk tertentu untuk mengoperasikan mesin-mesin tersebut. Menyebutkan serta menjelaskan fungsi utama berikut bagian-bagian dari kusen pintu dan jendela pada suatu bangunan dengan benar. Membuat bagian kusen pintu dan jendela sesuai dengan gambar dengan tahapan yang benar dan hasil yang baik.II.Instruksi umum Pakailah selalu pakaian kerja dengan rapi saat praktek. Pakailah selalu alat-alat pelindung diri sesuia dengan kondisi pekerjaan. Pastikan peralatan yang akan digunakan selalu dalam keadaan baik dan siap pakai. Kontrol bahan yang akan dipakai dan dipastikan bebas dari benda yang akan mengganggu salam proses pengerjaan.

III.Peralatan Yang Digunakan Mesin gergaji bundar berlengan (circular arm saw) Mesin gergaji bundar (circular saw) Mesin ketam perata Mesin ketam penebal Mesin pahat Mesin moulder Mesin router Meteran Siku-siku Pensil Palu kayu Paku besi Pahat pukul Pahat tusuk Gergaji punggung Ketam block body Klem penjepitIV. Bahan Yang Digunakan Kayu kulim ukuran 7/13 x 400 cm Kayu meranti ukuran 3/25 x 400 cm Paku ukuran 1,5 dan 4V.Langkah Kerja1. Hitung kebutuhan bahan dan rencanakan bentuk pemotongan sehingga sedikit mungkin bahan yang tersisa/ terbuang.2. Siapkan bahan yang akan digunakan, pilih ukuran dan kondisi bahan yang sesuai.3. Siapkan peralatan yang akan digunakan, kontrol kondisi perlatan agar siap digunakan.4. Potong bahan sesuai dengan rencana pemotongan (pemotongan kasar adalah ukuran bersih ditambah 1-2 cm) dengan menggunakan mesin gergaji bundar berlengan.5. Ketam kedua sisi tebal dan lebar kayu hingga lurus, rata dan siku tipis-tipis saja dengan menggunakan ketam perata.6. Ketam sisi tebal dan lebar lainnya dengan menggunakan mesin ketam penebal dengan ketebalan ketaman 2 mm hingga mencapai ukuran yang dikehendaki.7. Lukis benda kerja tersebut sesuia dengan bentuk masing-masing dan diberi tanda supaya tidak tertukar atau salah dalam pemotongan.8. Membentuk benda kerja sesuai dengan bentuk yang diinginkan 9. Membentuk purus/ pen dengan mesin gergaji bundar berlengan10. Membuat lubang persegi dengan mesin pahat11. Membuat verstek dan cowakan dengan mesin gergaji bundar berlengan12. Membuat sponing dengan menggunakan mesin gergaji bundar13. Membuat alur kapur dengan menggunakan mesin gergaji bundar14. Membuat tirus telinga dengan menggunakan mesin gergaji bundar berlengan 15. Membuat profil sudut kayu dengan menggunakan mesin moulder16. Menyetel tiap sambungan dengan teliti dan hati-hati (harus siku, rata, rapat dan rapi).17. Jika tidak tepat dalam memasangnya maka harus dibetulkan dahulu dengan teliti dengan menggunakan peralatan manual.18. Rakit semua komponen yang sudah siap dengan benar, teliti dan diperkuat dengan paku. Perhatikan semua sambungan harus rapi, rapat serta siku.19. Amplas hingga halus dan periksalah hasil kerja anda kepada instruktur.

Gambar Kerja : Kozen Pintu

Kozen Jendela

Job: 2 (dua)Judul: Membuat Daun Pintu dan jendela

I. Tujuan PraktekSetelah penyelesaian Kegiatan praktek pembuatan daun pintu panel Mahasiswa diharapkan mampu:1. Memahami dan mengetahui dasar dasar pertimbangan menentukan dimensi daun pintu dengan benar.2. Memahami dan mengetahui ketentuan sambungan daun pintu (sambungan antara ambang atas dengan tiang, ambang tengah dengan tiang serta sambungan antara ambang bawah dengan tiang) dengan benar.3. Menyetel dan mengoperasikan peralatan mesin mesin kerja kayu sesuai bentuk pekerjaan tertentu dengan benar.4. Memahami dan menjelaskan aturan keselamatan kerja untuk tiap tiap mesin kerja kayu dengan benar.5. Membuat daun pintu panel dengan hasil yang baik (Ukuran tepat, siku, halus, dan tidak baling ) dengan langkah kerja yang benar.

II. Instruksi Umum1. Pakailah selalu peralatan kerja dengan rapi dan benar saat praktek2. Pastikan peralatan yang akan digunakan selalu dalam keadaan baik dan siap pakai.3. Kontrol bahan yang akan dipakai dan pastikan bebas dari benda yang mengganggu dalamn proses pengerjaaan.4. Selalu pusatkan perhatian pada pekerjaan.5. Tanyakan pada instruktur apabila ada keraguan dalam penyetelan penggunaan mesin dan hal hal yang perlu ditanyakan.

