basic telinga

12
EMBRIOLOGI TELINGA Secara perkembangan tiga lapisan gerininal menyumbang dengan cara yang berbeda dan menjadi struktur yang berbeda. Ektoderm membentuk auricular, meatus dan membrane timpani, komponentelinga luar dan membrane labirin dari telinga dalam. Mesoderm membentuk kartilago aurikuler dan otot-otot telinga luar dantengah, celah timpani, asikel, lapisan tengah membrane timpani dan labirin periotik, kapsula otik pada telinga dalam. Entoderm hanya berperan pada perkembangan telinga tengah, membentuk sel udara tubotympanik dari orificium tuba eustachi ke saluran-saluran udara yang lebih jauh. PERKEMBANGAN TELINGA LUAR Daun telinga berkembang di sekitar grankhial grove yang pertama dari enamhillocks dari his. Hillocks ini berasal dari bersatunya arkus mandibula dan arkushyoid pada bulan tetiga kehidupan fetus. Grankhial grove mengalami invaginasi untuk bersatu dengan kantong endodermal faringeal primitif. Tetapi entodermal-ektodermal aposisi dilanggar oleh elemen superior dan inferior mesodermal yang berpisah secara cepat. Mesodermal akan menbentuk komponen osikular sebagai kantung yang merupakan awal pembentukan tubotimpanum primitif. Elemen mesodermal akan membentuk dinding kartilago ventral dan dorsal di sekeliling kartilago primitif. Meatus akustikus externus dan lateral k a n a l i s akustikus externus. Inti padat dari sel epitel dibatasi meatal plate, tumbuh menjadifaringeal tube endodermal. Elemen mesodermal medial mulai mengalami osifikasi pada bulan keempat sampai kelima untuk membentuk cincin timpani atau anulus untuk mendukung membrane timpani. Bagaimanapun ini tidak sampai

Upload: harry-fernando-simatupang

Post on 27-Oct-2015

36 views

Category:

Documents


9 download

TRANSCRIPT

Page 1: Basic Telinga

EMBRIOLOGI TELINGA

Secara perkembangan tiga lapisan gerininal menyumbang dengan cara yang berbeda dan menjadi struktur yang berbeda. Ektoderm membentuk auricular, meatus dan membrane timpani, komponentelinga luar dan membrane labirin dari telinga dalam. Mesoderm membentuk kartilago aurikuler dan otot-otot telinga luar dantengah, ce lah t impan i , as ike l , l ap isan tengah membrane t impan i dan lab i r in  periotik, kapsula otik pada telinga dalam. Entoderm hanya berperan pada perkembangan telinga tengah, membentuk sel udara tubotympanik dari orificium tuba eustachi ke saluran-saluran udara yang lebih jauh.

PERKEMBANGAN TELINGA LUAR 

Daun telinga berkembang di sekitar grankhial grove yang pertama dari enamhillocks dari his. Hillocks ini berasal dari bersatunya arkus mandibula dan arkushyoid pada bulan tetiga kehidupan fetus. Grankh ia l g rove menga lami invag inas i un tuk bersa tu dengan kan tong endodermal faringeal primitif. Tetapi entodermal-ektodermal aposisi dilanggar oleh elemen superior dan inferior mesodermal yang berpisah secara cepat. Mesoderma l akan menbentuk komponen os iku la r sebaga i kan tung yang merupakan awal pembentukan tubotimpanum primitif. Elemen mesodermal akan membentuk dinding kartilago ventral dan dorsal d i seke l i l i ng kar t i l ago p r im i t i f . Meatus akus t i kus ex te rnus dan la te ra l kana l i s akustikus externus. Inti padat dari sel epitel dibatasi meatal plate, tumbuh menjadifaringeal tube endodermal. Elemen mesodermal medial mulai mengalami osifikasi pada bulan keempat sampai kelima untuk membentuk cincin timpani atau anulus untuk mendukung membrane timpani. Bagaimanapun ini tidak sampai bulan kelima sampai keenam kehidupan janin. Cincin timpani terdiri dari pusat osifikasi yang kecil. Tulang tumbuh dari cincin secara terus menerus sampai tahun pertama kelahiran sebab cincin berkembang menjadi dua bagian, yaitu bagian superior yang kecil menjadi ka rna l i s akus t i kus ex te rnus dan bag ian in fe r io r yang kec i l men jad i fo ramen huschke . Se te lah perkembangan, lubang pada c inc in t impan ik menetap pada  bagian superior, incisura timpani. Sebagai tambahan untuk pembentukan anulus tulang, pertumbuhan cincin timpani meningkat lebih ke bawah sepanjang meatus. Malformasi daun telinga disebabkan kegagalan diferensiasi arkus grankhial pertama dan kedua yang meliputi anotia, mikrotia, beberapa malformasi kartilago aur i ku le r . Kegaga lan perkembangan g rove g rankh ia l per tama menyebabkan

