beberapa pertanyaan usil yang … · web viewdibeberapa tempat ditemui tumpukan al-quran dan air...

22
LIKU-LIKU MASJIDIL HARAM DAN APA YANG HARUS KITA LAKUKAN DISANA Modul 7 Pelaksanaan Ibadah Haji Ditulis dalam rangka meningkatkan penghayatan ibadah haji Oleh Khoiril Arief Saleh April 2002 Bandung

Upload: lyque

Post on 16-Mar-2019

218 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: BEBERAPA PERTANYAAN USIL YANG … · Web viewDibeberapa tempat ditemui tumpukan Al-Quran dan air Zamzam yang sewaktu-waktu dapat dimanfaatkan oleh para jamaah. Tidak banyak jamaah

LIKU-LIKU MASJIDIL HARAM DANAPA YANG HARUS KITA LAKUKAN DISANA

Modul 7Pelaksanaan Ibadah Haji

Ditulis dalam rangka meningkatkanpenghayatan ibadah haji

OlehKhoiril Arief Saleh

April 2002Bandung

Page 2: BEBERAPA PERTANYAAN USIL YANG … · Web viewDibeberapa tempat ditemui tumpukan Al-Quran dan air Zamzam yang sewaktu-waktu dapat dimanfaatkan oleh para jamaah. Tidak banyak jamaah

LIKU-LIKU MASJIDIL HARAM DANAPA YANG HARUS KITA LAKUKAN DISANA

Oleh : Khoiril Arief SalehJalan Bolavoli 18 Arcamanik, Bandung. Telp. (022)7102411

Agar dapat mengoptimalkan kegiatan haji dalam tulisan ini disajikan beberapa hal penting yang berhubungan dengan Masjidil Haram. Penjelasannya diuraikan dalam bagian-bagian sebagai berikut: Kondisi Masjidil Haram saat ini Sedikit catatan sejarah tentang Ka’bah dan Masjidil Haram. Etika di Masjidil HaramSelain itu disajikan pula beberapa saran untuk memanajemen waktu selama berada di Makkah pada bagian terakhir tulisan ini.

1. Kondisi Masjidil Haram Saat IniMasjidil Haram merupakan masjid yang sangat besar dimana terdapat Ka’bah tempat berkiblat umat Islam seluruh dunia. Arah shalat di masjid ini menuju ke Ka’bah yang terletak ditengah-tengah. Jajaran shalat (shaf) di masjid ini berbentuk lingkaran, ditandai dengan garis lengkung yang dibuat di semua lantai masjid. Secara umum Masjidil Haram dapat dibagi menjadi tiga bagian, yaitu :1. Bagian tengah. Tempat ini hanya berbentuk lantai marmer, tidak beratap dan tidak terdapat

bangunan apapun kecuali Ka’bah dan Maqam Ibrahim. Lantai ini digunakan para jamaah haji untuk melaksanakan thawaf. Dibagian timur terdapat sumur Zamzam yang terletak dibawah lantai. Sumur itu dapat didatangi jamaah melalui tangga kebawah lantai.

2. Bagian bangunan. Tempat ini berupa bangunan melingkar mengelilingi bagian tengah. Ditempat ini terdapat 4 (empat) lantai; lantai baseman, lantai satu, lantai dua dan lantai tiga. Pada lantai tiga tidak dibuat atap atau langsung terbuka menghadap langit. Disebelah timur tempat ini terdapat lokasi sa’i.

3. Bagian halaman. Tempat ini berupa lantai marmer terhampar sampai ketepi jalan-jalan yang mengelilingi Masjidil Haram. Dibeberapa tempat terdapat tempat masuk dan keluar jamaah haji yang datang dan pergi menggunakan kendaraan. Kendaraan-kendaraan tersebut berhenti dibawah lantai dan jamaah haji naik dengan tangga berjalan. Selain itu dibawah lantai tersebut terdapat tempat-tempat wudlu dan kamar kecil.

Lokasi ketiga bagian tersebut ditunjukkan dalam sketsa gambar lantai satu Masjidil Haram dan sekitarnya. Dalam gambar tersebut diberi tanda tempat-tempat shalat untuk laki-laki dan tempat-tempat shalat untuk perempuan. Selain itu diberitanda juga tempat-tempat yang dapat ditempati laki-laki dan perempuan secara bersama-sama.

Dalam tulisan ini dijelaskan secara detil hal-hal atau fasilitas-fasilitas yang terdapat ditiap bagian Masjidil Haram. Diharapkan penjelasan ini dapat mempermudah para jamaah haji melakukan kegiatannya disana.

2

Page 3: BEBERAPA PERTANYAAN USIL YANG … · Web viewDibeberapa tempat ditemui tumpukan Al-Quran dan air Zamzam yang sewaktu-waktu dapat dimanfaatkan oleh para jamaah. Tidak banyak jamaah

SKETSA BAGIAN-BAGIAN DI LANTAI SATU MASJIDIL HARAM

1.1. Bagian Tengah Masjidil HaramBagian tengah Masjidil Haram ini terdiri dari lantai marmer bergaris-garis melingkar sebagai tanda jajaran shalat (shaf). Dilantai ini para jamaah haji dari berbagai penjuru dunia melakukan thawaf. Ditengah-tengah bagian ini terdapat bangunan Ka’bah berbentuk kotak. Rincian bagian-bagian dari Ka’bah terdiri dari :1. Dinding Ka’bah sebanyak empat sisi yang terbuat dari tumpukan batu dan bahan perekatnya.

Dinding tersebut ditutup dengan kain hitam dengan disedikit diberi beberapa tulisan. Sebuah sisi menghadap ke timur laut, sebuah sisi menghadap ke barat laut, sebuah sisi menghadap ke barat daya dan sebuah sisinya lagi menghadap ke tenggara.

