bayi askeb v
TRANSCRIPT
MAKALAH
PELAYANAN KESEHATAN BAYI
Disusun untuk memenuhi tugas Mata Kuliah Askeb V
Dosen Pengampu : Titi Suherni, SKM, M.Kes
Oleh :
Eka Restu Moempoeni P1 7424 108 061
Iin Sartika P1 7424 108 067
Maulina Ulya Us’ida P1 7424 108 076
Siti Aisah (A) P1 7424 108 092
Yuni Damayanti P1 7424 108 099
KELAS REGULER B SEMESTER V
PRODI DIII KEBIDANAN SEMARANG
POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES SEMARANG
TAHUN 2010
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Salah satu upaya untuk mengurangi angka kesakitan dan kematian bayi
adalah dengan melakukan pemeliharaan kesehatannya. Pemeliharaan
kesehatan bayi dititikberatkan kepada upaya pencegahan dan peningkatan
kesehatan dari pada pengobatan dan rehabilitasi.
Bidan yang bekerja di komunitas melakukan kegiatan pelayanan kesehatan
bayi di rumah atau keluarga, puskesmas / puskesmas pembantu , posyandu,
dan polindes.
Dengan adanya bidan komunitas, diharapkan angka kesakitan dan
kematian bayi dapat ditekan dengan upaya pelayanan kesehatan bayi baik di
rumah ataupun di sarana pelayanan kesehatan yang ada di masyarakat.
1.2 Tujuan
a. Mengetahui pelayanan kesehatan bayi
b. Mengetahui pelaksanaan pelayanan kesehatan bayi
c. Mengetahui pemeliharaan kesehatan bayi
d. Mengetahui tumbuh kembang bayi
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pelayanan Kesehatan Bayi
Kunjungan bayi bertujuan untuk meningkatkan akses bayi terhadap
pelayanan kesehatan dasar, mengetahui sedini mungkin bila terdapat kelainan
pada bayi sehingga cepat mendapat pertolongan, pemeliharaan kesehatan, dan
pencegahan penyakit melalui pemantauan pertumbuhan, imunisasi, serta
peningkatan kualitas hidup bayi dengan stimulasi tumbuh kembang. Dengan
demikian hak anak mendapatkan pelayanan kesehatan terpenuhi.
Pelayanan kesehatan tersebut meliputi :
a. Pemberian imunisasi dasar (BCG, Polio 1-4, DPT – HB 1-3, Campak)
b. Stimulasi deteksi intervensi dini tumbuh kembang bayi (SDIDTK)
c. Pemberian vitamin A 100.000 IU (6 – 11 bulan)
d. Konseling ASI Eksklusif dan pemberian makanan pendamping ASI
e. Konseling pencegahan hipotermi dan perawatan kesehatan bayi dirumah
menggunakan buku KIA
f. Penanganan dan rujukan kasus
Pelayanan kesehatan bayi (29 hari – 11 bulan) dilaksanakan oleh
dokter spesialis / dokter / bidan / perawat terlatih baik di fasilitas kesehatan
maupun melalui kunjungan rumah. Setiap bayi berhak mendapatkan
pelayanan kesehatan sedikitnya satu kali pada triwulan I, satu kali pada
triwulan II, satu kali pada triwulan III, dan satu kali pada triwulan IV.
Pelaksanaan pelayanan kesehatan bayi :
1. Kunjungan bayi antara umur 29 hari – 3 bulan
2. Kunjungan bayi antara umur 3 – 6 bulan
3. Kunjungan bayi antara umur 6 – 9 bulan
4. Kunjungan bayi antara umur 9 – 11 bulan
2.2 Pemeliharaan Kesehatan Bayi
Salah satu upaya untuk mengurangi angka kesakitan dan kematian
bayi adalah dengan melakukan pemeliharaan kesehatannya. Pemeliharaan
kesehatan bayi dititikberatkan kepada upaya pencegahan dan peningkatan
kesehatan dari pada pengobatan dan rehabilitasi.
Bidan yang bekerja di komunitas melakukan kegiatan pelayanan
kesehatan bayi di rumah atau keluarga, puskesmas / puskesmas pembantu ,
posyandu, dan polindes.
Pelayanan yang diberikan antara lain adalah :
- Pemeriksaan kesehatan bayi secara berkala
- Penyuluhan kepada orang tua menyangkut perbaikan gizi. Perbaikan
kesehatan lingkungan, pengawasan tumbuh dan kembang bayi.
- Imunisasi dan upaya pencegahan penyakit lain.
- Identifikasi tanda kelainan dan penyakit yang mungkin timbul pada bayi
dan cara menanggulanginya.
2.3 Tumbuh Kembang Bayi
Bidan memperhatikan tumbuh kembang bayi yang berkunjung ke
polindes, puskesmas, puskesmas pembantu dan posyandu.
