BATU SALURAN KEMIH

Dwi Wahyuni (2011730150)

Pemb : dr. Usman W Sp.B

DEFINISI

Batu di dalam saluran kemih (calculus uriner) adalah massa keras yang berada di ginjal dan salurannya dan dapat

menyebabkan nyeri, perdarahan, penyumbatan aliran kemih, atau infeksi.

TEORI PEMBENTUKAN BATU

Teori Inti •Kristal dan benda asing merupakan tempat pengendapan kristal pada urin yang sudah mengalami supersaturasi

Teori Matriks •Matriks organik yang berasal dari serum atau protein-protein urin urin memberikan kemungkinan pengendapan kristal

Teori Inhibitor Kristalisasi •Beberapa substansi dalam urin menghambat terjadi kristalisasi, konsentrasi yang rendah atau absennya substansi ini memungkinkan terjadi kristalisasi

TEORI PEMBENTUKAN BATU

Hiperkalsiuria

Hiperoksaluria

Hiperurikusuria

•Hiperkalsiuria absortif : gangguan metabolisme yang menyebabkan absorpsi usus yang berlebihan juga pengaruh dari vitamin D dan hiperparatiroid•Hiperkalsiuria renal : kebocoran pada ginjal

•Primer •Oral dan inhalasi , pemakaian vitamin C dosis tinggi dalam waktu yang lama, methoxyflurane (obat bius)•Hiperoksaluria enternik

•Makanan yang banyak mengandung purine •Pemberian sitostatika pada pengobatan neoplasma •Dehidrasi kronis •Obat-obatan : thiazide (diuretik), salisilat

GEJALA DAN TANDA (BATU GINJAL) Gejala

• Sakit pada sudut CVA : sakit berupa pegal atau kolik

• Nausea, muntah-muntah• Hematuria makroskopik (5-10%), hematuria

mikroskopik (90%)• Infeksi , bila terjadi sepsis penderita akan

demam, menggigil dan apatis Tanda-tanda

• Biasanya tidak ditemukan kelainan, kadang0kadang ditemukan adanya nyeri tekan dan nyeri ketok pada sudut CVA. Bila terjadi hidronefrosis dapat teraba adanya massa

GEJALA DAN TANDA (BATU URETER) Gejala

• Rasa sakit yang mendadak disebabkan oleh batu yang lewat, rasa sakit berupa pegal di sudut CVA atau kolik.

• Bila batu sudah menetap diureter hanya ditemukan rasa pegal pada sudut CVA karena bendungan

• Gejala traktus digestifus seperti pada batu ginjal Tanda-tanda

• Saat akut penderita tampak gelisah, kulit basah dan dingin kadang-kadang terdapat tanda syok ringan

• Nyeri tekan dan nyeri ketok pada sudut CVA

GEJALA DAN TANDA (BATU BULI) Gejala

• Kencing lancar tiba-tiba terhenti terasa sakit yang menjalar ke penis bila pasien mengubah posisi dapat kencing lagi.

• Kalau terjadi infeksi ditemukan tanda sistitis, kadang-kadang terjadi hematuria.

Tanda-tanda • Adanya nyeri tekan suprasimpisis karena infeksi

atau teraba adanya urin yang banyak (retensi)• Hanya pada batu yang besar dapat diraba secara

bimanual

GEJALA DAN TANDA (BATU URETRA) Gejala

• Kencing lancar tiba-tiba berhenti disertai rasa sakit yang hebat (glans penis, batang penis, perineum dan rektum terjadi retensi urin (total atau parsial)

Tanda-tanda • Rasa sakit dapat membimbing kearah lokasi

mana batu tertahan di dalam uretra. Glans penis (fosa navikularis), uretra anterior (lokasi batu) , perineum dan rektum (bulbus uretra dan uretra pars prostatika). Batu pada bulbus uretra bisa diraba dengan RT.

LABORATORIUM Urin

• pH > 7,6 biasanya ditemuakan kuman urea splitting organisme dapat terbentuk batu magnesium amonium prostat

• pH yang rendah menyebabkan pengendapan batu asam urat (organik)

• Sidimen ; sel darah merah meningkat (90%) ditemukan pada penderita dengan batu, bila terjadi infeksi maka sel darah putih akan meningkat.

• Biakan urin • CCT untuk melihat fungsi ginjal • Ekskresi Ca, Fosfor , asam urat dalam urin 24 jam

untuk melihat apakah terjadi hiperekskresi

LABORATORIUM (2) Darah

• Hemoglobin ; akan terjadi anemia pada gangguan fungsi ginjal kronis

• Lekositosis terjadi infeksi • Ureum kreatinin untuk melihat fungsi ginjal • Ca, fosfor dan asam urat

Radiologi• Foto BNO IVP

PEMERIKSAAN ULTRASONOGRAFI

Pemeriksaan usg dapat menilai adanya batu di ginjal atau dibuli-buli (yang ditunjukkan

sebagai echoic sahdow), hidronefrosis, pionefrosis, atau pengkerutan ginjal 

PENATALAKSANAAN Operasi terbuka (open surgery) dapat

dilakukan pada batu ginjal, batu ureter dan batu buli-buli

Operasi endoskopi dapat dilakukan pada batu ginjal (PCN), batu ureter, batu buli-buli dan batu uretra, dengan melakukan litotripsi (litotripsi mekanik , litotripsi elektronik ; hidroelektrik; ultrasonik, laser).

ESWL (ekstra corporeal Shockwave Lithotripsy), litotripsi non invasif.