2. Sudut Ka’bah sebanyak empat buah diberi nama Hajar Aswad (terdapat batu Hajar Aswad) terletak dibagian timur, Ruknul Iraki dibagian utara, Ruknul Syami dibagian barat dan Ruknul Yamani dibagian selatan.

3

BAGIAN TENGAH BERUPA LANTAI MENGELILINGI

KA’BAH

BAGIAN BANGUNAN BERUPA BANGUNAN

MENGELILINGI BAGIAN TENGAH

BAGIAN HALAMAN

SA’I

LAKI-LAKI

PEREMPUAN

UMUM

BAGIAN TENGAH BERUPA LANTAI MENGELILINGI

KA’BAH

BAGIAN TENGAH BERUPA LANTAI MENGELILINGI

KA’BAH

BAGIAN BANGUNAN BERUPA BANGUNAN

MENGELILINGI BAGIAN TENGAH

BAGIAN BANGUNAN BERUPA BANGUNAN

MENGELILINGI BAGIAN TENGAH

BAGIAN HALAMAN

BAGIAN BANGUNAN BERUPA BANGUNAN

MENGELILINGI BAGIAN TENGAH

Page 4: BEBERAPA PERTANYAAN USIL YANG … · Web viewDibeberapa tempat ditemui tumpukan Al-Quran dan air Zamzam yang sewaktu-waktu dapat dimanfaatkan oleh para jamaah. Tidak banyak jamaah

3. Hajar Aswad, berupa batu yang tertempel pada sudut Ka’bah sebelah timur.4. Pintu Ka’bah, terdapat disisi dinding sebelah timur laut.5. Multazam, bagian Ka’bah yang terletak antara Hajar Aswad dan pintu Ka’bah.6. Hijir Ismail, tempat disebelah barat laut Ka’bah yang bibatasi oleh dinding melengkung

setinggi dada orang. Tempat ini dianggap sebagai ruangan didalam Ka’bah.Dari keenam bagian tersebut dua diantaranya merupakan tempat yang paling banyak diperebutkan orang untuk berdoa disitu. Bagian tersebut adalah Multazam dan Hijir Ismail. Allah akan mengabulkan doa orang-orang yang berdoa di Multazam.

Disebelah timur Ka’bah terdapat bangunan kecil (seperti kurungan). Bangunan itu dibuat untuk melindungi jejak kaki nabi Ibrahim ‘alaihissalam. Tempat itu disebut Maqam Ibrahim. Setelah thawaf semua orang hendaknya melakukan shalat disekitar tempat itu.

Dibagian timur terdapat pintu masuk keruangan baseman. Di baseman tersebut terdapat sumur Zamzam dan beberapa fasilitas kran air Zamzam. Dari kran tersebut para jamaah haji dapat mengambil dan meminum air Zamzam. Selain di lokasi sumur Zamzam, air Zamzam dapat diperoleh disekitar pinggir bangunan dan didalam bangunan Masjidil Haram.

Untuk mempermudah gambaran tentang hal-hal yang telah dijelaskan diatas dibuatlah sketsa Ka’bah dan bagian-bagiannya dalam suatu gambar. Bagian tengah ini banyak digunakan untuk melakukan thawaf, hanya pada waktu shalat fardu berjamaah saja aktifitas thawaf berhenti. Selesai shalat fardu berjamaah, tempat ini digunakan untuk thawaf lagi.

1.2. Bagian Bangunan Masjidil Haram

4

Page 5: BEBERAPA PERTANYAAN USIL YANG … · Web viewDibeberapa tempat ditemui tumpukan Al-Quran dan air Zamzam yang sewaktu-waktu dapat dimanfaatkan oleh para jamaah. Tidak banyak jamaah

Bangunan lama Masjidil Haram secara umum hampir berbentuk keliling empat persegi panjang dengan Ka’bah sebagai pusatnya. Mula-mula bangunan tersebut hanya terdiri dari satu lantai. Dalam perkembangan selanjutnya disebelah timur dibangun ruangan panjang membujur dalam arah utara-selatan. Ruang tersebut digunakan untuk melakukan sa’i. Disebelah barat daya dibuat bangunan cukup luas, dapat dimasuki antara lain dari pintu King Fad. Pada saat ini hampir semua bangunan di Masjidil Haram terdiri dari 4 lantai, yaitu lantai baseman, lantai satu, lantai dua dan lantai tiga. Di pintu-pintu utama dari bangunan ini ditandai dengan sepasang menara. Khusus di lokasi bukit Shafa ditandai dengan satu buah menara, hal ini dapat mempermudah para jamaah haji untuk mencari lokasi bukit Shafa tersebut. Untuk mempermudah pemahaman tentang bangunan dan fasilitas Masjidil Haram saat ini, diuraikan secara sistematis dalam suatu penjelasan yang berurut menurut urutan lantai.

SKETSA TEMPAT-TEMPAT PENTING DI LANTAI SATU MASJIDIL HARAM

1.2.1. Lantai Baseman Masjidil Haram

5

BUKIT MARWA

SA’I

LAKI-LAKI

PEREMPUAN

UMUM

BUKIT SHAFA SHAFAMARWA

KA’BAH

Page 6: BEBERAPA PERTANYAAN USIL YANG … · Web viewDibeberapa tempat ditemui tumpukan Al-Quran dan air Zamzam yang sewaktu-waktu dapat dimanfaatkan oleh para jamaah. Tidak banyak jamaah

Lantai baseman dapat dicapai melalui samping pintu-pintu utama. Baseman ini dapat dimasuki antara lain dari samping pintu bernomor 75, 76, 77, 78 dan 79. Ruangan ini terletak dibawah ruang King Fahd dan bisa menembus hingga kepinggir dari bagian tengah. Ruangan ini dilengkapi AC dan baling-baling untuk mendinginkan udara. Dibeberapa tempat ditemui tumpukan Al-Quran dan air Zamzam yang sewaktu-waktu dapat dimanfaatkan oleh para jamaah. Tidak banyak jamaah yang memanfaatkan ruangan ini sehingga pada saat halaman Masjidil Haram terlihat penuh, sering kali mungkin diruang ini masih tersedia tempat.

