be randa

18
Beranda Rss BAGUS PERMANA Blog ini menampilkan materi-materi yang bermanfaat bagi para pelajar guna memperlancar proses belajar HOME AKUNTANSI o Crisis Core o Last Order PENDIDIKAN PUISI SKRIPSI KAMUS SPSS MODUL o Child 1 SOAL-SOAL o E3 Expo o Tokyo Game Show VIDEO PEMBELAJARAN LAIN-LAIN Popular Posts Modul Ekonomi-Akuntansi untuk kelas XI (SMA dan MA) Cara Analisis Butir Soal Pilihan Ganda dan Uraian Tabel F lengkap Uji F Modul Ekonomi-Akuntansi untuk kelas XII (SMA dan MA) Cara Menghitung Validitas – Reliabilitas dengan SPSS Daftar Materi Blog Pengikut

Upload: ziia-arrihaddatull-aisy

Post on 14-Nov-2015

2 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

jjjj

TRANSCRIPT

BerandaRss BAGUS PERMANA Blog ini menampilkan materi-materi yang bermanfaat bagi para pelajar guna memperlancar proses belajar HOME AKUNTANSI Crisis Core Last Order PENDIDIKAN PUISI SKRIPSI KAMUS SPSS MODUL Child 1 SOAL-SOAL E3 Expo Tokyo Game Show VIDEO PEMBELAJARAN LAIN-LAIN Popular Posts Modul Ekonomi-Akuntansi untuk kelas XI (SMA dan MA) Cara Analisis Butir Soal Pilihan Ganda dan Uraian Tabel F lengkap Uji F Modul Ekonomi-Akuntansi untuk kelas XII (SMA dan MA) Cara Menghitung Validitas Reliabilitas dengan SPSS Daftar Materi BlogPengikutLabels AKUNTANSI (29) home (1) KAMUS (13) LAIN-LAIN (51) MODUL (10) pendidikan (24) puisi (10) SKRIPSI (1) SOAL-SOAL (8) SPSS (30) video pembelajaran (2) Blog TemanBagus PermanaSashi BlogAgung blogAchmad DwiBang JohanChiax blogLewit blogBuku Tamu

Cara Menghitung Validitas Reliabilitas dengan SPSS 18.38 Salah satu jawaban untuk permasalahan menghitung validitas dan reliabilitas secara cepat dan mudah adalah dengan menggunakan software aplikasi statistik. Saat ini, di pasaran beredar aneka macam software aplikasi yang sering digunakan untuk menyelesaikan masalah-masalah perhitungan statistik. Beberapa diantaranya adalah SPSS, S-Plus, MiniTab, SAS dan MS Excel pun bisa!

Secara khusus, saya akan berbagi dengan Anda bagaimana cara cepat dan mudah menghitung validitas reliabilitas menggunakan salah satu software statistik. Saya akan menggunakan software SPSS (Statistical Package and Service Solution) versi 15.Adapun langkah operasional yang dapat Anda lakukan untuk menghitung validitas-reliabilitas adalah :

1.) Buka data instrumen (format excel) dan program SPSS.2.) Copy- kan semua data jawaban responden termasuk jumlah skor setiap responden3.) Paste-kan data di no. 2 pada program SPSS4.) Lakukan proses penghitungan validitas dengan SPSS sebagai berikut ;a.) Pilih menu Analyze > Correlate > Bivariate

b.) Blok semua item instrumen dan jumlah skor yang ada disebelah kiri kotak data dan pindahkan ke sebelah kanan kotak dengan cara meng-klik tombol segitiga yang ada di tengah kedua kotak.c.) Pastikan pilihan coefficient correlation adalah pearson, lalu klik tombol OK.d.) Lihat hasil yang muncul di jendela SPSS output viewer.

5.) Lakukan proses penghitungan reliabilitas dengan SPSS sebagai berikut ;a.) Pilih menu Analyze > Scare > Reliability Analysis

b.) Blok semua item instrumen saja yang ada disebelah kiri kotak data dan pindahkan ke sebelah kanan kotak dengan cara meng-klik tombol segitiga yang ada di tengah kedua kotak.c.) Pilih metode alpha sebagai model perhitungan yang kita gunakan, lalu klik tombol OK.

d.) Lihat hasil yang muncul di jendela SPSS output viewer.

