batu saluran kemih_ok
DESCRIPTION
bskTRANSCRIPT
L/O/G/O
Batu Saluran KemihPembimbing: dr. Ligat Pribadi Sembiring Sp.Pd FINASIM Oleh Nyta Hasra. M
Batu Saluran KemihPembimbing: dr. Ligat Pribadi Sembiring Sp.Pd FINASIM Oleh Nyta Hasra. M
Defenisi Batu Saluran Kemih
Terbentuknya batu yang disebabkan oleh pengendapan substansi yang terdapat dalam air kemih yang jumlahnya berlebihan atau karena faktor lain yang mempengaruhi daya larut substansi`
Sistem Kemih dan organ saluran kemih
Ginjal
Ureter
Vesica Urinaria
Uretra
Uretra
www.themegallery.com
Faktor-faktor yang berpengaruh terhadap timbulnya batu
Herediter
Umur
Jenis kelamin
1
2
3
Faktor instrinsikFaktor instrinsik
Faktor-faktor yang berpengaruh terhadap timbulnya batu
Geografi
Iklim dan temperatur
Asupan air
1
2
3
Faktor EkstrinsikFaktor Ekstrinsik
Diet4
Pekerjaan5
Teori proses pembentukan batu saluran kemih
Jenis-jenis batu pada saluran kemih
Hiperkalsiuri
Hiperoksaluri
Hiperurikosuria
1
2
3
Hipositraturia4
Hipomagnesuria5
Jenis-jenis batu pada saluran kemih
urine yang terlalu asam (PH<6)
Volume urine yang jumlahnya sedikit (<2liter/hari) atau dehidrasi
1
2
Hiperurikosuri atau kadar asam urat yang tinggi3
www.themegallery.com
Lokasi batu saluran kemih
1
2
3
Batu saluran kemih dapat terjadi di semua bagian saluran kemih.
Sebanyak 97% batu saluran kemih dapat berada di paremkim, papilla, kalik, pelvis renalis, dan kaliks serta ureter.
Hanya 3% yang ditemukan di uretra.
www.themegallery.com
Diagnosis
Disuria atau Poliuria
Nyeri pinggang
Hematuria
Demam 1. Anamnesis
2. Pemeriksaan fisik
Ballotement (+) pada daerah yang sakit akibat adanya hidronefrosis
nyeri ketok pada daerah kostovetebre
3. Pemeriksaan radiologi
a. Foto polos abdomen
Bertujuan untuk melihat adanya batu radio- opak di saluran kemih
3. Pemeriksaan radiologi
b. Intra Venous Pielografi (IVP)
Bertujuan menilai keadaan anatomi dan fungsi ginjal. selain itu IVP dapat mendeteksi adanya batu semi opak ataupun batu non opak yang tidak dapat dilihat oleh foto polos abdomen.
3. Pemeriksaan radiologi
c. Ultrasonografi (USG)
USG dikerjakan bila pasien tidak mungkin menjalani pemeriksaan IVP yaitu pada keadaan alergi terhadap bahan kontras, faal ginjal yang menurun, dan pada wanita yang sedang hamil.
4. Pemeriksaan Laboratorium
a. Urinalisis
b.Pemeriksaan faal
ginjal
c. Elektrolit
Penatalaksanaan
Batu yang sudah menimbulkan mesalah pada saluran kemih secepatnya harus dikeluarkan agar tidak menimbulkan penyulit yang lebih berat.
1.MedikamentosaTerapi medikamentosa ditujukan untuk batu yang ukurannya kurang dari 5 mm karena diharapkan batu dapat keluar spontan. terapi yang diberikan bertujuan untuk mengurangi nyeri, memperlancar aliran urine dengan memberikan diuretik, dan minum banyak agar dapat mendorong batu keluar dari saluran kemih.
2.ESWL (Extracorporeal Shockwave Lithotripsy)
Alat ESWL adalah pemecah batu yang diperkenalkan pertama kali oleh Caussy pada tahun 1980. Alat ini dapat memecah batu ginjal, batu ureter proksimal, atau batu buli-buli tanpa melalui tindakan invasive dan tanpa pembiusan. Batu dipecah menjadi fragmen-fragmen kecil sehingga mudah dikeluarkan melalui saliran kemih. Tidak jarang pecahan-pecahan batu yang sedang keluar menimbulkan perasaan nyeri kolik dan menyebabkan hematuria
3. Endourologi
Tindakan endourologi adalah tindakan invasive minimal untuk
mengeluarkan batu saluran kemih yang terdiri atas memecah
batu, dan kemudian mengeluarkannya dari saluran kemih
melalui alat yang dimasukkan langsung ke dalam saluran
kemih.
