bayi sungsang

47
Bayi sungsang (mal presentasi) merupakan suatu kelainan letak bayi, yaitu posisi kepala di atas dan posisi bokong di bawah. "Sebetulnya sampai bayi berusia 34 minggu, letak bayi masih bebas. Artinya, letak kepala bisa di atas atau di bawah," ujar dr. Karno Suprapto, Sp.OG, dari RS Pondok Indah, Jakarta Selatan. Ini terjadi karena pada permulaan kehamilan, berat janin relatif lebih rendah dibandingkan dengan rahim. Akibatnya, janin masih bebas bergerak. Nah, menginjak usia 28-34 minggu kehamilan, berat janin makin membesar, sehingga tidak bebas lagi bergerak. Pada usia tersebut, umumnya janin sudah menetap pada satu posisi. "Kalau posisinya salah, maka disebut sungsang," terang Karno. PENYEBAB Letak yang salah itulah yang dapat menimbulkan masalah saat ibu harus menjalani persalinan. Dan berbeda dengan persalinan normal, pada persalinan sungsang dibatasi waktu. Begitu badan bayi sudah keluar, kepalanya harus dikeluarkan 4 menit kemudian. "Ini perlu dan harus dilakukan demi keselamatan bayi. Sebab, jika terlalu lama, bayi bisa kekurangan oksigen dan dapat menimbulkan kematian," jelas Karno. Tapi mengapa bisa sungsang? Menurut Karno, penyebabnya ada dua, yaitu faktor janin dan ibu sendiri. Dari segi janin, mungkin karena ukurannya lebih kecil dibandingkan dengan ruangan rahim ibu. Akibatnya, janin bebas berputar, baik ke atas maupun ke bawah. Di Indonesia, bila berat bayi di bawah 3 kg dan ibunya telah beberapa kali melahirkan, ada kemungkinan akan menjadi sungsang.

Upload: juzhov

Post on 28-Oct-2015

121 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

Sungsang

TRANSCRIPT

Bayi sungsang (mal presentasi) merupakan suatukelainan letak bayi, yaitu posisi kepala di atas danposisi bokong di bawah. "Sebetulnya sampai bayiberusia 34 minggu, letak bayi masih bebas. Artinya,letak kepala bisa di atas atau di bawah," ujar dr.Karno Suprapto, Sp.OG, dari RS Pondok Indah,Jakarta Selatan.

Ini terjadi karena pada permulaan kehamilan, beratjanin relatif lebih rendah dibandingkan dengan rahim.Akibatnya, janin masih bebas bergerak.

Nah, menginjak usia 28-34 minggu kehamilan, beratjanin makin membesar, sehingga tidak bebas lagibergerak. Pada usia tersebut, umumnya janin sudahmenetap pada satu posisi. "Kalau posisinya salah, makadisebut sungsang," terang Karno.

PENYEBAB

Letak yang salah itulah yang dapat menimbulkan masalahsaat ibu harus menjalani persalinan. Dan berbedadengan persalinan normal, pada persalinan sungsangdibatasi waktu. Begitu badan bayi sudah keluar,kepalanya harus dikeluarkan 4 menit kemudian. "Iniperlu dan harus dilakukan demi keselamatan bayi.Sebab, jika terlalu lama, bayi bisa kekurangan oksigendan dapat menimbulkan kematian," jelas Karno.

Tapi mengapa bisa sungsang? Menurut Karno, penyebabnyaada dua, yaitu faktor janin dan ibu sendiri. Dari segijanin, mungkin karena ukurannya lebih kecildibandingkan dengan ruangan rahim ibu. Akibatnya,janin bebas berputar, baik ke atas maupun ke bawah. DiIndonesia, bila berat bayi di bawah 3 kg danibunya telah beberapa kali melahirkan, ada kemungkinanakan menjadi sungsang.

Sebaliknya, bila si bayi terlalu besar dan posisikepala masih di atas.

Pada saat kepala akan melewati panggul menuju posisi

normal, akhirnya terpental kembali karena ruanganpanggul ibu terlalu sempit sehingga kepala bayi sulitberputar ke arah bawah.

Pada kasus bayi kembar, kemungkinan sungsang menjadilebih besar sebab janin yang kepalanya berputar kearah bawah lebih dulu akan membuat rongga panggulibu susah dilalui janin kembarannya. Maka, pada bayikembar, posisi salah satu janinnya sungsang.

Sedangkan faktor ibu, antara lain karena bentuk rahimyang tidak normal, air ketuban yang terlalu banyak,adanya tumor, plasenta di bawah, dan lainnya.

DETEKSI SUNGSANG

Letak janin sungsang sudah bisa diketahui saatkehamilan berusia tua.

Caranya dengan perabaan luar melalui perut. Cara inidilakukan oleh dokter atau bidan. Nah, bayi akandiduga sungsang bila bagian yang paling keras danbesar berada di kutub atas. Karena seperti kita tahu,kepala merupakan bagian terbesar dan terkeras darijanin.

Cara lain adalah melalui pemeriksaan bagian dalamdengan menggunakan jari.

Cara ini pun hanya bisa dilakukan oleh dokter ataubidan. Bila di bagian panggul ibu lunak dan bagianatas keras, berarti bayinya sungsang. Cara lainadalah dengan ultrasonografi (USG).

Biasanya para ibu yang janinnya berposisi sungsang,dianjurkan untuk melakukan posisi bersujud, denganposisi perut seakan-akan menggantung ke bawah. Bilaposisi ini dilakukan dengan baik dan teratur,kemungkinan besar bayi yang sungsang dapat kembali keposisi normal. "Kemungkinannya kembali ke posisinormal, berkisar sekitar 92 persen. Dan posisibersujud ini tidak berbahaya karena secara alamiah

memberi ruangan pada bayi untuk berputar kembali keposisi normal," ujar Karno.

Usaha lain yang dapat dilakukan oleh dokter adalahmengubah letak janin sungsang menjadi normal dengancara versi luar (externalcephalic versin/ECV). Sesuaidengan namanya, versi luar adalah tindakan mengubahposisi janin sungsang dari luar tubuh ibunya.

Tindakan akan segera dihentikan bila saat versi luar,ibu merasa sakit.

"Penghentian dilakukan karena kemungkinan otot rahimsensitif sehingga sewaktu diraba-raba terjadikontraksi dan kejang. Bisa juga karena secara taksengaja tindakan tersebut melepas plasenta," kata dr.Karno. Tak heran, versi luar tak bisa dilakukan bilaletak plasenta ada di bawah sebab bayi tidak mungkinbisa diputar kembali ke posisi normal.

Versi luar sebaiknya dilakukan setelah kehamilanmemasuki usia 34 minggu.

Tapi saat ini versi luar jarang sekali dilakukankarena selain dapat membuat ibu merasa sakit dan biladilakukan secara paksa, besar kemungkinan mengakibatkan tali pusat bayi tertekan dan plasentaterganggu.

"Sehingga akan memberi dampak buruk pada bayi dan jugamengakibatkan kematian pada bayi. Bukan tidak mungkinbayi akan kekurangan suplai oksigen ke otaknya,"terang Karno.

Kondisi gawat bisa terjadi apabila cairanamnion/ketuban pecah. Sebab, begitu pecah tidak adasatu bagian dari janin sungsang yang bisa menyumbatjalan lahirnya. Pada bayi normal, bila ketuban pecah,jalan keluar air ketuban tersebut masih dapat tertutupdengan kepala bayi yang langsung turun. Sedangkan padabayi sungsang, di antara kedua kaki terdapat celah,sehingga air ketuban itu keluar sedikit demi sedikit

dan lama-lama habis.

Padahal, makin sedikit air ketuban, makin dekathubungan antara otot dinding rahim dengan janin. Jadi,ada kemungkinan janin terjepit otot rahim ibu."Kepala janin yang besar dicengkeram oleh otot rahimdan akan mempersulit persalinan," jelas Karno.Kemudian, lanjut Karno, karena tali pusat beradadi bagian depan tubuh bayi maka pada saat air ketubanitu keluar kadang-kadang bisa membawa sebagian talipusat itu keluar ke mulut rahim."Lalu tali pusat yang keluar itu terjepit sehinggasuplai makanan dan suplai oksigen untuk janin akanberkurang dan dapat mengakibatkan janin meninggal."

CARA PERSALINAN

Kendati letak bayi sungsang, persalinan pervaginammasih tetap bisa dilakukan. Yang jelas, kata Karno,persalinan sungsang dipengaruhi beberapa faktor.Pertama, ukuran bayi. Bila berat bayi di atas 3,5 kg,dokter akan cenderung memilih operasi caesar. Cara inidipilih untuk menghindari cedera pada otot leher bayiyang mungkin saja tersangkut dan tertarik saatpersalinan normal.

