bapa tahu memberi yang baik

2
Bapa Tahu Memberi Yang Baik Oleh: Sunanto Matius 7:11 “Jadi jika kamu yang jahat tahu memberi pemberian yang baik kepada anak-anakmu, apalagi Bapamu yang di sorga! Ia akan memberikan yang baik kepada mereka yang meminta kepada-Nya." Sama seperti siklus pertumbuhan secara jasmani, pertumbuhan kerohanian kita juga dimulai dari menjadi bayi rohani. Tidak ada orang kristen yang lahir baru, kemudian langsung menjadi dewasa tanpa melewati dulu fase menjadi bayi rohani. Seorang bayi tidak bisa menyediakan kebutuhannya sendiri sehingga sangat menggantungkan kepada orang lain untuk memenuhi kebutuhannya tersebut. Anda mungkin masih ingat bagaimana rasanya ketika dulu menjadi bayi rohani dimana semuanya kelihatannya begitu mudah sebab Tuhan sepertinya berinisiatif memenuhi kebutuhan kita. Tetapi tatkala kita mulai bertumbuh dan masuk ke dalam proses pendewasaan maka Tuhan secara perlahan menarik diri dan mengijinkan kita mengalami pergumulan. Tuhan akan mengijinkan kita mengalami proses jatuh bangun agar kita bisa belajar mandiri dan menjadi orang yang dewasa. Walaupun menjadi bayi itu lucu dan menyenangkan tetapi semua orang tua tidak ingin anaknya menjadi bayi terus, demikian juga dengan Bapa kita yang di sorga yang menginginkan anak-anakNya bertumbuh menjadi dewasa sehingga mereka siap untuk menjadi ahli warisNya. Saya masih ingat pada tahun-tahun awal setelah bertobat, Tuhan begitu memberkati hidup saya. Saya hanya perlu bekerja sekitar lima jam seminggu, dari hasil pekerjaan itu saya dapat membayar uang kuliah dan memenuhi kebutuhan hidup. Setelah lulus kuliah saya langsung mendapatkan pekerjaan yang baik dengan pendapatan diatas rata-rata teman seangkatan. Waktu itu saya sudah berencana akan membangun karir yang baik dan kemudian menikah serta hidup bahagia selamanya. Tetapi Tuhan tidak setuju dengan rencana tersebut sebab Dia mengetahui itu bukan yang terbaik yang ingin Dia berikan bagi saya. Tuhan mengetahui sekalipun saya memiliki karir yang baik, kekayaan dan keluarga yang harmonis maka itu tetap tidak akan membahagiakan hidup saya. Tentu saja waktu itu saya tidak menyadari hal itu sehingga menjadi sangat bersedih saat Tuhan mengijinkan saya kehilangan pekerjaan tersebut. Seringkali kita tidak mengerti waktu diijinkan mengalami sebuah pergumulan tetapi setelah proses itu selesai kita pasti akan mengerti. Tuhan tidak menentang kita untuk memiliki jabatan dan harta dunia ini tetapi itu bukan hal utama yang Ia ingin berikan kepada kita. Hal utama yang Ia ingin berikan adalah agar kita memiliki karakterNya yaitu menjadi serupa karakter Kristus. Keberhasilan kita dalam hidup ini ditentukan dari keberhasilan kita untuk memiliki karakter Kristus bukan diukur dari jabatan, popularitas dan materi yang kita miliki. Saat kita berhasil memiliki karakter Kristus itu artinya kita telah mendapatkan harta karun kehidupan yang sejati. Orang-orang kristen yang telah berubah menjadi serupa karakter Kristus tidak akan lagi berambisi untuk mencari jabatan, popularitas atau uang yang banyak sebab mereka telah menemukan kebahagiaan yang sejati. Mereka akan menjadi berkat dan mengalirkan kehidupan ilahi kemanapun mereka pergi. Kata ‘baik’ dalam ayat di atas berasal dari kata ‘Agathos’ yang artinya bukan hanya sekedar baik (good) tetapi baik dalam arti berguna (benefit). Tuhan ingin menjadikan hidup kita berguna dan menjadi berkat bagi banyak orang. Banyak orang kristen yang tidak memahami kebenaran ini sehingga mereka mengartikan kebaikan Tuhan hanya sejauh hal-hal materi. Jika kita mengartikan kebaikan Tuhan hanya sejauh hal-hal materi maka satu saat kita akan kecewa saat diijinkan kehilangan

Upload: calvincaleb

Post on 12-Jan-2016

11 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

free

TRANSCRIPT

Page 1: Bapa Tahu Memberi Yang Baik

Bapa Tahu Memberi Yang BaikOleh: SunantoMatius 7:11 “Jadi jika kamu yang jahat tahu memberi pemberian yang baik kepada anak-anakmu, apalagi Bapamu yang di sorga! Ia akan memberikan yang baik kepada mereka yang meminta kepada-Nya."