Page 2: Basic Telinga

atresia kanalis external congenital yang biasanya bersamaan dengan tidak adanya membran timpani, spas telinga tengah yang kecil dan deformitas rantai osikula.

PERKEMBANGAN TELINGA TENGAH

Dikarenakan invaginasi grankhial grove pertama mendekati tobotimpanik en toderma l p r im i t i f be rhen t i , mesoderma l menga lami agregas i ke a tas dan ke  bawah untuk memisahkan primitif junction. Membran timpani dan struktur telingaluar akan berkembang termasuk osikel, otot dan tendon. Kantong faringeal pertama yang dibatasi entoderm meluas membentuk tuba eustachi dan kavum telinga tengah. Ketiga lapisan germinal akan berperan dalam pembentukan membran timpani. Bag ian super io r dar i i ncus dan ma leus d iben tuk dar i a rkus mand ibu la r    pertama. Bagian inferior dari incus dan maleus dan arkus stapes dibentuk dari arkus hyoid kedua. Awalnya stapes menyerupai anular, tetapi pada bulan keempat kehamilan tampak seperti tapal kuda. Lempeng kaki stapes dibentuk dari dua asal yaitu lateral (timpanik) berasal dari arkus hyoid dan bagian medial (vestibular) berasa l dar i o t i k kapsu l . Sek i ta r bu lan keempat kehami lan os ike l menga lami osifikasi. Entodermal primordial daru tuba eustachi menghasilkan epitel bersilia untuk membatasi kavum timpani, altik, antrum dan sistem sel udara mastoid. Kesa lahan pada d i fe rens ias i kan tung fa r ingea l per tama menyebabkan kesalahan perkembangan tuba eustachi telinga tengah dan mastoid.

PERKEMBANGAN TELINGA DALAM

Telinga dalam mulai berkembang tinga minggu setelah konsepsi dengan g a m b a r a n a u s i t o r y p l a c o d e , e n d o d e r m a l m e n e b a l d i s i s i y a n g s a m a d a r i rombenchepa lon . Aud i to ry p lacode dengan cepa t membentuk lubang yang menutup permukaannya, membentuk otokist atau vesikel otik. Invaginasi dinding vesikular membentuk komponen vestibular berdiferensiasi menjadi tiga kanalis semisirkalaris telah terbentuk dengan baik. Koklea berubah ukuran dan utrikulus dan sakulus dapat dikenali. Minggu ke-9 sampai 10 komponen matur dari telinga dalam dapat dengan mudah dibedakan. Minggu ke 25 duktus koklea telah tampak seperti bentuk koklea dewasa.Organ karti dilapisi oleh epitel bertingkat selama dua bulan kehidupan janin. Pada bulan kelima epitel lebih berdiferensiasi dan memiliki karakter yang samadengan dewasa. Lokas i ana tomi mengandung mesoderm yang pen t ing un tuk perkembangan adnexa , te r ta r i k leb ih ke med ia l dan in fe r io r dar i kana l i s eks te rnus sebaga i sturktur lain dari arkus pertama.

