beberapa tehnik analisa untuk perencanaan.doc

42
BEBERAPA TEHNIK ANALISA UNTUK PERENCANAAN KESEHATAN 1. Menetapkan prioritas masalah 2. Menetapkan prioritas jalan keluar 3. Analisis SWOT 4. Analisis Manfaat Biaya dan Analisis Ketepatan Biaya 5. Tehnik Kesepakatan Kelompok 1. Menetapkan prioritas Masalah. Ditinjau dari sudut pelaksanaan program, penetapan masalah adalah sangat penting. Yang dimaksud dengan masalah adalah Kesenjangan antara apa yang ditemukan ( WHAT IS ) dengan apa yang semestinya ( WHAT SHOULD BE ). Ada beberapa cara yang sering digunakan dalam menetapkan prioritas masalah antara lain dengan menggunakan intuisi, mengandalkan ilham atau atas petunjuk atasan. Ke tiga cara ini meskipun hasilnya kadang-kadangb tepat tapi tidak dianjurkan, melainkan dengan menggunakan tehnik kajian data. Untuk tehnik kajian data ada beberapa kegiatan yang dilakukan. A. Melakukan pengumpulan data. Data adalah hasil dari suatu pengukuran dan atau pengamatan. Agar data dapat menghasilkan kesimpulan tentang prioritas masalah ada beberapa hal yang perlu diperhatikan. 1. Jenis data . Salah satu jenis data yang paling dasar tentang kesehatan mengacu pada teori BLUM yang membagi data kesehatan dalam kategori yaitu, data tentang perilaku, data tentang l;ingkungan, data tentang pelayanan kesehatan dan data tentang keturunan. Tetapi apabila sumber daya serta waktu cukup dapat dikumpulkan data yang lebih lengkap yang meliputi : A. Keadaan geografis 1

Upload: dewidhes

Post on 08-Apr-2016

158 views

Category:

Documents


95 download

TRANSCRIPT

Page 1: BEBERAPA TEHNIK ANALISA UNTUK PERENCANAAN.doc

BEBERAPA TEHNIK ANALISA UNTUK PERENCANAAN KESEHATAN

1. Menetapkan prioritas masalah2. Menetapkan prioritas jalan keluar3. Analisis SWOT4. Analisis Manfaat Biaya dan Analisis Ketepatan Biaya5. Tehnik Kesepakatan Kelompok

1. Menetapkan prioritas Masalah.

Ditinjau dari sudut pelaksanaan program, penetapan masalah adalah sangat penting. Yang dimaksud dengan masalah adalah Kesenjangan antara apa yang ditemukan ( WHAT IS ) dengan apa yang semestinya ( WHAT SHOULD BE ).Ada beberapa cara yang sering digunakan dalam menetapkan prioritas masalah antara lain dengan menggunakan intuisi, mengandalkan ilham atau atas petunjuk atasan. Ke tiga cara ini meskipun hasilnya kadang-kadangb tepat tapi tidak dianjurkan, melainkan dengan menggunakan tehnik kajian data. Untuk tehnik kajian data ada beberapa kegiatan yang dilakukan.

A. Melakukan pengumpulan data. Data adalah hasil dari suatu pengukuran dan atau pengamatan. Agar data dapat menghasilkan kesimpulan tentang prioritas masalah ada beberapa hal yang perlu diperhatikan.

1. Jenis data .

Salah satu jenis data yang paling dasar tentang kesehatan mengacu pada teori BLUM yang membagi data kesehatan dalam kategori yaitu, data tentang perilaku, data tentang l;ingkungan, data tentang pelayanan kesehatan dan data tentang keturunan. Tetapi apabila sumber daya serta waktu cukup dapat dikumpulkan data yang lebih lengkap yang meliputi : A. Keadaan geografisantara lain tentang luas dan batas batas wilayah, keadaan tanah, keadaan iklim dan cuaca, keadaan flora dan fauna. Peranan data geografis amat besar dalam memberikan arahan tentang ada atau tidaknya suatu masalah kesehatan. Selain itu, data data geografis juga bermanfaat untuk menetapkan prioritas jalan keluar. B. Pemerintahan Antara lain, tentang bentuik pemerintahan, peraturan perundanga-undangan yang berlaku, anggaran pendapatan dan belanja kesehatan sertya mekanismedan proses pengambilan keputusan.

1

Page 2: BEBERAPA TEHNIK ANALISA UNTUK PERENCANAAN.doc

C. Kependudukan. Antara lain tentang jumlah dan penyebarannya, angka pertumbuhan serta angka kelahiran penduduk Data kependudukan sangat penting bukan saja dalam hal menetapkan masalah tapi juga dalam menyusun cara untuk mengatasi masalah tersebut.

D Pendidikan. Yaitu meliputi Tingkat pendidikan serta fasilitas pendidikan yang tersedia.

E. Pekerjaan dan mata pencaharian. Penting untuk melihat kemampuan masyarakat dalam pembiayaan kesehatan serta ada penyakit tertentu yang dihubungkan denganpekerjaan tertentu. F.Keadaan sosial Yaitu meliputi pandangan, kebiasaan larangan dan anjuran yang ada kaitannya denganbidan kesehatan. G. Keadaan kesehatan. Secara umum dapat dibedakan atas:

– Data yang menunjukkan status kesehatan penduduk ( Vital Statistik ) seperti Angka kematian, angka kelahiran angka kesakitan, angka harapan hidup rata-rata.

– Keadaan kesehatan lingkungan pemukiman, seperti persentage penduduk yang mempunyai sumber air bersih, mempunyai jamban, mempunyai tempat sampah, mempunyai rumah sehat. Dll.

– Data tentang fasilitas dan pelayanan kesehatan, seperti ratio penduduk/ sarana kesehatan, jumlah dokter dan paramedis, jumlah kunjungan ke sarana kesehatan, luas cakupan pelayanan kesehatan, jumlah dan tingkat penggunaan tempat tidur perawatan, dll.

2. Sumber data. Ada tiga sumber data utama, Primer, hasil pemeriksaaan dan wawancara dengan masyarakat. Sekunder, laporan dari institusi pelayanan kesehatan dan administrasi pemerintahan, Tertier, adalah hasil publikasi badan badan resmi seperti BPS, Dinas Kesehatan atau Kantor Bupati/ Walikota.

3. Jumlah responden.

Biasanya data diambil dari sebagian penduduk saja karena hanya merupakan suatu surveu deskriptif maka besar sampel ditentukan dengan menggunakan rumus sbb,

n1 = 4pq L2 n2 = n1

2

Page 3: BEBERAPA TEHNIK ANALISA UNTUK PERENCANAAN.doc

1 + n1 N

n1 = Jumlah sampel awaln2 = Jmlah sampel akhirp = Sifat suatu keadaan dalam %q = 100% - pL = derajat ketepatan yang dipergunakan ( 0.005 )N = Jumlah penduduk

4. Cara mengambil sampel : Ada 4 cara pengambilan sampelyaitu, simple random sample, systematic randomh sampling, Stratified random sampling, dan cluster sampling.

5. Cara mengumpulkan data, biasanya dapat mengunakan tehnik, wawancara, pemeriksaan, pengamatan ( observasi ), peranserta ( Partisipasi ).

