bedikekh pada masyarakat pekon sukarame …digilib.unila.ac.id/32172/2/skripsi tanpa bab...
TRANSCRIPT
BEDIKEKH PADA MASYARAKAT PEKON SUKARAME
KECAMATAN BALIK BUKIT KABUPATEN LAMPUNG BARAT
(Skripsi)
Oleh
Andri Wijaya
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS LAMPUNG
BANDAR LAMPUNG
2018
ABSTRAK
BEDIKEKH PADA MASYARAKAT PEKON SUKARAME
KECAMATAN BALIK BUKIT KABUPATEN LAMPUNG BARAT
Oleh
Andri Wijaya
Kebudayaan di Indonesia memiliki keunikan serta ciri khas tersendiri, hal tersebut
yang dapat menjadi sebuah bukti bahwa Indonesia merupakan sebuah negara
yang kaya akan keanekaragaman budaya dan tradisi. Bedikekh merupakan salah
satu tradisi sastra yang dikenal masyarakat Lampung Saibatin hususnya di Pekon
Sukarame yang bernafaskan Islami, kesenian ini berupa tabuhan dan lantunan
puji-pujian terhadap Allah SWT dan Rosul yang di ambil dari kitab berzanji.
Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah Bagaimana Pelaksanaan Bedikekh
pada Masyarakat Pekon Sukarame Kecamatan Balik Bukit Kabupaten Lampung
Barat? Tujuan dari penelitian yaitu untuk mengetahui Pelaksanaan Bedikekh Pada
Masyarakat Pekon Sukarame Kecamatan Balik Bukit Kabupaten Lampung Barat.
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif dengan
pendekatan kualitatif. Penelitian ini menggunakan teknik pengumpulan data,
wawancara, observasi, dan dokumentasi. Teknik analisis data yang digunakan
adalah teknik analisis data kualitatif dengan model analisis interaktif.
Dari hasil penelitian dan pembahasan dapat disimpulkan, pelaksanaan Bedikekh
diawali dengan pembukaan dan ucapan terimakasih oleh tuan rumah dan
selanjutnya diambil alih oleh seorang pemandu yang disebut dengan Jenang.
Jenang bertugas mengatur proses berjalannya Bedikekh dimulai dari mengedarkan
surat berzanji, kemudian memulai Lagu tanpa menabuh Kekhicing dan
Tekhbangan, Lagu Tukhun Syeh, Lagu Tukhun Awal,Lagu Tukhun Kasakh, dan
yang terahir Tegak Melayu atau penutup. Dalam Bedikekh terdapat banyak judul
lagu yang berkembang dimasyarakat, sedangkan untuk surat berzanjinya sendiri
terdapat 12 (Dua Belas) surat. Pada tahap penyelesaian Bedikekh, Jenang
mengucapkan ucapan terimakasih kepada semua pihak masyarakat yang telah
menyempatkan hadir untuk melaksanakan proses Bedikekh dikediaman Sahibul
Hajat sekaligus mempersilahkan peserta Bedikekh untuk menikmati hidangan
yang telah disediakan Sahibul Hajat, maka selesailah tahapan serta proses
pelaksanaan Bedikekh di Pekon Sukarame Kecamatan Balik Bukit Kabupaten
Lampung Barat.
BEDIKEKH PADA MASYARAKAT PEKON SUKARAME
KECAMATAN BALIK BUKIT KABUPATEN LAMPUNG BARAT
Oleh:
Andri Wijaya
Skripsi
Sebagai Salah Satu Syarat untuk Mencapai Gelar
SARJANA PENDIDIKAN
Pada
Program Studi Pendidikan Sejarah
Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Lampung
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS LAMPUNG
BANDAR LAMPUNG
2018
RIWAYAT HIDUP
Penulis dilahirkan di Sukarame. Pada Tanggal 06 Agustus
1995, merupakan anak kedua dari tiga saudara, buah hati
dari pasangan Bapak Darman Brazi dan Ibu Mulyati.
Penulis memulai pendidikan dasarnya di Sekolah Dasar
Negeri 1 Sukarame. Kecamatan Balik Bukit Kabupaten
Lampung Barat pada tahun 2002. Pada tahun 2008 penulis melanjutkan
pendidikan di Madrasah Tsanawiyah Negeri (MTsN) 1 Liwa Kecamatan Balik
Bukit Kabupaten Lampung Barat. Penulis melanjutkan pendidikan di Sekolah
Menengah Atas Negeri (SMAN) 1 Liwa Kecamatan Balik Bukit Kabupaten
Lampung Barat pada tahun 2011 dan selesai pada tahun 2014. Pada tahun 2014
penulis diterima sebagai mahasiswa di Universitas Lampung pada Fakultas
Keguruan dan Ilmu Pendidikan Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial
Program Studi Pendidikan Sejarah melalui jalur SNMPTN.
Selama menjadi mahasiswa, penulis cukup aktif dalam berbagai organisasi intra
dan ekstra kampus yaitu:
1. Korps Muda Bem U KBM Unila tahun 2014
2. Staff ahli Kementrian Akspro Bem U KBM Unila tahun 2015
3. Staff ahli Kementrian Kominfo Bem U KBM Unila tahun 2016
4. Sekretaris Bidang Media Center HIMAPIS FKIP Unila tahun 2015
5. Anggota Bidang Media Center FOKMA Pendidikan Sejarah tahun 2016
6. Ketua Bidang Media Center IKAM LAMBAR
7. Anggota Bidang Media Center IKAHIMSI KORWIL X
8. Anggota Media Eduspot FKIP Universitas Lampung
Pada bulan Juli-Agustus 2017, penulis melaksanakan KKN Terintegrasi di Desa
Purwa Agung Kecamatan Negara Batin Kabupaten Way Kanan. Penulis
melaksanakan PPL di SMA Negeri 1 Negara Batin sekarang menjadi SMA Negeri
5 Way Kanan.
MOTTO
Maka Sesungguhnya Bersama Kesulitan Itu Ada Kemudahan. Sesungguhnya Bersama Kesulitan Itu Ada Kemudahan.
( QS Al Insyirah Ayat 5-6 )
Jangan Takut Untuk Diremehkan, dan Jangan Mempersulit Orang Lain
Man Shafara Zafira (Siapa Yang Bersabar Pasti Beruntung). ( Andri Wijaya)
PERSEMBAHAN
Terucap syukur kehadirat Allah SWT, kupersembahkan karya ini
sebagai tanda cinta, kasih sayang dan baktiku kepada :
Bapak ku Darman Brazi, Ibuku Mulyati
Yang telah merawat, menasehatiku dan membesarkanku
Kakakku Yessi Mayang Sari, Adikku Aby Akbar
Dan Keponakanku Andika Pratama
yang telah menasehatiku serta mendukungku dalam menggapai cita-
cita dan yang telah menjadi sumber semangatku selama ini
Saudara-saudaraku dan Sahabat-sahabatku
Para pendidikku tercinta, yang telah memberikan ilmu dan pengalaman untukku
Almamater Tercinta Universitas Lampung
SANWACANA
Assalamualaikum Wr.Wb
Segala puji bagi Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya,
sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “BEDIKEKH PADA
MASYARAKAT PEKON SUKARAME KECAMATAN BALIK BUKIT
KABUPATEN LAMPUNG BARAT ”. Sholawat serta salam semoga senantiasa
tercurah kepada Nabi Muhammad SAW yang selalu kita nantikan syafaat-Nya di
hari akhir kelak Amin.
Penulis menyadari akan keterbatasan dan kemampuan yang dimiliki, sehingga
mendapat banyak bantuan serta bimbingan dari berbagai pihak, maka dalam
kesempatan ini peneliti ingin mengucapkan terima kasih kepada :
1. Bapak Dr. Hi. Muhammad Fuad, M.Hum. Dekan Fakultas Keguruan dan
Ilmu Pendidikan Universitas Lampung.