III. Peralatan Yang Digunakan Mesin gergaji bundar berlengan Mesin Ketam perata Mesin Ketam penebal Mesin Gergaji Bundar. Mesin pahat. Mesin Moulder. Mesin Router. Mesin Bor. Mesin Amplas. Palu Kayu. Klam penjepit Meteran, Siku, Pensil, Perusut.IV. Bahan Yang Digunakan. Kayu Merawan ukuran 4/25 400 cm Lem putih dengan pengencer air.V. Langkah Kerja1. Hitung kebutuhan bahan dan rencanakan bentuk pemotongan sehingga sedikit mungkin bahn yang tersisa/terbuang.2. Siapkan bahan dan peralatan yang benar akan digunakan.3. Potong bahan sesuai dengan rencana pemotongan (pemotongsn kasar adalah ukuran bersih ditambah 1 2 cm), dengan mesin gergaji bundar berlengan.4. Ketam sisi tebal kayu hingga lurus, dengan mesain ketam perata.5. belah kayu yang sudah diketam lurus sesuai ukuran jadi ditambah 3 mm, dengan mesin gergaji bundar.6. Ketam kedua sisi tebal dan lebar kayu hingga lurus dan siku tipis tipissaja dengan menggunakan mesin ketam perata.7. Ketam sisi tebal dan lebar lainnya dengan mesin ketam penebal hingga mencapai ukuran yang dikehendaki.8. Potong ukuran jadi sessui dengan gambar kerja dengan teliti dan benar jangan lupa beri tanda supaya tidak salah.9. Lukis benda kerja tersebut sesuai dengan bentuk masing-masing.10 .Membentuk benda kerja sesuai dengan bentuk yang diinginkan.

Membuat pen dengan mesin gergaji bundar / mesin gergaji bundar berlengan. Membuat lobang persegi dengan mesin pahat. Membuat verstek dan cowakan dengan mesin gergaji bundar berlengan. Membuat profil tepi denagn mesin moulder atau router. Membuat alur dengan mesin gergaji bundar. Membuat tirus panel dengan mesin gergaji bundar.11. Setel setiap sambungan dengan teliti dan hatihati ( harus siku, rata dan rapi ).12. Jika ada yang kurang tepat dibetulkan dahulu dengan teliti.13. Rakit komponen daun pintu panel yang sudah siap dengan benar, teliti dan diperkuat dengan lem kayu dan dipasak. Perhatikan semua sambungan harus rapat, rapi, serta siku dan keadaan pintu tidak baling / Melintir.14. Amplas hingga halus dan periksalah ke instruktur hasil kerja.

Gambar Kerja :

Job: 3 (tiga)Judul: Membuat Meja OshinI.Tujuan : Membuat meja dengan baik dan benar Dapat mengoperasikan mesin-mesin kayu sesuai fungsinya Dapat melakukan pekerjaan dengan kerjasama yang baik.II.Peralatan yang digunakan: Mesin gergaji bundar berlengan Mesin gergaji bundar Mesin ketam perata dan penebal Pensil dan perusut Pahat Mesin bor pahat Mesin amplas Mesin router Palu besi, palu kayuIII.Bahan yang digunakan: Kayu kulim 3x25x400 sebanyak 1 batang Multiplek 12 mm Teakwood jati 3mm Lem kayu Paku kecil

IV. Keselamatan Kerja :1. Pakailah selalu pakaian kerja dengan rapi saat melakukan pekerjaan2. Pastikanlah peralatan yang akan digunakan selalu dalam keadaan baik dan siap pakai3. Pakailah selalu alat-alat pelindung diri sesuai dengan kondisi pekerjaan4. Kontrol bahan yang akan dipakai dan pastikan bebas dari benda yang akan mengganggu dalam proses pengerjaan 5. Selalu pusatkan pikiran dan perhatian pada pekerjaan6. Tanyakan pada Instruktur apabila ada keraguan dalam penyetelan penggunaan mesin dan hal-hal lain yang perlu/ pentingV.Langkah kerja1. Siapkan bahan dan peralatan2. Buat permukaan papan siku dengan mesin ketam perata3. Sesuaikan ketebalan papan dengan mesin ketam penebal4. Potong bahan sesuai dengan rencana pemotongan (pemotongan kasar adalah ukuran bersih ditambah 1-2 cm) dengan menggunakan mesin gergaji bundar berlengan.5. Potong papan menjadi beberapa ukuran yang telah ditentukan .6. Multiplek ukuran 77 x 77 = 2 buah untuk bagian atas meja7. Teak-wood ukuran 77 x 77 = 2 buah untuk bagian atas meja8. Kayu kulim ukuran 5/5-30 = 8 buah untuk kaki meja9. Kayu ukuran 1,5/2-80 = 8 buah umtuk pinggiran meja10. Kayu ukuran 2,5/8-85 = 8 buah untuk ambang meja11. Ketam kedua sisi tebal dan lebar kayu hingga lurus, rata dan siku tipis-tipis saja dengan menggunakan ketam perata.12. Ketam sisi tebal dan lebar lainnya dengan menggunakan mesin ketam penebal dengan ketebalan ketaman 2 mm hingga mencapai ukuran yang dikehendaki.13. Lukis benda kerja tersebut sesuia dengan bentuk masing-masing dan diberi tanda supaya tidak tertukar atau salah dalam pemotongan.14. Membentuk benda kerja sesuai dengan bentuk yang diinginkan 15. Membentuk purus/ pen dengan mesin gergaji bundar berlengan16. Membuat lubang persegi dengan mesin pahat17. Membuat verstek dan cowakan dengan mesin gergaji bundar berlengan 18. Membuat profil sudut kayu dengan menggunakan mesin moulder19. Menyetel tiap sambungan dengan teliti dan hati-hati (harus siku, rata, rapat dan rapi).20. Jika tidak tepat dalam memasangnya maka harus dibetulkan dahulu dengan teliti dengan menggunakan peralatan manual.21. Rakit semua komponen yang sudah siap dengan benar, teliti dan diperkuat dengan paku. Perhatikan semua sambungan harus rapi, rapat serta siku.22. Amplas hingga halus dan periksalah hasil kerja anda kepada instruktur.

