belajar tentang ilmu dasar gunung berapi
TRANSCRIPT
![Page 1: Belajar Tentang Ilmu Dasar Gunung Berapi](https://reader036.vdokumen.com/reader036/viewer/2022082417/55cf9bb0550346d033a70173/html5/thumbnails/1.jpg)
Private Library of Simamora, Helmut Todo Tua
Environment, Research and Development Agency
Samosir Regency Government of North Sumatera Province
INDONESIA
Berikut merupakan kutipan ilmiah yang digunakan sebagai referensi pribadi Penulis.
BELAJAR TENTANG ILMU DASAR GUNUNG BERAPI
1. Umumnya berada di wilayah tumbukan atau subduksi antara kerak dasar Samudera Indo-
Australia dan Kerak Benua Asia;
2. Di daerah subduksi antara kerak dasar Samudera Indo-Australia dan Kerak Benua Asia,
gunung berapi mempunyai daya tumbuh intrusif sebesar 93 % dan secara ekstrusif 7 %
(Wohletz dan Heiken, 1972; dan Winchester, 2003 dalam Kompas 4/9/2012);
Defenisi Pertumbuhan intrusif dan ekstrusif
1. Pertumbuhan intrusif merupakan :
a. Besarnya volume magma yang menerobos kulit bumi;
b. Membentuk batuan beku terobosan dari bawah gunung berapi.
2. Pertumbuhan ekstrusif adalah erupsi magma ke permukaan bumi, baik secara eksplosif
dan leleran, yang menghasilkan :
a. Bahan piroklasika;
b. Aliran lava;
c. Akhirnya akan membangun tubuh kerucut Gunung Berapi.
![Page 2: Belajar Tentang Ilmu Dasar Gunung Berapi](https://reader036.vdokumen.com/reader036/viewer/2022082417/55cf9bb0550346d033a70173/html5/thumbnails/2.jpg)
Ciri-ciri Gunung Berapi Aktif :
1. Adanya letusan-letusan kecil;
2. Dapat diketahui dari pengalaman-pengalaman terdahulu yang pernah terjadi / legenda
masyarakat.
Defenisi Gunung Meletus
Gunung meletus merupakan peristiwa yang terjadi akibat endapan magma di dalam
perut bumi yang didorong keluar oleh gas yang bertekanan tinggi.
Magma adalah cairan pijar yang terdapat di dalam lapisan bumi dengan suhu yang sangat tinggi,
yakni diperkirakan lebih dari 1.000 °C. Cairan magma yang keluar dari dalam bumi disebut lava.
Suhu lava yang dikeluarkan bisa mencapai 700-1.200 °C. Letusan gunung berapi yang membawa
batu dan abu dapat menyembur sampai sejauh radius 18 km atau lebih, sedangkan lavanya bisa
membanjiri sampai sejauh radius 90 km.
Tidak semua gunung berapi sering meletus. Gunung berapi yang sering meletus disebut gunung
berapi aktif.
Letusan freatik atau letusan yang diakibatkan oleh tekanan uap air panas akibat pemanasan air
tanah permukaan secara konduksi dan konveksi oleh panas di bawah gunung api (Gede
Suantika PVMBG dalam detik ) .
Ciri Gunung Api Aktif (1)
1. suka meletus; mengeluarkan lava atau abu volkanik, atau pasir, kerikil dan bebatuan;
2. berpotensi meletus;
3. gunungnya umumnya berbentuk kerucut yang bagus (untuk type strato);
4. memiliki kepundan;
5. mengeluarkan asap, gas belerang;
6. mengeluarkan bau belerang yang menyengat;
7. menghasilkan mata air panas;
![Page 3: Belajar Tentang Ilmu Dasar Gunung Berapi](https://reader036.vdokumen.com/reader036/viewer/2022082417/55cf9bb0550346d033a70173/html5/thumbnails/3.jpg)
8. menimbulkan gempa vulkanik (seringkali tidak dapat dirasakan dan hanya dapat
dideteksi menggunakan seismometer).
Ciri Gunung Api Tidak Aktif
1. gunung tersebut bukan gunungapi;
2. tidak memperlihatkan ciri2 sebagaimana gunungapi aktif;
3. pada bekas kepundan atau di puncak gunung pohonnya / hutannya lebat
Ciri-ciri Gunung Berapi yang akan Meletus
Gunung berapi yang akan meletus dapat diketahui melalui beberapa tanda, antara lain
Suhu di sekitar gunung naik.
Mata air menjadi kering
Sering mengeluarkan suara gemuruh, kadang disertai getaran (gempa)
Tumbuhan di sekitar gunung layu
Binatang di sekitar gunung bermigrasi
Hasil dari Letusan Gunung Berapi
Hasil dari letusan gunung berapi, antara lain :
Gas vulkanik
Gas yang dikeluarkan gunung berapi pada saat meletus. Gas tersebut antara lain Karbon
monoksida (CO), Karbon dioksida (CO2), Hidrogen Sulfida (H2S), Sulfur dioksida(S02),
dan Nitrogen (NO2) yang dapat membahayakan manusia.
