batik indonesia

19
BATIK DI INDONESIA BATIK JAWA TENGAH Ini adalah beberapa motif batik dari daerah Jawa Tengah: Batik Semarang Diproduksi para pengrajin di Kampung Batik, Kelurahan Bubakan, Kecamatan Mijen, Semarang, batik Semarang juga menawarkan beragam motif yang khas dibanding motif-motif batik dari daerah Jawa Tengah lainnya. Pada umumnya batik Semarang berwarna dasar oranye kemerahan karena mendapat pengaruh dari China dan Eropa. Selain itu, motif dasar batik Semarang banyak dipengaruhi budaya China yang pada umumnya banyak menampilkan motif fauna yang lebih menonjol daripada flora. Misalnya merak, kupu-kupu, jago, cendrawasih, burung phoenix, dan sebagainya. Adapun motif Semarang yang menonjolkan ikon kota Semarang seperti Tugu Muda, Lawang Sewu, Burung Kuntul, Wisma Perdamaian, dan Gereja Blenduk. Beberapa motif dari batik Semarang: Sumber: http://www.batiksemarang16.net/ Batik Solo Kota Solo memang merupakan salah satu tempat wisata belanja kain batik terkenal di Indonesia. Di sini banyak sekali terdapat sentra kain batik, yang tersohor antara lain kawasan Kampung Batik Laweyan dan kawasan Kampung Wisata Batik Kauman. Batik Solo terkenal dengan corak dan pola tradisionalnya batik dalam proses cap maupun dalam batik tulisnya. Bahan-bahan yang dipergunakan untuk pewarnaan masih tetap banyak memakai bahan- bahan dalam negeri seperti soga Jawa yang sudah terkenal sejak dari dahulu. Polanya yang terkenal antara lain “Sidomukti” dan “Sidoluruh”. Batik Solo memiliki warna dominan cokelat soga kekuningan. Beberapa motif dari batik Solo:

Upload: ahmad-zuaim-dzulfikri

Post on 25-Oct-2015

232 views

Category:

Documents


6 download

TRANSCRIPT

Page 1: Batik Indonesia

BATIK DI INDONESIA

BATIK JAWA TENGAHIni adalah beberapa motif batik dari daerah Jawa Tengah:

Batik SemarangDiproduksi para pengrajin di Kampung Batik, Kelurahan Bubakan, Kecamatan Mijen,

Semarang, batik Semarang juga menawarkan beragam motif yang khas dibanding motif-motif batik dari daerah Jawa Tengah lainnya. Pada umumnya batik Semarang berwarna dasar oranye kemerahan karena mendapat pengaruh dari China dan Eropa. Selain itu, motif dasar batik Semarang banyak dipengaruhi budaya China yang pada umumnya banyak menampilkan motif fauna yang lebih menonjol daripada flora. Misalnya merak, kupu-kupu, jago, cendrawasih, burung phoenix, dan sebagainya. Adapun motif Semarang yang menonjolkan ikon kota Semarang seperti Tugu Muda, Lawang Sewu, Burung Kuntul, Wisma Perdamaian, dan Gereja Blenduk.

Beberapa motif dari batik Semarang:

Sumber: http://www.batiksemarang16.net/

Batik SoloKota Solo memang merupakan salah satu tempat wisata belanja kain batik terkenal di Indonesia. Di sini banyak sekali terdapat sentra kain batik, yang tersohor antara lain kawasan Kampung Batik Laweyan dan kawasan Kampung Wisata Batik Kauman. Batik Solo terkenal dengan corak dan pola tradisionalnya batik dalam proses cap maupun dalam batik tulisnya. Bahan-bahan yang dipergunakan untuk pewarnaan masih tetap banyak memakai bahan-bahan dalam negeri seperti soga Jawa yang sudah terkenal sejak dari dahulu. Polanya yang terkenal antara lain “Sidomukti” dan “Sidoluruh”. Batik Solo memiliki warna dominan cokelat soga kekuningan.

