bayi tabung.ppt

36
BAYI TABUNG BAYI TABUNG Oleh Riyanti

Upload: karla-queen

Post on 17-Feb-2016

101 views

Category:

Documents


34 download

TRANSCRIPT

Page 1: BAYI TABUNG.ppt

BAYI TABUNG BAYI TABUNG

OlehRiyanti

Page 2: BAYI TABUNG.ppt

bioteknologi akan berkuasa di kehidupan kita bioteknologi akan berkuasa di kehidupan kita kelak.kelak.

. .

PendahuluanPendahuluan

Page 3: BAYI TABUNG.ppt

Pendahuluan (2)• Teknologi dapat membawa pengaruh

sangat besar bagi kehidupan manusia. Namun, tak dapat dihindarkan memiliki potensi untuk mendatangkan kerugian.

Page 4: BAYI TABUNG.ppt

Pertanyaan yang kemudian timbul adalah bagaimana kita sebagai manusia yang berakal dan berbudi menyikapi hal tersebut?

Page 5: BAYI TABUNG.ppt

Bayi Tabung (1)• Definisi :

Suatu teknologi fertilisasi in vitro yang dilakukan oleh petugas medis dimana dipertemukan spermatozoa dan ovum yang sudah masak di piring petri sehingga menghasilkan embrio, yang kemudian dipindahkan ke dalam rahim perempuan.

Page 6: BAYI TABUNG.ppt

• Di Indonesia teknologi bayi tabung berhasil dilakukan sejak tahun 1988, ditandai dengan kelahiran Nugroho Karyanto pada tanggal 2 Mei 1988.

Page 7: BAYI TABUNG.ppt

Bayi Tabung (2)• Terlepas dari semua keberhasilan,

keunggulan, maupun keistimewaan teknik bayi tabung dan sumbangsihnya pada ilmu pengetahuan serta teknologi kedokteran selama ini, agaknya masih menyisakan serentetan pertanyaan yang cukup menggangu.

Page 8: BAYI TABUNG.ppt

• Misalnya, apakah metode bayi tabung diperbolehkan?

• Bagaimana bila fertilisasi invitro dilakukan dengan sperma donor dari bukan suami? Bagaimana status anak tersebut secara hukum?

Page 9: BAYI TABUNG.ppt

Proses Bayi Tabung (1)1. Istri diberi obat pemicu ovulasi yang

berfungsi untuk merangsang indung telur mengeluarkan sel telur, yang diberikan setiap hari sejak permulaan haid dan baru dihentikan setelah sel-sel telur matang.

Page 10: BAYI TABUNG.ppt

Proses Bayi Tabung (2)2. Pematangan sel-sel telur

dipantau setiap hari melalui pemeriksaan darah istri dan pemeriksaan ultrasonografi

3. Pengambilan sel-sel telur dilakukan dengan penusukan jarum atau pungsi melalui vagina dengan tuntunan ultrasonografi.

Page 11: BAYI TABUNG.ppt

Proses Bayi Tabung (3)

4. Setelah beberapa sel telur dikeluarkan, sel telur tersebut kemudian dibuahi oleh sel sperma suami yang telah diproses sebelumnya, dan dipilih yang terbaik.

Page 12: BAYI TABUNG.ppt

Proses Bayi Tabung (4)5. Sel telur dan sperma yang sudah dipertemukan di

dalam tabung petri kemudian dibiakkan di dalam lemari pengeram. Pemantauan dilakukan selama 18 – 20 jam kemudian dan keesokan harinya diharapkan sudah terjadi pembuahan sel.

6. Embrio yang berada dalam tingkat pembelahan sel ini kemudian di implantasikan ke dalam rahim istri. Pada periode ini tinggal menunggu terjadinya kehamilan.

