bedah buku napak tilas ma

Upload: rya-ristu-nugroho

Post on 13-Jul-2015

34 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

BEDAH BUKU NAPAK TILAS YAPERTIMMA

Mengenang sejarah berdirinya Universitas Merdeka Madiun, dan masih dalam rangkaian acara Dies Natalies ke 32 belum lama ini diselenggarakan Bedah Buku Napak Tilas Yayasan Perguruan Tinggi Merdeka Madiun dan Sejarah Berdirinya Universitas Merdeka Madiun. Menurut Ketua Umum Yapertimma H. Suhendro, SSos kegiatan ini diselenggarakan bukan hanya untuk mengenang sejarah berdirinya Universitas Merdeka Madiun tetapi juga untuk menumbuhkan kembali semangat yang dahulu menjiwai para pendiri agar diteladani oleh baik pengurus Yayasan maupun seluruh Civitas Akademika. Semangat saja tidak cukup, tetapi juga tekad dan komitmen agar pelaksanaan kegiatan pendidikan dapat berjalan sebagaimana dicita-citakan para pendiri dahulu, ujar H. Suhendro, SSos saat mengawali sambutan pembuka acara Bedah Buku yang diselenggarakan di Graha Samiarto Laksono Kampus Universitas Merdeka Madiun. Selain mengenang sejarah serta upaya menjiwai semangat para pendiri, H. Suhendro, SSos mengatakan kegiatan Bedah Buku ini juga dalam rangka meluruskan sejarah Unmer yang selama ini banyak mengandung bias. Banyak hikmah yang bisa dijadikan renungan. Kalau kita ingat ungkapan Bung Karno Jas Merah, jangan sekali sekali meninggalkan sejarah. Dengan melihat sejarah sesungguhnya kita mengukur ketulusan dan kejujuran kita untuk melihat kebenaran. Lebih lagi, akan menumbuhkan kesadaran akan rasa memiliki, mencintai, memelihara, membela, dan membangun lembaga serta mengembangkan perguruan tinggi sesuai tuntutan perubahan. Senada dengan Ketua Umum Yapertimma, Drh. Sutranggono, tokoh pendiri Yayasan dan Universitas Merdeka Madiun mengajak segenap pengurus Yapertimma dan Struktural di jajaran Universitas Merdeka Madiun untuk mengelola Unmer sebaik mungkin sehingga cita-cita para pendiri bisa tercapai bahkan bisa melebihi dari apa yang dicita-citakan. Pendirian Unmer ini berawal dari keprihatinan kami karena banyaknya lulusan sekolah yang tidak dapat melanjutkan pendidikan ke bangku kuliah baik karena hambatan biaya. Pada saat itu, biaya pendidikan amat tinggi dan tidak terjangkau oleh kalangan kebanyakan, ujar Drh. Sutranggono. Menurut Drh. Sutranggono, ide dasar pendirian Yayasan dan Universitas Merdeka madiun ini adalah semangat pengabdian untuk mencerdaskan bangsa. Para pendiri merasa terpanggil untuk dapat membantu masyarakat yang ingin melanjutkan pendidikan dengan biaya yang terjangkau. Karena itu Drh. Sutranggono berharap, komitmen untuk memberikan layanan dibidang pendidikan ini dapat dipegang teguh sehingga Unmer dapat semakin berkembang untuk lebih berperan dalam upaya mencerdaskan bangsa sesuai tujuan awal para pendiri. Demikian juga Drh. Sutranggono berpesan agar hubungan kerja sama antara Yayasan dan Civitas Akademika dapat berjalan baik dan transparan, serta terus memelihara tekad, semangat, dan komitmen untuk mengabdi di bidang pendidikan tanpa mengesampingkan kesejahteraan pelaku di Yayasan maupun Civitas Akademika. Proses penulisan buku ini melewati jalan yang sangat panjang, kira-kira memerlukan waktu sekitar 9 tahun, karena harus menelusuri sejarah, mencari data baik dokumen maupun saksi sejarah

yang masih hidup. Presentasi buku Sejarah Yapertimma dan Berdirinya Universitas Merdeka Madiun disampaikan oleh Ir. Rahmanta Setiahadi, MHut selaku Ketua Tim Penulis Buku. Nampak hadir dalam acara tersebut para sesepuh pendiri maupun ahli waris seperti Drh. Sutranggono, keluarga almarhum Samiarto Laksono, dr. H. Pudjo Semedi, Kol (Purn) Sastrodihardjo Sadji, Drs. Hari Soetopo, Hadi Soedjanmo, Drs. Langkung Slamet, Tegoeh BA. Hadir pula jajaran Muspida Kota dan Kabupaten Madiun, Ketua-Ketua Yayasan Merdeka seJatim, serta pihak-pihak yang turut berjasa dalam penyelenggaraan perkuliahan serta pengadaan tanah dan bangunan untuk kampus yang sekarang. Sebelumnya, dilakukan penyerahan cindera mata dan penghargaan oleh Ketua Umum Yapertimma kepada para sesepuh dan ahli waris pendiri Yayasan dan Universitas Merdeka Madiun.***(MM/hms) FOTO DI PAK BAGYO