1.2.2. Lantai Satu Masjidil Haram

Lantai satu atau lantai utama Masjidil Haram ini lebih luas dibanding baseman, lantai dua atau tiga. Dilantai ini terdapat 94 pintu masuk yang terdapat di sekeliling dinding luar. Setiap pintu masuk diberi nomor dengan urutan nomor kecil disebelah baratdaya dan membesar mengikuti arah putaran thawaf. Babas Salam (pintu Salam) bernomor 24 terletak disebelah timur. Pintu ini merupakan tempat terdekat bila seseorang akan melakukan thawaf. Begitu masuk dari pintu ini dan lurus menuju Ka’bah, posisi Hajar Aswad dapat langsung terlihat.

Di Masjidil Haram terdapat ruangan ber AC yang dapat dimasuki dari pintu nomor 64, 65, 66, 67, dan seterusnya hingga pintu nomor 94 dan nomor 1. Bagi orang tua dan orang cacat disediakan ruangan khusus yang dapat dimasuki dari pintu bernomor 64, 65, 66, 67, 68, 69 dan 70. Bila orang tua dan orang cacat di ruang tersebut. tentunya akan mudah untuk diberi layanan atau bantuan petugas. Hal ini bukan berarti orang tua dan orang cacat tidak boleh di ruangan lain. Di sekitar pintu Shafa, pintu bernomor 11, terdapat layanan peminjaman korsi roda. Korsi roda ini diperuntukkan bagi mereka yang sedang sakit, sulit berjalan karena sudah lanjut usia atau cacat.

Pintu-pintu tertentu diberi tanda guna mempermudah jamaah haji mencari arah untuk memasuki bangunan Masjidil Haram atau keluar dari tempat thawaf. Tanda tersebut berupa menara kembar disetiap sudut bangunan Masjidil Haram. Daftar posisi menara kembar tersebut adalah sebagai berikut: Menara kembar terletak tepat di atas pintu King Abdul Aziz, pintu bernomor 1. Menara kembar terletak tepat di atas pintu King Al-Fath, pintu bernomor 45. Menara kembar terletak tepat di atas pintu Umrah, pintu bernomor 62. Menara kembar terletak tepat di atas pintu King Fahd, pintu bernomor 79.Khusus pada pintu Shafa, pintu ber nomor 11, dimana terdapat tempat jamaah haji memulai sa’i, ditandai dengan menara tunggal (sebuah menara saja, bukan menara kembar seperti di sudut-sudut yang lain).

Bangunan lantai satu ini disediakan untuk shalat. Garis-garis shalat (shaf) terlihat melengkung dengan jari-jari berpusat pada Ka’bah. Tempat wudlu dari air Zamzam terdapat dibeberapa sudut lantai ini. Air Zamzam beserta gelasnya disediakan didekat beberapa tiang yang dianggap mudah dijangkau oleh para jamaah. Dibeberapa tempat juga disediakan Al-Quran untuk dipergunakan para jamaah. Satu hal yang perlu diketahuhi oleh para jamaah yaitu tidak ada tempat kencing didalam ruangan lantai ini. Semua tempat kencing dibuat di halaman Masjidil Haram.

Disebelah timur terdapat ruangan panjang berarah utara selatan sebagai tempat sa’i. Di ujung sebelah selatan terlihat sebuah bukit kecil yang terdiri dari batu andesit dengan kekar utama berarah sekitar N 10 derajat E. Bukit ini disebut sebagai bukit Shafa. Di ujung sebelah utara terdapat tempat yang relatif meninggi yang disebut bukit Marwa. Bentuk asli dari bukit ini sudah

6

Page 7: BEBERAPA PERTANYAAN USIL YANG … · Web viewDibeberapa tempat ditemui tumpukan Al-Quran dan air Zamzam yang sewaktu-waktu dapat dimanfaatkan oleh para jamaah. Tidak banyak jamaah

tidak kelihatan lagi karena telah ditutup dengan lantai. Ditengah-tengah jalur sa’i terdapat lintasan yang dibatasi dua lampu hijau dimana para jamaah harus berlari-lari kecil dilintasan itu.

1.2.3. Lantai Dua Masjidil Haram

Lantai dua Masjidil Haram dapat dicapai dengan menggunakan tangga berjalan atau tangga biasa dari lantai satu. Tangga tersebut terdapat dibanyak tempat terutama disamping-samping pintu masuk dilantai satu. Selain digunakan untuk shalat, lantai tersebut juga digunakan untuk thawaf dan sa’i. Disisi paling dekat dengan Ka’bah dari lantai ini biasa digunakan untuk thawaf. Dilantai ini juga diberi tanda garis untuk memulai thawaf. Para jamaah dapat melakukan thawaf dilantai ini dan dapat melihat Ka’bah dengan jelas.

Dibagian timur lantai ini atau tepatnya diatas tempat sa’i lantai satu dibuat juga ruangan memanjang untuk digunakan sebagai tempat sa’i. Tepat diatas bukit Shafa dan bukit Marwa diberi lobang besar berdinding setinggi dada agar para jamaah dapat melihat lokasi bukit Shafa atau Marwa dilantai satu. Ditengah jalur ini juga ada lintasan yang diberi tanda lampu hijau dimana para jamaah harus berlari-lari kecil.

