bbca lkt des 2008

107
PT Bank Central Asia Tbk dan anak perusahaan Laporan keuangan konsolidasi beserta laporan auditor independen tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2008 dan 2007

Upload: william-tjahjadi

Post on 05-Jul-2015

606 views

Category:

Documents


4 download

TRANSCRIPT

Page 1: Bbca Lkt Des 2008

PT Bank Central Asia Tbk dan anak perusahaan Laporan keuangan konsolidasi beserta laporan auditor independen tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2008 dan 2007

Page 2: Bbca Lkt Des 2008

PT BANK CENTRAL ASIA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI

BESERTA LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL

31 DESEMBER 2008 DAN 2007

Daftar Isi Halaman Laporan Auditor Independen Neraca Konsolidasi ……………………………………………………………………….….................... 1-4 Laporan Laba Rugi Konsolidasi ………………………………………………………………………….. 5-6 Laporan Perubahan Ekuitas Konsolidasi ..........................….…………………………………………. 7-8 Laporan Arus Kas Konsolidasi .......………………………………………………………………………. 9-10 Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasi ………………………………………………….............. 11-93 Daftar Informasi Tambahan .......................................................................................................... 94

***************************

Page 3: Bbca Lkt Des 2008
Page 4: Bbca Lkt Des 2008

Catatan atas laporan keuangan konsolidasi terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasi secara keseluruhan.

1

PT BANK CENTRAL ASIA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN NERACA KONSOLIDASI

31 Desember 2008 dan 2007 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

Catatan 2008 2007

AKTIVA Kas 2j,4 10.798.921 7.675.723 Giro pada Bank Indonesia 2j,5 9.668.608 20.871.955 Giro pada bank lain - setelah dikurangi penyisihan penghapusan masing-masing sebesar Rp79.645 dan Rp3.228 per 31 Desember 2008 dan 2007 2j,2p,6 7.909.406 303.429 Penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain - setelah dikurangi penyisihan penghapusan masing-masing sebesar Rp41.549 dan Rp54.068 per 31 Desember 2008 dan 2007 2k,2p,7 4.936.408 6.391.403 Surat-surat berharga - setelah dikurangi penyisihan penghapusan masing-masing sebesar Rp512.468 dan Rp103.071 per 31 Desember 2008 dan 2007 2l,2p,8 50.044.630 45.847.933 Obligasi pemerintah 2l,9 39.810.702 46.777.950 Tagihan derivatif - setelah dikurangi penyisihan penghapusan masing-masing sebesar Rp682 dan Rp227 per 31 Desember 2008 dan 2007 2g,2p,10 67.494 21.821 Kredit yang diberikan 2m,2n,11 Pihak yang mempunyai hubungan istimewa 2c,3 824.211 692.268 Pihak ketiga 111.960.125 81.696.365

Jumlah kredit yang diberikan 112.784.336 82.388.633 Dikurangi: Penyisihan penghapusan 2p,11 (2.757.475) (1.686.152)

Jumlah kredit yang diberikan - bersih 110.026.861 80.702.481 Investasi dalam sewa guna usaha - setelah dikurangi penyisihan penghapusan masing-masing sebesar Rp1.177 dan Rp1.348 per 31 Desember 2008 dan 2007 2h,2p 11.532 27.737 Piutang pembiayaan konsumen - setelah dikurangi penyisihan penghapusan masing-masing sebesar Rp36.137 dan Rp39.252 per 31 Desember 2008 dan 2007 2i,2p 1.409.286 1.347.461 Tagihan akseptasi - setelah dikurangi penyisihan penghapusan masing-masing sebesar Rp120.647 dan Rp24.253 per 31 Desember 2008 dan 2007 2o,2p,12 4.186.718 2.315.703

Page 5: Bbca Lkt Des 2008

Catatan atas laporan keuangan konsolidasi terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasi secara keseluruhan.

2

PT BANK CENTRAL ASIA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN NERACA KONSOLIDASI (lanjutan)

31 Desember 2008 dan 2007 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

Catatan 2008 2007

AKTIVA (lanjutan) Penyertaan - setelah dikurangi penyisihan penghapusan masing-masing sebesar Rp11.962 dan Rp9.248 per 31 Desember 2008 dan 2007 2p,2q 24.603 1.493 Aktiva pajak tangguhan - bersih 2w,16 770.686 376.154 Aktiva tetap - setelah dikurangi akumulasi penyusutan masing-masing sebesar Rp2.517.468 dan Rp2.238.291 per 31 Desember 2008 dan 2007 2r,13,21 2.644.785 2.264.841 Aktiva lain-lain - setelah dikurangi penyisihan penghapusan masing-masing sebesar Rp35.526 dan Rp13.077 per 31 Desember 2008 dan 2007 2c,2p,3 3.259.216 3.078.924

JUMLAH AKTIVA 245.569.856 218.005.008

Page 6: Bbca Lkt Des 2008

Catatan atas laporan keuangan konsolidasi terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasi secara keseluruhan.

3

PT BANK CENTRAL ASIA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN NERACA KONSOLIDASI (lanjutan)

31 Desember 2008 dan 2007 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

Catatan 2008 2007

KEWAJIBAN DAN EKUITAS KEWAJIBAN Kewajiban segera 1.158.323 931.095 Simpanan dari nasabah 2s,14 Pihak yang mempunyai hubungan istimewa 2c,3 41.489 33.420 Pihak ketiga 209.487.432 189.138.771

Jumlah simpanan dari nasabah 209.528.921 189.172.191 Simpanan dari bank lain 2t,14 4.048.142 2.064.942 Surat berharga yang dijual dengan janji dibeli kembali 2u,8 49.892 - Kewajiban derivatif 2g,10 80.394 31.226 Kewajiban akseptasi 2o,15 3.109.382 1.691.903 Surat-surat berharga yang diterbitkan 2v 535.742 531.782 Pinjaman yang diterima 17 448.325 1.083.995 Estimasi kerugian atas transaksi rekening administratif 2p,18 54.233 61.853 Hutang pajak 2w,16 504.635 500.871 Beban yang masih harus dibayar 107.857 131.337 Kewajiban lain-lain 2.664.700 1.362.082

JUMLAH KEWAJIBAN 222.290.546 197.563.277

EKUITAS Modal saham dengan nilai nominal Rp62,50 (nilai penuh) dan Rp125 (nilai penuh) per saham per 31 Desember 2008 dan 2007: 1a,1c,19 Modal dasar: 88.000.000.000 saham dan 44.000.000.000 saham per 31 Desember 2008 dan 2007 Modal ditempatkan dan disetor penuh: 24.655.010.000 saham dan 12.327.505.000 saham per 31 Desember 2008 dan 2007 1.540.938 1.540.938 Tambahan modal disetor 2z,2aa,20 3.895.933 3.895.933 Selisih kurs karena penjabaran laporan keuangan dalam mata uang asing 2d 273.356 207.498 Selisih transaksi perubahan ekuitas anak perusahaan 2q 1.494 1.385

Page 7: Bbca Lkt Des 2008

Catatan atas laporan keuangan konsolidasi terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasi secara keseluruhan.

4

PT BANK CENTRAL ASIA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN NERACA KONSOLIDASI (lanjutan)

31 Desember 2008 dan 2007 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

Catatan 2008 2007

KEWAJIBAN DAN EKUITAS (lanjutan) Laba yang belum direalisasi atas surat-surat berharga dan obligasi pemerintah yang tersedia untuk dijual setelah dikurangi pajak tangguhan 2l 37.782 22.313 Selisih penilaian kembali aktiva tetap 2r,21 - 1.059.907 Saldo laba*) Telah ditentukan penggunaannya 29 392.036 392.036 Belum ditentukan penggunaannya 17.946.356 13.512.717 Modal saham diperoleh kembali (treasury stock): 289.767.000 saham dan 45.493.000 saham per 31 Desember 2008 dan 2007, harga perolehan 1c,2ac,19 (808.585) (190.996)

JUMLAH EKUITAS 23.279.310 20.441.731

JUMLAH KEWAJIBAN DAN EKUITAS 245.569.856 218.005.008

*) Saldo rugi sebesar Rp25.853.162 telah dieliminasi dengan tambahan modal disetor pada saat kuasi reorganisasi per

31 Oktober 2000 (Catatan 2aa).

Page 8: Bbca Lkt Des 2008

Catatan atas laporan keuangan konsolidasi terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasi secara keseluruhan.

5

PT BANK CENTRAL ASIA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN LAPORAN LABA RUGI KONSOLIDASI

Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2008 dan 2007 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

Catatan 2008 2007

PENDAPATAN DAN BEBAN OPERASIONAL Pendapatan bunga Pendapatan bunga 2c,2e,3,23 18.616.168 15.775.674 Provisi dan komisi 2f 685.013 551.724

Jumlah pendapatan bunga 19.301.181 16.327.398

Beban bunga Beban bunga 2c,2e,3,24 (6.940.345) (6.746.435) Beban pendanaan lainnya (4.488) (1.641)

Jumlah beban bunga (6.944.833) (6.748.076)

PENDAPATAN BUNGA - BERSIH 12.356.348 9.579.322

Pendapatan operasional lainnya Provisi dan komisi lainnya 25 2.538.897 1.976.250 Laba selisih kurs - bersih 2d,2g 686.996 237.608 Keuntungan dari penjualan surat-surat berharga dan obligasi pemerintah 2l 1.441 55.735 Keuntungan dari kenaikan nilai surat-surat berharga dan obligasi pemerintah 2l - 4.631 Lain-lain 650.718 571.942

Jumlah pendapatan operasional lainnya 3.878.052 2.846.166

Beban penyisihan penghapusan aktiva 2p (1.754.149) (188.786)

Pemulihan (beban) estimasi kerugian atas transaksi rekening administratif 2p,18 13.516 (21.291)

Beban operasional lainnya Beban karyawan 2y,26 (3.283.965) (2.870.207) Beban umum dan administrasi 27 (3.332.376) (2.859.580) Kerugian dari penurunan nilai surat-surat berharga dan obligasi pemerintah 2l (15.870) - Lain-lain (193.649) (154.364)

Jumlah beban operasional lainnya (6.825.860) (5.884.151)

LABA OPERASIONAL 7.667.907 6.331.260

Page 9: Bbca Lkt Des 2008

Catatan atas laporan keuangan konsolidasi terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasi secara keseluruhan.

6

PT BANK CENTRAL ASIA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN LAPORAN LABA RUGI KONSOLIDASI (lanjutan)

Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2008 dan 2007 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

Catatan 2008 2007

PENDAPATAN NON-OPERASIONAL - bersih Laba penjualan aktiva tetap 2r 5.974 15.053 Pendapatan sewa 19.048 21.775 Lain-lain - bersih 27.114 33.542

Jumlah pendapatan non-operasional - bersih 52.136 70.370

LABA SEBELUM PAJAK PENGHASILAN 7.720.043 6.401.630 (BEBAN) MANFAAT PAJAK PENGHASILAN 2w,16 Pajak tahun berjalan (2.342.474) (1.938.025) Pajak tangguhan 398.570 25.647

Jumlah beban pajak (1.943.904) (1.912.378)

LABA BERSIH 5.776.139 4.489.252

LABA PER SAHAM (nilai penuh): 2x,28 Laba operasional Dasar 314 258 Laba bersih Dasar 236 183

Page 10: Bbca Lkt Des 2008

Catatan atas laporan keuangan konsolidasi terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasi secara keseluruhan.

7

PT BANK CENTRAL ASIA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS KONSOLIDASI

Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2008 dan 2007 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

Laba yang Belum Direalisasi atas Surat-surat Selisih Berharga Kurs karena Selisih dan Obligasi Penjabaran Transaksi Pemerintah Selisih Saldo Laba*) Laporan Perubahan yang Tersedia Penilaian Modal Saham Modal Tambahan Keuangan Ekuitas Untuk Dijual Kembali Diperoleh Telah Belum Ditempatkan dan Modal dalam Mata Anak Setelah Dikurangi Aktiva Kembali Ditentukan Ditentukan Jumlah Catatan Disetor Penuh Disetor Uang Asing Perusahaan Pajak Tangguhan Tetap (Treasury Stock) Penggunaannya Penggunaannya Ekuitas

Saldo per 31 Desember 2006 1.540.938 3.895.933 193.021 - 12.083 1.059.907 (190.996) 349.609 11.206.865 18.067.360 Laba bersih - - - - - - - - 4.489.252 4.489.252 Laba yang belum direalisasi atas surat-surat berharga dan obligasi pemerintah yang tersedia untuk dijual setelah dikurangi pajak tangguhan 2l - - - - 10.230 - - - - 10.230 Selisih kurs karena penjabaran laporan keuangan dalam mata uang asing 2d - - 14.477 - - - - - - 14.477 Tantiem Dewan Komisaris dan Direksi 29 - - - - - - - - (53.032) (53.032) Dividen kas 29 - - - - - - - - (2.087.941) (2.087.941) Penyisihan saldo laba untuk cadangan umum 29 - - - - - - - 42.427 (42.427) - Selisih transaksi perubahan ekuitas anak perusahaan 2q - - - 1.385 - - - - - 1.385

Saldo per 31 Desember 2007 1.540.938 3.895.933 207.498 1.385 22.313 1.059.907 (190.996) 392.036 13.512.717 20.441.731

*) Saldo rugi sebesar Rp25.853.162 telah dieliminasi dengan tambahan modal disetor pada saat kuasi reorganisasi Bank pada tanggal 31 Oktober 2000.

Page 11: Bbca Lkt Des 2008

Catatan atas laporan keuangan konsolidasi terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasi secara keseluruhan.

8

PT BANK CENTRAL ASIA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS KONSOLIDASI (lanjutan)

Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2008 dan 2007 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

Laba yang Belum Direalisasi atas Surat-surat Selisih Berharga Kurs karena Selisih dan Obligasi Penjabaran Transaksi Pemerintah Selisih Saldo Laba *) Laporan Perubahan yang Tersedia Penilaian Modal Saham Modal Tambahan Keuangan Ekuitas Untuk Dijual Kembali Diperoleh Telah Belum Ditempatkan dan Modal dalam Mata Anak Setelah Dikurangi Aktiva Kembali Ditentukan Ditentukan Jumlah Catatan Disetor Penuh Disetor Uang Asing Perusahaan Pajak Tangguhan Tetap (Treasury Stock) Penggunaannya Penggunaannya Ekuitas

Saldo per 31 Desember 2007 1.540.938 3.895.933 207.498 1.385 22.313 1.059.907 (190.996) 392.036 13.512.717 20.441.731 Laba bersih - - - - - - - - 5.776.139 5.776.139 Laba yang belum direalisasi atas surat-surat berharga dan obligasi pemerintah yang tersedia untuk dijual setelah dikurangi pajak tangguhan 2l - - - - 15.469 - - - - 15.469 Selisih kurs karena penjabaran laporan keuangan dalam mata uang asing 2d - - 65.858 - - - - - - 65.858 Selisih karena penilaian kembali aktiva tetap 2r,21 - - - - - (1.059.907) - - 1.059.907 - Dividen kas 29 - - - - - - - - (2.402.407) (2.402.407) Selisih transaksi perubahan ekuitas anak perusahaan 2q - - - 109 - - - - - 109 Modal saham diperoleh kembali (treasury stock) 1c,2ac,19 - - - - - - (617.589) - - (617.589 )

Saldo per 31 Desember 2008 1.540.938 3.895.933 273.356 1.494 37.782 - (808.585) 392.036 17.946.356 23.279.310

*) Saldo rugi sebesar Rp25.853.162 telah dieliminasi dengan tambahan modal disetor pada saat kuasi reorganisasi Bank pada tanggal 31 Oktober 2000.

Page 12: Bbca Lkt Des 2008

Catatan atas laporan keuangan konsolidasi terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasi secara keseluruhan.

9

PT BANK CENTRAL ASIA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN LAPORAN ARUS KAS KONSOLIDASI

Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2008 dan 2007 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

2008 2007

ARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERASI Penerimaan bunga, provisi dan komisi 16.915.774 14.327.042 Pembayaran bunga, provisi dan komisi (6.937.316) (6.780.289) (Pembayaran untuk) penerimaan - bersih dari transaksi valuta asing (4.995.685) 376.343 Penerimaan dari pendapatan operasional lainnya 3.243.649 2.555.618 Penerimaan dari pendapatan non-operasional 48.949 55.317 Pembayaran untuk beban operasional lainnya (6.730.833) (5.320.676) Pembayaran pajak penghasilan (2.251.332) (2.011.742) Kenaikan/penurunan lainnya yang mempengaruhi kas: Penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain 1.433.831 698.176 Surat-surat berharga untuk tujuan diperdagangkan (268.095) (10.440.118) Obligasi pemerintah untuk tujuan diperdagangkan 390.002 (244.702) Kredit yang diberikan (28.914.778) (20.779.637) Investasi dalam sewa guna usaha 16.376 10.611 Piutang pembiayaan konsumen (69.974) (383.808) Tagihan akseptasi (549.930) (165.381) Aktiva lain-lain 573.186 (342.091) Kewajiban segera 205.837 79.690 Surat berharga yang dijual dengan janji dibeli kembali 49.892 - Simpanan dari nasabah 23.344.452 35.858.890 Simpanan dari bank lain 2.413.264 465.728 Surat-surat berharga yang diterbitkan 3.960 495.020 Kewajiban lain-lain 335.007 352.096

Kas bersih yang (digunakan untuk) diperoleh dari aktivitas operasi (1.743.764) 8.806.087

ARUS KAS DARI AKTIVITAS INVESTASI Perolehan aktiva tetap (1.014.455) (441.223) Hasil penjualan aktiva tetap 13.780 28.620 Pembelian penyertaan dalam saham (25.824) (4.950) Pembelian obligasi pemerintah yang tersedia untuk dijual (1.810.483) (2.713.345) Penerimaan dari obligasi pemerintah yang tersedia untuk dijual yang dijual dan jatuh tempo selama tahun berjalan 17.821.531 12.684.072 Pembelian obligasi pemerintah untuk dimiliki hingga jatuh tempo (9.403.737) (7.754.697) Penerimaan dari obligasi pemerintah untuk dimiliki hingga jatuh tempo yang jatuh tempo selama tahun berjalan - 200.000 Pembelian surat-surat berharga yang tersedia untuk dijual (162.861) (2.699.109) Penerimaan dari surat-surat berharga yang tersedia untuk dijual yang jatuh tempo selama tahun berjalan 1.297.445 89.072 Pembelian surat-surat berharga untuk dimiliki hingga jatuh tempo (6.248.349) (5.412.377) Penerimaan dari surat-surat berharga untuk dimiliki hingga jatuh tempo yang jatuh tempo selama tahun berjalan 3.737.906 3.489.029 Penerimaan dividen kas 51 84

Kas bersih yang diperoleh dari (digunakan untuk) aktivitas investasi 4.205.004 (2.534.824)

Page 13: Bbca Lkt Des 2008

Catatan atas laporan keuangan konsolidasi terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasi secara keseluruhan.

10

PT BANK CENTRAL ASIA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN LAPORAN ARUS KAS KONSOLIDASI (lanjutan)

Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2008 dan 2007 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

2008 2007

ARUS KAS DARI AKTIVITAS PENDANAAN Pembayaran dividen kas (1.549.623) (2.087.941) (Pembayaran untuk) penarikan bersih atas pinjaman yang diterima (635.670) 382.800 Pembayaran tantiem Dewan Komisaris dan Direksi (56.113) (53.032) Pembelian kembali saham beredar (617.589) -

Kas bersih yang digunakan untuk aktivitas pendanaan (2.858.995) (1.758.173)

(PENURUNAN) KENAIKAN BERSIH KAS DAN SETARA KAS (397.755) 4.513.090 KAS DAN SETARA KAS PADA AWAL TAHUN 28.854.335 24.341.245

KAS DAN SETARA KAS PADA AKHIR TAHUN 28.456.580 28.854.335

Kas dan setara kas terdiri dari: Kas 10.798.921 7.675.723 Giro pada Bank Indonesia 9.668.608 20.871.955 Giro pada bank lain 7.989.051 306.657

Jumlah kas dan setara kas 28.456.580 28.854.335

INFORMASI TAMBAHAN UNTUK AKTIVITAS INVESTASI DAN PENDANAAN YANG TIDAK MEMPENGARUHI ARUS KAS: Reklasifikasi obligasi pemerintah dari kelompok dimiliki hingga jatuh tempo ke kelompok tersedia untuk dijual 16.885.820 11.637.894 Reklasifikasi surat-surat berharga dari kelompok dimiliki hingga jatuh tempo dan kelompok diperdagangkan ke kelompok tersedia untuk dijual 1.677.359 - Penyisihan saldo laba untuk dividen interim 852.784 -

Page 14: Bbca Lkt Des 2008

PT BANK CENTRAL ASIA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI

Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2008 dan 2007 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

11

1. UMUM

a. PT Bank Central Asia Tbk (“Bank BCA” atau “Bank”) didirikan di negara Republik Indonesia dengan Akta Notaris Raden Mas Soeprapto tanggal 10 Agustus 1955 No. 38 dengan nama “N.V. Perseroan Dagang Dan Industrie Semarang Knitting Factory”. Akta ini disetujui oleh Menteri Kehakiman dengan No. J.A.5/89/19 tanggal 10 Oktober 1955 dan diumumkan dalam Tambahan No. 595 pada Berita Negara No. 62 tanggal 3 Agustus 1956. Nama Bank telah diubah beberapa kali, terakhir berdasarkan Akta Wargio Suhardjo, S.H., pengganti Notaris Ridwan Suselo, tanggal 21 Mei 1974 No. 144, nama Bank diubah menjadi PT Bank Central Asia.

Anggaran Dasar Bank telah mengalami beberapa kali perubahan, termasuk perubahan yang

dilakukan sehubungan dengan Penawaran Umum Perdana saham Bank pada bulan Mei 2000, yang antara lain, mengubah status Bank menjadi perusahaan terbuka dan nama Bank menjadi PT Bank Central Asia Tbk. Perubahan ini dilakukan dengan Akta Notaris Hendra Karyadi, S.H., tanggal 29 Desember 1999 No. 62, yang disetujui oleh Menteri Kehakiman dengan No. C-21020 HT.01.04.TH.99 tanggal 31 Desember 1999 dan diumumkan dalam Tambahan No. 1871 pada Berita Negara No. 30 tanggal 14 April 2000. Perubahan yang menyatakan pernyataan kembali seluruh pasal dalam Anggaran Dasar telah diterima oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia No. C-21311 HT.01.04.TH.2006 tanggal 20 Juli 2006 dan diumumkan dalam tambahan No. 897 pada Berita Negara No. 68 tanggal 25 Agustus 2006.

Perubahan terakhir sehubungan dengan penerbitan saham baru dalam rangka Program

Kompensasi Manajemen Berbasis Saham, dimana eksekusi opsi telah dilakukan hingga 31 Desember 2006, dilakukan dengan Akta Notaris Hendra Karyadi, S.H., tanggal 9 Januari 2007 No. 1. Akta ini disetujui oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia No. W7-HT.01.04-797 tanggal 18 Januari 2007 dan diumumkan dalam tambahan No. 185 pada Berita Negara No. 15 tanggal 20 Februari 2007.

Bank mulai beroperasi di bidang perbankan sejak tanggal 12 Oktober 1956. Sesuai dengan pasal

3 dari Anggaran Dasarnya, Bank beroperasi sebagai bank umum. Bank bergerak di bidang perbankan dan jasa keuangan lainnya sesuai dengan peraturan yang berlaku di Indonesia. Bank memperoleh izin untuk melakukan aktivitas-aktivitas tersebut berdasarkan surat keputusan Menteri Keuangan No. 42855/U.M.II tanggal 14 Maret 1957. Bank memperoleh izin untuk melakukan kegiatan usaha devisa berdasarkan Surat Keputusan Direksi Bank Indonesia No. 9/110/Kep/Dir/UD tanggal 28 Maret 1977.

Bank berkedudukan di Jakarta dengan kantor pusat di Jalan M.H. Thamrin No. 1. Pada tanggal

31 Desember 2008 dan 2007, Bank memiliki sejumlah cabang dan kantor perwakilan sebagai berikut:

2008 2007

Cabang dalam negeri 842 807 Kantor perwakilan luar negeri 2 2

Jumlah 844 809

Cabang-cabang dalam negeri berlokasi di berbagai pusat bisnis utama yang tersebar di seluruh Indonesia. Kantor-kantor perwakilan luar negeri berlokasi di Hong Kong dan Singapura.

Page 15: Bbca Lkt Des 2008

PT BANK CENTRAL ASIA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI

Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2008 dan 2007 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

12

1. UMUM (lanjutan) b. Berdasarkan surat keputusan Badan Penyehatan Perbankan Nasional (BPPN) No. 19/BPPN/1998

tanggal 28 Mei 1998, BPPN mengambil alih operasi dan manajemen Bank. Sesuai dengan keputusan tersebut, status Bank diubah menjadi Bank Taken Over (BTO). Bank ditetapkan untuk ikut serta dalam program rekapitalisasi bank berdasarkan keputusan bersama Menteri Keuangan dan Gubernur Bank Indonesia No. 117/KMK.017/1999 dan No. 31/15/KEP/GBI tanggal 26 Maret 1999 mengenai pelaksanaan program rekapitalisasi bank untuk Bank Taken Over.

Sehubungan dengan program rekapitalisasi, pada tanggal 28 Mei 1999 Bank menerima

pembayaran sebesar Rp60.877.000 dari Pemerintah Republik Indonesia. Jumlah ini terdiri dari (i) nilai pokok kredit yang diberikan kepada perusahaan afiliasi yang telah diserahkan kepada BPPN (terdiri dari Rp47.751.000 yang dialihkan secara efektif pada tanggal 21 September 1998 dan Rp4.975.000 yang dialihkan secara efektif pada tanggal 26 April 1999), dan (ii) bunga yang masih harus diterima atas kredit yang diberikan kepada perusahaan afiliasi terhitung sejak tanggal efektif pengalihan sampai dengan tanggal 30 April 1999, sejumlah Rp8.771.000, dikurangi dengan (iii) kelebihan saldo Bantuan Likuiditas Bank Indonesia (termasuk bunga) sejumlah Rp29.100.000 atas pembayaran rekapitalisasi dari Pemerintah melalui BPPN sejumlah Rp28.480.000. Pada tanggal yang sama, Bank menggunakan penerimaan tersebut untuk membeli obligasi pemerintah yang baru diterbitkan sejumlah Rp60.877.000 (terdiri dari obligasi dengan tingkat bunga tetap sejumlah Rp2.752.000 dan obligasi dengan tingkat bunga variabel sejumlah Rp58.125.000 melalui Bank Indonesia).

Berdasarkan surat keputusan Ketua BPPN No. SK-501/BPPN/0400 tanggal 25 April 2000, BPPN

mengembalikan Bank kepada Bank Indonesia yang berlaku efektif pada tanggal tersebut. Untuk memenuhi persyaratan yang ditentukan dalam Peraturan Bank Indonesia No. 2/11/PBI/2000 tanggal 31 Maret 2000, Bank Indonesia mengumumkan melalui Peng. No. 2/4/Bgub tanggal 28 April 2000, bahwa program pemulihan termasuk restrukturisasi Bank telah selesai dan Bank telah dikembalikan ke dalam pengawasan Bank Indonesia.

c. Berdasarkan surat Ketua Badan Pengawas Pasar Modal No. S-1037/PM/2000 tanggal

11 Mei 2000, Bank menawarkan 662.400.000 saham melalui Penawaran Umum Perdana dengan jumlah nilai nominal Rp331.200 (harga penawaran Rp1.400 (nilai penuh) per saham), yang merupakan 22% dari modal saham yang ditempatkan dan disetor, sebagai bagian dari divestasi pemilikan saham Republik Indonesia yang diwakili oleh BPPN. Penawaran umum ini dicatatkan pada Bursa Efek Jakarta dan Bursa Efek Surabaya pada tanggal 31 Mei 2000.

Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) tanggal 12 April 2001 (notulen rapat dibuat

oleh Notaris Hendra Karyadi, S.H., dengan Akta No. 25) menetapkan untuk dilakukannya pemecahan nilai nominal saham (“stock split”) dari Rp500 (nilai penuh) per saham, menjadi Rp250 (nilai penuh) per saham dan meningkatkan jumlah saham ditempatkan sebanyak 147.199.300 saham (atau sejumlah 294.398.600 saham setelah stock split) melalui Program Kompensasi Manajemen Berbasis Saham (“MSOP”). Stock split dilakukan dengan Akta Notaris Hendra Karyadi, S.H., tanggal 12 April 2001 No. 30, yang disetujui oleh Menteri Kehakiman dan Hak Asasi Manusia pada tanggal 18 April 2001.

Berdasarkan surat Ketua Badan Pengawas Pasar Modal No. S-1611/PM/2001 tanggal

29 Juni 2001, Bank menawarkan lagi 588.800.000 saham dengan jumlah nilai nominal Rp147.200 (harga penawaran Rp900 (nilai penuh) per saham), yang merupakan 10% dari modal saham ditempatkan dan disetor saat itu, sebagai bagian dari divestasi pemilikan saham Republik Indonesia yang diwakili oleh BPPN. Penawaran umum ini dicatatkan pada Bursa Efek Jakarta dan Bursa Efek Surabaya pada tanggal 10 Juli 2001.

Page 16: Bbca Lkt Des 2008

PT BANK CENTRAL ASIA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI

Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2008 dan 2007 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

13

1. UMUM (lanjutan) Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPS) tanggal 6 Mei 2004 (notulen rapat dibuat oleh Notaris Hendra Karyadi, S.H., dengan Akta No. 16) menetapkan untuk dilakukannya stock split dari Rp250 (nilai penuh), per saham menjadi Rp125 (nilai penuh), per saham. Stock split dilakukan dengan Akta Notaris Hendra Karyadi, S.H. tanggal 18 Mei 2004 No. 40, yang disetujui oleh Menteri Kehakiman dan Hak Asasi Manusia pada tanggal 26 Mei 2004.

RUPSLB tanggal 26 Mei 2005 (notulen rapat dibuat oleh notaris Hendra Karyadi, S.H., dengan

akta No. 42) menyetujui untuk dilakukannya pembelian kembali saham (buy back shares) oleh Bank, dengan ketentuan bahwa pembelian kembali saham disetujui oleh Bank Indonesia, jumlah saham yang akan dibeli kembali tidak melebihi 5% dari jumlah seluruh saham Bank yang telah diterbitkan hingga tanggal 31 Desember 2004, yaitu sebanyak 615.160.675 saham dan jumlah dana untuk pembelian kembali saham tidak melebihi Rp2.153.060. Dengan surat No. 7/7/DPwB2/PwB24/Rahasia tanggal 16 November 2005, Bank Indonesia tidak berkeberatan dengan rencana pembelian kembali saham Bank.

RUPSLB tanggal 15 Mei 2007 (notulen rapat dibuat oleh Notaris Hendra Karyadi, S.H., dengan

Akta No. 6) menyetujui untuk dilakukannya pembelian kembali saham (buy back shares) tahap II oleh Bank, dengan ketentuan bahwa pembelian kembali saham disetujui oleh Bank Indonesia serta dilakukan dari waktu ke waktu selama 18 bulan terhitung sejak tanggal rapat tersebut, jumlah saham yang akan dibeli kembali tidak melebihi 1% dari jumlah seluruh saham yang telah diterbitkan oleh Bank hingga tanggal 27 April 2007 atau seluruhnya 123.275.050 saham dan jumlah dana untuk pembelian kembali saham tidak melebihi Rp678.013. Dengan surat No. 9/160/DPB 3/TPB 3-2 tanggal 11 Oktober 2007, Bank telah memperoleh persetujuan dari Bank Indonesia terkait dengan Pembelian Kembali Saham Tahap II.

RUPSLB tanggal 28 November 2007 (notulen rapat dibuat oleh Notaris Hendra Karyadi, S.H., dengan Akta No. 33), telah menyetujui pemecahan saham Bank (stock split) dari Rp125 (nilai penuh) per saham menjadi Rp62,50 (nilai penuh) per saham dan karenanya diputuskan pula perubahan ayat 1, ayat 2, dan ayat 3 Pasal 4 Anggaran Dasar Bank. Perubahan Anggaran Dasar Bank dilakukan dengan Akta Notaris Hendra Karyadi, S.H., tanggal 11 Desember 2007 yang diterima dan dicatat oleh Departemen Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dengan Surat Penerimaan Laporan Akta Perubahan Anggaran Dasar No. AHU-AH.01.10-0247 tanggal 3 Januari 2008. Selain itu, RUPSLB tanggal 28 November 2007 memutuskan untuk memberhentikan dengan hormat Bapak Renaldo Hector Barros selaku Komisaris Independen Bank dan mengangkat Bapak Renaldo Hector Barros dan Bapak Henry Koenaifi, setelah melepaskan jabatannya selaku Direktur Utama PT BCA Finance sebagai Direktur Bank, masing-masing berlaku efektif setelah mendapat persetujuan dari Bank Indonesia. Bank telah menerima surat persetujuan dari Bank Indonesia No. 10/19/GBI/DPIP/Rahasia tanggal 8 Februari 2008 yang menyetujui pengangkatan:

a. Bapak Renaldo Hector Barros selaku Direktur Bank, efektif sejak tanggal 8 Februari 2008, dan b. Bapak Henry Koenaifi selaku Direktur Bank, efektif tanggal 13 Februari 2008, setelah Bank

menyampaikan surat No. 080/DIR/2008 tanggal 12 Februari 2008 kepada Bank Indonesia mengenai pemberhentian dengan hormat Bapak Henry Koenaifi selaku Direktur Utama PT BCA Finance.

RUPS Tahunan tanggal 22 Mei 2008 memutuskan untuk mengangkat Bapak Sigit Pramono selaku Komisaris Independen Bank, efektif sejak tanggal 20 Agustus 2008 setelah mendapat persetujuan dari Bank Indonesia melalui surat persetujuan No. 10/116/GBI/DPIP/Rahasia tanggal 20 Agustus 2008.