Page 3: Basic Telinga

ANATOMI TELINGA

TELINGA LUAR 

Te l inga luar te rmasuk aur i ku la a tau p inna , dan l i ang te l inga . L iang te l ingamempunyai bagian tulang dan tulang rawan. Membrana timpani memisahkantelinga luar dan telinga tengah. Telinga luar terdiri dari daun telinga dan kanal pendengaran luar.Keduanyamemuat tulang rawan elastis yang diperoleh dari mesoderm dan sejumlah kecil jaringan subcutaneous, ditutup oleh kulit dengan adnexal appendagenya. Pada lobule terdapat lemak tetapi tidak ada tulang rawan.

AURIKEL

Rangka dari daun telinga adalah suatu struktur tulang rawan yang kompleks. Pada bayi dan anak-anak lembut, elastis dan dangkal. Bagian pinggir lateral superior dari daun telinga adalah helix. Secara urut dari belakang ke depan scapha, antihelix, fossa triangularis, antitragus dan conka dan yang letaknya lebih ke depandar i modus akus t i kus ex te rnus ada lah t ragus . Labu lus tambahan pada bag ian in fe r io r dar i daun te l inga . Daun te l inga punya t iga o to t eks t r ins ik an te r io r , super io r dan pos te r io r aur i ku las dan enam o to t ins t r ins ik kana l i s akus t i kus eks te rnus

KANALIS AKUSTIKUS EXTERNUS

Panjang liang telinga kira-kira 2.5 cm, membentang dari bibir depan konka hinggamembrana timpani. Sepertiga bagian luar adalah bagian kartilaginosa sedangkanduapertiga bagian dalam adalah bagian tulang. Bagian yang tersempit dari liangtelinga adalah dekat perbatasan tulang dan tulang rawan. Hanya sepertiga bagianluar atau bagian kartilaginosa dari liang telinga yang dapat bergerak.. Bersamadengan lapisan luar membrana timpani, liang telinga membentuk suatu kantung berlapis epitel yang dapat memerangkap kelembaban, sehingga daerah ini menjadirentan infeksi pada keadaan tertentu. Kanal pendengaran luar dapat dilihat pada dua bagian. Bagian luar 40%adalah cartilaginous dan berisi suatu lapisan tipis jaringan subcutaneous antara kulit dan tulang rawan. Bagian dalam 60% adalah osseous, terbentuk terutama oleh tympanic ring, dan berisi sedikit sekali jaringan lembut antara kulin, periosteum, dan tulang. Panjang rata-rata kanal pendengaran luar orangdewasa adalah 2,5 cm. Karena posisi miring

Page 4: Basic Telinga

dari tympanic membran, maka bagian posterosuperior kanal adalah sekitar 6 mm lebih pendek daripada bagian anteroinferior (1). Persimpangan jalan cartilaginous dan bagian-bagian tulang kanal merupakan bagian sempit yang disebut isthmus..

Kulit yang melapisi bagian kartilaginosa lebih tebal daripada kulit bagian tulang, se la in i tu juga mengandung fo l i ke l rambut yang banyaknya bervar ias i an ta r   individu namun ikut membantu menciptakan suatu sawar dalam telinga.

Tragus dan antitragus membentuk suatu rintangan parsial untuk jalan masuk  benda-benda asing macroscopic. Secara menyamping ke bagian tengah, kanal membelok sedikit ke atas dan ke belakang dalam bentuk S yang lembut.. Kulit kanal cartilaginous berisi banyak sel rambut dan kelenjar-kelenjar sevaceous dan apocrine seperti kelenjar-kelenjar cermumen. Bersama-sama, t iga s t ruk tu r adnexa l in i member ikan sua tu fungs i  perlindungan dan disebut unit apopilo sebaceous. Sekresi-sekskresi glandular menyatu dengan sloghed squamous epithelium untuk membentuk suatu laporan asam cerumen.

