bayi tabung

10
BAYI TABUNG DALAM KAJIAN HUKUM ISLAM

Upload: saivhc

Post on 03-Oct-2015

11 views

Category:

Documents


6 download

DESCRIPTION

proses bayi tabung

TRANSCRIPT

  • BAYI TABUNG DALAM KAJIAN HUKUM ISLAM

  • IN VITRO FERTILIZATIONBayi tabung diartikan sebagai Bayi yang dalam kejadiannya, proses pembuahannya terjadi di luar tubuh manusia.

  • BAGAIMANA TERJADINYA ?Pembuahan di luar tubuh, antara semen suami dan ovum istri dan diinplantasikan dalam rahim istri. Dalam hal ini spermatozoon, ovum dan kehamilan seluruhnya berasal dari suami-isteri yang bersangkutan Pembuahan di luar tubuh antara semen donor dengan ovum isteri. Sedang inplantasinya tetap pada rahim isteriPembuahan yang berasal dari suami-isteri hanyalah unsur spermatozoon dan kehamilan saja, sedang ovum berasal dari orang lainPembuahan yang spermatozoon dan ovum berasal dari suami isteri, tetapi kehamilannya dititipkan pada wanita lain.

  • HUKUMNYA ? Bayi tabung yang berasal dari sperma dan ovum dari suami isteri yang sah hukumnya mubah, dengan syarat :Tehnik pengambilan sperma dengan cara yang tidak bertentangan dengan prinsip ajaran IslamPenempatan zigote sebaiknya dilakukan oleh dokter wanitaResipen adalah isteri sendiri

  • BEBERAPA DALIL (1)Allah menjadikan bagi kamu isteri-isteri dari jenis kamu sendiri dan menjadikan bagimu dari isteri-isteri kamu itu, anak-anak dan cucu-cucu, dan memberimu rezki dari yang baik-baik. Maka mengapakah mereka beriman kepada yang bathil dan mengingkari nikmat Allah ?" (QS. Al-Nahl/16 :72) Manusia secara naluriah menghendaki keturunan atau anak cucuDijadikan indah pada (pandangan) manusia kecintaan kepada apa-apa yang diingini, yaitu: wanita-wanita, anak-anak, harta yang banyak dari jenis emas, perak, kuda pilihan, binatang-binatang ternak[186] dan sawah ladang. Itulah kesenangan hidup di dunia, dan di sisi Allah-lah tempat kembali yang baik (surga).(QS. Ali Imran/3:14)Dan dia (pula) yang menciptakan manusia dari air lalu dia jadikan manusia itu (punya) keturunan dan hubungan kekeluargaan dan adalah Tuhanmu Maha Kuasa.(QS.Al-Furqan/25:54) Bahkan manusia akan merasa bangga dengan keturunan yang diperolehnya

  • BEBERAPA DALIL (2)Dan di antara tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah dia menciptakan untukmu isteri-isteri dari jenismu sendiri, supaya kamu cenderung dan merasa tenteram kepadanya, dan dijadikan-Nya diantaramu rasa kasih dan sayang. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda bagi kaum yang berfikir.(QS. Ar-Rum/31:21) Sebaliknya, apabila pasangan suami isteri tidak dapat memperoleh keturunan, pasangan itu akan merasa resah dan gelisah. Padahal pernikahan, diharapkan dapat menjadi tempat untuk memperoleh ketentraman dan mencurahkan kasih sayangSesungguhnya Allah tidak merobah keadaan sesuatu kaum sehingga mereka merobah keadaan (QS. Al-Rad/13:11) Karena itu, usaha pasangan suami isteri yang tidak atau belum dikarunai anak perlu digiatkan, sampai keturunan itu dapat diperolehnya. Usaha tersebut merupakan manifestasi dari sikap manusia yang giat berusaha.Maha Suci Tuhan yang Telah menciptakan pasangan-pasangan semuanya, baik dari apa yang ditumbuhkan oleh bumi dan dari diri mereka maupun dari apa yang tidak mereka ketahui.(QS.Yasin/36:36) Usaha untuk memperoleh anak dengan cara di luar kebiasaan itu dibenarkan, sepanjang tidak bertentangan dengan prinsip ajaran Islam. Karena Allah pun memberikan kemungkinan sesuatu itu dapat terjadi dengan cara yang belum diketahui oleh manusia

  • BEBERAPA DALIL (3)Tidak halal bagi seseorang yang beriman kepada Allah dan hari akhirat untuk menyiramkan airnya kepada tanaman orang lain. (HR. Abu Dawud).

    Segala sesuatu yang tidak ditetapkan oleh Allah hukumnya adalah termasuk perkara yang maskut anhu, karena itu pada dasarnya mubah. Bayi tabung termasuk masalah yang dikelompokkan kepada maskut anhu ini.Namun demikian, jika bayi tabung itu dilakukan dilakukan dengan proses sperma atau ovum donor, maka masalahnya tidak termasuk perkara yang maskut anhu lagi, karena tindakan itu telah dilarang oleh Nabi SAW.

  • KESIMPULAN (1)Masalah bayi tabung ini lebih banyak berhubungan dengan masalah teknis atau proses memperoleh keturunan, bukan tentang proses hubungan laki-laki dan perempuan atau pernikahan. Selama proses pernikahan sudah dapat dibenarkan oleh syariat Islam, maka suami isteri boleh saja memperoleh cara yang tidak lazim untuk memperoleh keturunan. Masalah ini termasuk masalah yang sama sekali baru. Karena itu pendekatan maslahat perlu menjadi pertimbangan utama. Salah satu unsur maslahat dalam masalah ini adalah untuk memperoleh keturunamn. Hal ini termasuk kebutuhan yang termasuk peringkat dharuriyat. Karena itu sepanjang tidak bertentangan dengan nash, bayi tabung dengan sperma dan ovum dari suami isteri yang sah, hukumnya mubah.

  • KESIMPULAN (2)Bayi tabung dengan sperma dan atau ovum donor diharamkan Islam. Hukumnya sama dengan zina dan anak yang lahir dari hasil bayi tersebut statusnya sama dengan anak yang lahir di luar perkawinan yang sahBank Nuthfah (sperma) dan Bank Ovum untuk pembuatan bayi tabung bertentangan dengan norma agama dan moral, serta merendahkan harkat manusia yang sejajar dengan hewan yang diinseminasi tanpa perlu adanya perkawinan