4. Bedah Laparoskopi
Pembedahan laparoskopi untuk mengambil batu saluran kemih
saat ini sedang berkembang. cara ini banyak dipakai untuk
mengambil batu ureter
5. Bedah terbuka
Pembedahan terbuka diantaranya pielolitotomi atau nefrolitotomi
untuk mengambil batu pada saluran ginjal, Ureterolitotomi untuk
mengambil batu di ureter.
5. Bedah terbuka
Pembedahan terbuka diantaranya pielolitotomi atau nefrolitotomi
untuk mengambil batu pada saluran ginjal, Ureterolitotomi untuk
mengambil batu di ureter.
Indikasi
gangguan fungsi ginjal1
nyeri yang tidak dapat ditoleransi pasien 2
penanganan medis yang tidak berhasil
3
5. Bedah terbuka
Nefrotomi dilakukan jika ginjal sudah tidak berfungsi dan
berisi nanah (pionefrosis), korteks yang sudah sangat
tipis atau mengalami pengerutan akibat batu saluran
kemih yang menimbulkan obstruksi dan infeksi yang
menahun
Pencegahan
Untuk menghidari kekambuhan
1. Menghindari dehidrasi dengan
minum yang cukup dan
diusahakan produksi urine
sebanyak 2-3 liter per hari.
2. Diet untuk mengurangi kadar
zat komponen pembentuk
batu
3. Aktifitas harian yang cukup
Identitas pasien:Ny. W, 39 tahun, ibu rumah tangga,
suku melayu, status perkawinan sudah menikah, alamat Teluk bano 1 RT.05 RW.01 kec. Bangko Pusaka Hilir, nomor rekam medis 88 03 61 masuk IGD RSUD Achmad pada tanggal 02 Februari 2015
Laporan kasus
Anamnesis:
Dilakukan secara autoanamnesis
Keluhan Utama
Nyeri pada pinggang kanan 1 minggu sebelum masuk Rumah Sakit.
Riwayat Penyakit Sekarang
-1 minggu yang lalu pasien mengeluhkan nyeri pada pinggang kanan yang menjalar pada perut kanan bawah dan sekitar kemaluan. nyeri dirasakan hilang timbul, nyeri dirasakan sangat hebat, nyeri tidak hilang dibawa istirahat, nyeri dirasakan setelah makan disangkal.-5 hari SMRS nyeri pada pinggang kanan dirasakan semakin memberat setelah dipijit oleh dukun dikampung.-3 Hari SMRS pasien merasakan mual kemudian muntah, muntah berisi cairan dan makanan, darah tidak ada, volume muntah sebanyak lebih kurang 1 gelas aqua. Demam tidak ada, Nyeri sebelum,saat dan sesudah BAK disangkal, BAK berwarna kuning biasa, darah tidak ada, keluhan BAK tidak puas disangkal. BAB seperti biasa, warna dan kosistensi BAB seperti biasa, darah tidak ada, keluhan tidak puas BAB disangkal, pasien sudah mengkonsumsi obat anti nyeri yang dibeli diwarung.
Riwayat Penyakit DahuluTidak pernah merasakan sakit yang sama sebelumnyaRiwayat Hipertensi tidak adaRiwayat Penyakit jantung tidak adaRiwayat Diabetes tidak ada
Riwayat Penyakit KeluargaTidak ada keluarga yang mengeluhkan penyakit yang sama.Riwayat Hipertensi tidak adaRiwayat Diabetes Tidak ada
Riwayat pekerjaan, sosial ekonomi, dan kebiasaan Pasien seorang ibu rumah tanggaMinum sehari hanya setengah botol aqua besarolahraga tidak ada
Pemeriksaan UmumKesadaran : KomposmentisKeadaan umum: Tampak sakit ringanTekanan darah : 120/80 mmHgNadi : 88x/menitFrekuensi Napas: 24x/menitSuhu : 37 ˚CBB : 55 KgTB : 155 cmIMT : 22 BBI : 49,5 kg
Pemeriksaan Fisik Kepala -Mata : Konjungtiva anemis (-/-), Sklera tidak ikterik (-/-), pupil bulat, isokhor, diameter 2 mm/2 mm, refleks cahaya (+/+)-Leher : Pembesaran kelenjar getah bening tidak ada, JVP tidak meningkat .