 

TELINGA TENGAH

TUBA EUSTAKIUS

Saluran faringo-timpanik Menghubungkan telinga tengah dengan dinding lateral nasofaring di arah postero-superior tepat setinggi bagian belakang konkha inferior. Tuba terletak dalam celah sempi t an ta ra A la -ma jo r Os Sph eno id dan par s Pe t rosa Os Tempora l i s , tep i  be lakang-a tas o r i f i s ium mem ben tuk l i pa tan yang d isebu t Torus tubar iu s , d i  belakangnya terdapat resesus

Page 5: Basic Telinga

faringeus yang disebut fosa Rossenmuler. Ukuran dewasa 3-7 cm, pada bayi lebih horizontal, lebar dan pendek. 1/3 lateral terdiri dari kartilago sedang 2/3 medial bagian oseus. Dalam keadaan normal merupakan saluran tertutup, tetapi tidak membuka saat mene lan , mengunyah a tau men guap seh ingga udara dapa t masuk ke te l ing a tengah. Fungsi tuba untuk menjaga agar terjadi keseimbangan tekanan udara di luar dan didalam telinga dengan memasukkan udara ke dalam kavum timpani.

KAVUM TYMPANI

Ruangan te r le tak an ta ra Kana l i s Akus t i kus Ex te rnus dengan te l inga da la . Berisi Osikel, N Khorda-timpani, Pleksus timpanikus N IX dan M Intra-timpani Tensor dan Stapedius. Isi kavum timpani adalah osikel, otot-otot, Lipatan-ligamen-rongga, pembuluhdarah dan saraf. Osikel terdiri dari Maleus, Inkus dan Stapes, saling membentuk cincin dan bekerja s e b a g a i p e n g u n g k i t y a n g m e n y e b a b k a n v i b r a s i - e n e r g i m e k a n i k k e c a i r a n  perilimfe. Maleus, tulang terbesar terdiri dari kepala terletak di atik berartikulasi dengan  b a d a n I n k u s , l e h e r M a l e u s d i b e l a k a n g p a r s f l a k s i d a m e m b r a n t i m p a n i , manubrium Maleus melekat pada tunika propria NIT beserta insersi otot Tensor  timpani. Inkus terdiri dari badan, prosesus brevis dan longus. Badan Inkus beratikulasi kela te ra l dengan kepa la Ma leus , sedang p rosesus longus bera r t i ku las i dengan s tapes . Stapes, tulang pendengaran terkecil, terdiri dari kepala, Ieher, krura anterior, krura posterior dan ”foot” Stapes. Tepi basis Stapes diliputi ligamentum annulare yang elastis sehingga Stapes dapat bergerak dan menutupi tepi fenestra ovalis. Di sini  berinsersio otot Stapedius ke arah prominensia piramidalis

MEMBRAN TYMPANI

Merupakan batas antara telinga luar dan telinga tengah. Bentuk diskus elips dan bagian tertentu semi transparan. Tinggi vertical 9-10 mm, anterior-posterior 8-9mm. Pada orang dewasa mebran timpani membentuk sudut 44 derajat dengan dinding superior Kanalis Akustikus Externus atau 55 derajat dengan dasar Kanalis Akustikus Externus. Pada bayi dan anak anak letaknya lebih mendatar. Membagi Kavum timpani menjadi Epi-timpanum, ineso dan Hipo- timpanum. Lapisan luar adalah epitel yang sama Kanalis Akustikus Externus, lapisan tengah adalah jaringan fibrosa sirkuler dan radier, sedang lapisan dalam adalah mukosa kavum timpani. Terdiri dari Pars Flaksida atau “Membrana Schrapnell’s” dan Pars Tensa.

Page 6: Basic Telinga

TELINGA DALAM

Letak pada Os Temporalis pars Petrosa. Terdiri dari pars Osseus dan pars Membranosa Labirin.

