bank, lkbb, dan otoritas jasa keuangan

Upload: aryansyah-grafiti

Post on 02-Nov-2015

51 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

Keterangan tentang LKBB dan Bank

TRANSCRIPT

BANK, LKBB, dan OTORITAS JASA KEUANGAN

Kredit1. Pengertian kreditmempunyai dimensi yang beraneka ragam, dimulai dari arti kata kredityang berasal dari bahasa Yunani credere yang berarti kepercayaan akan kebenaran dalam praktek sehari hari . Pengertian Kredit adalah kemampuan untuk melaksanakan suatu pembelian atau mengadakan suatu pinjaman dengan suatu janji, pembayaran akan dilaksanakan pada jangka waktu yang telah disepakati . (Astiko, Manajemen Perkreditan ( Yogyakarta : andi Offset, 1996 ), hal 5)Pengertian kredit yang lebih mapan untuk kegiatan perbankan di Indonesia telah dirumuskan dalam Undang Undang Pokok Perbankan No. 7 Tahun 1992 yang menyatakan bahwa kriteria adalah penyediaan uang / tagihan yang dapat dipersamakan dengan itu berdasarkan persetujuan / kesepakatan pinjam meminjam antara pihak bank dengan pihak lain yang mewajibkan pihak peminjam untuk melaksanakan dengan jumlah bunga sebagai imbalan.

LKBB1. Pengertian Lembaga Keuangan Bukan Bank adalah suatu badan yang melalui kegiatannya di bidang keuangan dapat menarik atau menyalurkan uang kepada masyarakat. Lembaga keuangan yang paling utama adalah bank. Selain bank, masih ada lembaga keuangan bukan bank (LKBB). Lembaga keuangan bukan bank adalah badan usaha yang bergerak di sektor keuangan, yang secara langsung atau tidak langsung, mengumpulkan dan menyalurkan dana kepada masyarakat. Lembaga keuangan bukan bank tidak diijinkan mengumpulkan dana dalam bentuk tabungan.2. Fungsi Lembaga keuangan bukan bank LKBB mempunyai fungsi di bidang keuangan. Lembaga ini secara langsung atau tidak langsung mengumpulkan dana terutama dengan cara mengeluarkan kertas berharga dan menyalurkan kepada masyarakat terutama guna membiayai investasi perusahaan. Lembaga keuangan berkembang sejak tahun 1972, dengan bertujuan mendorong perkembangan pasar modal serta membantu permodalan kepada perusahaan-perusahaan ekonomi lemah.BANK SENTRAL1. Pengertian Bank Pengertian Bank Sentral adalah sebuah badan keuangan, yang pada umumnya dimiliki pemerintah, serta menjamin agar kegiatan badan-badan keuangan tersebut dapat menciptakan tingkat kegiatan ekonomi yang tinggi dan stabil.Bank sentral di Indonesia adalah Bank Indonesia (BI). Menurut UU RI NO.3 Tahun 2004 Tentang perubahan atas UU. No.3 Tahun 23 Tahun 1999 Tentang Bank Indonesia, Bank indonesia adalah suatu lembaga negara yang mandiri dalam melaksanakan tugas dan wewenangnya, bebas dari pengaruh pemerintah dan atau pihak lain, kecuali untuk hal-hal yang tegas diatur dalam undang-undang.

Informasi harga, yang berarti, transaksi derivatif dapat berfungsi sebagai sarana mencari atau memberikan informasi tentang harga barang komoditi tertentu dikemudian hari (price discovery). Fungsi spekulatif, yang berarti, transaksi derivatif dapat memberikan kesempatan spekulasi (untung-untungan) terhadap perubahan nilai pasar dari transaksi derivatif itu sendiri. Fungsi manajemen produksi berjalan dengan baik dan efisien, yang berarti, transaksi derivatif dapat memberikan gambaran kepada manajemen produksi sebuah produsen dalam menilai suatu permintaan dan kebutuhan pasar pada masa mendatang.

Fungsi Bank1. Penghimpun dana Untuk menjalankan fungsinya sebagai penghimpun dana maka bank memiliki beberapa sumber yang secara garis besar ada tiga sumber, yaitu:Dana yang bersumber dari bank sendiri yang berupa setoran modal waktu pendirian.Dana yang berasal dari masyarakat luas yang dikumpulkan melalui usaha perbankan seperti usaha simpanan giro, deposito dan tabanas.Dana yang bersumber dari Lembaga Keuangan yang diperoleh dari pinjaman dana yang berupa Kredit Likuiditas dan Call Money (dana yang sewaktu-waktu dapat ditarik oleh bank yang meminjam) dan memenuhi persyaratan. Mungkin Anda pernah mendengar beberapa bank dilikuidasi atau dibekukan usahanya, salah satu penyebabnya adalah karena banyak kredit yang bermasalah atau macet.

2. Penyalur dana-dana yang terkumpul oleh bank disalurkan kepada masyarakat dalam bentuk pemberian kredit, pembelian surat-surat berharga, penyertaan, pemilikan harta tetap.

3. Pelayan Jasa Bank dalam mengemban tugas sebagai pelayan lalu-lintas pembayaran uang melakukan berbagai aktivitas kegiatan antara lain pengiriman uang, inkaso, cek wisata, kartu kredit dan pelayanan lainnya.

bank dapat berfungsi sebagai agent of trust, agent of develovment dan agen of services.Penyalur/pemberi Kredit Bank dalam kegiatannya tidak hanya menyimpan dana yang diperoleh, akan tetapi untuk pemanfaatannya bank menyalurkan kembali dalam bentuk kredit kepada masyarakat yang memerlukan dana segar untuk usaha. Tentunya dalam pelaksanaan fungsi ini diharapkan bank akan mendapatkan sumber pendapatan berupa bagi hasil atau dalam bentuk pengenaan bunga kredit. Pemberian kredit akan menimbulkan resiko, oleh sebab itu pemberiannya harus benar-benar teliti2. Agent Of TrustYaitu lembaga yang landasannya kepercayaan. Dasar utama kegiatan perbankkan adalah kepercayaan ( trust ), baik dalam penghimpun dana maupun penyaluran dana. Masyarakat akan mau menyimpan dana dananya di bank apabila dilandasi kepercayaan. Dalam fungsi ini akan di bangun kepercayaan baik dari pihak penyimpan dana maupun dari pihak bank dan kepercayaan ini akan terus berlanjut kepada pihak debitor. Kepercayaan ini penting dibangun karena dalam keadaan ini semua pihak ingin merasa diuntungkan untuk baik dari segi penyimpanan dana, penampung dana maupun penerima penyaluran dana tersebut.