6.) Tafsirkan hasil perhitungan validitas reliabilitas sebagai berikut ;a.) Kriteria validitasKriteria validitas dapat Anda tentukan dengan melihat nilai pearson correlation dan Sig. (2-tailed). Jika Nilai pearson correlation > nilai pembanding berupa r-kritis, maka item tersebut valid. Atau jika nilai Sig. (2-tailed) < 0,05 berarti item tersebut valid dan berlaku sebaliknya. r-kritis bisa menggunakan tabel r atau dengan uji -t.b.) Kriteria reliabilitasNilai reliabilitas diperoleh dengan melihat pada kotak output perhitungan. Nilai alpha yang dihasilkan tinggal ditafsirkan sesuai dengan kriteria pembanding yang Anda gunakan. Sebagai tafsiran umum, jika nilai reliabilitas > 0,6 dapat dikatakan bahwa instrumen yang kita gunakan sudah reliabel.Demikianlah cara cepat dan mudah menghitung serta menafsirkan validitas dan reliabilitas dengan menggunakan software SPSS.Selamat mencoba . . .Label: SPSS 3 komentar:

mirza-mahardika mengatakan... Salam kenal. Nama saya Mirza. Uji validitas kan ada tiga, validitas isi, kriteria dan konstruk. Penghitungan validitas melalui korelasi skor butir-total, masuk dalam jenis validitas yang mana ya pak. Terim kasih atas jawabannya. 11 Mei 2012 01.00

Bagus Permana P. S,Pd. mengatakan... untuk mengetahui jawaban dari pertanyaan di atas anda dapat membaca dan memahaminya pada link berikut ini: http://goosum.blogspot.com/2012/05/modul-spss.html

terimakasih 17 Mei 2012 10.08

MIG Data mengatakan... Mantaaaap !!!! 1 Juni 2014 00.22 Poskan KomentarPoskan Komentar Posting Lebih Baru Posting Lama Beranda Copyright 2011 BAGUS PERMANA. Template by Informatika21anamrePsugaBLembar Pengetahuan BERANDA BISNIS UMUM AGAMA SOSIAL HIBURAN KODE WARNA

Minggu, 01 Juli 2012Taraf Kesukaran Tes dan Daya Pembeda Sebuah Tes

Menganalisis tingkat kesukaran soal artinya mengkaji soal- soal tes dari segi kesulitanya sehingga dapat di peroleh soal-soal mana yang termasuk mudah ,sedang dan sukar. Sedangkan menganalisis daya pembeda artinya mengkaji soal-soal tes dari segi kesanggupan tes tersebut dalam kategori lemah atau rendah dan kategori kuat atau tinngi prestasinya (Wayan Nurkancana, 1983; 134).

A. Taraf kesukaran tesAsumsi yang digunakan untuk memperoleh kwalitas yang baik, disamping memenuhi validitas dan reliabilitas adalah daya keseimbangan dari tingkat kesulitan soal tersebut. Keseimbangan yang dimaksutkan adalah adanya soal-soal yang termasuk mudah sedang dan sukar secara porposional. Tingkat kesukaran soal dipandang dari kesanggupan atau kemampuan siswa dalam menjawabnya, bukan dilihat dari segi guru dalam melakukan analisis pembuat soal.

Ada beberapa dasar pertimbangan dalam menentukan proporsi jumlah soal kategori mudah sedang dan sukar.Pertimbangan pertama adalah adanya keseimbangan, yakni jumlah soal sama untuk ke tiga kategori tersebut. dan ke dua proposi jumlah soal untuk ke tiga kategori tersebut artinya sebagian besar soal berada dalam kategori sedang sebagian lagi termasuk kategori mudah dan sukar dengan proporsi yang seimbang.

Perbandingan antara soal mudah sedang sukar bisa di buat 3-4-3. Artinya, 30% soal kategori mudah 40% soal kategori sedang dan 30% lagi soal kategori sukar.

Di samping itu oleh karena suatu tes dimaksutkan untuk memisahkan antara murid-murid yang betul-betul mempelajari suatu pelajaran dengan murid-murid yang tidak mempelajari pelajaran itu, maka tes atau item yang baik adalah tes atau item yang betul-betul dapat memisahkan ke dua golongan murid tadi. Jadi setiap item disamping harus mempunyai derajat kesukaran tertentu, juga harus mampu membedakan antara murid yang pandai dengan murid yang kurang pandai. Setelah judgment dilakukan oleh guru kemudian soal tersebut di uji cobakan dan dianalisis apakah judgment tersebut sesuai atau tidak. Cara melakukan analisis untuk menentukan tingkat kesukaran soal adalah dengan menggunakan rumus sebagai berikut.