ThoraksParu-Inspeksi : Gerakan dinding dada simetris kanan dan kiri, tidak ada jejas maupun benjolan-Palpasi : Vokal fremitus sama kiri dan kanan-Perkusi : Sonor seluruh lapangan paru-Auskultasi : Vesikuler (+/+), Rhonki (-/-), Wheezing (-/-)
Jantung
Inspeksi : Iktus kordis tidak terlihatPalpasi : Iktus kordis teraba di linea midclavicularis
SIK IVPerkusi :Batas jantung kanan : Linea parasternalis kanan SIK IVBatas jantung kiri : Linea midclavicularis kiri SIK IVAuskultasi : Bunyi jantung S1 dan S2 normal, reguler
Abdomen-Inspeksi : Bentuk perut datar-Auskultasi : Bising usus (+) normal-Palpasi : Ballotement (+/-) Nyeri tekan
(+/-) nyeri ketok (+/-)-Perkusi : TimpaniEkstremitas-Akral hangat-CRT < 2 detik-Udem (-)
Pemeriksaan penunjang 02 Februari 2015Darah rutin: Hb : 12,12 g/dL (12-16)Leukosit : 8.880 /uL (4,4-11,36)Hematokrit : 38,66 % (37-43)Hitung jenis:Basofil : 0,47% (0-2)Eosinofil : 3,70% (0-5)Neutrofil : 61,02% (42-80)Limfosit : 28,53% (13-40)Monosit : 6,28% (2-11)Kimia darah:GDS kapiler: 71 mg/dL (70-199)Ureum : 29 mg/dL (10-50)Kreatinin : 0,85 mg/dL (0,60-1,30)SGOT : 23 U/L (14-50)SGPT : 33 U/L (11-60)
04 Februari 2015
Pemeriksaan Radiologi
Foto BNO-IVP
BNO
IVP 15 menit
04 Februari 2015
Pemeriksaan Radiologi
Foto BNO-IVP
IVP 45 menit IVP POST Miksi
I
VP Interpretasi:BNO : Tampak gambaran batu radio opak pada cavum pelvis region para sacral dextra setinggi S2-3.IVP : -Nephrogram kedua ginjal normal-Fungsi ekskresi ginjal dextra menurun dan sinistra normal-PCS ginjal dextra melebar, sinistra normal.-Tampak bendungan pada ureter dextra menurun distal setinggi sakal 2-3, ureter sinistra normal.-Vesika urinaria : dinding regular, tidak tampak filling defect dan additional shadow.-Fungsi pengosongan : sisa urine sedikit.Kesan :-Ureterolithiasis dextra distal setinggi sacral 2-3.-Hydronephrosis dextra grade 2-3
Foto
thorax
Foto thorax :
Cor : besar dan bentuk normal
Pulmo : corakan bronkovaskuler
normal, infiltral(-)
Diafragma dan sinus
kostofrenikus normal
Kesan:
Cor : dalam batas normal
Pulmo : tidak tampak kelainan.
Resume
Ny W, 39 tahun datang ke RSUD AA pekanbaru pada tanggal 2 Februari 2015 dengan keluhan nyeri
pada pinggang kanan yang menjalar pada perut kanan bawah dan sekitar kemaluan. nyeri dirasakan
hilang timbul 1 minggu sebelum masuk Rumah Sakit. Nyeri sebelum, saat dan sesudah BAK
disangkal, BAK berwarna kuning biasa, darah tidak ada, keluhan BAK tidak puas disangkal. BAB
seperti biasa, warna dan kosistensi BAB seperti biasa, darah tidak ada, keluhan tidak puas BAB
disangkal,
Pada pemeriksaan fisik palpasi abdomen ditemukan Ballotement (+/-) Nyeri tekan (+/-) nyeri ketok
(+/-). Pada pemeriksaan penunjang BNO-IVP didapatkan ureterolithiasis dextra distal setinggi sacral 2-
3 dan Hydronephrosis dextra grade 2-3
Daftar masalah
1. Batu ureter distal dextra
2. Hydronephrosis dextra
Diagnosis
Batu ureter distal dextra dengan hydronephrosis dexra
Rencana pemeriksaan
Darah rutin, Kimia darah, BNO-IVP, foto toraks.