Page 13: BAYI TABUNG.ppt

Proses Bayi Tabung (5)7.Jika dalam waktu 14 hari

setelah embrio diimplantasikan tidak terjadi menstruasi, maka dilakukan pemeriksaan kehamilan menggunakan air kemih, dan seminggu kemudian kehamilan dipastikan lagi dengan pemeriksaan ultrasonografi

Page 14: BAYI TABUNG.ppt
Page 15: BAYI TABUNG.ppt
Page 16: BAYI TABUNG.ppt

Bayi Tabung Ditinjau dari Aspek Medis (1)

• Pada mulanya pelayanan ini bertujuan untuk menolong pasangan suami istri yang tidak mungkin memiliki keturunan secara alamiah akibat kerusakan permanen pada tuba fallopii istri.

• Program ini kemudian diterapkan pula pada pasangan suami istri yang memiliki penyakit atau kelainan yang tidak memungkinkan mereka untuk memperoleh keturunan.

Page 17: BAYI TABUNG.ppt

Faktor-faktor yang mungkin sebagai penyebabnya :

• pria tidak mampu melakukan ejakulasi (impotensi ceoundi)

• wanita menderita vaginismus (kejang liang sanggama)

Page 18: BAYI TABUNG.ppt

• karena cacat dalam vagina, atau juga mungkin karena ada perubahan-perubahan suasana jalan menuju uterus sehingga sel-sel sperma tidak dapat mencapai tujuannnya.

Page 19: BAYI TABUNG.ppt

• Ini juga bisa dilakukan karena mutu sel-sel sperma pria tidak atau kurang baik.

• Terkadang hal ini juga dilakukan oleh seorang wanita karena ingin mengandung tetapi tidak bersuami

• karena tidak mau bersetubuh dengan seorang pria

Page 20: BAYI TABUNG.ppt

Angka Keberhasilan :• Untuk setiap percobaan

penanaman sebuah embrio hanya sekitar 33%, lebih banyak embrio peningkatan risiko kehamilan kembar.

• Terjadinya sindrom hiperstimulasi ovarium superovulasi

• Tekanan mental yang harus dihadapi oleh pasangan suami istri, jika program tidak berjalan mulus.

Page 21: BAYI TABUNG.ppt

Bayi Tabung Ditinjau dari Aspek Etika (1)

Alasan Yang Mendukung

• Inseminasi buatan dapat memberikan dampak positif bagi sebuah keluarga, yaitu memberikan kesejahteraan bagi suami istri.

• Inseminasi buatan ini sebenarnya bukan pilihan hidup mereka, tetapi karena kerinduan akan kelahiran seorang anak, hal tersebut mereka lakukan.

Page 22: BAYI TABUNG.ppt

Alasan Yang Menentang (1)

• Pembuahan bayi tabung bukanlah buah tindakan khas persatuan suami istri, melainkan merupakan hasil intervensi tekhnis.

Page 23: BAYI TABUNG.ppt

Alasan Yang Menentang (2)

• Pembuahan bayi tabung tidak dapat diterima secara moral karena kondisi-kondisi dan konsekuensi-konsekuensi pelaksanaannya sekarang. Kenyataan menunjukkkan bahwa pembuahan dalam tabung disertai dengan hilangnya banyak janin.

Page 24: BAYI TABUNG.ppt

Alasan Yang Menentang (3)• Teknik-teknik pembuahan

bayi tabung secara nyata juga menimbulkan perpecahan di antara anak dan orang tuanya, menghancurkan tanggung jawab orang tua atas pendidikan anak mulai dari keluarga sampai pada masyarakat luas.

Page 25: BAYI TABUNG.ppt

• Selain itu penggunaan gamet (sperma atau sel telur) dari seseorang yang bukan suami atau istri jelas bertentangan dengan kesatuan perkawinan dan kesetiaan suami istri

Page 26: BAYI TABUNG.ppt

Bayi Tabung Ditinjau dari Aspek Etika (2)

• Etika teknologi reproduksi buatan belum tercantum secara eksplisit di dalam buku Kode Etik Kedokteran Indonesia. Namun di dalam addendum 1, di dalam buku tersebut dijelaskan tentang klonasi (clonning), yang pada hakekatnya; menolak dilakukannya klonasi pada manusia.