B. Pengolahan Data. Yaitu menyusun data yang tersedia sedemikian rupa sehingga jelas sifat-sifat yang dimiliki. Pengolahan data dapat dilakukan dengan cara manual, mekanikal serta elektrikal.

C. Penyajian data. Yaitu menyajikan data yang sudah diolah yang dapat dilakukan dengan tekstular, tabular dan grafikal.

D. Memilih prioritas masalah. Dari hasil penyajian data akan teridentifikasi beberapa masalah yang dihadapi dimana dari masalah masalah ini mungkin ada keterkaitan satu sama lain, dan juga karena keterbatasan sumber daya yang dimiliki, maka tidak mungkin dapat menyelesaikan seluruh masalah sekaligus tapi diperlukan memilih prioritas masalah. Salah satu cara yang sering digunakan dalam menetapkan prioritas masalah adalah dengan menggunakan tehnik kriteria matriks ( Criteria Matrix Technique ). Kriteria yang digunakan antara lain:

Pentingnya masalah (Importancy) : Makin penting suatu masalah maka semakin mendapat prioritas untuk diselesaikan.

Yang menjadi ukuran pentingnya masalah antara lain :- Besar masalah ( Prevalence).- Besar akibat yang ditimbulkan.- Tingkat kenaikan besarnya masalah ( Rate of increase)- Derajat keinginan masyarakat yang tidak terpenuhi ( Degrees of un-meet need ).- Keuntungan sosial yang diperoleh dengan selesainya masalah ( Social benefit ).

3

Page 4: BEBERAPA TEHNIK ANALISA UNTUK PERENCANAAN.doc

-. Rasa keprihatian masyarakat terhadap masalah ( Public concern )-. Suasana politik ( Political climate )

Kelayakan teknology ( Technological feasibility ) .Yaitu penguasaan ilmu dan teknologi yang sesuai. Makin layak

teknologi yang tersedia yang dapat digunakan menyelesaikan masalah,maka penyelesaian masalah tersebut makin diprioritaskan.

Sumber daya yang tersedia. (Resources availability) Makin tersedia sumber daya yang dapat digunakan untuk menyelesaikan masalah

maka penyelesaian masalah tersebut akan diprioritaskan.

Tehnik Kriteria Matriks Pemilihan prioritas MasalahNomor Daftar masalah I Jumlah

P S RI DU SB PB PC T R IxTxR1 A 1 4 2 3 4 3 1 3 2 1.7282 B 2 3 4 1 5 2 4 2 1 1.9203 C 4 2 5 2 3 1 3 1 4 2.880

2. Menetapkan jalan keluar ( Solution Priority) :

Menyusun alternatif jalan keluar

Yaitu menyusun alternatif jalan keluar untuk mengatasi masalah setelah berhasil menetapkan prioritas masalah salah satunya dengan mencoba berpikir kreatif. Salah satu tehnik yang biasa digunakan adalah tehnik analogi atau Synectic Tehnique, prinsip pokok tehnik ini adalah mencoba memancing para anggota kelompok untuk melahirkan gagasan baru, dimana setiap peserta diminta menganalogikan masalah yang sedang didiskusikan yang bisa bersifat personal, direct, symbolic atau fantacy. Beberapa langkah yang dapat dilakukan untuk dapat menemukan alternatif jalan keluar : 1. Menentukan berbagai penyebab masalah. Antar lain dengan Curah pendapat ( Brainstorming ) dengan membahas data yang telah dikumpulkan; 2. Menggunakan alat bantu diagram hubungan sebab akbat ( Cause effect diagram) atau Diagram tulang ikan ( Fish bone diagram ), atau Pohon masalah (Problems tree diagram ). 2. Memeriksa kebenaran penyebab masalah. Yaitu konfirmasi tentang kebenaran penyebab masalah yang telah disusun dengan melakukan pemeriksaan tambahan dengan mengumpulkan data data tambahan misalnya dengan melakukan uji staistik untuk mengidentifikasi penyebab masalah yang sebenarnya. 3. Mengubah penyebab masalah kedalam bentuk kegiatan. Dari beberapa daftar penyebab masalah dapat disusun bentuk bentuk kegiatan yang dapat digunakan untuk menyelesaikan masalah. Dari daftar ini dapat disusun alternatif penyelesaian masalah.

4

Page 5: BEBERAPA TEHNIK ANALISA UNTUK PERENCANAAN.doc

ALTERNATIF JALAN KELUAR

MASALAH PENYEBAB ( Statistik bermakna )

ALTERNATIF

Tingginya angka kematian Bayi karena Tetanus

1. Persalinan bayi ditolong dukun bayi tidak terlatih

2. Cakupan immunisasi Bumil terbatas3. Pengetahuan ibu tentang Tetanus

rendah

1 Kursus dukun bayi2. Meningkatkan cakupan Bumil3. Penyuluhan kesehatan

Memilih prioritas jalan keluar.

Dari daftar penyelesaian masalah yang telah disusun dipilh jalan keluar yang menjadi prioritas yang alkan dipilih mengingat keterbatasan yang dimiliki. Cara yang sering digunakan untuk memilih prioritas jalan keluar adalah dengan menggunakan tehnik kriteria matriks dengan melihat 2 aspek :

a. Efektivitas jalan keluar,

yaitu dengan menetapkan nilai efektifitas untuk setiap alternatif jalan keluar dengan menggunakan niali 1 s/d 5. Prioritas jalan keluar adalah yanmg nialai efektifitas nya paling tinggi. Selain itu untuk menentukan efektifitas jalan keluar dapat digunakan kriteria tambahan sebagai berikut:

1. Besarnya masalah yang dapat diselesaikan ( Magnitude )2. Pentingnya jalan keluar ( Importancy )3. Sensitivitas jalan keluar ( Vulnerability ) yaitu sensitivitas jalan keluar yang dipilih dalam mengatasi masalah dikaitkan dengan kecepatan jalan keluar yang dipilih dalam mengatasi masalah.

b. Efisiensi jalan keluar

Yaitu dengan menetapkan nilai efisiensi untuk setiap jalan keluar dengan memberi nilai 1 s/d 5. Nilai efisiensi ini biasanya dikaitkan dengan biaya ( cost ) Setelah itu dihitung nilai P ( prioritas ) untuk setiap alternatif jalan keluar dengan membagi hasil perkalian nilai M x I x V dengan nilai C.

5

Page 6: BEBERAPA TEHNIK ANALISA UNTUK PERENCANAAN.doc

MENETAPKAN PRIORITAS JALAN KELUAR

No. DAFTAR ALTERNATIF EFEKTIVITAS Efisiensi Jumlah  JALAN KELUAR M I V C MxIxV          C

1 A 4 3 2 3 82 B 3 2 4 4 63 C 5 4 5 2 30

Melakukan uji coba lapangan . Yaitu melakukan ujicoba lapangan untuk prioritas jalan keluar terpilih. Uji coba la[panghan ini penting untuk menilai berbagai faktor penopang dan penghambat yang mungkin ditemukan bila jalan keluar tersebut dilaksanakan.

Memperbaiki prioritas jalan keluar yaitu memperbaiki jalan keluar yang dipilih dengan memanfaatkan faktor penopang yang ditemukan pada saat uji coba lapangan sekaligus meniadakan faktor penghambat .