LABIRIN PARS OSSEA

Terd i r i da r i rangka tu lang yang pa l ing keras d i tubuh , te rd i r i da r i beberapa ruangan dan bagian dalamnya dilapisi oleh periosteum. Berisi cairan perilimf Labirin oseus terdiri dari:

1 . V e s t i b u l u m

Ruangan terletak antara kavum timpani dan kanalis akustikus internus dan bagian yang terletak antara kohlea dan kanalis semisirkularis. Merupakan parsoseus labirin yang membesar dengan ukuran panjang 5 mm, tinggi 5 mm dandalam 3 mm. Dinding medialnya menghadap ke meatus akustikus internus dan ditembus oleh saraf. Mempunyai 2 lubang yaitu fenestra ovale di dinding lateral yang ditutupi ”foot plate of stapes” dan ligamen anularis yang berhubungan dengan skala vestibuli dan fenestra rotundum yang berhubungan dengan skala timpani. Bagian anterior dinding medialnya ada aquaduktus vestibuli ”Sylvius” yang berhubungan dengan durama ter ke ruang subarahno id , sedang d ind ing lateralnya berhubungan dengan Fenestra ovale

2 . K a n a l i s S e m i - S i r k u l a r i s

Kanalis Semi-Sirkularis superior, posterior dan horizontalis dengan diameter 0.8 mm. Salah satu ujungnya membesar sebagai ampula yang mengandung organ sensoris vestibuler. Pada bagian kanalis yang tidak membesar yaitu yang superior dan inferior bersatu membentuk krus kemunis yang berakhir di d ind ing pos te r io r ves t ibu lum. Pada pos is i be rd i r i Kana l i s semi -s i rku la r i s la te ra l i s kedua te l inga te r le ta k pada b idang mi r ing ke bawah membentuk  sudut 30 derajat deagan bidang horizontal dan ketiga kanalis ini saling tegak lurus satu terhadap yang lain.

3. Kohlea

Page 7: Basic Telinga

Berbentuk rumah siput terdiri dari 2-3 spiral, panjang 30-35 mm, diameter 3mm. Aksis sentralnya disebut Modiolus adalah bidang khayal yang berbentuk kerucu t yang te rdapa t d i bag ian da lam koh lea . Bag ian in i be r lubang yang m e r u p a k a n t e m p a t m a s u k n y a p e m b u l u h d a r a h d a n s a r a f u n t u k k o h l e a . Ruangan bag ian da l am koh lea d ibag i 2 o leh lam ina sp i ra l i s oseus yang merupakan lapisan periosteum menjadi skala vestibuli dan skala timpani dankeduanya akan bersatu di helikotrema.

LABIRIN PARS MEMBRANOSA

Merupakan saluran dan kantung yang saling berhubungan, dilapisi oleh selapisendotel; bentuknya sama dengan labirin oseus tapi dengan ukuran yang lebih kecil. Saluran ini dipisahkan dari dinding labirin oleh cairan perilimf dan terletak dalam labirin pars osseus. Kantung ini menghubungkan duktus kohlearis dengan sakulus melalui duktus reunions dan di sini pula berhubungannya antara fungsi vestibuler dan kohlear pendengaran. Labirin ini berisi cairan endolimf yang BD-nya leb ih besar dan kompos is inya berbeda dengan per i l im f . Ca i ran per i l im f  d iben tuk dengan cara u l t ra - f i l t ras i p lasma dar i vena ruangan per ios t i k yangkese imbangannya d ia tu r o leh tekanan h id ros ta t i k dan osmot ic . Pembentukan endolimf terjadi di striae vaskularis yang terdapat di sepanjang duktus kohlearis. Selain pembentukan endolimf, striae ini berfungsi mengabsorpsi endolimf bilakelebihan, bersama sakus endolimfatikus pars rugosa, pengaturan endolimf terjadi juga di ampulla. Labirin pars membranasea terdiri dari:

1. Sakulus dan Utrikulus

Adalah dua ruangan labirin membranasea yang terletak dalam vestibuluin ,keduanya dihubungkan dengan duktus utrikulo-sakulus. Sakulus adalah kantung yang berbentuk, di dalamnya mengandung “end organneuro-sensoris” makula. Utrikulus adalah kantung berbentuk oval, dimana bagian antero-lateralnyaterdapat macula.

