bank syariah 1

Post on 30-Oct-2015

82 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • Pengaturan Perbankan Syariah Indonesia

  • *

  • *

  • *LANDASAN HUKUMUU NO 7/92 tentang PerbankanPP no 72/92 tentang Bank Berdasarkan Bagi HasilUU No 10/98 tentang Perubahan UU No 7/92Dicabut dg PP 30/99BANK SYARIAH

  • *Bank Umum Syariah BPR Syariah PBI No.4/1/PBI/2002 tanggal 27 Maret 2002 tentang Perubahan Kegiatan Usaha Bank Umum Konvensional Menjadi Bank Umum Berdasarkan Prinsip Syariah dan Pembukaan Kantor Bank Berdasarkan Prinsip Syariah oleh Bank Umum Konvensional PBI No.6/24/PBI/2004 tanggal 14 Okt 2004 ttg Bank Umum yg Melaksanakan kegiatan usaha berdsrkan Prinsip Syariah.PBI No.7/35/PBI/2005 tgl 29 Sept 2005 ttg perubahan PBI No.6/24/PBI/2004 ttg Bank Umum yg Melaksanakan kegiatan usaha berdsrkan Prinsip SyariahPBI 6/17/PBI/2004 tanggal 1 Juli 2004 tentang BPR Berdsrkan Prinsip Syariah LANDASAN HUKUM.. (lanjutan)

  • *SWBIDPSDPSDPSDSN-MUIDPSBadan Arbritase SyariahIAIPUASIMABtransaksiTransaksi sebatas konsekuensipengawasanPenetapan standarPenyelesaian perselisihanPengawasan, pengaturan & perizinanSWBI: Sertifikat Wadiah Bank IndonesiaIMAB: Investasi Mudharabah Antar BankBUK: Bank Umum KonvensionalBUK: Bank Umum Syariah (BSM&BMI)UUS: Unit Usaha SyariahBPRS: Bank Perkreditan Rakyat SyariahLKSBB: Lembaga Keuangan Syariah Bukan Bank DPS: Dewan Pengawas SyariahDSN: Dewan Syariah NasionalBUKBUSUUKBPRSLKBBSPOSISI BANK SYARIAHDaLaMKEUANGAN INDONESIA

  • Cakupan Regulasi Perbankan: *KelembagaanPendirian BankPembukaan KantorAD, Rencana Kerja, Kepemilikan, Kepengurusan dan SDM Kegiatan Usaha BankJenis Kegiatan dan Pembatasan UsahaSumberdana dan Penyediaan Dana, dllPengelolaan dan Operasional BankKetentuan Kehati-hatian (Prudential Regulations)Pelaporan, Transparansi dan DisclosureTransakasi Pembayaran, Lalu-lintas Giral, Pasar KeuanganPembiayaan Darurat dll Pembinaan dan Pengawasan BankPenilaian Tingkat KesehatanPembinaan dan Pengawasan BankLikuidasi BankCakupan regulasi dan standard perbankan syariah yang telah dihasilkan:

  • Bank Umum berdasarkan Prinsip SyariahBank Perkreditan Rakyat berdasarlan Prinsip SyariahPrinsip Syariah dan Pembukaan Kantor Bank Berdasarkan Prinsip Syariah oleh Bank Umum KonvensionalKualitasPerubahan Kegiatan Usaha Bank Umum Konvensional Menjadi Bank Umum Berdasarkan Aktiva Produktif Bank Syariah (KAP) Bank Umum SyariahKualitas Aktiva Produktif Bank Syariah (KAP) BPR SyariahPenyisihan Penghapusan Aktiva Produktif (PPAP) Bank Umum SyariahPenyisihan Penghapusan Aktiva Produktif (PPAP) BPR SyariahGiro Wajib Minimum (GWM)KliringPasar Uang Antar-bank berdasarkan prinsip Syariah (PUAS)Sertifikat Wadiah Bank Indonesia (SWBI)Fasilitas Pembiayaan Jangka Pendek bagi Bank Syariah (FPJPS)