3. Agent Of DevelopmentYaitu lembaga yang memobilisasi dana untuk pembangunan ekonomi. Kegiatan bank berupa penghimpun dan penyalur dana sangat diperlukan bagi lancarnya kegiatan perekonomian di sektor riil. Kegiatan bank tersebut memungkinkan masyarakat melakukan kegiatan investasi, kegiatan distribusi, serta kegiatan konsumsi barang dan jasa, mengingat bahwa kegiatan investasi , distribusi dan konsumsi tidak dapat dilepaskan dari adanya penggunaan uang. Kelancaran kegiatan investasi, distribusi, dan konsumsi ini tidak lain adalah kegiatan pembangunan perekonomian suatu masyarakat.4. Agent Of ServicesYaitu lembaga yang memobilisasi dana untuk pembangunan ekonomi. Disamping melakukan kegiatan penghimpun dan penyalur dana, bank juga memberikan penawaran jasa perbankan yang lain kepada masyarakan. Jasa yang ditawarkan bank ini erat kaitannya dengan kegiatan perekonomian masyarakat secara umum.

Prinsip kegiatan usahaDalam menjalankan kegiatan usahanya, perbankan berpegang pada beberapa prinsip berikut:Prinsip kehati-hatian. Prinsip kehati-hatian adalah suatu prinsip yang menyatakan bahwa bank dalam menjalankan fungsi dan kegiatan usahanya wajib menerapkan prinsip kehati-hatian dalam rangka melindungi dana masyarakat yang dipercayakan padanya. Menurut pasal 2 Undang-undang Republik Indonesia No. 7 tahun 1992 kemudian diubah dengan UU. No. 10 Tahun 1998, perbankan Indonesia dalam melakukan usahanya berasaskan demokrasi ekonomi dengan menggunakan prinsip kehati-hatian. Prinsip kehati-hatian diberlakukan agar bank selalu dalam keadaan sehat dan kadar kepercayaan masyarakat terhadap perbankan tetap tinggi. Dengan ini masyarakat bersedia dan tidak ragu-ragu menyimpan dananya di bank. prinsip kehati-hatian ini harus dijalankan oleh bank selain dananya kepada masyarakat, juga agar bank menjalankan usahanya secara baik dan benar dengan mematuhi ketentuan-ketentuan dan norma-norma hukum yang berlaku dalam dunia perbankan. Dalam pasal 29 dikatakan bahwa bank wajib melakukan kegiatan usaha sesuai dengan prinsip kehati-hatian dan bank dalam memberikan kredit atau pembiayaan berdasarkan prinsip syariah dan melakukan kegiatan usaha lainnya wajib menempuh cara-cara yang tidak merugikan bank dan kepentingan nasabah yang mempercayakan dananya.2. Prinsip kepercayaan. Prinsip kepercayaan adalah suatu prinsip yang menyatakan bahwa usaha bank dilandasi oleh hubungan kepercayaan antara bank dan nasabahnya, baik itu nasabah yang menyimpan dana di bank tersebut maupun nasabah debitor. Dalam pasal 29 UU. No.10 tahun 1998, dikatakan bahwa mengingat bank terutama bekerja dengan dana dari masyarakat yang disimpan pada bank atas dasar kepercayaan, setiap bank perlu terus menjaga kesehatannya dan memelihara kepercayaan masyarakat padanya.3. Prinsip kerahasiaan. Prinsip kerahasiaan Bank adalah prinsip yang mengharuskan atau mewajibkan bank merahasiakan segala sesuatu berhubungan dengan keuangan dan lain-lain dari nasabah bank yang menurut kelaziman dunia perbankan dirahasiakan. Ini penting bagi bank sendiri karena bank memerlukan kepercayaan masyarakat yang menyimpan uangnya di bank. Kepercayaan masyarakat muncul jika bank menjamin bahwa tidak akan ada penyalahgunaan pengetahuan bank tentang simpanannya.

4. Prinsip mengenal nasabah oleh bank. Prinsip mengenal nasabah adalah prinsip yang diterpkan oleh bank untuk mengenal dan mengetahui identitas nasabah, memantau kegiatan transaksi nasabah dan melaporkan setiap transaksi yang mencurigakan. Tujuan yang hendak dicapai dalam penerapan prinsip mengenal nasabah adalah meningkatkan peran lembaga keuangan dengan berbagai kebijakan dalam menunjang praktik lembaga keuangan, menghindari berbagai kemungkinan lembaga keuangan dijadikan ajang tindak kejahatan dan aktivitas ilegal yang dilakukan nasabah, dan melindungi nama baik dan reputasi lembaga keuangan. Prinsip mengenal nasabah yang harus dipatuhi secara ketat. Bank dilarang memberi kredit kepada debitur yang latar belakang dan kegiatan usahanya tidak jelas atau meragukan. prinsip mengenal nasabah ini mencakup juga kemauan (karakter) dan kemampuannya untuk melunasi kredit.Jenis-jenis bank berdasarkan kegiatanya1. Bank SentralMenurut UU No.3 Tahun 2004, Bank Sentral adalah lembaga negara yang mempunyai wewenang untuk mengeluarkan alat pembayaran yang sah dari suatu negara, merumuskan dan melaksanakan kebijakan moneter, mengatur dan menjaga kelancaran sistem pembayaran, mengatur dan mengawasi perbankan serta menjalan fungsi sebagai lender of the last resort.Bank sentral yang dimaksud adalah Bank Indonesia.Bank Indonesia adalah lembaga negara yang independen dalam melaksanakan tugas dan wewenangnya, bebas dari campur tangan pemerintah dan atau pihak lain, kecuali untuk hal-hal yang secara tegas diatur dalam undang-undang ini.a. Tujuan Bank IndonesiaMenurut UU RI No. 3 Tahun 2004 Pasal 7, dijelaskan tujuan Bank Indonesia adalah mencapai dan memelihara kestabilan nilai rupiah.Untuk mencapai tujuan yang dimaksud Bank Indonesia melaksanakan kebijakan moneter secara berkelanjutan, konsisten, transparan, dan harus mempertimbangkan kebijakan umum pemerintah di bidang perekonomian.

