bela negara di indonesia dalam perspektif politik...

63
BELA NEGARA DI INDONESIA DALAM PERSPEKTIF POLITIK ISLAM SKRIPSI Diajukan Kepada Fakultas Syariah dan Hukum Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Hukum (SH) Oleh : Nidaul Hasanah (1112045200015) Sudirwan (1112045200003) Oleh: Fadhel Akbar NIM: 1112045200012 PROGRAM STUDI HUKUM TATA NEGARA (SIYASAH) FAKULTAS SYARIAH DAN HUKUM UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 2017 M/1438 H

Upload: others

Post on 26-Jan-2020

8 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: BELA NEGARA DI INDONESIA DALAM PERSPEKTIF POLITIK ISLAMrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41479/1/FADHEL AKBAR... · Bela negara adalah sebuah konsep yang menarik

BELA NEGARA DI INDONESIA DALAM

PERSPEKTIF POLITIK ISLAM

SKRIPSI

Diajukan Kepada Fakultas Syariah dan Hukum

Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh

Gelar Sarjana Hukum (SH)

Oleh :

Nidaul Hasanah (1112045200015)

Sudirwan (1112045200003)

Oleh:

Fadhel Akbar

NIM: 1112045200012

PROGRAM STUDI HUKUM TATA NEGARA (SIYASAH)

FAKULTAS SYARIAH DAN HUKUM

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI

SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

2017 M/1438 H

Page 2: BELA NEGARA DI INDONESIA DALAM PERSPEKTIF POLITIK ISLAMrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41479/1/FADHEL AKBAR... · Bela negara adalah sebuah konsep yang menarik
Page 3: BELA NEGARA DI INDONESIA DALAM PERSPEKTIF POLITIK ISLAMrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41479/1/FADHEL AKBAR... · Bela negara adalah sebuah konsep yang menarik
Page 4: BELA NEGARA DI INDONESIA DALAM PERSPEKTIF POLITIK ISLAMrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41479/1/FADHEL AKBAR... · Bela negara adalah sebuah konsep yang menarik

iii

SURAT PERNYATAAN

Dengan ini saya menyatakan bahwa:

1. Skripsi ini merupakan karya asli saya yang diajukan untuk memenuhi

salah satu persyaratakan memperoleh gelar sarjana strata 1 di Universitas

Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

2. Semua sumber yang saya gunakan dalam penulisan ini telah saya

cantumkan sesuai dengan ketentuan yang berlaku di Universitas Islam

Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

3. Jika di kemuadian hari terbukti bahwa karya ini bukan karya asli saya atau

merupakan hasil jiplakan dari karya orang lain, maka saya bersedia

menerima sanksi yang berlaku di Universitas Islam Negeri Syarif

Hidayatullah Jakarta.

Jakarta, 27 Desember 2016

Fadhel Akbar

Page 5: BELA NEGARA DI INDONESIA DALAM PERSPEKTIF POLITIK ISLAMrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41479/1/FADHEL AKBAR... · Bela negara adalah sebuah konsep yang menarik

iv

ABSTRAK

FADHEL AKBAR, NIM: 1112045200012. BELA NEGARA DI INDONEISA

DALAM PERSPEKTIF POLITIK ISLAM. Skripsi Program Studi Hukum Tata

Negara (Siyasah), Fakultas Syariah dan Hukum, Universitas Islam Negeri Syarif

Hidayatullah Jakarta.

Bela negara adalah sebuah konsep yang menarik untuk didiskusikan di era

globalisasi saat ini. Era globalisasi yang mengancam eksistensi bangunan

nasionalisme dan fondasi negara telah mendorong semua pihak untuk

menekankan kepada pentingnya bela negara bagi warga negaranya. Ada ungkapan

umum yang dikenal luas, yakni: “kalau bukan kita yang membela negara, maka

siapa lagi?” dan “kalau bukan sekarang kita membela negara, maka kapan lagi?.”

Ungkapan ini mengandung arti bahwa setiap warga negara harus setiap saat wajib

membela negara.

Pembicaraan mengenai bela negara di dalam Al-Qur’an secara tekstual

memang tidak ada yang secara tegas, kebanyakan redaksi ayat menggunakan

Jihad Fi Sabilillah. Jihad membela negara dalam Islam adalah bersungguh-

sungguh mencurahkan segenap tenaga untuk melawan musuh. Adapun tujuan dari

penelitian ini adalah untuk mengetahui konsep bela negara dalam politik Islam

dan untuk mengetahui urgensi bela negara terhadap NKRI

Dalam skripsi ini penulis melakukan satu jenis penelitian pustaka (library

research) dengan cara melakukan pendekatan kualitatif. Sumber data dan jenis

data dalam penelitian ini diperoleh dari bahan penelitian yang digunakan berupa

buku-buku, tulisan-tulisan, artikel, jurnal dan dari laporan-laporan yang dapat

mengetahui gambaran-gambaran secara khusus yang mengategorikan bela negara

dalam perspektif Islam. Data yang diperoleh kemudian diolah, yang kemudian

dianalisis secara logis dan sistematis guna mendapatkan suatu kesimpulan.

Konsep bela negara dalam politik Islam dapat disejajarkan dengan konsep

“jihad”. Jihad sendiri ialah pengerahan segala kemampuan dan potensi dalam

memerangi musuh. Jihad diwajibkan atas kaum muslimin demi membela negara

dan agama Allah (Islam) dan jihad baru dilakukan setelah timbulnya gangguan-

gangguan yang dilakukan musuh terhadap kaum muslimin.

Bela negara dalam Negara Kesatuan Republik Indonesia jelas ada

urgensinya, yakni untuk menjaga kedaulatan dan keutuhan Negara Kesatuan

Republik Indonesia dari berbagai serangan dan rongrongan baik dari kalangan

internal maupun eksternal.

Kata Kunci: Bela Negara, Politik Islam, Jihad, Nasionalisme.

Pembimbing: Dr. H. Mujar Ibnu Syarif, SH, M.Ag.

Tahun Daftar Pustaka: 1993-2016.

Page 6: BELA NEGARA DI INDONESIA DALAM PERSPEKTIF POLITIK ISLAMrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41479/1/FADHEL AKBAR... · Bela negara adalah sebuah konsep yang menarik

v

بسم هللا الرحمن الرحيم

KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, segala puji bagi Allah SWT yang telah menciptakan

seluruh alam raya ini. Berkat nikmat dan hidayah-Nya penulis dapat

menyelesaikan skripsi ini dengan judul “BELA NEGARA DI INDONESIA

DALAM PERSPEKTIF POLITIK ISLAM”. Shalawat teriring salam semoga

senantiasa tercurahkan kepada junjungan alam, panutan seluruh umat, Rasulullah

saw yang telah membawa umatnya dari alam jahiliyah ke alam yang penuh

dengan hidayah islamiyah.

Dalam rangka penyelesaian skripsi ini, terdapat banyak kesulitan dan

hambatan yang harus penulis hadapi. Ini disebabkan oleh keterbatasan ilmu dan

kekurangan pengalaman dalam penulisan skripsi, namun penulisan skripsi ini

pada akhirnya dapat penulis tuntaskan. Proses penyelesaian skripsi ini tidak

terlepas dari bantuan dan bimbingan berbagai pihak. Karena itu, pada kesempatan

ini penulis mengucapkan terimakasih sebanyak-banyaknya dan penghargaan

setinggi-tingginya, terutama kepada:

1. Bapak Dr. Asep Saepudin Jahar, MA, Dekan Fakultas Syariah dan Hukum

Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

2. Ibu Dra. Hj. Maskufa, M.A, dan Ibu Sri Hidayati, M.Ag, ketua dan

sekertaris Program Studi Hukum Tata Negara (Siyasah), yang telah

memberikan arahan, motivasi dan dorongan kepada penulis dalam

menyelesaikan skripsi ini.

Page 7: BELA NEGARA DI INDONESIA DALAM PERSPEKTIF POLITIK ISLAMrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41479/1/FADHEL AKBAR... · Bela negara adalah sebuah konsep yang menarik

vi

3. Bapak Dr. H. Mujar Ibnu Syarif, SH, M.Ag, dosen pembimbing yang

telah rela meluangkan waktu, memberikan masukan, petunjuk, dan arahan

kepada penulis sehingga skripsi ini dapat terselesaikan.

4. Pimpinan perpustakaan umum dan perpustakaan Fakultas yang telah

memberikan fasilitas untuk mempermudah akses penulis dalam

melakukan studi kepustakaan berupa peminjaman buku dan literatur

lainnya, sehingga penulis dapat memperoleh informasi yang dibutuhkan.

5. Para dosen Fakultas Syariah dan Hukum, atas semua pengetahuan yang

telah diberikan kepada penulis selama masa pendidikan.

6. Terimakasih kepada Ayahanda Zulkifli dan Ibunda Elvi, yang telah

mengajarkan arti semangat hidup dan memberikan kasih sayang serta doa

tulus yang tiada henti-hentinya kepada penulis.

7. Teman-teman Hukum Tata Negara (Siyasah) dan Hukum Pidana Islam

angkatan 2012, yang telah penulis anggap sebagai keluarga sendiri yang

menjadi saksi perjuangan penulis selama di bangku kuliah.

Semoga segala bantuan, dukungan, motivasi dan do’a yang telah diberikan

kepada penulis, mendapatkan balasan yang setimpal dari Allah swt, dan semoga

skripsi ini berguna untuk menambah khazanah kepustakaan politik Islam.

Jakarta, 27 Desember 2016

Fadhel Akbar

Page 8: BELA NEGARA DI INDONESIA DALAM PERSPEKTIF POLITIK ISLAMrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41479/1/FADHEL AKBAR... · Bela negara adalah sebuah konsep yang menarik

vii

DAFTAR ISI

PERSETUJUAN PEMBIMBING .......................................................................... i

LEMBAR PENGESAHAN PENGUJI ................................................................... ii

LEMBAR PERNYATAAN ..................................................................................... iii

ABSTRAK ................................................................................................................ iv

KATA PENGANTAR .............................................................................................. v

DAFTAR ISI ............................................................................................................. vii

BAB I PENDAHULUAN .................................................................................. 1

A. Latar Belakang Masalah ................................................................... 1

B. Pembatasan dan Perumusan Masalah............................................... 6

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian ........................................................ 7

D. Metode Penelitin .............................................................................. 7

E. Tinjauan Kajian Terdahulu ............................................................ 10

F. Sistematika Penulisan .................................................................... 10

BAB II BELA NEGARA DALAM PERSPEKTIF KEISLAMAN ............. 12

A. Pengertian Bela Negara .................................................................. 12

B. Dasar Hukum Bela Negara ............................................................ 14

C. Sejarah Bela Negara pada Zaman Nabi Muhammad SAW ........... 19

BAB III BELA NEGARA DALAM PERSPEKTIF KEINDONESIAAN ... 27

A. Pengertian Bela Negara .................................................................. 27

B. Sejarah Bela Negara ....................................................................... 31

C. Dasar Hukum Bela Negara ............................................................ 36

Page 9: BELA NEGARA DI INDONESIA DALAM PERSPEKTIF POLITIK ISLAMrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41479/1/FADHEL AKBAR... · Bela negara adalah sebuah konsep yang menarik

viii

BAB IV BELA NEGARA DI INDONESIA DALAM TINJAUAN

POLITIK ISLAM ............................................................................... 40

A. Persamaan Konsep Bela Negara di Indonesia dengan Politik

Islam ............................................................................................... 40

B. Perbedaan Konsep Bela Negara di Indonesia dengan Politik

Islam ............................................................................................... 42

C. Analisis Politik Islam mengenai Bela Negara di Indonesia ........... 45

BAB V PENUTUP ........................................................................................... 50

A. Kesimpulan .................................................................................... 50

B. Saran ............................................................................................... 50

DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................. 51

Page 10: BELA NEGARA DI INDONESIA DALAM PERSPEKTIF POLITIK ISLAMrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41479/1/FADHEL AKBAR... · Bela negara adalah sebuah konsep yang menarik

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Negara Indonesia telah berumur 71 tahun sejak hari Proklamasi

Kemerdekaan. Hari di mana bangsa Indonesia menghirup kebebasan. Pada hari itu

bangsa kita telah menulis sejarah indah berupa berhasil merdeka dan bebas dari

kolonial Belanda dan Jepang yang sudah bertahun-tahun menjajah Indonesia.

Bela negara adalah sebuah konsep yang menarik untuk didiskusikan di era

globalisasi saat ini. Era globalisasi yang mengancam eksistensi bangunan

nasionalisme dan fondasi negara bangsa telah mendorong semua pihak untuk

menekankan kepada pentingnya bela negara bagi warga negaranya. Setiap warga

negara diminta untuk selalu berpikir, bertindak, berjuang dan berupaya membela

negara. Negara perlu dibela agar tidak terancam oleh berbagai ancaman dan

serangan musuh di era kapitalisme global saat ini. Negara harus diamankan, harus

dilindungi, harus dibela karena warga negara selama ini telah dilindungi oleh

negara. Ada ungkapan umum yang dikenal luas, yakni : “kalau bukan kita yang

membela negara, maka siapa lagi?” dan “kalau bukan sekarang kita membela

negara, maka kapan lagi?.” Ungkapan ini mengandung arti bahwa setiap warga

negara harus setiap saat wajib membela negara dan setiap warga negara tanpa

memandang jabatan apapun wajib membela negara. Harus ada hubungan timbal

balik antara negara dan warga negara, dimana negara memberikan keamanan

(security) dan kesejahteraan (prosperity) kepada warga negara. Sedangkan warga

Page 11: BELA NEGARA DI INDONESIA DALAM PERSPEKTIF POLITIK ISLAMrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41479/1/FADHEL AKBAR... · Bela negara adalah sebuah konsep yang menarik

2

negara harus memberikan pembelaan ketika negara dalam kondisi terancam oleh

ancaman musuh yang langsung atau tidak langsung menyerang bangunan negara.1

Tinta emas sejarah telah mencatat, negara Indonesia dibangun bukan di

atas kebaikan hati sang raja. Dia juga bukan “hadiah” dari negara sang penguasa.