    12 Peraturan Bank Indonesia

  • Kelembagaan Bank Syariah*Pasal 16 UU No.10 Tahun 1998:Persyaratan dan tatacara pendirian bank umum dan BPR Syariah ditetapkan oleh Bank IndonesiaSK No.32/34/KEP/DIR tanggal 12 Mei 1999 tentang Bank Umum Berdasarkan Prinsip SyariahPBI No. 6/24/PBI/2004 ttg Bank Umum Yang Melaksanakan Kegiatan Usaha Berdasarkan Prinsip Syariah (mencabut SK No.32/34/KEP/DIR tanggal 12 Mei 1999 tentang Bank Umum Berdasarkan Prinsip Syariah)PBI 8/25/PBI/2006 tanggal 5 Oktober 2006 tentang Perubahan atas PBI 6/17/2004 tentang BPR Berdasarkan Prinsip SyariahPBI No. 7/35/PBI/2005 perubahan atas No. 6/24/PBI/2004 ttg Bank Umum Yang Melaksanakan Kegiatan Usaha Berdasarkan Prinsip Syariah.PBI No.8/3/PBI/2006 tanggal 30 Januari 2006 ttg Perubahan Kegiatan Usaha Bank Umum Konv menjadi Bank Umum yang melaksanakan kegiatan usaha berdasarkan Prinsip Syariah dan Pembukaan Kantor Bank yang melaksanakan kegiatan usaha berdasarkan Prinsip Syariah oleh Bank Umum Konvensional.

  • *BENTUK USAHABank Umum SyariahBank Muamalah Indonesia (BMI), Bank Syariah Mandiri (BSM)

    Bank Konvensional Cabang SyariahUnit Usaha Syariah (1 level dibawah Direksi)BNI Syariah, IFI Syariah, Danamon Syariah, Bukopin Syariah, BTN Syariah, HSBC Syariah dsb.

  • *Pembukaan Kantor Bank Syariah oleh Bank Umum KonvensionalPBI No.8/3/PBI/2006 tanggal 30 Januari 2006 ttg Perubahan Kegiatan Usaha Bank Umum Konv menjadi Bank Umum yang melaksanakan kegiatan usaha berdasarkan Prinsip Syariah dan Pembukaan Kantor Bank yang melaksanakan kegiatan usaha berdasarkan Prinsip Syariah oleh Bank Umum Konvensional : wajib membentuk Unit Usaha SyariahPembukaan Kantor Cabang Syariah (KCS)Pembukaan Kt di bawah KCSUnit Syariah (US)Layanan Syariah

  • Alternatif Pengembangan Jaringan Kantor Perbankan Syariah* UUS (unit usaha syariah) US (unit syariah) KCK (kantor cabang konvensional) KCS (kantor cabang syariah) KbKCK (kt pembantu kc konvensional)

    Sheet1

    POLA PENGEMBANGAN JARINGAN PERBANKAN SYARIAH

    1Membuka KCS

    1Pendirian bank syariah baru (BUS, BPRS)2Mengkonversi KCK menjadi KCS

    Pengembangan Jaringan Perbankan Syariah2Konversi bank konvensional menjadi bank syariah3Meningkatkan status KbKCK menjadi KCS

    3Bank umum konvensional membuka UUS4Mengubah KCK yg telah membuka US menjadi KCS

    5Meningkatkan status KbKCK yg telah membuka US menjadi KCS

    Sheet2

    POLA PENGEMBANGAN JARINGAN PERBANKAN SYARIAH

    KCS, KbKCS dengan Pola BRI Unit

    1Pendirian bank syariah baru (BUS, BPRS)1Membuka KCS

    2Mengkonversi KCK menjadi KCS

    Pengembangan Jaringan Perbankan Syariah2Konversi bank konvensional menjadi bank syariah3Meningkatkan status KbKCK menjadi KCS