2. Bapak Dr. Abdurrahman, M.Si. Wakil Dekan Bidang Akademik dan
Kerjasama Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Lampung.
3. Bapak Drs. Hi. Buchori Asyik, M.Si. Wakil Dekan Bidang Keuangan, Umum
dan Kepegawaian Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas
Lampung.
4. Bapak Drs. Supriyadi, M.Pd. Wakil Dekan Bidang Kemahasiswaan dan
Alumni Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Lampung.
5. Bapak Drs. Zulkarnain, M. Si. Ketua Jurusan Pendidikan IPS Fakultas
Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Lampung.
6. Bapak Drs. Syaiful M, M. Si. Ketua Proram Studi Pendidikan Sejarah
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Lampung
7. Bapak Drs. Iskandar Syah, M.H. Dosen Pembimbing I dalam skripsi ini yang
telah bersedia meluangkan waktu, memberikan bimbingan, kritik, saran serta
nasehat dalam proses kuliah dan proses penyelesaian skripsi.
8. Bapak Muhammad Basri,S.Pd,.M.Pd. Selaku Pembimbing Akademik (PA)
Sekaligus Dosen pembimbing II dalam skripsi ini yang telah bersedia
meluangkan waktu, memberikan bimbingan, kritik, saran serta nasehat dalam
proses kuliah dan proses penyelesaian skripsi.
9. Bapak Drs. Ali Imron, M.Hum. Dosen Pembahas yang telah bersedia
meluangkan waktu, memberikan bimbingan, saran serta nasehat dalam proses
kuliah dan proses penyelesaian skripsi.
10. Bapak dan Ibu dosen Pendidikan Sejarah FKIP UNILA, Drs. Maskun, M.H.,
Drs. Wakidi, M.Hum, Drs. Tontowi, M.Si., Dr.Risma Sinaga, M .Hum.,
Suparman Arif, S.Pd, M.Pd., Yustina Sri Ekwandari, S.Pd, M.Hum., Hendri
Susanto, S.S., M.Hum., Cheri Saputra, S.Pd, M.Pd., Myristica Imanita, S.Pd,
M.Pd dan Bapak Marzius Insani, S.Pd., M.Pd, yang sudah saya anggap
seperti abang sendiri, serta para pendidik di Unila pada umumnya yang telah
memberikan ilmu pengetahuan kepada penulis selama menjadi mahasiswa di
Program Studi Pendidikan Sejarah, yang telah membimbing penulis selama
menjadi mahasiswa di program studi pendidikan sejarah.
11. Bapak Takzim selaku Pekhatin Pekon Sukarame yang telah banyak
membantu serta menerima penulis selama dalam penelitian.
12. Tokoh adat dan Masyarakat Pekon Sukarame terima kasih atas waktu dan
kesempatan yang diberikan kepada penulis untuk mendapatkan data dan
informasi mengenai permasalahan dalam penelitian skripsi ini.
13. Sahabat-sahabatku Kiyay dan Atu Program Studi Pendidikan Sejarah
angkatan 2014 terima kasih atas motivasinya.
14. Sahabat-sahabat KKN dan PPL di Desa Purwa Agung Kecamatan Negara
Batin Kabupaten Way Kanan (M. Dian Antariksa, Anjas Wicaksono, Devi
Fitriani, Lela Noviana, Carolina Claudia Anggina N, Ayu Purry Purnama,
Teresa Wilda Triadita Manik). terimakasih atas bantuan kalian dan
persahabatan yang tetap terjaga hingga saat ini.
15. Teman-teman sepermainan M. Riski Pratama, Khalidia, Yusuf Ardianto, Luki
Hamdani, Sabda Muhammad, Aldino Antoni, Indah Nina Yusti, Dea
Deviana, Berda Gustiantia, terima kasih atas kasih dan kisah yang kita ukir
bersama.
16. Teman-teman Bem U Kbm Universitas Lampung, KMB X, Himapis,
Eduspot, Fokma, Ikahimsi Korwil X, Ikam Lambar, LF3 2018 Super Team
yang telah mengajarkanku banyak hal tentang berorganisasi selama
menempuh pendidikan di Universitas Lampung.
17. Kakak-kakak dan adik-adik tingkat di Program Studi Pendidikan Sejarah
terima kasih atas motivasinya.
18. Semua Pihak yang telah membantu dalam penyusunan skripsi ini yang tidak
dapat disebutkan satu persatu. Terima kasih.
Penulis berharap semoga Allah memberikan balasan atas semua kebaikan dan
pengorbanan semua pihak yang telah membantu penulis dan semoga skripsi ini
dapat bermanfaat.
Wassalamu’alaikum Wr. Wb.
Bandar Lampung, 13 Juli 2018
Penulis
Andri Wijaya
xi
DAFTAR ISI
Halaman
DAFTAR ISI ................................................................................................... xi
DAFTAR TABEL DAN BAGAN ................................................................. xiii
DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................. xv
I. PENDAHULUAN ................................................................................... 1
1.1 Latar Belakang Masalah .................................................................... 1
1.2 Identifikasi Masalah ........................................................................... 4
1.3 Pembatasan Masalah .......................................................................... 5
1.4 Rumusan Masalah .............................................................................. 5
1.5 Tujuan, Kegunaan, dan Ruang Lingkup Penelitian ........................... 5
1.5.1 Tujuan Penelitian ...................................................................... 5
1.5.2 Kegunaan Penelitian ................................................................ 6
1.5.3 Ruang Lingkup Penelitian ........................................................ 6
II. TINJAUAN PUSTAKA .......................................................................... 9
2.1 Tinjauan Pustaka ................................................................................ 9
2.1.1 Konsep Tradisi.......................................................................... 9
2.1.2 Konsep Masyarakat Saibatin .................................................... 10
2.1.3 Konsep Bedikekh ...................................................................... 11
2.1.4 Konsep Pelaksanaan ................................................................. 11
2.2 Kerangka Pikir .................................................................................. 12
2.3 Paradigma ......................................................................................... 13
III. METODE PENELITIAN ....................................................................... 14
3.1 Metode Yang Digunakan ................................................................... 14
3.2 Lokasi Penelitian ............................................................................... 15
3.3 Variabel Penelitian ............................................................................ 16
3.3.1 Definisi Operasional ................................................................ 16
3.3.2 Informan .................................................................................. 17
3.4 Teknik Pengumpulan Data ................................................................ 18
3.4.1 Teknik Observasi (Pengamatan)............................................... 18
3.4.2 Teknik Dokumentasi ............................................................... 18
xii
3.4.3 Teknik Kepustakaan ................................................................ 19
3.4.4 Teknik Wawancara ................................................................... 19
3.5 Teknik Analisis Data ......................................................................... 20
3.5.1 Reduksi Data ........................................................................... 21
3.5.2 Penyajian Data ......................................................................... 22
3.5.3 Mengambil Kesimpulan dan Verifikasi .................................... 22
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN ............................................................... 23
4.1 Hasil Penelitian ................................................................................. 23
4.1.1 Gambaran Umum Daerah Penelitian ....................................... 23
4.1.1.1 Sejarah Pekon Sukarame .............................................. 23
4.1.1.2 Letak dan Batas Administrasi Pekon Sukarame .......... 25
4.1.1.3 Luas Wilayah Pekon Sukarame .................................. 26
4.1.1.4 Keadaan Penduduk Pekon Sukarame .......................... 27
4.1.1.4.1 Jumlah Penduduk Berdasarkan Jenis
Kelamin ....................................................... 27