Seperti halnya pada lantai satu di lantai ini juga banyak tersedia tempat wudlu, air Zamzam beserta gelasnya dan Al-Quran yang dapat dimanfaatkan oleh para jamaah.

Perlu jamaah ketahui bahwa di lantai dua sebelah barat daya (dapat dimasuki melalui puntu King Fahd) fasilitasnya relatif baik dengan pengunjung relatif kosong dibandingkan dengan lantai satu atau ditempat tempat lainnya. Ruangan ini dilengkapi dengan AC dan kipas angin. Ditempat itu jamaah dapat beristirahat dan membaca Al-Quran dengan santai.

1.2.4. Lantai Tiga atau Atap Masjidil Haram

Lantai ini merupakan atap dari bangunan Masjidil Haram. Lantai ini tidak beratap lagi, langsung terbuka kelangit. Seperti halnya lantai dua, disini dapat digunakan untuk thawaf, sa’i dan shalat. Thawaf dapat dilakukan disisi yang paling dekat dengan Ka’bah. Dari tempat itu Ka’bah dapat dilihat dengan jelas meskipun kelihatan makin jauh dibanding di lantai dua. Sa’i dapat dilakukan tepat diatas jalur sa’i di lantai satu atau lantai dua. Selain itu dibeberapa sudut lantai ini disediakan tempat berwudlu yang dapat dimanfaatkan oleh para jamaah. Biasanya lantai ini hanya digunakan oleh para jamaah pada waktu subuh, magrib dan isya atau pada waktu-waktu yang sangat padat. Tempat ini memang panas karena langsung berhubungan dengan alam bebas.

1.3. Bagian Halaman Masjidil HaramBagian ini berupa halaman berlantai marmer sangat luas, melingkar, mengelilingi bangunan Masjidil Haram hingga dipinggir jalan atau pasar yang mengelilinginya. Dilantai tersebut terdapat garis-garis shalat (shaf) melengkung berpusat pada Ka’bah. Pada waktu-waktu puncak, sekitar satu minggu sebelum atau sesudah haji, lantai halaman ini penuh dengan jamaah untuk melakukan shalat. Terlebih-lebih pada waktu shalat Jum’at, jamaah tidak hanya menempati halaman tetapi melebar sampai kejalan-jalan. Agar memperoleh tempat didalam bangunan Masjidil Haram para jamaah harus datang sekitar 2 jam sebelum khutbah dimulai.

Dibeberapa tempat terdapat pintu masuk kebawah (baseman) untuk mencapai lokasi tempat wudlu dan kamar kecil dengan menggunakan tangga berjalan atau tangga biasa. Dari pintu seperti itu juga terminal kendaraan umum yang terdapat dibawah halaman tersebut dapat dicapai dengan menggunakan tangga berjalan atau tangga biasa.

7

Page 8: BEBERAPA PERTANYAAN USIL YANG … · Web viewDibeberapa tempat ditemui tumpukan Al-Quran dan air Zamzam yang sewaktu-waktu dapat dimanfaatkan oleh para jamaah. Tidak banyak jamaah

Lokasi tempat wudlu dan kamar kecil terdapat disekeliling halaman Masjidil Haram. Tempat wudlu dan kamar kecil dengan fasilitas baik dan luas terdapat dibagian timur laut dan barat daya. Tempat tersebut terdiri dari dua lantai bawah. Biasanya lantai paling bawah relatif kurang dikunjungi jamaah.

Terminal kendaraan umum terdapat dibawah lantai halaman, dibagian selatan, barat dan timur laut Masjidil Haram. Kendaraan umum maupun pribadi menuju dan keluar terminal tersebut melalui jalan bawah tanah.

2. Sedikit Catatan Sejarah Tentang Ka’bah Dan Masjidil HaramKeberadaan Ka’bah dan tempat-tempat penting di Masjidil Haram lebih didominasi oleh sejarah nabi Ibrahim ‘alaihissalam.

Nabi Ibrahim ‘alaihissalam mempunyai dua orang istri, yaitu Siti Sarah dan Siti Hajar. Siti Hajar dinikahi nabi Ibrahim ‘alaihissalam atas nasehat istri pertamanya Sarah. Mula-mula Siti Hajar adalah seorang budak berkulit hitam yang dihadiahkan kepada Sarah. Budak ini sangat setia dan patuh pada Sarah. Dengan usia relatif tua nabi Ibrahim Allahisssalam bersama Sarah merasa khawatir akan kelanjutan keturunannya. Khawatir tidak ada lagi orang yang akan melanjutkan dakwahnya. Pada situasi seperti itu Sarah menasehati nabi Ibrahim ‘alaihissalam agar menikahi pembantunya, Siti Hajar. Maka dinikahilah Siti Hajar, seorang wanita berkulit hitam tapi berbudi sangat luhur. Dalam waktu yang tidak begitu lama Siti Hajar melahirkan seorang anak laki-laki bernama Ismail. Berbahagialah mereka. Pada kondisi seperti itu nabi Ibrahim ‘alaihissalam beserta Siti Hajar dan anaknya diperintah untuk pergi menuju lembah Bakka yang sangat sunyi. Nabi Ibrahim ‘alaihissalam memenuhi perintah itu bersama Siti Hajar dan anaknya Ismail yang masih bayi.