Beberapa motif dari batik Solo:

Motif Sidomukti – Agar selalu mukti, berkecukupan, motif ini biasanya digunakan saat upacara Panggih Pengantin

Page 2: Batik Indonesia

Batik Pekalongan

Motif Batik Pekalongan sedikit banyak dipengaruhi pembauran masyarakat Pekalongan, Jawa Tengah, dengan berbagai bangsa seperti Cina, Belanda, Arab, India, Melayu, dan Jepang pada masa lalu. Beberapa jenis motif batik pengaruh berbagai negara itu kemudian dikenal sebagai identitas batik Pekalongan. Motif itu adalah batik Jlamprang diilhami India dan Arab, batik Encim dan Klangenan dipengaruhi peranakan Cina, batik Belanda, batik Pagi Sore, dan batik Hokokai yang tumbuh pesat sejak pendudukan Jepang. Warna cerah dan motif beragam membuat batik Pekalongan maju pesat. Berbeda dengan batik Solo dan Yogyakarta, batik Pekalongan terlihat lebih dinamis lantaran permainan motif yang lebih bebas. Media kainnya pun bermacam-macam. Tidak hanya katun dan kaos, sutera juga menjadi andalan batik Pekalongan saat bersaing di luar negeri. Motif Jlamprang, Sekarjagat, atau motif khas lainnya, menjadi berkelas ketika dituangkan dalam bahan baku sutera.

Beberapa motif batik Pekalongan:

Batik Pekalongan motif Jlamprang

Page 3: Batik Indonesia

Batik RembangBatik yang sangat terkenal di Rembang adalah batik Lasem. Batik Lasem ini pasarannya pun sudah menembus pasar mancanegara. Berikut ini adalah motif-motif dari batik Lasem:

Sumber: Facebook Batik Lasem

Batik TegalBatik Tegalan didominasi warna coklat dan biru. Ciri khas lain batik Tegalan adalah

berwarna-warni. Batik tulis Tegal atau Tegalan itu dapat dikenali dari corak gambar atau motif rengrengan besar atau melebar. Motif ini tak dimiliki daerah lain sehingga tampak eksklusif. Motifnya banyak mangadaptasi dari aneka flora dan fauna disekitar kehidupan masyarakat di kota Tegal. Motif Grudo (Garuda) dengan warna terang yang mempertontonkan bentuk-bentuk sayap burung garuda dan motif Gribigan dengan bentuk khas anyaman bambu dalam warna agak gelap. Budaya berpakaian batik di Tegal dibawa Raja Amangkurat I (Sunan Amangkurat Mas) dari Keraton Kasunanan Surakarta. Amangkurat yang saat itu menyusuri pantai utara membawa pengikutnya yang di antaranya perajin batik.

Page 4: Batik Indonesia

Berikut ini beberapa motif dari batik Tegal atau Tegalan:

Sumber: Facebook The Exclusive of Batik Tegalan

BATIK YOGYAKARTADi Yogyakarta khususnya, warna batik tradisional adalah biru-hitam, serta soga cokelat

dan putih dari pewarna alam. Biru-hitam diambil dari daun tanaman indigofera yang disebut juga nila atau tom yang difermentasi. Sementara warna soga atau cokelat diambil dari campuran kulit pohon tinggi warna merah, kulit pohon jambal warna merah cokelat, dan kayu tegeran warna kuning. Karakter motif batik Yogya adalah tegas, formal, sedikit kaku, dan patuh pada pakem. Konon, karakter ini berhubungan dengan keraton Yogya yang anti-kolonial.

Beberapa motif dari batik Yogyakarta:

Batik Jogja motif Ambarsari

Sumber: http://www.ceritadanwarta.com/2012/06/mengenal-batik-indonesia-beragam-motif.html

JAWA TIMURDi Jawa Timur, terdapat beberapa batik yang dibuat sesuai dengan karateristik daerahnya masing-masing. Dan tentunya motif-motif yang dihasilkan pun jelas berbeda dengan batik dari Jawa Tengah. 

Batik Madura

Page 5: Batik Indonesia

 Salah satu batik yang cukup terkenal di Jawa Timur adalah Batik Madura. Tak seperti batik dari Jawa Tengah, Batik Madura masih menggunakan metode tulis. Hingga saat ini, para seniman batik Madura masih enggan menggunakan metode cap untuk memproduksi batiknya.  Ciri utama dari motif batik Madura adalah memiliki karakter yang kuat. Ciri tersebut terlihat dengan kebebasan motif yang ada serta warna yang berani, kebanyakan adalah merah, kuning atau hijau mudah. Kota Pamekasan merupakan kota yang menjadi salah satu pusat kerajinan batik di Madura. Sejak zaman dulu, kota ini menjadi tempat bermukimnya para seniman dan pengusaha batik. 