4.1.1.4.2 Keadaan Penduduk Menurut Mata
Pencaharian .................................................. 28
4.1.1.4.3 Keadaan Penduduk Menurut Sistem
Kepercayaan ................................................. 28
4.1.1.4.4 Keadaan Struktur Pemerintahan ................... 29
4.1.2 Deskripsi Hasil Penelitian ....................................................... 30
4.1.2.1 Sejarah Bedikekh ........................................................... 30
4.1.2.2 Sejarah Al Berzanji ....................................................... 31
4.1.2.3 Pengertian Bedikekh...................................................... 33
4.1.2.4 Alat Musik Pengiring Bedikekh .................................... 35
4.1.2.5 Fungsi Pelaksanaan Bedikekh ....................................... 37
4.1.2.6 Tahap Awal Pelaksanaan Bedikekh .............................. 38
4.1.2.7 Tata cara Pelaksanaan Bedikekh ................................... 40
4.1.2.7.1 Pembuka Acara Bedikekh ............................. 40
4.1.2.7.2 Kegiatan Inti Acara Bedikekh....................... 41
4.1.2.7.3 Penutup Acara Bedikekh .............................. 51
4.2 Pembahasan ....................................................................................... 59
V. KESIMPULAN DAN SARAN ............................................................... 64
5.1 Kesimpulan ....................................................................................... 64
5.2 Saran ................................................................................................. 65
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
xiii
DAFTAR TABEL DAN BAGAN
Tabel : Halaman
1. Kepala Pekon Sukarame .............................................................................. 25
2. Jarak Pusat Pemerintahan ............................................................................ 26
3. Luas Wilayah Pekon Sukarame ................................................................... 26
4. Keadaan Penduduk Pekon Sukarame .......................................................... 27
5. Jumlah Penduduk Berdasarkan Jenis Kelamin ............................................ 27
6. Mata Pencaharian Pokok Masyarakat di Pekon Sukarame.......................... 28
7. Jumlah Penduduk Menurut Agama di Pekon Sukarame Kecamatan
Balik Bukit Kabupaten Lampung Barat ...................................................... 29
8. Alat Musik Pengiring Bedikekh ................................................................... 37
9. Lagu Pertama Ya Robbi dengan bacaan Surat Bisahri ................................ 44
10. Lagu Pertam Allah Walli dengan bacaan Surat Bisahri .............................. 45
11. Lagu Pertama Nabi Adam dengan bacaan Surat Bisahri ............................. 46
12. Lagu Pertama Al Ham Dullah dengan bacaan Surat Bisahri ....................... 47
13. Lagu Kedua Sarib Arbi dengan bacaan Surat Tanakol ................................ 48
14. Lagu Kedua Al Fasol dengan bacaan Surat Tanakol ................................... 49
15. Lagu Kedua Abu Bakar dengan bacaan Surat Tanakol ............................... 50
16. Lagu Kedua Ya Rosu dengan bacaan Surat Tanakol................................... 51
17. Lagu Cakak Allah Nabi ............................................................................... 52
xiv
18. Lagu Tukhun Syeh Allah Shollu Alaika ...................................................... 53
19. Lagu Tukhun 1 Allah Ya Sailillah ............................................................... 53
20. Lagu Tukhun 2 Allah Hu Allah ................................................................... 54
21. Lagu Tukhun 3 Allah Shallu........................................................................ 54
22. Lagu Tukhun 4 Allah Ya Rosulullah ........................................................... 54
23. Lagu Tukhun 5 Shallu Ala ........................................................................... 55
24. Lagu Tukhun 6 Ifdullah ............................................................................... 55
25. Lagu Tukhun 7 Alaiya ................................................................................. 55
26. Lagu Tukhun 8 Miskil ................................................................................. 56
27. Lagu Tukhun 9 Ya Nabi .............................................................................. 56
28. Lagu Tukhun 10 Perang Aceh ..................................................................... 56
29. Lagu Tukhun 11 Ya Rosulallah ................................................................... 57
30. Lagu Tukhun 12 Ya Allah ........................................................................... 57
31. Lagu Tukhun 13 Shallah .............................................................................. 57
32. Lagu Tukhun 14 Shallah .............................................................................. 58
33. Lagu Tukhun Kasakh Takoballah ................................................................ 58
34. Bagan 1. Struktur Aparat Pekon Sukarame ................................................. 29
xv
DAFTAR LAMPIRAN
1. Komisi Pembimbing
2. Rencana Judul Penelitian Kaji Tindak/Skripsi
3. Rekomendasi Menjadi Pembahas Seminar Usulan Skripsi
4. Surat Izin Penelitian Pendahuluan
5. Surat Izin Penelitian
6. Daftar Nama Informan
7. Rekapitulasi Hasil Wawancara
8. Foto-foto Penelitian
I. PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Masalah
Kebudayaan yang sudah melekat dalam kehidupan masyarakat dan sudah turun
temurun sejak dulu, akan semakin terkonsep dalam kehidupan masyarakat
sehingga menjadi sebuah kepercayaan terhadap hal-hal yang berhubungan dengan
sebuah keyakinan yang sulit untuk dihilangkan. Kepercayaan-kepercayaan yang
masih berkembang dalam kehidupan suatu masyarakat, biasanya dipertahankan
melalui sifat-sifat lokal yang dimilikinya. Dimana sifat lokal tersebut pada
akhirnya menjadi suatu kearifan yang selalu dipegang teguh oleh masyarakatnya.
Nilai-nilai kearifan lokal yang masih ada biasanya masih dipertahankan oleh
masyarakat yang masih memiliki tingkat kepercayaan yang kuat. Kepercayaan
yang masih mentradisi dalam masyarakat juga disebabkan karena kebudayaan
yang ada biasanya bersifat universal sehingga kebudayaan tersebut melekat pada
masyarakat dan sudah mejadi hal yang pokok dalam kehidupannya. Melville
J.Herkovits menyatakan bahwa kebudayaan merupakan sesuatu yang bersifat
superorganic, karena kebudayaan bersifat turun temurun dari generasi ke generasi
berikutnya, walaupun manusia yang ada didalam masyarakat senantiasa silih
berganti disebabkan kematian dan kelahiran (Soerjono soekamto. 2006: 150).
2
Dengan demikian bahwa kebudayaan yang diwariskan secara turun temurun
tersebut tidak dapat dipisahkan satu sama lain.
Indonesia merupakan salah satu negara dari sekian banyak negara yang ada di
dunia yang masih memegang teguh kebudayaan yang diwariskan oleh nenek
moyang secara turun menurun. Kebudayaan di Indonesia memiliki keunikan serta
ciri khas tersendiri, hal tersebut yang dapat menjadi sebuah bukti bahwa Indonesia
merupakan sebuah negara yang kaya akan keanekaragaman budaya dan tradisi.
Keanekaragaman adat istiadat yang terdiri dari berbagai suku bangsa dan agama
merupakan kebudayaan nasional karena kebudayaan nasional adalah kekayaan
yang bersumber dari kebudayaan daerah. Kebudayaan nasional akan lebih kaya
jika kebudayaan daerah dilestarikan dan dikembangkan. Kebudayaan daerah akan
berkembang pesat jika didukung oleh masyarakat dan pemerintah daerah. Oleh
karena itu, pembangunan kebudayaan nasional tersebut diarahkan untuk
memberikan wawasan budaya dan makna pada pembangunan dalam segenap
dimensi kehidupan masyarakat berbangsa dan bernegara.