Page 17: Bbca Lkt Des 2008

PT BANK CENTRAL ASIA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI

Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2008 dan 2007 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

14

1. UMUM (lanjutan) Berdasarkan Surat No. 038/IQ-ECM/LTR/HFJ/XI/2008.TRIM, tanggal 26 November 2008, menyatakan bahwa aktivitas Pembelian Kembali Saham Tahap II periode 11 Februari 2008 sampai dengan 13 November 2008 telah selesai dilaksanakan dengan jumlah pembelian sejumlah 397.562 lot atau 198.781.000 lembar dengan rata-rata perolehan Rp3.106,88 (nilai penuh) per lembar saham. Sehingga jumlah pembelian kembali saham yang telah dilakukan sampai dengan 13 November 2008 sebanyak 289.767.000 lembar saham dengan nilai keseluruhan pembelian Rp808.585 (Catatan 19). RUPSLB tanggal 18 Desember 2008 (notulen rapat dibuat oleh Notaris Dr. Irawan Soerodjo, S.H., MSi. dengan akta No. 114), telah menyetujui pengambilalihan seluruh saham yang telah ditempatkan dan disetor penuh dalam PT Bank UIB, berkedudukan di Jakarta Timur, sejumlah 42.500 saham, dengan harga pembelian akhir sebesar Rp248.257, sehingga Bank akan menjadi pemegang 100% saham PT Bank UIB, persetujuan mana termasuk tetapi tidak terbatas pada persetujuan terhadap rancangan akuisisi, ringkasan rancangan akuisisi dan konsep akta akuisisi dalam rangka pengambilalihan tersebut, dimana untuk selanjutnya PT Bank UIB tersebut akan diubah kegiatan usahanya menjadi Bank Umum Syariah, termasuk kemungkinan apabila Bank bermaksud untuk mengalihkan sebagian saham PT Bank UIB kepada pihak lain yang disetujui oleh Bank sebagai strategic partner dalam mengembangkan Bank Umum Syariah tersebut. Berdasarkan Akta Perjanjian Pengikatan Jual Beli No. 187 tanggal 24 Oktober 2008, Bank telah menandatangani perjanjian pengikatan jual beli dengan pemilik PT Bank UIB dalam rangka akuisisi PT Bank UIB.

d. Susunan pengurus Bank pada tanggal 31 Desember 2008 dan 2007 adalah sebagai berikut:

2008 2007

Komisaris Presiden Komisaris Eugene Keith Galbraith Eugene Keith Galbraith Komisaris Tonny Kusnadi Tonny Kusnadi Cyrillus Harinowo*) Cyrillus Harinowo*) Raden Pardede*) Renaldo Hector Barros*) Sigit Pramono*) Raden Pardede*)

Direksi Presiden Direktur Djohan Emir Setijoso Djohan Emir Setijoso Wakil Presiden Direktur Jahja Setiaatmadja Aswin Wirjadi**) Jahja Setiaatmadja Direktur Dhalia Mansor Ariotedjo Dhalia Mansor Ariotedjo Anthony Brent Elam Anthony Brent Elam Suwignyo Budiman Suwignyo Budiman Tan Ho Hien/Subur Tan***) Tan Ho Hien/Subur Tan***) Renaldo Hector Baros Henry Koenaifi

*) Komisaris Independen **) Mengundurkan diri efektif mulai tanggal 1 Januari 2008 ***) Direktur Kepatuhan

Page 18: Bbca Lkt Des 2008

PT BANK CENTRAL ASIA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI

Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2008 dan 2007 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

15

1. UMUM (lanjutan)

Per 31 Desember 2008 dan 2007, Komite Audit Bank terdiri dari:

2008 2007

Ketua : Cyrillus Harinowo Cyrillus Harinowo Anggota : Herman Yoseph Susmanto Herman Yoseph Susmanto Anggota : Rodulphus Aquaviva Supriyono Rodulphus Aquaviva Supriyono Anggota : Inawaty Suwardi*) *) Diangkat berdasarkan Surat Keputusan Direksi No. 173/SK/DIR/2008 tentang Pengangkatan dan

Perubahan Keanggotaan Komite Audit Sesuai dengan surat No. 604/DIR/2007 tanggal 4 Oktober 2007, Bank telah menyampaikan pengunduran diri Bapak Aswin Wirjadi selaku Wakil Presiden Direktur Bank yang efektif per tanggal 1 Januari 2008. Susunan pengurus Bank berdasarkan Akta Pernyataan Keputusan Rapat No. 87, tanggal 11 September 2008, dibuat oleh Dr. Irawan Soerodjo, S.H., MSi.

e. Pada tanggal 31 Desember 2008 dan 2007, Bank mempekerjakan masing-masing 20.303 dan 20.389 karyawan tetap (tidak diaudit).

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN

Dalam pembukuan dan pelaporan keuangannya, Bank dan Anak Perusahaan menganut kebijakan akuntansi sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum di Indonesia. Kebijakan-kebijakan akuntansi yang signifikan, yang diterapkan secara konsisten dalam penyusunan laporan keuangan konsolidasi tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2008 dan 2007, adalah sebagai berikut:

a. Dasar penyusunan laporan keuangan konsolidasi

Laporan keuangan konsolidasi Bank dan Anak Perusahaan telah disajikan sesuai dengan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) No. 31 (Revisi 2000) mengenai “Akuntansi Perbankan“ dan prinsip akuntansi yang berlaku umum lainnya yang ditetapkan oleh Ikatan Akuntan Indonesia serta praktik-praktik akuntansi dan pedoman pelaporan dan akuntansi perbankan yang ditetapkan oleh otoritas perbankan Indonesia dan Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (Bapepam - LK). Laporan keuangan konsolidasi telah disajikan berdasarkan nilai historis, kecuali untuk surat-surat berharga dan Obligasi Pemerintah yang diperdagangkan dan tersedia untuk dijual, tagihan dan kewajiban derivatif yang dicatat berdasarkan nilai wajar, penyertaan saham tertentu yang dicatat dengan metode akuntansi ekuitas dan tanah, bangunan serta peralatan tertentu yang telah direvaluasi. Laporan keuangan konsolidasi disusun dengan metode akrual kecuali laporan arus kas dan tagihan bunga atas aktiva produktif non-performing yang dicatat pada saat kas diterima (cash basis).

Laporan arus kas konsolidasi disusun berdasarkan metode langsung dengan mengelompokkan

arus kas dalam aktivitas-aktivitas operasional, investasi dan pendanaan. Untuk keperluan laporan arus kas konsolidasi, yang termasuk setara kas adalah kas, giro pada Bank Indonesia dan giro pada bank lain.

Page 19: Bbca Lkt Des 2008

PT BANK CENTRAL ASIA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI

Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2008 dan 2007 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

16

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN (lanjutan)

b. Prinsip konsolidasi

Laporan keuangan konsolidasi meliputi laporan keuangan Bank dan Anak Perusahaan yang mayoritas sahamnya dimiliki atau dikendalikan oleh Bank. Suatu pengendalian atas suatu Anak Perusahaan lain dianggap ada bilamana Bank menguasai lebih dari lima puluh persen (50%) hak suara pada Anak Perusahaan, atau Bank dapat menentukan kebijakan keuangan dan operasi dari Anak Perusahaan, atau mempunyai kemampuan untuk memberhentikan atau menunjuk mayoritas anggota Direksi pada Anak Perusahaan. Seluruh transaksi dan saldo antar perusahaan yang signifikan telah dieliminasi dalam laporan keuangan konsolidasi. Persentase kepemilikan Anak Perusahaan, secara langsung dan tidak langsung, yang dikonsolidasi pada tanggal 31 Desember 2008 dan 2007 adalah sebagai berikut: 2008 2007

PT BCA Finance (dahulu PT Central Sari Finance) 100 100 BCA Finance Limited 100 100 Jumlah aktiva semua Anak Perusahaan tersebut per 31 Desember 2008 dan 2007 (sebelum eliminasi) berjumlah Rp1.988.537 dan Rp1.851.013 atau 0,81% dan 0,85% dari jumlah aktiva konsolidasi. PT BCA Finance, sebuah perusahaan yang berdomisili di Indonesia dan berlokasi di Wisma Milenia Lantai 1, Jalan MT Haryono 16, Jakarta, bergerak di bidang sewa guna usaha (multifinance) dan beroperasi sejak tahun 1995. Berdasarkan Akta Notaris F.X. Budi Santoso Isbandi, S.H., tanggal 7 Maret 2005 No. 25, PT Central Sari Finance diubah namanya menjadi PT BCA Finance. Akta tersebut disetujui oleh Menteri Kehakiman dan Hak Asasi Manusia dengan No. C-08091 HT.01.04.TH.2005 tanggal 28 Maret 2005. BCA Finance Limited (“BFL”), sebuah perusahaan yang berdomisili di Hong Kong dan berlokasi di Room 3211-3215, Jardine House, 1 Connaught Place, Central, Hong Kong, bergerak di bidang money lending dan telah beroperasi sejak tahun 1975. Untuk tujuan konsolidasi, laporan keuangan dalam mata uang asing milik Anak Perusahaan luar negeri Bank dijabarkan ke dalam mata uang Rupiah dengan dasar sebagai berikut: (1) Aktiva dan kewajiban, komitmen dan kontinjensi - menggunakan kurs spot Reuters pada

pukul 16:00 WIB pada tanggal neraca. (2) Pendapatan, beban, laba dan rugi - merupakan akumulasi dari laporan laba rugi bulanan

selama tahun berjalan yang dijabarkan ke dalam rupiah dengan rata-rata kurs tengah Reuters untuk bulan yang bersangkutan.

(3) Akun ekuitas - menggunakan kurs historis. (4) Laporan arus kas menggunakan kurs spot Reuters pada pukul 16:00 WIB pada tanggal

neraca, kecuali akun-akun laba rugi menggunakan kurs tengah rata-rata dan unsur-unsur ekuitas menggunakan kurs historis.

Page 20: Bbca Lkt Des 2008

PT BANK CENTRAL ASIA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI

Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2008 dan 2007 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

17

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN (lanjutan) b. Prinsip konsolidasi (lanjutan)

Selisih yang timbul dari proses penjabaran laporan keuangan tersebut disajikan sebagai “Selisih Kurs karena Penjabaran Laporan Keuangan dalam Mata Uang Asing” pada kelompok Ekuitas dalam neraca konsolidasi.

c. Transaksi dengan pihak yang mempunyai hubungan istimewa

Dalam laporan keuangan konsolidasi ini, istilah pihak yang mempunyai hubungan istimewa

digunakan sesuai dengan PSAK No. 7, “Pengungkapan pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa”, sebagai berikut: (i) perusahaan yang melalui satu atau lebih perantara (intermediaries), mengendalikan, atau

dikendalikan oleh, atau berada di bawah pengendalian bersama, dengan perusahaan pelapor (termasuk holding companies, subsidiaries dan fellow subsidiaries);

(ii) perusahaan asosiasi (associated company); (iii) perorangan yang memiliki, baik secara langsung maupun tidak langsung, suatu kepentingan

hak suara di perusahaan pelapor yang berpengaruh secara signifikan, dan anggota keluarga dekat dari perorangan tersebut (yang dimaksudkan dengan anggota keluarga dekat adalah mereka yang dapat diharapkan mempengaruhi atau dipengaruhi perorangan tersebut dalam transaksinya dengan perusahaan pelapor);

(iv) karyawan kunci, yaitu orang-orang yang mempunyai wewenang dan tanggung jawab untuk

merencanakan, memimpin dan mengendalikan kegiatan perusahaan pelapor yang meliputi anggota dewan komisaris, direksi dan manajer dari perusahaan serta anggota keluarga dekat orang-orang tersebut;

(v) perusahaan di mana suatu kepentingan substansial dalam hak suara dimiliki baik secara

langsung maupun tidak langsung oleh setiap orang yang diuraikan dalam (iii) atau (iv), atau perusahaan di mana setiap orang tersebut mempunyai pengaruh signifikan atas perusahaan tersebut. Ini mencakup perusahaan-perusahaan yang dimiliki anggota dewan komisaris, direksi atau pemegang saham utama dari perusahaan pelapor dan perusahaan-perusahaan yang mempunyai anggota manajemen kunci yang sama dengan perusahaan pelapor.

Seluruh transaksi dengan pihak yang mempunyai hubungan istimewa, yang dilakukan dengan

syarat dan kondisi yang sama maupun berbeda dengan pihak yang tidak mempunyai hubungan istimewa, diungkapkan dalam laporan keuangan konsolidasi.

d. Penjabaran transaksi dalam valuta asing Bank menyelenggarakan catatan akuntansinya dalam Rupiah. Transaksi-transaksi dalam valuta

asing dijabarkan ke dalam rupiah dengan menggunakan kurs pada tanggal transaksi. Saldo akhir tahun aktiva moneter dan kewajiban moneter dalam valuta asing dijabarkan ke dalam

rupiah dengan kurs tengah Reuters pukul 16:00 WIB pada tanggal 31 Desember 2008 dan 2007.

Page 21: Bbca Lkt Des 2008

PT BANK CENTRAL ASIA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI

Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2008 dan 2007 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

18

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN (lanjutan) d. Penjabaran transaksi dalam valuta asing (lanjutan)

Kurs yang digunakan untuk menjabarkan mata uang asing ke dalam Rupiah adalah sebagai berikut (nilai penuh):

Valuta asing 2008 2007

1 Dolar Amerika Serikat (USD) 10.900 9.393 1 Dolar Australia (AUD) 7.554 8.266 1 Dolar Singapura (SGD) 7.588 6.533 1 Dolar Hong Kong (HKD) 1.406 1.204 1 Poundsterling Inggris (GBP) 15.755 18.761 100 Yen Jepang (JPY) 12.065 8.384 1 EURO (EUR) 15.356 13.822

Laba (rugi) kurs, yang telah maupun yang belum direalisasi, dikreditkan (dibebankan) dalam laporan laba rugi konsolidasi tahun yang bersangkutan.

e. Pendapatan dan beban bunga

Pendapatan dan beban bunga diakui dengan menggunakan metode akrual. Diskonto dan premi

diamortisasi dengan metode garis lurus dan dicatat sebagai penyesuaian atas bunga. Pengakuan pendapatan bunga dari kredit dan aktiva produktif lainnya dihentikan pada saat kredit

dan aktiva produktif lainnya tersebut diklasifikasikan sebagai non-performing (kurang lancar, diragukan dan macet). Pendapatan bunga dari kredit dan aktiva produktif lainnya yang diklasifikasikan sebagai non-performing dilaporkan sebagai tagihan kontinjensi dan diakui sebagai pendapatan pada saat pendapatan tersebut diterima (cash basis).

Kredit yang pembayaran angsuran pokok atau bunganya telah lewat 90 hari atau lebih setelah

jatuh tempo, atau kredit yang pembayarannya secara tepat waktu diragukan, secara umum diklasifikasikan sebagai kredit non-performing. Kredit non-performing terdiri dari kredit yang digolongkan sebagai kredit kurang lancar, diragukan dan macet. Bunga yang telah diakui tetapi belum tertagih akan dibatalkan pada saat kredit diklasifikasikan sebagai non-performing.

Seluruh penerimaan kas yang berhubungan dengan kredit non-performing yang digolongkan

sebagai diragukan dan macet diakui terlebih dahulu sebagai pengurang pokok kredit. Kelebihan penerimaan kas di atas pokok kredit diakui sebagai pendapatan bunga dalam laporan laba rugi konsolidasi tahun yang bersangkutan.

Pendapatan bunga dari kredit yang dibeli dari BPPN diakui pada saat pendapatan tersebut

diterima (cash basis). Pendapatan bunga dari kredit yang direstrukturisasi hanya dapat diakui apabila telah diterima

secara tunai sebelum kualitas kredit menjadi lancar sebagaimana diatur dalam Peraturan Bank Indonesia No. 7/2/PBI/2005 tanggal 20 Januari 2005 tentang Penilaian Kualitas Aktiva Bank Umum.

Page 22: Bbca Lkt Des 2008

PT BANK CENTRAL ASIA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI

Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2008 dan 2007 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

19

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN (lanjutan) f. Pendapatan provisi dan komisi Pendapatan provisi dan komisi, termasuk yang berhubungan langsung dengan kegiatan

pemberian kredit dan/atau mempunyai jangka waktu tertentu dan jumlahnya signifikan, diakui sebagai pendapatan ditangguhkan dan diamortisasi dengan menggunakan metode garis lurus selama jangka waktu kredit. Saldo pendapatan provisi dan komisi yang ditangguhkan dari kredit yang diselesaikan sebelum jatuh tempo, diakui sebagai pendapatan pada saat penyelesaian kredit. Pendapatan provisi dan komisi yang tidak berkaitan langsung dengan jangka waktu tertentu diakui pada saat terjadinya transaksi.

g. Instrumen derivatif Transaksi derivatif diakui sesuai dengan PSAK No. 55, “Akuntansi Instrumen Derivatif dan

Aktivitas Lindung Nilai”, yang mensyaratkan bahwa semua instrumen derivatif diakui dalam laporan keuangan konsolidasi pada nilai wajarnya. Nilai wajar tersebut ditentukan berdasarkan harga pasar dan kurs tengah Reuters pada tanggal laporan. Untuk memenuhi persyaratan akuntansi lindung nilai, PSAK No. 55 mensyaratkan beberapa kriteria tertentu yang harus dipenuhi, termasuk adanya dokumentasi formal pada awal lindung nilai.

Perubahan nilai wajar instrumen derivatif yang tidak memenuhi kriteria lindung nilai dicatat dalam

laporan laba rugi konsolidasi tahun berjalan. Jika instrumen derivatif dirancang dan memenuhi syarat lindung nilai, perubahan nilai wajar yang berkaitan dengan lindung nilai diakui sebagai penyesuaian terhadap aktiva atau kewajiban yang dilindung nilai dalam laba rugi konsolidasi tahun berjalan atau disajikan dalam ekuitas, tergantung pada jenis transaksi dan efektivitas dari lindung nilai tersebut.

h. Akuntansi untuk transaksi sewa guna usaha Sebelum tanggal 1 Januari 2008, kontrak sewa guna usaha yang dilakukan Anak Perusahaan

dikategorikan sebagai direct financing lease apabila memenuhi semua kriteria sebagai berikut (Catatan 2r):

(i) Penyewa guna usaha memiliki hak opsi untuk membeli aktiva yang disewagunausahakan

pada akhir masa sewa guna usaha dengan harga yang telah disetujui bersama pada saat dimulainya perjanjian sewa guna usaha.

(ii) Seluruh pembayaran berkala yang dilakukan oleh penyewa guna usaha ditambah dengan nilai

sisa mencakup pengembalian harga perolehan barang modal yang disewagunausaha serta bunganya, sebagai pendapatan perusahaan sewa guna usaha (full payout lease).

(iii) Masa sewa guna usaha minimum 2 (dua) tahun.

Jika salah satu kriteria tersebut di atas tidak terpenuhi, maka transaksi sewa guna usaha

dikelompokkan sebagai transaksi sewa-menyewa biasa (operating lease). Tagihan sewa guna usaha disajikan sebesar nilai pokok pinjaman yang belum dibayar dikurangi

penyisihan penghapusan tagihan sewa guna usaha. Pendapatan sewa guna usaha dari kontrak yang dikategorikan sebagai direct financing lease

dihitung dengan menggunakan metode pembiayaan (financing method). Dengan metode ini, kelebihan dari tagihan sewa guna usaha dan nilai sisa aktiva yang disewagunausahakan di atas harga perolehan aktiva yang bersangkutan dicatat sebagai pendapatan sewa guna usaha yang ditangguhkan, yang akan diakui sebagai pendapatan sesuai dengan jangka waktu kontrak sewa guna usaha.

Page 23: Bbca Lkt Des 2008

PT BANK CENTRAL ASIA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI

Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2008 dan 2007 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

20

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN (lanjutan) h. Akuntansi untuk transaksi sewa guna usaha (lanjutan)

Pengakuan pendapatan sewa guna usaha dihentikan, jika menurut manajemen terdapat indikasi

bahwa penyewa guna usaha tidak dapat memenuhi kewajiban pembayaran angsuran bulanannya secara tepat waktu. Secara umum, indikasi ini berupa keterlambatan pembayaran angsuran bulanan (pokok dan bunga) lebih dari tiga bulan. Pendapatan sewa guna usaha dari tagihan sewa guna usaha non-performing ini diakui sebagai pendapatan dalam laporan laba rugi konsolidasi pada saat kas diterima (cash basis).

Efektif tanggal 1 Januari 2008, PSAK No. 30 (Revisi 2007), “Sewa” menggantikan PSAK No. 30 (1990) ”Akuntansi Sewa Guna Usaha”. Berdasarkan PSAK No. 30 (Revisi 2007), penentuan apakah suatu perjanjian merupakan perjanjian sewa atau perjanjian yang mengandung sewa didasarkan atas substansi perjanjian pada tanggal awal sewa dan apakah pemenuhan perjanjian tergantung pada penggunaan suatu aset dan perjanjian tersebut memberikan suatu hak untuk menggunakan aset tersebut. Menurut PSAK revisi ini, sewa yang mengalihkan secara substansial seluruh risiko dan manfaat yang terkait dengan kepemilikan aset, diklasifikasikan sebagai sewa pembiayaan. Selanjutnya, suatu sewa diklasifikasikan sebagai sewa operasi, jika sewa tidak mengalihkan secara substantial seluruh risiko dan manfaat yang terkait dengan kepemilikan aset (Catatan 2r).

Berdasarkan PSAK No. 30 (Revisi 2007), dalam sewa pembiayaan, Anak Perusahaan mengakui aset berupa piutang sewa pembiayaan di neraca konsolidasi sebesar jumlah yang sama dengan investasi sewa neto. Penerimaan piutang sewa diperlakukan sebagai pembayaran pokok dan penghasilan pembiayaan. Pengakuan penghasilan pembiayaan didasarkan pada suatu pola yang mencerminkan suatu tingkat pengembalian periodik yang konstan atas investasi bersih Anak Perusahaan sebagai lessor dalam sewa pembiayaan.

Dalam sewa menyewa biasa, Anak Perusahaan mengakui aset untuk sewa operasi di neraca konsolidasi sesuai sifat aset tersebut. Biaya langsung awal sehubungan proses negosiasi sewa operasi ditambahkan ke jumlah tercatat dari aset sewaan dan diakui sebagai beban selama masa sewa dengan dasar yang sama dengan pendapatan sewa. Rental kontinjen, apabila ada, diakui sebagai pendapatan pada periode terjadinya. Pendapatan sewa operasi diakui sebagai pendapatan atas dasar garis lurus selama masa sewa.

i. Akuntansi untuk pembiayaan konsumen Piutang pembiayaan konsumen disajikan sebesar jumlah angsuran yang belum dibayar dikurangi

pendapatan pembiayaan konsumen yang ditangguhkan. Pendapatan pembiayaan konsumen yang ditangguhkan merupakan selisih antara jumlah angsuran yang belum dibayar dengan nilai pokok pembiayaan dan diakui sebagai pendapatan selama jangka waktu perjanjian berdasarkan tingkat pengembalian efektif.

j. Kas dan setara kas Kas dan setara kas terdiri dari kas, giro pada Bank Indonesia dan giro pada bank lain. k. Penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain Penempatan pada Bank Indonesia disajikan sebesar saldo penempatan, dikurangi bunga diterima

di muka. Penempatan pada bank lain disajikan sebesar saldo penempatan, dikurangi penyisihan penghapusan penempatan pada bank lain tersebut, yang jumlahnya ditentukan berdasarkan evaluasi manajemen atas kolektibilitas masing-masing penempatan pada akhir tahun.

Page 24: Bbca Lkt Des 2008

PT BANK CENTRAL ASIA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI

Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2008 dan 2007 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

21

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN (lanjutan) l. Surat-surat berharga dan obligasi pemerintah Surat-surat berharga terdiri dari Sertifikat Bank Indonesia, obligasi korporasi, wesel tagih, Medium

Term Notes, unit penyertaan di reksa dana, surat berharga pasar uang dan Surat Perbendaharaan Negara. Investasi dalam surat-surat berharga dan obligasi pemerintah diklasifikasikan ke dalam salah satu dari kelompok berikut ini: dimiliki hingga jatuh tempo (held-to-maturity), diperdagangkan (trading), dan tersedia untuk dijual (available-for-sale).

Surat-surat berharga dan obligasi pemerintah yang diklasifikasikan dalam kelompok dimiliki hingga

jatuh tempo disajikan dalam neraca konsolidasi sebesar harga perolehan setelah amortisasi premi atau diskonto. Penurunan nilai wajar di bawah harga perolehan (termasuk amortisasi premi dan diskonto) yang tidak bersifat sementara dicatat sebagai penurunan permanen nilai investasi dan dibebankan dalam laporan laba rugi konsolidasi tahun yang bersangkutan.

Surat-surat berharga dan obligasi pemerintah yang diklasifikasikan dalam kelompok

diperdagangkan dan tersedia untuk dijual dinilai dengan nilai wajar pada tanggal neraca. Laba atau rugi, yang telah maupun yang belum direalisasi akibat selisih antara nilai wajar dan harga perolehan surat-surat berharga dan obligasi pemerintah untuk tujuan diperdagangkan, diakui atau dibebankan dalam laporan laba rugi konsolidasi tahun yang bersangkutan. Selisih antara nilai wajar dan harga perolehan surat-surat berharga dan obligasi pemerintah yang tersedia untuk dijual, yang belum direalisasi, dicatat sebagai unsur ekuitas setelah pengaruh pajak tangguhan dan akan diakui dalam laporan laba rugi konsolidasi pada tahun dimana surat-surat berharga dan obligasi pemerintah tersebut dijual.

Untuk surat-surat berharga yang diperdagangkan di pasar keuangan yang terorganisasi, nilai

wajar tersebut umumnya ditentukan dengan mengacu pada harga penawaran pasar yang terjadi di bursa efek pada tanggal yang terdekat dengan tanggal neraca, kemudian disesuaikan dengan biaya-biaya yang akan dikeluarkan untuk memperoleh aktiva tersebut. Untuk surat-surat berharga yang tidak mempunyai harga penawaran pasar, estimasi atas nilai wajar surat berharga ditetapkan dengan mengacu pada nilai wajar instrumen lain yang substansinya adalah sama atau dihitung berdasarkan arus kas yang diharapkan terhadap aktiva bersih surat berharga tersebut. Penurunan nilai wajar permanen atas surat-surat berharga untuk dimiliki hingga jatuh tempo dan tersedia untuk dijual dibebankan pada laba rugi konsolidasi tahun berjalan.

Investasi dalam unit penyertaan di reksa dana dinilai berdasarkan Nilai Aktiva Bersih (Net Asset

Value) pada tanggal neraca. Laba atau rugi yang direalisasi dari penjualan surat-surat berharga dan obligasi pemerintah diakui

atau dibebankan dalam laporan laba rugi konsolidasi tahun yang bersangkutan berdasarkan metode identifikasi khusus.

m. Kredit yang diberikan Kredit yang diberikan disajikan sebesar jumlah pokok kredit dikurangi penyisihan penghapusan

kredit yang diberikan. Jumlah bruto kredit yang direstrukturisasi mencakup pokok kredit, bunga, dan beban lainnya yang dikapitalisasi ke pokok kredit. Bunga yang dikapitalisasi ke pokok kredit tersebut diakui sebagai pendapatan bunga ditangguhkan.

Kredit yang dibeli dari BPPN disajikan sebesar saldo nilai pokok pinjaman dikurangi penyisihan

penghapusan kredit dan pendapatan bunga yang ditangguhkan. Pendapatan bunga yang ditangguhkan merupakan selisih antara nilai pokok pinjaman dan harga perolehan/harga beli. Pendapatan bunga yang ditangguhkan diakui sebagai pendapatan hanya apabila harga perolehan/harga beli dari kredit tersebut sudah diterima seluruhnya (sebesar pembayaran dari debitur yang bersangkutan).

Page 25: Bbca Lkt Des 2008

PT BANK CENTRAL ASIA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI

Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2008 dan 2007 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

22

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN (lanjutan) m. Kredit yang diberikan (lanjutan) Kredit sindikasi, kredit dalam rangka pembiayaan bersama (joint financing) dan kredit penerusan

(channeling loan) diakui sebesar pokok kredit yang merupakan porsi kredit yang risikonya ditanggung oleh Bank.

n. Restrukturisasi kredit bermasalah Selama tahun 2008 dan 2007, jenis restrukturisasi kredit bermasalah adalah dengan modifikasi

persyaratan kredit.

Dalam hal restrukturisasi kredit bermasalah yang dilakukan hanya dengan modifikasi persyaratan kredit, dampak restrukturisasi tersebut dicatat secara prospektif dan tidak mengubah nilai tercatat kredit yang diberikan pada tanggal restrukturisasi, kecuali jika jumlahnya melebihi nilai tunai penerimaan kas masa depan yang ditentukan dalam persyaratan baru. Jika nilai tunai penerimaan kas masa depan sebagaimana ditentukan dalam persyaratan baru dari kredit yang diberikan tersebut lebih rendah daripada nilai tercatat kredit yang diberikan, saldo kredit yang diberikan harus dikurangi ke suatu jumlah yang sama dengan jumlah nilai tunai penerimaan kas masa depan. Jumlah pengurangan tersebut diakui sebagai kerugian dalam laporan laba rugi konsolidasi tahun yang bersangkutan.

o. Tagihan dan kewajiban akseptasi Tagihan dan kewajiban akseptasi dinyatakan sebesar nilai nominal letters of credit (L/C) atau nilai

realisasi L/C yang diaksep oleh bank pengaksep (accepting bank). Tagihan akseptasi disajikan bersih setelah dikurangi dengan penyisihan penghapusan.

p. Penyisihan penghapusan aktiva dan estimasi kerugian atas transaksi rekening administratif Bank membentuk penyisihan penghapusan aktiva produktif (terdiri dari giro pada bank lain,

penempatan pada bank lain, surat-surat berharga kecuali Sertifikat Bank Indonesia, Surat Perbendaharaan Negara dan obligasi pemerintah, tagihan derivatif, kredit yang diberikan, investasi dalam sewa guna usaha, piutang pembiayaan konsumen, tagihan akseptasi, penyertaan dan aktiva lain-lain), penyisihan penghapusan aktiva non produktif (agunan yang diambil alih, properti terbengkalai, rekening antar kantor dan suspense account), dan estimasi kerugian atas transaksi rekening administratif.

Penyisihan penghapusan aktiva dan estimasi kerugian ini dibentuk berdasarkan estimasi atas

kerugian yang mungkin timbul. Jumlah penyisihan dan estimasi kerugian ini, yang menurut manajemen cukup untuk menutup risiko kerugian yang mungkin timbul akibat tidak tertagihnya aktiva dan transaksi rekening administratif, didasarkan atas evaluasi kolektibilitas masing-masing aktiva dan transaksi rekening administratif. Evaluasi manajemen atas kolektibilitas masing-masing aktiva dan transaksi rekening administratif dilakukan berdasarkan sejumlah faktor subjektif, termasuk keadaan ekonomi/prospek usaha saat ini maupun yang diantisipasi untuk masa yang akan datang, kondisi keuangan, kemampuan membayar dan faktor-faktor lain yang relevan, dimana khusus untuk Bank, selama tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2008 dan 2007 dibentuk sesuai dengan ketentuan dalam Peraturan Bank Indonesia No. 7/2/PBI/2005 tanggal 20 Januari 2005 dan perubahannya yaitu Peraturan Bank Indonesia No. 8/2/PBI/2006 tanggal 30 Januari 2006 dan Peraturan Bank Indonesia No. 9/6/PBI/2007 tanggal 30 Maret 2007.

Page 26: Bbca Lkt Des 2008

PT BANK CENTRAL ASIA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI

Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2008 dan 2007 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

23

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN (lanjutan) p. Penyisihan penghapusan aktiva dan estimasi kerugian atas transaksi rekening administratif

(lanjutan)

Pembentukan penyisihan penghapusan aktiva dan estimasi kerugian atas transaksi rekening administratif yang diterapkan oleh Bank pada tanggal 31 Desember 2008 dan 2007 adalah sebagai berikut:

1. Penyisihan umum sekurang-kurangnya 1% dari saldo aktiva produktif dan transaksi rekening

administratif dengan kualitas lancar. 2. Penyisihan khusus untuk aktiva dan transaksi rekening administratif dengan kualitas:

Klasifikasi Persentase minimum

Dalam perhatian khusus 5% Kurang lancar 15% Diragukan 50% Macet 100%

Penyisihan khusus untuk aktiva produktif dan transaksi rekening administratif dengan kualitas dalam perhatian khusus, kurang lancar, diragukan dan macet dihitung atas jumlah pokok pinjaman setelah dikurangi dengan nilai agunan yang diperkenankan.

Untuk kredit yang telah direstrukturisasi, evaluasi manajemen Bank atas kolektibilitas kredit selama tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2008 dan 2007 dibentuk sesuai dengan ketentuan dalam Peraturan Bank Indonesia No. 7/2/PBI/2005 tanggal 20 Januari 2005 dan perubahannya yaitu Peraturan Bank Indonesia No. 8/2/PBI/2006 tanggal 30 Januari 2006 dan Peraturan Bank Indonesia No. 9/6/PBI/2007 tanggal 30 Maret 2007.

Penyesuaian atas penyisihan penghapusan aktiva dan estimasi kerugian atas transaksi rekening administratif dicatat dalam periode dimana penyesuaian tersebut diketahui atau dapat ditaksir secara wajar. Penyesuaian ini termasuk penambahan penyisihan penghapusan aktiva dan penambahan estimasi kerugian atas transaksi rekening administratif, maupun pemulihan aktiva dan transaksi rekening administratif yang telah dihapuskan sebelumnya.

Estimasi kerugian atas transaksi rekening administratif yang mempunyai risiko kredit disajikan di sisi kewajiban pada neraca konsolidasi.

Aktiva dan transaksi rekening administratif dihapuskan dengan mengurangi penyisihan penghapusan yang bersangkutan atau estimasi kerugian atas transaksi rekening administratif, apabila menurut manajemen aktiva dan transaksi rekening administratif tersebut tidak mungkin tertagih lagi.

q. Penyertaan

Penyertaan dalam saham dengan kepemilikan kurang dari 20% dicatat dengan metode biaya (cost method), sementara untuk kepemilikan antara 20% - 50% dicatat dengan menggunakan metode ekuitas (equity method). Penyertaan dengan kepemilikan lebih dari 50% dikonsolidasikan (Catatan 2b). Bagian laba (rugi) dari penyertaan yang dicatat dengan metode ekuitas dikreditkan (dibebankan) dalam laporan laba rugi konsolidasi tahun yang bersangkutan. Penurunan nilai penyertaan di bawah harga perolehan yang tidak bersifat sementara dicatat sebagai penurunan nilai penyertaan dan dibebankan dalam laporan laba rugi konsolidasi tahun yang bersangkutan.

Perubahan nilai investasi pada Anak Perusahaan yang disebabkan terjadinya perubahan nilai

ekuitas Anak Perusahaan yang bukan merupakan transaksi antara Bank dengan Anak Perusahaan, diakui sebagai bagian dari ekuitas sebagai “Selisih Transaksi Perubahan Ekuitas Anak Perusahaan”. Akun ini akan diperhitungkan di dalam penentuan laba atau rugi Induk Perusahaan pada saat pelepasan investasi tersebut.

Page 27: Bbca Lkt Des 2008

PT BANK CENTRAL ASIA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI

Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2008 dan 2007 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

24

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN (lanjutan) r. Aktiva tetap dan aktiva sewa guna usaha

Berdasarkan Keputusan Menteri Keuangan No. 384/KMK.04/1998 tanggal 14 Agustus 1998, Bank telah melakukan penilaian kembali aktiva tetap tertentu pada tanggal 31 Desember 1998 dan 31 Oktober 2000 (Catatan 2aa). Jumlah selisih penilaian kembali aktiva tetap sebesar Rp1.059.907 (Catatan 21) merupakan selisih antara nilai wajar dan nilai tercatat aktiva tetap pada tanggal 31 Desember 1998 dan 31 Oktober 2000. Selisih penilaian kembali aktiva tetap disajikan sebagai akun terpisah di bagian ekuitas di neraca. Aktiva tetap yang telah dinilai kembali tersebut dicatat sebesar nilai wajar/nilai revaluasi dan disusutkan berdasarkan sisa umur aktiva.