Berhari-hari mereka berjalan dan suatu saat sampailah pada tempat yang mereka tuju, yaitu lembah Bakka. Disana hanya mereka bertiga, tidak seorangpun menemaninya. Beberapa saat kemudian nabi Ibrahim ‘alaihissalam menerima wahyu untuk meninggalkan Siti Hajar bersama anaknya disana. Tidak tega rasanya meninggalkan istri dan anak yang masih bayi ditempat yang sangat sunyi dan gersang. Meskipun demikian nabi Ibrahim ‘alaihissalam mempunyai kepercayaan yang kuat bahwa istri dan anaknya pasti akan dilindungi Allah, karena perintah itu datangnya dari Allah. Ditinggalkannya istri dan anak itu tanpa menengoknya. Tidak berani menengok karena takut rasa iba makin masuk kelubuk hatinya. Istrinya memanggilnya dan menanyanya : “Mengapa kami engkau tinggalkan ?, Mengapa kami engkau tinggalkan ?”. Nabi Ibrahim diam saja dan tidak menjawab, mungkin karena sedih dan tidak tega melihat anak dan istrinya. Siti Hajar kemudian bertanya lagi : “Apakah ini perintah Allah ?”. Nabi Ibrahim ‘alaihissalam hanya mengangguk saja. Sebagai seorang istri yang shaleh Siti Hajar kemudian menguatkan keteguhan hati nabi Ibrahim ‘alaihissalam. “Kalau memang itu perintah Allah tinggalkanlah kami, insya Allah kita menjadi orang-orang yang sabar”, demikian Siti Hajar menguatkan hati suaminya. Demikianlah pengambilan keputusan sepasang suami istri yang memang benar-benar mengutamakan perintah Allah, diserahkannya dirinya pada Allah. Sebuah pertanyaan yang timbul dalam pikiran kita, sanggupkah kita melakukannya ?. Tidak ada lain kita harus menyimpulkan kejadian itu sebagai suatu tonggak sejarah tentang ketaatan sepasang suami istri yang patut kita puji.

Ditinggalkanlah Siti Hajar dan Ismail dilembah yang sangat sunyi dan gersang. Dalam selang beberapa saat perbekalan mulai habis, air susu tidak mengalir, rasa haus menyelimuti bayi dan

8

Page 9: BEBERAPA PERTANYAAN USIL YANG … · Web viewDibeberapa tempat ditemui tumpukan Al-Quran dan air Zamzam yang sewaktu-waktu dapat dimanfaatkan oleh para jamaah. Tidak banyak jamaah

ibunya. Menangislah Ismail meminta minum. Siti Hajar berusaha mencari air disekitar tempat itu. Dia berjalan dan berlari dari satu tempat ketempat lain. Dilihatnya disekitar bukit Shafa terdapat air, didatangilah bukit tersebut tetapi tidak ditemukan air disana. Dilihatnya disekitar bukit Marwa terdapat air, didatangilah bukit itu tetapi hasilnyapun nihil juga. Dari tempat itu terlihat lagi disekitar bukit Shafa berupa tebaran air, didatanginya lagi tempat itu tetapi hasinya nihil juga. Demikian usaha itu dilakukan berkali-kali, berjalan dan berlari dari bukit Shafa kebukit Marwa, dari bukit Marwa kebukit Shafa. Setelah dilakukan sebanyak 7 (tujuh) kali berdoalah Siti Hajar kepada Allah dan menyerahkan segala sesuatunya kepada Allah. Pada saat itu secara tidak senganja kaki bayi Ismail menjejak-jejak tanah. Dari tanah itu tiba-tiba keluarlah air yang segar. Berbahagialah Siti Hajar, Allah mengabulkan doanya dan ditampungnyalah air itu untuk minum anaknya. Selanjutnya tempat itu digali dan dibuat sumur yang airnya hingga saat ini tidak pernah habis. Sumur itu dinamakan sumur Zamzam dan airnya dinamakan air Zamzam.

Usaha Siti Hajar bolak-balik antara bukit Shafa dan bukit Marwa sebanyak tujuh kali diabadikan sebagai ritual ibadah sa’i.

Siti Hajar bersama Ismail hidup berdua dilembah itu hingga beberapa tahun. Siti Hajar mendidik Ismail dengan hati-hati dan penuh kesabaran sehingga tumbuh besar menjadi anak shaleh. Setelah Ismail hampir dewasa datanglah nabi Ibrahim ‘alaihissalam menengoknya. Berbahagialah pertemuan mereka. Dalam kebahagiaan itu Allah menguji lagi ketaatan nabi Ibrahim. Turunlah wahyu agar nabi Ibrahim ‘alaihissalam menyembelih anaknya Ismail. Sebuah ujian sangat berat, berpikirlah nabi Ibrahim ‘alaihissalam berkali-kali. Melindungi anaknya atau melaksanakan perintah Allah, suatu hal yang sangat bertentangan tetapi harus dipilih salah satu. Ditanyakannya hal itu kepada istri dan anaknya. Apa jawabnya ?. Dengan tegas mereka menguatkan keputusan nabi Ibrahim : “Bila memang itu perintah Allah lakukanlah ayahku, insya Allah engkau akan mendapati aku termasuk orang-orang yang sabar”. Jawaban ini benar-benar mencerminkan pribadi anak yang shaleh, patuh pada Allah dan orang tuanya. Setelah melalui beberapa dialog mereka semua memutuskan untuk melaksanakan perintah Allah. Maka bersiaplah untuk melaksanakan disuatu tempat yang mereka anggap agak jauh, agar Siti Hajar tidak melihatnya.