b. Tugas Bank IndonesiaBerdasarkan UU No. 3 Tahun 2004, Bank Indonesia mempunyai tugas sebagai berikut:(1) menetapkan dan melaksanakan kebijakan moneterDalam rangka menetapkan dan melaksanakan kebijakan moneter, Bank Indonesia berwenang:(a) menetapkan sasaran moneter dengan memerhatikan sasaran laju inflasi;(b) melakukan pengendalian moneter dengan menggunakan cara-cara yang termasuk tetapi tidak terbatas pada:- operasi pasar terbuka di pasar uang baik rupiah maupun valuta asing- penetapan tingkat diskonto- penetapan cadangan wajib minimun- pengaturan kredit atau pembiayaan

Cara-cara pengendalian moneter dapat dilaksana-kan juga berdasarkan prinsip syariah.Pelaksanaan ketentuan tersebut ditetapkan Peraturan Bank Indonesia.(2) mengatur dan menjaga kelancaran sistem pembayaranDalam rangka mengatur dan menjaga kelancaran sistem pembayaran, bank Indonesia berwenang:(a) melaksanakan dan memberikan persetujuan dan izin atas penyelenggaraan jasa sistem pembayaran,(b) mewajibkan penyelenggara jasa sistem pembayaran untuk menyampaikan laporan tentang kegiatannya.Pelaksanaan kewenangan di atas ditetapkan dengan Peraturan Bank Indonesia.

(3) mengatur dan mengawasi bankDalam rangka melaksanakan tugas mengatur dan mengawasi bank, Bank Indonesia menetapkan peraturan, memberikan dan mencabut izin atas kelembagaan dan kegiatan usaha tertentu dari bank, melaksanakan pengawasan bank dan mengenakan sanksi terhadap bank sesuai dengan peraturan Bank Indonesia.

2. Bank Umum

Pengertian bank umum menurut Peraturan Bank Indonesia No. 9/7/PBI/2007 adalah bank yang melaksanakan kegiatan usaha secara konvensional dan atau berdasarkan prinsip syariah yang dalam kegiatannya memberikan jasa dalam lalu lintas pembayaran. Jasa yang diberikan oleh bank umum bersifat umum, artinya dapat memberikan seluruh jasa perbankan yang ada. Bank umum sering disebut bank komersial (commercial ban).

Bank umum mempunyai banyak kegiatan, Adapun kegiatan-kegiatan bank umum yang utama antara lain:a) menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk giro, deposito, sertifikat deposito, dan tabungan;b) memberikan kredit;c) menerbitkan surat pengakuan utang;d) memindahkan uang, baik untuk kepentingan nasabah maupun untuk kepentingan bank itu sendiri;e) menerima pembayaran dari tagihan atas surat berharga dan melakukan perhitungan atau dengan pihak ketiga;f) menyediakan tempat untuk menyimpan barang dan surat berharga; dang) melakukan penempatan dana dari nasabah ke nasabah lainnya dalam bentuk surat berharga yang tidak tercatat di bursa efek.

3. Bank Perkreditan Rakyat (BPR)BPR adalah bank yang melaksanakan kegiatan usaha secara konvensional atau berdasarkan prinsip syariah yang dalam kegiatannya tidak memberikan jasa dalam lalu lintas pembayaran. Kegiatan BPR jauh lebih sempit jika dibandingkan dengan kegiatan bank umum.BPR dalam melakukan kegiatannya tidak sama dengan kegiatan yang dilakukan oleh bank konvensional (bank umum). Ada kegiatan-kegiatan yang tidak boleh dilakukan oleh BPR, yaitu:a) menerima simpanan berupa giro,b) mengikuti kliring,c) melakukan kegiatan valuta asing,d) melakukan kegiatan perasuransian.

Adapun bentuk kegiatan yang boleh dilakukan oleh BPR meliputi hal-hal berikut ini.a) Menghimpun dana dalam bentuk simpanan tabungan dan simpanan deposito.b) Memberikan pinjaman kepada masyarakat.c) Menyediakan pembiayaan dan penempatan dana berdasarkan prinsip syariah.

Jenis-jenis bank berdasarkan kepemilikanApabila ditinjau dari segi kepemilikannya, jenis bank terdiri atas bank milik pemerintah, bank milik swasta nasional, dan bank milik swasta asing.1. Bank Milik PemerintahBank pemerintah adalah bank di mana baik akta pendirian maupun modalnya dimiliki oleh pemerintah, sehingga seluruh keuntungan bank dimiliki oleh pemerintah pula. Contohnya Bank Rakyat Indonesia (BRI), Bank Mandiri. Selain itu ada juga bank milik pemerintah daerah yang terdapat di daerah tingkat I dan tingkat II masing-masing provinsi. Contoh Bank DKI, Bank Jateng, dan sebagainya.

2. Bank Milik Swasta NasionalBank swasta nasional adalah bank yang seluruh atau sebagian besar modalnya dimiliki oleh swasta nasional serta akta pendiriannya pun didirikan oleh swasta, begitu pula pembagian keuntungannya juga dipertunjukkan untuk swasta pula. Contohnya Bank Muamalat, Bank Danamon, Bank Central Asia, Bank Lippo, Bank Niaga, dan lain-lain.

3. Bank Milik AsingBank jenis ini merupakan cabang dari bank yang ada di luar negeri, baik milik swasta asing atau pemerintah asing. Kepemilikannya dimiliki oleh pihak luar negeri. Contohnya ABN AMRO bank, City Bank, dan lain-lain.