Sebaliknya, negara ini dibangun di atas darah dan cucuran air mata. Berapa

banyak rakyat nusantara yang jadi korban, rela mati mempertahankan tanah airnya

dari penjajah Belanda. Mereka dengan keadaan sadar mempersenjatai diri dengan

senjata alakadarnya, menghimpun kekuatan, hingga merebut paksa kemerdekaan

dari tangan penjajah. Kekuatan mereka tidak direkayasa. Persatuan mereka juga

tidak dimobilisir oleh penguasa. Murni timbul atas inisiatif dan sadar akan

keadaan rakyatnya yang terjajah, adalah negeri ini harus dibela. Atas dasar itulah

negara ini diproklamirkan. Karena itulah semangat perjuangan bersama dari

seluruh rakyat dalam merebut kemerdekaan itu tercatat dalam prembule UUD

1945: “…Atas berkat rahmat Allah yang maha kuasa dan dengan didorongkan

oleh keinginan luhur, supaya berkehidupan kebangsaan yang bebas, maka rakyat

Indonesia menyatakan dengan ini kemerdekaannya.”2

Masyarakat dituntut untuk melaksanakan bela negara sesuai dengan

kemampuannya, minimal dengan merawat dan menjaga baik-baik

keberlangsungan negara tersebut. Indonesia merdeka dan selamat dari penjajahan

dikarenakan semangat bela negara masyarakat dan pemimpin sangat kokoh, hal

ini terbukti dengan sejarah dimana Indonesia dijajah oleh koloni belanda dan

1Agus Subagyo, Bela Negara; Peluang dan Tantangan di Era Globalisasi, (Yogyakarta:

Graha Ilmu, 2015), h. 1-2.

2Tubagus Hasanuddin, Bela Negara dan Kontradiksi Wacana Wajib Militer Indonesia,

(Jakarta: RmBooks, 2014), h. 43-44.

Page 12: BELA NEGARA DI INDONESIA DALAM PERSPEKTIF POLITIK ISLAMrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41479/1/FADHEL AKBAR... · Bela negara adalah sebuah konsep yang menarik

3

jepang selama bertahun-tahun tetapi tekad dan semangat juang untuk meraih

kebebasan tidak runtuh. Setelah merdeka Indonesia kembali dijajah dari dalam,

mulai dari moral sampai ideologi, seperti lahirnya gerakan-gerakan atau

kelompok-kelompok yang memaksakan ideologi mereka berlaku di negara

Indonesia. Dikarenakan sulitnya melawan penjajahan dari dalam ini bahkan lebih

sulit dari pada melawan penjajahan dari luar, maka semangat bela negara harus

ditingkatkan dengan maksimal didalam jiwa masyarakat dan pemimpin yang

sehat. Upaya yang tepat sangat diperlukan untuk memberantas gerakan penjajahan

seperti ini.3

Bela negara merupakan salah satu bentuk cinta tanah air, cinta tanah air

harus dibuktikan dengan praktik sebagaimana yang telah dilakukan Nabi

Muhammad saw, dalam kehidupan pribadi maupun kehidupan bermasyarakat,

sebagaimana pepatah Arab yang mengatakan hubbul wathan minal iman (cinta

tanah air sebagian dari iman).4

Bela negara adalah sikap, prilaku, dan tindakan warga negara yang dijiwai

oleh kecintaannya kepada Negara Kesatuan Republik Indonesia yang

berlandaskan Pancasila dan UUD NRI 1945 dalam menjalin kelangsungan hidup

bangsa dan negara yang seutuhnya.5

3Khoirul Muhtadin, Bela Negara Dalam Pandangan Al-Qur’an, h. 1, diakses pada 6 april

2016 dari https://www.academia.edu/12368088/Bela_Negara_Dalam_Pandangan_Al-Qur’an.

4Khoirul Muhtadin, Bela Negara Dalam Pandangan Al-Qur’an, h. 4-6.

5Agus Subagyo, Bela Negara; Peluang dan Tantangan di Era Globalisasi, (Yogyakarta:

Graha Ilmu, 2015), h. 5.

Page 13: BELA NEGARA DI INDONESIA DALAM PERSPEKTIF POLITIK ISLAMrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41479/1/FADHEL AKBAR... · Bela negara adalah sebuah konsep yang menarik

4

Dewan Pertimbangan Majelis Ulama Indonesia (Wantim MUI) membahas

bela negara dalam perspektif Islam Indonesia. Menurut Watim MUI, bagi umat

Islam bela negara merupakan bagian dari kewajiban. Wakil Ketua Dewan

Pertimbangan MUI, Didin Hafidhuddin, mengatakan, saat ini pemerintah sedang

merumuskan konsep bela negara. MUI memberikan masukan konstruktif

bagaimana bela negara dalam perspektif umat Islam Indonesia. Menurutnya, bela

negara dirumuskan dalam beberapa konsep. Dan bagi umat Muslim membela

negara merupakan bagian dari kewajiban. “Bagi yang menolak bela negara

berarti belum menjadi Muslim yang baik. Karena bela negara itu amanat agama.

Bela Negara adalah kewajiban umat Muslim,” kata Didin, dalam konferensi pers

usai Rapat Pleno II Wantim MUI bertajuk “Bela Negara dalam Perspektif Islam

Indonesia”, di kantor MUI Pusat, Jakarta, Kamis (26/11). Pada kesempatan itu,

Ketua Watim MUI Din Syamsudin meminta ulama dan tokoh Muslim yang

tergabung dalam Dewan Pertimbangan MUI mendukung dan mendorong bela

negara secara mental dan rohaniah. Din menegaskan, pihaknya menengarai ada

pergeseran lanskap kebudayaan Indonesia, dari bernuansa religius ke penguasaan

aset negara oleh kelompok tertentu.6

Wakil Ketua Dewan Pertimbangan MUI, Nasaruddin Umar

menyampaikan amanat bela negara sebagai pedoman umat Muslim Indonesia:

1. Umat Muslim Indonesia wajib bersyukur atas berkat rahmat Allah atas

negeri yang indah, makmur dan telah menjadikan agama sebagai dasar kehidupan

berbangsa dan bernegara. Umat Muslim juga sepatutnya bersyukur dengan tetap

6 http://news.detik.com/berita/3081448/ini-5-masukan-mui-soal-bela-negara diakses pada 5 april

2016.

Page 14: BELA NEGARA DI INDONESIA DALAM PERSPEKTIF POLITIK ISLAMrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41479/1/FADHEL AKBAR... · Bela negara adalah sebuah konsep yang menarik

5

lestarinya Pancasila dan UUD NRI 1945 menjadi dasar negara dan tata aturan

kehidupan berbangsa dan bernegara yang menjamin kemerdekaan umat Muslim

Indonesia dalam menjalankan syariat dan tuntunan agamanya.

2. Umat Muslim Indonesia wajib mempertahankan, melanjutkan, merawat,

mengawal dan menjadi garda depan. Umat Muslim Indonesia harus menyadari

bahwa komitmen berbangsa dan bernegara sebagai karakter dan jati diri Islam

Indonesia dari segala rongrongan dan ancaman ideologi ekstrem agama dan

sekuler, maupun non ideologis seperti ancaman disintegrasi nasional. Umat

Muslim Indonesia hendaknya juga mempertahankan kedaulatan negara baik

kedaulatan kultural, politik dan teritorial.

3. Umat Muslim Indonesia hendaknya terus mempertahankan dan

menempatkan prinsip religiusitas sebagai ruh dasar negara dalam sila pertama

Pancasila, dan tidak terus disibukkan memperdebatkan hubungan agama dan

negara. Umat Muslim Indonesia hendaknya meningkatkan produktivitas

membangun negara dan mengisinya sebagai implementasi baldah thayyibah wa

rabbun ghafur.

4. Umat Muslim Indonesia hendaknya mengawal dan terus melakukan

amar ma'ruf nahi munkar terhadap praktik kekuasaan yang jauh dari amanah UUD

NRI 1945 dan tuntunan agama, dengan tetap teguh berpegang kepada konstitusi

dan prinsip-prinsip religius sebagai bentuk implementasi bela negara.

5. Umat Muslim Indonesia wajib membela negara dan mempertahankan

segenap kekayaan sumber daya alam Indonesia dari penguasaan asing dan tetap

dikuasai oleh negara untuk kesejahteraan rakyat sesuai pasal 33 UUD NRI 1945.

Page 15: BELA NEGARA DI INDONESIA DALAM PERSPEKTIF POLITIK ISLAMrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41479/1/FADHEL AKBAR... · Bela negara adalah sebuah konsep yang menarik

6

Karena apa yang dinikmati oleh rakyat dan umat Muslim Indonesia saat ini adalah

'pinjaman' dari generasi rakyat dan umat Muslim masa depan.7

Berdasarkan yang telah tertuang dalam latar belakang diatas, maka penulis

bermaksud melakukan kajian dan penelitian tentang “BELA NEGARA DI

INDONESIA DALAM PERSPEKTIF POLITIK ISLAM”

B. Pembatasan dan Perumusan Masalah

1. Batasan Masalah.

Agar pembahasan dalam penelitian ini terarah dan tersusun secara

sistematis pada tema pembahasan yang menjadi tema titik sentral dan tidak

meluas, maka penulis perlu menulis uraian masalah. Untuk mendapatkan

pembahasan yang objektif, maka dalam skripsi ini penulis membatasinya dengan

pembahasan hanya sekitar mengenai Bela Negara di Indoneisa Perspektif Politik

Islam.

2. Rumusan Masalah.

Berdasarkan pada batasan masalah di atas dan dalam rangka

mempermudah penulis dalam menganalisa permasalahan, penulis menyusun suatu

rumusan masalah sebagai berikut:

a. Konsep bela negara dalam politik Islam ?

b. Adakah urgensinya bela negara terhadap Negara Kesatuan Republik

Indonesia ?

7 http://news.detik.com/berita/3081448/ini-5-masukan-mui-soal-bela-negara diakses pada

5 april 2016.

Page 16: BELA NEGARA DI INDONESIA DALAM PERSPEKTIF POLITIK ISLAMrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41479/1/FADHEL AKBAR... · Bela negara adalah sebuah konsep yang menarik

7

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian

1. Tujuan Penelitian.

Berdasarkan latar belakang dan batasan perumusan masalah tersebut, maka

yang menjadi tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut:

a. Untuk mengetahui konsep bela negara dalam politik Islam.

b. Untuk mengetahui urgensi bela negara terhadap Negara Kesatuan

Republik Indonesia.

2. Manfaat Penelitian.

Dalam penelitian ini penulis berupaya memberikan manfaat sebagai

berikut:

a. Untuk memperkaya khazanah pengetahuan dan wawasan dan menjadi

bahan bacaan yang berguna bagi masyarakat pada umumnya dan bagi

mahasiswa yang ingin memperdalam studi mengenai ilmu

Ketatanegaraan Islam tentang bela negara.

b. Diharapkan penelitian ini dapat menjadi sumber pelengkap referensi

dan pembanding untuk studi-studi mengenai ilmu Ketatanegaraan Islam

tentang bela negara.

D. Metode Penelitian

Untuk memperoleh data dan penjelasan segala sesuatu yang berhubungan

dengan pokok permasalahan diperlukan suatu pedoman penelitian yang disebut

metode penelitian, yang dimaksud metode penelitian adalah cara meluruskan

sesuatu dengan menggunakan pikiran sesama untuk mencapai tujuan, dan metode

Page 17: BELA NEGARA DI INDONESIA DALAM PERSPEKTIF POLITIK ISLAMrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41479/1/FADHEL AKBAR... · Bela negara adalah sebuah konsep yang menarik

8

adalah pedoman atau cara seorang ilmuan untuk mempelajari dan memahami

langkah-langkah yang dihadapi. 8

Sedangkan penelitian adalah suatu kegiatan yang dilaksanakan dengan

suatu sistematika metodologi ilmiah dengan tujuan untuk memperoleh sesuatu

yang baru atau asli dalam memecahkan suatu masalah yang setiap saat dapat

timbul di masyarakat9 dalam skripsi ini penulis melakukan satu jenis penelitian,

yaitu penelitian pustaka (library research).

1. Pendekatan dan jenis penelitian.

Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif. Bodgan dan Taylor,

sebagaimana dikutip Basrowi dan Suwandi, mendefinisikan penelitian kualitatif

sebagai penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau

lisan dari orang dan prilaku yang dapat diamati10

karakter khusus penelitian

kualitatif berupaya mengungkap keunikan individu, kelompok, masyarakat, atau

organisasi tertentu dalam kehidupanya sehari-hari. Dilihat dari segi tujuan dalam

penelitian ini termasuk dalam metode penelitian yang bersifat deskriptif yaitu

metode yang dapat diartikan sebagai prosedur pemecahan masalah yang sedikit

dengan menggambarkan/melukiskan keadaan subyek atau obyek penelitian

8Cholid Arboko dan Abu Ahmadi, Metode Penelitian, (Jakarta: Bumi Pustaka, 1999), h.1

9Sukandar Rumidi, Metodologi Penelitian, (Yogyakarta: Universitas Gadja Mada Press,

2004), h. 111.

10

Basrowi dan Suwandi, Memahami Penilitian Kualitatif, (Jakarta: Rineka Cipta, 2008),

h. 21.

Page 18: BELA NEGARA DI INDONESIA DALAM PERSPEKTIF POLITIK ISLAMrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41479/1/FADHEL AKBAR... · Bela negara adalah sebuah konsep yang menarik

9

(seseorang, masyarakat, lembaga dan lain-lain) pada saat sekarang berdasarkan

fakta-fakta yang tampak, atau sebagaimana adanya.11

2. Sumber Data dan Teknik Pengumpulan Data.

Sumber data penelitian ini ada dua macam, yaitu:

a. Sumber data primer.

Yaitu ayat-ayat al-Qur’an surat al-Hajj [22]: 39-41, al-Baqarah [2]:216, al-

Mumtahanah [60]: 8-9, Ali Imran [3]: 200 dan hadis Nabi riwayat Bukhori [1279]

dan Muslim [1075]. Termasuk dalam sumber primer ini antara lain adalah UUD

1945 Pasal 27 ayat 2 dan Pasal 30 ayat 1 dan 2.

b. Sumber data Sekunder.

Yang termasuk dalam sumber data sekunder antara lain, adalah buku-

buku, tulisan-tulisan, jurnal, makalah, surat kabar, artikel, yang penulis

pergunakan sebagai alat bantu dalam memahami dan mengetahui gambaran-

gambaran secara khusus yang mengkategorikan tentang bela negara.

3. Teknik Analisis Data.

Setelah memperoleh data, maka penulis akan mengolah data dengan

menggunakan metode deskriptif yaitu memberikan pemaparan dan penjelasan

data yang ditemukan dalam penelitian secara logis dan sistematis. Dengan

menyajikan dan menggambarkan data secara alamiah dan tanpa merubah apapun

atau memanipulasi data-data.

11

Hadari Nawawi, Metode Penelitian Bidang Sosial, (Yogyakarta: Gadjah Mada

University Press, 2007), h. 68.

Page 19: BELA NEGARA DI INDONESIA DALAM PERSPEKTIF POLITIK ISLAMrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41479/1/FADHEL AKBAR... · Bela negara adalah sebuah konsep yang menarik

10

4. Teknik penulisan

Dalam hal teknik penulisan, penulis mengacu pada buku pedoman

penulisan skripsi Fakultas Syariah dan Hukum Universitas Islam Negeri Syarif

Hidayatullah Jakarta tahun 2012.

