bei batal lakukan revisi -...

1

Upload: vanthien

Post on 04-Jul-2019

215 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

M A R K E T Rabu, 27 Juli 201614PerdaganganKeuanganProperti InfrastrukturPertanian Pertambangan Industri Dasar Aneka Industri ManufakturInd. Konsumsi

26/7/2016 26/7/2016 26/7/2016 26/7/2016 26/7/2016 26/7/2016 26/7/2016 26/7/2016 26/7/2016 26/7/2016

1.763,15 1.173,13 439,40 1.249,85 2.474,00 551,76 1.175,79 742,92 874,59 1.353,35 1,44% 1,12% 0,27% 0,62% 0,34% 0,02% 1,23% 0,15% 0,42% 0,16%

JAKARTA — Grup Raja-wa li yang digawangi oleh tai pan Peter Sondakh mem-bantah adanya pembatalan rencana akuisisi saham PT Elang High Plantations Tbk. oleh perusahaan pelat me rah Malaysia, Felda Glo-bal Ventures Holdings Bhd.

Managing Director Ra ja-wa li Corpora Darjoto Set ya-wan menampik isu ba talnya rencana akuisisi yang tengah berlangsung oleh Felda. Di -perkirakan, di vestasi 37% sa ham emi ten bersandi BWPT itu ber nilai US$680 juta. "Tidak benar, masih da lam proses dan tidak ba tal," ujarnya saat dikon-firmasi Bisnis melalui pe san singkat, Selasa (26/7).

Memang, tengah tahun lalu, Peter Sondakh ba ru saja masuk sebagai pe-mi lik pengendali BWPT le wat aksi rights issue se nilai Rp11,11 triliun. Ba dan usaha milik negara (BUMN) Malaysia nantinya menyerap kurang dari 10% saham BWPT dan si sanya 27% dikempit oleh Felda Investment Corp., Sdn., Bhd., (FIC) yang me ru-pakan anak usaha FGV.

Meski tidak bersedia me-nyebutkan batas waktu finalisasi lego saham BWPT, Darjoto menegaskan pro-ses negosiasi masih ber-langsung hingga saat ini. "Dalam proses, diusahakan secepatnya," kata dia.

Perjanjian jual beli sa ham kepada FGV telah ber akhir tahun lalu. Dalam ke terbukaan informasi di Bursa Malaysia akhir No vember 2015, FGV meng ungkapkan masa con-di tional sale and purchase agreement (CSPA) berakhir dan tidak diperpanjang la gi. Saat itu, FGV meng-indikasikan rencana in-

vestasi ke BWPT bakal dilanjutkan dengan skema yang berbeda.

Transaksi senilai US$680 juta ini sebenarnya ditar-getkan rampung pada per-tengahan Agustus 2015. Akan tetapi, waktu CSPA diperpanjang menjadi 31 Oktober 2015 dan ke mu-dian diperpanjang lagi hingga 30 November 2015.

Sebagai informasi, FIC di -dirikan Federal Land De ve-lopment Authority (Fel da) pada 2 Juli 2013, yang men-jadi lengan in vestasi baru Felda dalam men capai tujuan untuk me maksimalkan aset.

Se perti dikutip dari website resminya, FIC ber-tanggung jawab melakukan kegiatan bisnis yang ter kait nonperkebunan, se perti terlibat dalam pe ngem-bangan properti atau inves-tasi strategis lainnya.

Tujuan utama FIC ada lah fokus pada bisnis stra te gi melalui akuisisi atau ko-laborasi yang meng hasilkan manfaat bagi per usahaan dan pemangku kepentingan untuk jangka panjang.

Rudy Suhendra, Sekre-taris Perusahaan Eagle High Plantation mengaku belum mendapat informasi terkait kelanjutan rencana akuisisi 37% saham Grup Rajawali dalam BWPT kepada Felda Global Ventures Holdings Bhd. senilai US$680 juta.

"Ini transaksi sharehol der, bukan perseroan. Se jauh ini kami belum men dapatkan informasi lebih lanjut dari Grup Raja wali," kata Rudy ketika dihubungi Bisnis.

Lantaran berhembusnya kabar pembatalan akuisisi Felda, saham BWPT ditutup anjlok 6,36% atau 14 poin ke level Rp206 per saham pada perdagangan Selasa (26/7). (Sukirno/Ana Novia ni)

Gloria N. [email protected]

Sebelumnya, terkuak wacana Bursa Efek Indonesia mengkaji penurunan ba tas bawah harga saham dengan per tim-bangan agar harga saham itu betul-betul mencerminkan kondisi nyata harga itu sendiri. Jika tidak ada batas minimal harga saham, bisa saja harga saham berada di posisi Rp0.