Rencana penatalaksanaan Farmakologi Cefriaxone 1 x1 gram IV Ketorolac 2x30mg IVPembedahan-Ureterolitotomy
Follow UpTanggal 4 Februari 2015S : nyeri pada pinggang kanan yang menjalar ke perut kanan bawahO : kesadaran: komposmentis, keadaan : tampak sakit ringan. TD: 130/70mmHg Nafas: 26x/i Nadi: 82 x/i Suhu : 37 derajat celcius.Pada pemeriksaan fisik:Abdomen:-Inspeksi : perut datar, scar (-)-auskultasi : Bising usus (+) normal-Perkusi : timpani-Palpasi : Ballotement (+/-), nyeri tekan (+/-), nyeri ketok (+/-)Pada pemeriksaan BNO-IVP didapatkan ureterolithiasis dextra distal setinggi sacral 2-3 dan Hydronephrosis dextra grade 2-3.A : Batu ureter distal dextra dengan hydronephrosis dextraP : Infus NaCl 0,9 % 20 tts/menitCefriaxone 1x1 gram IVKetorolac 1x30 mg IVPersiapan operasi pasien dipuasakan 8 jam
www.themegallery.com
Tanggal 5 Februari 2015S : nyeri pada pinggang kanan yang menjalar ke perut kanan bawahO :kesadaran: komposmentis, keadaan : tampak sakit ringan. TD: 120/80mmHg Nafas: 20x/i Nadi: 82 x/i Suhu : 36 derajat celcius.Pada pemeriksaan fisik:Abdomen:•Inspeksi : Perut datar, scar (-).•auskultasi : Bising usus (+) normal•Perkusi : timpani•Palpasi : Ballotement (+/-), nyeri tekan (+/-), nyeri ketok (+/-)Pada pemeriksaan BNO-IVP didapatkan Ureterolithiasis dextra distal setinggi sacral 2-3 dan Hydronephrosis dextra grade 2-3.A : Batu ureter distal dextra dengan hydronephrosis dextraP : Infus NaCl 0,9 % 20 tts/menitCefriaxone 1x1 gram IVKetorolac 1x30 mg IVPasien menjalani operasi pukul 12.30 WIB.
Tanggal 6 februari 2015S : Nyeri pada bekas operasiO : kesadaran: komposmentis, keadaan : tampak sakit ringan. TD: 110/80 mmHgNafas: 20x/i Nadi: 90 x/i Suhu : 36 derajat celcius.Pada pemeriksaan fisik:Abdomen:-Inspeksi : tampak luka bekas operasi pada perut kanan bawah.-auskultasi : Bising usus (+) normal-Perkusi : timpani-Palpasi : Ballotement (-/-), nyeri tekan pada tempat operasi (+), nyeri ketok (-/-)A : Batu ureter dipersilangan vasa iliaka dextraP : Infus NaCl 0,9 % 20 tts/menitCefriaxone 1x1 gram IVKetorolac 1x30 mg IV Tanggal 7 Februari 2015S : nyeri pada bekas operasi sudah mulai berkurang, kondisi semakin membaik.O : kesadaran: komposmentis, keadaan : tampak sakit ringan. TD: 120/80mmHgNafas: 21x/i Nadi: 82 x/i Suhu : 36,3 derajat celcius.Pada pemeriksaan fisik:Abdomen:-Inspeksi : tampak luka bekas operasi pada perut kanan bawah.-auskultasi : Bising usus (+) normal-Perkusi : timpani-Palpasi : Ballotement (-/-), nyeri tekan pada tempat operasi (+), nyeri ketok (-/-)A : Batu ureter dipersilangan vasa iliaka dextraP : Infus NaCl 0,9 % 20 tts/menitCefriaxone 1x1 gram IVKetorolac 1x30 mg IV
PEMBAHASAN
Pada pasien ini didiagnosis batu ureter distal dextra. Penegakan diagnosis ini
berdasarkan anamnesis, pemeriksaan fisik dan pemeriksaan penunjang. Pada anamnesis
di temukan nyeri pada pinggang kanan yang menjalar pada perut kanan bawah dan
sekitar kemaluan. nyeri dirasakan hilang timbul. Pasien juga mengeluhkan mual dan
muntah. Pada penyakit batu saluran kemih dapat ditemukan gelaja nyeri pada pinggang.
nyeri dapat berupa nyeri kolik ataupun bukan kolik. Nyeri kolik terjadi karena aktifitas
peristaltik otot polos system kalies ataupun ureter meningkat dalam usaha untuk
mengeluarkan batu dari saluran kemih. peningkatan peristaltik itu menyebabkan tekanan
intraluminalnya meningkat sehingga terjadi peregangan dari terminal saraf yang
memberikan sensasi nyeri. Sementara gejala kolik merupakan nyeri yang hilang timbul
disertai perasaan mual dengan atau tanpa muntah dengan nyeri ahli yang khas. Pada
pasien ini juga memiliki beberapa faktor resiko ekstrinsik yang mempermudah
terbentuknya batu saluran kemih diantaranya kebiasan pasien mengkonsumsi air yang
sedikit dalam sehari-hari yaitu hanya menghabiskan air minum sebanyak setengah botol
aqua besar atau lebih kurang 700 ml.