Kedua, urutan kelahiran. Jika sungsang terjadi padaanak pertama, persalinan disarankan melalui caesar.Karena panggul ibu belum pernah melahirkan, tidakbisa dicoba-coba untuk melahirkan dengan cara normalkarena dapat mengakibatkan cedera.

Ketiga, posisi kepala janin. Pada janin normal, posisikepala yang baik yaitu menunduk seperti menghadap kebawah. Tapi, ada kemungkinan posisi kepala janinseperti posisi "militer", yaitu tegak menghadap kedepan (layaknya prajurit siap siaga). Pada janinsungsang, bila dipaksakan keluar dapat mematahkantulang punggung yang paling atas dan dapat mengakibatkan radang otak. Sebab itulah sebaiknyapersalinan pun dilakukan dengan jalan caesar.

Persalinan pervaginam bisa dilakukan bila tidakterdapat faktor-faktor yang telah disebutkan di atas."Misalnya bila bayinya kecil, panggul luas, bayitidak terlilit usus," terang dr. Karno.

Jenis Sungsang

Bila dikaitkan dengan posisi kaki bayi, ada 3 jenissungsang, yaitu:

* Frank Breech/Letak Bokong

Letak bokong dengan kedua tungkai kaki terangkat keatas, kadang kaki sampaimenyentuh telinga.

* Complete Breech/Letak Sungsang Sempurna Letak bokongdi mana kedua kaki ada di samping bokong (letak bokongkaki sempurna/lipat kejang). Seakan posisi bayi"jongkok" dengan bokong di atas mulut rahim, lututterangkat ke perut.

* Incomplete Breech/Singel Footling Breech Bila satukaki di atas dan kaki yang lainnya di bawah, dalamdunia kedokteran disebut presentasi bokong kaki.Tetapi, kasus letak sungsang jenis ini jarang ditemui.

Riesnawiati Soelaeman/Sandra Olifia.

MEMUTAR JANIN SUNGSANG

Memutar posisi janin atau versi luar, tak bisasembarangan. Harus dilihat dulu penyebabnya dandilakukan oleh ahlinya.

Harusnya, pada usia kehamilan di atas 8 bulan, kepalajanin berada di bawah dan bokongnya di atas. Hingga,saat persalinan nanti, pengeluaran bayi jadilebih mudah dilakukan. Akan tetapi, pada kenyataannyatak selalu posisi demikian yang diperoleh ibu hamil.Banyak pula yang mengalami kelainan posisi janinberupa letak sungsang atau letak lintang.

Tentunya, kelainan-kelainan tersebut harus diatasisejak mulai terdeteksi.

Menurut dr. Dwiana Ocvianti SpOG. dari RS Siaga Raya,Jakarta, deteksi bisa saja datang dari si ibu. Misal,pada janin sungsang, yaitu bila posisi janinmemanjang sejajar sumbu panjang rahim, dengan bokongjanin berada di bagian terendah, "Ibu dapat merasakandari tendangan si janin yang lebih banyak geraknya kebawah."

Gerakan di bawah adalah gerakan yang didominasi olehkaki. Dengan demikian berarti kepala dan tangannyaberada di atas. Padahal normalnya, setelah usiakehamilan 7-8 bulan, ibu akan merasakan gerakan janinlebih banyak di atas pusar. Ciri lain: bagian yangkeras (kepala janin) mendesak tulang iga ibu hinggamenimbulkan rahim sesak atau tertekan.

Ada pula gerakan janin yang mendominasi di perutsebelah kiri atau kanan.

Jika ini terjadi, kemungkinannya adalah letak janinmelintang.

Posisi-posisi ini jelas tak seharusnya dan ibu harussegera minta kepada dokter ahli untuk mengubahnya."Tapi ingat, penanganan harus dilakukan oleh dokteratau bidan yang benar-benar ahli. Karena tidaksembarangan kita boleh memutar-mutar janin."

Memang, aku Dwiana, ada ibu yang tak dapat mendeteksisendiri kelainan posisi janinnya. Dia pun tak dapatmengungkapkan secara spesifik mengenai pergerakanjanin hingga perlu pemeriksaan ahlinya. "Dokter ataubidan yang terlatih biasanya hanya melakukan perabaandi perut ibu. Dari perabaan itu dapat dirasakan dimana posisi kepala dan di mana posisi bokong."

Namun, pemeriksaan seperti ini sulit dilakukanterhadap ibu yang bertubuh gemuk karena rahimnya

terhalang oleh lemak. Bila dokter tak yakin denganperabaannya, akan dilakukan pemeriksaan denganultrasonografi.

PENYEBAB

Letak sungsang ada beberapa variasi; dari letak bokongdengan kedua tungkai kakinya ke atas dan bokong diposisi yang terendah, letak sungsang sempurnadi mana kedua kaki ada di samping bokong, dan letaksungsang tak sempurna di mana selain bokong ada bagiantubuh lain seperti kaki atau lutut berada palingbawah. Pada letak sungsang tak sempurna, biasanya satukaki menjulur ke bawah hingga ke jalan rahim.

Adapun penyebab kelainan posisi pada janin, terangDwiana, dari si janin sendiri. "Tak ada pengaruhantara ibu yang beraktivitas tinggi, ibu yangmemiliki penyakit kronis, atau ibu yang mengkonsumsinarkoba dengan kelainanposisi janin."

Dalam hal letak sungsang bisa disebabkan bayinya yangterlalu besar. "Bila tubuh bayi terlalu besar, makakepalanya tak bisa berputar ke bawah karena tak bisamasuk ke atas panggul." Namun, kenapa si bayi terlalubesar, bisa disebabkan ibunya yang kebanyakan makan.Akibatnya, si ibu kegemukan, begitupun bayinya."Karena itulah, ibu hamil kalau datang periksa, beratbadannya ditimbang. Kalau berat badannya terlalu gemukakan dinasihati untuk tak menambah berat badannyakarena bayinya nanti terlalu besar."

Letak sungsang juga bisa terjadi saat hamil muda, dimana ukuran bayi masih kecil sementara ruangan rahimrelatif luas, kepala janin akan terputar ke atas.Juga, terjadi pada ibu yang sering mengalamipersalinan.

Pada ibu yang sering bersalin ini, otot rahim akanmolor dan ruangan rahim pada kehamilan berikutnya jadilebih luas. Bila risiko ini ditambah lilitan tali

pusat, dapat dipastikan janin akan sungsang. Lilitantali pusat pada tubuhnya membuat dia tetap di posisisemula, kepala di atas dan bokong di bawah. "Janinyang tak bisa memutar secara alamiah ini akan sungsanghingga melahirkan nanti."

Selain itu, sungsang juga disebabkan letak plasenta dibawah hingga kepala tak bisa turun. Sekalipun janinbisa berputar, kepala akan turun setengah hinggaposisinya kadang jadi melintang. Ciri-ciri janinmelintang. Tubuh akan membesar ke samping dan bagiantengah terasa kosong. Posisi ini bahkan lebihberbahaya daripada sungsang. Dalam persalinan lintangdikhawatirkan, "Selain bayinya meninggal, ibunya juga.Karena kalau bayi itu melintang, dia tak bisa lahir,padahal kontraksi rahim begitu kuat.

Dengan demikian, rahim bisa pecah, yang disebutruptura uteri," jelas Dwiana.

Hal lain yang dapat menyebabkan sungsang adalahterdapat kecacatan pada bayi. Misal, yang kepalanyabesar (hidrosefalus) atau kepalanya tak ada tulangtengkorak. Kelainan-kelainan dengan bagian tubuhmembesar dapat pula terjadi pada organ tubuh lain,seperti bahu, perut, dan bokong.

TAK BOLEH SEMBARANGAN

Tentunya, untuk melakukan tindakan terhadap bayisungsang harus dilihat dulu penyebabnya. Sebab, untukmelakukan pemutaran tak boleh sembarangan.

Jadi, tidak asal memutar. "Bahaya sekali melakukantindakan pemutaran kalau kita tak tahu persis apapenyebab bayi itu menjadi sungsang," ungkap Dwiana.

Larangan pun berlaku bagi dokter atau bidan yang takterampil melakukan pemutaran. "Yang melakukannya harusdokter atau bidan terlatih." Sebab, kalau penyebabjanin sungsang adalah lilitan tali pusat, tindakanmemperbaiki akan menyebabkan bayinya malah tambah

terjerat. Dalam kondisi seperti ini, kepala bayi takakan bisa turun. Seandainya dipaksakan pun, bayi akanmakin terjerat. "Biasanya dokter atau bidan akanmembiarkannya dalam posisi seperti ini.Kemungkinannya, persalinan dilakukan dengan jalanbedah sesar."

Dwiana lantas menggambarkan cara memutar bayi sungsangdengan tangan yang dikenal dengan versi luar.Pertama-tama, si ibu dalam posisi terlentang, kondisirelaks, dan belum ada kontraksi. "Bila sudah terjadi kontraksi, maka pemutaran tak dapat dilakukan karenarahim sudah tak relaks lagi dan ibu sudah siapmelakukan persalinan."