4. Bank campuranadalah bank yang sebagian modalnya dimiliki pemerintah dan sebagian lain dimiliki swasta. Contohnya, BNI, Bank Mandiri, dan BRIiii. Deposito (time deposit)Deposito adalah simpanan pada bank yang penarikkannya hanya dapat dilakukan sesudah jangka waktu tertentu, menurut perjanjian antara penyimpan dan bank.

iv. Deposit on callDeposit on call adalah simpanan pada bank yang pengambilannya dapat dilakukan sewaktu-waktu, tetapi sebelum melakukan pengambilan, pihak penyimpan harus memberitahukan kapan akan melakukan pengambilan kepada bank.

b. Produk Kredit AktifProduk perbankan yang termasuk produk kredit aktif adalah kecil rekening koran, kredit aksep, dan kredit remburs.i. Kredit rekening koranKredit rekening koran adalah kredit yang dapat diambil sesuai dengan kebutuhan piminjam (debitur) dengan jaminan surat berharga, barang yang tersedia dalam gudang peminjaman, serta penyerahan barang-barang bergerak atau tidak bergerak.ii. Kredit aksepKredit aksep adalah pinjaman yang diberikan dengan cara mengeluarkan wesel serta dapat diperdagangkan oleh pemegangnya.

iii. Kredit remburs (letter of kredit)Kredit remburs adalah pembayaran atas barang-barang yang diimpor dari luar negari. Pembayaran atas impor barang untuk sementara dilakukan oleh bank. Setelah importir mendapat hasil, ia harus membayar pada bank sesuai perjanjian semula

c. Produk berupa Jasa Lalu Lintas MoneterProduk perbankan yang termasuk produk jasa lalu lintas moneter adalah pengiriman atau transfer yang, inkaso, diskonto, delegasi kredit, jual beli cek perjalanan, kartu kredit dan ATM.i. Pengiriman atau transfer uang.Transfer adalah pengiriman uang dari suatu cabang bank ke cabang lain bank tersebut atu ke bank lain atas amanat nasabah, baik nasabah yang mempunyai rekening maupun nasabah yang tidak tetap (working customers) yang ditunjukan untuk diri pemberi amanat atau orang lain di dalam negeri dan luar negeri. Tranfer merupakan salah satu pelayanan jasa dalam bidang lalu lintas pembayaran. Manfaat transfer bagi nasabah adalah :- membantu kelancaran transaksi perdagangan- membantu pelaksanaan pembayaran uang akomodasi

Sementara, manfaat transfer bagi bank adalah :- menambah jumlah modal yang dimilikinya- memperbesar volume peredaran uang.- partisipasi dalam rangka memperlancar peredaran uang di masyarakat.ii. Inkaso (collection)Inkaso adalah kuasa oleh perusahaan atau perseorangan kepada bank untuk penagihan piutang meupun pembayaran kepada pihak lain (dalam dan luar negeri), baik dalam bentuk rupiah maupun mata uang asing. Atas jasa ini bank mendapat keuntungan sebesar nota inkaso yang telah disepakati.Objek inkaso adalah wesel (draft), cek atau dividen surat undian, kuitansi dan nota-nota tagihan lainnya inkaso bermanfaat untuk mempermudah nasabah dalam melakukan tagihan kepada pihak lain, karena nasabah tidak harus datang sendiri dalam melakukan penagihan karena sudah diwakili oleh pihak bank.

INKASO

iii. DiskontoDiskonto adalah pemberian jasa atas pembelian dan penjualan surat-surat berharga yang dijamin oleh bank yang bersangkutan.iv. Delegasi kredit (banker orders)Delegasi kredit adalah pemberian kuasa dari seseorang atau badan hukum untuk melaksanakan pembayaran kepada seseorang atau badan hukum lain secara berkala. Kuasa yang diberikan misalnya untuk membayar rekening listrik, telepon dan sebagainya.

v. Kartu kredit (credit card)Kartu kredit adalah alat pembayaran pengganti uang atau cek, yang dapat digunakan untuk membayar pembelian di toko, menginap di hotel, maupun tempat-tempat lain yang menyediakan pelayanan pembayaran dengan kartu kredit tersebut. Secara teknis, kartu kredit berfungsi sebagai sarana pemindah bukuan dalam melakukan pembayaran suatu transaksi. Contoh : kartu kredit Fix dan Fast dari Danamon, kartu kredit Bank Niaga, kartu kredit BCA, kartu kredit BNI dan lain-lain.vi. Anjungan tunai mandiri (ATM)Anjungan tunai mandiri adalah kartu yang diberikan oleh bank kepada nasabah yang dapat digunakan untuk menarik dana yang dimilikinya dengan cara memasukkan kartu tersebut pada mesin yang tersedia di anjungan tunai mandiri pemilik kartu ATM memasukkan kartunya pada mesin ATM dan untuk pengamanannya, masing-masing nasabah memiliki PIN (personal identification number)

vii. Jual beli cek perjalanan (travellers cheque)Travellers cheque atau cek perjalanan adalah cek yang dikeluarkan oleh bank sebagai pengganti uang tunai untuk dipergunakan sebagai alat pembayaran dalam perjalanan, bepergian, atau rekreasi baik di dalam negeri maupun di luar negeri. Travellers cheque memiliki beberapa keuntungan baik bagi nasabah maupun bagi bank yang mengeluarkannya.

TRAVELLER CHEQUE

2. Jenis-jenis kreditMacam-macam Kredit atau Jenis-jenis KreditMacam-macam kredit dibedakan berdasarkan sudut pendekatan yang kita lakukan, yaitu berdasarkan tujuan kegunaannya, jangka waktu, macam, sektor perekonomian, agunan, golongan ekonomi, serta penarikan dan pelunasan.Macam-macam kredit berdasarkan tujuan atau kegunaannya, yaitu :kredit konsumtif yaitu kredit yang dipergunakan untuk kebutuhan sendiri bersama dengan keluarganya, seperti kredit mobil dan rumah yang akan digunakan sendiri bersama keluarganya. Kredit ini sangat tidak produktif.Kredit modal kerja atau kredit perdagangan ialah kredit yang akan dipergunakan untuk menambah modal usaha debitur. Kredit ini sanagat produktif.Kredit investasi adalah kredit yang dipergunakan untuk investasi produktif, akan tetapi baru akan menghasilkan dalam jangka waktu yang relatif lama. Kredit ini biasanya diberikan grace period, misalnya kredit bagi perkebunan kelapa sawit dan lain sebagainya.