Berangkatlah nabi Ibrahim dan Ismail disuatu tempat yang mereka anggap relatif jauh dari lembah tempat tinggalnya. Ditengah jalan mereka digoda oleh syetan-syetan. Disarankannya kedua orang yang shaleh itu untuk mengurungkan niatnya. Dengan segala macam alasan yang melemahkan iman, disampaikan agar pelaksanaan penyembelihan dibatalkan. Nabi Ibrahim ‘alaihissalam dan Ismail tetap teguh pada pendiriannya, dilemparnya dengan batu syetan-syetan pengganggu itu. Dengan tujuh kali lemparan pergilah syetan itu. Selang beberapa saat datanglah syetan mengganggu lagi. Kali ini mereka menggunakan alasan lain, tidak lagi menggunakan alasan yang melunturkan keimanan tetapi dengan alasan yang berhubungan dengan hilangnya kebahagiaan dan kenikmatan. Kehilangan anak yang paling disayangi, kehilangan putra penerus perjuangan dan sebagainya. Bujukan datang bertubi-tubi tetapi nabi Ibrahim ‘alaihissalam dan Ismail tetap pada pendiriannya, dilemparnya syetan itu dengan batu tujuh kali. Pergilah syetan itu. Dalam waktu yang tidak begitu lama datanglah syetan lagi. Syetan itu membujuk lagi agar membatalkan penyembelihan. Nabi Ibrahim ‘alaihissalam dan Ismail tetap pada pendiriannya, dilemparnya lagi setan itu sebanyak tujuh kali. Maka pergilah syetan itu dan tidak datang mengganggu lagi.

9

Page 10: BEBERAPA PERTANYAAN USIL YANG … · Web viewDibeberapa tempat ditemui tumpukan Al-Quran dan air Zamzam yang sewaktu-waktu dapat dimanfaatkan oleh para jamaah. Tidak banyak jamaah

Setelah tiba disuatu tempat dan tidak ada lagi yang mengganggunya, maka dimulailah penyembelihan itu. Diletakkannya pedang diatas leher Ismail, tepat pada saat itu Allah menerima ketaatan kedua hambanya itu dan memerintahkannya untuk mengganti dengan menyembelih seekor domba.

Peristiwa pelemparan syetan diabadikan pada ritual ibadah jumrah sedang penyembelihan Ismail diabadikan sebagai penyembelihan kurban.

Berbahagialah mereka berkumpul kembali bersama Siti Hajar di lembah Bakka. Pada saat itu nabi Ibrahim ‘alaihissalam dan Ismail diperintahkan untuk membangun kembali Baitullah (Ka’bah) yang terletak ditengah-tengah lembah, tidak jauh dari sumur Zamzam. Dibangunlah Ka’bah dengan batu yang ada disekitar lembah itu. Setelah selesai, berdoalah nabi Ibrahim ‘alaihissalam agar tempat itu dijadikan suatu tempat yang damai dan orang-orang mengagungkan nama Allah. Tempat berdoa itu dijadikan suatu monumen yang disebut Maqam Ibrahim.

Pada perkembangan selanjutnya daerah lembah itu disebut Makkah dan makin banyak orang yang tinggal disekitar Ka’bah. Meskipun orang-orang banyak bertempat tinggal disitu tetapi tidak ada yang berani membuat rumah terlalu dekat dengan Ka’bah. Pada masa nabi Muhammad SAW. dibangunlah kembali Ka’bah yang sudah relatif rusak. Bangunan pada waktu itu berbentuk empat persegi panjang (hampir seperti kotak). Sebagian dari bangunan Ka’bah lama berada diluar dan sekarang disebut sebagai Hijir Ismail. Selain itu dibuatlah bangunan mengelilingi Ka’bah. Lokasi Ka’bah dan bangunan yang mengelilinginya disebut Masjidil Haram.

Pada saat itu bukit Shafa dan Marwa masih jauh terletak diluar Masjidil Haram. Maka sa’i pada masa itu dilakukan diluar Masjidil Haram.

Telah diketahui bahwa sejarah perjuangan Rasulullah tidaklah pendek. Pernah Rasulullah SAW. berhijrah meninggalkan Makkah untuk menghindari keganasan orang-orang kafir menuju Madinah. Setelah Islam cukup berkembang di Madinah dan keadaan orang kafir di Makkah makin terdesak, Rasulullah bersama beberapa sahabat-sahabatnya berkehendak kembali ke Makkah. Rasulullah SAW. kembali memasuki kota Makkah yang telah lama ditinggalkan dengan tidak terjadi pertumpahan darah. Tidak ada perlawanan dari orang-orang kafir di Makkah. Semua orang kafir yang dahulu memusuhinya dibebaskan untuk hidup berdampingan. Dengan pengampunan itu banyak orang-orang kafir mengikrarkan syahadat. Pada saat itu Rasulullah menuju bukit Shafa dan Marwa dengan mengucap : “Allaahu Akbar Allaahu Akbar Allaahu Akbar, laa ilaaha illal laahu wahdah, laa syarikalah, lahul mulku wa lahul hamdu wahuwa ‘alaa kulli syai-in qadiir, laa ilaaha illallaahu wahdah, anjaza wa’dah, wanashara ‘abdah, wahazamal ahzaaba wahdah“ yang artinya : “Allah Maha Besar, Allah Maha Besar, Allah Maha Besar. Tiada tuhan melainkan Allah, tiada sekutu bagi Nya. Hanya Allahlah pemilik kerajaan dan hanya bagi Nya pula segala puji, serta Ia Maha Kuasa atas segala sesuatu. Tiada tuhan kecuali Allah yang Esa, yang memenuhi janji Nya, menolong hamba Nya dan menghancurkan musuh-musuh dengan ke Esaan Nya“. Seterusnya bila Rasulullah melakukan sa’i mengucap demikian dibukit Shafa maupun dibukit Marwa.

Setelah jamaah haji makin banyak jumlahnya, maka diperluaslah bangunan Masjidil Haram dan bukit Shafa dan Marwa dibuat dalam ruangan tertutup seperti sekarang ini.