Kemudian, "Perlahan-lahan bayi kita geser dengantangan dari luar."

Pemutaran bayi boleh diteruskan bila tak terasa sakit.Bila terasa sakit, pemutaran harus dihentikan untukmencegah terjadi luka di rahim, misal, plasenta putusatau rahim robek. "Biasanya, pemutaran dilakukanantara 10 sampai 15 menit dalam satu kali pemutaran."Pemutaran tak dapat dilakukan setahap demi setahap.Misal, hari ini bayi diputar setengah kemudian besoksetengahnya lagi.

Bagaimana dengan pengurutan? Dwiana dengan tegasmelarang, "Sebaiknya jangan melakukan urut-mengurut.Ibu tak diperkenankan melakukan pemijatan di daerahperut apalagi rahim." Meskipun pengurutan dilakukanahlinya, tetap dilarang. Apalagi bila ahli itu takmengerti medis.

Posisi Bersujud

Teknik lain yang kerap dianjurkan jika posisi bayisungsang ialah ibu melakukan psosisi seperti bersujud."Posisi ini dimaksudkan agar bagian janin yang sudahmasuk rongga panggul akan keluar dan secara alamiahbayi punya kesempatan lebih luas untuk berputar,"papar Dwiana. Tindakan ini lebih berhasil dan tak

membahayakan bagi ibu hamil maupun janinnya.

Asalkan kehamilan masih cukup dini, di mana airketuban masih cukup banyak dan penyebabnya bukanterlilit tali pusat.

Posisi sujud bisa dilakukan selama 15 menit setiaphari. Seminggu kemudian diperiksa ulang untukmengetahui berubah tidaknya letak janin. Bila letakjanin tak berubah, tindakan sujud bisa diulang. Bilaberhasil, perut ibu perlu difiksasi (diikat) dengangurita atau stagen agar janin tak berubahkembali.

Namun, papar Dwiana, letak janin melintang tak bisadiatasi dengan tindakan seperti ini. Umumnya, bayidengan letak lintang dilahirkan melalui bedahcaesar. "Bagi ibu hamil dengan janin melintang, perlulebih berhati-hati ketika hamil tua. Janin melintangakan tetap aman bila ketuban utuh. Bila ketuban pecah,akan berbahaya bagi ibu dan janin."

Untuk mencegahnya, hindari mengejan saat hamil tua,berhati-hati saat berjalan, dan jangan lakukansanggama ketika hamil mulai tua.

Syarat "Permuatan" Bayi

Menurut Dwiana, ada beberapa persyaratan dalammelakukan pemutaran janin

sungsang:

1. Ibu tak boleh terlalu gemuk, hingga bayinya takbisa dikenali atau diraba.

2. Air ketuban tak boleh terlalu banyak ataupun takterlalu sedikit.

3. Saat pemutaran, ibu tak boleh merasa sakit. Karenarasa nyeri salah satu komplikasinya, plasenta lepassaat pemutaran dan bisa menyebabkan perdarahan.

Perdarahan akan mengakibatkan bayi dan ibu meninggal.Selain, bisa juga terjadi robekan pada rahim ibukarena rahim ibu di usia hamil tua seringkali sudahtipis. Apalagi kalau si ibu sudah ada bekas operasi,berarti kontra indikasi.

4. Pemutaran dilakukan perlahan-lahan sambilmendengarkan bunyi jantung janin. Jika ada perubahanbunyi jantung janin, harus dihentikan. Pemutarandianggap gagal.

Irfan Hasuki.

BAYI SUNGSANG HARUSKAH DILAHIRKAN SESAR?

Asalkan usia kehamilan masih di bawah 32 minggu,posisi sungsang masih dapat diperbaiki.

Dokter menyatakan janin Anda sungsang? Itu berarti, sijanin dalam posisi memanjang dengan kepala di bagianatas rahim (fundus uteri) dan bokongnya ada di bagianbawah. Umumnya pada kehamilan trimester kedua, posisisungsang sudah dapat dideteksi. Kandungan terasa penuhdi bagian atas dengan gerakan janin terasa lebihbanyak di bagian bawah. Ibu yang sudah pernah hamilsebelumnya akan merasa kehamilan sekarang terasaberbeda.

Namun untuk memastikan, ada beberapa langkah yangdapat dilakukan.

Untuk langkah awal, lakukanlah pemeriksaan luar.Caranya dengan meraba bagian bawah rahim. Apakah adabagian yang keras dan bulat menyerupai kepaladi situ? Bila tidak ada, maka kemungkinan posisi janinsungsang.

Jangan keliru dengan bagian bokong yang juga terasaberbentuk bulat. Cara membedakan kepala dan bokongadalah dengan menggerak-gerakkan bagian tersebutsecara perlahan. Jika tak mau bergerak atau terasasulit sekali bergerak, dapat dipastikan itu adalah

bokong. Kepala lebih mudah digerakkan daripada bokong.

Selanjutnya, cobalah raba bagian atas rahim. Andaikanposisi janin memang sungsang, maka akan terabakepalanya pada bagian ini. Denyut jantung janinpun akan teraba di posisi setinggi atau sedikit lebihtinggi daripada pusar ibu. Bila masih ragu, lakukanpemeriksaan dalam atau dengan pemeriksaanultrasonografi (USG).

PENCETUS SUNGSANG

Letak janin bergantung pada proses adaptasinya didalam rahim. Jadi, tak perlu keburu khawatir jikaposisi sungsang terjadi di bawah usia kehamilan

32 minggu. Pada usia kehamilan ini, jumlah air ketubanrelatif lebih banyak sehingga janin masih dapatbergerak bebas. Dari yang posisinya sungsang lantasberputar menjadi melintang lalu berputar lagi sehinggaposisi kepala di bagian bawah rahim. Jangan herankalau pada kehamilan belum cukup bulan, frekuensiletak sungsang menjadi lebih tinggi.

Memasuki usia kehamilan 37 minggu ke atas, posisisungsang sudah sulit untuk berubah karena bagianterendah janin sudah masuk ke pintu atas panggul.Namun semestinya di trimester ketiga, bokong janindengan tungkai terlipatyang ukurannya lebih besardaripada kepala akan menempati ruangan yang lebihbesar yakni di bagian atas rahim. Sedangkan kepalaberada dalam ruangan yang lebih kecil, di segmen bawahrahim. Masalahnya, mengapa posisi sungsang masih dapatterjadi hingga usia kehamilan cukup bulan?

Multiparitas

Ibu telah melahirkan banyak anak sehingga rahimnyasudah sangat elastis dan membuat janin berpeluangbesar untuk berputar hingga minggu ke-37 dan seterusnya.

Hamil kembar

Adanya lebih dari satu janin dalam rahim menyebabkanterjadinya perebutan tempat. Setiap janin berusahamencari tempat yang lebih nyaman, sehingga adakemungkinan bagian tubuh yang lebih besar (yaknibokong janin) berada di bagian bawah rahim.

Hidramnion (kembar air)

Jumlah air ketuban yang melebihi normal menyebabkanjanin lebih leluasa bergerak walau sudah memasukitrimester ketiga.

Hidrosefalus

Besarnya ukuran kepala akibat kelebihan cairan(hidrosefalus) membuat janin mencari tempat yang lebihluas, yakni di bagian atas rahim.

Plasenta previa

Adanya plasenta yang menutupi jalan lahir dapatmengurangi luas ruangan dalam rahim. Akibatnya, janinberusaha mencari tempat yang lebih luas yakni dibagian atas rahim.

Panggul sempit

Sempitnya ruang panggul mendorong janin mengubahposisinya menjadi sungsang.

Kelainan bawaan

Jika bagian bawah rahim lebih besar daripada bagianatasnya, maka janin cenderung mengubah posisinyamenjadi sungsang.

4 POSISI SUNGSANG

Presentasi bokong

Pada pemeriksaan dalam yang dapat teraba hanya bokongbayi saja. Terjadi karena janin meluruskan (ekstensi)kedua sendi lututnya, sehingga kedua kaki mengarah keatas dan kedua ujungnya sejajar dengan bahu ataukepala.

Presentasi bokong kaki sempurna

Kala pemeriksaan dalam dilakukan, bokong dan keduakaki dapat teraba.

Presentasi bokong kaki tidak sempurna

Bagian bokong teraba dengan satu kaki di sampingnya,sedangkan kaki yang lain terangkat ke atas.

Presentasi kaki

Yang teraba lebih dulu adalah salah satu atau keduakaki karena posisi kaki berada di bagian palingrendah.