Sebelum tanggal 1 Januari 2008, aktiva tetap dinyatakan sebesar biaya perolehan (kecuali aktiva tetap tertentu yang telah dinilai kembali pada tahun 1998 dan 2000 berdasarkan peraturan pemerintah) dikurangi akumulasi penyusutan (kecuali tanah yang tidak disusutkan). Selisih penilaian kembali aktiva tetap disajikan sebagai bagian dari ekuitas dalam neraca konsolidasi. Efektif tanggal 1 Januari 2008, Bank dan Anak Perusahaan menerapkan PSAK No. 16 (Revisi 2007), “Aset Tetap”, yang menggantikan PSAK No. 16 (1994), “Aktiva Tetap dan Aktiva Lain-lain” dan PSAK No. 17 (1994), “Akuntansi Penyusutan”. Bank telah melakukan revaluasi aktiva tetap sebelum penerapan PSAK No. 16 (Revisi 2007) dan memilih model biaya, maka nilai revaluasi aktiva tetap tersebut dianggap sebagai biaya perolehan (deemed cost) dan biaya perolehan tersebut adalah nilai pada saat PSAK 16 (Revisi 2007) diterbitkan. Seluruh saldo selisih penilaian kembali aktiva tetap yang masih dimiliki pada saat penerapan pertama kali PSAK No. 16 (Revisi 2007) yang disajikan sebagai bagian dari ekuitas dalam neraca konsolidasi telah direklasifikasi ke saldo laba konsolidasi pada tahun 2008 (Catatan 21).

Aktiva tetap (selain tanah) dan aktiva tetap yang telah dinilai kembali disajikan sebesar harga perolehan/nilai revaluasi dikurangi akumulasi penyusutan dan rugi penilaian. Selanjutnya, pada saat inspeksi yang signifikan dilakukan, biaya inspeksi itu diakui ke dalam jumlah tercatat (“carrying amount”) aset tetap sebagai suatu penggantian jika memenuhi kriteria pengakuan. Semua biaya pemeliharaan dan perbaikan yang tidak memenuhi kriteria pengakuan diakui dalam laporan laba rugi konsolidasi pada saat terjadinya. Penyusutan dihitung sejak bulan aktiva yang bersangkutan digunakan, dengan metode garis lurus (straight-line method) untuk bangunan, dan metode saldo menurun ganda (double-declining-balance method) untuk aktiva tetap lainnya, berdasarkan estimasi masa manfaat sebagai berikut:

Bangunan : 20 tahun Peralatan kantor dan perabot : 2 - 8 tahun Kendaraan : 4 - 8 tahun

Tanah disajikan sebesar harga perolehan/revaluasi dan tidak diamortisasi. Aktiva dalam penyelesaian dinyatakan sebesar biaya perolehan dan disajikan sebagai bagian dari aktiva tetap. Ketika aktiva dalam penyelesaian telah selesai dan siap digunakan, akumulasi biaya perolehan direklasifikasi ke akun aktiva tetap yang sebenarnya.

Jumlah tercatat aktiva tetap dihentikan pengakuannya pada saat dilepaskan atau saat tidak ada manfaat ekonomis masa depan yang diharapkan dari penggunaan atau pelepasannya. Laba atau rugi yang timbul dari penghentian pengakuan aktiva (dihitung sebagai perbedaan antara jumlah neto hasil pelepasan dan jumlah tercatat dari aktiva) dimasukkan dalam laporan laba rugi konsolidasi pada tahun aktiva tersebut dihentikan pengakuannya.

Page 28: Bbca Lkt Des 2008

PT BANK CENTRAL ASIA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI

Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2008 dan 2007 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

25

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN (lanjutan) r. Aktiva tetap dan aktiva sewa guna usaha (lanjutan)

Pada setiap akhir tahun buku, nilai residu, umur manfaat dan metode penyusutan di-review, dan jika sesuai dengan keadaan, disesuaikan secara prospektif. Sebelum tanggal 1 Januari 2008, aktiva tetap yang diperoleh melalui sewa guna usaha dicatat sebesar nilai tunai dari pembayaran minimum sewa guna usaha. Pada awal periode sewa, suatu kewajiban, yang setara dengan nilai tunai dari pembayaran minimum sewa guna usaha, diakui, yang akan berkurang sejalan dengan pembayaran komponen pokok sewa guna usaha dari setiap pembayaran minimum sewa dilakukan. Komponen beban bunga dari pembayaran minimum sewa diakui dalam laporan laba rugi konsolidasi tahun berjalan.

Aktiva sewa guna usaha dikapitalisasi hanya jika semua kriteria terpenuhi (Catatan 2h). Aktiva sewa guna usaha disusutkan dengan metode yang sama dan berdasarkan estimasi masa manfaat ekonomis yang sama dengan aktiva tetap yang diperoleh secara langsung.

Efektif tanggal 1 Januari 2008, PSAK No. 30 (Revisi 2007), “Sewa” menggantikan PSAK No. 30 (1990) ”Akuntansi Sewa Guna Usaha” (Catatan 2h). Berdasarkan PSAK No. 30 (Revisi 2007), dalam sewa pembiayaan, Bank mengakui aset dan kewajiban dalam neraca konsolidasi pada awal masa sewa, sebesar nilai wajar aset sewaan atau sebesar nilai kini dari pembayaran sewa minimum, jika nilai kini lebih rendah dari nilai wajar. Pembayaran sewa dipisahkan antara bagian yang merupakan beban keuangan dan bagian yang merupakan pelunasan kewajiban sewa. Beban keuangan dialokasikan pada setiap periode selama masa sewa, sehingga menghasilkan tingkat suku bunga periodik yang konstan atas saldo kewajiban. Rental kontinjen dibebankan pada periode terjadinya. Beban keuangan dicatat dalam laporan laba rugi konsolidasi. Aset sewaan (disajikan sebagai bagian aset tetap) disusutkan selama jangka waktu yang lebih pendek antara umur manfaat aset sewaan dan periode masa sewa, jika tidak ada kepastian yang memadai bahwa Bank akan mendapatkan hak kepemilikan pada akhir masa sewa.

Dalam sewa operasi, Bank mengakui pembayaran sewa sebagai beban dengan dasar garis lurus

(straight-line basis) selama masa sewa. PSAK No. 48 tentang “Penurunan Nilai Aktiva” mensyaratkan bahwa nilai tercatat aktiva tetap

dikaji ulang setiap tanggal neraca untuk menilai apakah aktiva tetap tersebut nilai tercatatnya lebih tinggi dari jumlah yang dapat diperoleh kembali (recoverable amount) dari aktiva tetap tersebut. Jika nilai tercatat aktiva melebihi estimasi jumlah yang dapat diperoleh kembali dari aktiva tetap tersebut, nilai tercatat aktiva tetap harus diturunkan menjadi nilai yang dapat diperoleh kembali dari aktiva tetap tersebut.

Page 29: Bbca Lkt Des 2008

PT BANK CENTRAL ASIA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI

Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2008 dan 2007 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

26

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN (lanjutan) s. Simpanan dari nasabah Giro dinyatakan sebesar nilai kewajiban kepada pemegang giro. Tabungan dinyatakan sebesar nilai kewajiban kepada pemilik tabungan. Deposito berjangka dinyatakan sebesar nilai nominal sesuai dengan perjanjian antara pemegang

deposito berjangka dengan Bank.

t. Simpanan dari bank lain Simpanan dari bank lain terdiri dari kewajiban terhadap bank lain, baik lokal maupun luar negeri, dalam bentuk giro, tabungan, inter-bank call money dengan periode jatuh tempo menurut perjanjian kurang dari atau 90 hari, deposito berjangka dan sertifikat deposito. Semuanya dinyatakan sesuai jumlah kewajiban terhadap bank lain.

u. Surat berharga yang dijual dengan janji dibeli kembali

Efek yang dijual dengan janji dibeli kembali (repo) disajikan sebagai kewajiban sebesar harga pembelian kembali yang disepakati dikurangi beban bunga yang belum diamortisasi. Beban bunga yang belum diamortisasi merupakan selisih antara harga jual dan harga beli kembali yang disepakati tersebut dan diakui sebagai beban bunga selama jangka waktu sejak efek dijual hingga dibeli kembali. Efek yang dijual tetap dicatat sebagai aktiva dalam neraca karena secara substansi kepemilikan efek tetap berada pada pihak Bank sebagai penjual.

v. Surat-surat berharga yang diterbitkan Surat-surat berharga yang diterbitkan oleh Bank dan Anak Perusahaan termasuk travelers’

cheques dan obligasi dicatat sebesar nilai nominal. Biaya-biaya yang terjadi sehubungan dengan penerbitan obligasi ditangguhkan dan diamortisasi dengan menggunakan metode garis lurus selama jangka waktu obligasi. Saldo biaya emisi obligasi ditangguhkan dicatat sebagai pengurang terhadap saldo hutang obligasi.

w. Taksiran pajak penghasilan Bank dan Anak Perusahaan menerapkan metode kewajiban (liability method) untuk menentukan

beban pajak penghasilan. Menurut metode kewajiban, aktiva dan hutang pajak tangguhan diakui untuk semua perbedaan temporer antara nilai aktiva dan kewajiban yang tercatat di neraca dengan dasar pengenaan pajak atas aktiva dan kewajiban tersebut pada setiap tanggal pelaporan. Metode ini juga mensyaratkan adanya pengakuan manfaat pajak di masa datang seperti rugi menurut pajak yang belum digunakan apabila besar kemungkinan bahwa manfaat tersebut dapat direalisasikan di masa yang akan datang.

Pajak tangguhan dihitung dengan menggunakan tarif pajak yang berlaku atau secara substansial telah berlaku pada tanggal neraca. Perubahan nilai tercatat aktiva dan kewajiban pajak tangguhan yang disebabkan oleh perubahan tarif pajak dibebankan pada tahun berjalan, kecuali untuk transaksi-transaksi yang sebelumnya telah langsung dibebankan atau dikreditkan ke ekuitas.

Koreksi atas kewajiban pajak diakui pada saat surat ketetapan pajak diterima, atau apabila

diajukan keberatan dan atau banding, maka koreksi diakui pada saat keputusan atas keberatan dan atau banding tersebut diterima.

Page 30: Bbca Lkt Des 2008

PT BANK CENTRAL ASIA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI

Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2008 dan 2007 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

27

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN (lanjutan) x. Laba per saham Laba per saham dasar dihitung berdasarkan laba operasional bersih atau laba bersih dibagi

dengan jumlah rata-rata tertimbang saham beredar pada akhir tahun yang bersangkutan setelah memperhitungkan efek stock split dan pembelian kembali saham. Saham yang diterbitkan untuk dijual secara kas diperhitungkan dalam jumlah rata-rata tertimbang saham beredar apabila kas telah diterima.

y. Kewajiban imbalan pasca-kerja

Jumlah estimasi kewajiban didasarkan pada perhitungan yang dilakukan oleh aktuaris independen sesuai dengan Undang-undang Tenaga Kerja No. 13 Tahun 2003 dan revisi atas PSAK No. 24 mengenai ”Imbalan Kerja”.

Bank menyelenggarakan program Dana Pensiun Iuran Pasti bagi pekerja menurut ketentuan

Undang-undang No. 11 tahun 1992 tentang Dana Pensiun dan Peraturan Pemerintah No. 76 tahun 1992 tentang Dana Pensiun Pemberi Kerja dan peraturan pelaksanaannya sejak tanggal 25 Januari 1995 melalui Surat Edaran No. SE/DIR/HRD/001/DPB/05/95 tanggal 3 Februari 1995 perihal Dana Pensiun BCA. Peserta Dana Pensiun Bank adalah karyawan atau karyawati tetap Bank dengan masa kerja sekurang-kurangnya 1 (satu) tahun dan berusia minimal 18 (delapan belas) tahun atau telah menikah.

Bank mengakui penyisihan uang penghargaan terhadap pegawai berdasarkan Undang-undang

Tenaga Kerja No. 13/2003 (UU No. 13/2003) tanggal 25 Maret 2003 terutama ketentuan yang mengatur mengenai penyelesaian Pemutusan Hubungan Kerja dan Penetapan Uang Pesangon, Uang Penghargaan Masa Kerja dan Ganti Rugi di perusahaan.

Kewajiban Bank atas imbalan pasca-kerja dihitung sebesar nilai kini dari estimasi jumlah kewajiban imbalan pasca-kerja di masa depan yang timbul dari jasa yang telah diberikan oleh karyawan pada masa kini dan masa lalu, dikurangi dengan nilai wajar aktiva bersih dana pensiun. Perhitungan dilakukan oleh aktuaris independen dengan metode projected unit-credit cost. Keuntungan dan kerugian aktuarial diakui sebagai penghasilan atau beban apabila akumulasi keuntungan dan kerugian aktuarial bersih yang belum diakui pada akhir periode pelaporan sebelumnya melebihi 10% dari nilai kini kewajiban imbalan pasti pada tanggal tersebut. Besarnya keuntungan dan kerugian aktuarial tersebut, diakui selama rata-rata sisa masa kerja dari para pekerja dalam program tersebut. Biaya jasa lalu terjadi ketika Bank memperkenalkan program imbalan pasti atau mengubah imbalan terhutang pada program imbalan pasti yang ada. Biaya jasa lalu diakui selama periode sampai dengan imbalan tersebut menjadi hak pekerja atau vested.

z. Program kompensasi manajemen berbasis saham Bank memberikan opsi saham kepada manajemen dan karyawan tertentu. Beban kompensasi

dinilai pada tanggal pemberian opsi saham dengan menggunakan nilai wajar dari opsi saham tersebut dan diakui selama masa bakti karyawan hingga opsi saham tersebut menjadi hak karyawan (vesting period) (Catatan 20).

Nilai wajar dari opsi saham yang diberikan ditaksir dengan menggunakan metode penentuan

harga opsi Binomial (Binomial option pricing model).

Page 31: Bbca Lkt Des 2008

PT BANK CENTRAL ASIA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI

Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2008 dan 2007 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

28

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN (lanjutan) aa. Kuasi reorganisasi Pada tanggal 31 Oktober 2000, Bank menerapkan PSAK No. 51, “Akuntansi Kuasi Reorganisasi”,

untuk mendapatkan laporan yang dimulai dari “awal yang baik” (fresh start). Pelaporan “fresh start” mengharuskan penilaian kembali seluruh aktiva dan kewajiban yang tercatat dengan menggunakan nilai wajarnya dan eliminasi atas saldo rugi (defisit). Dengan penerapan kuasi reorganisasi, saldo rugi Bank pada tanggal 31 Oktober 2000 sebesar Rp25.853.162 telah dieliminasi ke akun tambahan modal disetor. Penerapan kuasi reorganisasi ini telah disetujui oleh Bank Indonesia melalui surat No. 3/165/DPwB2/IDWB2 tanggal 21 Februari 2001 dan oleh para pemegang saham di dalam Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa tanggal 12 April 2001 (notulen rapat dibuat oleh Notaris Hendra Karyadi, S.H., dalam Akta No. 25). Nilai wajar dari aktiva dan kewajiban Bank ditentukan berdasarkan harga pasar. Apabila harga pasar tidak tersedia atau tidak mencerminkan ukuran yang relevan untuk nilai wajar, estimasi nilai wajar didasarkan pada nilai tunai atau diskonto penerimaan kas masa depan dengan mempertimbangkan tingkat risiko yang dihadapi.

ab. Informasi segmen Bank mengidentifikasi segmen operasi berdasarkan lokasi cabang. Setiap segmen memberikan

berbagai pelayanan jasa perbankan dan keuangan. Pendapatan dari setiap segmen diakui berdasarkan lokasi aktiva dan pelanggannya. Harga antar segmen ditentukan secara wajar (arm’s length basis). Beban yang timbul akan dibebankan pada setiap segmen pada saat beban terjadi. Kebijakan akuntansi yang diterapkan oleh setiap segmen sama dengan yang dijelaskan dalam ikhtisar kebijakan akuntansi yang signifikan. Seluruh transaksi antar segmen telah dieliminasi.

ac. Modal saham diperoleh kembali (treasury stock) Bank menetapkan metode biaya (cost method) dalam mencatat modal saham diperoleh kembali

(treasury stock). Modal saham diperoleh kembali dicatat sebesar harga perolehan kembali saham dan disajikan

sebagai pengurang modal saham.

ad. Penggunaan estimasi Dalam penyajian laporan keuangan konsolidasi yang sesuai dengan prinsip akuntansi yang

berlaku umum, manajemen telah menggunakan estimasi dan asumsi yang mempengaruhi jumlah yang dilaporkan dalam laporan keuangan konsolidasi. Adanya unsur ketidakpastian yang melekat dalam melakukan estimasi dapat menyebabkan jumlah sesungguhnya yang dilaporkan pada periode yang akan datang berbeda dengan jumlah yang diestimasikan.

ae. Pernyataan standar akuntansi keuangan yang direvisi Berikut ini ikhtisar revisi Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) yang diterbitkan oleh

Ikatan Akuntan Indonesia tetapi belum berlaku pada tahun 2008:

(1) PSAK No. 50 (Revisi 2006), “Instrumen Keuangan: Penyajian dan Pengungkapan”, berisi persyaratan penyajian dari instrumen keuangan dan pengidentifikasian informasi yang harus diungkapkan. Persyaratan penyajian tersebut diterapkan terhadap klasifikasi instrumen keuangan, dari perspektif penerbit, dalam aset keuangan, kewajiban keuangan, dan instrumen ekuitas; pengklasifikasian yang terkait dengan suku bunga, dividen, kerugian dan keuntungan, dan keadaan dimana aset keuangan dan kewajiban keuangan akan saling hapus. Pernyataan ini mensyaratkan pengungkapan, antara lain, informasi mengenai faktor

Page 32: Bbca Lkt Des 2008

PT BANK CENTRAL ASIA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI

Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2008 dan 2007 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

29

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN (lanjutan)

ae. Pernyataan standar akuntansi keuangan yang direvisi (lanjutan) yang mempengaruhi jumlah, waktu dan tingkat kepastian arus kas masa datang yang terkait dengan instrumen keuangan dan kebijakan akuntansi yang diterapkan untuk instrumen tersebut. PSAK No. 50 (Revisi 2006) ini menggantikan PSAK No. 50, ”Akuntansi Investasi Efek Tertentu”, dan diterapkan secara prospektif untuk periode yang dimulai pada atau setelah 1 Januari 2009 (yang selanjutnya direvisi menjadi pada atau setelah tanggal 1 Januari 2010). Penerapan lebih dini diperkenankan dan harus diungkapkan.

(2) PSAK No. 55 (Revisi 2006), “Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran”, mengatur

prinsip-prinsip dasar pengakuan dan pengukuran aset keuangan, kewajiban keuangan, dan kontrak pembelian dan penjualan items non-keuangan. Pernyataan ini, antara lain, memberikan definisi dan karakteristik terhadap derivatif, kategori dari instrumen keuangan, pengakuan dan pengukuran, akuntansi lindung nilai dan penetapan dari hubungan lindung nilai. PSAK No. 55 (Revisi 2006) ini menggantikan PSAK No. 55, “Akuntansi Instrumen Derivatif dan Aktivitas Lindung Nilai”, dan diterapkan secara prospektif untuk laporan keuangan yang mencakup periode yang dimulai pada atau setelah 1 Januari 2009 (yang selanjutnya direvisi menjadi pada atau setelah tanggal 1 Januari 2010). Penerapan lebih dini diperkenankan dan harus diungkapkan.

Bank sedang mengevaluasi dampak dari PSAK revisi tersebut.

3. TRANSAKSI DAN SALDO DENGAN PIHAK YANG MEMPUNYAI HUBUNGAN ISTIMEWA

Bank melakukan transaksi keuangan dengan pihak yang mempunyai hubungan istimewa, yang dilakukan sesuai dengan syarat dan kondisi yang serupa seperti yang dilakukan dengan pihak ketiga. Perincian saldo dan transaksi yang signifikan dengan pihak yang mempunyai hubungan istimewa yang tidak dikonsolidasikan pada tanggal 31 Desember 2008 dan 2007, serta tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal tersebut adalah sebagai berikut: 2008 2007

Persentase Persentase Jumlah dari jumlah Jumlah dari jumlah

Kredit yang diberikan (Catatan 11) 824.211 0,7308% 692.268 0,8402% Aktiva lain-lain*) 358.007 10,8660% 364.414 11,7857% Simpanan dari nasabah dan bank lain (Catatan 14) 41.489 0,0194% 33.420 0,0175% Fasilitas L/C yang diberikan kepada nasabah (Catatan 22) 29.620 1,4680% 403 0,0100% Bank garansi yang diberikan kepada nasabah (Catatan 22) 27.947 0,6658% 160 0,0062% Pendapatan bunga (Catatan 23) 67.545 0,3628% 19.802 0,1255% Beban bunga (Catatan 24) 1.116 0,0161% 893 0,0132%

*) Merupakan pembayaran uang muka sewa dan uang jaminan sewa kepada PT Grand Indonesia (Catatan 37).

Page 33: Bbca Lkt Des 2008

PT BANK CENTRAL ASIA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI

Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2008 dan 2007 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

30

4. KAS

2008 2007

Rupiah 10.449.879 7.482.849 Valuta asing 349.042 192.874

10.798.921 7.675.723

Saldo kas dalam mata uang Rupiah termasuk jumlah kas pada ATM masing-masing sebesar Rp5.168.127 dan Rp4.391.516 pada tanggal 31 Desember 2008 dan 2007.

5. GIRO PADA BANK INDONESIA

2008 2007

Rupiah 9.368.858 20.301.800 Valuta asing 299.750 570.155

9.668.608 20.871.955

Saldo giro pada Bank Indonesia disediakan untuk memenuhi persyaratan giro wajib minimum dari Bank Indonesia. Menurut Peraturan Bank Indonesia No. 10/25/PBI/2008 tanggal 23 Oktober 2008 tentang Perubahan Atas Peraturan Bank Indonesia (PBI) No. 10/19/PBI/2008 tanggal 14 Oktober 2008 tentang Giro Wajib Minimum Bank Umum Pada Bank Indonesia Dalam Rupiah dan Valuta Asing menyatakan bahwa Giro Wajib Minimum (GWM) Utama dalam rupiah sebesar 5% dari Dana Pihak Ketiga (DPK) dalam Rupiah (Catatan 36) dan GWM Sekunder dalam rupiah sebesar 2,5% dari DPK dalam Rupiah. Sementara menurut PBI No. 10/19/PBI/2008 tentang Giro Wajib Minimum Bank Umum Pada Bank Indonesia Dalam Rupiah dan Valuta Asing menyatakan bahwa GWM dalam valuta asing ditetapkan sebesar 1% dari DPK dalam valuta asing (Catatan 36). Pemenuhan GWM Sekunder dalam rupiah mulai berlaku pada tanggal 24 Oktober 2009. Giro wajib minimum Bank dalam Rupiah tahun 2008 adalah sebesar 5,08% (2007: 12,14%) dan dalam Dolar Amerika Serikat adalah sebesar 1,05% (2007: 3,04%).

6. GIRO PADA BANK LAIN Pihak ketiga:

2008 2007

Rupiah 1.508 892 Valuta asing 7.987.543 305.765

Jumlah giro pada bank lain, sebelum penyisihan penghapusan 7.989.051 306.657 Dikurangi: Penyisihan penghapusan Rupiah (30) (13) Valuta asing (79.615) (3.215)

(79.645) (3.228)

Jumlah giro pada bank lain, bersih 7.909.406 303.429

Page 34: Bbca Lkt Des 2008

PT BANK CENTRAL ASIA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI

Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2008 dan 2007 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

31

6. GIRO PADA BANK LAIN (lanjutan)

Bank tidak memiliki giro pada bank lain yang mempunyai hubungan istimewa. Pada tanggal 31 Desember 2008 dan 2007, seluruh saldo giro pada bank lain diklasifikasikan sebagai “lancar”.

Tingkat bunga rata-rata setahun:

2008 2007

Rupiah 0,36% 1,08% Valuta asing 1,13% 7,10%

Mutasi penyisihan penghapusan giro pada bank lain adalah sebagai berikut: 2008

Rupiah Valuta asing Jumlah

Saldo awal tahun (13) (3.215) (3.228) Penambahan penyisihan selama tahun berjalan (17) (76.498) (76.515) Selisih kurs yang timbul dari penyisihan penghapusan dalam valuta asing - 98 98

Saldo akhir tahun (30) (79.615) (79.645) 2007

Rupiah Valuta asing Jumlah

Saldo awal tahun (23) (4.818) (4.841) Pemulihan penyisihan selama tahun berjalan 10 1.775 1.785 Selisih kurs yang timbul dari penyisihan penghapusan dalam valuta asing - (172) (172)

Saldo akhir tahun (13) (3.215) (3.228)

Manajemen yakin bahwa saldo penyisihan penghapusan yang telah dibentuk cukup untuk menutup kerugian yang mungkin timbul akibat tidak tertagihnya giro pada bank lain.

7. PENEMPATAN PADA BANK INDONESIA DAN BANK LAIN

Jangka waktu 2008 2007

Pihak ketiga: Bank Indonesia Rupiah Hingga 1 bulan 729.251 849.929

Call money: Rupiah Hingga 1 bulan - 425.000 Lebih dari 1 bulan hingga 3 bulan - 100.000 Lebih dari 12 bulan 1.755.000 1.755.000 Valuta asing Hingga 1 bulan 2.209.786 2.769.315 Lebih dari 1 bulan hingga 3 bulan 7.090 -

4.701.127 5.899.244

Page 35: Bbca Lkt Des 2008

PT BANK CENTRAL ASIA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI

Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2008 dan 2007 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

32

7. PENEMPATAN PADA BANK INDONESIA DAN BANK LAIN (lanjutan) Jangka waktu 2008 2007

Deposito: Rupiah Hingga 1 bulan 5.933 5.554 Lebih dari 1 bulan hingga 3 bulan 242.673 - Valuta asing Lebih dari 12 bulan 28.224 258.883

276.830 264.437

Lain-lain: Valuta asing Lebih dari 6 bulan hingga 12 bulan - 281.790

Jumlah penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain, sebelum penyisihan penghapusan 4.977.957 6.445.471

Dikurangi: Penyisihan penghapusan Rupiah (20.036) (22.855) Valuta asing (21.513) (31.213)

(41.549) (54.068)

Jumlah penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain - bersih 4.936.408 6.391.403

Bank tidak memiliki penempatan pada bank lain yang mempunyai hubungan istimewa. Termasuk dalam deposito adalah penempatan pada bank lain sehubungan dengan jaminan atas sewa gedung masing-masing sebesar Rp5.933 dan Rp5.554 per 31 Desember 2008 dan 2007 dan penempatan kepada Bank of New York sehubungan dengan jaminan atas penggunaan jasa Visa dan Mastercard masing-masing sebesar Rp14.160 dan Rp12.017 per 31 Desember 2008 dan 2007.

Pada tanggal 31 Desember 2008 dan 2007, seluruh saldo penempatan pada bank lain diklasifikasikan sebagai “lancar”.

Mutasi penyisihan penghapusan penempatan pada bank lain adalah sebagai berikut: 2008

Rupiah Valuta asing Jumlah

Saldo awal tahun (22.855) (31.213) (54.068) Pemulihan penyisihan selama tahun berjalan 2.819 11.097 13.916 Selisih kurs yang timbul dari penyisihan penghapusan dalam valuta asing - (1.397) (1.397)

Saldo akhir tahun (20.036) (21.513) (41.549) 2007

Rupiah Valuta asing Jumlah

Saldo awal tahun (20.532) (42.029) (62.561) (Penambahan) pemulihan penyisihan selama tahun berjalan (2.323) 13.886 11.563 Selisih kurs yang timbul dari penyisihan penghapusan dalam valuta asing - (3.070) (3.070)

Saldo akhir tahun (22.855) (31.213) (54.068)

Page 36: Bbca Lkt Des 2008

PT BANK CENTRAL ASIA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI

Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2008 dan 2007 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

33

7. PENEMPATAN PADA BANK INDONESIA DAN BANK LAIN (lanjutan) Manajemen yakin bahwa saldo penyisihan penghapusan yang telah dibentuk cukup untuk menutup kerugian yang mungkin timbul akibat tidak tertagihnya penempatan pada bank lain.

Per 31 Desember 2008 dan 2007, tidak terdapat penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain yang digunakan sebagai jaminan.

Tingkat bunga rata-rata setahun:

2008 2007

Bank Indonesia dan Call money: Rupiah 8,70% 6,18% Valuta asing 2,43% 4,92%

Deposito: Rupiah 9,12% 6,71% Valuta asing 3,10% 5,83% Lain-lain: Valuta asing - 5,47%

8. SURAT-SURAT BERHARGA

Akun ini terdiri dari surat-surat berharga untuk tujuan diperdagangkan, tersedia untuk dijual dan dimiliki hingga jatuh tempo, sebagai berikut: 2008

Harga perolehan (setelah Laba (rugi) amortisasi belum premi/diskonto) direalisasi Nilai wajar

a. Surat-surat berharga untuk diperdagangkan: Rupiah: Sertifikat Bank Indonesia 38.182.638 - 38.182.638

b. Surat-surat berharga yang tersedia untuk dijual: Rupiah: Obligasi korporasi 400.000 (32.654) 367.346 Unit penyertaan di reksa dana 2.417.314 229.441 2.646.755 Surat Perbendaharaan Negara 552.211 (6.514) 545.697

Jumlah surat-surat berharga yang tersedia untuk dijual 3.369.525 190.273 3.559.798

Page 37: Bbca Lkt Des 2008

PT BANK CENTRAL ASIA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI

Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2008 dan 2007 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

34

8. SURAT-SURAT BERHARGA (lanjutan) 2008

Harga perolehan Penyisihan (setelah penurunan amortisasi nilai premi/diskonto) permanen Nilai buku

c. Surat-surat berharga untuk dimiliki hingga jatuh tempo: Rupiah: Obligasi korporasi 3.954.905 - 3.954.905 Wesel tagih 362.810 - 362.810 Medium Term Notes 325.000 - 325.000 Surat Perbendaharaan Negara 620.192 - 620.192

5.262.907 - 5.262.907

Valuta asing: Surat berharga pasar uang 1.635.000 - 1.635.000 Medium Term Notes 1.501.314 - 1.501.314 Wesel tagih 415.441 - 415.441

3.551.755 - 3.551.755

Jumlah surat-surat berharga untuk dimiliki hingga jatuh tempo 8.814.662

Jumlah surat-surat berharga, sebelum penyisihan penghapusan 50.557.098 Dikurangi: Penyisihan penghapusan Rupiah (388.116) Valuta asing (124.352)

(512.468)

Jumlah surat-surat berharga - bersih 50.044.630

2007

Harga perolehan (setelah Laba (rugi) amortisasi belum premi/diskonto) direalisasi Nilai wajar

a. Surat-surat berharga untuk diperdagangkan: Rupiah: Sertifikat Bank Indonesia 35.551.860 - 35.551.860 Unit penyertaan di reksa dana 598.699 92.501 691.200

Jumlah surat-surat berharga untuk diperdagangkan 36.150.559 92.501 36.243.060

b. Surat-surat berharga yang tersedia untuk dijual: Rupiah: Obligasi korporasi 545.648 3.441 549.089 Unit penyertaan di reksa dana 1.941.687 25.274 1.966.961 Surat Perbendaharaan Negara 370.228 (9) 370.219

Jumlah surat-surat berharga yang tersedia untuk dijual 2.857.563 28.706 2.886.269

Page 38: Bbca Lkt Des 2008

PT BANK CENTRAL ASIA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI

Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2008 dan 2007 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

35

8. SURAT-SURAT BERHARGA (lanjutan) 2007

Harga perolehan Penyisihan (setelah penurunan amortisasi nilai premi/diskonto) permanen Nilai buku

c. Surat-surat berharga untuk dimiliki hingga jatuh tempo: Rupiah: Obligasi korporasi 3.840.643 - 3.840.643 Wesel tagih 253.153 - 253.153 Medium Term Notes 475.000 - 475.000 Surat Perbendaharaan Negara 608.785 - 608.785

5.177.581 - 5.177.581

Valuta asing: Surat berharga pasar uang 46.456 - 46.456 Medium Term Notes 1.186.436 - 1.186.436 Wesel tagih 411.202 - 411.202

1.644.094 - 1.644.094

Jumlah surat-surat berharga untuk dimiliki hingga jatuh tempo 6.821.675

Jumlah surat-surat berharga, sebelum penyisihan penghapusan 45.951.004 Dikurangi: Penyisihan penghapusan Rupiah (88.384) Valuta asing (14.687)

(103.071)

Jumlah surat-surat berharga - bersih 45.847.933 Bank tidak memiliki surat-surat berharga kepada pihak yang mempunyai hubungan istimewa. Selama tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2008, Bank melakukan reklasifikasi surat-surat berharga dari kelompok dimiliki hingga jatuh tempo ke kelompok tersedia untuk dijual sebesar Rp1.143.000. Reklasifikasi surat-surat berharga dari kelompok dimiliki hingga jatuh tempo ke kelompok tersedia untuk dijual dilakukan untuk surat-surat berharga yang jatuh temponya kurang dari enam bulan. Bank telah melakukan reklasifikasi surat berharga dari kelompok diperdagangkan ke kelompok tersedia untuk dijual dengan nilai wajar sebesar Rp469.824 sebelum reklasifikasi. Pada tanggal reklasifikasi, yaitu 9 Desember 2008, nilai pasar pada saat transfer sebesar Rp534.359. Apabila surat berharga tersebut tetap sebagai kelompok diperdagangkan, pengaruh penurunan nilai pasar adalah sebesar Rp2.509. Termasuk dalam surat-surat berharga pada tanggal 31 Desember 2008 adalah Sertifikat Bank Indonesia (SBI) dengan nilai tercatat adalah sebesar Rp49.878 (nilai tunai sebesar Rp50.000), yang sesuai dengan perjanjian, pada tanggal 5 Januari 2009 Bank harus membeli kembali SBI tersebut dengan harga Rp49.946. Jumlah kewajiban pada nilai tercatat (“Surat Berharga yang Dijual dengan Janji Dibeli Kembali") pada neraca konsolidasi sebesar Rp49.892 pada tanggal 31 Desember 2008.