Page 27: BAYI TABUNG.ppt

Bayi Tabung Ditinjau dari Aspek Etika (3)

Komisi etik dari berbagai negara memiliki pandangan dan pegangan mengenai hak reproduksi dan etika dalam hal reproduksi manusia dengan memperhatikan beberapa asas, antara lain:

1. Niat untuk berbuat baik (beneficence).2. Bukan untuk kejahatan (non-maleficence).3. Menghargai kebebasan individu untuk

mengatasi takdir (autonomy).4. Tidak bertentangan dengan kaidah hukum

yang berlaku (justus).

Page 28: BAYI TABUNG.ppt

Bayi Tabung Ditinjau dari Aspek Legal dan Hukum

(1)• Undang-Undang No. 36/

2009 tentang Kesehatan pada pasal 127

• Keputusan menteri kesehatan No. 72/ Menkes/ Per/ II/ 1999 tentang penyelengaraan teknologi reproduksi buatan.

Aspek Legal Dan Hukum

Page 29: BAYI TABUNG.ppt

Undang–undang Kesehatan No. 36 Tahun 2009 pada pasal 74

(1) Setiap pelayanan kesehatan reproduksi yang bersifat promotif, preventif, kuratif, dan/atau rehabilitatif, termasuk reproduksi dengan bantuan dilakukan secara aman dan sehat dengan memperhatikan aspek-aspek yang khas, khususnya reproduksi perempuan.

(2) Pelaksanaan pelayanan kesehatan reproduksi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan dengan tidak bertentangan dengan nilai agama dan ketentuan peraturan perundang-undangan.

Page 30: BAYI TABUNG.ppt

Pasal 127(1) Upaya kehamilan di luar cara alamiah hanya dapat dilakukan

oleh pasangan suami istri yang sah denganketentuan:a. hasil pembuahan sperma dan ovum dari suami istri yang bersangkutan ditanamkan dalam rahim istri dari mana ovum berasal;b. dilakukan oleh tenaga kesehatan yang mempunyai keahlian dan kewenangan untuk itu; danc. pada fasilitas pelayanan kesehatan tertentu.

(2) Ketentuan mengenai persyaratan kehamilan di luar cara alamiah sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diaturdengan Peraturan Pemerintah.

Page 31: BAYI TABUNG.ppt

Bayi Tabung Ditinjau dari Aspek Legal dan Hukum

(2)• Anak yang dilahirkan memiliki status yang sah dan

memiliki hubungan mewaris dan hubungan keperdataan lainnya.

• Namun, apabila anak yang dilahirkan berasal dari sperma donor yang bukan berasal dari suami maka status hukum dari anak tersebut menjadi tidak sah. Dasar hukumnya adalah KUHPer pasal 250.

Page 32: BAYI TABUNG.ppt

Bayi Tabung Ditinjau dari Aspek Legal dan Hukum (3)• Jika embrio diimplantasikan ke dalam

rahim wanita lain yang bersuami anak yang di lahirkan merupakan anak sah dari pasangan penghamil tersebut

• Dasar hukumnya UU No.1/1974 pasal 42 dan KUHPPer pasal 250

Page 33: BAYI TABUNG.ppt

Bayi Tabung Ditinjau dari Aspek HAM

• Dalam DUHAM semua orang dilahirkan bebas dengan martabat yang setara. Pengakuan hak-hak manusia telah diatur di dunia internasional, salah satunya tentang hak reproduksi.

Page 34: BAYI TABUNG.ppt

• Tidak dapat disangkal bahwa hak dan etika reproduksi tersebut perlu mendapat kajian yang terus-menerus dengan kedinamisan masyarakat dalam norma, nilai dan keyakinan yang semakin kompleks pula

Page 35: BAYI TABUNG.ppt
Page 36: BAYI TABUNG.ppt