3. Etika Di Masjidil Haram

10

Page 11: BEBERAPA PERTANYAAN USIL YANG … · Web viewDibeberapa tempat ditemui tumpukan Al-Quran dan air Zamzam yang sewaktu-waktu dapat dimanfaatkan oleh para jamaah. Tidak banyak jamaah

Ada beberapa etika yang dicontohkan Rasulullah SAW. dan para sahabat didalam Masjidil Haram antara lain :1. Meletakkan kendaraan (kuda, unta, mobil, dsb.) diluar halaman. Berkata sahabat Jabir :

“Bahwasanya Nabi SAW. masuk Makkah dikala meningkat duha, beliau derumkan kendaraannya dimuka pintu Bani Syaibah lalu masuk masjid”. (Muslim).

2. Meletakkan sepatu atau sandal ditempat yang telah disediakan (disekitar pintu masuk). 3. Masuk kedalam ruangan dengan kondisi kaki bersih.4. Masuk kedalam Masjidil Haram dengan mendahulukan kaki kanan.5. Pada saat datang dan melihat Ka’bah Rasulullah SAW. mengucap : “Allaahumma zid

haadzal baita tasyriifan wata’zhiiman watakriiman wamahaabatan wazid man syarrafahu wakarramahu mimman hajjahu awi’tamarahu tasyriifan wata’zhiiman watakriiman wabirran” yang artinya : “Ya Allah, tambahilah rumah ini kemulyaan, keagungan, kehormatan dan kehebatan; dan tambahilah orang yang memuliakannya dan menghormatinya diantara orang-orang yang berhaji dan berumrah padanya, kemulyaannya, keagungannya, kehormatannya dan kebaikannya“. Dapat juga mengucapkan doa : “Allaahumma antas salaam waminkas salaam fahayyinaa rabbanaa bis salaam“ yang artinya : “Ya Allah Engkaulah kedamaian dan dari Engkaulah kedamaian, maka jadikanlah hidup kami wahai Pengurus kami dengan kedamaian”. (mengikuti Umar bin Khatab)

6. Melakukan thawaf, sa’i, shalat, dzikir, berdoa, membaca Al-Quran, mengkaji agama, berdiskusi tentang agama atau untuk kepentingan umat, mempelajari ilmu pengetahuan yang bermanfaat, atau beristirahat dengan mengingat Allah.

7. Menjaga kebersihan disemua bagian tempat.8. Tidak duduk membelakangi Ka’bah.9. Tidak berkata-kata kotor dan berbuat gaduh atau bersendau gurau.10. Membuka persahabatan dengan jamaah dari seluruh penjuru dunia.

Untuk menjaga segala sesuatu yang tidak diinginkan, pada saat ini pengelola Masjidil Haran membuat beberapa larangan antara lain :1. Tidak boleh membawa perekam gambar (camera, video, dsb.) serta melarang merekam

gambar dilingkungan Masjidil Haram2. Tidak boleh membawa makanan masuk keruangan Masjidil Haram.3. Tidak boleh membawa masuk barang-barang (alat masak, mainan, oleh-oleh, dsb.) yang

tidak ada hubungannya dengan ibadah didalam Masjidil Haram.4. Tidak boleh membawa masuk senjata tajam, senjata api dan sejenisnya.5. Tidak boleh shalat atau duduk di jalan, di mulut-pintu atau di tempat-tempat yang dianggap

dapat mengganggu mobilitas jamaah.6. Duduk sesuai lokasi yang telah dibagi-bagi peruntukannya, laki-laki ditempat laki-laki dan

perempuan di tempat perempuan kecuali di tempat-tempat tertentu (misalnya tempat thawaf, sa’i, dsb.).

Untuk melaksanakan peraturan-peraturan itu setiap pintu masuk dan ditempat-tempat yang dianggap penting dijaga oleh laskar laki-laki dan perempuan. Laskar laki-laki bertugas mengontrol jamaah laki-laki sedang laskar perempuan bertugas mengontrol jamaah perempuan.

Selain hal-hal tersebut diatas jamaah di Masjidil Haram mempunyai kebiasaan yang agak berbeda dengan apa yang biasa dilakukan di tanah air, antara lain :1. Berebut tempat shalat di shaf lebih depan, dengan membuat jajaran shalat sangat rapat

(berdesak-desakan). Untuk mencapainya kadang-kadang dilakukan dengan melangkahi atau memegang kepala jamaah yang sedang duduk, berdoa atau shalat.

11

Page 12: BEBERAPA PERTANYAAN USIL YANG … · Web viewDibeberapa tempat ditemui tumpukan Al-Quran dan air Zamzam yang sewaktu-waktu dapat dimanfaatkan oleh para jamaah. Tidak banyak jamaah

2. Memberi kesempatan pada jamaah lain untuk melaksanakan ibadah, misalnya memberi tempat shalat jamaah lain meskipun dengan berdesak-desakan.

Hendaknya para jamaah mengikuti apa yang telah dijelaskan diatas dan mencontohnya sampai kembali ketempat asal. Insya Allah amalan kita akan terus meningkat.

Perlu diwaspadai tanda-tanda pada beberapa hari awal didalam Majidil Haram. Ini sangat penting karena selain bentuknya yang melingkar dan wajah tiang di Masjidil Haran yang hampir sama, dapat membuat jamaah kehilangan arah. Untuk menghindari kebingungan didalam Masjidil Haram disarankan para jamaah mengikuti prosedur sebagai berikut :1. Pada saat masuk keruangan Masjidil Haram lihatlah nomor pintunya dan ingat-ingat

nomornya.2. Masuklah kearah tengah, menuju Ka’bah dengan arah yang lurus.3. Pada saat masuk kebagian tengah (bagian yang terbuka dimana Ka’bah berada) tengoklah

tanda pintu yang berada disekitar tempat masuk tadi. Lihatlah warna tanda pintu tersebut (hijau, biru, kuning atau warna lainnya) dan ingat-ingat warnanya.