Page 39: Bbca Lkt Des 2008

PT BANK CENTRAL ASIA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI

Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2008 dan 2007 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

36

8. SURAT-SURAT BERHARGA (lanjutan) Surat-surat berharga berdasarkan kolektibilitas:

2008 2007

Rupiah: Lancar: Harga perolehan (setelah amortisasi premi/diskonto) 46.715.070 44.153.740 Laba belum direalisasi dari perubahan nilai wajar surat-surat berharga untuk diperdagangkan dan yang tersedia untuk dijual 190.273 121.086

46.905.343 44.274.826

Kurang Lancar: Harga perolehan (setelah amortisasi premi/diskonto) - 31.963 Laba belum direalisasi dari perubahan nilai wajar surat-surat berharga untuk diperdagangkan dan yang tersedia untuk dijual - 121 - 32.084 Macet : Harga perolehan (setelah amortisasi premi/diskonto) 100.000 -

Valuta asing: Lancar: Harga perolehan (setelah amortisasi premi/diskonto) 3.550.653 1.644.094

Dalam Perhatian Khusus: Harga perolehan (setelah amortisasi premi/diskonto) 1.102 -

Jumlah surat-surat berharga, sebelum penyisihan penghapusan 50.557.098 45.951.004

Dikurangi: Penyisihan penghapusan Rupiah (388.116) (88.384) Valuta asing (124.352) (14.687)

(512.468) (103.071)

Jumlah surat-surat berharga - bersih 50.044.630 45.847.933

Page 40: Bbca Lkt Des 2008

PT BANK CENTRAL ASIA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI

Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2008 dan 2007 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

37

8. SURAT-SURAT BERHARGA (lanjutan) Rincian surat-surat berharga yang tersedia untuk dijual dan untuk dimiliki hingga jatuh tempo berdasarkan periode jatuh tempo:

2008 2007

a. Surat-surat berharga yang tersedia untuk dijual, nilai wajar: Hingga 1 tahun 3.192.452 2.337.180 Lebih dari 1 tahun hingga 5 tahun 367.346 549.089

3.559.798 2.886.269

b. Surat-surat berharga untuk dimiliki hingga jatuh tempo, nilai buku: Hingga 1 tahun 3.033.443 1.294.165 Lebih dari 1 tahun hingga 5 tahun 2.659.925 3.190.984 Lebih dari 5 tahun 3.121.294 2.336.526

8.814.662 6.821.675

Tingkat bunga rata-rata setahun:

2008 2007

Rupiah: Sertifikat Bank Indonesia 8,96% 8,70% Obligasi korporasi 11,29% 11,95% Surat Perbendaharaan Negara 8,52% 6,65% Medium Term Notes 10,44% 10,38% Valuta asing: Surat berharga pasar uang 4,31% 4,54% Medium Term Notes 8,61% 7,06% Mutasi penyisihan penghapusan surat-surat berharga adalah sebagai berikut: 2008

Rupiah Valuta asing Jumlah

Saldo awal tahun (88.384) (14.687) (103.071) Penambahan penyisihan selama tahun berjalan (299.732) (104.837) (404.569) Selisih kurs yang timbul dari penyisihan penghapusan dalam valuta asing - (4.828) (4.828)

Saldo akhir tahun (388.116) (124.352) (512.468)

Page 41: Bbca Lkt Des 2008

PT BANK CENTRAL ASIA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI

Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2008 dan 2007 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

38

8. SURAT-SURAT BERHARGA (lanjutan) 2007

Rupiah Valuta asing Jumlah

Saldo awal tahun (30.088) (59.036) (89.124) (Penambahan) pemulihan penyisihan selama tahun berjalan (58.296) 44.431 (13.865) Selisih kurs yang timbul dari penyisihan penghapusan dalam valuta asing - (82) (82)

Saldo akhir tahun (88.384) (14.687) (103.071)

Manajemen yakin bahwa saldo penyisihan penghapusan yang telah dibentuk cukup untuk menutup kerugian yang mungkin timbul akibat tidak tertagihnya surat-surat berharga. Berikut ini adalah ikhtisar peringkat efek yang dimiliki Bank berdasarkan laporan yang diperoleh dari PT Pemeringkat Efek Indonesia (PT Pefindo), PT Moody’s Indonesia (dahulu PT Kasnic Credit Rating Indonesia), atau Standard & Poor’s, masing-masing per 31 Desember 2008 dan 2007: 2008 2007

BNI Securities idBBB+ - Majapahit Holding BV idAA- idA+ Perum Pegadaian idAA+ idAA PT Alfa Retailindo Tbk - idA- PT Arpeni Pratama Ocean Line idA - PT Astra Graphia Tbk - idA PT Astra Sedaya Finance idAA- idAA- PT Bank Ekspor Indonesia (Persero) idA+ idA- PT Bank Mega Tbk A(idn) - PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk - idA+ PT Bank OCBC NISP Tbk idA+ - PT Bank Pan Indonesia Tbk idA+ idA- PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk, cabang Cayman Island - IdAA PT Bank Resona Perdania Aa1.id - PT Bank Tabungan Negara (Persero) idAA- idA+ PT Bank UOB Buana Indonesia Tbk idA+ idA+ PT Bentoel Internasional Investama Tbk idA idA PT Berlian Laju Tanker Tbk idA+ idAA- PT Charoen Pokphand Indonesia Tbk - idBBB+ PT Citra Marga Nusaphala Persada Tbk A1.id A1.id PT Excelcomindo Pratama Tbk idAA- idAA- PT Federal International Finance idAA- idA+ PT HM Sampoerna Tbk idAAA idAAA PT Indo Kordsa Tbk (dahulu PT Branta Mulia Tbk) idA- idA- PT Indofood Sukses Makmur Tbk idAA+ idAA+ PT Indosat Tbk idAA+ idAA+ PT Indosiar Visual Mandiri Tbk - idBB+ PT Jasa Marga (Persero) idAA- idA+ PT Lautan Luas Tbk idA- idA- PT Medco Energi Internasional Tbk idAA- idAA- PT Mobile-8 Telecom Tbk idCCC idBBB+ PT Oto Multi Artha idAA- idA+ PT Pembangunan Jaya Ancol Tbk idA+ idA+

PT Perkebunan Nusantara III (Persero) idAA- idAA-

Page 42: Bbca Lkt Des 2008

PT BANK CENTRAL ASIA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI

Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2008 dan 2007 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

39

8. SURAT-SURAT BERHARGA (lanjutan) 2008 2007

PT Perkebunan Nusantara VII idA+ idA PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) idAA- idA+ PT PGN Euro Finance Baa2 idAA PT Sinar Sosro - idA+ PT Surya Citra Televisi idA idA PT Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk - idAAA PT Tunas Financindo Sarana idA idA-

9. OBLIGASI PEMERINTAH

Akun ini terdiri dari obligasi rekapitalisasi pemerintah yang diperoleh dalam rangka rekapitalisasi Bank (Catatan 1b) dan yang dibeli dari pasar sekunder dan obligasi non-rekapitalisasi pemerintah. Surat Edaran Bank Indonesia No. 3/18/DPM tanggal 31 Juli 2001 memperbolehkan seluruh obligasi pemerintah yang diterima dalam rangka rekapitalisasi bank untuk diperdagangkan di pasar sekunder.

Rincian obligasi pemerintah untuk tujuan diperdagangkan, tersedia untuk dijual dan dimiliki hingga jatuh tempo pada tanggal 31 Desember 2008 dan 2007 adalah sebagai berikut: 2008 2007

a. Diperdagangkan, nilai wajar: Rupiah: Obligasi rekapitalisasi pemerintah - dari pasar sekunder: Tingkat bunga tetap - 36.375 Obligasi non-rekapitalisasi pemerintah: Tingkat bunga tetap 139.272 539.245

Jumlah obligasi pemerintah untuk diperdagangkan 139.272 575.620

b. Tersedia untuk dijual, nilai wajar: Rupiah: Obligasi rekapitalisasi pemerintah - rekapitalisasi Bank: Tingkat bunga tetap 2.079.719 - Tingkat bunga variabel - 4.619.795

2.079.719 4.619.795 Obligasi rekapitalisasi pemerintah - dari pasar sekunder: Tingkat bunga tetap 2.161.212 27.475 Tingkat bunga variabel 640.759 19.945

2.801.971 47.420 Obligasi non-rekapitalisasi pemerintah: Tingkat bunga tetap 706.569 -

Jumlah obligasi pemerintah tersedia untuk dijual 5.588.259 4.667.215

Page 43: Bbca Lkt Des 2008

PT BANK CENTRAL ASIA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI

Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2008 dan 2007 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

40

9. OBLIGASI PEMERINTAH (lanjutan) 2008 2007

c. Dimiliki hingga jatuh tempo, harga perolehan setelah amortisasi premi/diskonto:

Rupiah: Obligasi rekapitalisasi pemerintah - rekapitalisasi Bank: Tingkat bunga tetap - 2.064.237 Tingkat bunga variabel 6.322.778 17.863.965

6.322.778 19.928.202 Obligasi rekapitalisasi pemerintah - dari pasar sekunder: Tingkat bunga tetap 8.289.859 9.862.246 Tingkat bunga variabel 8.765.374 1.123.242

17.055.233 10.985.488 Obligasi non-rekapitalisasi pemerintah: Tingkat bunga tetap 9.656.503 9.719.185

33.034.514 40.632.875

Valuta asing: Obligasi non-rekapitalisasi pemerintah: Tingkat bunga tetap 1.048.657 902.240

Jumlah obligasi pemerintah yang dimiliki hingga jatuh tempo 34.083.171 41.535.115

Jumlah obligasi pemerintah 39.810.702 46.777.950

Rincian obligasi pemerintah yang tersedia untuk dijual dan untuk dimiliki hingga jatuh tempo berdasarkan periode jatuh tempo:

2008 2007

a. Tersedia untuk dijual, nilai wajar: Hingga 1 tahun 4.491.217 4.619.795 Lebih dari 1 tahun hingga 5 tahun 550.765 - Lebih dari 5 tahun 546.277 47.420

5.588.259 4.667.215

b. Dimiliki hingga jatuh tempo, harga perolehan setelah amortisasi premi/diskonto: Lebih dari 1 tahun hingga 5 tahun 9.190.260 4.886.708 Lebih dari 5 tahun 24.892.911 36.648.407

34.083.171 41.535.115

Page 44: Bbca Lkt Des 2008

PT BANK CENTRAL ASIA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI

Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2008 dan 2007 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

41

9. OBLIGASI PEMERINTAH (lanjutan) Selama tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2008 dan 2007, Bank melakukan reklasifikasi obligasi pemerintah dari kelompok dimiliki hingga jatuh tempo ke kelompok tersedia untuk dijual sebesar Rp16.885.820 dan Rp11.637.894 masing-masing pada tahun 2008 dan 2007. Reklasifikasi obligasi pemerintah dari kelompok dimiliki hingga jatuh tempo ke kelompok tersedia untuk dijual dilakukan untuk obligasi pemerintah yang jatuh temponya kurang dari enam bulan.

Tingkat bunga rata-rata setahun:

2008 2007

Rupiah: Obligasi rekapitalisasi pemerintah - rekapitalisasi Bank 9,28% 8,82% Obligasi rekapitalisasi pemerintah - dari pasar sekunder 10,19% 10,32% Obligasi non-rekapitalisasi pemerintah 10,25% 10,47% Valuta asing: Obligasi non-rekapitalisasi pemerintah 7,02% 7,01%

Frekuensi pembayaran bunga atas obligasi pemerintah adalah setiap 6 bulan kecuali untuk obligasi pemerintah dengan tingkat bunga variabel adalah setiap 3 bulan dan Obligasi Ritel Indonesia adalah setiap 1 bulan.

10. TAGIHAN DAN KEWAJIBAN DERIVATIF

Ikhtisar transaksi derivatif adalah sebagai berikut:

31 Desember 2008

Jumlah notional Nilai wajar (nilai penuh

dalam mata Instrumen uang asli) Tagihan derivatif Kewajiban derivatif

Terkait Nilai Tukar 1. Kontrak berjangka - beli: USD 31.097.195 21 21.291 2. Kontrak berjangka - jual: USD 30.078.949 11.980 11.441 JPY 51.300.000 - 1.580 3. Swap mata uang asing - beli: USD 18.217.973 3.619 14.214 4. Swap mata uang asing - jual: USD 68.425.000 47.018 30.319 5. Spot mata uang asing - beli: USD 11.564.995 12 1.549 6. Spot mata uang asing - jual: USD 23.869.180 5.526 - Jumlah 68.176 80.394 Dikurangi: Penyisihan penghapusan (682) - Bersih 67.494 80.394

Page 45: Bbca Lkt Des 2008

PT BANK CENTRAL ASIA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI

Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2008 dan 2007 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

42

10. TAGIHAN DAN KEWAJIBAN DERIVATIF (lanjutan)

31 Desember 2007

Jumlah notional Nilai wajar (nilai penuh

dalam mata Instrumen uang asli) Tagihan derivatif Kewajiban derivatif

Terkait Nilai Tukar 1. Kontrak berjangka - beli: USD 35.329.419 1.112 625 2. Kontrak berjangka - jual: USD 5.811.000 71 385 EUR 100.000 - 24 JPY 1.400.000 4 - 3. Swap mata uang asing - beli: USD 13.082.736 100 229 4. Swap mata uang asing - jual: USD 53.588.729 183 8.099 5. Spot mata uang asing - beli: USD 41.029.329 4 701 6. Spot mata uang asing - jual: USD 22.114.449 456 1 Terkait Suku Bunga 1. Swap suku bunga: USD 115.333.333 3.309 2.715 2. Swap mata uang asing dan suku bunga: USD 55.000.000 16.809 18.447 Jumlah 22.048 31.226 Dikurangi: Penyisihan penghapusan (227) - Bersih 21.821 31.226

Bank menggunakan instrumen derivatif sebagaimana dimaksud diatas sebagai upaya melakukan pengelolaan dan mitigasi risiko nilai tukar, pembiayaan kredit dan penempatan untuk melindungi posisi terbuka valuta asing yang signifikan dan memitigasi eksposur risiko suku bunga. Bank tidak memiliki transaksi derivatif dengan pihak yang mempunyai hubungan istimewa. Per 31 Desember 2008 dan 2007, kolektibilitas tagihan derivatif adalah sebagai berikut: 2008 2007

Lancar 68.176 22.048 Dikurangi: Penyisihan penghapusan (682) (227) Jumlah tagihan derivatif - bersih 67.494 21.821 Mutasi penyisihan penghapusan tagihan derivatif adalah sebagai berikut:

2008 2007 Saldo awal tahun (227) (425) (Penambahan) pemulihan penyisihan selama tahun berjalan (455) 198 Saldo akhir tahun (682) (227)

Manajemen yakin bahwa saldo penyisihan penghapusan yang telah dibentuk cukup untuk menutup kerugian yang mungkin timbul dari tagihan derivatif.

Page 46: Bbca Lkt Des 2008

PT BANK CENTRAL ASIA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI

Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2008 dan 2007 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

43

11. KREDIT YANG DIBERIKAN Kredit yang diberikan menurut jenisnya:

2008 2007

Rupiah: Pihak yang mempunyai hubungan istimewa: Modal kerja 319.287 459.268 Investasi 373.785 164.368 Konsumen 122.637 64.929 Pinjaman karyawan 8.502 3.703

824.211 692.268

Pihak ketiga: Modal kerja 58.392.121 43.131.194 Investasi 19.914.758 13.100.244 Konsumen 18.021.757 12.097.319 Kartu kredit 2.852.727 2.045.265 Pinjaman karyawan 1.126.786 1.130.215

100.308.149 71.504.237

Jumlah rupiah 101.132.360 72.196.505

Valuta asing: Pihak ketiga: Modal kerja 6.290.720 5.862.965 Investasi 5.361.352 4.328.893 Konsumen - 152 Pinjaman karyawan - 550

Jumlah valuta asing 11.652.072 10.192.560

Jumlah kredit yang diberikan 112.784.432 82.389.065

Dikurangi: Penyesuaian nilai wajar akibat restrukturisasi kredit (96) (432)

Jumlah kredit yang diberikan, sebelum penyisihan penghapusan Pihak yang mempunyai hubungan istimewa 824.211 692.268 Pihak ketiga, setelah dikurangi penyesuaian nilai wajar akibat restrukturisasi kredit 111.960.125 81.696.365

112.784.336 82.388.633 Dikurangi: Penyisihan penghapusan Rupiah (2.325.543) (1.479.926) Valuta asing (431.932) (206.226)

(2.757.475) (1.686.152)

Jumlah kredit yang diberikan, bersih 110.026.861 80.702.481

Page 47: Bbca Lkt Des 2008

PT BANK CENTRAL ASIA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI

Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2008 dan 2007 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

44

11. KREDIT YANG DIBERIKAN (lanjutan) Kredit yang diberikan menurut jenis industri:

2008

Dalam perhatian Lancar khusus Kurang lancar Diragukan Macet Jumlah

PT Bank Central Asia Tbk: Rupiah: Manufaktur 22.532.655 584.202 3.005 1.533 107.426 23.228.821 Dikurangi: Penyisihan penghapusan (246.855) (48.722) (451) (767) (107.426) (404.221 )

22.285.800 535.480 2.554 766 - 22.824.600

Jasa bisnis 10.004.035 88.239 66.138 9.579 25.775 10.193.766 Dikurangi: Penyisihan penghapusan (100.707) (24.761) (9.921) (4.790) (25.775) (165.954 )

9.903.328 63.478 56.217 4.789 - 10.027.812

Perdagangan, restoran dan hotel 28.271.884 178.106 11.987 16.384 121.788 28.600.149 Dikurangi: Penyisihan penghapusan (386.564) (8.905) (1.799) (8.195) (121.788) (527.251 )

27.885.320 169.201 10.188 8.189 - 28.072.898

Pertanian dan sarana pertanian Dikurangi: Penyisihan 3.254.095 7.541 19.301 723 2.194 3.283.854 penghapusan (32.541) (377) (2.895) (362) (2.194) (38.369 )

3.221.554 7.164 16.406 361 - 3.245.485

Konstruksi 2.719.929 527.304 150 1.044 11.794 3.260.221 Dikurangi: Penyisihan penghapusan (27.199) (477.728) (23) (522) (11.794) (517.266 )

2.692.730 49.576 127 522 - 2.742.955

Pengangkutan, pergudangan dan komunikasi 8.834.346 17.318 875 225 22.765 8.875.529 Dikurangi: Penyisihan penghapusan (210.577) (866) (131) (113) (22.765) (234.452 )

8.623.769 16.452 744 112 - 8.641.077

Jasa sosial/pelayanan masyarakat 603.587 8.354 - - 1.360 613.301 Dikurangi: Penyisihan penghapusan (6.036) (418) - - (1.360) (7.814 )

597.551 7.936 - - - 605.487

Pertambangan 168.763 1.134 - 4.659 6.761 181.317 Dikurangi: Penyisihan penghapusan (1.688) (58) - (2.330) (6.761) (10.837 )

167.075 1.076 - 2.329 - 170.480

Listrik, gas dan air 753.878 822 244 - 3.000 757.944 Dikurangi: Penyisihan penghapusan (7.539) (42) (37) - (3.000) (10.618 )

746.339 780 207 - - 747.326

Page 48: Bbca Lkt Des 2008

PT BANK CENTRAL ASIA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI

Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2008 dan 2007 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

45

11. KREDIT YANG DIBERIKAN (lanjutan) Kredit yang diberikan menurut jenis industri: (lanjutan)

2008 (lanjutan)

Dalam perhatian Lancar khusus Kurang lancar Diragukan Macet Jumlah

Lain-lain 20.987.551 943.376 33.221 44.814 124.160 22.133.122 Dikurangi: Penyisihan penghapusan (209.876) (47.169) (4.983) (22.408) (124.160) (408.596 )

20.777.675 896.207 28.238 22.406 - 21.724.526

Jumlah rupiah, bersih 96.901.141 1.747.350 114.681 39.474 - 98.802.646

Valuta asing: Manufaktur 4.474.106 348.393 1.090 - 30.979 4.854.568 Dikurangi: Penyisihan penghapusan (132.384) (22.311) (164) - (30.979) (185.838 )

4.341.722 326.082 926 - - 4.668.730

Jasa bisnis 446.266 - - - - 446.266 Dikurangi: Penyisihan penghapusan (4.463) - - - - (4.463 )

441.803 - - - - 441.803

Perdagangan, restoran dan hotel 2.049.081 2.740 - - 1.795 2.053.616 Dikurangi: Penyisihan penghapusan (196.722) (137) - - (1.795) (198.654 )

1.852.359 2.603 - - - 1.854.962

Pertanian dan sarana pertanian 724.262 - - - - 724.262 Dikurangi: Penyisihan penghapusan (7.243) - - - - (7.243 )

717.019 - - - - 717.019

Konstruksi 17.796 - - - - 17.796 Dikurangi: Penyisihan penghapusan (178) - - - - (178 )

17.618 - - - - 17.618

Pengangkutan, pergudangan dan komunikasi 416.009 - - - - 416.009 Dikurangi: Penyisihan penghapusan (4.160) - - - - (4.160 )

411.849 - - - - 411.849

Jasa sosial/pelayanan masyarakat 8.675 - - - - 8.675 Dikurangi: Penyisihan penghapusan (87) - - - - (87 )

8.588 - - - - 8.588

Pertambangan 3.130.880 - - - - 3.130.880 Dikurangi: Penyisihan penghapusan (31.309) - - - - (31.309 )

3.099.571 - - - - 3.099.571

Page 49: Bbca Lkt Des 2008

PT BANK CENTRAL ASIA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI

Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2008 dan 2007 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

46

11. KREDIT YANG DIBERIKAN (lanjutan) Kredit yang diberikan menurut jenis industri: (lanjutan)

2008 (lanjutan)

Dalam perhatian Lancar khusus Kurang lancar Diragukan Macet Jumlah

Jumlah valuta asing, bersih 10.890.529 328.685 926 - - 11.220.140

Jumlah kredit yang diberikan 109.397.798 2.707.529 136.011 78.961 459.797 112.780.096 Dikurangi: Penyisihan penghapusan (1.606.128) (631.494) (20.404) (39.487) (459.797) (2.757.310 ) Penyesuaian nilai wajar akibat restrukturisasi kredit (96) - - - - (96 )

Jumlah kredit yang diberikan, bersih 107.791.574 2.076.035 115.607 39.474 - 110.022.690

Anak perusahaan, rupiah dan valuta asing: Kredit yang diberikan 4.336 Dikurangi: Penyisihan penghapusan (165 )

Jumlah kredit yang diberikan - konsolidasi, bersih 110.026.861

2007

Dalam perhatian Lancar khusus Kurang lancar Diragukan Macet Jumlah

PT Bank Central Asia Tbk: Rupiah: Manufaktur 15.562.872 110.439 13.894 7.088 108.281 15.802.574 Dikurangi: Penyisihan penghapusan (206.025) (11.082) (2.084) (3.544) (108.281) (331.016 )

15.356.847 99.357 11.810 3.544 - 15.471.558

Jasa bisnis 7.601.716 134.225 274 9.571 26.558 7.772.344 Dikurangi: Penyisihan penghapusan (76.017) (54.344) (41) (4.786) (26.558) (161.746 )

7.525.699 79.881 233 4.785 - 7.610.598

Perdagangan, restoran dan hotel 21.692.561 313.255 8.452 4.646 172.486 22.191.400 Dikurangi: Penyisihan penghapusan (246.991) (32.561) (1.270) (2.365) (172.486) (455.673 )

21.445.570 280.694 7.182 2.281 - 21.735.727

Pertanian dan sarana pertanian 2.186.920 7.337 - 500 8.269 2.203.026 Dikurangi: Penyisihan penghapusan (32.328) (367) - (250) (8.269) (41.214 )

2.154.592 6.970 - 250 - 2.161.812

Konstruksi 2.999.389 6.671 108 29 14.140 3.020.337 Dikurangi: Penyisihan penghapusan (29.994) (334) (16) (15) (14.140) (44.499 )

2.969.395 6.337 92 14 - 2.975.838

Page 50: Bbca Lkt Des 2008

PT BANK CENTRAL ASIA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI

Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2008 dan 2007 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

47

11. KREDIT YANG DIBERIKAN (lanjutan) Kredit yang diberikan menurut jenis industri: (lanjutan)

2007 (lanjutan)

Dalam perhatian Lancar khusus Kurang lancar Diragukan Macet Jumlah

Pengangkutan, pergudangan dan komunikasi 4.993.898 15.601 660 - 27.501 5.037.660 Dikurangi: Penyisihan penghapusan (49.939) (780) (99) - (27.501) (78.319 )

4.943.959 14.821 561 - - 4.959.341

Jasa sosial/pelayanan masyarakat 431.619 3.506 - - 3.166 438.291 Dikurangi: Penyisihan penghapusan (4.316) (176) - - (3.166) (7.658 )

427.303 3.330 - - - 430.633

Pertambangan 122.195 504 6.184 - 5.983 134.866 Dikurangi: Penyisihan penghapusan (1.222) (25) (928) - (5.983) (8.158 )

120.973 479 5.256 - - 126.708

Listrik, gas dan air 241.844 706 - - 3.000 245.550 Dikurangi: Penyisihan penghapusan (2.418) (35) - - (3.000) (5.453 )

239.426 671 - - - 240.097

Lain-lain 14.377.761 750.597 40.706 43.266 136.756 15.349.086 Dikurangi: Penyisihan penghapusan (144.103) (37.530) (6.113) (21.641) (136.756) (346.143 )

14.233.658 713.067 34.593 21.625 - 15.002.943

Jumlah rupiah, bersih 69.417.422 1.205.607 59.727 32.499 - 70.715.255

Valuta asing: Manufaktur 3.559.923 1.236 28.179 - - 3.589.338 Dikurangi: Penyisihan penghapusan (134.880) (62) (4.227) - - (139.169 )

3.425.043 1.174 23.952 - - 3.450.169

Jasa bisnis 250.138 - - - - 250.138 Dikurangi: Penyisihan penghapusan (2.501) - - - - (2.501 )

247.637 - - - - 247.637

Perdagangan, restoran dan hotel 1.532.183 26.105 - - - 1.558.288 Dikurangi: Penyisihan penghapusan (15.322) (1.305) - - - (16.627 )

1.516.861 24.800 - - - 1.541.661

Pertanian dan sarana pertanian 533.677 - - - - 533.677 Dikurangi: Penyisihan penghapusan (5.337) - - - - (5.337 )

528.340 - - - - 528.340

Konstruksi 25.483 - - - - 25.483 Dikurangi: Penyisihan penghapusan (255) - - - - (255 )

25.228 - - - - 25.228

Page 51: Bbca Lkt Des 2008

PT BANK CENTRAL ASIA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI

Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2008 dan 2007 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

48

11. KREDIT YANG DIBERIKAN (lanjutan) Kredit yang diberikan menurut jenis industri: (lanjutan)

2007 (lanjutan)

Dalam perhatian Lancar khusus Kurang lancar Diragukan Macet Jumlah

Pengangkutan, pergudangan dan komunikasi 424.056 - - - - 424.056 Dikurangi: Penyisihan penghapusan (4.241) - - - - (4.241 )

419.815 - - - - 419.815

Jasa sosial/pelayanan masyarakat 6.422 - - - - 6.422 Dikurangi: Penyisihan penghapusan (64) - - - - (64 )

6.358 - - - - 6.358

Pertambangan 3.802.964 - - - - 3.802.964 Dikurangi: Penyisihan penghapusan (38.030) - - - - (38.030 )

3.764.934 - - - - 3.764.934

Lain-lain 152 - - - - 152 Dikurangi: Penyisihan penghapusan (2) - - - - (2 )

150 - - - - 150

Jumlah valuta asing, bersih 9.934.366 25.974 23.952 - - 9.984.292

Jumlah kredit yang diberikan 80.345.773 1.370.182 98.457 65.100 506.140 82.385.652 Dikurangi: Penyisihan penghapusan (993.985) (138.601) (14.778) (32.601) (506.140) (1.686.105 ) Penyesuaian nilai wajar akibat restrukturisasi kredit (203) (229) - - - (432 )

Jumlah kredit yang diberikan, bersih 79.351.585 1.231.352 83.679 32.499 - 80.699.115

Anak perusahaan, rupiah dan valuta asing: Kredit yang diberikan 3.413 Dikurangi: Penyisihan penghapusan (47 )

Jumlah kredit yang diberikan - konsolidasi, bersih 80.702.481

Page 52: Bbca Lkt Des 2008

PT BANK CENTRAL ASIA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI

Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2008 dan 2007 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

49

11. KREDIT YANG DIBERIKAN (lanjutan)

Kredit yang diberikan menurut periode jatuh tempo berdasarkan perjanjian kredit: 2008 2007

Rupiah: Hingga 1 tahun 46.585.117 15.124.240 Lebih dari 1 tahun hingga 5 tahun 30.007.768 38.992.346 Lebih dari 5 tahun 24.539.475 18.079.919

Jumlah Rupiah 101.132.360 72.196.505

Valuta asing: Hingga 1 tahun 4.091.529 3.906.905 Lebih dari 1 tahun hingga 5 tahun 2.757.749 3.107.086 Lebih dari 5 tahun 4.802.794 3.178.569

Jumlah Valuta asing 11.652.072 10.192.560

Jumlah 112.784.432 82.389.065 Dikurangi: Penyesuaian nilai wajar akibat restrukturisasi kredit (96) (432)

Jumlah kredit yang diberikan, sebelum penyisihan penghapusan 112.784.336 82.388.633

Dikurangi: Penyisihan penghapusan (2.757.475) (1.686.152)

Jumlah kredit yang diberikan - bersih 110.026.861 80.702.481

Kredit yang diberikan menurut periode yang tersisa sampai dengan tanggal jatuh tempo: 2008 2007

Rupiah: Hingga 1 tahun 55.888.513 41.876.593 Lebih dari 1 tahun hingga 5 tahun 33.093.983 21.375.577 Lebih dari 5 tahun 12.149.864 8.944.335

Jumlah Rupiah 101.132.360 72.196.505

Valuta asing: Hingga 1 tahun 5.511.937 5.322.526 Lebih dari 1 tahun hingga 5 tahun 4.487.663 3.465.051 Lebih dari 5 tahun 1.652.472 1.404.983

Jumlah Valuta asing 11.652.072 10.192.560

Jumlah 112.784.432 82.389.065

Dikurangi: Penyesuaian nilai wajar akibat restrukturisasi kredit (96) (432)

Jumlah kredit yang diberikan, sebelum penyisihan penghapusan 112.784.336 82.388.633

Dikurangi: Penyisihan penghapusan (2.757.475) (1.686.152)

Jumlah kredit yang diberikan - bersih 110.026.861 80.702.481

Page 53: Bbca Lkt Des 2008

PT BANK CENTRAL ASIA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI

Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2008 dan 2007 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

50

11. KREDIT YANG DIBERIKAN (lanjutan)

Kredit yang diberikan tersebut di atas merupakan kredit yang diberikan dalam rupiah dan valuta asing dengan berbagai bentuk jaminan termasuk real estate, bangunan, aktiva berwujud lainnya, jaminan perusahaan dan pribadi. Giro, tabungan dan deposito berjangka yang dijaminkan untuk kredit yang diberikan masing-masing sebesar Rp5.283.383 dan Rp4.130.510 per 31 Desember 2008 dan 2007 (Catatan 14).

Tingkat bunga rata-rata setahun: 2008 2007

Rupiah 11,40% 11,98% Valuta asing 6,21% 7,13% Kredit yang diberikan kepada karyawan Bank terdiri dari kredit untuk pembelian kendaraan, rumah dan

keperluan lainnya dengan berbagai jangka waktu dan dibayar kembali melalui pemotongan gaji setiap bulan. Pinjaman Kendaraan Bermotor dan Pinjaman Perumahan diberikan dengan suku bunga efektif lima persen (5%) per tahun. Pinjaman untuk keperluan lainnya merupakan fasilitas pinjaman darurat sebesar maksimal Rp5 yang diberikan tanpa bunga.

Kredit yang diberikan kepada pihak yang mempunyai hubungan istimewa pada tanggal

31 Desember 2008 dan 2007 adalah sebagai berikut: 2008 2007

PT Profesional Telekomunikasi Indonesia 373.785 164.368 PT Djarum 319.287 459.268 Lain-lain 131.139 68.632

824.211 692.268

Kredit yang diberikan kepada pihak yang mempunyai hubungan istimewa dilakukan dengan

persyaratan dan kondisi yang sama seperti yang diberikan kepada pihak ketiga. Dalam laporannya kepada Bank Indonesia, Bank menyatakan bahwa Batas Maksimum Pemberian

Kredit (BMPK) pada tanggal 31 Desember 2008 dan 2007 telah memenuhi ketentuan BMPK, baik untuk pihak yang mempunyai hubungan istimewa maupun pihak ketiga.

Rasio kredit usaha kecil terhadap jumlah kredit yang diberikan Bank per 31 Desember 2008 dan 2007

adalah masing-masing sebesar 0,71% dan 0,94%. Kredit sindikasi dengan pembagian risiko secara proporsional terhadap jumlah pendanaan Bank

adalah sebagai berikut: 2008 2007

Sebagai partisipan, partisipasi Bank berkisar antara 1,56% - 88,89% dan 1,56% - 29,68% masing-masing pada tahun 2008 dan 2007, saldo pada akhir tahun 2008 USD75.155.221 (nilai penuh) dan Rp1.276.648 (2007: USD86.529.523 (nilai penuh) dan Rp577.978) 2.095.840 1.390.750

Page 54: Bbca Lkt Des 2008

PT BANK CENTRAL ASIA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI

Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2008 dan 2007 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

51

11. KREDIT YANG DIBERIKAN (lanjutan) 2008 2007

Sebagai arranger, partisipasi Bank berkisar antara 22,50% - 72,02% dan 20% - 50% masing-masing pada tahun 2008 dan 2007; saldo pada akhir tahun 2008 USD57.821.917 (nilai penuh) dan Rp338.611 (2007: USD39.302.951 (nilai penuh) dan Rp66.357) 968.870 435.531

3.064.710 1.826.281

Bank juga mengadakan perjanjian kerjasama pembiayaan konsumen dengan pihak ketiga, antara lain

PT Wahana Ottomitra Multiartha Tbk, PT Federal International Finance dan PT Indomobil Multifinance untuk memberikan fasilitas Kredit Kendaraan Bermotor (KKB) kepada konsumen. Segala risiko atas kerugian yang timbul sehubungan dengan fasilitas kredit yang diberikan dalam rangka pemberian fasilitas pembiayaan bersama akan ditanggung secara bersama-sama oleh kedua belah pihak secara proporsional sesuai bagian pembiayaan (partisipasi) masing-masing pihak.

Kredit non-performing Bank (diklasifikasikan sebagai kurang lancar, diragukan dan macet) pada

tanggal 31 Desember 2008 dan 2007, setelah dikurangi penyesuaian nilai wajar akibat restrukturisasi kredit, masing-masing sejumlah Rp674.769 dan Rp669.697 (0,60% dan 0,81% dari jumlah kredit yang diberikan Bank), dengan pendapatan bunga atas kredit non-performing masing-masing sejumlah ekuivalen Rp97.424 dan Rp95.880, yang mana dari jumlah tersebut tidak ada yang merupakan kredit bermasalah yang masih dalam proses restrukturisasi.

Selama tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2008 dan 2007, kredit Bank yang

telah direstrukturisasi masing-masing sejumlah Rp68.536 dan Rp89.969, dengan penyisihan penghapusan aktiva masing-masing sejumlah Rp16.038 dan Rp33.600. Atas kredit yang telah direstrukturisasi tersebut, Bank tidak mempunyai komitmen untuk memberikan tambahan kredit. Berikut ini adalah jenis dan jumlah kredit yang telah direstrukturisasi selama tahun 2008 dan 2007:

2008 2007

Perpanjangan jangka waktu kredit 26.536 40.713 Pengalihan fasilitas kredit 38.154 33.257 Perpanjangan jangka waktu dan pengalihan fasilitas kredit 3.846 15.875 Perpanjangan jangka waktu kredit dan skema restrukturisasi lain*) - 124

68.536 89.969

*) Skema restrukturisasi lain terutama terdiri dari penurunan tingkat suku bunga, pengurangan tunggakan bunga dan

pelunasan sebagian pokok pinjaman Selama tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2008 dan 2007, Bank tidak

melakukan novasi kredit dalam rangka restrukturisasi kredit non-performing.