E. Tinjauan Kajian Terdahulu

Sebelum penentuan judul bahasan dalam skripsi ini, penulis meninjau

kajian terdahulu yang terkait dengan judul yang penulis bahas. Tinjauan kajian

terdahulu yang terkait dengan penulis adalah:

Tinjauan kajian terdahulu skripsi Budi Maulana, jurusan Perbandingan

Mazhab Fiqh Fakultas Syariah Dan Hukum UIN Syarif Hidayatullah tahun 2009,

judul skripsi: “Konsep Bela Negara dalam Perspektif Hukum Islam dan Hukum

Positif : Telaah Terhadap Program-program Resimen Mahasiswa UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta” skripsi ini membahas bagaimana program Resimen

Mahasiswa UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Jika dikaitakan dengan konsep bela

negara dalam hukum islam dan hukum positif.

Perbedaan dengan skripsi yang penulis teliti adalah dalam penelitian ini

penulis meneliti tentang konsep bela negara dalam politik Islam dan untuk

mengetahui urgensi bela negara terhadap negara kesatuan republik Indonesia.

F. Sistematika Penulisan

Sistematika penulisan skripsi ini dibagi atas lima bab. Tiap-tiap bab terdiri

dari sub-sub bab dengan rincian sebagai berikut:

Page 20: BELA NEGARA DI INDONESIA DALAM PERSPEKTIF POLITIK ISLAMrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41479/1/FADHEL AKBAR... · Bela negara adalah sebuah konsep yang menarik

11

Bab I merupakan bab pendahuluan yang berisi pembahasan tentang : latar

belakang masalah, pembatasan dan perumusan masalah, tujuan dan manfaat

penelitian, metode penelitian, tinjauan kajian terdahulu dan sistematika penulisan

ini.

Bab II merupakan tinjauan mengenai bela negara dalam perspektif

keslaman. Pada bab ini diuraikan pembahasan tentang : pengertian bela negara,

dasar hukum bela negara, dan sejarah bela negara pada zaman Nabi Muhammad

saw.

Bab III merupakan bagian yang membahas tentang bela negara dalam

perspektif keIndonesiaan. Dalam bab ini diuraikan pembahasan tentang :

pengertian bela negara, sejarah bela negara, dan dasar hukum bela negara.

Bab IV merupakan bab yang membahas tentang bela negara di Indonesia

dalam tinjauan politik Islam. Pada bab ini disajikan pembahasan tentang :

persaman konsep bela negara di Indonesia dengan politik Islam, perbedaan konsep

bela negara di Indonesia dengan politik Islam, dan analisis politik Islam mengenai

bela negara di Indonesia.

Bab V merupakan bab penutup. Pada bab ini dikemukakan kesimpulan

yang merupakan jawaban dari rumusan masalah pada bab I dan diakhiri dengan

saran-saran sebagai usulan follow up penulisan ini.

Page 21: BELA NEGARA DI INDONESIA DALAM PERSPEKTIF POLITIK ISLAMrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41479/1/FADHEL AKBAR... · Bela negara adalah sebuah konsep yang menarik

12

BAB II

BELA NEGARA DALAM PERSPEKTIF KEISLAMAN

A. Pengertian Bela Negara

Pembicaraan mengenai bela negara di dalam Al-Qur‟an secara tekstual

memang tidak ada yang secara tegas, kebanyakan redaksi ayat menggunakan

Jihad Fi Sabilillah (Jihad di jalan Allah).1

Jihad menurut bahasa berasal dari kata دهجج-دهيج-دهج “jahada, yajhadu

jahdu” berarti kesulitan dan beban. Al Jahdu juga bermakna kesungguhan dan

upaya terakhir. Makna kata Al Jahdu dan Al jihad menurut pengertian bahasa arab

ialah pengerahan segenap kemampuan manusia untuk mendapatkan yang di

inginkan atau menolak yang dibenci.2

Moenawir Khalil merumuskan pengertian jihad yaitu sebagai berikut:

“Kata-kata jihad itu di ambil dari bahasa Arab dari asal kata “jahd” yang artinya

kekuatan. Dan arti menurut aslinya yaitu “bersungguh-sungguh mencurahkan

segenap tenaga untuk melawan musuh”. Menurut keterangan Ibnu Abbas r.a

perkataan “jihad” itu artinya ialah “mencurahkan segenap kekuatan dan bukanlah

ketakutan untuk membela Allah terhadap cercaan orang yang mencerca dan

permusuhan orang yang memusuhi”. Menurut syari‟at perkataan jihad itu artinya:

1Abdul Mustaqim, “Bela Negara dalam Perspektif Al-Qur’an (Sebuah Transformasi

Makna Jihad),” Jurnal Studi Keislaman, Volume XI, Nomor 1, Juni 2011, h. 110-111, diakses

pada 6 april 2016 dari:ejournal.iainradenintan.ac.id.

2Shaheed Abdullah Azzam, Jihad Adab dan Hukumnya, (Jakarta: Gema Insani Press,

1993), h. 11.

Page 22: BELA NEGARA DI INDONESIA DALAM PERSPEKTIF POLITIK ISLAMrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41479/1/FADHEL AKBAR... · Bela negara adalah sebuah konsep yang menarik

13

“bersungguh-sungguh mencurahkan segenap kekuatan untuk membinasakan

orang-orang kafir, dan termasuk pula berjihad terhadap nafsu, terhadap syaitan

dan terhadap orang-orang pendurhaka”.3

Sedangkan Taufiq Ali Wahbah mengajukan pengertian jihad itu adalah

sebagai berikut: “jihad adalah pengerahan segala kemampuan dan potensi dalam

memerangi musuh. Jihad diwajibkan atas kaum muslimin demi membela agama

Allah. Dan jihad baru dilakukan setelah timbulnya gangguan-gangguan yang

dilakukan musuh terhadap kaum muslimin. Orang Islam tidak diperkenankan

memusuhi suatu golongan, tanpa suatu alasan, kecuali bila golongan itu

mengambil sikap permusuhan terhadap Islam dan kaum muslimin, atau bersiap-

siap menggempur Islam dan kaum muslimin. Dalam kondisi seperti itu, Islam

mewajibkan umatnya untuk menentukan sikap terhadap golongan tersebut dan

menentang maksud-maksud jahatnya.4

Jihad mempunyai ketentuan hukum yang pasti dan sasaran yang jelas,

Diantara sasaran-sasaran jihad salah satunya adalah melindungi negeri-negeri

Islam dari kejahatan orang-orang kafir. Negeri-negeri Islam mempunyai

perbatasan masuk ke daerah Islam. Wilayah perbatasan ini wajib dijaga secara

ketat agar tidak menjadi basis pertahanan musuh-musuh Islam untuk menyerang

negeri-negeri Islam. Penjagaan daerah strategis secara ketat dalam rangka jihad di

jalan Allah disebut Ribath (kesiap-siagaan). Sayyid Sabiq dalam Fiqhus Sunnah

mengatakan bahwa Islam menganjurkan agar perlindungan daerah strategis itu

3Abdul Qadir Djaelani, Jihad Fi Sabilillah dan Tantangan-Tantangannya, (Jakarta:

Pedoman Ilmu Jaya, 1995), h. 3.

4Abdul Qadir Djaelani, Jihad Fi Sabilillah dan Tantangan-Tantangannya, h. 4.

Page 23: BELA NEGARA DI INDONESIA DALAM PERSPEKTIF POLITIK ISLAMrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41479/1/FADHEL AKBAR... · Bela negara adalah sebuah konsep yang menarik

14

dijaga dengan jalan menyiapkan pasukan. Dengan begitu negeri-negeri Islam tetap

kuat dan terlindungi.5

Tujuan utama jihad ialah untuk membela, memelihara dan meninggikan

agama Allah (Islam). Islam mengizinkan berjihad tidak asal perang, tetapi dengan

menentukan sebab-sebab dan maksud yang dituju dari peperangan. Untuk

menolak kezaliman, untuk menghormati tempat ibadah, untuk menjamin

kemerdekaan bertanah air, untuk menghilangkan fitnah dan untuk menjamin

kebebasan setiap orang memeluk dan menjalankan agama.6

Dengan demikian, berdasarkan uraian diatas, upaya yang sungguh-

sungguh melibatkan seluruh komponen bangsa untuk membela negara dan

mempertahankan negara itu dalam pandangan penulis bisa disebut sebagai “jihad”

dalam pengertian luas. Sebab eksistensi negara merupakan wadah yang

diharapkan bisa melindungi rakyat dari gangguan negara lain.

B. Dasar Hukum Bela Negara

Izin jihad diwahyukan Allah Ta‟ala pada tahun pertama Hijriyyah. Izin

dimaksud termaktub dalam surah al-Hajj ayat 39 yang berbunyi sebagai berikut:

ت لونبأن همج نصجأذنللذيني ق وإنٱللوعلى (٩٣احلج:(.لقديررىمجظلمواج

Artinya :

Telah diizinkan (berperang) bagi orang-orang yang diperangi, karena

sesungguhnya mereka telah dianiaya. Dan sesungguhnya Allah, benar-benar

Maha Kuasa menolong mereka itu. (QS. al-Hajj [22]: 39)

5Ali bin Nafayyi‟ al-Alyani, Tujuan dan Sasaran Jihad, (Jakarta: Gema Insani Press,

1993), h. 50.

6Mualimbunsu Syam Muhammad, Motivasi Perang Sabil di Nusantara, (Ciputat: Media

Madani, 2013), h. 38.

Page 24: BELA NEGARA DI INDONESIA DALAM PERSPEKTIF POLITIK ISLAMrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41479/1/FADHEL AKBAR... · Bela negara adalah sebuah konsep yang menarik

15

Sebab diizinkannya perang adalah karena umat Islam dianiaya di bumi

Allah, mereka di usir dari kampung halaman dengan alasan karena mereka ingin

beribadah hanya kepada Allah Ta‟ala, menegakkan peraturan serta mewujudkan

kerajaan Allah di muka bumi, kemudia mereka diteguhkan Allah di muka bumi

dengan memiliki pemerintahan sendiri, berupa Negara Islam, sehingga dapat

melaksanakan shalat, menunaikan zakat, serta menyuruh kepada yang ma‟ruf dan

mencegah kemungkaran. Dengan kondisi tersebut Allah Ta‟ala mewajibkan

mereka untuk melaksanakan Perang, dengan kata lain kewajiban untuk

melaksanakan perang tersebut bertujuan untuk membela Negara Islam.7

Selanjutnya dalam Al-Qur‟an juga terdapat beberapa ayat yang

menggambarkan pentingnya bela negara, salah satunya adalah dalam surah al-

Baqarah ayat 216 yang berbunyi sebagai berikut :

ككتبعليج أنتكجلكمجرجهكمٱلقتالوىو أنتبواجشمجلكروىوخي جأيجرىواجشوعسى وىويجأوعسى

(٦١٢)البقرة:.نلموجلت عجلموأنتمجوٱللوي عجمجلكشر

Artinya :

Diwajibkan atas kamu berperang, padahal berperang itu adalah sesuatu

yang kamu benci. Boleh jadi kamu membenci sesuatu, padahal ia amat baik

bagimu, dan boleh jadi (pula) kamu menyukai sesuatu, padahal ia amat buruk

bagimu; Allah mengetahui, sedang kamu tidak mengetahui. (Q.S. al-Baqarah [2]:

216).

Menurut Ibnu Katsir ayat tersebut merupakan kewajibkan jihad bagi kaum

muslimin. Supaya mereka menghentikan kejahatan musuh di wilayah Islam, Az-

Zuhri mengatakan bahwa jihad itu wajib atas setiap individu, baik yang berada

dalam peperangan maupun yang tidak ikut berperang. Orang yang tidak ikut

7 Mualimbunsu Syam Muhammad, Motivasi Perang Sabil di Nusantara, (Ciputat: Media

Madani, 2013), h.9-10.

Page 25: BELA NEGARA DI INDONESIA DALAM PERSPEKTIF POLITIK ISLAMrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41479/1/FADHEL AKBAR... · Bela negara adalah sebuah konsep yang menarik

16

berperang apabila dimintai bantuan, maka ia harus memberikan bantuan. Jika

diminta untuk berperang, maka ia harus maju berperang, tetapi jika tidak di

perlukan, ia boleh tinggal (tidak berjihad).8 Tetapi ada yang membedakannya

menjadi: Fardhu Kifayah dan Fardhu „Ain sesuai dengan keadaan.

Jihad menjadi fardhu kifayah apabila dalam keadaan untuk menjaga batas-

batas negara Islam sewaktu damai, ketika tidak terjadi peperangan dan apabila

imam telah mengumumkan perang, maka saat itu perang menjadi fardhu kifayah

atas orang-orang yang mencukupi syarat.9

Jihad menjadi fardhu „ain apabila seorang muslim berada dalam medan

pertempuran ia wajib berperang tidak boleh menghidar dan apabila negerinya

telah dikepung oleh musuh.10

Al-Qur‟an menggandengkan pembelaan agama dan pembelaan negara

dalam QS. al-Mumtahanah ayat 8-9 yang berbunyi sebagai berikut:

ي ن ج تلوكمجهىكمٱللوعنٱلذينلجل ينولجي ق إليجوت قجت ب روىمجأنجديركمجمنججوكمجريجفٱلد إنهمجسطواج

ٱملقج يب ي ن ج.سطنيٱللو ا قت لوكمجإن ٱلذين عن ٱللو وأخجهىكم ين وظهرواجمنديركمجرجوكمفٱلد

إخج لئكىمٱلظومني ت ولمجىمجأنت ولوجراجكمجعلى (٨-٣ )املمتحنو:.لمونفأوج

Artinya :

Allah tidak melarang kamu untuk berbuat baik dan berlaku adil terhadap

orang-orang yang tiada memerangimu karena agama dan tidak (pula) mengusir

kamu dari negerimu. Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang berlaku

adil. Sesungguhnya Allah hanya melarang kamu menjadikan sebagai kawanmu

8Ibnu Katsir, Tafsir Ibnu Katsir, Penerjemah M. Abdul Ghoffar, dkk, (Bogor: Pustaka

Imam Asy-Syafi‟i, 2004), h. 416.

9Mualimbunsu Syam Muhammad, Motivasi Perang Sabil di Nusantara, (Ciputat: Media

Madani, 2013), h. 26.

10

Saleh al-Fauzan, Fiqih Sehari-hari, Penerjemah Abdul hayyie al-Kattani, dkk, (Jakarta:

Gema Insani Press, 2005), h. 357.

