bappnas -fkm - ui 6 des 14

43
DARI SCALING UP NUTRITION (SUN) MOVEMENT KE GERAKAN 1000 HPK : SOLUSI STRATEGIS PERCEPATAN PERBAIKAN GIZI KESEHATAN MASYARAKAT DI INDONESIA oleh: Kedeputian Sumber Daya Manusia dan Kebudayaan Bappenas Disampaikan pada Seminar Gizi Nasional Gerakan Gizi 1000 HPK : Lahirkan Generasi Cerdas Berdaya Saing Global Depok, 6 Desember 2014

Upload: rizky-manda-amalia

Post on 20-Feb-2016

57 views

Category:

Documents


8 download

DESCRIPTION

materi seminar

TRANSCRIPT

Page 1: Bappnas -Fkm - Ui 6 Des 14

DARI SCALING UP NUTRITION (SUN) MOVEMENTKE GERAKAN 1000 HPK : SOLUSI STRATEGIS PERCEPATAN PERBAIKAN GIZI KESEHATAN MASYARAKAT DI INDONESIA

oleh:Kedeputian Sumber Daya Manusia dan Kebudayaan

Bappenas

Disampaikan pada Seminar Gizi Nasional

Gerakan Gizi 1000 HPK : Lahirkan Generasi Cerdas Berdaya Saing Global

Depok, 6 Desember 2014

Page 2: Bappnas -Fkm - Ui 6 Des 14

A. PENDAHULUAN

B. SCALING UP NUTIRION

C. GERAKAN NASIONAL PERCEPATAN PERBAIKAN GIZI (GERAKAN 1000 HPK)

D. STRATEGI GLOBAL DAN NASIONAL UNTUK MENCAPAI PERBAIKAN GIZI

E. PENUTUP

2

SISTEMATIKA

Page 3: Bappnas -Fkm - Ui 6 Des 14

A. PENDAHULUAN

3

Page 4: Bappnas -Fkm - Ui 6 Des 14

178 Million Children Under 5 Suffer from Stunting

Prevalence of

Stunting

Source : The Lancet Maternal and Child Undernutrition Series (2008)

Page 5: Bappnas -Fkm - Ui 6 Des 14

Overlap /indicator group

Under-five stunting≥20%, WRA anaemia≥20%, Adult overweight ≥35%

Number of countries

Total Population (millions)

Countries

Under-five stunting only

3 194 Ethiopia, Rwanda, Viet Nam

WRA anaemia only

3 102 Senegal, Sri Lanka, Thailand

Adult overweight only

12 873 Argentina, Brazil, Chile, Colombia, Costa Rica, Germany, Mexico, Paraguay, Peru, The former Yugoslav Republic of Macedonia, United States of America, Uruguay

Under-five stunting and WRA anaemia only

47 2758 Angola, Bangladesh, Benin, Bhutan, Burkina Faso, Burundi, Cambodia, Central African Republic, Chad, Comoros, Congo (Republic of the), Cote d’Ivoire, Democratic People’s Republic of Korea, Democratic Republic of the Congo, Djibouti, Eritrea, Gambia, Ghana, Guinea, Guinea-Bissau, Haiti, India, Indonesia, Kenya, Lao People’s Democratic Republic, Liberia, Madagascar, Malawi, Mali, Mozambique, Myanmar, Namibia, Nepal, Niger, Nigeria, Pakistan, Philippines, Sierra Leone, Somalia, Sudan, Tajikistan, Timor-Leste, Togo, Uganda, United Republic of Tanzania, Zambia, Zimbabwe

5

COUNTRIES WITH OVERLAPING UNDERFIVE STUNTING, ANEMIA IN WOMEN OF REPRODUCTIVE AGE, AND ADULT OVERWEIGHT(1)

Page 6: Bappnas -Fkm - Ui 6 Des 14

Overlap/indicator group

Under-five stunting≥20%, Under-five wasting≥5%, Under-five overweight ≥7%

Number of countries

(Total: 193)