MENGUBAH POSISI SUNGSANG

Cara termudah dan teraman untuk mengubah posisi janinsungsang adalah dengan bersujud (knee chest position)secara rutin setiap hari sebanyak 2 kali sehari,misalnya pagi dan sore. Masing-masing selama 10 menit.

Biasanya bayi akan berputar dan posisinya kembalinormal, yaitu kepala berada di sebelah bawah rahim.Pada saat kontrol kandungan, mintalah bidanatau dokter memeriksa posisi janin. Jika belumberhasil, maka ulangi latihan setiap hari. Namun,latihan ini hanya efektif jika usia kehamilan maksimal3536 minggu.

Cara lain yakni dengan memutar posisi janin dari luar.Tentu tindakan ini hanya boleh dilakukan oleh ahli dantidak semua dokter kandungan mahir melakukannya.Tindakan yang dikenal dengan nama versi luar iniberisiko.

Bila tali pusat terlalu panjang dapat me-lilit.Sedangkan jika tali pusat pendek, plasenta bisa lepasakibat tarikan. Lantaran itu, tindakan versiluar saat ini jarang dipraktikkan.

SAAT PERSALINAN

Posisi janin sungsang tentunya dapat memengaruhiproses persalinan. Jika yang terjadi adalah presentasibokong murni, maka persalinan normal masih relatifmudah dilakukan. Namun, ini pun hanya berlaku bagi ibuyang sudah memiliki pengalaman melahirkan per vaginam.Sedangkan jika yang terjadi adalah presentasi kaki,pada saat ketuban pecah spontan mungkin saja talipusat ikut keluar (prolapsus tali pusat). Jika tidaksegera dilakukan persalinan, janin mungkin tidakterselamatkan. Untuk mencegahnya, persalinandapat dilakukan dengan cara sesar.

Proses persalinan yang salah jelas dapat menimbulkanrisiko, seperti janin mengalami pundak patah atausaraf di bagian pundak tertarik (akibat salahposisi saat menarik bagian tangannya ke luar),perdarahan otak (akibat kepalanya terjepit dalam waktuyang lama), patah paha (akibat salah saat menarik pahake luar), dan lain-lain. Untuk itu biasanya doktermenggunakan partograf, alat untuk memantau kemajuanpersalinan. Jika persalinan dinilai berjalan lambat,maka harus segera dilakukan operasi (seksiosesaria) .

Untuk ibu yang baru pertama kali hamil atau terdapatfaktor penyulit pada kehamilan seperti ketuban pecahdini atau janin besar (di atas 3,5 kg) maka persalinansesar merupakan jalan terbaik. Dalam hal ini, serahkankeputusan terbaik kepada dokter yang menangani.

http://fadlanzikra.multiply.com/reviews

letak sungsang

By ririmutz

JIKA POSISI BUAH HATI SUNGSANG

Bayi sungsang (mal presentasi) merupakan suatu kelainan letak bayi, yaituposisi kepala di atas dan posisi bokong di bawah. Pada dasarnya sampai bayiberusia 34 minggu, letak bayi masih bebas. Artinya, letak kepala bisa diatas atau di bawah.

Ini terjadi karena pada permulaan kehamilan, berat janin relatif lebih

rendah dibandingkan dengan rahim. Akibatnya, janin masih bebas bergerak. Menginjak usia 28-34 minggu kehamilan, berat janin makin membesar, sehingga tidak bebas lagi bergerak. Pada usia tersebut, umumnya janin sudah menetap pada satu posisi. Dan jika posisinya salah maka hal tersebut yng di katakan letak sungsang.

PENYEBAB

Letak yang salah itulah yang dapat menimbulkan masalah saat ibu harusmenjalani persalinan. Dan berbeda dengan persalinan normal, pada persalinansungsang dibatasi waktu. Begitu badan bayi sudah keluar, kepalanya harusdikeluarkan 4 menit kemudian. Sebab, jika terlalu lama, bayi bisa kekurangan oksigen dandapat menimbulkan kematian.

Tapi mengapa bisa sungsang? Menurut Karno, penyebabnya ada dua, yaitu faktorjanin dan ibu sendiri. Dari segi janin, mungkin karena ukurannya lebih kecildibandingkan dengan ruangan rahim ibu. Akibatnya, janin bebas berputar, baikke atas maupun ke bawah. Di Indonesia, bila berat bayi di bawah 3 kg danibunya telah beberapa kali melahirkan, ada kemungkinan akan menjadisungsang.

Sebaliknya, bila bayi terlalu besar dan posisi kepala masih di atas.

Pada saat kepala akan melewati panggul menuju posisi normal, akhirnyaterpental kembali karena ruangan panggul ibu terlalu sempit sehingga kepalabayi sulit berputar ke arah bawah.

Pada kasus bayi kembar, kemungkinan sungsang menjadi lebih besar sebab janinyang kepalanya berputar ke arah bawah lebih dulu akan membuat rongga panggulibu susah dilalui janin kembarannya. Maka, pada bayi kembar, posisi salahsatu janinnya sungsang.

Sedangkan faktor ibu, antara lain karena bentuk rahim yang tidak normal, airketuban yang terlalu banyak, adanya tumor, plasenta di bawah, dan lainnya.

DETEKSI SUNGSANG

Letak janin sungsang sudah bisa diketahui saat kehamilan berusia tua.

Caranya dengan perabaan luar melalui perut. Cara ini dilakukan oleh dokteratau bidan. Nah, bayi akan diduga sungsang bila bagian yang paling keras danbesar berada di kutub atas. Karena seperti kita tahu, kepala merupakanbagian terbesar dan terkeras dari janin.

Cara lain adalah melalui pemeriksaan bagian dalam dengan menggunakan jari.

Cara ini pun hanya bisa dilakukan oleh dokter atau bidan. Bila di bagianpanggul ibu lunak dan bagian atas keras, berarti bayinya sungsang. Cara lainadalah dengan ultrasonografi (USG).

Biasanya para ibu yang janinnya berposisi sungsang, dianjurkan untukmelakukan posisi bersujud, dengan posisi perut seakan-akan menggantung kebawah. Bila posisi ini dilakukan dengan baik dan teratur, kemungkinan besarbayi yang sungsang dapat kembali ke posisi normal. “Kemungkinannya kembalike posisi normal, berkisar sekitar 92 persen. Dan posisi bersujud ini tidakberbahaya karena secara alamiah memberi ruangan pada bayi untuk berputarkembali ke posisi normal.

Usaha lain yang dapat dilakukan oleh dokter adalah mengubah letak janinsungsang menjadi normal dengan cara versi luar (externalcephalicversin/ECV). Sesuai dengan namanya, versi luar adalah tindakan mengubahposisi janin sungsang dari luar tubuh ibunya.

Tindakan akan segera dihentikan bila saat versi luar, ibu merasa sakit.

“Penghentian dilakukan karena kemungkinan otot rahim sensitif sehinggasewaktu diraba-raba terjadi kontraksi dan kejang. Bisa juga karena secaratak sengaja tindakan tersebut melepas plasenta,” kata dr. Karno. Tak heran,versi luar tak bisa dilakukan bila letak plasenta ada di bawah sebab bayitidak mungkin bisa diputar kembali ke posisi normal.

Versi luar sebaiknya dilakukan setelah kehamilan memasuki usia 34 minggu.

Tapi saat ini versi luar jarang sekali dilakukan karena selain dapat membuatibu merasa sakit dan bila dilakukan secara paksa, besar kemungkinanmengakibatkan tali pusat bayi tertekan dan plasenta terganggu.

“Sehingga akan memberi dampak buruk pada bayi dan juga mengakibatkankematian pada bayi. Bukan tidak mungkin bayi akan kekurangan suplai oksigenke otaknya,” terang Karno.

Kondisi gawat bisa terjadi apabila cairan amnion/ketuban pecah. Sebab,begitu pecah tidak ada satu bagian dari janin sungsang yang bisa menyumbat

jalan lahirnya. Pada bayi normal, bila ketuban pecah, jalan keluar airketuban tersebut masih dapat tertutup dengan kepala bayi yang langsungturun. Sedangkan pada bayi sungsang, di antara kedua kaki terdapat celah,sehingga air ketuban itu keluar sedikit demi sedikit dan lama-lama habis.

Padahal, makin sedikit air ketuban, makin dekat hubungan antara otot dindingrahim dengan janin. Jadi, ada kemungkinan janin terjepit otot rahim ibu.“Kepala janin yang besar dicengkeram oleh otot rahim dan akan mempersulitpersalinan,” jelas Karno. Kemudian, lanjut Karno, karena tali pusat beradadi bagian depan tubuh bayi maka pada saat air ketuban itu keluarkadang-kadang bisa membawa sebagian tali pusat itu keluar ke mulut rahim.“Lalu tali pusat yang keluar itu terjepit sehingga suplai makanan dan suplaioksigen untuk janin akan berkurang dan dapat mengakibatkan janin meninggal.”