Menyusun uraian rencana prioritas jalan keluar. Yaitu menysun selengkapnya prioritas jalan keluar yang telah ditetapkan.

3. ANALISIS S W O T

6

Page 7: BEBERAPA TEHNIK ANALISA UNTUK PERENCANAAN.doc

Adalah suatu kajian yang dilakukan terhadap suatu organisasi sehingga diperoleh yang amat akurat tentang berbagai faktor kekuatan, kelemahan, kesempatan serta hambatan yang dimiliki dan atau dihadapi oleh organisasi.Unsur unsur SWOT :

1. Kekuatan, ( Strength ) : adalah berbagai kelebihan yang bersifat khas yang dimiliki organisasi, yang apabila dapat dimanfaatkan akan berperanan besar tidak hanya memperlancar berbagai kegiatan yang akan dilaksanakan oleh organisasi, tetapi juga dalam mencapai tujuan yang dimiliki organisasi itu.

2. Kelemahan, ( Weaknesses ) : Berbagai kekurangan yang bersifat khas yang dimiliki organisasi, yang apabila berhasil diatasi, akan berperanan besar tidak hanya dalam memperlancar berbagai kegiatan yang akan dilaksanakan oleh organisasi, tetapi juga dalam mencapaim tujuan organisasi itu.

3. Kesempatan, ( Opportunity ) : Yaitu peluang yang bersifat positip yang dihadapi oleh suatu organisasi, yang apabila dapat dimanfaatkan akan besar peranannya dalammencapai tujuan organisasi.

4. Hambatan, ( Threat ) : Yaitu kendala yang bersifat negatip yang dihadapi oleh suatu organisasi, yang apabila dapat diatasi akan besar peranannya dalam mencapai tujuan organisasi itu.

Tehnik analisa.

Dibedakan atas 3 tahap.

I. Melakukan analisis kekuatan dan kelemahan organisasi,

a. Menetapkan unsur-unsur organisasi yang akan dinilai. unsur-unsur yang akan dinilai biasanya dibedakan atas unsur perangkat organisasi yaitu tenaga ( Man ), Dana ( Money ), sarana ( Material ), serta metode ( Method ), dan unsur fungsi organisasi yang terdiri dari fungsi perencanaan, pengorganisasian pengerakan serta pengawasan.

b. Memberikan nilai untuk setiap unsur yang akan dinilai. Yaitu menyangkut nilai penampilan ( performance ) yang dinyataka dengan baik atau buruk, dan nilai kepentingan ( Importance ) yang dinyatakan dengan penting atau tidak penting.

c. Membuat matriks dari hasil penilaian yangb dilakukan.

d. Menarik kesimpulan dari hasil penilaian.

7

Page 8: BEBERAPA TEHNIK ANALISA UNTUK PERENCANAAN.doc

Contoh Matriks Kekuatan dan kelemahan organisasi.

PERFORMANCE

Baik Buruk Penting

A B IMPORTANCE D C

Tidak penting

II. Melakukan analisis kesempatan organisasi.

a. Menetapkan unsur unsur yang akan dinilai, biasanya unsur unsur yang akan dinilai ini adalah merupakan hal-hal baru untuk organisasi misalnya perubahan kebijakan pemerintah, perubahan tingkat sosial ekonomi masyarakat, perubahan keadaan sosial penduduk dan lain-lain.

b. Memberi nilai untuk setiap unsur yang dinilai yang menyangkut Nilai daya tarik ( Attractiveness ) yang dinyatakan dengan tinggi dan rendah dan nilai kemungkinan keberhasilan ( Success probability ) yangb juga dinyataka dengan tinggi rendah.

c. Membuat matriks dari hasil penilaiand. Menarik kesimpulan hasil penilaian

Matriks Kesempatan organisasi.

8

Page 9: BEBERAPA TEHNIK ANALISA UNTUK PERENCANAAN.doc

ATRACTIVENESS Tinggi rendah Tinggi

A B SUCCESS PROBABILITY

Rendah D C

III. Melakukan analisis hambatan organisasi.

a. Menetapkan unsur yang akan dinilai, sepertio halnya dengan kesempatan hambatan juga menyangkut hal hal baru untuk oerganisasi seperti perubahan kebijakan pemerintah, perubahan dalam sosial ekonomi pendudk dan perubahan sosial budaya masyarakat dll.

b. Memberi nilai untuk semua unsur yang dinilaiyang dapat dibedakan atas Nilai kemungkinan munculnya hambatan ( Probability of occurance ) yangh dinyatakan dengan Sering dan jarang, dan nilai seriusnya hambatan ( seriousness ) dengan nilai serius dan tidak.

Matriks kelemahan organisasi

Sering PROBABILITY OF OCCURANCE

Serius jarang A B

SERIOUSNESS D C

9

Page 10: BEBERAPA TEHNIK ANALISA UNTUK PERENCANAAN.doc

4. Analisis Manfaat Biaya ( Cost and Benefit Analysis ) dan Analisis Ketepatan Biaya ( Cost Effectiveness Analysis )

Yaitu suatu tehnik yang dipergunakan membantu pengambil keputusan dalam memilih suatu program dengan membandingkan keluaran yang diperoleh ( Manfaat = benefit , ketepatan = effectiveness ) dengan masukan ( biaya = cost ) yang dibutuhkan dari berbagai program yang tersedia.

Ciri pokok dari tehnik analisa ini antara lain adalah :

a. Bermanfaat untuk membantu pengambil keputusan . Tehnik analisa manfaat biaya dan analisis ketepatan nbiaya membantu pengambilkeputusan dalam menetapkan program yang terbaik untuk mencapai tujuan. Dengan demikian analisis ini dapat diterapkan sebelum program dilaksanakan dan untuk penilaian dimana kesimpulan yang diperoleh dapat dimanfaatkan untuk perencanaan berikutnya.

b. Berlaku jika tersedia 2 atau lebih program. Yaitun dengan membandingkan 2 atau lebih program dilihat dari output dan biaya yang dimiliki masing-masing program

c. Mengutamakan unsur masukan dan unsur keluaran. Yaitu hanya mengutamakan unsur masukan dan keluaran dalam program sementara unsur-unsur lainnya seperti proses, umpan balik dan lingkungan agak terabaikan. Unsur masukan dalam analisis manfaat biaya dan ketepatan biaya mempunyai ukuran yang sama yaitu besarnya cost ( biaya ) yang diperlukan untuk keperluan penyelenggaraan program. Tidak demikian halnya dengan unsur keluaran, pada analisis manfaat biaya, unsur keluaran adalah manfaat ( benefit ) yang dihasilkan yang dinyatakan dalam nilai uang. Sedangkan pada anlisis ketepatan biaya unsur keluaran adalah ketepatan ( effectiveness ) dalam menyelesaikan masalah yang dinyatakan dalam beberapa ukuran tertentu yang untuk bidan kesehatan adalah berbagai parameter kesehatan. Memberikan nilai uang untuk hasil program kesehatan tidak mudah. Misal dalam menghitung upaya memperpendek hari perawatan pada orang sakit akan berbeda nilainya bila dihubungkan dengan sifat pekerjaan seseorang. Oleh karena itu dalam bidang kesehatan lebih banyak digunakan tehnik analisi ketepatan biaya. Tapi tehnik ini juga mempunyai keterbatasan karena banayk keluaran yang tidak dinyatakan dengan nilaim uang, sehingga tehnik inim hanya digunakan untuk membandingkan program-program dengan keluaran yang sama saja.