Total population (millions)

Countries

Stunting overweight only

7 45 Armenia, Bolivia, Equatorial Guinea, Lesotho, Malawi, Rwanda, Swaziland

Wasting and overweight only

2 70 Republic of Moldova, Thailand

Stunting, wasting and overweight

17 468 Albania, Azerbaijan, Benin, Bhutan, Botswana, Comoros, Djibouti, Egypt, Indonesia, Iraq, Libya, Mozambique, Papua New Guinea, Sao Tome and Principe, Sierra Leone, Syria, Zambia

Below cut-off for all three indicators

10 1914 China, Colombia, Germany, Jamaica, Jordan, Republic of Korea, Saint Lucia, Tuvalu, United States of America, Venezuela

Total with data

117 5842

6

Indicator Source: United Nations Children’s Fund, World Health Organization, The World Bank. UNICEF-WHO-The World Bank: 2013 Joint child malnutrition estimates -Levels and trends. UNICEF, New York; WHO, Geneva; The World Bank, Washington, DC; 2014. Data are from 2005-2013.

COUNTRIES WITH OVERLAPING STUNTING, WASTING, AND OVERWEIGHT IN UNDERFIVE (2)

Page 7: Bappnas -Fkm - Ui 6 Des 14

B. SCALING UP NUTRITION (SUN) MOVEMENT

7

Page 8: Bappnas -Fkm - Ui 6 Des 14

GERAKAN SCALING UP NUTRITION (SUN) DI TINGKAT GLOBAL

Menyatukan komponen pemerintah, masyarakat madani, donor, PBB, swasta dan peneliti/akademisi dalam upaya perbaikan gizisecara kolektif.

54 member

countries

Page 9: Bappnas -Fkm - Ui 6 Des 14

• SUN Movement merupakan respon negara-negara di duniaterhadap kondisi status gizi di sebagian besar negaraberkembang dan akibat kemajuan yang tidak merata dalampencapaian MDGs khususnya pada Tujuan I C yaitumenurunkan hingga setengahnya proporsi penduduk yangmenderita kelaparan dalam kurun waktu 1990-2015.

• Gerakan ini diinisiasi oleh Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB)dibawah koordinasi Sekretaris Jenderal PBB, merupakanupaya global dari berbagai negara dalam rangka memperkuatkomitmen dan rencana aksi percepatan perbaikan gizi.

• Penanganan gizi sejak 1.000 hari (dari 270 hari masakehamilan hingga anak usia 2 tahun (730 hari))

9

SUN MOVEMENT

Page 10: Bappnas -Fkm - Ui 6 Des 14

• SUN mendukung upaya suatu negara untuk melakukanpercepatan perbaikan gizi dan mengadvokasi adanyaharmonisasi dan penyelarasan keuangan.

• SUN menyatukan berbagai stakeholder.

• SUN mempromosikan intervensi gizi langsung (spesifik)dan tidak langsung (sensitif) di berbagai sektor sepertipertanian, air bersih dan sanitasi, pendidikan, sosial, danberbagai program pembangunan lainnya.

• SUN memastikan adanya komponen pemberdayaanperempuan dalam berbagai kebijakan dan kegiatan SUN.

GERAKAN SCALING UP NUTRITION (SUN) DI TINGKAT GLOBAL (2)

Page 11: Bappnas -Fkm - Ui 6 Des 14

SUN Global

Stewardship

SUN Global

networks

SUN Countries

UN Secretary

General

SUN Lead

Group

SUN

Secretariat

Country

Donor

UN

Civil

societyBusiness

Knowledge

Government

SUN focal point

Donor

UN

CSOs Business

Knowledge

Government

Multi-sector

Multi-stakeholder

platform

GERAKAN SCALING UP NUTRITION (SUN) DI TINGKAT GLOBAL (3)