Tumbuh kembang bayi diperhatikan berdasarkan umur. Yang
diperhatikan aktivitas motorik bayi, bahasa, dan adaptasi lingkungannya.
Tumbuh kembang bayi yang normal adalah sebagai berikut :
a. Umur satu bulan
- Reflex moro dapat menghisap, menggenggam positif
- Bila ditelungkupkan bayi berusaha mengangkat kepala dan kaki
bergerak seperti mau merangkak.
- Dalam posisi duduk, punggung bungkuk, kepala tegak sesaat.
- Bayi kebanyakan tidur.
- Bayi diam bila ada suara, terkejut bila mendengar bunyi suara vocal
(bila menangis)
- Mata bayi mengikuti objek yang tergantung dibenang yang digoyang
ke kiri – kanan.
b. Umur dua bulan
- Menendang-nendang dan gerak tangan yang energik.
- Kepala bergoyang, bila dalam posisis duduk.
- Bila telungkup, kepala tegak, membebtuk sudut 45o
- Tangan dihisap sendiri dan selalu terbuka.
- Mengeluarkan satu suara vocal seperti a-e-u
- Kepala dan mata mengarah ke suara
- Mengikuti objek yang bergoyang
- Gerak ekspresi berjaga-jaga
- Senyum bila diajak bicara lembut.
c. Umur tiga bulan
- Telungkup, kepala tegak 90o
- Reflex moro dan menggenggam mulai tidak tampak
- Berguling (3-4 bulan)
- Ketawa kecil, memekik
- Respon terhadap music
- Bersuara , a-a, la-la, oo-oo
- Berusaha menggapai objek tapi tidak tepat
- Memegang benda denganerat bila diletakan diatas tangannya dan
menarik baju
- Mengikuti objek kesamping ( 180 o )
- Memperhatikan orang dan mainan
- Mengenal ibu dan botol susu
- Senyum spontan
d. Umur Empat Bulan
- Dapat duduk dengan bantuan dan berpaling kearah bunyian.
- Mengangkat kepala sewaktu tengkurap, untuk berupaya duduk.
- Kaki menendang-nendang bila didirikan.
- Tertawa keras (4-5 bulan).
- Mengucapkan seperti m-p-b.
- Mengulang suara yang didengar.
- Memegang giring-giring.
- Menggapai obyek dengan dua tangan.
- Memindahkan obyekdari satu tangan ketangan lain.
- Menarik baju kemuka sendiri.
- Senyum sepontan keorang yang dilihatnya.
e. Umur Lima Bulan
- Berguling dari satu sisi kesisi lain.
- Beringsut dari belakang ke depan.
- Tegak bila diangkat atau berpegang bila didudukan.
- Berdiri bila dibantu.
- Mengenal suara yang sering didengar.
- Berhenti menangis bila mendengar nyanyian.
- Memegang benda yang disenangi dan menggapai mainan dengan dua
tangan.
- Senyum pada bayangan kaca.
- Memalingkan kepala kearah suara.
- Senang bermain dengan orang lain.
f. Umur Enam Bulan
- Tengkurap: mengangkat kepala sepontan.
- Duduk dengan bantuan.
- Beringsut mundur (6-7bln).
- Memegang kaki dan bermain dengan jari kaki.
- Memegang benda kecil (kubus) dengan telapak .
- Bersuara bila melihat kaca.
- Mengucapkan empat jenis bunyi.
- Melokalisasi sumber suara.
- Memasukan benda kecil kemulut.
- Curiga erhadap orang atau orang asing.
- Member perhatian pada orang atau obyek.
- Mempertahankan mainan bila diambil.
- Mengangkat tangan bila mau diambil.
g. Umur Delapan Bulan
- Duduk sendiri (6-8bln).
- Mulai melangkah dan mencoba merangkak.
- Berdiri kemudian mencari pegangan.
- Bergerak maju mengambil obyek.
- Bersuara seperti a-la,ba-ba,oo-oo,a-ma,ma-ma,pa-pa (8-10bln).
- Mendengar orang bercakap-cakap dan berteriak untuk menarik
perhatian (8-10 bln).
- Bergerak mengambil mainan diluar jangkauan.
- Membunyikan lonceng.
- Minum dari cangkir.
- Bermain cilukba.
- Memperhatikan bayangan dikaca.
- Bermain dengan kertas.
- Makan biscuit sendiri.
h. Umur 10 Bulan
- Duduk mandiri
- Berdiri dengan pegangan, merangkak dan berjalan dengan pegangan.
- Dapat berputar bila diletakkan diatas lantai.
- Menggelengkan kepala menyatakan tidak.
- Melambaikan tangan untuk ucapan selamat tinggal atau jalan.
- Member respon terhadap nama sendiri.
- Menyuarakan beberapa ucapan (10-12bln).
- Bermain tepuk tangan.