Page 26: BELA NEGARA DI INDONESIA DALAM PERSPEKTIF POLITIK ISLAMrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41479/1/FADHEL AKBAR... · Bela negara adalah sebuah konsep yang menarik

17

orang-orang yang memerangimu karena agama dan mengusir kamu dari

negerimu, dan membantu (orang lain) untuk mengusirmu. dan barang siapa

menjadikan mereka sebagai kawan, maka mereka itulah orang-orang yang zalim.

(Q.S. Al-Mumtahanah [60]: 8-9).

Dari makna ayat tersebut dapat dipahami bahwa pembelaan terhadap

negara sama dengan pembelaan kita terhadap agama. Susunan ayatnya diawali

dengan menjelaskan berbuat baik dengan tidak memusuhi, menunjukkan bahwa

yang paling utama adalah berbuat baik itu sendiri, perdamaian dan persatuan.

Akan tetapi jika mereka memusuhi sehingga membahayakan kesejahteraan agama

dan negara, maka secara tegas mereka adalah musuh.11

Ayat tersebut juga

merupakan larangan menjadikan non-Muslim sebagai pemimpin umat islam,

terikat dengan syarat bila mereka yang non-Muslim, melakukan pengusiran

terhadap Rasul Allah dan kaum Mu‟minin dari tanah airnya lantaran mereka

beriman kepada Allah. Setiap non-Muslim yang menyimpan rasa permusuhan dan

bertindak sewenang-wenang terhadap umat Islam, maka keharaman memilih

mereka sebagai pemimpin umat Islam merupakan sesuatu yang absolut, atau

merupakan harga mati yang tidak dapat ditawar lagi. Selain itu dipersyaratkan

pula yang tidak boleh dipilih sebagai pemimpin umat Islam adalah non-Muslim

yang selalu menyakiti umat Islam baik dengan tangan maupun lisannya.12

Al-Qur‟an juga menyebutkan tentang bersiap siaga menjaga negeri-negeri

yaitu pada surat Ali Imran ayat 200 yang berbunyi sebagai berikut:

11

Khoirul Muhtadin, “Bela Negara Dalam Pandangan Al-Qur’an,” h. 4-6, diakses pada

hari Rabu, 6 april 2016 dari

https://www.academia.edu/12368088/Bela_Negara_Dalam_Pandangan_Al-Qur‟an.

12

Mujar Ibnu Syarif, Presiden Non-Muslim di Negara Islam, (Jakarta: Pustaka Sinar Harapan,

2006), h. 160.

Page 27: BELA NEGARA DI INDONESIA DALAM PERSPEKTIF POLITIK ISLAMrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41479/1/FADHEL AKBAR... · Bela negara adalah sebuah konsep yang menarik

18

ٱصج ويأي هاٱلذينءامنواج ورابطواج وصابرواج (٦٢٢ : .)العمرانلحونت فجٱللولعلكمجٱت قوابواج

Artinya:

“Hai orang-orang yang beriman, bersabarlah kamu dan kuatkanlah

kesabaranmu dan tetap bersiap siaga (di perbatasan negerimu) dan bertakwalah

kepada Allah, supaya kamu beruntung.” (Ali Imran [3]: 200).

Banyak hadits yang meriwayatkan tentang keutamaan orang yang

mengawal dan menjaga negeri-negeri Islam. Antara lain adalah sebagai berikut:

Imam Muslim meriwayatkan dari salman r.a, yang berkata: Aku telah

mendengar Rasulullah saw bersabda:13

لةسعجةرسولاهللصلىاهللعليجووسلمي قوجل::قالرضياهللعنجوسلجمانعنج رباطيوجمولي جك ماتجرىعليجوعملوالذيج روقيامو,وانج صيامشهج رمنج ريعليجهرزجقووامنالفتانخي ج .ان ي عجملو,واجج

)رواهمسلم(

“Bersiap siaga sehari semalam lebih utama dari berpuasa dan shalat malam

sebulan. Sekalipun ia telah mati, amal nya terus mengalir, demikian juga

rezekinya dan dia bebas dari siksa kubur.”(H.R. Muslim. 1075)

علىعملو.إل ميجتيجتم الجقيامة,كل ي وجم ال ي نمىعليجو اهللفإنو فسبيجل الذىماتمرابطانةالجقبج. )رواهمسلم(ويأجمنفت ج

“Setiap mayitada akhir amalannya, kecuali yang gugur selagi siap siaga di jalan

Allah.Maka sesungguhnya amalnya tumbuh berkembang sampai hari kiamat dan

dia pun aman dari siksa kubur.” (H.R. Muslim. 1075)

Imam Bukhari meriwayatkan pula dengan sanadnya dari Sahal bin Sa‟ad

As Sa‟adi RA. Bahwa Rasulullah saw bersabda:14

13

M. Nashiruddin al-Albani, Ringkasan Shahih Muslim, Penerjemah Abdul hayyie al-

Kattani, dkk (Jakarta: Gema Insani, 2007), h. 517.

14

M. Nashiruddin al-Albani, Ringkasan Shahih Bukhari, Penerjemah Abdul hayyie al-

Kattani, dkk (Jakarta: Gema Insani, 2007), h. 308.

Page 28: BELA NEGARA DI INDONESIA DALAM PERSPEKTIF POLITIK ISLAMrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41479/1/FADHEL AKBAR... · Bela negara adalah sebuah konsep yang menarik

19

رباطي وجمفصلىاهللعليجووسلمقال:لاهللوجسرنأونجاهللعيضيردعاالسدجعسنجبلجهسنجعها. ن جياوماعلي ج رمنالد )رواهالبخاري(سبيجلاهللخي ج

“Bersiap siaga (di perbatasan negeri) di jalan Allah lebih baik dari dunia dan

segala isinya.”(H.R. Bukhari. 1279)

Dalil-dalil diatas menunjukkan bahwa perlindungan (penjagaan) terhadap

negara Islam, merupakan sasaran dan tujuan jihad yang besar.

C.Sejarah Bela Negara pada Zaman Nabi Muhammad SAW

Islam lahir dan berkembang pada mulanya dipusat kepercayaan pagan

(syirik) Jazirah Arab. Kemunculan cahaya tauhid di tanah Makkah tersebut telah

menimbulkan bentrokan kepercayaan dan gejolak pertentangan sosial serta

penindasan sesama bangsa, yang berakar dari satu nenek moyang yaitu suku

Quraisy penguasa tanah haram. Akibat dari tekanan dan ancaman bangsanya

sendiri, sebagaimana kita ketahui, Nabi Muhammad saw dan para sahabatnya

terpaksa meninggalkan rumah, kampung halaman dan keluarga mereka untuk

mengungsi (hijrah) ke Yatsrib.15

Dalam perkembangan selanjutnya, Yatsrib menjadi negara Islam yang

kecil. Nabi Muhammad saw adalah kepala negaranya yang pertama, dan pusat

pemerintahan Islam. Kemudian Nabi Muhammad saw membuat dasar negara

yang disebut dengan piagam Madinah, keontentikan piagam Madinah menjadikan

piagam Madinah sebagai dasar negara pertama dalam Islam dan merupakan

konstitusi erat untuk mempersatukan semua golongan penduduk Madinah. Piagam

15

Mualimbunsu Syam Muhammad, Motivasi Perang Sabil di Nusantara, (Ciputat: Media

Madani, 2013), h.3.

Page 29: BELA NEGARA DI INDONESIA DALAM PERSPEKTIF POLITIK ISLAMrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41479/1/FADHEL AKBAR... · Bela negara adalah sebuah konsep yang menarik

20

Madinah berisi peraturan-peraturan warga negara serta memuat hak dan

kewajiban seluruh elemen masyarakat yang mencakup pengurusan pemerintah

negara, dan mencakup prinsip-prinsip umum yang mengatur kehidupan bersama

dengan multi etnis dibawah kepemimpinan Nabi Muhammad SAW.16

Dalam Piagam Madinah terdapat pasal yang berisi tentang kewajiban

warga negara terhadap bela negara yaitu pada pasal 24, 37, 38, 40, 44 yang

masing-masing berbunyi sebagai berikut:17

Pasal 24 :

.واناليهودينفقونمعاملؤمننيمادامواحماربني

Kaum Yahudi memikul biaya bersama mukminin selama dalam peperangan.

Pasal 37 :

إو من على النصر بينهم وان نفقتهم املسلمني وعلى نفقتهم اليهود على ىذهحاربن أىلالصحيفةوإنبينهمالنصحوالنصيحةوالبدوناإلمثوإنوليأمثامرؤحبليفووإنالنصرللمظلوم.

Bagi kaum Yahudi ada kewajiban biaya, dan bagi kaum muslimin ada kewajiban

biaya. Mereka (Yahudi dan muslimin) bantu-membantu dalam menghadapi musuh

Piagam ini. Mereka saling memberi saran dan nasihat. Memenuhi janji lawan dari

khianat. Seseorang tidak menanggung hukuman akibat (kesalahan) sekutunya.

Pembelaan diberikan kepada pihak yang teraniaya.

16

Muhammad Azizul Ghofar, Jihad Fil Pancasila, (Yogyakarta: Garudhawaca, 2016) h.

106.

17

Ahmad Sukardja, Piagam Madinah dan Undang-Undang Dasar 1945: Kajian

perbandingan tentang dasar hidup bersama dalam masyarakat yang majemuk, (Jakarta: UI-Press,

1995) h.53-56.

Page 30: BELA NEGARA DI INDONESIA DALAM PERSPEKTIF POLITIK ISLAMrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41479/1/FADHEL AKBAR... · Bela negara adalah sebuah konsep yang menarik

21

Pasal 38 :

ينفقونمعاملؤمننيمادامواحماربني.وإناليهود

Kaum Yahudi memikul biaya bersama mukminin selama dalam peperangan.

Pasal 40 :

كاالنفسغريمضارولآمث. وإناجلار

Orang yang mendapat jaminan (diperlakukan) seperti diri penjamin, sepanjangn

tidak bertindak merugikan dan tidak khianat.

Pasal 44 :

وإنبينهمالنصرعلىمندىميثرب.

Mereka (pendukung Piagam) bahu-membahu dalam menghadapi penyerang kota

Yatsrib.

Dari piagam madinah ini pada pasal 24 memuat kewajiban warga negara

untuk mengeluarkan biaya perang dalam rangka menjaga kekuatan bela negara.

Pasal 37 dan 38 menegaskan kewajiban seluruh masyarakat Madinah untuk

mengeluarkan biaya dan melakukan pembelaan terhadap konstitusi. Pasal 40

menjelaskan tentang kesamaan hak bagi orang yang telah mendapat jaminan.

Pasal 44 menjelaskan tentang pentingnya bahu-membahu dalam bela negara.

Negara baru ini dikelilingi musuh yang ingin menghancurkannya sebelum

negara tersebut memiliki kekuatan dan dapat mengukuhkan kekuasaannya. Oleh

karna itu Nabi Muhammad saw menyusun suatu sistem patroli (sariyyah) untuk

mendeteksi posisi musuh beserta pergerakan, rencana serangan dan kekuatan

senjata mereka. Beliau membentuk patroli pengintai yang berkekuatan berkisar 15

Page 31: BELA NEGARA DI INDONESIA DALAM PERSPEKTIF POLITIK ISLAMrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41479/1/FADHEL AKBAR... · Bela negara adalah sebuah konsep yang menarik

22

sampai 30 orang, patroli tempur yang berkekuatan 50 sampai 500 orang, dikirim

ke daerah sekeliling Yatsrib dan Makkah, dan bagian lainnya di Jazirah Arab.18

Menurut Afzalur Rahman, patroli pengintai yang anggotanya sedikit kecil

bertujuan untuk:19

1. Mengumpulkan informasi gerakan musuh dan mengetahui rencana

mereka.

2. Memperkirakan medan dan lingkungan sekitar dari sudut pandang

militer.

3. Memperoleh sumber logistis dan persediaan air, misalnya mata air atau

sumur.

4. Melihat kemungkinan merekrut penduduk setempat untuk menjadi

prajurit.

5. Menilai sikap penduduk setempat terhadap pertempuran antara pihak

Quraisy dan pihak Muslim dan Madinah.

Patroli tempur yang jumlahnya lebih besar mempunyai tujuan yang

berlainan. Mereka juga diperintahkan dan dipersiapkan untuk melakukan

pertempuran dengan pasukan musuh. Tujuan utamanya adalah untuk:20

1. Menjaga daerah perbatasan negara dari penyusupan musuh.

18

Mualimbunsu Syam Muhammad, Motivasi Perang Sabil di Nusantara, (Ciputat: Media

Madani, 2013), h. 4.

19

Afzalur Rahman, Nabi Muhammad Sebagai Seorang Pemimpin Militer, (Jakarta:

Amzah, 2002), h. 122-124.

20

Mualimbunsu Syam Muhammad, Motivasi Perang Sabil di Nusantara, (Ciputat: Media

Madani, 2013), h. 5-6.

Page 32: BELA NEGARA DI INDONESIA DALAM PERSPEKTIF POLITIK ISLAMrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41479/1/FADHEL AKBAR... · Bela negara adalah sebuah konsep yang menarik

23

2. Usaha menggeretak musuh negara untuk menegaskan bahwa terdapat

pemerintahan yang mapan di Madinah yang memiliki kemampuan

untuk mempertahankan keamanan dan ketertiban dalam wilayahnya

serta siap mempertahankan perbatasan dari setiap kekuatan yang

bermusuhan.

3. Memperingatkan musuh, terutama pihak Quraisy Makkah, bahwa jalur

perekonomian mereka sekarang berada dalam kekuasaan pihak Muslim

Madinah yang setiap saat dapat memblokir rute perdagangan mereka.

4. Usaha menutup sumber persediaan logistik musuh dan siap menyerang

sebelum mereka mempersiapkan diri untuk berperang.

5. Untuk membiasakan prajurit dengan daerah sekitarnya dan sifat medan

perang sehingga pada saat perang mereka tidak kesulitan dalam

mengatur operasi militer dan taktik tempur.

6. Untuk menguji kekuatan musuh dan memperoleh pengalaman praktis

dalam mengatur operasi militer melawan mereka sebelum perang yang

sebenarnya.

7. Tugas mereka juga mencakup: menghukum suku-suku yang telah

membantu musuh untuk menentang pihak muslim, menghukum para

pemimpin yang mengasut pengikutnya untuk menentang pihak muslim

dan berkomplot dalam menghalangi pekerjaan mereka. Juga untuk

menunjukkan kekuatan pihak muslim yang dapat menggretak musuh.

Patroli pertama dikirim ke tepi pantai di bulan Ramadhan pada tahun

pertama Hijriah, dipimpin oleh Hamzah Bin Abdul Muthalib. Patroli yang terakhir

Page 33: BELA NEGARA DI INDONESIA DALAM PERSPEKTIF POLITIK ISLAMrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41479/1/FADHEL AKBAR... · Bela negara adalah sebuah konsep yang menarik

24

dikirim dibawah pimpinan Ali bin Abi Thalib ke Yaman pada bulan terakhir tahun

ke 9 Hijriah.