Batik Jombang

 Batik yang satu ini masih terbilang baru, di mana baru dikembangkan pada tahun 2000. Pada awal perkembangannya, motif batik Jombang banyak yang menggunakan motif tawang dan kaning dengan warna dasar yang sangat khas kota Jombang, yakni merah dan hijau (jombang, ijo abang alias hijau dan merah). Peggunaan batik Jombang sendiri memang masih tidak terlalu familier di pasaran, jadi tidak heran kalau tak banyak yang mengetahuinya. 

Batik TubanSebagai salah satu kota di pesisir utara pulau Jawa, Tuban tidak ketinggalan dalam mengembangkan desain batiknya sendiri. Dalam perkembangannya, batik Tuban memperoleh pengaruh yang sangat besar dari kebudayaan Cina. Hal itu tergambar dalam motif lok chan yang sangat familier di kota ini. Motif lain yang terkenal di kota Tuban ini antara lain adalah motif macanan dan guntingan. 

 

Dalam penggunaan warna, dulunya Batik Tuban banyak menggunakan warna seperti biru indigo, merah mengkudu, hitam serta putih kekuningan. Seiring dengan perkembangan zaman, penggunaan warna pun terus bertambah di mana terdapat pula batik Tuban yang menggunakan warna putihan (latar putih dengan hiasan biru tua dan hitam), warna pipitan (warna putih dengan

Page 6: Batik Indonesia

hiasan warna merah dan biru tua) serta yang terakhir adalah warna bangrod (latar putih dengan motif merah).

Batik TulungagungTak seperti batik Jombang, Batik Tulungagung merupakan jenis batik yang sudah berkembang sejak zaman dulu. Diceritakan bahwa perkembangan budaya batik terjadi sejak Tulungagung yang dulunya bernama Bonorowo takluk di tangan kerajaan Majapahit. Beberapa tempat di Tulungagung pun terkenal sebagai sentra batik seperti Desa Sembung dan Desa Majan. 

 

Saat ini, terdapat sekitar 86 motif batik Tulungagung yang sudah dikembangkan. Dari 86 motif tersebut, terdapat beberapa motif yang terkenal, di antaranya adalah otif batik “buket ceprik gringsing”,”buket ceprik pacit ungker”, dan “lereng buket”. 

Batik KediriBatik mungkin bukan menjadi ikon kota Kediri. Orang lebih banyak mengenal kota Kediri sebagai kota tahu. Memang sih, berbagai penganan yang berbahan dasar dari tahu bisa dijumpai di kota ini. Namun jangan salah, batik Kediri juga memiliki keunikan tersendiri dibandingkan dengan batik dari kota lain. 

Salah satu batik yang menjadi unggulan kota Kediri adalah motif batik bolleches. Motif ini merupakan motif batik yang menggunakan bulatan dan titik-titik. Dikatakan bahwa motif ini sesuai dengan kepribadian warga Kediri yang lembut dan ramah. 

BATIK JAWA BARAT (Berbagai Jenis Batik Asal Jawa Barat)

Kekayaan budaya Jawa Barat memiliki banyak keunggulan termasuk ragam corak batik dengan kekhasan daerah masing-masing. Sayangnya, banyak kekhasan batik dari daerah-daerah tersebut yang kini hampir punah.

Punahnya batik karena kurangnya daya beli masyarakat yang bisa disebabkan karena model yang tidak sesuai. Untuk itu, tanpa mengurangi nilai kearifan lokal, batik bisa lebih bermain dalam warna.

Untuk menjaga agar batik tetap lestari, salah satu caranya dengan lebih menyesuaikan batik baik dari corak maupun warnanya dengan selera pasar saat ini. Selain itu, nantinya bisa diperlihatkan proses membuat batik dari mulai menenun sampai bisa di tampilkan oleh para desainer dalam bentuk peragaan busana. diabawh adalah salah satu contoh gambar dari batik.

Page 7: Batik Indonesia

Batik Garut atau Garutan

Motif batik garutan umumnya menghadirkan ragam hias datar, bentuk-bentuk geometrik. Bentuk-bentuk geometrik ini mengarah secara diagonal, bentuk kawung, atau belah ketupat. Ada pula motif-motif yang mengambil pola bentuk-bentuk flora dan fauna. Sementara warna yang digunakan dalam batik garutan umumnya warna cerah, seperti krem, merah, hijau, dan kuning.

