batuan sedimen

41
Batuan Sedimen ciri-ciri: keseragaman ukuran butir tidak berkristal terdapt sisa organisme struktur berlapis-lapis mengalami proses litifikasi (pembatuan) tempat pengendapan: 1. teristis = daratan 2. marine = lautan 3. limnis = danau 4. fluvial = sungai proses pembatuan: 1. klastik/mekanik = air, suhu, angin (co: konglomerat) 2. kimiawi = kapur, garam, kalsium (co: gamping) 3. organisme = mahluk hidup (co: batu bara) tenaga pengendap: 1. aquatis = gerakan air 2. aeolis/aelis = gerakan angin 3. glasial = tenaga gletser/es contoh: 1. konglomerat konglomerat merupakan gabungan dari batu-batu kecil sumber: www.isar-kiesel.de 2. gamping gamping (batu kapur) terbentung dari cangkang dan terumbu karang sumber:nira15.blogspot.com 3. batu bara

Upload: aisunamngalih

Post on 18-Nov-2015

104 views

Category:

Documents


16 download

DESCRIPTION

Geologi

TRANSCRIPT

Batuan Sedimen

ciri-ciri:

keseragaman ukuran butir tidak berkristal terdapt sisa organisme struktur berlapis-lapis mengalami proses litifikasi (pembatuan)tempat pengendapan:

1. teristis = daratan2. marine = lautan3. limnis = danau4. fluvial = sungaiproses pembatuan:

1. klastik/mekanik = air, suhu, angin (co: konglomerat)2. kimiawi = kapur, garam, kalsium (co: gamping)3. organisme = mahluk hidup (co: batu bara)tenaga pengendap:

1. aquatis = gerakan air2. aeolis/aelis = gerakan angin3. glasial = tenaga gletser/escontoh:1. konglomerat

konglomerat merupakan gabungan dari batu-batu kecilsumber:www.isar-kiesel.de

2. gamping

gamping (batu kapur) terbentung dari cangkang dan terumbu karangsumber:nira15.blogspot.com

3. batu bara

batu bara sebagai bahan bakar yang menimbulkan banyak polusisumber:economy.wartamedia.net

4. batu pasir

batu pasir merupakan litifikasi dari butiran pasirsumber:www.drzpost.com

5. batu lempung

batu lempung merupakan litifikasi dari material lempungsumber:tanaangga.wordpress.com

6. batu / kristal garam

batu atau keristal garamsumber:nurfadlan.blogspot.com

7. batu tetes (stalaktit, stalakmit)

stalakTIT (atas) dan stalakit (bawah) selalu ditemukan di dalam goasumber:www.adipedia.com

8. morena

morena terbentuk karena sedimentasi oleh es/salju (glasial)sumber:eylemakin.wordpress.com

9. esker

esker di lihat dari udarasumber:www.profudegeogra.eu

masuk ke dalam eskersumber:www.geology.um.maine.edu

10. drumlin

drumlin merupakan gundukan tanah (bukit) hasil sedimentasi glasialsumber:nsidc.org

11. tanah loss

tanah loss adalah hamparan tanah berbukit dan luas di dekat pantaisumber:kuta.olx.co.id

12. sandune

sandune/gumuk pasir terbentuk akibat sedimentasi aeolinsumber:york.conroeisd.net

13. dolomit

dolomitdigunakan untuk bahan refraktori, pupuk, pengisi cat, bahan imbuh (flux) dalam industrisumber:geology.com

14. kalsit

tambang kalsit di sumatera utarauntuk bahan pemutih dan pengisi, untuk industri cat, industri gelas, industri plastik, karet, penetral asam dan bahan pelapis kertas.sumber:www.cagsanmineral15. fosfat

fosfat sebagai bahan pupuksumber:togo.blogg.se

16. rinjang

rinjang yang berwarna kemerahan untuk bahan korek apisumber:www.dinomarket.com

17. diatomea

diatomea berasal dari fosil mikroorganismesumber:toba-geoscience.blogspot.com

18. batu karang

batu karang merupakan sedimentasi dari terumbu karang dan cangkang kerangsumber:kreavi.com

20. Batu damar

batu damar sumatera yang bermanfaat bagi kehidupan manusiasumber:www.freewtc.com

A.Pengertian BatuanI.BatuanBatuan adalah benda alam yang menjadi penyusun utama bumi. Kebanyakan batuan merupakan campuran mineral yang tergabung secara fisik satu sama lain. Beberapa batuan terutama tersusun dari satu jenis mineral saja, dan sebagian kecil lagi dibentuk oleh gabungan mineral, bahan organik serta bahanbahan vulkanik.Berdasarkan kejadiannya (genesa), tekstur dan komposisi mineralnyadapat di bagi menjadi tiga, yaitu :1. Batuan Beku (Igneous Rocks)2. Batuan Sedimen (Sedimentory Rocks)3. Batuan Metamorf (Metamorphic Rocks)1. Batuan Beku (Igneous Rocks)Batuan beku berasal dari cairan magma yang membeku akibat mengalamipendinginan.Magma yang cair dan pijar itu berada di dalam bumi dan oleh kekuatan gas yang larut di dalamnya naik ke atas mencari tempat-tempat yang lemah dalam kerak bumi seperti daerah patahan/rekahan. Magma akan keluar mencapai permukaan bumi melalui pipa gunungapi dan disebut lava, akan tetapi ada pula magma yang membeku jauh di dalam bumi dan dikenal dengan namabatuan beku dalam.

Batuan beku terdiri atas kristal-kristal mineral dan kadang-kadang megandung gelas. Mineral yang pertama terbentuk ialah mineral yang berat jenisnya besar yaitu mineral yang berwarna tua. Karena kristalisasi, maka susunan magma akan berubah, mineral yang telah tenggelam tidak akan larut kembali.

Klasifikasi Batuan bekuBerdasarkan letak kejadiannya, batuan beku dibagi menjadi tiga, yaitu :a. Batuan beku dalam (plutonik)Batuan beku dalam adalah batuan yang terbentuk barada jauh di dalam bumi (15-50 km), proses pendinginan sangat lambat karena dekat dengan astenosfer sehingga batuan seluruhnya terdiri atas kristal-kristal.Ciri-ciri batuan plutonik :a. Umumnya berbutir lebih kasar dibandingkan batuan ekstrusi.b. Jarang memprlihatkan sturktur visikular (memiliki lubang-lubang gas).c. Batuan dapat berubah batuan yang bebatasan pada semua sisinya.Berdasarkan ukurannya (diameter) batuan plutonik dibedakan menjadi 2 macam, yaitu :1. Pultonik TebularBerukuran relatif kecil dan biasanya letaknya agak dekat ke permukaanbumi.2. Plutonik MasifBatuan beku yang berupa plutonik masif berukuran lebih besar dari plutonik tabular dan biasanya letaknya agak dalam.Plutonik masif terbagi atas 2 macam, yaitu :a.Lakolit (laccolith)b.BatolitContoh batuan beku dalam : granit, granodiorit, gabro.b. Batuan beku korok (hypabisal)Terbentuk pada celah-celah / pipa gunungapi, proses pendinginanya relatifcepat sehingga batuannya terdiri atas kristal-kristalyang tak sempurna dan bercampur dengan masa dasar sehingga membentuk struktur porfiritik.Contohnyagranit porfiri dan diorit porfiri.c. Batuan beku luar (efusif)Terbentuk di (dekat)permukaan bumi. Proses pendinginan sangat cepat sehingga tidak sempat membentuk kristal. Struktur batuan ini dinamakan amorf.Contohnya obsidian, riolit, batu apung.Berdasarkan komposisi kimianya, batuan beku dibagi menjadi 5 kelompok yaitu :a. Batuan beku ultra basaDunitPeridotit adalah kelompok betuan ultra basa. Pada umumnya berwarna gelap, berat jenisnya 3 3,3.Komposisi dan persentase secara umum dari mineral pembentuk batuannya adalah : mineral mafis (olivin, piroksen, hornblenda) 85-95 %, mineral bijih (magnetit, ilmenit, kromit dll) 10-3 %, plagioklas kalsium 5 %.b. Batuan beku basaGabro adalah batuan beku dalam, umumnya berwarna hitam, mineralnya berbutir kasar hingga sedang, berat jenisnya 2,9 3,21.Komposisi dan persentase mineral pembentuknya adalah : Plagioklas ( labradorit atau bitownit) 70 45 %, mineral mafis 25 50 %.Basalt adalah batuan leleran dari gabro , minrealnya berbutur halus, berwarna hitam, berat jenisnya 2,9-3,1. komposisi dan peresentase secara umum dari mineral pembentuk batuannya adalah : Plagioklas (labraorit) 40-60 %, mineral mafis (klinopiroksen, olivin) 55-35 %.c. Batuan beku menengah (intermedier)Andesit adalah batuan beku dalam mineralnya berbutir kasar hingga sedang, warnanya agak gelap, berat jenisnya 2,85-3. komposisi dan persentase secara umum dari mineral pembentuk batuannya adalah : Plagioklas (oliyoklas atau andesin ) 55-70 %, mineral mafis (horenblende atau biotit) 40-24 %.Sianitd.Batuan Beku asamGranit adalah batuan beku dalam bertekstur holokristalin, feneritik, berbutir kasar, mengandung mineral-mineral : kuarsa 10-4- %, feldspar kalium 30-60 %, plagioklas natrium 0-35 %, mineral mafis (biotit, hornblenda) 35-10 %.Riolit adalah batuan leleran dari granit, berbutir halus, bertekstur holokristalin hingga hipokristalin, afanitik. Mempunyai komposisi mineral sama dengan granit. Riolit terbentuk sebagai batuan gang dan batuan leleran dalam bentukretas, sill, dan aliran.

e. Batuan beku alkaliKimberlitLeosilit

Batuan beku berdasarkan atas warna batuannya, yaitua. Batuan beku yang berwarna terang, biasanya terdiri dari mineral-mineral ringan, mudah pecah, kaya silikat sehingga tergolong batuan bersifat asam silikat.b. Batuan beku yang berwarna gelap, biasanya terdiri dari mineral-mineral berat, sukar pecah, kandungan silikat terang tetapi kaya dengan mineral-mineral ferro-magnesia karena itu bersifat basa atau matik (dari kata magnesium dan ferrik).Ciri umum batuan bekua. Homogen dan kompakb. Tidak ada stratifikasi atau pelapisanc. Umumnya tidak megandung fosil, kecuali tertimbun oleh materi-materi piroklastik. misalnya tertimbun abu vulkanis.Bentuk Batuan BekuMagma basa yang cair setelah membeku akan memberikan bentuk yang lain dari pada magma asal yang kental ada 2 bentuk besar batuan beku, yaitu bentuk ekstrusi dan bentuk intrusi :Bentuk ekstrusiBatuan instrusiStruktur batuan bekuBatuan lava bomgakah dan lava berbentuk taliStruktur yang diekstrusikan tidak ada yang selalu dalam keadaan sangat homogen.Struktur bantalStruktur vesikuler dan amygdaloid lava

.