Kebudayaan pada dasarnya adalah keseluruhan sistem gagasan tindakan dan hasil
karya manusia dalam rangka kehidupan masyarakat yang menjanjikan milik dari
manusia yang diperoleh dengan cara belajar. Hal tersebut berarti bahwa seluruh
tindakan manusia adalah kebudayaan. (Koentjraningrat, 1990; 180)
Lampung adalah salah satu suku bangsa yang ada di Indonesia, suku Lampung
berada di ujung selatan sebelah barat Pulau Sumatera. Pada suku Lampung terbagi
3
menjadi dua bagian yaitu Lampung Pepadun dan Lampung Saibatin. Lampung
Saibatin adalah sebutan bagi orang-orang yang berada di sepanjang pesisir Selatan
Lampung. Sedangkan, Lampung Pepadun adalah sebutan bagi orang Lampung
yang pada umumnya bermukim di sepanjang aliran sungai yang bermuara kelaut
Jawa dan orang Lampung. Dalam bertutur Orang Saibatin bedialek A, sedangkan
orang Pepadun berdialek O walaupun tidak semuanya (Hadikusuma, 1989 ; 118).
Masyarakat Lampung sudah berabad-abad dikenal dunia luar mendiami
daerah yang subur tersebut. masyarakat Lampung terdiri dari 2 masyarakat
asli yang sering disebut dengan Masyarakat Lampung jurai Pepadun dan
jurai Saibatin. Orang Lampung Jurai Pepadun pada umumnya
bermukim di sepanjang aliran sungai yang bermuara kelaut Jawa dan
orang Lampung Jurai Saibatin bermukim di pesisir pantai dan
sepanjang aliran sungai yang bermuara ke samudera Indonesia. Dalam
bertutur orang Saibatin berdialek A, sedangkan orang Pepadun
berdialek O, tetapi tidak semua orang Lampung Pepadun berdialek
O. (Menurut Imron Ali (2005:1)
Lampung Barat adalah salah satu daerah yang penduduknya didominasi oleh
masyarakat Lampung khususnya Jurai Saibatin yang lebih dikenal dengan
sebutan kerajaan Sekala Bekhak Negeri Berselimut Kabut banyak kebudayaan
yang masih amat kental dan berkembang dalam kehidupan sehari-hari
masyarakatanya. Oleh karena itu penulis akan membahas salah satu budaya dari
masyarakat Lampung Saibatin di Pekon Sukarame Kecamatan Balik Bukit
Kabupaten Lampung Barat yaitu tradisi Bedikekh.
Bedikekh merupakan salah satu sastra yang dikenal masyarakat Lampung Saibatin
hususnya di Pekon Sukarame yang bernafaskan islami, kesenian ini berupa
tabuhan dan lantunan puji-pujian terhadap Allah SWT yang di ambil dari kitab
berzanji. Menurut bapak Muhammad Basri Asal mula Bedikekh berasal dari kata
4
berzikir yang artinya adalah sarana /media untuk menyebut dan mengingat nama
Allah SWT, hingga kemudian berzikir lebih dikenal oleh masyarakat Lampung
Saibatin dengan sebutan Bedikekh fungsinya pun tetap sama yakni mengingat dan
menyebut dan melantunkan puji-pujian terhadap Rosul yang bernapaskan Islam
dengan menggunakan media rebana yang dipukul secara seirama yang kemudian
biasa dilaksanakan pada saat pernikahan, aqiqah, dan sunatan. ( Hasil Wawancara
Dengan Bapak M. Basri 15 Januari 2018 ).
Bedikekh adalah sebuah kesenian menyanyi atau melantunkan lagu sambil
memukul rebana secara bersama-sama. Biasanya ada 3 (tiga) orang yang
dijadikan pedoman (diikuti) oleh peserta untuk berlagu secara bersama-
sama. Peserta Bedikekh menggunakan jas, peci, dan sarung gantung.
Peserta merupakan utusan dari tiap-tiap marga. Lirik Bedikekh
menggunakan huruf Arab yang bermakna puji-pujian terhadap Rosul yang
bernapaskan Islam. Acara dilaksanakan di dalam rumah pengantin
semalam suntuk dimulai pukul 18.00 WIB sampai pagi pukul 06.00 WIB
yang diatur oleh seorang Jenang.(Imron Ali, 2005 : 43)
Dalam pelaksanaan Bedikekh pada masyarakat pekon Sukarame, Kecamatan Balik
Bukit, Kabupaten Lampung Barat banyak proses yang akan dilaksanakan. Maka
dari itu, peneliti akan meneliti tentang Pelaksanaan Bedikekh pada masyarakat
adat Lampung saibatin di pekon Sukarame Kecamatan Balik Bukit Kabupaten
Lampung Barat.
1.2. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah diutarakan oleh penulis diatas maka
identifikasi masalah dalam penelitian ini adalah :
1. Pelaksanaan Bedikekh pada masyarakat adat Lampung saibatin di pekon
Sukarame Kecamatan Balik Bukit Kabupaten Lampung Barat?
5
2. Persepsi masyarakat tentang tradisi Bedikekh pada masyarakat adat Lampung
saibatin di Pekon Sukarame Kecamatan Balik Bukit Kabupaten Lampung
Barat?
3. Perubahan acara tradisi Bedikekh pada masyarakat adat Lampung saibatin di
Pekon Sukarame Kecamatan Balik Bukit Kabupaten Lampung Barat?
4. Makna tradisi Bedikekh pada masyarakat adat Lampung saibatin di Pekon
Sukarame Kecamatan Balik Bukit Kabupaten Lampung Barat?
1.3. Pembatasan Masalah
Agar dalam penelitian ini tidak menyimpang dari pokok permasalahan yang ada,
maka penulis membatasi masalah pada “Pelaksanaan Bedikekh pada masyarakat
adat Lampung saibatin di Pekon Sukarame Kecamatan Balik Bukit Kabupaten
Lampung Barat”
1.4. Perumusan Masalah
Berdasarkan Latar Belakang masalah di atas maka rumusan masalahnya yaitu
bagaimana Pelaksanaan Bedikekh Pada Masyarakat Pekon Sukarame Kecamatan
Balik Bukit Kabupaten Lampung Barat?
1.5. Tujuan, Kegunaan, dan Ruang Lingkup Penelitian
1.5.1 Tujuan penelitian
Adapun tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui Pelaksanaan Bedikekh Pada
Masyarakat Pekon Sukarame Kecamatan Balik Bukit Kabupaten Lampung Barat.
6
1.5.2 Kegunaan Penelitian
Setiap penelitian tentunya akan dapat memberikan berbagai manfaat bagi semua
orang yang membutuhkan informasi tentang masalah yang penulis teliti, adapun
kegunaan dari penelitian ini adalah:
1.5.2.1 Kegunaan Teoritis
Penelitian ini menjadi bahan sumbangan pengetahuan dalam rangka
pengembangan ilmu pengetahuan, khususnya ilmu-ilmu sosial dan budaya
mengenai Pelaksanaan Bedikekh Pada Masyarakat Pekon Sukarame Kecamatan
Balik Bukit Kabupaten Lampung Barat
1.5.2.2 Kegunaan Praktis
1. Penelitian ini diharapkan dapat menambah pengetahuan dan wawasan bagi
peneliti mengenai Pelaksanaan Bedikekh Pada Masyarakat Pekon Sukarame
Kecamatan Balik Bukit Kabupaten Lampung Barat
2. Sebagai informasi kepada generasi muda untuk mengetahui Pelaksanaan
Bedikekh Pada Masyarakat Pekon Sukarame Kecamatan Balik Bukit
Kabupaten Lampung Barat
1.5.3 Ruang Lingkup Penelitian
Agar tidak terjadi suatu kerancuan dalam sebuah penelitian, perlu penulis berikan
batasan ruang lingkup yang akan mempermudah pembaca memahami isi karya
tulis ini. Adapun ruang lingkup tersebut adalah :
1. Subjek Penelitian : Masyarakat Lampung Saibatin Pekon Sukarame,
Kecamatan Balik Bukit, Kabupaten Lampung
Barat.
7
2. Objek Penelitian : Pelaksanaan Bedikekh pada masyarakat pekon
Sukarame Kecamatan Balik Bukit Kabupaten
Lampung Barat.