Page 55: Bbca Lkt Des 2008

PT BANK CENTRAL ASIA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI

Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2008 dan 2007 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

52

11. KREDIT YANG DIBERIKAN (lanjutan) Mutasi penyisihan penghapusan kredit yang diberikan adalah sebagai berikut:

2008 ____

Rupiah Valuta asing Jumlah

Saldo awal tahun (1.479.926) (206.226) (1.686.152) Penambahan penyisihan selama tahun berjalan (980.203) (173.237) (1.153.440) Selisih kurs yang timbul dari penyisihan penghapusan dalam valuta asing - (52.469) (52.469) Penghapusan kredit 147.592 - 147.592 Penerimaan kembali kredit yang telah dihapuskan (13.006) - (13.006)

Saldo akhir tahun (2.325.543) (431.932) (2.757.475)

2007

____

Rupiah Valuta asing Jumlah

Saldo awal tahun (1.403.235) (330.808) (1.734.043) (Penambahan) pemulihan penyisihan selama tahun berjalan (235.461) 92.893 (142.568) Selisih kurs yang timbul dari penyisihan penghapusan dalam valuta asing - (12.060) (12.060) Penghapusan kredit 170.287 43.749 214.036 Penerimaan kembali kredit yang telah dihapuskan (11.517) - (11.517)

Saldo akhir tahun (1.479.926) (206.226) (1.686.152)

Manajemen yakin bahwa saldo penyisihan penghapusan yang telah dibentuk cukup untuk menutup

kerugian yang mungkin timbul akibat tidak tertagihnya kredit yang diberikan. Bank tidak memberikan penambahan kredit kepada debitur atas kredit yang dibeli dari BPPN. Mutasi kredit yang dibeli dari BPPN selama tahun 2007, sesuai dengan Peraturan Bank Indonesia

No. 4/7/PBI/2002 tanggal 27 September 2002, adalah sebagai berikut: 2007

Rupiah Valuta asing Jumlah

Saldo awal tahun - 12.358 12.358 Penerimaan pembayaran kredit - (12.397) (12.397) Selisih kurs yang timbul dari kredit yang dibeli dari BPPN dalam valuta asing - 39 39

Saldo akhir tahun - - -

Page 56: Bbca Lkt Des 2008

PT BANK CENTRAL ASIA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI

Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2008 dan 2007 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

53

11. KREDIT YANG DIBERIKAN (lanjutan) Mutasi pendapatan yang ditangguhkan atas kredit yang dibeli dari BPPN selama tahun 2007 adalah

sebagai berikut: 2007

Rupiah Valuta asing Jumlah

Saldo awal tahun - (2.363) (2.363) Koreksi pendapatan ditangguhkan karena penerimaan di atas nilai pembelian - 2.467 2.467 Selisih kurs yang timbul dari pendapatan yang ditangguhkan dalam valuta asing - (104) (104)

Saldo akhir tahun - - -

Selama tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2007, jumlah pendapatan bunga dan

pendapatan lainnya yang diterima dari kredit yang dibeli dari BPPN berjumlah Rp556. Pada bulan Agustus 2007, seluruh pembelian kredit dari BPPN telah lunas.

12. TAGIHAN AKSEPTASI

a. Berdasarkan jenis mata uang:

2008 2007

Tagihan akseptasi kepada debitur, pihak ketiga: Rupiah Lancar 465.487 397.477 Dalam perhatian khusus 1.232 - Valuta asing Lancar 3.538.460 1.897.122 Dalam perhatian khusus 84.106 3.923 Kurang lancar - 922

Jumlah tagihan kepada debitur 4.089.285 2.299.444

Tagihan akseptasi kepada bank lain, pihak ketiga: Rupiah Lancar 9.930 5.923 Valuta asing Lancar 208.150 34.589

Jumlah tagihan akseptasi kepada bank lain 218.080 40.512

Jumlah tagihan akseptasi, sebelum penyisihan penghapusan 4.307.365 2.339.956

Page 57: Bbca Lkt Des 2008

PT BANK CENTRAL ASIA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI

Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2008 dan 2007 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

54

12. TAGIHAN AKSEPTASI (lanjutan)

a. Berdasarkan jenis mata uang: (lanjutan)

2008 2007

Dikurangi: Penyisihan penghapusan Rupiah (4.816) (4.034) Valuta asing (115.831) (20.219)

(120.647) (24.253)

Jumlah tagihan akseptasi - bersih 4.186.718 2.315.703

b. Berdasarkan periode yang tersisa sampai dengan tanggal jatuh tempo:

2008 2007

Valuta Valuta Rupiah asing Jumlah Rupiah asing Jumlah

Hingga 1 bulan 76.061 1.309.906 1.385.967 84.808 708.954 793.762 Lebih dari 1 bulan - 3 bulan 232.328 1.738.171 1.970.499 202.284 661.196 863.480 Lebih dari 3 bulan - 6 bulan 168.260 752.695 920.955 116.308 562.794 679.102 Lebih dari 6 bulan - 12 bulan - 29.944 29.944 - 3.612 3.612

476.649 3.830.716 4.307.365 403.400 1.936.556 2.339.956

c. Mutasi penyisihan penghapusan tagihan akseptasi adalah sebagai berikut:

2008

Rupiah Valuta asing Jumlah

Saldo awal tahun (4.034) (20.219) (24.253) Penambahan penyisihan selama tahun berjalan (782) (99.514) (100.296) Selisih kurs yang timbul dari penyisihan penghapusan dalam valuta asing - 3.902 3.902

Saldo akhir tahun (4.816) (115.831) (120.647)

2007

Rupiah Valuta asing Jumlah

Saldo awal tahun (2.239) (20.079) (22.318) (Penambahan) pemulihan penyisihan selama tahun berjalan (1.795) 257 (1.538) Selisih kurs yang timbul dari penyisihan penghapusan dalam valuta asing - (397) (397)

Saldo akhir tahun (4.034) (20.219) (24.253)

Manajemen yakin bahwa saldo penyisihan penghapusan yang telah dibentuk cukup untuk menutup

kerugian yang mungkin timbul akibat tidak tertagihnya tagihan akseptasi.

Page 58: Bbca Lkt Des 2008

PT BANK CENTRAL ASIA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI

Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2008 dan 2007 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

55

13. AKTIVA TETAP Mutasi aktiva tetap adalah sebagai berikut:

Mutasi dari 1 Januari 2008 Saldo Saldo s.d. 31 Desember 2008 Awal Penambahan**) Pengurangan Akhir

Biaya Perolehan/Revaluasi Pemilikan langsung Tanah*) 842.186 83.701 (6.355) 919.532 Bangunan*) 1.046.495 360.046 (169.861) 1.236.680 Perlengkapan dan peralatan kantor*) 2.291.966 632.387 (88.460) 2.835.893 Kendaraan bermotor 37.030 7.891 (15.827) 29.094 Aktiva dalam penyelesaian 273.968 273.482 (421.679) 125.771 Aktiva sewa guna usaha 11.487 15.532 (11.736) 15.283

Jumlah biaya perolehan/revaluasi 4.503.132 1.373.039 (713.918) 5.162.253

Akumulasi Penyusutan dan Amortisasi Pemilikan langsung Bangunan 416.224 55.034 (6.722) 464.536 Perlengkapan dan peralatan kantor 1.782.935 309.356 (63.096) 2.029.195 Kendaraan bermotor 31.430 2.030 (10.771) 22.689 Aktiva sewa guna usaha 7.702 2.380 (9.034) 1.048

Jumlah akumulasi penyusutan dan amortisasi 2.238.291 368.800 (89.623) 2.517.468

Nilai buku bersih

Pemilikan langsung Tanah 919.532 Bangunan 772.144 Perlengkapan dan peralatan kantor 806.698 Kendaraan bermotor 6.405

2.504.779 Aktiva dalam penyelesaian 125.771 Aktiva sewa guna usaha 14.235

2.644.785

*) Direvaluasi pada tahun 1998 dan 2000 (Catatan 21) **) Termasuk dalam penambahan aktiva tetap adalah reklasifikasi dari aktiva dalam penyelesaian.

Page 59: Bbca Lkt Des 2008

PT BANK CENTRAL ASIA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI

Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2008 dan 2007 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

56

13. AKTIVA TETAP (lanjutan) Mutasi dari 1 Januari 2007 Saldo Saldo s.d. 31 Desember 2007 Awal Penambahan**) Pengurangan Akhir

Biaya Perolehan/Revaluasi Pemilikan langsung Tanah*) 812.468 29.998 (280) 842.186 Bangunan*) 1.002.647 48.961 (5.113) 1.046.495 Perlengkapan dan peralatan kantor*) 2.150.773 196.462 (55.269) 2.291.966 Kendaraan bermotor 45.541 4.316 (12.827) 37.030 Aktiva dalam penyelesaian 117.308 201.459 (44.799) 273.968 Aktiva sewa guna usaha 11.476 11 - 11.487

4.140.213 481.207 (118.288) 4.503.132

Akumulasi Penyusutan dan Amortisasi Pemilikan langsung Bangunan 369.815 48.459 (2.050) 416.224 Perlengkapan dan peralatan Kantor 1.504.938 325.158 (47.161) 1.782.935 Kendaraan bermotor 39.053 4.322 (11.945) 31.430 Aktiva sewa guna usaha 4.431 3.271 - 7.702

1.918.237 381.210 (61.156) 2.238.291

Nilai buku bersih Pemilikan langsung Tanah 842.186 Bangunan 630.271 Perlengkapan dan peralatan kantor 509.031 Kendaraan bermotor 5.600

1.987.088 Aktiva dalam penyelesaian 273.968 Aktiva sewa guna usaha 3.785

2.264.841

*) Direvaluasi pada tahun 1998 dan 2000 (Catatan 21) **) Termasuk dalam penambahan aktiva tetap adalah reklasifikasi dari aktiva dalam penyelesaian. Bank telah mengasuransikan aktiva tetap (tidak termasuk hak atas tanah) untuk menutupi kemungkinan kerugian terhadap risiko kebakaran, pencurian dan bencana alam dengan nilai pertanggungan asuransi per 31 Desember 2008 sebesar Rp1.938.821 dan USD197.697.991,81 (nilai penuh). Manajemen yakin bahwa nilai pertanggungan tersebut telah memadai untuk menutup kerugian yang mungkin terjadi atas aktiva tetap yang dipertanggungkan.

Page 60: Bbca Lkt Des 2008

PT BANK CENTRAL ASIA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI

Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2008 dan 2007 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

57

14. SIMPANAN DARI NASABAH DAN BANK LAIN Simpanan dari nasabah:

2008 2007

Giro: Pihak yang mempunyai hubungan istimewa Rupiah 988 1.150 Valuta asing 10.403 5.331

11.391 6.481

Pihak ketiga Rupiah 36.876.629 34.634.109 Valuta asing Giro 7.899.131 4.949.877 BCA Dolar 6.383.789 4.344.857 BCA Ekstra 596 509

51.160.145 43.929.352

Jumlah giro dari nasabah 51.171.536 43.935.833

Tabungan: Pihak yang mempunyai hubungan istimewa Rupiah 29.998 26.847

Pihak ketiga Rupiah Tahapan 100.128.614 89.477.182 Tapres 5.231.678 5.225.939

105.360.292 94.703.121

Jumlah tabungan dari nasabah 105.390.290 94.729.968

Deposito berjangka: Pihak yang mempunyai hubungan istimewa Rupiah 45 45 Valuta asing 55 47

100 92

Pihak ketiga Rupiah 44.551.129 45.726.672 Valuta asing 8.415.866 4.779.626

52.966.995 50.506.298

Jumlah deposito berjangka dari nasabah 52.967.095 50.506.390

Page 61: Bbca Lkt Des 2008

PT BANK CENTRAL ASIA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI

Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2008 dan 2007 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

58

14. SIMPANAN DARI NASABAH DAN BANK LAIN (lanjutan)

2008 2007 Jumlah simpanan dari nasabah: Pihak yang mempunyai hubungan istimewa 41.489 33.420 Pihak ketiga 209.487.432 189.138.771

Jumlah simpanan dari nasabah 209.528.921 189.172.191

Simpanan dari bank lain: Giro: Pihak ketiga Rupiah 622.716 447.813 Valuta asing 1.743.375 118.963

Jumlah giro dari bank lain 2.366.091 566.776

Deposito berjangka: Pihak ketiga Rupiah 47.051 42.251

Interbank call money: Pihak ketiga Valuta asing 1.635.000 1.455.915

Jumlah simpanan dari bank lain 4.048.142 2.064.942

Deposito berjangka berdasarkan jangka waktu:

2008 2007

Valuta Valuta Rupiah asing Jumlah Rupiah asing Jumlah

1 bulan 27.599.648 7.688.841 35.288.489 36.133.495 4.370.293 40.503.788 3 bulan 5.820.828 325.113 6.145.941 4.171.255 212.728 4.383.983 6 bulan 8.047.500 200.213 8.247.713 677.814 116.023 793.837 12 bulan 3.130.249 201.754 3.332.003 4.786.404 80.629 4.867.033

44.598.225 8.415.921 53.014.146 45.768.968 4.779.673 50.548.641

Deposito berjangka menurut periode yang tersisa sampai dengan tanggal jatuh tempo:

2008 2007

Valuta Valuta Rupiah asing Jumlah Rupiah asing Jumlah

Hingga 1 bulan 29.333.962 7.770.890 37.104.852 37.294.165 4.448.590 41.742.755 Lebih dari 1 bulan hingga 3 bulan 4.839.565 304.267 5.143.832 3.295.488 178.400 3.473.888 Lebih dari 3 bulan hingga 6 bulan 8.115.352 196.258 8.311.610 1.272.353 105.739 1.378.092 Lebih dari 6 bulan hingga 12 bulan 2.309.346 144.506 2.453.852 3.906.962 46.944 3.953.906

44.598.225 8.415.921 53.014.146 45.768.968 4.779.673 50.548.641

Page 62: Bbca Lkt Des 2008

PT BANK CENTRAL ASIA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI

Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2008 dan 2007 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

59

14. SIMPANAN DARI NASABAH DAN BANK LAIN (lanjutan) Tingkat bunga rata-rata setahun:

2008 2007

Rupiah Valuta asing Rupiah Valuta asing % % % %

Nasabah: Giro 1,87% 2,20% 1,92% 2,33% Tabungan 2,84% - 3,25% - Deposito berjangka 6,22% 3,27% 6,72% 3,45% Bank lain: Giro 0,65% 0,72% 0,87% 0,21% Deposito berjangka 6,44% - 6,48% - Interbank call money 8,79% 3,53% 7,20% 5,71%

Simpanan yang dijaminkan untuk kredit yang diberikan Bank pada tanggal 31 Desember 2008 dan

2007 (Catatan 11) adalah sebagai berikut: 2008 2007

Giro 24.042 17.949 Tabungan 438.781 314.988 Deposito berjangka 4.820.560 3.797.573

5.283.383 4.130.510

15. KEWAJIBAN AKSEPTASI

a. Berdasarkan jenis mata uang dan pihak yang mempunyai hubungan istimewa dan pihak ketiga: 2008 2007

Kewajiban kepada debitur, pihak ketiga: Rupiah 18.330 10.270 Valuta asing 211.869 34.589

Jumlah kewajiban kepada debitur 230.199 44.859

Kewajiban kepada bank lain, pihak ketiga: Rupiah 8.361 82.617 Valuta asing 2.870.822 1.564.427

Jumlah kewajiban kepada bank lain 2.879.183 1.647.044

3.109.382 1.691.903

Page 63: Bbca Lkt Des 2008

PT BANK CENTRAL ASIA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI

Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2008 dan 2007 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

60

15. KEWAJIBAN AKSEPTASI (lanjutan)

b. Berdasarkan periode yang tersisa sampai dengan tanggal jatuh tempo:

2008 2007

Valuta Valuta Rupiah asing Jumlah Rupiah asing Jumlah

Hingga 1 bulan 17.846 1.167.022 1.184.868 39.567 598.393 637.960 Lebih dari 1 bulan - 3 bulan 8.845 1.479.131 1.487.976 53.320 567.519 620.839 Lebih dari 3 bulan - 6 bulan - 406.594 406.594 - 429.492 429.492 Lebih dari 6 bulan - 12 bulan - 29.944 29.944 - 3.612 3.612

26.691 3.082.691 3.109.382 92.887 1.599.016 1.691.903

16. PAJAK PENGHASILAN

a. Hutang pajak

2008 2007

Pajak penghasilan pasal 21 66.574 56.866 Pajak penghasilan pasal 23 132.622 119.383 Pajak penghasilan pasal 25/29 297.120 205.978 Pajak penghasilan pasal 26 2.120 115.366 Pajak Pertambahan Nilai (PPN) 3.900 2.760 Pajak lainnya 2.299 518

504.635 500.871

b. Beban pajak

Pada September 2008, Undang-undang No. 7 Tahun 1983 mengenai “Pajak Penghasilan” diubah untuk keempat kalinya dengan Undang-undang No. 36 Tahun 2008. Perubahan tersebut juga mencakup perubahan tarif pajak penghasilan badan dari sebelumnya menggunakan tarif pajak bertingkat menjadi tarif tunggal yaitu 28% untuk tahun fiskal 2009 dan 25% untuk tahun fiskal 2010 dan seterusnya. Bank mencatat dampak perubahan tarif pajak tangguhan sebesar Rp78.075 sebagai bagian dari beban pajak pada tahun berjalan.

2008 2007

Beban pajak - tahun berjalan: PT Bank Central Asia Tbk 2.257.862 1.869.991

Anak perusahaan 84.612 68.034

2.342.474 1.938.025

Manfaat pajak - tangguhan: PT Bank Central Asia Tbk (398.651) (15.720) Anak perusahaan 81 (9.927)

(398.570) (25.647)

1.943.904 1.912.378

Page 64: Bbca Lkt Des 2008

PT BANK CENTRAL ASIA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI

Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2008 dan 2007 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

61

16. PAJAK PENGHASILAN (lanjutan) c. Pajak penghasilan badan dihitung untuk setiap perusahaan sebagai suatu badan hukum yang

terpisah (laporan keuangan konsolidasi tidak dapat diterapkan dalam perhitungan pajak penghasilan badan). Berdasarkan Peraturan Menteri Keuangan No. 238/PMK.03/2008 tentang Tata Cara Pelaksanaan dan Pengawasan Pemberian Penurunan Tarif Bagi Wajib Pajak Badan Dalam Negeri yang Berbentuk Perseroan Terbuka yang ditandatangani oleh Menteri Keuangan pada tanggal 30 Desember 2008 dalam Pasal 2 memutuskan bahwa Wajib Pajak dapat memperoleh penurunan tarif Pajak Penghasilan sebesar 5% (lima persen) lebih rendah dari tarif tertinggi Pajak Penghasilan Wajib Pajak Badan Dalam Negeri sebagaimana diatur dalam Pasal 17 ayat (1) huruf b Undang-undang. Penurunan Tarif Pajak Penghasilan tersebut diberikan apabila memenuhi kriteria sebagai berikut: 1. Jumlah kepemilikan saham publiknya 40% (empat puluh persen) atau lebih dari keseluruhan

saham yang disetor dan saham tersebut dimiliki paling sedikit oleh 300 (tiga ratus) Pihak. 2. Masing-masing Pihak yang dimaksud di atas hanya boleh memiliki saham kurang dari 5%

(lima persen) dari keseluruhan saham yang disetor. 3. Ketentuan tersebut harus dipenuhi oleh Wajib Pajak dalam waktu paling singkat 6 (enam)

bulan (183 (seratus delapan puluh tiga) hari kalender) dalam jangka waktu 1 (satu) tahun pajak.

Wajib Pajak harus melampirkan surat keterangan dari Biro Administrasi Efek pada Surat Pemberitahuan Tahunan PPh Wajib Pajak Badan dengan melampirkan formulir X.H.1-6 sebagaimana diatur dalam Peraturan Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (Bapepam - LK) Nomor X.H.1 untuk setiap tahun pajak terkait. Peraturan Menteri Keuangan ini mulai berlaku pada tanggal 30 Desember 2008 dan mempunyai daya laku surut terhitung sejak tanggal 1 Januari 2008. Pada tanggal 19 Januari 2009, Bank telah mendapatkan surat keterangan dari Biro Administrasi Efek atas pemenuhan kriteria-kriteria di atas.

Rekonsiliasi dari laba akuntansi konsolidasi sebelum beban pajak ke laba fiskal Bank adalah sebagai berikut:

2008 2007

Laba akuntansi konsolidasi sebelum beban pajak 7.720.043 6.401.630 Eliminasi 201.860 171.847

Sebelum eliminasi 7.921.903 6.573.477 Laba anak perusahaan sebelum beban pajak (286.553) (229.954)

Laba akuntansi sebelum beban pajak (Bank) 7.635.350 6.343.523

Beda permanen: Kesejahteraan karyawan 9.601 6.710 Beban pajak - 1.493 Pendapatan sewa yang dikenakan pajak final (4.873) (7.135) Bagian laba anak perusahaan (126.849) (148.485) Pendapatan lain yang tidak dapat ditambahkan/ dikurangkan untuk tujuan perhitungan pajak, bersih (70.817) (15.144)

(192.938) (162.561)

Page 65: Bbca Lkt Des 2008

PT BANK CENTRAL ASIA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI

Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2008 dan 2007 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

62

16. PAJAK PENGHASILAN (lanjutan) 2008 2007

Beda temporer: Kewajiban imbalan pasca-kerja 161.414 173.285 Bagian laba perusahaan asosiasi - (15.353) Beban (pemulihan) penyisihan penghapusan aktiva produktif 1.242.337 (197.589) (Laba) rugi belum direalisasi dari surat-surat berharga dan obligasi pemerintah untuk tujuan diperdagangkan (10.259) 44.927 (Pendapatan) beban lain yang tidak dapat ditambahkan/ dikurangkan untuk tujuan perhitungan pajak, bersih 195.593 47.131

1.589.085 52.401

Laba kena pajak 9.031.497 6.233.363

d. Rekonsiliasi antara laba akuntansi konsolidasi sebelum pajak dikali tarif pajak maksimum yang

berlaku dengan beban pajak adalah sebagai berikut:

2008 2007

Laba akuntansi konsolidasi sebelum pajak 7.720.043 6.401.630 Tarif pajak maksimum 30% 30%

2.316.013 1.920.489

Perbedaan permanen dengan tarif pajak 30%: PT Bank Central Asia Tbk Kesejahteraan karyawan 2.880 2.013 Beban pajak - 448 Pendapatan sewa yang dikenakan pajak final (1.462) (2.141) Bagian laba anak perusahaan (38.055) (44.545) Pendapatan lain yang tidak dapat

ditambahkan/dikurangkan untuk tujuan

perhitungan pajak, bersih (21.244) (4.543)

Beban pajak - Bank 2.258.132 1.871.721 Beban pajak - Anak Perusahaan 59.285 40.675

2.317.417 1.912.396 Efek dari tarif pajak progresif (18) (18) Penyesuaian tarif pajak penghasilan badan (Catatan 16c) (451.570) - Penyesuaian tarif pajak tangguhan 78.075 -

Beban pajak - konsolidasi 1.943.904 1.912.378

e. Perhitungan pajak kini dan hutang pajak adalah sebagai berikut:

2008 2007

Laba kena pajak: PT Bank Central Asia Tbk 9.031.497 6.233.363 Anak perusahaan 282.097 226.838

9.313.594 6.460.201

Page 66: Bbca Lkt Des 2008

PT BANK CENTRAL ASIA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI

Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2008 dan 2007 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

63

16. PAJAK PENGHASILAN (lanjutan)

2008 2007

Pajak tahun berjalan: PT Bank Central Asia Tbk 2.257.862 1.869.991 Anak perusahaan 84.612 68.034

2.342.474 1.938.025

Pajak dibayar dimuka: PT Bank Central Asia Tbk (1.988.860) (1.694.674) Anak perusahaan (56.494) (37.373)

(2.045.354) (1.732.047)

Hutang pajak: PT Bank Central Asia Tbk 269.002 175.317 Anak perusahaan 28.118 30.661

297.120 205.978

f. Aktiva dan kewajiban pajak tangguhan yang signifikan pada tanggal 31 Desember 2008 dan 2007

adalah sebagai berikut:

2008 2007

Induk perusahaan - PT Bank Central Asia Tbk: Aktiva pajak tangguhan: Penyisihan penghapusan aktiva produktif 474.335 135.515 Penerimaan dari kredit yang diberikan yang diklasifikasikan sebagai diragukan dan macet 1.293 2.718 Penyesuaian nilai wajar akibat kuasi reorganisasi 10.452 11.198 Pendapatan yang ditangguhkan atas restrukturisasi kredit 27 129 Biaya cadangan tantiem 17.131 15.909 Kewajiban imbalan pasca-kerja 199.861 189.357 Lainnya 53.833 -

756.932 354.826

Kewajiban pajak tangguhan: Laba belum direalisasi atas surat-surat berharga dan obligasi pemerintah untuk tujuan diperdagangkan dan yang tersedia untuk dijual (9.560) (985) Penyusutan aktiva tetap (41) (31)

(9.601) (1.016)

Aktiva pajak tangguhan, bersih - PT Bank Central Asia Tbk* 747.331 353.810

Page 67: Bbca Lkt Des 2008

PT BANK CENTRAL ASIA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI

Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2008 dan 2007 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

64

16. PAJAK PENGHASILAN (lanjutan)

2008 2007

Anak perusahaan BCA Finance Limited 7.595 6.502 PT BCA Finance (dahulu PT Central Sari Finance) 15.760 15.842

Jumlah aktiva pajak tangguhan, bersih 770.686 376.154

*) Termasuk pengaruh pajak tangguhan atas laba belum direalisasi atas surat-surat berharga dan obligasi pemerintah

yang tersedia untuk dijual yang dicatat di ekuitas, masing-masing sebesar Rp14.693 dan Rp9.562 per 31 Desember 2008 dan 2007.

g. Sesuai dengan peraturan perpajakan di Indonesia, Bank dan Anak Perusahaannya di Indonesia

melaporkan/menyetorkan pajak untuk setiap perusahaan sebagai suatu badan hukum yang terpisah (pelaporan pajak penghasilan konsolidasi tidak diperbolehkan) berdasarkan sistem self assessment. Kantor pajak dapat menetapkan/mengubah pajak-pajak tersebut dalam waktu sepuluh tahun sejak saat terhutangnya pajak.

h. Pajak-pajak Bank tahun 2003 telah diperiksa oleh kantor pajak dan ditetapkan kekurangan pajak

yang seluruhnya berjumlah Rp160.803. Bank telah menyetorkan seluruh tambahan pajak tersebut dan mengajukan keberatan atas koreksi pajak-pajak tersebut di tahun 2006, namun keberatan tersebut ditolak oleh kantor pajak melalui surat keputusan No. Kep-041/WPJ.19/BD.05/2007 tanggal 6 Februari 2007. Pada tanggal 20 Februari 2007, Bank mengajukan permohonan banding atas hasil keberatan tersebut. Berdasarkan Putusan Pengadilan Pajak No. 13603/PP/M.I/13/2008 tertanggal 2 April 2008, seluruh permohonan banding telah dikabulkan dan telah dikembalikan. Disamping itu, Bank mendapatkan tambahan berupa imbalan bunga sebesar Rp74.545. Namun atas Putusan Pengadilan Pajak tersebut, Direktorat Jenderal Pajak masih mengajukan permohonan Peninjauan Kembali ke Mahkamah Agung atas imbalan bunga tersebut.

i. Pada tahun 2006, fiskus menerbitkan Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar (SKPKB) Pajak

Penghasilan pasal 26 untuk tahun 2002 dan 2004 sebesar Rp325.485 yang harus dibayar dalam 7 kali angsuran. Pada tanggal 31 Desember 2006, Bank telah membayar angsuran pertama sebesar Rp162.742, sisanya sebesar Rp162.743 dilunasi di tahun 2007. Pada tahun 2007, Bank telah melunasi tagihan pajak Bunga atas Pajak Penghasilan pasal 26 untuk tahun 2002 dan 2004 sebesar Rp5.967. Bank mengajukan keberatan atas SKPKB tersebut di tahun 2007, namun keberatan tersebut ditolak oleh fiskus melalui surat keputusan No. KEP-545/WPJ.19/BD.05/2007 tanggal 22 November 2007, No. KEP-561/WPJ.19/BD.05/2007 tanggal 30 November 2007, dan No. KEP-565/WPJ.19/BD.05/2007 tanggal 3 Desember 2007. Pada tanggal 14 Februari 2008, Bank mengajukan permohonan banding atas hasil keberatan tersebut. Berdasarkan Putusan Pengadilan Pajak tanggal 28 Juli 2008 dengan No. 14622/PP/M.I/13/2008, No. 14623/PP/M.I/13/2008 dan No. 14624/PP/M.I/13/2008, seluruh permohonan banding telah dikabulkan dan telah dikembalikan. Di samping itu, Bank mendapatkan tambahan berupa imbalan bunga sebesar Rp117.717. Namun atas Putusan Pengadilan Pajak tersebut, Direktorat Jenderal Pajak masih mengajukan permohonan Peninjauan Kembali ke Mahkamah Agung atas imbalan bunga tersebut.

Page 68: Bbca Lkt Des 2008

PT BANK CENTRAL ASIA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI

Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2008 dan 2007 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

65

17. PINJAMAN YANG DITERIMA

Tingkat bunga rata-rata setahun

2008 2007 % % 2008 2007

Rupiah: (1) Kredit Likuiditas dari Bank Indonesia: Kredit Usaha Tani (KUT), jatuh tempo 30 September 2000, masih dalam proses untuk penutupan perjanjian - - 583 583 Kredit Pemilikan Rumah (KPR/KPRS/KPRSS), jatuh tempo antara 30 Juni 2007 sampai 1 Januari 2013 3,28 4,66 313 422 Kredit Koperasi (KKPA), jatuh tempo antara 15 April 2006 sampai 30 April 2008 - 7,64 - 71

896 1.076

(2) Pinjaman dari bank lain dan lembaga keuangan lainnya: PT Bank UOB Buana Tbk 12,09 10,75 70.000 85.000 PT Bank Chinatrust Indonesia 12,75 10,75 10.000 35.000 PT Bank OCBC Indonesia 13,06 - 10.000 - PT Bank Windu Kentjana International Tbk (dahulu PT Bank Multicor) - 7,50 - 1.480

90.000 121.480

(3) Pinjaman dua tahap (two-step loans): Pinjaman dari Japan Bank for International Cooperation 4,38 6,55 19.917 25.769

110.813 148.325

Valuta asing: (4) Pinjaman dari bank lain 3,92 5,66 327.000 751.440 (5) Lain-lain 10.512 184.230

337.512 935.670

448.325 1.083.995

Bank tidak memiliki pinjaman yang diterima dengan pihak yang mempunyai hubungan istimewa. (1) Kredit likuiditas rupiah dari Bank Indonesia

Kredit likuiditas rupiah dari Bank Indonesia merupakan fasilitas kredit yang diperoleh Bank sebagai bank swasta nasional di Indonesia, untuk disalurkan kepada debitur-debitur di Indonesia yang memenuhi persyaratan program fasilitas kredit yang bersangkutan.

Page 69: Bbca Lkt Des 2008

PT BANK CENTRAL ASIA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI

Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2008 dan 2007 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

66

17. PINJAMAN YANG DITERIMA (lanjutan)

(2) Pinjaman dari bank lain Merupakan pinjaman untuk modal kerja PT BCA Finance (dahulu PT Central Sari Finance) dari

bank lain. Rincian fasilitas pinjaman yang diterima per 31 Desember 2008 dan 2007 adalah sebagai berikut:

Pinjaman Bank Jumlah fasilitas Fasilitas tersedia sejak Jatuh tempo fasilitas

PT Bank UOB Buana Tbk (dahulu PT Bank Buana Indonesia Tbk) 150.000 8 September 2007 8 September 2009 PT Bank Chinatrust Indonesia 50.000 18 Februari 2008 18 Februari 2009 PT Bank Windu Kentjana International Tbk (dahulu PT Bank Multicor) *) 37.000 29 Juli 2005 25 Agustus 2008 PT Bank OCBC Indonesia 100.000 19 Agustus 2008 28 Februari 2009 *) Pinjaman telah lunas pada tanggal 25 Agustus 2008 dan tidak diperpanjang lagi.

Seluruh fasilitas pinjaman dijaminkan dengan tagihan sewa guna usaha dan piutang pembiayaan konsumen kecuali untuk fasilitas pinjaman dari PT Bank Windu Kentjana International Tbk (dahulu PT Bank Multicor) yang dijaminkan dengan deposito berjangka Anak Perusahaan dan tagihan sewa guna usaha.

Perjanjian pinjaman di atas mewajibkan Anak Perusahaan menjaga rasio keuangan signifikan sebagai berikut:

i. rasio hutang terhadap ekuitas adalah maksimum 10 kali kecuali PT Bank Chinatrust Indonesia yang mensyaratkan maksimum 8 kali.

ii. rasio laba bersih sebelum pajak terhadap beban bunga dan rasio hutang terhadap modal yang dipersyaratkan oleh PT Bank UOB Buana Tbk masing-masing adalah maksimum 1,2 dan 7 kali.

(3) Pinjaman dua tahap (two-step loans) Pinjaman dua tahap (two-step loans) merupakan pinjaman yang pada awalnya diberikan kepada

Pemerintah Indonesia, yang kemudian disalurkan kepada debitur yang memenuhi persyaratan melalui bank-bank di Indonesia.

Fasilitas-fasilitas yang diberikan kepada Bank adalah sebagai berikut:

a. Dari Overseas Economic Cooperation Fund (OECF-AJDF) (sekarang Japan Bank for International Cooperation):

• SSI Program, yang bertujuan untuk membiayai industri berskala kecil. • PAE Program, yang bertujuan untuk membiayai perusahaan-perusahaan yang bermaksud

untuk membeli peralatan pencegah polusi. Proyek-proyek yang terlibat di dalam refinancing, bidang umum dan administrasi, pajak dan

cukai, kompensasi, dan pembelian tanah tidak diperkenankan untuk mendapatkan kredit dari program-program tersebut di atas.

b. Dari Export-Import Bank of Japan (sekarang Japan Bank for International Cooperation): AJDF,

yang bertujuan untuk membiayai proyek-proyek yang memberikan kontribusi positif dalam mengembangkan investasi, terutama untuk industri berskala kecil.