I =B

N

Keterangan:I =Indeks kesulitan untuk setiap butir soal B =Banyaknya siswa yang menjawab benar setiap butir soal N =Banyaknya yang memberikan jawaban pada soal yang di maksudkan.

Kriteria yang digunakan makin kecil indeks yang di peroleh makin sulit soal tersebut. Sebaliknya makin besar indeks yang diperoleh makin mudah soal tersebut.

Menurut keiteria yang sering di ikuti indeks kesukaran sering di klasifikasikan sebagai berikut : Soal dengan P 0 0,30 adalah soal kategori sukar. Soal dengan P 0,31 0,70 adalah soal kategori sedang. Soal dengan P 0,71 1,00 adakah soal kategori mudah.

Contoh:Guru SKI memberikan 10 pertanyaan piihan berganda denga komposisi 3 soal mudah , 4 soal sedang , dan 3 soal sukar. Jika di lukiskan susunan soalnya adalah sebagai berikut :

No soalAbilitas yang DiukurTingkat kesukaran soal

12345678910Pengetahuan AplikasiPemahamanAnalisisEvaluasiSitesisPemahamanAplikasiAnalisisSitesis Mudah Sedang MudahSedangSukarSukarMudah SedangSedangSukar

Kemudian soal tersebut di berikan kepada 10 orang siswa dan tidak seorang pun yang tidak mengisi seluruh pertanyaan tersebut. Setelah di periksa hasilnya adalah sebagai berikut.

No soalBanyakya siswa yang menjawab (N)Banyaknya siswa yang menjawab (B)IndeksBNKategori soal

1234567891020202020202020202020181210206416111750,90,60,51,00,30,20,80,550,850,25MudahSedangMudahSeangSukarSukarMudahSedangSedangSukar

Dari sebaran di atas ternyata ada tiga soal yang meleset, yakni soal nomor 3 yang semula di proyeksikan kedalam kategori mudah, setelah di coba ternyata termasuk kedalam kadegori sedang.demikian,juga soal nomor 4 yang semula di proyeksikan sededang ternyata termasuk kedalam kategori mudah . nomor 9 semula di kategorikan sedang ternyata termasuk kedalam kategori mudah. Sedangkan tujuh soal yang lainya sesuai dengan proyeksi semula atas dasar tersebut ketiga soal diatas harus diperbaiki kembali.Soal no : 3 dinaikan dalam kategori sedang.Soal no : 4 diturunkan dalam kategori mudah.Soal no : 9 di turunkan kedalam kategori mudah.

B. Analisis Daya Pembeda Salah satu tujuan analisis kuantitatif soal adalah untuk menentukan dapat tidaknya suatu soal membedakan kelompok dalam aspek yang di ukur sesuai dengan perbedaan yang ada dlam kelompok itu.

Indeks yang di gunakan dalam membedakan peserta tes yang berkemampuan tinggi dengan peserta tes yang berkemampuan rendah adalah indeks daya pembeda. Indeks ini menunjukkan kesesuaian antara fungsi soal dengan fungsi tes secara keseluruhan. Dengan demikian validitas soal ini sama dengan daya pembeda soal yaitu daya yang membedakan antara peserta tes yang berkemampuan tinggi dengan peserta tes yang berkemampuan rendah.

1. Hubungan antara tingkat kesukaran dan daya pembeda.Tingkat kesukaran berpengaruh langsung pada daya pembeda soal. Jila setiap orang memilih benar jawaban ( P = 1 ), atau jika setiap orang memiliki benar jawaban (P = 0) maka soal tidak dapat digunakan untuk membedakan kemampuan peserta tes. oleh kaena itu soal yang baik adalah soal yang memiliki daya pembeda antara peserta tes kelompok atas dan kelompok rendah. Kelompok rendah memiliki tingkat kemampuam 0.50 dan akan diperoleh daya pembeda kelompok atas maksimal 1.00.