Keberadaan negara (pemeritahan) merupakan asas pertama wajibnya jihad

fi sabilillah. Tanpa negara, peperangan akan menjadi liar, hanya dianggap sebagai

perampok, penyamun, begal, gerombolan bersenjata atau teroris. Apabila kita

perhatikan Sirah Nabawi, tampak bahwa ayat-ayat yang berkaitan dengan izin

Allah untuk berperang (hukum perang), semuanya diturunkan di Madinah. Maka

perang menjadi syar‟i (wajib) sejalan dengan tegaknya negara (ada pemerintahan,

dengan wilayah, dan rakyatnya).21

Sebagai contoh perang Badar al-Kubra‟. Ini adalah perang antara dua

pemerintahan, yaitu pemerintahan al-Haqq (Negara Islam Madinah) dengan

pemerintahan al-Bathil (pagan Makkah). Kemudia perang Ahzab, dikenal juga

dengan perang Khandaq (parit). Ini merupakan perang antara Negara Islam

Madinah mengadapi pasukan sekutu dari Makkah beserta Yahudi dan kaum

munafik sekitar Arab. Demikian juga dengan perang Tabuk di perbatasan wilayah

Syam. Ini merupakan gambaran jelas dari dua negara yang berperang, yaitu

Negara Islam Madinah mengahadapi Negara Romawi (Kristen).22

Dengan kata

lain dapat disimpulkan bahwa jihad fi sabilillah termasuk dalam jihad membela

negara.

21

Mualimbunsu Syam Muhammad, Motivasi Perang Sabil di Nusantara, (Ciputat: Media

Madani, 2013), h. 17.

22

Mualimbunsu Syam Muhammad, Motivasi Perang Sabil di Nusantara, (Ciputat: Media

Madani, 2013), h. 18.

Page 34: BELA NEGARA DI INDONESIA DALAM PERSPEKTIF POLITIK ISLAMrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41479/1/FADHEL AKBAR... · Bela negara adalah sebuah konsep yang menarik

25

Allah tidak membedakan antara laki-laki dan perempuan dalam derajat dan

status. Perbedaan yang bisa dijelaskan antara laki-laki dan perempuan adalah

dalam tugas dan tanggung jawabnya, begitu pula dalam jihad fi sabilillah, kaum

laki-laki bertugas dan bertanggung jawab sebagai prajurit (mujahid), tentara

tulang punggung negara, berperang dengan menggunakan senjata menghadapi

musuh. Sementara kaum perempuan (mujahidah) turut serta dalam memberikan

anak-anak panah, mengurus makanan dan minuman (logistik) dan membawa obat-

obatan serta merawat orang-orang yang luka.23

Keterlibatan kaum wanita dalam perang tercatat dalam riwayat ketika

perang Khaibar, ada 6 orang wanita (menurut satu riwayat lain ada 20) yang

terlibat langsung dalam peperangan tersebut. Diantaranya: Shafiyyah, bibi Nabi

Muhammad saw, Ummu Sulaim dan Ummu „Athiyyah dan beberapa orang wanita

dari Banu Ghifar yang ikut berperan dalam pertempuran dengan beberapa orang

kawan-kawannya. Pada perang uhud dalam keadaan tertentu kaum wanita juga

siap mengangkat senjata, saling bahu membahu membela Islam dan umatnya,

misalnya Nasibah yang bersiaga dengan perisai melindungi Rasulullah SAW,

sehingga ia menderita luka di sekujur tubuhnya karena mendapat banyak pukulan.

Dari riwayat tersebut tentang kaum wanita yang ikut serta ke medan perang pada

masa Nabi Muhammad saw, kita dapat mengambil kesimpulan, bahwa para

23

Mualimbunsu Syam Muhammad, Motivasi Perang Sabil di Nusantara, (Ciputat: Media

Madani, 2013), h. 24.

Page 35: BELA NEGARA DI INDONESIA DALAM PERSPEKTIF POLITIK ISLAMrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41479/1/FADHEL AKBAR... · Bela negara adalah sebuah konsep yang menarik

26

wanita Islam diperkenankan ikut serta ke medan perang bersama kaum laki-laki

dengan tugas yang sesuai dengan tenaga dan kesanggupan mereka.24

24

Mualimbunsu Syam Muhammad, Motivasi Perang Sabil di Nusantara, (Ciputat: Media

Madani, 2013), h. 25.

Page 36: BELA NEGARA DI INDONESIA DALAM PERSPEKTIF POLITIK ISLAMrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41479/1/FADHEL AKBAR... · Bela negara adalah sebuah konsep yang menarik

27

BAB III

BELA NEGARA DALAM PERSPEKTIF KEINDONESIAAN

A. Pengertian Bela Negara

“Bela Negara” terbentuk dari dua suku kata yaitu “Bela” dan “Negara”,

dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia kata Bela semakna dengan kata Jaga,

Pelihara, dan Rawat.1 Kata tersebut mengandung arti menjaga dan merawat baik-

baik, melindungi dan mempertahankan, serta menolong atau melepaskan dari

bahaya. Sehingga bela negara dapat diartikan memelihara, melindungi dan

melepaskan negara dari hal-hal yang membahayakan terhadap keutuhan negara

tersebut. Bahaya yang muncul dengan tujuan untuk merusak tatanan negara tidak

hanya muncul dari luar, melainkan juga dari dalam. Misalnya gerakan masyarakat

atau kelompok yang tidak setuju dengan ideologi negara, gerakan kelompok yang

mensosialisasikan faham-faham ekstrim dimasyarakat, dan sejenisnya. Bahaya

yang seperti ini jauh berbeda dengan bahaya yang muncul dari luar. Apalagi yang

sifat kemunculannya secara halus atau diam-diam menyebarkan faham mereka

sehingga sulit untuk dihilangkan.

Dalam tataran teoritis, banyak sekali sebenarnya definisi atau pengertian

tentang bela negara yang dapat ditampilkan dalam tulisan ini. Banyak pakar dan

ilmuwan mendefinisikan bela negara dari berbagai aspek sehingga dapat menjadi

gambaran betapa luasnya bela negara.

1Tim Penyusun Kamus Pusat Bahasa Depdiknas, Kamus Besar Bahasa Indonesia,

(Jakarta: Pusat Bahasa, 2008), h. 158.

Page 37: BELA NEGARA DI INDONESIA DALAM PERSPEKTIF POLITIK ISLAMrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41479/1/FADHEL AKBAR... · Bela negara adalah sebuah konsep yang menarik

28

Menurut Richard Asley, bela negara adalah suatu pemikiran, perilaku dan

tindakan yang dilakukan oleh setiap warga negara untuk membela bangsa dan

negara nya. Kenny Erlington mengatakan bahwa bela negara adalah sikap warga

negara yang berupaya mempertahankan negara menghadapi berbagai ancaman

yang mengganggu kepentingan negaranya. John Mc Kinsey menambahkan bahwa

bela negara merupakan wujud nyata dari nasionalisme, patriotisme dan cinta tanah

air yang tercermin dalam setiap warga negara sehingga mutlak dimiliki oleh

warga negara agar negaranya menjadi kuat. Berdasarkan definisi tersebut, dapat

dikatakan bahwa bela negara sebenarnya merupakan sebuah keharusan dan

kewajiban bagi setiap warga negara.2

Dalam kamus politik bela negara diartikan tekad, sikap, dan tindakan

warga Negara yang teratur, menyeluruh, terpadu, dan berlanjut yang dilandasi

oleh kecintaan pada tanah air, kesadaran berbangsa dan bernegara Indonesia, serta

keyainan akan kesaktian pancasila sebagai ideologi negara dan kerelaan untuk

berkorban guna meniadakan setiap ancaman baik dari luar negeri maupun dari

dalam negeri yang membahayakan kemerdekaan dan kedaulatan Negara, kesatuan

dan persatuan bangsa, keutuhan wilayah dan yuridisi nasional, serta nilai-nilai

pancasila dan UUD 1945.3

Di Indonesia sediri pengertian dasar bela negara mengacu pada UUD 1945

Pasal 27 Ayat 3 dan Pasal 30 Ayat 1, dan ditegaskan kembali pada Pasal 9

Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2002 tentang Pokok-Pokok Pertahanan Negara.

2Agus Subagyo, Bela Negara; Peluang dan Tantangan di Era Globalisasi, (Yogyakarta:

Graha Ilmu, 2015), h. 58-59.

3B.N. Marbun, Kamus Politik, (Jakarta: Pustaka Sinar Harapan, 2003), h. 30.

Page 38: BELA NEGARA DI INDONESIA DALAM PERSPEKTIF POLITIK ISLAMrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41479/1/FADHEL AKBAR... · Bela negara adalah sebuah konsep yang menarik

29

Berdasarkan penjelasan tersebut, Bela negara adalah sikap keadaan untuk

berkorban guna meniadakan ancaman baik yang datang dari dalam maupun luar

negeri yang membahayakan kemerdekaan dan kedaulatan negara, kesatuan dan

persatuan bangsa, keutuhan wilayah dan yurisdiksi nasional, serta nilai-nilai

Pancasila dan UUD 1945.

Secara harfiah (berdasarkan bahasa), bela negara dapat diartikan sebagai

usaha untuk membela negara dari segala ancaman, bahaya, dan kemungkinan-

kemungkinan negatif yang lain. Secara kontekstual (berdasarkan situasi dan

kondisi nyata dalam kehidupan berbangsa dan bernegara) dan secara operasional

(berdasarkan bentuk pelaksanaannya dilapangan), bela negara dapat diartikan

sebagai upaya yang dilakukan segenap unsur bangsa dalam rangka menjaga,

melindungi, dan mempertahankan negara dari berbagai ancaman, gangguan,

serangan, dan bahaya-bahaya lain, baik yang datang dari dalam negeri maupun

dari luar negeri. Beberapa sumber kepustakaan dan peraturan perundang-

undangan menggolongkan bela negara sebagai sebuah sikap dan prilaku setia dan

rela berkorban bagi bangsa dan negara. Dalam konteks seperti ini, bela negara di

artikan sebagai sikap dan prilaku warga negara yang dijiwai oleh kecintaan

kepada Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) yang berdasarkan Pancasila

dan Undang-Undang Dasar 1945 dalam menjaga kelangsungan hidup bangsa dan

negara yang seutuhnya.4

4 Akhmad Zamroni, Partisipasi dalam Upaya Bela Negara, (Bandung: Yrama Widya,

2015), h. 10.

Page 39: BELA NEGARA DI INDONESIA DALAM PERSPEKTIF POLITIK ISLAMrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41479/1/FADHEL AKBAR... · Bela negara adalah sebuah konsep yang menarik

30

Terdapat 5 unsur dasar bela negara yaitu: 5

1. Cinta kepada tanah air.

2. Memiliki kesadaran berbangsa dan bernegara.

3. Yakin pada Pancasila sebagai ideologi Negara.

4. Rela berkorban untuk bangsa dan negara.

5. Memiliki kesiapan psikis dan fisik untuk melakukan upaya awal bela

negara.

Kesadaran bela negara itu hakikatnya kesediaan berbakti pada negara dan

kesediaan berkorban membela negara. Spektrum bela negara itu sangat luas, dari

yang paling halus, hingga yang paling keras. Mulai dari hubungan baik sesama

warga negara sampai bersama-sama menangkal ancaman nyata musuh bersenjata.

Tercakup di dalamnya adalah bersikap dan berbuat yang terbaik bagi bangsa dan

negara.6

Dari pengertian tentang bela negara, kita dapat mengambil beberapa

rumusan sebagai unsur dan sifat dari bela negara. Bela negara merupakan

keharusan dan tuntunan bagi warga negara. Bela negara juga merupakan wahana

bagi warga negara untuk menunjukkan kecintaan dan pengabdiannya kepada

bangsa dan negara sehingga bela negara sekaligus juga menjadi hak bagi warga

negara. Sebagai usaha, bela negara dilakukan sebagai bentuk pembelaan untuk

5Komarudin Hidayat dan Putut Widjanarko, Reinventing Indonesia: Menemukan Kembali

Masa Depan Bangsa, (Jakarta: Mizan, 2008), h.318.

6https://id.wikipedia.org/wiki/Bela_negara di unduh pada hari jumat tanggal 25

November 2016.

Page 40: BELA NEGARA DI INDONESIA DALAM PERSPEKTIF POLITIK ISLAMrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41479/1/FADHEL AKBAR... · Bela negara adalah sebuah konsep yang menarik

31

mempertahankan kedaulatan, keberadaan, dan kelangsungan hidup bangsa dan

negara.7

B. Sejarah Bela Negara

Sebelum merdeka, perjuangan rakyat Indonesia dilakukan secara sendiri-

sendiri. Kesadaran bela negara itu tumbuh dalam cikal bakalnya melalui

kesadaran membela daerahnya dari penjajah. Hingga pada gilirannya, kesadaran

pada setiap masyarakat akan membela daerahnya atau sukunya itu bertransformasi

menjadi kesadaran bela negaranya.8

Sejak bangsa-bangsa dari Eropa datang ke Nusantara mulai abad ke 15,

perlawanan dari berbagai daerah sudah terjadi. Pada awalnya relasinya

berdasarkan pada perdagangan kemudian berubah menjadi penjajahan. Mulai dari

bangsa Portugis, Spanyol, Inggris, Prancis, hingga Belanda. Sebagai contoh,

perlawanan yang dilakukan rakyat Minahasa, Malaka, dan Maluku, terhadap

penjajahan yang dilakukan bangsa Portugis. Perang Malaka terjadi saat kali

pertama Portugis yang di pimpin oleh Alfonso de Albuquerque menginjakan

kakinya di tanah Malaka pada tahun 1511 untuk menguasai daerah tersebut yang

kaya akan rempah-rempah. Awalnya hanya mencari barang dagangan, kemudia

malah berambisi menjajah. Rakyat Malaka yang dipimpin oleh Sultan Mahmud

Syah I melakukan perlawanan. Perlawanan rakyat terhadap penjajah diberbagai

7Akhmad Zamroni, Partisipasi dalam Upaya Bela Negara, (Bandung: Yrama Widya,

2015), h. 12.

8TB Hasanuddin, Bela Negara dan Kontradiksi Wajib Militer Indonesia, (Jakarta: RM

Books, 2014), h. 45.