Motif-motif yang khas garutan diantaranya motif turih oncom, merak ngibing, rereng apel, dan kawung ece. Motif-motif ini kemudian dimodifikasi dan lahirlah motif-motif baru seperti lereng eneng, lereng udang, suliga ukel, sintung, cupat manggu, siku seling, kumeli bunga, adumanis, patah tebu, rereng calung, barong kembang, sidomukti, limar, cakra, ayakan, angkin, dan sebagainya. Batik garutan sudah menjadi barang souvenir sejak jaman Belanda.

Batik Tasikan, Batik Karajinan (Wurug), Batik Sukaraja/Sukapura (Batik tulis khas tasikmalaya)

Warna dasar kain merah, kuning, ungu, biru, hijau, orange dan soga. Dan warnanya cerah namun tetap klasik dengan dominasi biru. Batik Sukapura : berciri khas warna merah, hitam, coklat.

Motifnya kental dengan nuansa Parahyangan seperti bunga anggrek dan burung, selain itu ada juga motif Merak-ngibing, Cala-culu, Pisang-bali, Sapujagat, Awi Ngarambat.

Batik Tasik memiliki kekhususan tersendiri yaitu bermotif alam, flora, dan fauna. Batik Tasik hampir sama dengan Batik Garut hanya berbeda dari warna, Batik Tasik lebih terang warnanya.

Batik Cirebon & Batik Trusmi

Di Cirebon terdapat Batik Pesisiran, Batik Keratonan dan Batik Trusmi. Warna kain secara garis besar cerah dan ceria, merah, pink, biru langit, hijau pupus. Warna batik tradisional terpusat pada

Page 8: Batik Indonesia

tiga warna yaitu krem, hitam, dan cokelat. Batik Keratonan biasanya berwarna coklat soga atau keemasan.

Batik Pesisir dipengaruhi oleh budaya Cina. Motifnya lebih bebas, melambangkan kehidupan masyarakat pesisir yang egaliter. Motifnya banyak ditandai dengan gambar flora dan fauna seperti binatang laut dan darat, ikan, pepohonan, daun daunan. Batik Pesisiran : Batik bethetan Kedung Wuni Pekalongan, Motif Sarung Cirebonan, Bethetan Demak.

Batik keraton dipengaruhi oleh Hindu dan Islam. Motifnya cenderung berupa batu-batuan (wadas), kereta singa barong, naga seba, taman arum dan anyam alas. Batik Keratonan: Motif Ganggang .

Dua motif Cirebon yang terkenal adalah Corak Singa Wadas dan Mega Mendung. Motif Singa Wadas adalah corak resmi kesultanan Cirebon (Kasepuhan) yang memperlihatkan bentuk Singa Barong dari keraton Kasepuhan. Motif ini kental dengan warna coklat, hitam dan krem.

Motif Mega Mendung yang tidak ditemui di daerah lain, yaitu motif berbentuk awan yang bergumpal-gumpal yang biasanya membentuk bingkai pada gambar utama. Motif ini mendapat pengaruh dari keraton-keraton di Cirebon. Motif ini kaya akan warna merah, biru, violet, dan keemasan. 

contoh batik cirebon :

contoh batik trusmi : 

Batik Ciamisan

Batik Ciamis berbeda dengan batik di daerah lain. Coraknya tidak terlalu ramai. Ada yang bermotif daun, ada pula yang bermotif parang rusak. Ciri yang paling dominan adalah pada penggunaan warna. Batik Ciamis hanya menggunakan dua warna, misalnya warna coklat dan hitam dengan dasar putih.

Batik ciamisan memiliki dasar putih. Ini lain dengan garutan yang memiliki dasar kuning. Sedangkan warna dominan pada ciamisan perpaduan warna coklat soga dan hitam. Ciamisan juga memiliki dua motif rereng, yakni rereng eneng dan rereng seno. Motif rereng eneng kini diaplikasikan untuk baju, sedangkan rereng seno untuk kain bawahan.

Page 9: Batik Indonesia

Seperti halnya seniman atau perajin batik, dalam menuangkan objek gambar selalu mengambil dari lingkungan alam yang ada di sekitarnya. Tanaman daun rente dan daun kelapa, adalah dua jenis tanaman yang dijadikan gambar ciri khas ciamisan. Tanaman rente yang biasa tumbuh di kolam-kolam penduduk Ciamis dan dijadikan pakan ikan, diangkat pada kain mori dan dituangkan jadi gambar untuk batiknya. Demikian pula keakraban perajin batik dengan pohon kelapa yang banyak tumbuh di daerah itu. Mungkin ini sesuai dengan jiwa masyarakat Ciamis yang tenang dan tidak bergejolak.