Macam-macam kredit berdasarkan jangka waktu, yaitu :Kredit jangka pendek yaitu kredit yang memiliki jangka waktu paling lama satu tahun saja.Kredit jangka menengah ialah kredityang memiliki jangka waktuantara satu sampai tiga tahun.Kredit jangka panjang adalah kredityang memiliki jangka waktulebih dari tiga tahun.Macam-macam kredit berdasarkan macamnya, yaitu :Kredit aksep merupakan kredit yang diberikan oleh bank yang pada hakikatnya hanya berupa pinjaman uang, biasanya sebanyak plafond kredit (L3 atau BMPK)-nya.Kredit penjual adalah kredit yang diberikan oleh penjual kepada pembeli, artinya barang telah diterima pembayaran kemudian, contohnya Usance L/C.Kredit pembeli ialah pembayaran telah dilakukan kepada penjual, tetapi barangnya diterima belakangan atau pembelian dengan uang muka, misalnya red clause L/C.

Macam-macam kredit berdasarkan sektor perekonomian, yaitu :Kredit pertanian ialah kredityang pemberiannyakepada perkebunan, peternakan dan perikanan.Kredit perindustrian merupakan kredit yang disalurkan kepada beraneka macam industri kecil, menengah dan besar.Kredit pertambangan yaitu kredityang pemberiannyakepada beraneka macam pertambangan.Kredit ekspor-impor adalah kredit yang diberikan kepada eksportir dan atau importir beraneka barang.Kredit koperasi yaitu kredityang pemberiannyakepada jenis-jenis koperasi.Kredit profesi ialah kredit yang pemberiannya kepada beraneka macam profesi, seperti dokter dan guru.

3. Syarat-syarat kredit.: Karakter (Character)Pemberian kredit yang dilakukan oleh bank mempertimbangkan karakter pemohon untuk mencegah resiko yang tidak diinginkan oleh bank, seperti debitur gagal melunasi pinjaman, atau bahkan ngemplang alias lari dari kewajiban. Pihak bank akan menelusuri terlebih dahulu seluruh kebiasaan dan kepribadian pemohon sebelum memberikan pinjaman..: Kemampuan (Capacity)Bank akan selektif memberikan pinjaman hanya kepada pemohon yang dianggap layak. Bank akan memastikan secara berhati-hati apakah pemohon benar-benar dianggap memiliki kemampuan untuk melunasi pinjaman yang diberikan. Terkait hal ini, pastikan angsuran pinjaman Anda tidak melebihi 30% penghasilan bulanan atau kebutuhan dapur rumah tangga Anda akan terancam.

.: Jaminan (Collateral)Semakin tinggi nilai agunan yang dijaminkan ke bank, maka akan semakin besar peluang Anda untuk memperoleh pinjaman. Apabila debitur di kemudian hari ternyata tidak sanggup melunasinya, maka agunan tersebut akan dijual oleh bank sebagai bentuk ganti pelunasan. Agunan yang dapat dijaminkan dapat berupa tanah, rumah, mobil, motor, emas ataupun surat-surat berharga..: Modal (Capital)Semakin banyak saldo tabungan, deposito dan aset investasi Anda lainnya, akan semakin meringankan langkah bank untuk mencairkan dana pinjamannya kepada Anda. Dalam beberapa kasus, bisa saja bank berbaik hati menawarkan suku bunga yang lebih rendah dibandingkan tingkat suku bunga yang berlaku.

.: Kondisi Ekonomi (Condition of Economy)Apabila bank selaku kreditur memperkirakan perekonomian akan baik di masa mendatang, maka pinjaman kemungkinan besar dapat diberikan. Sebaliknya, jika perekonomian dirasa akan memburuk di kemudian hari, maka bank akan enggan mencairkan dananya. Ada beberapa kondisi standar yang wajib dipenuhi seperti batas waktu pinjaman, persyaratan usia dan jumlah pinjaman minimal. Kondisi ini dapat berbeda-beda antara satu bank dengan bank lainnya.

kredit juga mempunyai syarat lainnya yaitu syarat kredit 3R1. ReturnsDalam pemberian kredit harus mempertimbangkan penilaian atas hasil yang akan dicapai oleh debitur setelah mendapatkan pinjaman atau kredit, apakahhasil usahanya akan mampu menutup pinjamannya, bahkan memungkinkan untuk berkembang terus.2. RepaymentDalam pemberian kredit, selain mempertimbangkan unsure returns, harus juga mempertimbangkan kemampuan, jadwal, serta jangka waktu pengembalian kredit yang tepat.3. Risak and Bearing AbilityDalam pemberian kredit juga perlu mempertimbangkan sejauh mana daya tahan debitur untuk menanggung resiko, apabila terjadi sesuatu hal yang dikemudian hari yang menyebabkan debitur tersebut mengalami kegagalan usaha. (sumber : dikutip dari buku)4. Kebaikan dan keburukan kredita. Kebaikan kredit1. Meningkatkan produktivitas modalPemilik modal dapat meningkatkan produktivitas modal dengan meminjamkan uangnya kepada pengusaha yang memerlukannya sehingga produksi meningkat.2. Memperlancar tukar-menukarDengan kredit timbul alat pembayaran baru berupa uang giral dan wesel sehingga pengusaha dapat memenuhi keperluannya menggunakan uang giral tersebut.3. Meningkatkan peredaran barangBarang yang diperjualbelikan dapat dibayar dengan uang giral atau dibeli secara kredit sehingga jumlah barang yang diperjualbelikan bertambah dan peredaran uang meningkat.b. Keburukan kredit1. Hidup konsumtif, artinya orang terdorong untuk melakukan transaksi yang terjadi di luar batas kemampuan ekonominya dengan cara membeli barang-barang konsumsi.2. Jumlah uang yang beredar bertambah (inflasi), artinya kredit akan memperbesar jumlah uang yang beredar dalam masyarakat yang berakibat harga-harga naik (nilai uang turun).3. Spekulasi, artinya dengan mengharapkan untung yang besar pengusaha membeli atau memperbesar usaha dengan cara meminjam. Akibat buruk akan terjadi bila perusahaan ternyata mengalami kerugian. Perusahaan tidak mampu lagi melunasi segala kewajibannya.3. Produk dan Jenis lembaga keuangan bukan bank.Lembaga Keuangan Bukan Bank mencakup lembaga pembiayaan pembangunan, lembaga perantara penerbitan dan perdagangan surat-surat berharga, asuransi, serta leasing.1. Lembaga Pembiayaan Pembangunan dan Lembaga Perantara Penerbitan serta Perdagangan Surat Berharga.Lembaga-lembaga ini menghimpun dana dari dalam dan luar negeri dengan jalan mengeluarkan surat atau kertas-kertas berharga, melaksanakan usaha sebagai makelar dan komisioner serta pedagang dalam pasar uang serta pasar modal. Surat berharga adalah surat pengakuan utang , wesel, saham, obligasi, sekuritas kredit, atau setiap derivatif, atau kepentingan lain, atau suatu kewajiban dari penerbit dalam bentuk yang selalu diperdagangkan dalam pasar modal dan pasar uang. Badan usaha yang sudah mendapat izin usaha sebagai perantara penerbitan dan perdagangan surat berharga, antara lain PT. Danareksa, PT. Multinasional Finance Corporation. Kemudian badan usaha yang mendapatkan izin usaha sebagai lembaga pembiayaan pembangunan adalah PT. USaha Pembiayaan Pembangunan Indonesia (PT.UPINDO).