2 .Duk tus Semi -S i rku la r i s Membranosa

Duk tus in i da lam lumn kana l i s semi -s i rku la r i s dengan d iameter ¼ bag iankanalis semi-sirkularis dan berhubungan dengan utrikulus melalui 5 lubang. Ketiga duktus ini terletak pada 3 bidang yang berisi epitel saraf yang disebut Krista ampularis

3 . D u k t u s K o h l e a r i s

Page 8: Basic Telinga

B e n t u k d u k t u s i n i m e n g i k u t i b e n t u k s p i r a l k o h l e a l a b i r i n o s e u s . P a d a  penapang me l in tang duk tus in i te r l i ha t ben tukan seg i -t i ga dengan dasar  duktusnya spiralis dibentuk oleh membrane basilaris yang membentang dari tepi lamina spiralis oseus ke dinding tulang kohlea.

a. Skala Media, berisi cairan endolimf yang strukturnya sama dengan cairanintraseluler, mengandung kadar Kalium tinggi dan Natrium yang rendah.

b. Skala Vestibuli, berbatasan dengan kavum timpani lewat Fenestra ovale.

c. Skala Timpani, b e r b a t a s a n d e n g a n k a v u m t i m p a n i l e w a t F e n e s t r a rotundum ke ruang subarakhnoid.

4 . O r g a n K o r t i , Sepanjang duktus kohlearis di atas membrana basilaris terdapat reseptor organyang disebut organ korti. Organ korti merupakan struktur kompleks yangterdiri dari 3 bagian utama yaitu sel penyangga, sel sensoris yaitu sel-sel saraf rambut dan membrana tektoria. Organ korti mengandung 15.000 sel rambut yaitu 3.500 sel rambut dalam dan12.000 sel rambut luar

HISTOLOGI TELINGA

Telinga luar, aurikula (pinna) terdiri atas tulang rawan elastin, yang ditutupi kulit disemua sisinya. Meatus auditorius eksterna terdiri atas epitel berlapis skuamosa, terdapat folikel rambut, kelenjar sebasea, dan kelenjar seruminosa. Satu pertiga dinding luarnya terdiri atas tulang rawan elastin dan dua pertiga dinding dalam terdiri atas tulang temporal. Membran timpani terdiri atas dua bagian yaitu pars flaksida dan pars tensa. Pars flaksida merupakan lapisan epidermis dan terdiri dari epitel selapis kuboid. Pars tensa adalah lapisan epidermis dan terdiri dari epitel selapis kuboid.

Telinga tengah, dilapisi oleh selapis epitel gepeng. Di dekat tuba eustachius berangsur berubah menjadi epitel bertingkat silindris bersilia. Tulang – tulang pendengaran ( maleus, incus, dan stapes) memiliki sendi synovial dan dilapisi oleh epitel selapis gepeng. Telinga dalam, sakulus dan utrikulus terdiri dari jaringan ikat yang dilapisi gepeng. Makula, daerah kecil pada dinding sakulus dan utrikulus dengan sel – sel neuroepitel.Makula terdiri atas 2 jenis reseptor dan sel penyokong. Sel reseptor ( sel rambut) terdiri atas satu kinosilium dan streosilia. Sel penyokong berada di antara sel – sel rambut berbentuk silindris. Otolit, endapan kristal di permukaan dan terdiri atas kalsium karbonat. Duktus semisirkularis, daerah reseptor di dalam ampula berbentuk

Page 9: Basic Telinga

tabung panjang dan disebut sebagai krista ampularis.Kupula berbentuk kerucut dan tidak ditutupi otolit. Duktus koklearis terbagi menjadi tiga ruangan yaitu skala vestibularis, media, dan timpani. Sria vaskularis adalah epitel vascular yang terletak pada dinding lateral duktus koklearis dan bertanggungjawab atas komposisi ion di endolimfe. Organ korti mengandung sel rambut sel rambut yang berespons terhadap berbagai frekuensi suara. Sel rambut terdapat pada membrane basiliaris. Barisan streosilia berbentuk w pada bagian luar dan berbentuk v atau linier pada bagian dalam.Tidak terdapat kinosilium. Ujung streosilia terbenam dalam membrane tektorial.