2. Batuan Sedimen ( sedimentory rocks)Batuan sedimen adalah batuan yang terjadi karena pengendapan materi hasil erosi.a) Klasifikasi Batuan SedimenBerdasarkan tenaga yang mengangkut hasil pelapukan dan erosi batuan sedimen dapat digolongkan atas 3 bagain :a) Sedimen Aquatis, yaitu sedimen yang diendapkan oleh tenaga air.Contohnya : gosong pasir, flood plain, delta, dan lain-lain.b) Sedimen AeolisatauAeris,yaitu sedimen yang diendapkan oleh tenaga angin.Contohnya : tanah loss, sand dunes.c) Sedimen Glassial,yaitu sedimen yang diendapkan oleh gletser.Contohnya : morena, drimlinBerdasarkan terbentuknya (lingkungan pengendapan ), batuan sedimen dibagi menjadi dibagi menjadi tiga, yaitu :a. Sedimen laut (marine)b. Sedimen darat (teristris/kontine)c. Sedimen transisiPenggolongan batuan sedimen yang didasarkan pada cara pengendapannya, dapat dikelompokkan menjadi 3 macam, yaitu :a.Sedimen KlastisSedimen klastik adalah adalah akumulasi partikel-partikel yang berasal dari pecahan batuan dan sisa-sisa kerangka organisme yang telah mati. b. Sedimen KimiaBatuan sedimen kimiawi yaitu yang terangkut dalam bentuk larutan kemudian diendapkan secara kimia di tempat lain. c. Sedimen OrganikBatuan sedimen organik /orgasen, yaitu batuan sediemn yang dibentukatau diendapkan oleh organisme.Ciri-ciri batuan sedimen :- Pada umumnya berlapis-lapis ,- Lebih lunak, ringan dan berwarna terang,- Tempat utama fosil.Contoh : Batu bara terbentuk dari timbunan sisa-sisa tumbuhan di dasar danau (rawa-rawa, berubah menjadi menjadi gambut, selanjutnya menjadi batu bara muda/batu bara).3. Batuan MetamorfAdalah batuan yang telah mengalami perubahan dari bentuk asalnya dari batuan yang sudah ada baik batuan beku, sedimen, ataupun dari batuan matemorf yang lain. Terjadinya secara fisik dan kimiawi sehingga berbeda dengan batuan induknya. Perubahan tersebut sebagai akibat dari tekanan, temperatur dan aliran panas baik cair maupun gas.Dua tipe tekanan :a. Tekanan statis, diakibatkan oleh berat batuan yang ada diatasnya, makin dalam makin tinggi tekanan tersebut.b. Tekanan dinamis, diakibatkan oleh gerak-gerak diatropisme atau tektonisme.Temperatur yang merupakan penyebab metamorfisme. Temperatur yang tinggi di dalam kerak bumi, dapat berasal dari intrusi magma, aliran gas, cairan yang panas, dll.a) Macam-macam tipe Metamofik1. Metamorfik GeotermalYaitu metamorfosa yang terjadi karena pengaruh panas bumi sendiri (menurut ke dalamnya ), tanpa tambahan panas dari magma ataupun pengaruh diasstropisme.Pada kedalaman sekitar 3000 m, temoeratur diperkirakan mencapai 100C.Pada temperatur tertentu, beberapa mineral akan lebur kemudian mengkristal kembali membentuk kristal-kristal baru yang lebih besar. Banyak dijumpai di dalam batuan sedimen yang tebal. Proses kristalisasi dapat dijumpai batu kapur yang berkristal halus, kemudian berubah menjadi marbel dengan kristalkristal besar.2. Metamorfik DinamoYaitu suatu perubahan mineral satu ke mineral lainnya (batuan yang disebabkan karena tekanan tinggi yang dihasilkan oleh gerak diatropisme). Metamosfosa ini banyak dijumpai di daerah patahan dan lipatan.Contohnya : Mudstone (batu kapur) menjadi slak atau batu tulis.

3. Metamorfisme KontakYaitu terjadi karena pengaruh intrusi magma yang panas makin jauh intrusi tersebut, makin berkurang derajat metamorfosa karena temperatur semakin rendah. Pada Zona Metamorfosa tersebut banyak dijumpai mineral-mineral bahan galian yang letaknya relatif teratur menurut jauhnya dari batuan intrusi.Misalnya : Muscovit di tempat yang agak jauh, Chlinit-Biolit, dan akhirnya Cordiorit (suatu silikat besi-magnesium-alumunium yang kompleks) paling dekat ke kontak magma.4. Metamorfik MetasomantismeTerjadi rekristalisasi, membentuk mineral batu yang sifatnya sudah laindengan batuan induknya.

5. Hydrothermal dan PneumatolisisPerubahan yang terjadi karena pengaruh air panas baik yang berasal dari magma maupun dari air tanah yang mengalami pemanasan disebut Hydrothermal bila tenaga pengubahnya berupa gas panas maka disebut Pneumobolysis.Contohnya : Tambang tenaga di Montanan (AS). Dimana batuan granit yang terpengaruh Hydrothermal menghasilkan endapan biji tembaga.