Page 41: BELA NEGARA DI INDONESIA DALAM PERSPEKTIF POLITIK ISLAMrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41479/1/FADHEL AKBAR... · Bela negara adalah sebuah konsep yang menarik

32

daerah terus terjadi. Sejak abad ke 18 terjadi Perang Saparua, Maluku (1817) di

bawah pimpinan Pattimura. Perang Padri (1821-1837) di Sumatera Barat yang

dipimpin oleh Tuanku Imam Bonjol. Di Jawa muncul Perang Diponegoro (1825-

1830) yang dipimpin Pangeran Diponegoro. Perang Aceh (1873-1904) yang di

antaranya dipimpin oleh Panglima Polim, Teuku Cik Ditiro, Cut Nyak Dien,

Teuku Ibrahim, dan Teuku umar. Perang Banjar, Kalimantan (1858-1866)

dipimpin oleh Pangeran Prabu Anom, Pangeran Hidayat, dan Pangeran Antasari.

Perang Jagaraga, Bali (1849-1906) yang dipimpin oleh Raja Buleleng, Gusti Gde

Jelantik, dan Raja Karangasem.9

Dalam lintas sejarah bangsa, setelah dikumandangkannya Proklamasi 17

Agustus 1945, fokus bangsa Indonesia adalah mempertahankan dan menjaga

kemerdekaan Republik Indonesia itu. Pada 9 November 1945 Resolusi Jihad

untuk menghadapi tentara sekutu di Jawa Timur yang dikumandangkan oleh KH

Hasyim Asy’ari menjadi sebuah tonggak perjuangan bersama rakyat dan

keyakinan seluruh umat muslim Indonesia menyerahkan jiwa dan raganya untuk

mempertahankan kemerdekaan Republik Indonesia. Dalam sejarah perjuangan

bangsa Indonesia, Resolusi Jihad menjadi sebuah motivator sekaligus penuntun

umat Islam Indonesia untuk berjuang membela bangsa dan negara dengan segenap

jiwa raga. Ketika 19 Desember 1948 terjadi agresi militer kedua Belanda,

Presiden, Wakil Presiden dan sebagian anggota kabinet RI ditangkap di

Yogyakarta.

9TB Hasanuddin, Bela Negara dan Kontradiksi Wajib Militer Indonesia, (Jakarta: RM

Books, 2014), h. 46-47.

Page 42: BELA NEGARA DI INDONESIA DALAM PERSPEKTIF POLITIK ISLAMrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41479/1/FADHEL AKBAR... · Bela negara adalah sebuah konsep yang menarik

33

Perang mempertahankan kemerdekaan yang telah dikumandangkan pada

17 Agustus 1945 pun dimulai. Sejarawan Taufik Abdullah mengatakan bahwa

terhitung 19 Desember 1948 hingga pengakuan Kedaulatan 27 Desember 1949

merupakan fase sesungguhnya dari mempertahankan kemerdekaan Republik

Indonesia. Karena dalam kurun waktu itu, seluruh rakyat Indonesia mengerahkan

semua potensi dirinya baik jiwa dan raga dalam sebuah peperangan yang disebut

sebagai perang gerilya mempertahankan kemerdekaan Republik Indonesia.

Dalam perjalanan sejarah, kita semua mengetahui bahwa akibat agresi

militer II Belanda itulah terjadi kekosongan kekuasaan. Di sinilah muncul inisiatif

Syafruddin Prawiranegara untuk mendirikan sebuah pemerintahan di Bukittinggi

yang diberi nama Pemerintah Darurat Republik Indonesia. Eksistensi

pemerintahan Republik Indonesia tetap berjalan walau presiden dan wakil

presiden ditangkap. PDRI itu mengindikasikan dua ciri, nama pimpinan PDRI

bukan presiden namun Ketua PDRI dan pemerintahan bersifat darurat atau

sementara. Dari kedua hal ini terlihat dua indikasi penting, pertama, seberapa pun

besar peluang yang dimiliki oleh seseorang untuk mengambil alih kekuasaan

namun tidak ada sedikit pun niat untuk menjatuhkan pemerintahan resmi Republik

Indonesia. Kedua, PDRI menjadi tali pengikat seluruh potensi bangsa untuk

berjuang.10

Kota Bukitinggi berperan sebagai kota perjuangan dan ditunjuk sebagai

Ibu Kota Negara Indonesia setelah Yogyakarta jatuh ke tangan Belanda atau

dikenal dengan Pemerintahan Darurat Republik Indonesia (PDRI) yang dibentuk

10

A. Muhaimin Iskandar, “Bela Negara, Membela Perjuangan Bangsa” artikel ini di

akses dari http://koran-sindo.com/news.php?r=1&n=0&date=2015-12-19 di unduh pada hari jumat

tanggal 25 November 2016.

Page 43: BELA NEGARA DI INDONESIA DALAM PERSPEKTIF POLITIK ISLAMrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41479/1/FADHEL AKBAR... · Bela negara adalah sebuah konsep yang menarik

34

pada 19 Desember 1948 di Bukittingi, Sumatera Barat oleh Syafruddin

Prawiranegara. Peristiwa ini kemudian ditetapkan sebagai Hari Bela Negara,

berdasarkan Keputusan Presiden Republik Indonesia tanggal 18 Desember 2006.

Untuk mengenang sejarah perjuangan Pemerintahan Darurat Republik Indonesia

(PDRI), pemerintah Republik Indonesia membangun Monumen Nasional Bela

Negara di salah satu kawasan yang pernah menjadi basis PDRI dengan area seluas

40 hektar, tepatnya di Jorong Sungai Siriah, Nagari Koto Tinggi, Kecamatan

Gunung Omeh, Kabupaten Lima Puluh Kota, Sumatera Barat.11

Terkait dengan bela negara di Indonesia, Presiden Susilo Bambang

Yudhoyono bahkan telah menetapkan tanggal 19 Desember sebagai Hari Bela

Negara. Kita patut mengapresiasi langkah penting Presiden Susilo Bambang

Yudhoyono terkait dengan Hari Bela Negara di Indonesia. Di era Presiden Joko

Widodo, Menteri Pertahanan Ryamizard Ryacudu kembali mengingatkan akan

pentingnya bela negara. Dalam konteks ini, korelasi bela negara dengan tanggal

19 Desember sebagai Hari Bela Negara sesungguhnya tampak jelas terlihat.

Pertama, bagi rakyat Indonesia, pembelaan terhadap negara terjadi karena

kehadiran sebuah komando, yang diyakini keberadaan dan kebenarannya.

Resolusi Jihad KH. Hasyim Asy’ari menjadi motivasi positif bagi eksistensi bela

negara. Kehadiran perang gerilya dan Agresi Militer II Belanda menjadi sebuah

fenomena nyata dalam sejarah perjuangan bangsa untuk memanifestasikan

resolusi jihad itu.

11

“Sejarah Bela Negara” artikel ini di akses dari

http://belanegara.kemhan.go.id/diklatbelanegara/sejarah di unduh pada hari senin, tanggal 25

November 2016.

Page 44: BELA NEGARA DI INDONESIA DALAM PERSPEKTIF POLITIK ISLAMrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41479/1/FADHEL AKBAR... · Bela negara adalah sebuah konsep yang menarik

35

Kedua, mempertahankan negara ibarat sebuah keyakinan untuk membela sebuah

kebenaran sekaligus dasar untuk mengenyahkan ketidak adilan dan kezaliman

sehingga tidak mengherankan, bagi bangsa Indonesia, khususnya umat Islam,

membela negara adalah ibadah.

Ketiga, membela negara agaknya merupakan kebanggaan pribadi sekaligus

manifestasi rasa bersyukur kepada Allah SWT. Karena peluang untuk sekali saja

dalam seumur hidup melawan kezaliman sekaligus dapat mewarisi sebuah

pengalaman pribadi bahwa berjuang adalah sebuah prinsip dasar menjaga

kehormatan bangsa.

Dari ketiga hal itu bila dikorelasikan dengan kurun waktu sekarang terasa

sekali bahwa sebenarnya bela negara sepatutnya adalah sebuah proses historis

yang sengaja ingin ditumbuhkan di tengah arus globalisasi dan pengaruh

internasional. Konsep bela negara yang hadir saat ini bukanlah semata membela

negara dalam arti fisik namun secara hakiki adalah sebuah norma yang akumulatif

dalam menjaga keberadaan bangsa. Dengan demikian bela negara tidaklah

sekadar sebuah pelatihan fisik semata namun lebih pada itu adalah menjaga

eksistensi bangsa Indonesia.

Untuk menjaga tetap konsistennya bela negara dalam konteks zaman maka

diperlukan empat perangkat nilai yang perlu dimanifestasikan.

Pertama, nilai sejarah. Dari sejarah dapat diketahui bagaimana bela negara itu bisa

termanifestasikan dan hadir. Tanpa Resolusi Jihad, Agresi Militer II Belanda,

kehadiran PDRI dan perang gerilya sulit rasanya untuk dikatakan bahwa bela

negara itu ternyata pernah dilakukan oleh seluruh rakyat Indonesia tanpa instruksi.

Page 45: BELA NEGARA DI INDONESIA DALAM PERSPEKTIF POLITIK ISLAMrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41479/1/FADHEL AKBAR... · Bela negara adalah sebuah konsep yang menarik

36

Kedua, kehadiran PDRI merupakan sebuah konfirmasi keyakinan bahwa negara

harus ada dan dibela, walaupun pemerintahan sudah menjadi tawanan namun

negara dan bangsa harus tetap ada.

Ketiga, simbol-simbol pemakaian status dalam PDRI memberikan sebuah

keyakinan pada kita bahwa membela negara merupakan sebuah manifestasi

keluhuran budi tanpa adanya sebuah selipan hidden agenda untuk menggunakan

kesempatan dalam kesempitan, seperti misalnya mengganti kepemimpinan negara.

Keempat, bela negara hadir dalam sebuah keyakinan pada seluruh rakyat bahwa

negara dan bangsa masih ada dan logis kiranya harus dibela walaupun bentuk

formalnya tidak diketahui keberadaannya. Dengan demikian keyakinan bahwa

negara masih ada merupakan indikator penting akan konsep bela negara dalam

wadah Negara Kesatuan Republik Indonesia.12

C. Dasar Hukum Bela Negara

Bela negara merupakan sebuah kebijakan. Sebagai sebuah kebijakan,

maka bela negara tentu memiliki dasar hukum, landasan yuridis, dan regulasi yang

tepat dan absah. Bela negara merupakan kebijakan yang dibuat oleh negara atau

pemerintah yang bertujuan untuk melindungi negara dari ancaman musuh baik

yang datang secara langsung maupun tidak langsung. Bela negara harus

disosialisasikan kepada semua komponen masyarakat agar supaya dipahami dan

12

A. Muhaimin Iskandar, “Bela Negara, Membela Perjuangan Bangsa” artikel ini di

akses dari http://koran-sindo.com/news.php?r=1&n=0&date=2015-12-19 di unduh pada hari jumat

tanggal 25 November 2016.

Page 46: BELA NEGARA DI INDONESIA DALAM PERSPEKTIF POLITIK ISLAMrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41479/1/FADHEL AKBAR... · Bela negara adalah sebuah konsep yang menarik

37

dijiwai oleh semua komponen masyarakat, sehingga semua komponen masyarakat

secara suka rela membela negara.

Bela negara adalah sebuah konsep yang disusun oleh perangkat

perundangan dan petinggi suatu negara tentang patriotisme seseorang, suatu

kelompok atau seluruh komponen dari suatu negara dalam kepentingan

mempertahankan eksistensi negara tersebut. Secara fisik, hal ini dapat diartikan

sebagai usaha pertahanan menghadapi serangan fisik atau agresi dari pihak yang

mengancam keberadaan negara tersebut, sedangkan secara non fisik konsep ini

diartikan sebagai upaya untuk serta berperan aktif dalam memajukan bangsa dan

negara baik melalui pendidikan, moral, sosial maupun peningkatan kesejahteraan

orang-orang yang menyusun bangsa tersebut.

Dasar hukum bela negara di Indonesia dapat ditemukan dalam beberapa

aturan sebagai berikut :

1. UUD NRI 1945 Pasal 30 ayat (1) dan ayat (2) menyatakan secara eksplisit

tentang bela negara bagi seluruh rakyat Indonesia, sebagai berikut: 13

Pasal 30 ayat (1) : “Tiap-tiap warga negara berhak dan wajib ikut serta dalam

upaya pertahanan dan keamanan negara”.

Pasal 30 ayat (2) : “Usaha pertahanan dan keamanan negara dilaksanakan

melalui sistem pertahanan dan keamanan rakyat semesta oleh Tentara Nasional

Indonesia dan Kepolisian Negara Republik Indonesia, sebagai kekuatan utama,

dan rakyat, sebagai kekuatan pendukung”.

13

Tim Wahyu Media, Pedoman resmi UUD 1945 dan Perubahannya, (Jakarta: PT

Wahyu Media, 2016), h. 33.

Page 47: BELA NEGARA DI INDONESIA DALAM PERSPEKTIF POLITIK ISLAMrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41479/1/FADHEL AKBAR... · Bela negara adalah sebuah konsep yang menarik

38

2. Undang-Undang Nomor 39 tahun 1999 tentang Hak Asasi Manusia pada Pasal

6B yang menyatakan bahwa :

Setiap warga negara wajib ikut serta dalam upaya pembelaan negara sesuai

dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

3. Selanjutnya dalam UU No.3 Tahun 2002 tentang Pertahanan Negara, di Pasal 9

diamanahkan secara jelas tentang aturan bela negara bagi masyarakat Indonesia,

sebagai berikut :

(1) Setiap warga negara berhak dan wajib ikut serta dalam upaya bela negara

yang di wujudkan dalam penyelenggaraan pertahanan negara.

(2) Keikutsertaan warga negara dalam upaya bela negara, sebagaimana

dimaksud dalam ayat (1), diselenggarakan melalui :

a. pendidikan kewarganegaraan.

b. pelatihan dasar kemiliteran secara wajib.

c. pengabdian sebagai prajurit Tentara Nasional Indonesia secara sukarela atau

secara wajib.

d. pengabdian sesuai dengan profesi.

(3) Ketentuan mengenai pendidikan kewarganegaraan, pelatihan dasar

kemiliteran secara wajib, dan pengabdian sesuai dengan profesi diatur dengan

undang-undang.

Secara lebih detail dapat dilihat dalam berbagai aturan yang tertuang

dalam regulasi hukum tentang dasar hukum pelaksanaan bela negara yang ada di

Indonesia, berikut ini:

Page 48: BELA NEGARA DI INDONESIA DALAM PERSPEKTIF POLITIK ISLAMrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41479/1/FADHEL AKBAR... · Bela negara adalah sebuah konsep yang menarik

39

1. Tap MPR No.VI Tahun 1973 tentang konsep Wawasan Nusantara dan

Keamanan Nasional.