Page 12: Bappnas -Fkm - Ui 6 Des 14

SUN Movement Lead Group

NAMIBIA

NEPAL

MOZAMBIQUE

BANGLADESH

PERU

TANZANIA

AFRICAN UNION

COMMISSION

NIGERIA

INDONESIA

CANADA

PERANCIS

LATVIA

AMERIKA

SERIKAT

BRAC MSF

IRLANDI

A

BRAZIL

CARE-

USA

INDIA

WFP

WORLD BANK

BILL &

MELINDA GATES GAINMRFCJ

UNICEF

UN

UNILEVER

UN SYSTEM

Pri

vate

secto

r

Page 13: Bappnas -Fkm - Ui 6 Des 14

C. GERAKAN NASIONAL PERCEPATAN PERBAIKAN GIZI (GERAKAN 1000 HPK)

13

Page 14: Bappnas -Fkm - Ui 6 Des 14

INDONESIA SEBAGAI BAGIAN SUN MOVEMENT

• Indonesia telah menjadi bagian dari SUN Movement melalui surat keikutsertaan dari Menteri Kesehatan kepada Sekjen PBB pada bulan Desember 2011.

Saat ini jumlah negara yang bergabung dalam Gerakan SUN sebanyak 54 negara, termasuk Indonesia.

• Sekjen PBB telah menunjuk Deputi Bidang SDM dan Kebudayaan Bappenas menjadi anggota Lead Group SUN Movement.

14

Sebagai anggota Lead Group Global SUN Movement, Indonesia berkewajiban melaporkan perkembangan Gerakan 1000 HPK kepada Sekretariat SUN Movement di PBB, yang dilakukan melalui teleconference secara berkala dan pelaksanaan annual meeting di Kantor PBB New York.

Page 15: Bappnas -Fkm - Ui 6 Des 14

15

PENERAPAN SUN MOVEMENTDI INDONESIA

SUN Movement diIndonesia di terapkandalam PeraturanPresiden No. 42 Tahun2013 tentang GerakanNasional PercepatanPerbaikan Gizi

Page 16: Bappnas -Fkm - Ui 6 Des 14

Visi, Misi dan Sasaran

VisiTerpenuhinya kebutuhan pangan dan gizi untuk memenuhi hak danberkembangnya potensi ibu dan anak

Misi1. Menjamin kerjasama antar berbagai pemangku kepentingan untuk

memenuhi kebutuhan pangan dan gizi setiap ibu dan anak2. Menjamin dilakukannya pendidikan gizi secara tepat dan benar untuk

meningkatkan kualitas asuhan gizi ibu dan anak

Sasaran 20251. Menurunkan proporsi anak balita yang stunting sebesar 40 persen 2. Menurunkan proporsi anak balita yang menderita kurus (wasting) kurang dari 5 persen.3. Menurunkan anak yang lahir berat badan rendah sebesar 30 persen4. Tidak ada kenaikan proporsi anak yang mengalami gizi lebih5. Menurunkan proporsi ibu usia subur yang menderita anemia sebanyak 50 persen6. Meningkatkan prosentase ibu yang memberikan ASI ekslusif selama 6 bulan paling kurang 50

persen

Page 17: Bappnas -Fkm - Ui 6 Des 14

Karena fokus SUN Movement pada 1000 HPK, maka disebut juga Gerakan 1000 HPK

PRINSIP DASAR INTERVENSI DALAM GERAKAN 1000 HPK

1. Intervensi Fokus pada 1000 Hari PertamaKehidupan (1000 HPK), yaitu dimulai dari 270hari masa kehamilan hingga anak usia 2 tahun(730 hari).

2. Intervensi didasarkan kepada bukti (evidencebased)

3. Intervensi harus dilakukan lintas sektormelibatkan pemerintah dan swasta

17

Page 18: Bappnas -Fkm - Ui 6 Des 14

STRATEGI NASIONAL

1. Tahap Pertama: Membangun komitmen dan kerjasama antarpemangku kepentingan.

2. Tahap Kedua:Mempercepat pelaksanaan Gerakan Nasional Percepatan Perbaikan Gizi, meningkatkan efektifitas dan meningkatkan sumber pembiayaan.