2. AsuransiAsuransi adalah sebuah perjanjian antara tertanggung dan penanggung untuk membicarakan ganti rugi yang diderita tertanggung yang akan diganti oleh penanggung (kantor asuransi) setelah tertanggung menyepakati pembayaran sejumlah uang yang dikenal sebutan premi. Syarat-syarat perjanjian asuransi yang berisi hak dan kewajiban tertanggung serta penanggung selalu dibutuhkan untuk mencegah atau setidak-tidaknya dapat mengurangi resiko rugi yang mungkin timbul akibat hilang, rusak atau musnahnya suatu barang yang dipertanggungjawabkan dari sebuah kejadian yang tidak pasti.Dewasa ini, jenis kegiatan asuransi yang semakin banyak, seperti asuransi kebakaran, asuransi kerugian dan asuransi jiwa, serta asuransi beasiswa.Produk Asuransi adalah:a. Program yang menjanjikan perlindungan terhadap 1 jenis atau lebih beresiko yang dapat diasuransikan dengan memberikan penggantian kepada perseorangan atau badan hukum karena kerugian, kerusakan atau kehilangan laba yang diharapkan atau akibat tanggungjawab hukum kepada orang ketiga yang mungkin akan diderita pihak tertanggung yang timbul dari suatu kejadian yang tidak pasti.b. Program yang menjanjikan perlindungan terhadap 1 jenis atau lebih beresiko yang berhubungan dengan hidup atau meninggalnya seseorang yang dipertanggungjawabkan dan/atau.c. Program yang memberikan jaminan atas kemampuan pihak yang dijamin untuk melakukan kewajiban sesuai dengan perjanjian pokok antara pihak yang dijamin dan pihak penerima jaminan.

3. Leasing (Sewa Guna Usaha)Leasing adalah setiap kegiatan pembiayan perusahaan dalam bentuk penyediaan barang-barang modal (capital) yang dimanfaatkan oleh suatu perusahaan dalam tempo waktu tertentu berdasarkan pembayaran secara berkala. Umumnya, leasing disertai dengan hak pilih bagi perusahaan tersebut dalam membeli barang-barang modal yang bersangkutan atau memperpanjangkan jangka waktu leasing berdasarkan nilai sisa yang telah disepakati bersama. Pengguna (lessee) membayar sejumlah tertentu secara rutin kepada pemilik. Ciri-ciri leasing adalah bahwa penggunaan peralatan terpisah dari kepemilikannya. Aturan dalam leasing memberikan manfaat kepada kedua pihak--di mana lessee bisa menghasilkan pendapatan ekstra dengan penggunaan alat dan pemilik menerima pendapatan selama tetap menjadi pemilik. COntoh perusahaan leasing antara lain adalah Adira, WOM, SOF, FIF.

4. Prinsip-prinsip dalam Kegiatan Usaha Lembaga Keuangan Bukan Bank.Dalam melaksanakan kegiatannya, Lembaga Keuangan Bukan Bank antara lain memegang Prinsip Mengetahui Nasabah. Prinsip Mengetahui Nasabah adalah suatu prinsip yang diterapkan Lembaga Keuangan Bukan Bank untuk mengetahui latar belakang dan identitas para nasabah, memantau rekening dan transaksi nasabah, serta melaporkan transaksi keuangan yang mencurigakan dan transaksi keuangan yang dilakukan secara tunai, contohnya transaksi keuangan yang terkait dengan pendanaan kegiatan terorisme.

2. Fungsi, Tugas dan Wewenang Bank Indonesia sebagai Bank Sentral Republik Indonesia.Dalam menjalankan fungsinya sebagai otoritas moneter, Bank Indonesia sebagai bank sentral memiliki sejumlah tugas dan wewenang sebagai berikut:a. Tugas Bank IndonesiaDalam kapasitasnya sebagai bank sentral, Bank Indonesia memiliki tujuan tunggal yaitu mencapai dan menjaga kestabilan nilai uang rupiah. Kestabilan nilai mata uang atas barang dan jasa, serta kestabilan terhadap mata uang negara-negara lain. Aspek pertama tercermin pada perkembangan laju inflasi. Sementara itu, aspek kedua tercermin pada perkembangan nilai tukar rupiah terhadap mata uang negara lain.Perumusan tujuan tunggal ini diperuntukkan memperjelas sasaran yang harus dicapai Bank Indonesia serta batas-batas tanggung jawabnya, sehingga tercapai atau tidaknya tujuan Bank Indonesia dapat diukur dengan mudah.

Untuk mencapai tujuan tersebut, Bank Indonesia memiliki sejumlah tugas sebagai berikut:1) Menetapkan dan melaksanakan kebijkan moneter. Kebijakan moneter adalah kebijakan yang ditetapkan dan dilaksanakan oleh Bank Indonesia untuk mencapai serta memelihara kestabilan nilai rupiah yang dilakukan antara lain melalui pengendalian jumlah uang beredar dan suku bunga.2) Mengatur dan menjaga kelancaran sistem pembayaran. Untuk menjaga dan mengatur kelancaran sistem pembayaran, Bank Indonesia adalah suatu lembaga secara mandiri berwenang untuk mengeluarkan, mengedarkan, mencabut, menarik dan menghilangkan uang rupiah dari peredaran.b. Wewenang Bank IndonesiaDalam upaya menetapkan dan melaksanakan kebijakan moneter, Bank Indonesia memiliki sejumlah wewenang sebagai berikut.1) Menetapkan target-target moneter dengan memperhatikan sasaran laju inflasi.2) Melakukan pengontrolan moneter dengan cara-cara yang termasuk tetapi tidak terbatas pada:a) Operasi pasar terbuka kepada pasar uang baik rupiah maupun valuta asing.b) Penetapan tingkat diskonto,c) Penetapan cadangan wajib minimum, dand) Pengaturan kredit atau pembiayaan.