Page 70: Bbca Lkt Des 2008

PT BANK CENTRAL ASIA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI

Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2008 dan 2007 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

67

17. PINJAMAN YANG DITERIMA (lanjutan)

(3) Pinjaman dua tahap (two-step loans) (lanjutan) Persyaratan fasilitas-fasilitas pinjaman tersebut adalah sebagai berikut: Fasilitas tersedia Jatuh tempo Fasilitas pinjaman sejak angsuran pertama

Overseas Economic Cooperation Fund (OECF - AJDF) (sekarang Japan Bank for International Cooperation): SSI JPY 435.322.797 1993 15 Agustus 1998 PAE JPY 3.710.000.000 1993 15 Agustus 1998 Export-Import Bank of Japan (sekarang Japan Bank for International Cooperation): AJDF JPY 905.000.000 1994 15 Desember 1997 Dalam menyalurkan fasilitas pinjaman dua tahap (two-step loans) kepada debitur, Bank diharuskan untuk melakukan pengawasan bahwa proyek yang dibiayai tersebut:

• memperhatikan kepentingan umum dan nasional; • menjaga dan melestarikan lingkungan hidup.

Fasilitas-fasilitas pinjaman akan jatuh tempo dalam jangka waktu 15 tahun (kecuali untuk

OECF-AJDF: 20 tahun) dengan tenggang waktu maksimum 3 tahun (kecuali untuk OECF-AJDF: 5 tahun), terhitung sejak tanggal penarikan pertama pinjaman, dan dibayar dalam 24 kali angsuran setengah-tahunan (kecuali untuk OECF-AJDF: 30 angsuran setengah-tahunan) terhitung sejak tanggal jatuh tempo angsuran pertama.

Walaupun jumlah fasilitas pinjaman dinyatakan dalam valuta asing, berdasarkan perjanjian

pinjaman, saldo hutang Bank kepada Bank Indonesia/Pemerintah Republik Indonesia untuk fasilitas-fasilitas pinjaman ini akan dibayar dalam rupiah (sejumlah ekuivalen rupiah dari jumlah penarikan fasilitas pinjaman dengan menggunakan kurs pada tanggal penarikan pinjaman).

Tingkat bunga fasilitas tersebut di atas dihitung berdasarkan suku bunga rata-rata SBI

tiga-bulanan selama enam bulan terakhir dengan penyesuaian tertentu, yang tidak boleh lebih rendah dari suku bunga pinjaman yang diterima Bank ditambah 1,75%.

(4) Pinjaman dari bank lain Pinjaman dari bank lain merupakan pinjaman Bank dari Standard Chartered Bank, cabang

Jakarta, berdasarkan perjanjian fasilitas tanggal 3 September 2007, dengan jumlah maksimum fasilitas sebesar USD80.000.000 yang terdiri dari Tranche A sebesar USD50.000.000 dan Tranche B sebesar USD30.000.000. Seluruh fasilitas telah ditarik oleh Bank dengan periode pinjaman untuk Tranche A adalah selama 1 tahun dan untuk Tranche B adalah selama 3 tahun sejak tanggal penarikan. Per tanggal 3 Oktober 2008 pinjaman Bank dari Standard Chartered Bank, cabang Jakarta untuk Tranche A telah dilunasi oleh Bank.

Page 71: Bbca Lkt Des 2008

PT BANK CENTRAL ASIA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI

Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2008 dan 2007 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

68

18. ESTIMASI KERUGIAN ATAS TRANSAKSI REKENING ADMINISTRATIF Merupakan estimasi kerugian atas Letter of Credit, bank garansi yang diterbitkan dan transaksi

rekening administratif lainnya. Mutasi estimasi kerugian atas transaksi rekening administratif selama tahun yang berakhir pada tanggal tanggal 31 Desember 2008 dan 2007 adalah sebagai berikut:

2008 2007

Saldo awal tahun (61.853) (38.911) Pemulihan (penambahan) estimasi kerugian atas transaksi rekening administratif 13.516 (21.291) Selisih kurs dari estimasi kerugian atas transaksi rekening administratif dalam valuta asing (5.896) (1.651)

Saldo akhir tahun (54.233) (61.853)

Manajemen yakin bahwa saldo estimasi kerugian atas transaksi rekening administratif yang telah

dibentuk cukup untuk menutup kerugian yang mungkin timbul dari transaksi rekening administratif. 19. MODAL SAHAM Modal saham PT Bank Central Asia Tbk masing-masing per 31 Desember 2008 (setelah stock split,

Catatan 1c) dan 2007 adalah sebagai berikut:

2008 2007

Jumlah saham Nilai nominal Jumlah saham Nilai nominal

Modal dasar dengan nilai nominal Rp62,50 (nilai penuh) dan Rp125 (nilai penuh) per saham per 31 Desember 2008 dan 2007 88.000.000.000 5.500.000 44.000.000.000 5.500.000 Belum ditempatkan (63.344.990.000) (3.959.062) (31.672.495.000) (3.959.062)

Ditempatkan dan disetor penuh 24.655.010.000 1.540.938 12.327.505.000 1.540.938 Modal saham diperoleh kembali (treasury stock), harga perolehan (Catatan 1) (289.767.000) (808.585) (45.493.000) (190.996)

Saham beredar 24.365.243.000 732.353 12.282.012.000 1.349.942

Komposisi pemegang saham pada tanggal 31 Desember 2008 dan 2007, berdasarkan Daftar

Pemegang Saham yang diterbitkan oleh Biro Administrasi Efek, adalah sebagai berikut: 2008

Jumlah Nilai saham nominal %

FarIndo Investments (Mauritius) Ltd. qq Farallon Capital Management LLC, Sdr. Bambang Hartono dan Sdr. Robert Budi Hartono*) 12.612.020.000 788.251 51,15 Anthony Salim 434.079.976 27.130 1,76

Page 72: Bbca Lkt Des 2008

PT BANK CENTRAL ASIA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI

Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2008 dan 2007 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

69

19. MODAL SAHAM (lanjutan)

2008

Jumlah Nilai saham nominal %

Direksi: Djohan Emir Setijoso 31.200.000 1.950 0,13 Jahja Setiaatmadja 11.857.000 741 0,05 Anthony Brent Elam 10.332.000 646 0,04 Subur Tan 9.061.000 566 0,04 Dhalia Mansor Ariotedjo 8.832.000 552 0,04 Suwignyo Budiman 7.000.000 438 0,03 Pemegang saham publik 11.530.628.024 720.664 46,76

24.655.010.000 1.540.938 100,00 Modal saham diperoleh kembali (treasury stock), harga perolehan (289.767.000) (808.585)

24.365.243.000 732.353

2007

Jumlah Nilai saham nominal %

FarIndo Investments (Mauritius) Ltd. qq Farallon Capital Management LLC, Sdr. Bambang Hartono dan Sdr. Robert Budi Hartono*) 6.306.010.000 788.251 51,15 Anthony Salim 217.039.988 27.130 1,76 Direksi: Djohan Emir Setijoso 15.600.000 1.950 0,13 Aswin Wirjadi 6.500.000 813 0,05 Jahja Setiaatmadja 5.928.500 741 0,05 Dhalia Mansor Ariotedjo 4.426.000 553 0,03 Anthony Brent Elam 5.166.000 646 0,04 Suwignyo Budiman 3.500.000 438 0,03 Subur Tan 4.530.500 566 0,04 Pemegang saham publik 5.758.804.012 719.850 46,72

12.327.505.000 1.540.938 100,00

Modal saham diperoleh kembali (treasury stock), harga perolehan (45.493.000) (190.996)

12.282.012.000 1.349.942

*) Seperti tercatat di Bank Indonesia sesuai surat No. 5/31/DPIP/Prz/Rahasia tanggal 9 Juni 2003. Pemegang saham publik terdiri dari pemegang saham yang memiliki kurang dari 5% jumlah saham beredar.

Page 73: Bbca Lkt Des 2008

PT BANK CENTRAL ASIA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI

Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2008 dan 2007 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

70

20. TAMBAHAN MODAL DISETOR Tambahan modal disetor pada tanggal 31 Desember 2008 dan 2007 terdiri dari: Tambahan modal disetor dari pembayaran modal saham 29.453.007 Eliminasi atas saldo rugi melalui kuasi reorganisasi tanggal 31 Oktober 2000 (Catatan 2aa) (25.853.162)

3.599.845 Tambahan modal disetor dari eksekusi opsi saham (Catatan 2z) 296.088

3.895.933

21. SELISIH PENILAIAN KEMBALI AKTIVA TETAP Sesuai dengan keputusan Menteri Keuangan No. 384/KMK/04/1998 tanggal 14 Agustus 1998, Bank

telah melakukan penilaian kembali aktiva tetap tertentu pada tanggal 31 Desember 1998. Penilaian kembali aktiva tetap tersebut berdasarkan laporan penilaian PT Ujatek Baru tanggal 24 Maret 1999 yang menggunakan pendekatan data pasar dan menghasilkan selisih penilaian kembali aktiva tetap sebagai berikut:

Nilai wajar 1.542.030 Nilai buku fiskal (498.560)

Selisih penilaian kembali aktiva tetap, fiskal 1.043.470

Selisih penilaian kembali aktiva tetap, basis pajak, di atas telah disetujui oleh Kantor Pelayanan Pajak

Jakarta Tamansari dengan surat No. KEP-2111/WPJ.05/KP.09/1999 tanggal 3 Oktober 1999. Pada tanggal 31 Oktober 2000, Bank melakukan penilaian kembali aktiva tetap tertentu sehubungan

dengan kuasi reorganisasi (Catatan 2aa). Penilaian kembali aktiva tetap tersebut berdasarkan laporan penilaian PT Ujatek Baru tanggal 20 Desember 2000 yang menggunakan pendekatan data pasar, dan menghasilkan selisih penilaian kembali aktiva tetap sebagai berikut:

Nilai wajar 344.604 Nilai buku fiskal (203.477)

Selisih penilaian kembali aktiva tetap, fiskal 141.127 Selisih penilaian kembali yang dialokasikan ke tambahan modal disetor akibat kuasi reorganisasi (Catatan 2aa) (124.690)

Sisa selisih penilaian kembali aktiva tetap 16.437

Jumlah selisih penilaian kembali aktiva tetap 1.059.907

Selisih penilaian kembali aktiva tetap di atas telah disetujui oleh Kantor Pelayanan Pajak Perusahaan

Masuk Bursa dengan surat No. KEP-04/WPJ.06/KP.0404/2001 tanggal 15 Juni 2001.

Page 74: Bbca Lkt Des 2008

PT BANK CENTRAL ASIA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI

Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2008 dan 2007 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

71

21. SELISIH PENILAIAN KEMBALI AKTIVA TETAP (lanjutan) Sebagaimana dijelaskan dalam Catatan 2r atas laporan keuangan, Bank dan Anak Perusahaan telah

memilih model biaya sebagai kebijakan akuntansi pengukuran aset tetapnya sesuai dengan PSAK No. 16 (Revisi 2007), “Aset Tetap”, dan mereklasifikasi seluruh saldo selisih penilaian kembali aktiva tetap sebesar Rp1.059.907 yang disajikan sebagai bagian dari ekuitas dalam neraca konsolidasi ke saldo laba konsolidasi pada tahun 2008.

22. KOMITMEN DAN KONTINJENSI

Pada tanggal 31 Desember 2008 dan 2007, komitmen dan kontinjensi Bank adalah sebagai berikut:

Jumlah dalam valuta asing (nilai penuh)

Jenis valuta 2008 2007 2008 2007

Komitmen Tagihan komitmen: Fasilitas kredit yang belum digunakan Rupiah 90.000 313.380

Kewajiban komitmen: Fasilitas kredit yang belum digunakan nasabah Rupiah 27.280.999 23.516.002 USD 230.600.935 255.172.666 2.513.550 2.396.837 Lainnya, ekuivalen USD 2.325.531 4.880.795 25.348 45.845

29.819.897 25.958.684

Fasilitas L/C yang diberikan kepada Rupiah 175.905 359.187 nasabah*) USD 137.802.871 355.597.141 1.502.051 3.340.124 Lainnya, ekuivalen USD 31.166.824 35.740.661 339.719 335.712

2.017.675 4.035.023

31.837.572 29.993.707

Kontinjensi Tagihan kontinjensi: Bank garansi yang diterima Rupiah 5.245 1.031 USD 13.949 205.338 152 1.929

5.397 2.960

Pendapatan bunga atas kredit non-performing Rupiah 94.949 95.845 USD 227.027 3.750 2.475 35

97.424 95.880

102.821 98.840

Kewajiban kontinjensi: Bank garansi yang diberikan kepada Rupiah 2.862.451 1.995.146 nasabah**) USD 120.560.220 62.366.121 1.314.106 585.805 Lainnya, ekuivalen USD 1.925.967 784.364 20.993 7.368

4.197.550 2.588.319

*) Termasuk fasilitas L/C yang diberikan kepada pihak yang mempunyai hubungan istimewa dengan Bank masing-masing sebesar Rp29.620 dan Rp403 per 31 Desember 2008 dan 2007.

**) Termasuk fasilitas bank garansi yang diberikan kepada pihak yang mempunyai hubungan istimewa dengan Bank masing-masing sebesar Rp27.947 dan Rp160 per 31 Desember 2008 dan 2007.

Page 75: Bbca Lkt Des 2008

PT BANK CENTRAL ASIA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI

Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2008 dan 2007 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

72

23. PENDAPATAN BUNGA Pendapatan bunga meliputi bunga yang diperoleh dari:

2008 2007

Kredit yang diberikan 10.138.875 7.345.721 Obligasi pemerintah 4.587.041 4.616.611 Surat-surat berharga 3.114.489 3.118.937 Penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain 593.547 379.090 Lain-lain 182.216 315.315

18.616.168 15.775.674

Termasuk dalam pendapatan bunga dari kredit yang diberikan adalah pendapatan bunga yang berasal dari pihak yang mempunyai hubungan istimewa dengan Bank untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2008 dan 2007 masing-masing sebesar Rp67.545 dan Rp19.802.

24. BEBAN BUNGA Beban bunga meliputi bunga atas:

2008 2007

Tabungan 2.736.954 2.548.011 Deposito berjangka 2.696.112 2.941.575 Giro 942.066 781.299 Premi penjaminan pemerintah 394.143 324.468 Pinjaman yang diterima 114.831 97.573 Lain-lain 56.239 53.509

6.940.345 6.746.435

Termasuk dalam beban bunga atas giro, tabungan dan deposito berjangka adalah beban bunga atas pihak yang mempunyai hubungan istimewa dengan Bank untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2008 dan 2007 masing-masing sebesar Rp1.116 dan Rp893.

25. PROVISI DAN KOMISI LAINNYA Merupakan provisi dan komisi sehubungan dengan:

2008 2007

Simpanan dari nasabah 1.206.506 952.489 Penyelesaian pembayaran (payment settlement) 606.653 428.194 Kartu kredit 317.244 259.066 Pengiriman uang, kliring dan inkaso 220.950 199.177 Lain-lain 187.544 137.324

2.538.897 1.976.250

Page 76: Bbca Lkt Des 2008

PT BANK CENTRAL ASIA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI

Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2008 dan 2007 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

73

26. BEBAN KARYAWAN

2008 2007

Gaji dan upah 1.988.723 1.725.187 Kesejahteraan dan kompensasi karyawan 1.186.277 1.062.591 Pelatihan 108.965 82.429

3.283.965 2.870.207

Kompensasi Direksi dan Komisaris Bank yang termasuk di dalam beban karyawan pada tahun 2008 dan 2007 adalah masing-masing sebesar Rp62.158 dan Rp38.149.

27. BEBAN UMUM DAN ADMINISTRASI

2008 2007

Keperluan kantor 815.554 615.930 Sewa 593.631 536.102 Promosi dan pengembangan 476.790 427.237 Penyusutan aktiva tetap 368.800 383.754 Perbaikan dan pemeliharaan 367.555 290.748 Komunikasi 127.414 107.112 Jasa tenaga ahli 120.280 101.438 Air, listrik dan bahan bakar 119.403 93.776 Keamanan 106.782 91.753 Komputer dan perangkat lunak 97.796 107.231 Asuransi 21.705 22.548 Pajak 13.976 9.153 Lainnya 102.690 72.798

3.332.376 2.859.580

28. LABA PER SAHAM

Laba per saham dasar dihitung berdasarkan jumlah rata-rata tertimbang saham yang beredar pada tahun yang bersangkutan, sebagai berikut:

Jumlah saham beredar (nilai penuh) Rp

2008: Laba operasional 7.667.907 Laba bersih 5.776.139

Rata-rata tertimbang saham beredar*) Dasar 24.427.309.406

Laba operasional Laba per saham dasar (nilai penuh) 314

Laba bersih Laba per saham dasar (nilai penuh) 236 *) Rata-rata tertimbang saham beredar sudah termasuk modal saham diperoleh kembali.

Page 77: Bbca Lkt Des 2008

PT BANK CENTRAL ASIA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI

Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2008 dan 2007 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

74

28. LABA PER SAHAM (lanjutan)

Jumlah saham beredar (nilai penuh) Rp

2007: Laba operasional 6.331.260 Laba bersih 4.489.252 Rata-rata tertimbang saham beredar: Dasar 12.282.012.000 Ditambah: Dampak efek stock split 12.282.012.000

Setelah memperhitungkan efek stock split 24.564.024.000 Laba operasional Laba per saham dasar (nilai penuh) 258 Laba bersih Laba per saham dasar (nilai penuh) 183

29. PENGGUNAAN LABA BERSIH Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan Bank pada tanggal 22 Mei 2008 (notulen dibuat oleh

Notaris Dr. Irawan Soerodjo, S.H., MSi, dengan Akta No.109) memutuskan penggunaan laba bersih 2007 sebagai berikut:

a. Laba bersih 2007 tidak disisihkan untuk dana cadangan dikarenakan dana cadangan Bank telah

melebihi 20% dari jumlah modal saham yang ditempatkan dan disetor. b. Membagi dividen kas sejumlah Rp2.219.670 (Rp91 (nilai penuh), per saham), dengan perkiraan

jumlah saham yang hingga saat ini telah dikeluarkan Bank (tetapi tidak termasuk saham yang telah dibeli kembali) yakni 24.564.024.000 saham; jumlah aktual dividen kas yang dibayarkan sebesar Rp1.549.623 (dividen interim tahun buku 2007 telah dibayarkan pada tanggal 18 Desember 2007 sebesar Rp675.510).

c. Menetapkan tantiem anggota Dewan Komisaris dan Direksi yang menjabat dalam tahun buku

2007 sebesar maksimal 1,25% dari laba bersih tahun 2007. Jumlah aktual tantiem yang dibayarkan sebesar Rp56.113.

d. Menetapkan sisa laba bersih 2007 setelah dikurangi dividen sebagai laba ditahan.

Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan Bank tanggal 22 Mei 2008 juga memutuskan pemberian kuasa dan wewenang kepada Direksi Bank; jika keadaan keuangan Bank mengizinkan, untuk membayar dividen interim tahun buku 2008.

Sesuai dengan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan yang diselenggarakan pada tanggal 22 Mei

2008, Direksi menetapkan bahwa Bank akan membayarkan dividen sementara (interim dividend) kepada pemegang saham atas laba tahun 2008 sebesar Rp35 (nilai penuh) per saham. (Catatan 40).

Page 78: Bbca Lkt Des 2008

PT BANK CENTRAL ASIA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI

Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2008 dan 2007 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

75

29. PENGGUNAAN LABA BERSIH (lanjutan) Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan Bank pada tanggal 15 Mei 2007 (notulen dibuat oleh

Notaris Hendra Karyadi, S.H., dengan Akta No. 5) memutuskan penggunaan laba bersih 2006 sebagai berikut:

a. Menyisihkan laba bersih 2006 sejumlah Rp42.427 sebagai cadangan umum. b. Membagi dividen kas sejumlah Rp2.087.999 (Rp170 (nilai penuh), per saham), dengan perkiraan

jumlah saham yang hingga saat ini telah dikeluarkan Bank (tetapi tidak termasuk saham yang telah dibeli kembali) yakni 12.282.012.000 saham; jumlah aktual dividen kas yang dibayarkan sebesar Rp1.412.431 (dividen interim tahun buku 2006 telah dibayarkan pada semester dua tahun 2006 sebesar Rp675.568).

c. Menetapkan tantiem anggota Dewan Komisaris dan Direksi yang menjabat dalam tahun buku

2006 sebesar maksimal 1,25% dari laba bersih tahun 2006. Jumlah aktual tantiem yang dibayarkan sebesar Rp53.032.

d. Menetapkan sisa laba bersih yang tidak ditentukan penggunaannya sebagai saldo laba.

Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan Bank tanggal 15 Mei 2007 juga memutuskan pemberian

kuasa dan wewenang kepada Direksi Bank, jika keadaan keuangan Bank mengizinkan, untuk membayar dividen interim tahun buku 2007. Dengan surat No. 269/SK/KOM/2007 tanggal 7 November 2007, Direksi menentukan besarnya dividen interim tahun buku 2007 sebesar Rp55 (nilai penuh), per saham. Jumlah aktual dividen kas interim yang dibayarkan sebesar Rp675.510.

Sejak tahun 2007, Bank telah membentuk cadangan tantiem sebagai beban pada tahun berjalan.

Pada tahun sebelumnya beban tantiem diperlakukan sebagai pengurang dari saldo laba pada tahun berikutnya.

30. KEWAJIBAN IMBALAN PASCA-KERJA Sesuai dengan Undang-undang Republik Indonesia No. 13/2003 tentang Ketenagakerjaan, Bank wajib

memberikan imbalan pasca-kerja kepada karyawannya pada saat pemutusan hubungan kerja atau pada saat karyawan menyelesaikan masa kerjanya. Imbalan pasca-kerja ini diberikan berdasarkan masa kerja dan kompensasi karyawan pada saat pemutusan hubungan kerja atau selesainya masa kerja.

Bank membayar iuran pensiun kepada Dana Pensiun PT Bank Central Asia Tbk, yang dimaksudkan

sebagai wadah untuk mengelola aktiva, memberikan penghasilan investasi dan membayar imbalan pasca-kerja kepada karyawan. Iuran untuk dana pensiun dihitung berdasarkan persentase tertentu dari gaji pokok karyawan. Dari jumlah iuran tersebut 3% ditanggung oleh karyawan, sedangkan 5% ditanggung oleh Bank. Menurut Undang-undang Ketenagakerjaan, akumulasi iuran Bank kepada dana pensiun tersebut dapat diperhitungkan sebagai pengurang dari kewajiban imbalan pasca-kerja.

Tabel berikut menyajikan kewajiban imbalan pasca-kerja yang tercatat di neraca konsolidasi, mutasi

kewajiban imbalan pasca-kerja, dan beban yang diakui dalam laporan laba rugi konsolidasi untuk tahun berakhir pada tanggal 31 Desember 2008 dan 2007:

2008 2007

Nilai kini kewajiban bersih imbalan pasca-kerja 1.181.319 1.142.263 Beban jasa lalu yang belum diakui, non-vested (211.266) (237.510) Beban aktuaria yang belum diakui (177.450) (273.564)

Kewajiban imbalan pasca-kerja 792.603 631.189

Page 79: Bbca Lkt Des 2008

PT BANK CENTRAL ASIA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI

Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2008 dan 2007 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

76

30. KEWAJIBAN IMBALAN PASCA-KERJA (lanjutan)

2008 2007

Kewajiban imbalan pasca-kerja, awal tahun 631.189 448.979 Beban imbalan pasca-kerja selama tahun berjalan 225.854 231.306 Pembayaran imbalan pasca-kerja selama tahun berjalan (64.440) (49.096)

Kewajiban imbalan pasca-kerja, akhir tahun 792.603 631.189

Beban jasa kini 75.886 71.768 Beban bunga 110.550 117.451 Amortisasi beban jasa lalu dan beban aktuaria yang belum diakui 39.418 42.087

225.854 231.306

Asumsi utama yang digunakan oleh aktuaris independen adalah sebagai berikut:

a. Tingkat diskonto 12% per tahun (31 Desember 2007: 10% per tahun). b. Tingkat kenaikan gaji 12% untuk tahun 2009 dan 8% untuk tahun-tahun selanjutnya

(31 Desember 2007: 8% per tahun). c. Tabel tingkat kematian yang digunakan Indonesian Mortality Tables 1999 d. Tingkat pengunduran diri 2% pada usia 45-55 tahun. e. Metode aktuaria adalah projected unit-credit method. f. Usia pensiun normal 55 tahun. g. Tingkat kecacatan 10% dari tingkat kematian.

31. JASA KUSTODIAN Biro Jasa Kustodian Bank memperoleh izin untuk menyediakan jasa kustodian dari Badan

Pengawas Pasar Modal (BAPEPAM) berdasarkan Surat Keputusan No. KEP-148/PM/1991 tanggal 13 November 1991.

Jasa-jasa yang diberikan oleh Biro Jasa Kustodian meliputi jasa penyimpanan, penyelesaian dan

penanganan transaksi, penagihan pendapatan, proxy, corporate action, pengelolaan kas, pencatatan/ pelaporan investasi dan tax reclamation.

Pada tanggal 31 Desember 2008 dan 2007, aktiva yang diadministrasikan oleh Biro Jasa Kustodian

terdiri dari saham, obligasi, deposito berjangka, sertifikat deposito, surat berharga pasar modal dan pasar uang lainnya, masing-masing sejumlah Rp10.923.086 dan Rp8.672.564.

Page 80: Bbca Lkt Des 2008

PT BANK CENTRAL ASIA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI

Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2008 dan 2007 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

77

32. INFORMASI SEGMEN Berdasarkan segmen geografis:

2008

Indonesia Operasi Sumatera Jawa Kalimantan bagian timur luar negeri Jumlah

Pendapatan bunga 561.394 18.241.794 155.788 317.418 24.787 19.301.181 Beban bunga (564.402) (5.930.993) (180.418) (269.020) - (6.944.833 )

Pendapatan (beban) bunga - bersih (3.008) 12.310.801 (24.630) 48.398 24.787 12.356.348 Pendapatan operasional lainnya 197.062 3.491.453 55.224 129.928 4.385 3.878.052 (Beban) pemulihan penyisihan Penghapusan aktiva 11.331 (1.761.888) 5 (3.597) - (1.754.149 ) (Beban) pemulihan estimasi kerugian atas transaksi rekening administratif (1.386) 16.464 (598) (964) - 13.516 Beban operasional lainnya (376.006) (6.118.902) (106.871) (203.645) (20.436) (6.825.860 )

Laba (rugi) operasional - bersih (172.007) 7.937.928 (76.870) (29.880) 8.736 7.667.907 Pendapatan (beban) non- operasional - bersih 684.757 (1.124.430) 214.597 277.282 (70) 52.136

Laba sebelum pajak penghasilan 512.750 6.813.498 137.727 247.402 8.666 7.720.043 Beban pajak penghasilan - (1.943.904) - - - (1.943.904 )

Laba bersih 512.750 4.869.594 137.727 247.402 8.666 5.776.139

Aktiva 18.634.457 211.884.808 5.810.827 8.802.514 437.250 245.569.856 Kewajiban 18.635.064 189.034.102 5.810.827 8.802.618 7.935 222.290.546 Kredit yang diberikan - bersih 5.280.445 100.063.223 1.518.722 3.164.471 - 110.026.861 Simpanan dari nasabah 18.530.406 176.459.050 5.786.129 8.753.336 - 209.528.921

2007

Indonesia Operasi Sumatera Jawa Kalimantan bagian timur luar negeri Jumlah

Pendapatan bunga 451.623 15.501.898 115.277 236.415 22.185 16.327.398 Beban bunga (541.410) (5.800.584) (166.349) (239.733) - (6.748.076 )

Pendapatan (beban) bunga - bersih (89.787) 9.701.314 (51.072) (3.318) 22.185 9.579.322 Pendapatan operasional lainnya 152.362 2.552.378 40.479 91.651 9.296 2.846.166 (Beban) pemulihan penyisihan penghapusan (10.740) (180.680) (5.526) 8.160 - (188.786 ) Beban estimasi kerugian atas transaksi rekening administratif (551) (20.168) (149) (423) - (21.291 ) Beban operasional lainnya (331.316) (5.270.442) (92.443) (173.655) (16.295) (5.884.151 )

Laba (rugi) operasional - bersih (280.032) 6.782.402 (108.711) (77.585) 15.186 6.331.260 Pendapatan (beban) non- operasional - bersih 623.817 (991.359) 190.559 247.353 - 70.370

Laba sebelum pajak penghasilan 343.785 5.791.043 81.848 169.768 15.186 6.401.630 Beban pajak penghasilan - (1.910.218) - - (2.160) (1.912.378 )

Laba bersih 343.785 3.880.825 81.848 169.768 13.026 4.489.252

Aktiva 5.110.976 208.445.002 1.381.127 2.696.932 370.971 218.005.008 Kewajiban 17.031.761 168.134.536 4.890.957 7.496.371 9.652 197.563.277 Kredit yang diberikan - bersih 4.223.133 73.074.373 1.108.142 2.294.791 2.042 80.702.481 Simpanan dari nasabah 16.919.798 159.914.493 4.875.292 7.462.608 - 189.172.191

Page 81: Bbca Lkt Des 2008

PT BANK CENTRAL ASIA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI

Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2008 dan 2007 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

78

32. INFORMASI SEGMEN (lanjutan) Berdasarkan produk: 2008

Kredit Tresuri Lain-lain Jumlah

Aktiva 110.026.861 112.437.248 23.105.747 245.569.856 Kredit yang diberikan - bersih 110.026.861 - - 110.026.861 Pendapatan bunga dari pihak eksternal 10.138.875 8.477.293 - 18.616.168 Pendapatan fee-based dari pihak eksternal 329.779 18.253 2.841.583 3.189.615 2007

Kredit Tresuri Lain-lain Jumlah

Aktiva 80.702.481 120.214.491 17.088.036 218.005.008 Kredit yang diberikan - bersih 80.702.481 - - 80.702.481 Pendapatan bunga dari pihak eksternal 7.345.721 8.429.953 - 15.775.674 Pendapatan fee-based dari pihak eksternal 316.645 14.995 2.216.552 2.548.192 33. JATUH TEMPO AKTIVA DAN KEWAJIBAN Jatuh tempo aktiva dan kewajiban pada tanggal 31 Desember 2008 adalah sebagai berikut:

Tanpa Bunga dan Tidak Memiliki Hingga >1 - 3 >3 bulan - Lebih dari 5 Kontrak 1 bulan bulan 1 tahun > 1 - 5 tahun tahun Jatuh Tempo Jumlah

Aktiva: Kas - - - - - 10.798.921 10.798.921 Giro pada Bank Indonesia - - - - - 9.668.608 9.668.608 Giro pada bank lain - bersih 7.909.406 - - - - - 7.909.406 Penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain - bersih 3.184.894 - - 1.751.514 - - 4.936.408 Surat-surat berharga - bersih 23.266.963 9.911.122 11.735.084 3.160.460 1.971.001 - 50.044.630 Obligasi pemerintah - - 11.788.529 19.700.179 8.321.994 - 39.810.702 Tagihan derivatif - bersih - - - - - 67.494 67.494 Kredit yang diberikan 6.673.910 10.830.755 43.895.774 37.581.561 13.802.336 - 112.784.336 Penyisihan penghapusan - - - - - (2.757.475) (2.757.475) Investasi dalam sewa guna usaha, bersih 534 - - 10.998 - - 11.532 Piutang pembiayaan konsumen - bersih 16.625 - - 1.392.661 - - 1.409.286 Tagihan akseptasi - bersih 1.347.147 1.915.306 924.265 - - - 4.186.718 Penyertaan - bersih - - - - - 24.603 24.603 Aktiva pajak tangguhan - bersih - - - - - 770.686 770.686 Aktiva tetap - bersih - - - - - 2.644.785 2.644.785 Aktiva lain-lain - bersih - - - - - 3.259.216 3.259.216

42.399.479 22.657.183 68.343.652 63.597.373 24.095.331 24.476.838 245.569.856

Page 82: Bbca Lkt Des 2008

PT BANK CENTRAL ASIA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI

Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2008 dan 2007 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

79

33. JATUH TEMPO AKTIVA DAN KEWAJIBAN (lanjutan)

Jatuh tempo aktiva dan kewajiban pada tanggal 31 Desember 2008 adalah sebagai berikut: (lanjutan) Tanpa Bunga dan Tidak Memiliki Hingga >1 - 3 >3 bulan - Lebih dari 5 Kontrak 1 bulan bulan 1 tahun > 1 - 5 tahun tahun Jatuh Tempo Jumlah

Kewajiban: Kewajiban segera - - - - - 1.158.323 1.158.323 Simpanan dari nasabah 193.662.021 5.120.938 10.745.962 - - - 209.528.921 Simpanan dari bank lain 2.370.748 22.894 19.500 1.635.000 - - 4.048.142 Surat berharga yang dijual dengan janji dibeli kembali 49.892 - - - - - 49.892 Kewajiban derivatif - - - - - 80.394 80.394 Kewajiban akseptasi 1.184.868 1.487.976 436.538 - - - 3.109.382 Surat berharga yang diterbitkan - - - 498.088 - 37.654 535.742 Pinjaman yang diterima 81.095 20.000 802 346.428 - - 448.325

Estimasi kerugian atas transaksi rekening administratif - - - - - 54.233 54.233 Hutang pajak - - - - - 504.635 504.635 Beban masih harus dibayar - - - - - 107.857 107.857 Kewajiban lain-lain 12.955 - - - - 2.651.745 2.664.700

197.361.579 6.651.808 11.202.802 2.479.516 - 4.594.841 222.290.546

Posisi neto (154.962.100) 16.005.375 57.140.850 61.117.857 24.095.331 19.881.997 23.279.310

Jatuh tempo aktiva dan kewajiban pada tanggal 31 Desember 2007 adalah sebagai berikut:

Tanpa Bunga dan Tidak Memiliki Hingga >1 - 3 >3 bulan - Lebih dari 5 Kontrak 1 bulan bulan 1 tahun > 1 - 5 tahun tahun Jatuh Tempo Jumlah

Aktiva: Kas - - - - - 7.675.723 7.675.723 Giro pada Bank Indonesia 11.705.372 - - - - 9.166.583 20.871.955 Giro pada bank lain - bersih 303.429 - - - - - 303.429 Penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain - bersih 4.031.463 99.000 523.490 1.737.450 - - 6.391.403 Surat-surat berharga - bersih 38.889.434 - 1.951.522 3.048.857 1.958.120 - 45.847.933 Obligasi pemerintah 4.619.795 - 12.655.436 22.431.311 7.071.408 - 46.777.950 Tagihan derivatif - bersih - - - - - 21.821 21.821 Kredit yang diberikan 6.135.638 7.453.748 33.609.733 24.840.196 10.349.318 - 82.388.633 Penyisihan penghapusan - - - - - (1.686.152) (1.686.152) Investasi dalam sewa guna usaha, bersih 266 317 13.509 13.645 - - 27.737 Piutang pembiayaan konsumen - bersih 12.457 2.335 717.809 614.860 - - 1.347.461 Tagihan akseptasi - bersih 785.535 854.530 675.638 - - - 2.315.703 Penyertaan - bersih - - - - - 1.493 1.493 Aktiva pajak tangguhan - bersih - - - - - 376.154 376.154 Aktiva tetap - bersih - - - - - 2.264.841 2.264.841 Aktiva lain-lain - bersih - - - - - 3.078.924 3.078.924

66.483.389 8.409.930 50.147.137 52.686.319 19.378.846 20.899.387 218.005.008

Page 83: Bbca Lkt Des 2008

PT BANK CENTRAL ASIA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI

Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2008 dan 2007 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

80

33. JATUH TEMPO AKTIVA DAN KEWAJIBAN (lanjutan)

Jatuh tempo aktiva dan kewajiban pada tanggal 31 Desember 2007 adalah sebagai berikut: (lanjutan) Tanpa Bunga dan Tidak Memiliki Hingga >1 - 3 >3 bulan - Lebih dari 5 Kontrak 1 bulan bulan 1 tahun > 1 - 5 tahun tahun Jatuh Tempo Jumlah

Kewajiban: Kewajiban segera - - - - - 931.095 931.095 Simpanan dari nasabah 180.381.804 3.471.388 5.318.999 - - - 189.172.191 Simpanan dari bank lain 640.492 2.500 13.000 1.408.950 - - 2.064.942 Kewajiban derivatif - - - - - 31.226 31.226 Kewajiban akseptasi 637.960 620.839 433.104 - - - 1.691.903 Surat berharga yang diterbitkan - - - 496.441 - 35.341 531.782 Pinjaman yang diterima 184.884 35.000 556.130 284.618 23.363 - 1.083.995 Estimasi kerugian atas transaksi rekening administratif - - - - - 61.853 61.853 Hutang pajak - - - - - 500.871 500.871 Beban masih harus dibayar - - - - - 131.337 131.337 Kewajiban lain-lain - - - 57.058 - 1.305.024 1.362.082

181.845.140 4.129.727 6.321.233 2.247.067 23.363 2.996.747 197.563.277

Posisi neto (115.361.751) 4.280.203 43.825.904 50.439.252 19.355.483 17.902.640 20.441.731

34. POSISI DEVISA NETO Posisi devisa neto (“PDN”) Bank pada tanggal 31 Desember 2008 dan 2007 dihitung berdasarkan

Peraturan Bank Indonesia No. 5/13/PBI/2003 tanggal 17 Juli 2003 dan perubahannya, Peraturan Bank Indonesia No. 6/20/PBI/2004 tanggal 15 Juli 2004 dan No. 7/37/PBI/2005 tanggal 30 September 2005.