    3Bank umum konvensional membuka UUS4Mengubah KCK yg telah membuka US menjadi KCS

    5Meningkatkan status KbKCK yg telah membuka US menjadi KCS

    Sheet3

  • *Pembukaan Kantor Bank Syariah oleh Bank Umum KonvensionalPembukaan Kantor Cabang Syariah (KCS) dengan cara:Membuka KCS baruMengubah KC konvensional menjadi KCSMeningkatkan status KCPS menjadi KCS

    Wajib melaksanakan hal-hal sbb:Membentuk Unit Usaha Syariah (UUS)Membentuk Dewan Pengawas Syariah (DPS)Menyisihkan modal kerja unt kegiatan ush berdsrkan prinsip syariah minimum unt mengcover bi ops awal, memenuhi rasio KPMM bagi UUS

  • *Contoh Bagan Organisasi Bank Umum SyariahRUPS / Rapat AnggotaDewan KomisarisDewan Pengawas SyariahDewan AuditDewan DireksiDivisi / UrusanDivisi / UrusanDivisi / UrusanDivisi / UrusanKantor CabangKantor CabangKantor Cabang

  • *Contoh Bagan Organisasi Bank Umum Konvensional yang membuka Kantor Cabang SyariahRUPS / Rapat AnggotaDewan KomisarisDewan Pengawas SyariahDewan AuditDewan DireksiDivisi / UrusanDivisi / UrusanDivisi / UrusanUnit Usaha SyariahKantor Cabang KonvensionalKantor Cabang KonvensionalKantor Cabang SyariahKantor Cabang Syariah

  • *Dewan Pengawas Syariah (DPS) dan Dewan Syariah Nasional (DSN)Dalam rangka menjaga kegiatan usaha bank syariah agar senantiasa berjalan sesuai dengan nilai-nilai syariah

    Penjelasan UU No.10 Tahun 1998 Pasal 6 huruf m :Pokok-pokok ketentuan yang ditetapkan oleh Bank Indonesia memuat antara lain:Kegiatan usaha dan produk-produk bank berdasarkan prinsip syariah;Pembentukan dan tugas Dewan Pengawas SyariahPersyaratan bagi pembukaan kantor cabang yang melakukan kegiatan usaha secara konvensional untuk melakukan kegiatan usaha berdasarkan prinsip syariah.

  • *Dewan Pengawas Syariah (DPS) dan Dewan Syariah Nasional (DSN)DPS wajib mengikuti fatwa dari DSN

    DPS adalah dewan yang ditempatkan di Bank Syariah yang keanggotaannya ditetapkan berdasarkan rekomendasi DSN yang bertugas mengawasi penerapan prinsip syariah dalam kegiatan usaha Bank.

    DSN merupakan dewan yang dibentuk oleh MUI merupakan satu-satunya badan yang mempunyai kewenangan mengeluarkan fatwa syariah terhadap jenis-jenis kegiatan, produk, dan jasa keuangan syariah, serta mengawasi penerapan fatwa dimaksud oleh lembaga-lembaga keuangan di Indonesia

  • *

  • *Kegiatan Usaha dan Produk Bank SyariahPasal 1 angka 13 UU No.10 Th.1998 ttg Perbankan: Prinsip Syariah adalah aturan perjanjian berdasarkan hukum Islam antara bank dan pihak lain untuk penyimpanan dana dan atau pembiayaan kegiatan usaha, atau kegiatan lainnya yang dinyatakan sesuai dengan syariah antara lain pembiayaan berdasarkan prinsip bagi hasil (mudharabah), pembiayaan berdasarkan prinsip penyertaan modal (musyarakah), prinsip jual beli barang dengan keuntungan (murabahah), atau pembiayaan barang modal berdasarkan prinsip sewa murni tanpa pilihan (ijarah), atau dengan adanya pilihan pemindahan kepemilikan atas barang yang disewa dari pihak bank oleh pihak lain (ijarah wa iqtina)

    *