3. Tempat Penelitian : Pekon Sukarame di Kabupaten Lampung Barat.
4. Waktu Penelitian : Tahun 2017
5. Didiplin Ilmu : Antropologi
REFERENSI
Soerjono Soekanto. 2006. Sosiologi Suatu Pengantar. CV. Rajawali. Jakarta. Hal
154
Koentjaraningrat. 2000. Pengantar Ilmu Antropologi. Jakarta: Rineka Cipta. Hal
180
Hadikusuma, Hilman. 1989. Masyarakat dan Adat Budaya Lampung. Bandung:
Mandar Maju. Hal. 118
Imron, Ali. 2005. Pola Perkawinan Saibatin. Bandar Lampung:Universitas
Lampung. Hal 43
II. TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Tinjauan Pustaka
Tinjauan Pustaka dilakukan untuk menyeleksi masalah-masalah yang akan
menjadi topik penelitian. Dimana dalam penelitian ini akan dicari konsep-konsep
yang dapat dijadikan landasan teori bagi penelitian yang akan dilakukan. Adapun
tinjauan pustaka dalam penelitian :
2.1.1. Konsep Tradisi
Tradisi merupakan khasanah yang terus hidup dalam masyarakat secara-temurun
yang keberadaanya akan selalu dijaga dari satu generasi ke generasi berikutnya.
(Yahya, 2009:2).
Tradisi merupakan kebiasaan yang dilakukan turun-temurun dan terus
dilaksanakan pada masyarakat yang ada (J.S.Badudu.2003:349).
Tradisi merupakan perbuatan yang dilakukan berulang-ulang didalam bentuk yang
sama (Soejono Soekanto,1990;154)
Berdasarkan uraian di atas dapat dijelaskan tradisi adalah suatu kegiatan prilaku
yang dilakukan masyarakat tertentu yang menyangkut adat-istiadat, norma-norma
dan sebagainya secara turun-temurun dan terus menerus menurut adat kebiasaan.
10
2.1.2. Konsep Masyarakat Saibatin
Saibatin merupakan sebutan kepada salah satu suku asli Lampung yang berasal
dari Sekala Bekhak. Kemudian menyebar ke wilayah pantai atau Pesisir Barat
ujung pulau Sumatera. Dimana Sai artinya satu; batin artinya jiwa; jadi dapat
diartikan bahwa Saibatin merupakan satu jiwa atau satu batin. Aplikasi satu batin
ini dalam adat, bermakna kepemimpinan atau punyimbang secara genalogis, yang
tidak bisa dipindahkan kepada gennya yang lain. Jadi, kepempimpinan atau
punyimbang tidak pernah berpindah ke gen lain apalagi ke suku lain (Ali Imron,
2005:100).
Selanjutnya ciri-ciri masyarakat adat Lampung Saibatin antar lain:
1. Martabat kedudukan tetap, tidak ada peralihat adat.
2. Jenjang kedudukan Saibatin tidak seperti Lampung Pepadun.
3. Bentuk perkawinan bujujokh dan semanda.
4. Pakaian adat hanya dimiliki dan dikuasai Saibatin (Sigor, mahkota sebelah)
5. Kebanggaan keturunan hanya terbatas pada kerabat Saibatin.
6. Hubungan kekerabatan kurang akrab.
7. Belum diketahuinya kitab-kitab adatnya.
8. Pengaruh islam lebih kuat.
9. Peradilan adat mulai melemah.
(Hadikusuma,1989:118).
Dari penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa Saibatin yang berati satu jiwa,
aplikasi nyata dari satu jiwa tersebut dalam adat bermakna kepemimpinan atau
punyimbang tidak bisa berpindah ke gen lain dan terus menjaga kemurnian darah
kepunyimbangan.
11
2.1.1 Konsep Bedikekh
Bedikekh adalah menyanyi atau melantunkan lagu sambil memukul rebana secara
bersama-sama. Bedikekh berasal dari kata berzikir yang pada zaman Nabi, ketika
Nabi memomong anak nya sambil berzikir dengan irama lagu yang lagunya
menyebut nama Allah (Ali Imron: 2011:312).
Menurut Bapak Nasiri Bedikekh merupakan salah satu sastra yang dikenal
masyarakat Lampung Saibatin hususnya di Pekon Sukarame yang bernafaskan
islami, kesenian ini berupa tabuhan dan lantunan puji-pujian terhadap Allah SWT
yang di ambil dari kitab berzanji.
Sedangkan Menurut bapak Muhammad Basri Asal mula Bedikekh berasal dari
kata berzikir yang artinya adalah sarana /media untuk menyebut dan mengingat
nama Allah SWT, hingga kemudian seiring dengan perkembangan zaman berzikir
lebih dikenal oleh masyarakat Lampung Saibatin khususnya di Pekon Sukarame
dengan sebutan Bedikekh fungsinya pun tetap sama yakni mengingat dan
menyebut nama Allah SWT dengan menggunakan media atau alat musik
Kekhicing dan Tekhbangan atau yang lebih dikenal dengan rebana, yang dipukul
dengan ketukan yang seirama sambil menyanyikan puji-pujian kepada Allah SWT
dan Rosul yang kemudian biasa dilaksanakan pada saat pernikahan, aqiqah, dan
sunatan. (Hasil wawancara dengan Bapak Muhammad Basri 15 Januari 2018)
2.1.2 Konsep Pelaksanaan
Pengertian pelaksanaan menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, pelaksanaan
adalah proses, tata cara, rancangan. (Dedikbud, 1991 ;488) sedangkan di dalam
Kamus Lengkap Bahasa Indonesia pengertian pelaksanaan adalah yang
12
mengerjakan atau melakukan (rancangan dan sebagainya) (Karta Saputra
1992;162).
Pelaksanaan merupakan aktifitas atau usaha-usaha yang dilaksanakan untuk
melaksanakan semua rencana dan kebijaksanaan yang telah dirumuskan dan
ditetapkan dengan dilengkapi segala kebutuhan, alat-alat yang diperlukan, siapa
yang melaksanakan, dimana tempat pelaksanaannya mulai dan bagaimana cara
yang harus dilaksanakan (Westa 1985 : 17).
2.2 Kerangka Pikir
Bedikekh merupakan salah satu sastra yang dikenal masyarakat Lampung Saibatin
hususnya di Pekon Sukarame yang bernafaskan islami, kesenian ini berupa
tabuhan dan lantunan puji-pujian terhadap Allah SWT dan Rosul yang di ambil
dari kitab berzanji.
Asal mula Bedikekh berasal dari kata berzikir yang artinya adalah sarana /media
untuk menyebut dan mengingat nama Allah SWT dan Rosul, hingga kemudian
berzikir lebih dikenal oleh masyarakat Lampung Saibatin dengan sebutan
Bedikekh fungsinya pun tetap sama yakni mengingat dan menyebut dan
melantunkan puji-pujian terhadap Allah SWT dan Rosul yang bernapaskan Islam
dengan menggunakan media rebana yang dipukul secara seirama yang kemudian
biasa dilaksanakan pada saat pernikahan, aqiqah, dan sunatan.
Proses pelaksanaan Bedikekh bagi masyarakat Lampung Saibatin memiliki
beberapa tahapan-tahapan yang harus dilalui oleh setiap yang melaksanakannya.
13
Adapun tahapan-tahapan dimulai dari sebelum pelaksanaan, dan pada saat
pelaksanaan.