LITOSFERLitosfer: lapisan kulit bumi paling luar berupa batuan padat. Tebal umumnya 20-50 km di bawah benua, 10-12 km di bawah samudra.Kerak bumi disusun oleh: Silikat aluminium (atau si-al) Silikat magnesium (atau si-ma)Lapisan si-al ada di atas kerak bumi, si-ma di bagian bawah kerak bumi.Lapisan-lapisan bumi dapat dibagi dalam tiga bagian: Barisfer (inti bumi), terdiri atas lapisan nikel dan besi. Pirosfer (peralihan), disebut juga mantel. Litosfer (kulit bumi).Penampang litosfer dapat digambarkan sebagai berikut:BATUAN PEMBENTUK LITOSFERSecara garis besar dapat dibagi 3: Batuan beku: terjadi karena pembekuan magma Batuan sedimen: terjadi karena proses pengendapan Batuan metamorf: terjadi karena perubahan perlahan-lahanBATUAN BEKUAdalah batuan yang terbentuk dari lapisan magma yang membeku. Ciri umumnya homogen, kompak, tak ada pelapisan, tidak mengandung fosil.Berdasarkan tempat pembekuannya batuan beku dibagi 3: Batuan beku dalam: terbentuknya jauh di dalam permukaan bumi, pada kedalaman 15-50 km. Pendinginan yang terjadi sangat lambat, batuannya besar-besar dan berstruktur holokristalin atau terbentuk dari kristal sempurna (karena dekat astenosfer). Ciri-cirinya berbutir kasar dibanding batuan beku luar, jarang ada lubang gas. Contohnya granit. Batuan beku korok/gang: adalah batuan beku yang terbentuk di korok atau celah kerak bumi sebelum magma sampai ke permukaan bumi. Prosesnya agak cepat, sehingga struktur kristalnya kurang sempurna. Contohnya granit porfiri. Batuan beku luar: batuan beku yang terbentuk di permukaan bumi. Proses pembukuan sangat cepat sehingga tidak menghasilkan kristal-kristal batuan. Contohnya riolit dan basalt.Berdasarkan mineral penyusunnya batuan beku dibagi 2: Batuan beku mineral ringan: tersusun atas mineral-mineral ringan berwarna terang, mudah pecah, dan banyak mengandung silikat sehingga bersifat asam. Batuan beku mineral berat: tersusun atas mineral-mineral berat yang berwarna gelap, sukar pecah, dan kadungan silikatnya sedikit sehingga sifatnya basa.BATUAN SEDIMENAdalah batuan yang terbentuk karena adanya proses pengendapan. Butiran batuan sedimen berasal dari macam-macam batuan lewat proses pelapukan, lewat air ataupun angin.Proses terbentunya disebut diagenesis, yang artinya menyatakan terjadinya perubahan bentuk atau transformasi dari bahan deposit menjadi batuan endapan. Pengendapan bahan-bahan yang tidak larut air menyebabkan keterikatan butiran secara bersama-sama karena adanya proses sementasi. Jenis-jenis semen ini adalah kalsium karbonat dan silikat.Berdasarkan tenaga yang mengendapkan batuan sedimen dibagi 3: Batuan sedimen akuatis: berasal dari pengendapan butir-butir batuan oleh air sungai, danau, atau air hujan. Batuan sedimen aeolis (aeris): berasal dari pengendapan butir-butir batuan oleh angin. Batuan sedimen glasial: berasal dari pengendapan butir-butir batuan oleh gletser.Berdasarkan tempat pengendapannya batuan sedimen dibagi 5: Batuan sedimen teristris: diendapkan di darat. Batuan sedimen marine: diendapkan di laut. Batuan sedimen limnis: diendapkan di danau. Batuan sedimen fluvial: diendapkan di sungai. Batuan seidmen glasial: diendapkan di daerah es/gletser.Berdasarkan cara pengendapannya batuan sedimen dibagi 3: Batuan sedimen mekanis: diendapkan secara mekanik tanpa mengubah susunan kimianya. Contohnya batu pasir, tanah liat, konglomerat, breksi. Batuan sedimen kimiawi: diendapkan secara kimiawi, artinya terjadi perubahan struktur kimia. Contohnya batu kapur, gipsum, gamping. Batuan sedimen organis: diendapkan lewat kegiatan organik (makhluk hidup). Contohnya terumbu karang.BATUAN MALIHAN/METAMORFAdalah batuan yang telah mengalami perubahan, baik secara fisik maupun kimiawi, sehingga berbeda dari batuan induknya. Faktor-faktor yang mempengaruhi proses perubahannya antara lain suhu tinggi, tekanan kuat, dan waktu lama.Batuan metamorf dapat dibagi tiga: Batuan metamorf kontak (metamorf termal): berubah karena pengaruh suhu tinggi. Suhu tinggi karena letaknya dekat magma, atau ada di sekitar batuan intrusi. Contohnya batolit, lakolit, sill. Pada zona ini banyak ditemukan mineral-mineral bahan galian yang letaknya relatif teratur, contohnya besi, timah, seng yang dihasilkan dari limestone dan calcareous shale. Batuan metamorf dinamo (metamorf kinetis): berubah karena tekanan yang tinggi, dalam waktu yang lama, dan dihasilkan proses pembentukan kulit bumi oleh tenaga endogen. Adanya tekanan dari arah berlawanan menyebabkan butir-butir mineral menjadi pipih dan ada yang mengkristal kembali. Contohnya batu lumpur menjadi batu tulis (slate). Batuan metamorf pneumatolitis kontak: berubah karena pengaruh gas-gas dari magma. Contohnya kuarsa dan gas borium berubah menjadi turmalin, dengan gas florin menjadi topas (permata kuning).SIKLUS LITOSFER BUMISiklus litosfer yang terjadi di bumi dapat digambarkan lewat skema berikut:Skema siklus litosfer, dengan keterangan sbb.:1: Magma(a): pendinginan, magma memadat2: batuan beku(b): perusakan batuan beku oleh tenaga eksogen, diangkut, dan diendapkan3: sedimen klastis (oleh curah hujan)(c1): larutan dalam air diendapkan4a: batuan sedimen kimiawi(c2): larutan dalam air diambil organisme4b: batuan sedimen organis(d): tingginya suhu dan tekanan serta waktu lama mengubah batuan sedimen5: batuan metamorf(e): jika keseimbangan suhu dan tekanan menurun mungkin mengubah batuan metamorfTerjadinya kulit bumi dapat digambarkan sebagai berikut: Magma cair bersuhu tinggi keluar dari dapur magma dengan gas terlarut di dalamnya. Karena di sekitar mulut magma dingin, magma membeku. Proses pembekuan dapat terjadi di lapisan dalam, korok, atau di permukaan bumi. Hasilnya tentu akan berbeda-beda. Adanya pengaruh atmosfer, batuan beku akan rusak dan terbawa aliran air, hembusan angin, gletser, gravitasi, dan diendapkan di tempat baru. Hasilnya menjadi batuan sedimen. Batuan klastik mengalami perubahan oleh tenaga endogen dan eksogen. Menjadi batuan metamorf. Batuan metamorf akan kembali ke dalam magma dan ada yang berubah sendiri karena alam. Yang kembali dalam magma melebur menjadi magma, kemudian siklus kembali seperti semula.TENAGA PEMBENTUK MUKA BUMISecara garis besar dapat dibagi dua: Tenaga Endogen: berasal dari dalam bumi dan bersifat membangun permukaan bumi. Terdiri atas tiga unsur: tektonis, vulkanis, dan seismis. Tenaga Eksogen: berasal dari luar bumi dan bersifat merusak. Terdiri atas empat unsur: pelapukan, erosi, pengangkutan, dan sedimentasi. Tenaga Ekstrateresterial: berasal dari ruang angkasa. Contohnya meteor.Ada tiga tahap pembentukan relief muka bumi: Permukaan tahap pertama: paling luas, berupa benua dan basin lautan. Permukaan tahap kedua: disebabkan kegiatan internal berupa tenaga endogen. Permukaan tahap ketiga: dihasilkan tenaga dari luar bumi, terutama matahari.TENAGA ENDOGENAdalah tenaga yang berasal dari dalam bumi.1. Tenaga TektonisMerupakan tenaga dari dalam bumi yang menyebabkan terjadinya perubahan letak lapisan permukaan bumi secara mendatar atau vertikal. Gerak tektonis dibagi atas dua: epirogenesa dan orogenesa.Tektonis epirogenesa: proses perubahan bentuk daratan yang disebabkan oleh tenaga yang lambat dengan arah vertikal, meliputi wilayah yang luas. Ada dua macam: Epirogenesa positif adalah gerakan yang menyebabkan daratan mengalami penurunan sehingga seolah permukaan laut naik. Penyebabnya antara lain tambahan beban (misalnya karena sedimen yang sangat tebal, disebut geosinklinal), atau karena tertutup glasial yang sangat tebal. Epirogenesa negatif adalah gerakan yang menyebabkan naiknya permukaan daratan sehingga seolah permukaan air turun.Epirogenesa positif dan epirogenesa negatifTektonis orogenesa: pergerakan lempeng tektonis yang sangat cepat meliputi wilayah yang sempit. Merupakan proses pembentukan gunung akibat tabrakan lempeng benua, sesar bawah benua, perekahan kontinen, atau pergeseran punggung samudra dengan benua. Tenaga ini biasanya diikuti pelengkungan (warping), lipatan (folding), patahan (faulting), dan retakan (jointing).Lipatan (fault) terjadi karena tekanan yang lemah, tapi berlangsung terus-menerus. Puncak lipatan disebut antiklinal, lembah lipatan disebut sinklinal. Ada empat tipe lipatan umum: Lipatan tegak, dihasilkan dua arah mendatar disertai kekuatan dan arah gerakan sama. Lipatan miring, diakibatkan gaya tangensial satu dan yang lain. Ditunjukkan oleh bidang porosnya yang miring. Lipatan menggantung, diakibatkan salah satu gaya tangensial yang terus bekerja sehingga salah satu sisi lain lebih miring. Sedemikian sehingga kemiringan sayap dan kecuramannya sudah melalui poros vertikal. Lipatan rebah, diakibatkan lipatan miring dan menggantung mendapatkan gaya tangensial yang lebih besar dari yang lain. Lipatan sesar sungkup, diakibatkan lipatan rebah tetap mendapatkan tekanan gaya tangensial. Lipatan isoklinal, deret lipatan yang memiliki bentuk sama besar. Lipatan monoklinal, yaitu pencuraman setempat di suatu daerah yang umumnya ditandai kemiringan landai. Lipatan terbuka, lipatan yang masih berpotensi lebih melengkung lagi.Patahan (fold) terjadi karena adanya tekanan yang kuat melampaui titik patah batuan, dan berlangsung sangat cepat. Tidak hanya retakan, batuan pun dapat terpisah. Ada tiga macam patahan: Normal fault: patahan yang arah lempeng batuannya turun mengikuti arah gaya berat. Reserve fault: patahan yang arah lempeng batuannya naik berlawanan arah dengan gaya berat. Strike slip fault: patahan yang arah lempeng batuannya horisontal berlawanan arah dengan gaya berat.Patahan dapat menghasilkan bentuk-bentuk permukaan bumi seperti berikut: Graben atau Slenk, yakni suatu depresi yang terbentuk antara dua patahan. Horst atau tanah naik, yakni jika antara dua patahan mengalami pengangkatan lebih tinggi. Fault scrap, yakni dinding terjal (cliff) yang dihasilkan patahan dengan salah satu blok bergeser ke atas menjadi lebih tinggi.Retakan (joint) terjadi karena pengaruh gaya renggangan, sehingga batuan mengalami retak-retak tapi masih bersambung. Biasanya ditemukan pada batuan rapuh di daerah puncak antiklinal dan dikenal dengan nama tectonic joint. Berdasarkan cara pembentukannya ada dua macam retakan, yakni: Retakan yang disebabkan tekanan (shear/compression joints), umumnya terlihat paralel dengan gejala sesar. Retakan yang disebabkan tarikan (tension joints), berbentuk tidak teratur dengan bidang-bidang tidak rata dan selalu terbuka.Pelengkungan (warping) adalah gerak vertikal yang tidak merata pada suatu daerah, khususnya yang berbatuan sedimen akan menghasilkan perubahan struktur lapisan yang mulanya horisontal menjadi melengkung. Jika melengkung ke atas menjadi kubah (dome), jika ke bawah menjadi cekungan (basin).Bumi sebenarnya tersusun oleh sejumlah potongan daratan yang tersusun seperti mainan gambar potong (puzzle). Potongan-potongan ini disebut sebagai lempeng tektonik. Lempeng tektonik ini bersifat dinamis dan terus bergerak. Tabrakan antara dua lempeng tektonik dapat menyebabkan gempa tektonik.Lempeng-lempeng tektonik di dunia antara lain: Lempeng Amerika Utara Lempeng Amerika Selatan Lempeng Afrika Lempeng Eurasia Lempeng Arabia Lempeng Pasifik Lempeng Indian Australia Lempeng Antartika Lempeng Kokos Lempeng Karibia Lempeng Juan de Fuca Lempeng Filipina Lempeng ScotiaTeori tentang eksistensi lempeng benua ini pertama dikatakan oleh Harry Hess pada 1968. Kerak bumi atau litosfer yang mengapung di atas lapisan astenosfer yang bersifat plastis akibat proses naiknya magma ke permukaan. Lempeng-lempeng ini berjalan dengan kecepatan orde beberapa sentimeter per tahun.Lempeng ini saling bertemu di tepi garis yang berbeda, yaitu: Perluasan lempeng yang terjadi pada pematang samudera (zona Divergen) Ditandai adanya parit (palung) tempat satu lempeng menunjam di bawah lempeng yang lain (zona Konvergen) Saling bergesekan pada sisinya ketika saling melewati (zona Sesar mendatar)Secara umum lempeng tektonik dibagi dua: Plate benua (lempeng benua): lempeng tektonik bergeser membawa benua Plate lautan (lempeng samudra): lempeng tektonik bergeser membawa dasar samudera.2. Tenaga VulkanisDapat diartikan sebagai suatu gejala atau akibat adanya aktivitas magma dalam litosfer hingga keluar sampai ke permukaan bumi.Magma adalah materi silikat pijar yang ada di dalam lapisan kulit bumi. Macam magma berdasarkan susunan mineralnya adalah: Magma asam (granitis): magma yang banyak mengandung kuarsa (SiO3) dan berwarna terang. Magma basa (basaltis): magma yang banyak mengandung besi dan magnesium dan berwarna gelap. Magma pertengahan (andesit): magma yang mengandung kuarsa, besi, dan magnesium seimbang dan berwarna kelabu gelap.Terdapat dua gerakan magma: Intrusi Magma: proses penerobosan magma melalui rekahan-rekahan dan celah pada lapisan pembentuk litosfer, tapi tidak sampai keluar ke permukaan bumi. Terjadi akibat tekanan gas-gas yang terkandung dalam magma itu sendiri. Ekstrusi Magma: proses keluarnya magma ke permukaan bumi. Ada dua cara proses keluarnya: MELELEH (erupsi efusif), melalui rekahan pada badan gunung api, serta MENDESAK (erupsi eksplosif), yang menghancurkan sebagian badan gunung api. Ada tiga macam ekstrusi: LINIER yaitu proses keluarnya magma melalui patahan atau pada suatu garis memanjang. SENTRAL yaitu magma keluar lewat satu titik pusat yaitu pipa letusan. Tipe gunung api dengan ekstrusi sentral: 1) efusif (peristiwa keluarnya magma tanpa ledakan), 2) eksplosif (peristiwa keluarnya magma disertai ledakan hebat), 3) campuran (campuran efusif dan eksplosif). AREAL yaitu magma muncul di banyak tempat dalam wilayah yang luas.Berdasarkan bentuknya gunung api dibagi tiga: Strato: berbentuk kerucut, yang terbentuk karena materi letusan gunung api yang merupakan campuran erupsi efusif dan eksplosif. Terjadi berulang-ulang sehingga membentuk badan gunung. Hampir semua gunung api di Indonesia bertipe strato. Maar: berbentuk seperti danau kecil, karena letusan eksplosif yang relatif tidak kuat dan hanya berlangsung sekali. Contohnya Gunung Lamongan (Jawa Timur). Perisai: berbentuk seperti perisai, karena letusan dengan bahan keluaran yang sangat cair. Contohnya gunung api di kepulauan Hawaii.Berdasarkan tipe letusannya, gunung api dibedakan: Hawaii, yakni magma sangat cair dengan tekanan gas rendah, dapur magma yang dangkal. Contohnya Gunung Mauna Loa dan Kilauea di Hawaii. Stromboli, yakni erupsi tidak begitu eksplosif, namun berlangsung lama. Dapur magmanya agak dalam. Contohnya Gunung Vesuvius di Italia, Gunung Raung di Indonesia. Vulkano, yakni magma kental dengan tekanan gas tinggi, berasal dari dapur magma dangkal sampai dalam. Contohnya Gunung Etna di Italia. Perret (Plinian), yakni memiliki ledakan sangat dahsyat disertai material yang menyembur ke angkasa karena tekanan gas yang sangat tinggi. Contohnya Gunung Krakatau. Merapi, yakni magma kental dan mengalir perlahan karena tekanan gas yang rendah sehingga membentuk sumbat kawah, mengakibatkan tekanan gas makin kuat hingga kawah terangkat dan pecah disertai keluarnya awan panas. Contohnya Gunung Merapi. Saint Vincent, yakni magma kental dengan tekanan gas sedang berasal dari dapur magma yang dangkal. Contohnya Gunung Saint Vincent di Kepulauan Antiles. Pelee, yakni magma kental dengan tekanan gas tinggi berasal dari dapur magma yang dalam. Contohnya Gunung Pelee di Amerika Tengah.Struktur dalam gunung berapi:Jalur gunung api di Indonesia terlihat dalam peta berikut.3. Tenaga SeismisAdalah getaran yang dapat dirasakan di permukaan bumi karena adanya gerakan, terutama dari dalam lapisan-lapisan bumi. Secara umum penyebab gempa bumi dapat dibagi tiga: Gempa tektonis, yakni disebabkan gerakan yang terjadi di dalam kulit bumi secara tiba-tiba, baik berupa patahan maupun pergeseran. Gempa vulkanis, yakni disebabkan oleh letusan atua retakan yang terjadi di dalam struktur gunung berapi. Gempa ini terjadi karena adanya magma atau batuan meleleh yang menerobos ke arah kerak bumi. Terasa hanya di sekitar gunung berapi, karena intensitasnya lemah hingga sedang. Gempa runtuhan atau terban, antara lain terjadi karena longsoran massa batuan, misalnya dari lereng gunung. Intensitasnya sangat kecil.Gerakan gempa diukur dengan