CARA PERSALINAN

Kendati letak bayi sungsang, persalinan pervaginam masih tetap bisadilakukan. Yang jelas, kata Karno, persalinan sungsang dipengaruhi beberapafaktor. Pertama, ukuran bayi. Bila berat bayi di atas 3,5 kg, dokter akancenderung memilih operasi caesar. Cara ini dipilih untuk menghindari cederapada otot leher bayi yang mungkin saja tersangkut dan tertarik saatpersalinan normal.

Kedua, urutan kelahiran. Jika sungsang terjadi pada anak pertama, persalinandisarankan melalui caesar. Karena panggul ibu belum pernah melahirkan, tidakbisa dicoba-coba untuk melahirkan dengan cara normal karena dapatmengakibatkan cedera.

Ketiga, posisi kepala janin. Pada janin normal, posisi kepala yang baikyaitu menunduk seperti menghadap ke bawah. Tapi, ada kemungkinan posisikepala janin seperti posisi “militer”, yaitu tegak menghadap ke depan(layaknya prajurit siap siaga). Pada janin sungsang, bila dipaksakan keluardapat mematahkan tulang punggung yang paling atas dan dapat mengakibatkanradang otak. Sebab itulah sebaiknya persalinan pun dilakukan dengan jalancaesar.

Persalinan pervaginam bisa dilakukan bila tidak terdapat faktor-faktor yangtelah disebutkan di atas. “Misalnya bila bayinya kecil, panggul luas, bayitidak terlilit usus,” terang dr. Karno.

Jenis Sungsang

Bila dikaitkan dengan posisi kaki bayi, ada 3 jenis sungsang, yaitu:

* Frank Breech/Letak Bokong

Letak bokong dengan kedua tungkai kaki terangkat ke atas, kadang kaki sampaimenyentuh telinga.

* Complete Breech/Letak Sungsang Sempurna Letak bokong di mana kedua kakiada di samping bokong (letak bokong kaki sempurna/lipat kejang). Seakanposisi bayi “jongkok” dengan bokong di atas mulut rahim, lutut terangkat keperut.

* Incomplete Breech/Singel Footling Breech Bila satu kaki di atas dan kakiyang lainnya di bawah, dalam dunia kedokteran disebut presentasi bokongkaki. Tetapi, kasus letak sungsang jenis ini jarang ditemui.

Riesnawiati Soelaeman/Sandra Olifia.

MEMUTAR JANIN SUNGSANG

Memutar posisi janin atau versi luar, tak bisa sembarangan. Harus dilihatdulu penyebabnya dan dilakukan oleh ahlinya.

Harusnya, pada usia kehamilan di atas 8 bulan, kepala janin berada di bawahdan bokongnya di atas. Hingga, saat persalinan nanti, pengeluaran bayi jadilebih mudah dilakukan. Akan tetapi, pada kenyataannya tak selalu posisidemikian yang diperoleh ibu hamil. Banyak pula yang mengalami kelainanposisi janin berupa letak sungsang atau letak lintang.

Tentunya, kelainan-kelainan tersebut harus diatasi sejak mulai terdeteksi.

Menurut dr. Dwiana Ocvianti SpOG. dari RS Siaga Raya, Jakarta, deteksi bisasaja datang dari si ibu. Misal, pada janin sungsang, yaitu bila posisi janinmemanjang sejajar sumbu panjang rahim, dengan bokong janin berada di bagianterendah, “Ibu dapat merasakan dari tendangan si janin yang lebih banyakgeraknya ke bawah.”

Gerakan di bawah adalah gerakan yang didominasi oleh kaki. Dengan demikianberarti kepala dan tangannya berada di atas. Padahal normalnya, setelah usiakehamilan 7-8 bulan, ibu akan merasakan gerakan janin lebih banyak di ataspusar. Ciri lain: bagian yang keras (kepala janin) mendesak tulang iga ibuhingga menimbulkan rahim sesak atau tertekan.

Ada pula gerakan janin yang mendominasi di perut sebelah kiri atau kanan.

Jika ini terjadi, kemungkinannya adalah letak janin melintang.

Posisi-posisi ini jelas tak seharusnya dan ibu harus segera minta kepadadokter ahli untuk mengubahnya. “Tapi ingat, penanganan harus dilakukan oleh

dokter atau bidan yang benar-benar ahli. Karena tidak sembarangan kita bolehmemutar-mutar janin.”

Memang, aku Dwiana, ada ibu yang tak dapat mendeteksi sendiri kelainanposisi janinnya. Dia pun tak dapat mengungkapkan secara spesifik mengenaipergerakan janin hingga perlu pemeriksaan ahlinya. “Dokter atau bidan yangterlatih biasanya hanya melakukan perabaan di perut ibu. Dari perabaan itudapat dirasakan di mana posisi kepala dan di mana posisi bokong.”

Namun, pemeriksaan seperti ini sulit dilakukan terhadap ibu yang bertubuhgemuk karena rahimnya terhalang oleh lemak. Bila dokter tak yakin denganperabaannya, akan dilakukan pemeriksaan dengan ultrasonografi.

PENYEBAB

Letak sungsang ada beberapa variasi; dari letak bokong dengan kedua tungkaikakinya ke atas dan bokong di posisi yang terendah, letak sungsang sempurnadi mana kedua kaki ada di samping bokong, dan letak sungsang tak sempurna dimana selain bokong ada bagian tubuh lain seperti kaki atau lutut beradapaling bawah. Pada letak sungsang tak sempurna, biasanya satu kaki menjulurke bawah hingga ke jalan rahim.

Adapun penyebab kelainan posisi pada janin, terang Dwiana, dari si janinsendiri. “Tak ada pengaruh antara ibu yang beraktivitas tinggi, ibu yangmemiliki penyakit kronis, atau ibu yang mengkonsumsi narkoba dengan kelainanposisi janin.”

Dalam hal letak sungsang bisa disebabkan bayinya yang terlalu besar. “Bilatubuh bayi terlalu besar, maka kepalanya tak bisa berputar ke bawah karenatak bisa masuk ke atas panggul.” Namun, kenapa si bayi terlalu besar, bisadisebabkan ibunya yang kebanyakan makan. Akibatnya, si ibu kegemukan,begitupun bayinya. “Karena itulah, ibu hamil kalau datang periksa, beratbadannya ditimbang. Kalau berat badannya terlalu gemuk akan dinasihati untuktak menambah berat badannya karena bayinya nanti terlalu besar.”

Letak sungsang juga bisa terjadi saat hamil muda, di mana ukuran bayi masihkecil sementara ruangan rahim relatif luas, kepala janin akan terputar keatas. Juga, terjadi pada ibu yang sering mengalami persalinan.

Pada ibu yang sering bersalin ini, otot rahim akan molor dan ruangan rahimpada kehamilan berikutnya jadi lebih luas. Bila risiko ini ditambah lilitantali pusat, dapat dipastikan janin akan sungsang. Lilitan tali pusat padatubuhnya membuat dia tetap di posisi semula, kepala di atas dan bokong dibawah. “Janin yang tak bisa memutar secara alamiah ini akan sungsang hinggamelahirkan nanti.”

Selain itu, sungsang juga disebabkan letak plasenta di bawah hingga kepalatak bisa turun. Sekalipun janin bisa berputar, kepala akan turun setengahhingga posisinya kadang jadi melintang. Ciri-ciri janin melintang. Tubuhakan membesar ke samping dan bagian tengah terasa kosong. Posisi ini bahkanlebih berbahaya daripada sungsang. Dalam persalinan lintang dikhawatirkan,“Selain bayinya meninggal, ibunya juga. Karena kalau bayi itu melintang, diatak bisa lahir, padahal kontraksi rahim begitu kuat.

Dengan demikian, rahim bisa pecah, yang disebut ruptura uteri,” jelasDwiana.

Hal lain yang dapat menyebabkan sungsang adalah terdapat kecacatan padabayi. Misal, yang kepalanya besar (hidrosefalus) atau kepalanya tak adatulang tengkorak. Kelainan-kelainan dengan bagian tubuh membesar dapat pulaterjadi pada organ tubuh lain, seperti bahu, perut, dan bokong.

TAK BOLEH SEMBARANGAN

Tentunya, untuk melakukan tindakan terhadap bayi sungsang harus dilihat dulupenyebabnya. Sebab, untuk melakukan pemutaran tak boleh sembarangan.

Jadi, tidak asal memutar. “Bahaya sekali melakukan tindakan pemutaran kalaukita tak tahu persis apa penyebab bayi itu menjadi sungsang,” ungkap Dwiana.