Sama seperti siklus pertumbuhan secara jasmani, pertumbuhan kerohanian kita juga dimulai dari menjadi bayi rohani. Tidak ada orang kristen yang lahir baru, kemudian langsung menjadi dewasa tanpa melewati dulu fase menjadi bayi rohani. Seorang bayi tidak bisa menyediakan kebutuhannya sendiri sehingga sangat menggantungkan kepada orang lain untuk memenuhi kebutuhannya tersebut. Anda mungkin masih ingat bagaimana rasanya ketika dulu menjadi bayi rohani dimana semuanya kelihatannya begitu mudah sebab Tuhan sepertinya berinisiatif memenuhi kebutuhan kita. Tetapi tatkala kita mulai bertumbuh dan masuk ke dalam proses pendewasaan maka Tuhan secara perlahan menarik diri dan mengijinkan kita mengalami pergumulan. Tuhan akan mengijinkan kita mengalami proses jatuh bangun agar kita bisa belajar mandiri dan menjadi orang yang dewasa. Walaupun menjadi bayi itu lucu dan menyenangkan tetapi semua orang tua tidak ingin anaknya menjadi bayi terus, demikian juga dengan Bapa kita yang di sorga yang menginginkan anak-anakNya bertumbuh menjadi dewasa sehingga mereka siap untuk menjadi ahli warisNya.

Saya masih ingat pada tahun-tahun awal setelah bertobat, Tuhan begitu memberkati hidup saya. Saya hanya perlu bekerja sekitar lima jam seminggu, dari hasil pekerjaan itu saya dapat membayar uang kuliah dan memenuhi kebutuhan hidup. Setelah lulus kuliah saya langsung mendapatkan pekerjaan yang baik dengan pendapatan diatas rata-rata teman seangkatan. Waktu itu saya sudah berencana akan membangun karir yang baik dan kemudian menikah serta hidup bahagia selamanya. Tetapi Tuhan tidak setuju dengan rencana tersebut sebab Dia mengetahui itu bukan yang terbaik yang ingin Dia berikan bagi saya. Tuhan mengetahui sekalipun saya memiliki karir yang baik, kekayaan dan keluarga yang harmonis maka itu tetap tidak akan membahagiakan hidup saya. Tentu saja waktu itu saya tidak menyadari hal itu sehingga menjadi sangat bersedih saat Tuhan mengijinkan saya kehilangan pekerjaan tersebut. Seringkali kita tidak mengerti waktu diijinkan mengalami sebuah pergumulan tetapi setelah proses itu selesai kita pasti akan mengerti.

Tuhan tidak menentang kita untuk memiliki jabatan dan harta dunia ini tetapi itu bukan hal utama yang Ia ingin berikan kepada kita. Hal utama yang Ia ingin berikan adalah agar kita memiliki karakterNya yaitu menjadi serupa karakter Kristus. Keberhasilan kita dalam hidup ini ditentukan dari keberhasilan kita untuk memiliki karakter Kristus bukan diukur dari jabatan, popularitas dan materi yang kita miliki. Saat kita berhasil memiliki karakter Kristus itu artinya kita telah mendapatkan harta karun kehidupan yang sejati. Orang-orang kristen yang telah berubah menjadi serupa karakter Kristus tidak akan lagi berambisi untuk mencari jabatan, popularitas atau uang yang banyak sebab mereka telah menemukan kebahagiaan yang sejati. Mereka akan menjadi berkat dan mengalirkan kehidupan ilahi kemanapun mereka pergi.

Kata ‘baik’ dalam ayat di atas berasal dari kata ‘Agathos’ yang artinya bukan hanya sekedar baik (good) tetapi baik dalam arti berguna (benefit). Tuhan ingin menjadikan hidup kita berguna dan menjadi berkat bagi banyak orang. Banyak orang kristen yang tidak memahami kebenaran ini sehingga mereka mengartikan kebaikan Tuhan hanya sejauh hal-hal materi. Jika kita mengartikan kebaikan Tuhan hanya sejauh hal-hal materi maka satu saat kita akan kecewa saat diijinkan kehilangan hal tersebut. Bapa akan memberikan kita yang baik dimana Dia akan menjadikan hidup kita berguna bagi orang lain. Untuk dapat berguna dan menjadi berkat bagi orang lain kita harus lebih dulu memiliki karakter Kristus. Oleh karena itu Tuhan akan mengijinkan krisis demi krisis untuk mendewasakan rohani kita. Proses pendewasaan memang tidak mudah dan melibatkan rasa sakit tetapi hasilnya sungguh sangat indah.

Saat ini mungkin ada di antara anda yang tidak mengerti dengan apa yang sedang alami dan kelihatannya hidup anda jauh dari yang disebut baik. Anda sedang mengalami sebuah proses yang sulit dan menyakitkan yang membuat anda meragukan kebaikan Tuhan. Mungkin orang-orang di sekeliling anda menekan dan menghina anda bahwa sia-sia saja untuk tetap berharap kepada Tuhan.    Melalui tulisan ini saya ingin menguatkan anda agar anda tetap berharap kepadaNya sebab Tuhan tidak pernah lalai untuk menggenapi janjiNya. Tetaplah percaya bahwa Bapa kita di surga itu sangat baik dan memiliki rancangan yang indah untuk hidup anda. RancanganNya bukanlah rancangan kecelakaan melainkan rancangan damai sejahtera untuk memberi masa depan yang penuh harapan kepadamu. Bapa sangat mengasihi kita dan kita ini sangat berharga di mataNya sehingga anakNya yang tunggal saja rela diberikanNya

Page 2: Bapa Tahu Memberi Yang Baik

untuk menebus dosa kita. Namun ingatlah bahwa hal terbaik yang Bapa ingin berikan bukanlah materi yang bersifat fana melainkan karakter yang bersifat kekal. Bapa akan memberikan yang baik kepada mereka yang meminta kepadaNya!