10

Page 11: BEBERAPA TEHNIK ANALISA UNTUK PERENCANAAN.doc

Langkah langkah dalam melakukan analisis.

1. Merumuskan masalah dan tujuan khusus. Langkah pertama adalah dengan merumuskan masalah kesehatan yang dihadapi, yaitu spesifik dan dapat diukur, kemudian dilanjutkan dengan merumuskan tujuan khusus. Sering ditemukan kesulitan dalam merumuskan masalah dan tujuan khusus terkait dengan masalah ukuran misalnya rasa sakit. Dan keberhasilan program kesehatan banyak juga dipengaruhi kontribusi faktor-faktor lain diluar kesehatan.

2. Menyusun alternatif penyelesaian masalah. Bebarpa hal yang dapat dipakai sebagai pegangan dalam menyusun alternatif program penyelesaian masalah :

Memanfaatkan pengalaman dari penyelesaian masalah yang serupa dengan perhatian akan hal-hal seperti perbedaan waktu pelaksanaan, karakteristik penduduk, lokasi pelaksanaan, dan atau organisasi pelaksana.

Memnafaatkan pengetahuan tentang munculnya masaklah yang dihadapi ( Natural history of the problems ). Dengan diketahuinya proses munculnya masalah, terutama yang menyangkut hubungan sebab akibat, dapat disusun berbagai alternatif program penyelesaian masalah.

3. Menghitung masukan yang dibutuhkan dan keluaran yang dihasilkan dari setiap alternatif program yang disusun.

Menghitung masukan, Yaitu menghitung masukan yang semuanya dinyatakansebagai biaya ( cost ). Banyak faktor yang mempengaruhi dalam penghitungan masukan antara lain perbedaan dalam menaksir besarnya biaya. Biaya program yang dapat dihitung dapat dibedakan atas;

Biaya sebenarnya ( Actual Cost ), yang dapat dibedakan pula atas biaya langsung dan tidak langsung. Contoh biaya langsung misalnya gaji karyawan, biaya bahan habis pakai dan biaya operasional, sedang biaya tidak langsung antara lain biaya gedung , biaya peralatan, dan biaya pendidikan pegawai.

Biaya karena terjadinya hasil yang tidak diharapkan ( Cost of unexpected result ), misalnya keterlambatan penyelesaian program atau adanya kelompok penduduk yang tidak bnerhasil dicapai.

Biaya yang muncul karena hilangnya keuntungan dengan dengan tidak dipilihnya alternatif lain sebagi jalan keluar dan atau karena tidak dimanfaatkannya dana ysnmg tersedia untuk menyelenggarakan alternatif lain ( Opportunity cost )

11

Page 12: BEBERAPA TEHNIK ANALISA UNTUK PERENCANAAN.doc

Kelengkapan dan kesulitan tiga program pendidikan

Program Kelengkapan program Kesulitan program

ABC

+ + + + + + + + +

+ + + + + +

Menghitung keluaran

Keluaran dalam bidang kesehatan lazimnya dibedakan atas Pengaruh terhadap kesehatan yang dapat dibedakan atas keuntungan

terhadap kesehatan peorangan ( Personal health benefit ), misalnya meningkatnya usia hidup, menurunnya angka penyakit dan angka kecacatan. dan keuntungan terhadap pemakaian sumber daya pelayanan kesehatan ( health care resources benefit ) pada masa depan, misalnya program immunisasi BCG saat ini yang menyebabkan dimas depan tidak perlu lagi terlalu banyak menyediakan fassilitas pelayanan penyakit TBC.

Mempergunakan perbedaan gaji untuk 2 macam pekerjaan yang berbeda risikonya ( Willingness to pay )

Mempergunakan nilai denda yang telah ditetapkan oleh pengadilan.

Dalam menetapkan biaya juga perlu memperhitungkan inflasi dengan menggunakan rumus : Cn = Bo ( 1 – r )n Bn = Bo ( 1 – r )n

12

Page 13: BEBERAPA TEHNIK ANALISA UNTUK PERENCANAAN.doc

4. Membandingkan hasil perhitungan setiap alternatif program.Yaitu membandingkan hasil perhitungan dari setiap alternatif program yang tersedia.

Perbandingan Hasil Perhitungan 4 alternatif program

Program Biaya Jmh pasien yg diselamatkan Ratio hasil biayaABCD

100.000100.000200.000200.000

10121215

10.000 8.333 16.667 13.333

Informasi tambahan 2 alternatif program

Biaya yg dikeluarkan Jlh pasien yg diselamatkan Ratio hasil biayaProgram ASampai dg 50.000Sampai dg 100.000

810

6.25010.000

Program BSampai dg 50.000Sampai dg 100.000

610

8.333 8.333

Alternatif program dengan 3 keluaran

Program Biaya Jlh pasien yg diselamatkan

Hari sakit yg ditekan

Hari tidak masuk kerja yg ditekan

ABCD

100.000100.000100.000200.000

5547

252040060

30253580

5. Menyajikan hasil dan melakukan interpretasi

Penyajian yang dilakukan harus sedemikian rupa sehingga memudahkan kalangan pengambil keputusan menetapkan pilihannya.

13

Page 14: BEBERAPA TEHNIK ANALISA UNTUK PERENCANAAN.doc

5. TEHNIK KESEPAKATAN KELOMPOK( Group Decision Making )

Yaitu tehnik dalam penetapan prioritas masalah dan prioritas jalan keluar yang dilakukan tidak dengan menganalisis data tetapi dengan kesepakatan pihak ketiga yaitu sekelompok orang tertentu yangh diminta khusus untuk itu. Dapat dibedakan 2 macam :

1. Untuk mengumpulkan pendapat, Antara lain dikenal beberapa tehnik.

a. Synthetic Group Technique, mirip survey biasa, tapi respondennya adalah pihak ketiga yang umumnya adalah para ahli.

b. Delphi Technique, juga menggunakan tehnik survey dari sekelompok ahli dengan mengirim suatu seri pertanyaan secara berurutan. Pertanyaan pertama lebih bersifat umum ( misalnya dengan menyebutkan lima masalah kesehatan utama ). Daftar pertanyaan kedua lebihn bersifat khusus, yakni berisi komentar terhadap hasil dari pertanyaan pertama. Pekerjaan ini dapat dilakukan berulang ulang sampai tercapai konsensus. Untuk mempercepat proses dapat dilakukan dengan sekaligus melakukan pemungutan suara pada pengiriman pertanyaan kelima ( jumlah minimal ). Masalah yang paling banyak dipilih adalah prioritas masalah

c. Interacting Group Technique. Tehnik ini identik dengan pertemuan biasa. Disini peranan agenda dan pimpinan amat menentukan. Setiap peserta diminta untuk mengemukakan pendapatnya secara bebas. Di akhir pertemuan sesuai agenda pimpinan mengambil kesimpulan yang biasanya adalah m,engenai prioritas masalah dan atau penyelesaian masalah.

d. Formal Planning Group Technique. Hampir sama dengan Interacting Group Technique, tapi pada tehnik ini pimpinan kelompok terlebih dahulu menjelaskan berbagai masalah yang akan dibahas, lengkap denagn latar belakangnya. Setiap peserta dimunta mengemukan pendapatnya secara bebas dan masalah yang paling dikemukakan adalah prioritas masalah yang dicari.

e. Brainstrorming Technique, juga identik dengan intercting group tehnique, hanya bedasnya pimpinan mempersilahkan semua peserta untuk mengemukakan penda[patnya sebanyak-banyaknya, sebebas-bebasnya tetapi dengan menghindari adanya kritik. Tehnikm ini akan membweri hasil maksimal bila anggota dibatasi sekitar 12 orang yang memiliki pengetahuan dan pengalaman yang sama serta pimpinannya menguasai tehnik brainstorming. Tehnuik ini biasanya memerlukan waktu 30 sd 60 menit.