2.3 Paradigma
Ket:
: Garis Tujuan
: Garis Kegiatan
Kegiatan I
(TahapAwal
Persiapan
Bedikekh)
Bedikekh Lampung Saibatin
Kegiatan II
(Tahap
Pelaksanaan
Bedikekh)
Pelaksanaan Bedikekh
REFERENSI
Yahya, Ismail. 2009. Adat-Adat Jawa Dalam Bulan-Bulan Islam. Jakarta: Inti
Media. Hal. 2
J.S Badudu. 2003. Ilmu Bahasa Lapangan. Kompas. Jakarta. Hal 349
Soerjono Soekanto. 1990. Sosiologi Suatu Pengantar. CV. Rajawali. Jakarta. Hal
154
Imron, Ali. 2005. Pola Perkawinan Saibatin. Bandar Lampung:Universitas
Lampung. Hal. 100
Hadikusuma, Hilman. 1989. Masyarakat dan Adat Budaya Lampung. Bandung:
Mandar Maju. Hal, 118
Imron, Ali, Op.Cit., Hal. 212
Depdikbud. 1991. Kamus Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka. Hal 488
III. METODOLOGI PENELITIAN
3.1. Metode Penelitian
Metode merupakan faktor yang sangat penting dalam memecahkan suatu masalah
dan menentukan keberhasilan suatu penelitian. Usman dan Purnomo menjelaskan
bahwa Metode adalah suatu prosedur atau cara untuk mengetahui sesuatu yang
mempunyai langkah-langkah sistematis (Usman dan Purnomo, 2008:41).
Metode merupakan cara pengumpulan data yang menghasilkan catatan-catatan
penting yang berhubungan dengan masalah yang akan diteliti sehingga akan
diperoleh data yang lengkap, sah dan bukan berdasarkan perkiraan
(Koestoro,2006:142),
Berdasarkan pendapat tersebut dapat disimpulkan bahwa metode merupakan cara
yang digunakan untuk memecahkan suatu masalah dan menentukan keberhasilan
penelitian. Sedangkan metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini
adalah metode deskriftif.
Metode deskriptif adalah metode yang digunakan untuk memecahkan atau
menjawab permasalahan yang dihadapi pada situasi sekarang, dilakukan
dengan menempuh langkah-langkah pengumpulan data, klasifikasi
analisis, pengolahan data, membuat kesimpulan dan laporan. Dengan
tujuan utama untuk membuat penggambaran tentang suatu keadaan secara
objektif dalam suatu situasu. (Muhammad Ali, 1987:120)
15
Menurut Gunawan Suratmo menjelaskan bahwa penelitian deskriptif adalah
penelitian didasarkan data deskripsi dari suatu status, keadaan, sikap, hubungan,
atau suatu sistem pemikiran suatu masalah yang menjadi obyek penelitian
(Gunawan Suratmo, 2002:16).
Dari beberapa pendapat di atas dapat di tarik kesimpulan bahwa metode deskriptif
adalah suatu metode yang digunakan untuk menggambarkan suatu kejadian atau
pristiwa yang sistematis, faktual dan akurat berdasarkan fakta-fakta yang tampak
dan sebagaimana adanya.Dalam penelitian ini peneliti menggunakan metode
deskriptif dengan tujuan agar dapat memperoleh informasi yang sistematis dan
akurat mengenai Pelaksanaan Bedikekh pada masyarakat Pekon Sukarame
Kecamatan Balik Bukit Kabupaten Lampung Barat.
3.2 Lokasi Penelitian
Lokasi penelitian ini dilakukan di kabupaten Lampung Barat. Lokasi ini dipilih
berdasarkan teknik Purposive Sampling yaitu dilakukan dengan sengaja, cara
penggunaan sempel ini diantara populasi sehingga sempel dapat mewakili
karakteristik populasi yang telah dikenal sebelumnya. Selain itu pemilihan lokasi
penelitian didasarkan oleh lokasi penelitian juga tidak jauh dari pekon kelahiran
peneliti dengan harapan peneliti akan dapat lebih mudah melakukan penelitian
karena secara verbal penulis dapat berkomunikasi dengan para responden yang
rata-rata berkomunikasi menggunakan bahasa Lampung.
Suwardi Endraswara (2006:15) Sampel adalah salah satu cara pembatasan
(penyempitan) wilayah yang akan digarap. Dengan kata lain sempel adalah
sumber informasi data itu sendiri sempel dalam penelitian ini adalah masyarakat
16
yang mengerti tentang Pelaksanaan Bedikekh pada Masyarakat Pekon Sukarame
Kecamatan Balik Bukit Kabupaten Lampung Barat.
3.3 Variabel Penelitian
Variabel penelitian adalah segala sesuatu yang berbentuk apa saja yang ditetapkan
oleh peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh informasi tentang hal tersebut,
kemudian ditarik kesimpulan (Sugiyono, 2006:42).
Variabel penelitian merupakan segala faktor yang menyebabkan aneka perubahan
pada fakta-fakta suatu gejala tentang kehidupan (Suyono 1985:431).
Berdasarkan pendapat tersebut dapat disimpulkan bahwa variabel adalah suatu
yang berbentuk apa saja yang dipelajari yang dapat menyebabkan perubahan
dalam kehidupan.
Variabel Penelitian dalam penelitian ini adalah Bedikekh pada masyarakat
Lampung di Pekon Sukarame Kecamatan Balik Bukit Kabupaten Lampung Barat.
3.3.1 Definisi Operasional
Definisi Oprasional Variabel adalah suatu cara mengukur variabel dengan
memberikan arti atau mendefinisikan kegiatan agar dalam penelitian menjadi
lebih mudah. Definisi oprasional adalah suatu definisi yang diberikan kepada
suatu variabel atau kontrak atau variabel tersebut (Natzir, 2005:126)
Maka dalam penelitian ini, definisi oprasional variabelnya adalah Pelaksanaan
Bedikekh pada masyarakat Lampung di Pekon Sukarame Kecamatan Balik Bukit
Kabupaten Lampung Barat.
17
3.3.2 Informan
Pemahaman tentang informan ini sangat penting karena seorang peneliti budaya
mau tidak mau harus berhadapan lansung dengannya. Informan merupakan
seseorang atau ketua adat yang memiliki pengetahuan budaya yang di teliti
(Suwardi, 2006:119)
Informan adalah orang yang mempunyai banyak pengetahuan tentang latar
penelitian dan bersedia untuk memberikan informasi tentang situasi dan kondisi
latar belakang penelitian (Moleong 1998:90).
Narasumber yang dipilih berdasarkan kriteria-kriteria tertentu karena itu maka
perlu dipilih orang benar-benar mengetahui tentang objek yang akan di teliti.
Syarat-syarat seorang informan adalah jujur, taat pada janji, patuh pada peraturan,
suka berbicara, tidak masuk dalam salah satu kelompok yang bertikai dalam latar
belakang penelitian yang mempunya pandangan tertentu mengenai peristiwa yang
terjadi.
Informan dalam penelitian ini dipilih berdasarkan kriteria-kriteria sebagai berikut:
1. Individu yang bersangkutan merupakan tokoh adat dari masyarakat setempat
2. Individu yang bersangkutan memiliki pengetahuan yang luas mengenai
masalah yang akan diteliti
3. Individu yang bersangkutan memiliki kesediaan dan waktu yang cukup
4. Individu yang bersangkutan sehat jasmani dan rohani
5. Individu yang bersangkutan telah berusia dewasa
18
3.4 Teknik Pengumpulan Data
Dalam pengumpulan data, peranan alat pengumpulan data sangat penting karena
alat ini digunakan sebagai pedoman atau pegangan selama pengumpulan data itu
berlangsung. Ada berbagai macam alat pengumpulan data yang digunakan, sesuai
dengan metode yang dipilih dalam proses pengumpulan data. Untuk memperoleh
data yang lengkap, akurat dan dapat dipertanggung jawabkan kebenaran
ilmiahnya, peneliti menggunakan teknik pengumpulan data sebagai berikut.