Batik Indramayu: Batik Dermayon, Batik Paoman

Awalnya Batik Paoman hanya memiliki dua warna, yakni warna kain dan warna motif. Warna motif pun masih tradisional, seperti biru tua atau coklat tua. Kini warna-warna pada Batik Paoman lebih beragam.

Ciri yang menonjol dari Batik Indramayu adalah ragam flora dan fauna diungkap secara datar, dengan banyak lengkung dan gari-garis yang meruncing (riritan), latar putih dan warna gelap dan banyak titik yang dibuat dengan teknik cocolan jarum, serta bentuk isen-isen (sawut) yang pendek dan kaku. Motif wadasan, iwak ketong, parang rusak.

Motif-motif batik di Indramayu, banyak mendapat pengaruh besar dari gambar atau kaligrafi dari kawasan Arab, Cina atau daerah Jawa Tengah/Jawa Timur. Mayoritas motif batik yang digunakan pada Batik Indramayu menggambarkan kegiatan nelayan di tengah laut.

Beberapa motif batik yang mencirikan motif Batik Pesisir khas Indramayu di antaranya adalah Etong (ikan, udang, cumi, kepiting, dll), Kapal Kandas, Ganggeng (ganggang laut), Kembang Gunda (tumbuhan yang hidup di pinggir pantai), dan Loksan. Motif batik khas Indramayu juga ada yang menggambarkan kegiatan sehari-hari seperti Motif Swastika, Motif Merak Ngibing, Motif Kereta Kencana, dan Motif Jati Rombeng.

Ragam hias geometris pada Batik Indramayu, antara lain: banji, kembang kapas, sijuring, pintu raja, obar-abir dan kawung.

Page 10: Batik Indonesia

BATIK BALI  

Pulau Bali merupakan salah satu tempat wisata terfavorit yang menjadi tujuan wisatawan, baik domestik maupun manca negara. Bali memiliki keindahan alam yang mempesona yang dijadikan inspirasi dalam pembuatan batik. Sejarah Batik Bali bermula sejak tahun 1970-an yang dipelopori oleh Pande Ketut Krisna yang berasal dari Banjar Tegeha, Desa Batubulan, Sukawati yang termasuk dalam wilayah kabupaten Gianyar. Pada saat itu, Ketut Krisna masih menggunakan teknik tenun cap dengan bantuan alat tenun manual atau yang disebut dengan Alat Tenun Bukan Mesin atau ATBM.

Perkembangan industri batik Bali sendiri berlangsung dengan sangat pesat. Hal ini terkait dengan kebutuhan dan permintaan pasar akan kain batik itu sendiri yang sangat tinggi. Selain diminati oleh para wisatawan yang berkunjung ke pulau Bali, masyarakat setempat sendiri membutuhkan kain batik untuk berbagai aktivitas yang berhubungan dengan upacara adat atau ritual keagamaan. Dalam acara adat atau ritual keagamaan, masyarakat Bali menggunakan batik sebagai kain yang diikatkan pada bagian pinggang atau dijadikan sebagai ikat kepala (udeng).Udeng Bali

Ciri khas Batik Bali terletak pada motifnya yang merupakan perpaduan antara tradisional dan modern. Ciri tradisional kain Batik Bali ditandai dengan adanya lambang-lambang khas daerah seperti burung bangau, naga, kura-kura, dan rusa. Sentuhan modern Batik Bali terlihat dari warna-warna kain yang cerah dan corak bergelombang. Para pengrajin Batik Bali lebih mempunyai keleluasaan dalam berekspresi dibandingkan pengrajin batik dari Pulau Jawa karena memang tidak terlalu terikat pakem tertentu.

Batik Bali Motif Bangau

Sumber: http://banyujagad.blogspot.com

Begitu leluasanya, para seniman Batik Bali dalam mengekspresikan apa yang ada dalam pikiran dan perasaannya membuat corak-corak batik yang lebih kaya warna dan kaya motif. Berkat bantuan pemerintah melalui Dekranasda Kabupaten Gianyar, Batik Bali kembali diperkenalkan ke masyarakat luas. Selain itu, Dekranasda juga memberikan fasilitas berupa

Page 11: Batik Indonesia

pelatihan-pelatihan bagi para pengrajin dan tenaga kerja usia produktif yang ingin berkreasi di bidang yang sama. Pelatihan dan pembekalan diberikan bertahap sambil terus berproduksi. Para peserta juga diberikan kesempatan menunjukkan bakat dan kemampuannya dalam menciptakan kreasi batiknya sendiri.