sebuah alat yang peka terhadap getaran yang bernama seismograf.Untuk mengukur tingkat intensitas gempa digunakan beberapa macam skala.Skala Richter mengukur kekuatan gempa sebagai berikut:> 8 SR Bencana nasional (national disaster)7-8 SR Gempa besar (major earthquake)6-7 SR Gempa destruktif (destructive earthquake)5-6 SR Gempa merusak (damaging earthquake)4-5 SR Gempa keras (strongly felt earthquake)3-4 SR Gempa kecil (small quake)0-3 SR Goncangan kecil (small shock quake)Skala Mercalli mengukur kekuatan gempa sebagai berikut:I Tidak terasa, hanya tercatat oleh alat peka getaranII Dirasakan oleh orang yang sedang tertidurIII Terasa di dalam rumah, belum diketahui bahwa berasal dari gempa bumi (seolah seperti gerakan truk lewat)IV Terasa di dalam rumah, benda-benda bergoyang, pintu dan jendela bergemertak, benda-benda dari kaca gemerincingV Terasa di luar rumah, yang tidur terbangung, air bergoyang, benda-benda digantung jatuh, pintu bergoyangVI Terasa semua orang, panik, berjalan tidak stabil, kaca pecah, benda digantung berjatuhanVII Sulit berdiri tegak, dirasakan orang berkendara, tembok rumah runtuhVIII Sulit mengemudikan mobil, cabang-cabang pohon patah, rumah-rumah dengan pondasi lemah dapat runtuhIX Kepanikan umum, tembok-tembok roboh, rumah-rumah dengan tembok kuat mengalami kerusakan berat, pipa-pipa bawah tanah pecahX Bangunan beton rusak, bendungan hancur, air danau bergolakXI Pipa-pipa bawah tanah hancur total, jembatan hancur, rel kereta api bengkokXII Kerusakan total, batuan retak-retak, benda-benda terlempar ke udaraSkala lain yang digunakan: Rossi & Forrel Intensity Scale Skala Beno GutenbergMenurut episentrumnya gempa dibagi 2: Gempa sentral jika episentrumnya berupa titik. Gempa linear jika episentrumnya berupa garis.Menurut kedalaman hiposentrumnya gempa dibagi 3: Gempa dangkal (< 100 m) Gempa menengah (100-300 m) Gempa dalam (300-700 m)Menurut letak episentrumnya gempa dibagi 2: Gempa darat Gempa lautMenurut jarak episentrumnya gempa dibagi 3: Gempa setempat, jika jarak episentrumnya kurang dari 10.000 km Gempa jauh, jika jarak episentrumnya sekitar 10.000 km Gempa sangat jauh, jika jarak episentrumnya lebih dari 10.000 kmEnergi dari dalam bumi merambat lewat tiga jenis gelombang: Gelombang primer (longitudinal), yakni gelombang pertama kali dicatat seismograf. Gelombang sekunder (transversal), yakni gelombang yang tercatat setelah gelombang primer. Gelombang panjang, yakni gelombang dari episentrum yang menyebar ke segala arah lewat permukaan bumi.Untuk menghitung jarak antara episentrum dan stasiun pencatat, digunakan Rumus Laska:J = {(S P) 1} x 1000 kmdi mana:J = Jarak episentrumS = Waktu gelombang sekunderP = Waktu gelombang primer1 = 1 menitBeberapa istilah yang berkaitan dengan seisme: Hiposentrum yakni pusat gempa bumi di lapisan bumi bagian dalam. Sering disebut juga fokus. Episentrum yakni pusat gempa bumi di permukaan bumi, tegak lurus hiposentrum. Seismograf yakni alat pencatat gempa bumi. Seismogram yakni gambaran getaran gempa bumi yang dicatat seismograf. Pleistoseista yakni garis yang membatasi daerah yang mengalami kerusakan terhebat di sekitar episentrum. Homoseista yakni garis yang menghubungkan daerah-daerah yang dilalui gelombang getaran gempa yang sama dalam waktu yang sama. Isoseista yaitu garis yang mengubungkan daerah-daerah dengan kekuatan gempat yang sama. Makroseista yaitu daerah di permukaan bumi yang mengalami kerusakan terhebat akibat gempa.Gambaran episentrum gempa di seluruh dunia, yakni sebanyak 358.214 kejadian antara 1963-1998.TENAGA EKSOGENAdalah tenaga yang bersifat dari luar bumi dan sifatnya merusak. Terdiri atas pelapukan, erosi, pengangkutan, dan sedimentasi.1. PelapukanAdalah proses perusakan dan penghancuran massa batuan yang disebabkan oleh pengaruh-pengaruh cuaca, angin, dan organisme. Berdasarkan proses terjadinya, pelapukan dibagi tiga:Pelapukan Mekanik adalah proses penghancuran batuan menjadi bagian-bagian yang lebih kecil tanpa mengubah susunan kimia batuan. Faktor-faktor yang menyebabkan terjadinya pelapukan mekanik antara lain: Perbedaan suhu yang sangat besar antara siang dan malam. Kondisi ini umumnya terjadi di gurun. Suhu di siang hari umumnya sangat panas, malam hari sangat dingin. Menyebabkan batuan memuai dan mengerut sangat tidak beraturan dan cepat sehingga batuan pecah. Pembekuan air dalam celah-celah batuan. Air dalam keadaan cair akan meningkat volumenya ketika dalam bentuk es. Maka, air yang membeku dalam celah batuan dapat menekan batuan sehingga pecah. Mengkristalnya air garam.Pelapukan kimiawi adalah proses penghancuran massa batuan disertai perubahan struktur kimia batuan. Umumnya terjadi karena pelarutan. Air hujan mengandung CO2 dan asam amoniak sangat besar daya larutnya. Selain itu, suhu udara tinggi dan curah hujan yang besar dapat mempercepat proses pelapukannya. Pelapukan ini umum ditemukan di daerah kapur.Hasil dari pelapukan ini umumnya terlihat dari beberapa bentang alam berikut: Ponor, yaitu lubang dalam seperti pipa akibat larutnya batuan kapur oleh air hujan. Dolin, yaitu lekukan berbentuk corong, karena larutnya batuan kapur atau runtuhnya langit-langit gua di daerah kapur. Stalagtit dan stalagmit. Sungai bawah tanah.2. ErosiErosi atau pengikisan adalah proses pelepasan partikel batuan secara alamiah oleh tenaga pengangkut yang ada di permukaan bumi, antara lain angin dan air. Erosi menurut penyebabnya dapat dibagi atas empat macam:Erosi Aliran Permukaan terjadi apabila intensitas dan lamanya hujan melebihi kapasitas infiltrasi.Erosi Angin disebabkan oleh angin, yang disebut juga deflasi atau ablasi. Erosi ini banyak terjadi di daerah gurun. Ciri-ciri yang dapat diamati akibat erosi angin adalah batu jamur. Bentuk erosi yang disebabkan angin dapat dibedakan sebagai berikut: Tiupan angin menerbangkan partikel debu ke tempat yang jauh. Angin menggulingkan pecahan batuan atau bukit pasir. Kerikil dan bongkahan batu yang tidak dapat digerakkan angin akan tertinggal di belakang permukaan. Bongkahan tersebut akan tergores dan mengikis batuan lainnya.Erosi Gletser atau erosi glasial adalah erosi yang terjadi akibat pengikisan massa es yang bergerak menuruni lereng. Dapat terjadi di pegunungan yang tertutup salju. Ciri khas bentuk lahannya adalah adanya alur-alur lembah yang arahnya relatif sejajar. Jika berlangsung lama akan membuat lembah-lembah dalam berbentuk huruf U.Erosi Air Laut disebut abrasi atau erosi marine. Erosi ini disebabkan gelombang yang mampu mengikis batuan yang ada di pantai, kemudian diendapkan di sekitar pantai. Beberapa bentuk lahan akibat erosi air laut antara lain: Cliff, yakni pantai berdinding curam hingga tegak. Relung, yakni cekungan-cekungan yang terdapat pada dinding cliff. Dataran abrasi, yakni hamparan wilayah yang datar akibat abrasi dan dapat terlihat jelas pada pasang surut.Menurut kecepatannya erosi dapat dibagi dua: Erosi Geologi (Erosi Alami), yaitu erosi yang berjalan sangat lambat, di mana jumlah tanah tererosi sama dengan jumlah tanah terbentuk. Erosi ini tidak berbahaya, karena terjadi dalam keseimbangan alami. Erosi Dipercepat (Accelarated Erosion) adalah erosi yang terjadi lebih cepat akibat aktivitas manusia yang mengganggu keseimbangan alam. Jumlah tanah tererosi lebih besar dibanding tanah terbentuk. Berjalan sangat cepat sehingga tanah di permukaan hilang.Berdasarkan bentuknya erosi dapat dibagi: Pelarutan, umumnya di tanah kapur yang mudah dilarutkan air. Erosi percikan (splash erosion): curah hujan yang langsung jatuh ke tanah dapat melempar butir-butir tanah sampai setingi 1 meter. Erosi lembar (sheet erosion): pemindahan tanah terjadi lapis demi lapis mulai dari lapisan teratas. Erosi ini sepintas tidak telrihat, karena kehilangan lapisan tanah yang seragam, namun berbahaya karena suatu saat lapisan teratasnya akan benar-benar habis. Erosi alur (rill erosion): dimulai dari genangan-genangan kecil setempat di suatu lereng, bila air dalam genangan tersebut mengalir terbentuklah alur-alur bekas aliran tersebut. Erosi Gully (Gully erosion): erosi ini merupakan lanjutan erosi alur. Karena alur yang terus-menerus digerus aliran air, maka alur tersebut menjadi dalam dan lebar dengan aliran yang lebih kuat. Erosi parit (channel erosion): parit-parit yang besar sering masih mengalir lama setelah hujan berhenti. Aliran ini dapat mengikis dasar parit atau dinding-dinding parit di bawah permukaan air, sehingga dinding di atasnya dapat runtuh ke dasar parit.Erosi dipengaruhi oleh faktor-faktor berikut: Curah hujan. Intensitas hujan dapat mempengaruhi erosi. Semakin deras hujan, maka semakin besar erosi yang ditimbulkan. Sifat-sifat tanah. Sifat-sifat tanah yang mempengaruhi kepekaan tanah terhadap erosi adalah tekstur tanah, struktur tanah, daya infiltasi/permeabelitas tanah, dan kandungan bahan organik. Lereng/topografi. Erosi akan meningkat apabila lereng semakin curam atau panjang. Vegetasi. Vegetasi mempunyai pengaruh terhadap erosi, seperti menghalangi air hujan agar tidak langsung jatuh ke permukaan tanah, menghambat aliran permukaan dan memperbanyak air infiltrasi, serta penyerapan air di dalam tanah diperkuat transpirasi/penguapan air lewat vegetasi. Manusia. Tindakan manusia seringkali berdampak buruk terhadap lingkungan yaitu mempercepat erosi.3. Mass WastingAdalah perpindahan massa batuan/tanah akibat pengaruh gaya berat. Prosesnya mirip dengan terjadinya erosi. Bentuk-bentuk mass wasting antara lain sebagai berikut: Tanah longsor (land slide) Tanah amblas atau ambruk (subsidence) Tanah nendat (slumping), yaitu proses longsoran tanah yang gerakannya terputus-putus, sehingga memperlihatkan bentuk mirip teras. Tanah mengalir (earth flow), yaitu gerakan tanah yang jenuh air pada lereng-lereng landai. Lumpur mengalir (mud flow), yaitu sejenis tanah mengalir dengan kadar air tinggi. Rayapan tanah (soil creep), yaitu gerakan tanah yang sangat lambat pada lereng landai.4. SedimentasiAdalah pengendapan material hasil erosi karena kecepatan tenaga media pengangkutannya berkurang/melambat. Karena medianya berbeda-beda, sedimentasi juga menghasilkan bentukan alam yang berbeda pula:Sedimentasi Fluvial adalah proses pengendapan materi-materi yang diangkut air sepanjang aliran sungai. Tempatnya antara lain di dasar sungai, danau, atau muara sungai. Pengendapan di sepanjang aliran air sungai memperlihatkan ciri khas, yaitu makin ke hilir makin kecil ukuran butir batuan yang diendapkan. Di hulu, batuan yang diendapkan berupa batu besar, di tengah batuan lebih kecil, kerikil, dan pasir kasar, dan di hilir pasir halus dan lumpur.Sedimentasi Aeolis adalah proses pengendapan materi-materi yang dibawa atau diangkut angin. Proses ini banyak terjadi di daratan. Sering juga disebut sedimentasi teresterial.Sedimentasi Marine adalah pengendapan materi hasil abrasi di sepanjang pantai.Bentuk-bentuk sedimentasi ini antara lain: Kipas alluvial, yaitu bentuk alam menyerupai kipas atau kerucut rendah. Delta, yakni bentuk endapan yang ditemukan di muara sungai berbentuk menyerupai huruf delta. Delta terdiri dari berbagai macam bentuk: Delta Runcing (contohnya Delta Sungai Tiber), Delta Cembung/Busur Kipas (contohnya Delta Sungai Nil), Delta Pengisi Estuarium (contohnya Delta Sungai Seine), Delta Kaki Burung/Delta Lobben (contohnya Delta Sungai Mississippi). Dataran banjir (floodplain), yaitu hasil pengendapan sedimen pada bekas aliran yang ditinggalkan pada daerah meander. Sand dunes (bukit pasir). Tombolo, yaitu endapan pasir/kerikil yang menghubungkan antara pulau dekat pantai dan daratan utama. Nehrung (lidah pasir), yaitu endapan pasir yang bentuknya menyerupai lidah, biasa ditemukan pada mulut sebuah teluk atau muara sungai. Moraine (morena), yaitu endapan pasir, kerikil, atau bongkah-bongkah batuan yang diendapkan gletser. Tanggul sungai yang terdapat di tepi sungkai dan arahnya sejajar aliran air sungai. Tanggul pantai adalah hasil pengendapan material yang dibawa sungai tapi dibantu arus laut dengan arah tegak lurus tanggul sungai. Beting adalah endapan di tengah sungai atau di muara karena menurunnya daya angkut air sungai secara tiba-tiba. Gosong mirip seperti beting, hanya saja permukaan gosong kadang tidak tampak di permukaan air, kadang tampak. Meander adalah belokan sungai 1800 atau lebih. Sungai mati (oxbow lake) adalah bagian sungai yang terpotong bernentuk bulan sabit dan merupakan sungai mati, sehingga tampak mirip danau.RELIEF DARATANGambaran relief muka bumi di daratan adalah sebagai berikut:GUNUNGAdalah kawasan yang menjulang sedikitnya 620 m lebih tinggi dari kawasan di daerah sekitarnya. Gunung sangat berpengaruh terhadap cuaca: massa gunung yang besar membelah arus angin yang bertiup teratur di sekeliling buki sehingga menimbulkan bermacam iklim.PEGUNUNGANAdalah rangkaian dari gunung-gunung yang membuat satu jalur. Ada beberapa macam pegunungan: Pegunungan dome, diakibatkan tenaga endogen ke atas yang tidak begitu kuat. Pegunungan patahan, terjadi karena permukaan bumi yang lapisan batuannya rapuh terkena tenaga endogen yang kuat dan tiba-tiba. Pegunungan lipatan, diakibatkan terlipatnya lapisan-lapisan sedimen karena gerakan tangensial dari dalam bumi. Pegunungan kompleks, merupakan hasil dari beberapa proses yang mengakibatkan bentuk-bentuk di atas. Pegunungan berapi, yang ditimbulkan oleh proses vulkanisme.Secara geologis Indonesia merupakan pertemuan antara Lempeng Eurasia dan India-Australia. Pertemuan keduanya membentuk dua jalur pegunungan lipatan yang melalui wilayah Indonesia, yaitu Sirkum Mediterania dan Sirkum Pasifik.Sirkum Mediterania berawal dari Pegunungan Alpen di Eropa kemudian menyambung ke Pegunungan Himalaya di Asia masuk ke Indonesia lewat Sumatra, Jawa, Bali, Nusa Tenggara, dan Maluku. Di wilayah Indonesia Sirkum Mediterania terbagi dua: Busur Dalam yang merupakan jalur vulkanis. Wilayah yang termasuk busur dalam antara lain Sumatra, Jawa, Bali, dan Nusa Tenggara. Oleh karena itu di jalur ini banyak dijumpai gunung api aktif. Busur Luar yang merupakan jalur nonvulkanis yang sebagian besar terletak di dasar laut. Wilayahnya meliputi pantai barat Sumatra, pantai selatan Jawa, Nusa Tenggara, dan MalukuSirkum Pasifik berawal dari Pegunungan Andes di Amerika Selatan kemudian menyambung ke Pegunungan Rocky di Amerika Utara, Jepang, Filipina, dan masuk ke Indonesia melalui Sulawesi bersambung ke Halmahera hingga Papua.DATARAN TINGGIAdalah bagian muka bumi yang relatif datar dan ketinggiannya antara 200 m 700 m. Dataran tinggi yang lerengnya curam disebut plateau.BUKITAdalah bagian muka bumi yang menyerupai gunung, tapi lebih rendah dari gunung, dengan ketinggian 200 m hingga 300 m.DATARAN RENDAHAdalah permukaan bumi yang datar dan luas, ketinggian antara 0 m hingga 200 m. Terjadi umumnya akibat sedimentasi sungai yang bermuara pada laut dangkal.RELIEF DASAR LAUT BUMISHELFAdalah dangkalan benua atau paparan, yakni kelanjutan dari benua yang tergenang air, dengan kedalaman kira-kira 0 m 200 m. Ada dua paparan besar di Indonesia: Paparan Sunda, dasar laut antara Sumatera, Jawa, dan Kalimantan. Kedalaman rata-ratanya 40 m 45 m. Paparan Sahul, dasar laut antara Papua dan Australia. Kedalaman rata-ratanya 45 m 60 m.CONTINENTAL SLOPEAdalah bidang miring yang membatasi dangkalan benua, dengan kemiringan antara 10 hingga 350. Kedalamannya kira-kira 200 m hingga 1.800 m.PUNGGUNG LAUT (RIDGE)Adalah bukit-bukit di bawah laut. Punggung laut yang melandai disebut rise.AMBANG LAUTAdalah punggung laut yang tidak muncul di permukaan laut dan terletak di antara 2 laut dalam.PLATO DAN GUNUNG LAUTPlato adalah bentukan positif dengan puncak yang relatif datar. Sementara gunung laut adalah gunung yang kakinya berasal dari dasar laut, dan mungkin muncul puncaknya di permukaan laut.LUBUK LAUT/BASIN/BEKKENAdalah depresi luas yang bentuknya cekung membulat/lonjong karena adanya pemerosotan dasar laut.PALUNG LAUT/TRENCH/TROGAdalah dasar laut yang sangat dalam dengan dinding curam, semakin ke bawah akan semakin sempit. Trench adalah palung laut yang memanjang, sempit, dengan lereng yang tidak begitu curam. Trog adalah palung laut yang memanjang lebih lebar dari trench dan berlereng curam.