Lava dan aliran pasir serta batu panas
Lava adalah cairan magma dengan suhu tinggi yang mengalir dari dalam Bumi ke
permukaan melalui kawah. Lava encer akan mengalir mengikuti aliran sungai sedangkan
lava kental akan membeku dekat dengan sumbernya. Lava yang membeku akan
membentuk bermacam-macam batuan.
Lahar
![Page 4: Belajar Tentang Ilmu Dasar Gunung Berapi](https://reader036.vdokumen.com/reader036/viewer/2022082417/55cf9bb0550346d033a70173/html5/thumbnails/4.jpg)
Lahar adalah lava yang telah bercampur dengan batuan, air, dan material lainnya. Lahar
sangat berbahaya bagi penduduk di lereng gunung berapi.
Hujan Abu
Yakni material yang sangat halus yang disemburkan ke udara saat terjadi letusan. Karena
sangat halus, abu letusan dapat terbawa angin dan dirasakan sampai ratusan kilometer
jauhnya. Abu letusan ini bisa menganggu pernapasan.
Awan panas
Yakni hasil letusan yang mengalir bergulung seperti awan. Di dalam gulungan ini
terdapat batuan pijar yang panas dan material vulkanik padat dengan suhu lebih besar
dari 600 °C. Awan panas dapat mengakibatkan luka bakar pada tubuh yang terbuka
seperti kepala, lengan, leher atau kaki dan juga dapat menyebabkan sesak napas.
Tipe Gunung Berapi
Gunung berapi kerucut atau gunung berapi strato (strato vulcano)
1. Gunung berapi perisai (shield volcano)
2. Gunung berapi maar
3. Gunung berapi besar atau gunung berapi supervolcano
Sumber Panas Bumi
Sumber panas diperkirakan berupa intrusi dioritik. Batuan vulkanik yang retak retak yang
berumur Kuarter Bawah dan Tersier diperkirakan berfungsi sebagai batuan reservoir. Batuan-
batuan vulkanik yang berumur Kuarter Atas yang bersifat impermeable diperkirakan berfungsi
sebagai batuan penudung (cap rocks).
Beberapa Manifestasi Panas Bumi
Beberapa manifestasi panas bumi, diantaranya:
1. fumarola,
2. mata air panas
![Page 5: Belajar Tentang Ilmu Dasar Gunung Berapi](https://reader036.vdokumen.com/reader036/viewer/2022082417/55cf9bb0550346d033a70173/html5/thumbnails/5.jpg)
3. batuan teralterasi
Daerah Prosfek Panas Bumi
Daerah prospek panas bumi memiliki ciri-ciri :
1. Fumarola yang masih aktif,
2. Mata air panas, dan
3. Batuan teralterasi hydrothermal
Penelitian Geokimia
Penelitian geokimia meliputi analisis kimia air dan gas, yang diambil dari manifestasi panas
bumi di permukaan. Dalam penelitian ini analisis kimia air panas bumi yang dilakukan meliputi
pH, SiO2, B, Na, K, Ca, Mg, CO2, SO4, H2S, Cl, F, dan Li.
Fumarola dan Mata air panas
Dengan adanya fumarola dan mata air panas yang airnya diinterpretasikan sebagai hasil dari
pemanasan uap (steam heated water), maka diperkirakan bahwa di bawah fumarola tersebut
terdapat suatu pemisahan fase dari cair ke uap. Implikasinya, dapat diperkirakan bahwa di bawah
fumarola Gedongsongo terdapat suatu aliran air panas bumi dalam kondisi saturasi. Akan tetapi
adanya air panas bumi yang saturasi ini, masih belum cukup untuk mengatakan bahwa aliran
tersebut merupakan up flow.
Suhu Reservoir Panas Bumi
Suhu reservoir panas bumi dapat diperkirakan dengan menggunakan perhitungan
geothermometri. Geothermometri dilakukan berdasarkan analisis komposisi kimia dari air panas
bumi maupun dari gas gas panas bumi.
Dalam penelitian ini ternyata tipe air panas bumi yang muncul di manifestasi permukaan tidak
memenuhi syarat untuk menghitung suhu reservoir menggunakan geothermometer. Untuk itu,
perkiraan suhu reservoir hanya berdasarkan perhitungan geothermometri gas, walaupun hanya
ada satu data kandungan gas panas bumi dari fumaroles.
![Page 6: Belajar Tentang Ilmu Dasar Gunung Berapi](https://reader036.vdokumen.com/reader036/viewer/2022082417/55cf9bb0550346d033a70173/html5/thumbnails/6.jpg)
Sumber : Internet