3. Tahap Ketiga: Memperluas pelaksanaan program, meningkatkan kualitaspelaksanaan dan memelihara kesinambungan kegiatanuntuk mencapai indikator dampak yang sudah disepakati.

18

Page 19: Bappnas -Fkm - Ui 6 Des 14

Pembentukan Gugus Tugas

19

Tingkat Nasional:Pembentukan gugus tugas Gerakan Nasional Percepatan Perbaikan Gizimelalui Peraturan Presiden No. 42 Tahun 2013.Gugus tugas berkedudukan di bawah dan bertanggung jawab kepadaPresiden, dipimpin oleh Menkokesra dengan anggota menteri terkait.Gugus tugas dalam pelaksanaan tugasnya dibantu oleh Tim Teknis.

Tingkat DaerahPemerintah Daerah Provinsi dan kabupaten dan kota mengintegrasikangugus tugas 1000 HPK ke Badan Ketahanan Pangan dan Gizi yang ada.Gugus tugas di tingkat daerah menyusun rencana dan program kerjadengan mengacu pada kebijakan nasional 1000 HPK yangdiintegrasikan dengan RADPG.Anggota gugus tugas daerah terdiri dari Pemerintah, Perguruan Tinggi,Organisasi Profesi, Organisasi Kemasyarakatan, Organisasi Keagamaan,LSM, pelaku usaha, dan anggota masyarakat.

Page 20: Bappnas -Fkm - Ui 6 Des 14

20

TIM AHLI

POKJA I:Perencanaan

dan Penganggaran

POKJA II:Kampanye Nasional &

Daerah

POKJA III: Advokasi

dan Sosialisasi

Lintas Sektor dan Lintas Lembaga

POKJA IV:Pelatihan

POKJA V: Kemitraan

Gugus Tugas Gerakan Nasional Percepatan Perbaikan Gizi(Tim Gerakan 1000 HPK)

TIM PENGARAH

TIM TEKNIS

Page 21: Bappnas -Fkm - Ui 6 Des 14

PEMERINTAHPEMDA

inisiator, fasilitator dan

motivator

MITRA PEMBANGUNAN

memperkuatkolaborasi

DUNIA USAHA

pengembangan produk

MEDIA MASSA

menyebarluaskaninformasi terkaitpangan dan gizi

secara terusmenerus

ORGANISASI KEMASYARAKATAN

analisa kebijakan sertapelaksana

pada tingkatmasyarakat

UN NETWORK

memperluas dan mengembangka

n kegiatan

ORGANISASI PROFESI & AKADEMISI

Think Tank

PARLEMEN

GERAKANNASIONAL

PERCEPATAN PERBAIKAN GIZI

21

PERAN PEMANGKU KEPENTINGAN

Page 22: Bappnas -Fkm - Ui 6 Des 14

INTERVENSI GIZI SPESIFIK

22

I. Ibu Hamil

Suplementasi besi folat

PMT pada ibu hamil Kurang EnergiKalori (KEK)