JENIS JENIS BATUAN, CIRI CIRI DAN PROSES TERBENTUKNYA(Update)MAR 8Posted byRaVen87 Votes

Batuan BekuDimulai dari batuan beku,batuan beku adalah batuan cair pijar atau magma dari dalam bumi yang membeku. Berdasarkan tempat proses membekunya batuan-batuan beku tersebut terdiri atas :Batuan dalam, membeku secara perlahan-lahan di dalamBatuan korok, membeku di daerah korokBatuan leleran, membeku secara tiba-tiba di permukaan bumiBatuan beku dibedakan berdasarkan sifat kimiawinya yaitu :Batuan asam, mengandung banyak asam salisilat merupakan senyawa silikon dan oksida, mengandung kwarsa berwarna keputih-putihanBatuan basa, kadar asam salisilatnya rendah banyak mengandung magnesium dan besi, warnanya gelap/hitamBerikut adalah contoh-contoh batuan beku :1. GranitProses terbentuk : Batuan ini terbentuk dari hasil pembekuan magma berkomposisi asam yang membeku di dalam dapur magma, sehingga batu ini merupakan jenis batu beku dalam.Massa jenis : sekitar 2,2 2,3 gram/cm3Warna : putih, abu-abu, atau campuran keduanya. Batuan ini banyak di temukan di daerah pinggiran pantai dan di pinggiran sungai besar ataupun di dasar sungai.Batu Granit dapat digunakan sebgai :Batu bahan bangunanMonumenJembatanJebagai dekorasiBahan tegeldll.2. GabroProses Terbentuk : terbentuk dari magma yang membeku di dalam gunung. Termasuk batuandalamMassa Jenis :2,9 3,21 gram/cm3Warna : Gelap kehijauan , coklat bercampur putihKarakteristik lain : Batuan gabro berwarna gelap kehijauan, menunjukkan kandungan silika rendah sehingga magma asal bersifat basa. Struktur batuan ini adalah massive, tidak terdapat rongga atau lubang udara maupun retakan-retakan. Batuan ini masih segar dan tidak pernah terkena gaya endogen yang dapat meninggalkan retakan pada batuan.Batuan ini memeiliki tekstur fanerik karena mineral-mineralnya dapat dilihat langsung secara kasat mata dan mineral yang besar menunjukkan bahwa mineral tersebut terbentuk pada suhu pembekuan yang relatif lambat sehingga bentuk mineralnya besar-besar.Derajat kristalisasi sempurna, bahwa batuan ini secara keseluruhan tersusun atas kristal sehingga disebut holocrystalline. Tekstur seperti ini menunjukkan proses pembentukan magma yang lambat. Ion-ion penyusun mineral pada batuan, dalam lingkungan bertekanan tinggi dan temperatur yang luar biasa tinggi dapat bergerak sangat cepat dan menyusun dirinya sedemikian rupa sehingga membentuk suatu bentuk yang teratur dan semakin berukuran besar.3. AndesitProses terbentuk :Batuan ini berasal dari lelehan lava gunung merapi yang meletus, batu Andesit terbentuk (membeku) ketika temperatur lava yang meleleh turun antara 900 sampai dengan 1,100 derajat Celsius. Merupakan jenis batuan beku luar.Massa Jenis : 2,8 3 gram/cm3Warna : agak gelap (abu-abu tua).Batu andesit sering digunakan sebagai :Nisan kuburanCobekLumping jamuCungkup (kap lampu taman)Arca untuk hiasanBatu pembuat candiSarkofagusPunden berundakMeja batuPusat kerajinan dan pemotongan batu Andesit juga terdapat di daerah Cirebon dan Majalengka Jawa Barat. Karena di daerah ini banyak terdapat perbukitan yang merupakan daerah tambang Batu Andesit. Untuk batu Andesit di daerah cirebon umum nya bewarna abu-abu dan terdiri dari 2 Jenis utama: Andesit Bintik dan Andesit Polos.4.DioritProses terbentuk : Merupakan batuan hasil terobosan batuan beku (instruksi) yang Terbentuk dari hasil peleburan lantai samudra yang bersifat mafic pada suatu subduction zone. biasanya diproduksi pada busur lingkaran volkanis, dan membentuk suatu gunung didalam cordilleran ( subduction sepanjang tepi suatu benua, seperti pada deretan Pegunungan). Terdapat emplaces yang besar berupa batholiths ( banyak beribu-ribu mil-kwadrat) dan mengantarkan magma sampai pada permukaan untuk menghasilkan gunung api gabungan dengan lahar andesite. Termasuk jenis batuan beku dalamMassa jenis : 2,8 2,9 gram/cm3Warna : Kelabu bercampur putih, atau hitam bercampur putihKegunaan : batu diorit ini dapat dijadikan sebagai batu ornamen dinding maupun lantai bangunan gedung atau untuk batu belah untuk pondasi bangunan / jalan raya.5. BasaltProses Terbentuk : Berasal dari hasil pembekuan magma berkomposisi basa di permukaan atau dekat permukaan bumi. Biasanya membentuk lempeng samudera di dunia. Mempunyai ukuran butir yang sangat baik sehingga kehadiran mineral mineral tidak terlihat.Massa jenis : 2,7 3gram/cm3Warna : GelapKarakteristik lain : Batuan Basalt lazimnya bersifat masif dan keras, bertekstur afanitik, terdiri atas mineral gelas vulkanik, plagioklas, piroksin. Amfibol dan mineral hitam. Kandungan mineral Vulcanik ini hanya dapat terlihat pada jenis batuan basalt yang berukuran butir kuarsa, yaitu jenis dari batuan basalt yang bernama gabbro. Berdasarkan komposisi kimianya, basalt dapat dibedakan menjadi dua tipe, yaitu basalt alkali dan basalt tholeitik. Perbedaan di antara kedua tipe basalt itu dapat dilihat dari kandungan Na2O dan K2O. Untuk konsentrasi SiO2 yang sama, basalt alkali memiliki kandungan Na2O dan K2O lebih tinggi daripada basalt tholeitik.Manfaat : Basalt kerap digunakan sebagai bahan baku dalam industri poles, bahan bangunan / pondasi bangunan (gedung, jalan, jembatan, dll) dan sebagai agregat.6. Obsidian