Kurangnya asupan air dan tingginya kadar mineral kalsium pada air yang dikunsumsi
dapat meningkatkan insiden terjadinya batu saluran kemih. faktor resiko lainnya yaitu
aktifitas yang sedikit. Pasien tidak pernah berolahraga, penyakit batu saluran kemih
sering ditemukan pada seseorang yang aktifitas hariannya sedikit. selain itu umur
pasien adalah 39 tahun, penyakit batu saluran kemih paling sering didapatkan pada
usia 30-50 tahun. Pada pemeriksaan fisik, pada palpasi albdomen ditemukan
Ballotement (+/-), nyeri tekan (+/-) serta nyeri ketok (+/-). Pada pemeriksaan fisik
penyakit batu saluran kemih dapat ditemukan nyeri ketok di daerah kostovetebre
positif serta Ballotement positif pada sisi yang sakit, hal itu dikarenakan akibat
adanya hidronefrosis, Pada pemeriksaan penunjang yaitu pemeriksaan radiologi
BNO-IVP ditemukan ureterolithiasis dextra distal setinggi sacral 2-3 serta
hydronephrosis dextra grade 2-3. Pembuatan foto polos abdomen bertujuan untuk
melihat adanya batu radio- opak di saluran kemih. Batu-batu jenis kalsium oksalat
dan kalsium fosfat bersifat radio opak dan paling sering dijumpai diantara
batu jenis lain, sedangkan batu asam urat bersifat non opak (radio lusen). Sedangkan
Intra Venous Pielografi (IVP) bertujuan untuk menilai keadaan anatomi dan funsi
ginjal. selain itu IVP dapat mendeteksi adanya batu semi opak ataupun batu non
opak yang tidak dapat dilihat oleh foto polos abdomen. Pasien diberikan terapi
farmakologi yaitu cefriaxone 1x1 gram IV dan ketorolac 1x30 ml IV. Pengobatan
farmakologi pada pasien batu saluran kemih ditujukan untuk mengurangi nyeri dan
mencegah infeksi, serta memperlancar aliran urine. Terapi medikamentosa ditujukan
untuk batu yang ukurannya kurang dari 5 mm, karena diharapkan batu dapat keluar
spontan. Pada pasien ini dilakukan tindakan untuk mengeluarkan batu dari saluran
kemih, Indikasi pengeluaran batu adalah jika terdapat obstruksi saluran kemih,
infeksi, nyeri menetap atau nyeri berulang, batu yang menyebabkan infeksi atau
obstruksi serta batu metabolik yang tumbuh cepat. Pada pasien ini telah terjadi
obstruksi kronik yaitu ditandai dengan ditemukannya hidronefrosis dextra pada
pemeriksaan BNO-IVP serta nyeri ketok (+/-) dalam pemeriksaan fisik.
Gangguan tersebut dapat mengancam fungsi ginjal. hidronefrosis dapat berlanjut
dengan atau tanpa pionefrosis dan berakhir dengan kegagalan faal ginjal yang
terkena, bila terjadi pada kedua ginjal akan timbul uremia dikarenakan gagal ginjal
total. Oleh karena itu pada pasien ini dilakukan ureterolitotomy dengan indikasi
adanya gangguan fungsi ginjal. Setelah batu dikeluarkan dari saluran kemih, tindakan
selanjutnya yang tidak kalah pentingnya adalah upaya untuk menghindari timbulnya
kekambuhan.
Pada umumnya pencegahan kekambuhan batu saluran kemih berupa :
1.Menghindari dehidrasi dengan minum yang cukup dan diusahakan produksi urine
sebanyak 2-3 liter per hari.
2.Diet untuk mengurangi kadar zat komponen pembentuk batu, diet tersebut berupa
rendah protein karena protein akan memacu ekskresi kalsium urine dan
menyebabkan suasanya urine menjadi lebih asam, rendah oksalat, rendah garam
karena natriuresis akan memacu timbulnya hiperkalsiuri serta rendah purin.
3.Aktifitas harian yang cukup.
Kesimpulan
Penyakit batu saluran kemih adalah terbentuknya batu yang
disebabkan oleh pengendapan substansi yang terdapat dalam
air kemih yang jumlahnya berlebihan atau karena faktor lain
yang mempengaruhi daya larut substansi. Penatalaksanaan
batu saluran kemih terbagi dua yaitu farmakologi dan
pembedahan. Indikasi pengeluaran batu saluran kemih adalah
adanya obstruksi saluran kemih, infeksi, nyeri menetap atau
nyeri berulang, batu yang menyebabkan infeksi atau obstruksi
serta batu metabolic yang tumbuh cepat.
L/O/G/O