Larangan pun berlaku bagi dokter atau bidan yang tak terampil melakukanpemutaran. “Yang melakukannya harus dokter atau bidan terlatih.” Sebab,kalau penyebab janin sungsang adalah lilitan tali pusat, tindakanmemperbaiki akan menyebabkan bayinya malah tambah terjerat. Dalam kondisiseperti ini, kepala bayi tak akan bisa turun. Seandainya dipaksakan pun,bayi akan makin terjerat. “Biasanya dokter atau bidan akan membiarkannyadalam posisi seperti ini. Kemungkinannya, persalinan dilakukan dengan jalanbedah sesar.”

Dwiana lantas menggambarkan cara memutar bayi sungsang dengan tangan yangdikenal dengan versi luar. Pertama-tama, si ibu dalam posisi terlentang,kondisi relaks, dan belum ada kontraksi. “Bila sudah terjadi kontraksi, makapemutaran tak dapat dilakukan karena rahim sudah tak relaks lagi dan ibusudah siap melakukan persalinan.”

Kemudian, “Perlahan-lahan bayi kita geser dengan tangan dari luar.”

Pemutaran bayi boleh diteruskan bila tak terasa sakit. Bila terasa sakit,pemutaran harus dihentikan untuk mencegah terjadi luka di rahim, misal,plasenta putus atau rahim robek. “Biasanya, pemutaran dilakukan antara 10sampai 15 menit dalam satu kali pemutaran.” Pemutaran tak dapat dilakukan

setahap demi setahap. Misal, hari ini bayi diputar setengah kemudian besoksetengahnya lagi.

Bagaimana dengan pengurutan? Dwiana dengan tegas melarang, “Sebaiknya janganmelakukan urut-mengurut. Ibu tak diperkenankan melakukan pemijatan di daerahperut apalagi rahim.” Meskipun pengurutan dilakukan ahlinya, tetap dilarang.Apalagi bila ahli itu tak mengerti medis.

Posisi Bersujud

Teknik lain yang kerap dianjurkan jika posisi bayi sungsang ialah ibumelakukan psosisi seperti bersujud. “Posisi ini dimaksudkan agar bagianjanin yang sudah masuk rongga panggul akan keluar dan secara alamiah bayipunya kesempatan lebih luas untuk berputar,” papar Dwiana. Tindakan inilebih berhasil dan tak membahayakan bagi ibu hamil maupun janinnya.

Asalkan kehamilan masih cukup dini, di mana air ketuban masih cukup banyakdan penyebabnya bukan terlilit tali pusat.

Posisi sujud bisa dilakukan selama 15 menit setiap hari. Seminggu kemudiandiperiksa ulang untuk mengetahui berubah tidaknya letak janin. Bila letakjanin tak berubah, tindakan sujud bisa diulang. Bila berhasil, perut ibuperlu difiksasi (diikat) dengan gurita atau stagen agar janin tak berubahkembali.

Namun, papar Dwiana, letak janin melintang tak bisa diatasi dengan tindakanseperti ini. Umumnya, bayi dengan letak lintang dilahirkan melalui bedahcaesar. “Bagi ibu hamil dengan janin melintang, perlu lebih berhati-hatiketika hamil tua. Janin melintang akan tetap aman bila ketuban utuh. Bilaketuban pecah, akan berbahaya bagi ibu dan janin.”

Untuk mencegahnya, hindari mengejan saat hamil tua, berhati-hati saatberjalan, dan jangan lakukan sanggama ketika hamil mulai tua.

Syarat “Permuatan” Bayi

Menurut Dwiana, ada beberapa persyaratan dalam melakukan pemutaran janin

sungsang:

1. Ibu tak boleh terlalu gemuk, hingga bayinya tak bisa dikenali ataudiraba.

2. Air ketuban tak boleh terlalu banyak ataupun tak terlalu sedikit.

3. Saat pemutaran, ibu tak boleh merasa sakit. Karena rasa nyeri salah satukomplikasinya, plasenta lepas saat pemutaran dan bisa menyebabkanperdarahan. Perdarahan akan mengakibatkan bayi dan ibu meninggal. Selain,bisa juga terjadi robekan pada rahim ibu karena rahim ibu di usia hamil tuaseringkali sudah tipis. Apalagi kalau si ibu sudah ada bekas operasi,berarti kontra indikasi.

4. Pemutaran dilakukan perlahan-lahan sambil mendengarkan bunyi jantungjanin. Jika ada perubahan bunyi jantung janin, harus dihentikan. Pemutarandianggap gagal.

Irfan Hasuki.

BAYI SUNGSANG HARUSKAH DILAHIRKAN SESAR?

Asalkan usia kehamilan masih di bawah 32 minggu, posisi sungsang masih dapatdiperbaiki.

Dokter menyatakan janin Anda sungsang? Itu berarti, si janin dalam posisimemanjang dengan kepala di bagian atas rahim (fundus uteri) dan bokongnyaada di bagian bawah. Umumnya pada kehamilan trimester kedua, posisi sungsangsudah dapat dideteksi. Kandungan terasa penuh di bagian atas dengan gerakanjanin terasa lebih banyak di bagian bawah. Ibu yang sudah pernah hamilsebelumnya akan merasa kehamilan sekarang terasa berbeda.

Namun untuk memastikan, ada beberapa langkah yang dapat dilakukan.

Untuk langkah awal, lakukanlah pemeriksaan luar. Caranya dengan merababagian bawah rahim. Apakah ada bagian yang keras dan bulat menyerupai kepaladi situ? Bila tidak ada, maka kemungkinan posisi janin sungsang.

Jangan keliru dengan bagian bokong yang juga terasa berbentuk bulat. Caramembedakan kepala dan bokong adalah dengan menggerak-gerakkan bagiantersebut secara perlahan. Jika tak mau bergerak atau terasa sulit sekalibergerak, dapat dipastikan itu adalah bokong. Kepala lebih mudah digerakkandaripada bokong.

Selanjutnya, cobalah raba bagian atas rahim. Andaikan posisi janin memangsungsang, maka akan teraba kepalanya pada bagian ini. Denyut jantung janinpun akan teraba di posisi setinggi atau sedikit lebih tinggi daripada pusaribu. Bila masih ragu, lakukan pemeriksaan dalam atau dengan pemeriksaanultrasonografi (USG).

PENCETUS SUNGSANG

Letak janin bergantung pada proses adaptasinya di dalam rahim. Jadi, takperlu keburu khawatir jika posisi sungsang terjadi di bawah usia kehamilan

32 minggu. Pada usia kehamilan ini, jumlah air ketuban relatif lebih banyaksehingga janin masih dapat bergerak bebas. Dari yang posisinya sungsanglantas berputar menjadi melintang lalu berputar lagi sehingga posisi kepaladi bagian bawah rahim. Jangan heran kalau pada kehamilan belum cukup bulan,frekuensi letak sungsang menjadi lebih tinggi.

Memasuki usia kehamilan 37 minggu ke atas, posisi sungsang sudah sulit untukberubah karena bagian terendah janin sudah masuk ke pintu atas panggul.Namun semestinya di trimester ketiga, bokong janin dengan tungkaiterlipatyang ukurannya lebih besar daripada kepala akan menempati ruanganyang lebih besar yakni di bagian atas rahim. Sedangkan kepala berada dalamruangan yang lebih kecil, di segmen bawah rahim. Masalahnya, mengapa posisisungsang masih dapat terjadi hingga usia kehamilan cukup bulan?

Multiparitas

Ibu telah melahirkan banyak anak sehingga rahimnya sudah sangat elastis danmembuat janin berpeluang besar untuk berputar hingga minggu ke-37 danseterusnya.

Hamil kembar

Adanya lebih dari satu janin dalam rahim menyebabkan terjadinya perebutantempat. Setiap janin berusaha mencari tempat yang lebih nyaman, sehingga adakemungkinan bagian tubuh yang lebih besar (yakni bokong janin) berada dibagian bawah rahim.

Hidramnion (kembar air)

Jumlah air ketuban yang melebihi normal menyebabkan janin lebih leluasabergerak walau sudah memasuki trimester ketiga.

Hidrosefalus

Besarnya ukuran kepala akibat kelebihan cairan (hidrosefalus) membuat janinmencari tempat yang lebih luas, yakni di bagian atas rahim.

Plasenta previa

Adanya plasenta yang menutupi jalan lahir dapat mengurangi luas ruangandalam rahim. Akibatnya, janin berusaha mencari tempat yang lebih luas yaknidi bagian atas rahim.

Panggul sempit

Sempitnya ruang panggul mendorong janin mengubah posisinya menjadi sungsang.

Kelainan bawaan

Jika bagian bawah rahim lebih besar daripada bagian atasnya, maka janincenderung mengubah posisinya menjadi sungsang.

4 POSISI SUNGSANG

Presentasi bokong

Pada pemeriksaan dalam yang dapat teraba hanya bokong bayi saja. Terjadikarena janin meluruskan (ekstensi) kedua sendi lututnya, sehingga kedua kakimengarah ke atas dan kedua ujungnya sejajar dengan bahu atau kepala.