Proses Terbentuk:Obsidian merupakan batuan yang terbentuk oleh hasil kegiatan erupsi gunung api bersusunan asam hingga basa yang pembekuannya sangat cepat sehingga akan terbentuk gelas atau kaca daripada kristal dominan. Obsidian adalah batuan yang disusun secara keseluruhan dari kaca amorf dan sedikit kristal feldspar, mineral hitam dan kuarsa.Massa Jenis : 2,36 2,5 gram/cm3Warna :Warnanya bening seperti kaca dan warnanya kadang-kadang hitam mulus, merah tua, agak hijau atau abu-abu. Batu ini jarang yang berwarna kuning atau merah putih atau biru. Batu obsidian sering ditemukan dalam keadaan mengkilau mulus walaupun belum dipoles. Batu obsidian terbuat dari 70% silicon dioxide bahkan lebih dan jika tercampur mineral mineral tertentu warnanya akan berubah.Karakteristik lain : Batu obsidian mempunyai nilai keras 5-5.5 berdasarkan daftar keras Mohs dan termasuk batu mulia tanggung.Manfaat :Dapat dijadikan sebagai perhiasan cincinDijadikan kerajinanDi Itali, Perancis dan Belanda batu ini dipercayai sebagai jimat pengusir roh jahat yang harus dimiliki di tiap rumah.7. Pumice (batu apung)Proses Terbentuk :Batu apung merupakan hasil material erupsi gunung api yang membekuketika didalamnya masih terdapat udara sehingga mempunyai sifat titikberongga-rongga tersebar secara tidak merata. Batu apung mengandungsilika tinggi, dan termasuk jenis batuan beku luar.Massa Jenis : dibawah 1 gram/cm3Warna : Putih, dan coklat mudaKarakteristik lain : dapat terapung di air, kedap suara, batuapung juga tahan terhadap api, kondensi, jamur dan panas.Manfaat :Dalam sektor industri lain, batu apung digunakan sebagai bahan pengisi (filler), pemoles/penggosok (polishing), pembersih (cleaner), stonewashing, abrasif, isolator temperatur tinggi dan lain-lain.8. Diorit

Batuan ini bertekstur feneris, mengandung feldspar plagioklas calsiksodik dalam jumlah yang besar dengan tipe sodik yang banyak. Plagioklasnya melebihi ortoklas, kwarsa tidak ada, tetapi mengandung augit dalam jumlah sedikit. Harnbledia biasanya lebih banyak dari biotit. Diorite sangat mirip dengan gabro, tetapi diorit plagioklasnya lebih asam (sodik) daripada labradorit. Batuan dengan plagioklas yang lebih basa disebut dengan gabro. Jika banyak penokris disebut dengan porfir diorit. diorit terdiri dari kurang lebih 65% plagioklas dan 35% mineral silikat gelap seperti biotit dan augit. Mineral-mineral accesorisnya kwarsa, apotik, kalsit, klorit, granit, dan epidot. Varietas yang umum adalah diorite hornblende. Warna diorit cerah abu-abu gelap hijau keabu-abuan.9. Liparit

Lapirit merupakan batuan bertekstur porfiris dan umumnya berwarna putih, mineral pembentuknya feldspar, kuarsa, biotit dan mungkin juga mineral berwarna gelap.9. Dasit

Dasit merupakan batuan yang memiliki ciri-ciri berwarna abu-abu terang, mineral plagioklas berbutir kasar dalam masa dasar lebih halus. Dasit mengandung 15-20% kwarsa, kurang lebih 60% feldaspar dan 10-20% biotit atau hornblande. Mineral silikat ada dalam jumlah sedikit. Misalnya biotit, hornblende, dan augit. Jika panerisnya plagioklas atau kwarsa banyak, disebut dengan porfir dan dasit. Masa dasar dari batuan ini biasanya berbutir halus, tetapi dapat juga secara gradual menjadi glass.10. Skoria

Skoria merupakan batuan yang terbentuk jika air dan gelombang-gelombang gas lainnya keluar melalui lava yang mampat (stiff lava), yang luabang-lubangnya lebih besar kalau dibandingkan dengan purnice. Warna skoria coklat kemerahan sampai abu-abu gelap dan hitam.11. Tufa Gelas

Tufa Gelas merupakan batuan piroklastik yang disusun oleh material hasil gunung api yang banyak mengandung debu vulkanik dan mineral gelas, dengan warna putih kekurangan, abu-abu dan kuning kecoklatan. Kegunaan digunakan sebagai timbunan.B. BATUAN SEDIMENBatuan endapan atau batuan sedimen adalah salah satu dari tiga kelompok utama batuan (bersama dengan batuan beku dan batuan metamorfosis) yang terbentuk melalui tiga cara utama: pelapukan batuan lain (clastic); pengendapan (deposition) karena aktivitas biogenik; dan pengendapan (precipitation) dari larutan. Jenis batuan umum seperti batu kapur, batu pasir, dan lempung, termasuk dalam batuan endapan. Batuan endapan meliputi 75% dari permukaan bumi.Batuan sedimen (batuan endapan) adalah batuan yang terjadi akibat pengendapan materi hasil erosi. Sekitar 80% permukaan benua tertutup oleh batuan sedimen. Materi hasil erosi terdiri atas berbagai jenis partikel yaitu ada yang halus, kasar, berat dan ada juga yang ringan. Cara pengangkutannya pun bermacam-macam seperti terdorong (traction), terbawa secara melompat-lompat (saltion), terbawa dalam bentuk suspensi, dan ada pula yang larut (salution). Klasifikasi lebiih lanjut seperti berikut:Berdasarkan proses pengendapannyabatuan sedimen klastikbatuan sedimen kimiawibatuan sedimen organikBerdasarkan tenaga alam yang mengangkutbatuan sedimen aerikbatuan sedimen aquatikbatuan sedimen marinbatuan sedimen glastikBerdasarkan tempat endapannyabatuan sedimen limnikbatuan sedimen fluvialbatuan sedimen marinebatuan sedimen teistrikPenamaan batuan sedimen biasanya berdasarkan besar butir penyusun batuan tersebut. Penamaan tersebut adalah: breksi, konglomerat, batupasir, batulanau, batulempung, stalaktit dan stalakmit, moraineBerikut adalah contoh-contoh dan karakteristik dari batu apung :1. KonglomeratProses Terbentuk:Konglomerat merupakan suatu bentukan fragmen dari proses sedimentasi, batuan yang berbutir kasar, terdiri atas fragmen dengan bentuk membundar dengan ukuran lebih besar dari 2mm yang berada ditengah-tengah semen yang tersusun oleh batupasir dan diperkuat & dipadatkan lagi kerikil. Dalam pembentukannya membutuhkan energi yang cukup besar untuk menggerakan fragmen yang cukup besar biasanya terjadi pada sistem sungai dan pantai.Warna : berwarna warniManfaat : Biasanya batuan tersebut menjadi batuan penyimpan hidrokarbon (reservoir rocks) atau bisa juga menjadi batuan induk sebagai penghasil hidrokarbon (source rocks).2. Batu PasirProses Terbentuk:Batupasir adalah suatu batuan sedimen klastik yang dimana partikel penyusunya kebanyakan berupa butiran berukuran pasir. Kebanyakan batupasir dibentuk dari butiran-butiran yang terbawa oleh pergerakan air, seperti ombak pada suatu pantai atau saluran di suatu sungai. Butirannya secara khas di semen bersama-sama oleh tanah kerikil atau kalsit untuk membentuk batupasir tersebut. Batupasir paling umum terdiri atas butir kwarsa sebab kwarsa adalah suatu mineral yang umum yang bersifat menentang laju arus.Warna : Coklat dan putihManfaat : Batupasir mempunyai banyak kegunaan didalam industri konstruksi sebagai suatu kumpulan dan batu-tembok. batupasir hasil galian dapat digunakan sebagai material di dalam pembuatan gelas/kaca.3. Breksi