Samsul Hidayat, Direktur Penilaian Per-usahaan Bursa Efek Indonesia, me nga-takan kemungkinan besar wacana pe-nurunan batas bawah harga saham Rp50 batal dikaji bursa. Kalau pun ingin diubah, kajiannya akan menyita waktu lama.

“Karena jika [batas dihapus] kon se-

kuen sinya harus mengubah lot size, fraksi harga, dan sistemnya,” kata Samsul, Se la-sa (26/7).

Lagi pula, jumlah harga saham yang bertengger di posisi Rp50 sampai saat ini hanya 16 saham. Jumlah ini hanya 3,01% dari total efek saham di BEI sebanyak 531.

Samsul menuturkan jika batas bawah harga saham tetap diturunkan dan ke-ten tuan fraksi harga saham yang saat ini tetap berlaku, keuntungan yang diperoleh

investor tidak proporsional, terutama bagi harga saham di bawah Rp50.

Menurut Samsul, harga saham di bawah Rp50 masih bisa diperdagangkan di pa sar negosiasi. Pemisahan perdagangan sa ham, yakni di pasar reguler dan pasar ne gosiasi, sudah dapat memberikan pe-ma haman bagi investor.

“Misal, mereka beli di harga Rp70, lalu turun menjadi Rp40, dia bisa meng-iklankan di pasar negosiasi, yang beli pun ketahuan,” ucapnya.

Agus Irfani, pengamat ekonomi dari Uni-versitas Pancasila, mengatakan batas bawah harga saham di pasar reguler yang saat ini dipatok di posisi Rp50 sudah bi sa menjadi barometer bagi emiten dan investor.

Jika harga sebuah efek saham sudah di posisi Rp50, harga itu menjadi alarm bagi investor bahwa saham itu bakal mati di pasar reguler.

Biasanya, saham yang berada di posisi Rp50 butuh waktu lama untuk naik.

Sebut saja, saham PT Bumi Resources Tbk. [BUMI] yang sejak 30 Oktober 2015 bersandar di Rp50 hingga 10 Juni 2016 baru menanjak ke posisi Rp67. Kemarin, BUMI ditutup naik 1,49% ke posisi Rp68.

“Batas bawah Rp50 itu memang menjadi barometer. Bagi investor ritel yang membeli satu sampai dua lot saham, mereka lebih aman bermain di pasar reguler. Adapun, di pasar negosiasi tergantung kemampuan bid-offer,” kata Agus, Selasa (26/7).

Menurutnya, bila BEI ingin membuka batas bawah harga saham, investor ritel akan diuntungkan karena likuiditas perdagangan sahamnya bakal meningkat. Pembukaan batas bawah pun dapat menarik jumlah investor ritel lebih banyak lagi.

Porsi nilai perdagangan investor individu di seluruh efek rupiah di pasar modal per 24 Juni 2016 sebesar 15,32% dari total investor lokal. Investor lokal berporsi 43,28% dari total investor.

�DIVESTASI SAHAM

Akuisisi BWPT oleh Felda Tak Batal

�BATAS BAWAH HARGA SAHAM

BEI Batal Lakukan Revisi

�Pembukaan batas bawah harga saham di pasar reguler dapat menarik jumlah investor ritel lebih banyak lagi.

JAKARTA — Bursa Efek Indonesia batal mengubah aturan batas bawah harga saham Rp50 di pasar reguler.

Presiden Direktur Mandiri Investasi Muhammad Hanif (kanan), Chief Investment Officer (CIO) Mandiri Investasi Priyo Santoso (kiri), Direktur Penilaian Perusahaan Bursa Efek Indonesia (BEI) Samsul Hidayat berbincang saat pembukaan perdagangan saham sekaligus peluncuran produk terbaru Mandiri Global Sharia Equity Dollar di Jakarta, Selasa (26/7). PT Mandiri Manajemen Investasi secara resmi meluncurkan produk reksa dana terbaru, yakni Mandiri Global Sharia Equity Dollar. Peluncuran reksa dana saham syariah berbasis efek syariah luar negeri ini, menempatkan Mandiri Investasi sebagai perusahaan lokal pertama yang mengeluarkan reksa dana berbasis dolar.

Bisnis/Nurul Hidayat

�PRODUK BARU MANDIRI INVESTASI

djoko
Typewriter
Bisnis Indonesia, 27 Juli 2016
djoko
Typewriter