2. Daya pembeda soal pilihan ganda Bagaimana menentukan daya pembeda soal pilihan ganda?Yang menunjukkan tingkat kesukaran soal pilihan ganda. Daya pembeda di tentukan dengan melihat kelompok atas dan kelompok bawah berdasarkam sekor total. perhatikan tabel berikut.

NoPesertaNomor soalSkorTotal

12345678910

12345678910AanAdiAna AndiCandra dianRismasasatitikuun11111111008378483644

1000100010

1111011100

1111111100

1010100010

1111111100

1000100010

1111011000

1001100010

1000001110

Untuk memudahkan perhitungan sekor yang terdapat pada tabel di urutkan dari peserta tes yang memperoleh skor yang tinggi menuju peserta yang memperoleh sekor yang rendah. Perhatikan tabel berikut:

NoPesertaNomor soalSkor

12345678910

12345678910AanDianAndiAnaSasaCandraTitikUunAdiRisma11111111008887644433

1111111100

1111111100

1111011100

1111011000

1010100010

1001100010

1000100110

1000100010

1000100010

Jumlah jawaban benar 10566855550

Jumlah peserta10101010101010101010

Kesukaran0.000.500.600.600.800.500.500.500.51.00

Keterangan : Skor Siswa kelompok atas 6 10Skor Siswakelompok bawah 5 - 1

Berikut ini cara menghitung daya beda:Nilai DB akan merentang antara nilai -1,00 hingga +1.00. dengan mengambil soal comtoh di atas beberapa kondisi soal dapat di jelaskan sebagai berikut: contoh : soal nomor 2 semua siswa kelompok atas dapat menjawab benar dan semua siswa kelompok bawah menjawab salah, maka DB akan + 1,00. DB dapat di tentukan besarnya dengan rumus sebagi berikut : PT PR TB-RB

TT

PT =Proporsi siswa yang menjawab benar pada kelompok siswa yang mwmpunyai kemampuan tinggi PR =Proporsi siswa yang menjawab benar pada kelompok siswa yang mwmpunyai kemampuan rendahTB =Jumlah siswa yang menjawab benar pada kelompok siswa yang mempunyai kemampuan tinggiT =Jumlah kelompok siswa yang mempunyai kemampuan tinggi.RB =Jumlah siswa yang menjawab benar pada kelompok siswa yang mempunyai kemampuan rendahR =Jumlah kelompok siswa yang mempunyai kemampuan rendah.

Berikut adalah tabel kategori tingkat kesukaran dalam daya beda.

No soalKelompok atasKelompok bawahDaya Beda

123456789101.001.001.001.000.301.001.000.800.000.001.000.000.100.100.600.000.100.101.000.000.001.000.900.90-0.301.000.900.70-1.000.00

Kembali pada tingkat kesukaran yang di tunjukkan pada tabel dapat kita lihat soal no 9 merupakan soal yang sukar bagi kelompok atas tetapi sangat mudah bagi kelompok bawah soal no 10 merupakan soal yang sangat sukar baik bagi kelompok atas maupun kelompok bawah. soal nomor 2 dan nomor 6 merupakan soal yang sangat sukar dagi kelompok bawah tetapi relatif mudah untuk kelompok atas. Perhitungan daya beda sangatlah sederhana dan menyajikan informasi yang dapat membedakan masing masing kelompok berdasarkan kemampuan mereka. (engelhart, 1965) . soal nomor 1 dan nomor 10 tidak menujukkan perbedaan antar kelompok. Tidak adanya perbedaan tingkat kesukaran pada soal nomor 1 dan nomor 10 yang juga menujukkan bahwa soal tidak dapat menujukkan perbedaan antar kelompok. Soal no 5 dan no 9 mempunyai indeks dayabeda yang baik, tetapi terbalik. Tanda negatif no 5 dan no 9 menujukkan bahwa peserta tes yang kemampuanya tinggi tidak dapat menjawab soal dengan benar , tetapi peserta tes yang kemampuanya rendah menjawab dengan benar , data setatistik diatas menunjukkan bahwa soal nomor 5 dan 9 merupakan soal yang tidak baik, data setatistik menujukkan bahwa soal nomer 2,3,4,6,7 dan 8 merupakan soal yang baik ditinjau dari daya pembeda.