Karakteristik :Breksi merupakan batuan sedimen klastik yang memiliki ukuran butir yang cukup besar (diameter lebih dari dua milimeter) dengan tersusun atas batuan dengan fragmen menyudut (tajam). Ruang antara fragmen besar bisa diisi dengan matriks partikel yang lebih kecil atau semen mineral yang mengikat batu itu bersama-sama. Spesimen yang ditunjukkan di atas memiliki ukuran garis tengah sekitar dua inci (lima sentimeter).Warna : merah kecoklatan, keemasan, coklatManfaat : sebagai Hiasan Bisa, misalnya di ukir hingga halus membentuk vas bunga, meja kecil, atau asbak.4. Stalakmit dan StalagmitProses Terbentuknya: Stalaktit dan Stalakmit adalah bentukan alam khas daerah Karst. Air yang larut di daerah karst akan masuk ke lobang-lobang (doline) kemudian turun ke gua dan menetes-netes dari atap gua ke dasar gua. Nah tetesan-tetesan air yang mengandung kapur ini lama-lama kapurnya membeku dan menumpuk sedikit demi sedikit lalu berubah jadi batuan kapur yang bentuknya runcing-runcing. Stalaktit adalah batu yang terbentuk di atap gua, bentuknya meruncing ke bawah, sedangkan stalakmit adalah batu yang terbentuk di dasar gua bentuknya meruncing ke atas.Warna : kuning, coklat, krem, keemasan, putihManfaat : sebagai keindahan alam (biasanya di gua-gua), dapat di jadikan hiasan rumah.Tempat : Sangat sering di temukan di daerah gua, ada juga yang di sekitar air terjun.5. Batu LempungProses Terjadinya: Type utama batulempung menurut terjadinya terdiri dari lempung residu dan lempung letakan (sedimen), lempung residu adalah sejenis lempung yang terbentuk karena proses pelapukan (alterasi) batuan beku dan ditemukan disekitar batuan induknya. Kemudian material lempung ini mengalami proses diagenesa sehingga membentuk batu lempung.Warna : Coklat, keemasan, coklat, merah, abu-abuManfaat : Dapat dijadikan kerajinan, seperti asbak, patung, celengan, dll.Tempat : Sering ditemukan di Pinggiran Sungai ataupun pinggiran danau.6. Batu gamping (batu kapur)

Batu Gamping merupakan batuan carbonat yang paling banyak terdapat, demngan kenampakan textur aphanitik sampai phanero-cristalin. Warna putih keabu-abuan, abu-abu, abu-abu gelap, hitam, kuning, coklat, dan lainnya oleh adanya kotoran-kotoran, oksid besi dan zat-zat organik. Limestone berbutir mulus, pecahannya conchoidal. Bila ditetesi HCL memercik/berbuih. Mudah larut terutama dalam air yang mengandung CO2sehingga terjadi lubang-lubang, celah-celah, diaklas- diaklas dan lainnya. tebal dapat dari beberpa centimeter sampai beberapa ratus meter. Beberapa limestone seluruhnya dapat terdiri dari butir-butir calcit. Keras dari limestone sangat berbeda-beda, ada yang keras dan ada yang lunak, agak keras, dan sebaginya, tergantung dari texturnya. Selama proses pelapukan dari limestone, calcium carbonatnya dapat terlarut, dan yang tertinggal adalah kotoran-kotorannya, yang kemudian dapat terkonsentrasi dan membentuk clay atau loams yang berwarna merah atau kuning, oleh aksidasi dari mineral-mineral oksida besi.Ciri-ciri: Warna putih keabu-abuan, agak lunak, dan bila ditetesi asam membentuk gas karbondioksida.Terbentuk dari hasil pemadatan cangkang hewan lunak atau hewan laut yang telah mati. Cangkang tersebut terdiri dari kapur tidak musnah.7. Travertin

Calcium carbonat tidak larut dalam air murni, tetapi bila aornya mengandung CO2maka calcium carbonat itu mudah berubah menjadi biocarbonat. Jadi dibawah tekanan atmosfer, air yang banyak mengandung CO2secara perlahan-lahan melarutkan calcium carbonat, terutama bila air tersebut berasal dari tempat yang dalam dengan tekanan yang lebih besar dan kandungan CO2nya lebih banyak, maka daya melarutkan lebih tinggi. Bila larutan tersebut mencapai permukaan bumi dibawah tekanan atmosfer, calcium carbonatnya segera diendapkan oleh proses evaporasi, dan proses ini dapat dipercepat oleh adanya kegiatan dari tumbuh-tumbuhan (algae). Calcum carbonat yang doiendapkan di mulut/lubang mata air itu disebut travertine. Pada gua-gua kapur, terjadi pula pengendapan dari calcium carbonat oleh tetesan-tetesan air secara perlahan-lahan yang terdiri dari kristal-kristal halus dan kompak, yang disebut dengan dripstone. Warna putih, kuning, atau cokelat. Struktur fibrous atau konsentris. Yang tumbuh dari bawah disebut stalagnite.8. Serpin

Serpin berasal dari lumpur yang mengendap. Terdiri dari butiran-butiran batu lempung atau tanah liat, pada umumnya sepertiga terdiri atas kuarsa, sepertiga bahan tanah, sepertiga bahan lain termasuk karbonat, besi oksida, feldspar, dan zat organik. Berwarna abu-abu kehijauan, merah, atau kuning. Dimanfaatkan sebagi bahan bangunan. Berasal dari endapan hasil pelapukan batuan tanah liat.C. BATU METAMORFBatuan metamorf adalah batuan yang terbentuk dari proses metamorfisme batuan-batuan sebelumnya karena perubahan temperatur dan tekanan. Metamorfisme terjadi pada keadaan padat (padat ke padat) meliputi proses kristalisasi, reorientasi dan pembentukan mineral-mineral baru serta terjadi dalam lingkungan yang sama sekali berbeda dengan lingkungan batuan asalnya terbentuk. Banyak mineral yang mempunyai batas-batas kestabilan tertentu yang jika dikenakan tekanan dan temperatur yang melebihi batas tersebut maka akan terjadi penyesuaian dalam batuan dengan membentuk mineral-mineral baru yang stabil. Disamping karena pengaruh tekanan dan temperatur, metamorfisme juga dipengaruhi oleh fluida, dimana fluida (H2O) dalam jumlah bervariasi di antara butiran mineral atau pori-pori batuan yang pada umumnya mengandung ion terlarut akan mempercepat proses metamorfisme.Batuan metamorf memiliki beragam karakteristik. Karakteristik ini dipengaruhi oleh beberapa faktor dalam pembentukan batuan tersebut ;Komposisi mineral batuan asalTekanan dan temperatur saat proses metamorfismePengaruh gaya tektonikPengaruh fluidaPada pengklasifikasiannya berdasarkan struktur, batuan metamorf diklasifikasikan menjadi dua, yaitu :oliasi, struktur planar pada batuan metamorf sebagai akibat dari pengaruh tekanan diferensial (berbeda) pada saat proses metamorfisme.Non foliasi, struktur batuan metamorf yang tidak memperlihatkan penjajaran mineral-mineral dalam batuan tersebut.Jenis-jenis MetamorfismeMetamorfisme kontak/termalMetamorfisme oleh temperatur tinggi pada intrusi magma atau ekstrusi lava.Metamorfisme regionalMetamorfisme oleh kenaikan tekanan dan temperatur yang sedang, dan terjadi pada daerah yang luas.Metamorfisme DinamikMetamorfisme akibat tekanan diferensial yang tinggi akibat pergerakan patahan lempeng.Berikut adalah contoh dan karakteristik dari betuan metamorf :1. Gneiss (ganes)

Merupakan batuan yang terbentuk dari hasil metamorfosisme batuan beku dalam temperatur dan tekanan yang tinggi. Dalam Gneiss dapat diperoleh rekristalisasi dan foliasi dari kuarsa, feldspar, mika dan amphibole.Asal : Metamorfisme regional siltstone, shale, granitWarna : Abu-abuUkuran butir : Medium Coarse grainedStruktur : Foliated (Gneissic)Komposisi : Kuarsa, feldspar, amphibole, mikaDerajat metamorfisme : TinggiCiri khas : Kuarsa dan feldspar nampak berselang-seling dengan lapisan tipis kaya amphibole dan mika.