Perkembangan Batik Bali sendiri sudah semakin banyak digemari dan mengalami perpaduan yang sangat cepat. Hal ini disebabkan oleh sudah banyaknya industri Batik yang tumbuh dan memberikan ragam corak-corak khas Bali. Tak ketinggalan juga ragam corak perpaduan Bali, semisal Batik Bali-Papua, Bali-Pekalongan, dan lain-lain sebagainya. Penyebab perpaduan pada Batik ini tak lain dan tak bukan karena sebagaimana kita ketahui bahwa pulau dewata ini sangat banyak dijamah berbagai pendatang yang kemudian memberikan perubahan tersendiri juga dalam dalam hal proses pembuatan batik. Hal ini terkait dengan segala eksistensi pulau ini.

Secara bentuknya bisa dikatakan bahwa motif yang ada pada batik ini tidak memiliki batasan dalam hal mengekspresikannya. Batik Bali sendiri banyak terinspirasi dari segala hal yang berada di Bali. Maka tidak heran jika kemudian motif yang ada pada batik ini banyak berbasiskan atau dipengaruhi oleh persoalan histori terutama pada zaman sansekerta. Juga batik ini sendiri dipengaruhi oleh pewayangan yang ada di kawasan Jawa.

Sumber: http://batikwongbali.blogspot.com

Batik Bali dapat diklasifikasikan ke dalam tiga kelompok, yaitu berdasarkan teknik pengerjaannya. Batik lukis, dilukis langsung dengan tangan menggunakan alat bantu dan bahan pewarna alami di atas kain. Batik tulis, kain batik yang masih polos putih dan berserat alami, seperti bahan wol, katun, dan sutra dan dibuatlah corak dengan menggunakan alat bernama canting. Batik cap, kain bercorak batik (bukan kain batik sesungguhnya) dicap dengan alat khusus sehingga menghasilkan motif batik yang persis sama dengan pengerjaan yang relatif singkat. Teknik ini biasa digunakan dalam industri batik skala besar. Selain tiga kelompok batik tersebut, Batik Bali juga ada yang dikerjakan dengan menggunakan teknik kombinasi (perpaduan batik tulis dan batik cap), batik printing (dicetak dengan teknologi), dan batik cabut (perpaduan batik printing dan batik tulis).

BATIK JAMBISejarah Batik Jambi 

Ditinjau dari segi geografi dan sejarah, Jambi merupakan daerah yang strategis dan merupakan jarak yang terpendek dalam hubungan dengan tiongkok dan Selat Malaka. Dari berita2 yang

Page 12: Batik Indonesia

ditulis oleh pedagang dan musyafir cina, seperti It Ching tahun 671 yang mengadakan perjalanan dari Kanton menuju ke Melayu dengan menumpang kapal Sriwijaya.kesimpulany pada periode melayu kuno dan Sriwijaya masyarakat yang berdiam di wilayah Jambi telah berhubungan aktif dengan bebagai bangsa. Hasil hubungan ini tentu akan menghasilkan pengaruh pula dalam bidang kebudayaan, termasuk ragam hias batik.Di Cina pada zaman Dinasti Tang, Bangkok dan Turkestan Timur telah ditemukan desain batik yang pada umumnya bermotif geometris serta adanya batik India Selatan yang dipasarkan di Malaya pada abad 17 s.d 19 M, telah turut memberikan pengaruh pada ragam hias batik Jambi karen pengaruh kebudayaan tersebut.

Tidak dapat ditentukan sejak kapan pastinya batik jambi ditemukan, yang jelas batik jambi pada masa kerajaan melayu telah membatik dengan motif khas fauna dan flora untuk keperluan keluarga dan lingkungan kerajaan. jambi juga menjadi pisat pertukatran barang dagangan dari sluruh nusantara, di samping menjalin dagang dengan indramayu, cirebon, lasem, tuban, madura dan lain-lain di kota jawa, sudah sejak lama mennjalin hubungan dagang dengan arab, cina, India, eropa dan negeri asia tenggara melaluia pedagangan mereka. Hubungan dagang ini turut mempengaruhi ornament2 batik jambi dan pengaruh kebudayaan arab terlihat pada ragam hias kaligrafi serta pengaruh cina lebih banyak pada bagian rumpal atau pinggiran kain.

Ragam hias batik jambi ditentukan factor estetika dan filosofis yang digali dan diperkaya dari muatan local yang berupa keadaan geografis, kebudayaan, kepercayaan dan hasil seni juga kerajinan.