Penanggulangan kecacingan

Suplemen kalsium

Pemberian kelambu danpengobatan bagi ibu hamil yang positif malaria

II. Ibu Menyusui

Promosi menyusui

Komunikasi perubahan perilakuuntuk memperbaiki pemberianmakanan pendamping ASI

III. Bayi 0-23 Bulan

Suplementasi zink

Zink untuk manajemendiare

Suplemen vitamin A

Pemberian garam iodium

Pencegahan kurang giziakut

Pemberian obat cacing

Fortifikasi besi dan kegiatansuplementasi

Pemberian kelambu

Page 23: Bappnas -Fkm - Ui 6 Des 14

INTERVENSI GIZI SENSITIF

No Kegiatan

1 Penyediaan air bersih dan sanitasi

2 Ketahanan dan keamanan pangan dan gizi

3 Keluarga Berencana

4 Jaminan Kesehatan Masyarakat

5 Perlindungan Sosial, termasuk PNPM

6 Fortifikasi Pangan

7 Pendidikan gizi masyarakat, termasuk PAUD

8 Intervensi untuk remaja perempuan, termasuk

pemberdayaan perempuan

9 Pengentasan Kemiskinan, termasuk BLT bersyarat/PKH23

Page 24: Bappnas -Fkm - Ui 6 Des 14

PELAKSANAAN & RENCANA KEGIATAN GERAKAN 1000 HPK

1. Telah disusun 2 dokumen pendukung pelaksanaan Gerakan 1000 HPK, yaitu:

a. Kerangka Kebijakan Gerakan Nasional Sadar Gizi Dalam Rangka Seribu Hari Pertama Kehidupan atau Gerakan 1000 HPK

b. Pedoman Perencanaan Program Gerakan 1000 HPK

2. Soft launching dari Gerakan 1000 HPK telah dilakukan oleh Menko Kesratanggal 19 Sept. 2012, dihadiri oleh Menteri Negara PPN/Ka Bappenas, Menteri Kesehatan dan Menteri Pemberdayaan Perempuan danPerlindungan Anak

3. Pelaksanaan Sosialisasi Gerakan 1000 HPK di Pusat dan daerah umumnya dilakukan melalui anggaran Kementerian Kesehatan dan inisiasi pemerintah daerah

4. Penyusunan Peraturan Presiden dalam proses penandatangan Presiden

5. Pelaksanaan advokasi dan sosialisasi Peraturan Presiden pada stakeholders 24

Page 25: Bappnas -Fkm - Ui 6 Des 14

PELAKSANAAN GERAKAN ...... (2)

5. Perlibatan multi-sectoral stakeholders meliputi unsur pemerintah, akademisi, dunia usaha, organisasi profesi, organisasi kemasyarakatandan media massa.

6. Pengintegrasian indikator Gerakan 1000 HPK ke dalam dokumen RAN/RAD-PG dalam bentuk dokumen suplemen RAN/RAD-PG. Fokus pada pengintegrasian program/kegiatan intervensi spesifik dan sensitif.

7. Melakukan identifikasi berbagai Peraturan Perundangan yang mendukung Gerakan 1000 HPK, antara lain RPJMN 2010-2014, UU 40/2004 tentang SJSN, UU 36/2009 tentang Kesehatan, UU 18/2012 tentang Pangan, dan PP 33/2012 tentang Pemberian ASI eksklusif.

8. Costing Plan Gerakan 1000 HPK, meliputi penghitungan rencana pembiayaan intervensi gizi spesifik dan sensitif serta identifikasi kesenjangan antara anggaran yang dibituhkan dengan anggaran yang tersedia.

25

Page 26: Bappnas -Fkm - Ui 6 Des 14

D. STRATEGI GLOBAL DAN NASIONAL MENCAPAI PERBAIKAN GIZI

26

Page 27: Bappnas -Fkm - Ui 6 Des 14

INDIKATOR HASIL 2025

No Indikator Hasil

1. Menurunkan proporsi anak balita yang stunting sebesar 40persen.

2. Menurunkan proporsi anak balilta yang menderita kurus(wasting) kurang dari 5 persen.

3. Menurunkan anak yang lahir berat badan rendah sebesar 30persen.

4. Tidak ada kenaikan proporsi anak yang mengalami gizi lebih.

5. Menurunkan proporsi ibu usia subur yang menderita anemiasebanyak 50 persen.

6. Meningkatkan prosentase ibu yang memberikan ASI ekslusifselama 6 bulan paling kurang 50 persen.

27

Page 28: Bappnas -Fkm - Ui 6 Des 14

SAMBUTAN SEKJEN PBB PADA PEMBUKAAN ICN 2

• Saat ini adalah babak baru untuk mencarijalan keluar dalam menghilangkan isukelaparan dan kekurangan gizi untukselamanya.