2. Undang-Undang No.29 tahun 1954 tentang Pokok-Pokok Perlawanan Rakyat.

3. Undang-Undang No.29 tahun 1982 tentang Ketentuan Pokok Hankam Negara

RI. Diubah oleh Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1988.

4. Tap MPR No.VI Tahun 2000 tentang pemisahan TNI dengan POLRI.

5. Tap MPR NO VII Tahun 2000 tentang Pemisahan TNI dengan POLRI.

6. Amandemen UUD 45 Pasal 30 dan Pasal 27 ayat (3).

7. Undang-Undang No.3 tahun 2002 tentang Pertahanan Negara.

Dari beberapa dasar hukum dan peraturan tentang bela negara tersebut,

kesadaran bela negara merupakan satu hal yang esensial dan harus dimiliki oleh

setiap warga negara Indonesia, sebagai wujud penunaian hak dan kewajibannya

dalam upaya bela negara. Kesadaran bela negara menjadi modal dasar sekaligus

kekuatan bangsa, dalam rangka menjaga keutuhan, kedaulatan serta kelangsungan

hidup bangsa dan negara Indonesia.

Page 49: BELA NEGARA DI INDONESIA DALAM PERSPEKTIF POLITIK ISLAMrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41479/1/FADHEL AKBAR... · Bela negara adalah sebuah konsep yang menarik

40

BAB IV

BELA NEGARA DI INDONESIA DALAM TINJAUAN POLITIK ISLAM

A. Persamaan Konsep Bela Negara di Indonesia dengan Politik Islam

Dalam Undang-Undang Dasar Republik Indonesia tahun 1945 Pasal 30

ayat (1) menyatakan secara eksplisit tentang bela negara bagi seluruh rakyat

Indonesia, yaitu: “Tiap-tiap warga negara berhak dan wajib ikut serta dalam upaya

pertahanan dan keamanan negara”. Dengan demikian pasal 30 ayat (1)

menerangkan arti pertahanan yaitu menjelaskan dalam hal melindungi,

memelihara, dan menjaga keutuhan negara.1

Berdasarkan hadis Nabi Muhammad saw yang menjelaskan tentang bela

negara yaitu hadits yang diriwayatkan oleh Imam Muslim dengan sanadnya dari

Abu Hurairoh Ra yang berkata, Rasulullah saw bersabda:

عة رسول اهلل صلى اهلل عليو وسلم ي قول : لة عن سلمان رضي اهلل عنو قال : س رباط يوم ولي رمن صيام شهروقيامو ان ي عملو,واجري عليهرزقو وامن ,وان مات جرى عليو عملو الذي ك خي

)رواه مسلم(الفتان.

“Bersiap siaga sehari semalam lebih utama dari berpuasa dan shalat

malam sebulan. Sekalipun ia telah mati, amal nya terus mengalir, demikian juga

rezekinya dan dia bebas dari siksa kubur.” (H.R. Muslim. 1075)2

1Tim Wahyu Media, Pedoman resmi UUD 1945 dan Perubahannya, (Jakarta: PT Wahyu

Media, 2016), h. 33.

2M. Nashiruddin al-Albani, Ringkasan Shahih Muslim, Penerjemah Abdul hayyie al-

Kattani, dkk (Jakarta: Gema Insani, 2007), h. 517.

Page 50: BELA NEGARA DI INDONESIA DALAM PERSPEKTIF POLITIK ISLAMrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41479/1/FADHEL AKBAR... · Bela negara adalah sebuah konsep yang menarik

41

Hadis lainnya mengatakan

ها. ن يا وما علي ر من الد )رواه خبري( رباط ي وم ف سبيل اهلل خي

“Bersiap siaga (di perbatasan negeri) di jalan Allah lebih baik dari dunia

dan segalaisinya”. (H.R. Bukhari)3

Dalam Islam penjagaan daerah secara ketat dalam rangka jihad disebut

Ribath (kesiap siagaan), dengan jalan menyiapkan pasukan. Dengan begitu negeri-

negeri Islam tetap kuat dan terlindungi. Dari paparan kedua hadis ini mempunyai

kesamaan antara bela negara dalam politik Islam dan bela negara di Indonesia

yang menjelaskan bela negara dalam hal melindungi, memelihara, menjaga, dan

mempertahankan.

Dalam konsep bela negara Indonesia juga disebutkan dalam kamus besar

bahasa Indonesia kata Bela semakna dengan kata Jaga, Pelihara, dan Rawat.4

Kata tersebut mengandung arti menjaga dan merawat baik-baik, melindungi dan

mempertahankan, serta menolong atau melepaskan dari bahaya. Sehingga bela

negara dapat diartikan memelihara, melindungi dan melepaskan negara dari hal-

hal yang membahayakan terhadap keutuhan negara tersebut. Maka dari itu antara

bela negara dalam polotik Islam dengan konsep bela negara di Indonesia

mempunyai kesamaan yang terdapat dalam UUD RI 1945 pasal 30 ayat (1)

dengan hadist Nabi Muhammad saw.

3M. Nashiruddin al-Albani, Ringkasan Shahih Bukhari, Penerjemah Abdul hayyie al-

Kattani, dkk (Jakarta: Gema Insani, 2007), h. 308.

4Tim Penyusun Kamus Pusat Bahasa Depdiknas, Kamus Besar Bahasa Indonesia,

(Jakarta: Pusat Bahasa, 2008), h. 158.

Page 51: BELA NEGARA DI INDONESIA DALAM PERSPEKTIF POLITIK ISLAMrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41479/1/FADHEL AKBAR... · Bela negara adalah sebuah konsep yang menarik

42

Bela negara juga merupakan salah satu bentuk cinta tanah air, sebagai

mana pepatah arab yang mengatakan:

يان حب الوطن من ال

Yang artinya “cinta tanah air sebagian dari iman”.

Begitu pula dalam bela negara di Indonesia, bela negara di artikan sebagai

sikap dan prilaku warga negara yang dijiwai oleh kecintaan kepada Negara

Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) yang berdasarkan Pancasila dan Undang-

Undang Dasar 1945 dalam menjaga kelangsungan hidup bangsa dan negara yang

seutuhnya.5

Jadi antara konsep bela negara di Indonesia dengan politik Islam

mempunyai kesamaan dalam hal melindungi, menjaga, dan mempertahankan

negara yang sama-sama dijiwai atas kecintaan terhadap negaranya.

B. Perbedaan Konsep Bela Negara di Indoneisa dengan Politik Islam

Indonesia adalah negara yang multikultural dimana setiap daerah banyak

terdapat suku, ras, budaya, dan agama. Namun dalam hal itu jika di kaitkan

dengan sejarah, Indonesia mempunyai konsep bela negara yang berbeda beda

sebelum adanya kesatuan Republik Indonesia yaitu sebelum merdeka perjuangan

rakyat Indonesia dilakukan secara sendiri-sendiri. Kesadaran bela negara itu

tumbuh dalam cikal bakalnya melalui kesadaran membela daerahnya dari

penjajah. Hingga pada gilirannya, kesadaran pada setiap masyarakat akan

membela daerahnya atau suku bangsanya itu bertransformasi menjadi kesadaran

5Akhmad Zamroni, Partisipasi dalam Upaya Bela Negara, (Bandung: Yrama Widya,

2015), h. 10.

Page 52: BELA NEGARA DI INDONESIA DALAM PERSPEKTIF POLITIK ISLAMrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41479/1/FADHEL AKBAR... · Bela negara adalah sebuah konsep yang menarik

43

membela negaranya.6 Setelah terbentuknya (NKRI) Negara Kesatuan Republik

Indonesia barulah terbentuk susunan undang-undang yang menjelaskan bela

negara sesuai dengan UUD 1945 dan konsep Pancasila.

Maka dari itu terdapat perbedaan konsep bela negara yang diterapkan

negara Indonesia dengan konsep bela negara dalam Islam.

Bela negara di Indonesia bela negara diartikan sebagai sikap dan prilaku

warga negara yang dijiwai oleh kecintaan kepada Negara Kesatuan Republik

Indonesia (NKRI) yang berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945

dalam menjaga kelangsungan hidup bangsa dan negara yang seutuhnya.7

Berbeda dengan konsep bela negara dalam Islam yaitu yang terdapat

dalam Qur‟an surat Al-Hajj, ayat 39-41

ت لون بأن ه (١٤-٩٣ ...... )احلجلقدير م رى ظلموا وإن ٱللو على نص م أذن للذين ي ق

Artinya :

Telah diizinkan (berperang) bagi orang-orang yang diperangi, karena

sesungguhnya mereka telah dianiaya. Dan sesungguhnya Allah, benar-benar

Maha Kuasa menolong mereka itu…… (al-Hajj [22]: 39-41)

Sebab diizinkannya membela negara adalah karena umat Islam dianiaya di

bumi Allah (QS. Al-Hajj [22]: 39). Mereka di usir dari kampung halaman dengan

alasan karena mereka ingin beribadat hanya kepada Allah Ta‟ala, menegakkan

peraturan (syariah) serta mewujudkan kerajaan Allah di muka bumi (QS. Al-Hajj

[22]: 40). Kemudia mereka diteguhkan Allah di muka bumi dengan memiliki

pemerintahan sendiri, berupa Negara Islam, sehingga dapat melaksanakan shalat,

6TB Hasanuddin, Bela Negara dan Kontradiksi Wajib Militer Indonesia, (Jakarta: RM

Books, 2014), h. 45.

7Akhmad Zamroni, Partisipasi dalam Upaya Bela Negara, (Bandung: Yrama Widya,

2015), h. 10.

Page 53: BELA NEGARA DI INDONESIA DALAM PERSPEKTIF POLITIK ISLAMrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41479/1/FADHEL AKBAR... · Bela negara adalah sebuah konsep yang menarik

44

menunaikan zakat, serta menyuruh kepada yang ma‟ruf dan mencegah

kemungkaran (QS. Al-Hajj [22]: 41). Dengan kondisi tersebut Allah Ta‟ala

mewajibkan mereka untuk melaksanakan Perang, maka dari itu kewajiban untuk

melaksanakan perang tersebut bertujuan untuk membela Negara Islam.8

Jihad membela negara dalam Islam adalah pengerahan segala kemampuan

dan potensi dalam memerangi musuh. Jihad diwajibkan atas kaum muslimin demi

membela agama Allah. Dan jihad baru dilakukan setelah timbulnya gangguan-

gangguan yang dilakukan musuh terhadap kaum muslimin. Orang Islam tidak

diperkenankan memusuhi suatu golongan, tanpa suatu alasan, kecuali bila

golongan itu mengambil sikap permusuhan terhadap Islam dan kaum muslimin,

atau bersiap-siap menggempur Islam dan kaum muslimin. Dalam kondisi seperti

itu, Islam mewajibkan umatnya untuk menentukan sikap terhadap golongan

tersebut dan menentang maksud-maksud jahatnya.9

Jadi sangat jelas perbedaan antara bela negara di Indonesia dengan bela

negara dalam politik Islam yang mana bela negara dalam politik Islam lebih

mengaitkan atau menyatukan antara bela negara dan bela agama Allah (Islam),

sedangkan bela negara di Indonesia hanya membela negaranya saja.

8Mualimbunsu Syam Muhammad, Motivasi Perang Sabil di Nusantara, (Ciputat: Media

Madani, 2013), h. 9-10.

9Abdul Qadir Djaelani, Jihad Fi Sabilillah dan Tantangan-Tantangannya, (Jakarta:

Pedoman Ilmu Jaya, 1995), h. 4.

Page 54: BELA NEGARA DI INDONESIA DALAM PERSPEKTIF POLITIK ISLAMrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41479/1/FADHEL AKBAR... · Bela negara adalah sebuah konsep yang menarik

45

C. ANALISIS POLITIK ISLAM MENGENAI BELA NEGARA DI

INDONESIA

Bela negara ialah sikap, tekad dan tindakan warga negara yang teratur,

menyeluruh, terpadu, dan berlanjut yang dilandasi oleh kecintaan pada tanah air,

kesadaran berbangsa dan bernegara Indonesia, serta keyainan akan kesaktian

pancasila sebagai ideologi negara dan kerelaan untuk berkorban guna meniadakan

setiap ancaman baik dari luar negeri maupun dari dalam negeri yang

membahayakan kemerdekaan dan kedaulatan negara, kesatuan dan persatuan

bangsa, keutuhan wilayah dan yuridisi nasional, serta nilai-nilai pancasila dan

UUD 1945.10

Berkaitan dengan bela negara tersebut, maka upaya bela negara merupakan

kegiatan yang dilakukan oleh setiap warga negara sebagai penunaian hak dan

kewajiban dalam rangka penyelenggaraan pertahanan dan keamanan negara.

Adapun hak ikat pertahanan negara adalah merupakan perlawanan rakyat semesta,

yang penyelenggaraaanya didasarkan pada kesadaran akan tanggung jawab

tentang hak dan kewajiban warga negara serta berdasarkan keyakinan dan

kekuatan sendiri, baik penyerahan diri maupun penyerarahan wilayah.

Adapun tujuan dari pertahanan keamanan negara adalah untuk menjamin

tetap tegaknya negara Kesatuan Republik Indonesia berdasarkan Pancasila dan

Undang-Undang Dasar 1945 terhadap segala ancaman baik dari luar maupun dari

dalam negeri dan tercapainya tujuan nasional.

10

B.N. Marbun, Kamus Politik, (Jakarta: Pustaka Sinar Harapan, 2003)

Page 55: BELA NEGARA DI INDONESIA DALAM PERSPEKTIF POLITIK ISLAMrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41479/1/FADHEL AKBAR... · Bela negara adalah sebuah konsep yang menarik

46

Dari pengertian bela negara di atas penulis mengambil beberapa poin

penting yaitu pertama, adanya unsur keterpaduan dari segenap potensi bangsa

untuk secara bersama mempertahankan eksistensi negara. Kedua, adanya unsur

kesaktian Pancasila sebagai perekat kehidupan bangsa. Ketiga, bahwa setiap

ancaman baik dari dalam maupun luar negeri pada hakikatnya akan merugikan

dan berdampak pada perpecahan bangsa yang justru akan merugikan warga

negara itu sendiri. Keempat, bela negara adalah sebagai media pertahanan

keamanan negara yang mana hal tersebut sudah menjadi hak dan kewajiban setiap

warga negara. Kelima, upaya tersebut merupakan tanggung jawab warga secara

mandiri (keyakinan akan kekuatan sendiri).