3.4.1 Teknik Observasi
Observasi merupakan suatu proses yang kompleks, suatu proses yang tersusun
dari berbagai proses biologis dan psikologis. Dua diantara yang terpenting dalah
proses-proses pengamatan dan ingatan, observasi digunakan bila penelitian
berkenaan dengan prilaku manusia, proses kerja, gejala-gejala alam dan bila
responden yang diamati tidak terlalu besar (Sugiyono, 1990:162)
Metode observasi sebagai alat Pengumpulan data adalah kegiatan pengamatan
(secara indrawi) yang direncanakan, sistematis, dan hasilnya dicatat serta
dimaknai (diinterpretasikan) dalam rangka memperoleh pemahaman tentang
subyek akan diamati. Observasi ini mencakup nilai estetika, nilai etik dan pesan
moral dari Bedikekh pada masyarakat Lampung di Pekon Sukarame Kecamatan
Balik Bukit Kabupaten Lampung Barat. Observasi ini dilakukan selama peneliti
berada di Pekon Sukarame Kecamatan Balik Bukit Kabupaten Lampung Barat.
3.4.2 Teknik Dokumentasi
Teknik dokumentasi adalah cara mengumpulkan data melalui sumber tertulis,
terutama berupa arsip-arsip dan termasuk juga buku-buku tentang pendapat, teori,
19
dalil atau hukum-hukm dan lain-lain yang berhubungan dengan masalah yang
akan diteliti (Nawawi, 2001:133).
Jadi dalam penelitian ini, peneliti juga melakukan pengumpulan data melalui
dokumen-dokumen yang berisi informasi mengenai Bedikekh tersebut.
3.4.3 Teknik Kepustakaan
Melalui teknik kepustakaan ini peneliti mengumpulkan data dengan membaca
literatur-literatur yang terdapat di ruang perpustakaan, guna memperoleh data-data
yang relevan dengan masalah yang sedang diteliti.
Teknik kepustakaan merupakan cara pengumpulan data dan informasi dengan
bantuan berbagai macam material yang terdapat di ruang perpustakaan misalnya
koran, majalah-majalah, naskah, catatan-catatan, kisah sejarah, dokumen dan
sebagainya yang relevan dengan penelitian Menurut Koentjaraningrat (1981:81).
Dalam suatu penelitian, mutlak dibutuhkan literatur guna menunjang data-data
yang ada, walaupun hanya sebagai pelengkap. Penelitian ini bersifat lapangan,
sehingga data-data yang ada dalam penulisan laporan penelitian ini lebih banyak
berdasarkan data yang diperoleh dari lokasi penelitian dibandingkan dengan data-
data yang diperoleh dari literatur-literatur.
3.4.4 Teknik Wawancara
Pada penelitian ini teknik pengumpulan data yang digunakan adalah teknik
wawancara. Menurut Soehartono dalam M. Hikmat (2011:80) wawancara adalah
pengumpulan data dengan mengajukan pertanyaan secara langsung kepada
20
responden oleh peneliti/pewawancara dan jawaban-jawaban responden di catat
atau direkam dengan alat perekam.
Usman (2009:57) mengatakan:
Teknik pengumpulan data melalui wawancara merupakan salah satu teknik
terbaik untuk mendapatkan data pribadi, tidak terbatas pada tingkat
pendidikan, asalkan responden dapat berbicara dengan baik, dan dapat
dijadikan pelengkap teknik pengumpulan data lainnya. Bentuk wawancara
digunakan dalam penelitian ini adalah wawancara terstruktur dan
wawancara tidak terstruktur.
1. Wawancara terstruktur
Dalam wawancara terstruktur, pewawancara menyampaikan
pertanyaan yang sudah disiapkan dan proses tanya jawab sudah
terarah untuk mengumpulkan data-data yang relevan. Pertanyaan
yang sistematis akan mudah diolah dan pemecahan masalah lebih
mudah serta kesimpulan yang diperoleh lebiah reliabel.
2. Wawancara tidak terstruktur
Dalam wawancara tidak terstruktur, wawancara dilakukan dengan
tidak terarah dan wawancara ini dilakukan pada saat penelitian
pendahuluan
Dalam penelitian ini peneliti menggunakan teknik wawancara dengan
mewawancarai informan yang sudah ditentukan yang mengerti dan memahami
tentang Pelaksanaan Bedikekh Pada Masyarakat Lampung di Pekon Sukarame
Kecamatan Balik Bukit Kabupaten Lampung Barat.
3.5 Teknik Analisis Data
Pada penelitian ini menggunakan teknik analisis data Kualitatif karena data yang
diperoleh bukan merupakan angka-angka sehingga tidak dapat di uji secara
statistik dan data-data yang diperoleh merupakan uraian-uraian analisis.
Analisis kualitatif yaitu dengan menggunakan proses berfikir induktif, untuk
menguji hipotesis yang dirumuskan sebagai jawaban sementara terhadap masalah
21
yang diteliti. Induktif dalam hal ini dibuat bertolak dari berbagai fakta
teridentifikasi munculnya atau tidak (Muhammad Ali, 1985:155).
Analisis kualitatif lebih berdasarkan pada filsafat fenomenalogis yang
mengutamakan penghayatan dan menafsirkan makna suatu peristiwa interaksi
tingkah laku manusia dalam situasi tertentu menurut persepektif peneliti sendiri
(Husaini Usman, 2009:78)
Langkah-langkah dalam penelitian menganalisis data dalam penelitian adalah
sebagai berikut:
3.5.1 Reduksi Data
Reduksi data meliputi proses penataan data mentah yaitu catatan lapangan,
rekaman, maupun dokumen. Pemilihan didasarkan pada hasil penulisan ulang,
transkripsi, maupun memo dan catatan reflektif saat peneliti sedang melakukan
pengumpulan data. Reduksi data dilakukan untuk penataan data mentah hasil
wawancara dengan observasi atas jalannya Bedikekh pada Masyarakat Pekon
Sukarame Kecamatan Balik Bukit Kabupaten Lampung Barat Langkah-langkah
yang digunakan pada tahap ini adalah:
1. Mengumpulkan data jumlah penduduk Pekon Sukarame Kecamatan Balik
Bukit Kabupaten Lampung Barat.
2. Memilah masyarakat Pekon Sukarame Kecamatan Balik Bukit Kabupaten
Lampung Barat Berdasarkan suku
3. Peneliti difokuskan pada Lampung Saibatin
22
4. Mengumpulkan informasi tentang budaya Bedikekh melalui tokoh adat dan
masyarakat Pekon Sukarame
5. Mengamati masyarakat Lampung Saibatin yang melaksanakan budaya
Bedikekh.
3.5.2 Penyajian Data
Penyajian data merupakan salah satu dari teknik analisis data kualitatif. Penyajian
data adalah kegiatan ketika sekumpulan informasi disusun, sehingga memberi
kemungkinan akan adanya penarikan kesimpulan. Bentuk penyajian data kualitatif
berupa teks naratif (berbentuk catatan lapangan), matriks, grafik, jaringan dan
bagan.
3.5.3 Mengambil Kesimpulan dan Verifikasi
Pada tahapan ini penarikan kesimpulan dilakukan secara cermat dengan
melakukan verifikasi berupa tinjauan ulang pada catatan-catatan lapangan
sehingga data yang ada dapat teruji kebenarannya. Dalam analisa hasil penelitian
ini, peneliti melakukan penyimpulan dengan cara menjelaskan setiap bagian-
bagian penting dari setiap pembahasan dari hasil penelitian yang ditemukan di
lapangan.
REFERENSI
Husain Usman Purnomo. 2008. Metodologi Penelitian Sosial. Jakarta: Bumi
Aksara. Hal 41
Budi Koestoro&Basrowi. 2006. Strategi Penelitian Sosial dan Pendidikan.
Surabaya: Yayasan Kampusina. Hal 142
Mohamad Ali. 1987. Penelitian Pendidikan Dan Strategi. Ehalian Indonesia.