Berdasarkan peraturan tersebut di atas, bank-bank diwajibkan untuk memelihara posisi devisa neto

(termasuk semua kantor cabang dalam dan luar negeri) secara keseluruhan dan untuk neraca setinggi-tingginya 20% dari modal.

Posisi devisa neto secara keseluruhan merupakan angka penjumlahan dari nilai absolut untuk jumlah

dari (i) selisih bersih aktiva dan kewajiban untuk setiap mata uang asing dan (ii) selisih bersih tagihan dan kewajiban, berupa komitmen dan kontinjensi di rekening administratif (transaksi rekening administratif) untuk setiap mata uang asing, yang semuanya dinyatakan dalam rupiah. Sedangkan posisi devisa neto untuk neraca, merupakan angka penjumlahan dari selisih bersih aktiva dan kewajiban dalam neraca untuk setiap mata uang asing yang semuanya dinyatakan dalam rupiah.

Page 84: Bbca Lkt Des 2008

PT BANK CENTRAL ASIA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI

Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2008 dan 2007 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

81

34. POSISI DEVISA NETO (lanjutan) Posisi devisa neto Bank pada tanggal 31 Desember 2008 dan 2007 adalah sebagai berikut:

2008 2007

Posisi devisa Selisih Posisi Posisi devisa Selisih Posisi neto untuk bersih devisa neto untuk bersih devisa neraca tagihan dan neto secara neraca tagihan dan neto secara (selisih bersih kewajiban keseluruhan (selisih bersih kewajiban keseluruhan aktiva dan di rekening (nilai aktiva dan di rekening (nilai kewajiban) administratif absolut) kewajiban) administratif absolut)

USD 661.441 (669.185) 7.744 34.196 27.496 61.692 SGD 10.041 (8.744) 1.297 7.352 (6.143) 1.209 JPY (30.381) 30.312 69 (109.355) 110.329 974 EUR 29.984 (24.570) 5.414 9.731 (7.875) 1.856 AUD 26.403 (23.056) 3.347 4.629 (2.876) 1.753 GBP 3.765 (4.727) 962 172 1.876 2.048 HKD 3.792 (3.270) 522 (2.345) 3.286 941 CHF 950 2 952 (60) 1.903 1.843 DKK (93) 1.091 998 805 - 805 CAD (42) 1.095 1.053 280 - 280 SAR 342 - 342 298 - 298 SEK 504 - 504 551 - 551 MYR (317) - 317 (286) - 286 Lain-lain 273 - 273 102 - 102

Jumlah 706.662 23.794 (53.930) 74.638 Jumlah modal (Catatan 35) 20.876.066 20.876.066 18.590.263 18.590.263

Persentase PDN terhadap modal 3,385% 0,114% 0,290% 0,401%

Rasio PDN per 31 Desember 2008 jika menggunakan modal bulan November 2008 (tidak diaudit)

adalah sebagai berikut:

Modal Bulan November 2008 20.678.987 Rasio PDN (Neraca) 3,417% Rasio PDN (Keseluruhan) 0,115% 35. RASIO KEWAJIBAN PENYEDIAAN MODAL MINIMUM Perhitungan rasio kewajiban penyediaan modal minimum dilakukan sesuai dengan Surat Edaran Bank

Indonesia No. 7/10/DPNP tanggal 31 Maret 2005 sebagai perubahan atas Surat Edaran Bank Indonesia No. 3/30/DPNP tanggal 14 Desember 2001 dan Surat Edaran Bank Indonesia No. 5/23/DPNP tanggal 29 September 2003.

Peraturan Bank Indonesia No. 3/21/PBI/2001 tanggal 13 Desember 2001 mewajibkan bank-bank

untuk memenuhi rasio kewajiban penyediaan modal minimum sebesar 8%. Peraturan Bank Indonesia No. 5/12/PBI/2003 tanggal 17 Juli 2003 mewajibkan bank-bank di Indonesia dengan kualifikasi tertentu untuk memperhitungkan risiko pasar (market risk) dalam perhitungan rasio kewajiban penyediaan modal minimum dan wajib memenuhi rasio kewajiban penyediaan modal minimum sebesar 8% dengan memperhitungkan risiko pasar.

Peraturan Bank Indonesia No. 8/6/PBI/2006 tanggal 30 Januari 2006 dan Surat Edaran Bank

Indonesia No. 8/27/DPNP tanggal 27 November 2006 mewajibkan bank-bank untuk memenuhi ketentuan kewajiban penyediaan modal minimum untuk bank secara individual maupun secara konsolidasi. Perhitungan rasio kewajiban penyediaan modal minimum secara konsolidasi dilakukan dengan menghitung modal dan aktiva tertimbang menurut risiko dari laporan keuangan konsolidasi sebagaimana diatur dalam ketentuan Bank Indonesia yang berlaku.

Page 85: Bbca Lkt Des 2008

PT BANK CENTRAL ASIA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI

Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2008 dan 2007 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

82

35. RASIO KEWAJIBAN PENYEDIAAN MODAL MINIMUM (lanjutan) Rasio kewajiban penyediaan modal minimum Bank pada tanggal 31 Desember 2008 dan

31 Desember 2007, dihitung berdasarkan Peraturan Bank Indonesia dengan memperhitungkan risiko pasar, adalah sebagai berikut:

2008 2007

Komponen modal: A. Modal inti: Modal disetor 1.540.938 1.540.938 Cadangan tambahan modal 19.483.305 15.745.800 Modal saham diperoleh kembali (808.585) (190.996)

20.215.658 17.095.742

B. Modal pelengkap: Cadangan revaluasi aktiva tetap - 1.059.907 Cadangan umum penyisihan penghapusan aktiva produktif 1.677.006 1.236.708

1.677.006 2.296.615

Jumlah modal inti dan modal pelengkap 21.892.664 19.392.357 Dikurangi : Penyertaan (1.016.598) (802.094)

Jumlah modal 20.876.066 18.590.263

Aktiva Tertimbang Menurut Risiko 132.276.897 96.705.929

Rasio kewajiban penyediaan modal minimum yang tersedia 15,78% 19,22%

Rasio kewajiban penyediaan modal minimum Bank pada tanggal 31 Desember 2008 dan 2007 tanpa memperhitungkan risiko pasar adalah 15,56% dan 18,79%.

Rasio kewajiban penyediaan modal minimum Bank secara konsolidasi pada tanggal 31 Desember

2008 dengan memperhitungkan risiko pasar adalah 16,27% dan tanpa memperhitungkan risiko pasar adalah 16,10%.

Rasio kewajiban penyediaan modal minimum Bank secara konsolidasi pada tanggal 31 Desember 2007 dengan memperhitungkan risiko pasar adalah 19,69% dan tanpa memperhitungkan risiko pasar adalah 19,33%. Sesuai dengan Peraturan Bank Indonesia di atas, rasio kewajiban penyediaan modal minimum harus dihitung tanpa memperhitungkan dampak dari pajak tangguhan.

36. MANAJEMEN RISIKO Bank menyadari bahwa dalam melaksanakan kegiatannya, selalu terdapat risiko yang melekat

(inheren) dalam setiap kegiatan Bank, yaitu dalam bentuk risiko kredit, risiko likuiditas, risiko pasar atas nilai tukar valuta asing dan tingkat suku bunga, risiko operasional, risiko hukum, risiko reputasi, risiko strategik dan risiko kepatuhan.

Untuk itu Bank telah mengimplementasikan suatu Kerangka Dasar Manajemen Risiko (Risk

Management Framework) terpadu, yang merupakan sarana untuk penentuan strategi, organisasi, kebijakan dan pedoman, serta infrastruktur untuk memastikan bahwa semua risiko yang dihadapi Bank dapat dikenali, diukur, dikendalikan dan dilaporkan dengan baik.

Page 86: Bbca Lkt Des 2008

PT BANK CENTRAL ASIA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI

Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2008 dan 2007 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

83

36. MANAJEMEN RISIKO (lanjutan) Bank memiliki Komite Manajemen Risiko untuk merekomendasikan kebijakan dan membahas

permasalahan risiko yang dihadapi Bank secara keseluruhan. Selain komite tersebut, terdapat beberapa komite lain yang bertugas untuk menangani risiko-risiko

secara lebih spesifik yaitu antara lain: Komite Kebijakan Perkreditan, Komite Pemutus Kredit dan Komite Aktiva dan Pasiva (Asset and Liability Committee - ALCO).

Produk dan Aktivitas Baru Setiap rencana penerbitan produk dan aktivitas baru senantiasa dilakukan kajian risiko menyeluruh

sesuai jenis risiko yang terdapat pada PBI No. 5/8/PBI/2003. Manajemen aktiva dan pasiva ALCO bertanggung jawab atas pengevaluasian, pengusulan dan penerapan strategi pendanaan dan

investasi Bank. Ruang lingkup ALCO adalah mengelola risiko likuiditas, risiko tingkat suku bunga, dan risiko nilai tukar valuta asing; meminimalkan biaya pendanaan serta mempertahankan likuiditas pada saat yang bersamaan; dan mengoptimalkan perolehan pendapatan bunga Bank dengan pengalokasian dana secara hati-hati pada aktiva produktif. ALCO diketuai oleh Presiden Direktur (merangkap anggota), dengan anggota lainnya terdiri dari lima orang direktur, Kepala Divisi Tresuri, Kepala Divisi Keuangan dan Akuntansi, Kepala Divisi Bisnis Korporasi, Kepala Divisi Bisnis Kecil dan Menengah, Kepala Divisi Perbankan Konsumer, Kepala Divisi Perbankan Internasional, Kepala Unit Bisnis Kredit Konsumer, Kepala Divisi Kartu Kredit dan Kepala Satuan Kerja Manajemen Risiko. Anggota ALCO mengadakan rapat sekurang-kurangnya sekali dalam sebulan dan bertanggung jawab langsung kepada Direksi.

Proses pengelolaan aktiva dan pasiva Bank dimulai dengan pengkajian parameter ekonomi yang

mempengaruhi Bank, yang umumnya terdiri dari tingkat inflasi, likuiditas pasar, penyediaan uang, tingkat suku bunga SBI, nilai tukar dolar AS terhadap rupiah dan faktor makro ekonomi lainnya. Risiko likuiditas, valuta asing dan tingkat suku bunga dikaji oleh Satuan Kerja Manajemen Risiko Pasar dan dilaporkan kepada ALCO. ALCO kemudian menentukan strategi penetapan tingkat bunga simpanan dan kredit berdasarkan kondisi dan persaingan di pasar.

Manajemen risiko kredit Organisasi perkreditan terus dikembangkan dan disempurnakan dengan berbasiskan penerapan

prinsip “empat mata” (“four eyes principle”) dimana keputusan kredit ditentukan oleh dua pihak yaitu sisi analisa risiko kredit dan sisi pengembangan bisnis.

Penyempurnaan kebijakan perkreditan Bank terus dilakukan sejalan dengan pedoman Bank Indonesia

serta sesuai dengan “International Best Practices”.

Penyempurnaan prosedur dan sistem manajemen risiko perkreditan dilakukan melalui pengembangan “loan origination system” atau alur kerja proses pengolahan kredit sehingga proses kredit yang efektif dan efisien dapat tercapai. Pengembangan sistem pengukuran profil risiko debitur terus dikembangkan agar dapat diterapkan secara menyeluruh. Proses pembangunan database telah mulai dilakukan.

Komite Kebijakan Perkreditan bertanggung jawab untuk merumuskan kebijakan dan strategi

perkreditan, terutama yang berkaitan dengan prinsip kehati-hatian dalam perkreditan, memantau penerapan kebijakan dan strategi perkreditan agar dapat dilaksanakan secara konsisten dan konsekuen, dan merumuskan pemecahan atas kendala penerapannya.

Page 87: Bbca Lkt Des 2008

PT BANK CENTRAL ASIA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI

Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2008 dan 2007 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

84

36. MANAJEMEN RISIKO (lanjutan) Manajemen risiko kredit (lanjutan) Komite Pemutus Kredit memiliki tanggung jawab untuk mengevaluasi dan memberikan keputusan

kredit sesuai dengan batas wewenang/jenis kredit yang ditetapkan oleh Direksi melalui Rapat Komite Pemutus Kredit atau Edaran Direksi. Memberikan pengarahan lebih lanjut apabila perlu diadakan analisa kredit yang lebih mendalam dan komprehensif bilamana informasi yang ada belum mencukupi untuk digunakan dalam pengambilan keputusan. Melakukan koordinasi dengan ALCO dalam hal aspek pendanaan kredit. Melaksanakan tugasnya terutama yang berkaitan dengan pemberian persetujuan kredit berdasarkan kemahiran profesionalismenya secara jujur, objektif, cermat dan seksama, dan menolak permintaan dan/atau pengaruh pihak-pihak penerima kredit saat memberikan persetujuan kredit sehingga persetujuan kredit tidak bersifat formalitas saja.

Bank juga telah mengembangkan sistem pemeringkat risiko debitur yang lebih dikenal dengan Internal Credit Risk Rating System. Internal Credit Risk Rating terdiri atas 10 kategori peringkat risiko dari yang paling baik, RR1, sampai dengan yang paling buruk, RR10. Pemberian peringkat kepada setiap debitur menjadi suatu masukan yang berharga yang membantu pejabat yang berwenang dalam memutuskan suatu usulan perkreditan dengan lebih baik.

Dalam konteks manajemen risiko yang lebih luas, pengembangan database atas Internal Credit Risk

Rating terus dilakukan karena Internal Credit Risk Rating merupakan salah satu komponen utama dalam pengukuran risiko yang dikaitkan dengan ketentuan permodalan yang disebutkan oleh Basel Accord II untuk metode IRB (Internal Rating Based) Approach. Selain itu hasil pengukuran risiko yang berbasiskan rating ini juga dapat menjadi sarana dalam pengembangan “pricing” yang lebih sesuai dengan tingkat risiko dari debitur sesuai dengan ketentuan yang ada pada Peraturan Bank Indonesia No. 5/8/PBI/2003 tanggal 19 Mei 2003 berkaitan dengan risk-based pricing, dan juga dalam rangka pengembangan portofolio perkreditan.

Dalam tahap awal pengelolaan portofolio ini dilakukan untuk menghindarkan risk concentration

dengan menentukan limit-limit antara lain sektor industri, exposure perseorangan dan grup usaha. Seiring dengan perkembangan rating database, teknologi, sumber daya manusia, tingkat kompleksitas bank, pasar serta regulasi yang mendukung, manajemen portofolio akan dikembangkan secara lebih aktif dan dinamis sehingga mengarah kepada alokasi optimal dari modal Bank pada suatu tingkat risiko/risk appetite yang bisa diterima. Untuk memperlengkapi pengelolaan risiko kredit, Bank juga telah melakukan analisa stress testing terhadap portofolio kredit serta melakukan monitoring terhadap hasil stress testing tersebut. Sebagai respon atas kondisi perubahan pasar dan gejolak ekonomi yang masih terjadi saat ini, Bank melakukan analisa stress testing ini secara berkala. Stress testing digunakan sebagai alat Bank dalam memperkirakan besarnya dampak risiko pada "stressful condition" dan memungkinkan Bank membuat strategi yang sesuai untuk memitigasi risiko tersebut sebagai bagian dari pelaksanaan "contingency plan" oleh Bank.

Pada tahun 2008, sesuai arahan Bank Indonesia, Bank merencanakan mengimplementasikan

Standardized Approach untuk memenuhi ketentuan Bank Indonesia dalam menghitung kewajiban pemenuhan modal minimum Bank. Tahap persiapan seperti gap analysis antara kondisi Bank saat ini dengan kondisi yang dipersyaratkan dalam implementasi Standardized Approach telah selesai dilaksanakan. Bank juga telah menyiapkan rancangan kebijakan untuk menerapkan Basel Accord II pada risiko kredit. Rancangan kebijakan tersebut juga telah dijadikan dasar untuk melakukan system enhancement agar sejalan dengan standar Basel Accord II.

Page 88: Bbca Lkt Des 2008

PT BANK CENTRAL ASIA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI

Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2008 dan 2007 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

85

36. MANAJEMEN RISIKO (lanjutan) Manajemen risiko likuiditas Bank sangat mementingkan penjagaan kecukupan likuiditas dalam memenuhi komitmennya kepada

para nasabah dan pihak lainnya, baik dalam rangka pemberian kredit, pembayaran kembali simpanan nasabah, maupun untuk memenuhi kebutuhan likuiditas operasional. Fungsi pengelolaan kebutuhan likuiditas secara keseluruhan ini dilakukan oleh ALCO dan secara operasional oleh Divisi Tresuri.

Bank menjaga likuiditas dengan mempertahankan jumlah aktiva likuid yang cukup untuk membayar

simpanan para nasabah, dan menjaga agar jumlah aktiva yang jatuh tempo pada setiap periode dapat menutupi jumlah kewajiban yang jatuh tempo.

Aktiva likuid Bank terutama terdiri dari penempatan pada bank lain dan lembaga keuangan lainnya,

SBI, giro pada Bank Indonesia dan kas. Apabila Bank memerlukan likuiditas, dengan segera Bank dapat menarik cadangan dana dalam giro pada Bank Indonesia, menjual SBI dengan perjanjian pembelian kembali atau mencari pinjaman di pasar uang antar bank di Indonesia. Cadangan utama Bank terdiri dari cadangan Giro Wajib Minimum dan kas di kantor-kantor cabang.

Saat ini Peraturan Bank Indonesia mewajibkan Bank untuk menjaga likuiditas (Giro Wajib Minimum)

secara harian, dalam bentuk simpanan pada Bank Indonesia sekurang-kurangnya sebesar 5% dari kewajiban pihak ketiga bukan bank dalam rupiah dan 1% dari kewajiban pihak ketiga dalam valuta asing (termasuk bank) (Catatan 5).

Bank menentukan tingkat suku bunga simpanan berdasarkan kondisi pasar dan persaingan. Tingkat

suku bunga pada umumnya bervariasi tergantung pada jangka waktu dan besarnya simpanan. Tingkat suku bunga giro dan tabungan bersifat mengambang dan ditinjau secara berkala sesuai dengan kondisi pasar, sedangkan tingkat suku bunga deposito berjangka bersifat tetap, sesuai dengan jangka waktunya.

Manajemen risiko nilai tukar valuta asing Perdagangan valuta asing Bank diatur dalam ketentuan dan kebijakan internal dan Peraturan Bank

Indonesia mengenai posisi devisa neto (PDN). Bank Indonesia membatasi posisi devisa neto (gabungan cabang dalam dan luar negeri) untuk semua jenis valuta asing pada neraca maupun rekening administratif tidak boleh melebihi 20% dari modal bank.

Dalam mengelola risiko nilai tukar valuta asingnya, Bank memusatkan pengelolaan posisi devisa neto

pada Divisi Tresuri, yang menggabungkan laporan posisi devisa neto harian dari semua cabang. Secara umum, setiap cabang diharuskan untuk menutup risiko nilai tukar valuta asingnya pada setiap akhir hari kerja, walaupun ada batas toleransi posisi devisa neto untuk setiap cabang tergantung pada besarnya aktivitas transaksi valuta asing di cabang tersebut. Bank membuat laporan posisi devisa neto harian yang menggabungkan posisi devisa neto dalam neraca maupun rekening administratif (off-balance sheet accounts).

Pendapatan Bank dari perdagangan valuta asing terutama diperoleh dari transaksi yang dilakukan

oleh nasabahnya. Saat ini, Bank pada umumnya tidak melakukan perdagangan untuk mencari keuntungan, meskipun memang ada kalanya Bank memiliki posisi devisa neto dalam jumlah terbatas, sesuai dengan ketentuan internal dan pandangan Bank terhadap pergerakan nilai tukar valuta asing.

Page 89: Bbca Lkt Des 2008

PT BANK CENTRAL ASIA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI

Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2008 dan 2007 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

86

36. MANAJEMEN RISIKO (lanjutan) Manajemen risiko nilai tukar valuta asing (lanjutan) Kewajiban Bank dalam valuta asing terutama terdiri dari simpanan dan pinjaman yang diterima dalam

dolar AS. Untuk memenuhi peraturan posisi devisa neto, Bank mempertahankan aktivanya yang terdiri dari penempatan pada bank lain dan kredit yang diberikan dalam dolar Amerika Serikat.

Manajemen risiko tingkat suku bunga Komponen utama kewajiban Bank yang sensitif terhadap pergerakan tingkat suku bunga adalah

simpanan, sedangkan aktiva Bank yang sensitif adalah obligasi pemerintah, surat-surat berharga, dan kredit yang diberikan. ALCO secara berkala memantau perkembangan pasar dan menyesuaikan tingkat suku bunga simpanan dan kredit yang diberikan. Bank menggunakan "earning approach" dan "economic value approach" untuk mengukur risiko suku bunga pada banking book. Pengukuran risiko dilakukan terhadap mata uang Rupiah dan valuta asing (USD) untuk kemudian dilaporkan kepada ALCO. Sedangkan untuk pengukuran risiko suku bunga pada trading book, Bank menggunakan metode Value at Risk (VaR).

Bank menentukan tingkat suku bunga simpanan dengan memantau pergerakan tingkat suku bunga

SBI dan mengkaji tingkat suku bunga simpanan yang ditawarkan oleh bank pesaing. Tingkat suku bunga kredit ditetapkan dengan menambahkan marjin tertentu atas biaya pendanaan Bank (termasuk biaya pendanaan Giro Wajib Minimum).

Manajemen risiko operasional Risk and Control Self Assessment (RCSA) Basel Accord II mewajibkan Bank untuk memasukkan risiko operasional sebagai salah satu komponen

di dalam perhitungan kecukupan modal suatu bank. Sehubungan dengan hal tersebut, pada tahun 2002 Bank telah melaksanakan Risk Self Assessment (RSA) tahap awal ke seluruh cabang/kanwil dan beberapa divisi di Kantor Pusat. Salah satu tujuannya pelaksanaan RSA ini adalah untuk mensosialisasikan risk culture (budaya mengelola risiko) dan meningkatkan risk awareness (kesadaran akan risiko) yang merupakan syarat utama dalam pengelolaan risiko. Dengan meningkatnya risk culture diharapkan akan mampu meningkatkan budaya kontrol risiko pada setiap karyawan dalam melaksanakan aktifitas usaha sehari-hari.

Dalam pelaksanaannya, RSA masih terus dilakukan dan disempurnakan dengan tujuan untuk lebih

menanamkan “awareness” dalam pengelolaan risiko bagi staf di unit kerja terkait. Pada tahun 2006 program RSA telah disempurnakan dengan memasukkan unsur kontrol dalam penilaian risiko sehingga nama RSA diubah menjadi Risk and Control Self Assessment (RCSA). Setelah terjadi penyempurnaan metodologi menjadi RCSA, tahun 2007 implementasi dilakukan dengan menggunakan metode sampling. Namun tahun 2008, implementasi RCSA dilakukan dengan metode yang berbeda yaitu dalam bentuk diskusi dengan unit kerja dan dilanjutkan dengan penilaian risiko.

Loss Event Database (LED) Bank juga telah memiliki database kasus/kerugian - kerugian yang terjadi di seluruh unit kerja yang

dikenal dengan nama metode Incident Reporting System (IRS). IRS bertujuan untuk memudahkan Bank dalam menganalisa jenis kasus atau permasalahan yang dihadapi, sehingga dapat segera diambil tindakan perbaikan dan pencegahan atas kasus yang ada. Tujuan akhir dari IRS adalah agar risiko kerugian yang mungkin terjadi dapat diminimalkan. Selain itu IRS juga digunakan sebagai dasar untuk perhitungan alokasi beban modal (capital charge) dan pemantauan secara berkesinambungan terhadap kejadian-kejadian yang dapat menimbulkan risiko operasional dan kerugian operasional yang telah terjadi pada Bank. Saat ini metode IRS yang telah diimplementasikan di seluruh Kantor Wilayah dan Cabang juga telah disempurnakan dan berganti nama menjadi Loss Event Database (LED).

Page 90: Bbca Lkt Des 2008

PT BANK CENTRAL ASIA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI

Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2008 dan 2007 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

87

36. MANAJEMEN RISIKO (lanjutan) Manajemen risiko operasional (lanjutan) Operational Risk Management Information System (ORMIS) Proses penggabungan kedua metode ini (RCSA dan LED) juga telah dilakukan pada tahun 2007, yang

dikenal dengan aplikasi ORMIS (integrasi antara RCSA dan LED secara on-line dengan beberapa penambahan fitur seperti penilaian kontrol pada setiap risiko di unit kerja).

Key Risk Indicator (KRI) Metode RCSA dan LED juga telah dilengkapi dengan diterapkannya metode Key Risk Indicator (KRI)

pada pertengahan tahun 2008. KRI adalah suatu metode yang memberikan suatu indikator atas kemungkinan terjadinya/peningkatan risiko operasional di suatu unit kerja. Setelah dilakukan uji coba implementasi atas metode KRI, Bank melakukan penyempurnaan atas metode tersebut. Hingga akhir tahun 2008, hampir seluruh wilayah telah menerapkan metode KRI ini.

Basic Indicator Approach (BIA) Pada tahun 2008, sesuai regulasi Bank Indonesia, Bank akan mengimplementasikan Basic Indicator

Approach untuk memenuhi ketentuan Bank Indonesia dalam menghitung kewajiban penyediaan modal minimum Bank (sebagai tahap awal implementasi).

Analisa Produk/Jasa Baru Selain itu, untuk mengenali dan mengendalikan risiko atas suatu produk/layanan baru, pada bulan

November 2002 Bank telah mengeluarkan ketentuan product sign-off procedures, yaitu suatu prosedur yang mengharuskan adanya persetujuan dari unit-unit kerja terkait untuk suatu produk/layanan baru yang akan diluncurkan ke pasar. Dengan demikian risiko yang mungkin timbul dari produk/layanan baru tersebut dapat diantisipasi lebih awal.

Manajemen risiko hukum Risiko hukum adalah risiko yang disebabkan oleh adanya kelemahan aspek yuridis. Kelemahan aspek

yuridis antara lain disebabkan adanya tuntutan hukum, ketiadaan peraturan perundang-undangan yang mendukung, atau kelemahan perikatan seperti tidak dipenuhinya syarat sahnya kontrak dan pengikatan agunan yang tidak sempurna.

Risiko hukum melekat pada aktivitas fungsional perkreditan (penyediaan dana), tresuri dan investasi,

operasional dan jasa, jasa pembiayaan perdagangan, teknologi sistem informasi dan sistem informasi manajemen, dan pengelolaan sumber daya manusia.

Risiko hukum inheren dinilai berdasarkan potensial kerugian atas kasus yang sedang dalam proses di

pengadilan dibagi dengan modal Bank. Parameter yang digunakan untuk menghitung potensial kerugian atas kasus yang sedang dalam proses di pengadilan adalah dasar gugatan (kasus posisi), nilai perkara, dan dokumentasi hukum.

Untuk mengidentifikasi, mengukur, memantau dan mengendalikan risiko hukum, maka Bank telah

membentuk Satuan Kerja Hukum dan Kepatuhan (SKHK) di Kantor Pusat dan unit kerja hukum di beberapa Kantor Wilayah dan Kantor Cabang.

Page 91: Bbca Lkt Des 2008

PT BANK CENTRAL ASIA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI

Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2008 dan 2007 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

88

36. MANAJEMEN RISIKO (lanjutan) Manajemen risiko hukum (lanjutan) Dalam rangka memitigasi risiko hukum, SKHK telah melakukan hal-hal sebagai berikut:

a) Membuat standarisasi dokumen hukum (antara lain perjanjian kredit, pengikatan agunan, perjanjian kerjasama, perjanjian sewa menyewa dan perjanjian outsourcing), menelaah kembali setiap perjanjian sebelum ditandatangani oleh pejabat Bank dan memberikan pendapat hukum atas permasalahan hukum yang terjadi.

b) Membuat manual kerja bagi staf hukum dan admin kredit di kanwil dan cabang. c) Mengadakan forum komunikasi secara periodik untuk meningkatkan kompetensi staf hukum

kanwil dan cabang, mensosialisasikan modus operandi kasus yang pernah terjadi dan pedoman penanganan kasus secara hukum.

d) Melakukan pembelaan hukum atas perkara perdata yang melibatkan Bank yang sedang dalam

proses di pengadilan dan arbitrase, serta memonitor perkembangan kasusnya. e) Mendampingi pejabat/karyawan Bank sehubungan dengan proses hukum di kepolisian,

kejaksaan, pengadilan, Komisi Pemberantasan Korupsi dan instansi lainnya, untuk memberikan perlindungan hukum bagi Bank dan atau pejabat/karyawan Bank.

f) Menyusun rencana strategi pengamanan kredit (bekerja sama dengan unit kerja lain, antara lain

Biro Penyelamatan Kredit) sehubungan dengan permasalahan kredit macet. g) Mendaftarkan hak milik kekayaan intelektual atas produk-produk Bank pada instansi yang

berwenang dan mengamankan kepemilikan atas aset-aset Bank antara lain hak atas tanah dan bangunan Bank memonitor dan melakukan tindakan hukum atas pelanggaran hak kekayaan intelektual milik Bank.

h) Meminta cabang membuat laporan hasil pengendalian risiko hukum secara periodik kepada

SKHK. i) Meminta pendapat konsultan hukum independen atau pendapat dari instansi yang berwenang

dalam hal terdapat peraturan yang tidak atau kurang jelas atau multi tafsir.

Sesuai dengan Peraturan Bank Indonesia No. 5/8/PBI/2003 tanggal 19 Mei 2003, Bank telah membuat Kebijakan Pengendalian Risiko Hukum yang telah diimplementasikan sejak tahun 2005.

Manajemen risiko reputasi Risiko reputasi adalah risiko yang disebabkan oleh adanya publikasi negatif yang terkait dengan

kegiatan usaha Bank atau persepsi negatif terhadap Bank. Penilaian atas risiko reputasi dilakukan dengan menggunakan parameter-parameter seperti frekuensi

keluhan dan publikasi negatif serta pencapaian penyelesaian keluhan. Penilaian tersebut disusun dalam laporan profil risiko reputasi setiap triwulan.

Organisasi pendukung yang secara khusus menangani risiko reputasi terdiri dari Sentra Operasi

Pembayaran Domestik (SOPD), Divisi Pengembangan dan Jasa (DPDJ), Divisi Pengembangan Operasi (DPO), Divisi Kartu Kredit (DKK), Kantor Cabang Utama dan Kantor Cabang Pembantu.

Page 92: Bbca Lkt Des 2008

PT BANK CENTRAL ASIA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI

Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2008 dan 2007 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

89

36. MANAJEMEN RISIKO (lanjutan) Manajemen risiko reputasi (lanjutan) Untuk mengelola dan mengendalikan risiko reputasi, Bank didukung oleh fasilitas Halo BCA (layanan

telepon 24 jam untuk informasi, saran dan keluhan). Kebijakan/pedoman manajemen risiko reputasi sesuai dengan Peraturan Bank Indonesia

No. 5/8/PBI/2003 tanggal 19 Mei 2003 telah tercakup dalam Kebijakan Dasar Manajemen Risiko Bank tahun 2004 dan Kebijakan Manajemen Risiko Reputasi. Di samping itu Bank juga telah mempunyai Pedoman Komunikasi dan Pedoman Penyelesaian Keluhan.

Manajemen risiko reputasi antara lain menyempurnakan pedoman yang ada dengan Peraturan Bank

Indonesia No. 7/7/PBI/2005 tanggal 20 Januari 2005 tentang Penyelesaian Pengaduan Nasabah dan Surat Edaran Bank Indonesia No. 7/24/DPNP tanggal 18 Juli 2005 tentang Penyelesaian Pengaduan Nasabah, telah diimplementasikan secara internal.

Manajemen risiko strategik Risiko strategik adalah risiko yang antara lain disebabkan adanya penetapan dan pelaksanaan strategi

Bank yang tidak tepat atau kurang responsifnya Bank terhadap perubahan eksternal. Parameter yang digunakan dalam menilai risiko strategik adalah realisasi kredit, secondary reserves,

dana pihak ketiga dan fee-based income.

Risiko strategis inheren dapat timbul dari penerapan dan pelaksanaan strategi Bank pada aktivitas fungsional perkreditan, tresuri dan investasi serta operasional dan jasa. Sistem pengendalian risiko strategik dilakukan melalui hal-hal sebagai berikut:

• Dewan Komisaris dan Direksi turut aktif dalam pengawasan dan pemantauan atas penentuan dan

pelaksanaan strategi usaha Bank.

• Bank memiliki Satuan Kerja Perencanaan dan Pembinaan Wilayah/SKPPW dengan misi mendukung dan meningkatkan kemantapan pertumbuhan Bank melalui perencanaan, pengembangan riset dan pendayagunaan organisasi serta pembinaan wilayah dan cabang.

• Adanya kebijakan, prosedur dan penetapan batas risiko strategik untuk mengukur kemajuan yang

dicapai dan kinerja sesuai jadwal yang ditetapkan.