Presentasi bokong kaki sempurna

Kala pemeriksaan dalam dilakukan, bokong dan kedua kaki dapat teraba.

Presentasi bokong kaki tidak sempurna

Bagian bokong teraba dengan satu kaki di sampingnya, sedangkan kaki yanglain terangkat ke atas.

Presentasi kaki

Yang teraba lebih dulu adalah salah satu atau kedua kaki karena posisi kakiberada di bagian paling rendah.

MENGUBAH POSISI SUNGSANG

Cara termudah dan teraman untuk mengubah posisi janin sungsang adalah denganbersujud (knee chest position) secara rutin setiap hari sebanyak 2 kalisehari, misalnya pagi dan sore. Masing-masing selama 10 menit.

Biasanya bayi akan berputar dan posisinya kembali normal, yaitu kepalaberada di sebelah bawah rahim. Pada saat kontrol kandungan, mintalah bidanatau dokter memeriksa posisi janin. Jika belum berhasil, maka ulangi latihansetiap hari. Namun, latihan ini hanya efektif jika usia kehamilan maksimal3536 minggu.

Cara lain yakni dengan memutar posisi janin dari luar. Tentu tindakan inihanya boleh dilakukan oleh ahli dan tidak semua dokter kandungan mahirmelakukannya. Tindakan yang dikenal dengan nama versi luar ini berisiko.

Bila tali pusat terlalu panjang dapat me-lilit. Sedangkan jika tali pusatpendek, plasenta bisa lepas akibat tarikan. Lantaran itu, tindakan versiluar saat ini jarang dipraktikkan.

SAAT PERSALINAN

Posisi janin sungsang tentunya dapat memengaruhi proses persalinan. Jikayang terjadi adalah presentasi bokong murni, maka persalinan normal masihrelatif mudah dilakukan. Namun, ini pun hanya berlaku bagi ibu yang sudahmemiliki pengalaman melahirkan per vaginam. Sedangkan jika yang terjadiadalah presentasi kaki, pada saat ketuban pecah spontan mungkin saja talipusat ikut keluar (prolapsus tali pusat). Jika tidak segera dilakukanpersalinan, janin mungkin tidak terselamatkan. Untuk mencegahnya, persalinandapat dilakukan dengan cara sesar.

Proses persalinan yang salah jelas dapat menimbulkan risiko, seperti janinmengalami pundak patah atau saraf di bagian pundak tertarik (akibat salahposisi saat menarik bagian tangannya ke luar), perdarahan otak (akibatkepalanya terjepit dalam waktu yang lama), patah paha (akibat salah saatmenarik paha ke luar), dan lain-lain. Untuk itu biasanya dokter menggunakanpartograf, alat untuk memantau kemajuan persalinan. Jika persalinan dinilaiberjalan lambat, maka harus segera dilakukan operasi (seksiosesaria).

Untuk ibu yang baru pertama kali hamil atau terdapat faktor penyulit padakehamilan seperti ketuban pecah dini atau janin besar (di atas 3,5 kg) makapersalinan sesar merupakan jalan terbaik. Dalam hal ini, serahkan keputusanterbaik kepada dokter yang menangani.

http://ririmutz.wordpress.com/2008/06/09/letak-sungsang-2/

DISTOSIA KARENA KELAINAN LETAK

 

I.                    PRESENTASI MUKA

      Pada presentasi muka, kepala berada dalam posisi hiperekstensi sehingga oksipt menempel

pada punggung bayi dan dagu (mentum) menjadi bagian terbawah janin. Pada janin aterm,

kemajuan biasanya terhalang oleh presentasi muka mentum osterior karena dahi janin tertekan

simfisis ibu. Banyak presentasi mentum posterior yang berubah spontan menjadi presentasi

mentum anterioir pada tahap akhir persalinan (DUFF, 1981).

Diagnosa

      Presentasi muka didiagnosa melalui pemeriksaan dalam (vaginal touche) dan palpasi bagian

muka yang jelas seperti mulut dan hidung, tulang pipi dan terutama tonjolan tulang orbita.

Pemeriksaan radiologi menunjukkan kepala bayi dalam posisi hiperekstensi dan tulang-tulang

muka yang berada pada atau sedikit dibawah pinti atas panggul merupakan gambaran yang

cukup khas.

Etiologi

      Penyebab sangat banyak dan factor apapun yang menyebabkan ekstensi atau menghalangi

fleksi kepala seperti pada kasus-kasus luar biasa, pembesaran leher yang nyata atau lilitan tali

pusat sekitar leher, janin anensefalus, panggul sempit atau janin besar. Pada wanita multipara,

perut gantung adalah faktor predisposisi untuk presentasi muka.

Mekanisme

      Beberapa gerakan utama pada presentasi muka yaitu penurunan kepala, putaran paksi dalam,

fleksi dan gerakan tambahan seperti ekstensi dan putaran paksi luar. Kelahiran kepala jelas tidak

mungkin terjadi kecuali bila bahu telah masuk panggul pada saat yang sama, yaitu kalau bayi

sangat kecil atau sudah mengalami maserasi. Oksiput ada pada poros kepala yang lebih panjang.

Dagu menghadap langsung ke posterior.

 

 

      Persalinan pervaginam tidak mungkin terjadi kecuali dagu memutar ke anterior. Edema

sering mengacaukan bentuk muka secara mencolok. Pada saat yang sama tengkorak mengalami

molase yang nyata, yang ditandai bertambah panjangnya diameter oksipitomentalis kepala.

Penatalaksanaan

      Persalinan pervaginam bisa berhasil jika panggul tidak sempit dan terjadi persalinan secara

efektif. Pemantauan frekuensi denyut jantung janin sebaiknya dilakukan untuk menghindari

kerusakan pada muka dan mata.

      Usaha mengubah secara manual presentasi muka menjadi presentasi puncak kepala dengan

rotasi manual atau dengan posisi dagu posterior persisten menjadi posisi mentum anterior dan

kemudian versi podalik intena serta ekstraksi sangat berbahaya dan sebaiknya tidak dilakukan.

II.     PRESENTASI DAHI

Presentasi yang sangat jarang dijumpai. Didiagnosa bila bagian kepala janin yang berada

diantara tonjolan orbita dengan ubun-ubun besar tampak pada pintu atas panggul.

Etiologi

Pada prinsipnya sama dengan presentasi muka. Presentasi dahi tidak stabil dan akan berubah

menjadi presentasi muka atau oksiput.

Diagnosa

Dapat diketahui dengan palpasi abdomen bila oksiput atau dagu dapat diraba dengan mudah tapi

pemeriksaan dalam (vaginal touche) juga penting dilakukan.

Mekanisme persalinan

            Pada bayi yang sangat kecil dan panggul yang sangat besar, persalinan biasanya

berlangsung dengan mudah. Tetapi pada bayi yang besar umumnya kelahiran sangat sulit.

Diperlukan molase berat untukpersalinan pervaginam dengan presentasi dahi persisten secara

khas akan menyebabkan deformitas kepala bayi. Kaput suksadenum terbentuk diatas dahi dan

bisa begitu besar sehingga palpasi untuk identifikasi dahi tidak mungkin dilakukan.

 

 

Prognosis

            Tergantung pada presentasi terakhir. Jika presentasi dahi persisten maka prognosis

persalinan pervaginam jelek, kecuali bila bayi kecil atau jalan lahir sangat besar.

Penatalaksanaan

            Pada prinsipnya sama dengan presentasi muka. Bila persalinan spontan berlangsung

tanpa tanda gawat janin dan tanpa adanya kontraksi uterus yang sangat kuat, maka tidak

diperlukan tindakan intervensi.

III.               LETAK LINTANG

Yaitu keadaan bila sumbu panjang janin hamper tegak lurus sumbu panjang ibu. Bila

sumbu panjang tersebut membentuk sudut lancip, hasilnya adalah letak lintang oblik, yang

biasanya terjadi sementara karena kemudian akan berubah menjadi posisi longitudinal / letak

lintang pada persalinan. Di Inggris, letak lintang oblik ini dinyatakan sebagai letak lintang yang

tidak stabil. Biasanya bahu berada diatas pintu atas panggul, kepala disalah satu fossa iliaka dan

bokong pada fossa iliaka yang lain.

            Etiologi

            Penyebab utama :

1.      Relaksasi berlebihan dinding abdomen akibat multiparitas yang tinggi

2.      Janin prematur

3.      Plasenta previa

4.      Uterus abnormal

5.      Cairan amnion berlebih

6.      Panggul sempit

Wanita dengan paritas tinggi mempunyai kemungkinan 10x lebih besar dari nullipara. Relaksasi

dinding abdomen pada perut gantung menyebabkan uterus jatuh ke depan, sehingga

menimbulkan defleksi sumbu panjang bayi menjauhi sumbu jalan lahir, yang menyebabkan

terjadinya posisi oblik / melintang.