Secara umum ragam hias batik jambi merupakan satu kesatuan dari elemen-elemen yang terdiri atas titik, garis, bentuk warna dan tekstur. Kesatuan elemen tersebut, mewujudkan keindahan melalaui pengulanagan, pusat perhatian, keseimbangan dan kekontrasan yang emmiliki bobot kultur setempat, opini dan nilai-nilai filosofis.

Perkembangan Batik Jambi

Produksi batik Jambi dan perdagangannya secara terbatas sudah dimulai sejak masa Kesultanan. Dimana Di masa ini batik Jambi merupakan hasil karya seni yang tidak dapat dimiliki oleh sembarang orang. Batik Jambi di konsumsi hanya oleh masyarakat yang mempunyai tingkat kehidupan sosial yang tinggi, misalnya kerabat kerajaan atau kaum bangsawan. Dengan berakhirnya masa kesultanan Jambi, kebutuhan akan batik Jambi menurun secara drastis, sehingga jarang ditemukan ada pengrajin batik Jambi. kalaupun ada,  pengrajin itu sudah tua.

Pada zaman penjajahan Belanda, berita tentang batik Jambi marak kembali dengan munculnya berbagai artikel yang ditulis oleh penulis berkebangsaan Belanda. Salah satunya adalah B.M. Gosligs yang dalam artikelnya  mengatakan bahwa atas persetujuan Prof. Vam Eerde dia meminta residen Jambi Tuan H.E.K. Ezermenn untuk meneliti batik Jambi. Sekitar bulan oktober 1928 datang tanggapan dari Ezernann, bahwa di dusun Tengah pada waktu itu memang sesungguhnya ada pengrajin batik dan menghasilkan karya-karya seni batik yang Indah. (B.M Goslings halaman 1411)

Page 13: Batik Indonesia

Nama-nama Motif Batik JambiMotif batik Jambi sebagian besar diambil dari bentuk flora dan fauna, sebagai mana motif batik yang terdapat di Indonesia pada umumnya. Namun dilihat dari bentuk motif corak dan pewarnaannya, batik Jambi memiliki perbedaan sidnifikan dibandingkan dengan batik yang ada di daerah lain.

Keunikan seni batik Jambi terletak pada kesederhanaan bentuk motif dan pewarnaan yang khas, yaitu bentuk motif yang tidak berangkai (ceplok2) dan berdiri sendiri-sendiri.Pemberian nama pada motif batik Jambi, diberikan pada setiap satu bentuk motif, seperti motif bunga melati, motif bungo tanjung, motif riang-riang dan sebagainya. Jadi bukan diberikan pada suatu rangkaian bentuk dari berbagai unsur atau elemen yang telah di desain sedemikian rupa yang telah menjadi satu kesatuan yang utuh kemudian baru diberi nama. 

Walaupun nama motif diberikan pada setiap bentuk motif yang hanya terdiri dari satu bentuk (ceplok), namun dalam penerapannya tentu saja tidak monoton terdiri dari satu bentuk motif saja. Dalam sebidang kain biasanya diterapkan beberapa bentuk motif pokok, dan di isi atau di dampingi dengan bentuk motif  lainnya. Motif2 isian itu adalah motif tabor titik, motif tabor bengkok, motif belah ketupat dan bentuk motif-motif isian lainnya. Hal ini dapat dilihat pada motif “Kasih Bunda” karya Mahkamah. Motif batik ini di desain dari beberapa unsur antara lain, tulisan Incung, motif paruh enggang dan unsur-unsur motif lain yang menjadi satu kesatuan bentuk yang harmonis.Adapun motif batik Jambi yang hingga saat ini masih bisa dirangkum adalah sebagai berikut :1.    Motif wayang Gengseng2.    Motif bungo Durian3.    Motif Keris4.    Motif pucuk Rebung5.    Motif tabor titik6.    Motif Potong Intan7.    Motif tabor bengkok8.    Motif Siput9.    Motif Kepiting10. Motif Ikan11. Motif Bungo Tanjung12. Motif Jangkar13. Motif Daun Kangkung  14. Motif Riang-riang15. Motif Bungo Matahari         16. Dll Rangkuman nama-nama motif ini diperoleh dari data koleksi batik Museum Negeri Jambi  pada tahun 1994/1995.Pertumbuhan dan perkembangan batik Jambi pada masa sekarang memberi dampak yang sangat baik bagi penambahan perbendaharaan motif batik Jambi. Diantara penambahan perbendaharaan motif Jambi sebagai ciptaan masa kini oleh para designer motif batik Jambi adalah sebagai berikut :