3. Daya pembeda soal uraian Bagaimana cara menentukan daya pembeda soal uraian? Lankah yang di lakukan untuk menghitung daya pembeda sama seperti yang dilakukan pada soal pilihan ganda. Urutkan seluruh peserta tes berdasarkan perolehan sekor total dari yang tinggi keperolehan sekor yang rendah.

Dari contoh diatasdapat disimpulkan bahwa cara menghitung daya pembeda adalah dengan menempuh langkah sebagai berikut :1.Memeriksa jawaban soal semua siswa peserta tes.2.Membuat daftar peringkat atau urutan hasil tes berdasarkan sekor yang di capainya.3.Menentukan jumlah siswa kelompok atas dan kelompok bawah.4.Menghitung selisi tingkat kesukaran menjawab soal antara kelompok atas dan kelompok bawah.5.Membandingkan nilai selisih yang di peroleh.6.Menentukan ada tidaknya daya pembeda pada setiap nomor soal dengan kriteria memiliki daya pembeda.

Bacaan yang Mungkin Terkait:Pendidikan Implikasi Pembelajaran Tematik, Rambu-Rambu dan Langkah-Langkah Pembelajaran Tematik Jaringan Tema Konsep Dasar Pemetaan Tema dalam Pembelajaran Tematik Model Pembelajaran Tematik Karakteristik Pembelajaran Tematik Landasan Pembelajaran Tematik Konsep Dasar Pembelajaran Tematik Kondisi Bangsa Arab Pra Islam Pemanfaatan Model-model Evaluasi Peranan Evaluasi Pendidikan Karakteristik Siswa Sekolah Dasar Dalam Pembelajaran Matematika Download Kalender Pendidikan Tahun 2012/2013 Memfokuskan Evaluasi Klasifikasi Tujuan Intruksional Beberapa Model, Pendekatan, dan Konsep-konsep Evaluasi Evaluasi Program dan Instrumen Evaluasi Untuk Progam Pendidikan dan Penelitian Evaluasi Pendidikan Evaluasi Program Pengajaran Model Penilaian Portofolio Penilaian Berbasis Kelas Pengembangan Instrumen Evaluasi Jenis Non-Test Pengembangan Alat Evaluasi Non Test Petunjuk Penggunaan Kaidah Bahasa Indonesia Dalam Penulisan Soal Teknik dan Prosedur Evaluasi Hasil Belajar Kedudukan Evaluasi Dalam PendidikanDiposkan oleh Ahmad Nursobah di Minggu, Juli 01, 2012 Kirimkan Ini lewat EmailBlogThis!Berbagi ke TwitterBerbagi ke FacebookBagikan ke PinterestLabel: Pendidikan 2 komentar:1. Arif Kurniawan31 Agustus 2013 06.07coba lo jumlah siswa ganjil gmna?? soal terlalu mudh cari contoh yg sulitBalas2. Pengertian arti definisi adalah11 Mei 2014 01.35sangat membantu saya,,,, terima kasih atas wawasannyaBalasMuat yang lain...Link ke posting iniBuat sebuah Link Posting Lebih Baru Posting Lama Beranda Langganan: Poskan Komentar (Atom)

Mengenai Saya

Ahmad Nursobah Tulungagung, Jawa Timur, IndonesiaBoleh jadi kamu membenci sesuatu padahal ia amat baik bagimu, dan boleh jadi kamu menyukai sesuatu padahal ia amat buruk bagimu,dan Allah mengetahui sedangkan kamu tidak mengetahui (Q.S. 2: 216)Lihat profil lengkapku Buku TamuTemanMenu Blog Pendidikan Agama Umum Makalah Sosial Penelitian Tematik Bisnis Informasi Psikologi Tips dan Trik Kisah Teladan Bacaan Populer Hubungan IPS dengan Ilmu-ilmu Sosial Pengertian, Ruang lingkup, dan Tujuan IPS Konsep Dasar Kewirausahaan Pengertian, Bentuk dan Peran dalam Organisasi Perkembangan Posisi Kurikulum IPS di Indonesia Taraf Kesukaran Tes dan Daya Pembeda Sebuah Tes Ide dan Peluang Kewirausahaan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) Pelajaran Bahasa Indonesia Madrasah Ibtidaiyah Bentuk-bentuk Validitas Implikasi Pembelajaran Tematik, Rambu-Rambu dan Langkah-Langkah Pembelajaran Tematik