Ganes adalah batuan matemorf dengan kristal-kristal yang kasar, biasanya berlapis-lapis akibat pemisahan mineral-mineral yang berbeda sehingga membentuk foliasi sekunder yang kasar. Terbentuk pada tempat yang dalam dan pada tingkat metamorfise, yang tinggi bersama-sama dengan struktur pegunungan lipatan. Pada prinsipnya gneiss berasal dari batuan beku silllicaous seperti granit, monozit kwarsa, syenite, dan granodiorit, tetapi dapat juga dari rhyolit, tuff, arkosa dan batu pasir feldspatik. Mineral-mineral utama pada gneis adalah kwarsa dan feldspat, sedangkan mineral-mineral yang lain adalah, biotite, horblende dan augite. Warna bervariasi tergantung pada warna mineral dominan yang ada. Pelapisan disini dihasilkan oleh pergantian warna-warna mineral yang terang dan gelap atau oleh perbedaan ukuran butir dengan pelapisan yang tebal dan kasar ataupun tipis. Sering mengandung mineral-mineral metamorf yang lain seperti garnet, epidot, tournaline, graphite, dan silimanite. Jika batuan beku (sebagian bahn induknya) adalah sari batuan mafic tertentu, mungkin greiss tersebut dapat berkembang manjadi serpentine olivin, augite, horblede dan biotite. Jika bahan beku (sebagian bahan induknya) dapat dikenal maka nama batuan dapat ditentukan seperti misalnya : gabbro gneiss, syenite gneiss ataupun granite gneiss. Gneiss yang berasal dari batuan sedimen, contohnya : quatzite gneiss conglomerate gneiss, politic gneiss (dari sedimen clay) dan calc gueniss (dari cilliceous limetone dan dolomite) gneiss yang berbentuk oleh penerobosan mineral-mineral batuan beku kedalam folisasi akan menghasilkan campuran batuan dalam bentuk dike yang tipis dari material-material quartzfeldspathic. Ini disebut injection gneiss. Batuan ini tersebar luas dan mungkin menempati bagian terbesar dari tipe gneiss lainnya.2. Sekis

Schist (sekis) adalah batuan metamorf yang mengandung lapisan mika, grafit, horndlende. Mineral pada batuan ini umumnya terpisah menjadi berkas-berkas bergelombang yang diperlihatkan dengan kristal yang mengkilap.Asal : Metamorfisme siltstone, shale, basaltWarna : Hitam, hijau, unguUkuran butir : Fine Medium CoarseStruktur : Foliated (Schistose)Komposisi : Mika, grafit, hornblendeDerajat metamorfisme : Intermediate TinggiCiri khas : Foliasi yang kadang bergelombang, terkadang terdapat kristal garnet3. MarmerTerbentuk ketika batu gamping mendapat tekanan dan panas sehingga mengalami perubahan dan rekristalisasi kalsit. Utamanya tersusun dari kalsium karbonat. Marmer bersifat padat, kompak dan tanpa foliasi.Asal : Metamorfisme batu gamping, dolostoneWarna : BervariasiUkuran butir : Medium Coarse GrainedStruktur : Non foliasiKomposisi : Kalsit atau DolomitDerajat metamorfisme : Rendah TinggiCiri khas : Tekstur berupa butiran seperti gula, terkadang terdapat fosil, bereaksi dengan HCl.

Marmer adalah metamorfisme dari batuan kapur, baik itu batu kapur kalsit maupun batu kapur dolomit. Terbentuknya terutama disebabkan oleh reksistelisasi calsit. (dolomit) yang biasanya berbutir lebih kasar daripada batu kapur aslinya. Marmer yang terbentuk oleh dolomitc disebut marmer dolomit (dolomitic marble). Akibat proses metamorfos dan rekristalisasi, pelapisan sering meliuk atau bahkan tidak terlihat sama sekali. Umumnya marmer danmarmer dolomit terbentuk oleh metamorfisme kontak atau regional dan dijumpai bersama-sama dengan phyllite, slate, schist, dan metakwarsa. Struktur batu kapur sangat bervariasi dari yang berbutir sangat halus hingga berbutir sangat kasar. Pada tipe-tipe metamorfose kontak ditunjukan dari adanya orientasi kristal-kristal yang memanjang sebagai hasil tekanan yang searah. Meneral-mineral aksesor pada marmer banyak macamnya antara lain: tremolit, forserite, periclose, diopside, wollastonite, brucite, spincl, felspar, dan garnet, yang kesemuanya ini tergantung pada macam material batuan asalnya. Warna yang ditimbulakn mulai dari cerah atau putih apabila terdiri dari kalsit dan dolomit, tetapi bisa berwarna kelabu, merah, coklat atau kombinasi warna tergantung pada mineral-mineral aksesornya. Contoh-contoh batuan marmer yakni: breccia marble, tremolite marble, graphite marble, talcose marble, phlogopite marble.4. KuarsitAdalah salah satu batuan metamorf yang keras dan kuat. Terbentuk ketika batupasir (sandstone) mendapat tekanan dan temperatur yang tinggi. Ketika batupasir bermetamorfosis menjadi kuarsit, butir-butir kuarsa mengalami rekristalisasi, dan biasanya tekstur dan struktur asal pada batupasir terhapus oleh proses metamorfosis .Asal : Metamorfisme sandstone (batupasir)Warna : Abu-abu, kekuningan, cokelat, merahUkuran butir : Medium coarseStruktur : Non foliasiKomposisi : KuarsaDerajat metamorfisme : Intermediate TinggiCiri khas : Lebih keras dibanding glass5.MilonitMilonit merupakan batuan metamorf kompak. Terbentuk oleh rekristalisasi dinamis mineral-mineral pokok yang mengakibatkan pengurangan ukuran butir-butir batuan. Butir-butir batuan ini lebih halus dan dapat dibelah seperti schistose.Asal : Metamorfisme dinamikWarna : Abu-abu, kehitaman, coklat, biruUkuran butir : Fine grainedStruktur : Non foliasiKomposisi : Kemungkinan berbeda untuk setiap batuanDerajat metamorfisme : TinggiCiri khas : Dapat dibelah-belah6. serpinitSerpentinit, batuan yang terdiri atas satu atau lebih mineral serpentine dimana mineral ini dibentuk oleh proses serpentinisasi (serpentinization). Serpentinisasi adalah proses proses metamorfosis temperatur rendah yang menyertakan tekanan dan air, sedikit silica mafic dan batuan ultramafic teroksidasi dan ter-hidrolize dengan air menjadi serpentinit.Asal : Batuan beku basaWarna : Hijau terang / gelapUkuran butir : Medium grainedStruktur : Non foliasiKomposisi : SerpentineCiri khas : Kilap berminyak dan lebih keras dibanding kuku jari7.HornfelsHornfels terbentuk ketika shale dan claystone mengalami metamorfosis oleh temperatur dan intrusi beku, terbentuk di dekat dengan sumber panas seperti dapur magma, dike, sil. Hornfels bersifat padat tanpa foliasi.Asal : Metamorfisme kontak shale dan claystoneWarna : Abu-abu, biru kehitaman, hitamUkuran butir : Fine grainedStruktur : Non foliasiKomposisi : Kuarsa, mikaDerajat metamorfisme : Metamorfisme kontakCiri khas : Lebih keras dari pada glass, tekstur merata8. Sekismika

Sekismika dihasilkan oleh metamorfosa regional dengan tingkat lebih tinggi dibandingkan phyllite, mempunyai foliasi dan kristalin. Ummnya berbutir lebih kasar dari slate dan phyllite tetapi lebih halus dari gneias. Foliasi tersebut terbentuk oleh kristal-kristal berbentuk lempeng (play) dan kristal-kristal prismatik. Mineral-mineral berbentuk lempengan tersebut antara lain : chlorite, sericite, muscovite, biotite, dan tolc, sedangkan mineral-mineral prismatik adalah actinolite, kyanite, hornblede, staurolite, dan silimanite. Kadang-kadang schist hanya terdiri dari satu macam mineral saja, contohnya talc schist, tetapi pada umumnya terdiri dari dua atau lebih mineral seperti calcite - sericalcite albite schist. Sekis sering mengandung mineral-mineral yang bersifat antara lempengan dan pragmatik (flaky nor prismatic), tetapi equigracular seperti misalnya : garnet dan feldspar, yang biasanya bertekstur porphyroblastic. Batuan-batuan scihist dapat pula berasal dari gabbro, basalt, ultrabasin, tuff, shale dan sandstone. Jika beberapa teksture asli batuan asal masih ada, akibat tekanan yang kuat, maka batuan disebut, metabasalt, metagabbro dan sebagainya.9. Filit

Filit berkaitan dengan perkembangan aktivitas metamorfik yaitu baliknya temperatur atau bertambah besarnya rekristalisasi maka slate berubah menjadi filit. Filit secara dominan tersusun dari mineral-mineral kelompok mika seperti: mika, maricite, dan chlorite. Batuan ini lebih kasar daripada slate, tetapi ada batas yang tegas antara keduanya baik dalam hal ukuran butir maupun kandungan mineralnya. Mineral-mineral seperti muscovit, mika, sericite, dan cholite terdapat dalam jumlah yang besar. Mineral-mineral asesore dalam jumlah yang sedikit antara lain megnetit, hematit, graphite, dan tourmaline. Filit disebut pula sericite phllite, chlorite phyllite atau sericite phyllite. Warna dari putih perak, merah sampai kehijau-hijauan. Sifat dalam (tenacery) : brittle dan sering mempunyai pegangan halus hingga agak kasar. Filit dihasilkan oleh metamorfose regional tingkat rendah terutama dari mineral clay, shall, dan juga tuff dan tuffacous sedimen.10. Sabak

Sabak merupakan batuan berbutir halus dan homogen, mempunyai achistosity planar, tergantung pada pelapisannya. Oleh karena itu biasanya mempunyai beberapa sudut untuk masing-masing perlapisan sehingga batuan menjadi balah/rekah kedalam lapisan yang tipis. Sabak merupakan salah satu istilah struktur dan tidak ada kaitannya dengan komposisinya. Perlapisan asli dari slate masihg dapat terlihat, apabila berasal dari abtuan beku basalt seperti struktur amigdoloidal. Sabak berbutir sangat halus dan hanya dapat dideterminasi dengan mikroskop. Hanya sedikit mineral sabak yang berbutir kasar seperti: kwarsa, feldspar, cholorite, biotite, magnetite, hematite, kalsit, dan ineral-mineral yang terdapat pada batuan shale. Warna yang ditimbulakan dari warna merah, hijau, abu-abu, hingga hitam. Warna merah karena ada mineral yang hemalit, hijau karena ada mineral cholorite. Warna abu-abu karena adanya mineral-mineral dari karbon dan bahan-bahan organik seperti grafit. Sabak yang berasal dari batu pasir graywacke disebut graywacke slate.11. kuarsit

Kuarsit adalah metamorfose dari batuan pasir, jika strukturnya tak mengalami perubahan dan masih menunjukan struktur aslinya. Kuarsit terbentuk akibat panas yang tinggi sehingga menyebabkan rekristalisasi kwarsa dan felsdpar. Akibat tekanan pada kwarsit dapat mengakibatkan hancurnya kwarsit tersebut dan menghasilkan tekstur granoblastik. Kuarsit sangat keras karena adanya sementasi sirikat (biasanya kwasa kristalin) yang terendapkan disekitar butir-butir kuarsa yang lebih besar, sehingga menghasilkan ikatan butir yang sangat kuat. Mineral lain yang dijumpai dalam kuarsit adalah: apatite, zircon, epidote, dan hornblede. Kuarsit dapat berbentuk akibat metamorfisme kontak atau metamorfis regional dari pada panas dan tekanan terhadap batu pasir, chert, vien kuarsit, dan kuarsit pigmatit. Sering berlapis-lapis dan dapat mengandung fosil. Warna dari kuarsit bervariasi dari putih, coklat hingga mendekati hitam. Adanya hematit memberikan warna merah muda (pink) sedangkan chlori memberikan warna kehijau-hijauan.