Berdasarkan uraian tentang pengertian bela negara tersebut tampaknya

ada kesamaan antara bela negara, membela negara, mencintai tanah air, stabilitas

negara, loyalitas terhadap bangsa dan negara, bila ingin di uraikan, maka istilah

bela negara merupakan suatu kesatuan yang utuh dari istilah istilah lainnya,

seperti membela tanah air (bersifat geografis), mencintai tanah air (bersifat

psikologis), stabilitas negara (bersifat security), loyalitas terhadap bangsa dan

negara (bersifat dedikatif).11

Bila dikaitkan dengan politik Islam, jelas sekali bahwa nilai-nilai yang

terkandung dalam pengertian bela negara tersebut tidak bertentangan dengan

politik Islam, bahkan dalam politik Islam sendiri sangat menjunjung tinggi nilai-

nilai yang terdapat dalam bela negara di Indonesia. Misalnya nilai-nilai solidaritas

(ta‟awun), kesetiaan terhadap ideologi negara yang telah disepakati bersama

11

Muhammad Azhar, Perspektif Islam tentang Bela Negara, (Jurnal Ketahanan Nasional,

VI 1, April 2001), h. 33.

Page 56: BELA NEGARA DI INDONESIA DALAM PERSPEKTIF POLITIK ISLAMrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41479/1/FADHEL AKBAR... · Bela negara adalah sebuah konsep yang menarik

47

(kalimatun sawa‟), rasa persatuan dan persaudaraan secara Islami (ukhuwah

Islamiyah), menyebarkan kebaikan dan mencegah kejahatan (amar ma‟ruf nahi

munkar), keharusan menunaikan hak dan kewajiban, percaya atas keyakinan diri

sendiri secara positif dan konstruktif, serta niai-nilai lainnya.12

Sebagai contoh adalah pada aksi damai bela agama dan negara pada

tanggal 2 Desember 2016 atau yang lebih dikenal dengan „aksi super damai 212‟.

Aksi 212 adalah murni gerakan umat Islam cinta agama, negara, ulama, dan

kemajemukan. Untuk menunjukkan kecintaan mereka kepada Islam sekaligus

kepada negara Indonesia yang siap mereka pertahankan setiap jengkalnya dari

ancaman perpecahan yang ditebar oleh pihak-pihak yang merusak keharmonisan

dan kerukunan antar umat beragama yang selama ini sudah terjalin indah. Aksi

tersebut berhasil mengumpulkan jutaan orang dari seluruh penjuru Indonesia yang

memenuhi area Monas dan beberapa ruas jalan utama di sekitarnya. Aksi 212

merupakan kelanjutan dari aksi bela Islam 2 yang digelar pada Jum‟at 4

November 2016, atau dikenal dengan sebutan „aksi 411‟. Tuntutan yang diajukan

oleh para peserta aksi yaitu agar pemerintah menunjukkan keseriusannya dalam

menangani kasus penistaan agama. Dari aksi tersebut penulis dapat

menyimpulkan bahwa terdapat titik temu antara bela negara dan bela agama di

Indonesia.

Pertama, persatuan antar ulama, umara (pemerintah), dan umat. Aksi

Super Damai 212 menjadi momentum bersatunya ulama, umara (pemerintah), dan

umat. Ulama, umara, dan umat, berkumpul dalam satu tempat. Sama-sama berdoa

12

Muhammad Azhar, Perspektif Islam tentang Bela Negara, (Jurnal Ketahanan Nasional,

VI 1, April 2001), h. 33.

Page 57: BELA NEGARA DI INDONESIA DALAM PERSPEKTIF POLITIK ISLAMrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41479/1/FADHEL AKBAR... · Bela negara adalah sebuah konsep yang menarik

48

untuk keselamatan bangsa dan negara. Harmoni begitu terasa ketika pihak tersebut

memang harus bersatu dan bersinergi dalam membangun bangsa, dan merapatkan

barisan melawan setiap bahaya terhadap keutuhan NKRI.

Kedua, semangat bela agama dan nasionalisme. Setiap penganut agama

dituntut untuk mencintai agamanya. Ada ungkapan pepatah arab yang mengatakan

bahwa cinta tanah air adalah sebagian dari pada iman. Oleh karena itu, aksi super

damai 212 adalah bentuk bela agama dan bela negara. Para peserta aksi tersebut

menyerukan pentingnya menjaga persatuan, kesatuan, dan keutuhan NKRI.

Ketiga, semangat gotong royong. Pada Aksi Super Damai 212, dapat

dilihat gotong royong yang sangat luar biasa. Ada yang menyiapkan tempat,

menjaga keamanan, menyiapkan makanan dan minuman, menyiapkan toilet, dan

membersihkan sampah. Semua bergerak, saling berkontribusi, dan saling

melengkapi. Alangkah indahnya jika semangat tersebut dapat diterapkan dalam

kehidupan sehari-hari, tidak hanya sebatas pada aksi tersebut.

Keempat solidaritas. Bantuan yang mengalir pada aksi tersebut merupakan

sebuah bukti nyata solidaritas yang ditunjukkan oleh umat Islam. Semua orang,

kaya, dan miskin ingin menyumbang. Bahkan seorang pedagang kecil pun

menggratiskan dagangannya untuk peserta aksi sebagai bentuk cinta terhadap

agamanya. Ikhlas beramal, hanya satu yang diharapkannya yaitu ridho Allah. Pada

kesempatan itu juga ulama, umara, dan umat mendoakan keselamatan bagi para

mujahid di Palestina, Irak, Suriah, Afghanistan, Philipina Selatan, Thailand

Selatan, dan etnis Rohingnya yang saat ini ditindas rezim Myanmar.

Page 58: BELA NEGARA DI INDONESIA DALAM PERSPEKTIF POLITIK ISLAMrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41479/1/FADHEL AKBAR... · Bela negara adalah sebuah konsep yang menarik

49

Kelima pesan santun dan tertib. Aksi Super Damai 212 dilakukan secara

santun dan tertib. Tidak menimbulkan ketakutan di masyarakat. Aparat

keamamanan juga sangat terbantu dengan ketertiban jamaah. Para jamaah datang

dan pergi dengan tertib, tanpa merusak taman, dan tanpa meninggalkan sampah

yang berserakan. Dalam beberapa unjuk rasa diwarnai dengan bakar ban, hujatan,

merusak fasilitas umum, dan berakhir bentrok, tetapi 212 tersebut berjalan sangat

damai.

Dengan adanya aksi 212 dapat dijadikan titik temu antara membela negara

dan membela agama, aksi tersebut membuktikan kepada dunia bahwa Islam

adalah agama yang damai dan Indonesia pun adalah negara yang damai. Sehingga

dalam konteks keindonesiaan, bela negara menjadi sangat penting, terutama bagi

umat muslim. Konsekuensi logisnya adalah maju-mundurnya bangsa dan negara

Indonesia secara moral, sangat tergantung kepada adanya partisipasi aktif, positif

dan konstruktif dari umat Islam itu sendiri tanpa mengabaikan komunitas umat

lain tentunya. Dengan demikian konsep bela negara dalam perspektif Indonesia

yang meliputi kegiatan membela, memelihara, mempertahankan, melindungi, dan

menjaga Negara Kesatuan Republik Indonesia dari serangan musuh baik dari

dalam maupun luar tidak bertentangan dengan konsep bela negara dalam

perspektif politik Islam. Sebab dalam Islam juga mengajarkan bagi umat Islam

tindakan-tindakan sama seperti yang dilakukan di Indonesia dalam rangka bela

negara.

Page 59: BELA NEGARA DI INDONESIA DALAM PERSPEKTIF POLITIK ISLAMrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41479/1/FADHEL AKBAR... · Bela negara adalah sebuah konsep yang menarik

50

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan uraian yang telah penulis bahas dari bab-bab terdahulu,

penulis dapat mengambil kesimpulan sebagai berikut :

1. Konsep bela negara dalam politik Islam dapat disejajarkan dengan

konsep “jihad”. Jihad sendiri ialah pengerahan segala kemampuan dan

potensi dalam memerangi musuh. Jihad diwajibkan atas kaum muslimin

demi membela negara dan agama Allah (Islam) dan jihad baru

dilakukan setelah timbulnya gangguan-gangguan yang dilakukan musuh

terhadap kaum muslimin.

2. Bela negara dalam Negara Kesatuan Republik Indonesia jelas ada

urgensinya, yakni untuk menjaga kedaulatan dan keutuhan Negara

Kesatuan Republik Indonesia dari berbagai serangan dan rongrongan

baik dari kalangan internal maupun eksternal.

B. Saran

Dalam skripsi ini penulis menambah beberapa saran, yang bertujuan untuk

mencoba memberikan wawasan keilmuan mengenai bela negara di Indonesia

dalam perspektif politik Islam, yang di harapkan wawasan keilmuan ini bisa terus

dikembangkan, adapun sarannya adalah sebagai berikut:

1. Kepada pemerintah, dalam hal ini Kementrian Pertahanan,

direkomendasikan agar gencar melakukan sosialisasi kepada

Page 60: BELA NEGARA DI INDONESIA DALAM PERSPEKTIF POLITIK ISLAMrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41479/1/FADHEL AKBAR... · Bela negara adalah sebuah konsep yang menarik

51

masyarakat akan pentingnya bela negara, sehingga masyarakat mampu

menumbuhkan dan memupuk kesadaran dan kemauan terhadap bela

negara itu sendiri.

2. Kepada para mahasiswa Fakultas Syariah dan Hukum UIN Syarif

Hidayatullah yang mempelajari Hukum Ketatanegaraan Islam

(Siyasah), direkomendasikan agar kajian ini bisa dijadikan suatu

referensi wawasan keilmuan bagi para mahasiswa untuk menambah

ilmu pengetahuan di bidang politik Islam pada umumnya dan

khususnya di bidang bela negara dalam perspektif politik Islam.

Page 61: BELA NEGARA DI INDONESIA DALAM PERSPEKTIF POLITIK ISLAMrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41479/1/FADHEL AKBAR... · Bela negara adalah sebuah konsep yang menarik

51

DAFTAR PUSTAKA

BUKU

Al-Qur’an al-Karim.

Albani al, M. Nashiruddin. Ringkasan Shahih Bukhari. Penerjemah Abdul hayyie

al-Kattani, dkk. Jakarta: Gema Insani, 2007.

Albani al, M. Nashiruddin. Ringkasan Shahih Muslim. Penerjemah Abdul hayyie

al-Kattani, dkk. Jakarta: Gema Insani, 2007.

Alyani al, Ali bin Nafayyi’. Tujuan dan Sasaran Jihad. Jakarta: Gema Insani

Press, 1993.

Arboko, Cholid dan Abu Ahmadi. Metode Penelitian. Jakarta: Bumi Pustaka,

1999.

Azhar, Muhammad. Perspektif Islam tentang Bela Negara. Jurnal Ketahanan

Nasional, VI 1, April 2001.

Azzam, Shaheed Abdullah. Jihad Adab dan Hukumnya. Jakarta: Gema Insani

Press, 1993.

Basrowi, dan Suwandi. Memahami Penilitian Kualitatif. Jakarta: Rineka Cipta,

2008.

Djaelani, Abdul Qadir. Jihad Fi Sabilillah dan Tantangan-Tantangannya. Jakarta:

Pedoman Ilmu Jaya, 1995.

Fauzan al, Saleh. Fiqih Sehari-hari. Penerjemah Abdul hayyie al-Kattani, dkk.

Jakarta: Gema Insani Press, 2005.

Ghofar, Muhammad Azizul. Jihad Fil Pancasila. Yogyakarta: Garudhawaca,

2016.

Hanbal bin, Imam Ahmad. Musnad Imam Ahmad. Penerjemah Abdul Hamid, dkk.

Jakarta: Pustaka Azzam, 2009.

Hasanuddin, Tubagus. Bela Negara dan Kontradiksi Wacana Wajib Militer

Indonesia. Jakarta: Rmbooks, 2014.

Hidayat, Komarudin dan Putut Widjanarko. Reinventing Indonesia: Menemukan

Kembali Masa Depan Bangsa. Jakarta: Mizan, 2008.

Ibnu Syarif, Mujar. Presiden Non-Muslim Di Negara Islam. Jakarta: Pustaka

Sinar Harapan, 2006.

Page 62: BELA NEGARA DI INDONESIA DALAM PERSPEKTIF POLITIK ISLAMrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41479/1/FADHEL AKBAR... · Bela negara adalah sebuah konsep yang menarik

52

Katsir, Ibnu. Tafsir Ibnu Katsir, Penerjemah M. Abdul Ghoffar, dkk, Bogor:

Pustaka Imam Asy-Syafi’i, 2004.

Marbun, B.N. Kamus Politik. Jakarta: Pustaka Sinar Harapan, 2003.

Muhammad, Mualimbunsu Syam. Motivasi Perang Sabil di Nusantara. Ciputat:

Media Madani, 2013.

Nawawi, Hadari. Metode Penelitian Bidang Sosial. Yogyakarta: Gadjah Mada

University Press, 2007.

Rahman, Afzalur. Nabi Muhammad Sebagai Seorang Pemimpin Militer. Jakarta:

Amzah, 2002.

Rumidi, Sukandar. Metodologi Penelitian. Yogyakarta: Universitas Gadja Mada

Press, 2004.

Subagyo, Agus. Bela Negara; Peluang dan Tantangan di Era Globalisasi.

Yogyakarta: Graha Ilmu, 2015.

Tim Penyusun Kamus Pusat Bahasa Depdiknas, Kamus Besar Bahasa Indonesia.

Jakarta: Pusat Bahasa, 2008.

Tim Wahyu Media, Pedoman resmi UUD 1945 dan Perubahannya, Jakarta: PT

Wahyu Media, 2016.

Zamroni, Akhmad. Partisipasi dalam Upaya Bela Negara. Jakarta: Yrama Widya,

2015.

INTERNET

Iskandar, A. Muhaimin. “Bela Negara, Membela Perjuangan Bangsa” dari

http://koran-sindo.com/news.php?r=1&n=0&date=2015-12-19, diakses 25

November 2016.

Muhtadin, Khoirul. “Bela Negara Dalam Pandangan Al-Qur’an”, https :// www.

academia.edu/ 12368088/ BELA NEGARA DALAM_ PANDANGAN

AL-QURAN, diakses 6 April 2016.

Mustaqim, Abdul. “Bela Negara dalam Perspektif Al-Qur’an (Sebuah

Transformasi Makna Jihad)” Jurnal Studi Keislaman, Volume XI, Nomor

1, Juni 2011, dari ejournal.iainradenintan.ac.id, diakses 6 April 2016.

http://news.detik.com/berita/3081448/ini-5-masukan-mui-soal-bela-negara,diakses

5 April 2016.

Page 63: BELA NEGARA DI INDONESIA DALAM PERSPEKTIF POLITIK ISLAMrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41479/1/FADHEL AKBAR... · Bela negara adalah sebuah konsep yang menarik

53

http://belanegara.kemhan.go.id/diklatbelanegara/sejarah, diakses pada 26 Oktober

2016.

https://id.wikipedia.org/wiki/Bela_negara, di akses pada 25 November 2016.