• Lebih dari 100 negara berkembang diAfrika, Latin Amerika dan Karibia, sertaAsia Pasifik dan Timur Tengah telahmenyampaikan komitmen untukmengakhiri kelaparan pada tahun 2025.

• 54 negara telah melakukan gerakanpercepatan perbaikan gizi (Scalling upNutrition/SUN) dan mengarusutamakangizi ke dalam pembangunan sosial danekonomi. Diperlukan peningkatanupaya global dan komitmen nasionalmengatasi masalah pangan dan gizi.

28

Selamat bagi negara-negarayang telah menyatakankomitmennya untukDeklarasi Roma untuk Gizidan Kerangka kerjanya

Page 29: Bappnas -Fkm - Ui 6 Des 14

SAMBUTAN DIRJEN WHO PADA ICN 2

• Kebijakan yang cerdas dan kuat untuk mengatur pertanian,produksi pangan dan gizi saat ini makin diperlukan.

• Saat ini di tingkat dunia disparitas sosial yang berdampak padastatus kesehatan dan gizi adalah yang tertinggi dalam sejarah.Ekonomi tumbuh namun kebijakan lebih memihak pada kaum elitdan gagal melindungi kaum miskin. Dunia ini tidak memerlukannegara kaya yang penuh dengan penduduk miskin.

• Kelaparan dan kemiskinan yang diderita jutaan manusia duniaberdampak pada kekurangan gizi, penyakit seperti anemia,gondok, kebutaan, BBLR, dan anak yang kurus dan pendek.Kekurangan gizi menghambat pertumbuhan, perkembangankognitif dan membunuh anak pada hari-hari pertamakehidupannya.

• Produksi pangan tradisional telah digeser oleh industri panganyang murah namun tidak sehat.

• Prevalensi obesiti yang tinggi juga telah menggejala di dunia yangberdampak pada penyakit jantung, diabetes dan cancer.

• Oleh karena itu dunia memerlukan kebijakan yang koherenlintas sektor meliputi pertanian, produksi pangan, distribusidan pemasaranannya dan upaya melindungi lingkungan dankehidupan petani. 29

Dukungan kesepatanilmiah tentang asupanminimum dari zat gizimikro terkait kekurangangizi dan asupanmaksimum yang tidakboleh dilanggar untukterlindung dari penyakitkronis yang disebabkanoleh pola diit.

Page 30: Bappnas -Fkm - Ui 6 Des 14

SAMBUTAN DIRJEN FAO PADA ICN 2

• ICN 2 adalah pertemuan yang dilakukan setelah 22 tahunyang lalu dilakukan di tempat yang sama.

• Dalam 2 dekade 210 juta penduduk dunia terbebas darimasalah kekurangan gizi namun 800 juta masih menderitakelaparan yang hebat; prevalensi stunting dunia turun dari40% ke 25 % tetapi masih sekitar 160 juta anak adalah anakpendek, dan tidak diduga 22 tahun yang lalu penduduk yangmenderita kegemukan naik menjadi 500 juta dewasa saat ini.

• Banyak negara berkembang terutama negara berpenghasilanmenengah menderita double burden of malnutrition, olehkarena itu kita harus mengatur kembali sistem pangan duniayaitu sistem pangan yang sustainable, inclusive, dan yanglebih sehat.

• Untuk itu harus dilakukan upaya bersama antarapemerintah dan dunia usaha serta masyarakat sipiluntuk kepentingan para konsumen pangan terutamauntuk melindungi mereka yang suaranya tidak terdengaryaitu kaum miskin yang menderita kelaparan dankekurangan gizi. 30

Page 31: Bappnas -Fkm - Ui 6 Des 14

• Koordinasi sektor–sektor pemerintah yaitu pertanian, kesehatan,pendidikan dan perlindungan sosial harus mengatur kebijakanbersama yang bertujuan untuk mencapai status gizi yang lebih baik

untuk semua (better nutrition for all).