3. Peran Bank Indonesia dalam menjaga kestabilan Sistem Keuangan.Tugas utama Bank Indonesia tidak saja menjaga stabilitas moneter. Bank Indonesia juga bertugas menjaga stabilitas sistem keuangan (perbankan dan sistem pembayaran). Jika kedua tugas ini dapat dilaksanakan dengan baik, pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan pasti terlaksana.a. Pengertian stabilitas sistem keuanganStabilitas sistem keuangan belum memiliki pengertian baku yang diterima secara internasional. Beberapa pengertian stabilitas sistem keuangan pada intinya mengatakan bahwa suatu sistem keuangan memasuki tahap tidak stabil pada saat sistem tersebut telah membahayakan dan menghambat kegiatan ekonomi.Arti stabilitas sistem keuangan dapat dipahami dengan melakukan penelitian terhadap faktor-faktor yang dapat menyebabkan ketidakstabilan di wilayah keuangan. Ketidakstabilan sistem keuangan bisa didisebabkan oleh berbagai penyebab dan gejolak. Hal ini umumnya berhubungan antara kegagalan pasar, baik karena pengaruh struktural maupun perilaku. Kegagalan tersebut dapat bersumber dari eksternal dan internal. Resiko yang sering menyertai kegiatan dalam sistem keuangan antara lain resiko kredit, resiko likuiditas dan resiko pasar serta resiko operasional.

b. Pentingnya stabilitas sistem keuangan.Sistem keuangan memegang peran yang sangat penting dalam perekonomian. Sebagai bagian diri dari sistem perekonomian, sistem keuangan berfungsi menempatkan dana dari pihak yang mengalami surplus kepada yang mengalami defisit. Jika sistem keuangan mengalami ketidakstabilan dan tidak berfungsi dengan efisien, penempatan dana tidak akan berjalan dengan baik sehingga dapat menghambat pertumbuhan ekonomi. Berdasarkan pengalaman, sistem keuangan yang tidak stabil, terlebih jika sampai mengakibatkan krisis, memerlukan biaya yang sangat tinggi untuk upaya penyelamatannya.Pelajaran berharga pernah dialami bangsa kita ketika terjadi krisis keuangan tahun 1998. Biaya yang sangat tinggi diperlukan untuk mengembalikan stabilitas sistem keuangan. Selain itu, diperlukan waktu yang lama untuk menumbuhkan kembali kepercayaan masyarakat terhadap sistem keuangan. Krisis tahun 1998 tersebut yang sangat penting dalam membentuk dan menjaga perekonomian yang terus berlanjut. Sistem keuangan yang tidak stabil cenderung akan rentan terhadap berbagai gejolak sehingga mengganggu perputaran roda perekonomian.

c. Peran Bank Indonesia dalam Stabilitas Sistem Keuangan.Sebagai bank sentral, Bank Indonsesia memiliki lima peran utama dalam menjaga stabilitas sistem keuangan. Kelima peran itu adalah sebagai berikut:1) Bank Indonesia memiliki tugas untuk menjaga kestabilan moneter antara lain melalui instrumen suku bunga dalam operasi pasar terbuka. Untuk menciptakan kestabilan moneter, Bank Indonesia telah menerapkan suatu kebijakan inflation targetting framework.2) Bank Indonesia memiliki peran penting untuk menciptakan kinerja lembaga keuangan yang sehat, khususnya perbankan melalui mekanisme pengawasan dan regulasi.3) Bank Indonesia berwenang mengatur dan menjaga kelancaran sistem pembayaran.4) Melalui fungsinya sebagai riset dan pemantauan, Bank Indonesia dapat mengakses informasi-informasi yang dinilai mengancam stabilitas keuangan.5) Bank Indonesia berfungsi sebagai jaring pengaman sistem keuangan melalui fungsi bank sentral sebagai leader of the last resort (LoLR).

1. Tujuan Otoritas Jasa KeuanganAda beberapa tujuan terbentuknya Otoritas Jasa Keuangan, yaitu sebagai berikut:a. Supaya semua kegiatan di bidang jasa keuangan terlaksana dengan teratur, transparan, adil dan dapat dipertanggungjawabkan.b. Supaya semua kegiatan di bidang jasa keuangan dapat mewujudkan sistem keuangan yang tumbuh secara kontinyu dan seimbang, danc. Semua kegiatan di bidang jasa keuangan dapat melindungi segala kepentingan konsumen dan masyarakat.2. Fungsi Otoritas Jasa Keuangan.Fungsi otoritas jasa keuangan berfungsi sebagai penyelenggara sistem pengaturan dan pengawasan yang terpadu terhadap semua kegiatan di bidang jasa keuangan.

3. Tugas Otoritas Jasa KeuanganOtoritas jasa keuangan bertugas sebagai berikut:a. Mengawasi dan mengatur segala kegiatan jasa keuangan di bidang perbankan.b. Mengawasi dan mengatur segala kegiatan jasa keuangan di bidang pasar modal, danc. Mengawasi dan mengatur segala kegiatan jasa keuangan di bidang dana pensiun, perasuransian, lembaga pembiayaan dan lembaga jasa keuangan lainnya.4. Wewenang Otoritas Jasa KeuanganDalam melakukan tugas pengawasan dan pengaturan di wilayah perbankan maka Otoritas Jasa Keuangan memiliki wewenang sebagai berikut.a. Pengawasan dan pengaturan mengenail segala kelembagaan Bank yang mencakup:1) Izin pendirian bank, pembukaan kantor bank, rencana kerja, anggaran dasar, kepemilikan, sumber daya manusia, kepemilikan, kepengurusan, konsolidasi, akuisisi bank, merger, dan pencabutan izin usaha bank.

b. Pengawasan dan Pengaturan mengenai kesehatan bank mencakup:1) Rentabilitas, solvabilitas, likuiditas, batas maksimum pemberian kredit, rasio pinjaman terhadap simpanan, pencadangan bank, dan rasio kecukupan modal minimum.2) Laporan bank yang berhubungan dengan kinerja bank dan kesehatan bank.3) Sistem informasi peminjam atau debitor.4) Pengujian kredit, dan5) Standar akuntansi bank.c. Pengawasan dan pengaturan mengenai aspek kehati-hatian bank yang mencakup sebagai berikut:1) Tata kelola bank2) Manajemen Resiko3) Pemeriksaan bank4) Prinsip mengenali nasabah dan anti pencucian uang.5) Pencegahan pembiayaan kepada teroris dan kejahatan perbankan.