Jakarta. Hal 12
Gunawan Suratmo. F. 2002. Panduan Penelitian Multidisiplin. Bogor :Institut
Pertanian Bogor Press. Hal 16
Suwardi Endraswara. 2006. Metode Penelitian Kebudayaan. UGM
Press.Yoyakarta.Halaman 15.
Sugiyono. 2006. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R &. D. Bandung:
Alfabeta. Hal 42
Suyono Ariyono, 1985. Kamus Antropologi, Jakarta: Akademi Persindo. Hal 43
Natzir, Moh. 2005. Metode Penelitian. Bogor: Ghalia Indonesia. Hal 126
Suwardi Endraswara. 2006. Metode Penelitian Kebudayaan. UGM
Press.Yoyakarta. Hal 119
Moleong Moleong 1998. Metodologi Penelitian Kualitatif. CV. Remaja.
Rosdakarya, Bandung. Hal 190
Sugiyono, Op.Cit., Hal 162
Nawawi, Hadari.2001. Penelitian Terapan. Jakarta: Raja Grafindo Persada. Hal
133
Hikmat, Mahi M. 2011. Metode Penelitian: Dalam Perspektif Ilmu Komunikasi
dan Sastra. Yogyakarta: Graha Ilmu. Halaman 80.
Usman, Husaini dan Purnomo.2009.Metodologi Penelitian Sosial- edisi kedua.
Jakarta: Bumi Aksara. Halaman 57.
Husaini Usman, Op.Cit., Hal 78
V. KESIMPULAN DAN SARAN
5.1. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan maka dapat ditarik kesimpulan
terkait Pelaksanaan Bedikekh Pada Masyarakat Pekon Sukarame Kecamatan Balik
Bukit Kabupaten Lampung Barat,yaitu:
1. Mayoritas masyarakat Pekon Sukarame Kecamatan Balik Bukit Kabupaten
Lampung Barat di Zaman yang se modern ini masih melaksanakan Bedikekh
dikarenakan masyarakat Pekon Sukarame Kecamatan Balik Bukit Kabupaten
Lampung Barat masih menganggap bahwa Bedikekh merupakan sebuah
budaya yang patut untuk dilestarikan dalam sebuah acara sakral, seperti
pernikahan, aqiqah, dan sunatan.
2. Dalam pelaksanaan Bedikekh alat musik yang digunakan sebagai pengiring
dari lantunan puji-pujian kepada Allah SWT dan Rosul adalah Kekhicing dan
Tekhbangan.
3. Tahapan awal dalam pelaksanaan Bedikekh adalah meminta izin kepada
Raja/Tetuha Adat proses ini disebut dengan Buhimpun atau koordinasi yang
diawali dengan pembukaan, penyamapaian maksut Buhimpun , menentukan
siapa saja yang akan diundang, penentuan Jenang, dan penentuan personil
arak-arakkan.
65
4. Terdapat tata cara dalam proses pelaksanaan Bedikekh diawali dengan
pembukaan, kegiatan inti (Lagu, Tukhun Syeh, Tukhun Awal, Tukhun
Kasakh), dan terahir penutup atau Tegak Melayu.
5.2 Saran
Berkaitan dengan penelitian yang telah dilaksanakan dengan judul Pelaksanaan
Bedikekh Pada Masyarakat Pekon Sukarame Kecamatan Balik Bukit Kabupaten
Lampung Barat, ada beberapa saran yang ingin peneliti sampaikan diantaranya:
1. Diharapkan pada Masyarakat Pekon Sukarame Kecamatan Balik Bukit
Kabupaten Lampung Baratwalaupun di tengah-tengah arus globalisasi dan
westernisasi, arus cepat perkembangan informasi dan komunikasi hendaknya
tidak meninggalkan dan melupakan Bedikekh yang telah diwariskan
leluhurnya sebagai identitas diri dari masyarakat Saibatin khususnya
masyarakat Pekon Sukarame.
2. Adanya Pelaksanaan Bedikekh dalam pernikahan masyarakat Saibatin
merupakan tradisi yang diwariskan oleh nenek moyang kepada anak cucunya
berfungsi sebagai pengingat dan cara untuk memperkenalkan bahwa
masyarakat Pekon Sukarame memiliki tradisi yang tidak dapat ditinggalkan,
oleh karena itu diharapkan kepada Ketua Adat maupun tokoh adat Pekon
Sukarame diharapkan untuk terus berpartisipasi aktif dalam
mensosialisasikan, mempromosikan serta mempertahankan kebudayaan adat
khususnya dalam perkawinan masyarakat saibatin.
DAFTAR PUSTAKA
Budi Koestoro&Basrowi. 2006. Strategi Penelitian Sosial dan Pendidikan.
Surabaya: Yayasan Kampusina.
Depdikbud. 1991. Kamus Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka.
Gunawan Suratmo. F. 2002. Panduan Penelitian Multidisiplin. Bogor :Institut
Pertanian Bogor Press.
Hadikusuma, Hilman. 1989. Masyarakat dan Adat Budaya Lampung. Bandung:
Mandar Maju. Hal.
Husain Usman Purnomo. 2008. Metodologi Penelitian Sosial. Jakarta: Bumi
Aksara.
Imron, Ali. 2005. Pola Perkawinan Saibatin. Bandar Lampung:Universitas
Lampung.
J.S Badudu. 2003. Ilmu Bahasa Lapangan. Kompas. Jakarta.
Koentjaraningrat. 2000. Pengantar Ilmu Antropologi. Jakarta: Rineka Cipta.
______________. 1981. Pengantar Ilmu Antropologi. Jakarta: Rineka Cipta.
______________. 1973. Metode – Metode Penelitian Masyarakat. Jakarta:
Gramedia
Maryaeni. 2012. Metode Penelitian Kebudayaan. Jakarta: Bumi Aksara
Moleong 1998.Metodologi Penelitian Kualitatif. CV. Remaja. Rosdakarya,
Bandung.
Natzir, Moh. 2005. Metode Penelitian. Bogor: Ghalia Indonesia.
Nawawi, Hadari.2001. Penelitian Terapan. Jakarta: Raja Grafindo Persada.
Soerjono Soekanto. 2006. Sosiologi Suatu Pengantar. CV. Rajawali. Jakarta.
_______________. 1990. Sosiologi Suatu Pengantar. CV. Rajawali. Jakarta.
Sugiyono. 2006. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R &. D. Bandung:
Alfabeta.
Suwardi Endraswara. 2006. Metode Penelitian Kebudayaan. UGM
Press.Yogyakarta.
Suyono Ariyono, 1985. Kamus Antropologi, Jakarta: Akademi Persindo.
Yahya, Ismail. 2009. Adat-Adat Jawa Dalam Bulan-Bulan Islam. Jakarta: Inti
Media.
Wawancara:
Basri.60 Tahun.Di Pekon Sukarame Kecamatan Balik Bukit Kabupaten Lampung
Barat. 15 Januari 2018. Senin. Pukul 20.00 WIB.
Nasiri.45 Tahun.Di Pekon Sukarame Kecamatan Balik Bukit Kabupaten Lampung
Barat. 16 Januari 2018. Selasa.Pukul 09.00 WIB.
Lana.49 Tahun.Di Pekon Sukarame Kecamatan Balik Bukit Kabupaten Lampung
Barat. 17 Januari 2018. Rabu. Pukul 19.00 WIB.
Jaya. 40 Tahun.Di Pekon Sukarame Kecamatan Balik Bukit Kabupaten Lampung
Barat. 17 Januari 2018. Rabu.Pukul 09.00 WIB.
Andeswa.28 Tahun.Di Pekon Way Empulau Ulu Kecamatan Balik Bukit
Kabupaten Lampung Barat. 22 Juni 2018. Jumat.Pukul 09.00 WIB.