• Zero hunger yang meresonansikan ketahanan pangan dankecukupan gizi untuk masa depan dunia yang tercakup dalamDeklarasi Roma untuk Gizi, perlu didukung karena merupakanupaya pembaruan untuk mencapai status gizi yang lebih baikuntuk semua.

• Marilah kita bekerjasama sebagai satu generasi manusia yangakan membuat kelaparan dan gizi salah sebagai bagian darisejarah.

31

SAMBUTAN DIRJEN FAO PADA ICN 2 (2)

Page 32: Bappnas -Fkm - Ui 6 Des 14
Page 33: Bappnas -Fkm - Ui 6 Des 14
Page 34: Bappnas -Fkm - Ui 6 Des 14
Page 35: Bappnas -Fkm - Ui 6 Des 14
Page 36: Bappnas -Fkm - Ui 6 Des 14

BAPPENAS Isu Strategis RPJMN 2015-20191. Peningkatan Kesehatan Ibu, Anak, Remaja dan Lansia

2. Percepatan Perbaikan Status Gizi Masyarakat

3. Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan

4. Peningkatan Akses Pelayanan Kesehatan Dasar dan Rujukan yang Berkualitas

5. Pemenuhan Ketersediaan Farmasi, Alat Kesehatan, dan Pengawasan Obat dan Makanan

6. Pemenuhan Sumber Daya Manusia Kesehatan

7. Peningkatan Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat

8. Peningkatan Manajemen, Penelitian dan Pengembangan, dan Sistem Informasi

9. Pengembangan dan Peningkatan Efektifitas Pembiayaan Kesehatan

10. Pengembangan Jaminan Kesehatan Nasional

36

Page 37: Bappnas -Fkm - Ui 6 Des 14

Sasaran/Indikator Status Awal Target 2019

1. Meningkatnya Status Kesehatan dan Gizi Masyarakat

Menurunnya angka kematian ibu per 100.000 kelahiran

hidup

359 (SDKI)

346 (SP 2010)

306

Menurunnya angka kematian bayi per 1.000 kelahiran

hidup

32 24

• Menurunnya prevalensi kekurangan gizi (underweight)

pada anak balita (persen)

19,6 17

• Menurunnya prevalensi stunting (pendek dan sangat

pendek) anak baduta (persen)

32,9 28

Sasaran RPJMN 2015-2019

37

Sasaran/Indikator Status Awal Target 2019

2. Menurunnya Prevalensi Penyakit Menular dan Tidak Menular serta Meningkatnya

Penyehatan Lingkungan

Prevalensi tuberculosis (Tb) per 100.000 penduduk 297 245

Prevalensi HIV pada populasi dewasa (persen) 0,43 < 0,5

Jumlah Kab/Kota mencapai eliminasi malaria 212 300

Prevalensi tekanan darah tinggi (persen) 25,8 23,4

Prevalensi berat badan lebih dan obesitas penduduk usia

18+ (persen)

28,9 28,9

Prevalensi merokok pada penduduk usia ≤ 18 tahun 7,2 5,4

Page 38: Bappnas -Fkm - Ui 6 Des 14

BAPPENAS

38

Arah Kebijakan 2:

Mempercepat Perbaikan Gizi Masyarakat

Strategi

1. Peningkatan surveilans gizi termasuk pemantauan pertumbuhan;

2. Peningkatan akses dan mutu paket pelayanan kesehatan dan gizi dengan

fokus utama pada 1.000 hari pertama kehidupan, remaja calon pengantin

dan ibu hamil terutama pada kelompok termiskin;