4. Silahkan jamaah melakukan thawaf, dimulai dari Hajar Aswad yang ditandai dengan suatu garis dilantainya. Kemudian, silahkan jamaah melakukan sa’i, shalat dsb. Bila jamaah akan keluar dari Masjidil Haram, mulailah dari bagian tengah dimana Ka’bah berada.

5. Carilah kembali tanda pintu yang warnanya telah diingat pada saat datang.6. Keluarlah dengan melalui tanda pintu tadi dan berjalan lurus menjauhi Ka’bah.7. Jamaah akan keluar dari puntu dimana jamaah tadi masuk.8. Bila ternyata keluar dari pintu lain (kurang-lebih dekat dengan pintu dimana jamaah pertama

kali masuk), lihat dan bacalah nomor pintunya. Nomor pintu lebih besar dari nomor pintu pertama kali masuk artinya jamaah berada disebelah kiri pintu masuk. Sebaliknya nomer pintu lebih kecil dari nomor pintu pertama kali masuk artinya jamaah berada disebelah kanan pintu masuk.

9. Bila nomor pintu lebih besar, berjalanlah kearah kanan, jamaah akan ketemu dengan pintu pertama kali masuk. Sebaliknya nomor pintu lebih kecil, berjalanlah kearah kiri, jamaah akan bertemu dengan pintu pertama kali masuk.

10. Bila jamaah keluar pada pintu bernomor paling besar (diatas 90) atau paling kecil (1, 2 atau 3) berhati-hatilah karena disebelah kanan nomor 1 adalah nomor terbesar dari nomor pintu yang ada. Nomor urut pintu di Masjidil Haram membesar sesuai putaran thawaf.

Dengan mengikuti prosedur diatas insya Allah jamaah tidak akan kesasar. Biasanya setelah beberapa hari kemudian jamaah akan hafal dengan sendirinya. Jamaah akan dapat mengenal tanda-tanda yang perlu diperhatikan. Silakan menggunakan metoda jamaah sendiri agar tidak tersesat.

Masjidil Haram adalah masjid utama di bumi ini. Masjidil Haram mempunyai keutamaan dibanding masjid-masjid lainnya. Shalat wajib berjamaah di masjid ini lebih utama 100.000 kali dibanding dengan shalat wajib berjamaah di masjid-masjid lain. Bisa dibayangkan berapa tahun para jamaah dapat mengimbangi keutamaan itu di tanah air. Rugi rasanya tidak shalat berjamaah di Masjidil Haram walau hanya terlewat sekali saja. Agar tidak melewatkan shalat berjamaah tersebut disarankan para jamaah yang bertempat tinggal relatif jauh dari Masjidil Haram untuk mengefisienkan waktu dengan mengikuti kebiasaan sebagai berikut :1. Melakukan shalat subuh, berangkat ke Masjidil Haram selambat-lambatnya 1 jam sebelum

waktunya.

12

Page 13: BEBERAPA PERTANYAAN USIL YANG … · Web viewDibeberapa tempat ditemui tumpukan Al-Quran dan air Zamzam yang sewaktu-waktu dapat dimanfaatkan oleh para jamaah. Tidak banyak jamaah

2. Sepulang shalat subuh jamaah dapat berbelanja, makan, cuci pakaian dan seterusnya hingga menjelang shalat dzuhur. Setelah itu bersiaplah menuju Masjidil Haram paling lambat 1 jam sebelum waktu shalat dzuhur dimulai.

3. Setelah shalat dzuhur janganlah kembali kepemondokan hingga berakhirnya shalat isya. Carilah makan siang disekitar Masjidil Haram.

4. Isilah dengan dzikir, baca Al-Quran, baca buku-buku agama atau beristirahat sambil mengingat Allah pada saat menunggu waktu shalat asyar, magrib dan isya di Masjidil Haram. Disarankan para jamaah menempati ruangan sebelah barat daya (lihat gambar) lantai dua. Selain luas, pengunjungnya tidak begitu padat, ruangan ini mempunyai fasilitas AC. Ruangan ini dapat dimasuki dari pintu King Fahd, terletak disebelah barat daya.

5. Carilah makan setelah shalat isya di Masjidil Haram selesai dan kemudian kembali kepemondokan (maktab).

6. Tidurlah dengan nyenyak untuk menjaga kebugaran tubuh.Insya Allah sehat dan tidak ada waktu terbuang. Dengan manajemen waktu seperti uraian diatas, jamaah tidak akan menyesal karena ketinggalan shalat di Masjidil Haram. Jamaah tidak akan rugi dengan biaya minimal sekitar Rp.200.000,- tiap sekali shalat di Masjidil Haram (dihitung dari semua biaya perjalanan haji).

BEBERAPA FASILITAS YANG ADA DI MASJIDIL HARAM DAN SEKITARNYA

13

Page 14: BEBERAPA PERTANYAAN USIL YANG … · Web viewDibeberapa tempat ditemui tumpukan Al-Quran dan air Zamzam yang sewaktu-waktu dapat dimanfaatkan oleh para jamaah. Tidak banyak jamaah

14

RUANG SEBELAH TENGGARABISA MASUK DARIPINTU KING FAD

TOILET (WC)

TOILET (WC)

TERMINALKENDARAAN

TOILET (WC)TOILET (WC)TOILET (WC)

TERMINALKENDARAAN

TERMINALKENDARAAN

Page 15: BEBERAPA PERTANYAAN USIL YANG … · Web viewDibeberapa tempat ditemui tumpukan Al-Quran dan air Zamzam yang sewaktu-waktu dapat dimanfaatkan oleh para jamaah. Tidak banyak jamaah

PETA MASJIDIL HARAM DITERBITKAN OLEH SAUDI BINLADIN GROUP

Dari peta di atas dapat diketahui nama-nama pintu yang ada di Masjidil Haram

15