            1. Motif angso duo                       7. Motif incung            2. Motif keris siginjai                    8. Motif cendawan            3. Motif kerang                            9. Motif bungo kopi            4. Motif sungai batanghari          10.Motif sapit udang            5.Motif Daun keladi                     11.Motif Anggur            6.Motif kajang lako 

Page 14: Batik Indonesia

 BATIK KALIMANTANSelama ini mungkin anda hanya tahu bahwa batik diproduksi di pulau Jawa. Namun,

ternyata selain di pulau itu, batik juga diproduksi di pulau Sumatera dan Kalimantan. Untuk di

pulau Kalimantan sendiri, khususnya Kalimantan Selatan, ada satu batik yang terkenal bernama

Batik Sasirangan. Batik ini dipakai oleh segenap lapisan masyarakat disana.

Bagaimana  pengertian, sejarah, fungsi, motif dan bentuk dari batik ini sendiri? Mari telusuri

artikel berikut.

batik sasirangan

Pengertian Batik Sasirangan

Kata Sasirangan berasal dari kata menyirang yang berarti menjelujur yang berkaitan dengan cara

pembuatan batik tersebut. Batik Sasirangan adalah kain adat suku Banjar Kalimantan Selatan

yang dibuat dengan  teknik tusuk jelujur, diikat benang, gelang karet atau tali rafia, dan kemudian

dicelup kedalam air hangat yang diberi pewarna. Pewarna yang digunakan sebagian dari bahan

pewarna alam, seprti kulit kayu ulin, jahe, air kulit pisang dan daun pandan.

Sejarah Batik Sasirangan

Menurut Sahibul Hikayat atau cerita rakyat, di sekitar abad XII sampai XIV pada kerajaan Dipa

kain sasirangan pertama kali di buat yaitu ketika Patih Lambung Mangkurat bertapa 40 hari 40

malam di atas lanting  balarut banyu (di atas rakit mengikuti arus sungai). Menjelang akhir tapa

nya, rakit Patih tiba di daerah Rantau kota Bagantung. Dilihatnya seonggok buih dan dari dalam

buih terdengar suara seorang wanita, wanita itu adalah Putri Junjung Buih yang kelak menjadi

Raja di Banua ini.

Tetapi ia baru muncul ke permukaan kalau syarat-syarat yang dimintanya dipenuhi, yaitu sebuah

istana Batung yang diselesaikan dalam sehari dan kain dapat selesai sehari yang ditenun dan

dicalap atau diwarnai oleh 40 orang putri dengan motif wadi/padiwaringin. Itulah kain

calapan/sasirangan yang pertama kali dibuat dan sering disebut oleh masyarakat sebagai batik

sandang yang disebut Kain Calapan yang kemudian dikenal dengan nama Kain Sasirangan.

 Fungsi Batik Sasirangan

Pada zaman Kerajaan Banjar, batik Sasirangan digunakan sebagai ikat kepala atau “laung”, ikat

Page 15: Batik Indonesia

pinggang untuk kaum lelaki dan selendang atau kemben untuk kaum perempuan. Bahkan kain

Sasirangan dahulu kala juga dipakai untuk upacara adat dan alat penyembuhan orang sakit.

Belakangan ini, Sasirangan terus berkembang menyebar ke berbagai daerah seiring dengan

perkembangan dunia mode yang sering mengadaptasi pakaian-pakaian adat tradisional.  Batik

Sasirangan bisa digunakan dalam berbagai kesempatan. Bisa untuk kegiatan sehari-hari maupun

menghadiri pesta perkawinan atau berbagai acara resmi lainnya. Coraknya yang beragam dan

mencolok akan menambah cantik dan indah pemakainya

 

Motif Batik Sasirangan

Berikut ini belasan motif batik Sasirangan yang populer

1. Iris Pudak

2. Kambang Raja

3. Bayam Raja

4. Kulit Kurikit

5. Ombak Sinapur Karang

6. Bintang Bahambur

7. Sari Gading

8. Kulit Kayu

9. Naga Balimbur

10. Jajumputan

11.Turun Dayang

12.Kambang Tampuk Manggis

13.Daun Jaruju

14.Kangkung Kaombakan

15.Sisik Tanggiling

16.Kambang Tanjung.