3. Peningkatan promosi perilaku masyarakat tentang kesehatan, gizi, sanitasi,

hygiene, dan pengasuhan;

4. Peningkatan peran masyarakat dalam perbaikan gizi termasuk melalui upaya

kesehatan berbasis masyarakat dan pengembangan anak usia dini holistik

integratif (Posyandu dan Pos PAUD) terutama pada ibu hamil, wanita usia

subur, balita dan anak kelompok termiskin;

5. Penguatan pelaksanaan, dan pengawasan regulasi dan standar gizi; serta

6. Penguatan peran lintas sektor dalam rangka intervensi sensitif dan spesifik

yang didukung oleh peningkatan kapasitas pemerintah pusat, provinsi dan

kabupaten/kota dalam pelaksanaan rencana aksi pangan dan gizi.

Page 39: Bappnas -Fkm - Ui 6 Des 14

E. PENUTUP

39

Page 40: Bappnas -Fkm - Ui 6 Des 14

BAPPENASRome Declaration on

NutritionWe reaffirm that:

1. the elimination of malnutrition is an imperative for health, ethical, political, social and economic reasons

2. nutrition policies should promote a diversified, balanced and healthy diet at all stages of life

3. coordinated action needs to be supported through cross-cutting and coherent policies, programmes and initiatives

4. food should not be used as an instrument for political or economic pressure;

5. volatility of prices of food and agricultural commodities can negativelyimpact food security and nutrition;

6. improvements in diet and nutrition require relevant legislative frameworks

7. nutrition data and indicators need to be improved

8. empowerment of consumers is necessary

9. national health systems should integrate nutrition

10.special attention to women and empower women and girls40

Page 41: Bappnas -Fkm - Ui 6 Des 14

BAPPENASRome Declaration on

Nutrition (1)We commit to:

1. Eradicate hunger and prevent all forms of malnutrition worldwide

2. Increase investments for effective interventions and actions

3. Enhance sustainable food systems by developing coherent public policies from production to consumption and across relevant sectors

4. Raise the profile of nutrition within national strategies, policies, actions plans and programmes, and align national resources accordingly

5. Strengthen human and institutional capacities to address all forms of malnutrition through, inter alia, scientific and socio-economic research and development, innovation and transfer of technologies

41

Page 42: Bappnas -Fkm - Ui 6 Des 14

42

MDGs 2000 – 2015

1Menanggulangi Kemiskinan dan Kelaparan

2Mencapai Pendidikan dasar untuk semua

3Mendorong Kesetaraan Gender dan Pemberdayaan Perempuan

4 Menurunkan Kematian Anak

5 Meningkatkan Kesehatan ibu

6Mengendalikan HIV dan AIDS, Malaria dan Penyakit Menular Lainnya (TB)‏

7Menjamin Kelestarian Lingkungan Hidup

8Mengembangkan Kemitraan pembangunan tingkat global

POST 2015

1 Mengakhiri Kemiskinan

2Memberdayakan Anak Perempuan, KaumPerempuan dan Pencapaian Kesetaraan Gender

3Meningkatkan Mutu Pendidikan dan PenerapanBelajar Seumur Hidup

4 Menjamin Hidup Sehat

5 Menjamin Ketahanan Pangan dan Gizi Baik

6 Menjamin Tersedianya Akses Air Bersih dan Sanitasi

7 Membangun Ketahanan Energi Berkelanjutan

8Menciptakan Lapangan Kerja, Penghidupan Berkelanjutan, dan Pertumbuhan Berkeadilan

9Mengelola Aset Sumber Daya Alam secaraBerkelanjutan

10Meningkatkan Penyelenggaraan Pemerintahan yang baik dan efektif

11Menjamin Kehidupan Bermasyarakat yang Aman dan Damai

12Menciptakan Lingkungan Global yang Kondusifsebagai Katalisator Pembiayaan Jangka Panjang

Page 43: Bappnas -Fkm - Ui 6 Des 14

43