14

Page 15: BEBERAPA TEHNIK ANALISA UNTUK PERENCANAAN.doc

f. Delbecq Tehnique, dengan nama lain Nominal GroupTehnique. Dibagi dalam 4 tahap, yaitu peserta menulis pendapatnya tentang permasalahan yangb diajukan oleh pimpinan diselembar kertas tanpa ada diskusi antar peserta, pimpinan pertemuan menuliskan semua peserta pada selembar kertas yang dapat disaksikan bersama dan dapat pula dengan sedikit penjelasan dari peserta, pimpinan pertemuan memimpin diskusi antar peserta mengenai berbagai pendapat yang ada, dan pimpinan pertemuan melakuklan pemungutan suara untuk menentukan prioritas masalah. Delbecq Tehnique cukup efektif apabila jumlah peserta 7 sd 10 orang.

g. Brainwriting Technique, yaitu sekitar 6 sampai 8 ahli duduk pada satu meja dimana masalah diajukan secara tertulis pada secarik kertas oleh pimpinan dan meletakkan ditengah meja. Peserta diminta untuk membaca masalah yang ada ditengah meja dan menuliskan pendapatnya masing masing pada secarik kertas. Setelah semua peserta menuliskan semua pendapatnya, pimpinan mengumpulkan dan membagikan lagi pada peserta yang berbeda. Setelah membaca pendapat yang diterima masing masing peserta diminta untuk mengurangi atau menambah pendapat yang ada, yang juga diminta dituliskan pada secarik kertas. Kemudian semua pendapat dikimpulkan dan ditulis pada selembar kertas yang dapat disaksikan bersama. Pertemuan dilanjutkan dengan mendiskusikan semua pendapat yang muncul yang diakhiri dengan pengambilan keputusan. Pendapat yang paling mendapat dukungan suara adalah prioritas masalah yang dicari.

h. Nominal Interacting Technique, Pada dasarnya identik dengan Delbecq atau Brainwriting Technique, bedanya pada tehnik ini dietukan adanya lobby antar peserta yang dilaksanakan setiapnya satu tahap. Dengan adanya pertukaran pendapat secarainformal ini, kesepatan akan lebih cepat tercapai.

i. Estimate-Discuss-Estimate Tehnique, pada tehnik ini pemungutan suara secara tertulis dan diskusi terhadap hasil yang dicapai dilakukan secara bergantian. Pertejuan ditutup dengan melakukan pungutan suara akhir untuk merumuskan kesepakatan.

2. Untuk merumuskan gagasan baru.

Yaitu kesepakatan kelompok untuk merumuskan gagasan baru.

a. Synectic Technique. Prinsip pokoknya adalahn memancing peserta kelompok untuk melahirkan gagasan baru. Setiap kelompok diminta untuk menganalogikan masalah yang sedang didiskusikan dengan sesuatu. Setiap analogi yang dikemukakan oleh peserta didiskusikan secara mendalam dan tuntas.

15

Page 16: BEBERAPA TEHNIK ANALISA UNTUK PERENCANAAN.doc

b. Lateral Thinking Technique, sama halnya dengan synectic peserta dipancing untuk mengajukan gagasan baru denga cara mendiskusikan secara mendalam dan tuntas masalah yang sedang dicarikan jalan keluarnya dari sudut yang berbeda.

MERUMUSKAN KESEPAKATAN

Untuk merumuskan kesepakatan pada tehnik kesepakatan kelompok dapat dilakukan dengan konsensus atau dengan pemungutan suara, yang dilakukan dengan menggunakan kriteria yang disusun dalam bentuk matriks yang dikenal dengan Tehnik Kriteia Matrik (Criteria Matrix Tehnique ). Ada beberapa cara yangb sering digunakan.

1. Q sort Tehnique.

Pada tehnik ini setiap peserta pertemuan diharuskan mengelompokkan berbagai masalah menurut urutan dari kriteria tertentu, misalnya sangat penting, penting, kurang penting, sangat tidak penting. Masalah yang paling penting masuk dalam kriteria sangat pentinmg adalah prioritas masalah yang dicari.

Contoh Hasil Q sort Technique  Sangat tidak penting   sangat penting  0 1 2 3 4peserta 1 B AC DEFI GH Jpeserta 2 A BC DEFG HI Jpeserta 3 C AD DEFH GI I

2. Ranking and Rating Tehnique.

Dibedakan dalam 5 macam

a. Anchoring Rating Scale TechniqueMenggunakan skala linier yang kontinue mulai dari nilai 0 ( sangat tidak penting ) sampai dengan nilai 1 ( sangat penting ). Priorotas masalah adalah masalah yang memiliki nilai terbanyak.

16

Page 17: BEBERAPA TEHNIK ANALISA UNTUK PERENCANAAN.doc

Contoh hasil ranking and rating tehnique

    Kurang penting  Sangat penting  

  0 ¼ ½ ¾ 1Peserta 1 A B CD 0 EPeserta 2 B A D C EPeserta 3 C C BD E 0

Dari contoh diatas kesepakatan tentang prioritas masalah adalah masalah E karena mendapat nilai 2 ¾.

b. Paired Comparation Technique Pada tehnik ini dilakukan pemilihan satu masalah yang terpenting dari dua masalah yang disusun berpasangan Masalah yang paling banyak dipilih adalah prioritas masalah. Misalnya dengan memilih 1 prioritas masalah dari 3 masalah yang ada. Pasangan yang dapat disusun adalah, AB, AC dan BC. Setiap peserta diminta menentukan masalah yang penting dari pasdangan yang terbentuk. Seperti dalam tabel.

Contoh hasil Paired Comparation Technique

Pasangan peserta 1 peserta 2 peserta 3AB A A BAC A C CBC A C C

Pada contoh di atas, kesepakatan tentang prioritas masalah adalah C, karena masalah ini yang pal;ing banyak dipilih.

c. Rank Weight TechniquePada tehnik ini setiap peserta diminta menyusun masalah menurut urutan bobotnya. Masalah yang paling penting mendapat nilai 1 Nilai masalah lain ditetapkan dengan membandingkan bobotnya terhadap masalah yang paling penting. Prioritas masalah adalah masalah yang mendapat nilai paling tinggi

Contoh hasil Rank Weight Technique

  Peserta 1 peserta 2 peserta 3Masalah 1 1 ½ ⅓Masalah 2 ¼ 1 1Masalah 3 ½ ⅛ ½

Pada contoh diatas, kesepakatan tentang prioritas masalah adalah masalah B karena mendapat nilai paling tinggi yaitu 2 ¼.