2.4 Kartu Menuju Sehat (KMS)
Salah satu cara menilai keadaan gizi anak-anak secara cepat dan
mudah ialah pengukuran berat badan. Keadaan gizi anak-anak dibawah 5
tahun merupakan indicator keadaan gizi masyarakat.
Penilaian tersebut dapat melakukan dengan menggunakan Kartu
Menuju Sehat (KMS). Dengan KMS dapat dinilai keadaan gizi dan
pertumbuhan bayi dan anak sampai berumur 5 tahun.
Pada kartu tersebut terdapat daerah-daerah yang dibatasi oleh garis-
garis pertumbuhan dan diberi warna hijau dan berangsur kuning yang
kemudian dibawahnya, dibatasi dengan garis merah. Selain itu terdapat garis
tegak lurus (garis berat badan) dibagian kiri gambar yang menunjukan berat
badan anak dalam kg dan garis datar( garis umur ) pada bagian bawah gambar
yang menunjukan umur anak dalam bulan sampai berumur 5 tahun.
Cara menilai keadaan gizi anak
Dengan menggunakan KMS :
a. Tentukan berat badan bayi pada garis berat badan. Tarik garis lurus
kekanan sejajar garis umur.
b. Tentukan umur bayi dalam bulan pada garis umur. Umur bayi
dinyatakan dalam bulan terdekat. Tarik garis tegak lurus sejajar
dengan garis berat badan.
c. Titik pertemuan kedua garis tersebut diatas menunjukan keadaan gizi
pada saat itu.
Jadi bila titik pertemuan berada dalam daerah hijau, berarti keadaan
gizi bayi adalah baik. Bila dalam daerah merah berarti keadaan gizi bayi
adalah buruk.
Dalam hal titik pertemuan berada diatas daerah hijau hendaknya
dimintakan nasehat dari dokter. Untuk menilai perkembangan atau
pertumbuhan bayi, hendaknya dilakukan penimbangan setiap bulan. Bila
titik hasil penimbangan tersebut dihubungkan, maka terbentuklah suatu
garis pertumbuhan. Pertumbuhan yang baik apabila garis pertumbuhan
anak berada dalam daerah hijau dan sejajar dengan garis pertumbuhan atau
mengarah kedaerah hijau.
Bila garis pertumbuhan bayi mengarah kedaerah kuning dan
kemudian kemerah, keadaan gizi bayi semakin buruk. Di dalam KMS,
dicantumkan juga petunjuk bagi ibu atau keluarga mengenai bagaimana
menangani bayi yang diare, imember makanan sehat bagi bayi, dan
imunisasi. KMS juga merupakan catatan singkat anak balita.
Di dalam KMS disediakan ruang mencatat :
- Nama unit yang melayani
- Tanggal pendaftaran pertama kalinya bayi diperiksa
- Nama bayi dan jenis kelaminnya
- Anak keberapa dan tanggal lahir anak
- Berat badan waktu lahir
- Nama ayah dan ibu serta pekerjaan masing-masing
- Alamat orangtua
- Catatan penyakit yang diderita bayi selama dalam pelayanan
- Catatan imunisasi
- Catatan pemberian vitamin A dosis tinggi
KMS dibawa ibu bila memeriksakan anaknya.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Kunjungan bayi bertujuan untuk meningkatkan akses bayi terhadap
pelayanan kesehatan dasar, mengetahui sedini mungkin bila terdapat kelainan
pada bayi sehingga cepat mendapat pertolongan, pemeliharaan kesehatan, dan
pencegahan penyakit melalui pemantauan pertumbuhan, imunisasi, serta
peningkatan kualitas hidup bayi dengan stimulasi tumbuh kembang.
Pelayanan kesehatan bayi (29 hari – 11 bulan) dilaksanakan oleh
dokter spesialis / dokter / bidan / perawat terlatih baik di fasilitas kesehatan
maupun melalui kunjungan rumah.
Pelaksanaan pelayanan kesehatan bayi meliputi kunjungan bayi
antara umur 29 hari – 3 bulan, kunjungan bayi antara umur 3 – 6 bulan,
kunjungan bayi antara umur 6 – 9 bulan, dan kunjungan bayi antara umur 9 –
11 bulan.
3.2 Saran
Hendaknya para ibu memeriksakan bayinya minimal sebulan sekali ke
pelayanan kesehatan dasar agar dapat mengetahui sedini mungkin bila
terdapat kelainan pada bayi sehingga cepat mendapat pertolongan,
pemeliharaan kesehatan, dan pencegahan penyakit melalui pemantauan
pertumbuhan, imunisasi, serta peningkatan kualitas hidup bayi dengan
stimulasi tumbuh kembang.
DAFTAR PUSTAKA
Syahlan, J.H. 1996. Kebidanan Komunitas. Jakarta : Yayasan Bina Sumber Daya
Kesehatan.
Meilani, Niken. 2009. Kebidanan Komunitas. Yogyakarta : Fitramaya.