• Pengelolaan dan pengendalian risiko strategik didukung dengan aplikasi pendukung seperti financial model, sumber-sumber data/informasi yang terpercaya, evaluasi dan analisa kinerja yang dilakukan secara bulanan, triwulanan, setengah tahunan dan tahunan.

• Pengembangan infrastruktur pendukung terus dilakukan dari waktu ke waktu, seperti telah

diimplementasikannya penggunaan perangkat lunak “Hyperion Budgeting Systems” secara terintegrasi serta on-line dalam proses pembuatan anggaran Bank.

Rencana pengembangan manajemen risiko strategik adalah:

• Mempertajam perumusan arahan strategi bisnis untuk meningkatkan kinerja Bank. • Meningkatkan cakupan dan kualitas analisa data-data internal dan eksternal dalam rangka

memitigasi risiko strategik.

Page 93: Bbca Lkt Des 2008

PT BANK CENTRAL ASIA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI

Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2008 dan 2007 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

90

36. MANAJEMEN RISIKO (lanjutan)

Manajemen risiko kepatuhan Risiko kepatuhan merupakan risiko yang timbul karena Bank tidak mematuhi atau tidak melaksanakan

peraturan dan ketentuan lain yang berlaku. Untuk mengelola risiko kepatuhan, Bank telah mengangkat salah seorang anggota Direksi sebagai

Direktur Kepatuhan. Dalam pelaksanaan tugasnya, Direktur Kepatuhan dibantu oleh Satuan Kerja Hukum dan Kepatuhan yang berfungsi untuk mengkoordinasikan pengelolaan risiko kepatuhan Bank.

Dalam rangka mengelola risiko kepatuhan tersebut, Bank telah membuat mekanisme untuk

memastikan kepatuhan Bank, yaitu antara lain penyesuaian ketentuan internal dengan peraturan yang berlaku dan mengkomunikasikan kepada karyawan terkait, melakukan kaji ulang (review) terhadap produk/aktivitas baru dan pelepasan kredit besar, serta melakukan uji kepatuhan secara berkala, membuat laporan bulanan kepatuhan kepada Direksi dan Dewan Komisaris.

Selain itu, Bank juga telah mengimplementasikan Prinsip Mengenal Nasabah (Know Your Customer

Principles) dan Undang-undang Tindak Pidana Pencucian Uang (Anti Money Laundering Law). Profil Risiko Sesuai dengan ketentuan pasal 24 Peraturan Bank Indonesia No. 5/8/PBI/2003 tanggal 19 Mei 2003,

Bank wajib menyampaikan laporan profil risiko atas delapan jenis risiko tersebut di atas kepada Bank Indonesia. Laporan profil risiko tersebut memuat laporan tentang tingkat dan trend seluruh exposure risiko yang relevan dan sesuai dengan kompleksitas usaha Bank.

Laporan profil risiko yang disampaikan oleh Satuan Kerja Manajemen Risiko kepada Bank Indonesia

memuat substansi yang sama dengan laporan profil risiko yang disampaikan oleh Satuan Kerja Manajemen Risiko kepada Dewan Komisaris, Direksi dan Komite Manajemen Risiko.

Secara umum risiko komposit Bank selama tahun 2008 adalah Rendah yang merupakan hasil

penilaian dari risiko inheren Rendah dengan penilaian kecukupan sistem pengendalian risiko Kuat. Sistem pengendalian risiko tersebut merupakan cerminan dari cakupan penerapan manajemen risiko yang tertuang dalam Kebijakan Dasar Manajemen Risiko (KDMR) Bank. Dari 8 (delapan) jenis risiko yang dinilai, risiko komposit yang Moderat masih berasal dari risiko kredit, risiko operasional, dan risiko reputasi, sedangkan risiko lainnya tetap memiliki risiko komposit yang Rendah.

Stabilitas makroekonomi dan stabilitas sistem keuangan Indonesia pada triwulan I tahun 2008 masih

terjaga ditengah kondisi ekonomi global yang belum kondusif. Di lain pihak, kinerja perbankan tetap baik meskipun terdapat penurunan kredit dan Dana Pihak Ketiga.

Pada triwulan II tahun 2008, dengan masih tingginya harga komoditas energi dan bahan pangan dunia serta dampak kenaikan harga BBM semakin memberikan tekanan atas inflasi, namun sektor perbankan masih menunjukkan kinerja dan ketahanan yang baik. Pada triwulan III tahun 2008, tekanan inflasi di dalam negeri masih kuat, terutama sebagai akibat dari permintaan agregat yang tumbuh cepat. Krisis keuangan di Amerika Serikat (AS) masih terus berlanjut dan mengakibatkan kondisi makroekonomi di dalam negeri terancam mengalami krisis sebagai imbas gejolak ekonomi global. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) terus melorot sepanjang September 2008 dan diikuti oleh anjloknya nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika.

Page 94: Bbca Lkt Des 2008

PT BANK CENTRAL ASIA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI

Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2008 dan 2007 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

91

36. MANAJEMEN RISIKO (lanjutan) Profil Risiko (lanjutan)

Kinerja perbankan terancam melambat seiring dengan ketatnya likuiditas perbankan dan berlanjutnya krisis ekonomi global yang akan berimbas pada kondisi makroekonomi Indonesia. Ketatnya likuiditas perbankan menyebabkan, bank-bank mulai menggunakan sumber lain untuk membiayai kreditnya. Bank tetap mampu mengelola risiko pada seluruh kegiatan usahanya berdasarkan prinsip kehati-hatian (prudent banking). Anjloknya IHSG juga tidak memberikan dampak yang signifikan terhadap portofolio aktiva Bank karena sesuai dengan Peraturan Bank Indonesia yang terkait dan Bank tidak memiliki aktiva produktif dalam bentuk saham dan atau surat berharga yang dihubungkan atau dijamin dengan aset tertentu yang mendasari (underlying reference asset) yang berbentuk saham. Pada triwulan IV tahun 2008, tekanan inflasi di Indonesia mulai mereda. Hal ini sejalan dengan mulai melambatnya perekonomian domestik sebagai dampak dari melemahnya perekonomian global dan menurunnya harga-harga komoditas internasional. Di tengah berbagai gejolak tersebut, kondisi perbankan Indonesia secara fundamental masih dapat terjaga. Indikator-indikator utama perbankan menunjukkan ketahanan yang tetap baik dan mantap, seperti tercermin dari berbagai indikator utama perbankan seperti CAR dan NPL. Sementara itu, kondisi likuiditas perbankan yang sempat mengalami keketatan, sudah mulai longgar kembali. Namun, perbankan terlihat mulai berhati-hati dalam menyalurkan kredit seiring dengan meningkatnya risiko ke depan sebagai dampak dari melemahnya perekonomian di sektor riil.

Tekanan terhadap kondisi perekonomian nasional ini dinilai kurang kondusif bagi dunia usaha dan

perbankan, namun sampai dengan triwulan IV tahun 2008 Bank tetap mampu mengelola risiko pada seluruh kegiatan usahanya berdasarkan prinsip kehati-hatian (prudent banking).

Beberapa tindakan yang dilakukan oleh Bank dalam meningkatkan awareness sehubungan dengan

adanya ancaman gejolak ekonomi global dan penurunan perekonomian Indonesia yang dapat berpengaruh buruk pada perbankan adalah:

• Meningkatkan koordinasi antara Dewan Komisaris, Direksi, Kanwil dan Cabang. • Mengkaji ulang strategi pelepasan kredit dan kebijakan di bidang operasional dan perkreditan

untuk memantau dan mengendalikan peningkatan risiko terhadap eksposur yang termasuk dalam kategori ”higher risk”.

Sistem pengendalian risiko secara umum tetap kuat karena Bank akan terus meningkatkan

penyesuaian pengelolaan manajemen risiko di semua aktivitas fungsionalnya sehingga setiap risiko yang ada dapat diidentifikasi, diukur, dipantau dan dikendalikan dengan baik.

Peringkat risiko komposit yang rendah dapat tercapai karena Bank menerapkan fungsi manajemen risiko yang efektif dan efisien pada seluruh aktivitas fungsionalnya. Trend risiko inheren Bank diperkirakan tetap rendah karena berdasarkan hasil proyeksi yang dilakukan tidak akan terjadi perubahan-perubahan yang cukup signifikan, yang dapat merubah risiko komposit.

Manajemen risiko perusahaan anak Dengan telah diterbitkannya Peraturan Bank Indonesia No. 8/6/PBI/2006 mengenai Penerapan

Manajemen Risiko Secara Konsolidasi Bagi Bank Yang Melakukan Pengendalian Terhadap Perusahaan Anak maka Bank wajib melakukan penerapan manajemen risiko secara konsolidasi.

Page 95: Bbca Lkt Des 2008

PT BANK CENTRAL ASIA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI

Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2008 dan 2007 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

92

36. MANAJEMEN RISIKO (lanjutan) Manajemen risiko perusahaan anak (lanjutan) Penerapan manajemen risiko secara konsolidasi di Bank dilakukan dengan mengacu pada ketentuan

Bank Indonesia yang berlaku tersebut, yang mencakup:

• Pengawasan aktif Dewan Komisaris dan Direksi • Kecukupan kebijakan prosedur dan penetapan limit • Kecukupan proses identifikasi, pengukuran, pemantauan dan pengendalian risiko serta sistem

informasi manajemen risiko, dan • Sistem pengendalian intern yang menyeluruh

Mengacu pada konsep penerapan manajemen risiko secara konsolidasi, maka penerapan kerangka

kerja di PT BCA Finance akan dipantau dan ditelaah secara tidak langsung oleh manajemen Bank. Pada saat ini Perusahaan Anak sedang mempersiapkan diri untuk dapat menerapkan manajemen

risiko yang sejalan dengan penerapan manajemen risiko di Bank. Penerapan manajemen risiko pada perusahaan anak juga dimaksudkan untuk meningkatkan daya saing, mengingat hal ini merupakan salah satu pemenuhan tingkat kepatuhan Bank terhadap standar internasional.

Di masa mendatang Bank juga akan menyempurnakan Sistem Informasi Akuntansi dan Sistem

Manajemen Risiko yang dapat mengidentifikasi, mengukur, memantau, dan mengendalikan risiko usaha dari Bank dan perusahaan anak, agar dapat menerapkan manajemen risiko secara konsolidasi dengan efektif.

37. PERJANJIAN, KOMITMEN DAN KONTINJENSI PENTING

a. Perjanjian Sewa dengan PT Grand Indonesia

Pada tanggal 11 April 2006, Bank menandatangani perjanjian sewa-menyewa dengan PT Grand Indonesia (pihak yang mempunyai hubungan istimewa), dimana Bank akan menyewa secara jangka panjang dari PT Grand Indonesia ruangan kantor seluruhnya seluas 28.166,88 m2 senilai USD35.631.103,20 (nilai penuh) termasuk Pajak Pertambahan Nilai, dengan hak opsi untuk juga menyewa secara jangka panjang ruangan tambahan dengan luas 3.264,80 m2 senilai USD4.129.972 (nilai penuh) termasuk Pajak Pertambahan Nilai. Transaksi sewa-menyewa tersebut telah mendapat persetujuan dari Direksi dan Pemegang Saham melalui Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa Bank pada tanggal 25 November 2005 (notulen dibuat oleh Notaris Hendra Karyadi, S.H., dengan Akta No. 11). Perjanjian sewa-menyewa tersebut dimulai sejak 1 Juli 2007 dan berakhir 30 Juni 2035. Bank diwajibkan membayar uang muka pada tanggal 5 Desember 2005 sebesar USD3.244.092,50 (nilai penuh) termasuk Pajak Pertambahan Nilai dan sepuluh kali cicilan masing-masing sebesar USD3.238.701,07 (nilai penuh) termasuk Pajak Pertambahan Nilai selama periode 15 April 2006 sampai dengan 31 Desember 2006. Pada tanggal 31 Desember 2006, Bank telah membayar sebesar USD32.392.402,13 (nilai penuh) termasuk Pajak Pertambahan Nilai dan dicatat sebagai aktiva lain-lain. Pada tanggal 2 Januari 2007, Bank melakukan pelunasan (pembayaran cicilan kesepuluh) sebesar USD3.238.701,07 (nilai penuh) termasuk Pajak Pertambahan Nilai. Pada tanggal 29 Juni 2007, Bank telah melakukan pembayaran untuk sewa ruangan tambahan lantai 28 dan 29 dengan luas 3.264,80 m2 senilai USD4.129.972 (nilai penuh) termasuk Pajak Pertambahan Nilai.

Kesepakatan tersebut di atas telah diaktakan dengan Akta Notaris No. 14 Notaris Hendra Karyadi, S.H., tanggal 11 April 2006.

Page 96: Bbca Lkt Des 2008

PT BANK CENTRAL ASIA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI

Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2008 dan 2007 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

93

37. PERJANJIAN, KOMITMEN DAN KONTINJENSI PENTING (lanjutan)

a. Perjanjian Sewa dengan PT Grand Indonesia (lanjutan) Terhitung mulai periode Mei 2008, Bank telah melakukan amortisasi untuk uang muka tersebut. Per tanggal 31 Desember 2008, total uang muka sewa yang telah diamortisasi adalah sebesar Rp8.676, sehingga sisa saldo uang muka sewa kepada PT Grand Indonesia per 31 Desember 2008 adalah sebesar Rp355.738.

Pada tanggal 24 Oktober 2008, Bank telah melakukan pembayaran uang jaminan untuk sewa ruangan tambahan untuk lantai 30 dan 31 dengan luas 3.854,92 m2 senilai USD208.165,68 (nilai penuh). Kesepakatan tersebut di atas telah diaktakan dengan Akta Notaris No. 110 Notaris Dr. Irawan Soerodjo, S.H., MSi. tanggal 22 Mei 2008.

b. Bank menghadapi beberapa tuntutan hukum, pengurusan administrasi dan klaim yang belum terselesaikan, yang berhubungan dengan kegiatan usaha Bank. Adalah tidak mungkin untuk memastikan apakah Bank akan memenangkan masalah atau tuntutan hukum tersebut, atau dampaknya jika Bank kalah. Namun demikian, manajemen Bank yakin bahwa hasil keputusan masalah atau tuntutan hukum tersebut tidak akan membawa dampak yang signifikan pada hasil usaha, posisi keuangan, atau likuiditas Bank.

38. JAMINAN PEMERINTAH TERHADAP KEWAJIBAN PEMBAYARAN BANK UMUM Berdasarkan Undang-undang No. 24 tanggal 22 September 2004, efektif sejak tanggal 22 September 2005, Lembaga Penjaminan Simpanan (LPS) dibentuk untuk menjamin kewajiban tertentu bank-bank umum berdasarkan program penjaminan yang berlaku. Sesuai dengan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No. 66 tahun 2008 tanggal 13 Oktober 2008, efektif sejak tanggal 13 Oktober 2008, nilai simpanan yang dijamin untuk setiap nasabah pada satu bank yang semula ditetapkan paling banyak Rp100 diubah menjadi paling banyak Rp2.000.

39. KONDISI EKONOMI

Kegiatan usaha Bank mungkin akan dipengaruhi oleh kondisi ekonomi di Indonesia di masa mendatang yang mungkin akan menyebabkan ketidakstabilan nilai tukar mata uang dan secara negatif mempengaruhi pertumbuhan ekonomi. Perbaikan dan pemulihan ekonomi yang berkelanjutan tergantung pada beberapa faktor, seperti kebijakan fiskal dan moneter yang dilakukan oleh pemerintah dan pihak-pihak lain, tindakan yang berada di luar kendali Bank.

40. PERISTIWA SETELAH TANGGAL NERACA

Sesuai dengan Surat Keputusan Rapat Direksi tanggal 18 Desember 2008 No. 181/SK/DIR/2008 dan Surat Keputusan Dewan Komisaris tanggal 18 Desember 2008 No. 263/SK/KOM/2008 tentang Pembagian Dividen Sementara (Interim Dividend) Tahun Buku 2008, dengan jumlah saham yang akan dikeluarkan adalah 24.655.010.000 (nilai penuh) saham dikurangi jumlah saham yang telah dibeli kembali sejumlah 289.767.000 (nilai penuh) saham maka jumlah saham yang berhak memperoleh dividen sementara adalah 24.365.243.000 (nilai penuh) saham, atau seluruhnya sebesar Rp852.784 atau yang merupakan kurang lebih 21,32% dari laba selama periode 1 Januari 2008 sampai dengan 30 September 2008 setelah dikurangi pajak penghasilan, yakni Rp3.999.505. Pembayaran dividen tunai ini telah dilaksanakan pada tanggal 30 Januari 2009 (Catatan 29).

41. PENYELESAIAN LAPORAN KEUANGAN

Manajemen Bank bertanggung jawab atas penyusunan laporan keuangan konsolidasi yang telah diselesaikan pada tanggal 25 Februari 2009.

Page 97: Bbca Lkt Des 2008

94

PT BANK CENTRAL ASIA Tbk

DAFTAR INFORMASI TAMBAHAN TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL

31 DESEMBER 2008 DAN 2007

Neraca - Perusahaan Induk………………………………………………………………………….. Lampiran 1 Laporan Laba Rugi - Perusahaan Induk ………………………………………….………………… Lampiran 2 Laporan Perubahan Ekuitas - Perusahaan Induk .....................……………..............………….. Lampiran 3 Laporan Arus Kas - Perusahaan Induk ……………………………………………………………… Lampiran 4

Page 98: Bbca Lkt Des 2008

LAMPIRAN 1

PT BANK CENTRAL ASIA Tbk NERACA - PERUSAHAAN INDUK

31 Desember 2008 dan 2007 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

2008 2007

AKTIVA Kas 10.797.525 7.673.562 Giro pada Bank Indonesia 9.668.608 20.871.955 Giro pada bank lain - setelah dikurangi penyisihan penghapusan masing-masing sebesar Rp79.645 dan Rp3.228 per 31 Desember 2008 dan 2007 7.865.247 300.793 Penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain - setelah dikurangi penyisihan penghapusan masing-masing sebesar Rp41.549 dan Rp54.068 per 31 Desember 2008 dan 2007 4.856.768 6.275.806 Surat-surat berharga - setelah dikurangi penyisihan penghapusan masing-masing sebesar Rp512.468 dan Rp103.071 per 31 Desember 2008 dan 2007 49.838.824 45.675.264 Obligasi pemerintah 39.721.509 46.700.750 Tagihan derivatif - setelah dikurangi penyisihan penghapusan masing-masing sebesar Rp682 dan Rp227 per 31 Desember 2008 dan 2007 67.494 21.821 Kredit yang diberikan Pihak yang mempunyai hubungan istimewa 890.845 869.969 Pihak ketiga 111.955.789 81.696.655

Jumlah kredit yang diberikan 112.846.634 82.566.624 Dikurangi: Penyisihan penghapusan (2.757.310) (1.686.105)

Jumlah kredit yang diberikan - bersih 110.089.324 80.880.519 Tagihan akseptasi - setelah dikurangi penyisihan penghapusan masing-masing sebesar Rp120.647 dan Rp24.253 per 31 Desember 2008 dan 2007 4.186.718 2.315.703 Penyertaan - setelah dikurangi penyisihan penghapusan masing-masing sebesar Rp11.962 dan Rp9.248 per 31 Desember 2008 dan 2007 1.006.434 794.081 Aktiva pajak tangguhan - bersih 747.331 353.810 Aktiva tetap - setelah dikurangi akumulasi penyusutan masing-masing sebesar Rp2.499.035 dan Rp2.220.592 per 31 Desember 2008 dan 2007 2.626.206 2.250.657

Page 99: Bbca Lkt Des 2008

LAMPIRAN 1

PT BANK CENTRAL ASIA Tbk NERACA - PERUSAHAAN INDUK (lanjutan)

31 Desember 2008 dan 2007 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

2008 2007

AKTIVA (lanjutan) Aktiva lain-lain - setelah dikurangi penyisihan penghapusan masing-masing sebesar Rp35.526 dan Rp13.077 per 31 Desember 2008 dan 2007 3.257.263 3.065.452

JUMLAH AKTIVA 244.729.251 217.180.173

Page 100: Bbca Lkt Des 2008

LAMPIRAN 1

PT BANK CENTRAL ASIA Tbk NERACA - PERUSAHAAN INDUK (lanjutan)

31 Desember 2008 dan 2007 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

2008 2007

KEWAJIBAN DAN EKUITAS KEWAJIBAN Kewajiban segera 980.655 821.910 Simpanan dari nasabah Pihak yang mempunyai hubungan istimewa 47.427 39.095 Pihak ketiga 209.487.432 189.138.771

Jumlah simpanan dari nasabah 209.534.859 189.177.866 Simpanan dari bank lain 4.047.964 2.064.539 Surat berharga yang dijual dengan janji dibeli kembali 49.892 - Kewajiban derivatif 80.394 31.226 Kewajiban akseptasi 3.156.877 1.710.319 Surat-surat berharga yang diterbitkan 37.654 35.341 Pinjaman yang diterima 358.325 962.515 Estimasi kerugian atas transaksi rekening administratif 54.233 61.853 Hutang pajak 474.510 466.610 Beban masih harus dibayar 102.109 125.658 Kewajiban lain-lain 2.568.042 1.276.178

JUMLAH KEWAJIBAN 221.445.514 196.734.015

EKUITAS Modal saham dengan nilai nominal Rp62,50 (nilai penuh) dan Rp125 (nilai penuh) per saham per 31 Desember 2008 dan 2007: Modal dasar: 88.000.000.000 saham dan 44.000.000.000 saham per 31 Desember 2008 dan 2007 Modal ditempatkan dan disetor penuh: 24.655.010.000 saham dan 12.327.505.000 saham per 31 Desember 2008 dan 2007 1.540.938 1.540.938 Tambahan modal disetor 3.895.933 3.895.933 Selisih kurs karena penjabaran laporan keuangan dalam mata uang asing 273.356 207.498 Selisih transaksi perubahan ekuitas anak perusahaan 1.494 1.385 Laba belum direalisasi atas surat-surat berharga dan obligasi pemerintah yang tersedia untuk dijual setelah dikurangi pajak tangguhan 37.782 22.313

Page 101: Bbca Lkt Des 2008

LAMPIRAN 1

PT BANK CENTRAL ASIA Tbk NERACA - PERUSAHAAN INDUK (lanjutan)

31 Desember 2008 dan 2007 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

2008 2007

KEWAJIBAN DAN EKUITAS (lanjutan) Selisih penilaian kembali aktiva tetap - 1.059.907 Selisih nilai transaksi restrukturisasi entitas sepengendali 4.427 4.427 Saldo laba*) Telah ditentukan penggunaannya 392.036 392.036 Belum ditentukan penggunaannya 17.946.356 13.512.717 Modal saham diperoleh kembali (treasury stock): 289.767.000 saham dan 45.493.000 saham per 31 Desember 2008 dan 2007, harga perolehan (808.585) (190.996)

JUMLAH EKUITAS 23.283.737 20.446.158

JUMLAH KEWAJIBAN DAN EKUITAS 244.729.251 217.180.173

*) Saldo rugi sebesar Rp25.853.162 telah dieliminasi dengan tambahan modal disetor pada saat kuasi reorganisasi per

31 Oktober 2000.

Page 102: Bbca Lkt Des 2008

LAMPIRAN 2

PT BANK CENTRAL ASIA Tbk LAPORAN LABA RUGI - PERUSAHAAN INDUK

Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2008 dan 2007 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

2008 2007

PENDAPATAN DAN BEBAN OPERASIONAL Pendapatan bunga Pendapatan bunga 18.599.600 15.764.028 Provisi dan komisi 685.013 551.724

Jumlah pendapatan bunga 19.284.613 16.315.752

Beban bunga Beban bunga (6.862.817) (6.661.566) Beban pendanaan lainnya (4.097) (941)

Jumlah beban bunga (6.866.914) (6.662.507)

PENDAPATAN BUNGA - BERSIH 12.417.699 9.653.245

Pendapatan operasional lainnya Provisi dan komisi lainnya 2.538.427 1.975.990 Laba selisih kurs - bersih 685.537 234.205 Keuntungan dari penjualan surat-surat berharga dan obligasi pemerintah 1.441 56.245 Keuntungan dari kenaikan nilai surat-surat berharga dan obligasi pemerintah - 4.631 Lain-lain 164.906 144.725

Jumlah pendapatan operasional lainnya 3.390.311 2.415.796

Beban penyisihan penghapusan aktiva (1.746.053) (161.241)

Pemulihan (beban) estimasi kerugian atas transaksi rekening administratif 13.516 (21.291)

Beban operasional lainnya Beban karyawan (3.200.928) (2.802.905) Beban umum dan administrasi (3.264.202) (2.817.383) Kerugian dari penurunan nilai surat-surat berharga dan obligasi pemerintah (15.870) - Lain-lain (190.896) (148.081)

Jumlah beban operasional lainnya (6.671.896) (5.768.369)

LABA OPERASIONAL 7.403.577 6.118.140

Page 103: Bbca Lkt Des 2008

LAMPIRAN 2

PT BANK CENTRAL ASIA Tbk LAPORAN LABA RUGI - PERUSAHAAN INDUK (lanjutan)

Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2008 dan 2007 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

2008 2007

PENDAPATAN NON-OPERASIONAL - bersih Laba penjualan aktiva tetap 5.619 15.131 Pendapatan sewa 19.048 21.775 Lain-lain - bersih 5.564 16.468

Jumlah pendapatan non-operasional - bersih 30.231 53.374

Bagian laba anak perusahaan 201.542 172.009

LABA SEBELUM PAJAK PENGHASILAN 7.635.350 6.343.523 (BEBAN) MANFAAT PAJAK PENGHASILAN Pajak tahun berjalan (2.257.862) (1.869.991) Pajak tangguhan 398.651 15.720

Jumlah beban pajak (1.859.211) (1.854.271)

LABA BERSIH 5.776.139 4.489.252

LABA PER SAHAM (nilai penuh): Laba operasional Dasar 303 249 Laba bersih Dasar 236 183

Page 104: Bbca Lkt Des 2008

LAMPIRAN 3

PT BANK CENTRAL ASIA Tbk LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS - PERUSAHAAN INDUK

Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2008 dan 2007 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

Laba Belum Direalisasi atas Surat-surat Selisih Berharga Kurs karena Selisih dan Obligasi Penjabaran Transaksi Pemerintah Selisih Selisih Laporan Perubahan yang Tersedia Penilaian Nilai Transaksi Modal Saham Saldo Laba*) Modal Tambahan Keuangan Ekuitas Untuk Dijual Kembali Restrukturisasi Diperoleh Ditempatkan dan Modal dalam Mata Anak Setelah Dikurangi Aktiva Entitas Kembali Telah Ditentukan Belum Ditentukan Jumlah Disetor Penuh Disetor Uang Asing Perusahaan Pajak Tangguhan Tetap Sepengendali (Treasury Stock) Penggunaannya Penggunaannya Ekuitas

Saldo per 31 Desember 2006 1.540.938 3.895.933 193.021 - 12.083 1.059.907 4.427 (190.996) 349.609 11.206.865 18.071.787 Laba bersih - - - - - - - - - 4.489.252 4.489.252 Laba belum direalisasi atas surat-surat berharga dan obligasi pemerintah yang tersedia untuk dijual setelah dikurangi pajak tangguhan - - - - 10.230 - - - - - 10.230 Selisih kurs karena penjabaran laporan keuangan dalam mata uang asing - - 14.477 - - - - - - - 14.477 Tantiem Dewan Komisaris dan Direksi - - - - - - - - - (53.032) (53.032) Dividen kas - - - - - - - - - (2.087.941) (2.087.941) Penyisihan saldo laba untuk cadangan umum - - - - - - - - 42.427 (42.427) - Selisih transaksi perubahan ekuitas anak perusahaan - - - 1.385 - - - - - - 1.385

Saldo per 31 Desember 2007 1.540.938 3.895.933 207.498 1.385 22.313 1.059.907 4.427 (190.996) 392.036 13.512.717 20.446.158

*) Saldo rugi sebesar Rp25.853.162 telah dieliminasi dengan tambahan modal disetor pada saat kuasi-reorganisasi Bank pada tanggal 31 Oktober 2000.

Page 105: Bbca Lkt Des 2008

LAMPIRAN 3 PT BANK CENTRAL ASIA Tbk

LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS - PERUSAHAAN INDUK (lanjutan) Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2008 dan 2007

(Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) Laba Belum Direalisasi atas Surat-surat Selisih Berharga Kurs karena Selisih dan Obligasi Penjabaran Transaksi Pemerintah Selisih Selisih Laporan Perubahan yang Tersedia Penilaian Nilai Transaksi Modal Saham Saldo Laba*) Modal Tambahan Keuangan Ekuitas Untuk Dijual Kembali Restrukturisasi Diperoleh Ditempatkan dan Modal dalam Mata Anak Setelah Dikurangi Aktiva Entitas Kembali Telah Ditentukan Belum Ditentukan Jumlah Disetor Penuh Disetor Uang Asing Perusahaan Pajak Tangguhan Tetap Sepengendali (Treasury Stock) Penggunaannya Penggunaannya Ekuitas

Saldo per 31 Desember 2007 1.540.938 3.895.933 207.498 1.385 22.313 1.059.907 4.427 (190.996) 392.036 13.512.717 20.446.158 Laba bersih - - - - - - - - - 5.776.139 5.776.139 Laba belum direalisasi atas surat-surat berharga dan obligasi pemerintah yang tersedia untuk dijual setelah dikurangi pajak tangguhan - - - - 15.469 - - - - - 15.469 Selisih kurs karena penjabaran laporan keuangan dalam mata uang asing - - 65.858 - - - - - - - 65.858 Selisih karena penilaian kembali aktiva tetap - - - - - (1.059.907) - - - 1.059.907 - Dividen kas - - - - - - - - - (2.402.407) (2.402.407) Selisih transaksi perubahan ekuitas anak perusahaan - - - 109 - - - - - 109 Modal saham diperoleh kembali (Treasury Stock) - - - - - - - (617.589) - - (617.589)

Saldo per 31 Desember 2008 1.540.938 3.895.933 273.356 1.494 37.782 - 4.427 (808.585) 392.036 17.946.356 23.283.737

*) Saldo rugi sebesar Rp25.853.162 telah dieliminasi dengan tambahan modal disetor pada saat kuasi-reorganisasi Bank pada tanggal 31 Oktober 2000.

Page 106: Bbca Lkt Des 2008

LAMPIRAN 4 PT BANK CENTRAL ASIA Tbk

LAPORAN ARUS KAS - PERUSAHAAN INDUK Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2008 dan 2007

(Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2008 2007

ARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERASI: Penerimaan bunga, provisi dan komisi 16.901.601 14.316.372 Pembayaran bunga, provisi dan komisi (6.871.738) (6.680.283) (Pembayaran untuk) penerimaan - bersih dari transaksi valuta asing (4.981.777) 364.567 Penerimaan dari pendapatan operasional lainnya 2.709.880 2.125.090 Penerimaan dari pendapatan non-operasional 25.660 38.243 Pembayaran untuk beban operasional lainnya (6.569.445) (5.228.076) Pembayaran pajak penghasilan (2.164.177) (1.964.843) Kenaikan/penurunan lainnya yang mempengaruhi kas: Penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain 1.397.874 716.288 Surat-surat berharga untuk tujuan diperdagangkan (268.095) (10.440.118) Obligasi pemerintah untuk tujuan diperdagangkan 390.002 (244.702) Kredit yang diberikan (28.799.141) (20.783.542) Tagihan akseptasi (520.851) (146.965) Aktiva lain-lain 561.262 (382.592) Kewajiban segera 137.354 7.291 Surat berharga yang dijual dengan janji dibeli kembali 49.892 - Simpanan dari nasabah 23.344.715 35.863.741 Simpanan dari bank lain 2.374.434 465.559 Surat-surat berharga yang diterbitkan 2.313 (1.421) Kewajiban lain-lain 371.740 294.273

Kas bersih yang (digunakan untuk) diperoleh dari aktivitas operasi (1.908.497) 8.318.882

ARUS KAS DARI AKTIVITAS INVESTASI: Perolehan aktiva tetap (997.572) (429.163) Hasil penjualan aktiva tetap 7.840 22.039 Penerimaan dari penjualan penyertaan saham - 356 Pembelian penyertaan saham (22.250) - Pembelian obligasi pemerintah yang tersedia untuk dijual (1.810.483) (2.713.345) Penerimaan dari obligasi pemerintah yang tersedia untuk dijual yang dijual dan jatuh tempo selama tahun berjalan 17.821.531 12.684.072 Pembelian obligasi pemerintah untuk dimiliki hingga jatuh tempo (9.403.737) (7.705.667) Penerimaan dari obligasi pemerintah untuk dimiliki hingga jatuh tempo yang jatuh tempo selama tahun berjalan - 200.000 Pembelian surat-surat berharga yang tersedia untuk dijual (162.861) (2.699.109) Penerimaan dari surat-surat berharga yang tersedia untuk dijual yang dijual dan jatuh tempo selama tahun berjalan 1.297.445 89.072 Pembelian surat-surat berharga untuk dimiliki hingga jatuh tempo (6.198.960) (7.155.536) Penerimaan dari surat-surat berharga untuk dimiliki hingga jatuh tempo yang jatuh tempo selama tahun berjalan 3.691.802 5.216.190 Penerimaan dividen kas 74.744 23.510

Kas bersih yang diperoleh dari (digunakan untuk) aktivitas investasi 4.297.499 (2.467.581)

Page 107: Bbca Lkt Des 2008

LAMPIRAN 4 PT BANK CENTRAL ASIA Tbk

LAPORAN ARUS KAS - PERUSAHAAN INDUK (lanjutan) Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2008 dan 2007

(Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

2008 2007

ARUS KAS DARI AKTIVITAS PENDANAAN: Pembayaran dividen kas (1.549.623) (2.087.941) (Pembayaran untuk) penarikan bersih atas pinjaman yang diterima (604.190) 803.918 Pembayaran tantiem Dewan Komisaris dan Direksi (56.113) (53.032) Pembelian kembali saham beredar (617.589) -

Kas bersih yang digunakan untuk aktivitas pendanaan (2.827.515) (1.337.055)

(PENURUNAN) KENAIKAN BERSIH KAS DAN SETARA KAS (438.513) 4.514.246 KAS DAN SETARA KAS, AWAL TAHUN 28.849.538 24.335.292

KAS DAN SETARA KAS, AKHIR TAHUN 28.411.025 28.849.538

Kas dan setara kas terdiri dari: Kas 10.797.525 7.673.562 Giro pada Bank Indonesia 9.668.608 20.871.955 Giro pada bank lain 7.944.892 304.021

28.411.025 28.849.538

INFORMASI TAMBAHAN UNTUK AKTIVITAS INVESTASI DAN PENDANAAN YANG TIDAK MEMPENGARUHI KAS: Reklasifikasi obligasi pemerintah dari kelompok dimiliki hingga jatuh tempo ke kelompok tersedia untuk dijual 16.885.820 11.637.894 Reklasifikasi surat-surat berharga dari kelompok dimiliki hingga jatuh tempo dan kelompok diperdagangkan ke kelompok tersedia untuk dijual 1.677.359 - Penyisihan saldo laba untuk dividen interim 852.784 -