17

Page 18: BEBERAPA TEHNIK ANALISA UNTUK PERENCANAAN.doc

d. Direct Assigment TechniquePada tehnik ini setiap peserta diminta menysusun masalah menurut urutan bobotnya dan untuk setiap masalah diberikan nilai langsung berkisar antar 0 ( paling tidak penting ) dengan 10 ( sangat penting ). Prioritas masalah adalah yang mendapatkan nilai tertinggi. Misal ingin memilih 1 prioritas masalah dari 3 masalah yang ada.

Contoh Hasil Direct Assigment Technique

  Peserta 1 Peserta 2 Peserta3Masalah A 10 6 9Masalah B 8 10 6Masalah C 4 6 4

Pada contoh diatas, kesepakatan tentang prioritas masalah adalah masalah A karena mendapat nilai tertinggi yaitu 25.

e. Pooled Rank TechniquePada tehnik ini setiap peserta diminta menyusun masalah dalam 5 kategori. Kategori 1 sangat penting dan mendapat nilai 5, sedangkan kategori 5 tidak penting mendapat nilai 1. Prioritas masalah adalah yang mendapat nilai terbanyak

Contoh Hasil Pooled Rank Technique

Kategori Nilai Peserta 1 Peserta 2 Peserta 31 5 A C A2 4 D E B3 3 C A F4 2 B F C5 1 F B E

Pada contoh diatas, kesepakatan tentang prioritas masalah adalah masalah A karena mendapat nilai tertinggi yaitu 13.

18

Page 19: BEBERAPA TEHNIK ANALISA UNTUK PERENCANAAN.doc

Penilaian/ Evaluasi program Kesehatan.

Sebagai mana program lain, pelaksanaan program kesehatan juga selalu dihadapkan npada ketidak pastian. Dan keadaan yang tidak pasti tersebut dapat disederhanakan kedalam 3 macam pertanyaan sbb :

1. Pertanyaan tentang ketepatan program, apakah program yang dilaksanakan adalah program yang tepat dalam arti :

a. Masalah yang dirumuskan dalam rencana telah sesuai dengan keadaan b. sebenarnya. b. Tujuan yang tercantum dalam rencana kerja telah

dirumuskan secara benar dan realistis.c. Keadaan yang ditetapkan dan tercantum dalam rencana kerja benar benar

dapat d. menjamin teratasinya masalah dan atau tercapainya tujuan.

2. Pertanyaan tentang pelaksanaan program, apakah program yang sedang dilaksanakan berjalan sesuai dengan rencana yang telah ditetapkan dalam arti;

a. dalam melaksanakan kegiatan yang telah ditetapkan tidak terjadi penyimpangan sehingga dapat mempengaruhi penyelesaian masalah dan atau tujuan yang telah dirumuskan.

b.Dalam melaksanakan kegiatan tersebut tidak diperlukjan penyesuaian sedemikian rupa sehingga masalah dapat diatasi dan tujuan dapat dicapai.

3. Pertanyaan tentang hasil yang dicapai, yaitu apakah program yang telah dilaksanakan berhasil mencapai tujuan sebagaimana yang direncanakan, dalam arti;

a. Masalah yang ada telah berhasil diatasi. b. Tujuan yang dirumuskan telah berhasil dicapai. c. Bagaimana efektifitas dan efisiensi program yang telah dilaksanakan

Pekerjaan untuk mencari jawaban terhadapa ketiga pertanyaan diatas, dalam manajemen diasebut dengan penilaian ( Evaluation )

Batasan

Dibawah ini adalah beberapa definisi dari penilaian ( evaluasi )

1. Penilaian adalah suatu cara belajar yang sistematis dari pengalaman yang dimiliki untuk meningkatkan pencapaian, pelaksaanaan dan perencanaan suatu program melalui pemilihan secara seksama berbagai kemungkinan yang tersedia gunas penerapan selanjutnya. ( WHO )

2. Penilaian adalah suatu proses untuk menentukan nilai atau jumlah keberhasilan dari pelaksanaan suatu program dalam mencapai tujuan yang telah ditetapkan.

( The American Public Association )3. Penilaian adalah suatu proses yang teratur dan sistematis dalam membandingkan

hasil yang dicapai dengan tolok ukur atau kritria yang telah ditetapkan,

19

Page 20: BEBERAPA TEHNIK ANALISA UNTUK PERENCANAAN.doc

dilanjutkan dengan pengambilan kesimpulan serta penysusnan saran-saran, yang dapat dilakukan pada setiap tahap dari pelaksanaan program ( The International Clearing House on Adolescent Fertility Control for Population Options )

4. Penilaian adalah pengukuran terhadap akibat yang ditimbulkan dari dilaksanakannya suatu program dalam mencapai tujuan yang telah diteapkan

( Riecken )

Jenis jenis penilaian.

Sesuai denganpengertian bahwa penilaian dapat dilakukan pada setiap tahap pelaksanaan program, maka penilaian secara umum dapat dibedakan atas :

1. Penilaian pada tahap awal program ( Formative Evaluation ), tujuan utama ialah untuk meyakinkan bahwa rencana yang akan disusun benar-benar telah sesuai dengan masalah yang ditemukan, dalam arti dapat menyelesaikan masalah tersebut. Penilaian yang mengukur kesesuaian program dengan masalah dan atau kebutuhan masyarakat sering juga disebut sebagai studi penjajakan kebutuhan atau Need Assesment Study )

2. Penilaian pada tahap pelaksanaan program ( Promotive Evaluation ) yaitu penilaian yang dilakukan pada saat program sedang dilakukan. Tujuan utamanya adalah untuk mengukur apakah program yang sedang dilaksanakan tersebut telah sesuai dengan rencana atau tidak, atau apakah terjadi penyimpangan yang dapat merugikan pencapaian tujuan dari program tersebut. Dapat dibedakan 2 macam; pemantauan ( Monitoring ) dan penilaian berkala ( Periodic Evaluation )

3. Penilaian pada tahap akhir program ( Summative Evaluation ) Yaitu penilaian yang dilakukan setelah program selesai dilaksanakan. Tujuan utamanya adalah untuk mengukur keluaran ( Output ) serta mengukur dampak ( Impact ) yang dihasilkan.

Ruang lingkup.

Sangat luas sesuai dengan program kesehatan yang ruang lingkupnya sangat luas. Beberapa sarjana memberi pedoman sbb,

1. Deniston.Hal hal yang dapat di nilai dari suatu program kesehatan dibedakan dalam 4 hal ;

a. Kelayakan program. Yaitu penilaian program secara keseluruhan. Perogram dinilai layak ( Appropriateness ) jika program tersebut telah dapat dilaksanakan dengan hasil yang sesuai dengan situasi dan kondisi yang dihadapi.

b. Kecukupan program. Suatru program dapat dinilai cukup ( Adequancy ) jika program tersebut dapat dilaksanakan dengan hasil yang sesuai dengan tujuan yang telah ditetapkan.

c. Efektifitas program. Suatu program dinilai efektif ( Effectiveness ) jika program tersebut telah dapat dilaksanakan dengan hasil yang dapat menyelesaikan masalah.