Untuk melakukan tugas pengaturan maka Otoritas Jasa Keuangan mempunyai wewenang sebagai berikut:a. Menetapkan aturan sesuai UU RI No. 21 tahun 2011.b. Menetapkan aturan UU di wilayah jasa keuangan.c. Menetapkan aturan dan keputusan Otoritas Jasa Keuangan.d. Menetapkan aturan mengenai pengawasan di wilayah jasa keuangan.e. Menetapkan kebijakan mengenai tugas Otoritas Jasa Keuangan.f. Menetapkan aturan mengenai tata cara penetapan perintah secara tertulis kepada Lembaga Jasa Keuangan dan pihak tertentu.g. Menetapkan aturan mengenaik tata cara penetapan pada pengelola statuer pada Lembaga Jasa Keuangan.h. Menetapkan struktur organisasi dan infrastruktur, serta memelihara, mengelola dan menatasusahakan kekayaan dan kewajiban dani. Menetapkan aturn mengenai tata cara pengenaan sanksi sesuai ketentuan aturan perundang-undangan di wilayah jasa keuangan.

Untuk melakukan tugas Pengawasan maka Otoritas Jasa Keuangan memiliki wewenang sebagai berikut:a. Menetapkan kebijakan operasional dalam pengawasan pada setiap kegiatan jasa keuangan.b. Mengawasi pelaksanaan tugas pengawasan yang dilakukan oleh kepala eksekutif.c. Melaksanakan pemerikasaan, pengawasan, penyidikan, perlindungan konsumen dan menindak Lembaga Jasa Keuangan, pelaku, dan atau penunjang kegiatan jasa keuangan sebagaimana dimaksud dalam Undang-undang di wilayah jasa keuangan.d. Memberikan perintah secara tertulis kepada Lembaga Jasa Keuangan dan atau pihak tertentu.e. Melakukan penunjukan siapa pengelola statuter;f. Menetapkan penggunaan para pengelola statuter;g. Menetapkan hukuman administratif terhadap pihak yang dianggap melanggar dari aturan undang-undang di wilayah jasa keuangan dan

h. Memberikan dan atau mencabut:1) Izin usaha2) Surat tanda terdaftar3) Izin orang perseorangan4) Efektifnya pernyataan pendaftaran.5) Pengesahan6) Persetujuan melakukan kegiatan usaha.7) persetujuan atau penetapan pembubara, dan8) Penetapan lain, sebagaimana termaksud dalam aturan perundang-undangan di wilayah jasa keuangan.

5. Struktur Dewan Komisioner terdiri atas:Ketua merangkap anggota;Wakil Ketua sebagai Ketua Komite Etik merangkap anggota;Kepala Eksekutif Pengawas Perbankan merangkap anggota;Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal merangkap anggota;Kepala Eksekutif Pengawas Perasuransian, Dana Pensiun, Lembaga Pembiayaan, dan Lembaga Jasa Keuangan Lainnya merangkap anggota;Ketua Dewan Audit merangkap anggota;Anggota yang membidangi Edukasi dan Perlindungan Konsumen;Anggota Ex-officio dari Bank Indonesia yang merupakan anggota Dewan Gubernur Bank Indonesia; danAnggota Ex-officio dari Kementerian Keuangan yang merupakan pejabat setingkat Eselon I Kementerian Keuangan.

6. Pelayanan Otoritas Jasa Keuangan Terhadap Konsumen dan Masyarakat terdiri dari :Otoritas Jasa Keuangan berwenang melakukan tindakan pencegahan kerugian Konsumen dan masyarakat, meliputi :Memberikan informasi dan edukasi kepada masyarakatMeminta lembaga jasa keuangan untuk menghentikan kegiatannyaTindakan lain yang dianggap perlu sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undanganOtoritas Jasa keuangan juga melakukan pelayanan pengaduhan konsumen, meliputi :Menyiapkan perangkat yang memadai untuk pelayangan pengaduhan konsumen yang dirugikan oleh pelaku Membuat mekanisme pengaduhan konsumen yang dirugikan oleh pelaku Memfasilitasi penyelesaian pengaduhan konsumen yang dirugikan oleh pelaku

Otoritas Jasa Keuangan berwenang melakukan pembelaan hukum, meliputi :Memerintahkan / melakukan tindakan tertentu kepada lembaga jasa keuangan untuk menyelesaikan pengaduhan konsumen yang dirugikan lembaga jasa keuangan dimaksudMengajukan gugatan :Untuk mempertoleh kembali karta kekayaan milik pihak yang dirugikan dari pihak yang menyebabkan kerugian, baik yang berada di bawah penguasaan pihak yang menyebabkan kerugian dimaksud maupun di bawah penguasaan pihak lain dengan itikad tidakbaik.Untuk memperoleh ganti rugi dari pihak yang menyebabkan kerugian pada konsumen atau lembaga jasa keuangan sebagai akibat dari pelanggaran atas peraturan perundang-undangan.7. Hubungan KelembagaanKewajiban pemenuhan modal minimum bankSistem informasi perbankan yang terpaduKebijakan penerimaan dana dari luar negeri ,penerimaan dan valuta asing,dan pinjaman komersial luar negeriProduk perbankan,transaksi derivatif,kegiatan usaha bank lainnyaPenentuan institusi bank yang masuk kategori systemically important bankData lain yang di kecualikan dari ketentuan tentang kerahasiaan informasi .

Forum koordinasi stabilitas sistem keuanganMenteri keuangan selaku anggota merangkap koordinatorGubernur Bank Indonesia selaku anggota Ketua Dewan Komisioner OJK selaku anggotaKetua Dewan Komisier Lembaga Penjamin Simpanan selaku anggota .

SEKIAN TERIMA KASIH