Gambar Kerja :

Job: 4 (empat)Judul: Finishing dengan Melamic

I.Tujuan: Memahami dan menjelaskan tujuan finishing pada umumnya dengan benar Memahami dan menjelaskan bahan finshing dan proses pekerjaan finishing Memahami dan menjelaskan serta mengoperasikan peralatan-peralatan yang digunakan untuk pekerjaan finishing Melakukan finishing dengan benar dan hasilnya II.Peralatan yang digunakan Kuas Skrap Pestol semprot Kaos pembersih Kaleng pencampur Kompresor udara Mesin amplas/ block amplasIII. Bahan yang digunakan Melamic clear/Mat clear Sending sealer Wood filler Wood stain Thinner Hardener Ampals No. 100, 150, 320

IV. Keselamatan Kerja :1. Pakailah selalu pakaian kerja dengan rapi saat melakukan pekerjaan2. Pastikanlah peralatan yang akan digunakan selalu dalam keadaan baik dan siap pakai3. Pakailah selalu alat-alat pelindung diri sesuai dengan kondisi pekerjaan4. Kontrol bahan yang akan dipakai dan pastikan bebas dari benda yang akan mengganggu dalam proses pengerjaan 5. Selalu pusatkan pikiran dan perhatian pada pekerjaan6. Tanyakan pada Instruktur apabila ada keraguan dalam penyetelan penggunaan mesin dan hal-hal lain yang perlu/ penting

IV.Langkah Kerja:1. Hitung kebutuhan bahan yang diperlukan ( melamic, sending sealer, wood stain, wood filler, thinner, hardener dan amplas )2. Siapkan bahan dan peralatan serta perlengkapan yang dibutuhkan3. Amplas benda kerja hingga halus dan bersih menggunakan amplas no 100 1804. Lapisi wood filler dengan menggunakn skrap atau kuas dan skrap5. Tungu hingga kering sempurna dan amplas hingga halus dan kelihatan serat-seratnya dengan amplas no 2406. Untuk pewarnaan langsung, semprotkan wood stain yang telah dicampur melamic ( 5 20 ) % dan sedikit hardener hingga rata betul7. Tunggu hingga kering lalu semprotkan sending sealer yang sudah dicampur thinner 40 % dan 10 %8. Tunggu hingga kering sempurna dan amplas hinggahalus seperti kaca menggunakan amplas no 320, jika belum halus sempurna maka ulangi lagi langkah no 7 dan 8 hingga mendapat hasil yang betul-betul halus.9. Semprotkan melamic yang sudah dicampur dengan thinner 40 % dan 10 % hardener, dua kali lapisan tipis-tipis saja.

BAB IIIPENUTUP

4.1 Kesimpulan Dalam melayani mesin kerja kayu tidak boleh lepas dari ketelitin dan kedisiplinan dalam melaksanaan pekerjaan. Mengetahui langkah-langkah kerja dalam pembuatan benda kerja kayu. Dalam menggunakan mesin, hasil yang didapat lebih baik dan lebih efisien. Mengetahui dan dapat menggunakan peralatan kerja baik tangan maupun mesin dengan baik dan benar. Ketelitian, konsentrasi, dan keselamatan harus bener-benar diperhatikanuntuk mencapai hasil yang maksimal.4.2 Saran Dalam melaksanakan praktek kerja kayu jangan ragu-ragu bertanya kepada instruktur Jalankan disiplin waktu yang telah ditentukan di bengkel. Kerjakan pekerjaan sesuai dengan intruksi dari instruktur. Didalam bekerja tidak perlu cepat selesai, tetapi kita mengerjkannya dengan baik, rapi ,teliti serta sesuai dengan langkah-langkah kerja yang ditentukan Hendaknya dalam bekerja kita harus mengutamakan keselamatan kerja. Ikutilah prosedur yang telah ditentukan.

34