20

Page 21: BEBERAPA TEHNIK ANALISA UNTUK PERENCANAAN.doc

d. Effisiensi. Suatu program dinilai efisien ( Efficiency ) jika program tersebut dapt dilaksanakan dengan hasil tidak saja mampu menyelesaikan masalah tapi juga tidak memerlukan penggunaan sumber daya yang terlalu besar.

2. George James. Membedakan ruang lingkup penilaian atas 4 macam;

a. Upaya program, penilaian dilakukan terhadap uapaya yang dilaksanakan program dalam mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Jika upaya ( Effort ) yang dilakukan telah sesuai dengan rencana yang telah ditetapkan maka program tersebut, dari sudut upaya mendapat penilaian yang baik.

b. Penampilan program, ( Performance ), yaitu membandingkan penam[pilan program dengan rencana yang telah ditetapkan. Jika penampilan tersebut yaitu hasil yang dicapai dinilai sesuai dengan rencana yang telah ditetapkan maka program dari segi penampilan dinilai baik.

c. Ketepatan penampilan program, ( Adequacy of performance ). Yaiotu penampilan program dibandingkan dengan tujuan yang telah ditetapkan. Jika hasil yang dicapai dinilai dapat mencapai tujuan yang btelah ditetapkan, maka program tersebut dari sudut ketepatan penampilan mendapat penilaian yang baik.

d. Efisiensi program ( Efficiency ), Selain penilain terhadap penampilan program terhadap pencapaian tujuan dan atau terhadappenyelesaian masalah, juga terhadap penggunaan sumber daya. Jika hasil yang dicapai dinilai dapat mencapai tujuan, berhasil mengatasi masalah serta penggunaan sumber daya terbatas, maka program tersebut dari sudut efisiensi mendapat penilaian yamh baik.

3. Milton R Roemer; Membedakan ruang lingkup penilaian atas 6 jenis. Penilaian ke 6 ruang lingkup biasa dilakukan untuk 2 waktu atau daerah kerja yang berbeda.

a. Status kesehatan yang dihasilkan, Penilaian dilakukan terhadap tingkat kesehatan ( Health Status Outcome ). Sulit dilakukan karena berbagai faktor lainnya yang sebenarnya turut mempengaruhi status kesehatan seseorang atau masyarakat.

b. Kualitas pelayanan yang diselenggarakan, Penilaian yang dilakukan adalah terhadap mutu pelayanan ( Estimated Quality of Services ) yang diolakukan suatu program. Penilaian dilakukan degan membandingkannya terhadap suatu tolok ukur dan ataupun kriteria yang telah ditetapkan ( Minimum Medical Standard ). Suatu program kesehatan dianggap baik, jika kualitas pelayanan telah sesuai dengan standard minimal pelayanan yang telah ditetapkan.

c. Kuantitas pelayanan yang dihasilkan, Dasarnya adalah adanya perbedaan pelayanana yang diselenggarakan ( Quantity of Services Provided ). Misalnya pelayanan pencegahan lebih baik dari pada pengobatan. Jadi jika suatu program kesehatan lebih banyak menekankan pelayanan pencegahan

21

Page 22: BEBERAPA TEHNIK ANALISA UNTUK PERENCANAAN.doc

maka program tersebut dianggap lebih baik dari pada program yang terlalu mengutamakan pelayan pengobatan.

d. Sikap masyarakat terhadap program kesehatan. ( Attitude of Recipient ), yaitu penilaian terhadap sikap masyarakat yang memanfaatkan program kesehatan tersebut, meskipun disadari penilaian seperti ini lebih bersifat subjektif sehingga sering hasilnya sulit dipercaya 100 %.

e. Sumber daya yang tersedia, yaitu penilaian terhadap sumber daya yang tersedia ( Resources made available ), baik terkadap sumber dana, tenaga dan ataupun sarana. Jika sumber daya tersebut tersedia dalam jumlah yang memadai, maka program tersebut dinilai cukup baik.

f. Biaya yang digunakan, ( Cost of the programs ), yaitu penilaian terhadap biaya yang dipergunakan oleh program. Dasar penilaian adalah melakukan perbandingan antara input dengan output. Jika perbedaannya terlalu besar maka program tersebut dinilai tidak baik.

4. Blum, membedakan ruang lingkup penilaian atas 6 macam

a. Pelaksanaan program, yaitu apakah program tersebut terlaksanan atau tidak, bagaimana pelaksanaannya serta faktor faktor penopang dan penghamabat yang ditemuakan dalam pelaksanaan program. Dalam penilaian pelaksanaan program tidak terlalu dipersoalkan masalah efektivitas dan atau efiosiensi program.

b. Pemenuhan kriteria yang telah ditetapkan, yaitu apakah dalam pelaksanaan program semua ketentuan yang telah ditetapkan terpenuhi atau tidak seperti yang tercantum dalam rencana kerja.

c. Efektifitas program. Menunjuk kepada keberhasilan program dalam mencapai tujuan dan ataupun mengatasi masalah kesehatan yang dihadapi.

d. Efisiensi program, yaitu melihat keberhasilan program dalam menca[pai tujuan dan ataupun mengatasi masalah kesehatan yang dihadapi tapi diakitkan dengan penggunaan dana. Sekalipun program dapat mencapai tujuan tetapi dengan menggunakan biaya besar maka program tersebut dinilai tidak efisien.

e. Keabsahan hasil yang dicapai oleh program ( Validity ). Yaitu penilaian yang dikaitkan dengan kemampuannya memberikan hasil yang sama pada setiap kali program tersebut dilaksanakan.

f. Sistem yang dipergunakan untuk melaksanakan program. Yaitu penilaian terhadap seluruh faktor yang terdapat dalam program dan atau seluruh faktor yang diperkirakan mempengaruhi program.

5. Secara sederhana ruang lingkup penilaian dapat dikelompokkan menjadi 4 macam,

22

Page 23: BEBERAPA TEHNIK ANALISA UNTUK PERENCANAAN.doc

a. Penilaian terhadap masukan ( input |) ; Ialah yang menyangkut pemanfaatan berbagai sumber daya, seperti dana, tenaga dan sarana

b. Penilaian terhadap proses, yaitu lebih dititik beratkan pada pelaksanaan program, apakah sesuai dengan rencanas ysng telah ditetapkan atau tidak.

c. Penilaian terhadap keluaran ( Output ) ; yaitu penilaian terhadap hasil yang dicapai dari dilaksanakannya program.

d. Penilaian terhadap dampak ( Impact ) ; mencakup pengaruh yang ditimbulkan dari pelaksanaan program.