 

 

 

Diagnosa

      Biasanya mudah ditegakkan, bahkan sering hanya dengan inspeksi saja.

      Pada inspeksi ditemukan abdomen biasannya melebar dan fundus uteri membentang hingga

sedikit diatas umbilicus

      Bagian bayi tidak ditemukan di fundus dan balotement kepala teraba pada salah satu fossa iliaka

dan bokong di fossa iliaka yang lain

      Pada vaginal touché : teraba dada bayi dikenali dengan adanya rasa bergerigi dari tulang rusuk.

Bila dilatasi semakin besar, scapula dan klavikula pada sisi thorax yang lain akan dapat

dibedakan.

Proses persalinan

      Kelahiran spontan bayi jelas tidak mungkin. Bila persalinan berlanjut sampai kontraksi uterus

kuat dan terbentuk cincin kontraksi yang semakin lama semakin meninggi dan semakin nyata

maka keadaan ini disebut letak lintang kasep. Jika tidak ditangani dengan benar maka akan

terjadi rupture uteri. Bila janinnya kecil (<800gr) maka bayi dapat dikeluarkan dalam keadaan

terlipat (conduplicatio corpore).

Prognosis

      Meningkatkan resiko maternal dan meningkatkan ancaman kematian pada bayi.

            Penatalaksanaan

      Secara umum, dimulainya persalinan aktif pada wanita dengan letak lintang sudah

merupakan indikasi seksio sesarea. Sebeum persalinan / pada awal persalinan, dengan ketuban

yang masih utuh, upaya versi luar layak dicoba. Karena  baik kaki maupun kepala bayi tidak

menempati segmen bawah rahim, insisi melintang rendah pada uterus mungkin akan

menyulitkan ekstraksi bayi. Umumnya insisi vertical lebih disukai.

 

 

 

 

IV.              PRESENTASI GANDA

Menumbungnya satu ekstremitas disisi bagian terbawah janin dan kedua bagian ini sekaligus

berada didalam panggul.

Etiologi

Keadaan yang menghalangi oklusi sempurnapintu atas panggul oleh kepala bayi, termasuk

persalinan prematur.

Prognosis

      Kematian perinatal meningkat akibat persalinan prematur, prolapsus tali pusat dan tindakan

obstetric yang traumatik.

Penatalaksanaan

      Jika lengan menumbung disamping kepala, keadaan tersebut harus diawasi ketat apakah

lengan keluar bersama dengan penurunan bagian terbawah janin. Jika gagal mengikuti penurunan

tersebut / bila tampaknya menghalangi penurunan kepala, lengan yang menumbung tersebut

secara perlahan-lahan harus didorong ke atas dan bersamaan dengan itu, kepala akan turun

karena tekanan fundus uteri.

V.                 POSISI OKSIPUT POSTERIOR PERSISTEN

      Paling sering mengalami rotasi anterior spontan yang diikuti persalinan tanpa komplikasi

      Pada awal persalinan, sekitar 15% janin berada dalam posisi oksiput posterior dan 5% tetap pada

posisi ini saat kelahiran

      Kebanyakan kasus, persalinan biasanya dapat diselesaikan tanpa kesulitan berarti bila kepala

sudah mencapai perineum

      Kemungkinan untuk persalinan pervaginam : menunggu kelahiran spontan, kelahiran dengan

forcep dan oksiput tepat di posterior, rotasi oksiput dengan forcep ke posisi anterior dan

kelahiran, rotasi manual ke posisi anterior diikuti oleh kelahiran spontan / dengan forcep

Persalinan spontan

 

 

 

      Jika pintu bawah panggul luas dan muara vagina serta perineum cukup longgar akibat

persalinan pervaginam sebelumnya, persalinan spontan yang cepat kerap kali terjadi.

Kelahiran dengan forcep

      Penggunaan forcep dan episiotomi yang lebar memerlukan analgesia yang lebih sempurna

daripada blok pudendal dab infiltrasi local perineum saja. Forcep dipasang bilateral sepanjang

diameter oksipitomentalis. Seksio sesarea merupakan cara kelahiran yang tepat pada kasus-kasus

seperti ini.

Hasil akhir

                  Persalinan memanjang 1 jam pada wanita multipara dan 2 jam pada nullipara.

                  Pada persalinan pervaginam, terutama yang menggunakan alat, laserasi perineum yang

menyertainya dihubungkan dengan morbiditas jangka panjang

                  Apabila kelahiran dengan forcep sulit dilakukan, maka dilakukan seksio sesarea

              VI.            LETAK SUNGSANG

Ketika bokong janin lebih dahulu turun daripada kepala, maka keadaan ini disebut letak

sungsang. Pada kenyataannya sering berubah menjadi letak kepala ketika mendekati waktu

persalinan. Angka kejadian rata-rata di RS Parkland 3,6% dari 150.000 kelahiran pada tahun

2002.

Etiologi

      Adapun faktor-faktor yang menjadi predisposisi terjadinya letak sungsang ini termasuk

hidramnion, relaksasi uterus pada multipara, kehamilan ganda, oligohidramion, hidrosefalus,

anensefalus, riwayat sungsang pada kehamilan sebelumnya, kelainan uterus dan tumor pelvis.

      Frekuensi letak sungsang dapat meningkat pada plasenta previa, tapi hanya sebagian kecil

kasus.

 

 

 

Komplikasi

Pada letak sungsang yang persisten, dapat menimbulkan komplikasi sebagai berikut :

      Peningkatan morbiditas dan mortalitas perinatal selama proses persalinan

      Berat bayi lahir rendah (BBLR) pada persalinan preterm, pertumbuhan terhambat / keduanya

      Prolapsus tali pusat

      Plasenta previa

      Kelainan pada janin

      Kelainan uterus dan tumor pelvis

Diagnosis

      Ada 4 presentasi yaitu presentasi bokong, presentasi bokong kaki sempurna, presentasi

bokong kaki tidak sempurna dan presentasi kaki.

      Pada palpasi abdomen dengan menggunakan maneuver Leopold I ditemukan kepala pada

fundus uteri. Leopold II ditemukan punggung pada salah satu sisi abdomen dan bagian-bagian

kecil janin pada sisi yang lain. Leopold III menunjukkan tidak terjadinya engagement .

      Denyut jantung janin biasanya ditemukan sedikit lebih tinggi yaitu diatas umbilikus.

      Dari vaginal touché (VT) ditemukan informasi yang akurat berdasarkan ditemukannya

sacrum dan prosesus spinosum janin. Pada presentasi bokong kaki sempurna mungkin ditemukan

kaki diantara bokong. Jika janin telah turun dan memasuki rongga pelvis kemungkinan alat

kelamin janin dapat diraba.

      Idealnya pemeriksaan USG diagnostik untuk memastikan letak sungsang. Disamping itu

untuk pemeriksaan penunjang dapat digunakan CT-scan dan MRI.

 

 

 

Prognosis

      Pada letak sungsang ini resikonya sama besarnya bagi ibu dan anaknya dibanding letak

kepala. Bagaimanapun tindakan obstetric tidak mengurangi tingkat mortalitas dan morbiditas

pada letak sungsang ini.

      Sebab kematian perinatal yang terpenting ialah prematuritas dan penanganan persalinan yang

kurang sempurna, dengan akibat hipoksia / perdarahan didalam tengkorak.

Bahaya asfiksia janin juga terjadi akibat tali pusat yang menumbung yang sering dijumpai pada

presentasi bokong kaki sempurna / presentasi bokong kaki tidak sempurna

Penatalaksanaan

a.       Dalam kehamilan

Bila ditemui pada primigravida hendaknya diusahakan versi luar yang dilakukan antara 34 dan

38 minggu. Sebelum melakukan versi luar, diagnosis letak janin harus pasti dan denyut jantung

janin harus dalam keadaan baik. Perlu diingat kotraindikasi versi luar ialah panggul sempit,

perdarahan antepartum, hipertensi, hamil kembar, dan plasenta previa.

    Dalam persalinan

Untuk menolong persalinan letak sungsang ini diperlukan ketekunan dan kesabaran. Pertama-

tama tentukan apakah ada kelainan yang mengindikasikan untuk seksio sesarea. Apabila tidak

ada, dan diperkirakan dapat dilahirkan pervaginam maka hendaknya pengawasan dilakukan

secara seksama. Setelah bokong lahir, jangan menarik atau mengadakan dorongan secara

Kristeller karena dapat menyulitkan kelahiran lengan dan bahu. Untuk melahirkan bahu dan

kepala dapat dipilih perasat Bracht. Sedangkan  untuk melahirkan lengan dan bahu dapat dipakai

cara klasik yaitu Mueller / Loevset. Kepala janin dapat dilahirkan secara Mauriceau.

http://ksuheimi.blogspot.com/2007/09/distosia-karena-kelainan-letak.html