Langkah langkah dalam melaksanakan

Ada beberapa penda[pat ahli yang dikenal :

1. Mac Mahon ;a. Tahap menentukan macam dan ruang lingkup penilaian.b. Tahap pemahaman program yang dinilaic. Tahap pelaksanaan penilaian danmmenarik kesimpulan

2. Audie Knutsona. Tahap pemahaman program yang akan dinilaib. Tahap mengembangkan rencana penilaianc. Tahap menarik kesimpulan

3. Levey dan Moobaa. Tahap menetapkan tujuan penilaianb. Tahap melengkapkan tujuan dengan tolok ukur tertentuc. Tahap mengembangkan model, rencana dan program penilaiand. Tahap melaksanakan penilaiane. Tahap menjelaskan derajat keberhasilan yang dicapaif. Tahap menyusun saran saran

4. The World Health Organization ( WHO )a. Tahap penentuan hal yang akan dinilaib. Tahap melengkapkan keterangan yang dibutuhkan c. Tahap memeriksa hubungan antara keterangan dengan tujuan penilaiand. Tahap menilai kecukupan keterangane. Tahap menetapkan kemajuan programf. Tahap menetapkan efektifitas programg. Tahap menetapkan efisiensi programh. Tahap menetapkan dampak programi. Tahap menarik kesimpulan.

Secara praktis langkah langkah tadi dapat disederhanakan sebagai berikut

23

Page 24: BEBERAPA TEHNIK ANALISA UNTUK PERENCANAAN.doc

1. Pahami dahulu program yang dinilai,

a. Latar belakang dilaksanakannya programb. Masalah yang mendasari lahirnya programc. Tujuan yang ingin dicapai programd. Kegiatan yang dilakukan untuk mencapai tujuan programe. Organisasi dan tenaga pelaksana programf. Sumber daya yang dipergunakan oleh programg. Waktu dan pentahapan programh. Tolok ukur, kriteria keberhasilan dan rencana penilaian program.

2. Tentukan macam dan ruang lingkup penilaian yang dilakukan, ini terutama jika kebetulan tidak ditemuakan keterangan ataupun penilaian dalam rencana kerja yang telah ditetapkan sebelumnya.

3. Susunlah rencana penilaian, yaitu yang mengandung keterangan tentang,a. Tujuan penilaianb. Macam data yang diperlukanc. Sumber datad. Cara mendapatrkan datae. Cara menarik kesimpulane.1. Membandingkan hasil yang diperoleh dengan data awale.2 . Membandingkan hasil yang diperoleh dengan tujuan programe.3. Membandingkan hasil yang diperoleh dengan hasil program laine.4. Membandingkan hasil yang diperoleh dengan suatu tolok ukur tertentue.5. Membandingkan hasil yang diperoleh dengan hasil dari kontrol.

4. Melaksanakan penilaian

5. Menarik kesimpulana. Kesimpulan tentang keberhasilan program dengan meggunakan rumus;

% keberhasilan = (X2-X0)/ (X1-X0)* 100 %X2 = pencapaian; X1 = Tujuan dan X0 = Masalah.

b. Kesimpulan tentang nilai program biasanya dengan menggunakan Cost benefit analisys dan Cost effectiveness analisys.

6. Menyusun saran saran.

TEHNIK PENILAIAN.

24

Page 25: BEBERAPA TEHNIK ANALISA UNTUK PERENCANAAN.doc

Dalam praktek sehari hari sering menggunakan Ragpie Program Matrix ( RPM ) dengan prinsip pelaksanaan sebagai berikut.

1. Sederhanakan dan kelompokkan program kedalam 3 pentahapan manajemen, perencanaan, pelaksanaan dan penilaian akhir program.Tulis ketiga tahap pada kolom paling kiri.

2. Sederhanakan dan kelompokkan program kedalam 3 komponen yakni komponen sumber, kegiatan dan tujuan. Ditulis ke 3 komponen pada baris paling atas.

3. Isilah kotak yang terbentuk dengan keterangan yang sesuai dan lakukan perbandingan. Setelah itu tarik kesimpulan dan susun saran saran.

25

Page 26: BEBERAPA TEHNIK ANALISA UNTUK PERENCANAAN.doc

Tabel 1.

Perbedaan antara pemantauan dan penilaian berkala.

No. Hal yg dibandingkan

Pemantauan Penilaian berkala

1. Frekuensi Biasanya tiap 2 minggu atau 1 bulan sekali

Biasanya tisp 6 bln atau 1 tahun sekali

2. Pelaksana Kalangan sendiri (internal evaluator)

Kalangan sendiri atau external evaluator

3. Tujuan Memperbaiki kalau ada penyimpangan

Bersifat lebih luas sampai merevisi program secara keseluruhan

Tabel 2.

Ruang lingkup penilaian.

Deniston George James Roemer Blum1. Kelayakan program

1. Upaya program 1. Status kesehatan 1. Pelaksanaan

2. Kecukupan program

2. Penampilan program

2. Kualitas program

2. Pemenuhan kriteria

3. Efektifitas program

3. ketepatan program 3. Kuantitas program

3. Efektifitas

4. efisiensi program 4. Efisiensi program 4. Sikap masyarakat5. sumber program

4. Efisiensi 5. Keabsahan hasil

6. Biaya program 6. Sistem

Tabel 3

26

Page 27: BEBERAPA TEHNIK ANALISA UNTUK PERENCANAAN.doc

Langkah langkah melakukan penilaian

Mac Mahon Audi Knutson Leve7y dan Loomba

WHO

1. Menentukan macam dan ruang lingkup

1. Pemahaman program

1. Menetapkan tujuan penilaian

1. Menentukanhal yg dinilai

2. Pemahaman program

2. Mengembangkan dan melaksanakan penilaian

2. Melengkapi tolok ukur

2. Melengkapi keterangan

3. Melaksanakan penilaian dan menarik kesimpulan

3. Menarik kesimpulan

3. Mengembangkan model, rencana dan program penilaian

3. Memeriksa hubungan ket. dg tujuan penilaian

4. Melaksanakan penilaian

4. Menilai kecukupan ket.

5. Menjelaskan derajat keberhasilan

5. Menetapkan kemajuan program

6. Menarik kesimpulan dan menyususn saran-saran

6. Menetapkan efektifitas program

7. Mentapkan efisiensi program

8.Menetapkan dampak program

9. Menarik kesimpulan dan menyusun saran-saran

Tabel 4

27

Page 28: BEBERAPA TEHNIK ANALISA UNTUK PERENCANAAN.doc

LANGKAH LANGKAH PENILAIAN

Pahami program

Tetapkan macam & ruanglingkup

Susun renc penilaian

Laksanakan penilaian

Tarik kesimpulan

Saran-saran

-Latar belakang

- Macam Tujuan Pengumpulan data

Keberhasilan Susun

Masalah awal Macam data Pengolahan data

Nilai sarankan

Tujuan Saat Sumber dataKegiatan Akhir Cara

mendapatkanSumber - Lingkup Cara menarik

kesimpulanOrganisasi MasukanWaktu ProsesTolok ukur Keluaran dan

dampakPertama Kedua Ketiga Ke empat Kelima Keenam

Tabel 5

PRINSIP RAGPIE PROGRAM MATRIX

Sumber Kegiatan TujuanPerencanaan Uraian lengkap sumber

yg direncanakanUraian lengkap kegiatan yg direncanakan

Uraian lengkap tujuan yg direncanakan

Pelaksanaan Sumber yg berhasil disediakan

Kegiatan yg berhasil dilaksanakan

Tujuan yg berhasil dicapai

Penilaian ( Akhir )

Sumber yg telah dimanfaatkan

Kegiatan yg telah dilaksanakan

Tujuan yg telah dicapai

28